Analisis Dan Implementasi Sistem Fuzzy dan Evolutionary Programming dada Pengaturan Lampu Lalu Lintas Cerdas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Dan Implementasi Sistem Fuzzy dan Evolutionary Programming dada Pengaturan Lampu Lalu Lintas Cerdas"

Transkripsi

1 Analisis Dan Implementasi Sistem Fuzzy dan Evolutionary Programming dada Pengaturan Lampu Lalu Lintas Cerdas Mahmud Dwi Sulistiyo Fakultas Informatika Institut Teknologi Telkom, Bandung Abstrak Kondisi kepadatan di persimpangan jalan senantiasa berubah di setiap saat. Untuk membuat pengaturan lampu lalu lintas yang adil dan mengurangi risiko terjadinya kemacetan, petugas polisi terkadang harus turun di jalan. Dalam menjalankan tugasnya, petugas polisi akan menggunakan intuisinya untuk mengukur kepadatan setiap ruas jalan dan memberikan keputusan berapa lama suatu ruas boleh berjalan. Namun, tak setiap saat dan tak selamanya polisi dapat mengatasinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pengatur lampu lalu lintas yang mampu menyesuaikan kondisi panjang antrian setiap ruas jalan dengan mengadopsi kecerdasan dan intuisi petugas polisi. Solusi untuk permasalahan tersebut ialah dengan menerapkan sistem berbasis logika fuzzy yang mempunyai karakteristik mampu mengadopsi intuisi manusia dan lebih manusiawi dalam memberikan keputusan. Untuk membangun Sistem Fuzzy yang handal, dibutuhkan a priori information sebagai basis pengetahuannya. Namun, apabila kita belum memilikinya, dibutuhkan algoritma optimasi untuk menemukan rancangan Sistem Fuzzy yang optimal. Evolutionary Programming merupakan salah satu algoritma optimasi yang dimaksud. Jadi, Sistem Fuzzy yang didukung oleh Evolutionary Programming akan menghasilkan sistem pengatur lampu lalu lintas yang adaptif dengan mengadopsi kecerdasan dan intuisi petugas polisi. Dari observasi dan pengujian yang dilakukan, sistem mampu mencapai tingkat kemiripan sebesar 94,67% terhadap kecerdasan dan intuisi petugas polisi dan mampu secara efisien dalam meminimalisasi panjang antrian yang tersisa setelah lalu lintas dijalankan. Kata kunci: persimpangan, traffic light, polisi, intuisi, Sistem Fuzzy, Evolutionary Programming. Abstract Density conditions at the crossroads always change in every moment. To set up fair traffic lights and reduce the risk of traffic jams, police officers sometimes have to come down on the road. In conducting their duties, police officers will use their intuition to measure the density of each segment of the road and give a decision how long a segment should run. However, the police surely can't handle it every time. Therefore, it requires a regulatory system of traffic lights that can adaptively adjust the density conditions by adopting police officer s intelligence and intuition. The proposed solution is by applying the fuzzy logic-based system that can adopt the characteristics of human intuition in giving the decision. Building a reliable Fuzzy System needs a priori information as a knowledge base. But, if we don t have it, we need an optimization algorithm to find the design of optimal Fuzzy Systems. Evolutionary Programming is one of them we need. So, a Fuzzy System supported by Evolutionary Programming will generate an adaptive regulatory system of traffic lights by adopting police officer s intelligence and intuition. From observation and testing, the best result is 94.67%, showing the similarity level between system and police officer's intelligence and intuition. It can efficiently minimize the vehicle queue left in the crossroad. Keywords: crossroads, traffic light, police, intuition, Fuzzy System, Evolutionary Programming. 1. Pendahuluan Persimpangan jalan merupakan suatu tempat di mana kondisi kepadatan lalu lintasnya senantiasa berubah secara dinamis. Namun, pengaturan lampu lalu lintas yang umumnya dijumpai pada persimpangan jalan selama ini masih menggunakan sistem Fixed Time. Itu artinya, lampu lalu lintas tidak mampu secara otomatis menyesuaikan kondisi nyata di persimpangan jalan yang kondisi panjang antriannya senantiasa berubah setiap saat. Hal itulah yang sering membuat pengaturannya menjadi kurang efisien. Namun, apabila ada polisi lalu lintas yang bertugas di persimpangan jalan tersebut, maka ia akan mengambil alih peran lampu lalu lintas. 268 ISSN:

2 Dengan kecerdasan dan intuisinya, polisi akan mengakuisisi tugas lampu lalu lintas dengan menyesuaikan kondisi antrian di persimpangan jalan, sehingga timbul keadilan dari sisi pengguna jalan. Akan tetapi, polisi pun memiliki berbagai keterbatasan yang membuatnya tak mungkin stand by 24 jam di persimpangan jalan dan tak mungkin pula ia bekerja dalam kondisi fit setiap saat. Maka, alangkah baiknya jika terdapat sebuah sistem pengatur lampu lalu lintas yang dapat mengadopsi kecerdasan dan intuisi polisi lalu lintas dalam pengaturan lampu lalu lintas di persimpangan jalan. Sistem tersebut diharapkan mampu menyesuaikan kondisi antrian setiap ruas jalan yang senantiasa berubah. Salah satu bahasan Artificial Intelligence (AI) yang dapat digunakan untuk mendekati permasalahan yang berhubungan dengan intuisi manusia dalam memecahkan masalah adalah Sistem Fuzzy. Adapun performansi Sistem Fuzzy tersebut ditentukan oleh komponen-komponen penyusunnya, seperti jumlah nilai linguistik, bentuk fungsi keanggotaan, batas kaki, dan sebagainya. Untuk memperoleh rancangan yang bagus, biasanya digunakan a priori information, yakni informasi atau pengetahuan terpercaya dari pakarnya. Namun, jika kita tidak memilikinya, tetapi tetap ingin mendapatkan rancangan Sistem Fuzzy yang optimal, maka kita dapat menggunakan bahasan AI lainnya yang mampu menemukan rancangan Sistem Fuzzy yang optimal, yaitu Evolutionary Programming (EP). Dengan demikian, kombinasi antara EP dan Fuzzy dapat digunakan untuk membangun sebuah sistem pengatur lampu lalu lintas yang adaptif terhadap kondisi antrian di persimpangan jalan [] [5]. EP dibangun untuk membuat Sistem Fuzzy belajar dan berevolusi sehingga dihasilkan rancangan yang optimal untuk diterapkan pada pengaturan lampu lalu lintas. Selanjutnya, Sistem Fuzzy tersebut akan diterapkan dan dianalisis melalui proses pengujian dan simulasi [6]. Dari simulasi yang dilakukan, ukuran performansi sistem Fuzzy tersebut dapa dievaluasi berdasarkan kondisi panjang antrian yang tersisa setiap kali lampu hijau berganti dengan lampu merah. Hal ini dikarenakan panjangnya antrian kendaraan dianggap sebagai suatu kerugian, sehingga sistem harus mampu mengupayakannya agar seminimal mungkin terjadi. Traffic Light Controller menggunakan metode Fixed Time ialah model pengendalian lampu lalu lintas yang durasi dan urutan nyala lampunya sudah ditetapkan sebelumnya. Penentuan durasinya juga tergantung pada jam-jam sibuk, misalnya jam pagi, siang, dan sore [1]. Traffic Light Controller yang menggunakan metode Vehicle Actuated, durasi dan urutan nyala lampunya tergantung kondisi lalu lintas pada saat itu yang dideteksi oleh sebuah detektor kendaraan. Jadi, pada metode ini dibutuhkan semacam sensor kendaraan [1]. Sedangkan pada Traffic Light Controller dengan metode ATCS, pengendalian lampu lalu lintas dilakukan secara terpusat di suatu tempat. Jadi, diperlukan saluran komunikas antara controller di lapangan dengan komputer di pusat pengatur [1].. Sistem Fuzzy Sistem Fuzzy adalah inti dari Soft Computing dan merupakkan sebuah metode komputasi yang dapat membangun sebuah sistem pengambilan keputusan yang bersifat intuitif layaknya manusia. Sistem ini mampu menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan ambiguitas dan kebenaran parsial pada data [7][10]. Secara umum, proses yang terjadi pada Sistem Fuzzy terdiri atas tahap, yaitu fuzzification, rule evaluation, dan defuzzification. Fuzzification adalah suatu fase di mana terjadi pengubahan masukan-masukan yang nilai kebenarannya bersifat tegas (crisp input) ke dalam bentuk fuzzy input berupa nilai linguistik, yang semantiknya ditentukan berdasarkan fungsi keanggotaan tertentu. Rule evaluation merupakan suatu fase di mana dilakukan penalaran menggunakan fuzzy rules yang telah ditentukan berdasarkan fuzzy input yang ada, sehingga diperoleh fuzzy output. Sedangkan fase defuzzification adalah suatu fase yang mengubah fuzzy output menjadi crisp value berdasarkan fungsi keanggotaan yang telah ditentukan. Berikut adalah diagram blok yang menunjukkan fase-fase pada sistem yang berbasiskan aturan fuzzy [9][2]. 2. Pengaturan Lampu Lalu Lintas Pengendalian lampu lalu lintas pada persimpangan jalan ditentukan oleh Traffic Light Controller. Terdapat jenis Traffic Light Controller yang biasa digunakan selama ini, yaitu Fixed Time, Vehicle Actuated, dan Area Traffic Control System (ATCS) [1]. ISSN:

3 Input µ Crisp input Fuzzification Fuzzy input Rule Evaluation Fuzzy rules x adalah variable objek, adalah mutation step sizes, dan n menyatakan banyaknya variabel pada fungsi yang akan dioptimasi. Adapun proses mutasi yang dilakukan oleh EP ialah dengan memperbarui nilai setiap gen pada kromosom EP di atas untuk setiap iterasi dengan rumus sebagai berikut [8]. Fuzzy output Output µ Defuzzification Crisp output Gambar 1: Diagram Blok Sistem Fuzzy Beberapa hal yang harus dipahami di sini ialah konsep mengenai variabel linguistik dan fungsi keanggotaan. Variabel linguistik merupakan suatu interval numerik dan mempunyai nilai-nilai linguistik [7]. Nilai-nilai linguistik menunjukkan kelas-kelas dalam sebuah variabel linguistik dan semantiknya didefinisikan oleh fungsi-fungsi keanggotaan atau membership function. 4. Evolutionary Programming Evolutionary Programming (EP) berada di bawah naungan Evolutionary Computation dan merupakan salah satu dari algoritma-algoritma optimasi yang berbasis evolusi atau Evolutionary Algorithms (EAs). EP pertama kali ditujukan untuk menghasilkan suatu bentuk kecerdasan (intelligence), yaitu sebuah tingkah laku yang adaptif (adaptive behavior) [8]. Proses evolusi yang terjadi pada EP menggambarkan setiap individu yang tersebar di dalam ruang solusi akan bergerak menuju solusi yang paling optimum. Pergerakan acak setiap individu yang dilakukan melalui proses mutasi tersebut dikontrol menggunakan parameterparameter tertentu. Individu-individu terbaik yang pergerakannya mendekati solusi optimum akan bertahan hidup di generasi berikutnya. Sebaliknya, individu-individu yang bergerak menjauh dari solusi optimum akan tersingkirkan dari populasi dan tidak dapat hidup di generasi berikutnya. Ciri khusus dari EP ini ialah proses mutasinya yang menggunakan mutation step sizes, yaitu bilanganbilangan yang menunjukkan area atau batas pergerakan setiap individu saat mengalami mutasi. Adapun komponen-komponen penyusun EP, yaitu: inisialisasi populasi, dekode kromosom, evaluasi individu, mutasi, dan seleksi survivor. Setiap calon solusi pada EP direpresentasikan dalam sebuah kromosom dengan struktur sebagai berikut. Alfa ( ) adalah suatu konstanta yang biasanya diset sekitar 0.2. Sedangkan adalah bilangan random yang dibangkitkan secara distribusi normal dengan rata-rata sama dengan 0 dan simpangan baku sebesar 1 [8]. 5. Perancangan Data Persimpangan yang menjadi objek penelitian di sini ialah persimpangan jalan Merdeka- Martadinata-Juanda, Bandung, di mana terdapat tiga traffic light dengan 1 ruas untuk jalur satu arah. Persimpangan tersebut dipilih karena kondisi lalu lintasnya selalu dipantau dan diatur oleh polisi lalu lintas. Kondisi antrian pada persimpangan tersebut juga dinamis, sehingga cukup mewakili berbagai kemungkinan kondisi lalu lintas yang terjadi. 200 meter Observer1 2 1 Polantas Observer2 200 meter Gambar 2: Denah Persimpangan Jalan Merdeka-Martadinata- Juanda Kepadatan untuk tiap ruas diperoleh dengan cara memberikan batasan maksimum untuk panjang antrian. Batasan tersebut ditentukan berdasarkan informasi rata-rata jarak pandang maksimum yang diberikan oleh petugas polisi. Pada setiap kali dilakukan pencatatan, observer akan mencatat panjang antrian berdasarkan nilainilai yang ditunjukkan pada sensor kendaraan. Sedangkan untuk memperoleh data durasi, pencatatan hanya dilakukan pada ruas yang sedang berjalan. Sesaat sebelum ruas tertentu berjalan atau saat ada pergantian lampu hijau menjadi lampu merah, observer yang sedang mengamati ruas 270 ISSN:

4 tersebut mulai menyalakan penghitung waktu (stopwatch) dan ia akan mengakhirinya ketika petugas polisi telah memberhentikan ruas jalan tersebut. Hasilnya, data mentah yang diperoleh dari pencatatan di lapangan antara lain panjang antrian ruas jalan 1, 2, dan, serta waktu untuk suatu ruas diperbolehkan berjalan. Data tersebut kemudian diolah menjadi panjang antrian ruas yang akan berjalan, rata-rata panjang antrian ruas jalan lainnya, dan durasi untuk suatu ruas diperbolehkan berjalan. Setiap data tersebut akan dinormalisasi ke dalam suatu rentang bilangan real dari 0 sampai 1 dengan rumus sebagai berikut. observasi menggunakan data testing. Selanjutnya, dilakukan simulasi terhadap hasil Sistem Fuzzy tersebut dengan aplikasi simulasi yang akan memperlihatkan performansinya. Berdasarkan diagram blok berikut ini, mulamula diinisialisasi sejumlah kromosom, lalu dilakukan proses mutasi. Kemudian, kromosomkromosom orangtua dan anak hasil mutasi akan didekodekan menjadi individu-individu yang masing-masing merepresentasikan satu buah rancangan Sistem Fuzzy. Hasil Dekode Kromosom akan dievaluasi melalui proses pemanggilan fungsi evaluasi Sistem Fuzzy menggunakan data training dan validasi sehingga diperoleh nilai fitness masing-masing. Selanjutnya, akan dilakukan serangkaian proses evolusi lainnya hingga kondisi berhenti terpenuhi. Setelah proses evolusi berakhir, akan diperoleh satu individu (Sistem Fuzzy) terbaik dan akan dilakukan pengujian menggunakan data testing dan simulasi pada Aplikasi Traffic Light Simulator [4]. Dekode Kromosom Proses Evolusi: Mutasi Gambar : Proses Pengolahan Data Inputan sistem terdiri dari panjang antrian ruas yang akan berjalan dan rata-rata panjang antrian ruas lain yang sedang menunggu. Sedangkan target untuk sistem ini ialah durasi lampu hijau hasil normalisasi yang nantinya akan dibandingkan dengan output sistem sehingga dapat diukur performansinya. 6. Perancangan Sistem Alur perancangan sistem yang dilakukan di sini ialah sebagai berikut. 1. Perancangan data, yaitu pengumpulan data di lapangan dengan mencatat durasi lampu hijau yang diberikan polisi lalu lintas serta panjang antrian setiap ruas jalan pada setiap saat. 2. Pembangunan Hybrid System, yaitu membangun Evolutionary Programming yang diintegrasikan dengan Sistem Fuzzy untuk memperoleh solusi yang paling optimal.. Proses observasi, yaitu menjalankan Hybrid System untuk mencari parameter-parameter yang terbaik pada EP serta rancangan Sistem Fuzzy yang paling optimal untuk diterapkan pada kasus terkait. Proses ini menggunakan data training dan validasi sebagai acuan. 4. Proses pengujian, yaitu menguji rancangan Sistem Fuzzy yang dihasilkan dari proses Individu (Sistem Fuzzy) Terpilih Input µ Crisp input Fuzzification Fuzzy input Rule Evaluation Fuzzy output Defuzzification Crisp output Fuzzy rules Output µ Nilai Fitness Evaluasi Individu Data Training dan Data Validasi Data Testing Gambar 4: Diagram Blok Perancangan Sistem Data-data kepadatan lalu lintas dan durasi lampu hijau 7. Strategi Pengujian 7.1. Pengujian dan Observasi Parameter EP Pengolahan Data Parameter-parameter kontrol yang diset di sini ialah probabilitas mutasi untuk jumlah nilai linguistik dan bentuk fungsi keanggotaan, serta batas atas dan batas bawah untuk mutation step sizes dengan nilai-nilai sebagai berikut. Pm(JNL) = 1/JumlahGenJNL Pm(BMF) = 1/JumlahGenBMF Batas atas-bawah mutation step sizes = 0-1 Jumlah maksimum individu terevaluasi = 0000 Jumlah maksimum observasi = 10 Sedangkan parameter-parameter yang akan diobservasi dan dianalisis di sini adalah ukuran Variasi nilai yang nantinya akan dikombinasikan untuk kedua parameter tersebut ialah: Ukuran populasi = {10, 50, 100, 500} ISSN:

5 Alfa = {0.01, 0.1, 0.5, 0.9} Nilai-nilai parameter di atas akan dikombinasikan sehingga akan terbentuk 16 kombinasi nilai parameter. Untuk setiap kombinasi, dilakukan observasi sebanyak jumlah maksimum observasi yang telah ditentukan sebelumnya. Kita tidak cukup hanya melakukan sekali percobaan untuk setiap kombinasi parameter karena kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai kombinasi parameter yang sedang diobservasi adalah yang terbaik. Jika observasi hanya dilakukan sekali, maka bisa jadi hasil terbaik yang diperoleh hanya merupakan suatu kebetulan. Namun, jika kombinasi parameter tersebut memang benar-benar yang terbaik, maka hasil terbaik yang diperoleh akan muncul berkalikali. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari sekali observasi untuk menjamin validitas hasilnya. Sedangkan data-data yang digunakan selama proses observasi di sini ialah sebagai berikut. Data training sebanyak 110 record Data validasi sebanyak 99 record Pada pengujian kali ini, digunakan sebuah parameter penilaian BestSoFar yang fungsinya ialah untuk mengevaluasi setiap observasi. BestSoFar digunakan di sini karena observasi yang dilakukan lebih dari sekali. Untuk setiap generasi pada setiap observasi, akan dihitung fitness validasi dari solusi terbaik menggunakan data validasi. Kemudian, akan dihitung fitness rata-rata antara fitness validasi dengan fitness tertinggi dalam generasi tersebut. BestSoFar akan selalu membandingkan nilai BestSoFar sebelumnya dengan fitness rata-rata. Nilai BestSoFar akan diupdate dengan nilai yang lebih tinggi dari pembandingan kedua nilai tersebut. Dengan demikian, dalam satu observasi atau sampai semua generasi telah terpenuhi, akan diperoleh nilai BestSoFar yang paling tinggi Pengujian Sistem Fuzzy Hasil EP Setelah observasi selesai dilakukan, akan dipilih kombinasi nilai parameter yang memiliki rata-rata BestSoFar tertinggi. Kemudian, dari kombinasi tersebut diambil solusi Sistem Fuzzy dari fitness maksimumnya. Sistem Fuzzy tersebut lah yang akan diuji sebagai pengatur lampu lalu lintas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data testing yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dari pengujian ini, keluaran sistem akan dibandingkan dengan target pada data data testing, sehingga akan diketahui seberapa mirip sistem tersebut terhadap intuisi polisi lalu lintas. 7.. Penerapan Sistem Fuzzy dengan Simulasi Sistem Fuzzy hasil observasi oleh EP akan diterapkan pada Aplikasi Smart Traffic Light Simulator. Dari simulasi tersebut, akan diketahui performansi dari Sistem Fuzzy. Ukuran performansi tersebut diperoleh dari panjang antrian yang tersisa dari ruas yang baru saja berjalan atau dengan kata lain, setiap lampu hijau berganti dengan lampu merah pada suatu ruas jalan, akan dicatat sisa antriannya. Panjangnya antrian dikatakan dianggap sebagai suatu kerugian. Oleh karena itu, semakin panjang sisa antriannya, maka semakin buruk performansi dari Sistem Fuzzy yang sedang diterapkan tersebut. Sebaliknya, semakin pendek antriannya, maka semakin bagus performansi Sistem Fuzzy tersebut. Gambar 5: Aplikasi Smart Traffic Light Simulator Adapun batasan-batasan untuk simulasi ini adalah sebagai berikut. Panjang antrian maksimum ialah 20 kendaraan. Lebar antrian maksimum ialah 2 kendaraan. Kendaraan yang dihitung pada simulasi ini ialah terbatas untuk mobil yang panjang rata-ratanya ialah 5 meter. Simulasi dilakukan pada persimpangan yang mirip dengan studi kasus. Sedangkan parameter-parameter yang dapat diatur dalam simulasi di sini antara lain: Inisialisasi jumlah kendaraan setiap ruas jalan dengan tombol Random Density. Sistem Fuzzy yang akan digunakan untuk pengaturan lampu lalu lintas dengan tombol Browse Fuzzy System. Probabilitas kemunculan kendaraan dalam setiap detik untuk setiap ruas jalan pada field Inc. Prob. 8. Analisis Hasil Pengujian 8.1. Analisis Observasi Kombinasi Parameter EP Berdasarkan observasi yang dilakukan, ukuran populasi 50 dan nilai alfa 0.5 adalah kombinasi nilai parameter yang terbaik dilihat dari rata-rata BestSoFar tertinggi, yaitu 94.1%. Kombinasi tersebut akan menghasilkan rancangan 272 ISSN:

6 Sistem Fuzzy yang paling optimal berdasarkan observasi yang dilakukan. Gambar 6: Grafik hubungan alfa dengan rata-rata BestSoFar Grafik di atas menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata BestSoFar, nilai alfa yang terbaik adalah 0.5. Hal ini dapat dilihat dari berapapun ukuran populasinya, rata-rata BestSoFar yang tertinggi berada pada nilai alfa 0.5. semakin lama suatu individu mendekati solusi optimal. Bahkan, pencarian dapat tersesat pada optimum lokal. Sebaliknya, semakin besar nilai alfa, maka pergerakan mutasinya akan semakin besar dan evolusi akan terjadi secara cepat serta terkesan kasar. Akibatnya, sulit untuk terjadi konvergen. Apabila terdapat individu-individu yang sudah dekat dengan solusi optimal, individuindividu tersebut akan susah sampai kepada solusi yang optimal karena terlalu besarnya mutasi yang terjadi [8]. Sedangkan ukuran populasi menunjukkan banyaknya individu yang menjadi pengamatan dalam satu generasi. Ukuran populasi terbaik yang dihasilkan dari observasi tidaklah terlalu besar, dan tidak pula terlalu kecil. Hal ini dikarenakan semakin kecil ukuran populasi, ruang pencarian akan semakin sempit. Individu-individu yang berada dalam pengamatan juga akan terlalu mirip. Hal tersebut akan membuat pencarian terlalu bersifat eksploitatif, sehingga akan sangat memungkinkan terjadinya konvergensi prematur. Sebaliknya, apabila ukuran populasi terlalu besar, individu-individu yang berada dalam pengamatan akan terlalu variatif. Hal tersebut akan membuat pencarian terlalu bersifat eksploratif dan acak, sehingga sulit untuk memfokuskan pencarian [8] Analisis Sistem Fuzzy Hasil EP (a) Gambar 7: Grafik hubungan ukuran populasi dengan rata-rata BestSoFar Grafik di atas menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata BestSoFar, ukuran populasi yang terbaik adalah 50. Hal ini dapat dilihat dari berapapun nilai alfa-nya, rata-rata BestSoFar yang tertinggi berada pada ukuran populasi 50. Nilai alfa berfungsi untuk mengatur kecepatan evolusi dari individu-individu pada populasi. Nilai alfa terbaik yang dihasilkan dari observasi tidaklah terlalu besar, dan tidak pula terlalu kecil. Hal ini dikarenakan semakin kecil nilai alfa, maka pergerakan mutasinya akan semakin halus dan evolusi akan terjadi perlahan-lahan. Akibatnya, (b) (c) Gambar 6: Fungsi Keanggotaan untuk Variabel Input (a dan b) dan Output (c) ISSN:

7 Adapun aturan fuzzy yang terbentuk dapat dituliskan sebagai berikut. Tabel 1: Aturan Fuzzy yang Terbentuk Nomor Aturan 1 IF Input1 = '1' AND Input2 = '1' THEN Output = '1' 2 IF Input1 = '1' AND Input2 = '2' THEN Output = '1' IF Input1 = '1' AND Input2 = '' THEN Output = '4' 4 IF Input1 = '1' AND Input2 = '4' THEN Output = '4' 5 IF Input1 = '1' AND Input2 = '5' THEN Output = '4' 6 IF Input1 = '2' AND Input2 = '1' THEN Output = '4' 7 IF Input1 = '2' AND Input2 = '2' THEN Output = '2' 8 IF Input1 = '2' AND Input2 = '' THEN Output = '2' 9 IF Input1 = '2' AND Input2 = '4' THEN Output = '2' 10 IF Input1 = '2' AND Input2 = '5' THEN Output = '2' 11 IF Input1 = '' AND Input2 = '1' THEN Output = '2' 12 IF Input1 = '' AND Input2 = '2' THEN Output = '' 1 IF Input1 = '' AND Input2 = '' THEN Output = '' 14 IF Input1 = '' AND Input2 = '4' THEN Output = '' 15 IF Input1 = '' AND Input2 = '5' THEN Output = '2' 16 IF Input1 = '4' AND Input2 = '1' THEN Output = '4' 17 IF Input1 = '4' AND Input2 = '2' THEN Output = '4' 18 IF Input1 = '4' AND Input2 = '' THEN Output = '4' 19 IF Input1 = '4' AND Input2 = '4' THEN Output = '4' 20 IF Input1 = '4' AND Input2 = '5' THEN Output = '' 21 IF Input1 = '5' AND Input2 = '1' THEN Output = '5' 22 IF Input1 = '5' AND Input2 = '2' THEN Output = '5' 2 IF Input1 = '5' AND Input2 = '' THEN Output = '5' 24 IF Input1 = '5' AND Input2 = '4' THEN Output = '5' 25 IF Input1 = '5' AND Input2 = '5' THEN Output = '5' Dengan rancangan Sistem Fuzzy yang telah didefinsikan di atas, diperoleh tingkat akurasi sebagai berikut % untuk data training (110 record) 94.22% untuk data validasi (99 record) 9.86% untuk data testing (91 record) Hasil di atas cukup menunjukkan bahwa Sistem Fuzzy yang dibangun menggunakan EP di sini, meskipun tanpa a priori information, telah mampu mengadopsi kecerdasan dan intuisi petugas polisi lalu lintas dalam mengatur lalu lintas di persimpangan jalan agar lebih adaptif dengan kondisi panjang antrian setiap ruas jalan yang senantiasa berubah setiap saat. dinyalakan. Dari beberapa hal yang bisa dilakukan oleh aplikasi ini, kita dapat mengukur performansi dari Sistem Fuzzy ketika nantinya diterapkan pada kondisi nyata di lapangan. Untuk setiap Sistem Fuzzy, dilakukan 5 kali percobaan terhadap 5 buah Sistem Fuzzy yang berbeda. Berikut adalah grafik yang menunjukkan rata-rata waktu tunggu untuk setiap Sistem Fuzzy yang digunakan. Gambar 7: Grafik rata-rata waktu tunggu setiap kendaraan hasil simulasi 5 buah Sistem Fuzzy dengan tingkat kemiripan masingmasing terhadap polisi. Dari grafik di atas, terlihat bahwa semakin mirip Sistem Fuzzy terhadap kecerdasan dan intuisi polisi, maka waktu tunggu untuk setiap kendaraan akan semakin lama. Sedangkan Sistem Fuzzy yang tidak terlalu mirip dengan kecerdasan dan intuisi polisi justru menghasilkan rata-rata waktu tunggu yang lebih singkat untuk setiap kendaraan. Artinya, pengaturan lampu lalu lintas oleh petugas polisi dinilai masih kurang bagus apabila dilihat dari lama waktu tunggu setiap kendaraan yang sedang mengantri di persimpangan jalan. Selanjutnya, berikut ini adalah grafik yang menunjukkan simpangan baku dari waktu tunggu setiap kendaraan yang pernah melintasi persimpangan jalan. 8.. Analisis Sistem Fuzzy pada Simulasi Dari proses simulasi yang dijalankan, Sistem Fuzzy akan dimasukkan ke dalam Aplikasi Traffic Light Simulator. Sistem tersebut akan menjalankan kondisi yang mirip dengan kenyataan di lapangan. Lampu lalu lintas akan berjalan dalam beberapa siklus yang dapat diatur jumlahnya. Selama beberapa siklus tersebut aplikasi akan menghitung waktu tunggu setiap kendaraan selama mengantri. Selain itu aplikasi juga mampu menghitung panjang antrian yang masih tersisa setelah lampu hijau pada ruas tertentu sudah berganti dengan lampu merah. Jadi, ada dua hal yang bisa dilakukan oleh aplikasi ini, yaitu waktu tunggu rata-rata setiap kendaraan yang melintasi persimpangan jalan, serta sisa panjang antrian setelah lampu hijau Gambar 8: Grafik simpangan baku dari waktu tunggu setiap kendaraan pada 5 kali percobaan untuk 5 buah Sistem Fuzzy berbeda Grafik di atas menunjukkan bahwa pengaturan lampu lalu lintas berbasis fuzzy logic sudah cukup adil dari sisi pengguna jalan. Pernyataan tersebut berdasarkan simpangan baku dari waktu tunggu setiap kendaraan yang besarnya relatif kecil, yaitu berkisar di antara 20 detik. 274 ISSN:

8 Semakin kecil simpangan baku yang dihasilkan, maka perbedaan waktu tunggu satu kendaraan dengan kendaraan yang lain juga semakin kecil. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pengaturan lampu lalu lintas berbasis fuzzy logic di sini mampu memberikan keadilan bagi para pengguna jalan. 9. Simpulan dan Saran Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Kombinasi nilai parameter terbaik pada EP untuk pencarian solusi Sistem Fuzzy dalam pengaturan lampu lalu lintas di sini adalah dengan ukuran populasi 50 dan nilai alfa Dengan EP, Sistem Fuzzy yang optimal dapat dibangun dan mampu belajar untuk mengadopsi kecerdasan dan intuisi petugas polisi lalu lintas hingga tingkat kemiripannya terhadap data target mencapai 94.1%.. Berdasarkan hasil simulasi, terbukti bahwa sistem pengaturan lampu lalu lintas berbasis fuzzy logic mampu memberikan keadilan terhadap para pengguna jalan. 4. Pengaturan lampu lalu lintas oleh petugas polisi dinilai masih kurang bagus jika dilihat dari lama waktu tunggu setiap kendaraan yang sedang mengantri di persimpangan jalan. Rubiyah Yusof, Intelligent Traffic Lights Control by Fuzzy Logic. Kuala Lumpur: Malaysian Journal of Computer Science. [6] Tettamanzi A., Tomassini M., Soft Computing: Integrating Evolutionary, Neural, and Fuzzy Systems. Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. [7] Suyanto, Soft Computing, Membangun Mesin Ber-IQ Tinggi. Bandung: Informatika. [8], Evolutionary Computation, Komputasi Berbasis "Evolusi" dan "Genetika". Bandung: Informatika. [9], Artificial Intelligence, Searching, Reasoning, Planning, and Learning. Bandung: Informatika. [10] Zadeh, Lotfi A., Fuzzy Logic, Neural Networks, and Soft Computing. Adapun saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya di antaranya sebagai berikut. 1. Perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam terhadap EP maupun perbandingannya dengan algoritma optimasi yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Perlu dilakukan optimalisasi terhadap aturan fuzzy yang terbentuk karena merupakan salah satu komponen yang paling utama.. Perlu dibangun simulasi yang lebih baik untuk menunjang keakuratan data dan analisis terhadapnya. 10. Daftar Pustaka [1] Aryuanto, Mengenal (agak lebih dekat) Sistem Pengendali Lampu Lalu Lintas. [2] Klir, J.R., Bo Yuan, Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory and Aplications. New Jersey: Prentice Hall. [] Lea, J. Wendrea, Ferryanto, Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Memakai Logika Fuzzy. [4] Mubarok, Mohamad Syahrul, Sistem Identifikasi Plagiat Menggunakan Kombinasi Algoritma Genetika - Sistem Fuzzy. Bandung: Institut Teknologi Telkom. [5] Tan, Kok Khiang, Marzuki Khalid, dan ISSN:

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF Rudericus Andika Pramudya, Mahmud Imrona 2, Fhira Nhita 3,2,3 Prodi S Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom rudericusdika@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan difungsikan Traffic Light atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai lampu lalu lintas.

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA Helmy Thendean, M.Kom 1) Albert, S.Kom 2) Dra.Chairisni Lubis, M.Kom 3) 1) Program Studi Teknik Informatika,Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CIG4B3 SOFT COMPUTING Disusun oleh: Syahrul Mubarok PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE Fitria Suryatini Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 (UNISMA) E-mail: fitriasuryatini88@gmail.com

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN KECERDASAN BUATAN ANALYSIS OF TRAFFIC LIGHT SYSTEM USING ARTIFICIAL INTELLIGENCE

ANALISIS SISTEM LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN KECERDASAN BUATAN ANALYSIS OF TRAFFIC LIGHT SYSTEM USING ARTIFICIAL INTELLIGENCE ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 975 ANALISIS SISTEM LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN KECERDASAN BUATAN ANALYSIS OF TRAFFIC LIGHT SYSTEM USING ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Lebih terperinci

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung ritaris@telkomuniversity.ac.id Abstrak Prediksi tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah berkembangnya AI (Artifical Intelligence), banyak sekali ditemukan sejumlah algoritma yang terinspirasi dari alam. Banyak persoalan yang dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy pada Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Sederhana

Penerapan Algoritma Greedy pada Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Sederhana Penerapan Algoritma Greedy pada Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Sederhana Rocky Hartono 1, Devis Wawan Saputra 2, Joel THP Hutasoit 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA Seminar Tugas Akhir PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA Oleh : Andri Kuncoro NRP. 2406100042 Dosen Pembimbing : Ir. Moch. Ilyas Hs. NIP.194909191979031002

Lebih terperinci

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fuzzy Evolutionary Algorithm (FEA) merupakan salah satu model hybrid yang menggabungkan dua buah model soft computing yaitu algoritma genetika dan logika fuzzy. FEA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan BAB IV PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibandingkan antara aplikasi teori graf fuzzy dan teori aljabar max-plus dalam pengaturan lampu lalu lintas di simpang empat Beran Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHMS UNTUK PENENTUAN POSISI BASE TRANSCEIVER STATION (BTS)

IMPLEMENTASI FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHMS UNTUK PENENTUAN POSISI BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) IMPLEMENTASI FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHMS UNTUK PENENTUAN POSISI BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Muhammad Fachrie 1, Sri Widowati 2, Ahmad Tri Hanuranto 3 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Informatika,

Lebih terperinci

OPTIMISASI DELAY LAMPU HIJAU LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN DENGAN LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI

OPTIMISASI DELAY LAMPU HIJAU LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN DENGAN LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI OPTIMISASI DELAY LAMPU HIJAU LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN DENGAN LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI Riska Megasari 1), Lukman 2), Khusnul Novianingsih 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Untuk menjaga keteraturan di jalan raya dibuat rambu-rambu lalu lintas. Salah satu

ABSTRAK. Untuk menjaga keteraturan di jalan raya dibuat rambu-rambu lalu lintas. Salah satu iv ABSTRAK Untuk menjaga keteraturan di jalan raya dibuat rambu-rambu lalu lintas. Salah satu rambu tersebut adalah lampu lalu lintas. Namun seringkali terjadi kemacetan pada persimpangan jalan karena

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CIG4C3 EVOLUTIONARY COMPUTATION Disusun oleh: Untari Novia Wisesty Syahrul Mubarok PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic

Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic Adhitya Yoga Yudanto, Marvin Apriyadi, Kevin Sanjaya Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia yogaadhitya32@gmail.com,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kartina Diah KW1), Mardhiah Fadhli2), Charly Sutanto3) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1 Rumbai-Pekanbaru-Riau

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN

IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM FUZZY Bidang Pengaturan Lalu Lintas IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN KELOMPOK Bagus Tris AtmajaNRP 2405 100 019

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA)

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA) DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA) Syafiul Muzid Program Studi Sistem Informasi, Fakulktas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Bidang Ilmu : Rekayasa LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Sistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller Oleh : Masduki Zakaria, M.T. Ratna Wardani, M.T.

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

MULTI-DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MENGGUNAKAN ADAPTIVE GENETIC ALGORITHM DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

MULTI-DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MENGGUNAKAN ADAPTIVE GENETIC ALGORITHM DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER MULTI-DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MENGGUNAKAN ADAPTIVE GENETIC ALGORITHM DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Tri Kusnandi Fazarudin 1, Mahmud Dwi Sulistiyo 2, Gia Septiana Wulandari 3 Prodi

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Dalam melakukan studi Tugas Akhir diperlukan metodologi yang akan digunakan agar studi ini dapat berjalan sesuai dengan koridor yang telah direncanakan di awal. Dalam

Lebih terperinci

CIG4B3 Soft Computing. Pendahuluan. Suyanto, S.T., M.Sc. Mahmud Dwi Sulistiyo, S.T., M.T. KK Intelligence, Computing, and Multimedia

CIG4B3 Soft Computing. Pendahuluan. Suyanto, S.T., M.Sc. Mahmud Dwi Sulistiyo, S.T., M.T. KK Intelligence, Computing, and Multimedia CIG4B3 Soft Computing Pendahuluan Suyanto, S.T., M.Sc. Mahmud Dwi Sulistiyo, S.T., M.T. KK Intelligence, Computing, and Multimedia 1 11/17/2014 Outline Prasyarat Metode Perkuliahan Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMASI STRUKTUR ANFIS

ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMASI STRUKTUR ANFIS ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMASI STRUKTUR ANFIS Ariesta Damayanti 1), Rudy Cahyadi 2) 1) Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta, 2) Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 1) Jl. Janti 143 Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kemacetan lalu lintas merupakan masalah penting yang harus diselesaikan. Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. Jumlah kendaraan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta tidak merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY Arief Kelik Nugroho Fakultas Teknik, Universitas PGR Yogyakarta e-mail : ariefkeliknugroho@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGATURAN KONDISI MOBIL PADA LINTASAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA TRANSPORTASI MOBIL KAMPUS

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGATURAN KONDISI MOBIL PADA LINTASAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA TRANSPORTASI MOBIL KAMPUS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGATURAN KONDISI MOBIL PADA LINTASAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA TRANSPORTASI MOBIL KAMPUS DESIGN AND IMPLEMENTATION OF CAR S CONDITION CONTROL ON TRACK USING FUZZY LOGIC

Lebih terperinci

Sistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller

Sistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller Bidang Ilmu : Rekayasa LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Sistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller Tim Peneliti : Masduki Zakaria, M.T. Dr. Ratna

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA

IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA IMPLEMENTASI FUZZY RULE BASED SYSTEM UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGA Subhan Hartanto Sistem Informatika, Universitas Pembangunan Panca Budi Jl. Jend Gatot Subroto, Simpang Tj., Medan Sunggal, Kota Medan,

Lebih terperinci

Artificial Intelligence. uthie 1

Artificial Intelligence. uthie 1 Artificial Intelligence uthie 1 Cabang-cabang AI 1. Logical AI Logika (matematis) yang merepresentasikan sekumpulan fakta dan tujuan ---> RUANG KEADAAN: Graph Tree uthie 2 Cabang-cabang AI 2. Search Pencarian

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO Kartika Dewayani, Titin Sri Martini, dan Mania Roswitha Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu lalu lintas adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang sangat cepat dan memberikan pengaruh besar di setiap aspek kehidupan.hal ini berpengaruh pula pada pembuatan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO Magdalena Simanjuntak Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama E-mail : magdalena.simanjuntak84@gmail.com ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 1 9 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL MULIA AFRIANI KARTIKA

Lebih terperinci

Prediksi Harga Saham Dengan Metode Fuzzy Time Series dan Metode Fuzzy

Prediksi Harga Saham Dengan Metode Fuzzy Time Series dan Metode Fuzzy Prediksi Harga Saham Dengan Metode Fuzzy Time Series dan Metode Fuzzy Time Series-Genetic Algorithm (Studi Kasus: PT Bank Mandiri (persero) Tbk) Stock Price Prediction Using Fuzzy Time Series and Fuzzy

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA)

Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA) Received : September 2017 Accepted : September 2017 Published : Oktober 2017 Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA) Muhammad Bagus

Lebih terperinci

Simulasi Sistem Pengaturan Lalu Lintas Otomatis dengan Karakteristik Kerapatan Pada Simpang Tiga dan Simpang Empat Menggunakan Algoritma Miloza

Simulasi Sistem Pengaturan Lalu Lintas Otomatis dengan Karakteristik Kerapatan Pada Simpang Tiga dan Simpang Empat Menggunakan Algoritma Miloza Simulasi Sistem Pengaturan Lalu Lintas Otomatis dengan Karakteristik Kerapatan Pada Simpang iga dan Simpang Empat Menggunakan Algoritma Miloza 1 Wamiliana, 2 Ossy Dwi Endah dan 3 Izzatuz Zakiyah Mukhtarisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan merupakan masalah klasik yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi banyak faktor,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM LALU LINTAS Pemahaman tentang sistem yang akan dirancang sangat diperlukan sebelum perangkat lunak dibangun. Pembangunan perangkat lunak dimulai

Lebih terperinci

Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy

Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy Raka Yusuf 1, Andi Andriansyah 2, Febi Pratiwi 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana 1,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Bintang dan Terapannya Dalam Pembangkitan Nilai Acak

Algoritma Evolusi Bintang dan Terapannya Dalam Pembangkitan Nilai Acak Algoritma Evolusi Bintang dan Terapannya Dalam Pembangkitan Nilai Acak Eza Budi Perkasa 1, Fransiskus Panca Juniawan 2, Dwi Yuny Sylfania 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Atma Luhur Jl.

Lebih terperinci

OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Aditya Permana 1, Mahmud Dwi Sulistiyo 2, Gia Septiana Wulandari 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAKSI RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Tedy Rismawan, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Pengontrolan Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Novan Parmonangan Simanjuntak/13509034 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Simulasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Menggunakan Fuzzy Inference System Metode Mamdani pada MATLAB Traffic Light Simulation using Fuzzy Inference System with Mamdani

Lebih terperinci

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANALISIS RULE INFERENSI SUGENO DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN Khairul Saleh Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara Jalan Universitas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pelajar sekaligus kota wisata. Identitas sebagai kota pelajar tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pelajar sekaligus kota wisata. Identitas sebagai kota pelajar tercermin dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) mempunyai identitas sebagai kota pelajar sekaligus kota wisata. Identitas sebagai kota pelajar tercermin dari banyaknya institusi perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah transportasi secara umum dan lalu lintas pada khususnya adalah merupakan fenomena yang terlihat sehari-hari dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi tingkat mobilitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN WAKTU PERPINDAHAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY PADA SISTEM TRANPORTASI CERDAS

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN WAKTU PERPINDAHAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY PADA SISTEM TRANPORTASI CERDAS 1 SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN WAKTU PERPINDAHAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY PADA SISTEM TRANPORTASI CERDAS Muhammad Dwi Wicaksana 1, Fauzan Ade Azizie 2, Indrabayu Amirullah 3, Ingrid

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Fuzzy Systems Fuzzy Logic Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Masalah: Pemberian beasiswa Misalkan

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Graph Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana : V(G) adalah sebuah himpunan terhingga yang tidak kosong ( non empty finite set) yang elemennya disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK Fajar Saptono 1, Taufiq Hidayat 2 Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. ~5 ISSN: 978-52 Perancangan Model Matematis Untuk Penentuan Jumlah Produksi di PT. XZY Dian Eko Hari Purnomo Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Program Studi Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingkat kemacetan yang sangat padat, salah satu penyebabnya karena Yogyakarta merupakan kota

Lebih terperinci

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Gahara Nur Eka Putra NRP : 1022045 E-mail : bb.201smg@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Pemilihan Jalur Evakuasi Dalam Keadaan Darurat Menggunakan Algoritma Quantum Ant-Colony

Pemilihan Jalur Evakuasi Dalam Keadaan Darurat Menggunakan Algoritma Quantum Ant-Colony Pemilihan Jalur Evakuasi Dalam Keadaan Darurat Menggunakan Algoritma Quantum Ant-Colony Path Selection In Emergency Evacuation Using Quantum Ant- Colony Algorithm Fransisca Arvevia I A 1, Jondri 2, Anditya

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION

PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION (NEFCLASS) (STUDI KASUS: PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA, UNIVERSITAS TELKOM) Rita Rismala 1, Serli Fatriandini 2, Retno

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) Hanura Ian Pratowo¹, Retno Novi Dayawati², Agung Toto Wibowo³ ¹Teknik Informatika,,

Lebih terperinci

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB Metode Fuzzy Analisis Keputusan TIP FTP UB Pokok Bahasan Pendahuluan Logika Klasik dan Proposisi Himpunan Fuzzy Logika Fuzzy Operasi Fuzzy Contoh Pendahuluan Penggunaan istilah samar yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap yang dimulai dari analisa hingga hasil penelitian, seperti diilustrasikan dalam Gambar

Lebih terperinci

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 13 Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani Ghulam Abdul Malik, Agus Maman Abadi Prodi Matematika, Universitas

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Nesi Syafitri. N Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution No. 3,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY UNTUK SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY UNTUK SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER 1 Techno, ISSN 1410-8607 Volume 15 No. 2, Oktober 2014 Hal. 01 08 IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY UNTUK SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Implementation of Fuzzy Logic

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh: Indra Surada J2A 605 060 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN Herny Wulandari Pangestu. Kartika Yulianti, Rini Marwati Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI *Surel: hernyw@ymail.com ABSTRAK.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem) INFO TEKNIK Volume 16 No. 1 Juli 2015 (61-74) PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem) Nadiya Hijriana Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan sistem yang kompleks. Logika fuzzy memberikan rangka kerja yang kuat dalam memecahkan masalah

Lebih terperinci

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall 165 Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall Imam Khairi, Erni Yudaningtyas, Harry Soekotjo Dachlan AbstrakSistem pencarian jalur yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) ISSN : 2338-18 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I) Waluyo (waluyo08@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Cerdas. Soft Computing dan Aplikasi AI

Pengenalan Sistem Cerdas. Soft Computing dan Aplikasi AI Pengenalan Sistem Cerdas Soft Computing dan Aplikasi AI Soft Computing (SC) Merupakan pendekatan inovatif untuk konstruksi komputasi dalam sistem cerdas SC adalah suatu pendekatan yang muncul untuk komputasi

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: joned72@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY 33 PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Fitria Suryatini Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 Bekasi Jl Cut Meutia No. 83

Lebih terperinci