Demi Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia
|
|
- Liana Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Republika : Selasa, 05 Januari 2010 pukul 09:32:00 Demi Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Mirza Adityaswara Analis Perbankan & Pasar Modal Kasus penyelamatan Bank Century sedang menjadi perhatian para politisi sehingga menyedot minat masyarakat untuk mengikutinya. Otoritas sektor keuangan pasti dulu tidak membayangkan bahwa penyelamatan Bank Century di November 2008 yang dimaksudkan untuk menyelamatkan sistem keuangan Indonesia justru menjadi bola politik yang belum tahu ujung nya dimana. Bank Century adalah bank kecil yang salah kelola tapi terpaksa diselamatkan demi stabilitas sistem keuangan Indonesia yang pada periode September Maret 2009 sedang menghadapi krisis ekonomi global. Inilah konsekuensi wajar dari sebuah negara yang sedang belajar berdemokrasi. Kebijakan publik di negara berkembang termasuk di Indonesia memang harus selalu disoroti dan dikawal oleh publik dan oleh media supaya kebijakan publik tetap berjalan pada rel nya yang benar. Analisa dan kritik terhadap suatu kebijakan pemerintah tentu maksudnya adalah supaya kebijakan publik di negara ini terus mengalami perbaikan demi terciptanya Indonesia yang maju dan terbebas dari budaya korupsi. Tapi jangan sampai analisa, kritik ataupun "audit" terhadap suatu kebijakan publik dibuat hanya karena kita tidak suka kepada pejabat publiknya, tanpa berusaha objektif terhadap 'track record' dan kinerja kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat tersebut. Jangan sampai kebijakan publik yang didasari niat baik malahan dikriminalisasi hanya karena berbeda haluan politik. Situasi pasar keuangan global kw IV/2008 Sekedar mengingat kembali. Krisis keuangan di Amerika sebenarnya sudah mulai sejak kwartal III/2007 akan tetapi menjadi makin buruk di semester I/2008. Pemerintah Amerika pada saat itu sudah melakukan beberapa program penyelamatan terhadap beberapa lembaga keuangan seperti Bear Stearns, Fannie Mae, Freddie Mac, akan tetapi belum melakukan program pendisiplinan. Program pendisiplinan dilakukan pada 15 September 2008 yaitu dengan menutup perusahaan sekuritas Lehman Brothers yang dikira tidak akan berdampak sistemik. Ternyata pemerintah Amerika salah perkiraan. Yang terjadi adalah kepanikan luar biasa dan terhentinya pasar uang antar bank di seluruh dunia. Suku bunga dollar di pasar uang antar bank di London melonjak lebih dari dua kali lipat, pasar saham runtuh, yield obligasi negara berkembang naik, harga komoditas jatuh, dan kurs di negara berkembang melemah secara signifikan. Sehingga akhirnya Gubernur Bank Sentral Amerika harus mengucurkan likuiditas ke pasar keuangan sampai 1.4 triliun dollar (10 persen PDB Amerika) dalam periode September Februari 2009.
2 Bank Sentral Amerika juga di kwartal IV/2008 terpaksa menurunkan suku bunga secara drastis ke 0.25% dan terpaksa menyelamatkan lagi berbagai bank dan perusahaan sekuritas di Amerika seperti Citigroup, Bank of Amerika, Merril Lynch, Wachovia, dsb. Agar kebijakan penyelamatan ekonomi dunia lebih terkoordinasi maka forum G-20 dibentuk di kwartal IV/2008. Walaupun banyak yang mengeritik biaya kebijakan penyelamatan perbankan yang dikeluarkan oleh Bernanke, akan tetapi politisi di Amerika, baik dari partai demokrat dan partai republik mendukung penunjukan kembali Ben Bernanke menjadi Gubernur Bank Sentral Amerika. Bahkan Bernanke dinobatkan sebagai Man of The Year 2009 oleh majalah internasional, Time, karena berhasil menyelamatkan ekonomi dunia dari keterpurukan yang lebih dalam. Keputusan Harus Diambil Apakah Bank Century layak diselamatkan? Dalam situasi normal, jika tidak ada krisis ekonomi, maka bank tersebut tidak layak diselamatkan karena ukuran nya kecil dan pemilik serta manajemen lama ditenggarai secara sengaja melakukan salah kelola bahkan melakukan pelanggaran pidana. Tapi dalam situasi krisis ekonomi yang pada waktu itu melanda dunia dan Indonesia (September Maret 2009) maka keputusan dilematis harus diambil oleh pengambil kebijakan sektor keuangan untuk menstabilkan sistem keuangan. Pengamat ekonomi seperti saya dan teman teman pengamat tidak dihadapkan pada situasi harus mengambil keputusan. Situasi pada saat itu, kurs rupiah di kwartal IV/2008 mencapai Rp 12,800 per dollar, bahkan sampai dengan Februari 2009 masih bertengger di Rp 11,800 (lihat grafik). Pada saat itu cadangan devisa turun 7 miliar dollar dan yield rupiah surat utang negara melonjak dari 10% menjadi 20% Dengan melihat pengalaman tahun ada kemungkinan kalau bank Century ditutup maka kepanikan nasabah perbankan di Indonesia menjalar ke bank bank kecil dan ke bank bank besar. Mengapa para deposan besar di Indonesia mudah panik? jawabannya tidak tahu. Mungkin karena pengalaman masa lalu sehingga kepercayaan para deposan besar di Indonesia terhadap kondisi politik, keamanan dan ekonomi negaranya sendiri masih lemah. Pemerintah akhirnya memutuskan bank Century diselamatkan tapi pemilik dan manajemen lama diserahkan kepada penegak hukum.. Jika ada yang curiga terhadap aliran dana kepada pihak yang tidak berhak, maka berilah kepercayaan kepada PPATK untuk melakukan investigasi. Jika bank tersebut ditutup maka biaya yang dikeluarkan bukan Rp 600 miliar seperti yang sering disebut oleh beberapa pihak tapi pemerintah harus mengganti dana nasabah Rp5.3 triliun karena itulah dana yang dijamin pemerintah, yaitu sampai Rp 2 miliar per nasabah. Sedangkan jika diselamatkan maka biaya yang sudah dikeluarkan pemerintah adalah Rp 6.7 triliun.jumlah Rp 6.7 triliun memang membengkak dari perhitungan awal karena ternyata banyak aset jelek yang oleh manajemen lama tidak diberikan pencadangan padahal aset tersebut sudah tidak memberikan hasil. Rp 6.7 triliun Bukan Uang Hilang Biaya Rp 6.7 triliun tersebut bukanlah uang hilang dan belum menjadi kerugian. Jika bank tersebut selesai dibenahi, maka sebagian, bahkan mungkin sampai 75% biaya penyelamatan bisa
3 kembali jika bank tersebut dijual 5 tahun lagi.. Hitungan nya seperti ini. Dengan modal saat ini sekitar Rp 680 miliar dan laba per tahun sekitar Rp 250 miliar maka dalam 5 tahun, modal bank tersebut atau biasa disebut nilai bukunya akan menjadi sekitar Rp 2 trilun (dengan asumsi pemerintah tidak mengambil dividen). Karena pada saat ini valuasi saham perbankan Indonesia berkisar antara 1.5 kali sampai dengan 3.5 kali nilai buku, maka jika Bank Century (sekarang namanya menjadi Bank Mutiara) bisa dijual dengan nilai 2.5 kali nilai bukunya maka pemerintah akan mendapat dana sekitar Rp 5 triliun. Maka dari itu sebaiknya semua pihak membawa suasana tenang supaya bank tersebut bisa cepat Pulih Proses penyelamatan Bank Century persis sama seperti pemerintah merekapitalisasi bank-bank besar pada waktu krisis tahun (jaman presiden Habibie dan presiden Abdurahman Wahid) dan kemudian pemerintah melakukan divestasi pada masa presiden Megawati di tahun Justru penyelamatan Bank Century yang menelan biaya Rp 6.7 trilun tersebut adalah untuk menghindari terulangnya biaya krisis 1998 yang pada waktu itu mencapai Rp 650 triliun (yaitu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia sekitar Rp 220 triliun dan biaya rekapitalisasi perbankan Rp 450 triliun). Banyak orang mengatakan bahwa krisis 2008 tidak sama dengan krisis Tapi bagi praktisi di industri keuangan maka melihat runtuhnya pasar keuangan dan industri perbankan di Amerika pada tahun 2008 yang lalu adalah sesuatu yang sangat menakutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Jangan lupa bahwa krisis berawal dari krisis perbankan di Thailand, Malaysia dan Korea di tahun pertengahan 1997 yang kemudian menjalar menjadi krisis perbankan di Indonesia, kemudian menjalar menjadi krisis politik di semester I/1998 dan kemudian berakibat menjadi krisis ekonomi yang sangat parah sampai beberapa tahun. Berbagai Kebijakan Stabilisasi Ekonomi Masyarakat sebaiknya melihat kebijakan penyelamatan Bank Century tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari berbagai kebijakan stabilisasi ekonomi yang diambil pemerintah pada periode September Maret Perbankan adalah darah dari perekonomian. Jika industri perbankan ambruk maka sektor riel juga mati. Untuk menjaga kepercayaan nasabah bank terhadap sistem keuangan Indonesia, maka di bulan Oktober 2008 pemerintah menaikkan penjaminan deposit nasabah bank dari Rp 100 juta menjadi Rp 2 miliar karena di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Australia pada saat itu penjaminan dana nasabah sudah dinaikkan meliputi 100 persen dana deposit. Kebijakan menaikkan penjaminan pemerintah atas dana nasabah merupakan hal yang sangat penting karena 81% dana nasabah bank di Indonesia bernilai diatas Rp 100 juta. Bahkan setelah dinaikkan penjaminan tersebut ke Rp 2 miliar per nasabah, maka masih ada 45% dana nasabah perbankan Indonesia yang diatas Rp 2 miliar per nasabah (lihat tabel LPS). Maka dari itu tidak heran pada saat itu industri perbankan mendesak pemerintah menaikkan penjaminan sampai Rp 10 miliar, bahkan sampai 100 persen dana nasabah. Industri perbankan juga meminta pemerintah memberikan penjaminan dana antar bank jika ingin pasar uang antar bank berfungsi dengan baik. Tapi pemerintah menolak usulan usulan tersebut karena
4 dikhawatirkan jika ada bank yang ditutup maka pemerintah harus menanggung kewajiban yang terlalu besar dibandingkan kemampuan pemerintah. Kebijakan penyelamatan Bank Century diambil supaya kepanikan di industri perbankan tidak terjadi. Dalam situasi genting maka pengambil kebijakan sektor keuangan harus mengambil keputusan, bukan bereksperimen di dalam laboratorium dengan model model ekonomi dan mencari definisi sistemik. Walaupun fundamental perbankan Indonesia di tahun 2008 jauh lebih kuat dibandingkan di tahun 1997, akan tetapi perbankan adalah suatu bisnis kepercayaan yang rentan dengan isyu. Seberapa kuatpun suatu bank, jika dilanda krisis likuiditas maka bank tersebut pasti ambruk karena modal suatu bank hanyalah 6 persen sampai dengan 12 persen dari assetnya (atau rasio kecukupan modal terhadap asset tertimbang menurut resiko, biasa dikenal sebagai CAR berkisar 10% sampai dengan 20%). Selain penyelamatan Bank Century, untuk memberikan likuiditas kepada sektor perbankan maka Giro Wajib Minimum perbankan diturunkan di kwartal IV/2008. Seperti yang dilakukan di perbankan Amerika maka di kwartal IV/2008 untuk fasilitas likuiditas diberikan fasilitas pembiayaan jangka pendek dan fasilitas 'repo surat berharga' oleh Bank Indonesia kepada perbankan. Pada intinya pada saat itu otoritas moneter tidak membuka peluang satu bankpun jatuh karena situasi sangat genting yang dikhawatirkan bisa mendorong kepanikan para nasabah di berbagai bank di Indonesia. Untuk memberi nafas bagi perbankan dan dunia usaha, suku bunga Bank Indonesia diturunkan sejak bulan Desember 2008 secara bertahap sampai menjadi 6.5% di pertengahan Di bidang fiskal, pemerintah terpaksa berhutang lebih besar, meningkatkan defisit anggaran dari biasanya 1.5% PDB menjadi 2.5% PDB, dengan cara memberikan insentif pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah supaya ekonomi bisa bergerak. Di bidang valuta asing, karena kurs rupiah terus melemah pada saat itu maka akhirnya Bank Indonesia melarang pembelian dollar kumulatif diatas 100 ribu dollar per bulan tanpa disertai dokumen komersial yang menjelaskan maksud pembelian tersebut. Syukurlah berbagai kebijakan stabilisasi ekonomi tersebut memberi hasil positif, Seiring dengan pulihnya pasar keuangan global sejak April 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya turun dari 6.3 persen di kwartal III/2008 menjadi 4.3 persen di tahun DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BANK UMUM (OKTOBER 2009) Jumlah Nominal Rp sd 100 jt > 100 jt sd 200 jt > 200 jt sd 500 jt > 500 jt sd 1 M > 1 M sd 2 M > 2 M sd 5 M > 5 M
5 Jumlah Rekening 84,044, , , , ,848 55,972 30,637 Jumlah 86,011,873 % thd Rekening 97.71% 1.06% 0.71% 0.29% 0.13% 0.07% 0.04% Jumlah % Jumlah Dana Jumlah 1, % thd Dana 18.81% 6.88% 10.41% 9.56% 8.36% 9.35% 36.62% Jumlah % Sumber: website LPS Biodata Nama : Mirza Adityaswara Pendidikan :
6 - Master of Applied Finance (Macquarie University, Australia) - Sarjana Ekonomi, jurusan moneter, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Pekerjaan : Nov Sekarang - Chief Economist, Bank Mandiri Group - Managing Director, Mandiri Sekuritas Oktober Oktober 2008 : Director, Head of Research & Banking analyst, Credit Suisse Securities Indonesia : jabatan terakhir Direktur, Bahana Sekuritas : Direktur, Banking analyst, Indosuez WI Carr Securities Indonesia : Direktur, Banking analyst, Deutsche Morgan Grenfell Securities Indonesia : Banking analyst, BZW Niaga Securities Indonesia 1994 : senior officer Syndication Department, Bank PDFCI, : jabatan terakhir Head of Credit analyst, Bank Sumitomo Niaga Organisasi profesi: - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (fokus grup Perbankan & Pasar Modal) - Tim Pakar, Asosiasi Emiten Indonesia - Pengurus Pusat KADIN, bidang fiskal - HIMDASUN (Himpunan Pedagang Surat Utang Negara
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170
Lebih terperinciARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute
ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute Kinerja dunia perbankan dalam menyalurkan dana ke masyarakat dirasakan masih kurang optimal.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi Indonesia adalah kerugian beberapa perusahaan di Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis subprime mortgage 1 yang melanda Amerika pada pertengahan 2007 dan memuncak pada September 2008 ditandai dengan pengumuman bangkrutnya beberapa lembaga
Lebih terperinciBernavigasi melewati Kerentanan
Bernavigasi melewati Kerentanan Agus D.W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia (sebagaimana disusun untuk diserahkan, Indonesia Fixed Income and High Yield Bond Forum 2015) 22 September 2015, Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian dikarenakan bank berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat krisis keuangan global beberapa tahun belakan ini kurs, inflasi, suku bunga dan jumlah uang beredar seolah tidak lepas dari masalah perekonomian di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Kebijakan Perbankan Pasca Krisis 1998 Krisis keuangan yang terjadi di Asia mulai pertengahan tahun 1997 telah memicu krisis perbankan di beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang melanda seluruh dunia pada tahun 2008 atau yang lebih dikenal dengan Subprime Mortgage Crisis berawal dari krisis keuangan yang
Lebih terperinci2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban
No.94, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Lindung Nilai. Transaksi Swap. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5881) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciINBOX 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN ACEH
1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN ACEH Krisis Keuangan Global Krisis keuangan yang diawali oleh krisis sub-prime mortgage di Amerika Serikat, dimana penyaluran kredit perumahan (mortgage)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah. Oleh karena itu kebutuhan akan pembangunan nasional sangatlah diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/10/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING
Lebih terperinciMARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global
MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global Bulan Mei 2013 lalu market dikejutkan oleh pernyataan dari ketua The Fed Ben Bernanke, mengenai kelangsungan dari program quantitative
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE
BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan arus perdagangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar
Lebih terperinciBanking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017)
Banking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017) PENJAMINAN SIMPANAN Hingga Mei 2017, LPS Jamin 212,6 Juta Rekening Simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data mengenai pertumbuhan jumlah rekening
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya, tujuan suatu perusahaan
Lebih terperinci- 2 - Hal ini dirasakan sangatlah terbatas dan belum mencakup fungsi the Lender of the Last Resort yang dapat digunakan dalam kondisi darurat atau
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA UMUM Kesinambungan pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Bank dan lembaga keuangan lainnya memiliki dua kegiatan utama,
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, sektor riil memperoleh bantuan pembiayaan dari lembaga keuangan bank untuk menunjang proses bisnisnya. Dana tersebut akan membantu berlangsungnya proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut membuat pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia telah mengakibatkan perekonomian mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut membuat pemerintah Indonesia terbelit
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter Periode 1999-2 2005 2. Arah Kebijakan 1999-2005 3 3. Langkah-Langkah Strategis 1999-2005
Lebih terperinciEconomic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan penyalur dana masyarakat. Bank juga dapat dikatakan sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank juga dapat dikatakan sebagai lembaga perantara keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bank berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat atau lembaga lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di Indonesia melahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan, khususnya industri perbankan merefleksikan indikator pergerakan roda ekonomi suatu negara. Seperti yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang
Lebih terperinciapalagi ditunjang dengan melemahnya harga komoditas yang merupakan sumber devisa utama di Indonesia.
Ketahanan Ekonomi Indonesia dalam Krisis Global Analisa Pribadi: Indonesia Banking Outlook Prepared by Jere Jefferson (jere@idxreview.com) # 10 October 2008 http://idxreview.com Dalam rangka menjaga ambruknya
Lebih terperinci2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang
No.82, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6044) PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang artinya masih rentan terhadap pengaruh dari luar. Oleh karena itu perlu adanya fundasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara membangun yang perekonomiannya masih bersifat terbuka, yang artinya masih rentan terhadap pengaruh dari luar. Oleh karena itu perlu adanya
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stabilitas sistem keuangan memegang peran penting dalam perekonomian. Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah dalam Membendung Dampak Krisis Keuangan Global 2008
Kebijakan Pemerintah dalam Membendung Dampak Krisis Keuangan Global 2008 Oleh: Uzaifah Judul: Memahami Krisis Keuangan: Bagaimana Harus Bersikap Penulis: Tim Penyusun Departemen Komunikasi dan Informatika
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 25 /PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/19/PBI/2008 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.84, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. Bank Indonesia. Bank Umum. Operasi Moneter. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5141) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tujuan Bank Indonesia guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pesat pasar keuangan global di masa sekarang semakin cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi direspon oleh pelaku
Lebih terperinciQ & A TERKAIT DAMPAK SISTEMIK BANK CENTURY
Q & A TERKAIT DAMPAK SISTEMIK BANK CENTURY 1. Mengapa Bank Century harus diselamatkan pada 20 November 2008? a. Kegagalan Bank Century terjadi di tengah-tengah situasi dan kondisi ekonomi dan sistem perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana krisis ini juga pernah dirasakan oleh Asia pada 11 tahun yang lalu dengan krisis moneternya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. kredit tersebut. Karena Bank Sentral Amerika yang sering di sebut The Fed,
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang SubPrime Mortgage adalah kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan mortgage broker, dengan bunga yang rendah di awalnya (2-5 tahun), namun di tahun berikutnya,
Lebih terperinciAndri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia
Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negaranegara Islam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Krisis finansial global muncul sejak bulan Agustus tahun 2007, yaitu pada
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Krisis Finansial Global tahun 2008 Menjelang akhir triwulan III-2008, perekonomian Indonesia dihadapkan pada suatu babak baru, yaitu runtuhnya stabilitas perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal akhir-akhir ini membawa peranan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal akhir-akhir ini membawa peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian dunia. Bahkan pasar modal dapat juga dipandang
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia semakin terintegrasi sebagai konsekuensi dari sistem perekonomian terbuka yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat komplektisitas yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja suatu bank. Komplektisitas yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu simbol perekonomian di sebuah negara. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai penggerak pembangunan dan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/7/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang cukup penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Bank yang sehat menunjukkan bahwa bank tersebut mampu menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat memprihatinkan karena telah mengakibatkan sendi-sendi dan potensi ekonomi mengalami
Lebih terperinciLaporan Direktur Utama
22 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2008 Laporan Utama Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2008 merupakan periode dengan banyak peristiwa yang menggoncangkan fondasi sektor keuangan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang dipicu dengan gejolak nilai tukar sejak Juli 1997 berdampak luas terhadap perekonomian nasional. Selama semester II/1997 dan tahun 1998, semua indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutang luar negeri Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutang luar negeri Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang. Selama 30 tahun dimulai dari pemerintahan orde lama, Selama masa orde baru saja jumlah hutang luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis moneter adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand dengan jatuhnya mata uang Bath Thailand yang kemudian diikuti dengan mata
Lebih terperinciTANTANGAN INTERMEDIASI PERBANKAN Oleh: Djoko Retnadi, Ekonom Senior, The Indonesia Economic Intelligence, Jakarta
1 TANTANGAN INTERMEDIASI PERBANKAN 2007 1 Oleh: Djoko Retnadi, Ekonom Senior, The Indonesia Economic Intelligence, Jakarta Kinerja perbankan nasional sampai dengan tahun 2006 dianggap belum memuaskan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya
Lebih terperinci2012, No Mengingat Indonesia Nomor 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter; : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Neg
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.130, 2012 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5321) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 5 /PBI/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia dewasa ini makin berkembang. Peran Indonesia dalam perekonomian global makin besar dimana Indonesia mampu mencapai 17 besar perekonomian dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika
Lebih terperinciHuruf b. Contoh perhitungan GWM Sekunder dalam Rupiah:
-1- PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 21/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak mengenal bank dan tidak berhubungan dengan bank. Perbankan sendiri memegang peranan penting
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Ade Arthesa dan Edia Handiman, 2006:57 dalam Novita dkk, 2014). Besarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam krisis ekonomi yang diawali dengan dilikuidasinya 16 bank pada bulan November 1997, telah menyebabkan bangsa Indonesia terjerumus dalam tingkat kemiskinan yang
Lebih terperinci