BAB I PENDAHULUAN. Tindak kecurangan yang terjadi saat ini di Indonesia sangat familiar bagi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tindak kecurangan yang terjadi saat ini di Indonesia sangat familiar bagi masyarakat di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu dari dampak dari berbagai bentuk tindak korupsi yang marak terjadi dan terungkap dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Tindak korupsi hanya salah satu dari contoh tindak kecurangan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang atau sekelompok organisasi dan dapat menyebabkan kerugian baik itu bagi orang lain, suatu organisasi atau perusahaan, maupun berdampak pada suatu negara. Tindak kecurangan di Indonesia lama kelamaan dianggap menjadi suatu hal yang dianggap biasa di lingkungan masyarakat. Dimulai dari hal yang terkecil pun dapat dijadikan sarana untuk melakukan tindak kecurangan, misalnya proses perpanjangan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Proses perpanjangan KTP yang dilakukan oleh pegawai di Kelurahan, seharusnya tidak meminta biaya sepeser pun kepada warga, namun pada kenyataannya proses perpanjangan ini harus mengeluarkan biaya, yang walaupun jumlahnya tidak terlalu besar namun jika tiap-tiap warga di Indonesia memperpanjang KTP pastinya akan menjadi lahan subur bagi para pelakunya. Kasus lain terkait tindak kecurangan yang baru-baru ini terungkap yaitu kasus proyek pembangunan wisma atlet di Sumatera Selatan, yang banyak menyeret pejabat-pejabat penting di negeri ini.

2 Tindak kecurangan tidak hanya terjadi di level pemerintahan saja, namun juga terjadi di level perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil, seperti halnya usaha bimbingan belajar. Kegiatan usaha jasa bimbingan belajar saat ini di Indonesia keberadaannya semakin lama semakin meningkat jumlahnya, karena kebutuhan akan pelajaran tambahan di luar sekolah yang sangat dibutuhkan para siswasiswa di Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi lahan bisnis yang menguntungkan bagi para pebisnis yang ingin mengembangkan usahanya. Banyak dari masyarakat kita yang belum mengetahui bahwa usaha jasa bimbingan belajar yang ada di Indonesia ini kebanyakan adalah usaha yang berbentuk waralaba atau franchise, yang dimana di tiap cabang yang dibuka di daerah tertentu bukanlah milik kantor pusat seutuhnya melainkan dimiliki oleh seseorang ataupun beberapa orang yang terlibat dalam bisnis. Kantor pusat bertugas untuk memberikan lisensi bimbingan belajar bagi kantor cabang rekanan yang membuka usaha bimbingan belajar. Tentunya hal ini menimbulkan kewajiban bagi cabang untuk membayarkan royalty fee kepada kantor pusat. Lembaga Pelatihan dan Bimbingan Belajar (LPBB) Bintang Solusi Mandiri merupakan satu dari banyaknya bimbingan belajar yang ada di Indonesia yang menerapkan sistem franchise bagi pengembangan usahanya. Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa dalam kegiatan usaha jasa bimbingan belajar yang berbentuk franchise, para cabang atau yang disebut sebagai franchisee haruslah membayar uang royalty (royalty fee) setiap tahunnya kepada kantor pusat (franchisor). Pembayaran royalty fee yang diterapkan oleh LPBB Bintang Solusi Mandiri kepada cabangnya tersebut didasarkan pada 25% dari jumlah pendapatan bersih selama satu tahun ditambah dengan Rp ,00. Hasil tersebutlah yang nantinya akan dibayarkan

3 oleh pihak franchisee kepada franchisor. Namun pada perjalanannya, ada beberapa kantor cabang yang diindikasi melakukan manipulasi atas laporan keuangannya. Pendapatan pada setiap kantor cabang didasarkan pada jumlah siswa yang dimiliki kantor cabang dikalikan dengan biaya les selama satu tahun atau satu semester. Biaya yang dikenakan kepada siswa pun dibedakan berdasarkan kelas atau tingkatannya masing-masing. Penulis ingin mengungkapkan apakah biaya yang ditetapkan setiap kantor cabang sudah sesuai dengan ketetapan kantor pusat atau belum dan jumlah murid yang dilaporkan kepada kantor pusat apakah sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya atau tidak. Bimbingan belajar (bimbel) dengan sistem franchise saat ini merupakan suatu bidang usaha yang berpotensi cukup besar pagi para pelaku bisnis, usaha ini juga menjanjikan keutungan yang lumayan. Hal inilah yang dijadikan peluang usaha yang banyak dijalankan oleh para pemula bisnis. Besarnya pembayaran royalty fee yang dibayarkan franchisee setelah diselidiki oleh penulis ternyata terdapat kejanggalan. Dengan adanya kesalahan atau kecurangan kecurangan yang terjadi, penulis memilih bidang usaha ini untuk mengungkap kecurangan apa saja yang terjadi. Pengungkapan kecurangan itu sendiri untuk melihat ada tidaknya pemanipulasian data baik itu yang berasal dari data keuangan maupun dari data siswa. Penulis akan mengungkapkan kecurangan khususnya yang mempengaruhi pendapatan bersih yang didapatkan oleh kantor cabang atau franchisee. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini hanya sesuai dengan ruang lingkup yang dibatasi oleh penulis. Dalam penelitian ini, penulis merasa tertarik untuk membahas proses pelaporan keuangan franchisee khususnya bagian pendapatan, karena nantinya akan

4 berhubungan erat dengan besarnya royalty fee yang akan dibayarkan franchisee atau kantor cabang kepada franchisor atau kantor pusat, serta bentuk pengendalian internal yang diterapkan oleh LPBB Bintang Solusi Mandiri pada tiap kantor cabangnya. Sehubungan dengan hal diatas, penulis merasa terdorong untuk mengangkat skripsi dengan judul : AUDIT KECURANGAN ATAS PEMBAYARAN ROYALTY FEE FRANCHISE PADA LEMBAGA PELATIHAN DAN BIMBINGAN BELAJAR (LPBB) BINTANG SOLUSI MANDIRI PERIODE I.2 Ruang Lingkup Penelitian Untuk lebih memfokuskan penulisan skripsi ini sehingga terarah dengan jelas, penulis membatasi hal-hal yang akan dibahas. Ruang lingkup penulisan dibatasi pada pemeriksaan atas laporan keuangan kantor cabang khususnya pada bagian pemasukan, pengeluaran dan data siswa pada periode Data analisis yang digunakan adalah laporan keuangan dan data banyaknya siswa di tiap cabang. I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeteksi kecurangan kecurangan yang terjadi pada proses pelaporan keuangan franchisee yang berpengaruh pada besarnya pembayaran royalty fee. 2. Menilai keefektifan internal control yang telah diterapkan kantor pusat terhadap masing masing cabangnya.

5 3. Menyusun langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi tindak kecurangan yang terjadi di bimbingan belajar yang menggunakan sistem franchise. Manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menemukan kecurangan kecurangan yang terjadi pada jasa franchise dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya. 2. Bagi Kantor Pusat atau Franchisor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan acuan untuk lebih mewaspadai tindakan tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak di kantor cabang atau franchisee. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sumbangan pikiran bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang serupa. I.4 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan

6 Studi kepustakaan digunakan penulis dengan cara memperoleh data sekunder dari buku buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan pokok permasalahan agar dapat mendukung dan melengkapi data yang diperlukan dalam proses penulisan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan Melakukan penelitian lansung di lapangan dengan cara : a. Wawancara Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab langsung kepada bagian keuangan pusat maupun kepada pegawai yang ada di kantor cabang, khususnya kepada bagian admin cabang atas informasi kepada penulis yang berhubungan dengan skripsi. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh cabang baik itu laporan secara harian bulanan maupun tahunan, serta membandingkannya dengan data data yang lain, contohnya: dari data siswa. c. Konfirmasi Penulis mekakukan konfirmasi kepada beberapa pihak, termasuk didalamnya kepada orang tua siswa, atas beberapa akun yang dianggap penting dan berpengaruh pada besarnya pendapatan kantor cabang.

7 I.5 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan skripsi diuraikan dalam lima bab, adapun isi dari bab-bab tersebut diuraikan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Pada bab ini penulis mencoba untuk memberikan gambaran secara umum mengenai bagaimana latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang landasan-landasan teori yang digunakan sebagai dasar penelitian, yang meliputi penjelasan tentang auditing, audit kecurangan dan teori lain yang berhubungan dengan penulisan skripsi. BAB III : Objek Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang sejarah, perkembangan, visi dan misi, kegiatan perusahaan serta struktur organisasi perusahaan. BAB IV : Pembahasan Bab ini merupakan inti dari pembahasan topik skripsi, yaitu pengungkapan kecurangan pada LPBB Bintang Solusi Mandiri.

8 BAB V : Simpulan dan Saran Bab ini berisi tentang simpulan atas penelitian dan analisis yang penulis lakukan serta saran-saran yang diberikan penulis sebagai langkah tindak lanjut.