GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAHAGIA SURABAYA. Oleh : Ethyca Sari ABSTRACT

Transkripsi

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAHAGIA SURABAYA Oleh : Ethyca Sari ABSTRACT Healthy food is a food consisting of vegetables, protein, fruit and fibrous foods. The benefits of a healthy diet is to get the energy to perform daily physical activity and maintaining the body in the growth and development. The knowledge is the recognize result and it happens after someone do the sensing to certain object. Based on it the writer is interested to take the title The Descripton of Mother Knowledge Level About Healthy Food to The Preschool Children at Kindergarten Happy Surabaya. The purpose of this study was to determine the level of maternal knowledge about healthy food for preschool children in kindergarten Happy Surabaya. Design used in this study was a descriptive design with a total sampling method, the variable used is a single variable. Population of respondents. Data collected by questionnaires was processed manually, including analyzing the results, giving the code, and enter data into a frequency distribution. The results of this study illustrate all the mothers in kindergarten Happy Surabaya has a good knowledge (9,6%). So the mothers knowledge about healthy food can be inferred either knowledgeable. Keywords: Knowledge, Health Food 8

2 Latar belakang Anak usia prasekolah harus memulai untuk mempunyai pola makan yang sehat, yang dapat mencegah perkembangan penyakit yang kronis ketika dewasa. Dalam hal ini ibu mempunyai peran utama dalam membentuk pola makan anaknya, dan pola makan anak biasanya merupakan cerminan dari pola makan orang tuanya sehari-hari. Mengingat bahwa selera makan anak itu bersifat fluktuatif setiap harinya. Untuk seorang anak, makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang baik, juga untuk menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu. (Soegeng, 009). Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi, dan berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu. Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut, perlu diperhatikan juga cara memasak makanan, suhu makanan pada saat disajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna. (Prima Ari, 0). Pemilihan dan penyediaan bahan makanan untuk keluarga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dasar, terutama bagi ibu rumah tangga yang sebagian besar bertanggung jawab atas pemilihan dan penyediaan makanan bagi anak prasekolah. Seorang ibu rumah tangga walaupun bukan ahli gizi juga harus dapat menyusun dan menilai hidangan yang akan disajikan kepada anggota keluarganya. Bentuk tanggung jawab orang tua tentang makanan yang dikonsumsi anak-anaknya juga mencakup kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi anak, dikarenakan pada usia tersebut anak rentan terhadap penyakit. Mengingat pada saat ini banyak makanan yang tampaknya enak dan halal dimakan ternyata mengandung bahan tambahan (aditif) yang membahayakan bagi kesehatan. Makanan jenis tersebut justru banyak ditemukan disekitar sekolah yang menjadi tempat berkumpulnya anakanak. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (007) tentang makin maraknya peredaran makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya di sekolah. Antara lain makanan anak yang mengandung formalin (pengawet), boraks, rhodamin B dan methanil yellow (pewarna tekstil) yang sangat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi anak-anak. Susunan hidangan yang disajikan harus memenuhi syarat gizi, sehingga keluarga yang akan mengkonsumsi tertarik dan mendapat kesehatan yang optimal. (Achmad Djaeni, 999). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera : penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 998).Dari pengamatan peneliti banyak orang tua yang membiarkan anaknya makan makanan yang kurang sehat di sekolah pada saat istirahat maupun pulang sekolah. Dari study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan 0 ibu-ibu yang mengantarkan anaknya ke sekolah, 6 orang tidak mengetahui bahwa makanan yang berwarna terang dan sangat memikat ternyata ada zat pewarna dan pengawetnya, sedangkan orang ibu mengatakan sudah mengetahui bahwa makanan yang di jual di depan sekolah ada yang mengandung zat pewarna dan pengawetnya. Menurut ibu-ibu ini, informasi tersebut di dapatkan dari televisi yang mereka lihat. Berdasarkan hasil survey Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 007, 500 sekolah di Indonesia 5% makanan yang di jual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Dan dari data hasil penelitian di tempat lain BPOM mengetahui 5% jajanan di sekolah tidak aman dan berpotensi meracuni anak, itu di tinjau dari sekolah yang menjadi sampling secara random setiap bulannya (Hery Suyitno, 009). Dan dari informasi yang didapat dari salah satu guru TK Bahagia pada bulan Februari ada orang yang tidak masuk karena sakit batuk, pilek dan radang tengorokan. Pengetahuan yang kurang pada ibu tentang makanan sehat mengakibatkan anak mudah terserang penyakit akibat makanan yang di konsumsi anak tersebut tidak sehat. Dampak dari anak yang mengkonsumsi makanan yang tidak sehat akan mengakibatkan terjadinya reaksi akut berupa alergi, batuk, diare, atau keracunan, dalam jangka panjang bahan berbahaya yang masuk ke dalam tubuh itu bisa terakumulasi dan mencetuskan kanker. Pada usia prasekolah, anak 9

3 menyukai makanan diluar karena tertarik oleh bentuk yang menarik, rasa yang beraneka ragam, kemasan yang bagus, hadiah yang menggairahkan dan ajakan teman. Hal ini membuat anak jadi suka jajan daripada makan nasi dan sayur (Hery Suyitno, 009). Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan antara gaya hidup dengan konsumsi makanan yang ada di masyarakat. Melihat permasalahan tersebut diatas, maka salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan informasi tentang makanan sehat dengan memberikan suatu penyuluhan, baik berupa leaflet, brosur, atau informasi melalui media massa atau dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas setempat untuk memberikan penyuluhan tentang makanan sehat kepada orang tua agar dapat memantau anak untuk tidak makan makanan sembarangan. Selain itu dapat bekerja sama dengan pihak sekolah maupun dengan orang tua siswa untuk membuat program membawa bekal makanan dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir apabila anak makan makanan sembarangan diluar sekolah. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Sehat Untuk Anak Prasekolah di TK Bahagia. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Makanan Sehat untuk Anak Prasekolah di TK Bahagia Surabaya Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang makanan sehat untuk anak prasekolah di TK Bahagia Surabaya. Manfaat Penelitian.Bagi Institusi Pendidikan di TK Bahagia Surabaya Sebagai masukan untuk meningkatkan pengetahuan di TK Bahagia yang berhubungan dengan makanan sehat untuk anak prasekolah.. Bagi Peneliti Mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di dapatkan dari pendidikan dalam meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat.. Bagi Institusi Keperawatan Dengan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pendidikan dalam pengembangan kurikulum mata ajar ilmu gizi khususnya mengenai makanan sehat untuk anak prasekolah. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang memungkinkan kemaksimalan kontrol beberapa faktor yang mempengaruhi suatu hasil (Nursalam, 00). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan sehat untuk anak prasekolah di TK Bahagia Surabaya. Sampling Desain Populasi Populasi adalah setiap subjek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 00). Variabel tersebut dapat berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu yang lain yang akan dilakukan penelitian. Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Bahagia Surabaya Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 005). Sampel dan penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Bahagia Surabaya. Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi porsi dari populasi (Nursalam, 00). Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 007). 0

4 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TK Bahagia Surabaya pada bulan April Juni tahun 0 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui pembimbing dan mendapat ijin dari direktur Akademi Keperawatan William Booth Surabaya dan TK Bahagia Surabaya. Peneliti mencari responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian. Data didapat dari sumber (subyek) yang diambil dengan lembar Kuesioner. Dimana lembar Kuesioner ini diberikan kepada ibu yang sedang menunggu anaknya atau mengantarkan anaknya tentang bagaimana makanan sehat untuk anak prasekolah. Data Hasil Penelitian Data Umum ( Demografi ) Data demografi ini menggambarkan tentang karakteristik ibu yang meliputi karakteristik ibu berdasarkan usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan anak ke berapa. Karakteristik Ibu Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Prosentase -5 tahun 6-0 tahun -5 tahun 6-0 tahun 0 8,5% 7% 9,5% 9,% Jumlah 00% Berdasarkan tabel. dijelaskan bahwa usia yang terbanyak adalah 6 0 tahun dengan jumlah orang ( 9, % ), dan usia yang terendah adalah -5 tahun dengan jumlah 8 orang ( 9. 5 % ). Karakteristik Ibu Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat pendidikan Jumlah Prosentase 5 Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi 9 9 9,% 7,% % 6,5% % Jumlah 00% Berdasarkan tabel. dijelaskan bahwa tingkat pendidikan terakhir yang terbanyak adalah SMA dengan jumlah 9 orang ( 6, % ), dan tingkat pendidikan terakhir yang terendah adalah tidak sekolah dengan jumlah orang (, % ). Karakteristik Ibu Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Prosentase Tidak Bekerja Wiraswasta Pegawai negeri Swasta 7 8 5% 7% 0% 9% Jumlah 00% Berdasarkan tabel. dijelaskan bahwa karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah ibu yang tidak bekerja/ ibu rumah tangga dengan jumlah orang ( 5 % ) dan karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan yang terendah adalah pegawai negeri dengan jumlah orang ( 0 % ). Data Khusus Karakteristik Ibu Berdasarkan Tingkat Pengetahuan No Tingkat Pengetahuan Kurang Cukup Baik Jumlah 8 0 Prosentase 9,55% 7, % Jumlah 00% Berdasarkan tabel.5 dijelaskan bahwa ibu berdasarkan tingkat pengetahuan baik dengan jumlah 8 orang ( 9, 6 % ) dan ibu berdasarkan tingkat pengetahuan cukup dengan jumlah orang ( 7, % ). Pembahasan Dari hasil penelitian tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Sehat pada Anak Prasekolah di TK Bahagia Surabaya. Pada tabel didapatkan semua responden yang berjumlah orang berpengetahuan baik. dijelaskan bahwa ibu yang berpengetahuan baik dengan jumlah 8 orang ( 9, 6 % ) dan ibu yang berpengetahuan cukup dengan jumlah orang ( 7, % ). Menurut Notoatmodjo ( 998 ), pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan juga terhadap tingkatan diantaranya yaitu mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya, mampu menjelaskan

5 secara benar tentang objek yang diketahui, dapat mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, diantaranya yaitu usia, pendidikan, informasi, pengalaman, lingkungan dan pekerjaan. Para ibu di TK Bahagia Surabaya mempunyai pengetahuan yang baik dikarenakan pada umumnya mereka mendapatkan informasi dari media cetak maupun media elektronik yang menginformasikan tentang makanan sehat yang aman dikonsumsi bagi anak. Berdasarkan tabel dijelaskan bahwa usia yang terbanyak adalah 6 0 tahun dengan jumlah orang ( 9, % ), dan usia yang terendah adalah -5 tahun dengan jumlah 8 orang ( 9. 5 % ). Menurut Hurlock ( 99 ), umur merupakan yang menempatkan setiap individu dalam urutan perkembangan, semakin cukup usia seseorang mampu mempertimbangkan semua kemungkinan dalam memecahkan masalah dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dahlil. Seseorang menjadi konkrit dan mereka mampu menggabungkan informasi dari sejumlah sumber yang ada. Di usia yang matang memungkinkan mereka untuk mudah memahami dan mempertimbangkan setiap informasi yang didapatkan sehingga mereka mudah untuk menerapkannya. Berdasarkan tabel dijelaskan bahwa tingkat pendidikan terakhir yang terbanyak adalah SMA dengan jumlah 9 orang ( 6, % ), dan tingkat pendidikan terakhir yang terendah adalah tidak sekolah dengan jumlah orang (, % ). Menurut Nursalam ( 00 ), makin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka dapat menerima informasi, sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Dengan berlatar belakang pendidikan SMA seseorang dapat dengan mudah mendapat informasi dari media cetak dan media elektronik. Selain itu mereka juga sudah cukup mampu untuk mencari informasi tentang kesehatan melalui teknologi yang lebih canggih seperti internet. Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah ibu yang tidak bekerja/ ibu rumah tangga dengan jumlah orang ( 5 % ) dan karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan yang terendah adalah pegawai negeri dengan jumlah orang ( 0 % ). Menurut Notoatmodjo ( 998 ), keadaan ekonomi keluarga yang relative mencukupi akan mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan. Pekerjaan yang memiliki status tinggi semakin cepat dalam memperoleh informasi. Dimana lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara tidak langsung. Tetapi dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa ibu yang tidak bekerja cenderung mempunyai waktu untuk menyediakan makanan untuk anaknya, bukan berarti pengetahuannya rendah. Demikian juga seseorang yang bekerja bukan berarti pengetahuannya tentang sesuatu tinggi. Hal ini dapat dikarenakan seseorang yang bekerja cenderung sibuk, sehingga memungkinkan seseorang tersebut kurang dalam memperoleh informasi dan wawasan tentang makanan sehat. Berdasarkan tabel dijelaskan bahwa karakteristik ibu berdasarkan anak ke berapa yang terbanyak adalah anak ke- dengan jumlah orang ( 5,6 % ) dan karakteristik ibu berdasarkan anak ke berapa yang terendah adalah anak ke- dengan jumlah orang (, % ). Menurut Elizabeth. B. Hurlock ( 995 ), orang akan berubah menjadi baik atau buruk dapat dipengaruhi oleh bertambahnya pengalaman individu tersebut dengan disimpannya kejadian atau pengalaman tersebut dalam kejadian yang sama. Menurut Jones & Beck ( 996 ), mengatakan pengalaman belajar dalam berkembang, memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang merupakan manifestasi dan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata. Dari hasil penelitian ini dapat digambarkan bahwa walaupun responden baru mempunyai anak dan mereka belum mempunyai pengalaman dalam memberikan makanan sehat, mereka mendapatkan informasi dari media cetak, media elektronik maupun pengalaman orang tua mereka dalam memberikan makanan sehat. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Sehat untuk Anak Prasekolah di TK Bahagia Surabaya, adalah pengetahuan ibu tentang makanan sehat sejauh ini sudah baik.

6 Saran Bagi Responden Diharapkan para responden lebih banyak mencari informasi dimedia yang memuat tentang makanan sehat dan juga harus memperhatikan gizi anak yang cocok untuk masa pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah. Bagi Peneliti Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat bagi peneliti dan menambah wawasan dalam bentuk penelitian sederhana. Bagi Petugas Kesehatan atau Puskesmas Diharapkan petugas kesehatan atau Puskesmas untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan melakukan kerjasama dengan sekolah, khususnya kepala sekolah maupun guru untuk ibu rumah tangga yang kurang informasi tentang makanan sehat. Bagi TK Bahagia Surabaya Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah agar memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya, sehingga angka kesakitan dari siswa menurun dan demikian kehadiran para siswa diharapkan 00% hadir. DAFTAR PUSTAKA Achmad Djaeni, Sediaoetama, M. Sc Ilmu Gizi : Untuk Mahasisiwa dan Profesi. Dian Rakyat : Jakarta Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineke Cipta : Jakarta Burhan, Safrida Metodologi Penelitian dan Pedoman Penulisan Karya Tulis. Akademi Keperawatan Pajajaran : Bandung Hurlock, Elizabeth B. 99. Psikologi Perkembangan. Gelora Aksara Pratama : Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta Nurachmah, Elly. 00. Nutrisi Dalam Keperawatan. Sagung Seto : Jakarta Nursalam, Siti Pariani. 00. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto : Jakarta Nursalam, Siti Pariani. 00. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Penelitian Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Santoso, Soegeng Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta : Jakarta. Setiadi Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. PT. Graha Ilmu : Yogyakarta Supariasa, I Dewa Nyoman. 00. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta Supartini, Yupi. 00. Buku Ajar Diagnosa Keperawatan Anak. EGC : Jakarta Wartonah, Tarwoto Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Yuniastuti, Ari Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Effendi, Nasrul Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC : Jakarta

7