STUDI PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE PADA TRANSPLANTASI KARANG Acropora sp. DI PANTAI KONDANG MERAK KABUPATEN MALANG

Transkripsi

1 STUDI PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE PADA TRANSPLANTASI KARANG Acropora sp. DI PANTAI KONDANG MERAK KABUPATEN MALANG Zainul Arifin 1 dan Oktiyas Muzaky Luthfi * Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, Telp/Fax * Omuzakyl@gmail.com Abstrak - Kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh faktor alam atau antropogenik telah banyak dilaporkan di seluruh dunia selama dua dekade terakhir. Perlu usaha aktif untuk memperbaiki potensi kerusakan karang agar tidak semakin rusak. Salah satu upaya yang dianggap perlu dilakukan yaitu rehabilitasi ekosistem terumbu karang, yang meliputi transplantasi karang dan pembuatan terumbu buatan (artificial reef). Pada penelitian ini digunakan metode transplantasi karang sebagai upaya rehabilitasi karang di Kondang Merak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan (diameter, bobot, pertambahan axial dan radial) pada karang yang ditransplantasikan di Pantai Kondang Merak Malang dan untuk mengetahui tingkat kelulus-hidupan dari karang transplant. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pertumbuhan karang tertinggi ditemukan pada karang Acroporaformosa dan pertumbuhan terendah pada karang A. secale. Berat tertinggi rata-rata pada spesies karang A. secale dan berat terendah pada A. hyacinthus. Jumlah axial koralit pada A. hyacinthus adalah 18 dan memiliki jumlah percabangan rata-rata 1. Pada karang A. formosa rata-rata pertambahan axial koralit adalah 25 dan pertambahan titik percabangan 3 setiap bulan. A. secale memiliki pertambahan axial koralit 1 dan percabangan rata-rata 1 per bulan. Tingkat kelangsungan hidup karang Acropora transplatasi pada kedalaman 1,5 adalah 89%. Kata Kunci: Acropora, Karang Transplant, Kondang Merak Beach, Laut Selatan Jawa, aksial koralit Abstract during last two decades coral reef has been declined due to anthropogenic factor in almost around the world. It takes many efforts to rehabilitation of coral reef ecosystem. Two way approaches have been recognized to rehabilitate these conditions, there were coral transplantation and build an artificial reef. We transplanted coral Acropora in Kondang Merak for 5 months and observed it during that months. The aims of this study was to know the growth rate of Acropora (increasing colony diameter, weight, axial and radial corallites) and to know survival rate of coral transplant in Kondang Merak, The result showed that Acropora formosa had the highest growth rate and A. secale the lowest one. Highest weight average was A. secale and the lowest weight was a A. hyacinthus. The amount of axial corallite in A. hyacinthus was 18 and have one branch, while A. formosa have number of axial was 25 and 3 branch per month. A. secale have one axial and one branch. The survival rate of Transplanted Acropora reef at the depth of 1,5m is 89%. Keywords: Acropora, Coral, Kondang Merak Beach, South of Java Sea, axial corallite I. PENDAHULUAN Kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh factor alam dan antropogenik telah banyak dilaporkan di seluruh dunia selama dua dekade terakhir [1]. Pantai kondang Merak di kabupaten malang merupakan kawasan perairan yang mengalami kerusakan yang cukup tinggi. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh dua faktor utama, yaitu : faktor alam dan manusia. Faktor alam yaitu faktor lingkungan seperti arus dan gelombang, suhu perairan serta penyakit, yang menyebabkan terjadinya patahan. Sedangkan faktor manusia seperti pencurian karang untuk ekspor, pengeboman serta penggunaan potas dalam penangkapan biota laut. Sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki kondisi ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan 556 I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i

2 untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan melakukan transplantasi karang. Karang yang telah di transplant perlu dilakukan monitoring. Tujuan dari monitoring dari transplantasi ini adalah mengetahui pertumbuhan dan tingksat kelangsungan hidup dari karang transplant. Hal ini penting dilakukan agar proses transplantasi yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan proses rehabilitasi bisa berjalan lebih cepat. II. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni- November 2014 di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang. Letak Kondang Merak secara astronomis berada pada 8 24'14,14"LS-8 24'15,90"LS dan '19,80"BT '18,69"BT. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian 2.2 Tahapan Penelitian Proses penelitian diawali dengan membuat Substrat dan rak transplantasi karang. Dilanjutkan dengan pemasangan rak transplant dan transplantasi karang yang akan di teliti. Lama penelitian selama tiga bulan dan monitoring selama dua bulan sekali. karang yang ditransplantasi pada penelitian ini adalah karang Acropora dengan life form Branching. Tiga jenis karang yang digunakan dalam transplant dilakukan identifikasi mengacu pada identifikasi [8] Ada beberapa data yang diambill diantaranya pertumbuhan (diameter, bobot, pertambahan axial dan radial) dan tingkat kelangsungan hidup dari karang yang ditransplantasi ditambahkan data parameter perairan (suhu, salinitas, ph, dan DO). Seluruh data yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam evaluasi pelaksanaan rehabilitasi karang di Pantai Kondang Merak Malang 2.2 Identifikasi Karang Identifikasi dilakukan dengan menggunakan Coral Finder [2]. Coral Finder merupakan buku panduan yang dikeluarkan oleh CoralHub. Buku ini merupakan Field Guide atau buku panduan yang dapan membantu memudahkan kita dalam melakukan identifikasi karang secara visual. Buku ini sangat mudah digunakan dalam mengidentifikasi karang terutama untuk pemula yang baru belajar mengidentifikasi. Coral Finder merupakan buku identifikasi karang hidup yang ada di perairan dan mengacu pada buku taksonomi karang Coral of The World dari [3]. Cara penggunaan Coral Finder ketika sudah menemukan karang yang ingin diidentifikasi menurut [4] dilakukan dalam tiga langkah : 1. Lihat bentuk pertumbuhan karang tersebut (Branching, Meandering, Massive, Plates, dsb) pada kolom Key Group dalam Coral Finder 2.a. Menentukan bentuk pertumbuhannya, selanjutnya adalah mengukur besar koralit pada karang tersebut. Untuk langkah ini gunakan bantuan kaca pembesar dan penggaris/ alat ukur. b. Coral Finder, setelah anda menentukan besar koralit karang yang anda identifikasi, maka anda akan langsung diarahkan pada halaman dimana terdapat jenis-jenis karang yang memiliki besar koralit yang anda ukur sebelumnya. 3.a. Halaman yang sudah dirujuk, lihat dan cari gambar karang yang sesuai dengan karang yang anda sedang amati. Jika terdapat kemiripan antar genus, kerucutkan pilihan anda menjadi 2 jenis saja. b. Untuk memilih genus yang tepat, terdapat kolom karakteristik pada tiap-tiap genus. Baca lalu kemudian pilih karang yang memiliki karakteristik yang sama dengan yang ada di Coral Finder. 2.3 Tahapan Transplantasi Karang Menurut [5], tahapan transplantasi karang yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 557 I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i

3 Penentuan Lokasi transplantasi ditandai dengan GPS Mempersiapkan Peralatan dan bahan Memberi tanda pada lokasi transplantasi Mencari Fragmen yang akan ditransplantasi Fragmen karang diambill dari indukan koloni karang yang masih hidup dengan diameter >25 cm. Menggunakan gunting dengan ukuran fragmen ± 10 cm dan dikumpulkan pada keranjang berlubang dan dibawa ke lokasi transplantasi. Proses pengangkutan harus dilakukan di bawah air dengan hati-hati Memasang rangka bambu atau patok pada lokasi transplantasi sejajar dengan garis pantai Melekatkan fragmenn karang ke substrat dengan dempul yang telah disiapkan. Mengukur laju pertumbuhan koloni karang serta parameter fisika-kimia perairan dapat dilakukan setiap dua minggu atau setiap bulan 2.4 Pengukuran Pertumbuhan Karang Pengukuran pertumbuhan karang Acropora dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama dengan mengukur besarnya diameter koloni karang pada saat awal dan akhir penelitian dengan menggunakan penggaris yang memiliki tingkat ketelitian 0,05 mm dan dilakukan penggambilan foto karang. Setelah di dapatkan foto dilakukan pengolahan dengan aplikasi image-untuk mendapatkan data panjang dan lebar karang [6]. Kedua melakukan penimbangan bobot koloni karang yang ditimbang pada saat awal dan akhir penelitian dengan menggunakan timbangan elektrik dengan ketelitian 0,1 gr. Ketiga hitung pertambahan jumlah axial dan radial pada saat awal dan akhir penelitian dengan menggunakan alat tulis bawah air (akrilik). Selain mengukur diameter dan bobot koloninya, jumlah koloni karang yang bertahan hidup dan mati juga diamati dan dihitung setiap dua minggu sekali [7]. Laju pertumbuhan karang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut [7]. (1) Keterangan: P= Capaian pertumbuhan karang (mm bulan -1 ) Lt= rata-rata (Panjang) pada akhir penelitian (mm) Lo= rata-rata (Panjang) pada awal penelitian (mm) T= Waktu pengamatan (bulan) 2.5 Pengukuran Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Menurut [4] Tingkat Kelangsungan Hidup Karang dihitung dengan persamaan rumus: (2) Keterangan: SR : Tingkat kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah individu karang pada akhir penelitian (individu) No :Jumlah individu karang pada awal penelitian (individu). Data persentase tingkat kelangsungan hidup dari karang transplantasi ini, didapatkan dari pembagian jumlah individu karang pada akhir penelitian dibagi dengan jumlah individu karang pada awal penelitian dikalikan dengan 100 %. Penghitungan diatas didapatkan persentase kelangsungan hidup karang transplantasi selama penelitian berlangsung. 2.6 Pengukuran Parameter fisika dan kimia Pengaruh parameter fisika dan kimia oceanografi dalam penelitian ini berfungsi sebagai informasi kondisi perairan saat dilakukan pengambilan data transplantasi karang. Data yang diambil diantaranya: Suhu, Salinitas, Ph dan DO [8]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Pertumbuhan Karang Nilai pertumbuhan karang Tabel 1. Nilai rata-rata Pertumbuhan Spesies Width Height A. hyacinthus A. formosa A. secale I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i

4 Keterangan: Width : Lebar karang (cm) Height : Panjanag karang (cm) dl : Perubahan panjang dan lebar (cm) G : rata-rata panjang dan lebar (cm/bln) Gambar 2. Diagram Pertumbuhan Panjang dan Lebar Gambar 2 menunjukkan rata-rata pertumbuhan karang tertinggi pada spesies karang Acropora formosa dengan pertumbuhan perbulan dengan tinggi 0,79 cm dan lebar 0,86 cm dan pertumbuhan terlambat ialah pada karang Acropora secale dengan pertumbuhan tinggi 0,19 cm dan lebar karang 0,21 cm perbulan. Sedangkan pada Acropora hyacinthus tinggi 0,33 cm dan lebar 0,49 cm Berat Karang Tabel 2. rata-rata Berat Karang Spesies dl (t3-t1) Berat (Gram) A.hyacinthus A. formosa A. secale Keterangan : Wg : (Berat yang di teliti (gram)). t1 : ( waktu awal (bulan 1)). t3 : ( waktu akhir (bulan 3)). dl : (perubahan berat pada karang). Gambar 3. Diagram berat karang rata-rata Gambar 3 menunjukkan bahwa berat karang rata-rata tertinggi adalah pada spesies karang Acropora secale dengan berat rata-rata 376,05 gram dan rata-rata berat terendah karang terendah ialah pada Acropora hyacinthus dengan berat rata-rata gram. sedangkan pada karang Acropora formosa berat ratarata karang sebesar gram Jumlah Axial dan Percabangan Tabel 3. Rata-rata jumlah Axial dan Radial Spesies G (dl / Wt ) Ax Br A. hyacinthus 18 1 A. formosa 25 3 A. secale 1 1 Keterangan : Ax : (jumlah axial pada karang) Br : (jumlah titik percabangan pada karang) dl : (perubahan jumlah axial dan titik percabangan) Gambar 4. Diagram rata-rata jumlah axial dan Percabangan Gambar 4 menjelaskan bahwa pertambahan jumlah axial dan percabangan rata-rata pada spesies karang Acropora hyacinthus jumlah rata-rata axial 18 sedangkan jumlah titik percabangan rata-rata 1. kemudian pada karang Acropora formosa rata-rata pertambahan Axial 25 dan pertambahan titik percabangan 3 perbulannya. Pada Acropora secale pertambahan rata-rata axial 1 dan titik percabangan rata-rata 1 perbulannya. 3.2 Tingkat Kelangsungan Hidup Keberhasilan dari 3 spesies karang Acropora yang di transplantasi selama 3 bulan penelitian. Didapatkan hasil persentase rata-rata tingakat kebrhasilan transplantasi pada 3 genus karang Acropora pada karang Acropora hyacinthus, didapatkan hasil persentase rata-rata keberhasilan transpalant 67%. Acropora hyacinthus, didapatkan hasil persentase rata-rata keberhasilan transpalant 100%, Acropora 559 I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i

5 hyacinthus, didapatkan hasil persentase rata-rata keberhasilan transpalant 100%, dan dari data di atas di dapatkan grafik. Gambar 5. Diagram Tingkat Kelangsungan Hidup (Spesies) Persentase Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Transplantasi Keseluruhan Prosentase keberhasilan 3 spesies karang Acropora yang di transplantasi selama 3 bulan penelitian. Didapatkan hasil persentase rata-rata keseluruhan keberhasilan transplant Acropora ialah 89 % dan tingkat kegagalan transplant karang sebesar 11% dan dari data di atas di dapatkan grafik seperti di bawah ini. Gambar 6. Diagram Total Tingkat Kelangsungan Hidup 3.3 Parameter Fisika dan Kimia Parameter fisika kimia perairan yang diambill pada penelitian ini adalah suhu, salinitas, DO dan ph, berikut data parameter rata rata yang didapatkan pada lokasi penelitian selama 3 bulan penelitian. Tabel 4. Data parameter perairan Parameter Bulan Bulan Bulan ke 1 ke 2 ke 3 suhu ( C) salinitas(ppt) DO(mg/l) Ph Nilai suhu pada bulan ke-1 sebesar 30 C,bualn ke- 2 sebesar 29 C dan pada bualan ke-3 sebesar 30 C. Nilai salinitas bulan ke-1 sebesar 33 % 0,bulan ke-2 sebesar 33 % 0 dan bulan ke-3 sebesar 33 % 0. Nilai DO pada bulan ke-1 sebesar 7,8 mg/l, bulan ke 2 sebesar 7,8 mg/l dan bulan ke 3 sebesar 7,9 mg/l. Sedangkan nilai ph pada bulan 1 sebesar 7.5, bulan 2 sebesar 7.7. IV. KESIMPULAN Data yang telah dipaparkan pada hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pertumbuhan karang tertinggi pada spesies karang A.formosa dengan pertumbuhan tinggi bulanan 0,79 cm dan lebar 0,86 Cm.Pertumbuhan terlambat adalah pada karang A.secale dengan pertambahan tinggi 0,19 cm dan lebar karang 0,21 cm perbulan. Sedangkan pada A. hyacinthus tinggi 0,33 cm dan lebar 0,49 cm. Berat tertinggi rata-rata adalah pada spesies karang A. secale dengan berat 376,05 gram dan berat terendah adalah pada A. hyacinthus dengan berat rata-rata gram. Pada karang A. formosa berat rata-rata karang sebesar gram. Jumlah axial dan percabangan pada spesies karang A. hyacinthus jumlah rata-rata axial 18 sedangkan jumlah titik percabangan rata-rata 1. Pada karang A. formosa ratarata pertambahan Axial 25 dan pertambahan titik percabangan 3 setiap bulan. A. secale pertambahan axial rata-rata 1 dan titik percabangan rata-rata 1 setiap bulan. Persentase tingkat kelangsungan hidup karang Acropora yang di transplantasi pada kedalaman 1,5 meter untuk sepesies Acropora hyacinthus tingkat kelangsungan hidupnya sebesar 67%, untuk spesies Acropora formosa tingkat kelangsungan hidupnya sebesar 100%, dan Acropora secale memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 100%. Persentase keseluruhan untuk tingkat kelangsungan hidup karang transplantasi ialah 89% dan persentase kematian karang transplantasi keseluruhan ialah 11%. DAFTAR PUSTAKA [1] Soong, K and T. Chen Coral Transplantation: Regeneration and Growth of Acropora Fragment in Nursery. Restoration Ecology. Vol. 11 No. 1. pp [2] Kelley,R Coral Finder. Ver 2.0. Byoguides. Australia. [3] Veron, Coral Of The World. Australian Institute of Marine Science. University of Michigan. [4] Timotius, Silvianita Pelatihan Coral Finder. Kantor Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI), Jakarta. Hal I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i

6 [5] COREMAP,2006. Pelatihan Ekologi Terumbu Karang. COREMAP fase II Kabupaten Selayar-Yayasan Lentera Link Makassar. [6] Abramoff, M.D, P. J. Magalhaens, dan S.J. Ram Image Processing With Imag-J. Photonic Solutions for B iotechnology and Medicine International. BIOPHOTONICS. Hal 1. [7] Kurniawan Studi Pertumbuhan Dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Goniopora stokesii (Blainville, 1830) Menggunakan Teknologi Biorock. Universitas Hasanudin, Makasar. Hal -26. Skripsi (Tidak di publikasikan) [8] Siregar, Misran Hasudungan Studi keanekaragaman Plankton Di Hulu Asahan Porsea. FMIPA Universitas Sumatera Utara. Medan. Skripsi. (Tidak di publikasikan). 561 I l m u K e l a u t a n [ I K ] - Z a i n u l A r i f i n & O k t i y a s M u z a k y L u t h f i