BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masa depan bangsa dan gereja sangat ditentukan oleh kualitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masa depan bangsa dan gereja sangat ditentukan oleh kualitas"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa depan bangsa dan gereja sangat ditentukan oleh kualitas anak-anak dan remaja sebagai generasi penerus, itu sebabnya mengapa ada pihak-pihak yang menangani bidang pendidikan dan pembinaan untuk anak-anak dan remaja seperti lembaga sekolah, gereja, dan yang terutama orang tua sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak mereka. Dalam proses pembinaan terhadap anak-anak dibutuhkan banyak biaya agar anak memiliki masa depan yang baik dan pada akhirnya masa depan anak tersebut dapat menyumbang bagi kebaikan masyarakat, bangsa, dan gereja. Dalam banyak kasus, terdapat banyak anak dan remaja yang tidak mendapatkan apa yang menjadi hak mereka dalam hal pendidikan, karena orang tua tidak memiliki kemampuan ekonomis, sehingga mereka pasti mengalami kesulitan dalam membangun masa depan mereka, khususnya melalui bidang pendidikan. Syukur, ada banyak organisasi yang mencoba menolong anak-anak yang memiliki orang tua tidak mampu untuk keluar dari masalah ini, dan salah satu contoh lembaga yang ada di Indonesia adalah Compassion. Keunikan dari Compassion yaitu, lembaga ini tidak hanya mendukung anak-anak secara finansial atau secara ekonomi saja, tetapi juga memberikan perhatian dan pembinaan kepada anak secara holistik. Pembinaan terhadap orang tua anak juga tak luput dari perhatian Compassion. 1

2 Compassion merupakan salah satu lembaga sosial internasional yang telah mencoba menjadi bagian dalam upaya perubahan ini. Sebagai salah satu yayasan tingkat dunia yang telah aktif lebih dari 20 tahun di Indonesia, Compassion selama ini mendasarkan semua aktivitasnya pada misi Sebagai tanggapan atas Amanat Agung, Compassion hadir sebagai pembela anak, untuk membebaskan mereka dari kemiskinan rohani, ekonomi, sosial, dan jasmani serta memampukan mereka menjadi orangorang Kristen dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab 1. Compassion juga memiliki visi dan misi, yaitu: menjadi lembaga yang a. Child Focus (Fokus pada Perkembangan Anak-anak) b. Bekerja Sama dengan Komunitas Lokal. c. Menjunjung tinggi integritas 2. Misi Compassion yaitu: a. Saat anak-anak menyadari bahwa mereka harus diperlakukan sama seperti kita. b. Anak-anak yang mengetahui peran mereka di masa yang akan datang. c. Anak-anak dididik dan menjadi subjek yang paling potensial dalam melawan kemiskinan di kemudian hari di bangsanya. Compassion melakukan aktivitas pelayanannya di Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dengan gereja-gereja yang ada di Indonesia. Bentuk kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk Pusat Pengembangan yang diperuntukan bagi anak-anak berlatar belakang 1 Buku Panduan Kemitraan, Versi 2.0, Compassion Indonesia, Ibid 2

3 ekonomi kurang mampu. Di Salatiga terdapat 15 Pusat Pengembangan Anak (PPA), dan salah satu di antaranya adalah Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO-805 Eklesia yang terletak di jalan Buksuling no Salatiga. PPA ini merupakan salah satu dari sekian banyak PPA yang disponsori oleh Compassion. Dalam penelitian pendahuluan yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa temuan sebagai berikut. Jumlah rata-rata anak binaan di setiap Pusat Pengembangan Anak adalah 150 sampai 160 anak. Terdapat 948 anak yang terdaftar menjadi anak didik di PPA (Pusat Pengembangan Anak) cluster Salatiga yang berusia 14 sampai usia 21 tahun. Dalam hal ini tujuan aktivitas Pusat Pengembangan Anak adalah melakukan pelayanan sosial yang bersifat holistik kepada anakanak yang berada pada taraf kehidupan yang rendah. Hakikat pendidikan holistik sebagai bentuk tampilan kegiatan yang dilakukan Pusat Pengembagan Anak (PPA), merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menentukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan dan nilai-nilai spiritual. Pendidikan holistik secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik (kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreatifitas. Proses pembelajaran pendidikan karakter secara integralistik bisa dibenarkan karena sejauh ini muncul keyakinan bahwa anak akan tumbuh dengan baik jika dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang terpadu. Istilah terpadu pada pembelajaran terpadu atau integrated adalah... respositioning of learning experiences into meaningful contexs. Dengan 3

4 demikian pembelajaran terpadu menekankan pengalaman belajar dalam konteks yang bermakna. Pembelajaran terpadu juga didefinisikan sebagai: suatu konsep depan dikatakan sebagai pendekatan belajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna pada anak 3 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan didapati bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) selama ini dilakukan dengan cara pembinaan Kristen. Terdapat kurang lebih 5% dari populasi anak PPA adalah beragama Islam, hal ini berarti bahwa pembinaan tidak hanya diperuntukan bagi masyarakat beragama Kristen, tetapi terbuka bagi semua orang. Selain itu dari hasil wawancara dengan beberapa anak didik Pusat Pengembangan Anak IO-805 dan koordinator Pusat Pengembangan Anak IO-805 Eklesia, yang dilakukan sebagai penelitian pendahuluan, peneliti menemukan beberapa informasi, diantaranya, masalah kemiskinan merupakan salah satu fenomena umum yang terjadi di Indonesia, keberadaan Compassion di Indonesia adalah salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap anak-anak. Dalam menjalankan pelayanannya Compassion bermitra dengan gereja lokal untuk melayani anak. Semua gereja mitra dipilih berdasarkan proses dan kriteria sistematis yang menunjukan mitra mana yang paling mungkin agar lebih efektif dalam pelayanan pengembangan anak secara holistik. Kehadiran Compassion di Indonesia dikenal dengan Yayasan Compassion Indonesia (YCI). Pemberdayaan ekonomi menjadi salah 3 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter; Konsepsi dan Aplikasi Dalam Lembaga Pendidikan, (Jakarta:kencana, 2011),

5 satu motif pelayanan yang dilakukan Yayasan Compassion Indonesia (YCI). Anak binaan Pusat Pengembangan Anak (PPA) tidak semua beragama Kristen. Pembinaan yang diberikan Pusat Pengembangan Anak (PPA) semuanya dengan pembinaan Kristen. Dengan menggunakan metode pembinaan secara holistik Pusat Pengembangan Anak (PPA) melakukan tugas pelayanannya terhadap anak-anak yang berlatar belakang ekonomi tidak mampu 4. Target pembinaan Pusat Pengembangan Anak (PPA) adalah memberdayakan anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi agar mempunyai kesempatan yang sama dengan anak lain untuk meraih cita-cita 5. Pembinaan holistik yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) memusatkan perhatian kepada aspek kerohanian, fisik, sosio-emosi, serta kognitif anak. Pengembangan terhadap keempat aspek tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi anak di masa yang akan datang. Keberhasilan seseorang di masa yang akan datang sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh berkembangnya keempat aspek tersebut, namun keberhasilan seseorang juga perlu didukung oleh kualitas karakter manusia itu. Menurut Lickona Dengan mengangkat masalah-masalah moral yang muncul, mulai dari masalah ketamakan dan ketidak jujuran hingga tindak kekerasan dan pengabaian diri, seperti penyalahgunaan narkoba dan tindakan bunuh diri. Pandangan baru tentang kosep pendidikan moral pun akhirnya mencapai suatu kesepakatan. Saat ini di seluruh dunia, mulai dari 4 Wawancara dengan ketua Cluster Pusat Pengembangan Anak Salatiga, YWN, Rabu, 27 Agustus Ibid 5

6 individu sampai dengan organisasi kemasyarakatan, baik kaum liberal maupun konservatif telah meminta sekolah-sekolah untuk melibatkan peran pendidik moral sebagai bagian dari pendidikan anak-anak. 6 Menurut Lickona pendidikan moral perlu dilakukan di sekolah untuk membentuk moral yang baik. Lebih jauh lagi Lickona menulis Rasa hormat dan tanggung jawab- dan seluruh nilai lainnya yang berasal dari kedua nilai ini memberikan muatan moral yang dapat dan harus diajarkan oleh sekolah dalam suatu demokrasi. Namun, sekolah memerlukan lebih dari sekadar daftar nilai. Sekolah memerlukan suatu konsep karakter dan komitmen untuk mengembangkan konsep tersebut dalam diri para siswanya. 7 Senada dengan konsep di atas, M. Noor, dalam The Hidden Curriculum, menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan upayaupaya untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan normanorma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat 8. Pembangunan karakter juga menjadi salah satu gerakan nasional saat ini. Hal tersebut dinyatakan dalam sosialisasi kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa. Dalam kebijakan tersebut secara filosofis, pembangunan karakter bangsa merupakan sebuah kebutuhan 6 Lickona Thomas,Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik, (Bandung: Nusa Media,2014)hal 6. 7 Lickona Thomas,Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik, (Bandung: Nusa Media,2014)hal M. Noor, Rohinah, The Hidden Curriculum: Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler, (Yogyakarta: Insan Madani) 2012, hal 58. 6

7 asasi dalam proses berbangsa karena hanya bangsa yang memiliki karakter dan jati diri yang kuat yang akan eksis 9. Adapun ruang lingkup sasaran pembangunan karakter bangsa meliputi 10 : 1. Lingkup keluarga, 2. Lingkup satuan pendidikan, 3. Lingkup pemerintahan, 4. Lingkup masyarakat sipil, 5. Lingkup masyarakat politik, 6. Lingkup dunia usaha dan industri, 7. Lingkup media massa. Berdasarkan pada Sosialisasi Kebijakan Nasional tersebut, PPA sebagai salah satu bentuk organisasi sosial kemasyarakatan termasuk dalam lingkup masyarakat sipil. Pembinaan holistik yang dilakukan PPA dalam rangka memberikan perhatian kepada anak dalam hal perkembangan kerohanian, sosio-emosi, kognitif dan aspek fisik anak dilakukan dengan memberikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan aspek kerohanian, sosio-emosi, kognitif, dan aspek fisik yang dimiliki anak. Dalam melakukan pembinaan secara holistik kepada anak memiliki arti yang sangat luas, dengan demikian muncul pertanyaan apakah pembinaan holistik itu juga dipahami mencakup pembinaan karakter di dalamnya? karena jika pembinaannya hanya mencakup bidang intelektual anak, sosio-emosi, kerohanian, dan fisik anak saja, dapat dikatakan bahwa masa depan yang dicita-citakan Compassion untuk menjadikan anak menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara tidak akan tercapai, karena hanya orang yang berkarakter baik yang bisa membawa dampak perubahan bagi negara. Karena itu saya tertarik untuk meneliti, pertama, apakah dimensi karakter telah 9 Kebijakan Nasional, Pembangunan Karakter Bangsa Tahun , Pemerintah Republik Indonesia, 2010, Ibid, 6. 7

8 tersentuh dalam pembinaan anak di PPA?, kedua, apakah kegiatankegiatan pembinaan di PPA ini juga mengarahkan pada pembangunan karakter? dan yang ketiga, apakah pembinaan-pembinaan yang dilakukan selama ini, membawa perubahan sebagaimana dipersepsikan oleh orang tua, pembina, dan anak. Sehingga judul penelitian ini adalah PENDIDIKAN KARAKTER ANAK STUDI KASUS TENTANG DAMPAK PELAYANAN ANAK PPA IO-805 EKLESIA TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK MENURUT PERSEPSI PEMBINA, ORANG TUA, DAN ANAK 1.2.Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan beberapa fenomena di atas, penulis melakukan penelitian berkaitan dengan pembentukan karakter melalui pembinaan Pusat Pengembangan Anak Cluster Salatiga. Dalam penelitian ini, yang menjadi perhatian adalah Pembentukan Karakter pada Anak. Dan dari gambaran di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan riset question: a. Bagaimana gambaran kegiatan pembinaan yang dilakukan PPA terhadap anak-anak, yang berkaitan dengan pembangunan karakter anak-anak? b. Apakah dimensi karakter terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan pembinaan yang dilakukan PPA? c. Apakah kegiatan pembinaan PPA membawa perubahan terhadap karakter anak menurut persepsi orang tua, pembina dan anak-anak? 8

9 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana gambaran kegiatan Pusat Pengembangan Anak (PPA) dalam membangun karakter anak binaan Pusat Pengembangan Anak (PPA) di Salatiga. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dimensi karakter terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan pembinaan yang dilakukan PPA, dan untuk mengetahui bagaimana peranan kegiatan pembinaan yang dilakukan PPA membawa perubahan terhadap karakter anak menurut persepsi orang tua, pemimpin PPA dan anak-anak binaan Manfaat Penelitian Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat Akademis Secara akademis akan ada sumbangan teori dari penelitian ini, meski sumbangan tersebut sangat sederhana, yaitu berkaitan dengan pembentukan karakter anak dalam konteks pendidikan dan masyarakat di Indonesia. Hasil penelitian ini akan menambah wawasan teori melalui penelitian yang dilakukan dibidang karakter. Dengan penelitian ini pula maka kita dapat memberikan kontribusi pada perluasan dan perbaikan teori karakter Manfaat Praktis Bagi para praktisi, Penelitian ini akan menolong PPA untuk memperhatikan dimensi karakter supaya PPA dapat menyumbang kepada pencapaian Visi dan Misi Compassion. Sehingga pembinaan yang 9

10 dilakukan Pusat Pengembangan Anak (PPA) betul-betul berorientasi pada karakter Unit Amatan dan Unit Analisis Dalam penelitian ini yang menjadi unit amatan penelitian adalah Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO-805 Eklesia Salatiga. Selanjutnya unit analisis penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang tua, pemimpin, dan anak-anak binaan Pusat Pengembangan Anak tersebut Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Salatiga, di Pusat Pengembangan Anak IO-805 Jl. Buksuling Salatiga. Penentuan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa tempat tersebut dapat mewakili gambaran karakter anak PPA di Salatiga Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Pendeskripsian dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh pembinaan yang dilakukan PPA terhadap pembangunan karakter anak Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan dua teknik pengumpulan data, pertama menggunakan teknik wawancara dan yang kedua dengan pengamatan langsung. wawancara akan dilakukan kepada orang tua anak, dan pemimpin PPA. Kedua nara sumber tersebut akan menjadi Key 10

11 sumber dalam penelitian ini. Selanjutnya wawancara juga dilakukan kepada anak-anak binaan. Wawancara menjadi salah satu cara yang dipakai oleh peneliti dalam menggali informasi dari objek penelitian ini. Interview menurut Esterberg dalam Sugiyono mendefinisikannya sebagai berikut: A meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses. Resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic 11. Wawancara dalam hal ini dapat diartikan sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang telah ditetapkan di Pusat Pengembangan Anak. Metode ini dipilih untuk digunakan dalam proses pengumpulan data karena teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Menurut Esterberg, wawancara dapat dibagi menjadi tiga macam 12 : yaitu Structured interview, Semistructure interview, Unstructured intervew. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan Structured interview. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh 13. Dalam 11 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (Bandung : Alfabeta, 2006), Ibid, Ibid 11

12 melakukan wawancara, pengumpulan data juga menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya tape recorder, dan kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan, mengacu kepada indikator-indikator dalam teori Thomas Lickona tentang good characters component Penetapan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini subjek penelitian ditentukan dengan purposive sample atau teknik sampel bertujuan. This type of nonscientific sampling is based on selecting the individuals as samples according to the purpose of the researcher as his controls. An individual is selected as part of the sample due to good evidence that he is a representative of the total population 14. Teknik penentuan subjek penelitian ini dipilih karena keunggulan teknik tersebut menjadikan narasumber yang dipilih menjadi informan dianggap cukup mewakili populasi yang ada. Dalam penelitian ini persepsi orang tua dan pimpinan sebagai pihak terdekat anak, di PPA IO-805 Eklesia, dianggap cukup mewakili keadaan populasi secara keseluruhan populasi anak PPA di Salatiga Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian dipilih orang tua dari anak-anak binaan PPA kelas usia 19 sampai 22 tahun yang berjumlah 7 (tujuh) anak. Selain melakukan penggalian informasi dari 14 Et, Al, Calmorin, Research Methods And Thesis Writing, (Rex Bookstore, Inc,2007),

13 orang tua, peneliti juga melakukan wawancara dengan anak, mentor dan ketua koordinator PPA tersebut. Pemilihan subjek penelitian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa anak-anak kelas usia 19 sampai 22 tahun merupakan anak-anak yang telah mendapatkan pembinaan paling lama. Nara sumber penelitian tersebut dapat diwawancarai, dan dapat memberikan informasi yang lengkap, namun jika ditemukan keraguan dalam informasi yang diperoleh, maka peneliti akan melakukan penggalian informasi dari pihak lain. Selanjutnya dari nara sumber tersebut dapat saling melengkapi satu sama lain dalam menjelaskan tentang fenomena sosial yang terjadi Metode Analisis Langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan membuat catatan lapangan dalam bentuk verbatim wawancara tentang persepsi orang tua, pimpinan, serta anak-anak binaan, selanjutnya dilakukan reduksi data atau melakukan penghilangan data yang bersifat tidak relevan dengan tujuan penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan pengkategorikan data dan mengklasifikasikan data berdasarkan komponen karakter yang baik sesuai dengan teori. Selanjutnya dilakukan penafsiran dengan mencari hubungan tiap-tiap kategori data yang diperoleh. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data menggunakan teori-teori yang relevan dari beberapa ahli untuk melihat bagaimana gambaran karakter anak-anak binaan Pusat Pengembangan Anak (PPA) di Salatiga, dan bagaimana proses pembentukan tersebut terjadi. 13

14 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut: 1. Bab I, berisi pendahuluan yang mengantar pada latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah, pentingnya penelitian, ruang lingkup, metode dan prosedur penelitian, unit amatan dan unit analisis penelitian, dan sistematika penulisan; 2. Bab II, Karakter dan Pembangunannya dalam Konteks Komunitas Iman; 3. Bab III, bab ini berisi temuan hasil penelitian lapangan, yaitu Persepsi Tentang Dampak Pembinaan PPA di Salatiga terhadap pembentukan karakter anak didik ; 4. Bab IV, berisi analisis data atau tinjauan kritis; 5. Bab V, berisi kesimpulan dan saran. 14

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh sebab itu kebudayaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. IO-805 di salatiga terhadap karakter anak-anak binaannya.

BAB V KESIMPULAN. IO-805 di salatiga terhadap karakter anak-anak binaannya. BAB V KESIMPULAN Berdasarakan hasil penelitian dan analisa data penelitian, maka dalam bab ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan mengusulkan beberapa saran. V.1. Kesimpulan. Pertama, persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada judul tentang manajemen produksi program berita pada Manakarra TV Mamuju, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas 25 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas Condong Catur Sleman. Maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif kualitatif yaitu ada beberapa definisi mengenai pendekatan ini, Bogdan dan Taylor dalam Lexy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap.

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap. 35 A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 19 April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu tersebut data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitiaan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan ini karena data yang dikaji adalah deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh guna melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah persepsi dari nasabah mengenai keberadaan BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S., BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan dalam bab pendahuluan sebelumnya, bahwa tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 43 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar penelitian Penelitian ini berlokasi di TK DAMHIL Kelurahan Limba U Kota Selatan Kota Gorontalo, yang terletak di Jl. Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban, ada banyak pihak diantaranya adalah masyarakat yang memiliki peranan

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ERNA KURNIAWATI A.220090148

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini tergolong sebagai field research (penelitian lapangan), Yaitu penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian PT. GUNUNGMAS ANDIKARYA adalah pabrik Karoseri Bak &Dump Truck yang berlokasi di Jl. Trunojoyo 88 RT.27 RW.03 Gondanglegi Malang 65174 Jawa Timur 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini tergolong sebagai field research (penelitian lapangan), yaitu penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam hal ini perlu dikemukakan, mengapa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasca Modernisme melahirkan gerakan seni rupa Kontemporer yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pasca Modernisme melahirkan gerakan seni rupa Kontemporer yang mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dan jenis karya seni rupa mengalami peningkatan jumlah yang cukup signifikan sejak kehadiran pemikiran seni Pasca Modernisme. Pemikiran Pasca Modernisme

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu 41 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penilitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Untuk mengetahui dampak penggunaan minuman beralkohol terhadap konformitas kelompok sebaya pada siswa SMK Muhammadiyah di Salatiga secara jelas dan mendalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Lebih terperinci

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5. 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif/studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi yang beralamat di jalan Raya Karang Tengah No. 126 Cibadak. Objek dan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN. enis Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan Bendungan Sigura-gura Barat No. 15 A Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Klinik ini ialah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Kedunggalar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Pekalongan, kelurahan Medono, kecamatan Pekalongan Barat.Pemilihan wilayah di Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan mengenai relasi DPRD dan pemerintah daerah pada perumusan kebijakan Tata Ruang Wilayah Kota

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta : Bandung, 2006, hal. 3.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta : Bandung, 2006, hal. 3. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Sumber data dalam penelitian ini yaitu subjek dan informan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa tunarungu, yaitu siswa kelas VII dan VIII SMPLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif kualitatif yaitu ada beberapa definisi mengenai pendekatan ini, Bogdan dan Taylor ( dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan proses manual di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Kita tidak dapat mengelak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Jenis Penelitian Menurut jenisnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mencapai tujuan penelitian dan memperoleh manfaat penelitian sebagaimana yang telah dirumuskan perlu dipilih metode penelitian yang tepat. Sebagaimana yang telah dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suaru ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dengan menggunakan metode ilmiah. 111 Metodologi adalah proses, prinsip, dan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah penerapan prinsip Total Quality Managementyaitu perbaikan sistem manajemen mutu yang berkesinambungan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan penelitian Penelitian ini tergolong sebagai field research (penelitian lapangan), Yaitu penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan objek studi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam sebuah penelitian, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian field research (riset lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya suatu sengketa pajak. Dari latar belakang yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Jenis penelitian yang peneliti lakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan terkait dengan metode yang akan digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang ada dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2010 :15) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. KOKI MARKETAMA berdiri pada tahun 2011 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer serta food and beverages. PT. KOKI MARKETAMA memiliki 3 bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melalui sarana-sarana kesehatan baik dalam hal kualitas maupun

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melalui sarana-sarana kesehatan baik dalam hal kualitas maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, kesehatan merupakan suatu hal penting yang tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat. Sehingga secara tidak langsung hal ini memacu kepedulian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A B Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. Studi kasus digunakan ketika peneliti perlu memahami suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Perusahaan Tama Cokelat yang berkedudukan di Kabupaten Garut menjadi lokasi penelitian penulis, dengan subjek penelitian yaitu kemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 14) Qualitative research

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif. Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif. Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi penelitian Metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif. Metodologi penelitian yang dipilih akan berpengaruh nantinya ke pola pengumpulan data dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan atau tempat penelitian untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Untuk menemukan metode, materi nilai, pelaku, dan hasil dari internalisasi nilai-nilai da wah di Sekolah Tinggi Ilmu Da wah Mohammad Natsir dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Palangka Raya yaitu tanggal 4 Januari sampai tanggal 4 Maret 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Palangka Raya yaitu tanggal 4 Januari sampai tanggal 4 Maret 2016. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam menggali data di lapangan adalah 2 (dua) bulan terhitung dari keluarnya surat rekomendasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode merupakan cara yang dilakukan

Lebih terperinci

2. Membuat pelajar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. 1.6 Metodologi Dalam penyusunan

2. Membuat pelajar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. 1.6 Metodologi Dalam penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia merupakan the central science

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang strategi bisnis, yang difokuskan pada analisis strategi bisnis online dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis dan canggih begitu pula dengan selera publik yang menyukai brand dan

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis dan canggih begitu pula dengan selera publik yang menyukai brand dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya waktu gaya hidup semakin berubah menjadi serba praktis dan canggih begitu pula dengan selera publik yang menyukai brand dan produk yang terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lastri Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lastri Rahayu, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009 hlm. 15) mengatakan bahwa : Penelititian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitan 1. Tempat Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan dan sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian akan dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang berusaha meneliti atau melakukan studi terhadap realitas kehidupan sosial.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merosotnya moralitas bangsa terlihat dalam kehidupan masyarakat dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, kesetiakawanan sosial (solidaritas),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian manajemen obyek wisata Pantai Toronipa, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. karena peneliti bermaksud memperoleh gambaran manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan bagaimana carapandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Matholi ul Huda Troso Pecangaan JeparaTahun Pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Matholi ul Huda Troso Pecangaan JeparaTahun Pelajaran 2014/2015. BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umar (2003:303) penjelasan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Umar (2003:303) penjelasan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Adapun pendapat Husein Umar (2003:303)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode, secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengacu pada berbagai macam aktifitas, mulai dari yang sifatnya produktif-material sampai kreatif-spiritual, mulai dari proses peningkatan kemampuan

Lebih terperinci