JURNAL NIKA GUSTIN NPM:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL NIKA GUSTIN NPM:"

Transkripsi

1 PERAN GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN MINAT BACA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD 36 GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG JURNAL NIKA GUSTIN NPM: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2 PERAN GURU KELAS DALAM PENGEMBANGAN MINAT BACA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 36 GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG Oleh Nika Gustin ABSTRACT Penelitian ini dilatarbelakangi sesuai dengan temuan di lapangan bahwa peserta didik tidak suka membaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang peran guru kelas dalam pengembangan minat baca pada peserta didik dilihat dari: (1) Menyediakan bahan bacaan, (2) Pemilihan bahan yang baik, (3) Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca, (4) Penyediaan waktu untuk membaca. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara dengan informan kunci 1 orang dan 2 orang informan tambahan di Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji. Data ini dianalisis dengan melakukan triangulasi data, setelah itu dianalisis melalui tiga tahap: (1) Reduksi data. (2) Penyajian data. (3) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tentang peran guru kelas dalam pengembangan minat baca pada peserta didik terungkap bahwa: (1) Peran guru kelasdalam menyediakan bahan bacaan dengan menambahkan gambar yang sesuai dengan materi agar terlihat menarik, (2) Peran guru kelas dalam pemilihan bahan yang baik sesuai dengan perkembangan umur peserta didik, (3) Peran guru kelas dalam memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca kepada peserta didik agar dapat memberikan kesempatan membaca dan mengenalkan serta memberikan pemahaman, (4) Peran guru kelas dalam penyediaan waktu untuk membaca, dengan memberikan waktu untuk membaca selama 30 menit, serta mengatur jadwal untuk kunjungan keperpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada peserta didik agar dapat meningkatkan minat baca serta lebih sering mengunjungi perpustakaan dan kepada guru kelas dan kepada guru kelas agar dapat mengembangkan minat baca peserta didik dengan mengatur jadwal kunjungan yang efektif keperpustakaan. Keyword : Peran Guru, Minat Baca, Peserta Didik PENDAHULUAN Pendidikan di Sekolah Dasar (SD merupakan pendidikan formal paling dasar yang bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar calistung (baca tulis hitung). Pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik yang sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Peranan pendidikan sangat penting dalam pembangunan peserta didik, pendidikan yang baik dan ditunjang oleh sarana yang baik akan menghasilkan peserta didik yang baik pula yang diharapkan dan dapat dibanggakan oleh negara dan mengharumkan nama bangsa, jiwa peserta didik yang memiliki semangat tinggi dan intelektual yang berkembang pesat dimasa mereka akan memulai sesuatu yang dapat dioptimalkan dimasa bangku sekolah, karena dua sampai tiga tahun pertama dalam kehidupan anak adalah perkembangan anak yang paling cepat. Undang-Undang, Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diterapkan dalam Bab I, Pasal 1, Ayat 1 (Gunawan, 2010: 56 yang menegaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Sedangkan ayat 2 menyebutkan, bahwa Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang

3 Peranan guru dalam pendidikan menjadikan guru sebagai pahlawan yang berjasa terhadap pelaksanaan pendidikan. Karena hanya dengan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia maka kemajuan dan nasib bangsa dapat ditentukan. Peranan guru sangat dominan sehingga hal ini tidak boleh disepelekan, oleh karena itu sebagai bukti pengakuan Negara terhadap jasa para guru dan untuk meningkatkan mutu dan kualitas para guru dan dosen, maka lahirlah Peraturan Pemerintahan tentang guru dan dosen seperti PP No. 14 Tahun 2005 serta lahirnya Peraturan Pemerintahan No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lairnya kedua Peraturan Pemerintahan di atas merupakan salah satu kebijakan pemerintahan yang di dalamnya memuat usaha pemerintah dalam menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Menurut Wahyudi (2012: 47) peranan guru sebagai agen pembelajaran tersebut, terdapat beberapa peranan guru sebagaimana dijabarkan oleh Mulyasa sebagai berikut: 1. Guru sebagai Pendidik Guru sebagai Pendidik, pada dasarnya semua guru adalah pendidik yang mendidik peserta didiknya. Guru sebagai seorang pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memilikistandar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin, karena dia adalah seorang tokoh yang mempengaruhi diri dan pribadi peserta didiknya baik didalam sekolah maupun diluar sekolah bahkan selama hidup mereka. Guru bagaikan pemahat kehidupan peserta didiknya, mereka memahat ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depan mereka. 2. Guru sebagai Pengajar. Guru sebagai pengajar, guru melaksanakan pembelajaran dan membantu peserta didiknya yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. 3. Guru sebagai Pembimbing. Perannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing, guru membimbing peserta didiknya, mengarahkan mereka dalam menatap masa depan, membekali mereka dan bertanggung jawab terhadap bimbingannya. 4. Guru sebagai Pelatih. Tugas guru untuk melatih peserta didiknya dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka secara efektif, psikomotorik dan intelektual. 5. Guru sebagai Penasehat Guru sebagai penasehat maksudnya adalah guru berperan aktif dalam hal memberikan arahan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang mengadapi permasalahan serta membantu menyelesaikannya. Karena guru sebagai orang tua kedua di sekolah. 6. Guru sebagai Pembaru (Innovator). Guru berperan dalam memberikan ide-ide dan pandangan masa depan peserta didik, sehingga mereka kelak bisa memberikan pembaharuan melalui karya mereka. Guru berperan dalam memberikan ide-ide dan pandangan masa depan peserta didik, sehingga mereka kelak bisa memberikan pembaharuan melalui karya mereka. Peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan peserta didik yang menjadi tujuannya. Menurut Tarigan, 2007 (Dalman, 2013: 148) bahwa peran guru kelas dalam meningkatkan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut a. Menyediakan bahan bacaan Menyediakan bahan bacaan dengan kebutuhan masing-masing, minsalnya untuk anak-anak disediakan buku anakanak seperti komik dan cerpen jenaka. b. Pemilihan bahan yang baik Bahan yang baik akan menarik seseorang untuk mengetahui bacaan dan isi dalam bahan tersebut. c. Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca 2

4 Kesadaran yang tinggi tentunya akan didorong seseorang untuk membaca suatu bacaan. d. Penyediaan waktu untuk membaca Menyediakan waktu dalam membaca tentunya sangat penting karena hal ini akan menumbuhkan suatu kegiatan membaca yang teratur ditengah kesibukan seharihari. Menurut Tarigan (2011: 96) bahwa minat adalah karakter yang diatur dan pengalaman yang memaksa seseorang untuk mencari fakta-fakta objek, kegiatan, pengertian, kecakapan atau pengalaman. Minat sama dengan kecendrungan watak seseorang untuk berusaha terusmenerus dalam mencapai suatu tujuan. pertama menyebabkan tumbuhnya minat biasanya adalah faktor motivasidan faktor pengalaman. Menurut Dalman (2007: 141) minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu. Selanjutnya, Tampubolon(1990) menjelaskan bahwa minat baca adalah kemauan atau keinginan seseorang untuk mengenali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut. Menurut Tarigan 1982, (Dalman 2007: 141) minat baca merupakan kemampuan seseorang berkomonikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yangmendalam terhadap makna bacaan. Menurut Rahim 2013, (Dalman2007: 141) minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Oleh sebab itu, minat membaca seseorang anak perlu sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat baca pada seseorang anak dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dikategorikan dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2011: 14), pendekatan penelitian kualitatif sering disebut naturalistik, karena penilaiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Prinsip dasar pendekatan kualitatif adalah penelitian yang dimulai dengan persoalan seperti mengapa, bagaimana, apa, dimana, dan bilamana tentang suatu fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi dilapangan dan peneliti dapat member suatu maknakepada suatu peristiwa. Selanjutnya, pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang bertitik tolak pada pada pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman-pengalaman yang bersifat subjektif manusia (Meleong, 2010: 6). Menurut Iskandar (2009: 213) informan peneliti merupakan subjek yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena situasi sosial yang berlaku di lapangan. Informan penelitian merupakan subjek yang memiliki hubungan karakteristik dengan situasi sosial (setting sosial) yang diteliti. Moleong (2012: 132) bahwa informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kaondisi latar penelitian. Adapun yang dimaksud dengan informan menurut Bungin (2011: 76) adalah subjek yang memahami informasi penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan informan kunci (key informant) dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan yang diambil yaitu dari keterangan dari guru mata pelajaran. Menurut Bungin (2011:107) informan adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Maka dari itu, peneliti telah menentukan dahulu informan kunci dan informan tambahan agar proses penelitian dilapangan nantinya lebih mudah dilaksanakan. Adapun kriteria informan kunci yang dipilih yaitu; guru kelas IV Sedangkan untuk informan tambahan, peneliti telah memilih 2 orang informan yang dirasa dapat memberikan informasi berkaitan dengan penelitian, yang antara lain adalah: peserta didik dan guru bidang studi. 3

5 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun Adapun penelitian ini dilaksanakan di SDN 36 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang hal tersebut dikarenakan fenomena awal ditemukan di lokasi ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, temuan data yang peneliti kemukakan adalah data kualitatif yaitu data yang disajikan sesuai dengan apa yang dikemukakan informan dari hasil wawancara dengan guru kelas tentang Peran guru kelasdalam pengembangan minat baca pada peserta didik kelas IV SDN 36 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang Wawancara dilakukan kepada peserta didik dan guru bidang studi. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian yang tergambar dalam pernyataan dan pertanyaan wawancara. Peran guru kelas dalam pengembangan minat baca peda peserta didik dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyediakan Bahan Bacaan 148), peran guru kelas dalam menyediakan bahan bacaan adalah menyesuaikan bahan bacaan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik, minsalnya untuk anak-anak disediakan buku anak-anak seperti komik dan cerpen jenaka. Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa guru kelas menyediakan berbagai macam bacaan yang menarik. Persiapan bahan bacaan yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yaitu dengan menambah gambar yang sesuai dengan materi agar lebih menarik. Apabila peserta didik tidak memiliki bahan bacaan maka guru kelas mengambil bahan bacaan yang ada dilokasi perpustakaan. Buku penunjang yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yaitu buku bidang studi dan 2 penerbit yang telah direvisi. guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diberikan. guru kelas memberikan konsekkuensi kepada peserta didik yang tidak mau mendengarkan materi yaitu dengan merangkum ulang kesimpulan dari pembelajaran yang telah diberikan kepada peserta didik. Usaha yang dilakukan guru kelas untuk meningkatkan motivasi minat baca peserta didik yaitu dengan meningkatkan intensitas kunjungan keperpustakaan. Guru kelas juga mengajak peserta didik untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan. b. Pemilihan Bahan yang Baik 148), peran guru kelas dalam pemilihan bahan yang baik adalah bahan baik akan menarik seseorang untuk mengetahui bacaan atau isi dalam bahan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa guru kelas memilih bahan bacaan yang baik kepada peserta didik yaitu dengan memilih bacaan yang sesuai dengan persiapan perkembangan umur peserta didik. Kemudian pemahaman peserta didik terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas yaitu berkisar dibawah 40%. Jadi, pemahaman peserta didik masih sangat rendah dari yang diharapkan guru kelas, sehingga peserta didik masih kurang memahami materi yang telah diberikan guru kelas. Kemudian pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas hanya 30% peserta didik yang mulai memberikan respon yang baik, jadi masih kurangnya motivasi peseta didik dalam membaca. Hasil yang didapatkan oleh guru kelas terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan belum sempurna tetapi sudah mulai tampak perubahan. Karena sebagian peserta didik sudah mulai memberikan respon yang baik. c. Memiliki Kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca 148), peran guru kelas dalam memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca adalah kesadaran yang tinggi tentunya akan didorong seseorang untuk membaca suatu bacaan. Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh 4

6 informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan guru kelas untuk menumbuhkan kesadaran minat baca pada peserta didik yaitu dengan mengajak peserta didik keerpustakaan dan megajak peserta didik untuk membaca buku yang ada diperpustakaan. Lalu mengajak peserta didik membuat kesimpulan terhadap buku yang dibaca. Kemudian untuk meningkatkan minat baca peserta didik guru kelas mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan. Guru kelas mengenalkan bahan bacaan yang bernuansa pendidikan sehingga membuat sebagian peserta didik merasa tertarik dan ingin mengetahui tentang dunia pendidikan. lalu yang dilakukan guru kelas terhadap peserta didik yang kurang minat dalam membaca yaitu dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya membaca. d. Penyediaan Waktu untuk Membaca 148), peran guru kelas dalam penyediakan waktu dalam membaca adalah menyediakan waktu dalam membaca tentunya sangat penting karena hal ini akan menumbuhkan suatu kegiatan membaca yang teratur ditengah kesibukan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa penyediaan waktu yang diberikan kepada peserta didik untuk membaca yaitu 30 menit. Kemudian yang dilakukan guru kelas terhadap penyedian waktu yang diberikan kepada peserta didik untuk membaca yaitu mengatur jadwal kunjungan yang efektif diperpustakaan dengan pegawai pustaka. guru kelas mengatur jadwal kunjungan perpustakaan yang efektif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkunjung keperpustakaan. Setelah itu cara yang dilakukan guru kelas untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap penyediaan waktu yaitu memberikan informasi kepada peserta didik tentang jadwal atau waktu membaca diperpustakaan selama 30 menit. sehingga peserta didik mengetahui jadwal yang diberikan untuk membaca diperpustakaan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian kajian tentang peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menyediakan bahan bacaan Peran guru kelas dalam mengembang minat baca peserta didik yaitu guru kelas menyediakan bahan bacaan yang menarik seperti manambah gambar yang sesuai dengan materi agar terlihat lebih menarik oleh peserta didik. Guru Kelas juga mengambil bahan bacaan di perpustakaan dan guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik melaui pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diberikan. Guru kelas juga menyuruh merangkum ulang kesimpulan pembelajaran kepada peserta didik yang tidak mau mendengarkan materi yang telah dijelaskan, selain itu guru kelas meningkatkan intesitas kunjungan ke perpustakaan. 2. Pemilihan bahan yang baik Peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kesiapan perkembangan atau umur peserta didik, namun pemahaman peserta didik dibawah 40% terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas. Begitupun peningkatan motivasi baca peserta didik hanya 30% peserta didik yang memberikan respon yang baik. Kemudin hasil yang didapatkan guru kelas terhadap pemilihan bacaan yang diberikan belum sempurna tetapi sudah mulai tampak perubahan. Sedangkan hasil yang diperoleh peserta didik terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas kurang memuaskan, karena kurang memahami buku yang diberikan guru kelas. 3. Memiliki kesdaran dan minat yang tinggi terhadap membaca Peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas meningkatkan intensitas kunjungan ke perpustakaan untuk menumbuhkan kesadaran minat baca keapada peserta didik. Begitu juga untuk meningkatkan 5

7 minat baca kepada peserta didik, guru kelas mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan kepada peserta didik. Kemudian peserta didik yang kurang minat dalam membaca guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya membaca. 4. Penyediaan waktu untuk membaca Peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas memberikan waktu kepada peserta didik selama 30 menit untuk membaca. Kemudian guru kelas mengatur jadwal kunjungan yang efektif diperpustakaan dengan pegawai pustaka.selain itu guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik dengan memberitahukan mereka mempunyai jadwal membaca diperpustakaan selama 30 menit. Sedangkan pemahaman yang didapatkan oleh peserta didik yaitu sebagian dari peseta didik membaca buku dan mendapatkan informasi diperpustakaan dan ada juga sebagian yang lain hanya duduk dan mengobrol saja diperpustakaan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Guru kelas, agar minat baca peserta didik meningkat maka diperpustaan tersebut dapat diberikan gambar-gambar yang bernuansa pendidikan, dapat mengembangkan minat baca peserta didik maka mengatur jadwal kunjungan yang efektif, dapat memberikan motivasi dan selalu melihat perkembangan peserta didik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca, mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan dan kreatif dalam 2. Kepala Sekolah, agar kepala sekolah dapat fasilitas yang kurang dalam perpustakaan memberikan. 3. Penjaga Pustaka, agar penjaga pustaka dapat memberikan gambar-gambar dalam perpustakaan agar menari perhatian peserta didik 4. Guru Bidang Studi, agar guru bidang studi membatu memberikan masukan untuk menunjang pembelajaran. 5. Pengelola Program Studi BK Sebagai bahan masukan dalam upaya mengembangkan pendidikan calon guru BK yang berkarakter cerdas. 6. Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitan. KEPUSTAKAAN Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana. Dalman Keterampilan Membaca. Bandung: Pasca Sarana Universitas Pendidikan Indonesia. Gunawan, Ary H Sisiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Iskandar Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuanlitatif dan Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. Tarigan Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa. Wahyudi, Imam Mengejar Profesional Guru. Jakarta: Prestasi pustakaraya. 6

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang mana seorang peneliti mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mana seorang peneliti mulai berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. mana seorang peneliti mulai berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD

ARTIKEL ILMIAH PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD ARTIKEL ILMIAH PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD Oleh : ANGGUN ANGELINA TRISMANTO A1D111070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu sebuah penelitisan yang cendrung bersifat Naturalistik dan berhubungan dengan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma postpositifisme. Menurut Sugiyono 1 paradigma post-positifisme merupakan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Lexi Moleong, yang mendefinisikan metode kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan field research yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau jalan, logos = ilmu. Jadi metodologi penelitian

Lebih terperinci

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Matematika Aritmetik Plus Intelegensi Quantum (APIQ) yang beralamat

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By: 1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang tidak menggunakan perhitungan, akan tetapi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service PENGGUNAAN REINFORCEMENT OLEH GURU BK DALAM PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS Sofia Devita 1, Fitria Kasih 2, Fuaddillah Putra 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitiaan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan ini karena data yang dikaji adalah deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. 1 Secara umum, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Sebuah penelitian harus menggunakan suatu paradigma. Banyak sekali definisi mengenai paradigma itu sendiri. Dibawah ini definisi mengenai paradigm

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni, pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode yang digunakan untuk menelusuri, mencari, dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis, dan menafsirkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, penentuan jenis penelitian dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan penelitian, bidang ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK 1 Kendala yang Dialami oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyalurkan Bakat Peserta Didik melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran di SMP Negeri 2 Bayang Oleh: Eldawati Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data dokumen berupa novel yaitu Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy. Berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri OKU Timur yang beralamat di Jalan Merdeka No. 420 Kelurahan Terukis Raya Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan 86 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif. 39 BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dimana hanya melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 3 orang guru PKn, dan 3 orang siswa dari masing-masing tingkatan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adanya proses pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara. menemukan makna yang ada di balik data yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. adanya proses pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara. menemukan makna yang ada di balik data yang diteliti. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hal ini karena penelitian nanti akan dilakukan dengan penelitian lapangan dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut juga metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapinya baik alam besar maupun alam kecil. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapinya baik alam besar maupun alam kecil. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Dan penelitian dilakukan karena adanya hasrat keingintahuan manusia yang berawal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian filed research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. 1 Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Sri Winarni Guru SDN 1 Pandean Email: sri.winarni@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN GOTONG ROYONG DALAM KOMUNITAS DI RUMAH SUSUN (RUSUN) (Studi Kasus di Rusunawa Kranggan Ambarawa Kabupaten Semarang) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam aktifitas penelitian, karena dengan metode yang tepat akan mencapai tujuan penelitian yang ideal. Sebab keberhasilan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualititatif. Data wawancara diperoleh oleh peneliti pada saat melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan mengacu kepada judul yang diajukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Nurul Zuriah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian Kualitatif Fenomenologi. Penelitian fenomena ini pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah metode penulisan yang

BAB III METODOLOGI PENULISAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah metode penulisan yang BAB III METODOLOGI PENULISAN A. Jenis dan Pendekatan Penulisan Penulisan dengan judul Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mendisiplinkan Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Banjarmasin

Lebih terperinci