KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR:S K E P / 172/VII/97 TENTANG SERTIFIKAT KECAKAPAN DAN RATING PEMANDU LALU LINTAS UDARA

Transkripsi

1 DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEPHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR:S K E P / 172/VII/97 TENTANG SERTIFIKAT KECAKAPAN DAN RATING PEMANDU LALU LINTAS UDARA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan dan keklancaran lalu lintas udara, diperlukan tenaga pemandu lalu lintas udara yang ahli dan profesional; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dipandang perlu mengatur ketentuan mengenai Sertifikat Kecakapan dan Rating Pemandu Lalu Lintas Udara dengan Keputusan Diretur Jenderal Perhubungan Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor. 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); 3. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen; 4. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan

2 Presiden Nomor 76 Tahun 1996; 5. Keputusan Menteri Perhubungan Udara Nomor T.11/2/4-U tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.467/Phb-97; 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.91/OT.002/Phb-80 dan KM.164/OT.002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 58 Tahun 1996; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 55 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 13 Tahun 1996; MEMUT US K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG SERTIFIKAT KECAKAPAN DAN RATING PEMANDU LALU LINTAS UDARA. B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Sertifikat Kecakapan : Surat Tanda Bukti Kecakapan seseorang

3 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang harus dimiliki oleh Pemandu Lalu Lintas Udara; 2. Sertifikat Kecakapan Junior Air Traffic Controller (Sertifikat Kecakapan JATC) 3. Sertifikat Kecakapan Senior Air Traffic Controller (Sertifikat Kecakapan SATC) : Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada calon pemandu lalu lintas udara dengan dasar pendidikan Diploma II Pengatur Lalu Lintas Udara (D.II PLLU); : Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada calon pemandu lalu lintas udara dengan dasar pendidikan Diploma III Penilik Lalu Lintas Udara (D.III PLLU); 4. Rating : Pembatasan kewenangan kegiatan pemandu lalu lintas udara yang dicantumkan dalam sertifikat kecakapan; 5. Rating Aerodrome Control (Rating ADC) 6. Rating Approach Control (Rating APP) 7. Rating Area Control Center (Rating ACC) 8. Rating Surveillance Approach Radar (Rating SAR) pemanduan lalu lintas udara di suatu bandar udara pada unit ADC; pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan dalam tahap keberangkatan dan kedatangan pesawat udara dalam wilayah tertentu yang meliputi suatu bandar udara atau lebih pada unit APP; pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan terpadu dalam suatu wilayah udara tertentu pada unit ACC; pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan dalam tahap keberangkatan dan kedatangan pesawat udara dalam wilayah tertentu yang meliputi suatu bandar udara atau lebih dengan menggunakan Radar pada unit APP Radar;

4 9. Rating Surveillance Area Radar (Rating SArR) 10. Rating Precision Approach Radar (Rating PAR) pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan dalam wilayah tertentu dengan menggunakan Radar pada unit ACC Radar; pemanduan lalu lintas udara untuk membantu keberangkatan dan kedatangan pesawat udara dalam satu bandar udara atau lebih dengan menggunakan radar presisi pada unit APP Radar; 11. Check Controller : Seseorang yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melaksanakan pengujian performance check bagi pemohon rating; 12. Penguji : Seseorang yang ditunjuk oleh Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melaksanakan pengujian teori, praktek dan ujian kesehatan bagi pemohon sertifikat kecakapan; Pasal 8 Untuk memperoleh sertifikat kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4), tidak dipungut biaya. Pasal 9 Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan JATC atau Sertilikat Kecakapan SATC ditolak apabila tidak memenuhi persyaratan subagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 atau Pasal 7. Pasal 10 Pemberian Sertilikat Kecakapan JATC atau Sertifikat kecakapan SATC dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas)

5 hari kerja setelah pemohon dinyatakan lulus ujian. BAB III RATING Bagian Pertama Ketentuan Rating Pasal 11 (1) Calon pemandu lalu lintas udara yang lelah memiliki Sertifikat Kecakapan JATC atau Sertifikat Kecakapan SATC yang akan melaksanakan tugas pada unit pemanduan lalu lintas udara di bandar udara, diwajibkan memiliki rating. (2) Rating sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), menurut jenisnya terdiri dari: a. Rating Aerodrome Control; b. Rating Aerodrome Approach Control; c. Rating Area Control; d. Rating Surveillance Approach Radar; e. Rating Surveillance Area Radar; dan f. Rating Precision Approach Radar. Pasal 12 (1) Calon pemandu lalu lintas udara pemegang sertifikat kecakapan JATC, hanya dapat memiliki Rating Aerodrome Control. (2) Calon pemandu lalu lintas udara pemegang Sertifikat Kecakapan SATC, dapat memiliki sebanyak-banyaknya 4 (empat) rating, yaitu: a. Unit ADC diwajibkan memiliki Rating Aerodrome Control; b. Unit APP diwajibkan memiliki Rating Approach Control; c. Unit APP Radar diwajibkan memiliki Rating Surveillance atau Precision Approach Radar; d. Unit ACC diwajibkan memiliki Rating Area Control; dan e. Unit ACC Radar d i w a j i b k a n m e m i l i k i Rating Area Radar. Pasal 13

6 (1) Rating, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 avat (2),berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung mulal tanggal diterbitkan dan dapat diperpanjang. (2) Rating sebagaimana dimaksud dalam avat (1), hanya dapat dipergunakan pada bandar udara di mana rating itu diperoleh. Bagian Kedua Persyaratan Memperoleh Rating Pasal 14 (1) Untuk memperoleh rating sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, calon pemandu lalu lintas udara pemegang Sertifikat kccakapan JATC alau Sertifikat Kccakapan SATC, wajib mengajukan Surat permohonan kepada Kepala Bandar Udara atau Kepala Cabang Bandar Udara dengan menggunakan Formulir yang sekurang-kurangnya berisi: a. Nama; b. tempal dan tangtgtal lahir: c. Jenis kelamin; d. Kebangsaan; e. Agama; f. pendidikan tertinggi: g. pendidikan kedinasan yang berhubungan dengan rating; h. lokasi tempat bekerja; i. alamat tempat tinggal; dan j. keterangan mengenai rating yang diminta. (2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilengkapi dengan: a. foto copy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan STPL bidang pemanduan lalu lintas udara yang sesuai dengan rating yang dimohon; dan b. Sertifikat kecakapan yang dimiliki. (3) Setelah kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diterima oleh Kepala Bandar Udara/Kepala Cabang Bandar udara, maka colon Pemandu Ialu Iintas Udara diwajibkan mengikuti performance check. (4) Caton pemandu lalu lintas udara yang telah melaksanakan performance check dinyatakan lulus, diberikan rating sesuai dengan

7 permohonannya. Pasal 15 Untuk memperoleh rating sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4), tidak dipungut biaya. Pasal 16 Permohonan untuk memperoleh rating ditolak apabila tidak memenuhi persyaratan dimaksud dahm Pasal 14. Pasal 17 (1) Pemberian rating dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah pemohon dinyatakan lulus performance check. (2) Pemberian rating sebagaimana dimaksud d a l a m a y a t ( 1 ) dilakukan dengan pencatatan di dalam sertifikat kecakapan JATC atau sertifikat kecakapan SATC oleh Kepala Bandar Udara/Kepala Cabang Bandar Udara. BAB IV PENDIDIKAN DAN LATIHAN Bagian Pertama Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Pasal IS Pendidikan dan Latihan Pemandu Lalu Lintas Udara dapat diselenggarakan oleh a. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; b. Pusat Pendidikan dan Latian Perhubungan Udara:atau c. Badan Hukum yang bergerak di bidang Penerbangan yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Bagian Kedua Ujian dan Performance Check Pasal 19 (1) Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menunjuk penguji sertifikat kecakapan

8 untuk melakukan ujian teori, ujian praktek dan ujian kesehatan. (2) Penguji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), terdiri dari: a. Sub Direktorat keselamatan Lalu Lintas Udara Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; dan b. Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (3) Penguji sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dilakukan berdasarkan Keputusan Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 20 (1) Penguji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, bertugas membantu Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam hal: a. Menyelenggarakan ujian teori, ujian praktek dan ujian kesehatan; b. penerbitan, perpanjangan atau pembaharuan sertifikat kecakapan; dan c. melaksanakan tugas-tugas lain yang, berhubungan dengan sertifikat kecakapan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaklsud dalam ayat (1), penguji berfungsi: a. meneliti persyaratan dan bukti-bukti yang diperlukan untuk penerbitan, perpanjangan dan perbaharuan sertifikat kecakapan; b. menyiapkan bahan-bahan untuk pelaksanaan ujian; c. meneliti dan memberikan penilaian terhadap hasil pelaksanaan ujian teori, ujian praktek dan ujian kesehatan; dan d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 21 (1) Pemohon sertifikat kecakapan yang dinyatakan tidak lulus, dapat melaksanakan ujian perbaikan. (2) Ujian perbaikan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1), hanya dapat dilaksanakan I (satu) kali. Pasal 22

9 Penguji bertanggung jawab kepada Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 23 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, penguji dibantu secara fungsional oleh seksi terkait dari Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), mempunyai tugas : a. menerima dan meneruskan bahan usulan beserta kelengkapan permohonan sertifikat kecakapan kepada penguji; b. mempersiapkan tempat dan bahan pelaksanaan ujian; c. menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas penguji serta menyampaikan usulan penerbitan sertifikat kecakapan kepada Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang dipandang perlu oleh penguji berkaitan dengan penerbitan atau pembaharuan sertifikat kecakapan; dan e. menyampaikan sertifikat kecakakapan kepada yang berhak. Pasal 24 (1) Ujian untuk mendapatkan sertifikat kecakapan meliputi a. Pengetahuan teori b. Prektek ketrampilan; dan c. Pengujian kesehatan (2) Pengetahuan teori sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, terdiri dari: a. Pengetahuan bidang pemandu lalu lintas udara; dan b. Pengetahuan teknik dasar memperoleh rating bidang pemandu lalu lintas udara. (3) Prektek ketrampilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, adalah praktek keterampilan melakukan pemanduan lalu lintas udara. (4) Pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, sekurang-kurangnya terdiri dari pengujian mata, telinga, paru-paru, jantung, darah, urine, kulit, dan kejiwaan.

10 Pasal 25 (1) Dalam hal tertentu, Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat melimpahkan kepada dokter/unit kesehatan Pemerintah lainnya, untuk melaksanakan pemeriksaan setiap jenis pengujian kesehatan. (2) Pemeriksaaan sebagaimana dinaksud dalam ayat (1), disampaikan hasilnya kepada Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 26 Pengujian kesehatan dilakukan setiap 1 (satu) tahun. Pasal 27 (1) Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menunjuk check controller untuk melakukan pengujian performance check bagi pemohon rating. (2) Check controller sebagaimana dinaksud dalam ayat (1), terdiri dari: a. Sub Direktorat Keselamatan Lalu Lintas Udara Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; dan/atau b. Bandar udara yang bersangkutan (3) Check controller sebagaimana dinaksud dalam ayat (2), ditunjuk berdasarkan Keputusan Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 28 (1) Check controller sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, bertugas untuk membantu Kepala Direktorat Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam hal: a. Menyelenggarakan performance check; b. Penerbitan, perpanjangan atau pembaharuan rating; dan c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan rating. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), check controller berfungsi: a. Meneliti persyaratan yang diperlukan untuk penerbitan, perpanjangan atau pembaharuan rating; b. Menyiapkan keperluan pelaksanaan performance check;