BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. termasuk di dalamnya mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan
|
|
- Agus Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Jansen dan Meckling (1976), hubungan agensi merupakan sebuah kontrak yang mengikat seseorang (agen) untuk melakukan sesuatu, termasuk di dalamnya mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan, atas nama dan kepentingan pihak yang mengontrak dirinya (prinsipal). Dalam kontrak ini pihak prinsipal mengharapkan pihak agen untuk bertindak sesuai dengan kepentingan dan mengutamakan keuntungan bagi prinsipal. Namun hal ini cukup sulit dilakukan karena terdapat pemisahan antara kepemilikan dengan manajemen perusahaan. Dengan adanya pemisahan ini, agen biasanya akan bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri jika tidak ada mekanisme pengawasan yang baik. Perusahaan dengan corporate governance yang baik tentunya akan fokus dalam meningkatkan nilai dan kinerja mereka dengan cara meningkatkan pelatihan dan kemampuan sumber daya manusia, mempekerjakan para ahli terbaik yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan, meningkatkan inovasi dan meningkatkan hubungan baik dengan external stakeholders. Usaha-usaha tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab dewan, yaitu untuk meningkatkan shareholder value (Yusoff 11
2 12 & Alhaji, 2012). Untuk meningkatkan kinerja, tentunya pemilik akan memilih agen yang dianggap mampu dalam melaksanakan kinerja yang baik. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan maka akan tercermin dari kinerja IC yang semakin meningkat (Saleh et al, 2009). Dampak struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan mungkin tidak terjadi secara langsung. Dengan melakukan penunjukan wakil mereka di Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi, pemilik dapat mempengaruhi keputusan yang berkaitan dengan IC. Tentu saja pemilik akan memilih wakilwakil yang kompeten dan mampu membawa perubahan yang positif terhadap kinerja perusahaan. Secara tidak langsung pemilik dapat menetapkan arah perusahaan lewat wakil mereka di dewan. Dengan demikian, maka dapat diduga bahwa pemilik memiliki peran terhadap kinerja IC (Saleh et al, 2009). Selain pemilik, keberadaan Komisaris dan Direktur yang bertindak sebagai agen juga diduga berpengaruh terhadap kinerja IC. Hal ini karena mereka merupakan agen dari pemilik yang memahami dan bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan Intellectual Capital (IC) Sampai saat ini belum ada definisi ataupun komponen pembentuk IC yang diterima secara universal dan pengaturan akuntansi juga belum mampu mengakomodasi pelaporannya, hal ini sejalan dengan Saleh et al (2009) dan Schiavone et al, (2014). Beberapa penelitian terdahulu seperti Edvinsson (1997), Bontis (1998); Bontis, Keow & Richardson (2000) menyatakan
3 13 bahwa IC didasarkan pada human capital, structural capital dan customer capital. Penelitian-penelitian tersebut mendefinisikan IC sebagai berbagai sumberdaya tak berwujud yang dikuasai perusahaan seperti kompetensi karyawan, pengetahuan, edukasi, keahlian, merk dagang, hubungan dengan pelanggan dan struktur organisasi. Bueno, Salmador & Rodriguez (2004) bahkan menambahkan social capital ke dalam komponen yang membentuk IC. Bontis et al (2000) merumuskan berbagai definisi dan poin penting yang terdapat dalam berbagai literatur IC sebagai berikut: 1. Meskipun IC sukar dipahami namun ketika sudah ditemukan, IC dapat memberikan sumberdaya yang baru bagi organisasi dan dari sumberdaya yang berasal dari IC, organisasi tersebut dapat berkompetisi dan menang. 2. IC merupakan istilah yang diberikan untuk kombinasi aset tak berwujud yang berupa pasar, properti intelektual, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang menyebabkan perusahaan dapat berfungsi. 3. IC merupakan semua proses dan aset yang tidak termasuk dalam neraca dan semua aset tak berwujud 4. IC merupakan materi intelektual seperti pengetahuan, informasi, properti intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kemakmuran 5. IC merupakan tindakan yang efektif dalam mempergunakan pengetahuan 6. IC merupakan sebuah elemen dari nilai pasar perusahaan
4 14 Menurut Saleh et al (2009) IC dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu : 1. Human Capital Human capital didefinisikan sebagai pengetahuan yang dimiliki masingmasing karyawan. Pengetahuan ini dapat berupa pengetahuan di bidang tertentu atau umum, seperti inovasi, motivasi, loyalitas, edukasi, pelatihan dan kepuasan. Pengetahuan ini dapat diformalkan melalui paten dan hak cipta. 2. Internal Structure Internal structure didefinisikan sebagai pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di dalam organisasi, pengetahuan ini akan tetap berada di organisasi meskipun karyawan yang bekerja di organisasi tersebut datang dan pergi, contohnya adalah informasi, sistem, kontrak, budaya, prosedur dan praktek manajerial. 3. External Capital. External capital didefinisikan sebagai pengetahuan berharga yang berinteraksi dengan sumber eksternal organisasi, sebagai contoh adalah reputasi, loyalitas konsumen, promosi dan kemampuan bernegosiasi. Menurut Schiavone et al (2014) berbagai penelitian terdahulu telah berkontribusi terhadap tiga isu penting yang berkaitan dengan IC. Isu pertama adalah mengenai pengukuran IC itu sendiri. Banyak peneliti yang menyadari bahwa penggunaan ROA, ROE dan EVA tidak dapat digunakan untuk mengukur IC. Salah satu metode yang paling sering digunakan adalah metode
5 15 VAIC yang diciptakan oleh Pulic (1998). Dari sudut pandang stakeholder, metode VAIC menawarkan pengukuran efisiensi dari perusahaan yang menggunakan aset fisik, sumberdaya finansial dan IC untuk meningkatkan nilai stakeholder. Isu kedua adalah mengenai pengaruh IC terhadap proses penciptaan nilai perusahaan yang berdampak pada peningkatan kinerja operasional perusahaan. Banyak peneliti seperti Riahi-Belkaoui (2003); Massaro et al (2015); Nimtrakoon (2015); Mondal & Ghosh (2012); Kalkan, Bozkurt & Arman (2014) telah membuktikan dalam penelitian mereka bahwa IC berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi dan finansial perusahaan. Isu ketiga yang merupakan topik yang paling menarik untuk diteliti saat ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IC. Menurut Schiavone et al (2014) topik yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IC masih jarang dibahas Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) Metode yang digunakan untuk mengukur IC adalah metode VAIC yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Pulic (1998). Pulic mengembangkan pengukuran ini didasarkan pada fakta bahwa hasil kinerja diekspresikan oleh unit moneter. Dengan demikian metode VAIC ini menjadi relatif mudah dipergunakan karena semua sumber data yang dibutuhkan ada di dalam laporan keuangan perusahaan.
6 16 Metode VAIC dirancang untuk memberikan informasi mengenai value creation dari tangible dan intangible assets. Aplikasi model ini dimulai dengan melihat value added (VA) perusahaan. VA diukur dengan menghitung selisih output (OUT) dan input (IN). OUT menggambarkan semua produk dan jasa yang berhasil dijual di pasaran (pendapatan) sedangkan IN merupakan semua beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan. Dalam metode ini total biaya tenaga kerja tidak diperhitungkan dalam komponen IN. Hal yang harus dilakukan berikutnya adalah menghitung Value Added Capital Employed (VACA). VACA merepresentasikan value added yang diciptakan oleh physical capital. VACA merupakan Rasio dari VA terhadap Capital Employed (CE) (Ulum et al, 2008). Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. CE dihitung dengan cara total aset dikurangi intangible asset (Maditinos, Chatzoudes, Tsairidis & Theriou, 2011). Berikutnya adalah menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU merepresentasikan seberapa besar VA dapat dihasilkan dengan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan. VAHU merupakan rasio dari VA terhadap human capital (HC). HC direpresentasikan dengan total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan perusahaan. Berikutnya adalah structural capital value added (STVA), STVA merupakan rasio dari structural capital (SC) terhadap VA yang menunjukkan berapa jumlah structural capital (SC) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1
7 17 rupiah dari VA. SC diukur dengan VA dikurangi HC. Structural Capital sendiri merupakan infrastruktur yang mendukung berfungsinya sumber daya manusia seperti bangunan, peralatan, merk dagang, database dan sistem informasi. Hal terakhir adalah menghitung nilai IC perusahaan dengan menjumlahkan koefisien-koefisien tersebut (VACA + VAHU + STVA = VAIC). Hasil penjumlahan tersebut merupakan nilai dari indikator VAIC (Tan, Plowman & Hancock, 2007) Board Diversity Konsep board diversity berkaitan dengan komposisi dewan dan berbagai macam kombinasi sifat, karakteristik, dan keahlian yang dikontribusikan oleh tiap individu yang menjadi anggota dewan dalam proses pembuatan keputusan (Walt & Ingley, 2003). Dalam arti yang lebih luas, berbagai macam diversitas yang mungkin direpresentasikan diantara para anggota dewan seperti usia, gender, etnis, budaya, agama, latar belakang profesional, pengetahuan, keahlian, pengalaman hidup dan karir. Menurut Walt & Ingley (2003), terdapat dua pandangan teoritis dalam literatur manajemen dan corporate governance yang mendasari alasan terjadinya board diversity. Pertama adalah teori agensi, yang dapat disimpulkan sebagai peran pengawasan yang dilakukan oleh dewan dalam melindungi kepentingan pemegang saham dari tindakan kecurangan yang dilakukan oleh manajemen. Pandangan kedua berkaitan dengan argumen
8 18 bahwa diversitas merupakan sebuah sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjembatani antara organisasi dan sumberdaya utama yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja. Salah satu bentuk diversitas yang umum terjadi pada era globalisasi adalah diversitas kewarganegaraan pada anggota dewan. Diversitas ini terjadi karena adanya pengaruh kepemilikan asing yang menempatkan anggota dewan untuk melindungi kepentingan mereka (Choi, Sul & Min, 2012). Selain untuk melindungi kepentingan, adanya diversitas kewarganegaraan juga dianggap menguntungkan bagi perusahaan karena pada saat ini aktivitas bisnis membutuhkan berbagai macam perspektif untuk menghadapi masalah yang dihadapi (Walt & Ingley, 2003). Adanya diversitas kewarganegaraan pada anggota dewan juga mengisyaratkan bahwa perusahaan bersiap untuk merubah sistem corporate governance yang lebih ketat yang memungkinkan untuk meningkatkan nilai perusahaan (Bremholm & Svensson, 2015) Penelitian-Penelitian Terdahulu Linawati (2010), Nurhayati (2010) dan Novitasari & Januarti (2009) telah melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IC pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Linawati (2010) meneliti pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan pemerintah dan kepemilikan keluarga terhadap IC dengan menggunakan variabel kontrol berupa ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun Hasil yang diperoleh adalah adanya pengaruh signifikan antara
9 19 kepemilikan pemerintah dengan kinerja IC, sedangkan untuk variabel kontrol hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan. Nurhayati (2010) meneliti mengenai pengaruh gender diversity, board size, latar belakang pendidikan dan Komisaris Independen terhadap kinerja IC pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun Hasil yang diperoleh adalah tidak adanya variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja IC. Novitasari & Januarti (2009) meneliti mengenai pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja IC dengan menggunakan profitabilitas, ukuran perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrol pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun Hasil yang diperoleh adalah adanya pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional dan kinerja IC, untuk variabel kontrol hanya profitabilitas yang berpengaruh signifikan. Di luar negeri, beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IC pernah dilakukan oleh El-Bannany (2008), Saleh et al (2009), Swartz & Firer (2005) dan Schiavone et al (2014). El-Bannany (2008) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi IC pada perusahaan-perusahaan perbankan di UK pada kurun waktu El- Bannany menemukan bahwa profitabilitas, risiko, investasi pada teknologi informasi, efisiensi dalam operasional dan investasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja IC. Saleh et al (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja IC pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di MESDAQ (Malaysia) tahun Hasil dari penelitian ini
10 20 adalah kepemilikan keluarga, manajemen, pemerintah dan asing tidak berpengaruh terhadap kinerja IC. Swartz & Firer (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur dewan (persentase jumlah anggota perempuan dan ethnic diversity) pada Dewan Direksi terhadap kinerja IC pada perusahaanperusahaan yang terdaftar di Johannesburg Stock Exchange (JSE) Afrika Selatan dengan menggunakan ukuran perusahaan, tipe industri, risiko, produktivitas dan profitabilitas sebagai variabel kontrol. Hasil dari penelitian ini adalah ethnic diversity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja IC dan semua variabel kontrol berpengaruh signifikan terhadap kinerja IC. Schiavone et al (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh keberadaan science park terhadap kinerja IC pada perusahaan-perusahaan di Italia dengan menggunakan ukuran, umur dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa keberadaan science park berpengaruh signifikan terhadap kinerja IC dan semua variabel kontrol yang digunakan merupakan komponen yang penting untuk memprediksi kinerja IC Pengembangan Hipotesis Komisaris Asing Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan yang penting dalam menjalankan GCG (KNKG, 2006). Dewan Komisaris berfungsi sebagai pengawas dan pemberi nasihat pada perusahaan. Dengan adanya fungsi pengawasan dan pengendalian yang baik maka diharapkan kualitas IC dapat meningkat. Ukuran yang dimaksud di sini merupakan
11 21 jumlah Komisaris dalam sebuah perusahaan. Nikmah, Ilyas & Arifianto (2013), menemukan bahwa anggota Dewan Komisaris asing berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Keberadaan Komisaris asing dianggap mampu meningkatkan kemampuan manajerial yang lebih baik serta membawa nilainilai baru yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Hal serupa juga dikemukakan oleh Setyabudhi (2013) yang menemukan bahwa keberadaan Komisaris asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI tahun Hal ini mengindikasikan bahwa Komisaris asing memiliki kemampuan yang lebih, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sesuai dengan tujuan Permenaker Nomor 16 Tahun 2015 yang berfokus pada tenaga kerja profesional dan transfer pengetahuan, maka dengan semakin banyaknya komposisi Komisaris asing dalam suatu dewan diharapkan dapat meningkatkan daya saing di dunia usaha yang direpresentasikan dalam bentuk peningkatan IC. Merujuk pada uraian tersebut maka dikembangkan hipotesis H 1 : Komisaris asing berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja IC Direktur Asing Seperti halnya Dewan Komisaris, Dewan Direksi juga merupakan salah satu organ perusahaan yang penting dalam menjalankan GCG (KNKG, 2006). Sebagai organ perusahaan, Direktur bertugas untuk mengelola aktivitas perusahaan. Direktur bertugas dalam mengambil keputusan sesuai
12 22 dengan wewenangnya. Dalam penelitian Gulamhussen & Guerreiro (2009), ditemukan bahwa anggota Dewan Direksi yang berkewarganegaraan asing berpengaruh positif terhadap pengurangan biaya operasional karena direktur asing dapat membawa ide, gagasan, pengetahuan dan keahlian baru untuk membantu meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi operasional perusahaan. Namun di sisi lain, dengan adanya Direktur asing dapat meningkatkan total beban yang harus ditanggung oleh perusahaan karena pengeluaran untuk gaji maupun bonus akan menjadi lebih besar. Ujunwa (2012) dalam penelitiannya, menemukan bahwa Direktur asing berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja finansial karena kemampuan dalam memonitor dan memiliki informasi yang lebih baik. Penemuan tersebut serupa dengan penelitian Choi et al (2012), yang menyatakan bahwa Direktur asing memiliki kemampuan yang lebih dalam hal manajerial. Polovina & Peasnell (2015) mengemukakan bahwa dengan adanya Direktur asing maka akan dapat meningkatkan kemampuan Dewan Direksi karena adanya kemampuan dan pengalaman yang baru. Choi, Park & Yoi (2007) juga menemukan bahwa adanya orang asing di dalam dewan memiliki dampak yang positif terhadap kinerja perusahaan. Merujuk pada uraian tersebut maka dikembangkan hipotesis H 2 : Direktur asing berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja IC Kepemilikan Asing Salah satu tujuan Indonesia membuka akses untuk penanaman modal asing (PMA) adalah untuk meningkatkan daya saing dan teknologi dunia
13 23 usaha di Indonesia. Dengan meningkatnya PMA di berbagai bidang industri diharapkan akan membawa perkembangan teknologi dan transfer pengetahuan yang lebih cepat. Dalam penelitian Saleh et al (2009), kepemilikan asing ditemukan tidak berpengaruh terhadap kinerja IC. Argumen yang dipakai untuk menjelaskan fenomena ini adalah karakteristik perusahaan-perusahaan sampel yang terdaftar di MESDAQ kebanyakan baru melantai di bursa kurang dari sepuluh tahun, sehingga investasi asing belum dapat memberikan dampak positif secara signifikan terhadap kinerja IC. Hal ini berbeda dengan sampel perusahaan manufaktur yang dipakai yang kebanyakan telah terdaftar sebagai anggota bursa selama lebih dari sepuluh tahun. Oleh karenanya kemungkinan hasil yang berbeda dapat terjadi. Berdasarkan penelitian Aitken & Harrison (1999), ditemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap peningkatan produktivitas dan teknologi namun dalam skala yang kecil. Gulamhussen & Guerreiro (2009) menyatakan bahwa adanya kepemilikan asing dapat meningkatkan monitoring dan mempengaruhi manajemen untuk mengadopsi teknologi dan tata kelola yang lebih baik dan efisien. Bremholm & Svensson (2015), menyatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan investor asing mampu untuk menekan perusahaan untuk bekerja lebih baik. Choi et al (2012) dalam penelitian mereka terhadap kinerja perusahaan di Korea, menemukan bahwa keberadaan investasi asing dapat meningkatkan nilai perusahaan. Polovina & Peasnell (2015) dalam
14 24 penelitian mereka terhadap perbankan di Turki, menemukan bahwa perusahaan yang dimiliki oleh asing mulai merubah strategi, membawa sudut pandang dan ide baru dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Masso, Roolaht & Varblane (2011) menemukan bahwa investasi asing membawa pengaruh yang positif terhadap inovasi perusahaan. Merujuk pada uraian tersebut maka dikembangkan hipotesis H 3 : Kepemilikan asing berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja IC 2.4. Skema Konseptual Penelitian Penelitian ini mengembangkan model penelitian untuk menentukan pengaruh Komisaris asing, Direktur asing dan Kepemilikan asing terhadap kinerja Intellectual Capital. Skema konseptual dari hubungan antar variabel yang diteliti, dijelaskan dalam gambar berikut ini. Gambar 2.1 Skema Konseptual Penelitian Komisaris Asing H 1 (+) Direktur Asing H 2 (+) Kinerja Intellectual Capital Kepemilikan Asing H 3 (+)
BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi global telah merubah cara kerja dari perusahaan. Suatu usaha tidak lagi hanya bergantung pada kemampuan modal fisik saja sebagai faktor penentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang, perkembangan teknologi meningkat secara pesat. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, penggunaan aset tidak berwujud memiliki dampak yang signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga menciptakan bidang studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain, Populasi dan Sampel Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dan menyoroti pengaruh antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak pula pada negara Indonesia. Perkembangan tersebut membuat intensitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan pertumbuhan inovasi yang luar
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. VAIC digunakan sebagai pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya fenomena perdagangan bebas yang menciptakan struktur ekonomi global menyebabkan arus lalu lintas barang, jasa, modal dan tenaga kerja dapat berpindah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bekerja untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,
Lebih terperinci2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi melahirkan fenomena baru dalam struktur perekonomian global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa perubahan yang cukup
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era Perkembangan zaman yang menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah memperoleh ekonomi global yang dimiliki tingkat persaingan yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi, dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan turut mengubah cara pandang perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah elemen-elemen intellectual capital yang terdiri dari value added capital employed (VACA), value added human capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh calon investor sebelum melakukan investasi adalah memastikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis pada abad-21 ini telah menciptakan persaingan bisnis yang ketat di antara perusahaan. Agar perusahaan bisa terus bertahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian, karena berfungsi sebagai intermediary institusion yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbankan merupakan sebagai lembaga yang penting dalam perekonomian, karena berfungsi sebagai intermediary institusion yaitu lembaga yang mampu menyalurkan kembali dana-dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi
Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, terutama sejak memasuki era globalisasi yang memungkinkan perdagangan antarnegara semakin mudah dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi globlalisasi saat ini menuntut pelaku ekonomi bersaing sangat ketat, cara kerja yang solid akan menghasilkan kinerja yang bagus. Tidak dapat dipungkiri dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinciPENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi serta persaingan bisnis yang semakin ketat memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal. Menurut Bernardin dan Russel (1998:239) performance
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah
7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) baru mulai berkembang setelah kejadian The New York Stock Exchange Crush pada tanggal 19 Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini, investasi pada intellectual capital menjadi salah satu hal yang penting dalam kesuksesan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah mengubah dasar dan tumpuan industri yang sebelumnya bertumpu pada aset berwujud sekarang bertumpu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ketersediaan tenaga kerja (tangible asset), tetapi lebih pada inovasi, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Pengaruh ini berdampak pada perubahan yang signifikan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan di bidang ekonomi sebagai upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN dengan membentuk pasar tunggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal intelektual merupakan satu dari sekian banyak indikator dalam pengukuran terhadap aset tidak berwujud (intangible asset), yang telah menarik perhatian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari waktu ke waktu perusahaan selalu ingin meningkatkan keuntungan yang didapatnya dari kegiatan bisnis yang dijalankan. Perusahaan terus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal. Inovasi teknologi yang makin mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai
Lebih terperinci