V. SIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. SIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis statistik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Produksi jejak karbon civitas akademika UAJY secara berturut turut dari rerata emisi jejak karbon paling tinggi hingga paling rendah yaitu dosen menghasilkan 5625,10 gram CO 2 -ek/hari, mahasiswa menghasilkan 5164,44 gram CO 2 -ek/hari dan karyawan menghasilkan 3871,55 gram CO 2 -ek/hari. 2. Profil jejak karbon civitas akademika UAJY menunjukan persentase mahasiswa paling tinggi pada kelompok rentang emisi 3000, gram CO 2 -ek/hari, persentase karyawan paling tinggi pada kelompok rentang emisi < 3000,01 gram CO 2 -ek/hari dan persentase dosen paling tinggi pada kelompok rentang emisi 3000, gram CO 2 -ek/hari. 3. Faktor yang berpengaruh terhadap emisi jejak karbon harian yang dihasilkan oleh civitas akademika UAJY sebagai variabel independen tidak langsung yaitu pekerjaan (profesi) responden sebagai mahasiswa, karyawan atau dosen. 4. Faktor yang berpengaruh terhadap emisi jejak karbon harian yang dihasilkan oleh civitas akademika UAJY sebagai variabel independen langsung yaitu daya lampu, lama lampu, kulkas, freezer, rice cooker, microvawe oven, mesin pengering, setrika, hair dryer, DVD player, 76

2 77 charger handphone, Xbox 360, tape/radio, TV (CRT 21 ), TV (LCD 32 ), PC Desktop dan Monitor, laptop, AC (1 PK), sampah organik, sampah kertas HVS, sampah plastik botol AMDK dan kendaraan motor/mobil. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan beberapa hal antara lain : 1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan kalkulator jejak karbon (Ver. 3) yang dikembangkan oleh IESR Indonesia sehingga variabel variabel independen (parameter) jejak karbon dapat lebih dilengkapi. Selain itu, penelitian lebih lanjut untuk membandingkan dan melihat perubahan produksi jejak karbon serta faktor faktor yang berpengaruh pada jejak karbon di lingkungan UAJY maupun di lingkungan luar UAJY. 2. Sebaiknya proses pembelajaran dan administrasi di lingkungan UAJY lebih mengoptimalkan fasilitas website dan situs situs perkuliahan dengan tujuan mengurangi aktivitas sampah kertas dari mahasiswa, karyawan maupun dosen UAJY. 3. Sebaiknya kuesioner lebih diperinci untuk mempermudah pengambilan data dan pengisian kuesioner oleh responden. 4. Sebaiknya digunakan metode lain untuk pengambilan data responden dosen.

3 DAFTAR PUSTAKA Anonim Climate Change Oktober Anonim Global Warming is an International Issue November Ardiansyah, F Ketika Pilihan Kita Bisa Mengubah Dunia. 82/Ketika-Pilihan-Kita-bisa-Mengubah-Dunia. 30 Oktober Arisandi, P Ecoton : Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Oktober Azwar, S Metode Penelitian. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Badriyah, S Langkah-Langkah Kecil Mengurangi Jumlah Emisi Karbon Kita Oktober Daniel, V Easy Green Living. Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika). Jakarta. Darsono, V Pengantar Ilmu Lingkungan. Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. Djajadilaga, M., Tejalaksana, A., Harnowo, H., Gusthi, A. S. & Sudarmanto Emisi Gas Rumah Kaca dalam Angka. J. Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Jakarta. Dermawan, D. A Simulasi Multi Atribut Di Dasarkan Pada Agen Untuk Kehandalan Distribusi Energi Listrik Menggunakan Metode LVQ. J. Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya. Fardiaz, S Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Hadiwerdoyo, C. H Menjadikan Yogyakarta Sebagai Kota Wisata Medika Oktober Hairiah, K Perubahan Iklim Global : Dampak dan Bahayanya. df. 26 Oktober

4 79 Hairiah, K Perubahan Iklim Global : Pemicu Terjadinya Peningkatan GRK. df. 26 Oktober Hasbi, S Emisi Karbon : Penyebab Utama Perubahan Iklim Oktober Ilyas, M Vermicomposting Sampah Daun Sonokeling (Dalbergia latifolia) Menggunakan Tiga Spesies Cacing Tanah (Pheretima sp., Eisenia fetida dan Lumbricus rubellus). J. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Institute for Essential Services Reform (IESR) Potensi Penurunan Emisi Indonesia Melalui Perubahan Gaya Hidup Individu Januari Institute for Essential Services Reform (IESR) Factsheet Jejak Karbon (Carbon Footprint) Oktober Institute for Essential Services Reform Indonesia (IESR) Kalkulator Jejak Karbon Oktober Institute for Essential Services Reform (IESR) Potensi Penurunan Emisi Indonesia Melalui Perubahan Gaya Hidup Individu Oktober Kalbuaji, B Global Warming. wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/page/13/. 11 Oktober Kusuma, W. P Studi Kontribusi Kegiatan Transportasi Terhadap Emisi Karbon Di Surabaya Bagian Barat. J. Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya. Malik, Y Efek Rumah Kaca YAKUB_MALIK/EFEK_RUMAH_KACA_TERHADAP_IKLIM_MIKR O.pdf. 11 Oktober Melisa, E Efek Rumah Kaca, Perubahan Iklim dan Pemanasan Global Oktober Nerro Pemanasan Global Oktober 2011.

5 80 Pratiwi, F. D Analisis Footprint : Pendekatan Baru untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan. 6 Desember Puspasari, N Studi Carbon Footprint (CO 2 ) Dari Kegiatan Permukiman Di Surabaya Timur Dan Utara. J. Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya. Rahayu, M Hutang Karbon dan Isu Pemanasan Global. +Isu+Pemanasan+Global&dn= November Setiawan, R. Y Kajian Carbon Footprint Dari Kegiatan Industri Di Kota Surabaya. J. Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya. Shochib, R Konsep Pengelolaan Sampah di Kawasan Industri. J. Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. Sitorus, H Kerusakan Lingkungan Oleh Limbah Industri Adalah Masalah Itikad. J. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan. Soedomo, M Pencemaran Udara. Penerbit ITB. Bandung. Soerjani, M., Ahmad, R. dan Munir, R Lingkungan : Sumberdaya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Soetrisno Apakah yang Dimaksud Efek Rumah Kaca? Oktober Steiner, F Human Ecology : Following Nature s Lead. International and Pan-American Copyright Conventions. United States of America. Sunu, P Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO Penerbit PT Grasindo. Jakarta. Susanti, W Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium Dan Kalsium Dalam Air Minum Kemasan Galon Dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. J. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan.

6 81 Thompson, A The Energy Footprint of Bottled Water Oktober Trismidianto, Hermawan, E., Samiaji, T., Martono, Hadi, M., Indrawati, A. & Hamdan, R Studi Penentuan Konsentrasi CO 2 Dan Gas Rumah Kaca (GRK) Lainnya Di Wilayah Indonesia. J. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Yogyakarta. Wicaksono, A. M Studi Carbon Footprint (CO 2 ) Dari Kegiatan Permukiman Di Surabaya Bagian Barat. J. Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya. Wijayanti, R. A., Tiffarent, R. & Ulfa, F Kertas Pelangi Dari Kulit Durian Sebagai Aroma Terapi. J. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Winarso, P. A Pemanasan Global dan Reduksi Gas CO 2. J. Meteorologi dan Geofisika. Jakarta. Akademi Wirosardjono, S Ekologi Manusia Versus Pembangunan Pada PJPT II. KONPHALINDO (Konsorsium Nasional Untuk Pelestarian Hutan dan Alam di Indonesia). Jakarta. Wisesa, P. W Upaya Jerman Dalam Menanggulangi Pemanasan Global. J. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Yogyakarta. Yulianti, I. M Materi Kuliah Biostatistik Simpangan Baku. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kontribusi Aktivitas Manusia Terhadap Jejak Karbon (Carbon Footprint) KUESIONER RESPONDEN Responden yang terhormat, Pertanyaan - pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini, hanya sematamata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan SKRIPSI dengan judul Jejak Karbon (Carbon Footprint) dari Civitas Akademika Universitas Atma Jaya Yogyakarta, pada Program Sarjana Sains Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Oleh karena itu, kepada responden diharapkan kerjasama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sejujur-jujurnya sesuai dengan data yang sebenarnya. Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data penelitian. Atas bantuannya saya mengucapkan Terima Kasih. ========================================================== Data Responden 1. Jenis Kelamin : L / P 2. Usia : tahun 3. Asal Daerah : Pulau Jawa Luar Pulau Jawa 4. Pekerjaan : Dosen Non dosen Mahasiswa 5. Tingkat pendidikan terakhir : SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 Lainnya (...) 6. Tingkat penghasilan/uang saku per bulan : < 1 Juta 1 2,5 Juta 2,5 5 Juta > 5 Juta

8 83 Pertanyaan Penelitian Petunjuk Pengisian 1. Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan keadaan Bapak / Ibu / Saudara. 2. Berbagai item dihitung terkait dengan aktivitas Bapak/Ibu/Saudara dalam waktu satu hari baik di kantor maupun di rumah dan isikan dengan angka yang diinginkan. 3. Sebelum mengisi, perhatikan dan bacalah keterangan terlebih dahulu. A. Pemakaian Listrik Harian 1. Penerangan Keterangan : Penerangan lampu adalah jumlah lampu yang secara pribadi Bapak/Ibu/Saudara gunakan. Lampu yang digunakan orang lain atau ruangan lain tidak dihitung. a. Berapa daya lampu yang biasa digunakan = Watt (5,10, 15, 20 Watt atau lebih)? b. Berapa lama lampu dinyalakan? = jam/hari c. Jumlah lampu yang digunakan? = lampu 2. Peralatan Dapur Keterangan : Refrigerator (Kulkas) : kulkas yang dihitung termasuk kulkas yang ada freezer kecil di dalamnya. Refrigerator < 300 liter : umumnya kulkas 1 pintu (ukuran tinggi 130 cm, panjang 60 cm, lebar 60 cm). Refrigerator liter : umumnya 2 pintu atas bawah (ukuran tinggi 170 cm, panjang 70 cm, lebar 70 cm). Refrigerator > 500 liter : umumnya kulkas besar, pintu side-by side (ukuran tinggi 175 cm, panjang 90 cm, lebar 80 cm).

9 84 a. Pemakaian refrigerator < 300 lt = Ya / Tidak b. Pemakaian refrigerator lt = Ya / Tidak c. Pemakaian refrigerator > 500 lt = Ya / Tidak d. Freezer = Ya / Tidak e. Rice Cooker = jam/hari f. Microwave oven = jam/hari 3. Laundry a. Melakukan pencucian pakaian sendiri Keterangan : Bila Bapak/Ibu/Saudara tidak mencuci pakaian setiap hari, misal mencuci pakaian 3 hari sekali dalam waktu 2 jam, maka perhitungannya adalah 2 jam dibagi 3 hari dan Bapak/Ibu/Saudara dapat mengisikan dengan 2/3. Mesin cuci = jam/hari Mesin pengering = jam/hari Setrika = jam/hari b. Menggunakan jasa laundry = kg/minggu 4. Personal Care a. Hair Dryer = jam/hari b. Electric razor (pisau cukur elektrik) = jam/hari 5. Peralatan Elektronik a. DVD Player = jam/hari b. Charger Handphone = jam/hari c. Playstation PS2 = jam/hari d. Xbox 360 = jam/hari e. Tape / Radio = jam/hari f. TV (CRT 21 ) = jam/hari g. TV (LCD 32 ) = jam/hari h. PC Desktop dan Monitor = jam/hari

10 85 i. Kipas Angin = jam/hari j. Laptop = jam/hari k. AC (1 PK) = jam/hari l. Vacuum Cleaner = jam/hari B. Sampah Harian 1. Sampah Organik Keterangan : sampah organik yaitu sampah yang berasal dari makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan. Contoh sampah organik yaitu sisa makanan, sisa sayuran, tulang ayam/ikan, daun pembungkus tempe dan sebagainya. Contoh 1 piring nasi standar (bukan sisa) = 125 gram, 1 gorengan tempe (bukan sisa) = 30 gram. Berapa sampah organik yang dihasilkan? = gram/hari 2. Sampah Kertas Keterangan : kertas HVS yang dihitung adalah jumlah kertas HVS yang secara pribadi Bapak/Ibu/Saudara gunakan. Kertas HVS yang digunakan untuk layanan kantor tidak dihitung. Jika Bapak/Ibu/Saudara tidak menggunakan kertas HVS setiap hari, misal menggunakan kertas HVS sejumlah 5 lembar dalam seminggu, maka perhitungannya adalah 5 lembar dibagi 7 hari dan Bapak/Ibu/Saudara dapat mengisikan dengan 5/7. Berapa lembar kertas HVS yang digunakan? = lembar/hari 3. Sampah Plastik Keterangan : Pembelian air minum dalam kemasan baik 230 ml atau 600 ml. Jika Bapak/Ibu/Saudara membeli air minum dalam kemasan sejumlah 3 botol dalam seminggu, maka perhitungannya adalah 3 botol dibagi 7 hari dan Bapak/Ibu/Saudara dapat mengisikan dengan 3/7 botol. Berapa botol Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dikonsumsi? = botol/hari

11 86 C. Perjalanan Harian Jarak tempuh dalam satu hari perjalanan = Km/hari Keterangan : Pilih salah satu jenis kendaraan yang paling sering digunakan dalam perjalanan harian. Dengan kendaraan : 1. Mobil Berbahan Bakar Bensin Kendaraan tahun produksi 2004 ke atas Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi sebelum tahun Mobil Berbahan Bakar Diesel/Solar Kendaraan tahun produksi 1996 ke atas Kendaraan tahun produksi Kendaraan tahun produksi sebelum tahun Motor Kendaraan tahun produksi 1996 ke atas Kendaraan tahun produksi sebelum tahun 1995 Terima kasih yang sebesar besarnya atas kerjasama yang diberikan Data hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian semata Violeta Hardiyanti

12 87 Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan Kegiatan Okto ber Novem ber Agus tus Septem ber Okto ber Nove mber Desem ber Janua ri Febru ari Survey pendahuluan Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder Pengolahan data primer Analisa data dan pembuatan laporan Ujian pendadaran

13 88 Lampiran 3. Data Jumlah Mahasiswa UAJY PROGRAM STUDI SEMESTER GASAL MAHASISWA LAMA MAHASISWA BARU JUMLAH L P JML. L P JML. ARSITEKTUR TEKNIK SIPIL MANAJEMEN AKUNTANSI HUKUM TEKNIK INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA BIOLOGI ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI ILMU EKONOMI MANAJEMEN INT T. SIPIL INT T. INDUSTRI INT AKUNTANSI INT JUMLAH

14 Lampiran 4. Data Jumlah Dosen dan Karyawan UAJY 89

15 90

16 91

17 92

18 93 Lampiran 5. Hasil Jejak Karbon Subkelompok A. Hasil Jejak Karbon Mahasiswa UAJY Emisi harian No No (gram CO responden 2 - responden ek) Emisi harian (gram CO 2 - ek) No responden Emisi harian (gram CO 2 - ek) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,61 Total ,76 Rata-rata 5164,44 Standar deviasi 3386,83

19 94 B. Hasil Jejak Karbon Karyawan UAJY Emisi harian No No (gram CO responden 2 - responden ek) Emisi harian (gram CO 2 - ek) No responden Emisi harian (gram CO 2 - ek) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,63 Total ,69 Rata-rata 3871,55 Standar deviasi 2826,81

20 95 C. Hasil Jejak Dosen UAJY No responden Emisi harian (gram CO 2 -ek) No responden Emisi harian (gram CO 2 -ek) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,74 Total ,19 Rata-rata 5625,10 Standar deviasi 3047,19

21 96 Lampiran 6. Hasil Analisis Statistik Uji Chi-square dan Uji Korelasi A. Hasil Uji Chi-square Variabel Jenis Kelamin dengan Kelompok Rentang Emisi Harian (Gram CO 2 -ek) B. Hasil Uji Korelasi Variabel Usia dengan Emisi Jejak Karbon Harian (Gram CO 2 -ek) C. Hasil Uji Chi-square Variabel Asal Daerah dengan Kelompok Rentang Emisi Harian (Gram CO 2 -ek)

22 97 D. Hasil Uji Chi-square Variabel Pekerjaan dengan Kelompok Rentang Emisi Harian (Gram CO 2 -ek) E. Hasil Uji Chi-square Variabel Tingkat Pendidikan Terakhir dengan Kelompok Rentang Emisi Harian (Gram CO 2 -ek) F. Hasil Uji Chi-square Variabel Tingkat Penghasilan/Uang Saku per Bulan dengan Kelompok Rentang Emisi Harian (Gram CO 2 -ek)

23 Lampiran 7. Hasil Analisis Statistik Uji Regresi Linear 98

24 99

SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM :

SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM : SKRIPSI JEJAK KARBON (CARBON FOOTPRINT) DARI CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Disusun oleh : Violeta Hardiyanti NPM : 080801039 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu pandangan yang mencoba

Lebih terperinci

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Lebih terperinci

Potensi Penurunan Emisi Indonesia Melalui Perubahan Gaya Hidup Individu

Potensi Penurunan Emisi Indonesia Melalui Perubahan Gaya Hidup Individu Potensi Penurunan Emisi Indonesia Melalui Perubahan Gaya Hidup Individu Institute for Essential Services Reform (IESR) 2011 8492648264892028747328920273928203874628927493756563829019 2 984013742831 Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim telah menjadi tantangan terbesar bagi kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan politik di abad ke-21. Kegiatan manusia menambah konsentrasi gas rumah kaca

Lebih terperinci

STUDI KONTRIBUSI KEGIATAN TRANSPORTASI TERHADAP EMISI KARBON DI SURABAYA BAGIAN BARAT Oleh : Wima Perdana Kusuma

STUDI KONTRIBUSI KEGIATAN TRANSPORTASI TERHADAP EMISI KARBON DI SURABAYA BAGIAN BARAT Oleh : Wima Perdana Kusuma STUDI KONTRIBUSI KEGIATAN TRANSPORTASI TERHADAP EMISI KARBON DI SURABAYA BAGIAN BARAT Oleh : Wima Perdana Kusuma 3306 100 097 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA yang melimpah dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

Jumlah Dis Insentif yang Dikumpulkan / bulan (Rp.) 228,341,251,012 Jumlah Dis Insentif yang Dikumpulkan / tahun (Rp.) 2,740,095,012,143

Jumlah Dis Insentif yang Dikumpulkan / bulan (Rp.) 228,341,251,012 Jumlah Dis Insentif yang Dikumpulkan / tahun (Rp.) 2,740,095,012,143 Oleh : Nanda Avianto Wicaksono Deputy Director ReforMiner Institute Hp. 0818 971655 Jakarta, 25 Maret 2006 Ekivalen Dis Insentif R1 450 VA R1 900 VA R1 1300 VA R1 2200 VA R2 R3 Luar JAMALI 15,243,450,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-251 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur terhadap Emisi CO 2 melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun

Lebih terperinci

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan

Lebih terperinci

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi panduan praktis untuk HIDUP lebih HIJAU HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi Krisis energi telah melanda negeri ini. Diperlukan sebuah tindakan bersama guna mengatasi krisis tersebut. Dengan menghemat energi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi Lampung, Indonesia. Berdasarkan Profil Penataan Ruang Kabupaten dan Kota Provinsi Lampung Tahun

Lebih terperinci

KAJIAN JEJAK KARBON DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KAJIAN JEJAK KARBON DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJIAN JEJAK KARBON DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Rizkita Amelia Wardhani1 *), Endro Sutrisno **), Mochtar Hadiwidodo **) Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM Izzati Winda Murti 1 ), Joni Hermana 2 dan R. Boedisantoso 3 1,2,3) Environmental Engineering,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi udara akibat dari peningkatan penggunaan jumlah kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas-gas berbahaya akan sangat mendukung terjadinya pencemaran udara dan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D216 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Untuk Menyerap Emisi CO 2 Kendaraan Bermotor Di Surabaya (Studi Kasus: Koridor Jalan Tandes Hingga Benowo) Afrizal Ma arif dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan lingkungan saat ini semakin meningkat. Salah satu masalah lingkungan global yang dihadapi banyak negara adalah terjadinya pulau bahang kota (urban heat island)

Lebih terperinci

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah campuran gas yang merupakan lapisan tipis yang meliputi bumi dan merupakan gas yang tidak kelihatan, tidak berasa dan tidak berbau. Pencemaran udara datang

Lebih terperinci

Dr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya

Dr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya Mata kuliah yang diampu: Fenomena Transport Metalurgi ekstraksi Sistem air conditioning Thermodinamika lanjut Metalurgi pengecoran

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU 2014. Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU 2014. Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1 CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU 2014 Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1 Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 98 99 Lampiran 2 Nilai validitas dan nilai reliabilitas setiap variabel Varibel Item Pertanyaan Nilai Validitas Nilai reliabilitas Kesadaran hemat listrik 1 0,578 2 0,352

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi saat ini menjadi masalah yang sangat penting karena dapat mengindikasikan kemajuan suatu daerah. Transportasi sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat dalam hutan berbentuk pokok kayu, dahan, daun, akar dan sampah hutan (serasah) (Arief, 2005).

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung.

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir. 1992. Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan Yang Belum Berakhir. Yogyakarta:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khusus Ibukota Jakarta dalam rentang tahun , dan tidak termasuk. Tabel 1.1 Pertumbuhan Panjang Jalan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Khusus Ibukota Jakarta dalam rentang tahun , dan tidak termasuk. Tabel 1.1 Pertumbuhan Panjang Jalan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, infrastruktur

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar.

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar. KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe pilihan. Pada tipe pilihan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar. A. Pertanyaan Umum

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh: IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Oleh: Wulfram I. Ervianto 1, Biemo W. Soemardi 2, Muhamad Abduh dan Suryamanto 4 1 Kandidat Doktor Teknik Sipil,

Lebih terperinci

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sebuah Strategi Menuju Efisiensi Sumber Daya dan Keberlanjutan 2020 A Big Step towards

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan perilaku manusia. Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan kegiatan ekonomi/bisnis dan atau kegiatan sosial suatu masyarakat. Jalan merupakan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU Oleh: Imam Yanuar 3308 100 045 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir akhir ini global warming tengah menjadi topik pembahasan yang sering di bicarakan oleh masyarakat dunia. Global warming adalah perubahan meningkatnya temperatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan. Pemanfaatan tersebut baik sebagai pemukiman maupun usaha untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berperan sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan pusat pendidikan. Peranan kota Kupang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era ekonomi modern seperti saat ini, adanya berbagai isu yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era ekonomi modern seperti saat ini, adanya berbagai isu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti saat ini, adanya berbagai isu yang berkaitan dengan lingkungan seperti global warming. Kata-kata ini sedang menjadi isu yang hangat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Analisis 4.1.1 Gambaran Umum Kota Bogor Kota Bogor terletak di antara 106 43 30 BT - 106 51 00 BT dan 30 30 LS 6 41 00 LS dengan jarak dari ibu kota 54 km. Dengan ketinggian

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi, karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hutan juga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kota merupakan suatu tempat yang dihuni oleh masyarakat dimana mereka dapat bersosialisasi serta tempat melakukan aktifitas sehingga perlu dikembangkan untuk menunjang aktivitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global merupakan salah satu isu di dunia saat ini. Masalah pemanasan global ini bahkan telah menjadi agenda utama Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Kontributor

Lebih terperinci

STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA ABSTRAK

STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA ABSTRAK STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA Sena Mahendra 1, Mochammad Qomaruddin 2, Maria Yekiana Mulyahati 3 ABSTRAK Salah satu penyebab polusi udara di Indonesia

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 F. Iklim 2.9. Kondisi Iklim di Provinsi DKI Jakarta Dengan adanya perubahan iklim menyebabkan hujan ekstrem di Ibu Kota berdampak pada kondisi tanah yang tidak lagi bisa menampung volume air, dimana tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sekarang ini sudah menjadi penarik tersendiri bagi penduduk luar Kota Yogyakarta dengan adanya segala perkembangan di dalamnya. Keadaan tersebut memberikan

Lebih terperinci

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN No. Responden : KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA USU PENGENDARA SEPEDA MOTOR DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI MEDAN TAHUN 2011 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016 b. fotosintesis d. pernafasan 4. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari... a. daging c. air b. kulit d. tulang Tema 7 Kelas : Energi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas operasional perusahaan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan sosial, Hal ini menyebabkan berbagai pihak

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO Yonnet Hellian Kresna 1, *), Rachmat Boedisantoso 2)

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan

Lebih terperinci

Penerapan Life Cycle Assessment untuk Menakar Emisi Gas Rumah Kaca yang Dihasilkan dari Aktivitas Produksi Tahu

Penerapan Life Cycle Assessment untuk Menakar Emisi Gas Rumah Kaca yang Dihasilkan dari Aktivitas Produksi Tahu Penerapan Life Cycle Assessment untuk Menakar Emisi Gas Rumah Kaca yang Dihasilkan dari Aktivitas Produksi Tahu Jatmiko Wahyudi 1* 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Pati *Email: jatmiko_tkuns@yahoo.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK A.1 TAMPILAN AWAL PERANGKAT LUNAK Gambar A.1 Tampilan awal perangkat lunak A.2 TAMPILAN EDUKASI MENGGUNAKAN LAMPU Gambar A.2 Rekomendasi tidak menggunakan lampu pijar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada tahun 2013 memiliki luas panen untuk komoditi singkong sekitar 318.107 hektar

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan faktor penting kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi otomotif sebagai alat transportasi, baik di darat maupun di laut, sangat memudahkan manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan mencapai 10,4 miliar di tahun 2100 (Andrady, 2003). Meningkatnya populasi menuntut peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, isu lingkungan merupakan masalah utama di dunia. Isu lingkungan ini muncul karena semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan kehidupan paling signifikan saat ini adalah meningkatnya intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya lapisan atmosfer.

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SPASIAL CARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DI KOTA SURAKARTA

DISTRIBUSI SPASIAL CARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DI KOTA SURAKARTA DISTRIBUSI SPASIAL CARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DI KOTA SURAKARTA Yuli Priyana 1, Indria Tidar Asmara 2 Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 Email: yuli.priyana@ums.ac.id ABSTRAK Penyumbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atmosfir, laut, dan daratan (Rusbiantoro, 2008). Pemanasan global termasuk salah

BAB I PENDAHULUAN. atmosfir, laut, dan daratan (Rusbiantoro, 2008). Pemanasan global termasuk salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global merupakan meningkatnya temperatur suhu rata-rata di atmosfir, laut, dan daratan (Rusbiantoro, 2008). Pemanasan global termasuk salah satu kerusakan

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-62 Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur Amar Addinsyah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada abad 18 telah dimulai revolusi industri antara lain dengan dibuatnya pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah kebutuhan akan pangan. Seiring meningkatnya permintaan masyarakat akan pemenuhan pangan, maka banyak industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia pada saat ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca yang menurut sebagian

Lebih terperinci

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe) TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe) Gustina Fitri *) ABSTRAK Simpang Empat Bersinyal Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Analisis Pengaruh Peningkatan Penjualan Kendaraan Bermotor terhadap Peningkatan Emisi CO 2 di udara Indonesia merupakan negara pengguna kendaraan bermotor terbesar ketiga

Lebih terperinci

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI Oleh : Rhily Mahalia Zoro - 27109047 Kondisi Lingkungan Apakah kita pernah berpikir, bagaimana jika di masa depan, manusia harus membeli air karena air bersih sulit ditemukan?

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari berbagai kegiatan manusia. Saat ini kota menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan pemukiman.

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH Disusun oleh: Nama : Rima Puspitasari NIM : 11.11.5460 Kelas : 11-S1TI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA T.A 2011/2012 ABSTRAK Berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak orang yang membicarakan masalah pemanasan global, bahkan dalam buku pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD pun sudah mulai banyak yang membahas pemanasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh

Lebih terperinci

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi Badan Hidup Provinsi Jawa Timur Ketersediaan Hidup Jawa Timur yang Baik dan Sehat 1.

Lebih terperinci

BAB VII PERKIRAAN EMISI. Pemerintah Kabupaten Donggala A. GAS RUMAH KACA B. KEGIATAN MANUSIA DAN JENIS GRK. Badan Lingkungan Hidup Daerah

BAB VII PERKIRAAN EMISI. Pemerintah Kabupaten Donggala A. GAS RUMAH KACA B. KEGIATAN MANUSIA DAN JENIS GRK. Badan Lingkungan Hidup Daerah BAB VII PERKIRAAN EMISI A. GAS RUMAH KACA Gas rumah Kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer yang berfungsi menyerap radiasi infra merah dan ikut menentukan suhu atmosfer. Adanya berbagai aktivitas manusia,

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-65 Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan Yani Wulandari dan Rulli Pratiwi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan,

I. PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan, namun kerusakan hutan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu yang mengakibatkan

Lebih terperinci

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN Kenapa PEDULI LINGKUNGAN? Kelangsungan hidup manusia bergantung pada keutuhan lingkungannya. Keutuhan lingkungan ergantung pada kearifan manusia dalam mengelolanya. Maka setiap

Lebih terperinci

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra Monacho LATAR BELAKANG Di zaman modern, dengan mobilitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013. 30 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh : KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN Disusun Oleh : Arianty Prasetiaty, S.Kom, M.S.E (Kasubid Transportasi, Manufaktur, Industri dan Jasa Bidang Inventarisasi

Lebih terperinci

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3) Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3) Dosen Teknik Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahan fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahan fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi yang disebabkan dari pembangunan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂).

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelestarian lingkungan dekade ini sudah sangat terancam, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate change) yang

Lebih terperinci

PEMETAAN PERILAKU SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH AKAN PEMANFAATAN ENERGI

PEMETAAN PERILAKU SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH AKAN PEMANFAATAN ENERGI PEMETAAN PERILAKU SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH AKAN PEMANFAATAN ENERGI Fitri Dwi Kartikasari 1, Endah Asmawati 2, Elieser Tarigan 3 1, 2 Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya, Surabaya 1,

Lebih terperinci

IKLIM. Dr. Armi Susandi, MT. Pokja Adaptasi, DNPI

IKLIM. Dr. Armi Susandi, MT. Pokja Adaptasi, DNPI TRANSPORTASI DAN PERUBAHAN IKLIM Dr. Armi Susandi, MT Prodi Meteorologi, ITB Pokja Adaptasi, DNPI Seminar Public Transportation as The Solution of Bandung Traffic ITB, 2 Oktober 2010 OUTLINE Komitmen Indonesia

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK OPERASIONAL KENDARAAN RINGAN

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK OPERASIONAL KENDARAAN RINGAN TUGAS AKHIR ANALISIS HUBUNGAN EMISI CH 4, SO X, NO X, TERHADAP KARAKTERISTIK OPERASIONAL KENDARAAN RINGAN ( Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa) OLEH: IRIYANTI DWI PUTRI D121 12 006

Lebih terperinci