BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berubah kearah yang lebih baik. tidak hanya dilakukan dipanggung politik saja melainkan juga dapat merambah ke
|
|
- Surya Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Kampanye sering disamakan dengan propaganda sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya salah karena keduanya sama-sama kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi khalayak, hanya saja pada zaman dahulu istilah propaganda diartikan negatif karena digunakan untuk menjatuhkan lawan saat perang dunia kedua. Kemudian kata kampanye hadir, namun bukanlah sebagai pengganti kata propaganda ia hadir sebagai kata yang mempunyai arti berbeda dari propaganda konsep kampanye yang lahir kemudian adalah melakukan kegiatan komunikasi, secara terencana yang lebih moderat, terbuka, toleran, dengan waktu terbatas atau jangka pendek, dan program yang jelas, persuasif serta dapat diidentifikasikan secara jelas nara sumbernya (komunikator) dan kegiatan kampanye sendiri selalu berkonotasi positif karena banyak digunakan untuk kegiatan positif dan mengajak masyarakat untuk berubah kearah yang lebih baik. Kampanye juga banyak digunakan berbagai pihak termasuk dalam dunia Public Relations yang biasa disebut dengan kampanye PR. Kampanye PR disini tidak hanya dilakukan dipanggung politik saja melainkan juga dapat merambah ke masalah korupsi. Ada banyak kasus tentang korupsi di dunia dan masing-masing negara mempunyai berbagai macam cara untuk menyelesaikannya, seperti: di negara 1
2 2 China yang menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal jumlah penduduk tidak luput dari tindak korupsi, pada akhir tahun 2000 lalu China telah membongkar jaringan penyelundupan dan korupsi yang melibatkan 100 pejabat Cina. Sebanyak 84 orang diantaranya terbukti bersalah dan sebelas orang dihukum mati 1, eksekusi tersebut pun diperlihatkan di media massa yang dimaksudkan agar para warga yang melihat tidak melakukan tindak pidana tersebut. Melihat banyaknya kasus korupsi dari zaman dinasti Zhou sampai saat ini, maka Presiden Hu Jintao selalu mencanangkan bahwa tidak ada kata ampun untuk para pelaku korupsi, dimulai dari perintahnya untuk menyiapkan seratus peti mati untuk para koruptor termasuk untuk dirinya sendiri jika ia terlibat dalam masalah korupsi. Dari website resmi lembaga penanggulangan korupsi milik Cina yaitu The Independent Commission Against Corruption (ICAC) mereka membuat program pendidikan pencegahan untuk mendidik masyarakat tentang kejahatan korupsi dan menumbuhkan nilai-nilai etika, Departemen Hubungan Masyarakat mengadopsi titik strategi fokus dengan menawarkan program-program pendidikan pencegahan khusus dibuat untuk berbagai kelompok masyarakat seperti pengusaha, profesional dan pegawai negeri melalui melakukan lokakarya pelatihan dan 1 Hukum Mati Cara Terbaik Berantas Korupsi. (28 Juni 2014). Kompasiana.com [online]. Diakses pada 4 November 2015 dari
3 3 program pembangunan integritas dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan kelompok sasaran individu. Mereka juga menyebarkan pesan anti-korupsi kepada siswa di sekolah menengah dan perguruan tinggi melalui cara-cara, seperti drama interaktif, dan pembicaraan tentang etika pribadi dan profesional. 2 Kasus lainnya berasal dari negara Malaysia, dilansir dari metrotvnews.com pengadilan tinggi Malaysia memvonis hukuman gantung pada dua polisi yang terjerat kasus pembunuhan dalam skandal korupsi pembelian kapal selam yang diperkirakan senilai Rp 13 Triliun tahun 2002, hukuman gantung memang menjadi hukuman yang berlaku di malaysia untuk para koruptor 3. Pada 1961 malaysia telah mempunyai undang-undang anti korupsi yang bernama Prevention of Corruption Act, lalu dibentuk Badan Pencegahan Rasuah pada 1982, dan pada 1997 berlaku Anti Corruption Act, 4 yang makin menguatkan hukuman untuk para koruptor, dan bila bersalah hukuman tersebut akan langsung dilakukan. 2 Preventive Education Programmes. (2 September 2013). The Independent Commission Against Corruption (ICAC) [online]. Diakses pada 4 November 2015 dari 3 Skandal korupsi, dua polisi ini akan dihukum gantung. (13 Januari 2015). Metrotvnews.com [online]. Diakses pada 4 November 2015 dari 4 Nia Maryam. (25 Juni 2015). Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia BPR/Badan Pencegah Rasuah. Kompasiana.com [online]. Diakses pada 4 November 2015 dari
4 4 Malaysia Anti Corruption Commision (MACC) diketahui dari situs resminya juga membuat program-program untuk menanggulangi korupsi di negara tersebut, misalnya seperti komunikasi tatap muka ini adalah salah satu strategi yang efektif digunakan untuk menyebarkan pesan anti-korupsi ke publik. Melalui modus ini, MACC mampu memberikan klarifikasi dan penjelasan tentang isu-isu terkait dan penting yang menjadi perhatian atau debat publik. Program berikut mencerminkan inisiatif oleh divisi pendidikan masyarakat dari MACC, antara lain: a. Pembicaraan Umum / Kuliah / Ballads (Talks / Kuliah melalui Musik), b. Seminar / Konvensi / Lokakarya / Briefing Sesi, c. Roundtable Disccusion / Lokakarya, d. Pergi ke Ground" / Community Outreach Program, dan e. Study Visit oleh Pemerintah Instansi / Swasta Organisasi / LSM 5. Korupsi juga tidak luput menimpa negara adidaya yaitu Amerika Serikat dilansir dari pada bulan April tahun 2015, seorang Senator Amerika Serikat menjadi tersangka korupsi 6, hukuman untuk para koruptor di Amerika memang tidak begitu menakutkan seperti di China ataupun Malaysia. Foreign Corrupt Practises Act (FPCA) sudah dimiliki oleh Amerika sejak tahun 1970, melalui undang-undang ini, otoritas hukum Amerika dapat menjerat korporasi atau warga negara AS yang melakukan tindak pidana korupsi di negara lain. 5 Penjelasan Program Pendidikan Masyarakat. Sprm.gov [online]. Diakses pada tanggal 4 November 2015 dari 6 Ferry Ardiansyah (2 April 2015). Senator Amerika Serikat Jadi Tresangka Korupsi. Okezone.com [online]. Diakses pada 5 November 2015 dari
5 5 Selain itu, FPCA juga dapat diterapkan terhadap korporasi atau individu dari negara lain yang melakukan tindak pidana korupsi. Dalam FPCA tersangka korupsi dikenakan denda untuk perusahaan yang melanggar hingga 2 juta dollar atau dua kali laba perusahaan, sedangkan untuk perorangan dikenakan denda 100 ribu dollar dan hukuman penjara sampai 5 tahun. 7 Ketiga negara tersebut diambil karena menurut peneliti dapat mewakili ketiga ideologi yang ada yaitu: China pada ideologi sosialism, Malaysia pada ideologi democratic, dan Amerika mewakili ideologi liberal. Negara-negara tersebut yang memang sudah menjadi negara yang besar juga masih peduli dengan masalah korupsi dan mempunyai aturan sendiri dalam memberikan hukuman bagi pelaku korupsi. Dahulu korupsi identik dengan orang-orang tuan namun semakin kesini banyak juga generasi muda yang melakukan tindak pidana korupsi, contohnya saja Angelina Sondakh yang ditangkap pada usia 35 tahun dengan kasus korupsi pembaangunan Wisma atlet Jakabaring, Palembang dengan kerugian negara sebesar. kemudian Gayus Tambunan yang ditanngkap pada usia 32 tahun karena melakukan tindak pidana korupsi yang merupakan gabungan dari beberapa perbuatan yang berdiri sendiri dan secara berlanjut dan pencucian uang. Selanjutnya adalah Anas Urbaningrum yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang pada usia 43 tahun. 7 Indonesia Butuh Regulasi Seperti FCPA. (25 April 2015). Hukumonline.com [online]. Diakses pada tanggal 5 November 2015 dari
6 6 Ketiga contoh kasus korupsi tersebut adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh generasi muda. Generasi muda adalah tonggak penting bagi poros perputaran sebuah negara, karena mereka yang akan menjadi penerus bangsa dan melanjutkan perjuangan orang terdahulunya, maka dari itu penting bagi sebuah negara untuk memberikan edukasi khususnya edukasi untuk anti korupsi sejak dini. Namun, dari ketiga negara diatas yang melakukan kampanye anti korupsi kebanyakan mereka peduli hanya dengan bagaimana menangkap atau menghukum para pelaku korupsi. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia! itu adalah kutipan kalimat dari pidato Soekarno sang proklamator Indonesia, dari kalimat itu bisa dilihat bahwa generasi muda adalah Agent of Change yang akan memegang ujung tombak pembangunan dari sebuah negara. Sebuah negara yang baik tentunya ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda yang baik juga karena sejatinya generasi muda memiliki peran dan fungsi strategis dalam pembangunan dan proses kehidupan disuatu negara. Memberikan edukasi tentang anti korupsi untuk generasi muda juga penting karena bisa dilihat bahwa korupsi sendiri bukan lagi sebagai pelanggaran hukum melainkan korupsi seperti penyakit sosial yang sudah menjangkit seluruh lapisan masyarakat. Korupsi tidak melulu tentang uang, tidak melulu juga dilakukan oleh pejabat besar, tanpa kita sadari sering masyarakat biasa melakukan tindak korupsi, kejadian oknum memberikan uang terimakasih kepada pegawai negeri sipil
7 7 sudah dianggap biasa kini, dan tak sedikit pula pejabat yang memanfaatkan jabatannya tersebut untuk melakukan tindak korupsi. Dilansir dari total kerugian negara dalam kurun waktu akibat korupsi mencapai Rp 162 Triliun. Menurut wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan menyebutkan, bahwa selama tahun 2014 kerugian negara akibat korupsi mencapai angka Rp 5,29 triliun. 8 Dana yang sangat besar tersebut tentunya dapat digunakan untuk pembangunan negara misalnya untuk membangun sekolah, memperbaiki sarana dan prasarana transportasi, membangun irigasi, atau membangun perumahan bagi rakyat kecil, jika itu terjadi tentu roda perekonomian akan melaju cepat. Kemudian dilansir dari Indonesia hanya mampu menaikkan skor menjadi 36 dan menempati urutan 88 dari 168 negara yang diukur. 9 skor Indonesia secara pelan naik 2 poin dan naik cukp tinggi 19 peringkat dari tahun sebelumnya. Kenaikan peringkat ini juga tak lepas dari kinerja KPK dalam memberantas korupsi. Di Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah satu-satunya lembaga milik pemerintah yang bergerak dibidang pemberantasan dan penanggulangan korupsi. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa KPK bukan hanya 8 Korupsi Gerogoti Kekayaan Negara. (4 Juni 2015). Kompas.com [online]. Diakses pada tanggal 5 November 2015 dari n.negara 9 Corruption perception index perbaiki penegakan hukum, perkuat KPK, benahi Layanan Publik (27 Januari 2016) ti.or.id [Online] diakses pada 24 Juni 2016 dari
8 8 memberantas namun juga menanggulangi atau mencegah terjadinya korupsi, berbagai macam cara dilakukan oleh KPK dalam kampanye pencegahan korupsi untuk generasi muda, mulai dari komik, dongeng anti korupsi yang bisa didengar melalui radio streaming, film, sampai aplikasi. Salah satu aplikasi yang KPK miliki adalah Gratifikasi atau yang biasa disebut GRATIs kepanjangan dari Gratifikasi Informasi dan Sosialisasi, ini adalah sebuah aplikasi yang diproduksi oleh KPK yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, yang mengedepankan sisi edukasi dengan berbagai modul dan games didalamnya, aplikasi GRATIs menggunakan aplikasi telepon pintar seperti IOS dan Android. Hanya dengan syarat terhubung dengan koneksi internet dan kemudian mengetik kata kunci Gratifikasi KPK di kotak search dalam aplikasi AppStore untuk IOS atau di Google Play Store untuk Android maka akan munculah aplikasi milik KPK tersebut dan masyarakat sudah dapat langsung mengunduhnya. Aplikasi ini seakan menjadi jembatan penghubung antara KPK dan masyarakat luas dimana KPK dapat melipat jarak dan menangguhkan waktu, untuk menyebarluaskan informasi mengenai gratifikasi tersebut, biasanya KPK melakukan kampanye tentang gratifikasi dengan seminar atau pelatihan maka sekarang masyarakat tidak perlu repot-repot untuk menghadiri seminar dan dapat mempelajarinya sendiri melalui aplikasi. Isi aplikasi ini menggambarkan sebuah kota yang didalamnya terdapat gedung-gedung yang menjulang tinggi, kemudian ditengah gedung-gedung itu terdapat sebuah taman yang bernama Taman Gratifikasi yang memiliki sejumlah
9 9 fitur yang memvisualisasikan modul-modul yang mengandung informasi mengenai gratifikasi, antara lain: Apa Gratifikasi, Hukum & Batasan, Contoh Kasus, Pelaporan, Buku Pintar, Pengendalian Gratifikasi, Peran Kita, di dalam modul-modul tersebut pun pemain tidak dibiarkan hanya menonton saja namun ikut serta dalam simulasi jika berada dalam situasi yang menuju ke arah gratifikasi, dan tidak lupa fitur games itu sendiri. Terdapat 6 jenis permainan di dalam Taman Gratifikasi, antara lain: Mengenal Gratifikasi yang digambarkan dengan permainan berjenis scrabble yang dimana Grato sebagai ikon aplikasi Gratifikasi muncul dengan membawa pertanyaan, kemudian terdapat kotak berisikan huruf acak dan pemain diminta untuk mengurutkan huruf tersebut sehingga membentuk sebuah kata yang menuju ke jawaban, kemudian permainan kedua adalah Memilih Gratifikasi dalam aplikasi ini pemain dihadapkan dengan sebuah ruang kerja dengan rak buku yang besar dan pemain diminta untuk memasukan mana yang termasuk kedalam tindak gratifikasi dan mana yang bukan, permainan ketiga adalah Membersihkan Korupsi disini digambarkan sebuah kodok yang menangkap lebah yang membawa kata yang termasuk gratifikasi dan pemain diminta untuk mengarahkan kodok tersbut untuk mengenai lebah pembawa gratifikasi, Melaporkan Gratifikasi permainan yang menyerupai puzzle ini digambarkan dengan seorang laki-laki yang berada di depan jembatan diminta untuk mengurutkan bagaimana proses pelaporan gratifikasi tersebut dan jika gagal ikon laki-laki tersebut akan jatuuh ke dalam sungai, selanjutnya Menghindari Gratifikasi dalam permainan ini seperti Grato yang digambarkan sedang berada diluar angkasa dan pemain disini bertugas untuk
10 10 mengarahkan ikon Grato tersebut agar tidak mengenai ikon gratifikasi, dan yang terakhir adalah Menangkap Koruptor dimana didalam suatu ruangan seorang koruptor bergabung dengan orang biasa agar tidak dikenali, tugas dari pemain disini adalah untuk menemukan koruptor tersebut dan memasukkannya ke penjara. Semua kegiatan kampanye KPK dilakukan untuk menggapai semua lapisan masyarakat khususnya anak muda, baik dari ukuran pendidikan, strata sosial, maupun usia, melihat masyarakat Indonesia yang memiliki gawai dan keranjingan oleh internet dan games maka media ini dirasa sangat pas untuk disasarkan ke masyarakat luas dan selain itu juga aplikasi dianggap dapat masuk kekalangan anak muda yang sebagai target dalam program kampanye anti korupsi ini, aplikasi pun dianggap lebih dapat menghibur daripada ceramah atau yang lainnya yang bersifat satu arah. Terlebih lagi aplikasi GRATIs ini menjadi aplikasi pertama yang pernah diluncurkan oleh sebuah lembaga pemberantasan korupsi di dunia dengan pendekatan mobile education dengan materi Gratifikasi. Melihat keunikan program kampanye dengan menggunakan media aplikasi yang menggunakan pendekatan mobile education dan menyasar ke masyarakat luas khususnya untuk generasi muda, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul Program KPK dalam Mengedukasi Generasi Muda Untuk Anti Korupsi Melalui Aplikasi GRATis
11 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian ada pada langkah-langkah bagaimana KPK dalam menjalankan program untuk mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis, langkah-langkah tersebut adalah: 1. Metode kampanye yang digunakan dalam menjalankan program KPK dalam mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis 2. Teknik kampanye yang digunakan dalam menjalankan program KPK dalam mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis 3. Penentuan tools dalam kampanye yang digunakan dalam menjalankan program KPK dalam mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis 4. Jenis-jenis kampanye dalam kampanye yang digunakan dalam menjalankan program KPK dalam mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis 5. Penentuan isi pesan yang digunakan dalam kampanye yang digunakan dalam menjalankan program KPK dalam mengedukasi generasi muda untuk anti korupsi melalui aplikasi GRATis 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana langkah-langkah KPK dalam membuat kampanye anti korupsi untuk generasi muda melalui aplikasi GRATis?
12 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah KPK dalam membuat kampanye dengan melalui aplikasi GRATis Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah manfaat bagi para akademisi dan manfaat dikalangan praktisi, yaitu : a. Manfaat secara teoritis Dalam segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu komunikasi khususnya Public Relations dan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu tentang strategi perusahaan terutama dalam PR Campaign. b. Manfaat secara Praktis 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana langkah-langkah untuk melakukan kampanye PR. 2. Bagi perusahaan, agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi te ntang PR Campaign yang dijalankan.
BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tindak korupsi merupakan salah satu masalah yang paling krusial yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah kegiatan yang menyimpang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga rakyat Indonesia. Sepuluh tahun belakangan ini korupsi menjadi isu yang selalu panas dan tidak
Lebih terperinciSI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015
SI JAGOAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN KORUPSI SEJAK DINI KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 oleh SILMINA FARHANI KOMALIN 1101120278 FARIDA FITRI KUSUMASTUTI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) mengeluarkan keputusan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak 15 april 1969 pemerintah melalui militer mulai memahami kekuatan film sebagai alat propaganda dan kampanye, baik itu propaganda demi kepentingan politik dan kampanye
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil, makmur, sejahtera, dan tertib berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini telah berada dalam tahap yang parah, mengakar dan sudah meluas dalam masyarakat. Perkembangannya terus meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi menjadi sebuah kata yang paling sering kita dengar saat ini. Lewat berita di televisi, surat kabar, bahkan melalui pembicaraan orang di sekitar kita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga penyidik pemberantasan tindak pidana korupsi merupakan lembaga yang menangani kasus tindak pidana korupsi di Indonesia maupun di Negara-negara lain. Pemberantasan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Fokus penelitian ini adalah mengenai gambaran praktik-praktik tindak pidana korupsi
130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah mengenai gambaran praktik-praktik tindak pidana korupsi dan film ini sebagai media kampanye anti korupsi dengan sumber data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alasan mendasar terjadinya reformasi tahun 1998 karena pemerintahan waktu itu yaitu pada masa orde baru telah terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciKENDALA IMPLEMENTASI UNCAC DALAM LEGISLASI DI INDONESIA CATATAN ATAS KRIMINALISASI PENYUAPAN DI SEKTOR PRIVAT
KENDALA IMPLEMENTASI UNCAC DALAM LEGISLASI DI INDONESIA CATATAN ATAS KRIMINALISASI PENYUAPAN DI SEKTOR PRIVAT VIDYA PRAHASSACITTA, SH. MH. JAKARTA, 29 NOVEMBER 2016 IMPLEMENTASI UNCAC DI INDONESIA LEGISLASI
Lebih terperinciHUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *
HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda * Naskah diterima: 12 Desember 2014; disetujui: 19 Desember 2014 Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan narkotika
Lebih terperinci14FIKOM ETIK UMB. No impunity to corruptors GERAKAN, KERJASAMA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.
ETIK UMB Modul ke: GERAKAN, KERJASAMA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI Fakultas 14FIKOM No impunity to corruptors Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Kompetensi Dasar 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi disamping sudah diakui sebagai masalah nasional juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Lebih terperinciPPK UU
KORUPSI 2013 REGULASI UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Inpres Nomor 1 tahun 2013 tentang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa (ordinary crimes) akan tetapi sudah menjadi kejahatan yang luar biasa (extraordinary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku korupsi merupakan setiap orang yang melakukan usaha untuk memperoleh berbagai keuntungan dengan mengorbankan hak orang lain. Masyarakat sering menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di era modern sekarang ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, tingginya mobilitas manusia modern serta
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus
Lebih terperinciPENDIDIKAN ANTI-KORUPSI DI PERGURUAN TINGGI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI DI PERGURUAN TINGGI Oleh Wayan Gede Suacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman
Lebih terperinciPERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Contoh Artikel Konseptual PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI oleh Kholis Rahmat Riyadi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Korupsi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal. Bila kita cermati, dalam keseharian kita pastilah penuh dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi. Komunikasi telah menjadi salah satu kebutuhan utama kita, seperti halnya makan, pakaian, dan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui bahwa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Kecurangan merupakan hal yang serius dan menjadi perhatian saat ini, karena siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era seperti sekarang ini, kasus kecurangan laporan keuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak tidak pernah ada habisnya. Perkembangan dunia telah membawa pengaruh
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN
Lebih terperinciSatu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013
Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, 2003-2013 Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013 Latar Belakang Tujuan Pendidikan Pemenuhan hak warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia seutuhmya yang adil, makmur, sejahtera dan tertib berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA
BAB II IDENTIFIKASI DATA 2.1. Definisi Buku Saku Secara umun buku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakar hukum maupun pakar politik adalah permasalahan KPK melawan Polri.
BAB I PENDAHULUAN Permasalahan politik hukum Indonesia yang paling banyak dibicarakan para pakar hukum maupun pakar politik adalah permasalahan KPK melawan Polri. Permasalahan tersebut muncul kembali pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan
Lebih terperinciMencari Pendekar Anti-Korupsi di Sekolah (Sejarah Pemberantasan Korupsi di Italia)
Mencari Pendekar Anti-Korupsi di Sekolah (Sejarah Pemberantasan Korupsi di Italia) Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Ringkasan Program pendidikan etika yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juli 2011 Indeks 1. Kasus Dugaan Suap Sesmenpora Nazaruddin: Uang mengalir ke Andi dan Anas 2. Dugaan Suap KY minta MA berhentikan sementara Hakim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan penyidikan tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penegak hukum yang diberi tugas dan wewenang melakukan penyidikan tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang sesuai Pasal 30 ayat 1(d)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di dalam kehidupan manusia. Seperti pepatah mengatakan kebersihan adalah pangkal kesehatan, untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan
1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberantasan tindak pidana korupsi saat ini telah berjalan dalam suatu koridor kebijakan yang komprehensif dan preventif. Upaya pencegahan tindak pidana korupsi
Lebih terperinciSURAT - EDARAN NOMOR : SE 30 TAHUU 2017 TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA SURAT - EDARAN NOMOR : SE 30 TAHUU 2017 TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Dalam rangka peningkatan pengendalian gratifikasi
Lebih terperinciETIK UMB. Korupsi Makin Membudaya di NKRI. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN
ETIK UMB Modul ke: Korupsi Makin Membudaya di NKRI Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN Korupsi Semakin Hari Semakin Membudaya Berbicara tentang korupsi memang seakan tidak akan
Lebih terperinciMetrotvnews.com, Banjarmasin:
Metrotvnews.com, Banjarmasin: Wacana sanksi hukuman mati bagi para koruptor dinilai tidak efektif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Pemerintah akan membenahani instrumen penegakan hukum dan
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh : Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Surakarta Hp : 0857-2546-0090, e-mail : dosenbeny@yahoo.co.id A. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional 1 1 Bab 06 No impunity to corruptors GERAKAN, KERJASAMA DAN INSTRUMEN
Lebih terperinciEtika di Sekolah : Sebuah Model Program Pemberantasan Korupsi di USA
Etika di Sekolah : Sebuah Model Program Pemberantasan Korupsi di USA Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Ringkasan Pendidikan Model Kode Etik, yang dirancang dan dilaksanakan
Lebih terperinciBagaimana Cara Memberantas Korupsi?
Bagaimana Cara Memberantas Korupsi? 1001 CARA BERANTAS KORUPSI Tidak ada cara lain, korupsi harus diberantas. Selain merusak sendisendi kehidupan berbangsa dan bernegara, korupsi juga merusak sistem perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan tetapi merupakan masalah lama yang baru banyak muncul pada saat sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan yang belakangan ini cukup marak di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus korupai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan terhadap orang di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat dan sudah mencapai taraf memprihatinkan. Bertambah maraknya
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan telah diratifikasi
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG) PADA SATUAN KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU JL. MELUR NO. 103 PEKANBARU Telp. (0761)
Lebih terperinciPendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi Delik Korupsi Dalam Rumusan Undang-Undang 1 1 Bab 07 Never let corruptors unpunished DELIK KORUPSI DALAM RUMUSAN UNDANG-UNDANG Delik Korupsi Dalam Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis kejahatan yang paling sulit diberantas. Realitas ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan dan pembentukan lembaga untuk pemberantasan korupsi sudah banyak terjadi, namun tindak pidana korupsi di Indonesia hingga hari ini masih merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang
Lebih terperinciPERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN Hasil PANJA 12 Juli 2006 Dokumentasi KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI Hasil Tim perumus PANJA, santika 12 Juli
Lebih terperinciKomisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Bahwa tindak pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa disamping dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat juga digunakan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media massa telah berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. korupsi yang telah dilakukan oleh institusi kelembagaan pemerintah selama ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kasus korupsi di Indonesia seakan tidak pernah ada habisnya. Pemberantasan korupsi yang telah dilakukan oleh institusi kelembagaan pemerintah selama ini
Lebih terperinciSTUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA
Modul ke: STUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK Fakultas TEKNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEKNIK INDUSTRI www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh : Wahyu Beny Mukti Setiyawan, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Surakarta Hp : 0857-2546-0090, e-mail : dosenbeny@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efek positif yang paling nampak yakni interaksi antara masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin bertambah membuat perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Berdasarkan perkembangan yang masih terus berjalan,
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI
SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI 1 METODOLOGI RISET 2 Data survei dikumpulkan dari April Juni, 2017 Catatan : Tanggal mencakup Survei kuantitatif Nasional dan Provinsi Oversample, dan Survei kualiatif (FGD)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang mengalami proses pembangunan. Proses pembangunan tersebut dapat menimbulkan dampak sosial positif yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tonggak penting sebuah sistem demokrasi di Indonesia. Dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebebasan menyampaikan pendapat dan kebebasan mendapatkan informasi merupakan salah satu tonggak penting sebuah sistem demokrasi di Indonesia. Dimana hak publik untuk
Lebih terperinciRencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi
Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi 2004-2007 Draft untuk mendapatkan masukan Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendekatan Perencanaan Stratejik... 3... 4... 4... 5... 6... 7... 8 Sumberdaya Yang Diperlukan...
Lebih terperinciExecutive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik
Executive Summary P emberantasan korupsi di Indonesia pada dasarnya sudah dilakukan sejak empat dekade silam. Sejumlah perangkat hukum sebagai instrumen legal yang menjadi dasar proses pemberantasan korupsi
Lebih terperinciTREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017
TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 217 LATAR BELAKANG 1. Informasi penanganan kasus korupsi yang ditangani oleh aparat penegak hukum tidak dipublikasi secara transparan, khususnya Kepolisian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga tak perlu ditutup-tutupi lagi. Maraknya gratifikasi dikalangan birokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gratifikasi di Indonesia nampaknya sudah menjadi rahasia umum hingga tak perlu ditutup-tutupi lagi. Maraknya gratifikasi dikalangan birokrasi negara sudah menjalar
Lebih terperinci12/18/2013. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI. No impunity to corruptors. Bab.
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi Bab 05 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI No impunity to corruptors UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI 1 1 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2 mari kita simak
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
Lebih terperinciPertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.
PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perintah ke setiap kementerian/lembaga berperang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memberantas narkoba, pemerintah memberikan perintah ke setiap kementerian/lembaga berperang melawan narkoba. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang. Begitu eratnya kaitan antara praktik pencucian uang dengan hasil hasil kejahatan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kasus Korupsi sering kali berhubungan erat dengan tindak pidana pencucian uang. Begitu eratnya kaitan antara praktik pencucian uang dengan hasil hasil kejahatan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Isu mengenai korupsi telah menjadi perhatian utama media di
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Isu mengenai korupsi telah menjadi perhatian utama media di Indonesia. Hampir setiap hari berita mengenai kasus korupsi diberitakan di media cetak maupun media televisi,
Lebih terperinciMEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI
MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI UNTUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. penerapannya dilakukan secara kumulatif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Korupsi sudah berkembang di lingkungan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Hal ini jelas sangat merugikan
Lebih terperinciKEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA
KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA Oleh : I Wayan Yuda Satria I Wayan Suardana Ida Bagus Surya Darmajaya Bagian Hukum Pidana Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya. Adanya tahapan-tahapan tersebut, pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam penyusunan sebuah program dibutuhkan suatu tahapan langkahlangkah untuk mencapai tujuannya. Adanya tahapan-tahapan tersebut, pada umumnya dilandaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu contoh kecurangan tersebut adalah tindakan perbuatan korupsi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecurangan di Indonesia sangat berpengaruh bagi masyarakat umumnya, salah satu contoh kecurangan tersebut adalah tindakan perbuatan korupsi yang sangat merugikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang belum dapat dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemberantasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang masih mempertahankan dan mengakui legalitas pidana mati sebagai salah satu cara untuk menghukum pelaku tindak kejahatan.
Lebih terperinciKomisi Pemilihan Umum Jl. Iman Bonjol No. 29 Jakarta Pusat Telepon : ( ) Fax:
Komisi Pemilihan Umum Jl. Iman Bonjol No. 29 Jakarta Pusat Telepon : (021-31937223) Fax: 3157759- Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan berbeda, hal ini karena praktek fraud antara lain sangat dipengaruhi oleh kondisi hukum
Lebih terperinciCerdas untuk Mencerdaskan
Cerdas untuk Mencerdaskan ANTI KORUPSI INFORMASI Korupsi informasi menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Perkembangannya sangat cepat tetapi tidak disadari oleh para pengguna informasi. Bahkan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuantitas untuk setiap tahunnya. Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa Negara berkembang termasuk Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan kecurangan secara terus menerus baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 amandemen ketiga yang berbunyi
Lebih terperinciAGENDA PENEGAKKAN HUKUM DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
AGENDA PENEGAKKAN HUKUM DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA 1 www.jamalwiwoho.com Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho,S.H.,M.Hum. (Dosen S1, S2 dan S3 Fakultas Hukum UNS/ Pembantu Rektor II UNS Disampaikan
Lebih terperinciEtik UMB UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd. Modul ke: Fakultas FEB
Etik UMB Modul ke: Fakultas FEB UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Pemberantasan Korupsi Upaya"pemberantasan korupsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciETIK UMB. Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi. Modul ke: 13Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: 13Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen POKOK BAHASAN: Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi SUB POKOK BAHASAN:
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR-RI PADA ACARA GERAKAN INDONESIA ANTIKORUPSI BERSAMA RAKYAT KITA PERANG TERHADAP KORUPSI Di Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta 8 Desember
Lebih terperinci