BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Herman Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. XYZ PT. XYZ merupakah salah satu perusahaan pengembang/developer di Bandung yang bediri sejak 2 April 2011 didirikan oleh Bapak WF. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Jalan Mohammad Toha, Bandung. Salah satu proyek besarnya adalah membangun kawasan industri yang ada di daerah Bandung Timur dengan luas lahan lebih dari 1000 hektar. Selain membangun kawasan industri saat ini PT. XYZ sedang membangun kawasan perumahan dikawasan Kiaracondong dan Mohammad Toha. Perusahaan ini merupakan perusahaan perorangan dengan jumlah karyawan sebanyak 12 orang. Gambar 1.1 Pergudangan Kawasan Industri PT. XYZ Sumber : PT.XYZ
2 Gambar 1.2: Kawasan Perumahan di Kiaracondong yang sedang dibangun Sumber: PT. XYZ Tidak hanya menjual pabrik untuk industri dan perumahan, PT. XYZ memiliki produk-produk lain diantaranya: a. Warehouse dan penyewaan bangunan pabrik b. Penyewaan ruang kantor c. Penjualan bangunan pabrik d. Sarana untuk usaha kecil e. Meeting room f. Mini market g. Klinik/apotik h. Foodcourt rental i. Sport Area Visi Misi Perusahaan Visi : Menjadi kawasan industri dan infrastruktur bisnis yang berkembang dan berkelanjutan dengan memberikan manfaat kepada seluruh shareholders dan takeholders.
3 Misi : 1. Menyediakan pendukung infrastruktur Bisnis dan fasilitas yang berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan. 2. Mengembangkan variasi fasilitas bisnis yang dibutuhkan pengusaha maupun investor. 3. Berkomitmen pada Sumber Daya Manusia yang memiliki kapabilitas dan profesionalitas sehingga dapat memberikan layanan excellent dan kualitas produk Tujuan Perusahaan Dalam rangka optimalisasi potensi Kawasan Industri, diperlukan adanya tata kelola manajemen kawasan industri secara professional berorientasi pada kualitas layanan dan produk berwawasan lingkungan. Tata kelola manajemen professional berorientasi pada kualitas layanan dan produk. 1. Sesuai rencana pengembangan bisnis, pengmbangan organisasi merupakan salah satu tahapan pertama yang perlu dilakukan. 2. Deliverables yang diharapkan pada tahap ini adalah rancangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan manajemen tata kelola dengan struktur jabatan, job desc, KPI, dan target tiap-tiap jabatan Struktur Organisasi Manajemen Gambar 1.3: Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: Internal PT. XYZ
4 PT. XYZ memiliki struktur organisasi perusahan seperti gambar 1.3, dengan kedudukan tertinggi adalah Direksi Owning Company yaitu Bapak WF. Kemudian ada General Manager, setelah itu ada sekretaris dan kemudian divisi-divisi perusahaan yang dibagi menjadi lima bagian yaitu: divisi accounting, business development, sales & marketing, pengendalian lingkungan hidup dan human resource. 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan harus memiliki tata kelola usaha yang baik atau lebih dikenal dengan istilah Good Corporate Governance. Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan, asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders) (KNKG, 2006:5). Konsep penerapan Good Corporate Governance (GCG) memiliki tujuan agar perusahaan mampu menjalankan aktivitas bisnis secara baik dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi negara, sehingga konsep GCG sendiri diarahkan untuk menciptakan suatu organisasi bisnis yang bertumpu pada aturan-aturan manajemen modern yang professional dengan konsep dedikasi yang bertanggungjawab kepada seluruh pemaku kepentingan Fahmi (2013:61). Menurut Putri (2014) dalam jurnal penelitiannya, perusahaan yang menerapkan GCG dalam pengelolaan bisnisnya akan memberi informasi yang terbuka kepada pihak internal dan eksternal perusahaan serta mematuhi hukum yang berlaku. Penerapan Good Corporate Governance dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, menurut Dwiridotjahjono (2009) dalam jurnal penelitiannya menyimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan GCG akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga sustainability usaha yang berkualitas. Di Indonesia masih banyak perusahaan yang belum melakukan tata kelola usaha dengan baik, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan indeks corporate governance yang paling rendah dibandung dengan negara asia lain, hal ini
5 ditunjukan dengan market ranked by corporate governance berdasarkan CLSA Asia- Pacifik Markets, Asian Corporate Governanve Assocition tahun 2012 dalam jurnal (Firdausya et al, 2013). Berdasarkan tabel 1.1 Indonesia menempati posisi terbawah sebagai negara dengan rangking penerapan GCG terendah diantara 11 negara di ASIA dengan total nilai 37. Tabel 1.1 : Corporate Governance in Asia Market ranked by corporate governance Market CG Rules & Practices Enforcement Political & Regulatory IGAAP CG Culture Total Score (2012) Singapura Hongkong Thailand Japan Malaysia Taiwan India Korea China Philippines Indonesia Sumber : Data yang telah diolah Etika bisnis berkaitan dengan pelaksanaan tata kelola yang baik bagi perusahaan. Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG, perusahaan perlu menjalankan prinsip-prinsip dasar GCG salah satunya adalah penerapan etika bisnis yang merupakan salah satu penerapan prinsip tata kelola yang baik dalam perusahaan (KNKG, 2006:8), dan pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh pedoman etika bisnis
6 untuk mewujudkan penerapan tata kelola bisnis yang baik (KNKG, 2010). Menurut Sunyoto dan Putri (2016) pelaku bisnis dapat bertahan dan berkembang ketika etika bisnis dapat diimplementasikan melalui tata kelola perusahaan (Good Corporate Governence) dengan baik. Etika sangatlah penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis saat ini. Menurut Sinaulan (2016) etika bisnis harus diperhatikan oleh setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam perkembangan ekonomi saat ini. Namun saat ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan etika dalam menjalankan proses bisnisnya. Menurut Haurinissa dan Praptiningsing (2014) dalam penelitiannnya, perilaku yang tidak etis dapat menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial maupun nonfinansial, perilaku yang tidak etis yang sering terjadi yaitu seperti : penyalahgunaan penentuan harga terhadap suatu produk atau jasa yang di tawarkan, tidak adanya kesejahteraan dalam organisasi, perlakuan tidak adil terhadap karyawan, tidak etis saat menajalin kerjasama dengan sesama rekan bisnis, tidak adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya. Menurut penelitian Sinarta dan Hanjanti (2014) perusahaan harus menyalurkan prinsip-prinsip etika bisnis mulai dari top level manajemen hingga low level manajemen sehingga visi dan misi perusahaan bisa tercapai dengan berkomitmen dan menjalankan etika bisnis. Bisnis properti saat ini sedang mengalami pertumbuhan, sektor properti akan tumbuh positif pada tahun 2016 dengan proyeksi ekonomi dan iklim bisnis yang membaik. Alexander, H (2015). Namun saat ini masih banyak pengaduan kasus-kasur pelanggaran pembangunan yang dilakukan oleh pihak developer yang dilaporkan oleh masyarakat, selama tahun 2016 pihak Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat mendapatkan 25 pengaduan kasus lingkungan hidup 9 diantaranya adalah permasalahan atas pembangunan yaitu 3 kasus pembangunan sarana wisata di kawasan resapan air di kawasan puncak Bogor Kabupaten Bogor, 1 kasus pembangunan apartemen dan hotel di kawasan lindung KBU kota Bandung (Sahid Kondotel, Hotel GAIA), 1 kasus pembangunan industri manufaktur di Kabupaten Subang, 1 kasus pembangunan perumahan di Cidadap Padalarang Bandung Barat, 1 kasus perizinan
7 pembangunan rumah sakit mitra idaman di Kota Banjar, 1 kasus pembangunan pelabuhan di Patimban Subang, dan 1 kasus pembangunan Bandara Kertajati Majalengka. Walhi Indonesia Jawa Barat. (2016). Dikota Bandung masih terdapat kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pihak developer beberapa contoh permasalahan developer yang terjadi di Kota Bandung adalah : pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Trikurnia Sejahtera pihak developer menyalah gunakan izin pembangunan dengan melakukan pembangunan akses jalan dilahan bebas kepemilikan, dalam pembangunannya proyek tidak memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Rymada, A. (2016). Developer lain yang melakukan pelanggaran etika bisnis adalah PT. Multidaya Kharisma yang melakukan kebohongan dan tidak menepati janji kepada konsumen yaitu janji untuk membangun fly over dan akses incharge tol tol gedebage Yan. (2015). PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan properti di Bandung, telah berdiri sejak 2011 perusahaan ini telah mampu membangun lahan indusri lebih dari 1000 hektar, dan saat ini mengembangkan bisnis properti dibidang perumahan. Permasalahan yang ditemukan oleh PT. XYZ sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh para pengembang yang lainnya. Pada umunya permasalahan yang muncul adalah: izin bangunan, pencemaran limbah, mutu bangunan, informasi marketing yang tidak sesuai dengan janji pada konsumen, lokasi pendirian bangunan yang tidak sesuai, luas bangunan yang berbanding dengan luas lahan, janji dari developer kepada warga yang tidak dipenuhi, proses pembangunan menyebabkan jalanan hancur, urugan tanah yang mengotori jalan raya, saluran pembuangan air limbah yang kurang besar menyebabkan banjir, kulitas bangunan yang kurang baik, kurangnya penghijauan di area kawasan industri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kepada PT. XYZ tentang implementasi etika bisnis ditinjau dari segi aspek operasional sesuai buku pedoman etika bisnis yang dikeluakan oleh KNKG. Dengan judul penelitian Implementasi Etika Bisnis PT. XYZ di Bandung Tahun 2017.
8 1.2 Perumusan Masalah PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan properti di Bandung, telah berdiri sejak 2011 perusahaan ini telah mampu membangun lahan indusri lebih dari 1000 hektar, dan saat ini mengembangkan bisnis properti dibidang perumahan. Permasalahan etika bisnis yang sering ditemukan dilapangan dan dikeluhkan oleh masyarakat dan konsumen kepada pihak developer termasuk PT. XYZ adalah izin bangunan, pencemaran limbah, mutu bangunan, informasi marketing yang tidak sesuai dengan janji pada konsumen, lokasi pendirian bangunan yang tidak sesuai, luas bangunan yang tidak sesuai dengan aturan presentase penggunaan lahan, janji dari developer kepada warga yang tidak dipenuhi, proses pembangunan menyebabkan jalanan hancur, urugan tanah yang mengotori jalan raya, saluran pembuangan air limbah yang kurang besar menyebabkan banjir, kulitas bangunan yang kurang baik, kurangnya penghijauan di area kawasan industri. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi etika bisnis dari segi aspek operasional buku pedoman etika bisnis yang dikeluarkan oleh KNKG, dengan judul penelitian Implementasi Etika Bisnis PT. XYZ di Bandung Tahun Pertanyaan Penelitian Bagaimana implementasi etika bisnis di PT. XYZ ditinjau dari aspek operasionalnya menurut pedoman etika bisnis perusahaan yang dikeluarkan KNKG? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi etika bisnisn di PT. XYZ jika ditinjau berdasarkan aspek operasional pedoman etika bisnis buku KNKG. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan dibuatnya penelitian ini, penulis berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi seluruh pihak, seperti:
9 1. Kegunaan Teoritis Diharapkan penelitian ini mampu menambah pengetahuan penulis dalam mempraktikan ilmu-ilmu yang didapat selama perkuliahan yang didapat oleh penulis khususnya terkait etika bisnis. 2. Kegunaan Praktis Diharapkan penelitian ini mampu menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam meningkatkan efektifitas program etika bisnis dan GCG dalam perusahan serta dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan datang dalam bidang sejenis dan menabah kepustakaan. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meneliti tentang implementasi etika bisnis PT. XYZ. Pada penelitian ini hanya berfokus kepada aspek operasional yang terdapat pada Pedoman Etika Bisnis Perusahaan menurut Komite Nasional Kebijakan Government. Dalam penelitian ini memerlukan batasan-batasan penelitian yang bertujuan untuk terbentuknya konsistensi tujuan dari penelitian ini sendiri. Sehingga masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak meluas. Penelitian ini hanya dilakukan kepada beberapa internal perusahaan dan stakeholders perusahaan. 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir menjelaskan ringkasan laporan penelitian dan keterangan dari masing-masing Bab yang terdapat dipenelitian ini, berikut sistematika penulisan dari penelitian ini: (1) BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara umum penelitian secara ringkas dan padat yang mengambarkan dengan tepat isi penelitian. Penulis akan menjelaskan secara singkat gambaran umum objek penelitian yaitu PT.Cahaya Sumber Rejeki, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. (2) BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
10 Bab ini membahas teori-teori yang terkait dengan penelitian dan penelitian terdahulu, dan membahas kerangka pemikiran. Teori-teori yang dijelaskan oleh penulis yaitu teori mengenai etika bisnis, undang-undang yang berlaku dengan etika bisnis dan yang dibutuhkan pada penelitian ini, kemudian penelitian-penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran yang dibuat untuk melihat bagaimana alur penelitian ini. (3) BAB III : METODELOGI PENELITIAN Bab ini menjeaskan metode penelitian, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang mampu menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. (4) BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasannya secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. (5) BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan yang disaajikan dari hasil penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, disajikan secara sistemati sesuai dengan perumusan masalah dan mengacu kepada hasil penelitian dan pembahasan. Saran dirumuskan secara kongrit yang merupakan implikasi dari kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masa.
I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997-1998 merupakan akibat dari lemahnya corporate governance dalam suatu negara. Berdasarkan hasil studi Asian Development
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ETIKA BISNIS PT. CAHAYA SUMBER REJEKI DI BANDUNG TAHUN 2017
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2371 IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS PT. CAHAYA SUMBER REJEKI DI BANDUNG TAHUN 2017 IMPLEMENTATION OF BUSINESS ETHICS PT. CAHAYA SUMBER
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PENDAHULUAN A. Latar Belakang : 1. Perusahaan asuransi bergerak dalam bidang usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas telah dimulai. Berlakunya ACFTA (Asean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas telah dimulai. Berlakunya ACFTA (Asean China Free Trade Area) pada 1 Januari 2010 lalu kemudian berlaku AFTA (Asean Free Trade Area)
Lebih terperinciPedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan pemegang saham. Dengan prinsip ini beberapa perusahaan mengabaikan pihak-pihak lain yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Adanya pemisahan kepemilikan perusahaan dengan pengelolaan perusahaan atau terjadinya hubungan agensi seperti ini rawan terjadinya konflik, yaitu konflik kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan. Dibutuhkan informasi yang lengkap, akurat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi era globalisasi saat ini, indonesia mengalami perkembangan ekonomi dengan cepat dan kondisi perekonomian nasional yang semakin membaik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB
Lebih terperinciBOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Referensi... 2 4. Daftar Istilah... 3 BAB II. DEWAN KOMISARIS... 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama bagi perusahaan yang telah berkembang dan go public. Letter of Intent (LOI) dengan IMF. Corporate Governance diibaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Good corporate governance menjadi pembicaraan populer beberapa dekade ini. GCG dianggap sebagai salah satu hal penting yang patut dipertimbangkan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan
Lebih terperinci12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan
21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan atau/dan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan dari awal dan tidak hanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara-negara didunia pada era globalisasi dan pasar bebas saat ini, dituntut untuk menerapkan sistem pengelolaan bisnis yang berbasis prinsip tata kelola perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik serta menerapkan corporate sosial responsibility
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan didirikan untuk tujuan mencari laba atau profit, namun seiring perkembangannya tidak hanya untuk mendapatkan laba, akan tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate terbesar di Indonesia yaitu PT Bakrieland Development, Tbk menjadi isu yang sedang hangat
Lebih terperinci09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya. Kegiatan bisnis tersebut memiliki tujuan untuk. sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebuah perusahaan atau badan usaha memiliki kegiatan bisnis dalam menjalankan usahanya. Kegiatan bisnis tersebut memiliki tujuan untuk memperoleh laba dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dana pensiun merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh para pekerja dan keluarganya sebagai jaminan di masa pensiun nanti. Setiap dana pensiun secara
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciGood Corporate Governance
Good Corporate Governance Peran Direksi dan Komisaris Dalam Keberhasilan Implementasi Good Governance di PT Bakrieland Development Tbk. Universitas Bakrie 27 Oktober 2011 Hiramsyah S. Thaib President Director
Lebih terperinciKeynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
Keynote Speech Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Disampaikan pada acara: PENGUMUMAN TOP 50 PERUSAHAAN TERBUKA BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD Hotel Borobudur, Jakarta 21 Maret 2014 KEYNOTE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sehat. Dalam studi yang dilakukan oleh Asian Development
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsep good corporate governance mulai banyak diperbincangkan di Indonesia saat krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dampak dari krisis
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan. Alam Sutera Realty Tbk pada 19 September 2007.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Alam Sutera Realty Tbk adalah anak perusahaan dari grup Argo Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan oleh Harjanto Tirtohadiguno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasok, dapat meningkatkan bargaining position. Demikian pula dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra korporat (corporate image) memiliki peran penting dalam pemasaran, secara langsung maupun tidak langsung. Citra korporat pada hakikatnya adalah persepsi publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menyeimbangkan kepentingan, baik kepentingan di dalam perusahaan maupun kepentingan di luar perusahaan. Kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) di berbagai sektor saat ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Good Corporate Governance (GCG) di berbagai sektor saat ini telah menjadi suatu kebutuhan bagi Perusahaan. GCG diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transparan. Oleh karena itu, baik perusahaan publik maupun tertutup harus memandang good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Good corporate governance merupakan sebuah konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan tepat waktu. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa Indonesia sering dikaitkan dengan istilah tata kelola perusahaan. Menurut Sugiyanto (2011),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kegagalan penerapan prinsip good corporate governance oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi pada tahun 1990-an yang terjadi di kawasan Asia dan Amerika Latin disebabkan karena kegagalan penerapan prinsip good corporate governance oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pembangunan yang meningkat dalam segala bidang menyebabkan banyak sekali perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik itu cara hidup, pola pikir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi informasi. ekonomi, sosial, budaya maupun politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan persaingan yang timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan adalah kebutuhan yang sangat diperlukan oleh investor di pasar modal untuk pengambilan keputusan apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya tujuan para investor menginvestasikan modalnya adalah untuk memperoleh return atas modal yang mereka investasikan. Oleh karena itu, para investor
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENDAHULUAN
PEDOMAN UMUM GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999
Lebih terperinciKEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS
KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada mulanya Corporate Governance dilatarbelakangi oleh negara Amerika dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di negara tersebut
Lebih terperinciAnalisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun
Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun 2011-2013 Diana Alfrita (dianaalfrita1204@gmail.com) Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), auditor internal merupakan bagian dari pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 membuat perekonomian di Indonesi menjadi terpuruk. Pada tahun 1998, Indonesia dianggap sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Pernyataan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan dan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.1 Logo PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)
Lebih terperinciANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14
MODUL PERKULIAHAN ANALISIS JABATAN Contoh Latihan Penyusunan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 14 MK Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance (CG) pada perusahaan publik dan BUMN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur mengenai keterbukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau pemisahan pengelolaan perusahaan. Pemilik ( principle)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Namun terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya Enron dan WorldCom, serta krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang menyebabkan
Lebih terperinciETIKA DAN TATA KELOLA KORPORAT
ETIKA DAN TATA KELOLA KORPORAT BUKU - Leonard J. Brooks and Paul Dunn (2012). Business & Professional Ethics for Directors, Executives and Accountants. South-Western College Publishing, 6Th edition. (BD)
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan milik swasta maupun pemerintah melaksanakan Good Corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan semakin ketatnya persaingan antara perusahaan yang memiliki karakteristikyang mirip. Keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai perusahaaan merupakan salah satu tolok ukur bagi investor dalam melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Kebutuhan modal perusahaan dapat dipenuhi dari sumber internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan antar pihak dalam organisasi yang selaras dan serasi. Hubungan ini dapat tergambar
Lebih terperinci2 Salah satu pemanfaatan teknologi internet sebagai media penyampaian informasi adalah dengan memanfaatkan Situs Web (website). Hal ini mengingat Situ
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 150). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Corporate Govenance muncul sebagai reaksi terhadap berbagai kegagalan korporasi akibat dari buruknya tata kelola perusahaan. Krisis ekonomi di kawasan Asia dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendapatan negara maupun pembiayaan.ibarat sebuah bahtera, berlayar hingga akhirnya mampu berlabuh. APBN menjadi motor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun pemerintah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memuat alokasi belanja
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Implementasi perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara umum perjanjian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan antara arah dan kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini good corporate governance (GCG) telah menjadi salah satu pilar dalam sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Mekanisme Corporate Governance Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba (Boediono,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP)
IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP) Astri Furqani dan Isnani Yuli Andini (As3oke_dech@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat, dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh menjadi perusahaan
Lebih terperinciPedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001.
Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Komite Nasional Kebijakan Governance Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I - Lt.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan wujud tanggungjawab dan sikap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya tuntutan publik terhadap lingkungan perusahaan yang jujur, bersih, dan bertanggung jawab. Masalah Corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja dicapai melalui pengawasan atau pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk melakukan perbaikan tata kelola guna meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing yang disebut dengan Good Corporate
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kinerja perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh setiap perusahaan merupakan gambaran kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Informasi yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya, kini intellectual capital
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dalam bidang perekonomian yang berkembang dengan pesat sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk dapat mengubah cara mereka dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor eksternal yang berprofesi sebagai akuntan publik. Terkait dengan itu, bahwa laporan keuangan sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat. Proses penjualan saham ke masyarakat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan (stakeholders).
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Gambar I.1 Hasil survei tentang pentingnya TI bagi organisasi
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan bergulirnya waktu, peranan Teknologi Informasi (TI) pada organisasi baik di sektor swasta maupun di sektor publik mengalami peningkatan dalam hal kepentingannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena krisis finansial Asia 1997-1998. Krisis finansial yang melanda Indonesia ini dipandang sebagai akibat lemahnya praktek
Lebih terperinciPT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM 3 BATAM, 8 DESEMBER 2011 VISI TATANAN PERADABAN Pendorong kesejahteraan: OPTIMALISASI DAN PENGEMBANGAN BANDAR INTERNASIONAL. Sebagai
Lebih terperinciKebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9
Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentu sangat perlu akan kehadiran sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Entitas perbankan sudah bukan hal yang baru lagi bagi masyarakat di Indonesia, banyak ragam dan jenis layanan yang ditawarkan oleh perbankan. Indonesia sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate social responsibility
Lebih terperinci