BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pada penelitian ini dilakukan kombinasi edges detectionpada citra manuscripts kuno dengan mengimplementasikan metode gradientedges detection operator Sobel dengan Prewitt. Edge detection adalah operasi untuk mendeteksi garis tepi (edges) yang membatasi dua wilayah citra homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Deteksi tepi sebuah citra dapat dilakukan dengan menghitung selisih antara dua buah titik yang bertetangga sehingga didapat besar gradien citra. Proses yang digunakan oleh operator Sobel dan Prewitt merupakan proses dari sebuah konvolusiyang telah ditetapkan terhadap citra yang terdeteksi. Pada metode Gradient ini dilakukan menghitung besarnya vektor dan nilai Gradient yang menggunakan turunan pertama dari persamaan dua dimensi yang didefinisikan sebagai vektor. Manuscripts kuno sering sekali mengandung noiseseperti perubahan warna kertas menjadi kekuningan atau kecoklatan karena tersimpan cukup lama. Perubahan warna tersebut umumnya terjadi padabeberapa tempatyang disebut sebagai fox. Noise tersebut dapat mengganggu pandangan dan dapat merubah tulisan padamanuscripts kuno tersebut. Untuk mendapatkan hasil edges detection yang terbaik, maka dilakukan kombinasi antara edges detectionmenggunakan operator Sobel dan Prewitt pada manuscripts kuno tersebut. Hasil dari deteksi tepi adalah peningkatan ketegasan tepitepi tulisan pada manuscripts kuno agar lebih mudah dalam pengamatan bagi orang yang sedang mengamatinya.

2 25 Pada penelitian ini dilakukan perbandingan hasil deteksi tepi antara operator Gradient yaitu Sobel, Prewitt serta Kombinasi. Operator Sobel dalam mendeteksi tepi suatu citra digital adalah sebagai berikut: Citra masukan berupa citra grayscale. 1. Konvolusikan citra grayscale dengan kernel Sobel horizontal dan kernel Sobel vertical. 2. Hitung besar gradient. 3. Citra keluaran merupakan hasil dari besar gradient (G). Operator Sobel menggunakan dua matriks kernel 3 x 3 S x dan S y seperti Gambar Sx Sy Gambar 3.1 Matriks Kernel Sobel Pada deteksi tepi dengan metode gradient Prewitt menggunakan derivatif pertama untuk menemukan tepi dilakukan dengan langkah-langkah: 1. Penentuan gradient citra untuk mengetahui intensitas variasi lokal dengan melakukan konvolusi dengan matriks konvolusi G x dan G y. Matriks konvolusi G x dan G y diperoleh dari pendekatan diskret derivatif parsial fungsi f(x,y). 2. Penentuan magnitude citra sebagai tepi serta penentuan besar sudut atau arah untuk mengetahui kecenderungan arah tepi lokal. Metode Gradient Prewitt menggunakan dua matriks kernel 3 x 3 P x dan P y dengan nilai konstanta C=1, seperti Gambar Sx Sy Gambar 3.2 Matriks Kernel Gradient Prewitt

3 26 Pada deteksi tepi dengan metode Kombinasi menggunakan derivatif pertama untuk menemukan tepi citra serta menggunakan kernel Sobel horizontal dan kernel Prewitt vertical. Deteksi tepi dengan Kombinasi dilakukan dengan langkah-langkah: 1. Penentuan gradient citra untuk mengetahui intensitas variasi lokal dengan melakukan konvolusi dengan matriks konvolusi S x dan P y menggunakan kernel Sobel dan Prewitt. 2. Penentuan magnitude citra sebagai tepi serta penentuan besar sudut atau arah untuk mengetahui kecenderungan arah tepi lokal. Deteksi tepi dengan metode Kombinasi menggunakan dua matriks kernel 3 x 3 K x dan K y seperti Gambar Kx Ky Gambar 3.3 Matriks Kernel Kombinasi Flowchart Penelitian sistem Flowchartpenelitian menjelaskan alur proses mengenai deteksi tepi citra dengan mengkombinasikan metode Gradient Prewitt dengan Sobel seperti halnya pada Gambar 3.4 berikut dibelakang

4 27 Input citra Mulai Hitung nilai piksel citra Deteksi tepi Sobel Proses deteksi tepi citra dengan Sobel Tidak Ya Tidak Deteksi tepi Prewitt Tidak Ya Proses deteksi tepi citra dengan Prewitt Hasil citra, MSE Selesai Deteksi tepi Kombinasi Tidak Proses deteksi tepi citra dengan Kombinasi Ya Tidak Gambar 3.4 FlowchartPenelitian Keterangan: Arsitektur umum program yang akan dibangun yaitu sebagai berikut: a. Input Citra Input citra berupa file citra manuscript kuno. b. Hitung nilai piksel citra Setiap citra yang diinput akan dihitung nilai pikselnya berupa nilai red,green dan blue (RGB). c. Deteksi Tepi Sobel, Gradient Prewittdan Kombinasi Pada tahap ini user akan memilih deteksi tepi apa yang ingin diproses. d. Proses deteksi tepi Sobel,Gradient Prewitt dan Kombinasi Pada tahap ini sistem akan melakukan pemrosesan terhadap citra dengan deteksi tepi Sobel, Gradient Prewitt dan kombinasi. e. Hasil citra, nilai MSE.

5 28 Pada tahap ini dilakukan perbandingan hasil deteksi tepi citra manuscript kuno dengan mengambil kesimpulan mana yang paling baik Flowchart Edges Detection Metode Sobel Flowchart Edges Detectiondengan metode Sobeldapat dilihat seperti pada Gambar 3.5. Start Input Citra Manuscript Hitung Jumlah Piksel Citra Pembagian Citra menjadi Blok3x3 Piksel (n) Baca Citra Blokn Hitung Nilai Grayscale Citra Blok n Hitung Nilai Biner Citra Blok n Hitung Gradien (M) dengan Kernel Sobel S x dan S y Petakan Nilai M ke Piksel Citra Baru Blok(n) =Blok(n)-1 Blok(n) =0? No A Yes

6 29 A Simpan Hasil Edges Detection Tampilkan Citra Edges Detection Stop Gambar 3.5 Flowchart Edges DetectionMetode Sobel Keterangan gambar: Pada citra inputan, dilakukan pembacaan nilai pixel untuk pembentukan matriksgrayscale dan biner.proses perhitungan gradient dilakukan pada matriks citra 3 x 3 pixel dengan kerner Sobel S x dan S y. Hasil perhitungan gradient dipetakan ke pixelpada matriks citra baru sebagai citra hasiledges Detection FlowchartEdges DetectionMetode Gradient Prewitt Flowchart Edges Detection dengan metode Gradient Prewittdapat dilihat seperti pada Gambar 3.6. Start Input Citra Manuscript Hitung Jumlah Piksel Citra Pembagian Citra menjadi Blok3x3 Piksel (n) A

7 30 A Baca Citra Blokn Hitung Nilai Grayscale Citra Blok n Hitung Nilai Biner Citra Blok n Hitung Gradien (M) dengan Kernel PrewittP x dan P y Petakan Nilai M ke Piksel Citra Baru Yes Blok(n) =Blok(n)-1 Blok(n) =0? No Simpan Hasil Edges Detection Tampilkan Citra Edges Detection Stop Gambar 3.6 Flowchart Edges DetectionMetode Gradient Prewitt Keterangan gambar: Pada citra inputan, dilakukan pembacaan nilai pixel untuk pembentukan matriksgrayscale dan biner.proses perhitungan gradient dilakukan pada matriks citra 3 x 3 pixel dengan kerner Prewitt P x dan P y. Hasil perhitungan gradient dipetakan ke pixel pada matriks citra baru sebagai citra hasiledges Detection.

8 Flowchart Edges Detection Metode Kombinasi Flowchart Edges Detection dengan metode Kombinasi dapat dilihat seperti pada Gambar 3.7. Start Input Citra Manuscript Hitung Jumlah Piksel Citra Pembagian Citra menjadi Blok3x3 Piksel (n) Baca Citra Blokn Hitung Nilai Grayscale Citra Blok n Hitung Nilai Biner Citra Blok n Hitung Gradien (M) dengan Kernel KombinasiK x dan K y Petakan Nilai M ke Piksel Citra Baru Blok(n) =Blok(n)-1 Blok(n) =0? No Yes Simpan Hasil Edges Detection A

9 32 A Tampilkan Citra Edges Detection Stop Gambar 3.7 Flowchart Edges DetectionMetode Kombinasi Keterangan gambar: Pada citra inputan, dilakukan pembacaan nilai pixel untuk pembentukan matriksgrayscale dan biner.proses perhitungan gradient dilakukan pada matriks citra 3 x 3 pixel dengan kerner Kombinasi K x dan K y. Hasil perhitungan gradient dipetakan ke pixel pada matriks citra baru sebagai citra hasiledges Detection Pembagian Citra menjadi Ukuran 3 x 3 Pixel Untuk menyesuaikan dengan operator Sobel, Prewitt serta Kombinasi, maka ukuran citra yang akan diolah dibagi dengan blok-blok dengan ukuran 3 x 3 pixel perblok seperti yang terlihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Pengolahan Citra 3 x 3 Pixel

10 33 Pada Gambar 3.8 terlihat urutan pengolahan blok citra dengan ukuran 3 x 3 pixel dimulai mulai sebelah kiri atas sampai ke blok kanan bawah Perhitungan Nilai Warna RGB Sebelum melakukan pengolahan citra,terlebih dahulu dilakukan pembacaan dan penghitungan nilai Pixel. Sebagai contoh diberikan citra manuscript kuno berdimensi 3 x 3 pixel seperti pada Gambar 3.9. Blok Image 3 x 3 Pixel Gambar 3.9 Citra manuscript Kuno (3 x 3 Pixel) Citra pada Gambar 3.9 di atas dilakukan penghitungan nilai komponen warna RGB-nya dengan membagi citra dalam Pixel- Pixel. Sebagai contoh diberikan cuplikan citra 3 x 3 pixel yang berasal dari citramanuscript kuno yang dapat dilihat seperti pada Gambar Gambar 3.10Blok Citra (3 x 3 Pixel) Citra pada Gambar 3.10 di atas dilakukan pembacaan nilai pixel pada data bitmap Cover Image (3 x 3 Pixel) seperti pada Gambar 3.11 dibelakang.

11 34 >>>>>>>>>>>><Header><<<<<<<<<<<<<<<<<<< >>>>>>>>>>>><data bitmap><<<<<<<<<<<<<<<< Pixel (0,0) Pixel (0,1) Pixel -(i,j) Gambar 3.11Nilai PixelBlok Citra (3 x 3 Pixel) Perhitungan Nilai Grayscale Untuk mendapatkan masing-masing nilai R, G dan B dilakukan operasi modulo (sisa bagi) dengan rumus sebagai berikut: Nilai R = C(i,j)and (3.1) Nilai G = (C(i,j)and 65280) / (3.2) Nilai B = (C(i,j)and ) / 256/ (3.3) Dimana C(i,j) adalah nilai piksel citra pada kordinat (i,j) dalam biner. Pada Gambar 3.2 di atas memiliki nilai piksel antara lain: a. Nilai piksel (0,0)= Nilai R = and = = 51 (dec) Nilai G = ( and )/ = = 166 (dec). Nilai B = ( and )/ / = = 219 (dec). b. Nilai piksel (0,1)= Nilai R = and = = 212 (dec) Nilai G = ( and )/ = = 180 (dec). Nilai B = ( and )/ / = = 179 (dec). Untuk mencari nilai pixel selanjutnya sampai dengan pixel (3,3) dihitung dengan cara yang sama seperti diatas. Dari hasil perhitungan nilai RGB blok citra di atas dimasukkan pada matriks citra RGB seperti pada Gambar 3.12 dibelakang.

12 35 R=51 G=166 B=219 R=52 G=110 B=125 R=50 G=50 B=0 R=212 G=180 B=179 R=70 G=100 B=10 R=40 G=85 B=90 R=100 G=80 B=90 R=144 G=40 B=10 R=122 G=100 B=45 Gambar 3.12 Matriks RGB Blok Citra Matriks nilai di atas lalu ditransformasikan menjadi citra grayscale dengan menghitung rata-rata warna Red, Green dan Blue. Secara matematis penghitungannya nilai grayscale dengan rumus sebagai berikut. f (i,j) = fr (x,y)+ f G (x,y)+ f B (x,y)... (3,4) 3 untuk piksel (0,0) adalah: f(0,0) = f(0,1) = f(0,2) = f(0,3) = f(0,4) = f(0,5) = = 145 = 190 = 90 = 95 = 60 = 64 f(0,6) = = 33 3 f(0,7) = f(0,8) = = 71 = 89 Selanjutnya hasil perhitungan nilai grayscale di atas dimasukkan ke dalam matriks citra grayscale seperti pada Gambar 3.13 dibelakang.

13 Gambar 3.13Matriks Grayscale Blok Citra Perhitungan Nilai Biner (Binerisasi) Binerisasi adalah proses untuk mengubah warna citra menjadi hanya dua nilai yaitu 0 dan 1. Proses binerisasi pada matriks citra pada Gambar 3.10 di atas adalah dengan teknik threshold, dimana nilai grayscale dibawah 128 dimasukkan ke dalam nilai 0 sedangkan nilai grayscale diatas 128 dimasukkan ke nilai 1. Proses threshold dapat dilihat sebagai berikut. Nilai Nilai Nilai 90 0 Nilai 95 0 Nilai 60 0 Nilai 64 0 Nilai 33 0 Nilai 71 0 Nilai 89 0 Nilai threshold diatas dimasukkan pada matriks citra biner seperti pada Gambar Gambar 3.14Matriks Citra Biner

14 Inisialisasi Kernel Inisialisasi Kernel Sobel Deteksi tepi berfungsi untuk mempertegas batas batas citra atau untuk meningkatkan penampakan objek dengan latar belakang citra. Pada operator Sobel digunakan dua buah kernel seperti pada Gambar S x Gambar 3.15 Dua Buah Kernel Sobel S y Perhitungan Gradien (M) Sobel Pada citra manuscript kuno dilakukan edges detection dengan mengambil 1 blok citra 3 x 3 Pixel seperti pada Gambar Gambar 3.16 Matriks citra 3x3 Pixel dengan Dua Kernel Sobel sx = 1(-1) + 0(-2) + 0(-1) +0(1) +0(2) + 0(1) = = -1 sy = 1(1)+1(2)+0(1)+0(-1)+0(-2)+ 0(-1) = = 1 Perhitungan nilai gradien (M) adalah sebagai berikut: M = s x + s y M = M = 2

15 38 Nilai gradien yang diperoleh adalah 2, karena 2 adalah < 128, maka 2 dimasukkan ke dalam nilai Pemetaan Nilai Gradien ke Citra baru Citra hasil gradien yang diperoleh sebesar 2 dari perhitungan edges detection untuk pixel blok 3 x 3 dipetakan ke citra baru seperti pada Gambar Gambar 3.17 Matriks Hasil Edges Detection Citra 3x Inisialisasi Kernel Prewitt Deteksi tepi berfungsi untuk mempertegas batas batas citra atau untuk meningkatkan penampakan objek dengan latar belakang citra. Operator Prewitt menggunakan dua buah kernel seperti pada Gambar S x Gambar3.18 Dua Buah Kernel Prewitt S y Perhitungan Gradien (M) Prewitt Pada citra manuscript kuno dilakukan edges detection dengan mengambil 1 blok citra 3 x 3 Pixel seperti pada Gambar 3.19.

16 Gambar 3.19 Matriks citra 3x3 Pixel dengan Dua Kernel Prewitt sx = 1(-1) + 0(-1) + 0(-1) +0(1) +0(1) + 0(1) = = -1 sy = 1(-1)+1(-1)+0(1)+0(-1)+0(-1)+ 0(-1) = = -2 Perhitungan nilai gradien (M) adalah sebagai berikut: M = s x + s y M = M = -3 Nilai gradien yang diperoleh adalah 3, karena 3 adalah < 128, maka 3 dimasukkan ke dalam nilai Pemetaan Nilai Gradien ke Citra baru Citra hasil gradien yang diperoleh sebesar 2 dari perhitungan edges detection untuk pixel blok 3 x 3 dipetakan ke citra baru seperti pada Gambar Gambar 3.20 Matriks Hasil Edges Detection Citra 3x3

17 Inisialisasi Kernel Kombinasi Deteksi tepi berfungsi untuk mempertegas batas batas citra atau untuk meningkatkan penampakan objek dengan latar belakang citra. Operator Kombinasi menggunakan dua buah kernel seperti pada Gambar K x K y Gambar 3.21 Dua Buah Kernel Kombinasi Perhitungan Gradien (M) Kombinasi Pada citra manuscript kuno dilakukan edges detection dengan mengambil 1 blok citra 3 x 3 Pixel seperti pada Gambar Gambar 3.22 Matriks citra 3x3 Pixel dengan Dua Kernel Kombinasi sx = 1(-1) + 0(-2) + 0(-1) +0(1) +0(2) + 0(1) = = -1 sy = 1(-1)+1(-1)+0(1)+0(-1)+0(-1)+ 0(-1) = = -2 Perhitungan nilai gradien (M) adalah sebagai berikut: M = s x + s y M = M = -3 Nilai gradien yang diperoleh adalah 3, karena 3 adalah < 128, maka 3 dimasukkan ke dalam nilai 0.

18 Pemetaan Nilai Gradien ke Citra baru Citra hasil gradien yang diperoleh sebesar 2 dari perhitungan edges detection untuk pixel blok 3 x 3 dipetakan ke citra baru seperti pada Gambar Gambar 3.23 Matriks Hasil Edges Detection Citra 3x3 3.2 Perancangan Pada tahap perancangan ini akan dibahas mengenai arsitektur umum, perancangan User Interface Perancangan Antarmuka (User interface) Perancangan antar muka adalah rancangan tampilan yang menghubungkan pengguna (user) dengan komputer dengan bantuan program. Salah satu syarat pembuatan antar muka adalah berorientasi pada mudah digunakan (user friendly) serta informatif Rancangan Menu Utama Rancangan Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat program dijalankan. Pada rancangan ini terdapat menu Edges Detection, Help, About dan Exit. Menu Deteksi Tepi berfungsi untuk menampilkan sub programedges Detection,Help berfungsi untuk menampilkan informasi bantuan,about berfungsi untuk menampilkan keterangan seputar aplikasi yang dibangun dan Exit berfungsi untuk keluar dari sistem. Rancangan Menu Utama terlihat seperti pada Gambar 3.24 dibelakang. Edges Detection Op Sobel Help About Exit 4 5 6

19 Judul Skripsi 7 Gambar Pembukaan 8 Gambar 3.24 Rancangan Menu Utama Keterangan: 1. Menu item : berfungsi untuk menjalankan file pengolahan citra Edges Detection 2. Menu Item : berfungsi untuk menjalankan program brightness citra. 3. Menu Item : berfungsi untuk menjalankan program menampilkan perhitungan Edges Detection. 4. Menu Item : berfungsi untuk menjalankan program bantuan tatacara pengoperasian aplikasi 5. Menu Item : berfungsi untuk menjalankan program keterangan seputar aplikasi. 6. Menu Item : berfungsi untuk menutup aplikasi pengolahan citra 7. Label : berfungsi untuk menampilkan judul aplikasi 8. Picture Box : berfungsi untuk menampilkan gambar latar belakang Rancangan FormEdges Detection Rancangan FormEdges Detection berfungsi sebagai pengolahan citra dengan teknik Edges Detection menggunakan operator Sobel, Prewitt serta Kombinasi.Citra yang diolah adalah citra teks manuscript kuno yang berformat.jpg dan.bmp. Fungsi tombol yang terdapat pada rancangan ini adalah: Tombol Load Citra adalah tombol untuk melakukan pemanggilan file citra dari memori komputer dan menampilkannya pada picture box, tombol Proses untuk melakukan proses Edges Detection, tombol Bersih

20 43 untuk melakukan pembersihan tampilan dan tombol Save untuk melakukan penyimpanan citra hasil Edges Detection kedalam komputer, tombol Exit untuk menutup tampilan form. Rancangan formedges Detection dapat dilihat seperti pada Gambar Tampilan Citra Asli Tampilan Citra HasilDeteksi Tepi Sobel Tampilan Citra HasilDeteksi Tepi Prewitt Tampilan Citra HasilDeteksi Tepi Kombinasi Save 5 Save 6 Save Nama File xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Nama File 8 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dimensi xxxxx 9 Ukuran xxxxx Load Process Clear Exit Nilai MSE xxxxx Gambar 3.25 Rancangan FormEdges Detection Keterangan: 1. Picture Box : berfungsi untuk menampilkan citra asli 2. Picture Box : berfungsi untuk menampilkan citra hasil Edges Detection Sobel 3. Picture Box : berfungsi untuk menampilkan citra hasil Edges Detection Prewitt 4. Picture Box : berfungsi untuk menampilkan citra hasil Edges Detection Kombinasi 5. Button : berfungsi sebagai tombol untuk menyimpan citra hasil seteksi tepi Sobel. 6. Button : berfungsi sebagai tombol untuk menyimpan citra hasil seteksi tepi Prewitt.

21 44 7. Button : berfungsi sebagai tombol untuk menyimpan citra hasil seteksi tepi Kombinasi. 8. Label : berfungsi untuk menampilkan nama file citra asli. 9. Label : berfungsi untuk menampilkan dimensi citra asli 10. Label : berfungsi untuk menampilkan nama file citra hasil Edges Detection. 11. Label : berfungsi untuk menampilkan ukuran file citra hasil Edges Detection. 12. Button: berfungsi sebagai tombol untuk menampilkan citra asli. 13. Button : berfungsi sebagai tombol untuk melakukan proses Edges Detection. 14. Button : berfungsi sebagai tombol untuk melakukan pembersihan form Edges Detection. 15. Button : berfungsi sebagai tombol untuk menutup form Edges Detection. 16. Label : berfungsi untuk menampilkan nilai MSE citra hasil Edges Detection Rancangan Help Rancangan Help adalah tampilan sederhana yang hanya memiliki satu tombol yaitu tombol Keluar. Rancangan ini berguna untuk menampilkan informasi tentang tata cara pengoperasian aplikasi yang dijelaskan tahap demi tahap. Untuk lebih jelasnya rancangan Help dapat dilihat seperti pada Gambar Identitas Penulis

22 45 Logo Usu Gambar 3.26 Rancangan Help Rancangan About Rancangan About ini berfungsi menampilkan informasi tentang penjelasan dari demo program yang dibuat. Rancangan About dapat dilihat seperti pada Gambar Judul Skripsi Penjelasan Tentang program xxxxxxxxxxxxxxxx Tutup Gambar 3.27 Rancangan About

23 46 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma edges detection menggunakan operator Sobel untuk melakukan memperbaiki kualitas citra teks dengan cara memperjelas batas-batas objek pada citra. Implementasi dari perangkat lunak dari edges detection berupa tampilan hasil rancangan dari penulisan kode program dimulai dari program Menu Utama yang terdiri dari menu Edges Detection, Help,About serta Exit. Dalam implementasi perangkat lunak ini juga dijelaskan spesifikasi perangkat lunak dan keras yang digunakan dalam melakukan pengujian perangkat lunak dalam melakukan Edges Detection Spesifikasi Hardware dan Software yang Digunakan Spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membangun perangkat lunak edges detection menggunakan operator Sobel untuk memperbaiki kualitas citra teks adalah: Satu unit komputer atau laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor Intel Core i3 CPU M 2.27GHz 2. RAM 2.00 GB (1.5 GB usable) 3. Hardisk kapasitas 500 GB. 4. VGA cardnvidia GeForce 210 GPU 64-bit 5. Keyboard dan mouse Sedangkan spesifikasi software untuk sistem operasi komputer pada laptop adalah: 1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64-bit 2. Microsoft Visual Studio 2010.NET

24 Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang berisi judul skripsi, gambar latar serta tampilan menu. Tampilan Menu terdiri dari menu Edges Detection, Help,About serta Exit. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar4.1. Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama Tampilan Form Edges Detection Tampilan Edges Detection merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses Edges Detectiondengan operator Sobel, Prewitt dan Kombinasi. Tampilan form Edges Detection dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibelakang.

25 48 Gambar 4.2 Tampilan FormEdges Detection Keterangan: Pada Gambar 4.2 diatas adalah tampilan awal citra manuscript kuno yang telah di Load dari memori komputer yang berukuran 650 x 500 pixel.untuk melakukan Edges Detection, maka pilih tombol Processdan hasilnya dapat dilihat seperti Gambar 4.3. Gambar 4.3 Tampilan Hasil Edges Detection Pada Gambar 4.3, terlihat hasil edges detection citra manuscript kuno dengan fox telah hilang yang nama file 240.bmp yang berukuran 423 kb.

26 Tampilan Help Tampilan Help berfungsi untuk menampilkan penjelasan program dan tutorial program. Tampilan Help dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan Help Tampilan About Tampilan About berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang identitas dari penulis. Berikut tampilan About dapat dilihat pada Gambar 4.5.

27 50 Gambar 4.5 Tampilan About 4.2 Pengujian Aplikasi Edges Detection Hasil Pengujian edges detection menggunakan operator Sobel untuk memperbaiki kualitas citra teksberfungsi untuk menampilkan hasiledges detection citra pada citra manuscript. Adapaun jumlah citra yang diuji adalah 3 citra berformat JPG dan 3 citra berformat BMP Pengujian Citra Format JPG Operator Sobel Pengujian edges detection menggunakan operator Sobel sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.6 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 201.jpg

28 51 Pada Gambar 4.6fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil Edges Detection yang lebih jelas dengan warna tulisan dibuat keabu-abuan serta warna kertas hitam. Hasil edges detection pada objek yang berwarna merah muda memberikan hasil yang kurang baik karna memiliki nilai warna 50 dengan nilai MSE

29 52 2. Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.7 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.7fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil yang lebih jelas dengan warna tulisan dibuat keabu-abuan serta warna putih telah berubah menjadi hitam karna nilai warna putih menjadi 204 dengan MSE Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.8 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 225.jpg Pada Gambar 4.8fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks manuscript sehingga teks pada citra 225 terlihat jelas dengan MSE

30 53

31 54 4. Citra 1.jpg Gambar 4.9 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 1.jpg Pada Gambar 4.9fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks manuscript sehingga teks pada citra 1.jpg terlihat jelas dengan MSE Citra 2.jpg Gambar 4.10 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.jpg Pada Gambar 4.10fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks manuscript sehingga teks pada citra 2.jpg terlihat jelas dengan MSE 6.70.

32 55 6. Citra 3.jpg Gambar 4.11 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 3.jpg Pada Gambar 4.11fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil teks manuscript sehingga teks pada citra 3.jpg terlihat jelas dengan MSE Pengujian Citra Format JPG Operator Prewit Pengujian edges detection menggunakan operator Prewit sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.12 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 201.jpg

33 56 Pada Gambar 4.12fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.13 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.13fox pada citra teks manuscriptdikurangi dengan deteksi tepi prewit. Maka citra yang dihasilkan lebih baik disbanding sobel dengan MSE Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.14 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 225.jpg

34 57 Pada Gambar 4.14fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan memblurkan fox dengan menggunakan deteksi tepi prewit. Namun tepi citra belum terlihat jelas dengan MSE 1.73

35 58 4. Citra 1.jpg Gambar 4.15 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 1.jpg Pada Gambar 4.15fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE Citra 2.jpg Gambar 4.16 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 2.jpg Pada Gambar 4.16fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE 4.89.

36 59

37 60 6. Citra 3.jpg Gambar 4.17 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Prewit File Citra 3.jpg Pada Gambar 4.17fox pada citra teks manuscript dapat dikurangi dengan hasil deteksi prewit, dibandingkan dengan sobel diatas fox dikurangi lebih banyak, sehingga citra terlihat lebih baik dengan MSE Pengujian Citra Format JPG Operator Kombinasi Pengujian edges detection menggunakan operator Kombinasi sebagai berikut: 1. Citra 201.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.18 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 201.jpg

38 61 Pada Gambar 4.18Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE Citra 204.jpg (Museum Negeri Sumatera Utara, 2016) Gambar 4.19 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 204.jpg Pada Gambar 4.19Sudah tidak ada fox atau noise pada citra 204 dapat dilihat dari hasil deteksi tepi dengan metode kombinasi. Sehingga citra yang dihasilkan menjadi lebih jelas tanpa fox dengan MSE Citra 225.jpg(Museum Negeri Sumatera Utara, 2016)

39 62 Gambar 4.20 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 225.jpg Pada Gambar 4.20fox pada citra teks manuscripttelah dikurangi dengan deteksi tepi kombinasi. Terlihat jelas pada citra asli yang dalam lingkaran terdapat fox atau noise, namub noise tidak terlihat lagi pada hasil deteksi tepi kombinasi. Sehingga didapat citra manuscript yang lebih baik dengan MSE Citra 1.jpg Gambar 4.21 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 1.jpg Pada Gambar 4.21Sudah tidak ada fox atau noise pada citra 1.jpg dapat dilihat dari hasil deteksi tepi dengan metode kombinasi. Sehingga citra yang dihasilkan menjadi lebih jelas tanpa fox dengan MSE Citra 2.jpg

40 63 Gambar 4.22 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 2.jpg Pada Gambar 4.22Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE

41 64 6. Citra 3.jpg Gambar 4.23 Tampilan Hasil Edges DetectionKombinasi File Citra 3.jpg Pada Gambar 4.23Dapat dilihat dari hasil deteksi kombinasi didapatkan citra yang lebih baik dan jelas. Fox atau noise telah dikurangi sehingga tepi teks menjadi jelas dan tajam dengan MSE Pengujian Citra Format BMP Operator Sobel Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut: 1. Hasil Edges DetectionOperator Sobel Citra 203.bmp

42 65 Gambar 4.24 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 203.bmp Pada Gambar 4.24fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 254.bmp Gambar 4.25 Tampilan Hasil Edges DetectionOperator Sobel File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.25fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 250.bmp

43 66 Gambar 4.26 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 250.bmp Pada Gambar 4.26fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 1.bmp Gambar 4.27 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 1.bmp Pada Gambar 4.27fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 2.bmp

44 67 Gambar 4.28 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.bmp Pada Gambar 4.28fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE 9.05.

45 68 6. Hasil Edges DetectionOperator SobelCitra 3.bmp Gambar 4.29 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Sobel File Citra 2.bmp Pada Gambar 4.29fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Pengujian Citra Format BMP Operator Prewit Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut: 1. Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 240.bmp

46 69 Gambar 4.30 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 240.bmp Pada Gambar 4.30fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 254.bmp Gambar 4.31 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.31fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 250.bmp

47 70 Gambar 4.32 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 250.bmp Pada Gambar 4.32fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 1.bmp Gambar 4.33 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 1.bmp Pada Gambar 4.33fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 2.bmp Gambar 4.34 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 2.bmp

48 71 Pada Gambar 4.34fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE

49 72 6. Hasil Edges DetectionOperator Prewit Citra 3.bmp Gambar 4.35 Tampilan Hasil Edges Detection Operator Prewit File Citra 3.bmp Pada Gambar 4.35fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE Pengujian Citra Format BMP Operator Kombinasi Pengujian edge detection yang kedua ini adalah dengan menggunakan format citra yang belum dikompresi yaitu format BMP. Hasil pengujian citra dengan format BMP adalah sebagai berikut : 1. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 240.bmp Gambar 4.36 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 240.bmp

50 73 Pada Gambar 4.36fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 254.bmp Gambar 4.37 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 254.bmp Pada Gambar 4.37fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 250.bmp Gambar 4.38 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 250.bmp

51 74 Pada Gambar 4.38fox pada citra teks manuscript bagian atas kiri dan kanan bawah dapat dikurangi sehingga teks menjadi lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 1.bmp Gambar 4.39 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 1.bmp Pada Gambar 4.39fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 2.bmp Gambar 4.40 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 2.bmp

52 75 Pada Gambar 4.40fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE 7.42.

53 76 6. Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi Citra 3.bmp Gambar 4.41 Hasil Edges DetectionOperator Kombinasi File Citra 3.bmp Pada Gambar 4.41fox pada citra teks manuscript berada ditengah citra. Fox yang terlihat seperti tumpahan air ketika dilakukan deteksi tepi fox hilang, sehingga citra terlihat lebih jelas dengan MSE PengujianHasil Angket Edges Detection Pengujian Angket edges detection menggunakan angket dengan lima level skala Likert adalah SB= Sangat Baik, B= Baik, C=Cukup,TB=Tidak Baik,STB=Sangat Tidak Baik adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Angket Citra Hasil Edges Detection No Nama Citra Jumlah Responden Yang Memilih SB B C TB STB Jumlah 1 Citra Hasil Sobel Citra Hasil Prewit Citra Hasil Kombinasi Jumlah Jumlah Jawaban= 30

54 77 Rumus Interval yang digunakan adalah: I = 100 / Jumlah Skor (likert) Maka = 100 / 5 = 20 Hasil (I) = 20 adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100% Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval : Angka 0% 19,99% = Sangat Tidak Baik Angka 20% 39,99% = Tidak Baik Angka 40% 59,99% = Cukup Angka 60% 79,99% = Baik Angka 80% 100% = Sangat Baik Nilai Kriteria interpretasi skor berdasarkan interval dapat dilihat seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Nilai Kriteria No Jawaban (%) Keterangan ,99 Sangat Tidak Baik ,99 Tidak Baik ,99 Cukup ,99 Baik Sangat Baik Data bobot nilai yang digunakan dapat dilihat seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Bobot Nilai Nilai Bobot A 5 B 4 C 3 D 2 E 1 Dari data yang didapat diatas kemudian diolah dengan cara mengkalikan setiap point jawaban dengan bobot yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai. Maka Hasil Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

55 78 1. Pertanyaan Pertama Citra Hasil Sobel a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 0 x 5 = 0 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 2 x 4 = 8 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 5 x 3 = 15 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 3 x 2 = 6 e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0 Total Skor untuk citra hasil Metode Sobel = = Pertanyaan Pertama Citra Hasil Prewit a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 0 x 5 = 0 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 7 x 4 = 28 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 3 x 3 = 9 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 0 x 2 = 0 e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0 Total Skor untuk citra hasil Metode Prewit = = Pertanyaan Pertama Citra Hasil Kombinasi a) Responden yang menjawab Sangat Baik (5) = 4 x 5 = 20 b) Responden yang menjawab Baik (4) = 5 x 4 = 20 c) Responden yang menjawab Cukup (3) = 1 x 3 = 3 d) Responden yang menjawab Tidak Baik (2) = 0 x 2 = 0 e) Responden yang menjawab Sangat Tidak Baik (1) = 0 x 1 = 0 Total Skor untuk citra hasil Metode Kombinasi = = 43 Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra 201.jpg, harus diketahui dulu skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut : Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden Y = 5 x 10 = 50 X = Skor terendah likert x jumlah responden X = 1 x 10 = 10

56 79 Jumlah skor tertinggi untuk item Sangat Baik ialah 5 x 10 = 50, sedangkan item Sangat Tidak Baik ialah 1 x 10 = 10. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 250, maka penilaian interpretasi responden terhadap citra hasil sobel tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %. Rumus Index % citra hasil sobel = Total Skor / Y x 100 = 29 / (50 x 100) = 5.8 % Kategori Tidak Baik Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra hasil prewit Rumus Index % citra 204.jpg = Total Skor / Y x 100 = 37 / (50 x 100) = % Kategori Tidak Baik Untuk mendapatkan hasil interpretasi citra hasil kombinasi Rumus Index % citra 225.jpg = Total Skor / Y x 100 = 43 / (50 x 100) = 28.6 % Kategori Tidak Baik

57 80 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah merancang dan mengaplikasikan perangkat lunak perbaikan kualitas citra manuskrip kuno dengan mengimplementasikan algoritma edge detection operator Sobel, maka diperoleh hasil pengujian sistem adalah sebagai berikut: 1. Perangkat lunak dapat mengolah citra manuskrip kuno dengan algoritma Edges Detection operator Sobel, Prewitt dan Kombinasi sehingga teks pada citra manuskrip kuno menjadi lebih jelas. 2. Dengan menggunakan metode kombinasi, citra yang dihasilkan lebih baik dibandingkan citra hasil metode gradient prewit dan sobel, karna noise pada citra hasil kombinasi telah dihilangkan. 3. Metode gradient prewit, sobel, dan kombinasi sangat baik untuk citra manuskrip kuno yang tidak rumit, hal ini dibuktikan dengan hasil deteksi tepi yang diperoleh berwarna keabu-abuan yang lebih jelas untuk dapat digunakan analisa lebih lanjut. 4. Pada penelitian ini Metode kombinasi memperoleh nilai MSE paling kecil dengan rata-rata nilai 7,87 dibandingkan metode Gradien prewit dengan nilai 8,02 dan Sobel dengan nilai 11, Saran Adapun saran-saran yang diperlukan untuk penelitian maupun pengembangan berikutnya adalah: 1. Membandingkan operator turunan kedua yang digunakan seperti operator Canny. 2. Manuscript kuno yang dibahas hendaknya ditambah lagi selain bahasa Latin.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui tahapan awal didalam sebuah sistem pendeteksian filter sobel. Didalam aplikasi filter sobel ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahap analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam sistem sebuah pendeteksian tepi pada citra digital. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan ini merupakan peneltian eksperimental, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya melalui pencatatan langsung dari hasil

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL

BAB III METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL BAB III METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL 3.1 Tepi Objek Pertemuan antara bagian obyek dan bagian latar belakang disebut tepi obyek. Dalam pengolahan citra, tepi obyek

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisa Perbandingan Aplikasi Sebelumnya Gambar 3.1 Gambar Tampilan GeoSeg Versi 1.0.0.0 (Sumber Charles:2012) Pada aplikasi GeoSeg versi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB IV HASIL & UJI COBA BAB IV HASIL & UJI COBA Aplikasi edge detection yang penulis rancang dengan menerapkan algoritma canny dapat dibuat dengan baik dan pengujian yang akan ditampilkan diharapkan bisa menampilkan cara kerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN 89-594 VOL.5 NO. JANUARI 8 APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER Supiyandi, Barany Fachri, Program

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Romindo Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal romindo4@gmail.com Nurul Khairina Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN II.1 Analisis Sistem Algoritma canny adalah salah satu operator yang digunakan untuk deteksi tepi pada citra, Operator ini mirip seperti operator sobel. Aloritma canny

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 : Mulai Pengumpulan Data Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam mengimplementasikan program sistem ANPR ini terdapat 2 (dua) buah komponen yang sangat berperan penting, yaitu perangkat keras atau hardware

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam perancangan program ini, penulis menggunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut: Komputer yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan login, tampilan menu utama, tampilan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Hal : -29 IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA Asmardi Zalukhu Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Deteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

3.2.1 Flowchart Secara Umum

3.2.1 Flowchart Secara Umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam aplikasi menghilangkan derau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan login, tampilan menu utama, tampilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM Ade Noversi Putra, Agus Basukesti, Dwi Nugraheny Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta informatika@stta.ac.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam implementasi persamaan Pulse

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat setelah melakukan analisa dan perancangan aplikasi filter sobel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahapan Implementasi merupakan tahap lanjutan dari tahap Analisis dan Perancangan. Tahapan ini membahas hasil deteksi tepi (edge detection) yamg dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. 1 Tinjauan Studi Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menunjukkan betapa pentingnya suatu edge detection dalam perkembangan pengolahan suatu citra, berikut

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan penulisan dalam pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based image inpainting dan metode

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut : 2. Memory : 4,00 GB (3,85 GB usable)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut : 2. Memory : 4,00 GB (3,85 GB usable) BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Hardware Dalam perancangan program aplikasi ini, penulis menggunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Processor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan Hasil merupakan tampilan berdasarkan hasil perancangan yang dilakukan sebelumnya. Sesuai dengan apa yang telah dirancang pada bab sebelumnya, yakni

Lebih terperinci

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET Purnomo Adi Setiyono Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Aplikasi Pengujian Untuk menguji kecepatan dan keakuratan metode pendeteksian wajah Viola Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM STEGANOGRAFI

Bab III PERANCANGAN SISTEM STEGANOGRAFI Bab III PERANCANGAN SISTEM STEGANOGRAFI 3.1. Kebutuhan sistem Steganografi Dalam pembuatan sistem steganografi dibutuhkan beberapa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Berikut spesifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Dalam pembangunan aplikasi dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat mendukung pembuatan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berhubungan dengan image restoration, di antaranya adalah tentang image, image

BAB 2 LANDASAN TEORI. berhubungan dengan image restoration, di antaranya adalah tentang image, image BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan beberapa landasan teori dan konsep konsep yang berhubungan dengan image restoration, di antaranya adalah tentang image, image processing, convolution, edge detection,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Fungsi utama perancangan program aplikasi tugas akhir ini adalah melakukan konversi terhadap citra dengan format raster atau bitmap ke format vektor dengan tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses pengolahan citra digital. Hal ini dilakukan karena citra yang akan diolah kemungkinan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Perangkat Lunak Berikut adalah spesifikasi yang digunakan dalam pembangunan dan penyelesaian aplikasi stegorijndael adalah sebagai berikut. a. Perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume :, Nomor: 1, Februari 2016 ISSN : 2407-89X ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY Linda Herliani Harefa Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Program Agar aplikasi enkripsi dan dekripsi ini dapat berjalan dengan baik dan bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan, spesifikasi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba 1. Halaman Login Halaman login adalah halaman validasi user sebelum user tertentu dapat melakukan enkripsi dan dekripsi file citra. Halaman ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN Chairisni Lubis 1) Yuliana Soegianto 2) 1) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jl. S.Parman

Lebih terperinci

BAB III Metode Perancangan

BAB III Metode Perancangan BAB III Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Analisa Kebutuhan Desain Sistem dan Aplikasi Implementasi Pengujian Program Maintenance Gambar 3.1 Waterfall Model (Pressman, 2002) Dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi sistem yang digunakan dalam melakukan proses pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Aplikasi Latihan Mengetik yang telah dibuat serta akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER. PROSES PENYARINGAN PENGOLAHAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSSIAN, LOW PASS FILTERING DAN HIGH PASS FILTERING NAMA : DWI PUTRI ANGGRAINI NPM : 12112301 PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Program Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma MD5 ini dibangun dengan tujuan untuk menjaga keamanan data teks yang dikirimkan ke user lain dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini berisi pembahasan mengenai analisa dan perancangan program image sharpening dengan menggunakan Matlab GUI. Analisa bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra adalah kegiatan memanipulasi citra yang telah ada menjadi gambar lain dengan menggunakan suatu algoritma atau metode tertentu. Proses ini mempunyai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda TEKNIK INFORMATIKA - MATEMATIKA Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda TEKNIK INFORMATIKA - MATEMATIKA Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INFORMATIKA - MATEMATIKA Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2006/2007 PERANCANGAN DAN APLIKASI EDGE DETECTION PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN KIRSCH

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi Model Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) atau yang secara umum disebut gambar merupakan representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB

ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB Khairu Saleh 1,Muhammad Syahrizal 2 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

APLIKASI PENDETEKSI TEPI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANNY

APLIKASI PENDETEKSI TEPI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANNY APLIKASI PENDETEKSI TEPI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANNY Agung 1, Irvan, Maria 1,2 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni N0 70 Medan, Indonesia 1 agung_herlambang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan citra digital semakin meningkat karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut, antara lain kemudahan dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan perangkat lunak dari sistem biometrik sidik jari dibuat dibagi menjadi 2 module utama yakni : module enhencement sidik jari berikut aplikasi penyimpanan kedalam database

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA 3.1 Analisis Masalah Jaringan saraf tiruan hopfield merupakan salah satu Algoritma Machine Learning yang dapat mengklasifikasikan suatu objek citra berdasarkan pelatihan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan penerapan desain (perancangan) aplikasi agar dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan hasil perancangan yang telah dilakukan pada tahap analisis dan perancangan sistem. Hasil perancangan diterapkan menjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL Andri STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah merupakan gambar desain penelitian: Pengumpulan Data Grayscalling Pustaka

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi Pengadaan Barang/Bahan dan Penjualan Tunai pada CV. Duta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kemajuan cara berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat bantu penting dalam peradaban

Lebih terperinci