BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Latar Belakang Olahraga Olahraga adalah kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktu untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan kesegaran jasmani secara teratur, atau meningkatkan prestasi atau hanya sebagai hiburan. Kegiatan olahraga dapat berupa latihan atau pertandingan atau untuk rekreasi (hiburan) 1. Selain itu olahraga juga memberi kesempatan yang sangat ideal untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik (di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira) menuju kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sejati 2. Berdasarkan penelitian telah menghasilkan beberapa temuan yang menyatakan bahwa kegiatan fisik dapat mencegah beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker juga dapat mengurangi resiko kematian. Jadi dapat diartikan kegiatan fisik (phisycal activity) yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Dapat dilihat sekarang ini bahwa masyarakat saat ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi dalam melakukan kegiatan dibidangnya masing-masing, 1 Indikator Olahraga Indonesia, BPS dan Dirjen Olahraga Depdiknas, hal: 6 2 Kosasih Engkos., Olahraga, Teknik dan Program Latihan, CV. AKADEMIKA PRESSINDO, Jakarta, Juni 1985 hal: 1 1

2 sehingga kurang memikirkan kegiatan diluar yang salah satunya adalah berolahraga. Maka dari itu pada bulan September 1981, pemerintah secara khusus mencanangkan program memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi dari masyarakat untuk berolahraga. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan bahwa angka tingkat partisipasi olahraga masyarakat dari sebesar 35,3 persen pada tahun 1994 menurun tajam menjadi sebesar 22,6 persen pada tahun Indikator output prestasi olahraga baik berupa jumlah perolehan mendali, maupun peringkat Indonesia di dalam event-event olahraga internasional juga menunjukkan penurunan. Pada tabel.1 dibawah ini dapat dilihat terjadinya penurunan minat berolahraga pada masyarakat baik dalam hal menjaga kesehatan juga didalam perolehan prestasi maupun tujuan lainnya. Tabel I.1. Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melakukan Olahraga Selama Seminggu yang Lalu Menurut Tujuan Berolahraga Tahun Daerah Tujuan Berolahraga Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Menjaga kesehatan Prestasi Lainnya 74,7 6,3 19,0 65,6 4,9 29,5 Jumlah 100,0 100,0 Menjaga kesehatan Prestasi Lainnya 66,4 7,5 26,1 53,9 7,8 38,3 Jumlah 100,0 100,0 Menjaga kesehatan Prestasi Lainnya 70,5 6,9 22,6 60,3 6,2 33,5 Jumlah 100,0 100,0 Sumber: Susenas Tahun 1997 dan 2000, BPS 2

3 Perlu diusahakan peningkatan apresiasi dan partisipasi setiap anggota masyarakat di bidang olahraga. Karena itu kita berpendapat bahwa bangsa Indonesia yang sedang membangun harus memiliki: 1. Kepercayaan terhadap diri sendiri lebih mantap. 2. Sikap mental dan kepribadian yang tangguh. 3. Kesehatan dan kekuatan jasmani yang optimal. 4. Keberanian bertindak dan mengambil prakarsa. 5. Berpikir dan bertindak untuk senantiasa berjuang mencari peningkatan dan perkembangan. Jadi dengan singkat pengaruh physiologis dalam latihan olahraga yang teratur adalah: 1. Terhadap perototan. 2. Terhadap peredaran darah. 3. Terhadap jalannya pernafasan. 4. Terhadap pencernaan dan exretie. 5. Terhadap persyarafan dan kelenjar indocrin. Saat ini kota Yogyakarta selain dikenal dengan kota pelajar, budaya dan wisata juga mulai dikenal dengan kota bisnis, dengan bisnis perdagangan yang mulai meluas. Sejak Tahun 1999 kondisi perekonomian di DI.Yogyakarta dapat dikatakan menuju kearah perbaikan walaupun dengan pertumbuhan di bawah 5 persen. Pada periode , rata-rata pertumbuhan ekonomi DI.Yogyakarta sebesar 3,56 persen pertahun. 3

4 Berkurangnya lahan kosong di Yogyakarta, dikarenakan pertumbuhan jumlah penduduk di Yogyakarta, sehingga membutuhkan lahan untuk dibangun permukiman dan pertumbuhan ekonomi sehingga membutuhkan bangunanbangunan untuk tempat-tempat usaha. Dengan perubahan ini maka perlu dibangun fasilitas olahraga. Semakin banyak jumlah dan jenis fasilitas olahraga yang tersedia pada suatu lingkungan masyarakat, semakin mudah masyarakat menggunakan dan memanfaatkannya untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga sesuai dengan minatnya 3. Seperti yang dijelaskan oleh pemerintah bahwa fasilitas olahraga, baik itu berupa prasarana maupun sarana olahraga, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat dan pola partisipasi masyarakat dalam kegiatan berolahraga Pengertian Umum Gedung Olahraga Gedung adalah rumah tembok yang besar atau bangunan pertunjukan sedangkan olahraga merupakan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh 4. Gedung olahraga dapat dijelaskan dengan bangunan tempat untuk pertunjukkan atau menggelar acara/pertandingan yang mengarah kepada jasmani atau gerak badan yang didalamnya dapat menguatkan dan menyehatkan badan. Di dalam latihan maupun pertandingan dituntut kemampuan teknis, taktik dan strategi. Demikian pula dibutuhkan kemampuan membuat tafsiran (memahami 3 Indikator Olahraga Indonesia, BPS dan Dirjen Olahraga Depdiknas, hal: 9 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Budaya, Jakarta, Balai Pustaka,

5 suatu situasi secara tepat), kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah. Faktor ini berpengaruh positif dalam meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan bagi yang berolahraga. Dengan demikian olahraga merupakan suatu bentuk pendidikan individu dan masyarakat yang mengutamakan kapasitas fisik manusia. Pendidikan tidak mungkin sempurna dan lengkap tanpa olahraga, karena gerak manusia adalah dasar dari pada cara belajar mengenal dunia sekelilingnya dan dirinya sendiri Rumusan Masalah Perlunya merancang Gedung Olahraga di Yogyakarta yang didasari perencanaan optimalisasi ruang yang mewadahi aktifitas olahraga dengan memanfaatkan lokasi yang terbatas Tujuan Merancang Gedung Olahraga di Yogyakarta yang didasari perencanaan optimalisasi ruang yang mewadahi aktifitas olahraga yang memanfaatkan lokasi yang terbatas dan memberikan kenyaman bagi pengguna. 5 Kosasih Engkos, op. cit., hal: 8 5

6 1.4. Sasaran - Melakukan studi tentang gedung olahraga. - Melakukan studi tentang jenis olahraga. - Melakukan studi tentang Yogyakarta. - Melakukan studi tentang mengoptimalisasi ruang dalam gedung olahraga Lingkup Pembahasan - Gedung Olahraga dibatasi pada kebutuhan ruang. - Olahraga dibatasi pada kegiatan didalam gedung olahraga. - Yogyakarta dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk gedung olahraga. - Optimalisasi ruang dibatasi pada lokasi yang terbatas dan dalam gedung olahraga Metode Penulisan Metode mencari data: - Wawancara Ditujukan pada Bapak Sarwono Pengda PSSI DIY dan Bapak Supandri selaku guru SMUN 9 Yogyakarta, pengurus KONI, pengelola Gedung Olahraga Amongrogo, Gedung Olahraga Kridosono dan UGM. - Observasi Pengamatan langsung di Gedung Olahraga Amongrogo, Kridosono, UGM. - Studi pustaka / Literatur. 6

7 - Mempelajari buku, surat kabar, internet mengenai gedung olahraga. - Studi banding Melihat langsung gedung olahraga yang ada di Yogyakarta. Metode menganalisis data - Kuantitatif : Temuan-temuan dikomunikasikan dengan angka-angka dan atau statistik - Kualitatif : Temuan-temuan dikomunikasikan secara naratif. Metode perancangan - Menggunakan karya-karya dalam bentuk Gedung Olahraga di Yogyakarta Sistimatika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan pada proyek Gedung Olahraga di Yogyakarta. BAB II TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA DAN FASILITAS YANG MENYERTAINYA Mengungkapkan sejarah olahraga, tinjauan kota Yogyakarta dan potensi olahraga di Yogyakarta beserta fasilitas yang menyertainya. BAB III TINJAUAN TEORITIS GEDUNG OLAHRAGA Mengungkapkan desain requirement Gedung Olahraga. 7

8 BAB IV ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG OLAHRAGA Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tentang yang diaplikasikan pada lokasi atau site yang ditentukan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam rancangan fisik arsitektural 8