BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga
|
|
- Budi Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Gambaran Umum SMK N 1 Salatiga Kota Salatiga merupakan sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Tengah. Saltiga berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km sebelah selatan Semarang dan 52 km sebelah utara Surakarta. Kota ini berada dilereng timur Gunung Merbabu, sehingga membuat kota ini berudara cukup sejuk.serta pendidikan di Kota Salatiga sangat maju salah satunya adalah SMK N 1 Salatiga yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja. SMK N 1 Salatiga beralamat di Jl. Nakula Sadewa 1/3 Kembangarum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti,Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Kepala sekolah saat ini adalah Bapak Haris Wahyudi, M.Pd, staf pengajar di sekolah berjumlah 96 guru dan staf kantor berjumlah 10 orang. Sekolah tersebut juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya SMK N 1 Salatiga. Pada tahun 1967 di Salatiga belum ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, pada tahun itu pula dibentuklah panitia pendiri SMEA Persiapan Negeri yang diketahui oleh Bapak Walikotamadya Salatiga (Bp. Letkol S. Soegiman pada waktu itu), dan di dukung oleh Bapak-bapak Muspida. Dengan persetujuan kepala kantor 50
2 perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah No.IDPE/435/D/67, tanggal 17 Januari 1967, maka berdirilah SMEA Yang berstatus persiapan di Salatiga. Atas dasar surat Bapak Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah tersebut. Pada tanggal 25 Mei 1968 dengan Nomor: 191/UUK-3/1969 yang memberi peningkatan status persiapan menjadi Negeri. Pada tahun 1973 SMEA Negeri atas perkenan Bapak Walikotamadya Salatiga, yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Letkol. S. Soegiman diberi ijin untuk menempati gedung bekas Sekolah Cina milik BAPERKI yang digunakan proses belajar mengajar. Beberapa tahun kemudian dibangunkannya gedung di jalan Nakula Sadewa I/3 Kembangarum Salatiga, diatas tanah seluas m yang telah selesai dan diserahkan pada tanggal 1 Agustus Peresmian pemekaiannya oleh Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jateng Bapak Soewardi. Setelah peresmian SMEA N Salatiga, sekolah hanya memiliki 3 kejuruan yaitu akutansi, perkantoran, dan pemasaran, pada tahun 2004 setelah menerima bantuan pusat paket dari Derektorat, SMEA N Salatiga menambah kejuruan menjadi 6 kejuruan yang terdiri akutansi,perkantoran, pemasaran, kecantikan rambut, busana butik, dan boga jasa. 51
3 1. Sejarah singkat kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri 1 Salatiga: a. (1968 sd 1982) Sri Sadono b. (1982 Sd 1993) R. Soeyono Mh c. (1993 Sd 1994) Soeparmo d. (1994 Sd 1996) Drs. Fx. Soewito e. (1996 Sd 1998) Drs. Djoko Legowo f. (1998 Sd 1999) Sutopo, B.Sc. g. (1999 Sd 2000) Muh. Baedowie, B.A. h. (2000 Sd 2007) Moeljono, M.Pd. i. (2007 Sd 2015) Bambang Dwi H, S.Pd., M.Pd. j. (2015 Sd sekarang) Haris Wahyudi, M.Pd 2. Visi Misi Sekolah a. Visi Menghasilkan lulusan yang beriman, Kompeten, dan Komperatif serta berwawasan lingkungan b. Misi a) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan peserta didik b) Mendidik peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkarakter. 52
4 c) Mendidik peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni d) Mendidik dan melatih peserta didik memiliki ketrampilan sesuai kompetensi keahliannya e) Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha f) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan. 3. Tujuan SMK N 1 Salatiga a. Tujuan Umum a) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Menghasilakan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, bertanggung jawab serta peduli terhadap lingkungan c) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 53
5 b. Tujuan Khusus a) Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja di dunia usaha dunia industri sesuai dengan kompetisi keahlianya b) Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam kompetensi, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan siap mengembangkan sikap profesional pada kompetensi keahliannya c) Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat Wirausaha Pendidikan Kewirausahaan Terkait dengan wawancara yang telah dilakukan maka hasil dari data yang diperoleh di lapangan terkait dengan pendidikan kewirausahaan yang dipaparkan sebagai berikut : Kurikulum yang digunakan oleh SMK N 1 Salatiga adalah kurikulm 2013.Semua guru di sekolah membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, termasuk guru kewirausahaan. Materi kewirausahaan pada semester genap tentang pengolahan. Dikelas X AP1 dalam menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut membuat kelompok dan hasil mereka berdiskusi di presentasikan dikelas. 54
6 Selain teori yang diberikan, guru memberikan praktek membuat produk dan pengawetan makanan. Dalam praktek tersebut siswa mengerjakannya secara individu dengan tema yang telah diberikan oleh guru. Proses dalam pembuatan produk, siswa mencarinya sendiri di internet. Pelaksanaan praktek dilakukan di jam pelajaran dan lebih banyak dilakukan dirumah. Karena melakukan praktek dirumah siswa disuruh membuat dokumentasi proses pembuatan produk sebagai tanda bukti telah melakukan praktek tersebut. Mengerjakan praktek tersebut siswa melakukan berbagai tahapan yang telah ditentukan oleh guru, tahapan tersebut antara lain: a. Tahapan perencanaan Tahap perencanaan siswa membuat perencanaan terlebih dahulu sebelum membuat produk. Seperti produk yang akan dibuat, strategi yang digunakan dalam memasarkan produk, resiko apa yang akan dialami saat proses pembuatan produk dll. Pada tahapan ini siswa akan belajar tentang kepercayaan diri akan produk yang akan dihasilkannya. b. Tahap perencanaan proses produksi Pada tahap perencanaan proses produksi, siswa merencanakan peralatan-peralatan yang akan membantu pembuatan produk, bahan-bahan yang akan dipakai. 55
7 c. Tahap pemasaran produksi Pada tahapan ini siswa akan memasarkan hasil produknya kepada masyarakat, keluarga, teman dan guru-guru disekolah. d. Tahap evaluasi Tahapan ini adalah tahapan terakhir yang dilakukan siswa, yaitu membuat laporan selama menghasilkan produk. Seperti hambatan yang dialami dengan memberikan solusi, membuat laporan keuangan laba/rugi. Setelah melakukan berbagai tahapan tersebut siswa mempresentasikannya di depan teman-teman dan guru. Dengan membawa produk yang dihasilkannya dan Siswa membawa foto/dokumentasi sebagai bukti telah melakukan praktek kewirausahaan. Sarana dan prasarana di dalam kelas dimaanfaatkan oleh guru dalam menyampaikan materi pokok pembelajaran. Tetapi kendala yang dihadapi oleh guru adalah buku sebagai sumber belajar sangat terbatas. Maka guru masih mencari sumber lain dalam mendukung pembelajaran kewirausahaan Sikap Wirausaha Hasil wawancara yang dilakukan tentang Sikap wirausaha dihasilkan dari pembelajaran kewirausahaan berdarkan SK dan KD, antara lain: 56
8 1. Percaya Diri Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada sisiwa kelas X Administrasi Perkantoran 1 (AP1) bahwa sebagian siswa sudah memiliki rasa percaya diri. Saat pembelajaran siswa sudah percaya diri berpendapat di dalam kelas. Berani saat mempresentasikan hasil praktek yang mereka lakukan. Walaupun masih ada yang belum percaya diri hal tersebut wajar karena disetiap peserta didik mempunyai pribadi yang berbeda-beda. 2. Mandiri Hasil dari wawancara, siswa kelas XAP1. Siswa sudah mandiri dalam menyelesaikan tugas mereka. Mereka mendapat bantuan orang lain, pada saat mereka tidak dapat mengerjakannya karena kesibukan disekolah yang selalu pulang sore. Seperti saat membeli bahan-bahan untuk proses produksi mereka meminta bantuan orang tua. Tetapi saat mengerjakan tugas, mereka akan mengerjakannya sendiri. 3. Disiplin Hasil dari wawancara adalah siswa sudah disiplin dalam menyelesaikan tugas mereka tepat waktu.dalam kehidupan sehari-hari siswa mulai mengaplikasikan 57
9 sikap disiplin di dalam masyarakat. Seperti datang tepat waktu saat rapat karang taruna dan menaati peraturan yang ada di masyarakat. 4. Jujur Hasil dari wawancara adalah siswa kelas XAP 1 sikap jujur yang dimiliki siswa sudah baik. Mereka berusaha jujur dalam melakasanakan praktek kewirausahaan. Jujur kepada pelanggan dalam mempromosikan hasil produk mereka. Serta membuat laporan keuangan sesuai kenyataan yang diperoleh. 5. Keorisinilan Hasil dari wawancara adalah ada beberapa siswa sudah mempunyai kreativitas. Seperti saat diberi tema pengawetan makanan telur asin, siswa sudah mulai mengeluarkan ide. Ide tersebut antara lain menciptakan telur asin pedas, telur asin jeruk dll. Ada siswa yang mempunyai tema sama, siswa tersebut inisiatif dengan menggunakan bahan yang berbeda tetapi produk yang dihasilkan sama 58
10 4.2. Pembahasan Dalam bagian ini dipaparkan pembahasan berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukan, antara lain: Pendidikan Kewirausahaan Pembelajaran kewirausahaan di sekolah SMK N 1 Salatiga menggunakan standart kurikulum Hal tersebut dilihat dari rencana pembelajaran yang lebih berpusat kepada siswa, Termasuk pembelajaran kewirausahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh guru kewirausahaan lebih mempusatkan proses pembelajarannya kepada siswa. Karena di setiap pembelajaran siswa selalu dituntut aktif di dalam kelas. Guru kewirausahaan kelas X AP1 menerapkan berbagai model pembelajaran agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Seperti membuat kelompok belajar dengan memberikan berbagai topik yang sesuai dengan materi. Dibentuknya kelompok tersebut membuat siswa X AP1 aktif mengeluarkan pendapatnya, dan memperkuat kerjasasama antar anggota di dalam kelompok. Melalui strategi ini menimbulkan sikap siswa X AP1 salah satunya sikap percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan kewirausahaan yang dilakukan oleh guru kepada siswa X AP1 mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Bukan hanya teori yang diberikan, guru pun memberikan praktek kewirausahaan yang menyangkut materi. Siswa terjun langsung menjadi seorang wirausaha 59
11 mulai dari merencanakan,memproduksi, memasarkan hasil produk mereka. Melakukan praktek kewirausahaan tersebut siswa X AP1 mengikuti tahaptahapan yang telah ditentukan oleh guru. Melalui tahapan tersebut memunculkan sikap seperti percaya diri,jujur,mandiri,berani mengambil resiko dll. Pendidikan kewirausahaan yang ditekankan pada praktek lebih efektif karena anak langsung mempraktekannya dan akan lebih cepat memahami pelajaran. Sehingga siswa cepat mengalami suatu perubahan pada keterampilan dan sikap. Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran adalah dengan memanfaatkan sarana dan prasarana disekolah, termasuk guru kewirausahaan. Dikelas XAP1 guru dalam menyampaikan materi selalu memakai LCD untuk membantu pembelajaran. Melalui pemanfaatan tersebut dapat memberikan gambaran materi yang diberikan Sikap Wirausaha Dalam bagian ini dipaparkan pembahasan tentang pembelajaran materi pengolahan yang menumbuhkan sikap dari SK dan KD berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukan, antara lain: 1. Percaya diri Kepercayaan diri sangat diperlukan oleh seorang semua orang. Karena percaya diri salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan. Orang yang percaya diri akan selalu yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil yang didapat sisiwa kelas X Administrasi Perkantoran 1 (AP1) sebagian sudah memiliki rasa percaya 60
12 diri. Saat pembelajaran siswa sudah percaya diri berpendapat di dalam kelas. Berani saat mempresentasikan hasil selama melakkukan praktek kewirausahaan. Walaupun masih ada yang belum percaya diri, hal tersebut wajar karena disetiap peserta didik mempunyai pribadi yang berbeda-beda. Sikap percaya diri tersebut akan memberikan keyakinan dalam diri sendiri untuk memulai tugas/pekerjaan dan menyelesaikannnya. Siswa X AP1 walaupun mereka ambil jurusan perkantoran, tetapi mereka percaya dengan kemampuan mereka dalam mengerjakan praktek kewirausahaan tersebut. Hal ini relevan dengan pendapat Maredith (2002:5-6) yang mengatakan percaya diri merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai dan menyelesaikan. Seorang guru mempunyai peranan penting dalam membentuk sikap percaya diri pada siswa. Dengan model pembelajaran yang diberikan serta memberikan motivasi kepada siswa. Guru selalu menanamkan nilainilai pokok kewirausahaan kepada siswa, karena nilai-nilai tersebut berguna bagi kehidupan siswa walaupun tidak menjadi seorang wirausaha. 2. Mandiri Sikap mandiri sangat diperlukan pada peserta didik. Mandiri merupakan sikap yang percaya akan kemampuan yang dimilikinya. Serta tidak terpengaruh oleh orang lain. Sikap mandiri sangat penting dimiliki oleh siswa agar dalam bersikap dan melaksanakan tugas tidak tergantung 61
13 pada orang lain dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakannya. Dari hasil wawancara siswa X AP1 setiap mengerjakan praktek kewirausahaan mereka melakukannya dengan kemampuannya sendiri. Saat mereka mengalami kegagalan dalam menghasilkan produk, tanpa putus asa mereka akan mencobanya kembali tanpa bantuan orang lain sampai hasil tersebut memuaskan. Sikap mandiri tersebut diperoleh dari praktek kewirausahaan. Pengalaman praktek tersebut menjadi pembelajaran bagi siswa dalam mengembangkan sikap. Sikap mandiri siswa dalam mengerjakan tugas harus dipupuk sedini mungkin, karena dengan sikap mandiri dapat menunjukkan inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi, mempunyai rasa percaya diri. 3. Jujur Salah satu sikap yang harus dimiliki siswa adalah sikap jujur. Sikap itu sangat penting dan mempengaruhi kehidupan siswa tersebut. Membentuk karakter jujur pada siswa memang tidak bisa dilakukan dengan sekedar menyampaikan materi kepadanya. Oleh sebab itu guru kewirausahaan menerapkan praktek pada pembelajaran tersebut. Melalui praktek tersebut siswa kelas X terutama X AP1 melatih sikap jujur. Pada materi pengawetan siswa melakukan pengawetan makanan dari berbagai bahan, ada yang memakai keju, ragi dll. Setelah melakukan pengawetan siswa menjualkan produk ke pelanggan dan menjelaskan bahan 62
14 yang di pakai merupakan bahan alami. Dari kegiatan tersebut siswa sudah mulai menunjukkan sikap jujur kepada pelanggan. Hal ini membuktikan siswa menyampaikan sesuatu yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Guru menyediakan alat bantu yang digunakan sebagai pembiasaan sikap jujur salah satunya siswa praktek terjun langsung. Dengan ini, terciptanya iklim kejujuran di lingkungan sekolah maupun dimasyarakat sehingga peserta didik dapat terbiasa melakukan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. 4. Keorisinilan Seorang yang ingin sukses adalah seseorang yang tidak mengekor/mengikuti orang lain. Melainkan seorang yang dapat menciptakan hal yang baru dan berbeda dari yang lain. Siswa kelas XAP 1 sebagian sudah memiliki kreativitas dalam mengerjakan praktek kewirausahaan. Hal tersebut terlihat saat mereka menciptakan produk pengawetan makanan dari berbagai bahan dan menciptakan rasa yang bermacam-macam. Karena mereka ingin membuat produk tersebut agar terlihat berbeda dari yang lain walaupun dengan tema/topik yang sama. Tetapi masih ada siswa yang masih belum mengeluarkan ide dan lebih banyak mengikuti yang ada di internet. Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Guru bertanggungjawab untuk mengajar, mengarahkan dan menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk belajar, hal tersebut 63
15 dapat menumbuhkan pemikiran kreatif pada diri siswa tersebut. Guru kewirausahaan di kelas X AP1 mengizinkan siswa untuk mengembangkan ide yang mereka miliki. 5. Disiplin Disiplin bagi seorang umumnya mematuhi aturan dan tata tertib yang dibuat sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh ketabahan, keuletan, dan keteraturan tingkah laku dalam menyelesaikan tugas pada tepat waktunya. Siswa X AP1 sudah menunjukan sikap disiplin seperti menyelesaikan tugas mereka tepat waktu. Dalam kehidupan sehari-hari siswa mulai mengaplikasikan di dalam masyarakat. Seperti datang tepat waktu saat rapat karang taruna dan menaati peraturan yang ada di masyarakat. Selain itu siswa disiplin dalam mengerjakan tugas kewirausahaan termasuk praktek yang dilakukan. Melalui praktek kewirausahaan mereka dilatih untuk dapat menguasai kemampuan, juga melatih agar dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga para siswa XAP1 dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. Ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap peraturan-peraturan yang dibuat oleh diri sendiri atau guru kewirausahaan. Ketaatan tersebut dilakuan dalam usaha untuk memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari latihanlatihan yang dilakukan selama ini. 64
BAB I PENGANTAR. mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga atau organisasi yang dirancang pemerintah sebagai upaya pelaksanaan pembelajaran peserta didik dalam pengawasan guru yang professional. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap usaha pendidikan harus sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional nomor 20 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. guru dan administrasi kurang-lebih 130 orang. SMK Negeri 1 Salatiga dulu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu sekolah tingkat atas di Indonesia, karena Sekolah Menengah Kejuruan salah satu bentuk lembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melakukan program pembangunan. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan
Lebih terperinciDATA COLLECTION. No. Absen : 18. Tempat Wawancara : Ruang F2
LAMPIRAN DATA COLLECTION Nama Responden : Iin Wardianti No. Absen : 18 Kelas : X AP1 Tempat Wawancara : Ruang F2 1. Bagaimana materi pembelajaran kewirausahaan yang diberikan oleh guru? bu guru terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu
Lebih terperinciPROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo
LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu
Lebih terperinciOleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Hubungan antara kreativitas dan persepsi peluang kerja dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Batik 2 Surakarta tahun diklat 2006/2007 Oleh : Sri Admawati K7403187 BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan Tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu diantara kebutuhan pokok manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan perubahan pemahaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa, yaitu untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berpotensi. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin meluas menuntut masyarakat untuk turut serta berperan dalam kemajuan yang harus ditingkatkan. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Lebih terperinciNo Profil Lulusan Deskripsi Profil
III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu
I. PENDAHULUAN Pembahasan pada bagian pendahuluan ini mencakup pada beberapa hal pokok yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi telah memberikan dampak terhadap percepatan perubahan yang terjadi di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana fungsi pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa disegala bidang, ekonomi, politik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat ditingkatkan melalui bidang pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mewujudkan, mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Kemajuan pendidikan di suatu Negara selalu berkorelasi positif terhadap kemajuan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi menuntut masyarakat untuk melakukan perubahan dan inovasi. Salah satu bentuk perubahan dengan
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN(AP1) SMK NEGERI 1 SALATIGA
PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN(AP1) SMK NEGERI 1 SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan untuk mencapai kualitas Sumber Daya Manusia perlu disiapkan peserta didik yang mau bekerja keras, memiliki kemampuan, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman yang semakin menuntut kualitas sumber daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus citacita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksananakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat. tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Relakang Penelitian Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini semakin mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan memegang peranan penting dalam mengupayakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Melalui data yang diperoleh pada saat pra riset, menunjukkan bahwa terdapat 36
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum SMK Swasta di Bandarlampung Melalui data yang diperoleh pada saat pra riset, menunjukkan bahwa terdapat 36 SMK swasta yang ada di Bandarlampung. Hampir secara keseluruhan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik yang berlangsung sepanjang masa. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
Lebih terperinciDisusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA
Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran untuk menunjang kelancaran jalannya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. (YBPPK),dimana yayasan ini berdiri berdasarkan Akte Pendirian Nomor 45
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Profil dan Sejarah Sekolah SMU Kristen Pirngadi adalah sebuah sekolah yang berdiri dibawah naungan Yayasan Badan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Pirngadi Surabaya (YBPPK),dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN
PROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 a. Nama Sekolah : SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG b. Bidang Studi Keahlian : TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.
Lebih terperinci2. Keadaan Fisik Sekolah
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini mengutamakan pada peningkatan mutu sumber daya manusia. Sehubungan dengan hal ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan kepribadian yang baik sesuai Undang-Undang No. 20 tahun
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Pasal 3 Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan pelaksanaan pendidikan sekaligus membangun kemajuan bangsa, mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang kompetitif sangatlah besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seperti yang dinyatakan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 2004,
Lebih terperincikompetensi yang berhubungan dengan tingkah laku seorang guru. Kompetensi Sosial adalah kompetensi yang berhubungan dengan pemahaman peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk membentuk Kepribadian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 1 SALATIGA
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 1 SALATIGA Disusun Oleh : Nama : Arief Mukti Hidayat NIM : 7101409212 Prodi : Pendidikan Koperasi S1 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk peningkatan sumber daya manusia berkualitas dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa, baik sebagai individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dasar adalah proses perubahan sikap yang diterapkan sedini mungkin melalui pengajaran dan pelatihan. Adapun pendapat Abdul (2013. Hlm. 70 ) menyatakan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas pendidikan merupakan permasalahan yang sampai sekarang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,
I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang adalah era globalisasi, dan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal yang menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang yang menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dalam dunia usaha terjadi persaingan yang ketat dan tajam, sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi ajang perebutan yang seru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Melalui kegiatan pendidikanakant erbentuk kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam mendukung kelangsungan pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadipribadi yang bertakwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bercitarasa tinggi, serta teknik penyajiannya yang benar. Dan Sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata boga adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Karena masalah pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi setiap bangsa demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara yang sedang
Lebih terperinci