BAB 2 Data dan Analisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 Data dan Analisa"

Transkripsi

1 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Data-data dan informasi yang digunakan guna mendukubg proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Wawancara dengan Bapak Iyan Iskandar, SIP ( seksi benda cagar budaya dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI ) Wawancara dengan Bapak Heru Ardianto selaku desainer kampanye enjoy Jakarta Survey lapangan dan pemotretan Literatur yang mendukun data mengenai patung dan monumen di jakarta Website Defenisi 1. Patung Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni, tujuan dari pembuatan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Patung juga merupakan manifestasi perwujudan dari perasaan manusia yang mengungkapkan peristiwa tentang sejarah ataupun merupakan suatu imajinasi manusia dalam berbentuk karya seni 2. Monumen Monumen adalah bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat. Monumen juga dapat berfungsi sebagai penghias sebuah kota atau lokasi tertentu. Monumen sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti : a. Bangunan yang dirancang sebagai icon sebuah daerah b. Tugu peringatan atau memorial untuk memperingati orang yang telah meninggal dunia c. Pilar atau tiang d. Nisan e. Kuil, candi, masjid atau bangunan keagamaan lainnya f. Makam untuk orang yang telah berjasa g. Obelisk 3

2 h. Patung tokoh penting atau simbol penting Informasi singkat mengenai patung dan monumen yang ada di Jakarta Data monumen dan patung dijabarkan menurut urutan abjad. Monumen 19 September 1945 Dibuat untuk mengenang peristiwa rapat IKADA tanggal 19 september Patung ini dibuat menggunakan gaya moderen, bagian pertama monumen adalah plaza dengan ukuran 19 x 19 meter yang melambangkan tanggal 19 kemudian landasan dengan tinggi 4 meter dan patung manusia yang setinggi 5 meter, angka tersebut mengandung arti = 9, angka 9 berarti bulan september atau 4 dan 5 sama dengan tahun 45, yang maksudnya 1945 Landasan ini dibagi menjadi 7 segmen yang melambangkan Sapta Patria seni nilai perjuangan : 1. Nasionalisme 2. Patriotisme 3. Heroisme 4. Pantang menyerah 5. Kebersamaan 6. Tanpa pamrih 7. Percaya diri Rancangan dan desain selesai dibuat pada tanggal 1 februari 1988 dan diresmikan pada tanggal 20 mei 1988 oleh gubenur DKI Jakarta yang pada saat itu Wiyogo Atmodarminto Monumen ASEAN Pada tahun 1980, diselenggarakan simposium seni rupa untuk pertama kalinya di Bangkok yang dihadiri oleh semua anggota ASEAN, Indonesia mengirimkan Mujiono dari Yogyakarta. Pada tahun 1982 diadakan pula simposium kedua di Singapura. Waktu itu Indonesia mengirimkan Sunaryo, seniman dari Bandung, dalam pertemuan-pertemuan itu dibicarakan juga mengenai perencanaan pembuataan patung ASEAN yang akan ditempatkan di Taman Surapati. Pembangunan patung-patung ASEAN mempunyai arti yang sangat penting, diantaranya : 4

3 a. Untuk meningkatkan rasa persatuan di kalangan para seniman ASEAN khususnya seniman patung. b. Menciptakan karya seni sebagai lambang solidaritas ASEAN dan sebagai contoh keanekaragaman tradisi nasional masingmasing negara. c. Memberikan kesempatan kepada para seniman untuk bertukar pikiran dan pengalaman antar seniman ASEAN dalam menciptakan suatu karya seni yang baik, dalam bentuk patung ASEAN. Pembangunan monumen ASEAN merupakan hasil kerjasama di bidang kebudayaan antar bangasa Asia Tenggara. Jumlah monumen yang digelar di Taman Surapati tersebut berjumlah enam buah. 1. Patung dari Philipina berjudul Kelahiran kembali 2. Patung dari Brunei Darussalam berjudul Harmony 3. Patung dari Thailand berjudul Fraternity 4. Patung dari Indonesia berjudul Peace 5. Patung dari Singapura berjudul Spirit of ASEAN 6. Patung dari Malaysia berjudul Pasca, Harmony dan Ora Monumen Dirgantara Monumen atau patung Dirgantara merupakan perwujudan dari gagasan Bung Karno di akhir pemerintahannya. Beliau menghendaki dibuatkan patung Dirgantara, yang melambangkan manusia angkasa Indonesia. Dia digambarkan sebagai seorang tokoh yang perkasa, gagah berani untuk menjelajah angkasa. Monumen atau patung ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Bung Karno karena pembuatan patung ini didanai oleh dirinya sendiri dengan menjual mobil pribadinya dan pembuatannya diawasi secara langsung diawasi oleh beliau, sehungga merepotkan dalam pengawalannya. Monumen Nasional Monumen ini didirikan pada tanggal 17 agustus 1961 terletak di tengah - tengah lapangan Merdeka atau disebut juga lapangan Monas. Tugu ini melambangkan keperkaaan perjuangan bangsa Indonesia. Dalam membangun Monumen Nasional, Proklamasi 17 agustus 1945 dijadikan simbol yang dituangkan dalam wujud tugu tersebut. Sedangkan pelaksanaan pembangunannya dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 oleh panitia Monumen Nasional dengan mengambil perancanaan, kontruksi dan material dalam negeri, dan juga bantuan luar negeri diantaranya : 5

4 a. Jepang memberi bantuan berupa kerangka besi, lidah api, lift dan tangga b. Italia memberi bantuan berupa marmer, benda atribut kemerdekaan, pagar pengaman di puncak tugu, patung diponegoro, domes dan kaca diorama c. Jerman barat membantu instalasi listrik dan sound system serta interiornya d. Perancis memberi bantuan berupa material konstruksi beton Pembangunan tugu nasional dimulai pada tahun 1959 sampai dengan tahun Pembangunan dilakukan secara bertahap oleh panitia Monumen Nasional / komando pelaksana Monumen Nasional yang diketuai oleh presiden republik Indonesia. Adapun pelaksanaan pembangunan dipimpin oleh ketua harian Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah, Arsitek/Direksi pelaksana yaitu Ir. Sudarsono, sedangkan yang bertindak sebagi penasehat konstruksi adalah prof. Ir. Roeseno. Monumen Pancasila Sakti Peristiwa gerakan 30 september merupakan suatu episode yang tragis dalam perjuangan nasional bangsa Indonesia. Peristiwa ini merupakan fakta sejarah yang menyebabkan tujuh pahlawan revolusi gugur pada tahun 1965 dalam mempertahankan negara yang berdasarkan pancasila. Ketujuh pahlawan revolusi tersebut adalah 1. Jenderal Ahmad Yani 2. Letnan Jenderal S. Parman 3. Letnan Jenderal Suprapto 4. Mayor Jenderal Sutoyo 5. Mayor Jenderal Haryono MT 6. Mayor Jenderal D.I. Panjaitan 7. Kapten P. Tendean Tujuan dari pembangunan monumen pancasila sakti ini untuk : a. Mengungkapkan fakta sejarah kekejaman peristiwa G30S/PKI. b. Mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan revolusi. c. Mewariskan jiwa semangat perjuangan 45. d. Menanamkan kesadaran kesaktian pancasila. e. Meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mental ideologi. 6

5 Perencana/penanggung jawab oleh Daptono. Tim pelaksana terdiri dari mahasiswa ASRI/TSRI jurusan patung yang dipimpin oleh Edhi Sunarso. Sedangkan pelaksana landasan oleh Zeni Angkatan Darat pimpinan Kolonel Ir. Kamaryani. Tahun 1972 merupakan tahap terakhir penyelesaian seluruh komplek bangunan inti monumen. Pada tahun yang sama nama monumen oleh KASAD dengan persetujuan Presiden Soeharto telah diresmikan sebagai Monumen Pancasila Sakti Monumen Pembebasan Irian Jaya Patung yang terdapat di tengah-tengah lapangan banteng ini dibuat pada waktu perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan wilayah Irian Barat ( sekarang Papua Barat ) mencapai puncaknya pada tahun 1962 Ide berasal dari Bung Karno, kemudian diterjermahkan oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa. Ide tersebut dari pidato Bung Karno di Yogyakarta, dan pidato tersebut ternyata berhasil menggerakan massa rakyat untuk bertekad membebaskan saudara-saudaranya di Irian Barat dari belenggu penjajahan Belanda. Patung ini mengambarkan seorang yang telah berhasil membebaskan diri bari belenggu penjajahan Belanda Penempatannya di lapangan Banteng disebabkan tempat tersebut dianggap strategis, luas, memenuhi persyaratan untuk sebuah patung setinggi itu. Lapangan Banteng merupakan pintu gerbang tamu-tamu yang datang dari lapangan terbang Kemayoran, sehingga penempatan patung pembebasan Irian Barat ini dapat memberikan suau kesan yang baik tidak saja bagi pengunjung, juga bagi masyarakat ibukota seluruhnya. Monumen Pemuda Membangun Patung yang terletak di bunderan air mancur Senayan ini dibuat oleh tim patung yang tergabung dalam biro ISA ( Insinyur Seniman Arsitektur ) dibawah pimpinan Imam Supardi. Penanggung jawab pelaksanaan ialah Munir Pamuncak Tujuan yang ingin dicapai dengan manifestasi patung ini ialah untuk mendorong semangat membangun yang pada hakekatnya harus dilakukan oleh para pemuda atau orang-orang yang berjiwa muda maka patung ini diberi nama Patung Pemuda Membangun 7

6 Monumen Perjuangan Jatinegara Perjuangan rakyat di Jakarta Timur mumnya dan Jatinegara khususnya merupakan rangkaian perjuangan di daerah-daerah yaitu : - Pasar Jangkrik ( Pasar Macan ) - Paseban - Jatinegara - Kampung Melayu - Pulomas - Kampung Ambon - Pal Meriam ( Solitude ) - Gang Bunga - Pinggir jalan Viaducht ( jembatan dekat teater ) - Pasar Mode ( Gang Kemuning ) - Leo Nilan ( sekarang By Pass ) - Domis Park ( belakang stasiun Jatinegara - Kayumanis V lama - Gang Nambru ( pohon kelapa tinggi ) - Depo Jatinegara - Klender Untuk mengenang peristiwa - peristiwa tersebut dibangunlah monumen peringatan di ujung jalan Matraman pada pertemuan jalan Jatinegara Barat dan Urip Sumoharjo dekat gereja Koinonia, sedianya akan dibangun disekitar lokasi Viadutch Jatinegara tetapi karena lokasi tidak memungkinkan maka dialihkan lokasinya di jalan Matraman Raya. Ide pembuatan patung diprakarsai oleh gubenur KDKI Jakarta saat itu Ali Sadikin Monumen dirancang dan dibuat oleh pematung Haryadi bergaya realis berbentuk sosok manusia berdiri tegak di atas landasan yang tingginya 3 meter. Monumen ini menggambarkan seorang pemuda berukuran 2,5 meter berdiri tegak dengan tangan sedekap ( tangan di dada ) sambil memeluk senapan. Dipunggungnya tergantung sebuah ransel, berikat pinggang dengan dilengkapi peralatan perang seperti pistol, granat, golok, dompet dan sebuah tempat minum. Disamping berdiri seorang anak laki-laki setinggi 1 meter bercelana pendek tanpa baju dengan kaku telanjan, di leher bergantung sebuah katapel. Di bawah patung terdapat tulisan patung perjuangan jatinegara, diresmikan tanggal 7 Juni 1982 oleh gubenur KDKI Jakarta, Tjokropranolo Monumen Perjuangan Senen Senen dan sekitarnya adalah daerah yang pernah menjadi lokasi pertempuran pejuang-pejuang Indonesia selama perjuangan fisik 8

7 Jakarta, terutama setelah kapal-kapal perang sekuti mendarat di teluk Jakarta, pada tanggal 29 september 1945 Patung perjuangan senen dibuat dengan gaya realis yang melukiskan perjuangan masa revolusi fisik dengan mendapat dukungan dari segenap unsur masyarakt seperti rakyat, para pemuda dan pemudi, serta anak-anak. Para pemudi berada di garis belakang, dapur umum dan palang merah, anak-anak berlaku sebagai kurir. Untuk melambangkan kesemuanya itu dipatungkan dalam bentuk beberapa orang yaitu : a. Seorang pemuda berpici, tangan kanan memegang pistol dan sebelah kirinya memapah seorang pemuda yang luka terkena tembakan serta membawa bambu runcing dan golok. Di bawah patung ini ( pemuda berpeci ) terdapat tulisan monumen perjuangan 1946, dan tulisan lainnya berbunyi : Tekad merdeka Gelanggang remaja planet senen Dengan rahmat dan berkat Tuhan yang Maha Esa Pada tanggal 2 mei 1981 Diresmikan oleh Walikota Jakarta Pusat (A Munir ) b. Seorang pemuda memakai topi baret, dengan selendang yang melilit di leher, berdiri dengan tegak sambil memegang samurai dibawah patung terdapat : Jajaran generasi 45 Mempunyai kedudukan Tersendiri dalam jalannya Sejarah bangsa karena Selalu mendukung ide juga Mencetuskan proklamasi c. Pemuda berikat kepala memegang bedil dan di pingganya melilit serangkain peluru. Di bawah patung terdapat tulisan Tuhan jika aku gugur dan Kau 9

8 Takdirkan aku hidup kembali Sekali lagi Aku akan korbankan jiwaku Untuk nusa dan bangsa d. Seorang gadis dengan rambut berkepang dua dengan tas tergantung di pundaknya, menuntun seorang anak laki-laki dengan kaki telanjang. Dibawahnya terdapat tulisan : Kerjasama pemerintah DKI dengan : Haryang Iskandar - Pematung Suhartono - Pematung H. Ahmad Sadiman - Perencana Abdullah Sajad - Teknisi Suryono Palal - Pelukis Patung ini diresmikan pada tanggal 2 mei 1981 oleh walikota Jakarta Pusat A. Munir. Monumen Proklamator Soekarno-Hatta Monumen Soekarno-Hatta yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta, mengandung nilai-nilai sejarah yang mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Patung ini dibuat atas pertimbangan sebagai berikut : a. Sebagai ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada tokoh proklamator bangsa Indonesia b. Gagasan ini lahir pada waktu presiden soeharto meresmikan gedung joang 45 tahun 1974 dan peresmian makam bung karno di blitar jawa timur tahun c. Untuk mengenang peristiwa bersejarah proklamasi 17 agustus 1945 yang terjadi di tempat itu. Pembuatannya dilaksanakan pada bulan Nopember oleh para pematung diantaranya : Ir. Budiono Soeratno, I Sardono Sugoyo, Y. Sumartono, Drs. Nyoman dan G. Sidarta. Setelah selesai pembuatannya patung ini diresmikan oleh presiden republik Indonesia Soeharto. Monumen Selamat Datang Tugu di bundaran depan hotel Indonesia ini dibuat dalam rangka persiapan penyelenggaraan Asian Games ke IV di Jakarta pada tahun 1962 Maksud dan tujuanny adalah untuk menyambut tamu dan para olahragawan yang tiba di Jakarta dalam rangka pesta olahraga tersebut. 10

9 Monumen ini digambarkan dalam bentuk dua orang. Tediri atas pemuda dan pemudi memberi salam selamat datang. Pada tangan sang pemudi terlihat memegang rangkaian bunga dimaksudkan sebagai penyambutan. Desain tugu dilakukan oleh senima Henk Ngantung yang pada waktu itu menjabat sebagai wakil gubenur DKI Jakarta waktu itu. Idenya berasal dari bung karno dan latar belakang filosofis yang ingin dicapai dari monumen ini ialah keterbukaan bangsa Indonesia menyambut olahragawan yang datang dari penjuru dunia. Pembuatan tugu ini berlangsung satu tahun dan peresmiannya dilakukan oleh Bung Karno pada tahun Patung Ahmad Yani Dilahirkan 13 juni 1922 di daerah bagelen / kedu Anak dari sardjo dan murtini dari desa jenar. Daerah Bagelen dikenal sebagai daerah basis perjuangan pangeran diponegoro pada waktu melawan Belanda. Setelah peristiwa g30s/pki, ibu Yani beserta ibu-ibu pahlawan revolusie telah bersepakat untuk menjadikan rumah tinggal keluarga A. Yani di jalan lembang no. D 58 dijadikan " monumen memorial museum " agar generasi muda Indonesia selalu ingat dan waspada akan bahaya laten pki dan jangan sampai terulang kembali di negeri kita. mengingat besarnya jasa Ahmad Yani kepada negara maka pemerintah DKI Jakarta merasa perlu untuk amendirikan patung Ahmad Yani. Hal ini akan melengkapi bangunan yang sudah ada sebagai monumen.bentuk patung jendral Ahmad yani dalam bentuk utuh, posisi berdiri dengan sikap istirahat. Patung Bahari Makna secara filosofis dari patung ini ialah gugurnya pahlawan pelaut tak dikenal. Manusia ( pelaut ) dengan alat kebahariannya yang terjelma menjadi satu dengan laut telah menjadi bahagian dari jiwanya. Tujuannya ialah mengorbanrkan semangat dan jiwa kelautan ( bahari ) dalam setiap perjuangan membela dan mempertahankan negeri tercinta. Patung ini dibuat dari bahan perungu serta dikerjakan oleh Tim pematung dari keluarga Arca Yogyakarta pimpinan seniman Edhi Sunarso. Patung digambarkan dalam bentuk seorang manusia bahari ( pelaut ) dengan peralatan laut berupa jangkar kapal, ini merupakan 11

10 simbol atau lambang dari kepahlawanan bahari ( kelautan ). Semboyan kita bangsa bahari sangat tepat dalam visualisasi yang ditampilkan dalam wujud patung ini. Patung Chairil Anwar Chairil anwar merupakan salah seorang pelopor kesussteraan angkatan '45. Beliau adalah pahlawan yang berjuang melalui goresan penanya melahirkan puisi-puisi yang membangkitkan semangat perjuangan. Patung chairil anwar berbentuk patung dada atau patung torso, terbuat dari bahan perunggu dengan ukuran dua setengah kali ukuran asli manusia. Patung ini terletak di taman monas pada bagian utara pangeran diponegoro. Patung ini dibuat oleh pematung arsono daro studio ARSTUPA ( arsono studio patung ), sedangkan pengecoran perunggunya dilakukan di yogyakarta oleh pematung gardono. Peresmian patung dilakukan oleh gubenur kdki Jakarta R. Soeprapto tanggal 21 maret Pada dudukan patung ini terpampang nama chairil anwar dan dua buah sajaknya "krawang bekasi " dan " diponegoro ". Patung Dr. GSSJ Ratulangie Nama lengkapnya adalah gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangie, lahir pada tanggal 5 nopember 1980 di Tondano, sulawesi utara. Beliau adalah seorang pemimpin terkenal dalam pergerakan nasional bangsa Indonesia, sebagai wartawan dan ahli ekonomi ia telah memperoleh nama harum, terpilih sebagai anggota dewan rakyat ( volksraad ) pada zman pemerintahan Hindia Belanda. Patung Dr. GSSJ Ratulangie ditempatkan di halaman yayasan perguruan KRIS Jalan Dr. Sam Ratulangie No. 26 Menteng Jakarta Pusat. Di lokasi tersebut terdapat bangunan yang pernah digunakan sebagai kantor beliau. 12

11 Patung pangeran Diponegoro Patung ini dibuat atas gagasan bekas konsul jenderal italia di Indonesia bernama dr. Mario Pitto, dia seorang pengusaha besar italia yang terkenal sangat mengagumi dan mencintai Indonesia. Dia bercita-cita menghadiahkan suatu kenang-kenangkan kepada bangsa Indonesia untuk menyatakan rasa terima kasih dan hormatnya terhadap pemerintah Indonesia. Keinginannya tersebut dinyatakan kepada dubes republik Indonesia di italia pada tahun 1963, berdasarkan saran dari duta besar republik Indonesia yang di italia yang dijabat oleh hadi tayeb untuk membuat patung pahlawan Indonesia, ketika diperlihatkan lukisan pahlawan Indonesia, ia memilih pangeran diponegoro. Patung pangeran diponegoro dipahat oleh pemahat kenamaan italia, cobertaldo berdasarkan permintaan dari dr. Mario pitto. Cobertaldo dikirim ke Indonesia untuk mengadakan penelitian yang seksama mengenai berbagai tipe orang Indonesia sambil mempelajari sejarah dan dan kebudayaan Indonesia. Patung pangeran diponegoro diletakan didalam taman monas. Lokasi ini sangat cocok, sebab selain tempat rekreasi juga merupakan pintu gerbang dari monumen nasional. Patung Gajah Mada Gajahmada merupakan tokoh kepribadian yang memiliki ide dan citacita luhur terhadap kesejahteraan,kebesaran serta persatuan bangsa Indonesia yang disimpulkan dalam satu tekad terkenal sebagai sumpah palapa. Patung atau monumen gajahmada terletak di halaman sisi kanan markas besar kepolisian republik Indonesia, di perempatan jalan menuju kebayoran baru, menghadap ke ruang lepas yang merupakan lapangan upacara kepolisian negara. Monumen ini dibuat oleh mikail wowor pada tahun 1962, terdiri dari patung gajahmada dan relief tribata dan catur prasetya. 13

12 Patung Halim Perdanakusuma Seorang penerbang muda yang gagah perkasa dan telah gugur sebagai pahlawan bangsa adalah Komodor Muda Udara Abdul Halim Perdanakusuma. Nama lengkapnya adalah Raden Abdul Halim Effendi Perdanakusuma Wongsotaruno. Dalam menjalankan tugas membantu bahan-bahan keperluan perang, Kapten Pilot Opsir Udara Muda Abdul Halim Perdanakusumma bersama Co-pilot Udara Iswahyudi dengan gagah berani berupaya menerobos blokade udara musuh dengan menerbangkan pesawat yang baru dibeli dari Thailand, Avro Ansor Rt 003 ke Indonesia. Namun karena cuaca buruk, mesin pesawat meledak dan jatuh di Tanjung Hantu Malaya. Bersama awak pesawatnya gugur pada tanggal 14 desember Sejak tanggal 17 agustus 1942 namanya diabadikan untuk pangkalan udara Cililitan Jakarta. Untuk menghargai jasa-jasanya pemerintah Republik Indonesia telah menganugerahkan bintang Maha putra tingkat IX pada tanggal 15 februari 1965 dan diangkat menjadi Pahlawan Nasional dengan surat keputusan presiden RI no.065/tk/1975. Untuk mengenang jasa-jasa beliau maka dibuat patung dan monumen pahlawan bangsa Komodor Muda Udara Abdul Halim Perdanakusuma. Patung Mohammad Husni Thamrin Mohammad husni thamrin adalah seorang tokoh pemimpin tuntutan pembaharuan politik di Indonesia. Beliau banyak berjuang untuk kepentingan bangsa Indonesia di forum-forum politik nasional maupun internasional. Karena jasa-jasa beliau sebagai pembela bangsa yang tidak mengenal takut hingga akhir hayatnya, maka pemerintah Indonesia menganugerahi bintang maha putra kelas II dan untuk mengenang tokoh tersebut dan mengabadikan ingatan kita terhadap perjuangan beliau dibuatlah patung yang menggambarkan tokoh Mohammad Husni Thamrin. Patung Mohammad Husni Thamrin dibuat pada dua lokasi, pertama di lapangan monas barat dalam bentuk patung dada atau patung torso dam sebuah lagi di halaman rumah bekas kediaman moh. Husni thamrin jalan kenari ii/15 Jakarta pusat. 14

13 Patung Ismail Marzuki Ismail marzuki dilahirkan 11 mei 1914 di kwitang, Jakarta pusat. Sejak kecil dia sudah pandai mengaji dan memainkan bermacammacam alat musik. Semasa hidupnya ismail marzuki tidak pernah mempunyai gengsi pahlawan, dia bukan seorang saudagar besar dan bukan juga seorang politikus terkenal. Tak pernah terbayangkan untuk menulis sisilah sejarah hidupnya. Cacatan sejarah hidupnya adalah lagu-lagu hasil ciptaanya yang sampai sekarang masih bisa dinikmati. Selain komponis, ismail marzuki juga sangat suka akan pidato-pidato yang dibawakan bung karno, h.agus salim dan muhammad husni thamrin. Dari pidato-pidato itulah jiwa pejuangnya menjadi tumbuh, untuk menyatukan diri dalam suatu pergerakan nasional. Patung dada ismail marzuki diletakkan di halaman depan dekat pintu masuk taman ismail marzuki. Pembangunan ini bertujuan sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya kepada negara. Patung Pahlawan Patung di taman segitiga Menteng, Jakarta Pusat, dibuat oleh pematung kenamaan bangsa Rusia bernama Matvei Manizer dan Otto Manizer. Ini sebagai hadiah yang diberikan kepada pemerintah Republik Indoneisa. Patung pahlawan ini menggambarkan bentuk dua orang yakni pria dan wanita. Patung prianya digambarkan dsebagai tipe seorang petani menyandang bedil, sedangkan wanitanya berupa tipe seorang ibu yang sedang memberikan bekal (nasi) kepada sang pria. Patung pahlawan terbuat dari perunggu diresmikan oleh Presiden R.I pertama tahun 1963, dengan menempelkan plakat pada vootstuknya yang berbunyi Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar. Tugu Proklamasi Monumen yang berbentuk tugu ini terletak di halaman gedung perintis kemerdekaan, jalan Proklamasi 56 dahulu jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Pemrakarsa monumen ini adalah Kaum Wanita Republiken di Jakarta yang tergabung dalam organisasi Pemuda Puteri Indonesia ( PPI ) dan Wanita Indonesia ( WANI ) yang ingin mendirikan suatu bangunan monumen peringatan proklamasi kemerdekaan dalam rangka menyongsong ulang tahun pertama kemerdekaan republik Indonesia. 15

14 Pada tahung 1960 dengan alasan rencana Pembangunan semesta berencana, tugu tersebut dianggap sebagi tugu Linggarjati, maka dibongkarlah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan ini, sebulum dibongkar, monumen ini pernah dijadikan lambagn daerah kotapraja Jakarta Raya. Dengan surat keputusan Gubernur Kepada Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor GB/11/3/50/72 tertanggal 17 juli 1972, maka bangunan monumen tugu perungatan proklamasi kemerdekaan ini dibangun kembali, pengelolaanya ditangani kantor monumen nasional. 2.2 Partner Dikatakan sebagai Partner adalah karena lokasi yang ditawarkan dapat menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengunjungi objek patung dan monumen yang terdapat di Jakarta, tempat-tempat yang dijadikan partner ini memiliki info dan sejarah di masing masing tempat dan mayoritas telah dikenal oleh masyarakat karena telah memiliki program promosi tersendiri. Beberapa contoh lokasi yang dijadikan partner adalah : 1 Museum Prasasti Museum Prasasti memiliki koleksi sekita benda-benda seperti nisan, makam, patung, pot bunga, dan maket makam. Daya tarik dari museum prasati adalah ditampilkannya maket makam dari 27 provinsi di Indonesia, kereta jenazah dan bekas peti jenazah Proklamator Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta. 2 Museum Wayang Museum wayang terletak di jalan Pintu Besar Utara No.27 ini memiliki koleksi berbagai jenis wayang, wayang merupakan seni yang tidak terpisahkan dari perjalanan budaya Indonesia, Keunikan ragam dan bentuk wayang yang ada di Indonesia seperti wayang kulit, golek, Patung Wayang, Topeng Wayang, Wayang Beber, dan berbagai jenis wayang lainnya. Museum ini memiliki sekitar koleksi wayang, koleksi wayang yang paling tua adalah wayang Kyai Intan atau Wayang Kulit versi Yogyakarta buatan tahun

15 3 Museum Nasional Republik Indonesia Museum Nasional yang merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini menjadi acuan bagi para pecinta museum. Museum Nasional memiliki koleksi terlengkap di Indonesia. Jumlahnya pada tahun 2006 telah melebihi buah dan terus berkembang. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. 4 Taman Mini Indonesia Indah Taman Mini Indonesia Indah merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalampenampilannya yang kecil dan indah sekaligus memperkenalkan, melestarikan, dan mengembangkan berbagai bentuk budaya dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia 2.3 Kompetitor Tidak Langsung Disebutkan sebagai kompetitor tidak langsung karena mayoritas masyarakat kini, lebih memilih tempat rekreasi moderen yang menyajikan suasana menyenangkan dan menarik, dapat dijadikan sebagai pusat untuk menghabiskan waktu liburan bersama kerabat dan keluarga. Informasi mengenai lokasi ini dapat diperoleh dengan mudah dan lokasinya terletak di lokasi strategis di dalam kota. Beberapa contoh tempat yang dijadikan sebagai sebagai kompetitor tidak langsung : 1. Taman Impian Jaya Ancol Taman Rekreasi yang paling ramai serta paling akrab dengan penduduk kota Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Berbagai macam bentuk hiburan untuk segala usia tersaji disalah satu taman rekreasi terlengkap di Asia ini. 2. Pusat perbelanjaan Salah satu daya tarik kota Jakarta adalah adanaya pusat-pusat perbelanjaan mewah ( mall ), yang tersebar hingga keseluruh pelosok kota. Setiap mall yang ada di Jakarta ini memiliki keunikannya masing-masing seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall, Plaza Senayan, Senayan City, Mall Taman Anggrek dan Pasific Place. 17

16 2.4 Profil Target Target market dalam topik ini adalah : 1. Geografi a. Urban dan Suburban kota Jakarta dan sekitarnya b. Masyarakat Indonesia secara menyeluruh 2. Demografi a. Jenis kelamin : Unisex b. Usia target : tahun c. Agama : Universal d. Kewarganegaraan : Indonesia 3. Psikografi 1. Tingkat sosial : C - A 2. Gaya hidup : Mempunyai minat / ketertarikan terhadap peninggalan bersejarah Indonesia 3. Kepribadian : Terpelajar, Berpikiran terbuka, tertarik akan pengetahuan Baru, nasionalisme yang tinggi. 4. Perilaku : Menghargai Lingkungan, seni dan budaya, 18

17 2.5 Analisa SWOT Strenght - Monumen dan patung yang dibahas hanya terdapat di kota Jakarta. - Dapat dijadikan objek wisata / tujuan wisata. - Merupakan peninggalan bersejarah dan budaya. Weakness - Banyak lokasi yang belum didukung pemerintah daerah sebagai tempat / objek wisata dan kurang promosi. - Lingkungan di sekitar objek masih kurang terjaga. - Dibutuhkan biaya yang lumayan besar untuk perawatan. - Masyarakat lokal masih kurang memiliki minat untuk menghargai patung dan monumen di Jakarta. - Tidak informatif. Opportunity - Belum tersedianya layanan dalam media online yang membahas mengenai sejarah dan lokasi patung dan monumen yang berlokasi di Jakarta. - Sebagian masyarakat Indonesia telah memiliki rasa ingin tahu mengenai peninggalan dan sejarah di Indonesia. - Patung dan Monumen memiliki nilai sejarah yang tinggi. Treath - Pembangunan kota yang mengakibatkan semakin terancamnya keberadaan Patung dan Monumen. 19

Jaya), kota ini berkembang pesat semenjak kemerdekaan Republik. dengan begitu pesat, ini terlihat dari banyaknya bangunan bangunan

Jaya), kota ini berkembang pesat semenjak kemerdekaan Republik. dengan begitu pesat, ini terlihat dari banyaknya bangunan bangunan BAB II MENGENAL MONUMEN DAN PATUNG NASIONAL DI RUANG PUBLIK KOTA JAKARTA 2.1. Kota Jakarta Jakarta merupakan kota metropolitan, kota yang padat dan sibuk akan penduduknya. Dikenal sebagai Daerah Khusus

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG

Lebih terperinci

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima VI. PENUTUP A. Kesimpulan Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta dibangun dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan 1965. Dalam kurun lima tahun, pemerintahan Bung Karno

Lebih terperinci

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila 1. Nilai Semangat Pendiri Negara Sebelum kamu mempelajari tentang semangat kebangsaan para pendiri negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai

Lebih terperinci

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. politik, dan pusat kebudayaan, tetapi juga sebagai pusat spirit seluruh warga negara.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. politik, dan pusat kebudayaan, tetapi juga sebagai pusat spirit seluruh warga negara. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jakarta sebagai ibu kota negara bukan saja sebagai pusat pemerintahan, pusat politik, dan pusat kebudayaan, tetapi juga sebagai pusat spirit seluruh warga negara. Menurut

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERISTIWA MANDOR SEBAGAI HARI BERKABUNG DAERAH DAN MAKAM JUANG MANDOR SEBAGAI MONUMEN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 Oleh: Joko Widodo Gubernur Provlnsi DKI Jakarta PEMERINTAH PROVlNSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA Kamis, 19 September 2013 8SRIDMS

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1.bahwa masa satu windu, sejak saat diresmikan berdirinya Angkatan Perang Republik Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu

Lebih terperinci

KULIAH BUNG KARNO UNTUK KEBANGSAAN DAN TEHNOLOGI TAHUN

KULIAH BUNG KARNO UNTUK KEBANGSAAN DAN TEHNOLOGI TAHUN WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA KULIAH BUNG KARNO UNTUK KEBANGSAAN DAN TEHNOLOGI TAHUN 2012 SABTU, 30 JUNI 2012 Assalamu alaikum wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )

Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta ) Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta ) A. Latar Belakang 1. Identifikasi Permasalahan Sukarno dan Hatta adalah dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat dengan banyaknya perkembangan bisnis industri dan pembangunannya. Namun dimata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1. Bahwa Angkatan Perang dalam usahanya

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 25/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG KETENTUAN LOKASI KAMPANYE DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata berkembang pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang kian meningkat. Dahulu masyarakat berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR TINGKAT NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu mengadakan peraturan tentang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Penulis akan membuat sebuah buku yang berisi tentang museum sejarah jakarta. Buku tersebut akan membahas mengenasi sejarah bangunan, fungsi bangunan pada saat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada 2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, BAB I 1.1. Latar Belakang Surabaya saat ini telah menjadi sebuah kota industri yang modern, pusat perekonomian dan bisnis di Jawa Timur, serta sentra kekuatan angkatan bersenjata maritim Indonesia. Surabaya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 3-2002 lihat: UU 1-1988 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 51, 1982 (HANKAM. POLITIK. ABRI. Warga negara. Wawasan Nusantara. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG JALASENA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menghargai kesetiaan, kemampuan, kebijaksanaan dan

Lebih terperinci

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Bahasa Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan,

Lebih terperinci

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun 1945. Hanya saja, tidak banyak yang tertarik untuk mempelajari sejarah karena terkesan membosankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 70 TAHUN 1958 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1958 NO. 41), SEBAGAI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Kelas : 7 Waktu : 12.45-14.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai :

Lebih terperinci

Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik.

Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures)

Lebih terperinci

Tentang: TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA. Indeks: TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA.

Tentang: TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA. Indeks: TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA. Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 30 TAHUN 1954 (30/1954) Tanggal: 14 SEPTEMBER 1954 (JAKARTA) Sumber: LN 1954/85; TLN NO. 657 Tentang: TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN

Lebih terperinci

Manfaat Mempelajari Sejarah

Manfaat Mempelajari Sejarah Manfaat Mempelajari Sejarah MODUL 2 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru Bandung 40614 SMAN 26

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion No.1204, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Monumen Kawasan Perbatasan Negara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG MONUMEN KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN, Menimbang : bahwa perlu mengadakan peraturan tentang penetapan, penghargaan dan pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Tua menjadi simbol permata Jakarta selain Monas dan Kepulauan Seribu, dan Kota Tua juga salah satu pusat sejarah Indonesia, sebab di wilayah tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan

Lebih terperinci

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan 2. Makna Proklamasi Kemerdekaan Perhatikanlah, bagaimana kemeriahan yang terjadi ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dirayakan. Sungguh meriah, bukan? Kemeriahan yang dilakukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN LOKASI KAMPANYE DAN PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Data Data objek a. Profil Monumen Pancasila Sakti b. Foto c. Video Data referensi a. Buku tentang Monumen Pancasila Sakti b. Beberapa cindera mata Monumen

Lebih terperinci

BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA Bab keempat yang merupakan hasil kajian penulis terhadap fakta-fakta

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017 GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017 Bismillahirohmaanirrohiim. Assalamu alaikum

Lebih terperinci

Rian Purusatama

Rian Purusatama Rian Purusatama 3406100132 PERANCANGAN ENVIRONMENT FILM SERIAL ANIMASI PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 PADA RUANG DIORAMA ELEKTRONIK MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Latar belakang masalah Peristiwa sejarah

Lebih terperinci

6 Kota Tempat Patung Jenderal Sudirman Berdiri Gagah

6 Kota Tempat Patung Jenderal Sudirman Berdiri Gagah 6 Kota Tempat Patung Jenderal Sudirman Berdiri Gagah Kamis, 21 Apr 2016 11:55 WIB Kurnia Yustiana Redaksi Travel Foto: (Sukma Indah/detikTravel) https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3193119/6-kota-tempat-patung-jenderal-sudirman-berdiri-gagah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang di lakukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA GUBERNUR PROVINSI PAPUA Lampiran : 2 (dua) PERATURAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Museum Kata museum berasal dari mouseion, yang berarti kuil untuk Sembilan dewi muses, anak-anak Zeus, yang melambangkan ilmu dan kesenian. Kata

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan hidup sebuah bangsa dan menyimpan berbagai karya luhur nenek moyang kita yang mencerminkan kekayaan

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 65 TAHUN 1958 (65/1958) Tanggal: 11 AGUSTUS 1958 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 65 TAHUN 1958 (65/1958) Tanggal: 11 AGUSTUS 1958 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 65 TAHUN 1958 (65/1958) Tanggal: 11 AGUSTUS 1958 (JAKARTA) Sumber: LN 1958/116; TLN NO. 1650 Tentang: PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN

Lebih terperinci

Sikap Kepahlawanan dan

Sikap Kepahlawanan dan Bab 6 Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme Pernahkah kamu menonton film tentang peperangan? Bagaimana usaha para prajurit untuk memperjuangkan sebuah kemenangan? Mereka tentu berusaha keras dan rela berkorban

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara Indonesia

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DAN MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA Nama : Chikita Putri M. Kelas : 8A Panitia Sembilan Panitia Sembilan dibentuk pada 1 Juni 1945. Panitia Sembilan ini adalah panitia yang beranggotakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1645, 2014 KEMENRISTEK. Keprotokolan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI KEMENTERIAN RISET

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

Penyampaian Data yang dapat diupload kedalam Smart City Kepada Kepala UPT Smart City Provinsi DKI Jakarta JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta

Penyampaian Data yang dapat diupload kedalam Smart City Kepada Kepala UPT Smart City Provinsi DKI Jakarta JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KANTOR PENGELOLA KAWASAN MONUMEN NASIONAL Jalan Silang Monas, Jakarta 10110 Telepon. (021) 3842777, 3504333- Fax. 3504333, e-mail. mtugumonas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Diantara banyak peninggalan bangunan bersejarah di Kota Yogyakarta adalah museum. Sebenarnya di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keteladanan berasal dari kata teladan yaitu hal - hal yang dapat ditiru atau dicontoh. Keteladanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan pribadi seseorang.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH

BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH 3.1 Pengertian Paskibra Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah dipilih mewakili kelasnya untuk mengibarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik tersendiri karena penduduknya yang beragam budaya dan agama. Untuk memasuki kota Semarang dapat

Lebih terperinci

Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso.

Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso. Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso. Gambar: Yos Sudarso tahun 1960 (sumber: Wikipedia) Laksamana Madya Yosaphat Sudarso, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Yos Sudarso, merupakan pahlawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 1959 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA, ANGGOTA DAN SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa kedudukan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena generasi muda Indonesia merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa

Lebih terperinci

No Nama Tempat Wisata Alamat Keistimewaannya. 1 Taman Suropati Jalan Taman Suropati Jakarta Dikenal Pusat sebagai "paru-pa

No Nama Tempat Wisata Alamat Keistimewaannya. 1 Taman Suropati Jalan Taman Suropati Jakarta Dikenal Pusat sebagai paru-pa Bulan depan sudah Liburan Sekolah,.lagi??!!! Wah belum sempat terpikir mau ajak anak-anak liburan ke mana? @#!! Ah belikan saja DVD film sebanyak-banyaknya dan game sebanyak-banyaknya atau komik-komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni

Lebih terperinci

BAB I INTRODUCING. revitalisasi kawasan yang berlokasi di Blok bekas fungsi bangunan: Gedung

BAB I INTRODUCING. revitalisasi kawasan yang berlokasi di Blok bekas fungsi bangunan: Gedung 5 BAB I INTRODUCING Sesuai dengan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 6 (enam) yaitu revitalisasi berbasis pengembangan kawasan multifungsi terpadu dengan tema besar Sustainability

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan pada tanggal 4 April 1974. Nama lain dari museum ini adalah Museum Fatahillah. Sesuai dengan nama resminya,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 20102010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah lokal mempunyai fungsi utama untuk menyempurnakan faktafakta yang berguna dalam menyusun sejarah nasional, terutama sejarah perjuangan pergerakan nasional

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-89 TAHUN 2017 "PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU"

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-89 TAHUN 2017 PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-89 TAHUN 2017 ASSALAMUALAIKUM WR. WB SALAM SEJAHTERA OM SWASTI ASTU NAMO BUDHAYA "PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU"

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. Bahwa Angkatan Perang dalam usahanya

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 Hari/tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011

Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011 Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN OSO SPORTS CENTER KAWASAN GRAND WISATA TAMBUN,

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa yang besar adalah bangsa yang yang menghargai sejarah. Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman tentang hal yang telah terjadi di masa lalu. Keberhasilan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1009, 2014 KEMENPAN RB. Keprotokolan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN

Lebih terperinci