Fenomena Iklan Pop-up Ditinjau dari Etika Bisnis
|
|
- Hadian Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Fenomena Iklan Pop-up Ditinjau dari Etika Bisnis Disusun oleh: Dwi Rahmayati Kelas Eksekutif B Angkatan 28 A
2 Fenomena Iklan Pop-up Ditinjau dari Etika Bisnis Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi, internet menjadi kebutuhan yang esensial bagi banyak orang, bahkan bisa dikatakan sebagian besar masyarakat, khususnya warga kota metropolitan bergantung pada internet dengan koneksi PC (Personal Computer), laptop, tablet hingga gadget yang tidak pernah bisa dilepaskan dari kegiatan sehari-hari. Dunia bisnis yang maju pesat di berbagai industri yang semakin kompetif, membuat pebisnis harus semakin jeli dalam mengaplikasikan strategi penjualannya. Marketer dari latar belakang bisnis yang berbeda, berlomba-lomba untuk menawarkan produk dan jasanya dengan strategi marketing yang mumpuni melalui bermacam-macam media dengan penggunaan biaya yang seefisien mungkin. E-business terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, yang dimanfaatkan secara optimal baik oleh perusahaan multinasional berskala besar maupun usaha-usaha pribadi berskala kecil dan menengah. Aplikasi viral marketing melalui berbagai media terbukti efektif dalam pencapaian sasaran yang diharapkan. Bagi pengguna internet, pop-up advertisement bukan suatu hal yang asing. Seperti dikutip dari Pop-up anyone?, Iklan pop-up adalah suatu bentuk dari online advertising dengan tujuan untuk menarik perhatian pengunjung website. Pop up biasanya muncul dalam jendela kedua dengan visualisasi iklan dalam bermacam-macam bentuk. ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 8.54 WIB)
3 Beragam opini bermunculan sehubungan dengan fenomena iklan pop-up. Bagi pebisnis, pop-up adalah salah satu strategi e-marketing yang efektif namun tidak demikian dengan sebagian besar pengguna internet yang kontra dengan fenomena ini. Lebih lanjut mengenai pop-up akan dibahas dalam makalah ini. Landasan Teori A. The Duty to Consumers Sesuai dengan theory of business firm s duty to consumers yang disampaikan oleh Velasquez (2014: ) perusahaan memiliki 3 kewajiban utama terhadap konsumen, yaitu: (1) The Contract view Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa kontrak mendasari relasi antara perusahaan dan pelanggan, sehingga kewajiban perusahaan adalah yang tercantum dalam kontrak tersebut. Menurut The Contract View, pelaku bisnis memiliki 4 (empat) kewajiban utama: (a) The duty to comply, dimana perusahaan menyediakan produk sesuai dengan apa yang ditawarkan. Terdapat 4 (empat) variabel utama yang berhubungan dengan kinerja produk: - Reliability, produk yang ditawarkan oleh perusahaan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen - Service Life, produk akan berfungsi dalam jangka waktu sesuai ekspektasi konsumen. Usia produk tergantung dari frekuensi pemakaian. - Maintainability, adanya pehamaman bahwa produk dapat diperbaiki jika terjadi kerusakan. Isu ini biasanya berhubungan dengan garansi. Tidak jarang penjual
4 memberikan kesan bahwa produk yang dijual tersebut dengan mudah dapat diperbaiki, walaupun sudah kadaluarsa. Namun pada kenyataannya, hal tersebut memerlukan biaya tambahan, dan bisa jadi tidak mungkin dilakukan sehubungan dengan tidak adanya persediaan suku cadang. - Safety, sesuai dengan teori kontrak, produsen memiliki kewajiban moral untuk menawarkan produk dengan tingkat risiko yang jauh lebih rendah dari apa yang dikomunikasikan kepada konsumen. (b) The duty to disclosure, dimana penjual memiliki kewajiban kepada pembeli untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai produk serta syarat dan ketentuan sehubungan dengan aktivitas jual-beli tersebut, misalnya karakteristiknya apalagi jika ada cacat produk, yang mungkin saja bisa mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut. Sudah seharusnya kontrak jual beli dilakukan secara sadar dan didasari atas keputusan untuk memilih atau tidak memilih produk tersebut secara bebas. Hal ini dikuatkan dengan pengetahuan yang cukup bagi konsumen dalam menetapkan keputusan untuk melakukan pembelian. (c) The duty not to misrepresent, jika penjual dengan sengaja menginformasikan produknya tidak sesuai dengan kondisi dan kinerjanya, hanya untuk mengarahkan pembeli melakukan keputusan pembelian, maka hal ini tidak dapat dibenarkan secara etika. Upaya ini bisa dilakukan secara lisan, gestur, dengan model peraga dan hal lainnya yang mengarah pada tindakan penipuan. (d) The duty not to coerce, keputusan pembelian bisa saja dilakukan delam keadaan stres dan emosi tidak stabil. Situasi ini dimanfaatkan oleh penjual untuk mempengaruhi
5 keputusan pembelian. Konsumen mungkin saja tidak akan mengambil keputusan pembelian dalam kondisi yang berbeda. (2) The Due Care Theory view Pandangan ini meyakini bahwa produsen memiliki posisi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan produsen, dimana produsen dapat mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin timbul dalam produk yang mereka jual. Teori ini memiliki prinsip bahwa produsen memiliki kewajiban moral untuk memastikan konsumen tidak dirugikan dan diciderai akibat produk yang mereka jual. Hal ini termasuk memastikan desain poduk dengan meminimalisasi risiko, adanya cacat produk dan menginformasikan secara jelas serta akurat mengenai dampak yang mungkin ditimbulkan produk tersebut (3) The Social Cost view Pandangan ini menyatakan bahwa produsen harus bertanggung jawab atas kecacatan atau kesalahan produk, meskipun sudah melakukan upaya terbaik dalam hal desain produk, penggunaan material yang berkualitas, sampai dengan proses produksi dan telah menyampaikan informasi mengenai kemungkinan dampak yang ditimbulkan kepada publik. Teori ini berkeyakinan bahwa produsen memiliki kewajiban untuk mengganti segala kerugian yang terjadi, meskipun tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi efek negatif tersebut atau mengeliminasinya. B. Advertising Ethics diantaranya: Menurut Velasquez (2014: ), terjadi efek sosial yang ditimbulkan oleh iklan,
6 - efek psikologis Banyak yang kritik yang timbul akibat iklan yang dianggap tidak etis, bodoh, cenderung menghina, menjijikkan dan tidak berselera. Namun iklan seperti yang disebutkan diatas, tidak bisa dikatakan melanggar etika. Semuanya kembali kepada pemahaman dan penilaian dari masing-masing individu karena iklan tidak menciptakan nilai sosial dari masyarakat. - pengeluaran biaya yang tidak efisien Penelitian menunjukkan bahwa iklan tidak berhasil menstimulasi peningkatan terhadap konsumsi produk. Iklan cenderung mempengaruhi keputusan untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Meskipun pada akhirnya, adanya iklan meningkatkan permintaan akan produk, hal ini akan menyebabkan berkembangnya industry yang berpengaruh negatif terhadap lingkungan hidup. Hal ini berarti peningkatan konsumsi tidak selamanya berakibat baik, karena tetap ada kerugian yang harus ditanggung oleh masyarakat. - mempengaruhi kekuatan pasar Para ahli menyatakan bahwa hanya perusahaan berskala besar yang memiliki kemampuan untuk beriklan dan memperoleh brand loyalty sehingga mereka dapat mengontrol porsi yang besar di pasar. Akibatnya kekuatan oligopoly yang akhirnya menguasai pasar karena tidak perusahaan kecil tidak memiliki kekuatan sebanding untuk berkompetisi. Namun penelitian ini tidak secara spesifik menunjukkan bahwa perbandingan iklan yang dilakukan perusahaan monopoli atau oligopoli dengan perusahaan-perusahaan berskala kecil. - mengarahkan keinginan konsumen
7 Iklan dianggap bersifat manulatif, mengarahkan keinginan konsumen baik dari sisi fisik maupun emosi, bahkan tidak jarang visualisasinya bersifat seksual dan menunjukkan tindakan agresif yang mengarah pada kekerasan, sehingga melanggar etika.khususnya jika dikaitkan pengaruhnya terhadap anak-anak yang notabene belum dewasa. Hal ini melanggar hak konsumen untuk membuat keputusan secara bebas dan rasional - penipuan terhadap keyakinan Iklan bisa saja mengarah pada upaya penipuan. Yang menjadi pokok permasalahan adalah bukan membenarkan iklan yang cenderung menipu, tapi memahami bahwa iklan yang mengarah pada upaya penipuan tersebut tidak beretika. Lebih lanjut Velasquez (2014: 354) menyimpulkan bahwa isu moral yang ditimbulkan bersifat kompleks dan tidak terpecahkan. Namun yang harus menjadi perhatian adalah: Social Effect: - Apa yang menjadi tujuan dari pengiklan dengan membuat iklan tersebut? - Apa efek iklan tersebut terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan Effect on Desire: - Apakah iklan tersebut informatif atau persuasif? - Jika iklan tersebut persuasif, apakah ada tujuan tertentu yang non-rasional atau menciptakan keinginan tertentu? Effects on Belief - Apakah iklan tersebut menyajikan fakta yang bisa dipercaya?
8 - Apakah iklan tersebut memiliki kecenderungan untuk mengarahkan konsumen secara tidak tepat? C. Consumer Privacy Velasquez (2014: ) menyatakan bahwa hak kebebasan pribadi mengenai apa, dengan siapa, dan seberapa banyak informasi tentang diri mereka akan diungkapkan kepada orang lain. Velasquez menyampaikan ada 2 (dua) tipe dasar hak atas kebebasan pribadi yaitu: - Psychological privacy, merupakan kebebasan untuk menghargai kehidupan pribadi seseorang - Physical privacy, merupakan kebebasan untuk menghargai kebebasan aktivitas fisik orang lain Lebih lanjut Velasquez menyimpulkan bahwa hak atas kebebasan pribadi adalah hak yang dimiliki oleh semua orang termasuk konsumen dan mengungkapkan keseimbangan antara hak kebebasan pribadi dengan bisnis merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan: - Apakah tujuan dari pengumpulan informasi yang dilakukan oleh perusahaan, badan atau institusi memberikan keuntungan bagi konsumen? - Apakah informasi yang dikumpulkan relevan dengan kebutuhan bisnis? - Apakah konsumen menginformasikan data dan tujuannya? - Apakah perusahaan mengerti bahwa informasi bersifat terbuka? - Apakah informasi tersebut akurat? - Apakah informasi tersebut aman dan tidak terbuka untuk pihak-pihak yang tidak berkepentingan?
9 Implementasi Iklan Pop-up dan Etika Bisnis Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan manusia akan kenyamanan dan penggalian informasi yang cepat dan tepat, internet mendapatkan tempat yang spesial bagi para pengunanya. Walaupun tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu kebutuhan primer, namun ketergantungan banyak orang terhadap internet, menjadikannya peluang bagi pebisnis untuk memanfaatkannya sebagai media promosi. Mulai dari fungsi dan pekerjaan yang membutuhkan data dan informasi yang cepat, sebagai alat komunikasi yang efektif sampai dengan peralihan fungsi buku dan perpustakaan di dunia pendidikan, internet dapat memuaskan kebutuhan penggunanya. Kebutuhan akan produk dan jasa sebagai pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder, internet menjalankan fungsinya sehingga dapat menggantikan sebagian besar layanan konvensional. Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, para pelaku bisnis mengoptimalisasi strategi e-marketing dengan memanfaatkannya dalam bentuk iklan pop-up. Apalagi, ditinjau dari sisi biaya, jika dibandingkan dengan mengaplikasikan traditional marketing, baik ATL (Above The Line Activities) maupun BTL (Below The Line Activities), iklan pop-up jauh lebih efisien dengan pencapaian sasaran yang massive dan terbukti efektif secara signifikan. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 oleh ad firm Advertising.com, seperti yang dikutip dari (diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB), pop-up merupakan jenis iklan yang hasilnya 13 kali lebih efektif jika dibandingkan dengan standar web-banner dari suatu situs. Iklan sembulan atau iklan unggih (bahasa Inggris: pop-up advertisement) adalah jendela iklan yang biasanya muncul tiba-tiba jika mengunjungi suatu halaman web.
10 ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.35 WIB). Pop-up akan muncul secara tiba-tiba jika pengguna mengakses suatu situs atau tidak sengaja meng-klik salah satu bagian dari situs tersebut. Iklan pop-up bisa saja berupa ajakan untuk mengunjungi situs yang berbeda dari induk situs yang dikunjungi, menjadi anggota dari komunitas tertentu, ikut ambil bagian dari layanan Multi-level Marketing (MLM), berbelanja melalui online shopping, game online, tawaran mengikuti kuis dengan hadiah jutaan bahkan milyaran rupiah, sampai dengan penawaran akan layanan yang mengarah pada pornografi (misalnya party line/hotline) dengan visualisasi yang sensual, yang digambarkan dengan model peraga baik pria maupun wanita. Iklan pop-up terkini bisa muncul dalam bentuk videography yang secara otomatis tanpa di klik, (automatically on play mode) dan mengeluarkan suara, yang membuat pengguna internet harus mencari jendela situs yang dibuka tanpa sengaja tersebut untuk menutup dan menghentikannya karena seringkali mengganggu dan tidak diinginkan yang bersangkutan. Iklan pop-up ini tidak hanya muncul dalam satu jendela, sering kali lebih muncul lebih dari satu jendela yang berbeda, apalagi jika pengguna internet tidak sengaja meng-klik bagian tertentu dari suatu situs. Tidak disadari dari satu situs yang memang kita kehendaki untuk dikunjungi, akan muncul berbagai jendela dengan bermacam-macam tawaran dalam visualisasi yang beragam dan tidak jarang jika pengguna internet ingin menghentikan iklan pop-up dengan menutup jendela tersebut, yang terjadi justru terbukanya iklan pop-up dalam versi yang utuh (satu halaman penuh) dan malah bermunculan iklan pop-up lainnya. Jika ditinjau dari etika bisnis, iklan pop-up melanggar hak kebebasan pribadi (consumer privacy) baik psychological privacy yang merupakan kebebasan untuk menghargai
11 kehidupan pribadi seseorang maupun physical privacy yang merupakan kebebasan untuk menghargai kebebasan aktivitas fisik orang lain. Iklan pop-up yang muncul tiba-tiba, tentunya mengganggu pengguna internet karena keberadaannya secara rasional tidak diinginkan oleh yang bersangkutan. Iklan pop-up juga melanggar advertising ethics, karena pengiklan tidak memperhatikan efek dari iklan yang disajikan terhadap pengguna internet (social effect). Hampir semua iklan menimbulkan effect on desire, karena bersifat persuasif dan mengarahkan keinginan tertentu dari para pengguna internet. Rata-rata iklan pop-up mengakibatkan effect on belief, karena tidak menyajikan fakta yang dapat dipercaya dan memiliki kecenderungan untuk mengarahkan konsumen secara tidak tepat apalagi jika iklan pop-up tersebut mengarah pada halhal yang bersifat sensual. Dari perspektif kewajiban perusahaan terhadap konsumen (The Contract view), maka dapat dinyatakan bahwa iklan pop-up tidak bisa memenuhi kontrak yang mendasari relasi antara perusahaan pengiklan dan konsumen. Dengan keterbatasan space dari jendela yang diakses melalui internet, maka iklan pop-up tidak menyajikan informasi secara jelas mengenai produk dan jasa yang ditawarkan sehingga gagal dalam memenuhi the duty to comply dalam menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja produk dan jasa yang ditawarkan baik dari sisi realibility, service life, maintainability, dan safety. Pengiklan pop-up tidak dapat memenuhi the duty not to misrepresent, karena dengan sengaja tidak menginformasikan secara detil apa yang ditawarkan dan cenderung mengarahkan pengguna internet untuk melakukan keputusan mengakses situs tersebut. Iklan pop-up sebagian
12 besar manipulatif dengan mengarahkan hal-hal yang berbau pornografi melalui tampilan model peraga yang sensual. Pemanfaatan kondisi dari pengguna internet yang bisa saja berada dalam keadaan stress, emosi tidak stabil sehingga dengan non-rasional mengambil keputusan untuk melakukan transaksi sesuai yang ditawarkan dalam iklan pop-up. Pengguna internet mungkin saja akan mengambil keputusan yang berada jika tidak berada dalam kondisi seperti yang disebutkan Bagi sebagian besar pengguna internet, pop-up dianggap mengganggu, karena tidak dikehendaki dan dapat dimuncul secara tiba-tiba. Menurut Devon Glenn dalam Revealed: The Most Annoying Types of Ads on the Internet [Infographic] ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB), berdasarkan survey yang dilakukan terhadap warga Amerika serikat pada tahun 2013 mengenai iklan yang dianggap mengganggu, 70% responden menyatakan bahwa iklan pop-up termasuk dalam kategori iklan yang mengganggu diantaranya dalam beraktivititas web surfing, yakni sebesar 51% dan online shopping sebesar 37%. Dengan lebih detil, hasil survei ditampilkan sebagai berikut:
13 Sumber: diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB
14 Sumber: diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB
15 Sumber: diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB Kesimpulan dan Saran Dari hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa iklan pop up melanggar etika, khususnya consumer privacy dari pengguna internet. Seperti yang disampaikan oleh Sarah Griffiths dalam artikel di media online ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam WIB), Ethan Zuckerman, penemu iklan pop-up pada tahun 1990-an meminta maaf kepada publik secara terbuka karena temuannya menjadi salah satu bentuk iklan yang paling dibenci, karena dianggap mengganggu privacy dari pengguna internet. Melalui situs tersebut, disampaikan bahwa pada awal ditemukannya, tidak ada maksud negatif dalam implementasi ke depannya. Dalam situs tersebut, Ethan juga menyatakan bahwa banyak cara lain yang lebih etis untuk optimalisasi bentuk iklan dalam aplikasi e-marketing.
16 Meskipun banyak penangkal pop-up yang ditawarkan melalui program yang terintegrasi dengan browser, misalnya pada Mozilla, Opera, Internet Explorer atau software lainnya seperti yang terdapat dalam windows, namun tidak sedikit iklan pop-up masih yang masih bisa menembus program penangkal dengan kecanggihan yang dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia IT. Serangkaian upaya ini terus dilakukan agar strategi e-marketing dapat terus berjalan dengan efektif. Para pengiklan sudah seharusnya menyadari bahwa pengguna internet terganggu kebebasan pribadinnya dengan fenomena iklan pop-up ini. Para pebisnis ini perlu menyadari keberlangsungan usaha mereka sehubungan dengan keresahan pengguna internet akan berdampak pada reputasi merek dari produk maupun jasa yang ditawarkan. Perlu dieksplorasi upaya lainnya dalam strategi implementasi e-marketing yang efektif dan tidak melanggar etika dan consumer privacy. Para pemilik situs perlu meninjau dan mempertimbangkan untuk tidak memberikan tempat bagi para pengiklan pop-up. Seperti yang dilakukan oleh salah satu situs bisnis, opini, edukasi, hobi dan hiburan di Indonesia bidhuan.com yang menghentikan dan tidak melanjutkan penjualan space untuk iklan pop-up. Seperti yang disampaikan dalam artikel online Saatnya Matikan Iklan Berjenis PopUnder, PopUp atau Interestial ( yang diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam WIB), bahwa tidak ada tempat untuk jenis iklan yang mengganggu kebebasan pengunjung situs tersebut termasuk pop-up. Walaupun disadari bahwa hal ini dapat mengurangi pendapatan situs dari iklan serta kemungkinan menurunnya web-traffic, namun dengan mempertimbangkan dampak negatif dan kenyamanan pengguna internet maka iklan termasuk pop-up dihentikan. Hal ini perlu ditiru oleh para pemilik
17 situs lainnya untuk meminimalisasi bermunculannya iklan pop-up yang sangat menggangu pengguna internet. Peraturan perundangan-undangan mengenai teknologi informasi memang masih terbatas ruang lingkupnya. Untuk itu, para pengguna internet harus menyadari hak akan kenyamanan dan kebebasan pribadi, dan mengajukan keberatan secara terbuka, jika iklan pop-up dianggap semakin mengganggu. Dengan demikian, akan memacu kesadaran bagi pelaku bisnis maupun pemilik situs untuk menwarkan produk dan jasa dengan cara yang beretika.
18 Daftar Pustaka Glenn, Devon. Revealed: The Most Annoying Types of Ads on the Internet [Infographic] ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB) Griffiths, Sarah ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam WIB) Velasquez, Manuel G., Business Ethics: Concept and Cases, Seventh Edition. Pearson International Edition. ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 8.54 WIB) (diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.17 WIB) ( diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 9.35 WIB). ( yang diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam WIB),
ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN. Tanggungjawab Perusahaan Terhadap Konsumen
ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN Tanggungjawab Perusahaan Terhadap Konsumen Fakta ttg Produk di Pasaran Kecelakaan dan kerugian karena produk: di AS 3.000.000 orang terluka, 2.000.000 orang masuk RS, 500.000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi, pertumbuhan internet sangat berkembang dengan pesat, karena didorong semakin baiknya kemudahan dalam penggunaan internet, biaya akses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bertransaksi yang biasa kita kenal dengan berbelanja adalah kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Sesuai dengan kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Semakin canggihnya gadget dan teknologi nirkabel, semakin meningkatkan
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE
TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE Nama : Dian Falta Berdia Nim : 10.12.5047 Jurusan/Kelas : S1SI08/10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ledakan media memampukan perusahaan menjual produk dan jasa secara langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara. Media yang ada, cetak dan siaran, katalog,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh. efektivitas iklan internet dan kelompok referensi terhadap
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas iklan internet dan kelompok referensi terhadap persepsi kualitas dan dampaknya terhadap
Lebih terperinciABSTRAK Universitas paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013
ABSTRAK Universitas paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Nama : Dimas Radityo Sudarsono NIM : 205000064 Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Apple Melalui Komunitas Id-mac (Studi Deskriptif Tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era digital ini perkembangan internet di Indonesia semakin melaju pesat ditandai dengan meningkatkan jumlah penggunaan internet pertahunnya. Hanya penyedia layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang kita sebut dengan internet (International Network), internet saat ini sangat menujang
Lebih terperinciSILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE
SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada
Lebih terperinciCUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP
CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan teknologi semakin mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan dan
Lebih terperinciCustomer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software
Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan. Periklanan merupakan alat komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periklanan merupakan salah satu aktivitas pemasaran yang memiliki peran penting dalam mendukung daya saing dan keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru diciptakan, termasuk teknologi telekomunikasi. Teknologi komunikasi dikembangkan
Lebih terperinciSilabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce
KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada mahasiswa Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi internet. Perkembangan teknologi internet telah mengubah pola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi semakin maju, salah satunya yaitu adanya teknologi internet. Perkembangan teknologi internet telah mengubah pola interaksi masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam masyarakat terutama dalam melaksanakan aktivitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital
1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman membentuk perubahan pola pikir dan gaya hidup yang pada akhirnya melahirkan suatu budaya baru dalam kehidupan, terutama dalam hal perdagangan, dimulai
Lebih terperinciKebijakan Privasi (Privacy Policy)
Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.
Lebih terperinciPENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE
PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE (Studi Kasus pada Pengguna E-commerce Elevenia Di Kota Semarang) Oleh : Shri Isyanahapsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam publikasi hasil survei yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit semaksimal mungkin, sehingga banyak yang kurang memperhatikan hal lain selain bagaimana cara meningkatkan
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang banyak hingga mencapai 237,641,326 jiwa pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang padat akan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia merupakan salah satu penyebab Indonesia memiliki jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat saat ini. Internet sudah dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh negara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya inovasi yang ada, dari yang sederhana sampai yang menghebohkan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet saat ini banyak diadopsi oleh pelaku bisnis untuk mendukung kegiatan binis yang dijalankan. Konsep pemasaran di internet yang lebih dikenal dengan
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : MITA PERMATA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STRATEGI MARKETING DALAM E-BUSINESS DISUSUN OLEH : MITA PERMATA 08.11.2313 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan usaha yang semakin kompetitif dan semakin meningkat diantara para produsen, menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sedang maraknya perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia dan telah menciptakan banyak inovasi dan keahlian baru disegala bidang informasi tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era tranformasi menjadikan elektronik sebagai salah satu kebutuhan hidup yang harus terpenuhi, dengan berbagai kecanggihan yang selalu menjadikan
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo UNKL347
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metoda Kerja Kerangka Pemikiran Konseptual
15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi kajian tugas akhir ini akan dilakukan di Bekasi Jawa Barat serta melakukan survei melalui online (situs www.shofiatoys.com). Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai
Lebih terperinciE-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce
E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan global yang semakin cepat menyebabkan setiap perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan meningkatkan
Lebih terperinciLaporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif
Laporan Hasil Penelitian PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif Anak-anak dan remaja yang jumlahnya mencapai hampir sepertiga penduduk yang berjumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bisnis sangatlah kuat. Banyak perusahaan bersaing dalam pemasaran dan dengan berkembangnya teknologi saat ini yang semakin canggih, maka perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet sekarang ini menjadi sebuah alat penyediaan informasi serta pembelian produk. Kemajuan dalam teknologi internet ini memungkinkan konsumen
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri fesyen merupakan salah satu industri yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Kebutuhan dasar manusia akan pakaian merupakan alasan utama mengapa industri
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI 1401142097 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinci1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling
1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciPENINGKATAN JANGKAUAN PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DAN WEB: SUATU PENGANTAR. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si
PENINGKATAN JANGKAUAN PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DAN WEB: SUATU PENGANTAR Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu fenomena yang sangat erat hubungannya dengan dunia bisnis. Di era ini, perekonomian dunia berkembang dengan cepat dan pesat. Berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Tokopedia Tokopedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce yang memungkinkan setiap pebisnis di Indonesia
Lebih terperinciGambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia, terutama pada cara manusia mengkonsumsi informasi. Perkembangan ini dilihat dari
Lebih terperinciCARA MENGHILANGKAN IKLAN YANG MUNCUL DI DESKTOP
CARA MENGHILANGKAN IKLAN YANG MUNCUL DI DESKTOP Nita Yuliani nitayuliani30@gmail.com Abstrak Iklan merupakan sebuah promosi yang dilakukan oleh seseorang, saat ini iklan banyak sekali kita jumpai pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari. Beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com Tokopedia.com merupakan sebuah toko online yang dimiliki oleh Indonesia. Website ini menjual berbagai macam barang elektronik,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja
Lebih terperinciE-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet sebagai sebuah media informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dahulu internet hanya bisa digunakan untuk mencari informasi, sekarang internet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan
Lebih terperinciKEBIJAKAN BERIKLAN GUALAPER.COM
KEBIJAKAN BERIKLAN GUALAPER.COM Apakah usaha yang anda jalankan ingin dilihat, dikenal dan didatangi oleh konsumen anda secara cepat?? Kami memberikan fasilitas untuk anda pelaku usaha yang ingin mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka dengan berbagai kemunculan teknologi baru. Hadirnya produk-produk berteknologi baru di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik
Lebih terperinciBAB. XI PUBLISITAS PR LEWAT IKLAN ONLINE
BAB. XI PUBLISITAS PR LEWAT IKLAN ONLINE SEJARAH ADVERTISING Penerbitan iklan pertama kali muncul tahun 1704 pada harian Boston News Letter. Konsep iklan kemudian mulai dikenal luas dan muncul di media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 ini, dapat dirasakan kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis yang bisa berkompetisi dengan optimal atau maksimal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios interaktif dan CD-ROM, sampai TV digital dan radio pada saat ini telah membawa kita ke dalam
Lebih terperinciOnline Advertising IKL 260. Pertemuan 1 Perubahan wajah pemasaran
Online Advertising IKL 260 Pertemuan 1 Perubahan wajah pemasaran Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 1 Slide 2 Kuis S r _ h F e _ k G g
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Diawali dengan masuknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Diawali dengan masuknya internet sekitar tahun 1994, saat ini pemakai internet di indonesia sudah mencapai 16 juta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan
Lebih terperinciPEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE
PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE 1. Apa itu Pemasaran Langsung 2. Manfaat dan Pertumbuhan Pemasaran Langsung 3. Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung 4. Bentuk Pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : (tanggal akses 1 November 2011) Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha Pada tahun 1996, Larry Page dan Sergey Brin membuat mesin pencari kata BackRub link yang digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 / M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah tatanan kegiatan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proposisi nilai dari
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Miftakul Azizah NPM
PERBANDINGAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK GARMEN DI INTERNET DENGAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jawa Timur Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di Indonesia, ditandai dengan semakin banyak dan menjamurnya pasar swalayan di berbagai tempat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat.semakin banyak penjual yang mencoba masuk ke dalam pasar yang baru.di tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, persaingan pasar semakin hari terasa semakin ketat.semakin banyak penjual yang mencoba masuk ke dalam pasar yang baru.di tengah persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan internet memberikan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Mulainya era digital membuat masyarakat terdorong dalam melakukan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono
PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN Jennifer Agustin D. Koeshartono Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem
Lebih terperinciMODUL KAPITA SELEKTA PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si
PERTEMUAN 14 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Pengertian dan karaktersitik periklanan Interaktif. DESKRIPSI Pembahasan pada modul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BERJUALAN KUE MELALUI MEDIA INTERNET
PELUANG BISNIS BERJUALAN KUE MELALUI MEDIA INTERNET KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS disusun oleh Nama : Kristyawan Susanto NIM : 11.01.2906 Jurusan : Teknik Informatika Program study : D3 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam bisnis maupun konsumen. Keberadaan internet menjadi media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet semakin pesat terlebih dengan adanya teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan fungsinya. Selain untuk koneksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha saat ini sudah menjadikan informasi sebagai pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu perusahaan demi tercapainya
Lebih terperinciIII. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce
III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
Lebih terperinci