JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 1. No. 2 Juni 2017
|
|
- Farida Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN GOING CONCERN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TIA NOVIRA SUCIPTO FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA ABSTRACT The purpose of this research is to know the factors (company's financial condition, audit opinion of previous year, company growth, firm size, auditor's reputation, and leverage) influence disclosure of going concern of company at various industry sector listed in Indonesia Stock Exchange. Population used in this research is all industry sector miscellaneous industry which listed in Bursa Efek Indonesia (BEI). From 120 companies as a population taken sample of 75 companies determined by purposive sampling method. The criteria used in the sample determination are the various industry sectors listed on the Indonesia Stock Exchange as of 1 January and do not issue the financial statements as of 31 December continuously. The method of analysis used is logistic regression. The results showed that simultaneous independent variables significantly influence the disclosure of going concern company. While the partial audit opinion of the previous year has a significant effect on the disclosure of going concern, while other variables (corporate financial condition, company growth, firm size, auditor reputation, and leverage) have no significant effect on going concern disclosure. The granting of an opinion audit with the disclosure of going concern is given to companies that are in jeopardy of their financial condition, but can still operate in the future. So the users of financial statements, especially investors or stock buyers do not doubt the existence of the company. Providing an audit opinion with the disclosure of this going concern opinion can also spur the company to improve its financial quality. Keywords: Going concern, company's financial condition, audit opinion of previous year, company growth, company size. Pendahuluan Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa perusahaan besar di Amerika, seperti Enron dan WorldCom. Kasus seperti ini sangat memukul profesi akuntan publik. Hal ini dapat dipahami karena auditor merupakan pihak yang paling rentan tanggungjawabnya dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Selain itu auditor juga bertanggungjawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu yang pantas tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (SPAP Seksi 241, 2001). Weiss (2002), menemukan bahwa dari 228 perusahaan publik yang mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan lainnya menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan (Tucker et al., 2003). Fakta ini memunculkan pertanyaan mengapa perusahaan yang dinyatakan mendapat opini wajar tanpa pengecualian bisa berhenti beroperasi. Reputasi sebuah kantor akuntan publik dipertaruhkan ketika opini yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Auditor harus memiliki keberanian untuk mengungkapkan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan klien. Pengungkapan going concern seharusnya diberikan oleh auditor dan dimasukkan dalam Laporan Auditor Independen. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut menjadi bermasalah. Istilah going concern disebut juga sebagai kontinuitas yang merupakan asumsi bahwa suatu bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas. 1
2 Going concern berarti suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Auditor harus bertanggungjawab atas going concern yang dikeluarkan tersebut, karena akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan. Going concern yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going concern. Semakin terganggu kondisi suatu perusahaan atau semakin memburuknya kondisi perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan menerima going concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan keuangan, maka auditor tidak pernah mengeluarkan going concern, Mckeown et.al. (1991). Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonomi dalam industri maupun kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Setyarno et.al., 2006). Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan laba yang tinggi cenderung memiliki laporan sewajarnya, sehingga potensi untuk mendapatkan opini yang baik akan lebih besar. Altman (1968), dalam Petronela (2004), mengemukakan bahwa perusahaan yang laba tidak akan mengalami kebangkrutan, karena kebangkrutan merupakan salah satu alasan bagi auditor untuk memberikan going concern. Perusahaan dengan negative growth mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar ke arah kebangkrutan. Setyarno et.al. (2006) menyatakan bahwa auditor dalam menerbitkan going concern akan mempertimbangkan going concern yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Penelitian tersebut memberikan bukti empiris bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan going concern. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkaan Going Concern Perusahaan pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil judul ini diharapkan nantinya peneliti mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang going concern suatu perusahaan serta dapat juga menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas keuangan dalam sebuah perusahaan. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, dimana purposive sampling adalah penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu dan sudah tersedia rencana sebelumnya biasanya predefinisi terhadap kelompok-kelompok dan kekhususan khas yang dicari. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1 Januari Tidak menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember dari tahun secara kontiniu. Pengungkapan going concern Pengungkapan going concern adalah opini audit dengan pengungkapan going concern yang diberikan oleh auditor tentang kelangsungan hidup suatu entitas atau badan usaha. kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut menjadi bermasalah. Istilah going concern disebut juga sebagai kontinuitas yang merupakan asumsi bahwa suatu bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Kondisi Keuangan Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going concern (Ramadhany, 2004). Semakin 2
3 terganggu kondisi suatu perusahaan atau semakin memburuknya kondisi perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan menerima asumsi going concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan keuangan, maka auditor tidak pernah mengeluarkan asumsi going concern. Kondisi ini digambarkan dari rasio keuangan yang dapat memberikan indikasi apakah perusahaan dalam kondisi baik (sehat) atau dalam kondisi buruk (sakit). Perusahaan yang baik (sehat) mempunyai profitabilitas yang besar dan cenderung memiliki laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan opini yang baik akan lebih besar dibandingkan dengan jika profitabilitasnya rendah (Petronela, 2004). Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini audit tahun sebelumnya berdasarkan penelitian Nogler (1995, dalam Carcello dan Neal (2000), memberikan bukti bahwa setelah auditor mengeluarkan opini dengan pengungkapan going concern, perusahaan harus menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan untuk memperoleh keuangan yang signifikan untuk memperolah asumsi bersih pada tahun berikutnya. Jika tidak mengalami peningkatan keuangan, maka pengeluaran going concern dapat diberikan kembali. Ramadhany (2004), dalam penelitian analisis faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern pada perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress di BEJ. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan, laba yang tinggi pada umumnya menandakan arus kas yang tinggi (Weston dan Bringham, 1993). Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi cenderung memiliki laporan sewajarnya, sehingga potensi untuk mendapatkan opini yang baik (opini tanpa pengungkapan goingconcern) akan lebih besar. Altman (1968), dalam Petronela (2004), mengemukakan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang negatif mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar ke arah kebangkrutan sehingga perusahaan yang laba tidak akan mengalami kebangkrutan merupakan salah satu dasar bagi auditor untuk memberikan opini dengan pengungkapan going concern, maka perusahaan yang mengalami pertumbuhan perusahaan yang negatif akan makin tinggi kecenderungan untuk menerima opini dengan pengungkapan going concern. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan, McKeown et. al. (1991), mengatakan bahwa perusahaan besar lebih banyak menawarkan fee audit tinggi daripada yang ditawarkan oleh perusahaan kecil. Dalam kaitannya mengenai kehilangan fee audit yang signifikan tersebut, sehingga auditor mungkin ragu untuk mengeluarkan opini audit dengan pengungkapan going concern pada perusahan besar. Mutchler, et. al. (1997) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit dengan pengungkapan going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Reputasi Auditor Reputasi auditor sebuah kantor akuntan publik dipertaruhkan ketika opini yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Auditor harus memiliki keberanian untuk mengungkapkan permasalahan mengenai kelangsungan hidup (going concern) perusahaan klien. Permasalahan going concern seharusnya diberikan oleh auditor dan dimasukkan dalam opini auditnya pada saat opini audit itu diterbitkan. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas. Reputasi auditor menunjukkan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Craswell et al. (1995), dalam Fanny dan Saputra (2005), menyatakan bahwa klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari KAP besar dan yang memiliki afiliasi dengan KAP internasional yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor 3
4 tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern demi menjaga reputasi mereka. Leverage Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditor. Rasio leverage diukur dengan menggunakan rasio debt to total assets. Rasio leverage yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage, semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. Pembahasan 1. Pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel kondisi keuangan perusahaan yang diproksi dengan current ratio, mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,572 adalah lebih besar dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 0,093 lebih kecil dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar 6,050. Hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak atau hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara kondisi keuangan perusahaan terhadap pengungkapan going concern. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arga dan Linda (2007), yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara kondisi perusahaan terhadap pengungkapan going concern, karena semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi auditor untuk memberikan opini dengan pengungkapan going concern. Hal ini dikarenakan auditor hanya akan memberikan opini dengan pengungkapan going concern jika perusahaan dikatakan bangkrut atau sulit melanjutkan kelangsungan hidup usahanya. 2. Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel opini audit tahun sebelumnya, mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 34,227 lebih besar dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar 6,050. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima atau hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara opini audit sebelumnya terhadap pengungkapan going concern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor sangat memperhatikan opini dengan pengungkapan going concern yang diterima perusahaan pada tahun sebelumnya. Hal ini sesuai dengan kesimpulan Mutchler (1985) yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini dengan pengungkapan going concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari Nogler (1995) yang menemukan bukti bahwa setelah auditor mengeluarkan opini dengan pengungkapan going concern. Perusahaan harus menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan untuk memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) pada tahun berikutnya, jika tidak maka penerbitan opini dengan pengungkapan going concern dapat diberikan kembali. 3. Pengaruh pertumbuhan laba perusahaan terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel pertumbuhan Laba perusahaan yang diproksi dengan persentase pertumbuhan laba, mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,504 adalah lebih besar dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 0,926 lebih kecil dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar 6,050. Hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak atau hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan going concern. 4
5 Tidak adanya jaminan bahwa perusahaan yang mengalami peningkatan pada penjualan bersihnya juga akan mengalami peningkatan laba bersihnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum bisa lepas dari permasalahan keuangan yang dihadapinya. Hal itu berarti bahwa rasio pertumbuhan laba tidak bisa menjamin perusahaan untuk tidak menerima opini audit dengan pengungkapan going concern. 4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel ukuran perusahaan yang diproksi dengan persentase total aset, mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,315 adalah lebih besar dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 1,009 lebih kecil dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar 6,050. Hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak atau hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan going concern. Berbeda dengan penelitian Mutchler (1985) yang menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Lain hal lagi dengan McKeown et. al. (1991), mengatakan bahwa perusahaan besar lebih banyak menawarkan fee audit tinggi daripada yang ditawarkan oleh perusahaan kecil. Dalam kaitannya mengenai kehilangan fee audit yang signifikan tersebut, sehingga auditor mungkin ragu untuk mengeluarkan opini audit going concern pada perusahan besar. Mutchler et. al. (1997), dalam penelitian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laporan audit pada perusahaan yang gulung tikar. Memberikan bukti empiris bahwa ada hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan penerimaan opini audit going concern. 5. Pengaruh reputasi auditor terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel reputasi auditor diproksikan dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,665 adalah lebih besar dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 0,187 lebih kecil dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar Hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak atau hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara reputasi auditor terhadap pengungkapan going concern. Hasil penelitian ini tidak mendukung logika teori deep pocket (teori yang menyatakan bahwa auditor besar menarik biaya premi karena kekayaan mereka yang lebih besar dapat mengurangi eksposur klien dengan cara litigasi yaitu dengan bentuk penanganan klien dalam hal beracara di pengadilan baik itu perkara perdata maupun pidana, termasuk didalamnya mendampingi klien dalam pemeriksaan pada Kepolisian, Kejaksaan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil maupun di Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pengadilan dan reputasi yang meramalkan hubungan positif antara skala auditor dan kualitas audit yang dikemukakan oleh DeAngelo (1981). DeAngelo (1981) menyatakan bahwa auditor berskala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kritikan kerusakan reputasi dibandingkan pada auditor berskala kecil, termasuk dalam mendeteksi dan melaporkan masalah going concern kliennya. Penemuan empiris dalam penelitian ini juga tidak mendukung penelitian Mutchler (1997) yang menemukan bukti univariate bahwa auditor berskala besar (Big Six) lebih cenderung untuk mengeluarkan opini dengan pengungkapan going concern pada perusahaan yang mengalami financial distress dibandingkan auditor berskala kecil (non-big Six). Tetapi hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Messier (1983) dan penelitian Chewning (1989). Hasil temuan Messier (1983) menemukan bukti bahwa partner bukan Big- Eight (auditor skala kecil) memiliki materialitas yang rendah dibanding partner Big-Eight, yaitu mereka lebih berkeinginan mengungkapkan masalah yang ada termasuk masalah going concern. Sedangkan Chewning (1989) menemukan bukti bahwa auditor non Big-Six cenderung lebih banyak mengeluarkan modifikasi konsistensi going concern daripada auditor Big Six. 5
6 6. Pengaruh leverage terhadap pengungkapan going concern Dari hasil pengujian pada Tabel 5.16 variabel leverage diproksikan dengan persentase debt to total assets, mempunyai Asymptotic Significance (Sig.) sebesar 0,849 adalah lebih besar dari 0,05 (α) dan nilai Wald Statistic 0,036 lebih kecil dibandingkan dengan Chi-Square tabel sebesar 6,050. Hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak atau hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α=0,05 antara leverage terhadap pengungkapan going concern. Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern perusahaan. Penyebabnya adalah karena rasio leverage hanya melihat pengaruh penggunaan hutang terhadap laba. Sementara pertumbuhan laba tidak mempunyai pengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel-variabel bebas (kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, reputasi auditor, dan leverage) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan going concern perusahaan. 2. Secara parsial opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan going concern, sedangkan variabel lain (kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, reputasi auditor, dan leverage) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan going concern. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arga dan Sentosa (2007), Eko, Indira dan Faisal (2006), dan Solikah (2007), yaitu opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini dengan pengungkapan going concern perusahaan. Namun berbeda pada kondisi keuangan perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Arga dan Sentosa (2007), Eko, Indira dan Faisal (2006), dan Solikah (2007), kondisi keuangan yang diproksikan dengan empat model prediksi kebangkrutan (The Zmijeski Model, The Altman Model, Revised Altman Model, dan Springate Model) mempunyai pengaruh terhadap penerimaaan opini audit dengan pengungkapan going concern. Sementara pada penelitian ini, kondisi keuangan yang diproksikan dengan current ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor sangat memperhatikan pengungkapan going concern pada opini audit yang diterima perusahaan pada tahun sebelumnya. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Nogler (1995) yang menemukan bukti bahwa setelah auditor mengeluarkan opini audit dengan pengungkapan going concern, perusahaan harus menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan untuk memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) pada tahun berikutnya, jika tidak maka penerbitan opini audit dengan pengungkapan going concern dapat diberikan kembali. 4. Disimpulkan bahwa pemberian opini audit dengan pengungkapan going concern ini diberikan pada perusahaan yang terancam kondisi keuangannya, namun tetap bisa beroperasi di masa yang akan datang (berkelanjutan/going concern). Sehingga para pengguna laporan keuangan terutama investor ataupun pembeli saham tidak ragu akan keberadaan perusahaan tersebut. Pemberian opini audit dengan pengungkapan opini going concern ini juga dapat memacu perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas keuangannya. Saran Adapun Saran kepada peneliti lanjutan adalah: 1. Agar dapat menambah jumlah sampel perusahaan yang diteliti dan bidang perusahaan yang akan diteliti, jadi bukan hanya sektor aneka industri saja. 2. Agar variabel pertumbuhan perusahaan sebaiknya menggunakan alternatif pengukuran lain selain laba, seperti arus kas operasi bersih yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada kenyataannya. 6
7 3. Dapat menambahkan variabel independen lain yang mungkin berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern, misalnya lama perikatan audit. Daftar Pustaka Arens, Alvin A, dan James K Lobbecke, Auditing : Pendekatan Terpadu (Judul Asli :Auditing : An Integrated Approach) Edisi Revisi, Jilid I. Penerjemah Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta. Arifin, Johar, Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta. Boynton, William C, Johnson, Raymond.N, Kell, Walter. G, Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Jakarta. Erlangga. Carcello, J.V. and Nea, T.L., Audit Committe Composition and Auditor Reporting Review. Volume 75 No. 4 hal The Accounting Djalal Nachrowi, Nachrowi. Dan Usman, Hardius, Penggunaan Teknik Ekonometri. Edisi Revisi. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Gavious, I. (2007), Alternative perspectives to deal with auditors agency problem, Critical Perspectives on Accounting 18, Ghozali, Imam., Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Healy, P. & Lys, T. (1986). Auditor Changes Following Big Eight Takeovers of Non Big Eight Firms. Journal of Accounting and Public Policy (Winter), Hani, Clearly., dan Mukhlasin, Going Concern dan Opini Audit : Suatu Studi Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VI :37 6 maret 2011 jam Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat. Jensen, M. & Meckling, W. (1976). Theory of the firm: Managerial behaviour, agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics 3 (4), Joanna, L.H. (1994). The Effect of Experience on Concensus of Going Concern Judgments. Behavioral Research in Accounting, 6, Kuncoro, M., Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta. LaSalle, R.E. & Anandarajan, A. (1996). Auditor View on the Type of Audit Report Issued to Entities 74 with Going Concern Uncertainties. Accounting Horizons, 10, Lubis, Ade Fatma., dan Syahputra, Adi., Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis. Penerbit Waty Grafika, Medan. McKeown, J. Mutchler, J., dan Hopwood W., Towards an Explanation of Auditor Failure to Modify the audit Opinion of Bankrupt Companies. Auditing : A Journal Practice & Theory. Supplement
8 Mutchler, J., A Multivariate Analysis of the Going Concern Opinion Decision. Journal of Accounting Research Autumn. Mutchler, J., Auditors Perceptions of the Going Concern Opinion Decision Practice & Theory. Auditing : Journal Mutchler, J. F., W. Hopwood, and J.C. McKeown., The Influence of Contrary Information and Mitigating Factors on Audit Report Decisions on Bankrupt Companies. Journal of Accounting Research. Autumn. Nawari, Analisis Statistik dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta. Nogler, G.E The Resolution of Auditor Going Concern Opinions. Auditing : A Journal of Practice & Theory. Fall. Pp Palmrose, Z. (1984). The Demand for Quality Differentiated Audit Services in an Agency Cost Setting: An Empirical Investigation Auditing Research Symposium, Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X Makassar. Petronela, T., Perkembangan Going Concern Perusahaan dalam Pemberian Opini Audit. Jurnal Balance, Purba, Marisi P, Company Going Concern. Ramadhany, Alexander, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi Volume 4. Rudyawan, AP, Badera, I Dewa Nyoman, Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, Dan Reputasi Auditor. Jurnal Akuntansi & Bisnis Volume 4, 2 Juli Santosa, Arga Fajar. dan Wedari, L.K., Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. JAAI Volume 11 No. 2, Desember 2007 : Sartono, dan R. Agus., Manajemen Keuangan, Edisi 3. BPFE Yogyakarta. Setiawan, Santy, Opini Going Concern dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume V No. 1, Mei Setyarno, Eko Budi, Januarti, Indira., dan Faisal, Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Situmorang, Syafrizal H, Muda, Iskandar, Dalimunthe, Doli M Ja far, Fadli, Syarif, Fauzi, Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis. USU Press, Medan. Solikah, Badingatus, Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Maksi, Vol.4. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV Alfabeta. Bandung. 8
9 Tucker, Robert R., Ella Mae Matsumura, dan K. R. Subramanyam Going Concern Judgements: An Experimental Test of The Self-fulfilling Prophecy and Forecast Accuracy. Umar, Husein, 2003, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Venuti, E.K. (2004). The Going Concern Assumption Revisited: Assessing a Company s Future Viability. The CPA Journal, 74, 5, Watts, R. & Zimmerman, J. (1986). Positive Accounting Theory. New York, NY: Prentice Hall. Weston, J.Fred dan Eugene F.Brigham, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jilid I. Edisi ke-9. Jakarta : Erlangga. 9
BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa perusahaan besar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Teori agensi, menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa : 1. Peramalan manajemen tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern karena perusahaan yang
Lebih terperinciMutchler, J.F., W. Hopwood, dan J.C McKeown The Influence of Contrary Information and Mitigating Factors on Audit Report Decisions on Bankrupt
DAFTAR PUSTAKA Altman, Edward I. 1968. Financial Ratio Discriminant Analisis and The Prediction of Corporate Bankruptcy, Jurnal of Finance Vol XXIII 4:589-609. Arens, Alvin.A. Randal. J. Elder and Mark.S.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. repository.unisba.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Arens dan Loebecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Arens, Alvin dan James K Lobbecke. 2008. Auditting dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang harus disajikan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang harus disajikan oleh entitas. Laporan keuangan merupakan bagian dari siklus akuntansi yang menggambarkan kondisi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN
MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 7, No. 1, Edisi Maret 2015, Hlm. 23-29 http: //www.tsm.ac.id/mb FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN YOLANDA
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern. 2. Kondisi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak kasus mengenai manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada akhirnya bangkrut,
Lebih terperinciDIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 01, Halaman 1-13 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi bisnis yang akurat menjadi salah satu kebutuhan utama bagi para pelaku bisnis. Informasi ini diperlukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agus, Sartono. R, Manajemen keuangan. Yogyakarta: Penerbit BPFE- Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Agus, Sartono. R, 1998. Manajemen keuangan. Yogyakarta: Penerbit BPFE- Yogyakarta Alamanda, Karina Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Debt Default
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau profit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau profit yang tinggi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Going concern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. (Standar Akuntansi Keuangan, 2012).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa perusahaan
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PARAGRAF GOING CONCERN
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 16, No. 1, Juni 2014, Hlm. 86-93 http: //www.tsm.ac.id/jba VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PARAGRAF GOING CONCERN HARYO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Going concern merupakan salah satu asumsi dasar yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAAN UKDW. sistem keuangan semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Krisis ini
BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang terjadi tahun 2008 lalu telah memberikan dampak buruk bagi perekonomian dunia. Krisis yang berasal dari Amerika Serikat ini membawa
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan adalah sebagai berikut: 1. Kualitas audit berpengaruh positif terhadap kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan besar, seperti Enron dan WorldCom di Amerika yang UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak terjadi kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi pada perusahaan besar, seperti Enron dan WorldCom di Amerika yang melibatkan banyak pihak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Suatu perusahaan menjalankan bisnisnya tidak hanya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran auditor salah satunya adalah dengan memberikan opini terhadap suatu perusahaan. Opini auditor sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha. Going
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha. Going concern juga merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan tidak bermaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan ekonomi, yang dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Auditing Practice Board SAS 600: Auditor s Reports on Financial Statements.London:APB
DAFTAR PUSTAKA Alam, P., Booth, D., Lee, K., & Thordason, T.2000. The use of fuzzi clustering and self-organizing neural networks for identifying potentially failing banks: failurean experimental study.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan global pada saat ini mengharuskan perusahaan berfikir tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam menggambarkan kinerja suatu perusahaan, khususnya perusahaan publik. Agar informasi dalam laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investor merupakan salah satu pelaku investasi yang memiliki kaitan erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam mengambil suatu keputusan investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan ekonomi, yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha, dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap mampu mempertahankan kegiatan usahanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan perkonomian suatu negara bisa dilihat melalui perkembangan dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perkonomian suatu negara bisa dilihat melalui perkembangan dunia bisnis di negara tersebut. Dunia bisnis dapat menjadi indikator apakah negara tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia bisnis di negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan indikator utama untuk melihat
Lebih terperinciDeAngelo, L. E. (1981). Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and Economics, vol 3, pp
DAFTAR PUSTAKA Altman, E., & McGough, T. (1974, Desember). Evaluation of a Company as a Going Concern. Journal of Accountancy, pp. 50-57. Ardiani, N., Nur, E. D., & Azlina, N. (2012). Pengaruh Audit Tenure,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
41 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh reputasi auditor, financial distress, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini going concern. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika entitas mengalami kondisi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap pemberian opini audit going concern.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam landasan teori ini dijelaskan mengenai teori yang mendasari atau
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Dalam landasan teori ini dijelaskan mengenai teori yang mendasari atau mendukung perumusan hipotesis dalam penelitian ini, selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus beroperasi secara berkesinambungan untuk suatu masa yang tidak tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam ilmu akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas ekonomi yang berdiri sendiri yang berbeda dari pemiliknya. Entitas ekonomi ini dianggap akan terus
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa debt default yang diukur dengan menggunakan rasio leverage tidak berpengaruh terhadap pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada akhirnya bangkrut, menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan jumlah bank di Indonesia begitu pesat dan menciptakan persaingan begitu besar, yang akhirnya menimbulkan praktik-praktik tidak sehat. Dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan indikator utama untuk melihat
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK AUDITOR PADA KUALIFIKASI OPINI KELANGSUNGAN USAHA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3 (2014):439-453 PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK AUDITOR PADA KUALIFIKASI OPINI KELANGSUNGAN USAHA Ni Luh Putu Ratna Wahyu Lestari 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kasus ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir tercatat beberapa perusahaan berskala global maupun nasional mengalami kepailitan. Kondisi ini harus disikapi oleh akuntan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Asumsi kelangsungan usaha atau going concern adalah salah satu asumsi yang harus digunakan oleh manajemen dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI GOING CONCERN THE FACTORS AFFECTING THE TREATMENT OF THE GOING CONCERN OPINION
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI GOING CONCERN THE FACTORS AFFECTING THE TREATMENT OF THE GOING CONCERN OPINION Muhammad Faisal Arif, Gagaring Pagalung, Syarifuddin Magister Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Chairiri, Anis, dan Imam Ghozali Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Andi Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Arens, Alvin A., dan James K. Lobbecke. 2003. Auditing:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi keuangan (Reeve, Carl, Jonathan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga keuangan menurun akibat ketidakpercayaan dari konsumen.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008 telah menjadi krisis keuangan global yang melanda perekonomian dunia. Bermula dari beberapa perusahaan besar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan tinjauan pustaka. Pada bab ini terdiri dari landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian, telaah penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya melalui asumsi going concern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pasar modal mengalami perkembangan yang pesat. Pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan memiliki suatu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure,
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure, disclosure, reputasi auditor, opini audit tahun sebelumnya, dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu dengan yang lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Opinion Shopping Demi menghindari penerimaan opini going concern, biasanya perusahaan melakukan auditor switching (pergantian auditor). Teoh (1992) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga, jika entitas mengalamai kondisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK No. 1 revisi 2009, 2012). Pada umumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang kemudian disusul dengan krisis multidimensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup. Ketika kondisi ekonomi tidak pasti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang dipicu oleh permasalahan lembaga-lembaga keuangan raksasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis keuangan yang dipicu oleh permasalahan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Amerika Serikat (Lehman Brothers, Bear Stearns, Merrill Lynch, AIG, Freddie Mac &
Lebih terperinciDewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT
PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni
Lebih terperinciOleh: Ni Kadek Sinarwati Universitas Pendidikan Ganesha
MENGAPA PERUSAHAAN MENERIMA OPINI AUDIT GOING CONCERN? Oleh: Ni Kadek Sinarwati Universitas Pendidikan Ganesha Abstrak Going concern opini audit adalah laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUNGKINAN PERUSAHAAN DALAM MENERIMA OPINI AUDIT GOING CONCERN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUNGKINAN PERUSAHAAN DALAM MENERIMA OPINI AUDIT GOING CONCERN ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012 ) NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha dan mempertahankan kelangsungan usaha (going concern). Salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu entitas atau perusahaan selain untuk memperoleh laba ada juga tujuan serta tanggung jawab besar yang harus dibebankan oleh perusahaan. Tanggung
Lebih terperinci1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA. 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M JURNAL
JURNAL Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis ketika didirikan adalah untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis ketika didirikan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahannya.kelangsungan hidup usaha selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan selain untuk memaksimalkan laba (profit), perusahaan juga mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan perusahaan go public di Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan semakin meningkat. Perusahaan Go
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seorang kreditor memiliki kemampuan untuk menginvestasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang kreditor memiliki kemampuan untuk menginvestasikan dananya pada sebuah perusahaan yang terdiri dari berbagai sektor perusahaan. Di sisi lain, kreditor
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha (going concern). Salah satu cara untuk mempertahankan. kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujuan didirikannya suatu entitas atau perusahaan selain untuk memperoleh laba ada juga tujuan serta tanggung jawab besar yang harus dibebankan oleh perusahaan. Tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu asumsi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan adalah asumsi going concern yaitu asumsi yang beranggapan bahwa perusahaan akan terus berjalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand theory) dan teori harapan sebagai teori pendukung (supporting theory). Disamping itu bab ini juga menjelaskan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
PENGARUH KUALITAS AUDITOR, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, KEBERADAAN KOMISARIS INDEPENDEN PADA KOMITE AUDIT, DEBT DEFAULT, DAN OPINION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari laporan keuangan telah dijelaskan dalam Statement of
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari laporan keuangan telah dijelaskan dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1 yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan diaudit oleh auditor eksternal. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI GOING CONCERN. Sofia Prima Dewi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Abstract
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI GOING CONCERN Sofia Prima Dewi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Abstract The purpose of this research is to examines the influence of auditor reputation,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak yang begitu besar bagi perekonomian dunia. Dalam hal ini auditor. antara pihak dalam dengan pihak auditor.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern seperti saat ini, banyak sekali kasus-kasus manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang pada akhirnya mengalami kebangkrutan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Teori agensi dan hubungannya dengan opini auditor tentang going Menurut Jensen dan Smith (1984) teori agensi adalah konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertama atau tepatnya pada tahun 1920-an akibat kondisi pasca perang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis keuangan global pernah dialami oleh dunia setelah perang dunia pertama atau tepatnya pada tahun 1920-an akibat kondisi pasca perang. Selanjutnya, krisis global
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah peneliti mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Informasi Keuangan dan Non-Keuangan terhadap Penerimaan Opini Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN 2009-2011 Inggrid Jln. Pluit Murni 6/No.IB 021-6610057 Inggrid_mayu@yahoo.co.id Inggrid, Heny Kurniawati, SST. Ak.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang berakhir pada kebangkrutan, menyebabkan
Lebih terperinciOleh: Yusuf Raihan Pembimbing : Kamaliah dan Alfiati Silfi. Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013). Oleh: Yusuf Raihan Pembimbing : Kamaliah dan Alfiati
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya. Kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis ketika didirikan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya. Kelangsungan hidup usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Selain itu, juga
Lebih terperinciUswatun Hasanah ( ) Universitas Bina Nusantara Drs. Gatot Imam Nugroho, Ak., MBA (D1613) ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS AUDIT, FINANCIAL DISTRESS, DAN AUDIT LAG TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 2013 Uswatun Hasanah (1401137042) Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi yang bersangkutan dengan audit. Peristiwa ini pernah terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasalah (Petronela, 2004 dalam Santosa dan Wedari 2007). Going concern. (Syahrul, 2000 dalam Rahman dan Siregar, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Going concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI GOING CONCERN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI GOING CONCERN Sofia Prima Dewi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Abstract The purpose of this research is to examines the influence of auditor reputation,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Altman, E., dan T. McGough Evaluation of A Company as A Going Concern. Journal of Accountancy. Desember, Hlm
DAFTAR PUSTAKA Altman, Edward I. 1968. Predicting Financial Distress of Companies :Revisiting The Z-Score and ZETA Models. Journal of Finance. Altman, E., dan T. McGough. 1974. Evaluation of A Company
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri yang terpisah dari pemiliknya. Perusahaan yang telah didirikan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Dalam ilmu akuntansi perusahaan merupakan suatu entitas unit usaha yang berdiri sendiri yang terpisah dari pemiliknya. Perusahaan yang telah didirikan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan audit
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik diwajibkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan audit atas laporan keuangannya
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut variabel pertama debt default yang diukur
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. International Research Journal of Applied Finance, V (12),
DAFTAR PUSTAKA Abdel, A., & Zaher. (2014). Financial executives and auditor s concern. International Research Journal of Applied Finance, V (12), 1392-1409. Agustina, T. A., & Zulaikha. (2013). Faktor-faktor
Lebih terperinci