BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dialami seseorang dari orang-orang terdekat dalam. hubungan interpersonalnya, yaitu teman dekat seperti
|
|
- Sri Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan kekerasan adalah tindakan kekerasan yang dialami seseorang dari orang-orang terdekat dalam hubungan interpersonalnya, yaitu teman dekat seperti pacar, atasan dengan bawahan, pasangan hidupnya atau antar anggota keluarga baik yang terikat dalam suatu perkawinan yang sah maupun di luar perkawinan. Kekerasan ini dapat terjadi di berbagai tempat seperti dalam keluarga, atau yang sering disebut Kekerasan Dalam Rumah Tangga(KDRT), di sekolah, di rumah, atau pun di tempat kerja. Orang-orang yang dianggap rentan mengalami kekerasan diantaranya perempuan dan anak-anak. Definisi ini menurut Mudjiati, dalam Modul Penanganan Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan (Hakimi M. et al., 2012). Di Indonesia, jumlah kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Catatan Akhir Tahun (Catahu) tahun 2015, kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2014 tercatat sejumlah kasus yang diproses. Angka ini meningkat dari tahun 2013 yang tercatat terdapat kasus, dan 1
2 meningkat dari tahun 2012 yang tercatat terdapat kasus (Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, 2015). Jumlah ini dimungkinkan lebih dari kasus sebenarnya mengingat dalam data ini disajikan kasus yang diproses atau dilaporkan. Banyak kejadian kekerasan yang tidak dilaporkan dan menjadi fenomena gunung es dimana kasus yang tampak hanyalah segelintir dibandingkan kasus yang tak terlaporkan, seperti halnya fenomena gunung es (Hakimi, M. et al, 2001). Kekerasan terhadap perempuan ini menimbukan banyak dampak yang kurang baik pada korban kekerasan yang selamat atau disebut sebagai penyintas. Tidak hanya berdampak pada kondisi fisik dan sosial, kekerasan juga dapat berdampak secara psikologis (Ellsberget al., 1999). Studi yang dilakukan WHO, korban kekerasan seksual maupun kekerasan lainnya akan mengalami gangguan kondisi psikologis yang ditandai dengan peningkatan level gangguan emosional dan memiliki motivasi lebih untuk bunuh diri atau bahkan hingga mencoba untuk bunuh diri (World Health Organization, 2005). Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan ini menjadi salah satu tanggung jawab bagi tenaga medis maupun calon tenaga medis untuk dapat melakukan 2
3 penanganan terhadap kekerasan. Tenaga medis diharapkan dapat memberikan penanganan yang tepat pada korban kekerasan (Departemen Kesehatan, 2000). Ketika sebuah tindak kekerasan sudah teridentifikasi oleh tenaga medis, maka tenaga medis tersebut harus bertanggung jawab dalam penanganannya (Houskamp, 1994). Perempuan yang diduga merupakan korban kekerasan ini lalu diperiksa secara komprehensif dan memberikan informasi mengenai tindak penyelamatan yang dapat direncanakan (Dutton & Painter, 1981)(Gordon, 1998)(Hattendorf & Tollerud, 1997). Penanganan terhadap korban kekerasan termasuk diantaranya adalah dengan melakukan skrining adanya kekerasan terhadap perempuan, pemeriksaan fisik yang dilakukan pada penyintas, pemberian terapi yang termasuk diantaranya pemberian pencegahan adanya infeki penyakit menular seksual dan pencegahan kehamilan, dan melakukan konseling mengingat dapat terjadi dampak psikologis akibat kekerasan yang dialami (World Health Organization, 2004). Mengingat pentingnya penanganan korban kekerasan seksual tersebut, maka pemahaman mengenai pengetahuan dan tata cara penatalaksanaan korban kekerasan seksual ini harus dioptimalkan terutama bagi tenaga medis. Untuk itu 3
4 pelatihan yang memfasilitasi tenaga medis mendapatkan informasi serta kesempatan untuk mempraktikkan ilmu tersebut perlu diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan tenaga medis melakukan penanganan terhadap kekerasan seksual pada perempuan. Dengan diberikannya pelatihan dan pengadaan modul pedoman penanganan korban kekerasan seksual pada perempuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup korban. Selain itu, pelatihan dan pengadaan modul ini juga dapat memberikan motivasi kepada tenaga medis untuk berperan aktif melakukan skrining, penanganan, penatalaksanaan atau terapi, serta memberikan konseling kepada perempuan korban kekerasan seksual. Namun perlu dilakukan studi pendahuluan mengenai efektivitas modul atau pelatihan yang diberikan. Apakah pemberian pengetahuan ini dapat pula meningkatkan kemampuan tenaga medis dalam skrining, pemeriksaan, khususnya untuk melakukan terapi dan konseling kepada korban kekerasan seksual. Analisis diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan dengan kemampuan memberi konseling pada perempuan korban kekerasan seksual agar dapat mengetahui efektivitas pelatihan tersebut. 4
5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh pelatihan terhadap keterampilan mahasiswa kedokteran tingkat profesi dalam memberikan konseling saat simulasi pada perempuan korban kekerasan seksual? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan terhadap kemampuan mahasiswa tingkat profesi memberikan konseling saat simulasi kepada perempuan korban kekerasan seksual D. Keaslian Penelitian Terdapat beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai kekerasan terhadap perempuan, diantaranya: Judul Penelitian Efektivitas Peneliti Tahun Rahyani Hasil Penelitian Pelatihan berpengaruh Perbedaan Varibel, Pelatihan, 2004 secara signifikan Lokasi, terhadap terhadap pengetahuan, tahun, 5
6 Peningkatan Pengetahuan, sikap, dan perilaku. subyek. Sikap dan Perilaku Bidan Mengkaji Kekerasan pada Ibu Hamil yang Antenatal Care di Puskesmas se- Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Silence for the Hakimi Kejadian kekerasan Tujuan, Sake of Harmony: et al, rumah tangga di Jawa lokasi, Domestic Violance 2001 tengah merupakan tahun, and Health in bentuk kekerasan yang metode. Central Java, paling serius sehingga Indonesia. membutuhkan perhatian menyeluruh dan serius. Domestic Violence (Othman Petugas kesehatan yang Subyek, Management in & Mat belum pernah lokasi, Malaysia: A Adenan, mendapatkan pelatihan tahun, Survey on Primary 2008) penanganan kekerasan metode. Heath Care tidak dapat menangani Providers. pasien kekerasan dengan tepat dan jarang danada yang tidak pernah menanyakan risiko kekerasan yang mungkin dialami pasien. Tabel 1. Penelitian terkait Mengenai Kekerasan terhadap Perempuan 6
7 Dari ketiga penelitian di atas, semuanya memiliki bentuk penelitian yang berbeda dengan penelitian ini. Penelitian untuk menguji efektivitas modul pelatihan penanganan pada kekerasan perempuan dan anak ini baru pertama dilaksanakan di RSUP dr. Sardjito dan di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. E. Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut ini: 1. Bagi Peneliti: Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan, meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penanganan terhadap korban kekerasan seksual, serta mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kemampuan mahasiswa kedokteran tingkat profesi dalam meberikan konseling pada korban kekerasan seksual. 2. Bagi Institusi: Dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuan untuk menangani korban kekerasan dan memberikan informasi mengenai kemampuan calon tenaga medis dalam melakukan penanganan terhadap korban kekerasan. 7
8 3. Bagi Masyarakat: Dapat meningkatkan kewaspadaan serta pengetahuan mengenai kekerasan terhadap perempuan dan meningkatkan kesadaran untuk melaporkan kasus kekerasan agar mendapatkan penanganan yang optimal. 8
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kasus kekerasan seksual terhadap wanita merupakan. salah satu bentuk kekerasan yang sebenarnya berat dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kasus kekerasan seksual terhadap wanita merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sebenarnya berat dan mendasar namun jarang dikenal masyarakat. Kekerasan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang. melanggar hak asasi manusia dan di Indonesia kejadian
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan di Indonesia kejadian ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mengalami situasi darurat kekerasan. terhadap perempuan. Berdasarkan catatan tahunan dari
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami situasi darurat kekerasan terhadap perempuan. Berdasarkan catatan tahunan dari komnas perempuan, terjadi peningkatan kekerasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kekerasan terhadap Anak (KtA) merupakan semua bentuk tindakan/perlakuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekerasan terhadap Anak (KtA) merupakan semua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, ekploitasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) Tahun 2007, angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization), penyebab kematian terbanyak pada wanita golongan reproduktif disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu rumah tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting, dalam upaya meningkatkan hal tersebut khususnya para ibu-ibu hamil dituntut untuk bekerja sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011 di kawasan ASEAN adalah Singapura, yakni 3 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan 5 negara lain yakni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang wanita dikatakan hamil secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru. Kehamilan dapat pula terjadi di luar rahim (dinamakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Rentan gizi merupakan kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila suatu masyarakat terkena
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses normal dan alamiah seorang perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) untuk deteksi dini komplikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan hasil dari pertemuan sel sperma dan sel telur, kemudian berkembangan menjadi janin di dalam rahim. Masa kehamilan akan terjadi perubahan meliputi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencapai kehamilan yang berkualitas harus didukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan klien. Kehamilan di definisikan sebagai
Lebih terperinciPeran Petugas Kesehatan dalam Skrining dan Identifikasi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Detty S Nurdiati Bagian/KSM Obstetri & Ginekologi FK UGM/RSUP Dr Sardjito Peran Petugas Kesehatan dalam Skrining dan Identifikasi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Fakta 2013 Komnas Perempuan 2013
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pelayanan kesehatan serta masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta merupakan bentuk diskriminasi. Tindak kekerasan (violence)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusui merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Adapun 99 persennya terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka untuk melakukan tugas dan fungsinya dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian Tujuan melakukan terapi pada seorang pasien adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Menurut Donald (2003) kualitas hidup adalah sesuatu yang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pasangan yang sudah tertular, maupun mereka yang sering berganti-ganti
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi menular seksual (IMS) yang disebut juga penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang menular lewat hubungan seksual baik dengan pasangan yang sudah tertular,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan (health care services) adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal. Walaupun demikian kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal pun mempunyai resiko. Resiko
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. World Health Organization (WHO), di tahun 2012 ada 14,1 juta kasus baru kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), di tahun 2012 ada 14,1 juta kasus baru kanker di dunia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian masyarakat internasional. World Health Organization (WHO) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Ibu bersalin yang menerima pelayanan medis dan kesehatan, baik di rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang. Pengetahuan tentang seksualitas ataupun perkembangan seksual yang seharusnya dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menderita sakit, terluka dan untuk yang melahirkan (World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakpahan (2013) Rumah sakit adalah suatu badan usaha yang menyediakan dan memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sepertiga dari populasi dunia telah terinfeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu atau 280 hari yang dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Pada umumnya kehamilan akan berlangsung antara 38-42 minggu
Lebih terperinciLatar Belakang Penelitian. dikandungnya. Menurut WHO (2007) pelayanan antental sebaiknya dilakukan
BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Pelayanan Antenatal (Antenatal Care/ANC) merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terlatih kepada ibu hamil selama kehamilannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang banyak ini tentu akan menyebabkan Indonesia memiliki perilaku dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang bertujuan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena umum yang terjadi di seluruh dunia (World Health. KTP di Indonesia berjumlah kasus dan meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) merupakan fenomena umum yang terjadi di seluruh dunia (World Health Organization, 2005), demikian pula di Indonesia. Komisi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu masih merupakan tantangan di Indonesia dan Dunia. Estimasi angka kematian ibu di dunia pada tahun 2013 adalah 210/100.000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI, 2014). TB saat ini masih menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab. Sementara menurut United Nations Childrens Foundation (UNICEF)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini, diare masih merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di
Lebih terperinciInfeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat
BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan bisa menjadi dambaan tetapi juga musibah apabila kehamilan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan bisa menjadi dambaan tetapi juga musibah apabila kehamilan tersebut dialami oleh remaja yang belum menikah. Kehamilan di kalangan remaja wanita menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memperoleh mutu pelayanan yang layak merupakan keinginan setiap individu. Hal ini menyangkut tentang kepuasaan individu dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN % jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yang dimaksud dengan infertilitas adalah setahun berumah tangga dengan persetubuhan yang tidak memakai pelindung belum terjadi kehamilan. Kurang lebih 10-15% jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh semua orang. Menurut Yosep (2007), kesehatan jiwa adalah. dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan, sehat jiwa tidak hanya terbatas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen kualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini, pelayanan kebidanan bergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan tempat bidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua persoalan yang amat sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus ini adalah virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV merusak sistem ketahanan tubuh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (tetapi tidak dengan anak laki-laki) yang masih muda. Usia muda menurut
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kualitas SDM sangat berkaitan erat dengan peningkatan kualitas hidup perempuan karena perempuanlah yang hamil, melahirkan dan menyusui anak sejak bayi sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal setiap tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii
ABSTRAK Salah satu penyebab terbesar kematian bayi dan kematian neonatus adalah bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir atau yang biasa disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.000 jiwa (Wilmoth et al., 2010). Angka kematian ibu di setiap negara
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TB sampai saat ini masih tetap menjadi masalah kesehatan dunia yang utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal menurut WHO (World Health Organization) seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil pembangunan kesehatan saat ini adalah derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat secara bermakna, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil pembangunan kesehatan saat ini adalah derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat secara bermakna, namun belum dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uterus. Pada organ reproduksi wanita, kelenjar serviks bertugas sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serviks merupakan bagian penghubung vagina uterus. Kelenjar serviks berfungsi sebagai pelindung terhadap masuknya organisme lain yang bersifat parasit pada saluran vagina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal atau alamiah bagi perempuan yang dimulai dari konsepsi sampai melahirkan bayi. Seorang ibu akan membutuhkan waktu untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penderita gangguan jiwa di dunia pada tahun 2001 adalah 450 juta jiwa, menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penderita gangguan jiwa di dunia pada tahun 2001 adalah 450 juta jiwa, menurut World Health Organization (WHO, 2005). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Depkes,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13 Tahun 1998). Secara biologis penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya arus globalisasi di segala bidang dengan adanya perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan gaya hidup pada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(yulaikhah, 2010) Tujuan asuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah, 2008:56). Pola pikir zaman primitif dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dari mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health Organization (WHO) sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berusia 10-19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nyeri merupakan pengalaman sensoris atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu gejala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu kunci pokok suksesnya sistem kesehatan. Pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu tanggung jawab bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komnas perempuan tahun 2014 yang dirilis pada 6 Maret Jumlah kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Meskipun telah ditetapkannya UU Republik Indonesia No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Namun kasus KDRT masih saja meningkat
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan curah hujan tinggi memiliki risiko untuk penyakit-penyakit tertentu, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan salah satu intervensi medis yang paling efektif, jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan salah satu intervensi medis yang paling efektif, jika digunakan secara tepat dan rasional. 1 Penggunaan obat secara rasional adalah pasien mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. satu tahun mencoba kehamilan dengan melakukan hubungan seksual secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas yang didefinisikan sebagai kegagalan untuk hamil setelah satu tahun mencoba kehamilan dengan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan gawat darurat, yang merupakan salah satu tempat pasien berobat atau dirawat, di tempat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
Lebih terperinci