BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Sebagaimana diketahui, PT. Radio Karang Tumaritis didirikan berdasarkan Akta Notaris Masri Husen, SH. di Bandung pada tanggal 28 Juli 1999 nomor : 29, kemudian diubah oleh Notaris yang sama pada tanggal 09 Desember 1999 nomor : 9 (Radio ZORA 90.1 FM), diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Januari 2001 nomor : 4, kemudian diubah oleh Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH. Akta nomor : 1 s/d 5 tanggal 02 Februari 2005 dan Akta nomor : 8 s/d 10 tanggal 03 Februari 2005, diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Mei 2005 nomor : 41. Kemudian dengan Akta Notaris MASRI HUSEN,SH Nomor: 29 tanggal 28 Juli1999, dan telah mengalami beberapa perubahan hingga terakhir perubahan terakhir Akta Notaris Tedy Triadi,SH No. 3 tanggal 29 Januari 2013 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 20Agustus 2013 nomor: AHU AH tahun Sebelumnya pada ada tahun 1996 Yayasan Pendidikan Telkom telah mempunyai dan memiliki Radio Siaran Swasta Nasional yaitu Radio K-Lite dimana segmentasinya yaitu untuk pendengar kalangan menengah keatas. Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Koperasi KOSUMBA membeli Saham PT. Radio Karang Tumaritis (Radio ZORA 90.1 FM) dengan komposisi kepemilikan Sahan Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) dan KOSUMBA sebesar 1% (satu persen) dan berharap dapat menjangkau para pendengar yang tidak tersentuh oleh Radio K-lite. 1

2 Dengan jumlah pegawai sebanyak 12 (dua belas) orang, maka pada tanggal 01 Juli 2005 PT. Radio Karang Tumaritis (Radio ZORA 90.1 FM) yang beralamat dan berkantor di Jl. Sumur Bandung No. 12 Bandung mulai on air / mengudara. Sesuai dengan Anggaran Dasar PT. Radio Karang Tumaritis mempunyai maksud dan tujuan usaha yaitu berusaha dalam bidang jasa Radio Siaran Swasta Nasional. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT. Radio Karang Tumaritis dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bentuk siaran radio pada bidang pendidikan dan pengajaran, penerangan yang meliputi masalah-masalah kebudayaan, kesenian, ekonomi, pembangunan, agama, ilmu pengetahuan populer dan bidang hiburan. (sumber: Tabel 1.1 Company Profile Zora Radio Company Profile Company Name PT. Radio Karang Tumaritis Station Name Zora Radio Call Station 90.1 FM Zora Radio Frequency 90.1 FM Tagline Station Fresh and Hits Call Sign Pm 3 FHC Office JL. Sumur Bandung 12, Bandung Phone & Fax Marketing@zorafm.com Website/Streaming Segment Dewasa Muda Format Variety & interactive show, life style, information, education, entertainment Music Format Sumber : 2

3 Gambar 1.1 Logo Radio Zora Tahun 2014 Sumber: Radio Zora 90.1 FM Bandung Visi dan Misi Radio Zora Radio ZORA 90.1 FM juga berusaha untuk tampil sebagai perusahaan yang profesional, untuk itu Radio ZORA 90.1 FM merumuskan visi dan misi sebagai berikut : Visi Menjadi radio siaran swasta yang unggul, mandiri dan terkemuka di Indonesia Tahun Misi a. Menciptakan keunggulan yang kompetitif di bisnis penyiaran. b. Menyediakan layanan informasi produk dan jasa yang akurat. c. Menyediakan informasi yang mengedukasi masyarakat melalui program siaran yang bermutu dan berkualitas. d. Menjadi sarana aktualisasi dan pengembangan bakat kemampuan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dalam penguasaan teknologi broadcasting dan komunikasi. e. Menyediakan layanan media komunikasi, pendidikan, kebudayaan dan informasi yang bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. 1.2 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan jenis media yang didesain untuk mencapai masyarakat dengan cakupan yang sangat luas. Media massa yang dikenal saat ini, memiliki banyak jenis diantaranya media massa cetak, elektronik, dan online. Industri media massa merupakan industri yang berkembang pesat baik, salah satu media massa elektronik yang terus berkembang adalah radio. 3

4 Radio termasuk kedalam jenis media massa elektronik paling lama yang pernah ada jauh sebelum televisi muncul. Radio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media elektronik lainnya yaitu dapat digunakan dalam keadaan apapun ketika pendengar sedang melakukan pekerjaan lain seperti memasak, menyetir, dan lain sebagainya. Radio dapat memainkan imajinasi dan perasaan pendengarnya karena radio hanya menggunakan suara sebagai media penyampaian pesannya sehingga pendengarnya akan memiliki persepsi masing masing dari pesan yang disampaikan oleh penyiar. Hal ini membuat pendengar mendapatkan suatu pengalaman yang berbeda dari media massa yang lain.sebagai salah satu media massa elektronik, peran radio begitu dibutuhkan oleh masyarakat. Informasi yang disajikkan oleh penyiar senantiasa memberikan pengetahuan untuk pendengarnya. Selain menyajikan informasi, setiap stasiun radio mencoba menyajikan program kreatif yang menarik dan interaktif. Fenomena yang ada membuat stasiun radio mulai banyak bermunculan. Kemunculan ini telah memicu terjadinya suatu persaingan dengan kompetisi yang semakin ketat. Beberapa stasiun radio yang memang sudah ada, saling berlomba lomba menarik perhatian pendengar agar setia mendengarkan. Hal ini mendorong setiap stasiun radio untuk bersaing menyajikan program dengan strategi yang menarik. Berdasarkan dari data yang diperoleh PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) mengenai jumlah peningkatan jumlah stasiun radio swasta di Indonesia dari tahun ke tahun. Pada tahun 1991, jumlah stasiun radio swasta kurang dari 1.000, hingga pertengahan menjelang tahun 2012, tercatat lembaga penyiaran radio di Kementrian Komunikasi dan Informatika. (sumber: Keberadaan jumlah stasiun radio swasta yang terus meningkat ini juga dipengaruhi sejak adanya Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No.183A/SK/Menpen 1998 dan surat Direktorat Jenderal RTF No.01/SE/RTF/K-VI/IX/1998 tentang ketentuan-ketentuan, persyaratan, tata cara untuk memperoleh rekomendasi penyelenggara radio siaran swasta berupa izin penyelenggara penyiaran, status kepemilikan, dan legalitas penggunaan 4

5 frekuensi. Hal ini mampu memicu berbagai elemen masyarakat, terutama para pebisnis untuk mengembangkan usaha di bidang penyiaran radio. Kepuasan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen, organisasi atau perusahaan dapat meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas (Schanaars dalam Tjiptono 2000). Sedangakan Tjiptono menyatakan bahwa pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis yaitu menciptakan kepuasan para konsumen. Rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang doterima dari radio. Bila sebuah perusahaan radio tidak dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga konsumen tidak merasa puas, sehingga dimasa yang akan dating konsumen tidak akan mendengarkan siaran radio kembali. Dilain pihak apabila sebuah radio melebihi harapan konsumen, akibatnya konsumen akan merasa puas dan loyal terhadap perusahaan radio tersebut Besarnya jumlah stasiun radio tersebut memberikan dampak yang signifikan dalam perubahan perilaku gaya hidup berkomunikasi terutama pada masyarakat yang berdomisili di kota-kota besar. Kondisi di kota Bandung dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, menjadikan kebutuhan akan media massa khususnya stasiun radio sebagai sarana mendapatkan informasi terus meningkat. Sehingga masyarakat di kota Bandung memiliki kecenderungan yang lebih konsumtif dalam menggunakan media dibanding kota lain di Provinsi Jawa Barat. Hal ini ditunjukan melalui perkembangan jumlah staiun radio di kota Bandung yang terus bertambah setiap tahunnya. Tercatat hingga pertengahan tahun 2013 terdapat 55 stasiun radio di kota Bandung yang ditunjukkan dalam tabel berikut. 5

6 Tabel 1.2 Data Stasiun Radio di Kota Bandung No. Radio di Kota Bandung Frekuensi No. Radio di Kota Bandung Frekuensi 1 Hard Rock FM 87.7 FM 29 Urban Radio FM 2 Radio Sonata 88.1 FM 30 Bandung Suara Indah FM 92.1 FM 3 Radio Mora 88.5 FM 31 El Shinta 89.3 FM 4 Auto Radio 88.9 FM 32 Mara FM 5 Sindo Radio 91.3 FM 33 R FM 92.9 FM 6 DELTA FM 94.4 FM 34 U FM FM 7 K-Lite FM 35 MAYA NADA 98.0 FM 8 KLCBS FM 36 QYU Radio 94.1 FM 9 Prambors 98.4 FM 37 Bandung FM 95.2 FM 10 B Radio 95.6 FM 38 RRI Bandung PRO FM 11 i-radio FM 39 FeMale radio 96.4 FM 12 Cosmo FM 40 RRI Bandung PRO FM 13 Walagri 93.3 FM 41 Kids Radio 99.2 FM 14 ARDAN FM 42 Radio Dangdut Indonesia 99.6 FM 15 Lita 90.9 FM 43 99ERS Radio FM 16 OZ Radio FM 44 GRG Radio FM 17 Raka 98.8 FM 45 Radio MGT FM 18 Chevy FM 46 Rakita FM FM 19 Global FM 89.7 FM 47 MQ FM FM 20 Rama FM FM 48 Flamboyan FM FM 21 PR FM FM 49 NEW Shinta FM 97.2 FM 22 Radio SKY 90.5 FM 50 Radio Zora 90.1 FM 23 Maestro 92.5 FM 51 CBL FM 91.7 FM 24 HITS Radio FM 52 RRI Bandung PRO 4 AM Kencana 96.8 FM 53 RRI Bandung PRO 3 AM Garuda FM 54 Radio Fajri AM Paramuda 93.7 FM 55 Bravo Media Radio AM Dahlia FM FM Sumber: 6

7 Banyaknya jumlah stasiun radio di kota Bandung menyebabkan semakin ketatnya kompetisi dalam bisnis penyiaran radio. Kondisi persaingan yang semakin kompetitif dipicu seiring adanya perubahan global yang mempengaruhi selera, perilaku, pola pikir, gaya hidup, pergeseran nilai budaya dan berbagai hal lainnya di bidang kehidupan. Hal ini menjadi tantangan bagi para perbisnis di dunia penyiaran radio untuk bersaing merebut pasar dan cermat dalam menyesuaikan kebutuhan audien di bidang informasi. Menurut Morissan (2009:167) bahwa suatu ketika audiens tentu akan berubah. Generasi baru datang, media penyiaran baru bermunculan, persaingan semakin tajam, sementara program dan produk baru menawarkan gaya hidup baru. Dengan demikian audien bisa saja berubah. Hal ini menyebabkan perubahan segmentasi yang berpengaruh pada format siaran radio yang harus disesuaikan dengan selera audien yang saat ini. Audiens yang dinilai sangat konsumtif dalam penggunaan media adalah usia produktif yaitu remaja usia sekolah, dewasa muda dan pekerja. Hal ini dapat dilihat berdasarkan survey radio secara online yang menunjukan bahwa dari jumlah stasiun radio di pulau Jawa dan jumlah pendengar aktif sebanyak orang, peringkat 10 radio favorit di kota besar khususnya Jakarta dan Bandung, memiliki format siaran dan segmentasi untuk kalangan usia pelajar dan dewasa muda memperoleh urutan tertinggi dilihat dari jumlah rata-rata pendengar dalam setiap minggunya. (sumber: Perubahan kondisi persaingan yang ada pada bisnis media radio ini merujuk pada kebutuhan audien dengan segmentasi usia muda, memicu Radio Zora 90,1 FM Bandung untuk melakukan penyesuaian. Faktor pendorong lain juga yang menjadi pertimbangan bagi Radio Zora untuk melakukan perubahan adalah kemunduran performansi yang dapat menyebabkan Radio Zora memiliki resiko yang sama pada kasus bangkrutnya beberapa radio yang telah terjadi sebelumnya. Performansi ini dapat diukur dari hasil survey AC 7

8 Nielsen yang menyatakan posisi Radio Zora yang setiap tahunnya mengalami penurunan, ditinjau dari sebelumnya Radio Zora sempat berada di urutan 10 besar pada saat Radio Zora masih menjadi radio dangdut, Radio Zora mengganti segmentasi menjadi radio inspirasi keluarga dimana pada saat itu Radio Zora mulai mengalami kemunduran dan penurunan sehingga tidak terdapat pada peringkat AC Nielsen. Hal ini didukung dari data laporan divisi marketing hingga akhir tahun 2012 yang menyatakan adanya penurunan pendapatan melalui iklan dan berkurangnya respon audien terhadap beberapa program siaran, namun mulai ada peningkatan dari awal tahun 2013 sampai dengan tahun Pada tahun 2013 Radio Zora memutuskan untuk mengganti segmentasi lagi menjadi radio dewasa muda dengan tagline Fresh and Hits pada tahun inilah Radio Zora mulai mengalami kemajuan karena berada pada peringkat AC Nielsen urutan 24 untuk kategori all segment. Gambar 1.2 Hasil Survey AC Nielsen Zora Wave I Tahun 2014 Sumber: Data manajemen Radio Zora 8

9 Dilihat dari gambar diatas bahwa pada tahun 2013 Radio Zora memutuskan untuk mengganti segmentasi lagi menjadi radio dewasa muda dengan tagline Fresh and Hits pada tahun inilah Radio Zora mulai mengalami kemajuan karena berada pada peringkat AC Nielsen urutan 24 untuk kategori all segment. Menanggapi hal tersebut Sampurno Wibowo yang mulai menjabat pada tanggal 1 November 2012 sebagai Direktur Utama PT. Karang Tumaritis, mengatakan, Ada beberapa faktor yang menyebabkan Radio Zora harus melakukan perubahan pada segmentasi pasar, salah satunya yaitu dinamika bisnis yang dinamis dan Radio Zora sebagai entitas bisnis yang bergerak di media komunikasi tentunya juga tidak terlepas dari dinamika tersebut, kemudian Beliau juga menambahkan segmentasi Radio Zora yang sebelumnya terlalu luas. Untuk merebut pasar kembali yang sempat menurun memang penting dilakukannya keputusan untuk mengganti segmen atau mengubah positioning. Dari perubahan tersebut apakah pendengar dari radio Zora FM akan merasa puas dari beberapa perubahan segmentasi pasar radio dangdut, keluarga, hingga sekarang dewasa muda. Banyak factor-faktor pada program radio Zora FM sehingga para pendengarnya merasa puas untuk mendengarkan, sehingga para pendengar lebih aktif dalam berinteraksi dengan penyiar-penyiarnya melalui telepon, facebook, twitter, dan sms Penulis meyakini dari sekian alasan ada beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar, dimana faktor faktor tersebut merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh radio Zora 90.1 FM Bandung. Untuk itu penulis menggunakan metode analisis faktor, yaitu suatu pendekatan statistic yang dapat digunakan untuk menganalisis interrelationship sejumlah besar variable dan menjelaskan faktor-faktor apakah yang melandasi variable-variabel tersebut. (Simamora, 2005:5). Selain itu dengan mengetahui tingkat kepuasan pendengar maka perusahaan akan mengetahui apa yang harus dilakukan pada masa mendatang. Karena perusahaan media elektronik seperti radio yang besar akan menjadikan pendengar sebagai fokus utamanya. 9

10 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti membuat judul Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung Tahun (Studi Pada Komunitas Pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung). 1.3 Rumusan Masalah Untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang tepat dan terarah, diperlukan adanya perumusan masalah yang jelas dan spesifik. Maka dalam penelitian ini yang menjadi fokus permasalahannya yaitu : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pendengar radio Zora 90.1 FM Bandung? 2. Seberapa besar konstribusi faktor pada tingkat kepuasan pendengar radio Zora terhadap siaran radio Zora? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, sehingga penulis dapat memfokuskan hasil penelitiannya : 1. Mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pendengar radio Zora 90.1 FM Bandung. 2. Mengetahui seberapa besar konstribusi faktor pada kepuasan pendengar radio Zora terhadap siaran radio Zora. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik secara teoritis maupun praktis, adapun manfaat teoritis dan praktis yaitu : 1. Bagi Akademis a. Sebagai aplikasi ilmu mengenai faktor faktor apa yang mempengaruhi kepuasan pendengar pada bisnis media massa. Untuk mengetahui, melihat, dan 10

11 membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di dunia bisnis serta melatih kemampuan analisis dan berpikir sistematis. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian berikutnya. 2. Bagi Praktisis a. Dapat berguna untuk memperdalam pengetahuan mengenai praktisk analisis factor-faktor dalam bisnis media. b. Sebagai sarana untuk memperkaya pengetahuan dan melengkapi keilmuan yang ada didalam bidang marketing khususnya didalam bisnis media massa. c. Diharapkan beberapa temuan yang ditemukan didalam penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan acuan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain untuk penelitian lanjutan yang lebih spesifik. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menjaga konsistensi penelitian agar masalah yang diteliti tidak meluas dan pembahasan tetap fokus pada tujuan dari penelitian ini, maka diperlukan suatu batasan pendidikan sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai analisis factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung. 2. Data yang digunakan adalah berupa hasil data kuisioner yang disebarkan dan diisi oleh komunitas pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika ini membahas mengenai gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulis hasil penelitian dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas menganai gambaran dari objek-objek studi perusahaan yang akan diteliti, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 11

12 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas dan teori penunjang dalam memecahkan masalah. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, jenis data dan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Detailnya berisi tentang jenis penelitian, variable operasional, skala pengukuran, dan teknik pengumpulan data, teknik sampling uji validitas dan reabilitas, analisis data yang digunakan dalam penelitian, dan pengujian hipotesis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan menganai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung (Studi pada komunitas pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung). Selain itu bab ini akan menjelaskan menganai analisis dari hasil pengolahan data yang diperoleh. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian dan saran-saran yang bias diberikan pada perusahaan dan peneliti selanjutnya. 12