PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

Transkripsi

1 PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE Naning Sri Muningsih, Nila Kurniasih, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran word square pada siswa kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 1 sebanyak 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain menurut Kemmis dan Mc Taggart. Teknik Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil nilai persentase minat siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yaitu 68,23% pada siklus I menjadi 76,33% pada siklus II. Hasil belajar siswa juga meningkat dari kegiatan pra siklus ke siklus I, pada kegiatan pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 33,33% sedangkan pada siklus I menjadi 50%, pada siklus II meningkat menjadi 73,3%. Simpulan dari penelitian ini adalah minat dan hasil belajar dalam pembelajaran trigonometri pada siswa kelas XI TKR 1 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014 meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran word square. Kata kunci: minat belajar, word square PENDAHULUAN Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang menjadi pondasi bagi siswa dalam menguasai ilmu-ilmu lainnya. Matematika menjadi sarana melatih kemampuan berpikir logis sistematis, sebagai pembentuk sikap maupun sebagai alat untuk melatih ketelitian dan ketepatan. Mempelajari matematika tidak terlepas dari sejauh mana pendekatan pembelajaran itu digunakan seefektif mungkin. Banyak siswa kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan isi materi pembelajaran. Sehingga guru perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Penerapan model pembelajaran yang kurang menarik kaitannya dengan daya upaya seorang guru matematika menggunakan pendekatan atau metode pembelajran yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan kurangnya minat yang ada pada kebanyakan siswa, akhirnya menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran 133

2 matematika sehingga siswa menganggap matematika itu sulit. Faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar adalah faktor dari diri sendiri yaitu minat siswa terhadap pelajaran matematika. Keberhasilan dalam belajar tidak lepas dari adanya minat, dengan adanya minat akan membuat konsentrasi lebih mudah dilakukan sehingga materi yang dipelajari akan mudah dipahami. Untuk menghilangkan kesulitan dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika, guru harus dapat mengelola kelas dengan baik dan memilih model pembelajaran yang digunakan dengan tepat. Dengan demikian, akan tercipta suatu komunikasi sehingga pembelajaran dapat efektif dan terwujud suatu proses yang menghubungkan siswa dengan guru dan siswa dengan siswa yang menyebabkan anak dapat berkembang dengan baik secara efektif serta minat belajar siswa diharapkan meningkat. Hasil observasi awal di kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri menunjukkan kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika sehingga hasil belajar siswa masih dibawah KKM yaitu 73 dengan rata-rata nilai 68,5, salah satu penyebabnya adalah penggunakan metode pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga mengakibatkan siswa menjadi pasif serta kurang adanya kemauan untuk mempelajari pelajaran matematika, sehingga siswa dalam memecahkan masalah yang ada kurang kreatif dalam berpikir. Minat memiliki suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati tersebut diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Rasa senang dan rasa ketertarikan pada kegiatan tersebut tanpa ada yang menyuruh. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara siswa mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan atau tidaknya dalam mengikuti pelajaran. Minat merupakan sifat yang relatif menetap 134

3 pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Menurut Slameto (2010: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Lebih lanjut Slameto (2010: 180), menyatakan bahwa minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Menurut Slameto (2010: 180), bahwa cara untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Sedangkan definisi minat menurut Shaleh (2004: 262) adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Dengan realita yang ada maka penulis mencoba menerapkan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran word square yang disajikan hampir sama dengan teka-teki silang yang dirubah kedalam bentuk angka-angka. Diharapkan dengan model pembelajaran word square mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki masing-masing siswa dalam berpikir maupun keterampilan. Sehingga diharapkan model pembelajaran word square mampu meningkatkan minat belajar siswa. 135

4 METODE PENELITIAN Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian berlangsung dalam 2 siklus, siklus I dilakukan tiga kali pertemuan dan siklus II dilakukan dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari langkah-langkah berikut: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi terhadap tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 2013/2014. Dengan jumlah siswa 30 siswa. Penelitian siklus I dimulai pada tanggal 16 Juli 2013, dan pada siklus II pada tanggal 20 Juli Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga cara, yaitu metode angket, metode observasi dan metode tes. Metode angket digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran matematika, metode observasi digunakan untuk pengamatan terhadap subjek penelitian, sedangkan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa dalam aspek tertulis dengan cara memberikan soal uraian pada siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rerata, persentase pada skor siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data tentang minat dan hasil belajar siswa dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel Data Minat dan Hasil Belajar Siswa Pengukuran Observasi Minat Belajar Hasil Belajar Siswa Siswa Siklus I 68,23% 50% Siklus II 76,33% 73,3% Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa minat dan hasil belajar siswa masih belum mencapai indikator keberhasilan. Ini berarti tindakan pembelajaran pada siklus I perlu diperbaharui, peneliti selanjutnya mengadakan pengamatan dan refleksi. Di dalam siklus I teridentifikasi permasalahan yang menjadi kendala dalam pembelajaran, yaitu: (1) siswa kurang aktif dalam proses 136

5 pembelajaran, (2) kurangnya interaksi antara guru dengan siswa. Dari hasil refleksi siklus I, diputuskan bahwa pada siklus II peneliti melakukan perbaikanperbaikan antara lain: (1) dalam proses pembelajaran siswa diminta aktif dengan mengerjakan hasil pekerjaannya dengan menggunakan model word square, (2) guru memberikan soal secara langsung dan dikerjakan di depan kelas, selanjutnya diminta menjelaskan kepada temannya. Berdasarkan data di atas, maka diketahui bahwa target penelitian mengenai minat dan hasil belajar siswa berhasil tercapai. Oleh sebab itu, penelitian di hentikan pada siklus II. Terjadi peningkatan pada siklus I dari rerata persentase minat belajar siswa sebesar 68,26% menjadi 76,33% pada siklus II. Serta persentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 50% meningkat menjadi persentase 73,3%. Peningkatan ini karena dilakukan perbaikan dari siklus I ke siklus II, yaitu ketika pada siklus I dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang pasif. Interaksi antara guru dengan siswa kurang, karenanya peneliti menerapkan model pembelajaran word square dalam menjawab atau mengisi jawaban di dalam kotak-kotak sehingga siswa cenderung lebih memperhatikan pelajaran dan lebih aktif dalam bertanya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) minat siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran word square dengan rerata persentase 68,23% pada siklus I dan menjadi 76,33% pada siklus II. Dengan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I dengan persentase 50% meningkat menjadi 73,3% pada siklus II. Dari simpulan yang diperoleh peneliti di atas, maka untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) bagi guru, sebaiknya guru dapat menerapkan pembelajaran matematika dengan variasi-variasi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan penguasaan materi ajar oleh siswa; (2) bagi siswa, hendaknya siswa membiasakan diri untuk belajar menggunakan berbagai macam 137

6 variasi pembelajaran, sehingga minat dan hasil pembelajaran yang diperoleh meningkat.; (3) bagi penulis lain, penulis berharap agar peneliti lain menindak lanjuti, megembangkan penelitian ini di sekolah lain maupun di ruang lingkup yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Parjoni, dkk Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Wijaya, Eka. (2001). Penerapan Model Belajar Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Viii-C Smp Al-Falah Karangwangi Depok.Skripsi. Cirebon: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Syekh Nurjati. Diakses 11 Februari