ALIRAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALIRAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM ISLAM"

Transkripsi

1 ALIRAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM ISLAM Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqih Dosen : Kurnia Muhajarah, M.S.I Oleh : Afiatul Afida ( ) Nur Aenatul Khoria ( ) M.Zaenul Latif ( ) Khilya Kholilatul. A ( ) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu pertengahan abad yang pertama hijriah sampai pada awal abad keempat, tidak kurang dari sembilan belas aliran hukum yang sudah tumbuh dalam agama islam. Dalam kenyataan ini cukuplah sudah menunjukkan kepada kita betapa ahli - ahli hukum pada waktu dulu tak putus-putusnya bekerja untuk menjalankan dengan kebutuhan kebutuhan peradaban yang terus tumbuh. 1 Dengan adanya aliran aliran dalam fiqih ini karena adanya perbedaan di sekitar metode berijtihad yang menimbulkan perbedaan pendapat. dari perbedaan pendapat ini terbentuklah kelompok kelompok fiqih yang pada mulanya terdiri dari murid murid para imam mujtahid.sehingga kelompok kelompok ini menjadi berkembang dan tersebar. Selain itu, kelompok ini pun mempertahankan imamnya,kemudian akhirnya terbentuklah mazhab mazhab yang kita lihat sekarang. Oleh karena itu, kita tidak dianjurkan untuk mengikuti mereka akan tetapi kita dianjurkan untuk kembali kepada dalil-dalil dalam berijtihad. Walaupun dengan cara itu ada kemungkinan hukum yang dihasilkan berbeda dengan pendapat mereka. Dengan kata lain para imam mujtahid mendorong untuk berijtihad. Hal ini dibuktikan oleh ucapan madzab itu sendiri, seperti Imam Abu Hanifah yang berkata tentng hasil ijtihadnya : Inilah hasil ijtihadku, tetapi barang siapa yang mempunyai pendapat yang lebih baik dari hasil ijtihadku ini, maka itulah yang harus dipegang. Imam Syafi i juga berkata : Apabila Hadist itu shahih itulah pendapatku. Maksudnya Imam Syafi i selalu berpegang pada hadist yang shahih. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana memahami aliran-aliran pemikiran dalam hukum islam? 2. Bagaimana pemikiran ahlul hadis dan ahlul ra yi terhadap aliran-aliran dalam fiqh? 3. Apa faktor- faktor munculnya aliran Ahlu Hadits dan Ahlu Ra yi? 1 Iqbal, Muhammad, Dr, The Reconstruksion of Religious Thought in Islam.Terjemahan Ali Audah dengan judul, Membangun Kembali Pikiran Agama Islam,Tintamas, Jakarta,1996, hal Abu Zahrah, Muhammad, Dr. Tarikh al-madzahib al-fiqhiyah, Mathba ah al.madani,tanpa tahun, hal.86. 1

3 II. PEMBAHASAN A. Memahami Aliran Pemikiran Dalam Hukum Islam Ijtihad merupakan salah satu hal yang di syariatkan dalam agama islam sebagaimana rasullah SAW juga melakukan ijtihad dalam menghadapi masalah yang belum ada nashnya. Kemudian dalam ijtihad akan selalu muncul suatu perbedaan pendapat yang pada mulanya masih sangat terbatas, namun hal itu akan terus berkembang karena adanya sebab-sebab baru yang memicu timbulnya perselisihan. Perbedaan pendapat ini semakin meningkat dengan terjadinya fitnahan-fitanahan yang dilontarkan oleh orang-orang yang menyusup kedalam islam dan mereka ini menaruh dendam terhadap islam. Hal ini mengakibatkan lemahnya jiwa kaum muslimin yang mudah tertipu rayuan para penyusup. Dan fitnahan tersebut yang menyebabkan terbunuhnya Ustman bin Affan dimana kaum muslimin sesudah peristiwa itu terpecah menjadi tiga golongan yaitu : syiah, khawarij, dan jumhur yang kemudian dinamakan ahli sunnah. 3 Mereka terpecah karena adanya perbedaan pendapat dalam hal ke-khalifahan dan dalam menentukan siapa sebenarnya orang yang lebih berhak menduduki jabatan khalifah itu, dan juga karena adanya sebab takhim yang terjadi dalam pertentangan antara Ali dan Muawiyah. Dimana masing-masing golongan mempunyai pendapat yang saling bertentangan. Mereka berjalan sesuai kehendak masing-masing dan berjuang demi kejayaan akidah serta keyakinanya masing-masing sehingga timbul perselisihan baru disekitar hukum-hukum muamalah yang menyebabkan lahirnya fiqh khawarij, syiah dan ahli sunnah. Masalah ini terus berkembang sehingga menimbulkan perbedaan pendapat pada tiaptiap golongan itu, sehingga semakin betambah banyaknya aliran-aliran fiqh. Dan yang paling mendekati kebenaran diantara madzab-madzab lain yang berpegang teguh pada al-qur an dan sunnah rosul yakni madzab ahli sunnah. Kalaupun ada perbedaan diantara aliran-aliran dalam ahli sunnah, maka mereka menggunakan metode istimbath. Sedangkan aliran-aliran selain ahli sunnah, sering kali mereka menciptakan hal-hal yang baru yang dapat merenggangkan hubungan antara mereka dengan ahli sunnah, dapat keluar dari ajaran agama islam. Maka pada kesempatan kali ini kami akan memperkenalkan tentang aliran-aliran dalam fiqh, yang diperkirakan masing-masing masih mempunyai pengikut sampai sekarang, diantaranya : 1. Khowarij Orang-orang Khawarij sangat ekstrim dalam maslah-masalah agama. Mereka berpendapat bahwa ke khalifahan dipilih dengan cara bebas oleh kaum muslimin sendiri, calon tidak terbatas pada golongan tertentu, berbeda dengan pendapat golongan syi ah yang hanya membatasi kepada Ali bin Khatab dan keturunannya saja, sedangkan jumhur membatasi pada kaum Quraisy saja. Kaum khawarij berpendapat bahwa siapa saja yang menjadi khalifah maka ia wajib ditaati selama ia juga taat terhadap Allah SWT dan Rosulluah SAW. Dan tidak berhak menolak kekhalifahanya serta tidak ada keberatan atas adanya khalifah menurut banyaknya negara. 3 Siroj, Khozin. Aspek-Aspek Fundamental Hukum Islam, FE UII Yogyakarta, 1981, hal.41. 2

4 Kaum Khawarij mwmpunyai aktifitas sendiri dalam ilmu fiqh adanya pada masamasa pertama islam, mereka sangat radikal dalam menerima ajaran-ajaran agama (yang termaktub dalam Al-Qur an dan Hadist) yang dipelajari dari ulama-ulama mereka sebagai hasil ijtihad ahli fiqh mereka dalam masalah yang tidak ada nash-nya karena mereka tidak mengakui adanya ijma para ulama sebagai dalil. Menurut mereka hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran mereka. Kaum Khawarij terpecah menjadi kelompok-kelompok, ada yang mengatakan mereka terpecah menjadi 20 golongan diantaranya golongan Azariqah, Najdiyah, dan Shafriyah. Tiap-tiap golongan mempunyai aliran-aliran ajaran khusus diantaranya terdapat ajaran yang ekstrim dan lunak dalam batas-batas tertentu. Namun aliran-alirannya sudah tidak ada lagi kecuali aliran Ibadhiyah, yang dipelopori oleh Abdullah bin Ibadh (w. 743 M). Aliran ini tidak melarang anggotanya menikah dengan orang islam selain golongannya, juga tidak melarang mewariskan harta pustaka kepada orang islam dari golongan lain, tidak membolehkan pengikutnya memerangi siapa saja umat sebelum mengajukan hujjah dan memproklamikan perang. Kaum khawarij mempunyai pendapat dengan ahli sunnah dalam beberapa masalah diantaranya diperbolehkannya berwasiat kepada ahli waris, dll. Namun juga mempunyai perbedaan pendapat dalam hal-hal tertentu. Fiqh madzab khawarij tertulis diberbagai kitab, baik dicetak maupun ditulis. Diantara kitab terpenting yang sudah dicetak ialah kitab : Syahrun Naili karangan Muhammad bin yusuf bin Athfshy yang terdiri dari 10 juz. Pengikut madzab ini mayoritas terdapat di Marokko, di Afrika sebelah utara dan di Oman, di Jazirah Arab, yang merupakan tempat kekuasaan mereka Syi ah Syiah adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang berkeyakinan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu rukun agama, dan bahwa Rosullulah Saw. telah mewariskan kepemimpinan tersebut kepada Ali. Namun demikian kaum syiah ini terpecah menjadi beberapa golongan disebabkan oleh perselisihan mereka dalam hal kekhalifahan (orang-orang yang berhak duduk sebagai khalifah). Apakah khalifah ini harus dipegang oleh anak-anak Ali dari perkawinannya dengan Fatimah putri Rosulullah Saw. saja ataukah juga dengan hasil perkawinannya dengan isrinya yang lain (selain Fatimah). Apabila kekhalifahan tersebut harus dipegang oleh anak-anak Fatimah, apakah hal ini berlaku bagi mereka secara bergilir satu persatu atau berlaku secara pilihan, artinya hanya bagi mereka yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan saja. Aliran-aliran dalam syiah sebagian ada yang lunak, artinya pendapat mereka tentang hukum islam tidak jauh berbeda dengan ahli sunnah dan adapula beberapa aliran yang sangat ekrtrim (menyimpang dari ajaran islam). Namun aliran ini sudah banyak yang tidak ada lagi, 4 Siroj, Khozin. Aspek-Aspek Fundamental Hukum Islam, FE UII Yogyakarta, 1981, hal

5 hanya tinggal beberapa saja yang masih mempunyai pengikut seperti Zaidiyah, Imamiyah, dan Islamiyah. 5 Kemudian dari aliran syiah ini muncul para mujtahid, seperti : Imam Zaid ibn Aly Ibn al- Husaen ( H) dan Imam Ja far al-shadiq ( H). Selain itu masih banyak lagi Imam mujtahid yang menjadi iimam dam madzhabnya sendiri, tapi kemudian para pengikutnya berkurang serta fatwa-fatwanya pun ditinggalkan para pengikutnya sementara catatan sejarah juga hampir melupakannya. Madzab- madzab itu disebut almadzahib al ba idah ( madzab-madzab yang para pengikut dan ajaran-ajarannya telah menjauh atau punah), diantaranya : Imam abd Rohman ibn Muhammad Alauza iy (88 H-175 H ), Imam Daud Ibn Aly Ibn Khalaf al-zhahiry (224 H-334 H), Muhammad Ibn Jarir Ibn Yazid al- Thabary (224 H-310 H) dsb. 3. Ahli Sunnah Wal Jamaah Dalam masa-masa perkembangan ijtihad banyak para mujtahid ahli sunnah yang memfokuskan perhatiannya kepada masalah fiqh. Mereka mencurahkan hampir seluruh hidupnya untuk mendalami ilmu fiqh baik mengambil jalan istimbath maupun dalam mengerjakannya. Para ahli fiqh telah banyak mewariskan kumpulan-kumpulan hasil ijtihad baik yang tertulis dalam buku-buku fiqh ataupun berupa amanat yang dipegang teguh oleh para pengikut sehingga dalam menghadapi berbagai masalah persoalan mereka dengan mudah mengetahuinya. Kumpulan-kumpulan hasil ijtahid dikenal dengan aliran-aliran fiqh al- Madzahibul Fiqhiyyah/ Al- A immah Al-Arba ah dari kalangn Madzhab ahli sunnah wal jam ah (ahli sunnah) yaitu Madzhab Hanafi (Abu Hanifah An-nu man Bin Tsabid H), Madzhab Maliki (Imam Malik Bin Annas Bin Malik Bin Amir H), Madzhab Syafi i (Imam Muhammad Ibnu Idris Al-syafi iy H) dan madzab Hanafi/ Hanabilah (Imam Ahmad Ibnu Hanbal H). 6 B. Sejarah pemikiran ahli hadis dan ahli ra yi terhadap aliran - aliran dalam fiqh Pada masa Tabi in ini, umat Islam sudah terpecah kepada tiga kelompok, yaitu Khawarij, Syi ah, dan Jumhur.setiap golongan berpegang teguh kepada pendapat masingmasing dan pada umumnya merasa bangga serta berusaha mempertahankannya. Hal ini menimbulkan perbedaan pandangan dalam menetapkan hukum islam. Golongan Khawarij, misalnya mereka berpendapat bahwa orang melakukan dosa besar hukumnya kafir sementara golongan yang lain tidak berpendapat demikian. Demikian pula hal nya golongan Syi ah, contoh dalam masalah : Hadist dipegang golongan sy ah dalam menetapkan hukum adalah hadits yang diriwayatkan Ahlu al-bait dan mereka tidak menerima qiyas sebagai dalil hukum, 5 Siroj, Khozin. Aspek-Aspek Fundamental Hukum Islam, FE UII Yogyakarta, 1981, hal Siroj, Khozin. Aspek-Aspek Fundamental Hukum Islam, FE UII Yogyakarta, 1981, hal.44. 4

6 karena qiyas didasarkan kepada pemikiran manusia. 7 Golongan Jumhur dalam menetapkan hukum terbagi kepada dua golongan: 1. Ahl al-hadits Golongan ini berkembang di Hijaz. Dalam menetapkan hukum, mazhab ini pertama-tama sangat terikat kepada teks-teks al-qur an dan Sunnah. Bila dalam menetapkan hukum suatu masalah tidak ditemukan hukumnya dalam nash al-qur an dan al-sunnah, mereka berpaling kepada praktek dan pendapat para sahabat. Mereka menggunaka Ra yu hanya pada keadaan yang terpaksa. Namun dalam hal-hal yang tidak ditemukan nashnya dan tidak ada pula pendapat serta praktek sahabat, mereka sepakat untuk menggunakan ijtihad dengan metode dan proposi yang berbeda. Tokohtokoh aliran ini termasyihur adalah al-zuhry, al-tsaury, Malik, Syaf i, Ahmad Ibn Hanabal dan Dawud Al Zhahiry. 2. Ahl al-ra yi Golongan ini berkembang di Kufah (Irak). Dalam menetapkan hukum, mazhab ini banyak terpengaruh cara berpikir ulama-ulama Irak. Mereka mengikuti pola pikir Umar Ibn Khathab, Ali Ibn Thalib dan Ibn Mas ud. Ketiganya adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang banyak menggunaka ra yu dalam menetapkan hukum. Pola pikir mereka inilah yang dikembangkan oleh Alqamah Ibn Qais, Al-Aswad Ibn Yasid al-nakha iy, Masruq Ibn Ajda, Ubaidah Ibn Amr, Syuraikh Ibn Harits, Harits al-a war dan Abu Hanifah. Dalam menetapkan hukum, mazab ahli ra yi ini berlandaskan pada beberapa asumsi dasar, antara lain: a. Nash-nash syari ah sifatnya terbatas, sedangkan peristiwa-peristiwa huum selalu baru dan senantiasa berkembang. Oleh karena ituu, terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak ada nashnya, ijtihad didasarkan kepada ra yu sesuai dengan ucapan Mu adz bin Jabal ketika diutus oelh Rosulullah ke Yaman, bahwa bila ia tidak menemukan nash dari al-qur an dan al-sunnah, ia akan berijtihad dengan ra yu (pendapat)nya. b. Setiap hukum syara dikaitkan dengan illat tertentu dan ditujukan untuk tujuan tertentu. Tugas utama seorang faqih ialah menemukan illat ini. Oleh sebab itu, ijtihad merupakan upaya menghubungkan suatu kasus dengan kasus lain karena illatnya, atau membatalkan berlakunya satu hukum karena diduga tidak ada illatnya. Dalam asumsi pertama, ijtihad sama dengan ra yu; dan dalam asumsi kedua, ijtihad sama dengan qiyas. Oleh karena itu, aliran ini sangat dominan menggunakan ra yu dengan ijtihad. Muncil anggapan bahwa bahwa dalam dalam periode ini terdapat dua aliran yang berbeda secara mencolok, yaitu: aliran pedukung hadits dan 7 Tahido Yanggo, Huzaemah, Dr. Pengantar Perbandingan Madzab, Logos Wacana Ilmu, 1997: Jakarta. Hal

7 menolak ra yi serta aliran sesungguhnya tidak tepat, karena aliran ahli al-hadits juga menggunakan ra yu dalam penalaran mereka, begitu pula halnya aliran ahli al-ra yu yang juga menggunakan hadits dalam menetapkan hukum. Imam malik, meskipun ia seorang ahli Hadits, tetapi banyak menggunakan ra yu dalam kitabnya, Ahl al- Muwaththa, Imam Syafi i sesekali menggunakan istilah Ahl al- Ilmi bi al Hadist wa al-ra yi, yang menunjukan perpaduan antara hadits dan ra yu. Menurut Ahmad Hasan, hingga pada masa al-syafi i, ra yu dan hadits saling terjalin dan hukum memperoleh dukungan dari keduanya diberbagai pusat kegiatan hukum. Kelompok yang menolak ra yu dan mendukung hadits semata, sampai saat ini belum lahir. Sudah barang tentu, kata Hasan, al-syafi i adalah seorang pendekar dalam hadits dan penentang yang menggunakan ra yu secara serampangan. Meskipun demikian, ia tidak dapat melepaskan diri dari penggunaan ra yi dan penalaran dalam argumentasi. Pada generasi tabii in dan imam madzab ini nampaknya pertentangan yang tajam antara ahli hadist dan ahli ra yi semakin meruncing bahkan menurut Ahmad Hasan, hal itu terjadi dimasa sesudah Al-Syafi i, ketika kecendurungan madzab mengakar kuat pada para pengikut masing-masing madzab. Proses pemisahan secara nyata dimulai pada masa Al-Syafi i. Dalam tulisan-tulisannya sering disebut : Madinah Sebagai Gudangya Sunah dan Irak Sebagai Tempat Ahli Al-Ra yi. Ia juga sering menyebut orang-orang irak sebagai ahli al-qiyas, karena seingnya mereka menggunakan ra yi dan qiyas dalam penalaran. Kadang-kadang, kata Al-Syafi i, mereka mengkaji suatu hadits denan dasar nalar (ra yu). 8 C. Faktor-faktor munculnya aliranahli hadits dan Ahli Ra yi. Dari catatan sejarah secara umum dapat disimpulkan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya dua aliran ( Ahli Hadts dan Ahli Ra yi) yaitu: 1. Hadits-hadits Nabi SAW dan fatwa-fatwa para sahabat di Iraq tidak sebanyak di Hijaz. Karena itu fuqoha Iraq harus memeras otak dan berusaha keras untuk memahami pengertian Nash dan Illat dalam rangka penetapan hukum dari syara, agar pengertian hukum tersebut tidak terbatas hanya yang tertera pada teksnya saja. 2. Iran merupakan pusat pergolakan politik dan pusat pertahanan golongan Syi ah dan Khawarij yang salah satu akinat negatifnya ialah adalah pemalsuan terhadap hadits-hadits Rosululah Saw. Oleh sebab itu, fuqoha Iraq sangat hati-hati dalam menerima Hadits dan apabila hadits tidak sesuai dengan Maqasid al-syari a (tujuan umum prinsipprinsip Syara) hadits tersebut di ta wilkan/ditinggalkan. 3. Karena faktor lingkungan hidup yang berbeda. Iraq pernah lama dikuasai Persia, sehingga memengaruhi hubungan keperdataan dan adat kebiasaan orang Iraq, yang sama sekali tidak dikenal di Hijaz. 8 Tahido Yanggo, Huzaemah, Dr. Pengantar Perbandingan Madzab, Logos Wacana Ilmu, 1997: Jakarta. Hal.35. 6

8 Sementara di Hijaz sejak masa Rosulullah, sahabat, Tabi in, dan Tabi tabi in (para Imam Mujtahidin) hampir tidak ada perubahan yng berarti, sehingga setiap kejadian hampir ditemukan hukumnya dalam sunnah Rosulullah atau fatwa sahabat dan Tabi in. Akibat perbedaan ini, lapangan ijtihad di Iraq semakin meluas dan berkembang, sedangkan di Hijaz menjadi terbiasa memahami dan menetapkan hukum berdasarkan teks dan Nash secara lahiriyah, tanpa susah payah mencari dan mendalami Illat hukumnya. 9 Faktor-faktor tersebut, memengaruhi pandangan para Imam Madzhab dalam menetapkan hukum. Seperti Dawud Ali al-zhahiry, memandang tidak sah mengabil hukum islam kecuali dari nash-nash secara tekstual. Smeentara fuqoha lain memandang ra yi sebagai salah satu sumber hukum islam. Perbedaan metode yang digunakan dalam mengistimbathkan hukum membawa perbedaan dikalangan para Imam Madzhab. Imam Ibn Hazm al- Andalusy ( H) sebagai imam kedua dari Madzhab Zihiry menggunakan istidlal (dari nash dan ijma ) dalam penggalian hukum. Imam al-syafi i dominan menggunakan qiyas dan menolkh istihsan. Imam Abu Hanifah menggunakan qyias dan istihsan. Imam Malik,Madzab Zaidiyah dan sebagian Madzab Hanabilah menggunakan qiyas, istihsan, al-mahsoli al- Mursalah, Urf,Ijama, Ahli al-madinah, al-dzari ah dan al-istishhab. Sementara Hanabilah, di samping menggunakan qiyas juga menggunakan al- Dzariah dan hadist mursal. Sedangkan Syi ah Imamiyah menolak qiyas dalam mengistimbathkan hukum. Dari keanekaragaman pendapat dan perkembangan madzab-madzab yang begitu subur tersebut, sutu hal yang perlu dicatat ialah sportivitas para mujtahid yang begitu tinggi dan sikap kebanyakan para penganut madzab dari masing-masing madzab yang obyektif. Tanpa mengabaikan kelemahankelemahan yang ada, masing- masing mujtahid tetap megakui kelebihan yang stu dengan yang lain dan menyadari kekurangan dirinya masing- masing. Sebagai ilustrasi, Imam Syafi i misalnya, tetap menghormati keistimewaan Imam Abu Hanifah dan keunggulan Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam bidang tertentu, seperti tercermin dalam ucapannya : Artinya : pengetahuan seseorang dalam masalah fiqh sangat butuh kepada fiqh Abu Hanifah Di tempat lain Imam Syafi iy juga mengatakan : 9 Tahido Yanggo, Huzaemah, Dr. Pengantar Perbandingan Madzab, Logos Wacana Ilmu, 1997: Jakarta. Hal.36. 7

9 Artinya : Ketika aku keluar dari Baghdad, tidak ada seorang pun yang aku tinggalkan disana yang lebih utama (unggul),lebih alim dan lebih faqih dari Ahmad Ibn Hanbal. Begitu pula halnya Imam Ahmad Ibn Hanbal ketika ditanya oleh putranya, Siapa sebenarnya Imam Syafi iy sehingga ayah selalu mendoakannya sejak 40 tahun???. Ia menjawab : Artinya : Asy- Syafi iy adalah bagaikan matahari yang menerangi dunia dan bagaikan obat buat manusia sehat wal afiat. Oleh sebab itu wahai putraku, lihatlah apakah ada orang yang menggantikan dalam dua hal ini. 8

10 III KESIMPULAN Dalam menghadapi persoalan-persoalan dan permsalahan-permasalahan yang muncul dan tidak terdapat titik temu jawaban dari al-qur an dan al-hadits, maka kita dianjurkan untuk ber ijtihad kepada madzhab-madzhab atau para imam mujtahid dalam menggunakan dalil-dalil serta hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh para Imam Mujtahid. Meskipun terkadang banyak perbedaan yang muncul. Maka anggaplah perbedaan tersebut sebaagai keunggulan dari masing-masing para Madzhab atau imam mujtahid. 9

11 IV PENUTUP Demikian beberapa uraian materi tentang pemikiran aliran-aliran dalam hukum islam dalam hukum islam. Semoga makalah ini dapat membantu teman-teman dalam memahami berbagai macam aliran-aliran dalam hukum islam. Apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini kami memohon maaf sebesar-besarnya. Dan akan kami tinaju kembali pada kesempatan lain. Sekian dan terima kasih. Wallahulmuafiq ila aqwamithoriq, Wassalamualaikum wr.wb. 10

12 DAFTAR PUSTAKA Iqbal, Muhammad, Dr, The Reconstruksion of Religious Thought in Islam.Terjemahan Ali Audah dengan judul, Membangun Kembali Pikiran Agama Islam,Tintamas.1996:Jakarta. Tahido Yanggo, Huzaemah, Dr. Pengantar Perbandingan Madzab, Logos Wacana Ilmu, 1997: Jakarta. Siroj, Khozin. Aspek-Aspek Fundamental Hukum Islam, FE UII Yogyakarta, 1981:Yogyakarta. AP, sofyan, Fikih Alternatif, Mitra Pustaka, 2013:Yogyakarta. Syahar, Saidus, Drs. Asas Asas Hukum Islam, Alumni, 1986 : Bandung. 11

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH

PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH A. Landasan terbentuknya madzhab fiqh Munculnya pemikiran madzhab hukum dalam Islam dimulai sejak timbulnya persoalan tentang pemegang otoritas hukum. Weiss membedakan

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, tempat pergi, yaitu jalan

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I MADZHAB SYAFI I Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Etik Fitriayasari (1601016055) Annisa Kurniawati (1601016056)

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang sempurna, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai bagi ummat manusia didalam

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri MACAM-MACAM IKHTILAF (PERBEDAAN) 1. Ikhtilaful qulub (perbedaan dan perselisihan hati) yang termasuk kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK SKRIPSI

STUDI ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK SKRIPSI STUDI ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas

Lebih terperinci

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

dan Ketegasannya Terhadap Syiah رمحه هللا IMAM IBNU JARIR ATH-THABARI dan Ketegasannya Terhadap Syiah @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Imam Ibnu Jarir ath-thabari Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna Ed. 05 Th.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG A. Analisis Terhadap Ketentuan Pasal 182 Kompilasi Hukum Islam Tentang

Lebih terperinci

HAK WARIS DZAWIL ARHAM

HAK WARIS DZAWIL ARHAM Nama Kelompok : M. FIQHI IBAD (19) M. ROZIQI FAIZIN (20) NADIA EKA PUTRI (21) NANDINI CHANDRIKA (22) NAUFAL AFIF AZFAR (23) NOER RIZKI HIDAYA (24) XII-IA1 HAK WARIS DZAWIL ARHAM A. Definisi Dzawil Arham

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Salah satu dampak menurunnya moral masyarakat, membawa dampak meluasnya pergaulan bebas yang mengakibatkan banyaknya

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( ) SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93

BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93 12 BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS A. Biografi Imam Malik Bin Anas Imam Malik adalah Imam yang kedua dari Imam mazhab sunni. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE Oleh Erwin Mazwardi

BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE Oleh Erwin Mazwardi BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE 2012 Oleh Erwin Mazwardi Daftar Isi Tafsiran Rasulullah Tafsiran Sahabat Tafsiran Tabiin Sejarah Mazhab Tafsiran Agama Siapa? Terbentuknya Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sanksi hukum bagi seorang ayah melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap anak kandungnya, berdasarkan ketentuan hukum positif di Indonesia, ia dapat dijerat dengan pasal-pasal

Lebih terperinci

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 1 Beberapa Istilah Terkait dengan HUKUM ISLAM 1. Hukum 2. Hukum Islam 3. Syariah 4. Fikih 5. Ushul

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK

MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK 1 MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK Hukum Islam memiliki tujuan mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Untuk mengetahui dan menyelami tentang

Lebih terperinci

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM 1 MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM Mashari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,Samarinda.Indonesia ABSTRAK Masalah hak waris atas harta bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Harta Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi, dan al-mal diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam Islam, pernikahan adalah merupakan bentuk ibadah yang

Lebih terperinci

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN I. Muqodimah : Prof. Abdul Wahhab Kholaf berkata dalam bukunya Ilmu Ushul Fiqih (hal. 143) : - - " "."." Nash Syar I atau undang-undang wajib untuk diamalkan sesuai

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP. A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP. A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP UCAPAN ISTINSHA@ DALAM IKRAR TALAK A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan Istinsha> dalam Ikrar Talak Hukum Islam

Lebih terperinci

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH Surat Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH 1. PENDAHULUAN Timbulnya golongan-golongan di kalangan Islam dimulai sejak wafatnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat 89 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya:

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI 11 BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI A. Biografi Imam Hanafi Bagi umat Islam diseluruh dunia Islam, termasuk di Indonesia tidak asing mendengar sebutan Mazhab Hanafi, karena Mazhab Hanafi merupakan Mazhab yang

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN (MUI) setelah: Menimbang : 1. bahwa seiring dengan dinamika yang terjadi di masyarakat, beberapa

Lebih terperinci

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN 1 TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN (Studi Komparatif Pandangan Imam Hanafi dan Imam Syafi i dalam Kajian Hermeneutika dan Lintas Perspektif) Pendahuluan

Lebih terperinci

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PERADILAN AGAMA BAB I PENGANTAR

BAHAN AJAR PERADILAN AGAMA BAB I PENGANTAR BAHAN AJAR PERADILAN AGAMA BAB I PENGANTAR A. Deskripsi Mata Kuliah Hukum Acara Peradilan Agama merupakan matakuliah wajib fakultas yang diberikan kepada mahasiswa pada semeter VI, setelah mahasiswa menempuh

Lebih terperinci

IMAM SYAFI I DAN SEJARAH ILMU USHUL FIQIH

IMAM SYAFI I DAN SEJARAH ILMU USHUL FIQIH IMAM SYAFI I DAN SEJARAH ILMU USHUL FIQIH Ust. Kholid Syamhudi, Lc Disalin dari Sejarah Ushul Fikih Versi Ahlus Sunnah wa al-jama ah dari Situs Ustadz Kholid Syamhudi.Lc dengan sedikit penyesuaian dalam

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) DEFINISI USULFIQH Usul Bahasa: Apa yg dibina diatasnya.

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ Manhaj yang digunakan tiap organisasi keagamaan pada dasarnya adalah sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang cenderung menggunkan metode

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Akhir-akhir ini terlihat banyak upaya-upaya yang ditujukan untuk. mendekatkan antara sunni dan syiah. Hal terlihat baik dalam tataran

Akhir-akhir ini terlihat banyak upaya-upaya yang ditujukan untuk. mendekatkan antara sunni dan syiah. Hal terlihat baik dalam tataran Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa setelah dilaksanakannya sholat Ied, maka disunnahkan untuk mengadakan khutbah Ied. Bagi jamaah sholat ditekankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK BAB IV ANALISIS PENDAPAT MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK A. Analisis Pendapat Madzhab Syiah Imamiyyah Tentang Dua Orang Saksi Sebagai Syarat Sah Jatuhnya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut: 284 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut: a. Standar penentuan upah menurut Hizbut Tahrir ditakar berdasarkan jasa atau manfaat tenaganya (manfa at

Lebih terperinci

Guru Madrasah Aljunied PIAGAM KESEDERHANAAN DALAM BERAGAMA Berikut adalah pendirian yang perlu diambil bagi menjamin kesederhanaan dalam dakwah: 1. Kita beriltizam untuk menghormati prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI 2 SHOLAT SUNNAH YANG JARANG DIKERJAKAN KEBANYAKAN KAUM MUSLIMIN Rosulullah sholallahu alaihi wa salam telah mengajarkan kepada umatnya seluruh ajaran agama baik yang besar maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi

BAB III ANALISIS. Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi BAB III ANALISIS Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi segala sesuatu yang ditentukan dan dikerjakan ada batasnya dan ada urutannya. Karena tidak ada satu hal pun yang diharamkan

Lebih terperinci

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin حكم لا حد بل مللو لزعما [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Analisis Terhadap Hibah Sebagai Pengganti Kewarisan Bagi Anak Laki-laki dan

Lebih terperinci

IJMA SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

IJMA SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM NO. 6'7/XIll/19971.....,.,. '.-...,,,,'t..,... ;.,,... Ors. Zakaria Syafe'i IJMA SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (Kajian tentang Kehujjahan Ijma' dan Pengingkarannya) I. PENDAHULUAN Sebagai sebuah ajaran, Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas

Lebih terperinci

BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama

BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH A. Riwayat dan Pendidikan. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama sewaktu Abu Hanifah masih kecil (lahir). 1 Lebih di kenal dengan sebutan Abu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis implementasi Hukum Islam terhadap ahli waris non-muslim dalam putusan hakim di Pengadilan Agama

Lebih terperinci

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Puji syukur ke hadirat Allah swt., pertama-tama, penulis panjatkan atas taufiq, hidayah, serta inayah-nya kepada penulis,

Lebih terperinci

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF A. Wasiat Kepada Non Muslim Perspektif Hukum Islam. 1. Syarat-syarat Mushii a. Mukallaf (baligh dan berakal

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjana Syari ah (S.Sy) FakultasSyari ahdanhukum UINSuska Riau NUR YASIN NIM.11121101111

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG 68 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SELURUH HARTA KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA JOGOLOYO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG A. Analisis terhadap pelaksanaan hibah seluruh harta kepada anak angkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan umum melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan umum melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah sebuah konsekuensi dari pemerintahan yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pemilihan umum di Indonesia dilangsungkan selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama 58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUZARA AH DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUZARA AH DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM BAB IV ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUZARA AH DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM A. Analisa Penerapan Akad Muzar ah di Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang 59 BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Berdasarkan Landasan teori dan Penelitian yang peneliti peroleh di Kelurahan Ujung Gunung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid BAB IV ANALISIS A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid Mazhab Syafi i dan mazhab Hanbali berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI. dizaman pertentangan antara aliran Ahlu Hadis (aliran yang cenderung terhadap

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI. dizaman pertentangan antara aliran Ahlu Hadis (aliran yang cenderung terhadap BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI A. Sejarah Perkembangan Mazhab Syafi i Pemikiran fiqih mazhab syafi i diawali oleh Imam Syafi i, yang hidup dizaman pertentangan antara aliran Ahlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran mu tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan yang dibawa kaum

Lebih terperinci

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan) Http://www.alqiyamah.wordpress.com Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan) Berikut akan dijelaskan mengenai hukum melakukan Tahlil untuk orang mati seperti yang banyak dilakukan di masyarakat kita. Kegiatan

Lebih terperinci

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah: Menimbang : a. bahwa salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat melangsungkan hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- Syafi i telah diuraikan dalam bab-bab yang lalu. Dari uraian tersebut telah jelas mengungkapkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengaturan Wasiat 1. Pengertian Wasiat Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat merupakan pesan terakhir dari seseorang yang mendekati

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM KELOMPOK 3B : Aria Trimadya 10510016 Hardany Triasmanto 10510020 Diar Luthfi Hawari 10510027 Shendy Arya 10510049 Achmad Noufal 10510058 Muhammad Reza 10510066 Peta Konsep ISLAM

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,

Lebih terperinci