BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT. Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang Islam melakukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT. Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang Islam melakukan"

Transkripsi

1 BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT A. Pengertian Arsitektur Masjid Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang Islam melakukan ibadah yang dilakukan secara massal/ jama ah maupun individual, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan kebudayaan islam. Pada awalnya Bangunan masjid muncul sebagai bangunan religi yang merupakan hasil perpaduan antara fungsi bangunan sebagai unsur arsitektur Islam yang berpedoman pada ketentuanketentuan yang ada pada syari at Islam dengan bangunan sebagai pengungkapan nilai-nilai tertinggi yang diwujudkan berbentuk bangunan. 1 Sedangkan Arsitektur masjid merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki peranan yang penting dalam perkembangan kebudayaan Islam. Sedangkan pengertian umum dari arsitektur tersebut ialah ilmu dan seni merancang bangunan, kumpulan bangunan atau struktur-struktur lain yang berfungsional, terkonstruksi dengan baik, memiliki nilai ekonomi serta nilai estetika. 2 Ilmu sejarah memandang bahwa arsitektur sebagai ungkapan fisik bangunan dari budaya masyarakat pada tempat dan zaman tertentu, dalam rangka memenuhi kebutuhan ruang untuk suatu kegiatan. 3 Berdasarkan pandangan ini dapat kita ketahui bahwa pada zaman dahulu bangsa-bangsa sudah memiliki 1 Wiryoprawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur, Ensiklpoedi Nasional Indonesia, jilid 2 (Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1988), Yulianto Sumalyo, Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim (Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press, 2000), 67.

2 36 budaya yang tinggi dengan adanya bukti sejarah dan budaya berupa karya-karya arsitektural dari kejayaan Islam pada masa lampau yang berupa masjid. Perkembangan arsitektur tidak terlepas dari pengaruh bentuk dan konsep yang ada pada zaman dahulu, oleh karena itu pengembangan dan percampuran bentuk dari tempat dan zaman berbeda merupakan hal yang lazim. Percampuran akan semakin kompleks apabila semakin banyak orang bermigrasi dan mengalami percampuran budaya. Arsitektur masjid telah mengalami perkembangan yang sangat kompleks dikarenakan kecenderungan memasukkan budaya daerah yang ada. Banyak pula arsitektur masjid selain tetap ada unsur utama masjid seperti mihrab, mimbar pada arah kiblat, juga mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah, India dan lain lain. Hal ini di tandai dengan adanya kubah yang sudah ada sejak abd ke-1 pada zaman Romawi dan dikembangkan pada zaman Byzantyum serta zaman-zaman berikutnya. Awal perkembangan Islam abad ke-vii masa kejayaan Byzantine penggunaan kubah cukup popular, hingga orang berpendapat bahwa kubah merupakan ciri dari sebuah masjid. Keindahan bentuk dan penampilan monumental cari kubah banyak membuatnya dipakai dalam arsitektur gerejagereja Kristen pada awal. Di zaman modern ini arsitektur masjid berkembang dalam corak dan ragam, namun secara garis besar dapat di bagi menjadi tiga bagian yaitu mengambil bentuk-bentuk lama dalam bahan dan kontruksi baru, mencampurkan yang lama dan baru, ada pula yang tidak memakai unsur lama kecuali elemendigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3 37 elemen utama masjid yaitu mihrab dan mimbar. Kubah, dikka, minaret tidak selalu ada baik dalam masjid kuno maupun modern. 4 Sedangkan ciri khas bentuk arsitektur masjid di Indonesia khususnya di Jawa Timur lainnya adalah menara. Menara ini berfungsi untuk mengumandangkan seruan adzan sebagai tanda telah tiba waktu shalat dan adapula yang berfungsi untuk melihat bulan sebagai tanda telah masuknya bulan Islam. Menara masjid di Jawa Timur terdapat banyak ragam dan coraknya, dari corak yang modern hingga corak yang sederhana. Pijper telah memberikan pandangan-pandangan penting perihal kepurbakalaan Islam Indonesia khususnya mengenai corak menara. Dikatakan bahwa masjid-masjid yang tertua di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai menara. 5 Banyak sekali contoh-contoh masjid di Jawa Timur yang memiliki menara sekarang dari bentuk yang sederhana sampai yang indah-indah. Penjelasan tersebut merupakan gambaran umum tentang bentuk arsitektur masjid di Jawa Timur. Perkembangan suatu arsitektur khususnya masjid tidak lepas dari unsur untuk menuju ke aspek keindahan dan kemegahan dari suatu masjid tersebut. Namun kita tidak boleh lepas kendali dengan memasukkan beberapa bentuk arsitektur-arsitektur baik itu dari segi mode atau langgam dan juga hiasan ornamen yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang semula, yakni penekanan pada unsur fungsi dari pendirian sebuah masjid sebagaimana telah dijelaskan perintah untuk memperindah dan memakmurkan masjid, tetapi haruslah tetap pada berpegang teguh terhadap aturan-aturannya agar tidak menimbulkan riya 4 Sumalyo, Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim, Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Di Indonesia Dari Masa Ke Masa (Jakarta: Menara Kudus, 2000), 61.

4 38 dan menimbulkan syirik terhadapa bangunan khususnya masjid, dan jika ini terjadi maka tujuan untuk mendirikan masjid telah disalahgunakan dari tujuan semula sebagaimana tujuan pertama kali Nabi Muhammad SAW mendirikan sebuah masjid. Masjid pertama secara resmi yaitu Masjid Nabawi di Madinah. 6 Masjid ini berbentuk lapangan serta menggunakan bahan-bahan yang sangat sederhana. Hal ini dapat kita lihat pula pada perkembangan arsitektur masjid di Arab. Dari buku the World of Islam dijelaskan bahwa the Arab Mosque goes back to Muhammad s own hous in medina. 7 Dari sinilah dapat kita ketahui bahwa arsitektur masjid telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari bentuk yangsederhana menuju bentuk yang istimewa dan bermacam-macam ragam serta coraknya. B. Bentuk Arsitektur Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat 1. Desain Interior Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat Desain interior adalah ilmu yang memepelajari perancangan segala sesuatu yang ada di dalam sesuatu bangunan. Desain interior ini bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan atau ruangan beserta elemen-elemen yang ada di dalamnya, baik secara fisik maupun non fisik. 8 a. Ruang sholat atau ruang utama Ruang utama disebut juga charan yaitu ruangan utama yang luas tempat para jama ah menyelenggarakan sholat dan juga mendengarkan 6 Sayed Hasan Nasr, Spiritual Dan Seni Islam (Bandung : Mizan, 1993), Bernard Lewis, The World of Islam (London: Thames and Hudson, 1994), Aisyah Nur Fadhilah, Desain Interior Dan Eksterior, dalam (19 agustus 2015)

5 39 ceramah ataupun khutbah. 9 Ruang utama dalam Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat mempunyai fungsi ganda yaitu antara lain: 1) Kegiatan sehari-hari yang dipakai untuk kegiatan ibadah shalat yang dilakukan oleh para santri maupun para siswa-siswi yang dilakukan secara berjama ah. 2) Melakukan shalat Jum at berjama ah 3) Kegitan Bulan Ramdhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewah bagi umat Islam selama bulan Ramadhan tersebut orang lebih banyak berkunjung ke masjid untuk memperbanyak sholat berjam ah, sholat terawih, sholat witir, tadarus Alqur an dan juga pengajian kitab Oleh Abah Yai Abdul Ghofur Mulai pukul dan lain-lain 4) Kegiatan pada hari besar dan juga sholat berjama ah antara santriwan dan santriwati ketika ada moment-moment sholat tertentu seperti sholat nisfu sya ban, sholat rabu wekasan dll. 10 b. Mihrab Mihrab adalah tanda arah kiblat. 11 Ini merupakan hal yang sangat penting dan diutamakan dalam mengerjakan sholat berjamaah, digunakan sebagai tempat imam memimpin sembahyang/sholat. Dan mihrab juga merupakan syarat untuk dibangunnya masjid. Ciri-ciri yang sama pada bangunan masjid di seluruh dunia adalah terdapatnya mihrab. 9 Oloan Situmorang, Seni Rupa Islam: Pertumbuhan dan Perkembangannya ( Bandung: Angkasa, 1993), Moh. Hasan, Wawancara, Lamongan, 24 April Mundzirin Yusuf Elba, Masjid Tradisional di Jawa, (Yogyakarta:Nur Cahaya, 1983), 23.

6 40 Mihrab yang merupakan bagian dari masjid, sering juga bentuknya seperti lengkungan pintu mati, biasanya terletak di sebelah kiri mimbar. Di Jawa biasanya mihrab disebut dengan pengimaman dan di Sunda disebut Paimaman (tempat imam). 12 Pada masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat ini adalah unik dimana pada umumnya mihrab berbentuk relung yang melengkung yang sudah menjadi budaya pada setiap masjid, akan tetapi pada masjid ini mihrabnya persegi panjang ke atas menjulang hingga ke atap yang setengah ruang digunakan oleh imam dan letak mimbar. Gambar (1) Tampak Mihrab Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat c. Mimbar Mimbar terletak di sebelah kanan mihrab. Ada mimbar yang terbuat dari kayu dan ada pula yang terbuat dari batu. Mimbar yang berasal dari kayu kadang-kadang diletakkan di bagian dalam sebelah kanan mihrab, 12 Elba, Masjid Tradisional di Jawa, 23.

7 41 apabila mihrabnya lebih dari satu diletakkan di dalam mihrab yang kanan. Tempat mihrab dalam bahasa Jawa disebut paimbaran. 13 Mimbar di Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan mimbar peninggalan para sesupuh dulu yaitu Kanjeng Sunan Drajat dan Mbah Mayang Madu sehingga tidak pernah diganti tetapi cuma diperbarui tanpa meninggalan unsur yang dulu. Mimbar di Masjid Agung Pondok Pesantren sekarang sudah dipindahkan ke Masjid Jelaq milik masyarakat, sebab Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat sudah tidak digunakan Sholat Jum at dikarenakan jumlah santri Pondok Pesantren Sunan Drajat yang membludak sehingga jika sholat Jum at di Masjid Agung Pondok Pesantren tidak muat akhirnya bergabung dengan masyarakat di Masjid Jelaq yang mana yang mengarsiteki juga pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat. Di masjid Jelaq ini juga bekas tanah perjuangan Raden Qosim beserta Mbah Mayang Madu dan Mbah Mbanjar yang mana kemudian ketika beliau meninggal di makamkan di belakang masjid tersebut. 14 Gambar (2) Tampak Mimbar Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat 13 G.F. Pisper, Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam Indonesia (Penerbit UI Press, 1984), Iwan Zunaih, Wawancara, Lamongan, 21 Mei 2016

8 42 d. Pintu Pintu Utama Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat berjumlah sembilan. Jumlah sembilan tersebut di bagi menjadi tiga, yaitu tiga pintu berada di sisi utara, tiga pintu berada di sisi timur yang menjadi pintu utama, dan tiga pintu berada di sisi selatan. Gambar (3) Tampak 3 pintu utama Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat e. Tiang penyangga (soko guru) Pada bagian utama masjid yakni pada ruang liwan terdapat 8 buah tiang penyangga masjid yang masih dilestarikan hingga sekarang. Pada saat masjid berdiri hingga saat ini tiang penyangga terbuat dari tembok semen. Tiang ini lebarnya adala 90 cm, tebalnya 30 cm dan tingginya 6 meter 3 cm yang mana semua itu berkelipatan Hasbullah Arif, Wawancara, Lamongan 15 Mei 2016.

9 43 Gambar (4) Tampak tiang soko guru dalam ruang sholat utama Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat f. Lantai Pola lantai memang tidak ada ketentuan pasti saat mendesain masjid, namun harus tetap menunjukkan barisan shalat agar lurus dan rapat. Barisan shaf shalat memanjang sejajar dengan mihrab. Pada masjid ini penanda shaf terdapat tanda hitam yang di tempel di atas lantai marmer yang berbentuk persegi panjang yang sudah ditata sedemikian rupa. Sehingga ukurannya sudah sebesar sajadah untuk shalat. Bahan utama dari lantai adalah marmer yang terlihat seperti mengkilat rapi dan bersih. Di ruang utama tepatnya di tengah terdapat cakra yang berwarnah hijau.

10 44 Gambar (5) Tampak Lantai Marmer Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat g. Lampu Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat memiliki dua jenis lampu diantaranya lampu kristal dan lampu penerang biasa yang ikut serta menerangi ruang masjid. Lampu kristal ini seperti lampu gantung sedangkan lampu biasa ini ada banyak yang hampir mengelililingi masjid. Gambar (6) Tampak bentuk lampu gantung Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat

11 45 2. Desain Eksterior Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat Desain eksterior adalah suatu ilmu perancangan karya seni arsitektur sebuah bangunan untuk bagian terluar dari bangunan tersebut. 16 a. Kubah Atap masjid yang berada di Asia Tenggara mempunyai dua macam bentuk atap yaitu: 1) Atap tumpang yang terdapat pada masjid-masjid lama. 2) Atap kubah yang terdapat pada masjid baru. 17 Demikian juga dengan bentuk atap yang ada di Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat, di sini memakai bentuk atap kubah. Gambar (7) Tampak kubah Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat b. Menara Dalam sejarah, menara sebagai bagian dari bangunan masjid umurnya relatif muda, sebab menara merupakan bagian yang 16 Aisyah Nur Fadhilah, Desain Interior Dan Eksterior, dalam (19 agustus 2015) 17 Erik Deviono, Masjid Peneleh Kota Surabaya, (Skripsi IAIN Sunan Ampel Fakultas Adab, Surabaya 2007),

12 46 ditambahkan. 18 Kemudian Pada prinsipnya menara adalah salah satu pengungkapan yang sedemikian sehingga suara adzan (panggilan sholat) yang diserukan (minimal lima kali sehari) dapat terdengar sampai radius yang relatif jauh. Dahulu untuk melakukan adzan muadzin kemajuan teknologi, dimana kini telah digunakan nalat pengeras suara (Loud Speaker) maka sebetulnya muadzin tidak perlu susah-susah naik turun tangga menara, tapi justru corong pengeras suara yang dipasang di sana. Karena tempat tersebut menghendaki tempat yang tinggi maka menara ini sekaligus dapat dipergunakan sebagai point of interest (aksen) dari kompleks masjid. 19 Dalam buku Masjid dan Makam dunia Islam disebutkan bahwa perbedaan antara masjid-masjid di negara asing dan masjid tanah Jawa yaitu tidak adanya menara (tempat muadzin mengalunkan adzan), kecuali beberapa masjid yang baru-baru. Biasanya orang yang mengalunkan adzan itu cukup dalam masjid saja, yakni apabila telah cukup rasanya sekaligus orang hadir dekat masjid itu. Apa yang dinyatakan itu adalah benar, karena kalau diteliti masjidmasjid di Jawa (masjid tradisional) tidak bermenara, kecuali masjid kudus yang sejak dahulu sudah mempunyai menara yang coraknya masih berbau kebudayaan Hindu. Disamping itu juga masjid Demak, itupun menaranya dapat dikatakan baru, begitu pula masjid Ampel di Surabaya Syafwandi, Menara Masjid Kudus Dalam Tinjauan Sejarah dan Arsitektur (Jakarta: Bulan Bintang), Wiryoprawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur, Elba, Masjid Tradisional di Jawa, 31.

13 47 Di samping sebagai tempat untuk adzan, fungsi lain dari pada menara adalah sebagai tempat untuk berdzikir di malam hari terutama pada bulan Romadlon, kegiatan seperti ini tampak dilakukan pada masa keemasan Islam dahulu. Fungsi menara lainnya ditilik dari segi estetika, adalah sebagai penghias dan pelengkap bangunan masjid, memang dapat dimaklumi pada saat bangunan masjid betapapun besar dan indahnya, belumlah dapat dikatakan sempurna jika tidak dilengkapi dengan menara adzan. Jadi menara adzan tentunya memiliki ciri khas tersendiri di dalam arsitektur bangunan Islam. 21 Pada masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat ini juga memiliki menara yang tinggi, megah dan indah, sehingga dari jarak jauhpun kalau ingin mengetahui Pondok Pesantren Sunan Drajat atau masjidnya, yang kelihatan dulu adalah menaranya. Menara Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat ini tingginya adalah 17 meter yang di setiap sudut masjid ada. Gambar (8) Tampak menara Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat 21 Syafwandi, Menara Masjid Kudus dalam Tinjauan Sejarah dan Arsitektur, 73.

14 48 c. Ruang Bersuci Salah satu tempat yang sangat penting adalah ruang wudlu. Sebab kita melaksanakan shalat, setiap muslim diwajibkan untuk bersuci, dan tempat ini harus dibedakan antara laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu juga sangat diperlukan tempat yang lebih khusus yaitu kamar mandi dan WC yang tujuannya untuk menjaga apabila kita sewaktu-waktu terkena hadast. 22 Oleh karena itu masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat membuat duah buah tempat wudhu khusus laki-laki dan perempuan yang terletak di belakang masjid atau sisi barat masjid yang dilengkapi juga kamar mandi beserta wc-nya, yang perempuan sebelah kiri dan yang lakilaki sebelah kanan. Yang dilengkapi banyak pancuran keran dan juga bak air yang terbuat dari tembok yang dikeramik cantik dilengkapi juga beserta gayungnya. Gambar (9) Tampak ruang bersuci Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat 22 Wiryoprawiro, Perkembangan Arsitektur Di Jawa Timur,

15 49 d. Serambi Serambi adalah ruangan terbuka atau ruangan di luar bangunan inti masjid. Biasanya lantai ruangan ini lebih rendah dari lantai masjidnya. Menurut filsafat orang kuno, ruangan ini mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding dengan ruangan masjidnya, sebab ruangan ini dianggap semi sakral dan ruangan masjidnya yang sakral. Dengan adanya perbedaan ini, maka dalam segi praktis sehariharinyapun mempunyai perbedaan yang menyolok, misalnya : kalau masjid khusus untuk sholat dan i tikaf, maka serambi disamping kedua hal tersebut di atas juga dipakai sebagai tempat: pengajian, kenduri, pernikahan dan lain sebagainya. 23 Bangunan serambi pada masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat mempunyai empat persegi panjang, yang merupakan ruangan terbuka di tiga sisinya, yaitu sisi timur, utara dan selatan. Pada sisi bagian timur merupakan serambi utama/bagian depan masjid, dan berhadapan dengan monumen pesawat bouraq, sisi utara merupakan serambi kiri masjid dan berhadapan dengan asrama santri yang diberi nama asrama walisongo yaitu santri yang sudah kuliah, dan sisi selatan masjid merupakan serambi kanan masjid yang berhadapan dengan gedung SMPN 2 Paciran, sedangkan sisi barat masjid ini merupakan belakang masjid yang mana luasnya tidak seluas sisi yang lainnya dan sisi ini berhadapan dengan tempat wudlu pria dan wanita. 23 Elba, Masjid Tradisional di Jawa, 23.

16 50 Gambar (10) Tampak serambi bagian Timur Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat e. Pintu Gerbang atau Pagar Pagar biasanya sering dijumpai pada masjid, yang tempatnya di luar mengelilingi batasan bangunan masjid. Berfungsi sebagai pemisah antara bagian yang sakral dan non sakral, sebagai pemisah antara daerah (lingkungan) masjid dengan daerah bukan masjid. Oleh karena itu jika seseorang sudah memasuki pagar masjid hendaklah sudah dalam keadaan suci (lahir batin), terutama dalam tutur kata, perbuatan dan lain sebagainya. 24 Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang berlokasi dalam pondok pesantren juga memberikan batasan tersendiri antara lokasi masjid dan lokasi pondok pesantren itu sendiri, yaitu berupa pondasi tempok yang tinginya kurang lebih 3 meter, yang atasnya di tanami dengan pohon palem yang berarti pengalem nggono yaitu legowo, tidak gampang marah. Pagar tersebut dibuat sehingga kesan terbuka sangat diprioritaskan walaupun secara riil mempunyai batas yang jelas, tetapi secara pandangan tidak 24 Elba, Masjid Tradisional di Jawa, 30-31

17 51 mempunyai batasan yang jelas, sehingga keberadaan masjid tersebut sangat menyatu dengan lingkungan pondok pesantren. Keberadaan pagar itu sendiri tidak hanya semata-mata sebagai pembatas, melainkan juga sebagai aksen yang mempunyai nilai estetika tersendiri. Untuk menuju tiap-tiap sisi masjid terdapat trap-trap atau anak tangga yang berfungsi sebagai pengarah, juga secara kultural memberikan nilai sakral pada masjid. Trap- trap tersebut dibuat dengan maksud untuk memberikan batasan antara bangunan utama masjid dengan halaman masjid. 25 Gambar (11) Tampak Pintu Gerbang Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat f. Bedug Hampir semua masjid lama di Indonesia mempunyai bedug/tabuh kentongan. 26 Di Jawa Tengah kecualai masjid Menara Kudus, biasanya kedua benda tersebut terletak di serambi, sedangkan di Jawa Timur terletak di gapura/pintu gerbang. 25 Hasbullah Arif, Wawancara, Lamongan, 15 Mei Elba, Masjid Tradisional di Jawa, 24.

18 52 Fungsi dari kedua benda itu adalah untuk tanda, bahwa waktu sholat sudah tiba dan untuk memanggil para jamaah untuk mengerjakan sholat, karena waktu itu belum ada pengeras suara, tetapi sampai saat ini pada masjid Non Tradisional (modern) dan sudah ada pengerasnyapun masih juga memakai benda tersebut di atas, misalnya: Masjid Istiqlal Jakarta. 27 Pada masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat ini juga ada bedug yang ditempatkan di ujung serambi sebelah utara. Namun disini fungsi bedug bukan digunakan lazimnya bedug zaman dahulu sebagai panggilan sholat sebab sekarang sudah ada pengeras suara jadi di sini hanya sebagia aksen. 28 Gambar (12) Tampak Bentuk Bedug Masjid Agung Pondok Pesantren Sunan Drajat 27 Ibid, Imroatul Muslihatus Susyanti, Wawancara, Lamongan, 7 Mei 2016

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro Uswatun Chasanah usw ahsnh.10@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI A. Persamaan Gaya Corak Kaligrafi di Masjid Al- Akbar Surabaya dengan Masjid Syaichuna Kholil Bangkalan Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim

Lebih terperinci

BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Masjid agung Darussalam Bojonegoro terletak tepat di baratnya alun-alun

BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Masjid agung Darussalam Bojonegoro terletak tepat di baratnya alun-alun 34 BAB III ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO A. Lokasi Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Masjid agung Darussalam Bojonegoro terletak tepat di baratnya alun-alun Bojonegoro. Letak yang strategis

Lebih terperinci

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja SEMINAR HERITAGE IPLBI 207 KASUS STUDI Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja Franciska Tjandra tjandra.fransiska@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas Sekolah A rsitektur

Lebih terperinci

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk Gambar 16. Sketsa Perspektif Masjid Paljagrahan di Cireong, Cirebon Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk dengah persegi dengan pembagian ruang sama dengan yang

Lebih terperinci

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten Alya Nadya alya.nadya@gmail.com Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif, sehingga dalam penelitian ini dilakukan dalam dua bagian, yang pertama adalah penelitian lapangan dan yang kedua adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pertemuan budaya yang ada pada Mesjid Raya Cipaganti dapat terkordinasi dengan baik antara budaya yang satu dengan lainnya. Budaya luar yang masuk telah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama Islam, memberikan pengaruh yang kuat terhadap masjid sebagai bentuk arsitektur Islam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,

Lebih terperinci

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan Gambar 40. Perletakan tiang, dinding, dan lantai Masjid Agung kasepuhan. (sumber, data survey lapangan). Perletakkan, pemilihan bahan, dan penerapan konstruksi untuk komponen bangunan masjid, disamping

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Telah dikemukakan pada awal penulisan skripsi ini, bahwa pokok pembahasan permasalahan yang dikaji adalah Bagainamakah Interior Masjid Indrapuri di Aceh di tinjau dari Mihrab,

Lebih terperinci

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban Ranggih Semeru 20308032 Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban Bangunan masjid muncul sebagai bangunan religi yang merupakan perpaduan dari fungsi bangunan sebagai unsur arsitektur islam

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA YANG TERSIRAT DALAM ARSITEKTUR MASJID AGUNGLAMONGAN. kokoh atau kuat. Bahwa dalam membentuk suatu kumpulan perlu adanya

BAB IV MAKNA YANG TERSIRAT DALAM ARSITEKTUR MASJID AGUNGLAMONGAN. kokoh atau kuat. Bahwa dalam membentuk suatu kumpulan perlu adanya BAB IV MAKNA YANG TERSIRAT DALAM ARSITEKTUR MASJID AGUNGLAMONGAN Dari beberapa segi bangunan yang ada dalam masjid diantaranya, Tiang (cagak), mihrab, menara serta atap, memiliki nilai Budaya Islam tersendiri,

Lebih terperinci

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya 57 BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO A. Arsitektur Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan arsitektur di dunia maupun di Indonesia sendiri. Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu bentuk arsitektur yang umum dikenal bagi masyarakat Islam adalah bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tunduk dengan hormat dan ta dzim. Untuk menunjukkan suatu tempat. 1

BAB I PENDAHULUAN. tunduk dengan hormat dan ta dzim. Untuk menunjukkan suatu tempat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masjid jika dilihat dari perkataanya berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata Sajada, yasjudu, sajadan. Kata sajada artinya besujud, patuh, taat, serta tunduk dengan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN kesimpulan ini merupakan hasil temuan dari faktor- faktor kontinuitas elemen pembentuk ruang pada Masjid Agung Tuban. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang a. Adanya kontinuitas

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG LAMONGAN. A. Perkembangan Arsitektur Masjid Agung Lamongan

BAB III PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG LAMONGAN. A. Perkembangan Arsitektur Masjid Agung Lamongan 47 BAB III PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG LAMONGAN A. Perkembangan Arsitektur Masjid Agung Lamongan 1. Pengertian Arsitektur Masjid Pada awalnya Bangunan masjid muncul sebagai bangunan religi yang

Lebih terperinci

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang Safira safiraulangi@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah A rsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan,

Lebih terperinci

MASJID CHENG HOO SURABAYA

MASJID CHENG HOO SURABAYA KAJIAN MAKNA BUDAYA DALAM ARSITEKTUR : MASJID CHENG HOO SURABAYA Oleh: INDAH RAHMAWATI 0851010006 SEPTAFIAN ADHE 0851010028 SAVITRI KUSUMA W 0851010059 LUCKY MURDIYONO 0851010093 FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

RUANG SHALAT MASJID AL-AKBAR SURABAYA BERDASARKAN SYARAT RUANG PERIBADATAN ISLAM ARTIKEL ILMIAH

RUANG SHALAT MASJID AL-AKBAR SURABAYA BERDASARKAN SYARAT RUANG PERIBADATAN ISLAM ARTIKEL ILMIAH RUANG SHALAT MASJID AL-AKBAR SURABAYA BERDASARKAN SYARAT RUANG PERIBADATAN ISLAM ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : AULIA GALUH NINGRUM NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara peringkat keempat penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika, Indonesia juga banyak memiliki ragam seni

Lebih terperinci

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Andita Aprilina Nugraheni anditaprilina2804@gmail.com Mahasiswa Program Sarjana, Prodi Arsitektur, Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masjid merupakan tempat beribadah umat muslim. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi Muhammad SAW, di dalam

Lebih terperinci

Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak

Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak Mohhamad Kusyanto (1), Debagus Nandang (1), Erlin Timor Tiningsih (2), Bambang Supriyadi (3), Gagoek Hardiman (3) (1)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO A. Akulturasi China dan Jawa di Masjid Cheng Hoo Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi

Lebih terperinci

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cirebon sejak lama telah mendapat julukan sebagai Kota Wali. Julukan Kota Wali disebabkan oleh kehidupan masyarakatnya yang religius dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 148 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN MASJID BESAR AL-MUBAROK DI KABUPATEN NGANJUK SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Medan yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Kompleks perumahan, pemukiman, dan

Lebih terperinci

BAB VI. PENUTUP Kesimpulan

BAB VI. PENUTUP Kesimpulan BAB VI. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari proses analisis untuk memperoleh konsep bentuk dan ruang dari Masjid Nabawi pada masa Nabi Muhammad Saw. Berdasarkan

Lebih terperinci

Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan

Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan Muhammad Fadhil Fathuddin muhammadfadhilf@student.itb.ac.id Program Studi Arsitektur, Sekolah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini merupakan sintesa dari hasil proses analisis dan pembahasan yang ditemukan pada masjid-masjid kesultanan Maluku Utara. Karakteristik

Lebih terperinci

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan Rihan Rizaldy Wibowo rihanrw @gmail.com Mahasisw a Jurusan A rsitektur, Sekolah

Lebih terperinci

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT Dion Farhan Harun, Antariksa, Abraham Mohammad Ridjal Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Haryono 167, Malang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut Annisa Maharani mhrnannisa1997@gmail.com Mahasiswa Sarjana Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia dengan berbagai suku bangsa memiliki kekayaan motif hias yang terdapat pada hasil karya sebagai wujud dari kebudayaan yang melambangkan gagasan tentang

Lebih terperinci

SARANA & PRASARANA MASJID AGUNG BAITURRAHMAN BANYUWANGI

SARANA & PRASARANA MASJID AGUNG BAITURRAHMAN BANYUWANGI SARANA & PRASARANA MASJID AGUNG BAITURRAHMAN BANYUWANGI SUKSESNYA pembangunan Masjid Agung Baiturrahman juga merupakan kesuksesan pembangunan Banyuwangi. Karena Masjid Agung Baiturrahman adalah ikon Kabupaten

Lebih terperinci

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta SEMINAR HERITAGEIPLBI 2017 DISKURSUS Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta Indah Mega Ashari indahmega19@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah

Lebih terperinci

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak penduduk yang di dalamnya terdapat masyarakat yang berbeda suku, adat, kepercayaan (agama) dan kebudayaan sesuai daerahnya masing-masing.

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Keraton pada Arsitektur Masjid Agung Surakarta

Pengaruh Kepemimpinan Keraton pada Arsitektur Masjid Agung Surakarta SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Pengaruh Kepemimpinan Keraton pada Arsitektur Masjid Agung Surakarta Lilis Yuniati y liliss30@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah A rsitektur Perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan

Lebih terperinci

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta Firdha Ruqmana firdha.ruqmana30@gmail.com Mahasisw a Sarjana Program Studi A rsitektur,

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA. Disusun Oleh: Universitas Airlangga 2012/2013

MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA. Disusun Oleh: Universitas Airlangga 2012/2013 MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA Disusun Oleh: Nama : Otto S.M. Silaen NIM : 061211132117 Fakultas/Prodi : FKH/Pend. Dokter Hewan Universitas Airlangga 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pangaraian mulai dibangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pangaraian mulai dibangunan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pangaraian mulai dibangunan dengan peletakan batu pertama, diawal tahun hijriah dan dipenghujung tahun masehi tepatnya

Lebih terperinci

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan

Lebih terperinci

Pelestarian Bangunan Masjid Al Aqsa Manarat Qudus (Masjid Menara Kudus) Jawa Tengah

Pelestarian Bangunan Masjid Al Aqsa Manarat Qudus (Masjid Menara Kudus) Jawa Tengah Pelestarian Bangunan Masjid Al Aqsa Manarat Qudus (Masjid Menara Kudus) Jawa Tengah Rohadatul Aisy 1 dan Antariksa 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

2. BAB II TINJAUAN UMUM

2. BAB II TINJAUAN UMUM 2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di

Lebih terperinci

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik arsitektur bangunan kuno maupun arsitektur bangunan modern. Arsitektur bangunan dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 138. Masjid Agung D.I.Yogyakarta (Masjid Provinsi D.I.Yogyakarta)

TUGAS AKHIR 138. Masjid Agung D.I.Yogyakarta (Masjid Provinsi D.I.Yogyakarta) TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Masjid Agung D.I.Yogyakarta (Masjid Provinsi D.I.Yogyakarta) Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Gereja merupakan bangunan ibadat umat kristiani yang mewadahi kegiatan spiritual bagi jemaatnya. Berbagai bentuk desain gereja telah tercipta sejak berabad-abad silam

Lebih terperinci

Perubahan Tipologi Arsitektur Masjid Kesultanan Ternate

Perubahan Tipologi Arsitektur Masjid Kesultanan Ternate TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Perubahan Tipologi Arsitektur Masjid Kesultanan Ternate di Maluku Utara Muhammad Tayeb Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik, Universitas Khairun. Abstrak Kaidah-kaidah

Lebih terperinci

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya Maulidinda Nabila maulidnda@gmail.com A rsitektur Islam, Program Studi A rsitektur,

Lebih terperinci

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin Masjid 2000: Ensiklopedi Masjid Se-Indonesia Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Hampir setiap negara memiliki komunitas Muslim, dan dimana komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun didirikan pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1909.Secara keseluruhan biaya pembangunan masjid ditanggung sendiri oleh Sultan Maamun Al-Rasyid

Lebih terperinci

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN BAB 6 HASIL RANCANGAN Perancangan Komplek Pesantren Modern di Bugul Kidul Pasuruan ini menerapkan konsep Geometri Islami, dengan membuat modul gabungan antara lingkaran dengan kotak. kemudian dari modul

Lebih terperinci

berwujud ruang/gedung/rumah (Ash Siediqy, 1992). Dengan

berwujud ruang/gedung/rumah (Ash Siediqy, 1992). Dengan BAB II TIHJAUAN UMUM TENTAMG MASJID 2.1. Tinjauan Umum Masjid a. Pengertian Masjid Nabi bersabda: "Bumi ini bagiku suci, dan boleh dijadikan tempat sembahyang, maka dimanapun kamu berada, bolehlah sembahyang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Perancangan bangunan tempat ibadah pada masa sekarang sudah banyak berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa dahulu. Dulu bangunan tempat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 23/2/2017 MATERI

Lebih terperinci

JURNAL KAJIAN TENTANG SENI BANGUN MASJID BAITURROHMAN (MAKAM SUNAN KUNING) DI DESA MACANBANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

JURNAL KAJIAN TENTANG SENI BANGUN MASJID BAITURROHMAN (MAKAM SUNAN KUNING) DI DESA MACANBANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG JURNAL KAJIAN TENTANG SENI BANGUN MASJID BAITURROHMAN (MAKAM SUNAN KUNING) DI DESA MACANBANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG STUDY ABOUT THE ART OF MOSQUE BAITURROHMAN (SUNAN KUNING GRAVE) IN THE

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985.

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. DAFTAR PUSTAKA Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. Asrohah, Hanun. Pelembagaan Pesantren Asal Usul Perkembangan Pesantren di Jawa. Jakarta: Departemen Agama RI,

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSAALAM BOJONEGORO. Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang islam melakukan

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSAALAM BOJONEGORO. Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang islam melakukan 18 BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSAALAM BOJONEGORO A. Pengertian Arsitektur Masjid Masjid merupakan suatu bangunan tempat orang-orang islam melakukan ibadah yang dilakukan secara

Lebih terperinci

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC SEJARAH ARSITEKTUR KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC Masa Arsitektur Gothic (XII-XVI) yang mewarnai era awal dan akhir dari periode pertengahan evolusi dari Arsiktektur Romawi. Gaya Gothic dimulai di Perancis dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kota yang dahulunya merupakan bekas jajahan memang menyimpan peniggalan sejarah dan budaya yang pernah menguasainya pada saat itu, salah satunya adalah kota Bandung yang pernah dijajah Belanda.

Lebih terperinci

Cagar Budaya Candi Cangkuang

Cagar Budaya Candi Cangkuang Cagar Budaya Candi Cangkuang 1. Keadaan Umum Desa Cangkuang Desa Cangkuang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. 2 Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. 2 Sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan zaman dan era globalisasi yang semakin berkembang seperti sekarang ini membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan bermasyarakat. Baik secara individu

Lebih terperinci

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016 KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016 Rizka Pramita Kusumawardhani, Noviani Suryasari, Antariksa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun Lampiran 1 Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun No Bentuk Ornamen Keterangan bentuk Tanda-tanda Semiotika Ikon Indeks Simbol 1 Ornamen Geometris ini terdapat

Lebih terperinci

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5 BAB II DESA SENDANGDUWUR A. Letak Geografis desa Sendangduwur Desa Sendangduwur ini merupakan salah satu Desa yang terletak di Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

Lebih terperinci

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID JAMIK SUMENEP

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID JAMIK SUMENEP PELESTARIAN BANGUNAN MASJID JAMIK SUMENEP Faridatus Saadah, Antariksa, dan Chairil Budiarto Amiuza Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341)

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR

AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR PENGKAJIAN Oleh : FAISAL PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 i AKULTURASI

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan BAB VII KESIMPULAN Bab ini merupakan akhir dari Disertasi dengan judul Nilai-nilai Keislaman dalam Rumah Tinggal, Studi Kasus Kampung Kauman Kudus, Kampung Kauman Solo, dan Perumahan Muslim Darussalam

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi ISSN 1907-8536 Volume 5 Nomor 1 Juli 2010 TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI Alderina 1) Abstraksi Terdapat suatu gereja peninggalan Zending Barmen (Jerman) yang berlokasi di desa Saka Mangkahai

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA (Studi Kasus Masjid Agung Banten dan Masjid Salman) Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

BAB IV NILAI-NILAI BUDAYA PADA ARSITEKTUR MASJID ASHABUL KAHFI PERUT BUMI. A. Bentuk-Bentuk Arsitektur Masjid di Dunia Islam

BAB IV NILAI-NILAI BUDAYA PADA ARSITEKTUR MASJID ASHABUL KAHFI PERUT BUMI. A. Bentuk-Bentuk Arsitektur Masjid di Dunia Islam 61 BAB IV NILAI-NILAI BUDAYA PADA ARSITEKTUR MASJID ASHABUL KAHFI PERUT BUMI A. Bentuk-Bentuk Arsitektur Masjid di Dunia Islam Agama Islam mulai disebarkan oleh Nabi Muhammad pertama kali di Makkah yaitu

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Architecture. Home Diary #008 / 2015 Architecture 82 A View of White Teks : Widya Prawira Foto : Bambang Purwanto Sejurus mata memandang, palette putih mendominasi dalam kesederhanaan desain yang elegan, warm dan mewah. K lasik adalah abadi.

Lebih terperinci

Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia

Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia Senin, 12 September 2016 05:15 New Hope (78) Oleh DAHLAN ISKAN http://www.jawapos.com/read/2016/09/12/50366/kiai-ahong-dari-makam-wali-ningxia JawaPos.com Dahlan Iskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peninggalan sejarah Islam diacehsalah satunya kesenian. Kesenian merupakan sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan yang dapat didengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pribadi muslim wajib melaksanakan syari at Islam dalam kehidupan pribadinya sekalipun sendirian, di mana pun ia berada. Dalam lingkup kehidupan pribadi

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH BERDIRINYA MASJID SABILUN NAJAH DI BEBEKAN TIMUR KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB II SEJARAH BERDIRINYA MASJID SABILUN NAJAH DI BEBEKAN TIMUR KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB II SEJARAH BERDIRINYA MASJID SABILUN NAJAH DI BEBEKAN TIMUR KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Letak Masjid Menurut ajaran madzhab Hanafi hanya dibenarkan mendirikan sholat jumat di kota-kota. Disamping

Lebih terperinci

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Andhika Bayu Chandra 15600022 4A Arsitektur Teknik Universitas PGRI Semarang Andhikabayuchandra123@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci