DIAGNOSTIK PENUNJANG RONTGEN THORAKS DALAM MENEGAKKAN GAGAL JANTUNG
|
|
- Ratna Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIAGNOSTIK PENUNJANG RONTGEN THORAKS DALAM MENEGAKKAN GAGAL JANTUNG Refli Hasan, Douglas Siagian, Sari Harahap, Naomi Dalimunthe, Rahmad Isnanta, Zainal Safri Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU/ RSUP H. Adam Malik Medan PENDAHULUAN Di Indonesia penggunaan sinar Rontgen sudah cukup lama. Menurut laporan, alat rontgen sudah digunakan sejak tahun 1898 oleh tentara Kolonial Belanda dalam perang di Aceh dan Lombok. Orang Indonesia yang telah menggunakan sinar rontgen pada awalnya ialah R.M. Notokworo yang lulus dari Universitas Laiden, Belanda, pada tahun Pada pembacaan foto rontgen dada, pendekatan secara sistematis adalah penting, berdasarkan penilaian pertama pada anatomi dan selanjutnya fisiologi. Jantung mudah dibedakan dari paru-paru karena jantung lebih mengandung darah dengan densitas air lebih besar dibanding udara. Karena darah melemahkan x-ray lebih kuat dibanding udara, jantung relatif tampak berwarna putih dan paru-paru relatif hitam. 1 Perkembangan terkini memperlihatkan, penyakit kardiovaskular telah menjadi suatu epidemi global yang tidak membedakan pria maupun wanita, serta tidak mengenal batas geografis dan sosio-ekonomis. Dari 4,8 juta penduduk Amerika, sekitar penduduk yang terdiagnosa terkena penyakit gagal jantung kongestif per tahunnya. Sekitar 1,5-2% orang dewasa di Amerika Serikat menderita CHF (Congestif Heart Failure), terjadi perawatan di rumah sakit per tahun. Di Inggris, sekitar pasien dirawat di rumah sakit setiap tahun karena gagal jantung, dan hal ini merupakan 5% dari total perawatan medis yang ada dan menghabiskan lebih dari 1% dana perawatan kesehatan dinegara tersebut. 2,3 Di Indonesia, sekitar 3-20 per 1000 orang pada populasi mengalami gagal jantung, dan prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia yaitu 100 per 1000 orang pada usia di atas 65 tahun. Gagal jantung merupakan penyakit tertinggi pertama berdasarkan kunjungan pasien rawat inap di bangsal perawatan penyakit jantung pada tahun Angka kejadian gagal jantung diperkirakan meningkat di masa yang akan datang, akibat peningkatan jumlah populasi usia lanjut dan keberhasilan terapi Acute Myocardial Infarction yang meningkatkan survival individu tetapi ujungnya memiliki gangguan fungsi kardiak. 3 1
2 Penyakit kardiovaskuler menyebabkan perubahan-perubahan yang beragam dan kompleks dalam gambaran foto rontgen dada, salah satunya adalah gagal jantung. Gagal jantung terkadang susah dikenali secara klinis serta tidak spesifik serta hanya sedikit tandatanda klinis pada tahap awal penyakit. Maka dari itu pemeriksaan penunjang seperti rontgen sangat membantu untuk menegakkan diagnosa. Selain EKG dan Ekokardiografi yang merupakan pemeriksaan non-invasif yang digunakan untuk diagnosis suatu gagal jantung, kita juga perlu mengetahui bagaimana cara mendiagnosis gagal jantung melalui gambaran rontgen dada. 1,3 ANATOMI JANTUNG Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Basis kordis dihubungkan dengan pembuluhpembuluh darah besar, meskipun demikian tetap terletak bebas di dalam perikardium. Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium kanan, batas kiri oleh auricula kiri dan di bawah oleh ventrikel kiri. Batas bawah terutama dibentuk oleh ventrikel kanan tetapi juga oleh atrium kanan dan apex oleh ventrikel kiri. 4 Jantung dibagi menjadi 4 ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jantung mendapatkan darah dari arteri coronaria kanan dan kiri, yang berasal dari aorta asendens tepat diatas valva aorta. Arteri coronaria dan cabang-cabang utamanya terdapat dipermukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardial. 5 Ada dua jalur besar sirkulasi, yaitu sirkulasi pulmonal dan sistemik sebagai berikut : 1) Sirkulasi pulmonal : ventrikel kanan arteri pulmonalis kapiler pulmonalis (pertukaran gas) vena pulmonalis atrium kiri. 2) Sirkulasi sistemik : atrium kiri aorta kapiler jaringan tubuh vena kava superior dan inferior atrium kanan. 4 2
3 ANATOMI PARU Paru-paru terletak di kedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh rangka iga. Pada anak-anak, paru berwarna merah muda tetapi dengan bertambahnya usia paru menjadi gelap dan berbintik-bintik. 5 Pulmo kanan sedikit lebih besar dari pulmo kiri. Pulmo kanan dibagi oleh fissura obliqua dan fissura horizontalis pulmonal kanan menjadi tiga lobus yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Pulmo kiri dibagi oleh fissura obliqua dengan cara yang sama menjadi dua lobus, lobur superior dan lobus inferior. Pada pulmo kiri tidak ada fissura horizontalis. 5 Bronkus, jaringan ikat paru, dan pleura viseralis menerima darah dari arteri bronkialis yang merupakan cabang aorta desendens. Vena bronkialis (yang berhubungan dengan vena pulmonalis) mengalirkan darahnya ke vena azygos dan vena hemiazygos. 4,5 3
4 RONTGEN THORAKS NORMAL Rontgen thoraks pada orang dewasa memperlihatkan tulang-tulang thoraks termasuk tulang-tulang rusuk, diafragma, jantung, paru-paru, klavikula, skapula, dan jaringan lunak dinding thoraks. Bentuk thoraks mempunyai variasi yang sangat luas pada keadaan normal dan bergantung pada umur dan habitus seseorang. 6 Beberapa perhatian yang berkaitan dengan radiologi thoraks normal: 6,7 a. Bayangan hilus Secara dominan disebabkan oleh arteri pulmonalis, hilus kiri lebih kecil dan sedikit lebih tinggi dibandingkan hilus kanan. b. Fisura horizontal Suatu bayangan garis rambut berwarna putih yang memisahkan lobus kanan atas dan tengah dan meluas sampai hilus kanan, fisura ini tidak selalu terlihat. c. Bayangan jantung Atrium kanan terlihat sedikit disebelah kanan tulang belakang torakal. Batas inferior dibentuk oleh ventrikel kanan dan batas kiri oleh ventrikel kiri. d. Diafragma Diafragma kanan biasanya lebih tinggi dibandingkan sisi kiri, walau kadang-kadang dapat terjadi sebaliknya. e. Trakea Berada pada garis tengah dengan bifurkasio setinggi T6. Trakea mengalami deviasi sedikit ke kanan setinggi tonjolan aorta. f. Lapangan paru Arteri intrapulmonal menyebar dari hilus pulmonal dan semakin mengecil menuju perifer memberikan sebagian besar gambaran paru, dengan komponen yang lebih kecil dari vena pulmonalis. Paru kanan dibagi menjadi tiga lobus lobus atas, lobus tengah yang kecil, dan lobus bawah. Paru kiri memiliki dua lobus, bagian atas (lingula) dan bagian bawah. Rontgen thoraks yang normal tidak mengesampingkan adanya penyakit paru yang sedang berkembang, terutama pada anak-anak. Kelainan yang bisa terlihat pada rontgen thoraks memerlukan waktu yang lebih lama untuk berkembang daripada kelainan klinis. Pada posisi PA, lebar (diameter transversal) jantung orang dewasa kurang dari separuh lebar maksimal dada. Tetapi untuk melihat hal ini, foto harus dibuat pada waktu inspirasi penuh dan penderita berdiri. 1,6 4
5 Teknik foto yang baik sangat penting untuk menghasilkan rontgen thoraks yang bersifat diagnostik. Hal-hal penting yang harus diingat adalah: 1,6 a. Faktor pajanan : teknik kv>120 yang tinggi untuk memperbaiki visualisasi jaringan lunak mediastinum dan percabangan trakeobronkial. Pembuluh darah paru terlihat dengan baik menggunakan teknik ini. Untuk dapat melihat dengan jelas gambaran Kerley B pesawat rontgen harus berfrekuensi 300 ma, apabila kurang tidak akan terlihat jelas gambaran Kerley B. b. Ukuran dan bentuk toraks : pajanan akan bervariasi bergantung pada ukuran dan bentuk toraks. c. Inspirasi yang baik sangat penting : pada foto toraks, radiografer bertujuan memvisualisasikan setidaknya 11 kosta posterior di atas diafragma. Inspirasi yang buruk akan menimbulkan kesulitan dalam pengukuran besar jantung dan penilaian terhadap paru. d. Posisi pasien : posisi PA adalah posisi yang terbaik. Jarak antara pesawat rontgen dengan pasien biasanya berkisar antara 1,8 2 m. Foto AP menimbulkan kesulitan dalam penilaian besar jantung dan penilaian terhadap paru. Pastikan bahwa posisi pasien tidak berputar dengan memeriksa apakah tepi medial klavikula dan vertebra memiliki jarak yang sama. GAGAL JANTUNG Gagal jantung adalah ketidakmampuan mempertahankan curah jantung yang cukup untuk kebutuhan tubuh sehingga timbul akibat klinis dan patofisiologis yang khas. Gagal jantung ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas). 8 Gagal jantung merupakan suatu kondisi yang telah diketahui selama berabad-abad namun penelitian epidemiologi sulit dilakukan karena tidak adanya definisi tunggal kondisi 5
6 ini. Sekitar 3-20 per 1000 orang pada populasi mengalami gagal jantung, dan prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia di atas 65 tahun). 7 Dan hal ini juga terjadi di Indonesia. Serta prevalensi pada laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. 7,8 Faktor resiko terjadinya gagal jantung salah satunya adalah usia. Gagal jantung merupakan alasan paling umum bagi lansia untuk dirawat di rumah sakit (75% pasien yang dirawat dengan gagal jantung berusia antara 65 dan 75 tahun). Faktor risiko terpenting untuk gagal jantung adalah penyakit arteri koroner. Hipertensi adalah faktor risiko yang tak kalah pentingnya untuk gagal jantung. 8 Klasifikasi berbagai sindrom gagal jantung dibuat berdasarkan gambaran umum yang mendominasi sindrom klinis secara keseluruhan. Hal ini bisa membantu menegakkan diagnosis. 7,8 a. Gagal jantung akut (acute heart failure) secara garis besar sama dengan gagal jantung kiri dan disebabkan oleh kegagalan mempertahankan curah jantung yang terjadi mendadak. Tidak terdapat cukup waktu untuk terjadinya mekanisme kompensasi dan gambaran klinisnya didominasi oleh edema paru akut. 1) Paling sering didahului gagal jantung sebelah kanan 2) Kongesti pulmonal ; dispnoe, batuk, keletihan, takikardia dengan bunyi jantung S3, ansietas, gelisah 3) Paroximal Nocturnal Dispnu (PND) 4) Batuk mungkin kering dan tak produktif, tetapi lebih sering basah b. Gagal jantung kronis (chronic heart failure) secara garis besar sama dengan gagal jantung kanan. Curah jantung menurun secara bertahap, gejala dan tanda tidak terlalu jelas, dan didominasi oleh gambaran yang menunjukkan mekanisme kompensasi. 1) Kongesti jaringan perifer dan viseral adalah predominan 2) Edema ekstremitas bawah, biasanya edema pitting, hepatomegali, penambahan berat badan 3) Distensi vena leher, asites, anoreksia, mual 4) Nokturia dan kelemahan. Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer dan hipertropi otot jantung.kondisi ini juga menyebabkan aktivasi dari mekanisme kompensasi tubuh yang akut berupa penimbunan air dan garam oleh ginjal dan aktivasi sistem saraf adrenergik. 9 6
7 Kemampuan jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan oleh curah jantung yang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi diastolik akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel, kontraktilitas miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan tenaga dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun afterload serta frekuensi denyut jantung. 4,7,9 Pada awal gagal jantung, akibat cardiac output yang rendah, di dalam tubuh terjadi peningkatan aktivitas saraf simpatis dan sistem renin angiotensin aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin yang kesemuanya merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat. Penurunan kontraktilitas ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah dan penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohumoral. 9 Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung melalui hukum Starling. Apabila keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload, peninggian preload dan hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal. 8,9 Berikut kriteria yang digunakan dalam mendiagnosis suatu gagal jantung berdasarkan Framingham Heart Study: 8 1. Kriteria Mayor: a. PND b. Distensi Vena Leher c. Ronkhi paru d. Kardiomegali e. Edema paru akut f. Gallop S3 g. Peninggian JVP h. Refluks hepatojugular 2. Kriteria Minor: a. Edema ekstremitas b. Batuk malam hari c. Dispnea d effort d. Efusi pleura 7
8 e. Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal f. Takikardia (>120 x/menit) Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. 7,8 GAMBARAN RONTGEN THORAKS PADA GAGAL JANTUNG Gagal jantung akan menyebabkan perubahan pada bentuk jantung yang membesar sebagai berikut : 1,6 1. Proyeksi PA : Akan terlihat batas kanan jantung menonjol dan batas kiri jantung mencembung karena pembesaran atrium kiri. Bronkus utama kiri terangkat. 2. Proyeksi Lateral : Pada proyeksi ini dengan menggunakan kontras tampak pembesaran atrium kiri yang mendorong esofagus 1/3 tengah ventrikel kiri di bagian bawah belakang, tidak melewati vena cava inferior. 3. Proyeksi Oblik Kanan dan Kiri Depan : Posisi ini tidak begitu membantu untuk diagnosis gagal jantung. Karena terjadi peningkatan volume darah, perubahan pada pembuluh darah baik arteri dan vena menjadi lebih menonjol terutama arteri. Dengan ujung pembuluh yang berdekatan dengan hilus menjadi lebih terlihat, dan pembuluh distal memanjang keluar ke perifer paru. Hemosiderosis merupakan gambaran radiologi dari gagal jantung, yang berarti pecahnya pembuluh darah. Karena peningkatan dari volume darah, pembuluh darah kapiler akan dilatasi dan bisa pecah atau hemorage. Akibatnya besi bebas akan terkumpul pada daerah interstitial jaringan yang akan tampak sebagai bayangan nodul pada radiograf. 1,6,7 Edema paru terjadi pada jaringan interstitial dan dalam ruangan alveolar. Edema interstitial menyebabkan paru berbercak-bercak tipis, halus, sehingga gambaran radiolusensi dari paru berubah menjadi suram. Garis Kerley B muncul di lapangan paru bagian tepi-tepi dan kebanyakan di lapangan bawah. Garis ini terdapat pada sinus kostofrenikus dan mewakili adanya cairan dalam jaringan interlobaris, agak spesifik untuk stenosis mitral dengan edema paru. Pada edema alveolar akan tampak berka but dan dapat memberikan gambaran Batwing dan butterfly yang berupa kekasaran bonkovaskular tidak begitu jelas tapi ada kesuraman yang dimulai dari suprahiler, hiler, paracardial sedangkan bagian tepi bersih. Gambaran ini menandakan semakin meningkatnya tekanan vena sehingga cairan melewati rongga alveolus. Pada kasus yang berat, terjadi edema paru di seluruh kedua lapangan paru. 6,10 Secara umum gambaran rontgen thoraks pada gagal jantung adalah sebagai berikut: 1,8,11,12 a. Pembesaran jantung. 8
9 Tidak semua pasien gagal jantung ditemukan gambaran rontgen kardiomegali. Pada gagal jantung akut, seperti pasien Miokard Infard dini, tidak ditemukan kardiomegali. Sedangkan kardiomegali sering ditemukan pada gagal jantung kronis. b. Penonjolan vaskular pada lobus atas : akibat meningkatnya tekanan vena pulmonalis. c. Efusi pleura : terlihat sebagai penumpukan sudut kostofrenikus, namun dengan semakin luasnya efusi, terdapat gambaran opak yang homogen di bagian basal dengan tepi atas yang cekung. d. Edema pulmonal interstisial : pada awalnya, merupakan penonjolan pembuluh darah pada lobus atas dan penyempitan pembuluh darah pada lobus bawah. Seiring meningkatnya tekanan vena, terjadi edema interstisial dan cairan kemudian berkumpul di daerah interlobular dengan garis septal di bagian perifer (garis Kerley B ) 9
10 e. Edema pulmonal alveolus. Dengan semakin meningkatnya tekanan vena, cairan melewati rongga alveolus (bayangan alveolus) dengan kekaburan dan gambaran berkabut pada regio perihilar; pada kasus yang berat, terjadi edema pulmonal di seluruh kedua lapangan paru. Sepertiga bagian luar paru dapat terpisah, edema sentral bilateral digambarkan sebagai bat s wing (sayap kelelawar). KESIMPULAN Rontgen toraks bisa menambah spesifitas yang cukup berarti pada deteksi disfungsi jantung dan harus dianggap penting dalam pemeriksaan setiap pasien dengan dugaan gagal jantung. 1,7,11 10
11 DAFTAR PUSTAKA 1. Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI; Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2001: Menuju Indonesia Sehat Jakarta, Lip GYH,Gibbs CR, Beevers DG. ABC of heart failure. Etiology : BMJ Guyton AC, Hall JE dkk. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 11. Jakarta: EGC S. Snell, Richard. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.Jakarta : EGC Hartono L. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Cetakan IV. Jakarta: EGC; H. Gray, Huon, D. Dawkins, Keith, dkk. Lecture Notes : Kardiologi. Edisi 4. Jakarta : Erlangga Medical Series Marulam M Panggabean. Gagal Jantung. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Kabo P, Karim S. Gagal Jantung Kongestif. Dalam : EKG dan penanggulangan beberapa penyakit jantung untuk dokter umum. Jakarta :Balai Penerbit FKUI Djojodibroto, Darmanto. Respirologi.Jakarta : EGC Patel, Pradip R. Lecture Notes Radiologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga Corr, Peter. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik.Jakarta : EGC
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gagal Jantung Kongestif 1.1 Defenisi Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
Lebih terperinciPembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung
Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)
UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN
Lebih terperinciKarna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)
1e. patofisiologi sesak Penyebab: kardiovaskular : gagal jantung Peningkatan vena pulomonalis dan tekana kapiler pembendungan pembuluh darah paru dan edema paru intentisial peningkatan kerja otot untuk
Lebih terperinciPERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO
PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciPENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI Edisi 1, 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PADANG 2016
Lebih terperinciPROFIL RADIOLOGIS TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK PARU RSUD DR HARDJONO-PONOROGO SKRIPSI
PROFIL RADIOLOGIS TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK PARU RSUD DR HARDJONO-PONOROGO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran OLEH : EKA DEWI PRATITISSARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung
Lebih terperinciChronic Hearth Disease (CHD)/ Gagal Jantung
Chronic Hearth Disease (CHD)/ Gagal Jantung I. DEFINISI Chronic Hearth Disease (CHF)/gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
Lebih terperinciEkspertise Efusi Pleura
Ekspertise Efusi Pleura Pembimbing : dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad Oleh : Jayyidah Afifah 2010730055 Identitas : Tn. S/LK/70thn Marker : L Tanggal : 3 Desember 2013 Posisi : PA Jenis foto : Foto polos
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan
Lebih terperinciSTRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner
Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks yang timbul akibat kelainan struktur dan atau fungsi jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel kiri dalam mengisi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jantung 2.1.1. Anatomi Jantung Jantung terletak di rongga toraks di antara paru paru. Lokasi ini dinamakan mediastinum (Scanlon, 2007). Jantung memiliki panjang kira-kira
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 8,9 Sedangkan literatur
Lebih terperinciSISTEM CARDIOVASCULAR
SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi penting untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit kardiovaskular yang meningkat setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju (Adrogue and Madias, 2007). Berdasarkan
Lebih terperinciCara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia
Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Editor : Jeanita Suci Indah Sari G1CO15010 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Gagal Jantung adalah ketidakmampuan Jantung untuk memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan tubuh. Kegagalan fungsi pompa Jantung ini disebabkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kesehatan Jantung Lansia 2.1.1. Kesehatan Jantung Lansia Kesehatan untuk lansia adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup secara efektif dalam masyarakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG OLEH : Ns. ANISA 1 Review Anatomi Aliran darah melalui jantung 2 Review Fisiologi Sistem Mekanik Jantung Sistolik Diastolik Curah jantung Kardiak indeks Preload Afterload
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus
Lebih terperinci&Biery 1999). Pada pandangan lateral secara radiografi (Gambar 24) terdapat tanda arah panah sebagai arah pembesaran dan warna sebagai tanda
27 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Studi kasus diawali dengan pengumpulan literatur atau pustaka. Data-data kasus diambil dari klinik My Vets Bumi Serpong Damai Tanggerang dan Kemang Selatan Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Ruhyanudin, 2007). Gagal jantung
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya nefrologi dan endokrinologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam waktu mendatang jumlah golongan usia lanjut akan semakin bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bertambahnya
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Jantung merupakan organ otot
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)
Lebih terperincijantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia saat ini adalah penyakit gagal jantung (Goodman and Gilman, 2011). Menurut data WHO 2013 pada tahun 2008,
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan
BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan seorang dokter gigi untuk mengenali anatomi normal rongga mulut, sehingga jika ditemukan
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS
SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciCurah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi
Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsional jantung atau gangguan non-jantung yang mengganggu kemampuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gagal Jantung Kronik 2.1.1 Definisi Sindrom klinis kompleks yang merupakan hasil dari kelainan struktur atau fungsional jantung atau gangguan non-jantung yang mengganggu kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan nutrien
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gagal Jantung Gagal jantung adalah keadaan saat jantung tidak mampu lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan nutrien dan oksigen
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gagal Jantung Kongestif (CHF) 2.1.1 Definisi CHF Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung kongestif (Brashesrs,
I. PENDAHULUAN Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskular masih menduduki peringkat yang tinggi. Menurut data WHO dilaporkan bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung
Lebih terperinciALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS
(JVP) dalam bahasa Inggris, adalah tekanan sistem vena yang diamai secara idak langsung (indirek). Secara langsung (direk), tekanan sistem vena diukur dengan memasukkan kateter yang dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut data statistik WHO (World Health Organization) penyakit kardiovaskular mengalami pertumbuhan, diprediksi pada tahun 2020 penyakit kronis akan mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling umum di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular menyumbang hampir mendekati 40% kematian di negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Asia saat ini terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan konsumsi kalori, lemak, garam;
Lebih terperinciMahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung
Wantiyah Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang arteri koroner 2. Menguraikan konsep keteterisasi jantung: pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, prosedur, hal-hal yang harus diperhatikan 3. Melakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung 2.1.1 Anatomi Jantung Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.
Lebih terperinciCARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit vaskular
Lebih terperinciBAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas & mortalitas. Akhir-akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa
Lebih terperinciPENYAKIT KATUP JANTUNG
PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional maupun global. Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya menjadi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciBUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN
BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN F O T O T H O R A X C A R D I O V A S K U L A R FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan salah satu permasalahan dibidang nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali tanpa keluhan
Lebih terperinciADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u
ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u m a h S a k i t I s l a m J a k a r t a, P o n d o k
Lebih terperinciData Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan
ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Data Demografi Nama Umur Pekerjaan Alamat a. Aktifitas dan istirahat Ø Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal Ø Dispnea nokturnal karena pengerahan tenaga b. Sirkulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jantung dan pembuluh darah (26,3%). Ditemukan angka kematian akibat penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2001, sebab utama kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah gangguan vaskular yang disebabkan oleh proses aterosklerosis atau tromboemboli yang mengganggu struktur maupun fungsi aorta dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia terutama negara berkembang. Munculnya epidemik Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency
Lebih terperinciProfesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka
PNEUMOTHORAX A. Definisi Pneumotoraks adalah suatu kondisi adanya udara dalam rongga pleura akibat robeknya pleura (Price & Willson, 2003). Pneumotoraks terjadi ketika pleura parietal ataupun visceral
Lebih terperinciReview Anatomi Aliran darah melalui jantung 2
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG 1 Review Anatomi Aliran darah melalui jantung 2 Review Fisiologi Sistem Mekanik Jantung Sistolik Diastolik Curah jantung Kardiak indeks Preload Afterload Kontraktilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan tekanan onkotik dan volume intravaskuler. Partikel ini tidak
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koloid Larutan koloid adalah larutan homogen yang mengangandung partikel dengan berat molekul besar yaitu >20.000 dalton sehingga dapat digunakan untuk mempertahankan tekanan
Lebih terperinciSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu
Lebih terperinciRONTGEN Rontgen sinar X
RONTGEN Penemuan sinar X berawal dari penemuan Rontgen. Sewaktu bekerja dengan tabung sinar katoda pada tahun 1895, W. Rontgen menemukan bahwa sinar dari tabung dapat menembus bahan yang tak tembus cahaya
Lebih terperinciSistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. 1. Jantung Jantung mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. Data GLOBOCAN, International Agency for Research on
Lebih terperinciKOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif meliputi efusi pleura, aritmia, pembentukan trombus pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi ini terjadi perubahan struktur katup mitral yang menyebabkan gangguan pembukaan, sehingga aliran
Lebih terperinciBunyi Jantung I (BJ I)
Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciJANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
JANTUNG dan PEREDARAN DARAH Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan
Lebih terperinciA. ETIOLOGI B. PATOFISIOLOGI
A. ETIOLOGI Emboli Paru (Pulmonary Embolism)adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. Trias klinik klsasik yang merupakan predisposisi tromboemboli
Lebih terperinciRADIOGRAPH BASED DISCUSSION KARDIOMEGALI PADA CHF
RADIOGRAPH BASED DISCUSSION KARDIOMEGALI PADA CHF Untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Radiologi Di Rumah Sakit Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang memompa darah ke seluruh organ tubuh. Jantung secara normal menerima darah dengan tekanan pengisian yang rendah selama diastol dan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 11,12 Poplack dan Varat menyatakan,
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG THORAX
MAKALAH TENTANG THORAX A. Anatomi dan Fungsi Thorax Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN PENYAJIAN
PENDAHULUAN Rontgen (Rö) Thorax bertujuan untuk pemeriksaan trachea dan paru paru, jantung, esophagus, diafragma dan costae, ruang pleura dan thorax. Radiografi thorax dilakukan pada saat inhalasi maximum
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia
Lebih terperinciBAB VII SISTEM PERNAPASAN
BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciANATOMI JANTUNG MANUSIA
ANATOMI JANTUNG MANUSIA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki
Lebih terperinciMEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING
MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING Anggi Faizal Handuto 22020111130034 Nunung Hidayati 22020111130086 Nurul Imaroh 22020111130044 Nur Alifah
Lebih terperinciSISTEM CARDIO VASCULAR
SISTEM CARDIO VASCULAR SISTEM CARDIO VASKULAR PENDAHULUAN ANATOMI JANTUNG FUNGSI UTAMA DAN MANFAAT DENYUT JANTUNG SIFAT OTOT JANTUNG GERAKAN JANTUNG FUNGSI JARINGAN VASKULAR ANATOMI JARINGAN VASKULAR DARAH
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Indra Pramana Widya., 2011 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup, peningkatan konsumsi kalori, lemak dan garam, peningkatan
Lebih terperinci5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea
1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut (IMA) yang dikenal sebagai serangan jantung, merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju dan penyebab tersering kematian
Lebih terperinci