HORTIKULTURA. (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HORTIKULTURA. (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA"

Transkripsi

1 HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

2 SILABI HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) MKB6306 3(21) Pendahuluan. Syarat ekologi dan penyebaran di Indonesia. Dinamika Pertumbuhan (Fase dan Pola tumbuh). Dominasi apikal (pembungaan dan pembuahan) AnalisisTajuk (struktur tajuk produktif). Teknik pengendalian produksi (Konsep dasar, manipulasi lingkungan dan pertumbuhan). Kapita selekta teknik budidaya tanaman.

3 SILABUS MK PTH BUAH-BUAHAN Minggu ke Pokok Bahasan Perkembangan Hortikultur di 1 Indonesia Dinamika Pertumbuhan (Fase dan 2 Pola tumbuh) 3 Dominasi apikal (pembungaan dan pembuahan) 4 Teknik pengendalian produksi (Konsep dasar, manipulasi lingkungan dan pertumbuhan) Dosen Rommy A Laksono Rommy A Laksono Rommy A Laksono Rommy A Laksono Bdidaya Pepaya Budidaya Jambu Biji Budidaya Mangga Rommy A Laksono Rommy A Laksono Rommy A Laksono UTS Budidaya Melon Budidaya Lengkeng Budidaya Buah Naga Budidaya Strobery Budidaya Anggur Perbanyakan Tanaman Buah-Buahan Miftahul B Miftahul B Miftahul B Miftahul B Miftahul B Miftahul B UAS

4 Tata Tertib Wajib membawa Android Wajib berperan aktif di dalam kelas Wajib datang tepat waktu, jika terlambat lebih dari 10 menit, dilarang mengikuti perkuliahan kecuali dapat menyanyikan Himne dan Mars UNSIKA. Wajib menggunakan pakaian formal dan berdandan seelegan dan serapih mungkin. Dilarang Keras menggunakan kaos, sendal, celana alay, rok pendek, jika melanggar akan dikenakan sanksi.

5 Bahan Bacaan: 1. Ashari, S Hortikultura Aspek Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta 2. Haryadi, S.S Dasar-dasarHortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB (Diktat Kuliah) 3. Edmond, JB, TL Senn and F.S Andrew Fundamental of Horticulture. McGrawHill Book Co. NY.

6 Bahan Bacaan : 4. Deptan, Statistika Pertanian Tahun Departemen Pertanian RI 5. Puslitbanghorti Katalog Teknologi Unggulan Hortikultura 6. Roedhy Poerwanto Budidaya Buahbuahan. PS Hortikultura IPB 7. Agro Media Budidaya tanaman Buah Unggul Indonesia. PT Agromedia Pusaka Jakarta

7 Metode Evaluasi: 1. UTS 30% 2. UAS 30% 3. Praktikum 20% 4. Tugas terstruktur 10% 5. Kehadiran 10% Praktikum: 1. Pelaksanaan praktikum : - Fakultas Pertanian - Survey/Fieltrip? 2. Laporan Praktikum

8 Tugas terstruktur (Kelompok): Membuat paper tentang komoditas: melon, lengkeng, pepaya, mangga, manggis, nanas, jeruk, jambu cincalo, jambu biji, salak, durian Paper diketik pada kertas A4 maksimal 20 halaman 1.5 spasi, Arial uk.12 Daftar Pustaka paling sedikit 5 (Tahun 2006 ke atas) Paper dikumpulkan paling lambat minggu ke 4 Paper akan dipresentasikan sesuai jadwal

9 Format tugas terstruktur Pendahuluan : berisi latar belakang, perkembangan terakhir komoditi tersebut lengkapi dengan data produksi, konsumsi, ekspor dan impor) Botani (nama dan klasifikasinya) dan Syarat tumbuh Budidaya : tek.perbanyakan, teknik penanaman, pemeliharaan, pemupukan, pemberantasan hama dan upaya peningkatan produksi Panen dan pasca panen : teknik panen dan penanganan pasca panen Peluang Bisnis Hambatan dan tantangan dalam mengembangkan komoditas tersebut

10 Tugas Individu (lisan) Menghafal Bahasa Latin 30 Jenis Tanaman Buah-Buahan dan menyebutkan Hama penting tanaman tersebut. Tes akan dilakukan di minggu ke 6-7 Mangga, Jambu air, jambu Batu, Jambu Bol, Durian, Pepaya, rambutan, Pisang, lengkeng, manggis, marqisa, duku, jeruk nipis, jeruk limo, jeruk manis, Jeruk Bali, kedongdong, nanas, anggur, stroberi, melon, semangka, Salak, Nangka, Sawo, Sirsak, Belimbing, Apel Hijau, Apel Merah, Kelapa, Buah Naga.

11 PENDAHULUAN Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap).

12 Tanaman Hortikultura Perawakan : terna (herbaceous), berkayu (woody), sukulen, merambat, jamur Meluruhkan daun : evergreen, decidious Siklus Hidup : semusim (annual), dwimusim (bienual), tahunan (Perineal) Kegunaan : Buah, sayur, tanaman hias, bumbu, wangiwangian

13 Ciri-ciri tanaman Hortikultura Perishable (mudah rusak): dipanen dan dikonsumsi dalam keadaan segar Komponen mutu ditentukan oleh KA bukan oleh bahan kering Transportasi mahal, Harga ditentukan oleh mutu bukan bulknya

14 Ciri-ciri tanaman Hortikultura Tidak hanya untuk kebutuhan jasmani tetapi juga rohani Sebagai sumber vitamin dan mineral dan bukan diutamakan untuk sumber kalori dan protein

15 Ciri-ciri Pembudidayaan Intensif biaya : padat modal Intensif tenaga kerja Intensif waktu Tanaman hortikultura adalah tanaman yang memungkinkan input tinggi setiap satuan luas, karena akan diperoleh output yang tinggi

16 Hortikultura mencakup: Pomologi (Buah-buahan) Olerikultura (Sayuran) Florikultura (Bunga dan tanaman hias) Biofarmaka (tanaman obat) Hortikultura landscape (Pertamanan)

17 Prioritas pengembangan (buah-buahan) Ditingkatkan untuk mengurangi impor: apel, jeruk, anggur Ditingkatkan untuk ekspor: avokad, salak, durian, magga rambutan Dikembangkan karena memiliki potensi ekspor: pisang, sirsak, nanas, markisa dan pepaya

18 Kontribusi Hortikultura terhadap manusia dan lingkungan Antara lain: Sumber pangan dan gizi Sumber pendapatan keluarga dan negara Estetika Konservasi genetik Kelestarian Alam

19 PERKEMBANGAN HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) DI INDONESIA DAN SYARAT EKOLOGINYA Oleh : Rommy A Laksono

20 Pengertian Buah Ahli Botani : perkembangan ovari bunga setelah terjadi fertilisasi Ahli Hortikultura : sesuatu yang berkembang dari ovari dan/atau jaringan lunak dapat dimakan yang terkait dengannya dan dimakan segar tanpa diolah

21 Keragaman asal buah Daging buah mangga berkembang dari mesokarp Daging buah rambutan dari arilus yang berkembang dari testa atau mantel biji Buah kelapa yang dimakan adalah : endosperm Buah jambu mete berkembang dari tangkai bunga

22

23 Peran buah dalam diet manusia Kesehatan, kebugaran dan kecantikan Sumber vitamin Vit A : mangga, pepaya Vit C : jambu biji, pepaya, mangga Sumber mineral Fe : salak, jambu biji, pepaya P : Jambu biji, pisang, sirsak, alpukat, melon, blimbing

24 Peran buah dalam diet manusia Sumber mineral Ca : pepaya, salak, srikaya, jeruk besar, sawo, nangka K : pisang Sumber serat : selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin : jambu biji, alpokat, nangka, sirsak, pepaya, apel

25 Peran buah untuk kesehatan 1. Pisang seretonin : mengurangi stress dan untuk kesegaran tubuh Kalium : untuk jantung energi cepat tersedia, serat, vit C 2. Jeruk : Limonin dan Nomilin menghambat perkembangan sel kanker

26 Peran buah untuk kesehatan 3. Nenas : Bromelin sebagai antibiotik sebagai pelengkap obat anti tumor mencegah penyakit jantung obat infeksi saluran pernafasan atas

27 QUEEN OF FRUIT Xamthone

28 Xamthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah 3isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian. Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu manggis di dunia diberikan julukan Queen of Fruit atau si ratu buah. Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E (devirat xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone. (diakses1 Maret 2012)

29 Impor buah Wajar, karena sifat dari komsumsi buah: bukan makanan pokok, tetapi untuk : sumber vitamin dan mineral Sumber serat Sumber zat fungsional Sumber memperoleh kesenangan Karena itu perlu : variasi, mutu tinggi dan fancy

30 Kontribusi buah Indonesia Rendahnya kontribusi buah Indonesia dalam perdagangan global: 1. Mutu rendah 2. Tidak ada jaminan mutu 3. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri

31 Peluang bisnis untuk memproduksi buah bermutu The have 18% : 38 juta jiwa Konsumsi minimum : 60 kg/kapita/thn Kebutuhan konsumsi : 2,28 jt ton buah bermutu Bila harga rata-rata Rp ,-/kg Nilai bisnis Rp 22,8 trilyun????

32 Promosi Produk Buah Dalam Negeri Penyediaan produk buah dengan standar mutu di supermaket, pasar buah dll Keharusan supermaket menjual buah produk dalam negeri kualitas prima (% tertentu) Pemasyarakatan dan bimbingan penerapan standar mutu buah kepada petani produsen Kampanye untuk menyajikan buah produksi dalam negeri pada berbagai acara

33 Promosi Produk Buah Dalam Negeri Pameran, memperkenalkan buah Indonesia (pamelo, salak, markisa, mangga, sawo, kemang - Mangifera caesia,kesemek) Menjalin kerjasama produksi dan ekspor dengan perusahaan importir buah Edukasi kepada masyarakat untuk cinta produk buah nasional (jeruk, pepaya, nenas, semangka, jambu, manggis, blimbing dll) Promosi buah lewat media massa Pengenalan produk buah segar unggulan nasional

34 Sistem Produksi buah-buahan ada 7: 1. Sistem Pekarangan 2. Sistem Agroforestry 3. Sistem monokultur skala kecil 4. Sistem tumpangsari 5. Sistem Perkebunan 6. Sistem produksi tanaman buah semusim 7. Sistem produksi intensif

35 Sistem produksi buah-buahan di Ind sebagian besar adalah : Pekarangan dan Agroforentry Produk dari 2 sistem ini mempunyai kualitas rendah dan keragaman tinggi (baik ukuran maupun rasa) karena : 1. pohon umumnya berasal dari perbanyakan generatif 2. pengelolaan berbeda

36 3. Petani atau penebas melakukan panen serempak, baik untuk buah masih muda maupun sudah matang 4. Pengelolaan pasca panen yang tidak baik, menyebabkan kerusakan sekitar 20%

37 SUB SISTEM PRODUKSI BUAH NEGARA EKSPORTIR 1.Bahan tanaman varietas komersial, seragam 2.Skala usaha per petani luas, ratusan ha 3.Penerapan teknologi maju, maksimal 4.Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) 5.Penanganan Pasca Panen baik, optimal 6.Penerapan Cool Chain Management buah tetap fresh 7.Standarisasi dan jaminan mutu produk 8.Transportasi, distribusi cepat dan efisien

38 SYARAT EKOLOGI (LINGKUNGAN) Faktor lingkungan yang paling berperan dalam produksi buah-buahan : Iklim dan tanah Iklim tidak bisa diubah, karena itu dianggap faktor lingkungan tetap Manusia harus memilih komoditi buah-buah yang sesuai dengan iklim setempat spesifik lokasi

39 Ciri-ciri daerah tropik Suhu hangat sepanjang tahun dan hanya sedikit fluktuasi Perubahan panjang hari kecil Posisi matahari memungkinkan pertumbuhan sepanjang tahun Curah hujan biasanya tinggi Evaporasi potensial sangat tinggi

40 Iklim Tropik Tropika basah: 5-10 LU/LS Curah hujan tinggi dan merat sepanjang tahun Radiasi berkurang karena awan Sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi

41 Tropika beriklim Moonson: 5-15 LU/LS Di Asia sampai 25 LU Ada bulan basah (musim panas) dan kering (musim dingin) Sebagian besar Jawa, Bali, Sumsel, Lampung dan Sulawesi selatan Tropika Kering: Di utara atau selatan daerha beriklim Monsoon Panas dan kering NTB, NTT dan Sulawesi Tengah

42 Jenis Tanah di Indonesia Podsolik merah kuning (ultisol) Organosol (Histosol) Aluvial (Entisol) Latosol (Inseptisol) Mediteranian (Alvisol) Andosol (Andisol) Podsol (Spodosol) Regosol (Entisol/Inseptisol) Grumosol (Vertisol) Rezina (molisol

43 DINAMIKA PERTUMBUHAN FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE PERTUMBUHAN GENERATIF

44 FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF Mencakup pertumbuhan akar, batang dan daun Memerlukan energi yang diperoleh dari perombakan cadangan makanan

45 Pertumbuhan vegetatif diawali dengan perkecambahan Beda Biji, benih dan bibit Biji untuk bahan pangan atau pakan ternak Benih biji terpilih yang hanya digunakan untuk penanaman dengan harapan akan menjadi tanaman baru disebut juga bakal bibit Bibit bakal tanaman, berupa tanaman kecil yang berpotensi tanaman dewasa Bibit bisa berasal dari bagian tanaman : akar, batang dan daun

46 Biji bervariasi dalam hal ukuran dan jangkauan umur benih Jangkauan umur benih tergantung pada lingkungan dan cara penyimpanan Berdasarkan viabilitas biji dalam penyimpanan, biji dibagi 2: 1. Biji Ortodoks: dapat disimpan lama : padi, kedele, jagung, sayuran 2. Biji rekalsitran : tidak dapat disimpan lama, ukuran dan volumenya besar mangga, alpukad, rambutan

47 PERKECAMBAHAN BIJI Proses pertumbuhan embrio dan komponen biji untuk tumbuh menjadi tanaman baru Komponen biji adalah struktur lain dalam biji yang merupakan bagian kecambah seperti calon akar (radicle), calon daun dan batang (plumule)

48 Ada 2 aktivitas selama perkecambahan : Aktivitas Kimiawi dan Aktivitas Morfologi 1. Aktivitas kimiawi: Aktivitas kimia: diawali dari imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, translokasi ke titik tumbuh Imbibisi, menggugah aktivitas hormon gibberillin( dlm aleuron) yang selanjutnya mendorong aktivitas enzim yang berfungsi merombak/hidrolisis zat cadangan makanan yang terdapat pada kotiledon dan endosperm

49 Hidrolisis, menghasilkan glukosa siklus krebb energi untuk pertumbuhan dan perkembangan sel Sel yang terbentuk akan terus membelah dan berdiffrensiasi membentuk akar dan daun (Khlorophyl) Proses perkecambahan berhenti jika zat cadangan makanan telah habis dirombak menjadi energi

50 Aktivitas morfologi, ditandai dengan terbentuknya akar, batang dan daun Berdasarkan letak keping, perkecambahan ada 2 tipe : 1. Epygeal germination : tipe perkecambahan dimana keping biji terangkat diatas permukaan 2. Hypogeal germination: tipe perkecambahan dimana keping bijitetap tinggal di tanah 2.

51 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan: Faktor internal dan faktor eksternal Faktor Internal : Persediaan makanan, hormon, dikontrol oleh genetik tanaman, menentukan mudah tidaknya atau cepat lambatnya perkecambahan Persediaan makanan, mensuplai makanan kepada embrio dan tanaman muda hingga tanaman tersebut mampu memproduksi sendiri hormon dan protein. Kalau sedikit, perkecambahan akan lemah biji yang bernas dan matang fisiologis untuk benih

52 Hormon memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembang sehingga sifatnya menjadi elastis, permeabel mempermudah imbibisi (daerah sel yang mengalami pengembangan di pusat-pusat titik tumbuh dikatakan daerah meristematik

53 Faktor Eksternal : Air, oksigen, temperatur, sinar matahari Air pelunak kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi, bersama dengan hormon mengatur elongasi dan pengembangan sel Oksigen untuk mengoksidasi cadangan makanan (respirasi KH, lemak, protein)

54 Temperatur berpengaruh terhadap proses imbibisi, translokasi, respirasi, pembelahan dan pemanjangan sel Sinar Matahari pengaruhnya terhadap perkecambahan tidak spesifik: Biji selada, seledri baik bila mendapat sinar matahari B. bombany, merah dan b. daun perkecambahan terhambat dengan SM

55 Dinamika Pertumbuhan vegetatif Pertumbuhan tanaman mempunyai pola dinamika yang tetap Pengukuran pola dinamika tumbuh didasarkan atas pengamatan berat kering bagian tanaman akar, batang, daun dan total Secara umum Pola tumbuh tanaman mengikuti kurva sigmoid atau disebut juga kurava S (perhatikan gambar!)

56 Sebelum daerah a : fase tumbuh lambat (perkecambahan) Daerah a : fase tumbuh eksponensial (terbentuknya daun, anakan) Daerah b: fase tumbuh linier cepat (peningkatan berat kering berlangsung onstan) Daerah c : fase tumbuh lambat (terjadi pergeseran dari vegetatif ke generatif) Daerah d : fase tumbuh stabil (terjadi penurunan penambahan berat kering tanaman karena daun-daun mulai menguning dan tanaman mencapai matang fisiologis

57 Berat kering, d c, b a, Waktu (hari)

58 Fase perkecambahan : Pertumbuhan akar, batang dan daun lambat, berlangsung 1-2 minggu Fase eksponensial : berat kering meningkat drastis dalam waktu relatif pendek Fase linier : berlangsung paling lama (peningkatan berat kering berlangsung konstan) Fase tumbuh lambat : pergeseran pertumbuhan vegetatif (juvenil) ke generatif (dewasa) Fase tumbuh stabil (d): Terjadi penurunan penambahan berat kering, daun menguning dan tanaman mencapai kemasakan fisiologis

59 PERBANYAKAN TANAMAN Oleh: Rommy A Laksono Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

60 Metode perbanyakan tanaman ada 3 : 1. Generatif (seksual) : menggunakan organ generatif (biji/benih) 2. vegetatif (aseksual): menggunakan organ vegetatif (akar, batang dan daun) 3. Kombinasi antara generatif dan vegetatif

61 Cara Generatif Kelebihan 1. Perbanyakan dapat dilakukan dalam jumlah besar dan mudah 2. Tidak membawa virus 3. Perakaran bagus dan kuat Kekurangan 1. Keragaman genetik sangat tinggi 2. Individu baru tidak selalu sama dengan induknya (fenotif) 3. Waktu berbuah biasanya lama

62 Cara Vegetatif Kelebihan 1. Individu baru mempunyai persamaan sifat dengan induknya ( baik genotif maupun fenotifnya) 2. Biasanya cepat berbuah Kekurangan Cara yang dipakai bisa berbeda untuk setiap jenis tanaman Perakaran tidak terlalu kuat Perlu peralatan dan sarana tertentu

63 Cara kombinasi Dengan kombinasi generatif dan vegetatif akan diperoleh batang bawah mempunyai perakaran kuat dan batang atas mempunyai buah yang memiliki sifat-sifat unggul. Dengan mengkombinasikan generatif dan vegetatif menggabungkan keuntungan dari masing-masing cara

64 Untuk menghasilkan bibit bermutu dianjurkan menggunakan cara vegetatif atau kombinasi Cara generatif dibenarkan apabila cara lain tidak dapat dilakukan contoh : pepaya, melon dan beberapa sayuran Pemilihan cara-cara di atas tergantung: 1.Tujuan perbanyakan 2.Tersedianya bahan tanam 3.Sifat tanaman 4.Ketersediaan tenaga trampil 5.Alat dan sarana

65 Perbanyakan generatif (seksual) : Dasarnya : pembelahan meiosis Reproduksi secara seksual dimulai sejak bertemunya gamet jantan dan gamet betina Penampilan tanaman generasi baru akan menggambarkan sifat yang diturunkan tetuanya.

66 Perbanyakan generatif biasanya dilakukan untuk memperbaiki sifat tanaman melalui persilangan Hasil persilangan (pada tan, buah-buahan) baru akan berbuah setelah 7-15 tahun => belum tentu lebih baik dari tetuanya Jika F1 lebih baik ( sesuai dengan yang diharapkan), selanjutnya dapat dilakukan dengan cara vegetatif

67 Perbanyakan vegetatif (aseksual) : Dasarnya : pembelahan mitosis Tidak terjadi pada hewan dan manusia, kecuali hewan tingkat rendah (cacing) Mitosis terjadi pada daerah-2 meristem: ujung akar, ujung batang, kambium dan pada jarungan luka Mitosis pada jaringan luka akan membentuk kalus (sekumpulan sel meristem yang pertumbuhannya tidak seragam)

68 Metode propagasi secara vegetatif 1. Stek 2. Cangkok 3. Kultur jaringan

69 Stek Tujuan pertama propagasi dengan stek (batang atau tunas) adalah tumbuhnya akar (akar adventif)

70 Proses terbentuknya akar adventif terdiri dari 3 tahap: 1.segera setelah dipotong dan ditanam pada media tanam yang sesuai => tumbuh kalus 2.Diferensiasi sel sampai terbentuk primordia akar 3.Munculnya akar-akar baru

71 Pertumbuhan akar adventif sangat dipengaruhi oleh zpt yang terbentuk dalam tubuh tanaman (hormon) Faktor penentu keberhasilan perakaran, Daun : fotosintesis dan distribusi asimilat masih berlangsung => mempercepat tumbuhnya akar, transpirasi juga masih berlangsung => menghambat tumbuhnya akar Perlu usaha untuk menekan transpirasi dengan PELEMBABAN DAN PENGABUTAN

72 Pelembaban : penyemprotan air untuk menjaga kelembaban udara Pengabutan : penyemprotan air sedemikian sehingga membuat kondisi luar senantiasa berkabut dan daun terlapisi selaput tipis air Media Perakaran : digunakan untuk memegang stek agar tidak mudah goyah, memberikan kelembaban yang cukup dan mengatur peredaran udara (aerasi) Jenis stek : stek akar, batang dan daun

73 Cangkok Mirip stek, tetapi calon tanaman baru tetap menempel pada pohon induk sampai akar keluar

74 Metode propagasi secara kombinasi 1. Sambung (grafting) 2. Mata tempel ( Okulasi) 3. Kombinasi beberapa cara

75 Grafting (sambung) Dilakukan pada tanaman yang tidak dapat diperbanyak dengan cara stek atau cangkok

76 Prinsipnya menggabungkan 2 tanaman atau lebih yang kemudian hasil sambungan tersebut menjadi 1 tanaman Bagian atas => entris Bagian bawah => onderstam

77 Beda Grafting dengan okulasi Grafting : mata tunas lebih dari satu dan menyertakan kayu Okulasi : mata tunas satu dan tidak menyertakan kayu

78 Macam-macam grafting 1. Top working; batang bawah lebih besar dari batang atas 2. Sambung lidah 3. Sambung celah 4. Sambung susu 5. Sambung tunjang

79 Top Working dilakukan untuk mengatasi masalah-2: 1. Suatu tanaman sudah berproduksi tapi rasa tidak diminati 2. Untuk mengatasi inkompatibilitas 3. Untuk mengatasi tanaman berumah dua, sehingga polinasi lebih efisien 4. Untuk membuat satu tanaman dengan jenis yang berbeda

80

81 Metode Kombinasi: 1. Stenting (stek dan gafting) pada mawar 2. Okucang ( okulasi dan cangkok pada jeruk 3. Stebung ( stek langsung sambung) pada jeruk

82 Stenting (stek dan grafting) pada mawar Penyetekan dan penyambungan dilakukan pada saat bersamaan Untuk batang bawah 1-2 ruas (+/- 5 cm) Untuk entris : 1 mata tunas + daun Untuk menjamin bertautnya kambium serta tumbuhnya akar dan tunas, maka disekelilingnya harus dipertahankan selalu lembab dengan penkabutan secara periodik (intermitten misting) Keuntungan cara ini : 1. perbanyakan lebih cepat 2. Bahan yang diperlukan lebih sedikit

83

84 Okucang (okulasi dan cangkok) pada jeruk Siapkan semaian batang bawah pada bedengan Lakukan okulasi pada ketinggian +/- 25 cm Setelah mata tunas menempel, lakukan pencangkokan pada ketinggian +/- 5 cm 2-3 bulan bibit okucang dipindahkan ke dalam polibag hingga kondisi siap tanam

85 Kekurangan okucang : waktu produksi bibit lebih lama 2-3 bulan dibandingkan dengan okulasi atau cangkok Kelebihannya : bibit yang dihasilkan mempunyai perakaran dangkal, cocok untuk daerah pasang surut yang tersebar di kalimantan, sumatera dan papua

86 Stebung (stek langsung sambung) pada jeruk Stek dan sambung dilakukan secara bersamaan Keuntungannya: Cepat, 6 bulan sudah dihasilkan bibit siap tanam Sistem perakarang yang dangkal, cocok untuk lahan gambut, pasang surut dan rawa Mudah dan dapat diproduksi secara massal

87 Propagasi secara mikro Kultur jaringan Hal yang essensial adalah sanitasi media dan ruangan Ruang dilengkapi lampu uv untuk mensterilkan ruang dan peralatan yang akan dipakai Kelebihan teknik ini : dapat memproduksi tanaman bebas penyakit dalam waktu relatif singkat dan dalam jumlah banyak

88

89 FASE PERTUMBUHAN GENERATIF Rommy A Laksono

90 Bunga adalah organ generatif yang penting, alat dan tempat terjadinya penyerbukan dan pembuahan Pembungaan, penyerbukan dan pembuahan juga dipengaruhi oleh lingkungan luar: temperatur, panjang hari, kelembaban dan kehadiran serangga penyerbuk alami

91 I. Pengelompokan tanaman berdasarkan Jumlah bunga yang terdapat pada tanaman 1.Planta Uniflora (tan. Berbunga tunggal, dimana pada 1 tangkai terdapat 1 unit bunga Contoh: coklat, kembang merah 2.Planta multiflora (tan berbunga banyak), dimana pada 1 tangkai terdapat banyak kuntum bunga contoh: mangga, salak, kelapa, tebu, klengkeng Individu bunga pada bunga majemuk disebut : floret

92 II. Berdasarkan kelengkapan komponen bunga 1. Tipe bunga lengkap, bila komponen bunga sekurang-kurangnya terdiri dari 4 komponen bunga, yaitu : sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), antera (kepala sari) dan pistilum (kepala putik) Contoh : sawi, terong, lombok, avokad 2. Tipe bunga kurang lengkap, apabila komponen bunga kurang dari kelengkapan tersebut Contoh : salak, vanili, kelapa sawit

93 Alat kelamin jantan (Stamen) : Anther dan filamen Alat kelamin betina (pistil): stigma, style dan ovary Pistilate : Jika bunga hanya memiliki alat kelamin betina Staminate : Jika hanya memiliki alat kelamin jantan

94 III. Ditinjau dari keberadaan alat kelamin 1. Monoecus (berumah satu), alat kelamin jantan dan betina terdapat pada 1 tanaman contoh : padi 2. Dioecus (berumah dua), satu tanaman hanya mempunyai satu alat kelamin. Contoh : salak, kurma, kelapa sawit 3. Polygamus (gabungan monoecus dan diecus) contoh : pepaya

95 IV. Ditinjau dari sifat penyerbukannya 1. Autogamy (menyerbuk sendiri), jika tepung sari yang hinggap ke kepala putik berasal dari bunga sendiri 2. Geitonogamy (menyerbuk tetangga), jika tepung sari berasal dari tanaman itu sendiri 3. Allogamy/crossing (menyerbuk silang), jika tepung sari berasal dari tanaman lain sejenis 4. Hybridogamy (menyerbuk bastar), jika tepung sari berasal dari tanaman berbeda jenis, jika sekurang-kurangnya mempunyai 1 sifat beda

96 Kleistogamy adalah penyerbukan yang terjadi pada tanaman menyerbuk sendiri dan terjadi sebelum bunga membuka sempurna Contoh : tanaman ceplukan (Physalis angulata L.), kacang polong (leguminosa)

97 V. Berdasarkan Perantara penyerbuk Prosesn penyerbukan dapat dilakukan oleh : 1. Angin (anaemophyly): biasanya tepung sari sangat banyak, ringan, lembut dan kering, dan kepala putik seperti bulu ayam atau jala sehingga memudahkan penempelan, seringkali tidak bermahkota 2. Air (hidrophyly), penyerbukan melalui air. Contoh ganggang, teratai 3. Binatang (Zoidiophyly) sebetulnya tidak disengaja, jenis bunga biasanya warna mahkota bunga menyolok, indah, menarik dan biasanya mengeluarkan nektar. Tepung sari bersifat lekat adakalanya menggumpal

98 Hewan yang bertindak sebagai polinator: serangga, burung, kelelawar, siput, lebah, kupu-kupu, kumbang, lalat VI. Berdasarkan posisi dan kedudukan kantong Embrio (Ovary) superior, jika embrio diatas mahkota bunga, stamen, Contoh: Bunga anggur Inferior, jika embrio di bawah mahkota bunga, stamen contoh : bunga pear

99 Pembungaan Salah satu fenomena fisiologis dan morfologis di dlm siklus tanaman Perubahan dapat dilihat di ujung pucuk : Pada fase vegetatif ujung pucuk cembung Pada fase generatif, pertumbuhan ujung pucuk terhambat sehingga pucuk meristem mendatar terjadi perubahan biokimia yang mengubah pola diffrensiasi daun, tunas dan jar batang menjadi organ reproduktif spt: pistil, stamen, petal dan sepal

100 Transformasi dari fase vegetatif generatif Irreversibel (tidak dapat balik) Perkembangan bunga akan terus berlangsung sekalipun lingkungan berubah-ubah Pada saat bunga mekar penuh terjadi meiosis tanaman siap melakukan pembuahan Buah-buah tropis umumnya berbunga pada waktu tertentu dalam 1 tahun (rithme tahunan)

101 Induksi pembungaan dapat dilakukan dengan modifikasi faktor lingkungan (panjang hari dan suhu) Contoh : seruni (Chrysanthemun morifolium) tan hari pendek saat ini bisa tersedia sepanjang tahun

102 Kontrol Pembungaan dengan Panjang hari Berdasarkan respon terhadap panjang hari, tan berbunga dikelompokkan : 1. Tan. Hari pendek : berbunga jika panjang hari< 12 jam contoh : Chrysanthemun morifolium (seruni) 2. Tan. Hari panjang : berbunga jika panjang hari > 12 jam; contoh selada, kentang, lobak dan bit gula 3. Tan. Netral : dapat berbunga pada kondisi apa saja tomat, cabe dll

103 Dari hasil penelitian lamanya periode malam hari merupakan faktor kritis dalam pembungaan Fitokrom adalah sejenis protein yang mampu menyerap cahaya Fitokrom akan mempengaruhi senyawa penginduksi pembungaan florigen

104 Florigen semacam hormon pertumbuhan yang merangsang pembentukan bunga Naik-turunnya fitokrom akan mempengaruhi naik turunya florigen Organ tan yang mengkonversi stimulus eksternal (panjang hari) sinyal internal (fitokrom) adalah daun Percobaan pada seruni Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dibutuhkan jumlah daun sedikit saja untuk menginduksi pembungaan

105 Juga diketahui bahwa daun tanaman yang diberi perlakuan induksi dapat dipotong dan disambungkan ke tanaman lain untuk induksi pembungaan tanaman lain Diyakini bahwa daun berperan penting dalam memproduksi florigen yang dpt mengkonversi pucuk vegetatif pucuk generatif Inisiasi pembungaan ditentukan oleh 2 proses: 1. Peningkatan fitokrom peningkatan florigen 2. Florigen mengkonversi pucuk vegetatif generatif

106 Kontrol Pembungaan oleh suhu rendah Perlakuan tanaman dengan suhu rendah dengan tujuan memicu pembungaan vernalisasi Penelitian ttg perlakuan suhu rendah terhadap berbagai bagian tanaman menunjukkan bahwa perlakuan terhadap pucuk adalah satu-satunya yang dapat menginduksi pembungaan Pucuk tanaman yang diberi perlakuan suhu rendah dapat dipotong dan disambungkan ke tanaman lain yang tdk diberi perlakuan tan tsb juga berbunga

107 Hal ini disebabkan senyawa vernalin yang dihasilkan oleh tan yang divernalisasi dapat menyebrangi sambungan ke tan yang tidak divernalisasi Senyawa tersebut belum berhasil diisolasi tetapi untuk sebagian tan. Dpt digantikan dengan as. Gibberilat (Sumber: Zulkarnain, 2009) Devernalisasi : Perlakuan suhu tinggi setelah vernalisasi dapat mengembalikan ke keadaan semula (tidak berbunga)

108 Contoh : Tanaman bawang yang disimpan pada suhu dingin (mendekati beku) akan mengalami vernalisasi, bila ditanam akan segera menghasilkan bunga tanpa membentuk umbi. Namun bila terlebih dulu diberi perlakuan suhu 27º C selama 2-3 minggu sebelum tanam devernalisasi bawang membentuk umbi bukan bunga

109 Kontrol pembungaan dengan perlakuan kimia Auksin telah dimanfaatkan untuk merangsang pembungaan pada nanas Pengaruh auksin secara tidak langsung, krn auksin merangsang pembentukan etilen etilen merangsang pembungaan nanas Jadi senyawa yang mengandung etilen dapat merangsang pembungaan nanas sperti ethepon dan karbit Giberilin dapat digunakan untuk mengontrol pembungaan pada kubis, bit gula dan wortel

110 Struktur Bunga pada prinsipnya, struktur bunga adalah sama Komponen bunga sempurna terdiri atas: 1. kelopak bunga (sepal) 2. mahkota bunga (petal) 3. Alat kelamin bunga betina (Pistilum) 4. Alat kelamin bunga jantan (stamen)

111 Kelopak bunga (sepal) Jumlah kelopak bunga setiap jenis tanaman berbeda, biasanya mrpkkelipatan 3 Paduan daun kelopak bunga disebut calyx (sepalum) Pada umumnya berwarna hijau, shg dapat menyelenggarakan proses fotosintesis

112 Mahkota bunga (Petal) Mempunyai bermacam-macam warna: Secara tidak langsung mampu menarik perhatian serangga yang dapat membantu penyerbukan Rangkaian daun mahkota disebut Corolla (Petalum) Gabungan antara kelopak dan mahkota bunga disebut Perianthium (Perhiasan bunga)

113 Penyerbukan dan pembuahan Penyerbukan adalah perpindahan tepung sari ke kepala putik Setelah tepung sari hinggap di kepala putik, menyerap nektar (cairan stigma), dan terjadi hidrasi tepung sari berkecambah membentuk tabung sari yang berisi 2 sel sperma dan bergerak ke bawah mendekati sel telur Sebelum tabung sari mencapai sel telur, sel penjaga mengalami degenerasi (hancur)

114 Setelah tabung sari mencapai kantung embrio melalui mikropila, tabung sari menumpahkan isinya (2 sel sperma) 1 sel sperma bergabung dgn sel telur membentuk zigot (diploid). Peristiwanya disebut penggabungan ganda (Double fusion) 1 sel sperma bergabung dengan 2 inti polar membentuk keping biji (endosperm) triploid. Peristiwanya disebut Penggabungan triple (Tripple fusion) Penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina disebut pembuahan (fertilisasi)

115 Aspek reproduksi Mencakup inkopatibilitas, heterostili, fase kemasakan bunga jantan dan betina, sterilitas tepungsari dan herkogami Inkompatibilitas Mekanisme proses penyerbukan dan pembuahan dikendalikan dan dikontrol oleh gen melalui mekanisme kompatibilitas atau sistem alele S ganda (seri) Kaidah fisika, 2 zat yang bermuatan listrik sejenis saling menolak, sedangkan yang berbeda saling menarik

116 Inkompatibilitas terjadi jika sistem Alele yang mengontrol sel sperma (S1S1) sama dgn yang mengontrol sel telur (S1S1) steril Untuk jenis tanaman yang mempunyai sifat spt tsb produktivitas biji/buah rendah

117 Heterostili Kedudukan kepala sari terhadap kepala putik akan mempengaruhi mudah tidaknya penyerbukan Jika kepala sari kedudukannya di atas kepala putik penyerbukan mudah Jika sebaliknya penyerbukan sulit Suatu keadaan dimana dalam 1 tanaman terdapat 2 kondisi ini disebut heterostili contoh : terong, cabe dan bakung Kondisi ini menyebabkan penyerbukan dalam 1 bunga sulit terjadi

118 Perbedaan fase kemasakan bunga jantan dan betina Suatu keadaan dimana waktu kemasakan bunga jantan dan bunga betina tidak sama pada bunga sempurna disebut dikogami Jika dalam satu bunga kepala putik masak lebih dulu disebut protogini (proterogini) Jika tepung sari masak lebih dulu disebut protandri (proterandri) Contoh : tanaman avokad

119 Sterilitas tepung sari (mandul) Dapat disebabkan beberapa hal : 1. benang sari tidak ada (tidak tumbuh normal) 2. kegagalan memproduksi tepung sari krn terganggunya selama pembelahan sel kelamin jantan 3. suhu lingkungan terlalu tinggi tepung sari tidak berfungsi Herkogami : suatu keadaan dimana kedudukan alat kelamin jantan dan betina dalam 1 bunga terhalang berjauhan (terhalang secara fisik) Contoh : Anggrek

120 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN : Pemangkasan dan Pelatihan Tanaman

121 Tujuan Pengendalian Pertumbuhan Untuk mendapatkan pola pertumbuhan dan bentuk tanaman yang sesuai dengan yang diinginkan sehingga memperoleh produksi tanaman yang maksimal Dapat dilakukan melalui : manipulasi lingkungan tumbuh, manipulasi sifat-sifat genetik dan manipulasi langsung terhadap individu tanaman Pengendalian pertumbuhan vegetatif terhadap individu tanaman hortikultura : pelatihan, pemangkasan dan pengerdilan

122 Pelatihan (training) adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan tanaman Dapat dilakukan dengan cara : menopang, melenturkan, membengkokkan, melilitkan atau mengikat tanaman pada suatu penunjang Pemangkasan (pruning) adalah tindakan pembuangan bagianbagian tanaman, seperti cabang, ranting untuk mendapatkan bentuk tertentu shg dicapai efisiensi yang tinggi dalam pemafaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama/penyakit, serta mempermudah pemanenan Sering kali juga dilakukan untuk mengurangi buah yang terlalu lebat shg didapatkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik

123 Pelatihan Dilakukan untuk mengendalikan bentuk tanaman agar dapat memberikan produktivitas dengan kuantitas dan kualitas yang baik Faktor utama yang menetukan bentuk tanaman : lokasi bentuk cabang pada batang utama dan arahannya Bentuk alami cabang diarahkan ke sekeliling batang Bentuk bangun datar cabang diarahkan pada suatu bidang Biasanya pada anggur dan tanaman hias

124 Macam Pemangkasan Pemangkasan untuk mengendalikan ukuran tanaman Pemangkasan untuk mengendalikan bentuk tanaman Pemangkasan untuk meningkatkan keragaan tanaman Pemangkasan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil Pemangkasan untuk peremajaan tanaman Mengendalikan ukuran tanaman Untuk nilai-nilai estetika Untuk mempermudah pemanenan agar terjangkau Mengendalikan bentuk tanaman Membentuk kekuatan struktural individu tanaman cabang-cabang yang membentuk sudut tajam dibuang Berpengaruh pada kualitas hasil distribusi cahaya lebih baik Memudahkan pengendalian terhadap hama dan penyakit

125 Keragaan Tanaman untuk memperbaiki atau mempertahankan keragaan tanaman Biasanya dilakukan thd tanaman yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau dari tempat pembibitan ke kebun Pemangkasan sebagian akar atau sebagian daun Pemangkasan akar merangsang pembentukan akar baru Pemangkasan daun mengurangi transpirasi Memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil Pemangkasan selektif terhadap cabang-cabang lemah dan tidak produktif Pemangkasan selektif akan membantu akumulasi KH pembentukan bunga dan buah

126 Peremanjaan Tanaman Perlu dilakukan terhadap pohon buah-buahan tahunan untuk merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Tanaman harus terus menerus diremajakan untuk membentuk kayu pada umur reproduktif optimum

127 Teknik pemangkasan Ada 2 cara: Pemancungan : pembuangan/ pemotongan bagian ujung suatu cabang sampai tinggal satu tunas dapat memecahkan dominansi apikal pertumbuhan vegetatif krn tumbuhnya tunas-tunas lateral menghasilkan tanaman dengan pola semak (kompak) Penipisan : pembuanagn cabang-cabang dengan meninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama Penipisan meningkatkan pemanjangan dari cabang-cabang terminal dan cabang lateral berkurang Menghasilkan tanaman yang lebih besar (bukan lebat)

128 Respon Fisiologi Terhadap pemangkasan Respon fisiologi terjadi sebagai akibat terganggunya pola pembentukan auksin Pemangkasan berat akan mengubah keseimbangan antara bagian akar dan pucuk tanaman menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang ekstensif Hubungan pemangkasan dengan pembungaan : Tanaman yang dipangkas pucuknya dengan berat tumbuh secara vegetatif Pemangkasan terhadap sebagian akar mendorong pembungaan Keseimbangan antara KH : Nitogen Pucuk dipangkas terjadi penarikan KH pertumbuhan vegetatif Akar dipangkas, terjadi surplus KH merangsang pembungaan

129 Hubungan pemangkasan dengan keseimbangan auksin Aliran auksin dari ujung ke bawah menghambat pertumbuhan tunas lateral Pemangkasan akan mengaktifkan tunas-2 lateral yang terdapat langsung di bawah pangkasan Hal ini karena hilangnya meristem penghasil auksin shg konsentrasi auksin yang turun ke bawah berkurang Hubungan antara pemangkasan dan sudut cabang Cabang yang dibentuk dibawah pucuk yang sedang tumbuh mempunyai sudut lebar Cabang yang terbentuk setelah pucuk dipotong akan membentuk sudut tajam

130 Pengerdilan Tujuannya untuk mempermudah tindakan budidaya spt : pemeliharaan. Pemberantasan hama/penyakit dan pemungutan hasil Dapat dilakukan dengan : penyambungan, gangguan pada jaringan floem dan cara kimiawi dengan fito hormon Pengaruh penyambungan terhadap pengerdilan karena terjadi gangguan translokasi senyawa organik dari bagian atas ke bagian bawah atau transpor air dari bawah ke atas Gangguan pada jaringan floem berupa: pengeratan, pencacahan atau pengikatan dengan kawat Pengerdilan terjadi karena ; perusakan floen akan menghambat translokasi KH dan senyawa organik dan terjadi penumpukan zat penghambat pertumbuhan

131 Pengerdilan Pengerdilan dengan perlakuan kimiawi dengan memberikan growth retardant (zat penghambat tumbuh), dapat menghambat pertambahan tinggi tanaman tanpa mempengaruhi pembungaan dan hasil tanaman Beberapa zat penghambat tumbuh : chlorponium chlorire, chlormequat, dominizide, ancymidol dan cycocel Dominizide merupukan zat penghambat tumbuh yang bertindak sebagai antigiberelin.

132 Refrensi: Zulkarnain Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta Ashari, S Hortikultura Aspek Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta

HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA SILABI HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) MKB6306 3(2-1) Pendahuluan. Syarat ekologi dan penyebaran di Indonesia. Dinamika

Lebih terperinci

PERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

PERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA PERBANYAKAN TANAMAN Oleh: Rommy A Laksono Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA Metode perbanyakan tanaman ada 3 : 1. Generatif (seksual) : menggunakan organ generatif (biji/benih) 2.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) DI INDONESIA DAN SYARAT EKOLOGINYA. Oleh : Rommy A Laksono

PERKEMBANGAN HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) DI INDONESIA DAN SYARAT EKOLOGINYA. Oleh : Rommy A Laksono PERKEMBANGAN HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) DI INDONESIA DAN SYARAT EKOLOGINYA Oleh : Rommy A Laksono Pengertian Buah 1. Ahli Botani : perkembangan ovari bunga setelah terjadi fertilisasi 2. Ahli Hortikultura

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada

Lebih terperinci

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat

Lebih terperinci

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak

Lebih terperinci

Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif)

Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif) Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif) Darda Efendi Ketty Suketi Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian-IPB Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan: o pertambahan

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN HORTIKULTURA 1.1 Ruang Lingkup Hortikultura... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.18 Tes Formatif 1..... 1.18 Perkembangan

Lebih terperinci

Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan. Winarso D Widodo 2009

Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan. Winarso D Widodo 2009 Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan Winarso D Widodo 2009 Nama Lengkap : Winarso Drajad Widodo Pendidikan : 1. Sarjana Pertanian (Ir) IPB, 1986 2. Magister Sain (MS) IPB, 1993 3. PhD. - Pomology (Okayama

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mengidentifikasi faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan 2. Merancang percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan 3. Menentukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT

MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT iptek hortikultura MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT Tanaman buah dalam pot (tabulampot) semakin banyak digemari di kawasan perkotaan karena tabulampot menjadi solusi hobi berkebun tanaman buah dengan

Lebih terperinci

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN Bahan Tanaman Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN Hartman, dkk (1990). Plant Propagation Acquaah,G. 2001. Principles of Crop Production Sumadi, 2010.Pembiakan Vegetatif. Diktat Bahan Kuliah Metcalfe, D.S

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan utama ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Ubi kayu yang berasal dari Brazil,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING Pengertian Pembentukan dan pemangkasan tanaman merupakan bagian penting dari program pengelolaan (management) tanaman buah-buahan. Pembentukan (training)

Lebih terperinci

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI BENIH PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI Dewi Ma rufah Oleh : H0106006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 I. PENDAHULUAN Biji merupakan alat untuk mempertahankan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus Kaktus termasuk dalam kelompok famili Cactaceae. Dalam famili ini terdapat beberapa genus, sedangkan kaktus termasuk dalam genus Cereus. Adapun klasifikasi buah kaktus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan

Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan Benyamin Lakitan Bahan Tanam Bahan tanaman adalah organ utuh atau potongan organ atau tanaman muda yang digunakan sebagai bahan yang ditanam untuk

Lebih terperinci

LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah

Lebih terperinci

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan rakyat. Tanaman ini menjadi andalan bagi petani dan berperan penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 21 I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perkecambahan Biji 1. Kecepatan Kecambah Viabilitas atau daya hidup biji biasanya dicerminkan oleh dua faktor yaitu daya kecambah dan kekuatan tumbuh. Hal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH EKOFISIOLOGI TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN TANAH LINGKUNGAN Pengaruh salinitas pada pertumbuhan semai Eucalyptus sp. Gas-gas atmosfer, debu, CO2, H2O, polutan Suhu udara Intensitas cahaya, lama penyinaran

Lebih terperinci

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek 5. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai pengaruh waktu pemberian Giberelin (GA 3 ) terhadap induksi pembungaan dan pertumbuhan tanaman leek (Allium ampeloprasum L.) meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Saat ini, permintaan

Lebih terperinci

Perkembangbiakan Tanaman

Perkembangbiakan Tanaman SERI LEMBARAN FAKTA TENTANG Penyimpanan Benih & Perkembangbiakan Tanaman Dikembangkan oleh Yayasan IDEP Dengan dukungan dari the Seed Savers Network Apakah Anda ingin menanam tanaman yang lebih sehat sambil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan petani, bahkan pada lokasi yang telah

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING)

ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING) ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Spermatophyta Superdivisio : Angiospermae Divisio

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga. Tanaman hias yaitu suatu tanaman yang bagian akar, batang,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Benih Kedelai Salah satu faktor pembatas produksi kedelai di daerah tropis adalah cepatnya kemunduran benih selama penyimpanan hingga mengurangi penyediaan benih berkualitas tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang dikenal sebagai sumber utama penghasil minyak nabati sesudah kelapa. Minyak sawit kaya akan pro-vitamin

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Buncis Sistem perakaran berbagai jenis buncis tidak besar atau ekstensif, percabangan lateralnya dangkal. Akar tunggang yang terlihat jelas biasanya pendek, tetapi pada tanah

Lebih terperinci

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot Makalah Tanaman Buah dalam Pot Tabulampot Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia tiap tahunnya menunjukan angka peningkatan. Lahan di Indonesia yang dulunya luas pun kini menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007). 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar kedelai terdiri atas akar tunggang, lateral, dan serabut. Pertumbuhan akar tunggang dapat mencapai panjang sekitar 2 m pada kondisi yang optimal, namun umumnya hanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang meliputi buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan berfungsi penting dalam proses metabolisme tubuh

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu jenis buah tropika yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif dengan berorientasi agribisnis,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BUAH Arti Botani organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium) disebut buah sejati Arti Pertanian tidak terbatas yang terbentuk

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Agronomis Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah Kacang tanah tergolong dalam famili Leguminoceae sub-famili Papilinoideae dan genus Arachis. Tanaman semusim (Arachis hypogaea) ini membentuk polong dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat penting dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat. Kandungan gizi dalam

Lebih terperinci

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b) 45 Pembahasan Penggunaan benih yang bermutu baik merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Rendahnya produksi tanaman bawang merah khususnya di daerah sentra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas atau Pineapple bukan tanaman asli Indonesia Penyebaran nanas di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pengisi di lahan pekarangan, lambat laun meluas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

Buah-buahan dan Sayur-sayuran

Buah-buahan dan Sayur-sayuran Buah-buahan dan Sayur-sayuran Pasca panen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari bahan setelah dipanen sampai siap untuk dipasarkan atau digunakan konsumen dalam bentuk segar atau siap diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas

TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Secara umum, pembiakan tanaman terbagi menjadi dua cara yaitu pembiakan generatif dan pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa melibatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi sumber makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Peningkatan petumbuhan jumlah penduduk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b) BAB I PENGANTAR Guna melakukan budidaya tanaman, agar tanaman dapat menghasilkan secara optimal, maka harus memerhatikan syarat tumbuh tanaman, sebab setiap jenis tanaman memiliki kekhasan sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran, buah tomat sering digunakan sebagai bahan pangan dan industri, sehingga nilai ekonomi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sampai sekarang pengertian bibit masih sering dirancukan dengan pengertian benih (seed) dan tanaman induk

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN PEMBAGIAN KULTUR JARINGAN Kultur organ (kultur meristem, pucuk, embrio) Kultur kalus Kultur suspensi sel Kultur protoplasma Kultur haploid ( kultur anther,

Lebih terperinci

PENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya

PENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PENGERTIAN DAN PERANANNYA PENGERTIAN Pertumbuhan (growth) adalah dapat diartikan sebagai : Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Semua makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkmbangan. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk didup berjalan seiring dalam kondisi normal. A. Pengertian

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili: I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae dan genus Oryza (Grist, 1959). Padi dapat tumbuh pada berbagai lokasi dan iklim yang berbeda.

Lebih terperinci

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan KTSP & K-13 Kelas XII biologi PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian serta perbedaan

Lebih terperinci

KULTUR JARINGAN TANAMAN

KULTUR JARINGAN TANAMAN KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DA/N ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Kultur Jaringan Tanaman Pengertian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan tanaman yang banyak

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan tanaman yang banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan tanaman yang banyak mengandung karbohidrat. Oleh karena itu ubi kayu dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat di samping

Lebih terperinci