PERAN PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA BAGI TUNANETRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA BAGI TUNANETRA"

Transkripsi

1 PERAN PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA BAGI TUNANETRA Gita Hayu Padma Juwita, Dra. Indira Irawati, M.A Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok,16425 e- mail : gitahayupadmajuwita@gmail.com ABSTRAK Skripsi ini membahas peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra bagi tunanetra. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi peran yang dilaksanakan Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Sampel berjumlah lima orang pengguna perpustakaan Yayasan Mitra Netra berjenis tunanetra berat (totally blind) dan tunanetra ringan (low vision). Hasil penelitian ini berupa identifikasi peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra bagi tuna netra, dengan kesimpulan : peran yang sudah terlihat di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra adalah peran perpustakaan sebagai tempat pendidikan, sebagai tempat pengembangan diri, kreativitas, dan rekreasi serta peran sosial perpustakaan. Penelitian ini memberikan beberapa saran untuk Perpustakaan Yayasan Mitra Netra meningkatkan keseluruhan peran utama perpustakaan. Kata Kunci: Peran perpustakaan; Perpustakaan tunanetra; Perpustakaan Yayasan Mitra Netra; peran perpustakaan bagi tunanetra ABSTRACT This thesis describes about the role of Yayasan Mitra Netra s Library for the users (blind people). The purpose is to identifying the roles are being implemented in Yayasan Mitra Netra s Library to meet users need. This research uses descriptive qualitative approach with case study method. Sample in this research are five users in Yayasan Mitra Netra s Library, with totally blind and low vision impairment. The result of this research is the role identification of Yayasan Mitra Netra s Library for the blind people, with the conclusion : roles that have been seen in the Yayasan Mitra Netra s Library are library s role as an education place, as a self development, creativity, and recreation place, and the social role of the library. This research give some suggests for Yayasan Mitra Netra s Library in order to prove the whole of main library s role. Keywords : Library s role; Library for blind ; Yayasan Mitra Netra s Library ; Library s role for blind people. 1

2 1. Pendahuluan Di dunia ini, tidak semua manusia dilahirkan sempurna secara fisik, banyak orang terlahir dengan memiliki keterbatasan fisik sehingga membuat mereka memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitasnya. Salah satu keterbatasan fisik yang ada adalah tunanetra. Tunanetra memiliki keterbatasan untuk melaksanakan aktivitasnya, karena mereka tidak mempunyai penglihatan yang baik. Keterbatasan tersebut bukan merupakan suatu penghalang bagi tunanetra dalam mendapatkan hak pada seluruh aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan UU No.4 Tahun 1997 yang membahas mengenai penyandang cacat menyatakan bahwa setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan informasi sama seperti dengan orang normal lainnya. Untuk dapat mendukung hak tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi, maka perlu adanya lembaga yang menaungi para tunanetra. Salah satu lembaga yang menaungi persamaan hak pada tunanetra di daerah Jakarta adalah Yayasan Mitra Netra yang terletak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Salah satu layanan yang diberikan oleh Yayasan Mitra Netra adalah layanan perpustakaan untuk mewujudkan persamaan dalam memperoleh informasi. Para penyandang tunanetra memerlukan pelaksanaan peran perpustakaan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian, perlu adanya identifikasi peran yang dijalankan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi kebutuhan tunanetra terhadap perpustakaan. 1.1.Latar belakang Perpustakaan Yayasan Mitra Netra menjadi salah satu sarana bagi para penyandang tunanetra di daerah sekitar Jakarta untuk dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan diri. Perpustakaan Yayasan Mitra Netra mempunyai peran penting untuk memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya. Bila dilihat dari struktur yang berada dibawah naungan suatu yayasan dan koleksinya yang khusus berupa braille dan audio book, Perpustakaan Yayasan Mitra Netra merupakan salah satu perpustakaan khusus, karena sesuai dengan definisi perpustakaan khusus yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga atau instansi negara, pemerintah, pemerintah daerah ataupun lembaga atau instansi swasta yang layanannya diperuntukkan bagi pengguna di lingkungan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Namun, dilihat dari peran dan fungsinya, perpustakaan tunanetra berperan sama seperti perpustakaan umum, hanya sasarannya adalah khusus untuk tunanetra. Sebenarnya perpustakaan untuk tunanetra lebih tepat dikelompokkan ke perpustakaan umum (Sulistyo Basuki, 1993). Dalam Guideliness Libraries for The Blind yang diterbitkan IFLA dinyatakan bahwa perpustakaan bagi tunanetra menyediakan layanan yang sejalan dengan perpustakaan umum. Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul Evaluasi Layanan Perpustakaan Mitra Netra dinyatakan bahwa secara umum para pengguna merasa terbantu dan mendapatkan kemudahan dengan adanya layanan di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. Timbul pertanyaan dari penyataan tersebut apakah peran yang dijalankan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sudah sesuai dengan 2

3 kebutuhan para pengguna nya. Berangkat dari kebutuhan para pengguna tunanetra terhadap perpustakaan, menjadi peran penting bagi Perpustakaan Yayasan Mitra Netra untuk memenuhi kebutuhan para pengguna tunanetra melalui pelaksanaan fungsi dan peran utama perpustakaan sebagai tempat pendidikan, pusat informasi, tempat pengembangan diri, kreativitas dan rekreasi, penyedia akses untuk anak dan remaja, pengembangan kebudayaan, serta peran sosial. 1.2.Masalah penelitian Dari latar belakang yang terlah dijabarkan, maka masalah dalam penelitia ini adalah bagaimana peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sebagai tempat pendidikan, pusat informasi, tempat pengembangan diri, kreativitas dan rekreasi, penyedia akses untuk anak dan remaja, pengembangan kebudayaan, serta peran sosial bagi para penggunanya? 1.3.Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi peran yang terlaksana di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi kebutuhan pengguna terhadap perpustakaan. 2. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna terhadap Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sebagai tempat pendidikan, pusat informasi, tempat pengembangan diri dan rekreasi, penyedia akses anak dan remaja, pengembang kebudayaan serta peran sosial. Tunanetra 1.4. Tinjauan literatur Definisi tunanetra menurut Persatuan Tunanetra Indonesia adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kaca mata (kurang awas / low vision). Sedangkan menurut direktorat pembinaan Sekolah Luar Biasa yang dimaksud dengan tunanetra adalah seseorang yang mempunyai hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya indera penglihatan. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tunanetra adalah keadaan dimana seseorang kehilangan atau mempunyai keterbatasan serta gangguan dengan penglihatannya. Perpustakaan bagi tunanetra Dengan tidak adanya diskriminasi bagi setiap orang dalam setiap aspek kehidupan, perpustakaan bagi tunanetra merupakan suatu wujud dari kebebasan setiap orang untuk memperoleh informasi. Seperti yang dikemukakan pula pada UUD 1945 pasal 28 F yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan 3

4 segala jenis saluran yang tersedia. Maka dari itu, perlu adanya kehadiran perpustakaan pada kalangan tunanetra. Di awal perkembangannya, layanan bagi perpustakaan tunanetra ini tergolong dalam beberapa layanan perpustakaan umum. Contohnya, di Amerikat Serikat tahun 1931, terdapat pendidikan dan layanan bagi pemustaka perpustakaan yang menyandang tunanetra oleh perpustakaan umum yang didukung oleh National Library Service for The Blind and Phisically Handicapped. Hal serupa juga terjadi di Swedia, perpustakaan umum di sana, memiliki layanan perpustakaan bernama Talking Books and Braille Library. Namun demikian, bukan berarti layanan bagi tunanetra hanya bermula dari perpustakaan umum. Hal tersebut dapat terjadi di dalam perpustakaan yang khusus berada di bawah suatu yayasan tunanetra, seperti Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Jakarta. Peran perpustakaan bagi tunanetra Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan dalam perpustakaan. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan perannya dengan sebaik- baiknya (Sutarno NS, 2006). Seperti yang dijelaskan sebelumnya, menurut IFLA Libraries for The Blind Guidelines tahun 2005, peran yang dijalankan perpustakaan tunanetra seharusnya sejalan dengan peran dari perpustakaan umum. Peran dari perpustakaan umum lebih lanjut dijelaskan dalam IFLA Public Library Service Guidelines tahun 2001 terbagi menjadi enam, yaitu peran perpustakaan tuna sebagai tempat pendidikan, peran perpustakaan sebagai pusat informasi, peran perpustakaan dalam pengembangan diri, kreativitas, dan rekreasi, peran perpustakaan sebagai pengembangan kebudayaan, peran perpustakaan dalam menyediakan akses bagi anak dan remaja, dan peran sosial. 1. Peran perpustakaan sebagai tempat pendidikan Perpustakaan yang diperuntukkan bagi tunanetra mempunyai peran untuk mendukung kegiatan pendidikan para penggunanya, dengan menyediakan koleksi yang accessible bagi para tunanetra baik yang mengenyam pendidikan formal maupun informal. Perpustakaan merupakan sarana pendidikan formal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah (Sulistyo- Basuki, 1993).Perpustakaan tunanetra diperuntukkan bagi para tunanetra untuk dapat menambah pengetahuannya dan untuk pembelajaran seumur hidup. Proses belajar seumur hidup mengacu pada proses belajar tidak terbatas pada masa anak anak dan remaja dan tidak harus berada dalam ruangan, tetapi selama seseorang masih hidup dan terjadi dalam situasi yang berbeda beda (Fischer, 2009) 2. Peran perpustakaan sebagai pusat informasi Perpustakaan tunanetra harus menyediakan informasi yang dapat dibaca oleh para penggunanya yang merupakan tunanetra. Perpustakan tunanetra 4

5 menyediakan berbagai sumber informasi dengan format yang dapat digunakan oleh para penyandang tunanetra seperti braille, tape,cd audio book, large print. Perpustakaan tunanetra juga menyediakan sumber informasi untuk berbagai kalangan tanpa adanya perbedaan. (United Nations, 1993) Idealnya perpustakaan tunanetra adalah setiap pengguna tunanetra memiliki akses untuk koleksi dan informasi pada saat waktu mereka mambutuhkan, dengan format yang dapat digunakan, dalam jumlah yang dibutuhkan dan saat kebutuhan dari pengguna dimengerti oleh pegawai perpustakaan (IFLA Libraries for the Blind Guidelines, 2005). 3. Peran Perpustakaan Sebagai Tempat Pengembangan Diri, Kreativitas dan Rekreasi Kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan hobi sangat penting untuk pengembangan diri seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya akses untuk pengetahuan dan karya imajinasi. Perpustakaan dapat menyediakan akses, dalam berbagai media, untuk memperkaya pengetahuan dan pencapaian kreativitas. Akses untuk karya imajinasi dan pengetahuan juga penting untuk pengembangan pengetahuan dan untuk aktivitas rekreasi (IFLA Public Library Service (Guideliness for Development), 2001). Perpustakaan tunanetra dapat mengembangkan potensi yang ada pada pengguna tunanetra sama seperti orang normal lainnya (Pillar Claire, 1995). Perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi para tunanetra. 4. Peran Perpustakaan Sebagai Penyedia Akses Untuk Anak dan Remaja Para penyandang tunanetra yang masih anak anak dan remaja merupakan tanggung jawab perpustakaan tunanetra untuk diberikan akses agar mereka mempunyai kebiasaan membaca dengan media yang dapat digunakan oleh mereka. Media yang dapat digunakan oleh anak tunanetra adalah dengan format braille ataupun audio book. Anak anak dan remaja tunanetra harus diperkenalkan dengan media tersebut, terutama braille yang perlu kemampuan khusus dalam menggunakannya. Menurut Fellenius (1996) dengan anak anak tunanetra diperkenalkan dengan huruf braille sejak dini, walaupun mereka belum bisa membacanya, akan membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan membaca. (IFLA Libraries for the Blind Guidelines, 2005). Perpustakaan mempunyai peran dalam memperkuat kebiasaan membaca sejak dini. 5. Peran Perpustakaan Sebagai Tempat Pengembang Kebudayaan Perpustakaan tunanetra juga mempunyai peran untuk berkontribusi dalam membantu pengembangan dan kebudayaan para penyandang tunanetra. Perpustakaan juga harus mempunyai peran untuk meningkatkan identitas kebudayaan dari komunitas tunanetra. Perpustakaan tunanetra harus menyediakan koleksi kultural yang merepresentasikan kebudayaan nasional yang kemungkinan besar, buku buku tersebut sulit didapatkan dalam format yang dapat diakses oleh para tunanetra. (IFLA Libraries for Blind Guideliness, 2005). Selain itu, pengembangan kebudayaan dapat didukung dengan menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak anak. (Sulistyo-Basuki, 1993). 5

6 6. Peran Sosial Perpustakaan Perpustakaan tunanetra seharusnya dapat menjadi ruang publik bagi mereka yang mengalami keterbatasan dalam penglihatan, serta dijadikan tempat untuk bersosialisasi satu sama lain. Perpustakaan mempunyai peran sebagai ruang publik dan tempat pertemuan. Hal ini penting dalam komunitas dimana tempat yang tersedia untuk pertemuan terbatas. Terkadang perpustakaan dijadikan tempat ruang tamu masyarakat. Penggunaan perpustakaan untuk penelitian dan menemukan informasi juga untuk menambah pengetahuan dan menyalurkan kegiatan hobi, membawa mereka untuk melakukan kontak informal dengan pengguna lainnya dalam komunitas. Penggunaan perpustakaan menjadi tempat yang positif dalam pengalaman sosial (IFLA Public Library Service (Guideliness for Development), 2001). 2. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mengidentifikasi peran yang dijalankan Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi kebutuhan penggunanya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake dalam Creswell, 2009) Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dengan mengamati hal hal atau proses kegiatan- kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra agar terlihat gambaran mengenai peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra tersebut. Selain itu,diamati pula perilaku dan interaksi manusia yang ada di dalam Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. Setelah mendapatkan gambaran mengenai gejala di lapangan, yang selanjutnya dilakukan adalah mencatat dalam sebuah catatan penelitian. Selain observasi, dilakukan pula wawancara kepada para pengguna peprpustakaan. Wawancara dilakukan dengan para pengguna yang dipilih secara acak dari masing masing kategori pengguna (pelajar, mahasiswa, dan umum) untuk mengetahui bagaimana pendapat mereka terhadap Peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dan kegiatan yang mereka lakukan di perpustakaan. Selain itu, akan diwawancara juga petugas perpustakaan Yayasan Mitra Netra untuk keperluan sebagai data pendukung. Pertanyaan- pertanyaan dalam wawancara kepada masing masing informan akan berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di perpustakaan dan disesuaikan dengan standar peran perpustakaan tunanetra. Dalam wawancara ini, peneliti mewawancarai dengan santai dengan bahasa yang disesuaikan dengan informan, namun isi/ inti pertanyaan yang diajukan kepada 6

7 semua informan adalah sama dengan pedoman wawancara. Hasil wawancara akan dicatat untuk menjadi transkrip wawancara 2.2. Informan Penelitian Pengambilan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan cara sengaja memilih sampel sampel tertentu karena sampel tertentu memiliki ciri- ciri khusus yang tidak dimiliki sampel lainnya (Prasetya Irawan, 2003). Pengguna dari Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dibagi menjadi beberapa kategori yaitu pelajar (SD, SLTP, SLTA), mahasiswa dan umum. Karena metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, maka dari keseluruhan pengguna yang berjumlah 787, informan yang diambil untuk diwawancarai adalah dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut antara lain adalah pengguna yang berasal dari masing masing kategori anggota, yaitu mahasiswa, pelajar dan umum. Pengguna dari masing masing kategori tersebut adalah seorang yang merupakan tunanetra baik totally blind ataupun low vison dengan lama keanggotaan minimal satu tahun. Dari kriteria tersebut, dipilih pengguna yang dapat berkomunikasi dengan baik dan terbuka pada saat wawancara. Melalui proses tersebut, diambil lima informan yang berasal dari kategori yang berbeda beda yaitu seorang mahasiswa, dua orang pelajar, dan dua pengguna umum. Informan diajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkisar mengenai kegiatan yang dijalankan di perpustakaan untuk melihat sejauh mana peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sebagai perpustakaan untuk tunanetra dapat berjalan. Selain ke lima informan tersebut, ada pula informan tambahan untuk keperluan data pendukung. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah pegawai Perpustakaan Yayasan Mitra Netra 3. Analisis dan Interpretasi Data Adapun data yang dikumpul dianalisis melalui tahap koding, interpretasi, penyajian data, sampai pada akhirnya penarikan kesimpulan. Dari tahap analisis yang dilakukan tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut : Peran perpustakaan sebagai tempat pendidikan dijalankan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra melalui koleksi pelajaran yang disediakan dan dapat digunakan oleh para penyandang tunanetra untuk mendukung proses belajar untuk yang masih mengenyam pendidikan formal seperti sekolah dan bangku kuliah. Koleksi koleksi tersebut dapat dipinjam para penggunanya selama satu semester. Selain itu, untuk mereka yang sudah tidak mengenyam pendidikan formal lagi, tersedia koleksi untuk penambah pengetahuan, skill, dan juga sebagai pengembangan diri. Dari hasil pengamatan juga ditemukan bahwa Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sangat digunakan para penggunanya untuk tempat belajar baik individu maupun berkelompok, tempat berdiskusi dan juga mengerjakan tugas yang didukung dengan fasilitas yang tersedia di sana seperti komputer. Perpustakaan menjadi sangat diandalkan oelh para anggotanya sebagai tempat mengembangkan pendidikan mereka. Dari hal hal tersebut terlihat bahwa perpustakaan merupakan sarana pendidikan formal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah (Sulistyo- Basuki, 1993). 7

8 Peran perpustakaan sebagai pusat informasi belum dapat berjalan secara menyeluruh di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra karena ditemukan informan yang mengeluh mengenai ketersediaan informasi yang terbatas baik ragam dan jumlahnya. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan informasi bagi para pengguna. Selain itu, belum tersedianya koleksi yang dapat diakses oleh penderita low vision yaitu koleksi large print. Padahal idealnya, setiap pengguna tunanetra memiliki akses untuk koleksi dan informasi pada saat waktu mereka mambutuhkan, dengan format yang dapat digunakan, dalam jumlah yang dibutuhkan dan saat kebutuhan dari pengguna dimengerti oleh pegawai perpustakaan (IFLA Libraries for the Blind Guidelines, 2005). Selain itu, ditemukan pula ketidakmandirian para pengguna dalam menelusur sumber informasi, karena mereka mempunyai ketergantungan yang amat sangat dari petugas perpustakaan dan juga tidak adanya program untuk melatih keterampilan dari para penggunanya dalam menelusur sumber informasi. Sebaiknya Perpustakaan Yayasan Mitra Netra memperhatikan hal ini, karena tunanetra dituntut untuk mandiri pada masyarakat luas. Sebagai tempat pengembangan diri, kreativitas dan rekreasi, Perpustakaan Yayasan Mitra Netra melakukan upaya seperti tersedianya koleksi yang mendukung para penggunanya untuk dapat menyalurkan kreativitas, hobi dan pengembangan diri. Koleksi tersebut berupa buku novel, cerpen, kumpulan puisi, pengembangan diri, dan motivasi. Koleksi- koleksi tersebut sangat digunakan oleh para penggunanya untuk meningkatkan kreaticitas, hobi dan keterampilan. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa perpustakaan sangat mendukung para penggunanya untuk melatih keterampilan mengetik melalui fasilitas komputer yang disediakan. Dengan begitu, perpustakaan tunanetra dapat mengembangkan potensi yang ada pada pengguna tunanetra sama seperti orang normal lainnya (Pillar Claire, 1995). Perpustakaan juga digunakan untuk menghilangkan rasa penat dan stress yang dialami para tunanetra karena dalam perpustakaan mereka dapat berinteraksi satu sama lain sehingga dapat mengurangi kejenuhan ataupun dapat menggunakan koleksi yang bersifat hiburan. Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dalam menyediakan akses bagi anak dan remaja sudah melakukan usaha seperti tersedianya koleksi yang dapat digunakan oleh anak dan remaja yang kemungkinan koleksi koleksi tersebut akan sulit ditemui di perpustakaan lain. Akan tetapi, usaha tersebut dirasa belum cukup untuk mengadvokasi hak anak dan remaja untuk mendapatkan akses informasi, karena jenis koleksi yang ada masih terbatas jenis dan jumlahnya. Keterbatasan reader juga menadi suatu hambatan bagi perpustakaan dalam menyediakan akses anak dan remaja sebab reader hanya boleh digunakan untuk membaca koleksi pelajaran. Sehingga, pengguna anak dan remaja belum bisa secara bebas dan leluasa memilih dan menggunakan sumber informasi yang mereka inginkan. Hal ini perlu diperhatikan Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sebab perpustakaan mempunyai peran dalam memperkuat kebiasaan membaca sejak dini (IFLA Libraries for the Blind Guidelines, 2005). Tidak adanya program untuk pendidikan para anak dan remaja yang kesulitan dalam membaca huruf braille juga belum ada di sana, sehingga ditemui banyak anak yang masih kesulitan dalam membaca huruf braille. Walaupun program khusus pelatihan huruf braille sudah dilakukan oleh pihak yayasan, alangkah baiknya perpustakaan membuat program program untuk melatih dan memperkenalkan anak dalam 8

9 membaca huruf braille seperti membuat suatu lomba. dengan anak anak tunanetra diperkenalkan dengan huruf braille sejak dini, walaupun mereka belum bisa membacanya, akan membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan membaca. (IFLA Libraries for the Blind Guidelines, 2005). Sebagai tempat pengembangan kebudayaan, peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra belum dapat terlihat. Namun, upaya tetap dilakukan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra dengan menyediakan koleksi mengenai kebudayaan. Akan tetapi, koleksi mengenai kebudayaan di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra masih terbatas, sehingga para pengguna kurang mendapat pengetahuan tentang kebudayaan dari koleksi yang ada. Pemanfaatan dari koleksi kebudayaan tersebut juga masih jarang, ditemui dari jawaban informan dan petugas perpustakaan pada saat wawancar. Selain itu, kegiatan yang dapat diselenggarakan untuk pengembangan kebudayaan seperti ceramah, dongeng, pertunjukan kesenian, dan diskusi kebudayaan (Sulistyo Basuki, 1993) belum dijalankan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. Hasil wawancara menunjukkan bahwa informan kurang menyadari pentingnya peran Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sebagai tempat pengembangan kebudayaan sehingga mereka merasa belum perlu hal tersebut untuk dilaksanakan. Padahal seharusnya perpustakaan dapat menjadi suatu wadah untuk pengembangan kebudayaan tunanetra dan merepresentasikan kebudayaan dari suatu komunitas tertentu, dalam hal ini tunanetra. Untuk peran sosial, di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sangat terlihat peran ini. Hal tersebut ditunjukan dengan perpustakaan dijadikan para penggunanya untuk bersosialisasi baik ke sesama anggota ataupun antara pengguna dan pegawai perpustakaan. Perpustakaan juga dijadikan sebagai meeting point para penggunanya, sehingga mereka dapat bertemu di perpustakaan ataupun mengadakan diskusi. Selain itu, perpustakaan juga dijadikan tempat untuk melakukan sosialisasi acara dari yayasan. Kontak secara tidak langsung pada saat berkunjung ke perpustakaan juga menjadi ajang sosialisasi para penggunanya. Sebab, penggunaan perpustakaan untuk penelitian dan menemukan informasi juga untuk menambah pengetahuan dan menyalurkan kegiatan hobi, membawa mereka untuk melakukan kontak informal dengan pengguna lainnya dalam komunitas. Penggunaan perpustakaan menjadi tempat yang positif dalam pengalaman sosial (IFLA Public Library Service (Guideliness for Development), 2001). Dari hasil pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan perpustakaan menjadi tempat yang positif dalam pengalaman sosial (IFLA Public Library Service (Guideliness for Development), 2001). Kesimpulan Perpustakaan Yayasan Mitra Netra berusaha menjalankan peran dalam memenuhi kebutuhan pengguna melalui koleksi, fasilitas dan layanan yang diberikan. Akan tetapi, dari ke-enam peran utama yang seharusnya, belum dapat terlaksana secara menyeluruh. Peran yang dapat terlihat di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra adalah perannya sebagai tempat pendidikan, tempat pengembangan diri, kreativitas dan rekreasi serta peran sosial. Untuk pelaksanaan peran sebagai pusat informasi, pengembang kebudayaan serta penyedia akses bagi anak dan remaja belum terlalu terlihat di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. 9

10 Terkait dengan pelaksanaan peran, para pengguna membutuhkan perpustakaan yang dapat menjalankan keseluruhan enam peran utama sehingga penggunaan perpustakaan oleh para tunanetra dapat maksimal. Daftar acuan : Fischer, Gerhard.(2000). Lifelong Learning more than training. Journal of Interactive Learning Research, 11 (3/4) : IFLA.(2005). Libraries for the Blind in the Information Age Guidelines for Development. 15 Mei 2012.< (1995). UNESCO Public Library Manifesto Februari < (2001). The Public Library Service : IFLA guidelines for development. < 8 Maret Irawan Prasetya. (2003). Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Press. Persatuan Tunanetra Indonesia. (2013). Definisi Tuna Netra. Jakarta : Pertuni. Depok, 31 Mei Pillar, Claire. (1995). Library Service for Blind and Vision- Impaired People in Asia. Asian Libraries. 4 (1) : United Kingdom : Emerald Group Publishing. Depok, 22 April < Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006 The United Nations. (1993). The Standard Rules on the Equalization of Opportunities for Persons with Disabilities, The Hague: The United Nations General Assembly, forty-eighth session, Dec Maret Undang Undang Republik Indonesia.Undang Undang Nomor 4 tahun 1997 tentang Penyandang cacat. Indonesia, 1997 < Undang Undang Republik Indonesia. Undang Undang Dasar Republik Indonesia pasal 28 F. Indonesia, < 10

11 11

Implementation of Edu-tourism Program in Museum Asia Afrika Library. Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika

Implementation of Edu-tourism Program in Museum Asia Afrika Library. Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika P-ISSN : 2089-6549 E-ISSN : 2582-2182 Tahun 6, Volume 6 No. 1 Mei 2016 Implementation of Edu-tourism Program in Museum Asia Afrika Library Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat dari segi sejarahnya, perpustakaan bukan merupakan hal baru di kalangan masyarakat. Hal tersebut karena keberadaan perpustakaan yang saat ini berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Faizza Ummu Uula *), Sri Ati Suwanto Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Story Telling

Hubungan Layanan Story Telling Hubungan Layanan Story Telling Bagi Pemustaka Penyandang Autisme Sydrom Disorder (ASD) dengan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat (BUKESRA) Banda

Lebih terperinci

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Oleh : Apriyani Septi Wulandari (1300005127) ( VII / B ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusianya. Kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri dapat dikembangkan melalui Pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SOFTWARE IQRA BRAILLE SEBAGAI MEDIA BANTU BELAJAR AL QUR AN BRAILLE BAGI TUNANETRA TUGAS AKHIR. Oleh : PURBO ADI WICAKSONO J0D007060

PEMBUATAN SOFTWARE IQRA BRAILLE SEBAGAI MEDIA BANTU BELAJAR AL QUR AN BRAILLE BAGI TUNANETRA TUGAS AKHIR. Oleh : PURBO ADI WICAKSONO J0D007060 PEMBUATAN SOFTWARE IQRA BRAILLE SEBAGAI MEDIA BANTU BELAJAR AL QUR AN BRAILLE BAGI TUNANETRA TUGAS AKHIR Oleh : PURBO ADI WICAKSONO J0D007060 PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pengklasifikasian anak itu sudah dibagi dengan jelas. Untuk anak yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pengklasifikasian anak itu sudah dibagi dengan jelas. Untuk anak yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Anak cacat adalah anak yang berkebutuhan khusus karena mereka adalah anak yang memiliki kekurangan. Anak cacat atau berkelainan juga memiliki klasifikasi. Di

Lebih terperinci

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Membaca merupakan langkah awal perjalanan menuju pencerahan. Kegiatan membaca ini juga dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan inovatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Putri Shalsa Novita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Putri Shalsa Novita, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan rancangan kegiatan yang paling banyak berpengaruh terhadap perubahan perilaku seseorang dan masyarakat luas. Menurut UU Sisdiknas tahun

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu sebagai salah satu sumber daya yang sangat penting dalam rangka pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi mungkin agar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNANETRA KELAS 2 MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNANETRA KELAS 2 MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNANETRA KELAS 2 MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Oleh Hikmah Dwi Jayanti NIM 09103241034 Oleh Hikmah Dwi Jayanti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN KOLEKSI DAISY DIGITAL TALKING BOOK DI PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA, JAKARTA SKRIPSI ADE KRISTIANI NPM

UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN KOLEKSI DAISY DIGITAL TALKING BOOK DI PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA, JAKARTA SKRIPSI ADE KRISTIANI NPM UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN KOLEKSI DAISY DIGITAL TALKING BOOK DI PERPUSTAKAAN YAYASAN MITRA NETRA, JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana ADE KRISTIANI NPM 0606090184

Lebih terperinci

Oleh Harti Annisa. Rudi Susilana

Oleh Harti Annisa. Rudi Susilana EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN PEMUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PEMUSTAKA TUNANETRA DALAM PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN (Studi Eksperimen di Perpustakaan Braille Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI)

Lebih terperinci

MODEL LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA TESIS

MODEL LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA TESIS MODEL LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister (S2) Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Oleh: SARLIAJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa, karena kegiatan membaca merupakan prasyarat dalam menguasai. berbagai ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu pengetahuan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, karena kegiatan membaca merupakan prasyarat dalam menguasai. berbagai ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu pengetahuan memerlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan suatu kebutuhan yang fundamental bagi seorang siswa, karena kegiatan membaca merupakan prasyarat dalam menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOLEKSI DI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA

PENGEMBANGAN KOLEKSI DI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA PENGEMBANGAN KOLEKSI DI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Cahyadi Raka Arimbawa 1) 1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana EMAIL :cahyadiraka32@gmail.com 1) ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI Elsha Yuan Septasia 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN PERTUNI DALAM MENGGUNAKAN JAWS SOFTWARE. Oleh: Amalia Nurma Dewi. Pembimbing: Dra. Sri Ati, M.

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN PERTUNI DALAM MENGGUNAKAN JAWS SOFTWARE. Oleh: Amalia Nurma Dewi. Pembimbing: Dra. Sri Ati, M. PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN PERTUNI DALAM MENGGUNAKAN JAWS SOFTWARE Oleh: Amalia Nurma Dewi Pembimbing: Dra. Sri Ati, M.S E-mail: amalianurmadewi@yahoo.com Program Studi Ilmu Perpustakaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Gilang Angga Gumelar, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Gilang Angga Gumelar, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai lingkungan, baik lembaga formal maupun lembaga informal. Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Psychological Well-Being pada tunanetra dewasa awal di Panti Sosial Bina Netra X Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & nama mata kuliah : LM100 Pengantar Ilmu dan Informasi (2 SKS) Topik bahasan : Pengantar Ilmu dan Informasi Tujuan Pembelajaran umum : Mahasiswa memiliki pemahaman tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN PEMUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PEMUSTAKA TUNANETRA DALAM PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

2015 EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN PEMUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PEMUSTAKA TUNANETRA DALAM PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia yang tidak dapat dipisahakan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dari kita dilahirkan hingga menjadi tua,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dirawat dengan sepenuh hati. Tumbuh dan berkembangnya kehidupan seorang

BAB I PENDAHULUAN. dan dirawat dengan sepenuh hati. Tumbuh dan berkembangnya kehidupan seorang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kehadiran seorang anak ditengah sebuah keluarga adalah merupakan anugerah yang terindah bagi orang tua dari Tuhan Yang Maha Esa. Anak merupakan penerus garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia telah mempunyai naluri untuk bergaul dengan sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia telah mempunyai naluri untuk bergaul dengan sesamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia telah mempunyai naluri untuk bergaul dengan sesamanya, semenjak dia dilahirkan di dunia. Hubungan dengan sesamanya, merupakan suatu kebutuhan bagi setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Bab 3 merupakan pembahasan metode penelitian dan teknik pengolahan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif mengenai studi

Lebih terperinci

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 Persepsi Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Kabupaten Semarang Sebagai Penunjang Bimbingan Belajar Studi Kualitatif: Lembaga Bimbingan dan Pelatihan RADHWA Dewi Sulistyowati *), Putut Suharso,

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT Lisa Linalti 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: lisalinalti@yahoo.com

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Ignatius Deo Grasianto ; Dra. Dona Saphiranti, MT. Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Saat ini koleksi perpustakaan terdiri dari bermacam-macam bentuk media. Dengan mengikuti perkembangan jaman, saat ini koleksi perpustakaan bukan hanya dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan masing-masing perbedaan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan masing-masing perbedaan, baik fisik maupun mental. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkkan dari kehidupan. Pada dasarnya hakekat pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia, sebab urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia mempunyai hak yang sama sebagai warga Negara, salah satunya adalah pendidikan yang layak sampai waktu wajib yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pendidikan

Lebih terperinci

Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang. Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang. Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Warijan Hermien Nugraheni Hariyanti Direktorat Poltekkes Kemenkes Semarang Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini kebutuhan informasi dan pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat, karena informasi merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan

Lebih terperinci

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Vol. 3, No. 2, Nopember 2013 PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL oleh Mahayu Kusumaningtyas Dian Arya Program Studi

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu institusi layanan publik yang memiliki peran sebagai salah satu tempat memperoleh informasi yang kita butuhkan dalam melakukan aktifitas

Lebih terperinci

DR. Didi Tarsidi, M.Pd., UPI. Dampak Ketunanetraan terhadap Pembelajaran Bahasa

DR. Didi Tarsidi, M.Pd., UPI. Dampak Ketunanetraan terhadap Pembelajaran Bahasa DR. Didi Tarsidi, M.Pd., UPI Dampak Ketunanetraan terhadap Pembelajaran Bahasa Definisi Tunanetra (Pertuni, 2004) Orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total)

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENGGUNA YANG MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SURABAYA

KARAKTERISTIK PENGGUNA YANG MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SURABAYA KARAKTERISTIK PENGGUNA YANG MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Tentang Karakteristik Pengguna yang Memanfaatkan Perpustakaan Umum Kota Surabaya ) Fifi Cahya K ABSTRACT The

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1 PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Sigit Heri S, Sri Ati 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas,

Lebih terperinci

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka Peranan User Education Dalam Memahami Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka Abstrak : Pendidikan pemustaka adalah salah satu faktor dominan untuk membantu pemustaka melakukan penelusuran secara cepat,

Lebih terperinci

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA BUKU BIOLOGI SISWA DI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA BUKU BIOLOGI SISWA DI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA BUKU BIOLOGI SISWA DI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN Ulfa Hazima Ritonga, Nuraini Harahap Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

Friska Simanjuntak. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Abstrak

Friska Simanjuntak. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom   Abstrak STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KONSEP DIRI PENYANDANG DISABILITAS NETRA PADA KONTEKS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DI PANTI SOSIAL BINA NETRA (PSBN) WYATA GUNA BANDUNG Friska Simanjuntak Fakultas Komunikasi dan

Lebih terperinci

EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN STMIK STIKOM INDONESIA

EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN STMIK STIKOM INDONESIA EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN STMIK STIKOM INDONESIA Ida Ayu Gede Anindyatari, Made Kastawa 2, I Putu Suhartika 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan memperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan kemampuan mengapresiasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu fungsi perpustakaan adalah rekreasi, dengan adanya fungsi tersebut perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk membaca buku

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA TUNANETRA. Oleh: Siti Rachmawati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA TUNANETRA. Oleh: Siti Rachmawati ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA TUNANETRA Oleh: Siti Rachmawati seandinda@g.mail.com ABSTRAK Hambatan peningkatan kemampuan berhitung pada siswa tunanetra terjadi karena

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI

PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI I Kadek Yudi Kertayas 1), Ricard Togaranta Ginting, S.Sos, M.Hum.2), Drs Made Kastawa,Ss,M.Lib 3) Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata sebagai indera penglihatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi dan berinteraksi

Lebih terperinci

ISSUE BRIEF INDONESIA TRAKTAT MAR RAK. KESHMeningkatkan Akses Informasi bagi Orang dengan Hambatan Membaca Barang Cetakan

ISSUE BRIEF INDONESIA TRAKTAT MAR RAK. KESHMeningkatkan Akses Informasi bagi Orang dengan Hambatan Membaca Barang Cetakan ISSUE BRIEF INDONESIA TRAKTAT MAR RAK KESHMeningkatkan Akses Informasi bagi Orang dengan Hambatan Membaca Barang Cetakan Akses terhadap informasi dan pengetahuan merupakan unsur fundamental untuk pencapaian

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DALAM LITERASI INFORMASI BAGI PEMUSTAKA. Oleh: Ismanto Pustakawan Penyelia Universitas Islam Indonesia

PERAN PUSTAKAWAN DALAM LITERASI INFORMASI BAGI PEMUSTAKA. Oleh: Ismanto Pustakawan Penyelia Universitas Islam Indonesia PERAN PUSTAKAWAN DALAM LITERASI INFORMASI BAGI PEMUSTAKA Oleh: Ismanto Pustakawan Penyelia Universitas Islam Indonesia E-Mail: Ismanto@uii.ac.id Abstrak Dengan derasnya arus informasi di berbagai pusat

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL

LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL LITERASI INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL Ben Varian Kashira S.Hum. Dr. Tamara A. Susetyo, S.S., M.A. Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG Rahimah Hayuni 1, Nurizzati 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan secara Umum Perpustakaan merupakan tempat atau ruang terkumpulnya buku-buku bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam mencari buku

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA. *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul

PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA. *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN MEMBACA TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA. Filda Rohimah

PENGARUH BIMBINGAN MEMBACA TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA. Filda Rohimah PENGARUH BIMBINGAN MEMBACA TERHADAP MINAT BACA SISWA SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA Filda Rohimah Pembimbing : Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M.Si Program Studi Ilmu Perpustakaan,, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS 1. IDENTITAS MATA KULIAH a. Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia terlahir di dunia dengan kekurangan dan kelebihan yang berbedabeda.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia terlahir di dunia dengan kekurangan dan kelebihan yang berbedabeda. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia terlahir di dunia dengan kekurangan dan kelebihan yang berbedabeda. Tidak seorangpun terlewatkan dua hal tersebut, seperti mata uang yang selalu memiliki dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk memulai penelitian diawali dengan menentukan tipe dan

Lebih terperinci

Penyandang Cacat Berdasarkan Klasifikasi International Classification of Functioning for Disability and Health (ICF)

Penyandang Cacat Berdasarkan Klasifikasi International Classification of Functioning for Disability and Health (ICF) Penyandang Cacat Berdasarkan Klasifikasi International Classification of Functioning for Disability and Health (ICF) Dr. Marjuki, M.Sc. Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganggap hanya sebagai tempat penyimpanan buku. Pada dasarnya menurut

BAB I PENDAHULUAN. menganggap hanya sebagai tempat penyimpanan buku. Pada dasarnya menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejauh ini perpustakaan di tengah masyarakat masih menjadi sarana edukasi yang biasa saja, tidak menarik, atau bahkan masih banyak yang menganggap hanya sebagai tempat

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sebuah pelayanan, tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di perpustakaan.

Lebih terperinci

ISSN: *Pustakawan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta ABSTRACT

ISSN: *Pustakawan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta ABSTRACT ISSN: 2354-9629 PERANAN GURU SEBAGAI TENAGA PERPUSTAKAAN DALAM PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH LUAR BIASA YAKETUNIS YOGYAKARTA Nurul Aidha Aminudin* Pengutipan: Aminuddin, N.

Lebih terperinci

TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT ABSTRACT

TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT ABSTRACT TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT 1, Yunus Winoto 2, Kusnandar 3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding

Lebih terperinci

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja Wita Hardiyanti Dona Eka Putri, Psi, MPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI

TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNANETRA Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Setiap manusia pada hakikatnya pasti ingin dilahirkan secara sempurna dan normal secara fisik. Pada kenyataannya, tidak semua manusia mendapatkan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan informasi kepada pengguna yang mempunyai minat serta

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan informasi kepada pengguna yang mempunyai minat serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai sumber informasi harus memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin agar perpustakaan dapat memberikan layanan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Toto Fathoni. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Toto Fathoni. Vol. 2, No. 2, Desember 2015 HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI FIKSI DENGAN MINAT KUNJUNG PESERTA DIDIK PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH (studi deskriptif pada Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 1 Parongpong) Oleh Dira Tejanuarta 1 Toto Fathoni

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA I Kadek Agus Swartawan 1) 1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana EMAIL :Agusswartawan62@gmail.com

Lebih terperinci

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Rini 1, Ardoni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: lubisrini101@ymail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan merupakan tempat tumpukan buku tanpa mengetahui pasti ciri dan fungsi perpustakaan. Ada beberapa ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat pada umumnya. Perpustakaan mulai diperkenalkan pada kita sejak awal memasuki dunia pendidikan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA KETRAMPILAN INSTRUKTUR MATERI INFORMATION LITERACY (IL): Studi Kasus Program Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM) Universitas Indonesia TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKAWAN DAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PEMUSTAKA DIFABEL

KOMPETENSI PUSTAKAWAN DAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PEMUSTAKA DIFABEL KOMPETENSI PUSTAKAWAN DAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PEMUSTAKA DIFABEL Oleh Heri Abi Burachman Hakim dan Wiyarsih Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan didahului oleh sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan didahului oleh sebuah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan didahului oleh sebuah penelitian sebelumnya yang membahas tentang model pembelajaran piano bagi siswa tunanetra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disability (kekhususan) merupakan konsekuensi fungsional dari kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Disability (kekhususan) merupakan konsekuensi fungsional dari kerusakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disability (kekhususan) merupakan konsekuensi fungsional dari kerusakan bagian tubuh, atau kondisi yang menggambarkan adanya disfungsi atau berkurangnya suatu fungsi

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD Andriyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Ahmad Eskha e-mail : echanaya2@gmail.com Pustakawan UIN Imam Bonjol Padang Abstrak : Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG Ratih Arumi 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: ratiharumi99@yahoo.com

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M.IP Di Susun Oleh : Yolan Dari ( 1300005121)

Lebih terperinci

Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatera Utara

Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatera Utara Kebutuhan Profesional di Propinsi Sumatera Utara Zaslina Zainuddin Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Abstract This research was carried out to know the requirement

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 SEMARANG

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 SEMARANG KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 SEMARANG Oleh: Yuli Astria* Pembimbing: Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M.Si Program Studi Ilmu Perpustakaan,

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP PUSTAKAWAN REFERENSI DALAM MELAYANI MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

ANALISIS SIKAP PUSTAKAWAN REFERENSI DALAM MELAYANI MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG ANALISIS SIKAP PUSTAKAWAN REFERENSI DALAM MELAYANI MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Oleh : Lukito Adhi Utomo Tholik.lektho@gmail.com Pembimbing : Wiji Suwarno, S.PdI, S.IPI,

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara) STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara) *Paulina Palin**Marsia Sumule G. ***Asrul Jaya Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. American Foundation For The Blind (2013). Helen Keller Biography and Chronology.

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JPBSI 5 (2) (2016) Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN BERMAIN PERAN UNTUK SISWA SMP Lenny Sisiliya Rahmawati Suseno Jurusan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( ))

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( )) ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA (Studi deskriptif tentang analisis pelayanan prima dengan konsep A6 Ability, Attitude, Appearance, Attention, Action,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tiap tahunnya, hal ini ditandai dengan prestasi anak bangsa yang sudah mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. tiap tahunnya, hal ini ditandai dengan prestasi anak bangsa yang sudah mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obyek Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup baik tiap tahunnya, hal ini ditandai dengan prestasi anak bangsa yang sudah mampu menunjukkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA) PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA) Dimas 1, Susanto 2, Arika Indah K. 3 Abstract. One of compulsory subject taught

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017 PROGRAM LITERASI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA TUNANETRA SDLB DI SLB CIMAHI Rikrik Triwiaty dan Musjafak Assjari Program Studi Pendidikan Khusus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci