RENCANA KEGIATAN KKN PPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KEGIATAN KKN PPM"

Transkripsi

1 RENCANA KEGIATAN KKN PPM A. Permasalahan Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara pada perangkat dan masyarakat ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan di wilayah. Permasalahan dan potensi tersebut tercantum dalam tabel berikut. Tabel 1. Identifikasi Permasalahan No. Permasalahan Lokasi Sumber (P/M/D)* 1. Jaringan irigasi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan persawahan dan mengakibatkan para petani di Duda Utara memperebutkan air 2. Terisolirnya beberapa daerah di dan kendaraan roda empat tidak dapat melintas 3. Sebagian warga adalah pengerajin anyaman ata dan saat ini bahan baku kayu ata mahal 4. Rendahnya kesadaran warga Desa Duda Utara akan kesehatan, khususnya mengenai kepemilikan jamban 5. Masih banyaknya warga yang terserang penyakit demam berdarah 6. Kurangnya kesadaran masyarakat akan sampah serta tidak adanya bak sampah P P P P D P

2 7. Kurang maksimalnya SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintergrasi) khususnya dalam hal pengelolaan pupuk kompos 8. Tidak adanya website administrasi 9. Masih adanya warga Desa Duda Utara khususnya yang lanjut usia tidak bisa membaca 10. Belum adanya kelompok belajar mandiri yang bisa memaksimalkan potensi belajar anak-anak di Desa Duda Utara 11. Rendahnya harga jual buah salak pada saat panen raya 12. Tidak adanya media pemberitahuan atau pengumuman mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan 13. Kurang optimalnya pemanfaatan halaman rumah warga Desa Duda Utara sebagai media tanam 14. Kurang terawatnya POSKESDES (Posko Kesehatan Desa) Desa Duda Utara 15. Kurangnya kesadaran warga tentang perilaku hidup bersih dan sehat Banjar Karangsari Kelod, M,D P P P M P, M M P,M P

3 *Keterangan : P M D = Perangkat Desa = Masyarakat = Dinas instansi vertikal/stakeholder B. Prioritas Pemilihan Masalah Dari beberapa permasalahan dan potensi yang tercantum dalam tabel 1, kelompok kami menetapkan prioritas pemilihan masalah yaitu : Tabel 2. Prioritas Pemilihan Masalah No. Permasalahan Alasan Pemilihan 1. Kurang maksimalnya SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintergritas) khususnya dalam hal pengelolaan pupuk kompos 2. Masih banyaknya warga yang terkena penyakit demam berdarah 3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintergritas) merupakan salah satu kelompok tani warga Desa Duda Utara yang memiliki peranan penting bagi anggotanya yang berprofesi sebagai peternak sapi. Pada awalnya SIMANTRI di memprioritaskan dalam hal pengelolaan pupuk kompos yang dihasilkan dari ternak sapi. Namun pupuk kompos tersebut mendapat nilai yang sangat rendah apabila dijual di pasaran dan tidak sebanding dengan biaya pengolahan pupuk kompos tersebut. Banyaknya jumlah warga yang terjangkit penyakit demam berdarah selain disebabkan oleh nyamuk Aides Aieghpty tapi juga karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penyakit demam berdarah. sering mengalami kejadian luar biasa (KLB). Kejadian luar biasa yang pernah terjadi antara lain muntaber dan rabies. Pada tahun 2016 ini pun, kembali mengalami kejadian

4 luar biasa, yaitu demam berdarah. Salah satu faktor terjadinya hal ini adalah kurangnya kesadaran warga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. 4. Kurang terawatnya POSKESDES (Posko Kesehatan Desa) Desa Duda Utara POSKESDES (Posko Kesehatan Desa) merupakan lembaga kesehatan terdekat dan satu-satunya di Desa Duda Utara. Kondisi POSKESDES sendiri kurang terawat sebagaimana seharusnya lembaga kesehatan. 5. Belum adanya kelompok belajar mandiri yang bisa memaksimalkan potensi belajar anak-anak di Desa Duda Utara 6. Masih adanya warga Desa Duda Utara khususnya yang lanjut usia tidak bisa membaca 7. Kurang optimalnya pemanfaatan halaman rumah warga Desa Duda Utara sebagai media tanam Terdapat 3 (tiga) sekolah dasar dan 1 (satu) sekolah menengah pertama di. Siswa di Desa Duda Utara hanya mendapatkan pelajaran sebatas di sekolah saja. Hal ini dikarenakan tidak terdapat layanan bimbingan belajar, selain itu juga dikarenakan banyaknya siswa di yang berada di bawah garis kemiskinan. Membaca merupakan salah satu hal yang wajib dikuasai oleh setiap orang di era globalisasi saat ini. Dengan membaca kita dapat memperoleh berbagai informasi. Apabila seseorang tidak dapat membaca maka hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berbagai hal, contohnya adalah dalam mengurus administrasi maupun dalam mencari pekerjaan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di dapat dilihat bahwa rumah warga disana memiiki pekarangan yang cukup luas. Selain itu, tanah di termasuk tanah yang subur karena berada di lereng selatan dari Gunung Agung. Didukung dengan cuaca yang mendukung

5 untuk menanam, maka diadakan program kerja Rumah Pangan Lestari. 8. Tidak adanya website Desa Duda Utara Di era globalisasi saat ini, internet merupakan salah satu sumber utama dalam mencari berbagai informasi. Website merupakan salah satu bentuk dari informasi pada internet tersebut. Tidak adanya website Desa Duda Utara menyebabkan kurang dikenalnya Desa Duda Utara beserta dengan potensi yang ada di Desa Duda Utara. C. Rencana Program KKN PPM Adapun rencana program kelompok kami selama satu periode KKN PPM di Desa Duda Utara, meliputi : Tabel 3. Rencana Program KKN PPM No. Nomor Sektor Rencana Program Bahan Volume Sumber Dana Pelatihan Terpal, EM4, 16 orang Iuran Peningkatan Produksi, Cangkul, Snack 5 x 8 jam Mahasiswa Pengaplikasian peserta dan Pemasaran Pupuk Kompos Penyuluhan Bubuk abate, 20 orang Iuran Kesehatan Masyarakat Pamflet, Poster 3 x 5 jam Mahasiswa Tentang Penyakit DBD dan Pengadaan Bubuk Abate

6 Penyuluhan dan Sabun 20 orang Iuran Pelatihan Perilaku Hidup antiseptic, Cetak leaflet, 3 x 5 jam Mahasiswa Bersih dan Sehat Kertas HVS (PHBS) A4 70 gram Perawatan Kuas, Roll, 16 orang Iuran Gedung POSKESDES Amplas, Cat (hijau,coklat 3 x 7 jam Mahasiswa (Posko Kesehatan dan abu- Desa) Desa Duda abu), Koran, Utara Kapi, Tanaman, dan Pupuk Pemberian Buku 20 orang Iuran Pelajaran Tambahan Pelajaran, Spidol, 3 x 5 jam Mahasiswa Matematika dan Penghapus Bahasa Inggris Papan, Papan Tulis Pemberian Buku Tulis, 20 orang Iuran Pembinaan Belajar Membaca Pensil, Penghapus, 3 x 6 jam Mahasiswa dan Menulis Bagi dan Spidol Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca Rumah Pangan Polybag 20 orang Iuran Lestari bening, Pot, Pupuk (N,P, 2 x 8 jam Mahasiswa dan K), dan Benih.

7 Pembuatan Kuota 5 orang Iuran Website Duda Utara Desa Internet, Cuk Roll 3 x 7 jam Mahasiswa D. Deskripsi Program Kegiatan 1. Program Pokok 1. Judul Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi : Pelatiham Peningkatan Produksi, Pengakplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos a. Latar Belakang memiliki potensi yang cukup beragam dari segi pertanian dan perkebunan.begitu memasuki terdapat perkebunan salak yang cukup banyak dan luas,demikian pula dengan mata pencaharian penduduk di desa ini yang sebagian besar penduduknya merupakan petani salak.namun,jika ditelusuri kembali para petani salak di desa ini belum dapat memelihara tanamannya dengan baik dan benar,contohnya seperti pemberian kompos pada tanaman salak mengenai takaran,cara pengaplikasian kompos dan manfaat kompos itu sendiri belum secara maksimal dilakukan. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Proses pembuatan dan pemanfaatan kotoran ternak dan sisa tanaman untuk dijadikan pupuk kompos sudah di lakukan di Simantri Siwa Mukti. Menurut Bapak I Gede Pageh Suartawan (Ketua Simantri) pembuatan kompos untuk sekarang ini tidak dilaksanakan lagi, terkendala pemasaran dan harga yang kompos murah. Dari permasalahan tersebut dirasa masih perlu untuk dilaksanakan pelatihan terkait peningkatan produksi kompos dari petani, pengaplikasian ke tanaman kebun dan pemasaran produk. Program ini dilakukan untuk membantu petani di desa dalam meningkatkan produksi kompos dan membantu pemerintah dalam mensosialisasikan pertanian organik. Program ini nantinya akan dilaksanakan bersama warga desa yang termasuk

8 kelompok tani. Sebelumnya dilakukan penyuluhan dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos dan pengaplikasian ke tanaman. Kompos yang akan dibuat merupakan kompos yang berasal dari bahan-bahan alami setempat yang ada di sekitar lingkungan warga dan mudah didapat. Bahan-bahan tersebut dapat berupa kotoran ternak sapi, serasah, sekam, sampah-sampah organik, dan kunci keberhasilan komposnya yaitu dengan penambahan stater (EM4). Setelah dilakukannya pelatihan pembuatan kompos ini, akan dilakukan pengecekan dan pembalikkan kompos dengan jangka waktu 3 hari sekali. Kompos akan jadi kurang lebih selama 3 minggu jika kondisi lingkungan mendukung. Jika kompos sudah jadi akan siap digunakan dan dapat diperjual belikan kemasyarakat lainnya. b. Tujuan Adapun tujuan dari terbentukya program ini adalah untuk memberikan peningkatan produksi, dan pemanfaatan pupuk kompos ke tanaman salak untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan produksi tanaman salak petani. c. Manfaat Adapun manfaat dari terbentukya program ini adalah dapat memamfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk kompos serta peningkatan produksi tanaman salak petani. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok Sasaran SIMANTRI dan Kelompok Tani di, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. 2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk Menyiapkan tempat pelaksanaan Mengumpulkan peserta Menyiapkan konsumsi

9 Sosialisasi kepada warga Pelaksanaan Memberikan penyuluhan peningkatan produksi, pemanfaatan dan pupuk kompos Pemberian konsumsi Pembuatan pupuk kompos Evaluasi SIMANTRI dan Kelompok Tani di dapat meningkatkan produksi pupuk kompos dan pengaplikasian ke tanaman salak. e. Rencana Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Total (Rp) 1 Terpal 1 buah Rp Rp EM4 3 buah Rp Rp Cangkul 3 Buah Rp Rp Pembicara 1 orang Rp Rp Snack 50 buah Rp Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1 : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tentang Penyakit DBD dan Pengadaan Bubuk Abate a. Latar Belakang Ditinjau dari segi kesehatan, masyarakat masih belum terlalu peduli dengan kebersihan lingkungan dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

10 Walau demikian, kondisi lingkungan tergolong bagus. Hal ini didasarkan pada hasil survey lapangan yang dilakukan oleh kelompok bahwa jumlah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dimana pembuangan sampah-sampah rumah tangga yang diangkut langsung oleh truk pembuangan sampah ke TPA sulit ditemukan di desa ini. Bahkan dalam satu rumah warga ada yang tidak memiliki bak untuk membuang sampah. Disisi lain warga juga kurang memerhatikan kebersihan rumah dan kesehatan individu itu sendiri. Hal ini terlihat dari keadaan rumah warga yang berdekatan dengan kandang hewan ternak, seperti ayam dan sapi Selain itu, mayoritas masyarakat Desa Duda Utara memiliki perkebunan salak di depan rumahnya. Kondisi ini tentu saja akan sangat membahayakan kesehatan warga yang ditambah pula dengan keadaan cuaca dan musim hujan yang mendominasi saat ini. Musim hujan yang terjadi di Bali khususnya daerah Duda Utara, Kabupaten Karangasem dapat memicu timbul dan berkembangnya berbagai macam penyakit yang mungkin dapat menjadi wabah yang berbahaya bagi masyarakat. Musim hujan menjadi musim yang subur akan datangnya jentik-jentik nyamuk yang menjadi sumber penyakit bila keadaan lingkungan tidak terjaga dengan baik, mulai dari kebersihan hingga kerapian lingkungannya. Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan adalah demam berdarah. Menurut Kepala, I Wayan Dharma Adi, kasus DBD cukup sering terjadi di. Sepanjang Tahun 2016 ini Duda Utara menempati peringkat pertama kasus demam berdarah se kecamatan selat.. Hal ini menunjukkan begitu besarnya bahaya demam berdarah yang mengancam warga, Selat, Karangasem. Oleh karena itu pencegahan menjadi hal wajib dan penting dilakukan agar ancaman ini tidak berkelanjutan. Kegiatan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah bertambah luasnya wabah penyakit yang dapat ditimbulkan, masyarakat perlu melakukan kegiatan penataan dan kebersihan lingkungan guna mengurangi adanya perkembangbiakan benih-benih penyakit yang mungkin dibawa seiring datangnya musim hujan. Penyakit ini menjadi jenis penyakit yang sering menimbulkan keresahan bagi masyarakat, mengingat dampaknya yang dapat menimbulkan kematian bagi penderita jika tidak ditangani dengan segera dan benar. Penyakit Demam Berdarah Dengue ini menyebar melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang dapat menyebarkan virus demam berdarah dengue bernama Aedes Aegypti. Secara umum, dengan datangnya musim hujan, maka sangat dimungkinkan banyaknya genangan air yang tersisa dari hujan yang

11 ada. Genangan-genangan air semacam ini dapat menjadi tempat utama perkembangbiakan jentik-jentik serta benih-benih nyamuk yang nantinya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa yang dapat menyebarkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang demam berdarah dengue. Sehingga nantinya masyarakat dapat memahami tentang apa itu demam berdarah dengue dan mengetahui tindakan preventif yang dapat dilakukan. c. Manfaat Manfaat dari program ini adalah kami dapat mengajak, menghimbau dan memberitahukan bahaya demam berdarah dengue dan dapat mengetahui tindakan preventif yang dapat dilakukan seperti 3M d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah seluruh warga 2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Pembuatan proposal. Pembuatan surat kepada pihak terkait. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pelaksanaan Memberikan penyuluhan ke tiap rumah warga di. Evaluasi Warga memiliki pemahaman lebih mengenai penyakit demam berdarah. e. Rancangan Anggaran Biaya

12 No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Total (Rp) 1. Bubuk Abate 100 Buah Rp Rp Cetak leaflet 100 Lembar Rp Rp Cetak Poster 10 lembar Rp Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 2 : Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) a. Latar Belakang Perilaku hidup bersih dan sehat masih menjadi permasalahan di. Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, didapatkan hasil bahwa masih terdapat beberapa masyarakat yang memiliki kesadaran PHBS yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya sampah di sekitar lingkungan mereka, kandang hewan ternak yang berada satu lingkungan dengan areal rumah. PHBS ini sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah munculnya penyakit seperti diare, DBD, malaria, dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya peningkatan kesadaran sejak dini, salah satunya adalah dengan menekankan dan menerapkan PHBS di sekolah. Diharapkan dengan mengadakan penyuluhan PHBS di sekolah, siswa dan perangkat lingkungan sekolah lebih tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya anak sekolah dasar tentang pentingnya prilaku hidup bersih sehat khususnya mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari c. Manfaat

13 Manfaat dari program ini adalah kami dapat mengajak, menghimbau dan menerapkan pentingnya hidup bersih dan sehat kepada adik-adik sekolah dasar terutama dalam hal cuci tangan cara yang baik dan benar. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah siswa dan siswi sekolah dasar di Desa Duda Utara, warga sekolah (kepala sekolah,guru, dan pegawai), serta masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dan lain-lain). 2. Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Pembuatan proposal Pembuatan surat kepada pihak terkait Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan Pelaksanaan Melakukan penyuluhan kepada siswa sekolah dasar di Evaluasi Program ini dinyatakan berhasil apabila anak-anak paham akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Total (Rp) 1. Sabun antiseptic 2 Buah Rp Rp Cetak leaflet 100 Lembar Rp Rp Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim Rp Rp

14 TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik : Perawatan Gedung POSKESDES (Posko Kesehatan Desa) a. Latar Belakang Masyarakat desa merupakan kekuatan dari suatu desa sehingga kesehatan masyarakat desa sangatlah penting. Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat desa Duda Utara Kecamatan Selat, Karangasem terdapat suatu wadah berupa bangunan POSKESDES (Posko Kesehatan Desa) yang setiap harinya beroperasi. POSKESDES merupakan suatu kebutuhan yang vital bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat mengkonsultasikan kesehatannya. Melihat kondisi POSKESDES Desa Duda utara yang sudah cukup tua, maka perlu diadakannya perawatan terhadap bangunan tersebut. Maka dari itu mahasiswa KKN mengusulkan program kerja perawatan POSKESDES yang dilakukan dengan cara pengecatan poskesdes serta penanaman tanaman toga sehingga diharapkan pokskesdes dapat menjadi lebih asri serta melalui POSKESDES yang bersih dan sehat diharapkan kesehatan masyarakat dapat menjadi lebih baik. b. Tujuan Merawat kembali poskesdes yang sudah cukup tua sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. c. Manfaat POSKESDES dapat menjadi lebih baik. POSKESDES semakin sering digunakan maupun dimanfaatlan oleh warga. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok Sasaran Masyarakat di, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

15 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan Kepaa Dusun tentang waktu pelaksanaan kegiatan Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Mahasiswa dibantu masyarakat mengecat POSKESDES dan melakukan penanaman toga. Pengerikan cat lama dan pembersihan dari kotoran serta diamplas Pengecatan dinding Penanaman toga di halaman POSKESDES Evaluasi Kegunaan tanaman toga yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Kenyamanan Suasana POSKESDES yang dirasakan masyrakat saat berobat. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Jumlah Harga Total Penggunaan Satuan (Rp) 1 Kuas 5 buah Rp Rp Roll 3 buah Rp Rp Amplas 3 lbr Rp Rp Cat warna hijau 5 kg Rp / 2.5L Rp Cat warna coklat 2.5 kg Rp / 2.5L Rp Cat warna abu abu 2.5 kg Rp / 2.5L Rp

16 7 Koran tentatif Rp Rp Kapi 5 buah Rp Rp Tanaman 8 buah Rp Rp Pupuk 10 kg Rp /10kg Rp Tanah 10 kg Rp /10kg Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1 : Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika dan Bahasa Inggris a. Latar Belakang Matematika dan Bahasa Inggris merupakan sekian dari banyaknya mata pelajaran pokok yang diajarkan dalam sekolah dasar maupun menengah. Disadari atau tidak bahwa matematika memegang peranan sangat penting dan sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak siswa dan siswi menganggap bahwa Matematika adalah salah satu pelajaran yang susah. Namun sesungguhnya anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya matematika, para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif. Selanjutnya, Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional patut dikuasai oleh publik agar mereka dapat berkomunikasi di dunia global dan lebih mengenal dunia, sehingga pengetahuan semakin luas. Oleh karena itu, pendidikan Bahasa Inggris yang ditanamkan sejak dini adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Menanamkan pendidikan Bahasa Inggris sejak dini akan memudahkan bagi anak-anak untuk mengingat lebih lama apa yang telah mereka pelajari dibandingkan saat mereka dewasa nanti. Berdasarkan hal-hal tersebut, kami mengadakan kegiatan pengajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk lebih memperkenalkan kedua pelajaran tersebut kepada siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang ada di desa Duda Utara. Melalui pembelajaran yang memuat aktivitas-aktivitas yang menarik, seperti

17 berhubungan dengan visual, warna, musik dan permainan edukatif diharapkan dapat menarik minat siswa-siswi SD dan SMP di desa Duda Utara dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pula bahwa siswa-siswi tersebut memperoleh pengetahuan lebih dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. b. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran matematika dan bahasa inggris adalah untuk melatih dan mengasah kemampuan siswa-siswi pada dua mata pelajaran tersebut dalam meningkatkan minat mereka terhadap proses pembelajaran. c. Manfaat Siswa dan siswi mengetahui pentingnya mata pelajaran tersebut dalam dunia pendidikan. Siswa dan siswi memperluas pengetahuan mereka di bidang pendidikan. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah siswa dan siswi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan Kepala Desa mengenai waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan. Menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung proses pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan Mengumpulkan siswa dan siswi sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama di sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pemberian materi disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa dan siswi. Evaluasi

18 Proses evaluasi dilakukan dengan melihat perkembangan siswa dan siswi ketika menerima materi dan pemahaman mereka tentang subjek yang diajukan dalam proses pembelajaran. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Jumlah 1. Fotokopi bahan pengajaran 200 lembar Rp.150 Rp Spidol 3 buah Rp Rp Tinta Refill 2 buah Rp Rp Penghapus papan 1 buah Rp Rp Papan Tulis 1 buah Rp Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya 2 : Pemberian Pembinaan Belajar Membaca dan Menulis Bagi Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca a. Latar Belakang Jika kita telusuri secara mendalam banyak masyarakat desa khususnya bagi lakilaki dan perempuan yang berada di usia produktif dan non produktif yang tidak bisa membaca. Di angka melek huruf dapat dikategorikan rendah. Banyaknya orangtua yang hanya tamat sekolah dasar bahkan tidak bersekolah. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan program belajar membaca dan menulis agar berita yang mereka serap tidak berlalu begitu saja. Dengan memberikan pengajaran belajar membaca dan menulis diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di.

19 Sasaran program belajar membaca dan menulis berada pada anak yang tidak bersekolah, putus sekolah dan orangtua yang melek hurufnya rendah. Hal ini bertujuan agar minat membaca dan menulis di semakin meningkat. Selain itu informasi yang masuk baik dari televisi dan koran dapat dipahami dengan baik sehingga dapat mengatasi segala kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya maupun politik. b. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan pengajaran membaca dan menulis adalah untuk meningkatkan kualitas SDM serta mengetahui informasi tentang berbagai hal melalui media cetak maupun elektronik. c. Manfaat Mengetahui berbagai informasi yang berguna bagi kehidupan. Memperluas wawasan serta dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi. Memperkaya kosakata, ungkapan, istilah, yang sangan menunjang keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah anak yang tidak bersekolah, putus sekolah dan warga yang melek hurufnya rendah. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan Kepala Desa mengenai waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan. Menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung proses pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan Mengumpulkan masyarakat yang melek hurufnya rendah di dengan target yang telah ditentukan.

20 Pengenalan terhadap alphabet/huruf dari A-Z. Memberikan tekas bacaan untuk melatih kemampuan membaca maupun menulis. Evaluasi Proses evalusai dilakukan dengan melihat perkembangan masyarakat terhadap materi yang telah diajarkan. Memantau peningkatan yang terjadi sebelum bisa membaca maupun menulis dan setelah diajarkan membaca serta menulis. Ini dilakukan dengan memberikan suatu teks untuk mereka baca dan meminta mereka menulis sesuatu untuk melihat sejauh mana perkembangan yang dialami. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Jumlah 1. Buku tulis 20 biji Rp Rp Pensil 20 buah Rp.2500 Rp Penghapus 20 biji Rp.1000 Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 2 : Rumah Pangan Lestari a. Latar Belakang Pekarangan merupakan sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering juga disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau

21 apotik hidup. Lahan pekarangan sudah lama dikenal dan memiliki fungsi multiguna antara lain yaitu; 1. Selain untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur; 2. Salah satu bentuk penyaluran hobi; 3. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri ; 4. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin; 5. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam ; 6. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik,menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga, bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar. Kawasan Rumah Pangan Lestari diwujudkan dalam satu Rukun Tetangga atau Rukun Warga/Dusun (Kampung) yang telah menerapkan prinsip Rumah Pangan Lestari dengan menambahkan intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (Sekolah, rumah ibadah dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil. Kementrian Pertanian telah menyusun konsep Model Kawasan Rumah Pangan Lestari yang merupakan himpunan dari Rumah Pangan Lestari (RPL) yaitu rumah tangga dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjaga keberlanjutannya, pemanfaatan pekarangan dalam konsep model KRPL dilengkapi dengan kelembagaan kebun bibit Desa, Unit pengolahan serta pemasaran untuk penyelamatan hasil yang melimpah (Kementrian Pertanian, 2011) Berdasarkan pemikiran tersebut, seperti tertuang dalam Pedoman Umum Model KRPL (Kementrian Pertanian, 2011), tujuan pengembanngan Model KRPL adalah :

22 1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari, 2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan diperkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, 3. Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, dan 4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri. b. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan rumah pangan lestari yakni dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat memanfaatkan ruang daalam pekarangan sebagai lahan pertanian yang hasilnya dapat dikonsumsi sendiri. c. Manfaat Keluarga yang menerapkan rumah pangan lestari dapat memperkecil pengeluaran untuk membeli bahan makanan Menjadilan rumah atau tempat tinggal menjadi asri dan nyaman d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah warga, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan kepala dusun tentang waktu pelaksanaan kegiatan Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

23 Pelaksanaan Koordinasi dengan masyarakat dan pihak terkait Sosialisasi dengan warga setempay mengenai keuntungan Rumah Pangan Lestari Pembuatan demplot pada rumah warga Evaluasi Kebersihan dalam pemeliharaan tanaman dan manfaat yang dirasakan masyarakat. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Total (Rp) 1 Polybag bening 2 bks Rp Rp Pot 5 pcs Rp Rp Pupuk N,P Dan K 2 kg Rp Rp Benih 3 pcs Rp Rp Biaya tak terduga + 10% Rp TOTAL Rp Program Pokok Tambahan 1. Judul Kegiatan Bidang Sosial Budaya : Pembuatan Website a. Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi sudah semakin meningkat. Berbagai cara dapat digunakan untuk mendapatkan informasi. Salah sau caranya adalah menggunakan internet. Di zaman yang modern seperti saat ini, internet sudah menjadi kebutuhan

24 masyarakat. Internet sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik itu dalam bidang bisnis, hiburan, ataupun pendidikan. adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Di terdapat perkebunan salak yang cukup banyak dan luas, demikian pula dengan mata pencaharian penduduk di desa ini yang sebagian besar penduduknya merupakan petani salak. Adapun hasil produksi dari yaitu buah salak, berbagai olahan salak, dan beberapa kerajinan lainnya. Namun belum banyak orang yang mengetahui informasi mengenai, baik itu mengenai batas batas desa, aparatur desa, objek pariwisata desa, budaya desa, ataupun hasil produksi desa. Dengan dibuatnya website desa ini, diharapkan nantinya masyarakat luas dapat mengetahui informasi mengenai desa, sehingga lebih dikenal di masyarakat baik karena potensi pariwisatanya, budaya desanya, ataupun dari hasil produksi desanya. b. Tujuan Adapun tujuan dari website desa ini adalah agar masyarakat luas dapat lebih mengenal, baik itu mengenai batas batas desa, aparatur desa, objek pariwisata desa, budaya desa, ataupun hasil produksi desa. c. Manfaat Adapun manfaat dari website desa ini adalah menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok Sasaran program ini adalah masyarakat luas secara global. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Pencarian data. Persiapan alat yang digunakan. Pelaksanaan Pembuatan website.

25 Evaluasi Evaluasi hasil website. e. Rancangan Anggaran Biaya No Nama Penggunaan Jumlah Harga Satuan Jumlah 1. Kuota internet 1 Rp Rp Cuk Roll 1 Rp Rp TOTAL Rp ,- 3. Program Bantu 1. Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik 1 : Pengecatan Batas a. Latar Belakang Tapal atau batas desa merupakan sarana penting di sebuah desa sebagai tanda untuk memasuki suatu wilayah atau sebagai petunjuk yang memudahkan penduduk untuk mencari alamat. Hal ini dirasa sangat berguna sebagai inventaris khususnya di wilayah pedesaan, yang memiliki wilayah luas dan dikelilingi beberapa desa lainnya. Keberadaaan tapal atau tanda batas wilayah melengkapi komponen di dalam pedesaan untuk memperjelas batas suatu wilayah dengan wilayah lainnya. terdiri dari 6 banjar, dengan tujuan untuk memberikan pikiran dan tenaga dalam pelaksanaan program pembuatan atau pengadaan batas-batas desa karena melihat program ini sangat diperlukan untuk realisasi bentuk pengabdian terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi (tiga) yaitu pengabdian masyarakat atau biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Dari rancangan program kerja diatas diharapkan pembuatan batas-batas desa di mampu memberikan manfaat positif bagi pembangunan desa.

26 b. Tujuan Adapun tujuan dari pengecatan tapal batas desa ialah untuk memberikan identitas batas desa Duda Utara secara jelas. c. Manfaat Adapun manfaat dari pengecatan tapal batas desa ini adalah untuk memberikan kejelasan dari batas-batas wilayah. d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah warga, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan kepala dusun tentang waktu pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Mahasiswa dibantu warga mengecat batas desa. Evaluasi Batas desa yang dapat terlihat dengan jelas. e. Rancangan Anggaran Biaya No. Nama Jumlah Harga Total Penguunaan Satuan (Rp) 1 Tinta emas 50 ml Rp Rp Tinner 50 ml Rp Rp Kuas 5 buah Rp Rp

27 4 Karton 1 lbr Rp Rp Cutter 2 buah Rp Rp Lakban 1 buah Rp Rp Penggaris 2 buah Rp Rp TOTAL Rp Judul Kegiatan Bidang Prasarana Fisik 2 : Sumbangan Tempat Sampah Kepada Sekolah Dasar di a. Latar Belakang Kebersihan merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai kenyamanan dalam kehidupan manusia. Kebersihan dapat dicapai dengan berbagai cara. Dimulai dari hal terkecil dengan pengelolaan sampah dengan baik dan benar. Sampah merupakan suatu masalah yang tak pernah bisa terselesaikan. Setiap manusia menghasilkan sampah sekitar 1.5 liter per hari. Semakin hari, sampah tersebut akan menumpuk tanpa suatu penyelesaian. Sampah yang menjadi permasalah yang pelik bukan hanya bagi pemerintah namun juga bagi masyarakat. Penanggulangan sampah haruslah dipilah sehingga mempermudah pemerintah dalam pengelolaannya. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk sementara sampah anorganik dapat dijual kembali untuk di daur ulang. Dengan pemberian tempat sampah diharapkan dapat membantu dalam penyedian prasarana sekolah yang belum cukup serta mendidik mental siswa untuk membuang sampah ditempat sampah. b. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan sarana membuang sampah untuk murid sekolah dasar di. c. Manfaat Siswa mengetahui pentingnya pemilahan sampah demi menjaga kebersihan. Melatih mental siswa untuk menjaga kebersihan mulai sejak dini.

28 d. Lingkup Kegiatan 1. Kelompok sasaran dari program ini adalah sekolah dasar di, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Perencanaan Konsultasi dengan masing-masing kepala sekolah dari sekolah dasar di serta dengan guru-guru mata pelajaran terkait dengan waktu pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan Pemberian tong sampah ke tiap-tiap sekolah dasar. Evaluasi Adanya kesadaran warga atau masyarakat sejak dini akan pentingnya membuang sampah pada tempat. e. Rancangan Anggaran Biaya No. Nama Jumlah Harga Total Penggunaan Satuan (Rp) 1 Tempat sampah plastic 4 buah Rp Rp TOTAL Rp

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali PENDAHULUAN A. Tema Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat B. Judul Optimalisasi Potensi Pertanian Melalui Pemberdayaan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Duda Utara

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Desa Kaliakah terletak di wilayah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Kaliakah adalah salah satu desa dari sembilan desa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif). 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pulukan merupakan salah satu kawasan yang asri di Pulau Bali. Desa Pulukan merupakan salah satu bagian dari kecamatan Pekutatan dan berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM 2.1 Permasalahan Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara pada perangkat desa serta masyarakat ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya kemiskinan dan pengangguran yang meningkat menjadi ketimpangan masyarakat merupakan tantangan dalam pembangunan, Masyarakat miskin umumnya lemah dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Partisipasi 2.1.1 Pengertian partisipasi Menurut Rodliyah (2013) partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi dalam situasi kelompok sehingga dapat dimanfaatkan sebagai motivasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor pertanian terhadap petumbuhan ekonomi nasional selalu menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian memberikan kontribusi yang

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program Untuk tujuan yang ingin dicapai, maka diusulkan program dengan tema Optimalisasi Pengolahan Sampah dan Pola Hidup Sehat Guna Mewujudkan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Amerta Bhuana merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Selat yang terletak kurang lebih 2,5 Km dari Kecamatan Selat, dengan Luas Wilayah 460,90 Ha. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Setelah melakukan beberapa kali kunjungan dan wawancara terhadap pihak keluarga I Nengah Rubek, terdapat beberapa masalah. Selanjutnya dilakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit

BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit BAB III B. Pengecatan Batas-Batas Wilayah 1. Latar Belakang Batas-batas wilayah atau tapal batas adalah garis pembatas atau pemisah (antara unit administratif atau unit regional geografis yang berbeda.).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Saba termasuk wilayah Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Desa Saba merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, yang saat

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 1. Program Pokok Tema 1.1 Bidang Interdisipliner Judul Kegiatan 1 (PKP) Mengembangkan hasil IMAP terkait dengan tata ruang pemukiman untuk memenuhi kebutuhan dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Wujud nyata ini dapat

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut : 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Kegiatan Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk

Lebih terperinci

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi   Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 BUDIDAYA SAYURAN Paramita Cahyaningrum Kuswandi Email : paramita@uny.ac.id Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 Budidaya Tanaman Sayuran Langkah-langkah yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Bakas adalah salah satu dari 13 (tiga belas) Desa di kecamatan Banjarangkan. Desa sebagai subsistem kabupaten/kota merupakan pelaksana pemerintahan, pembangunan

Lebih terperinci

II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM 2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah: Tabel 1. Identifikasi Permasalahan No Permasalahan Lokasi Sumber

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN

BAB II RENCANA KEGIATAN BAB II RENCANA KEGIATAN 2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi lapangan dan perangkat Desa Besan ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang dapat dikembangkan di wilayah Desa Besan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Good Agricultural Practices (GAP) GAP menjamin keamanan dan kualitas pangan viabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR Ir. PETER TANDISAU, MS., dkk. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) menjadi focus perhatian pemerintah saat

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Selo Ngisor, Desa Batur, Kecamatan getasan terletak sekitar 15 km dari Salatiga, dibawah kaki gunung Merbabu (Anonim, 2010). Daerah ini

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI PEMBUATAN DAN APLIKASI PESTISIDA NABATI PADA DEMPLOT SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN TALANG KERAMAT KABUPATEN BANYUASIN M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Tembuku merupakan salah satu kawasan sejuk yang terdapat di pulau Bali yang terdiri dari 6 desa/kelurahan. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tembuku adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dampak negatif yang ditimbulkan dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii

Lebih terperinci

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam.berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN PENDAHULUAN Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh berbagai ragam tanaman. Bentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia selain sandang dan papan. Ketersediaan pangan yang cukup menjadi isu nasional untuk mengentaskan kerawanan pangan di berbagai daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan peternakan merupakan satu kesatuan terintegrasi yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. Pembangunan kedua sektor ini bertujuan

Lebih terperinci

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM 1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN 1.1. Pelaksanaan Kegiatan KKN Sub bab ini akan memaparkan pelaksanaan dari program-program yang dilaksanakan pada KKN PPM Tematik Revolusi Mental Unud di Desa Sembung.

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan oleh: YENI TRIAS SAFITRI F0113093

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH.1 Program Berdasarkan masalah-masalah yang ditemui pada saat KK Dampingan berlangsung, pengidentikasian permasalahan tersebut sangat diperlukan. Setelah proses pengidentikasian

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Bebandem yang BERSEMI (Bersih, Sehat,Mandiri dan Terintegrasi) 1.2 Lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2031 I. UMUM 1. Faktor yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Tema Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi Untuk Mengembangkan Potensi Desa Sulangai. Dengan tema pengembangan potensi Desa Sulangai.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001). I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian pangan khususnya beras, dalam struktur perekonomian di Indonesia memegang peranan penting sebagai bahan makanan pokok penduduk dan sumber pendapatan sebagian

Lebih terperinci

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN Menghias rumah tinggal dengan tanaman hias? Itu sudah biasa. Lain halnya yang dilakukan para ibu anggota Kelompok Wanita Tani

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Penyabangan termasuk wilayah Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia maupun kelembagaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. 1.2 Tema Kegiatan Meningkatkan Rasa Kebersamaan Desa Petak Kaja Guna Menciptakan Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi  1.2 Identifikasi Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa merupakan hasil pemekaran Desa Selat sebagai Desa induk dengan jumlah Banjar Dinas 10 Banjar. Desa memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang relatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO. NAMA KEGIATAN 1 Penguatan kinerja badan kelembagaan pengelola SPAM Desa di Desa Pekutatan 2 Pembersihan waduk di pipa utama SPAM Desa 3 Review AD/ART Bulan JULI AGUSTUS

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran umum lokasi penelitian bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan lokasi penelitan berdasarkan pada keadaan topografi dan geografi, keadaan penduduk,

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya menjaga kesehatan bagi masyarakat adalah hal mutlak. Karena dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat terus produktif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Batannyuh adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Batannyuh

Lebih terperinci

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN 10.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan disebutkan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM Lizawati, Elis Kartika dan Buhaira Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus. BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui 1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Highmore, 2008 (dalam Bambang,2010: 33), Pangan adalah sebuah barang pemenuh kebutuhan manusia yang merupakan hasil dari usaha budidaya, artinya bahwa keberadaan

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program Peningkatan Potensi Sumber Daya Desa untuk Mencapai Desa Besan yang Bersinergi dan Sejahtera. 2.2 Program 2.2.1 Program Pokok KKN PPM di Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan asyarakat (KKN-PP) merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk dapat melatih diri dalam proses belajar pendewasaan dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Anorganik Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea berkadar N 45-46

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja laki-laki dan perempuan membutuhkan pendidikan untuk bekal masa depan mereka, pendidikan juga akan membantu remaja baik lakilaki maupun perempuan untuk berpikir

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG 1 BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dulu. Ada beberapa jenis tomat seperti tomat biasa, tomat apel, tomat keriting,

Lebih terperinci