PENGUKURAN ICT LITERACY PENYULUH DAN PENGUJIAN USABILITY PADA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEDELAI WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN ICT LITERACY PENYULUH DAN PENGUJIAN USABILITY PADA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEDELAI WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH"

Transkripsi

1 PENGUKURAN ICT LITERACY PENYULUH DAN PENGUJIAN USABILITY PADA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEDELAI WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

2

3 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability pada Knowledge Management System Kedelai adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Maret 2017 Witha Prayunitha Anugrah NIM G

4 RINGKASAN WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH. Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability pada Knowledge Management System Kedelai. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI dan DESTA WIRNAS. Knowledge Management System (KMS) mengenai kedelai merupakan pengembangan platform sistem informasi dan pendidikan kedelai (SIPEKSOY) yang dilengkapi dengan arsitektur informasi. Untuk menilai kelayakan dari KMS kedelai ini diperlukan pengujian usability, untuk mengetahui sejauh mana learnability, efficiency, memorability, error dan satisfaction pada user. Hasil pengukuran usability diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pengembangan KMS Kedelai. User yang terlibat dalam pengujian KMS kedelai ini adalah penyuluh pertanian. Pengukuran ICT literacy terlebih dahulu dilakukan sebelum memulai pengujian usability. Tahapan dari penelitian ini adalah penilaian ICT literacy responden melalui kuesioner, merancang alat ukur usability dengan menggunakan skenario efektivitas dan lembar observasi, pengujian usability, menganalisis hasil pengujian usability, dan pengembangan KMS kedelai. Penyuluh yang menjadi responden adalah 32 orang, berusia 20 sampai dengan 59 tahun. Sebagian besar responden berpendidikan sarjana (47%), sedangkan sisanya berpendidikan SMA (25%), diploma (22%), dan magister (6%). Kepemilikan handphone mencapai 100%, dan 91% responden sudah terbiasa mengakses internet dengan menggunakan handphone. Hasil pengukuran terhadap 7 elemen ICT literacy (access, manage, evaluate, integrate, create, define, dan mange) menunjukkan bahwa penyuluh di kabupaten Subang mempunyai ICT literate yang tinggi dan kemampuan access menempati urutan tertinggi yaitu 95%. Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah memahami cara membuka aplikasi baik yang ada di HP, komputer, dan juga internet. Nilai terendah berada pada kemampuan evaluate, dimana hal ini disebabkan karena ada beberapa responden yang masih kesulitan dalam menentukan kualitas gambar yang berbeda. Metode yang digunakan dalam pengujian usability ini adalah metode Thinking Aloud, yaitu mengamati tingkah laku user secara langsung dalam mengoperasikan web, penilaian dilanjutkan dengan Questionnaire for User Interface Satisfaction (QUIS) dengan skala Likert. KMS kedelai diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi kedelai dengan mengacu pada KMS Requirement berdasarkan pada penyuluh. Pengujian usability menunjukkan bahwa nilai efektivitas adalah sebesar 4.5, nilai efisiensi sebesar 3.4, dan nilai usability sebesar 3.7 yang mengindikasi bahwa KMS kedelai mudah dioperasikan oleh responden. Saran-saran yang diberikan responden atas KMS kedelai menunjukkan bahwa responden cukup antusias terhadap keberadaan KMS kedelai. Pengembangan KMS yang telah direalisasikan berdasarkan rekomendasi penyuluh adalah penggunaan huruf yang lebih jelas dalam setiap artikel dan materi, adanya link ke forum dari setiap materi, dan adanya penambahan gambar pada menu morfologi kedelai. Kata kunci: ICT literacy, penyuluh pertanian, KMS kedelai, pengujian usability

5 SUMMARY WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH. ICT Literacy Measurement of Agriculture Extension and Usability Testing for Soybean Knowledge Management System. Supervised by YANI NURHADRYANI and DESTA WIRNAS. Knowledge Management System (KMS) of soybeans is a development platform and educational information systems soybeans (SIPEKSOY) equipped with an information architecture. Information architecture is the art in the form of information and experiences to support usability and findability function (Morville and Rosenfeld, 2007). To assess the feasibility of soybean KMS, usability testing is necessary to determine the extent of learnability, efficiency, memorability, errors and satisfaction to the user. The measurement results of usability is expected to provide recommendations for the development of soybean KMS. Users involved in the testing of soybean KMS are agricultural extension. The measurement of ICT literacy first done before usability testing. Stages of this research is the assessment of ICT literacy respondents through the questionnaire, design a measuring usability tool by using scenarios effectiveness and observation sheets, usability testing, analyze the results of usability testing, and development of soybean KMS. Agriculture extension as respondents were 32 people, aged 20 to 59 years. Extension education level is already quite high. Most respondents educated to degree (47%), educated to high school (25%), diploma (22%), and the master (6%). Mobile phone ownership reaches 100%, and 91% of respondents already used to access the Internet using a mobile phone. The measurement results of the seven elements of ICT literacy (access, manage, evaluate, integrate, create, define, and mange) shows that the extension in Subang district has high ICT literate, and the ability to access the highest ranks, 95%. This is indicates that respondents have understood how to open existing applications in mobile phones, computers, and the Internet. The lowest value is the ability to evaluate, it is because there are some respondents who are still difficulties in determining the quality of the of different picture. The method used in usability testing is Thinking Aloud, by observing the behavior of the user directly in operating the web, followed by votes for User Interface Satisfaction Questionnaire (quiz) with Likert scale. Soybeas is expected to meet the information needs of soybeans with reference to the KMS Requirement based on the extension. Obtained value of usability testing the effectiveness of 4.5, the efficiency is 3.4, and the value of satisfaction reaches 3.7 which indicates that soybean KMS easily operated by the respondent. The suggestions given above soybean KMS from respondents showed that respondents are enthusiastic about the presence of soy KMS. KMS development that has been realized based on the recommendation extension is the use of letters more clearly in the individual articles and materials, link to the forums of any menus, and the addition of soy morphology pictures on the menu. Key word: ICT literacy, agriculture extension, soybean KMS, usability testing

6 Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2017 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

7 PENGUKURAN ICT LITERACY PENYULUH DAN PENGUJIAN USABILITY PADA KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEDELAI WITHA PRAYUNITHA ANUGRAH Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

8 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Irman Hermadi, SKom MS PhD

9

10 Judul Tesis : Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability Pada Knowledge Management System Kedelai Nama : Witha Prayunitha Anugrah NIM : G Disetujui oleh Komisi Pembimbing Dr Yani Nurhadryani, SSi MT Ketua Dr Desta Wirnas, SP MSi Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Ilmu Komputer Dekan Sekolah Pascasarjana Dr Sri Wahjuni, MT Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr Tanggal Ujian: 1 Februari 2017 Tanggal Lulus:

11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2015 ini ialah Pengujian Usability, dengan Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian Usability Pada Knowledge Management System Kedelai. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Yani Nurhadryani, S.Si, MT dan Ibu Dr. Desta Wirnas, SP. MSi atas ilmu dan bimbingannya. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ayah (Alm. Dendy Nugraha), Ibu (Tatty Sulastri), yang selalu memberikan motivasi dan doa. Terima Kasih kepada suami tercinta (Burhanudin), Anak-anak tersayang (Keivan Abyaz Burhanudin dan Radiv Avicenna Burhanudin) serta seluruh keluarga atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh dosen Ilmu Komputer atas ilmu dan bimbingannya semoga menjadi ilmu yang berkah. Penulis ucapkan juga terima kasih kepada teman-teman ilmu komputer angkatan 2014, Dinas Pendidikan Perguruan Tinggi (DIKTI) atas bantuan BPPDN (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri) atas dana untuk penyelesaian penelitian. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Maret 2017 Witha Prayunitha Anugrah

12 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 KMS Kedelai 2 ICT Literacy 3 Pengujian Usability 4 Metode Pengujian Usability untuk Arsitektur Informasi 4 Penyuluhan Pertanian 5 METODE 5 Penilaian ICT Literacy Responden 6 Merancang Alat Ukur Usability 6 Pengujian Usability KMS Kedelai 7 Menganalisis Hasil Pengujian Usability 7 Pengembangan KMS Kedelai 8 Alat dan Bahan 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Karakteristik Responden 8 Penggunaan dan Kepemilikan Alat ICT 9 Penilaian ICT Literacy Responden 10 Pengujian Usability KMS Kedelai 15 Pengembangan KMS Kedelai Berdasarkan Rekomendasi Penyuluh 20 SIMPULAN DAN SARAN 23 Simpulan 23 Saran 23 DAFTAR PUSTAKA 24 LAMPIRAN 25 RIWAYAT HIDUP 43 vi vi vi

13 DAFTAR TABEL 1. Elemen kemampuan ICT literacy (ETS 2006) 4 2. Hasil persentase pertanyaan variabel define Hasil presentase pertanyaan variabel access Hasil persentase setiap pertanyaan pada variabel manage Hasil persentase pertanyaan pada variabel evaluate Hasil persentase pertanyaan pada variabel integrate Hasil persentase pertanyaan pada variabel create Hasil persentase pertanyaan pada variabel communication Observasi dan hasil efektivitas uji ke-1 dari 11 responden Lembar observasi dan hasil efisiensi Persentase nilai kepuasan 11 responden pada uji ke Nilai efektivitas, efisiensi, dan tingkat kepuasan KMS kedelai Realisasi dari rekomendasi penyuluh 20 DAFTAR GAMBAR 1. Antarmuka hasil implementasi design KMS blueprint Diagram Alir Penelitian 5 3. Pengisian kuesioner ICT literacy 6 4. Pengujian usability KMS Kedelai 7 5. Grafik klasifikasi usia responden 9 6. Grafik penggunaan dan kepemilikan HP 9 7. Grafik tujuan menggunakan internet Grafik hasil pengukuran ketujuh elemen kemampuan ICT literacy Perubahan tampilan huruf pada morfologi kedelai Penambahan link menuju forum pada menu morfologi Penambahan gambar pada menu morfologi Perubahan tata letak login Tampilan KMS Kedelai yang usable 22 DAFTAR LAMPIRAN 1. Kuesioner ICT Literacy Kuesioner Usability KMS Kedelai Skenario Pengujian Black Box KMS Kedelai Skenario Penggunaan KMS Kedelai Lembar Evaluasi Efektivitas Lembar Evaluasi Efisiensi 40

14 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dan juga kebutuhan petani akan informasi dalam pertanian mendorong tenaga penyuluh untuk mengembangkan kemampuannya, sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Penyuluh perlu belajar dalam meningkatkan kualifikasinya dan juga potensinya dalam menggunakan teknologi sehingga dapat meningkatkan kredibilitas untuk meningkatkan kepercayaan kliennya (Anwas, 2008). Penyuluh berperan sebagai penyebar informasi. Penyebaran informasi dengan cepat dapat didukung dengan menggunakan ICT (Information and Communication Technology) terutama internet. Penggunaan ICT pada pertanian disebut dengan e-agriculture. Behera et al. (2015), menyatakan bahwa fokus e-agriculture adalah peningkatan pembangunan pertanian dan pedesaan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kemampuan penyuluh dalam menguasai ICT dapat mendukung terbentuknya manajemen pengetahuan, atau biasa disebut dengan Knowledge Management System (KMS). Dalam menunjang informasi mengenai kedelai, telah dibentuk suatu platform pendidikan kedelai yang diberi nama SIPEKSOY oleh Atmoko (2014). SIPEKSOY bertujuan untuk menyajikan dan mengelola informasi mengenai budidaya kedelai. Fitur yang terdapat dalam SIPEKSOY adalah manajemen isian, apps kedelai, pencarian artikel, site map, guest book, quesioner, bahasa, berita populer, headline berita, Penyuluh kedelai dan calender event. Penelitian Atmoko dikembangkan oleh Sa diah (2015). SIPEKSOY berkembang menjadi Knowledge Management System Kedelai pada konteks teknologi produksi berdasarkan arsitektur informasi. Arsitektur informasi adalah seni dalam mengelola informasi yang mengkombinasikan pengorganisasian, pelabelan, pencarian, dan sistem navigasi dalam website (Morville dan Rosenfeld 2007). Pengembangan dilakukan dengan menganalisis evaluasi context Kedelai, content, dan user. KMS ini dikembangkan dalam konteks teknologi produksi. Teknologi produksi dibagi ke dalam beberapa submenu, yaitu teknologi budidaya, dan pengendalian OPT (hama, penyakit dan gulma). Sistem diimplementasikan berdasarkan AI (Arsitektur Informasi) dan blueprint KMS. Untuk mengimplementasikan KMS ini perlu dilakukan pengujian terhadap user yang sebenarnya dengan pengujian usability. Pengujian usability adalah analisa kualitatif yang menentukan seberapa mudah sebuah antarmuka digunakan (Nielsen, 2012). Pengujian usability merupakan tingkat dimana sebuah produk bisa digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif, efisien, dan adanya kepuasan dalam konteks penggunaannya. (Gozali, 2007). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengujian usability dapat meningkatkan kinerja dan kelayakan suatu aplikasi agar dapat diterima oleh pengguna. (Nurhadryani, 2013). Pengujian usability dilakukan dengan metode Thinking Aloud, yaitu mengamati secara terus menerus sikap tubuh dan ucapan yang ditunjukkan oleh seorang responden pada saat menggunakan aplikasi. Tingkat kepuasan diukur dengan Questionnaire for User Interface Satisfaction (QUIS) sehingga bisa menghasilkan KMS yang usable, yang dapat meningkatkan performa website, dan

15 2 dapat mengembangkan KMS kedelai berdasarkan rekomendasi penyuluh. Penelitian ini juga melakukan penilaian terhadap ICT literacy penyuluh. ICT literacy dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan ICT literacy penyuluh untuk menunjang tugasnya sebagai penyebar informasi dan pengetahuan kepada petani. Melalui hasil ICT literacy ditentukan bagaimana melakukan pengujian usability pada sistem KMS Kedelai agar sistem usable. Berdasarkan hasil pengujian dan masukan dari pengguna maka dilakukan revisi terhadap KMS Kedelai. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat ICT literacy penyuluh, menguji usability KMS Kedelai, serta mengembangkan KMS kedelai berdasarkan hasil pengujian usability. Manfaat Penelitian Dengan mengetahui tingkat ICT literacy dan karakteristik penyuluh dalam menggunakan ICT, maka dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengembangkan sistem dalam pertanian. KMS yang dikembangkan dapat digunakan dalam meningkatkan penyebaran informasi dan pengetahuan antara pakar, penyuluh, dan petani sehingga diharapkan mampu mendukung produktifitas pertanian kedelai di Indonesia. Ruang Lingkup Penelitian Beberapa ruang lingkup yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuesioner ICT literacy dan ketentuan derajat ICT bersumber pada framework ICT literacy ETS (2006) untuk penyuluh, pengujian usability KMS kedelai pada penyuluh dilakukan dengan metode observasi dan kuesioner. Pengukuran ICT literacy penyuluh dan pengujian usability KMS kedelai dilakukan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. TINJAUAN PUSTAKA KMS Kedelai KMS teknologi produksi telah dikembangkan merupakan pengembangan dari platform sistem informasi dan pendidikan kedelai (SIPEKSOY) yang telah dikembangkan oleh Atmoko (2014). SIPEKSOY merupakan sistem yang dikembangkan dengan menggunakan CMS (Content Management System) Drupal yang terdiri dari fitur manajemen isian, apps kedelai, pencarian artikel, site map,

16 guest book, quesioner, bahasa, berita populer, headline berita, penyuluh kedelai dan calender event. Pengembangan KMS teknologi produksi mengintegrasikan beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh tim KMS. Sistem ini dikembangkan dalam konteks teknologi produksi. Teknologi produksi dibagi kedalam beberapa submenu, yaitu varietas, teknologi budidaya, dan pengendalian OPT (hama, penyakit dan gulma). Sistem diimplementasikan berdasarkan AI dan blueprint KMS. Sistem ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP-MYSQL, penambahan Jquery, penambahan modul insert frame, dan penambahan blok pada CMS Drupal. Modul insert frame ditambahkan dengan tujuan agar dapat membuat format teks dalam bentuk insert frame sehingga mampu memuat halaman atau konten yang dibangun dengan PHP-MYSQL atau HTML. Sa diah (2015). Hasil implementasi dapat dilihat pada Gambar 1. 3 Gambar 1 Antarmuka hasil implementasi design KMS blueprint. ICT Literacy Penyuluh harus mempunyai ICT literacy yang memadai agar bisa mengikuti perkembangan teknologi. Menurut ETS (Educational Testing Service) (2006), ICT literacy adalah kemampuan individu dalam menggunakan teknologi digital, alat komunikasi dan kemampuan untuk mendefinisikan (define), mengakses (access), mengelola (manage), mengintegrasikan (integrate), mengevaluasi (evaluate), membangun informasi (create), dan mengkomunikasikan informasi (communicate). Definisi setiap komponen dapat dilihat pada Tabel 1. Di antara 7 komponen terdapat 5 komponen yang berfungsi dalam pengetahuan masyarakat, yaitu access, manage, evaluate, integrate dan create.

17 4 Tabel 1 Elemen kemampuan ICT literacy (ETS 2006) ICT Proficiency Define Access Manage Evaluate Integrate Create Communication Definisi Mengenali icon yang berhubungan dengan HP, komputer atau internet. Mengumpulkan atau mengambil informasi Mengelola informasi Menentukan kualitas, relevansi, manfaat dan efisiensi informasi Mengintegrasikan dan mempresentasikan informasi Menghasilkan informasi dengan cara mengadaptasi, menerapkan, dan merancang informasi. Komunikasi dengan ICT Pengujian Usability Usability adalah suatu atribut untuk menilai tingkat kemudahan antarmuka website digunakan, Nielsen (2012). Usability juga sering digunakan untuk meningkatkan kemudahan pengguna selama proses desain. Menurut Nielsen (2012), usability memiliki lima kriteria yang sangat penting yaitu: Learnability, merupakan tingkat kemudahan user dalam menggunakan produk tersebut saat pertama kalinya. Efficiency, merupakan tingkat kecepatan user dapat menyelesaikan tugastugasnya. Memorability, yaitu tingkat kemampuan user dalam mengingat langkahlangkah yang telah dilalui untuk menyelesaikan tugasnya. Errors, untuk mengetahui jumlah kesalahan yang dibuat oleh user, apa akibat kesalahan ini, dan bagaimana mereka memperbaiki kesalahan tersebut. Satisfaction, tingkat kepuasan user setelah menggunakan produk secara keseluruhan. Usability sangat penting untuk keberlangsungan sebuah website. Jika sebuah website tidak mudah digunakan dan gagal memberikan penjelasan atau informasi sulit dimengerti, orang-orang tidak akan lagi mengunjungi website tersebut. Pengujian usability diharapkan dapat meningkatkan performa website KMS Kedelai, sehingga penyuluh bisa menggunakannya dengan baik. Metode Pengujian Usability untuk Arsitektur Informasi Menurut Spencer (2010), pengujian usability untuk arsitektur informasi akan lebih banyak dilakukan pada labelling, desain navigasi, layout halaman dan konten. Persiapan yang harus dilakukan dalam pengujian arsitektur informasi, yaitu site yang akan diuji, skenario, dan partisipan. Pengujian ini terdiri atas metode Field Observation (observasi langsung), Questionnaire (kuesioner) dan Thinking Aloud. (Holzinger, 2005). Metode Thinking Aloud merupakan cara untuk memperhatikan secara terus menerus sikap tubuh dan ucapan yang ditunjukkan oleh seorang responden pada saat menggunakan aplikasi. Setelah pengujian usability selesai dilakukan, partisipan akan mengisi kuesioner usability. Questionnaire (post task kuesioner) digunakan

18 untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna. Informasi yang dikumpulkan biasanya berupa pendapat dan perasaan pengguna mengenai kemudahan dalam menggunakan dan mempelajari aplikasi. Penyuluhan Pertanian Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatankegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya (Kartasapoetra, 1987). Ada empat fungsi penyuluhan pertanian yaitu: 1. Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhannya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan. 2. Merupakan jembatan antara praktek atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani. 3. Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan nasional. 4. Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis. Penggunaan ICT oleh penyuluh akan membentuk e-agriculture yang melibatkan konseptualisasi, desain, pengembangan, evaluasi dan cara-cara inovatif untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungaan pedesaan dalam bidang pertanian. Behera et al. (2015). METODE 5 Mulai Penilaian ICT Literacy Merancang alat ukur usability Pengujian usability KMS Kedelai Menganalisis data hasil pengujian usability KMS sudah sesuai? Ya Sistem Layak Tidak Pengembangan KMS Selesai Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

19 6 Penilaian ICT Literacy Responden Penilaian ICT literacy responden, terdiri dari beberapa tahapan yaitu: a. Perancangan alat ukur ICT literacy dengan menggunakan kuesioner, berdasarkan elemen kemepuan ICT literacy (ETS, 2006) b. Pengumpulan data dilakukan di kantor Penyuluhan kecamatan Jalan Cagak, Ciater, Serang Panjang, Sagala Herang di Kabupaten Subang. Responden berjumlah 32 orang. c. Analisis data, setiap pertanyaan pada elemen kemampan ICT literacy dinilai berdasarkan kesesuaian dengan definisi setiap elemen, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Qi (%) =( n = 1Yi) X 100% (1) i n Qi adalah kontribusi pertanyaan ke-1. Yi adalah jawaban Ya dari responden ke-i n adalah banyaknya responden. Pelaksanaan pengisian kuesioner ICT literacy oleh penyuluh bisa dilihat dalam Gambar 3. Gambar 3 Pengisian kuesioner ICT literacy Merancang Alat Ukur Usability Merancang alat ukur usability yang akan digunakan, yaitu: a. Merancang skenario efektivitas, yaitu menyusun serangkaian tugas yang harus dikerjakan responden pada saat menggunakan aplikasi. Lembar observasi efektifitas adalah lembar observasi yang diisi oleh responden (penyuluh). Evaluasi efektifitas meliputi, membuka dan menemukan aplikasi, melakukan

20 registrasi dan login, membuka menu kedelai, membuka menu teknologi produksi, melakukan pencarian teknologi, membuka menu pengolahan hasil, mengisi buku tamu, dan menggunakan polling. b. Merancang skenario efisiensi. Lembar observasi efisiensi adalah lembar observasi yang diisi oleh observator untuk memastikan apakah KMS tepat dalam penggunaan waktu pada saat dioperasikan. Contoh evaluasi efisiensi adalah : Penyuluh mengetahui cara memindahkan kursor antar field Frekuensi penyuluh bertanya pada fasilitator c. Merancang post task kuesioner, yang terdiri dari kumpulan pertanyaan yang mencakup elemen learnability, effeciency, memorability, error, dan satisfaction. Pengujian Usability KMS Kedelai Responden melakukan aktivitas sesuai dengan skenario berdasarkan metode Thinking Aloud. Pertama-tama observator memberikan arahan mengenai langkahlangkah yang harus dikerjakan, lalu responden bekerja sesuai dengan skenario. Apabila responden telah selesai bekerja sesuai dengan skenarionya, maka responden akan memberikan penilaian terhadap KMS dengan mengisi kuesioner. Responden yang memenuhi syarat untuk pengujian usability adalah 11 orang, responden tersebut memiliki kemampuan ICT literacy yang cukup baik. Pelaksanaan pengujian usability KMS Kedelai bisa dilihat dalam Gambar 4. 7 Gambar 4 Pengujian usability KMS Kedelai Menganalisis Hasil Pengujian Usability Tingkat efektivitas dan efisiensi diukur dengan menggunakan user s succes rate (tingkat keberhasilan pengguna) yaitu presentase tugas yang diselesaikan dengan benar oleh pengguna. Kepuasan pengguna diukur dengan menggunakan skala

21 8 Likert 1-5, yaitu sangat mudah (5), mudah (4), cukup (3), tidak mudah (2), dan sangat tidak mudah (1). Tingkat efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Y = n i=1 n j=1 Xij n x m (2) Xij i j n m Y : nilai elemen ke-i, responden ke-j : elemen ke-i : responden ke-j : jumlah pertanyaan : jumlah responden : efektivitas, efisiensi, kepuasan Pengembangan KMS Kedelai Pengembangan KMS ini dilakukan jika nilai efektivitas, efisiensi, dan kepuasan rendah, maka ini mengindikasi masih ada kekurangan pada KMS. KMS kedelai akan dikembangkan sesuai dengan masukkan dari pengguna. Alat dan Bahan Responden adalah penyuluh pertanian yang bertugas di kabupaten Subang. Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal Februari Perangkat lunak yang digunakan adalah web KMS Kedelai. Perangkat keras yang digunakan adalah laptop dengan spesifikasi Processor core i3 2330M, 2.20 GHz, Memory 2 GB, sistem operasi Windows 7 Professional. Alat ukur yang digunakan terdiri atas kuesioner ICT literacy, skenario, lembar observasi, dan post task kuesioner untuk pengujian usability. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Jumlah responden untuk pengukuran ICT literacy adalah 32 orang, terdiri dari 91% laki-laki dan 9% perempuan. Dari 32 orang tersebut, 81% pernah mengikuti kursus dan 19% pernah mengikuti kursus, umumnya kursus yang pernah diikuti adalah kursus dalam bidang pertanian. Usia responden termuda adalah 20 tahun, sedangkan usia responden tertua adalah 59 tahun. Kuesioner untuk mengetahui karakteristik dan penilaian ICT lieracy dapat dilihat dalam lampiran 1. Gambar 5 menunjukkan klasifikasi usia dari responden.

22 9 Gambar 5 Grafik klasifikasi usia responden Tingkat pendidikan penyuluh sudah cukup tinggi. Sebagian besar responden berpendidikan sarjana (47%), beberapa diantaranya telah berpendidikan magister (6%). Pendidikan terendah adalah SMA (25%), dan yang berpendidikan diploma sebanyak 22%. Penggunaan dan Kepemilikan Alat ICT a. Handphone (HP) dan Smartphone Gambar 6 Grafik penggunaan dan kepemilikan HP Berdasarkan grafik pada gambar 6, bisa diketahui bahwa kepemilikan akan alat ICT pada penyuluh sudah dalam tahap baik, walaupun mereka tinggal di pedesaan. Sebagian besar penyuluh sudah terbiasa menggunakan handphone untuk mengakses internet. b. Komputer Tablet Dalam hal penggunaan tablet, ada 53% responden yang pernah menggunakan tablet, tetapi hanya 31% yang mempunyai tablet. Responden

23 10 paling banyak menggunakan tablet merk Advan (50%), diikuti dengan dengan penggunaan tablet merk Samsung sebanyak 30%, dan merk lainnya sebesar 20%. c. Personal Computer (PC) Hampir semua responden bisa menggunakan PC, dari 32 responden ada 94% yang sudah terbiasa menggunakan PC. 78% responden memiliki PC pribadi ataupun PC di kantor yang terhubung dengan internet. 72% responden sudah bisa mengakses internet di PC. Interaksi dengan internet merupakan aktivitas yang sudah sering dilakukan oleh responden dalam membaca dan mencari berita, sosial media, mengirim , upload, dan juga download. Responden sebagian besar menghabiskan waktu di batas minimal, yaitu kurang dari 1 jam untuk berinteraksi dengan internet (47%). Gambar 7 Grafik tujuan menggunakan internet Penyuluh sudah memahami pentingnya keberadaan internet dalam mendukung pengadaan informasi untuk kegiatan penyuluhan. 91% responden mengakses internet dengan tujuan untuk membaca dan mencari berita, terutama berita mengenai pertanian. 69% responden mengaskes internet untuk sosial media, baik sebagai hiburan ataupun menambah relasi dalam kegiatan penyuluhan. Selain itu, responden sudah terbiasa dalam menggunakan dan juga men-download berita, gambar, ataupun video. Penilaian ICT Literacy Responden a. Penilaian terhadap elemen kemampuan define Setiap elemen kemampuan diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang mewakili masing-masing elemen. Elemen kemampuan define diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap 8 pertanyaan pada kuesioner berupa 8 icon aplikasi. Persentase setiap pertanyaan untuk variabel define dengan 32 responden terdapat pada Tabel 2. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1.

24 11 Tabel 2 Hasil persentase pertanyaan variabel define Qi Variabel define Qi (%) Q1 Mengenal icon message di HP 100 Q2 Mengenal icon Phone book di HP 94 Q3 Mengenal icon call di HP 94 Q4 Mengenal icon Bluetooth 97 Q5 Mengenal icon Facebook 97 Q6 Mengenal icon Twitter 91 Q7 Mengenal icon Google 97 Q8 Mengenal icon Google Chrome 81 Jumlah (%) 94 Qi Q i (%) Q1 Q8 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-8 Sebagian besar responden mampu mengenali jenis-jenis icon pada kuesioner yang sangat signifikan dengan elemen define, seperti icon message, phonebook, dan bluetooth pada handphone. Begitupun dengan icon google search, dan facebook, responden sudah mengenalinya. Jenis icon yang kurang dikenali oleh responden adalah icon twitter dan icon google chrome, hal ini dikarenakan responden tidak menggunakan media sosial twitter dan menggunakan browser selain google chrome. b. Penilaian terhadap elemen kemampuan access Elemen access diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap 6 pertanyaan yang mewakili kemampuan dalam mengakses informasi yang diperlukan dalam lingkungan digital. Persentase setiap pertanyaan untuk variabel access dengan 32 responden terdapat pada Tabel 3. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1. Tabel 3 Hasil presentase pertanyaan variabel access Qi Variabel access Qi (%) Q1 Bisa membuka program MS-Word? 100 Q2 Bisa membuka browser? 94 Q3 Bisa membuka alamat Google? 94 Q4 Bisa membuka Facebook? 94 Q5 Bisa membuka ? 94 Q6 Bisa membuka situs berita di internet? 94 Jumlah 95 Qi Qi (%) Q1 Q8 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-8

25 12 Kemampuan access adalah kemampuan dasar seseorang dalam mengaktifkan suatu aplikasi. Sebagian besar responden sudah memahami bagaimana cara membuka suatu aplikasi di smartpone ataupun personal computer. Hampir semua responden sudah terampil dalam menggunakan MS Word, membuka browser, dan juga dalam menggunakan media sosial. c. Penilaian terhadap elemen kemampuan manage Elemen manage diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap 9 pertanyaan yang mewakili kemampuan untuk mengelola informasi supaya mudah didapatkan. Persentase setiap pertanyaan pada variabel manage dengan 32 responden tertera pada Tabel 4. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1. Tabel 4 Hasil persentase setiap pertanyaan pada variabel manage Qi Variabel manage Qi (%) Q1 Bisa mengganti nada dering di HP 100 Q2 Bisa mengatur tampilan layar HP 97 Q3 Bisa copy-paste teks 94 Q4 Bisa copy-paste gambar 88 Q5 Bisa mengubah huruf di MS Word 94 Q6 Bisa menyimpan file 88 Q7 Bisa mengubah nama file 94 Q8 Bisa menghapus file 91 Q9 Bisa membuat folder 91 Jumlah (%) 93 Qi Qi (%) Q1 Q8 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-8 Responden sudah bisa mengelola informasi, seperti mengatur nada dering dan juga mengganti tampilan layar HP. Responden yang terbiasa menggunakan komputer lebih terampil dalam mengatur file, baik itu dari mulai menyimpan file, mengganti nama file, dan menghapus file. d. Penilaian terhadap elemen kemampuan evaluate Elemen kemampuan evaluate diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap 2 pertanyaan berupa grafik, Tabel dan gambar. Persentase setiap pertanyaan pada variabel evaluate dengan 32 responden tertera pada Tabel 5. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1.

26 13 Tabel 5 Hasil persentase pertanyaan pada variabel evaluate Qi Variabel evaluate Qi (%) Q1 Bisa memahami grafik 88 Q2 Bisa melihat gambar yang lebih baik 69 Jumlah (%) 84 Qi Qi (%) Q1 Q2 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-2 Responden sudah mempunyai kemampuan yang memadai dalam memahami informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel. Responden berpendapat bahwa data grafik lebih mudah dipahami dibandingkan dengan data tabel. e. Penilaian terhadap elemen kemampuan integrate Elemen integrate diukur dengan menguji pengetahuan responden dengan 6 pertanyaan yang berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan alat digital untuk meringkas, membandingkan, dan membedakan informasi dari berbagai sumber. Persentase setiap pertanyaan pada variabel integrate dengan 32 responden tertera pada Tabel 6. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1. Tabel 6 Hasil persentase pertanyaan pada variabel integrate Qi Variabel integrate Qi (%) Q1 Bisa mengambil foto dengan kamera HP 97 Q2 Bisa mengirim gambar melalui HP 100 Q3 Bisa menyisipkan gambar di MS-Word 81 Q4 Bisa menggabungkan teks dan gambar dalam satu file 84 Q5 Bisa mengunduh file di internet 81 Q6 Bisa attach file di 72 Jumlah (%) 86 Qi Qi (%) Q1 Q6 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-6 Responden sudah memiliki kemampuan untuk mengambil foto dan mengirim gambar melalui HP, sebagian besar responden juga sudah mampu untuk menyisipkan gambar, serta menggabungkan teks dan gambar dalam satu file di MS Word. Selain itu, responden sudah mampu untuk mengunduh file, dan mengirim file di . f. Penilaian terhadap elemen kemampuan create Elemen create diukur dengan menguji pengetahuan responden terhadap 6 pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan menerapkan, mendesain, atau

27 14 membangun informasi dalam lingkungan digital. Persentase setiap pertanyaan pada variabel create dengan 32 responden tertera pada Tabel 7. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1. Tabel 7 Hasil persentase pertanyaan pada variabel create Qi Variabel create Qi (%) Q1 Bisa membuat pesan atau SMS 97 Q2 Bisa membuat kontak baru 100 Q3 Bisa meng-edit foto di komputer 81 Q4 Bisa membuat tabel di MS-Excel 84 Q5 Bisa membuat 88 Q6 Bisa membuat status di Facebook 88 Jumlah (%) 90 Qi : pertanyaan ke-i Qi (%) : persentase pertanyaan ke-i Q1 Q6 : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-6 Responden sudah mampu untuk untuk membuat SMS dan membuat kontak baru. Selain itu dalam kemampuan menggunakan internet dan komputer, hampir semua responden bisa meng-edit foto, membuat tabel, membuat akun dan juga membuat status di facebook. g. Penilaian terhadap elemen kemampuan communication Elemen kemampuan communication diukur dengan menguji pengetahuan terhadap 5 pertanyaan yang berkaitan dengan menyebarkan informasi dalam format digital. Persentase setiap pertanyaan pada variabel communication dengan 32 responden tertera pada Tabel 8. Format pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran 1. Tabel 8 Hasil persentase pertanyaan pada variabel communication Qi Variabel communication Qi (%) Q1 Bisa mengirim SMS 100 Q2 Bisa mengirim 84 Q3 Bisa chatting di facebook 88 Q4 Bisa mengirim file melalui 88 Q5 Sering menggunakan HP untuk menelepon 100 Jumlah 92 Qi Qi (%) Q1 Q5 : pertanyaan ke-i : persentase pertanyaan ke-i : pertanyaan ke-1 sampai dengan ke-5 Responden sudah terbiasa dalam menggunakan HP untuk menelepon, mengirim SMS, dan mengirim . Kemampuan dalam melakukan chatting dan mengirim file juga sudah cukup baik.

28 Hasil pengukuran terhadap ketujuh elemen kemampuan ICT literacy dapat dilihat pada Gambar Gambar 8 Grafik hasil pengukuran ketujuh elemen kemampuan ICT literacy Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penyuluh di kecamatan Ciater, Jalan Cagak, Serang Panjang, dan Sagala Herang mempunyai ICT literate dengan memperoleh nilai yang tinggi. Hal ini disebabkan karena penyuluh sudah terbiasa menggunakan media komputer, handphone dan dalam mengakses internet. Pengujian Usability KMS Kedelai Evaluasi Efektivitas Skenario efektifitas adalah lembar skenario untuk mengetahui kesesuaian antara KMS kedelai dan penyuluh sebagai responden. Hasil pengukuran efektivitas pada pengujian usability dapat dilihat dalam Tabel 9. Format kuesioner evaluasi efektifitas dapat dilihat dalam lampiran 5. Tabel 9 Observasi dan hasil efektivitas uji ke-1 dari 11 responden Elemen evaluasi efektivitas Hasil* Skenario F00-Membuka dan menemukan aplikasi Penyuluh berhasil menemukan web KMS kedelai 5.0 Penyuluh berhasil membuka web KMS kedelai 5.0 Skenario F01-Melakukan registrasi dan login Penyuluh berhasil menggunakan tombol buat akun baru 5.0 Penyuluh berhasil mengisi nama 5.0 Penyuluh berhasil mengisi alamat 5.0 Penyuluh berhasil mengisi kode captcha 5.0 Penyuluh berhasil mengisi user id 5.0 Penyuluh berhasil mengisi sandi 5.0 Skenario F02-Membuka menu Kedelai Penyuluh bisa membuka halaman kedelai 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman biji 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman batang 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman daun 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman polong 5.0

29 16 Elemen evaluasi efektivitas Hasil* Penyuluh bisa membuka halaman asal usul 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman stadia pertumbuhan kedelai 4.3 Penyuluh bisa membuka halaman taksonomi 4.6 Penyuluh bisa membuka halaman daftar artikel 4.4 Penyuluh bisa membuka halaman aplikasi kedelai 4.3 Skenario F03-Membuka menu Teknologi produksi Penyuluh bisa membuka halaman teknologi produksi 5.0 Penyuluh bisa membuka halaman teknologi budidaya kedelai 5.0 lahan jenuh air Penyuluh bisa membuka halaman teknologi budidaya kedelai 5.0 lahan kering Penyuluh bisa membuka halaman teknologi budidaya kedelai 5.0 lahan kering masam Penyuluh bisa membuka halaman teknologi budidaya kedelai 5.0 lahan lebak Penyuluh bisa membuka halaman teknologi budidaya kedelai 5.0 lahan sawah Penyuluh bisa membuka melakukan download file 4.4 Penyuluh bisa memilih jenis gulma 4.3 Penyuluh bisa membuka halaman metode pengendalian gulma 4.2 Penyuluh bisa menggunakan menu teknologi pengendali 4.4 Penyuluh bisa memilih jenis hama kedelai 4.5 Penyuluh bisa memilih jenis identifikasi hama 4.3 Skenario F04-Aplikasi Pencarian Teknologi Produksi Penyuluh berhasil memilih menu pencarian teknologi produksi 4.4 Penyuluh berhasil memilih jenis lahan 4.5 Penyuluh berhasil memilih jenis tanah 4.2 Penyuluh berhasil memilih informasi pra panen 4.4 Penyuluh berhasil menekan tombol cari informasi 5.0 Skenario F05 Membuka menu Pengolahan Hasil Penyuluh bisa membuka menu pengolahan hasil 3.0 Penyuluh bisa membuka menu fermentasi 2.8 Penyuluh bisa membuka menu non fermentasi 2.8 Skenario F06-Mengisi Buku Tamu Penyuluh berhasil mengisi nama lengkap 5.0 Penyuluh berhasil mengisi alamat 5.0 Penyuluh berhasil mengisi data pekerjaan 5.0 Penyuluh berhasil mengisi no telp/hp 5.0 Penyuluh berhasil mengisi alamat tempat tinggal 5.0 Penyuluh berhasil menekan tombol submit 5.0 Skenario F07-Menggunakan Polling Penyuluh bisa menentukan pilihan polling 5.0 Penyuluh berhasil menekan tombol pilih 5.0 Penyuluh dapat menggunakan tombol polling lama 5.0 Nilai efektivitas 4.5 * Nilai Skala Likert 1-5

30 Pada Tabel 9 bisa diketahui, bahwa efektivitas responden dalam mengoperasikan KMS kedelai sudah baik. Responden bisa membuka menu-menu yang ada dalam KMS kedelai, juga bisa melakukan entry data untuk login, walaupun menu login bagi responden letaknya tidak langsung terlihat jelas. Responden juga cukup baik dalam pengisian buku tamu. Nilai efektivitas yang rendah terjadi pada menu pengolahan hasil, dikarenakan dalam menu tersebut ada sub menu yang masih kosong sehingga responden menganggap itu sebagai bagian yang error dalam KMS kedelai. Nilai efektivitas berada pada angka 4.5, dan dengan angka tersebut bisa diketahui bahwa efektivitas KMS kedelai berada dalam kategori sangat mudah. Evaluasi Efisiensi Skenario efisiensi merupakan lembar observasi yang digunakan oleh observator dalam menilai seberapa cepat responden bisa mengerjakan tugasnya, dan juga seberapa sering responden mengajukan pertanyaan pada observator. Hasil pengukuran efektivitas pada pengujian usability dapat dilihat dalam Tabel 10. Format kuesioner evaluasi efisiensi dapat dilihat dalam lampiran 6. Tabel 10 Lembar observasi dan hasil efisiensi Elemen Evaluasi Efisiensi Hasil* Skenario F00-Membuka dan menemukan aplikasi Penyuluh berhasil memilih shortcut yang benar saat membuka 4.5 KMS untuk pertama kali Penyuluh mampu mengerjakan tanpa error 4.5 Pada saat terjadi error penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.8 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 3.3 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 3.3 Skenario F01-Melakukan registrasi dan login Penyuluh mengetahui cara memindahkan kursor antar field 4.7 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.8 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 3.0 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 3.0 Skenario F02-Menggunakan menu kedelai Penyuluh memahami informasi kedelai 4.1 Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 3.7 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.7 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 3.3 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 3.3 Skenario F03-Menggunakan menu teknologi produksi Penyuluh memahami informasi teknologi produksi 4.0 Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 3.8 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.7 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 3.1 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 3.1 Skenario F04-Menggunakan menu pencarian teknologi produksi Penyuluh memahami informasi pencarian teknologi produksi

31 18 Elemen Evaluasi Efisiensi Hasil* Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 3.7 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.7 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 2.7 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 2.8 Skenario F05-Menggunakan menu Pengolahan hasil Penyuluh memahami pengolahan hasil 4.0 Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 3.5 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 3.5 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 2.9 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 2.9 Skenario F06-Mengisi buku tamu Penyuluh mengetahui cara memindahkan kursor antar field 4.8 Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 4.4 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 4.4 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 4.4 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 4.4 Skenario F07-Menggunakan fasilitas polling Penyuluh memahami cara memilih polling 4.5 Error yang dilakukan penyuluh hanya sedikit 4.2 Pada saat terjadi error, penyuluh dengan mudah mengatasinya 4.2 Frekuensi penyuluh bertanya pada observator rendah 4.2 Frekuensi panduan dan bantuan dari observator rendah 4.4 Nilai efisiensi 3.4 *Nilai Skala Likert 1-5 Dari Tabel 10, bisa dilihat bahwa nilai efisiensi berada pada angka 3.4 yang mengindikasi efisiensi pada KMS kedelai berada dalam ketegori mudah. Frekuensi penyuluh dalam bertanya dan meminta bantuan dari observator sangat mempengaruhi penilaian evaluasi efisiensi. Jika pertanyaan semakin banyak diajukan oleh responden, nilai efisiensi yang didapat bernilai rendah. Jika semakin sedikit pertanyaan yang disampaikan responden atau tidak ada pertanyaan sama sekali dikarenakan responden mengerti akan tugasnya, maka nilai efisiensi yang didapat bernilai tinggi. Penilaian Tingkat Kepuasan Responden akan mengisi kuesioner usability, setelah selesai mengerjakan seluruh langkah yang harus dilakukan dalam skenario efektivitas. Usability harus mencakup 5 komponen yaitu learnability, efficiency, memorability, error, dan satisfaction (Nielsen, 2012). Tabel 11 merupakan hasil penilaian responden terhadap KMS kedelai secara keseluruhan. Format kuesioner pengujian usability dapat dilihat dalam lampiran 2.

32 19 Tabel 11 Persentase nilai kepuasan 11 responden pada uji ke-1 No Parameter Hasil* 1 Learnability Teks yang digunakan dalam web tersebut jelas bagi Anda Warna teks sudah sesuai untuk web tersebut Menu yang ada mudah untuk dipahami Kalimat yang digunakan mudah dipahami Nilai Learnability Efficiency Struktur menu sudah sistematis Menu dapat tampil dengan cepat pada saat diklik Adanya pemberitahuan mengenai format file pada saat akan men-download Nilai efficiency Memorability Nama halaman web (URL) mudah dingat Alamat web ditulis dengan huruf kecil Gejala serangan dapat diketahui dari pemilihan hama Dalam konsultasi kedelai terdapat menu polling Dalam halaman web, terdapat fitur Event Calendar Nilai memorability Error 13 Tidak terdapat error link dalam web tersebut Terdapat pesan yang jelas dalam error link Semua menu memberikan respon pada saat diklik Nilai Error Satisfaction Anda ingin mengunjungi web ini kembali Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam 4.5 web ini 18 Informasi yang ditampilkan dalam web ini up to date 4.5 (terkini) 19 Anda akan mengajak teman Anda untuk membuka web ini Nilai Satisfaction Nilai Kepuasan 3.7 * Nilai Skala Likert 1-5 Dalam tabel 11 bisa diketahui nilai usability berada pada angka 3.7, dan ini menandakan bahwa responden menilai KMS kedelai mudah untuk dioperasikan. Responden juga mempunyai keinginan untuk membuka kembali KMS kedelai dan dan juga sudah ada keinginan untuk menyampaikan KMS kedelai kepada rekanrekan sesama penyuluh.

33 20 Nilai yang didapat dari evaluasi efektivitas, evaluasi efisiensi, dan evaluasi tingkat kepuasan, terdapat dalam tabel 12. Tabel 12 Nilai efektivitas, efisiensi, dan tingkat kepuasan KMS kedelai No Evaluasi Hasil 1 Efektivitas Efisiensi Tingkat kepuasan 3.7 Berdasarkan nilai evaluasi yang didapat, yaitu nilai efektivitas sebesar 4.5, nilai efisiensi sebesar 3.4, dan tingkat kepuasan sebesar 3.7 yang mengindikasi bahwa KMS kedelai bisa diterapkan dalam kegiatan penyuluhan. Penyuluh sudah mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan KMS sebagai media dalam mendapatkan dan menyebarkan informasi mengenai pertanian. Pengembangan KMS Kedelai Berdasarkan Rekomendasi Penyuluh Berdasarkan pengujian usability, maka dapat diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan pokok penyuluh dalam menunjang informasi mengenai kedelai. Pengembangan KMS yang telah direalisasikan berdasarkan rekomendasi penyuluh adalah sebagai berikut : Tabel 13 Realisasi dari rekomendasi penyuluh Kode Rekomendasi Realisasi Gambar R1 Penggunaan huruf yang lebih jelas Gambar 9 dalam setiap artikel dan materi R2 Adanya link ke forum dari tiap materi Gambar 10 R3 Adanya penambahan gambar pada Gambar 11 menu morfologi kedelai R4 Tata letak login yang harus terlihat Gambar 12 lebih jelas di beranda. R5 Penambahan fasilitas download file presentasi R6 Penambahan menu informasi pasar Untuk R5 tidak terealisasi karena penambahan file presentasi harus disisipkan melalui proses coding, tidak bisa langsung melalui halaman akses administrator. Sedangkan R5 tidak terealisasi karena dalam menambahkan informasi perlu meneliti alur dari mulai masa panen sampai dengan konsumen terakhir yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Realisasi penggunaan huruf yang lebih jelas dalam setiap artikel dan materi dapat dilihat dalam gambar 9.

34 21 Gambar 9 Perubahan tampilan huruf pada morfologi kedelai Pada tiap materi morfologi ditambahkan link menuju forum, dengan tujuan memudahkan penyuluh untuk bertanya atau berdiskusi mengenai menu morfologi kedelai. Gambar 10. Gambar 10 Penambahan link menuju forum pada menu morfologi Penambahan gambar pada menu morfololgi merupakan rekomendasi yang banyak disampaikan oleh penyuluh. Gambar 11. Gambar 11 Penambahan gambar pada menu morfologi

35 22 Tata letak login yang berubah posisi ke posisi sidebar lebih atas, akan memudahkan penyuluh dalam melakukan login ataupun sign up. Gambar 12. Gambar 12 Perubahan tata letak login Secara keseluruhan KMS Kedelai yang usable terdiri dari beberapa menu utama, yaitu kedelai, teknologi produksi, pengelolaan hasil, konsultasi kedelai, dan manajemen situs. Gambar 13. Gambar 13 Tampilan KMS Kedelai yang usable

36 23 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penyuluh pertanian sudah mempunyai kemampuan yang memadai dalam ICT literate yang mencakup komponen define, access, manage, evaluate, create, integrate dan communication. Penyuluh yang menjadi responden adalah penyuluh berusia 20 sampai dengan 59 tahun. Kepemilikan HP mencapai 100% dan (91%) penyuluh sudah terbiasa mengakses internet melalui HP. Dalam hal pengujian usability KMS kedelai, sebagian besar penyuluh sudah bisa mengoperasikan KMS kedelai dengan baik. Nilai efektifitas berada dalam tahap sangat mudah (4.5), dan nilai efisiensi berada dalam tahap mudah (3.7). Nilai tingkat kepuasan yang didapat adalah 3.7 melalui pengujian usability ini bisa diketahui, bahwa penyuluh sangat responsif dengan keberadaan KMS kedelai dan menganggap KMS secara keseluruhan mudah untuk dioperasikan. Saran yang terkumpul dari penyuluh merupakan bahan utama bagi pengembangan KMS kedelai sehinga KMS akan menjadi semakin usable, sesuai dengan kebutuhan Saran Pengambilan sampel ICT literacy untuk penelitian selanjutnya, bisa dilakukan secara online, sehingga tampilan gambar bisa tampil lebih jelas. Setelah pengembangan KMS dilakukan berdasarkan pengujian usability yang pertama, KMS kedelai bisa diujikan kembali pada pengujian usability yang ke-2. Dengan dilakukannya pengujian usability ke-2, nantinya bisa diketahui apakah nilai usability ada peningkatan atau tidak. Media sosial juga perlu dihubungkan dengan dengan KMS kedelai ini, supaya penyebaran informasi mengenai kedelai semakin mudah dilakukan. Pencarian semantik bisa diterapkan agar user mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

37 24 DAFTAR PUSTAKA Anwas EOM Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyuluh dalam Pemanfaatan Media. Jurnal Komunikasi Pembangunan. Institut Pertanian Bogor Atmoko WD Pembangunan Distibusi Drupal untuk Sistem Informasi dan Pendidikan Kedelai (SIPEKSOY) secara modular [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Behera, BS et al. (2015). E-Governance Mediated Agriculture for Sustainble Life in India. Di dalam: ICCC-2015; Odisha (IN): Elsevier. hlm [ETS] Educational Testing Service Digital transformation a framework for ICT literacy. A Report of the International ICT literacy Panel. [Internet] [Di unduh 2015 Juni 17][dapat diakses di http: // / Media/ Research / pdf / ICTREPORT.pdf] Galin, Daniel Software Quality Assurance From Theory From Implementation. Pearson. Gozali I Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Holzinger A Usability engineering methods for software developers. Communications of the ACM. 48(1). Kartasapoetra AG Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta (ID): Bina Aksara. Krug S Don t Make Me Think! A Common Sense Approach to Web Usability. 2nd ed. California (US): New Riders Publishing Morville P, Rosenfeld L Information Architecture for the world wide web. USA: O Reilly. Naik, Khirasagar Software Testing And Quality Assurance. New Jersey: A John Wiley & Sons Inc. Nielsen J Usability 101: Introduction to usability. Alertbox. [Internet].[diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada articles/usability-101-introduction-to-usability/. Nurhadryani Y, Sianturi SK, Hermadi I, Khotimah H Pengujian Usability untuk Meningkatkan Antarmuka Aplikasi Mobile. Jurnal Ilmu Komputer Agri- Informatika. 2(2): Saputra E Usability Testing Untuk Mengukur Penggunaan Website Inspektorat Kota Palembang. Jurnal Teknik Informatika Universitas Bina Darma. Spencer D A Practical Guide to Information Architecture. Penarth (UK): Five Simple Steps. Sa diah H Knowledge Management System untuk Kedelai [tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor. Yuniar H Pembangunan Sistem Manajemen Pengetahuan Hama Kedelai pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

38 LAMPIRAN

39 26 Lampiran 1. Kuesioner ICT Literacy KUESIONER ICT LITERACY PENYULUH DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 Mohon kesediaan Bapak/Saudara/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Jawaban tidak bernilai benar atau salah, dan jawaban yang jujur sangat membantu untuk keberhasilan penelitian ini. Terima kasih atas partisipasi Anda. A. Karakteristik Responden Nama Lengkap : Usia :...Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP c. SMA d. S1 e. S2 g. Lainnya... Apakah Anda pernah mengikuti kursus : Ya/Tidak B. Kepemilikan Gadget Isilah dengan tanda centang ( ) Pertanyaan 1 Handphone/smartphone 1.1 Apakah Anda menggunakan HP? Jenis HP yang Anda gunakan adalah: a. Smartphone b. Handphone biasa 1.2 Merk HP yang Anda gunakan adalah Apakah Anda pernah mengakses internet di HP? Ya Jawaban Tidak 2 Tablet 2.1 Apakah Anda pernah menggunakan tablet? 2.2 Apakah Anda mempunyai tablet? Merk tablet yang Anda gunakan adalah Apakah Anda pernah mengakses internet di Tablet? 3 Komputer/PC 3.1 Apakah Anda sering menggunakan komputer? 3.2 Apakah komputer Anda terhubung dengan internet? 3.3 Apakah Anda bisa menggunakan internet?

40 27 C. Interaksi dengan Internet Isilah dengan tanda silang (X) 1. Apakah Anda sering menggunakan internet? a. Ya b. Tidak 2. Dengan apa Anda sering mengakses internet? a. HP/Smartphone c. Komputer di rumah b. Tablet d. Komputer di Warung Internet 3. Apa yang Anda sering lakukan pada saat mengakses internet? a. Mencari dan membaca berita b. Mengakses social media c. Megirim d. Download lagu, gambar dan video e. Lainnya Berapa lama Anda menggunakan internet dalam sehari? a. Kurang dari 1 jam b. 1 jam sampai dengan 3 jam c. 3 jam sampai dengan 5 jam d. Lebih dari 5 jam D. Elemen kemampuan ICT Literacy Isilah dengan tanda centang ( ) Kemampuan Define Apakah Anda mengenal gambar Ya Tidak pada HP seperti tampak berikut ini : 1 Sebutkan Sebutkan... Sebutkan... Sebutkan... Sebutkan... Sebutkan... Sebutkan...

41 28 Kemampuan Define Apakah Anda mengenal gambar pada HP seperti tampak berikut ini : 8 Ya Sebutkan... Tidak Kemampuan Access Pertanyaan : Ya Tidak 1 Apakah anda bisa membuka program MS-Word? 2 Apakah anda bisa membuka browser? 3 Apakah anda bisa membuka alamat Google? 4 Apakah anda bisa membuka Facebook? 5 Apakah anda bisa membuka ? 6 Apakah anda bisa membuka situs berita di internet? Kemampuan Manage Pertanyaan : Ya Tidak 1 Apakah Anda bisa mengganti nada dering HP? 2 Apakah Anda bisa mengatur tampilan layar HP? 3 Apakah Anda bisa copy-paste teks? 4 Apakah Anda bisa copy-paste gambar? 5 Apakah Anda bisa merubah huruf di MS-Word? 6 Apakah Anda bisa menyimpan file? 7 Apakah Anda bisa mengubah nama file? 8 Apakah Anda bisa menghapus file? 9 Apakah Anda bisa membuat folder? Kemampuan Evaluate Pertanyaan: Ya Tidak Apakah grafik lebih mudah di pahami daripada Tabel? Produk Penjualan 1 Penjualan 2 Penjualan 3 A A A A

42 Kemampuan Evaluate Pertanyaan: Ya Tidak 29 Apakah gambar 2 lebih baik dari gambar 1? Gambar 1 Gambar 2 Kemampuan Integrate Pertanyaan : Ya Tidak 1 Apakah Anda pernah mengambil foto dengan kamera HP? 2 Apakah Anda pernah mengirim gambar melalui HP? 3 Apakah Anda bisa menyisipkan gambar di MS- Word? 4 Apakah Anda bisa menggabungkan teks dan gambar alam satu file? 5 Apakah Anda pernah mengunduh file di internet? 6 Apakah Anda pernah attach file di ? Kemampuan Create Pertanyaan : Ya Tidak 1 Apakah Anda bisa membuat pesan atau SMS? 2 Apakah Anda bisa membuat kontak baru? 3 Apakah Anda bisa meng-edit foto di komputer 4 Apakah Anda pernah membuat Tabel di MS-Excel? 5 Apakah Anda pernah membuat akun ? 6 Apakah Anda pernah membuat status di Facebook?

43 30 Kemampuan Communication Pertanyaan : Ya Tidak 1 Apakah Anda bisa mengirim SMS? 2 Apakah Anda pernah mengirim file? 3 Apakah Anda pernah chatting di Facebook? 4 Apakah Anda bisa mengirim ? 5 Apakah Anda sering menggunakan HP untuk menelepon?

44 31 Lampiran 2. Kuesioner Usability KMS Kedelai KUESIONER USABILITY KMS KEDELAI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 Mohon kesediaan Bapak/Saudara/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Jawaban tidak bernilai benar atau salah, dan jawaban yang jujur sangat membantu untuk keberhasilan penelitian ini. Terima kasih atas partisipasi Anda. Beri tanda centang ( ) untuk jawaban pilihan Anda SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju Nama Lengkap : Usia :...Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan No Pertanyaan SS S C TS STS Learnability 1 Teks yang digunakan dalam web tersebut jelas bagi Anda 2 Warna teks sudah sesuai untuk web tersebut 3 Menu yang ada mudah untuk dipahami 4 Terdapat menu download dalam web tersebut Efficiency 5 Struktur menu sudah sistematis 6 Menu dapat tampil dengan cepat pada saat diklik 7 Adanya pemberitahuan mengenai format file pada saat akan mendownload Memorability 8 Nama halaman web (URL) mudah dingat

45 32 No Pertanyaan SS S C TS STS 9 Alamat web ditulis dengan huruf kecil 10 Gejala serangan dapat diketahui dari pemilihan hama 11 Dalam konsultasi kedalai terdapat menu polling 12 Dalam halaman web, terdapat fitur event calendar Error 13 Tidak terdapat link error dalam web tersebut 14 Terdapat pesan jelas dalam link error tersebut 15 Semua menu memberikan respon pada saat diklik Satisfaction 16 Anda ingin mengunjungi web ini kembali. 17 Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam web ini 18 Informasi yang ditampilkan dalam web ini up to date (terkini) 19 Anda akan mengajak teman Anda untuk membuka web ini. Tuliskan menu yang Anda butuhkan, tetapi belum Anda temui dalam halaman ini

46 33 Lampiran 3. Skenario Pengujian Black Box KMS Kedelai 1. Skenario Pengujian Registrasi No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Pengisian nama anggota Adanya keterangan ketentuan pengisian nama 2 Pengisian Adanya keterangan ketentuan pengisian 3 Pengisian kode captcha Teks terlihat jelas 2. Skenario Pengujian login No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Login User Tampil keterangan X nama user 3. Skenario Pengujian Morfologi Kedelai No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Pilih menu akar Tampil menu akar 2 Pilih menu batang Tampil menu batang 3 Pilih menu biji Tampil menu biji 4 Pilih menu daun Tampil menu daun 5 Pilih menu polong Tampil menu polong 6 Pilih menu asal usul Tampil menu asal usul 7 Pilih menu stadia Tampil menu stadia pertumbuhan pertumbuhan 8 Pilih menu taksonomi Tampil menu 9 Pilih menu aplikasi kedelai taksonomi Tampil menu aplikasi kedelai X 4. Skenario Pengujian Teknologi produksi No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Pilih budidaya lahan Tampil materi budidaya jenuh air lahan jenuh air 2 Pilih budidaya lahan Tampil materi budidaya kering lahan kering 3 Pilih budidaya lahan Tampil materi budidaya kering masam lahan kering masam 4 Pilih budidaya lahan lebak Tampil materi budidaya lahan lebak

47 34 No Skenario Pengujian Harapan Hasil 5 Pilih budidaya lahan Tampil materi budidaya sawah lahan sawah 6 Pilih download file Bisa download file 7 Pilih gulma Tampil pilihan gulma dan materi gulma 8 Pilih metode Tampil pilihan metode pengendalian gulma pengendalian gulma dan materinya 9 Pilih jenis hama kedelai Tampil pilihan jenis hama kedelai 10 Pilih jenis identifikasi Tampil pilihan jenis hama 11 Pilih teknologi pengendali identifikasi hama Tampil pilihan teknologi pengendali 5. Skenario Pengujian Pencarian Teknologi Produksi No Skenario Harapan Hasil Pengujian 1 Pilih jenis lahan Tampil pilihan lahan 2 Pilih jenis tanam Tampil pilihan tanam 3 Pilih informasi tanam Tampil pilihan informasi tanam 4 Pilih tombol cari Tampil informasi informasi yang sesuai dengan lahan, jenis tanah, dan informasi yang dipilih 6. Skenario Pengujian Pengolahan Hasil No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Pilih menu soygurt Tampil materi cara membuat soygurt 2 Pilih menu tauco Tampil materi cara membuat tauco 3 Pilih menu keju Tampil materi cara membuat keju 4 Pilih menu kecap Tampil materi cara membuat kecap 5 Pilih menu tempe Tampil materi cara membuat tempe X 6 Pilih menu sari Tampil materi cara kedelai hitam membuat sari kedela hitam 7 Pilih menu tahu Tampil materi cara membuat tahu

48 35 No Skenario Pengujian Harapan Hasil 8 Pilih menu susu Tampil materi cara kedelai membuat susu kedelai 9 Pilih menu tepung Tampil materi cara kedelai membuat tepung kedelai 7. Skenario pengujian konsultasi kedelai No Skenario Pengujian Harapan Hasil 1 Pengisian buku tamu Tampil form buku tamu 2 Tekan tombol submit Tampil list hasil X pengisian buku tamu 3 Pilih menu penyuluh Tampil data penyuluh 4 Pilih menu hubungi Tampil kontak X penyuluh penyuluh 5 Pilih forum kedelai Tampil forum kedelai 6 Pilih menu lihat Tampil hasil polling polling

49 36 Lampiran 4. Skenario Penggunaan KMS Kedelai Nama Lengkap : Usia :...Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan No Langkah Catatan 1 Double click icon server2go untuk membuka KMS Kedelai 2 Aktifkan Internet Explorer, lengkapi URL sebagai berikut: 3 Lakukan registrasi, pilih link buat akun baru a. Isikan nama, alamat , dan captcha b. Klik tombol akun baru 4 Melakukan Login a. Isi nama dan kata sandi b. Klik login 5 Menggunakan Menu Kedelai, klik link kedelai a. Buka menu Akar b. Buka menu Biji c. Buka menu Batang d. Buka menu Daun e. Buka menu Polong f. Buka menu Asal Usul g. Buka menu Stadia Pertumbuhan Kedelai h. Buka menu Taksonomi i. Buka menu Daftar Artikel

EVALUASI USABILITAS DAN ANALISIS PENGALAMAN PENGGUNA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN KOMODITAS KEDELAI UNTUK PENYULUH

EVALUASI USABILITAS DAN ANALISIS PENGALAMAN PENGGUNA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN KOMODITAS KEDELAI UNTUK PENYULUH Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 EVALUASI USABILITAS DAN ANALISIS PENGALAMAN PENGGUNA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN KOMODITAS KEDELAI UNTUK PENYULUH

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN USABILITY UNTUK MENINGKATKAN ANTARMUKA APLIKASI MOBILE SUSY KATARINA SIANTURI

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN USABILITY UNTUK MENINGKATKAN ANTARMUKA APLIKASI MOBILE SUSY KATARINA SIANTURI i PERANCANGAN DAN PENGUJIAN USABILITY UNTUK MENINGKATKAN ANTARMUKA APLIKASI MOBILE SUSY KATARINA SIANTURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi atau content

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian ini adalah sebuah LMS yang berbasis website yang terintegrasi dengan aplikasi berbasis windows melalui sistem API, website ini dibangun dengan dukungan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Gambar 4.1 Skema Implementasi Sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Gambar 4.1 Skema Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi tentang implementasi dan evaluasi dalam pengembangan aplikasi berbasis web. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan pada bab ini akan ditunjukkan pada

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING Lucky Satrya Wiratama Fakultas Teknik Elektro dan Informatika, Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan secara rinci, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Implementasi merupakan tahap membuat aplikasi sehingga

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 109 7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen pengetahuan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi adalah tahap penerapan aplikasi yang dibuat sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis dan

BAB IV IIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis dan BAB IV IIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada awal bagian ini akan dijelaskan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 72 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah dilakukan analisa perancangan secara rinci maka tahap selanjutnya adalah sistem siap di implementasikan. Implementasi merupakan tahap membuat

Lebih terperinci

APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE SUKIRMAN

APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE SUKIRMAN APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE DI PT. TELVIEW TECHNOLOGY BANDUNG SUKIRMAN 10108903 Pendahuluan.. Apa itu Aplikasi Targeting Checklist??? Aplikasi Targeting Checklist merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem File manager atau file browser adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka untuk bekerja dengan sistem berkas. Perangkat lunak ini sangat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data

Lebih terperinci

https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Pengawa Sekola Idarahma Ibrahim

https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Pengawa Sekola Idarahma Ibrahim https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Pengawa Sekola Idarahma Ibrahim PANDUAN (MANUAL) PENGGUNAAN BLOG http://pengawaspinrang.wordpress.com UNTUK PENGAWAS SEKOLAH A. Membuka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Rute Bus Angkutan Penumpang di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Setelah melakukan perancangan maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan sistem berdasarkan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Fase ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap

Lebih terperinci

Panduan Pengunaan Google Apps

Panduan Pengunaan Google Apps Panduan Pengunaan Google Apps Google Apps menawarkan seperangkat alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh semua individu baik dalam sebuah Organisasi atau Instansi. Baik besar maupun kecil. Dengan Google

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak server blogger yang meliputi perancangan sistem, d a n perancangan desain interface system. 3.1

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Untuk menjalankan rancangan aplikasi web mobile ini, penginputan data ataupun informasi pertama. User harus membuka aplikasi web terlebih dahulu melalui

Lebih terperinci

Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS

Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS 1 Fransisca Pramesti, S.Si, M.Eng. UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Surakarta A. Web Berbasis WordPress Web dibangun menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM UNTUK APLIKASI WEBSITE PROGRAM STUDI

RANCANG BANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM UNTUK APLIKASI WEBSITE PROGRAM STUDI RANCANG BANGUN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM UNTUK APLIKASI WEBSITE PROGRAM STUDI Mafika Sari Riga 1, Nahya Nur 1, Andani Achmad 2, Amil Ahmad Ilham 1 1 Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG

MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan ini. Semoga aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR 2009 I. PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR Fakultas Ekonomi Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta 29/Agustus/2009 PENDAHULUAN Selamat datang di e:learning Community (elcom) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, dijabarkan secara rinci implementasi dan pengujian sistem kursus online menggunakan PHP. Sebagaimana dijelaskan di bab I, bahwa di bab IV membahas bagaimana

Lebih terperinci

APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB

APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB IBROHIM BINLADIN 41508110114 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 APLIKASI ENSIKLOPEDIA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN METODE USABILITY TESTING UNTUK MEMBERIKAN REKOMENDASI PERBAIKAN TAMPILAN HALAMAN PADA WEBSITE PDAM BANYUMAS

SKRIPSI PENERAPAN METODE USABILITY TESTING UNTUK MEMBERIKAN REKOMENDASI PERBAIKAN TAMPILAN HALAMAN PADA WEBSITE PDAM BANYUMAS SKRIPSI PENERAPAN METODE USABILITY TESTING UNTUK MEMBERIKAN REKOMENDASI PERBAIKAN TAMPILAN HALAMAN PADA WEBSITE PDAM BANYUMAS Disusun oleh: BRYAN ALIF SATRIA 13102007 PROGRAM STUDI INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap Implementasi merupakan tahap pelaksanaan atau penerapan dari perancangan yang telah dikemukakan pada bab 4, yaitu perancangan sistem untuk melakukan proses kean

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Ibadah Kota Medan di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA 1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER

RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER Huzaeni Hasanun 1, Salahuddin 2 1,2 urusan Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. B.Aceh Medan Km.280

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi pembuatan website Anbiyapedia ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi pembuatan website Anbiyapedia ini 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementation (Implementasi) Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi pembuatan website

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM 4.1. Analisa Kebutuhan Sistem Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 1.5 dan database MySQL. Dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengembangkan beberapa layanan berbentuk web yang dapat diakses oleh mahasiswanya. Salah satu contoh layanan web yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Umum Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan perancangan aliran data dari aplikasi bimbingan skripsi online berbasis website untuk mahasiswa

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE SISTEM DATA PILAH GENDER KABUPATEN KENDAL BAPPEDA KABUPATEN KENDAL Jalan Soekarno-Hatta No. 191 Kendal - Jawa tengah Telp. (0294) - 381225 Kode Pos 51311 Daftar ISI 1. Penejelasan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi dan pengujian merupakan tahap dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai. 5.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap pembuatan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor - Memory 512MB DDR - Harddisk 5GB

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN ADMINISTRATOR PENGELOLAAN WEBSITE OPD KABUPATEN BADUNG MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM)

MODUL PELATIHAN ADMINISTRATOR PENGELOLAAN WEBSITE OPD KABUPATEN BADUNG MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) MODUL PELATIHAN ADMINISTRATOR PENGELOLAAN WEBSITE OPD KABUPATEN BADUNG MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) oleh CV. RUMAH MEDIA 2017 Jl. Kesambi Baru No 12-A, Kerobokan, Kuta Utara, Badung Bali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Jalur Rute dan Pencarian Lokasi Fitness di Medan dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA Antartika Sidoarjo dan menjelaskan form-form yang ada didalam sistem. Implementasi sistem

Lebih terperinci

Bab IV. Mengisi Fitur Website Sekolah. A. Mengelola Agenda

Bab IV. Mengisi Fitur Website Sekolah. A. Mengelola Agenda Bab IV Mengisi Fitur Website Sekolah Content Management System hal yang wajib d ikuasai oleh seorang Administrator web agar website terlihat dinamis dikarenakan informasi yang ada selalu up to date. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI lain ; Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang akan dicoba dilakukan antara 3.1. Desain dan Metode penelitian Desain penelitian ini adalah sebuah prototype direktori

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran KATA PENGANTAR Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran (SIMONPAPA) versi 1.01 untuk Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dan Pengadilan Tata Usaha Negara Se-wilayah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

SITUS PEMBELAJARAN ELEKTRONIK MIKROSKIL

SITUS PEMBELAJARAN ELEKTRONIK MIKROSKIL PANDUAN PENGGUNAAN SITUS PEMBELAJARAN ELEKTRONIK MIKROSKIL http://elearning.mikroskil.ac.id/ UNTUK DOSEN UPT. PEMBELAJARAN ELEKTRONIK MIKROSKIL PERSIAPAN PRASYARAT Untuk dapat menggunakan fasilitas Pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

Kamus Indonesia - Jawa Berbasis Sinonim

Kamus Indonesia - Jawa Berbasis Sinonim Kamus Indonesia - Jawa Berbasis Sinonim Muhaimin Zaini Faridz Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia zainimuhaimin@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. INFRASTRUKTUR Setelah dilakukan analisa dan perancangan sistem maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem (system implementation).

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.pusat3.litbang.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Pendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Hias African Violets Dengan Metode CBR yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMESNTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMESNTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMESNTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang digunakan dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat

Lebih terperinci

Tampilan Perangkat PC, Laptop, Netbook, Tablet

Tampilan Perangkat PC, Laptop, Netbook, Tablet I. APLIKASI SIM PERENCANAAN Aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah ini merupakan langkah lanjutan aplikasi yang berjalan menggunakan web browser dan tidak perlu mengintalnya terlebih dahulu, sehingga

Lebih terperinci

ataupun menghapus data agama yang telah ada.

ataupun menghapus data agama yang telah ada. 253 9. Agama Gambar 4.51 Tampilan Halaman Edit Agama Halaman ini digunakan oleh admin untuk menambah agama baru ataupun menghapus data agama yang telah ada. 254 10. Kontak User Gambar 4.52 Tampilan Halaman

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI (SIMK)

ANALISIS USABILITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI (SIMK) Vol. 5, No. 3 Desember 2016 ISSN 2088-2130;e-ISSN 2502-4884 ANALISIS USABILITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI (SIMK) Kartika Rahayu Tri Prasetyo Sari Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries. Pada halaman ini, terdapat pertanyaan yang ditanyakan oleh user beserta jawaban dari

Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries. Pada halaman ini, terdapat pertanyaan yang ditanyakan oleh user beserta jawaban dari 158 sebelumnya dengan meng-klik link Delete yang ada di sebelah kanan. Untuk melihat jawaban dari pihak PT.Nexian, user cukup meng-klik subject dari pertanyaan yang ada. Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Berikut ini merupakan rincian spesifikasi untuk proses implementasi yang meliputi rincian spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 8 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows 10.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 8 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows 10. 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian dibutuhkan beberapa peralatan pendukung untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

pengguna memilih menu forum.

pengguna memilih menu forum. 313 20. Halaman Forum Gambar 4.23 Tampilan Halaman Forum Pada halaman forum terdapat sebuah tabel yang terbagi menjadi kolom topik, penulis (nama pengguna yang mengisi membuat topik tersebut), jumlah balasan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras yang di butuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini secara optimal pada server dan client sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan dan Implementasi Sistem 4.1.1 Tools Pengembangan Tools pada pengembangan aplikasi web ini yaitu menggunakan XAMPP. Setelah selesai melakukan instalasi maka

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Sistem Dalam melakukan implementasi suatu sistem perlu diperhatikan spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahapan dimana aplikasi yang telah selesai dianalisa, dirancang, dan dibangun, akan diuji dan dioperasikan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi ini, maka tahap selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian terhadap aplikasi. Pada tahap implementasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Adnan Amirwan, Novi Safriadi, Helen Sasty Pratiwi. Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura,,. adnanamirwan08@gmail.com,

Lebih terperinci

Mengembangkan Website Berbasis Wordpress

Mengembangkan Website Berbasis Wordpress Mengembangkan Website Berbasis Wordpress Bagian 1: Pengenalan dan Instalasi Wordpress Hanif Rasyidi Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini membuat internet menjadi salah satu sumber utama dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci