PEMBERDAYAAN IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PELATIHAN MEMBATIK TULIS SOKARAJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBERDAYAAN IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PELATIHAN MEMBATIK TULIS SOKARAJA"

Transkripsi

1 PEMBERDAYAAN IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PELATIHAN MEMBATIK TULIS SOKARAJA Pri Anggun Novria Fajarwati, Tiara Pandansari* Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT Batik is Indonesia's cultural heritage that has been recognized internationally. Along the development of age made batik less attractives to public. The Event of PKM-M was implemented to preserve batik by providing training and mentoring early management UKM hijab batik. The target of this activity are 6 (six) people of the PKK s woman in Kotayasa Villages. Batik training and mentoring the initial management of UKM on PKK s woman in Kotayasa Village was implemented so they can have the knowledge also skills in batik and early management of enterprises that are expected to make the PKK s woman in Kotayasa Villages more productive and can preserve the national culture. The activities carried out through five stages: stage of program implementation, extension training and production Hiijab Basoka, UKM initial management assistance, monitoring and evaluation.the results obtained from new products that is Hijab Basoka, grow up the entrepreneurial spirit of PKK s woman in Kotayasa Villages, and publishing articles. Keywords: Batik, Empowerment, Entrepeneurship PENDAHULUAN Batik telah menjadi budaya Indonesia khususnya budaya Jawa sejak dulu. Perempuan-perempuan Jawa di masa lalu menjadikan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian utama. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu dan Budaya menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Seiring berkembangnya jaman minat masyarakat terhadap batik semakin menurun. Penurunan minat terhadap batik ini lebih diperlihatkan oleh kaum muda yang beranggapan bahwa batik merupakan pakaian jaman dahuulu yang tidak kekinian. Sokaraja adalah salah satu kecamatan di Banyumas yang memiliki batik khas yang biasa disebut batik Sokaraja. 120

2 Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistika) tahun 2016 Kecamatan termiskin di Banyumas adalah Kecamatan Sumbang. Ada 4 (empat) desa di Kecamatan Sumbang yang memang dalam kategori RTSM cukup tinggi ini, sementara desa yang lain tidak. Empat desa tersebut diantaranya adalah desa Gandatapa, Limpakuwus, Kotayasa dan Banteran. Tercatat dalam Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) desa Gandatapa terdapat 1313 rumah tangga miskin, Limpakuwus ada 1163, Banteran 1271 dan yang terbanyak adalah Kotayasa yaitu Sementara untuk desa lain masih dalam kisaran 300 hingga 800. Desa Kotayasa menyumbang RTSM terbanyak di Kecamatan Sumbang. Perempuan yang telah menikah kebanyakan hanya menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurusi pekerjaan rumah dan kurang produktif. Untuk mengatasi kejenuhan dan menambah penghasilan keluarga di Desa Kotayasa tersebut maka ibu-ibu rumah tangga harus memiliki keterampilan dalam menghasilkan suatu produk yang dapat dilaksanakan di rumah sehingga tidak mengabaikan tugas mereka sebagai ibu rumah tangga. Alternatif pemecahan masalah yang dihadapi ibu-ibu Desa Kotayasa adalah dengan memberikan pelatihan dan keterampilan tambahan yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan keluarga. Pelatihan membatik yang diberikan kepada ibu-ibu PKK Desa Kotayasa sehingga diharapkan mampu menambah pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK. Tujuan dari program ini untuk kelompok ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas adalah meningkatkan kesejahterahan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan pelatihan membatik sehingga dapat menciptakan produk baru yaitu HIJAB BASOKA (Batik Sokaraja Asli) yang dapat diperjual belikan. HIJAB BASOKA juga bertujuan agar ibu-ibu PKK Desa Kotayasa dapat ikut serta melestarikan batik melalui varian hijab. Manfaat yang diharapkan dari pelatihan batik ini adalah warga Desa Kotayasa akan memiliki keterampilan membatik dengan baik. Adanya pelatihan ini akan menambah pengrajin batik Sokaraja. Kegiatan pelatihan ini juga dapat mengisi waktu luang dari ibu rumah tangga sehingga waktu 121

3 luang dari ibu rumah tangga desa menjadi lebih produktif. Selain memiliki keterampilan membatik, ibu rumah tangga desa juga dapat membuka usaha hijab yang akan didampingi oleh Tim PKM Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Adanya usaha hijab menggunakan batik Sokaraja selain mampu mengenalkan batik Sokaraja kepada masyarakat luas juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat desa Kotayasa, Sumbang. METODE PELAKSANAAN HIJAB BASOKA dilaksanakan melalui beberapa tahap yang dimulai dari perencanaan pelaksanaan program, pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan batik, pendampingan manajemen awal UKM, monitoring dan evaluasi kegiatan. Adapun ringkasan metode pelaksanaan ditampilkan dalam tabel 1. Tabel 1. Metode Pelaksanaan No Materi Pokok Bahasan 1 Teori 1. Teori cara membatik dan pembuatan Hijab Basoka. (Narasumber pertama) 2. Teori manajemen usaha. (Narasumber kedua) 2 Praktek Praktek pembuatan dari proses awal sampe akhir 3 Monitoring Kemajuan Program 4 Evaluasi Memberikan Kuesioner. Dalam melaksanakan program HIJAB BASOKA perlu adanya perencanaan dan koordinasi dengan tim Kegiatan, dimulai dengan persiapan tempat pelatihan, koordinasi materi dengan narasumber, persiapan alat dan bahan, akomodasi transportasi, dan menyusun susunan acara bersama tim. Sebelum mulai membatik dan Produksi Hijab Basoka, Ibu-ibu PKK diberikan penjelasan mengenai cara membuat batik dan proses produksi produk serta alat dan bahan yang digunakan baik dalam kegiatan membatik maupun produksi yang disampaikan oleh narasumber terlebih dahulu. Dengan metode pertama pada pokok bahasan yang pertama (Tabel 1.) yaitu penyampaian teori tentang batik dan cara membatik diharapkan ibuibu PKK dapat mengambil nilai dan ilmu yang telah disampikan oleh narasumber yang kemudian dapat bermanfaat serta memudahkan dalam 122

4 proses membatik dan pembuatan Hijab Basoka. Setelah mendapatkan teori, dilanjut dengan metode kedua (Tabel 1.) yaitu praktek membatik dan produksi produk Hijab Basoka. Ibu-ibu PKK diarahkan untuk mempraktekan apa yang sudah dijelaskan oleh narasumber, dalam metode praktek narasumber dan tim juga mendampingi ibu-ibu PKK desa Kotayasa. Cara pembuatan Hijab Basoka : 1. Siapkan alat dan bahan untuk membatik seperti: kain mori sesuai kebutuhan yang telah diketel (proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan minyak kacang) dan canting. 2. Gambar desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam istilah perbatikan tahap ini sering disebut Nglengreng. 3. Proses membuat HIJAB BASOKA a. Panaskan lilin/malem diatas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal lilin/ malem sekitar 80 derajat Celcius. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya. b. Perhatikan posisi duduk saat membatik. Duduklah dengan posisi tungku/ kompor batik berada di sebelah kanan(kecuali kidal, tungku/ kompor ada di sebelah kiri) untuk memudahkan mengambil malem dan menggoreskannya ke atas kain mori. c. Celupkan canting ke dalam wajan yang terisi oleh malem selama sekitar 3 detik sebagai pengesuaian suhu pada canting. d. Mulailah menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya dengan menulis latin. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus. e. Isilah bagian pola yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garis-garis arsiran maupun titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun, maka daun tersebut akan diisi garis sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini biasa disebut dengan istilah Isen-isen. 123

5 4. Tahap pencelupan warna 2 (dua). Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan indigosol. diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya. 5. Tahap nembok artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna. Namun, tahap ini dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya. 6. Tahap pencelupan warna 2 (dua). Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan indigosol. diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya. 7. Rebus kain dalam air mendidih 100 derajat Celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didisain. tahap merebus ini disebut nglorod. 8. Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa lilin/ malem yang masih menempel. Kemudian, jemurlah dengan angin-angin dan hindari terkena panas sinar matahari langsung. 9. Proses setrikakain batik yang sudahkering. 10. Proses pemotongan kain batik. 11. Proses menjahit (rimpel) dan neci. Metode ketiga yaitu Kegiatan monitoring (Tabel 1.). Selain mendapatkan teori tentang batik dan cara membatik, Ibu-ibu PKK juga diberikan materi tentang manajemen usaha yang dilakukan pasca praktek. Pada kegiatan ini masyarakat mitra yaitu ibu-ibu PKK mendapatkan materi dan sharing pembinaan usaha oleh narasumber kedua. Disini juga disampakan pentingnya pengemasan yang menarik dari sebuahproduk dan logo untuk menghadapi persaingan pasar. Kegiatan ini bertujuan agar melatih jiwa kewirausahaan Ibu-ibu PKK desa Kotayasa Kegiatan ini dapat mengetahui kemajuan program, sehingga diharapkan dari adanya kemajuan tersebut masyarakat dapat mengembangkannya menjadi kegiatan wirausaha yang dapat menambah penghasilan masyarakat. Kegiatan keberlanjutan berupa pendampingan kepada masyarakat dalam membuat batik dan produksi hijab.kegiatan pembinaan dilaksanaan dalam waktu 2 (dua) minggu sekali. Kegiatan pembinaan ini bertujuan agar pelatihan yang telah dilaksanakan dapat dilaksanakan 124

6 setelah kegiatan pelatihan selesai. Metode keempat yaitu Evaluasi (Tabel 1.). Evaluasi dilakukan oleh tim yang memberikan kuisioner pada awal pertemuan sebelum pelatihan. Kemudian setelah pelatihan, berikan quisioner yang sama setelah itu analisis hasilnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan HIJAB BASOKA diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Kotayasa yang berjumlah 6 (enam) orang. Pemilihan peserta yang mengikuti pelatihan dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh ibu-ibu PKK Desa Kotayasa. Kuisioner yang diberikan berisi pertanyaan mengenai batik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan HIJAB BASOKA ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah pengetahuan masyarakat Pelaksanaan kegiatan HIJAB BASOKA mampu menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Desa Kotayasa mengenai batik. bertambahnya pengetahuan ibu-ibu PKK ini diperoleh dari hasil kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah melaksanakan pelatihan batik. 2. Menciptakan inovasi hijab baru Kegiatan HIJAB BASOKA yang dilakukan bertujuan bukan hanya menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Desa Kotayasa, namun juga memberdayakan ibu-ibu PKK agar dapat membuat inovasi baru terhadap batik. Inovasi yang dibuat melalui kegiatan HIJAB BASOKA ini adalah produk hijab yang memadukan antara hijab dengan batik sokaraja. Produk hijab yang dibuat disebut dengan Hijab Basoka. Produksi hijab oleh ibu-ibu PKK menunjukkan peningkatan. Pada awal pelatihan hijab yang diproduksi ibu-ibu PKK sebanyak 3 (tiga) buah hijab dan dua minggu setelah pelatihan ibu-ibu PKK Desa Kotayasa sudah mampu memproduksi 20 buah hijab. 3. Melatih jiwa kewirausahaan dan meningkatkan pendapatan Pelaksanaan HIJAB BASOKA dan produksi hijab yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK Desa Kotayasa dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaa 125

7 ibu-ibu desa Kotayasa yang dapat menambah penghasilan. Kegiatan HIJAB BASOKA bukan hanya berfokus pada pemberian pelatihan dan produksi batik saja namun ibu-ibu PKK Desa Kotayasa juga diberikan pengetahuan mengenai manajemen awal UKM sehingga ibu-ibu desa Kotayasa mampu memanfaatkan pengetahuan yang telah didapat untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha. 4. Artikel Pelaksanaan kegiatan HIJAB BASOKA dengan ibu-ibu PKK Desa Kotayasa juga menghasilkan artikel. Artikel yang dibuat berisi kegiatan yang dilakukan selama pelatihan, cara-cara membatik, serta kendala yang dihadapi selama melaksanakan pelatihan bersama ibu-ibu PKK Desa Kotayasa. Artikel yang dibuat telah dipublikasi di media cetak. Kegiatan HIJAB BASOKA telah dilaksanakan selama 5 (lima) bulan mulai dari perencanaan sampai tahap akhir penyusunan laporan. Ketercapaian hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Ketercapaian Target Luaran No Target Ketercapaian 100% Terlaksana Belum Terlaksana 1. Persiapan pelaksanaan PKM-M 100% - 2. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan 100% - 3. Pendampingan pasca pelatihan (akses 100% - modal, produksi, pengemasan, pemasaran dan promosi usaha serta pengembangan usaha) 4. Munculnya Produk Hijab Basoka 100% - 5. Naskah artikel 100% - 6. Publikasi naskah artikel dalam Koran dan Media Ilmiah 100% - 7. Penyusunan laporan kemajuan 100% - kegiatan, laporan akhir, album foto dan laporan keuangan. 126

8 KESIMPULAN Batik menjadi warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia, harga batik menjadi tinggi karena nilai estetika yang terkandung didalamnya. Batik menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan dan membuat batik sehingga dapat meningkatkan penghasilan warganya. Peningkatan penghasilan warga bukan hanya didapat dari menjual kain batik, namun juga dapat berupa penjualan modifikasi batik yang dibuat menjadi hijab yaitu Hijab Basoka. Berdasarkan metode yang sudah diterapkan selama menjalankan program HIJAB BASOKA, telah didapatkan hasil dari setiap metode. HIJAB BASOKA dapat menjadi solusi bagi masyarakat desa kotayasa khususnya ibu rumah tangga untuk meningkatkan kegiatan yang lebih produktif tanpa meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, HIJAB BASOKA dapat Menambah Pengetahuan Masyarakat, Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap proses pembuatan batik dan proses produksi produk hijab. Peningkatan pengetahuan ini didapat dari hasil kuisioner yang diberikan kepada ibu-ibu PKK yang mengikuti pelatihan membatik dan proses produksi hijab Basoka. HIJAB BASOKA berhasil memberdayakan Ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahterhan Keluarga) Desa Kotayasa. Metode program HIJAB BASOKA yang telah dilaksanakan, menghassilkan produk baru yaitu HIJAB BASOKA yang dapat meningkatkan pengetahuan dan penghasilan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK. Dengan adanya HIJAB BASOKA dapat melatih jiwa kewirausahaan dan mengurangi sedikit tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia. HIJAB BASOKA dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan ibuibu PKK desa Kotayasa. Adanya pelatihan membatik dan produksi hijab mendorong ibu-ibu PKK untuk membentuk usaha kecil menengah dengan memasarkan produk hijab Basoka yang belum ada di pasar sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA 127

9 Gratha, Benny Panduan Mudah Belajar Membatik. Yogjakarta. Demedia Pustaka di akses tanggal 12 Februari di akses tanggal 22 Maret

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA 1 Restu Frida Utami,

Lebih terperinci

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM : BISNIS BATIK ONLINE Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA KELAS : AKHMAD DAHLAN : 11-S1TI-01 NIM : 11.11.4658 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Seiring dengan perkembangan batik yang ada di Indonesia,

Lebih terperinci

Kerajinan Batik Tulis

Kerajinan Batik Tulis Kerajinan Batik Tulis Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang menjadi Identitas bangsa salah satunya batik, pada tanggal 2 Oktober 2009 pengesahan batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warisan budaya Indonesia sangat beragam, salah satunya kain tradisional yaitu Batik. Batik dalam Bahasa Jawa ditulis dengan bathik, mengacu pada huruf Jawa tha yang

Lebih terperinci

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA Oleh Nurida C.S., Harti, Inti Nahari, Saino, dan Yoyok Susatyo Abstrak Pelatihan proses pembuatan

Lebih terperinci

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN UD. Oca Batik Madura adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan batik tulis yang sedang berkembang dan professional. UD. Oca Batik Madura merupakan salah satu perusahaan yang ikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Budaya Menurut Simonds (2006), lanskap adalah suatu bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati keberadaannya melalui seluruh indera yang

Lebih terperinci

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Batik Betawi DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda C. Definisi Sekura Cakak Buah D. Kesimpulan dan Koreksi Kegiatan Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam menunjang keberhasilan pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena itu perlu diupayakan langkah-langkah

Lebih terperinci

OPTIMALISASI STRATEGI PEMASARAN BAGI UKM BATIK SEKAR AYU DESA PABUWARAN KECAMATAN PURWOKERTO UTARA KABUPATEN BANYUMAS

OPTIMALISASI STRATEGI PEMASARAN BAGI UKM BATIK SEKAR AYU DESA PABUWARAN KECAMATAN PURWOKERTO UTARA KABUPATEN BANYUMAS (Tema: 8 Pengabdian Kepada Masyarakat) OPTIMALISASI STRATEGI PEMASARAN BAGI UKM BATIK SEKAR AYU DESA PABUWARAN KECAMATAN PURWOKERTO UTARA KABUPATEN BANYUMAS Oleh Dijan Rahajuni dan Rusmusi Indranjoto Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Sebuah ide biasanya dapat berasal dari manapun, bersumber dari apapun, sesuai inspirasi yang didapatkan oleh seniman itu sendiri, serta stimulus yang

Lebih terperinci

SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK. Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK. Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSES PEMBUATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. MENGOLAH KAIN (PERSIAPAN ALAT DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 TEKNIK PEMBUATAN BATIK TULIS ALAT 1. GAWANGAN 2. KUAS

Lebih terperinci

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELOMPOK BATIK SEKAR CANTHING PURBALINGGA

PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELOMPOK BATIK SEKAR CANTHING PURBALINGGA Tema: 8 (Pengabdian Kepada Masyarakat) PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELOMPOK BATIK SEKAR CANTHING PURBALINGGA Oleh Sri Murni Setyawati, Ekaningtyas Widiastuti dan Sulityandari

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG Fatmasari Sukesti, Triyono, Musdalifah, Alwiyah Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Negeri Semarang Email: fatmasaris@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007) UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA KARANGANYAR KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO 1) Anis Yusrotun Nadhiroh, 2) Siti Romelah 1,2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dinilai menjadi negara yang sukses dibidang perekonomian saat ini. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang baik dibanding dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN LV. Ratna Devi S 1,2), Susantiningrum 1,3) 1) Pusat Pengembangan Kewirausahaan LPPM Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) Pengenalan Teknologi Dasar Kelas VII PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) KELAS VII Disusun Oleh : BAB I PENGENALAN BATIK 1.1 DEFINISI BATIK Dari segi etimologi (bahasa), Batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu

Lebih terperinci

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON 1 Suryaningsih, 2 Febry Chrisdanty Abstrak Salah satu bentuk budaya yang saat ini sedang berkembang cukup pesat di Probolinggo

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2) kasri Laksmi Riani, Pemberdayaan Masyarakat pada Pembuatan Karak Non-Boraks di Desa Tawang Sari, Boyolali PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI Oleh : Asri

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku bangsa yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke, dan hampir di setiap daerah-daerah terdapat warisan hasil

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam bahasa. Yunani, neo memiliki arti baru, sedangkan vernakular

BAB V KAJIAN TEORI. Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam bahasa. Yunani, neo memiliki arti baru, sedangkan vernakular BAB V KAJIAN TEORI 5.1 Kajian Teori Penekanan Desain 5.1.1 Teori Tema Desain Penekanan tema desain pada projek Pusat Pengembangan Kerajinan Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan manifestasi suatu bangsa yang berupa hasil budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup dan mengandung nilai-nilai kebaikan, keindahan,

Lebih terperinci

BATIK DARI INDONESIA

BATIK DARI INDONESIA BATIK DARI INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Rissa Destyan Anindita NIM : 09.12.3519 Kelas : S1SI4K SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Seni batik adalah sebuah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK (PERCA BATIK) DI DESA PAWEDEN, KECAMATAN BUARAN, KABUPATEN PEKALONGAN Eky Risqiana Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. ARTIKEL PELATIHAN PEMBUATAN BATIK COLET BAGI SISWA SMK DIPONEGORO DEPOK (PROGRAM LANJUTAN) Oleh: Sugiyem, Sri Widarwati, Emy Budiastuti Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Abstract The purpose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik 43 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Konsep Berkarya Pada tugas akhir penciptaan berjudul Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik Indonesia menjadi semakin terkenal setelah memperoleh pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan salah satu karya seni bangsa Indonesia yang keberadaannya telah diakui dunia internasional. Banyak desainer fashion dunia sekarang yang sudah mengadaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh United Nations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan warisan nenek moyang yang mempunyai makna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Terbukti dengan penetapan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, bahwa

Lebih terperinci

ALUR BERPIKIR PROGRAM PI

ALUR BERPIKIR PROGRAM PI PRINSIP PRAKTEK INDUSTRI 1. Belajar bekerja antara mahasiswa UPI dengan pihak industri besar dan menengah dalam hal : - Proses produk - Manajemen usaha - Pemasaran - Kemitraan 2. Menempatkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA A. Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok 1. Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Batik UD. Al- Mubarok Awal

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 35 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS

Lebih terperinci

Written by Anin Rumah Batik Friday, 20 December 2013 08:46 - Last Updated Friday, 20 December 2013 08:57

Written by Anin Rumah Batik Friday, 20 December 2013 08:46 - Last Updated Friday, 20 December 2013 08:57 Berikut ini adalah proses membatik yang berurutan dari awal. Penamaan atau penyebutan cara kerja di tiap daerah pembatikan bisa berbeda-beda, tetapi inti yang dikerjakannya adalah sama. 1) Ngemplong Ngemplong

Lebih terperinci

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang)

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang) KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang) Lina Indra Kartika Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang Email : m300adsa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik, merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah sangat terkenal, baik lokal maupun di dunia internasional. Batik sudah diakui dunia sebagai salah satu

Lebih terperinci

NO HARI PERTEMUAN WAKTU PELAJARAN MATERI CATATAN

NO HARI PERTEMUAN WAKTU PELAJARAN MATERI CATATAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN MASYARAKAT (PKM) TAHUN 2012, BIDANG PEMBUATAN DESAIN BATIK DENGAN BAHAN PEWARNA ALAM & KIMIA, LEMBAGA KURSUS BATIK SIGER YAYASAN SARI TELADAN NO HARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kerajinan yang memiliki keindahan corak, warna, serta berbagai motif tradisional bernilai seni tinggi yang telah diakui dunia. Terbukti pada

Lebih terperinci

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber sebagai berikut: a. Literatur Didapat dari macam-macam buku baik cetak maupun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KERAJINAN BATIK SUKAPURA DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKARAJA KEBUPATEN TASIKMALAYA

PERKEMBANGAN KERAJINAN BATIK SUKAPURA DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKARAJA KEBUPATEN TASIKMALAYA PERKEMBANGAN KERAJINAN BATIK SUKAPURA DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKARAJA KEBUPATEN TASIKMALAYA Intan Meilansari Ningrat Roswandi (intan.meilansari@yahoo.com) H. Nedi Sunaedi, Drs, M.Si (nedi_pdil@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar Mewarna Pada Kain Dan Serat Dalam Praktikum Pewarnaan Batik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan tekstil di Indonesia terus berkembang pesat karena kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk tekstil sangat tinggi. Kebutuhan masyarakat terhadap

Lebih terperinci

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017 PEMBUATAN BATIK JUMPUT DI DESA GLURANPLOSO KECAMATAN BENJENG KOTA GRESIK Nur Indah Rosyidah 1, Nurdiana Fatmawati 2, Novi Eka Styorini 3, Retno Wulan N.S 4, Siti Aisyah 5 1,2,3 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

SENI KERAJINAN BATIK. Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY

SENI KERAJINAN BATIK. Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY SENI KERAJINAN BATIK Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY Pengertian Batik Pengertian batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengakuan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv

Lebih terperinci

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI TRAINING OF SKILLS AND E-COMMERCE SELLING WOODEN HANDICRAFTS FOR MICRO BUSINESS

Lebih terperinci

IbM Kelompok PKK Desa Senggreng

IbM Kelompok PKK Desa Senggreng IbM Kelompok PKK Desa Senggreng Hartatik 1, Nury Yuniasih 2 1,2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang e-mail: hartatik.sutrisno@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Seri Pengabdian Masyarakat ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September Halaman 155-158 PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Suprianto Pasir 1 ; Muh.Supwatul

Lebih terperinci

Riskin Hidayat dan Siti Alliyah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

Riskin Hidayat dan Siti Alliyah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang Riskin Hidayat Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MELALUI PENGEMBANGAN USAHA PADA KELOMPOK PENGRAJIN BATIK TULIS KAMPOENG BATIK DESA KARASKEPOH

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG Seri Pengabdian Masyarakat 2014 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September 2014 Halaman 211-215 PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN

Lebih terperinci

DINAMIKA PENGRAJIN KAIN BATIK DI WIJIREJO, PANDAK, KABUPATEN BANTUL

DINAMIKA PENGRAJIN KAIN BATIK DI WIJIREJO, PANDAK, KABUPATEN BANTUL DINAMIKA PENGRAJIN KAIN BATIK DI WIJIREJO, PANDAK, KABUPATEN BANTUL 1960-1997 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD)

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD) FINAL TEST BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD) GRADE 7 2011/2012 1. Konsep PTD adalah PGBU, yaitu... a. Pikir, Gambar, Buat, Ulangan b. Palu, Gergaji, Baut, Ulir c. Pikir, Gambar, Buat, Uji d. Pikir, Gabung,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-06)

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-06) MAKALAH PENDAMPING KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-06) ISBN : 978-979-1533-85-0 CHEMS BATIK USAHA KREATIF APLIKASI STRUKTUR KIMIA SENYAWA ORGANIK SEBAGAI MOTIF BATIK KONTEMPORER GUNA MENAMBAH KEANEKARAGAMAN MOTIF

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android 32 Andika, M. C., dkk.: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android Michael Cornelius Andika Program

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo Melalui Pemanfaatan Bunga Pinus Sebagai Teh Kantong Tekas Bina Mekanist

Pemberdayaan Masyarakat Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo Melalui Pemanfaatan Bunga Pinus Sebagai Teh Kantong Tekas Bina Mekanist Pemberdayaan Masyarakat Bulu Duwur, Ropoh, Kepil, Wonosobo Melalui Pemanfaatan Bunga Pinus Sebagai Teh Kantong Tekas Bina Mekanist Hanik Musyarofah 1*, Siti Mundayanah 2, Wulan Septiayani 3, Irna Listiyani

Lebih terperinci

BUSINESS DEVELOPMENT TUNGGAKSEMI AFFINITY GROUPS IN ORDER TO IMPROVEMENT FOOD SECURITY IN SUMBEREJO VILLAGE BATU DISTRICT BATU CITY)

BUSINESS DEVELOPMENT TUNGGAKSEMI AFFINITY GROUPS IN ORDER TO IMPROVEMENT FOOD SECURITY IN SUMBEREJO VILLAGE BATU DISTRICT BATU CITY) AGRISE Volume XIV No. 1 Bulan Januari 2014 ISSN: 1412-1425 IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PENGEMBANGAN USAHA PRODUKTIF KELOMPOK AFINITAS TUNGGAKSEMI DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA

Lebih terperinci

NASKAH APA KABAR JOGJA

NASKAH APA KABAR JOGJA Kerajinan Batik Kayu Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata // berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta / salah

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar MEMBUAT TEKSTIL DENGAN TEKNIK REKALATAR 87 Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari cara membuat ragam hias dengan teknik rekalatar. Melalui kegiatan ini

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA. Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP:

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA. Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP: ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP: 1164019 Indonesia mempunyai beragam warisan budaya salah satunya adalah batik. Setiap

Lebih terperinci

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM

Lebih terperinci

Al Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017 ISSN /ISSN-E

Al Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017 ISSN /ISSN-E PEMBUATAN KEMASAN MEREK SASIRANGAN BAGI UMKM PENGRAJIN SASIRANGAN KHAS KALIMANTAN SELATAN UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN UMKM DI DESA SUNGAI JINGAH SEBAGAI SENTRA PRODUKSI BATIK SASIRANGAN KALIMANTAN (Manufacturing

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT Judul : I b M KELOMPOK TANI GEMAH RIPAH DESA KUCUR, DAU, MALANG Ketua : Prof. DR. Ir. Achmanu : NIP. 19430528 197307 1 001 Anggota : Ir. Muharlien, MP : NIP.

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI Oleh Andre Febrianto Stiady NRP 1364103 Batik Bali merupakan warisan budaya asli Indonesia. Batik sendiri sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and

BAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia internasional, batik Indonesia telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of

Lebih terperinci

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN AKHIR KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016 SOSIALISASI MOTIF DAN BUDAYA KARAWO MELALUI PELATIHAN APLIKASI TEMPLATE KARAWO YANG

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan lokal Indonesia yang telah menjadi sebuah ikon bahkan kebanggaan negara, yang pada tanggal 2 Oktober 2009 telah ditetapkan

Lebih terperinci

Menumbuhkan Minat pada Kain Nusantara Melalui Pelatihan Pembuatan Kain Ikat Celup (Jumputan) pada Warga Masyarakat

Menumbuhkan Minat pada Kain Nusantara Melalui Pelatihan Pembuatan Kain Ikat Celup (Jumputan) pada Warga Masyarakat Vol. 1, No. 2, Desember, 2016, ISSN 2527 2853 Menumbuhkan Minat pada Kain Nusantara Melalui Pelatihan Pembuatan Kain Ikat Celup (Jumputan) pada Warga Masyarakat Mahendra Wardhana Jurusan Desain Interior,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk diatasi. Masalah kemiskinan sepertinya juga menjadi sesuatu yang telah mengakar dan menjadi permasalahan

Lebih terperinci

PENGUATAN INDUSTRI BATIK NASIONAL DALAM MENGHADAPI ACFTA DAN MEA

PENGUATAN INDUSTRI BATIK NASIONAL DALAM MENGHADAPI ACFTA DAN MEA PENGUATAN INDUSTRI BATIK NASIONAL DALAM MENGHADAPI ACFTA DAN MEA Uke Prajogo STIE Malangkucecwara Uke1prajogo@gmail.com Abstrak Diberlakukannya ACFTA pada Tahun 2010 dan MEA pada Tahun 2015 menyebabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester Pengenalan Teknologi Dasar (PTD) Kelas VII

Ujian Tengah Semester Pengenalan Teknologi Dasar (PTD) Kelas VII Ujian Tengah Semester Pengenalan Teknologi Dasar (PTD) Kelas VII 1. Batik berasal dari kata amba dan tik yang berarti... a. Menggambar, titik c. Menulis, garis b. Menulis, titik d. Menggambar, garis 2.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG. i ii DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Judul... 1 1.2 Latar Belakang Masalah... 1 1.3 Perumusan Maslaah... 1 1.4 Tujuan Program...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peranan penting untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi setelah terjadinya

Lebih terperinci

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya -

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya   - Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Januari 2017, Vol. 02, No. 02, hal 77 83 KREATIVITAS HANDMADE Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya e-mail : - Abstract Creativity

Lebih terperinci

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA ABIANSEMAL, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN WANITA TANI YANG KREATIF DAN INOVATIF B.R.T.Putri 1, I.K.W. Parimartha 2, I.W. Budiartha 3,

Lebih terperinci

Panduan Wawancara. Indikator Pertanyaan

Panduan Wawancara. Indikator Pertanyaan Indikator Pertanyaan Panduan Wawancara Knowledge (pengetahuan) 1. Mengapa anda tertarik terhadap pembuatan motif batik semarangan? 2. Dari mana anda mendapatkan ide tersebut? 3. Ikon-ikon kota Semarang

Lebih terperinci

ANALISIS RANTAI NILAI ( VALUE CHAIN

ANALISIS RANTAI NILAI ( VALUE CHAIN ANALISIS RANTAI NILAI ( VALUE CHAIN ) PADA PRODUK BATIK TULIS DI SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Megister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Drs. Mardiyatmo I Wayan Suardana, M,Sn Drs.Djoko Maruta Drs. Maraja Sitompul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Penciptaan Taj Mahal adalahsalah satu keajaiban dunia yang ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang bernama Agra

Lebih terperinci

Pendahuluan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: E-ISSN:

Pendahuluan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: E-ISSN: Pengembangan Kemitraan Antara Pengusaha dan Petani Kakao Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Petani Kakao di Desa Kalimas dan Tirto Asri Kec. Taluditi Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo Yanti Aneta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang berkembang sejak masa prasejarah. Bahkan masyarakat dunia mengagumi batik sebagai karya luhur budaya Indonesia.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBATIK BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH ARTIKEL JURNAL

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBATIK BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH ARTIKEL JURNAL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBATIK BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman kekayaan alam, kesenian, dan budaya yang masih dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota pekalongan merupakan kota yang strategis secara geografis. Kota ini juga menjadi pusat jaringan jalan darat yang menghubungkan bagian barat dan timur Pulau Jawa

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN Mei Sulistyiningsih, Reni Rakhmawati, Dwi Prastiyo Hadi, Iffah Muflihati, Umar Hafidz Asy ari Hasbullah PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2009. Penelitian bertempat di Pusat Batik Desa Jarum Kecamatan Bayat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Sri Anggarini Program Studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No 1 Jakarta Barat E-mail : srianggarini@yahoo.com

Lebih terperinci