BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. ERP berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien dari ERP terhadap kinerja organisasi perusahaan sebesar -0,070 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang negatif, sedangkan t-tabelnya menunjukan nilai sebesar yang menunjukkan bahwa nilai tersebut kurang dari t-tabel pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya tidak signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Kallunki et al, (2010) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara ERP terhadap kinerja organisasi perusahaan. 2. ERP berpengaruh positif dan signifikan terhadap supply chain management. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,738 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif, sedangkan nilai t-statistiknya sebesar 9,688 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari t-tabel statistic pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Shatat et al, (2012) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara ERP terhadap SCM. 3. ERP berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,816 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif, sedangkan nilai t- statistiknya sebesar 15,314 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari 90

2 91 t-tabel statistic pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Al-Dhaafri et al, (2014) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara ERP terhdapa keunggulan organisasi perusahaan. 4. SCM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,816 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif, sedangkan nilai t-tabel statistiknya sebesar 1,388 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut kurang dari nilai t-tabel statistic pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya tidak signifikan. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian dari Li, Sohung et al, (2006); hung and yen, (2010) yang menyatakan SCM memiliki dampak langsung terhadap kinerja organisasi. 5. Keunggulan organisasi perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,740 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif, sedangkan nilai t-tabel statistiknya sebesar 5,144 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari nilai t-tabel statistik dengan tingkat kepercayaan 1,96 sehingga hasilnya signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian dari Al-dhaafri et al, (2016) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara keunggulan organisasi perusahaan terhadap kinerja organisasi perusahaan. 6. SCM memediasi pengaruh antara ERP terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis mediasi yang dilakukan dengan

3 92 prosedur uji sobel yang dikembangkan oleh Sobel (1982). Hasil pengujian ini menunjukkan t-value diperoleh sebesar 2,153 lebih besar dari t-tabel statistik pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Jenatabadi et al, (2013) yang menyatakan bahwa ERP terhadap OP memiliki dampak yang lebih kuat jika dimediasi oleh SCM, oleh karena itu penting bagi suatu perusahaan menerapkan SCM melalui pengimplementasian ERP yang akan mempengaruhi kinerja dari organisasi perusahaan. 7. Keunggulan organisasi perusahaan memediasi pengaruh antara ERP terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis mediasi yang dilakukan dengan prosedur uji sobel yang dikembangkan oleh Sobel (1982). Hasil pengujian ini menunjukkan t-value diperoleh sebesar 6,482 lebih besar dari t-tabel statistik pada taraf 5% yaitu 1,96 sehingga hasilnya signifikan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Al-Dhaafri et al, (2014) yang menyatakan bahwa keunggulan organisasi perusahaan memediasi hubungan ERP terhadap OP. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan pada perusahaan menufaktur yang mengimplementasikan ERP dan SCM serta untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1. Untuk perusahaan manufaktur yang mengimplementasikan ERP dan SCM: a. Dalam hal meningkatkan kemampuan untuk bersaing, perusahaan manufaktur yang menerapkan ERP sebagai salah satu system yang

4 93 terintegrasi untuk semua divisi, maka perusahaan sebaiknya melakukan perencanaan yang lebih matang, memikirkan dampak positif dan negatifnya terhadap perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan untuk pemilihan ERP membutuhkan biaya yang cukup besar dalam pengimplementasiannya, sehingga jika pengimplementasian tidak dibarengi dengan pelatihan untuk karyawannya, tidak adanya komitmen eksekutif, kesiapan perubahan, sampai dengan keahlian dalam proses bisnis, maka bisa saja pengimplementasian ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan. b. Ketika suatu SCM diterapkan dalam suatu perusahaan, sebaiknya harus terikat erat dengan ERP yang telah ada. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkatan berbagi informasi, tingkatan kualitas informasi, hubungan antar pelanggan, sampai adanya penundaan. Sehingga dapat menjamin ketersediaan produk pada perusahaan maupun pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan dapat segera terpenuhi dan produk-produk yang dipesan tersebut dapat dikirimkan ke pelanggan. c. Perusahaan harusnya selalu mengamati perubahan lingkungan bisnis internal maupun eksternal, karena dalam membuat suatu keunggulan organisasi perusahaan diperlukan adanya gambaran terutama lingkungan bisnis eksternal perusahaan saat ini dan masa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. d. Selain mengamati lingkungan bisnis internal seperti penggunaan ERP dan SCM, perusahaan juga harus mengamati variabel lain seperti lingkungan eksternal perusahaan agar dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi

5 94 perusahaan. Hal ini disebabkan karena variabel lingkungan bisnis internal sudah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, dan diperkirakan ada variabel lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti lingkungan eksternal. e. Dalam mengukur kinerja organisasi perusahaan, seharusnya perusahaan menilai kinerja tidak hanya kinerja keuangan perusahaan saja tetapi dari kinerja non keuangannya juga. Hal ini disebabkan karena kinerja keuangan merupakan hasil dari suatu proses yang berlanjut yang dimulai dengan adanya peningkatan kemampuan sumberdaya, yang berdampak pada kualitas proses yang lebih baik dan akhirnya bisa menaikkan laba. 2. Untuk penelitian selanjutnya: a. Menambahkan variabel penelitian yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan, tidak hanya variabel ERP sebagai variabel eksogen (independen), SCM dan keunggulan organisasi sebagai variabel mediasi tetapi menggunakan variabel lainnya b. Menambahkan responden penelitian untuk dijadikan sampel. Responden penelitian tidak hanya manager keuangan, tetapi manajer logistik dan manajer supply chain. c. Memperluas jangkauan sampel penelitian, tidak hanya perusahaan manufaktur yang berkantor pusat di DKI Jakarta saja melainkan perusahaan manufaktur yang tersebar di bagian wilayah Indonesia lainnya. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya juga tidak hanya melakukan penelitian di sektor manufaktur tetapi disektor lainnya seperti sektor utama dan jasa.

6 95 d. Menambahkan jumlah sampel yang valid untuk dijadikan sebagai analisis data sehingga dapat memberikan kesimpulan yang lebih akurat dan lebih representative. e. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang pengumpulan datanya menggunakan cross sectional yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya pada waktu yang telah ditetapkan dan ditempat tertentu saja. Disarankan dalam penelitian selanjutnya menggunakan data sekunder, terutama untuk melihat lingkungan industri.