BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi, Nazir (1988:74), mengungkapkan bahwa penelitian eksperimen kuasi adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat serta seberapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Definisi Operasional model pembelajaran Think Pais Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok secara keseluruhan. Model pembelajaran Think Pair Share ini juga mempunyai tiga tahap pembelajaran utama yaitu sebagai berikut: 49

2 50 a. Tahap I : Thinking (Berpikir). Guru mengajukan pertanyaan atau soal yang berhubungan dengan pelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan atau soal tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. b. Tahap II : Pairing (Berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban atau berbagi ide. c. Tahap III : Sharing (Berbagi). Pada tahap ini, guru meminta kepada siswa berpasangan untuk berbagi hasil pemikiran atau mempresentasikan hasil pengetahuan dan ide-ide yang mereka dapat kepada kelompok lain Variabel Terikat Variabel terikat adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel terikat adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas. Definisi Operasional minat belajar merupakan rasa suka atau ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran sehingga mendorong peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam mencari pengetahuan dan pengalaman tersebut. Definisi operasional kemampuan komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan sikap, pendapat, atau prilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak

3 51 langsung (melalui media) yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu Populasi dan Sampel Sugiyono, (Riduan, 2009:10) Memberi pengertian bahwa populasi adalah wilayah gereralisasi yang terdiri dari obyek yang menjadi kuantitas dan berkarakteristik tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Mangunsari 03 dan SDN Gendonga 02 Salatiga Jawa Tengah. Arikunto (dalamriduan, 2009:10) Mengatakan sampel adalah sebagian dari populasi ( sebagian atau wakil populasi yang diteliti ). Sampel penelitian sebagian dari populasi yang di ambil sebagai sumber data dan dapat diwakilkan seluruh populasi. Sampel random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen (sejenis) yaitu siswa SDN Mangunsari 03 dan SDN Gendonga 02 Salatiga Jawa Tengah. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah jumlah siswa sebanyak 37 orang yang mewakilkan populasi Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2002:136), Instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Adpun instrument penilaian digunakan adalah sebagai berikut : 1. Angket ( kuisioner). 2. Observasi.

4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penggunaan teknik pengumpulan data ini adalah mendapatkan data yang tepat. Menurut Sugiyono (2007:194), dilihat dari segi teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan (1) wawancara, (2) kuisioner (angket), (3) observasi, dan gabungan dari ketigannya. Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagi berikut: 1. Angket (Kuesioner) Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket atau kuesioner. (Arikunto 1998: 140) angket adalah semua pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, masalah apa yang dihadapinya.. Dengan angket seseorang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat dan sebagainya. Angket yang mengandung variabel positif adalah item yang mengandung ungkapan dirinya yang positif, sedangkan item yang negatif merupakan item yang mengandung ungkapan dirinya yang negatif. 2. Observasi Observasi adalah mengamatan dan pencatatan secara langsung ke objek penelitian dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam arti luas observasi sebenarnya merupakan pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Andi Offit, Yogyakarta 1991). Teknik ini untuk memperoleh data tentang kondisi objektif sebagai berikut:

5 53 a. Siswa (Sebagai objek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa. b. Guru (Sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidikan dan jabatan serta guru bidang studi. c. Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah kondisi. d. Struktur organisasi Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classical Experimental Design. Model ini memiliki dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang dimanipulasi dan diberi perlakuan- perlakuan, sedangkan kelompok kontrol adalah merupakan yang tidak diberi perlakuan. Pada desain penelitian Classical Experimental Design ini memliki empat kelompok data yaitu sebagai berikut: a) Data pertama (O) yaitu data pre-test kelompok perlakuan. b) Data kedua (O1) yaitu kelompok kontrol. c) Data ketiga (O3) yaitu data poss-test kelompok perlakuan. d) Data keempat (O2) yaitu kelompok kontrol. e) Data kelima (O4) yaitu analisis data digunakan untuk desain eksperimen ini menggunakan t- test. R O1 X O2 O3 O4

6 54 Keterangan : R = Random assignment (tugas acak) dilakukan untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. X = Perlakuan O1 = Pengukuran awal kelompok perlakuan. O2 = Pengukuran akhir kelompok perlakuan. O3 = Pengukuran awal kelompok kontrol. O4 = Pengukuran akhir kelompok kontrol Tehnik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data Karena itu, maka prosedur analisis data dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian Uji Validitas Dan Reliabilitas Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang akan diukur. Adapun reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi, dalam Tri Anjar Suprapto, 2009). Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (correected item total correlation). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali dalam tri anjar Suprapto (2009):

7 55 0,00 0,20 = tidak ada validitas 0,21 0,40 = validitas rendah 0,41 0,60 = validitas sedang 0,61-0,80 = validitas tinggi 0,81 0,100 = validitas sangat tinggi Untuk menentukan validitas item digunakan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahawa suatu item adalah valid jika koefesien item teruji batas bawah sama dengan 0,20. Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek. Kriteria itu menentukan besarnya koefesien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan α > 0,5 = Jelek α < 0,5 = Tidak dapat di terima. Dari hasil uji validitas berdasarkan rentang koefisien validitas yang di sampaikan menurut Ali dalam tri anjar Suprapto (2009), maka dari 40 item yang gugur sebanyak 12 item karena nilai koefisien corrected item to total correlation < 0,20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 40 item, 28 item yang valid dan 12 item yang tidak valid. Adapun nomor item yang tidak valid dan yang valid dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

8 56 Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrument Minat Belajar Siswa No Item Telah Valid 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 34, 36, 37, 38, 39. Jumlah : 28 Item No Item Tidak Valid 2, 3, 4, 14, 17, 21, 23, 29, 32, 33, 35, 40. Jumlah : 12 Item Tabel 3.4. Reabilitas Minat Belajar Siswa 40 Item Berdasarkan data pada tabel diatas, maka Cronbach's Alpha sebesar 0,778 untuk 40 item yang diuji. Berdasarkan kriteria George & Mellery (1995) Cronbach's Alpha masuk dalam kategori reabilitas bagus. Ini berarti bahwa minat belajar siswa reliable untuk digunakan dalam penelitian Uji Normalitas Cronbach's Alpha N of Items Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini digunakan analisis Chi-Kuadra( X2). Teknik ini digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan frekuensi. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengadakan estimasi dan untuk menguji hipotesis.

9 57 Rumus untuk mencari nilai chi kuadrat adalah sebagai berikut: Di mana: X2 = nilai chi-kuadrat ( chi - square) fo = frekuensi yang diperoleh (obtained frequency) fe = frekuensi yang diharapkan (expected frequency) (Sugiyono, 2005:104) Adapun kriteria dalam pengujian ini, jika chi-kuadrat dalam tabel (X2) hitung lebih kecil dari harga chi-kuadrat (X2) dalam tabel pada taraf signifikansi p > 0,05, maka sebaran datanya berdistribusi normal, p < 0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service solutions). Yaitu dengan langkahlangkah sebagai berikut: Analiyze-Comperemean-Oneway Anova.

10 Uji Hipotesis Uji hipotesis berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara persial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis indepanden sampel T-test yaitu uji asumsi varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independen sampel T-test untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen secara signifikan, adapun yang akan diuji sebagai berikut: H0 = Data rata-rata eksperimen < 0,05 maka data kelompok kontrol yang artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh positif signifikan terhadap minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah). H1 = Data rata-rata eksperimen > 0,05 maka data kelompok eksperimen yang artinya bahwa, ada terdapat pengaruh positif signifikan terhadap minat belajar siswa dalam menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Tes) adalah 0,05 (convidence interval 95%). Uji t digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil setelah data dianalisa adalah: 1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya. Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,050 maka hasil sangat signifikan. Probabilitas = di atas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan. 2. Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima). Sebaliknya bila nilai kelompok treatment

11 59 (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non-treatment maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).