Batu Saluran Kemih. Harnavi Harun
|
|
- Verawati Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 Batu Saluran Kemih Harnavi Harun
2 Epidemiologi Dunia : 1 12% USA : penduduk/tahun Indonesia : Hardjoeno dkk, Makassar ( ) : 297 Rahardjo dkk ( ) : 245 Puji Rahardjo RSCM menyatakan penyakit BSK yang diderita penduduk Indonesia sekitar 0,5%, bahkan di RS PGI Cikini menemukan sekitar 530 orang penderita BSK pertahun. Rusfan dkk, Makassar, : 50 kasus Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11 th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
3 Epidemiologi Terdapat kecenderungan peningkatan insidensi batu saluran kemih perbaikan standar kehidupan (ekonomi), selain faktor ras atau suku bangsa dan daerah tempat tinggal USA : laki-laki dari 4,9% (NHANES II, ) menjadi 6,3% (NHANES III, ) perempuan dari 2,8% (NHANES II) menjadi 4,1% (NHANES III) Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11 th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
4 Prevalensi BSK di Indonesia pasien BSK / Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Sja bani M. Batu Saluran Kemih. In: Sudoyo AW SB, Alwi I, ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: Pusat penerbitan Departemen
5 Komposisi BSK Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Dewi DA SA. Profil Analisis Batu Saluran Kencing Di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Sanglah Denpasar. J Peny Dalam 2007
6 Epidemiologi Usia Gender (Laki : perempuan) 3 : 1 RPK 3 x lipat risiko Ukuran tubuh risiko dengan BB Tingkat rekurensi setelah batu yang I : Tahun % Tahun % Tahun %
7 Patofisiologi Batu ginjal dan ureter supersaturasi urin tingkat kejenuhan zat yang terlarut dalam urin seperti kalsium, oksalat, fosfat dan ion H+ terlampaui diikuti oleh nukleasi, shg tbtk inti homogen atau heterogen proses kinetik membentuk kristal agregasi batu Batu Kandung kemih : karena stasis urin dan infeksi berulang Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11 th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Perne
8 Supersaturasi Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
9 Inhibitor pembentuk batu Magnesium Mg dapat menghambat proses nukleasi dan pertumbuhan kristal kalsium oksalat Sitrat menghambat nukleasi, pertumbuhan, dan aggregasi kristal kalsium oksalat. efektif mencegah rekurensi batu kalsium pada pasien dengan hiperkalsiuria idiopatik, pasien RTA, dan pembentuk batu dengan normostraturik. meningkatkan ambang batas atas metastabilitas dengan meningkatkan sitrat urin dan ph urin. Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
10 Inhibitor pembentuk batu Pirofosfat penurunan rasio pirofosfat dengan kreatinin terjadi pada separuh pembentuk batu menurunkan pertumbuhan kristal kalsium fosfat dan kalsium oksalat Makromolekul inhibitor potent terbentuknya kristal kalsium oksalat sangat anionik dan terdiri dari asam amino bersifat asam yang telah mengalami modifikasi post-translasi dengan sisi rantai yang bermuatan negatif osteopontin, protein Tamm-Horsfall, Bikunin, dan nefrokalsin Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
11 Klasifikasi BSK dibedakan atas : Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat atau kombinasi keduanya % BSK merupakan batu kalsium. Batu non-kalsium : batu asam urat, struvit (magnesium ammonium fosfat), sistin, dll % BSK merupakan batu non-kalsium Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11 th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Perne
12 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang Hiperkalsiuria mendasarinya : Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250 mg/24 jam Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya gangguan absorpsi tubulus ginjal Batu Kalsium
13 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang Hiperkalsiuria mendasarinya : Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250 mg/24 jam Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya gangguan absorpsi tubulus ginjal Batu Kalsium
14 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperoksaluria : ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat penyakit ileum Asupan oksalat meningkat Hiperoksaluria primer Batu Kalsium
15
16 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperoksaluria : ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat penyakit ileum Asupan oksalat meningkat Hiperoksaluria primer Batu Kalsium
17 Batu Kalsium Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hipositraturia eksresi sitrat < 450 mg/24 jam pada laki-laki dan < 550 mg/ 24 jam pada perempuan terjadi pada 20-60% kasus Sitrat membentuk kompleks dg Ca mengurangi supersaturasi kalsium oksalat dan kalsium fosfor Sitrat langsung menghambat presipitasi dan kristalisasi garam-garam Ca Sitrat meningkatkan aktivitas penghambatan agregasi kalsium oksalat dari makromolekul seperti protein Tamm-Horsfall Sitrat menghambat ekskresi osteopontin yaitu suatu komponen penting dari matriks protein batu
18 Batu Kalsium Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperurikosuria asam urat dalam urin > 800 mg/24 jam pada laki-laki dan >750 mg/24 jam pada perempuan Asam urat dapat bertindak sebagai inti untuk kristalisasi kalsium dan oksalat Hiperurikosuria ditemukan pada 10% batu kalsium
19 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang Asam urat hasil oksidasi mendasarinya metabolisme purin dan diekskresi melalui urin (70%) 5-10% dari BSK Faktor yg mempermudah : hiperurikosemia, ph urin yang asam, dan volume urin yang sedikit diet tinggi purin, gout (20% pasien gout terjadi hiperurikosuria), penyakit myeloproliferatif, tumor lysis syndrome dan kelainan metabolisme : diabetes melitus dan sindrom metabolik Batu Asam Urat
20 Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Infeksi oleh bakteri yang memproduksi urease (Proteus, klebsiella, Serratia, Mycoplasma) Urea diubah menjadi ammonium ph menjadi alkali memudahkan terjadinya kristalisasi dari magnesium ammonium fosfat dan karbonat apatit cenderung bercabang dan membesar dengan pertumbuhan yang cepat dan dapat membentuk batu cetak Batu struvit
21 Batu sistin Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya 1-2% BSK Pasien riwayat batu pada anak-anak atau adanya riwayat keluarga yang kuat, genetik gangguan transport sistin di ginjal reabsorpsi sistin di tubulus proksimal berkurang ekskresi sistin meningkat gen yang terbanyak mengalami mutasi : SLC3AI dan SLC7A9
22 EVALUASI BATU SALURAN KEMIH Evaluasi pada keadaan akut Rasa nyeri atau kolik, keluhan gastrointestinal sering didapatkan seperti nyeri, mual dan muntah Pemeriksaan fisik pada pasien dengan batu saluran kemih tidak selalu didapatkan kelainan Urinalisa: peningkatan eritrosit dan leukosit dan kadang dapat dijumpai kristal. Urinalisa yang penting: ph urin yang dapat membantu identifikasi komposisi batu selain dari kristal, bakteri.
23 Pencitraan radiologi untuk diagnosis batu saluran kemih
24 Pendekatan diagnosis pasien dengan kolik ginjal
25 Evaluasi pada keadaan kronik Mencari faktor risiko terjadinya batu Riwayat diet: asupan cairan, jenis asupan cairan, asupan protein, asupan makanan yang mengandung oksalat tinggi, asupan garam dan kalsium riwayat penyakit dahulu : malabsorbsi, penyakit Crohn, operasi saluran cerna, hiperparatiroidisme, RTA, kelainan tulang, ISK berulang dan keganasan Riwayat pengobatan: kelarutan yang rendah dalam urin seperti indinavir,
26 Laboratorium Pemeriksaan kalsium, Hormon paratiroid bila kalsium tinggi Kadar asam urat, elektrolit, fosfat bila perlu dan AGD. Analisa komposisi urin Pemeriksaan dilakukan dengan sampel urin 24 jam: volume, kalsium, fosfat, natrium, asam urat, oksalat, sitrat, kreatinin, ph dan sistin atau magnesium tergantung keadaan klinis.
27 Pengobatan Untuk nyeri kolik akut obat simtomatik penghilang nyeri : OAINS : 1st line tx, dpt digunakan utk pencegahan rekurensi nyeri Opioid : dihindari pethidin Spasmolitik intravena : 3rd line tx
28 Pengambilan batu Batu yang dapat keluar spontan Batu tidak diharapkan keluar bila: Ukurannya 6mm, Disertai dilatasi hebat pelvis renal Infeksi atau sumbatan saluran kemih Batu yang tidak keluar spontan
29 Modalitas bedah untuk batu saluran kemih
30 Modifikasi Diet Asupan cairan ditingkatkan Pengaturan Ca, Oksalat Mengurangi asupan protein hewani Penambahan K Mengurangi Sukrosa (ekskresi Kalsium >) Vitamin C
31 Penambahan Cairan Intake cairan 2,5-3 liter perhari, target diuresis 2-2,5 liter perhari dan BJ urin <1,010. Cairan diberikan sebaiknnya terdistribusi merata sepanjang hari dg ph nya netral.
32 Jenis Cairan Pengaruh minuman tertentu belum jelas betul : Jus anggur meningkatkan kejadian Kopi, teh, alkohol bervariasi +/_ Jus Cranberry, mempunyai efek terhadap pencegahan ISK, meningkatkan resiko batu kalsium dan oxalat urin meningkat Jus jeruk menurunkan risiko
33 Pengurangan Asupan Protein Diet protein hewani tinggi : Asam amino sulfurik tinggi (sistein dan metionin) ion hidrogen >> subclinical asidosis ekskresi Ca >>, sitrat << Intake purine dan fosfor >> asam urat urin >>, fosfat urin >> Intake oksalat >> urin oksalat >> Mengurangi asupan protein hewani risiko <, terutama pada laki-laki 1 kg/ KgBB/hari
34 Menambah asupan sayur dan buah Diet tinggi Buah dan Sayur : Meningkatkan ekskresi kalium, magnesium, sitrat di urin Meningkatkan volume urin Menigkatkan ph urin Menurunkan sekresi amonium Asupan Kalium >> Ekskresi Calsium <<
35 Mengurangi asupan garam Rendah Na meq/hari : Na urin << Ekskresi Ca << Muldowney, dkk. Asupan Na dari 200 ke 80 ekskresi Ca menurun 100 mg/ hari (2.5 mmol/hari).
36 Diet kalsium Diet tinggi kalsium menurunkan risiko batu Diberikan bersama makanan Mengikat oksalat Diet rendah kalsium meningkatkan risiko batu oksalat Ca + Oksalat Absorpsi Oksalat >> Supersaturasi Oksalat dalam urin >> Batu Ca Oksalat
37 Vitamin C dosis tinggi: Batu CaOx Oksalat >> Sukrosa Ekskresi Kalsium >> Tidak tergantung asupan Ca Resiko Batu >>
38 Obat-obatan Apabila batu masih aktif Belum ada respon diet 3 6 bl Tujuan Mencegah pengendapan lebih lanjut Tidak melarutkan batu kalsium
39 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu kalsium oksalat Pengobatan hiperparatiroidisme primer : pembedahan paratiroidektomi Pengobatan RTA : Pengobatan dengan alkalinisasi urin, alkalin sitrat atau natrium bikarbonat, diikuti dengan pengobatan asidosis metabolik yang terjadi. Pengobatan Infeksi : Antibiotik diberikan sesuai hasil biakan dan resistensi kuman.
40 Turk C, Knoll T, et al. Guidelines on urolithiasis. European Association of Urology 2011
41 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih
42 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu Asam Urat Alkalinisasi urin target ph urin 7,0-7,2 yaitu dapat dg alkalin sitrat atau natrium bikarbonat. Minuman yang diberikan adalah air mineral dengan bikarbonat konsentrasi tinggi (> 1500 mg HCO3/L) atau dengan juice sitrat. Bila ph urin < 6, dapat diberikan preparat kalium sitrat atau natrium bikarbonat.
43 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu Asam Urat Menurunkan ekskresi asam urat Target urat dalam urin adalah < 4,0 mmol/ 24 jam. Dapat diberikan allopurinol dengan dosis antara mg/hari dan diet rendah purin (<500 mg/hari). Asupan protein 0,8 g/kg/hari maksimal 150 g daging, produk daging atau ikan, dan diberikan 4 hari dalam seminggu.
44 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu Struvit Pengobatan pembedahan pilihan utama Pengobatan terhadap infeksi sangat penting karena batu akan terus tumbuh bila infeksi tidak dieradikasi. Antibiotik diberikan sesuai hasil kultur dan sensitivitas kuman.
45 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu struvit BSK struvit hanya tumbuh pada keadaan alkalis, maka pengobatan bertujuan mengasamkan urin yaitu dengannl-methionine atau ammonium klorida
46 P engobatan berdasarkan pada Jenis B atu Saluran K em ih Batu Sistin Pemberian obat-obatan bertujuan meningkatkan ph urin > 7,5. Dapat diberikan alkalin sitrat atau natrium bikarbonat. Bila ekskresi sistin melebihi 3 mmol/24 jam dapat diberikan Mercaptopropionylglycine.
47 Kesimpulan Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang sering terjadi begitu pula dengan kejadian rekurensi batu di dunia. Deteksi dan penanganan batu saluran kemih sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Tatalaksana awal yang diberikan adalah evaluasi faktor risiko batu kemih. Terapi diberikan untuk mengatasi keluhan, mengevakuasi batu bila terjadi (ancaman) komplikasi seperti sumbatan, infeksi, atau nyeri yang tetapi tindakan ini juga tidak mampu mengurangi angka kejadian rekurensi hebat. Internis mempunyai peran penting dalam menentukan diagnosis batu saluran kemih dan mengidentifikasi komplikasi yang mungkin timbul. Akan tetapi diperlukan kerjasama yang erat dengan ahli urologi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
48 TERIMA KASIH
BATU SALURAN KEMIH. Dr. Maimun Syukri, Sp.PD
BATU SALURAN KEMIH Dr. Maimun Syukri, Sp.PD PENDAHULUAN BSK Masalah masa kini dan mendatang Batu kandung kemih Batu ginjal PATOGENESIS BSK Faktor Genetik Kurangnya faktor protektif Faktor biologis Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit batu saluran kemih merupakan penyakit yang banyak di derita oleh masyarakat, dan menempati urutan ketiga dari penyakit di bidang urologi disamping infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nefrolitiasis adalah sebuah material solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit ini bagian
Lebih terperinciPROFIL ANALISIS BATU SALURAN KENCING DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUP SANGLAH DENPASAR. Dewa Ayu Putu Rasmika Dewi, Ank Agung Ngurah Subawa
Artikel asli PROFIL ANALISIS BATU SALURAN KENCING DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUP SANGLAH DENPASAR Dewa Ayu Putu Rasmika Dewi, Anak Agung Ngurah Subawa Bagian Patologi Klinik FK Unud/RS Sanglah Denpasar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Batu saluran kemih adalah dijumpainya batu di saluran kemih. Batu ini terbentuk dari kristal-kristal yang terpisah dari urin. Komposisi ini terjadi ketika konsentrasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Batu Saluran Kemih Batu saluran kemih atau BSK adalah terbentuknya batu di saluran kemih yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Urinalisa Urinalisa adalah suatu metoda analisa untuk mendapatkan bahan-bahan atau zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat adanya kelainan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batu Saluran Kemih 2.1.1 Proses Pembentukan Batu Saluran Kemih Batu saluran kemih terbentuk dari beberapa kondisi, yakni proses supersaturasi dari ion-ion yang terdapat dalam
Lebih terperinciReabsorbsi pada kapiler peritubuler
SISTEM UROPOETIKA Reabsorbsi pada kapiler peritubuler Substansi yang dieliminasikan dari tubuh melalui filtrasi dari kapiler peritubuler GANGGUAN GINJAL Menunjukkan gejala klinis jika 70% fungsinya terganggu
Lebih terperinciPENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I
PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS TINJAUAN TEORI 1. Definisi Osteoporosis adalah penyakit metabolisme tulang yang cirinya adalah pengurangan massa tulang dan kemunduran mikroarsitektur tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit yang sering di Indonesia. BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit umum yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit umum yang masih menimbulkan beban kesehatan yang signifikan pada populasi usia kerja,dan merupakan tiga penyakit
Lebih terperinciBatu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa. keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran
Definisi Batu Saluran Kemih Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces ginjal atau di saluran kemih (Pratomo, 2007). Batu ginjal di dalam
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR TEORI
BAB I KONSEP DASAR TEORI A. Pengertian Batu ginjal adalah istilah umum batu ginjal disembarang tempat. Batu ini terdiri atas garam kalsium, asam urat, oksalat, sistin, xantin, dan struvit (Tambayong, 2000
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat
Lebih terperinciKasus 1 (SGD 1,2,3) Pertanyaan:
Kasus 1 (SGD 1,2,3) Seorang wanita Ny. DA usia 32 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga datang ke RS mengeluh nyeri pinggang kanan memberat sejak 2 bln sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Nyeri menjalar hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Panas 1. Tekanan panas Tekanan panas adalah kombinasi atau interaksi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu udara yang dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Desa Barakati terletak disebelah barat
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR A k m a l STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Batu Saluran kemih adalah penyakit yang timbul akibat
Lebih terperinciPengaruh Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Batu Asam Urat pada Pasien Batu Saluran Kemih
Pengaruh Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Batu Asam Urat pada Pasien Batu Saluran Kemih Salik Hawariy*, Arry Rodjani** *Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2009 **Staf Pengajar Departemen
Lebih terperincikematian sebesar atau 2,99% dari total kematian di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan RI, 2008). Data prevalensi di atas menunjukkan bahwa PGK
BAB 1 PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal dan dapat menyebabkan pasien mengalami penurunan kualitas hidup baik kecacatan maupun kematian. Pada penyakit ginjal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii RIWAYAT HIDUP... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMA KASIH... vii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Batu kandung kemih merupakan manifestasi paling sering dari batu saluran kemih bagian bawah. Data terakhir menunjukkan prevalensinya mencapai 5% dari semua kasus batu saluran kemih.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,
Lebih terperinciStruktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter
Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang
Lebih terperinciSintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiri tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Perkemihan 1. Ginjal Ginjal manusia terletak pada dinding posterior abdomen, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Saluran Kemih Traktus urinarius terdiri dari ginjal (Ren), ureter, bulu (vesika urinaria), uretra, dengan kelenjar prostat yang mengelilingi uretra proksimal dan penis pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalium 1. Deskripsi Kalium merupakan logam alkali yang sangat reaktif, mempunyai rumus atom K +, berwarna putih perak dan merupakan logam yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom
Lebih terperinci13. BATU SALURAN KEMIH PADA ANAK ( UROLITHIASIS )
1. 13. BATU SALURAN KEMIH PADA ANAK ( UROLITHIASIS ) 2. JENISNYA: NEPHROLITHIASIS PYELOLITHIASIS BATU PADA GINJAL BATU PADA PYELUM URETEROLITHIASIS BATU PADA URETER VESICOLITHIASIS BATU PADA VESICA URINARIA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batu Saluran Kemih 2.1.1 Proses Pembentukan Batu Saluran Kemih Batu saluran kemih merupakan agregat dari polycrystalline yang terbentuk dari berbagai jenis kristaloid dan matriks
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk asalnya atau dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi. Ekskresi di sini merupakan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam membantu menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Ada kementakan (probality) bahwa urinalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalsium 1. Definisi Kalsium Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. terdapat kurang lebih 1.200 gram kalsium, 99% berada di dalam tulang rangka,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Batu ginjal 1. Pengertian Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces ginjal atau di saluran kemih (Pratomo, 2007). Batu ginjal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan lambat. PGK umumnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Nefrolitiasis 2.1.1 Definisi Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah sebuah material solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1
1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proporsi dan jumlah lansia terus meningkat di semua negara. Saat ini, di seluruh dunia terdapat 380 juta orang yang berumur 65 tahun ke atas dan diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tubuh manusia, mineral berperan dalam proses fisiologis. Dalam sistem fisiologis manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu makroelemen antara lain
Lebih terperinciEFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.)
EFEK DIURETIK DAN DAYA LARUT BATU GINJAL DARI EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L.) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah penurunan faal ginjal yang terjadi secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan kreatinin yang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal (Fored, 2003). Penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah suatu penurunan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel akibat suatu proses patofisiologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Penderita penyakit - penyakit ginjal kronik (PGK) mempunyai resiko kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan populasi normal. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingginya, resiko
Lebih terperinciFaktor intrinsik, meliputi: 1. Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi. 2. Umur; paling sering didapatkan pada usia tahun
LAPORAN PENDAHULUAN COLIK KRENAL A. Pengertian Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan
Lebih terperinciyang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu kelainan metabolitik yang disebabkan oleh defisiensi insulin yang dapat bersifat relatif absolut. Insulin adalah hormon yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik merupakan perkembangan dari gagal ginjal akut yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun. Gagal Ginjal Kronik menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/dl darah pada wanita (Soeroso dan Algristian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam
Lebih terperincia. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida
A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok. Pada kelompok pertama adalah kelompok pasien yang melakukan Hemodialisa 2 kali/minggu,
Lebih terperinciSistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru
Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN
ASIDOSIS METABOLIK Disusun oleh: Desi (A101.19.006) Dewi Sekar (A101.19.007) Dina Fitri Astuti (A101.19.008) Ela Kusumawati (A101.19.009) Fatoni Aditya O (A101.19.010) Febriana Ramadhani (A101.19.011)
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN KEMIH DI BAGIAN RAWAT INAP RSU MOKOPIDO TOLITOLI TAHUN Hermiyanty
FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN KEMIH DI BAGIAN RAWAT INAP RSU MOKOPIDO TOLITOLI TAHUN 2012 Hermiyanty Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako
Lebih terperincibiologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI
15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasnya, air bersih adalah air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan kreatinin yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ISK merupakan keadaan tumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciHIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:
HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi dari 2-3 bulan hingga tahun (Price dan Wilson, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung selama beberapa tahun). Perjalanan penyakit ginjal stadium
Lebih terperinciPERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD
PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SKRIPSI Diajukan Oleh : ARLIS WICAK KUSUMO J 500060025
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditemukan ada di dalam ginjal (Basuki, 2009).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan (ginjal, ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering ditemukan ada di dalam ginjal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya. Insidens ISK tertinggi terjadi pada tahun
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN KOLIK RENAL. penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu
LAPORAN PENDAHULUAN KOLIK RENAL A. Definisi Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. salah satu jenis tanaman dari famili Moraceae dengan nama botanis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) Pohon sukun banyak ditanam di pekarangan dan telah dikenal masyarakat luas. Bentang keragaman genetiknya sangat luas, dari Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Lebih terperinciReabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Fungsi homeostatik ginjal Proses penyaringan (filtrasi)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa asam yang. pada semua anggotanya (Marwanto, 2014).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Lemon 2.1.1. Definisi jeruk lemon Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Urinalisis Urinalisis merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine. Urinalisis berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan National Kidney Foundation penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan dengan kelainan
Lebih terperinciAuthor : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.
Author : Liza Novita, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk GLOMERULONEFRITIS AKUT DEFINISI Glomerulonefritis Akut (Glomerulonefritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi natrium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tempuyung (Sonchus arvensis L) adalah salah satu tanaman obat yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) Tempuyung (Sonchus arvensis L) adalah salah satu tanaman obat yang berkasiat sebagai pemecah batu ginjal (Winarto. W. P. & Tim Karyasari,
Lebih terperinciGambaran Klinis dan Tata Kelola Batu Saluran Kemih pada Bayi dan Anak-anak
Gambaran Klinis dan Tata Kelola Batu Saluran Kemih pada Bayi dan Anak-anak Ahmad Ricardo Rumah Sakit Imanuel Way Halim Bandar Lampung Alamat Korespondensi: ahmadrs.md@gmail.com Tinjauan Pustaka Abstrak
Lebih terperinciNutrition in Elderly
Nutrition in Elderly Hub gizi dg usia lanjut Berperan besar dalam longevity dan proses penuaan Percobaan pada tikus: restriksi diet memperpanjang usia hidup Menurunkan peny kronis Peningkatan konsumsi
Lebih terperinciPELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)
PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batu Saluran Kemih 2.1.1 Definisi Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh manusia terutama dalam sistem urinaria. Pada manusia, ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan
Lebih terperinciM.Nuralamsyah,S.Kep.Ns
M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns Pendahuluan Ginjal mempertahankan komposisi dan volume cairan supaya tetap konstan Ginjal terletak retroperitoneal Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum untuk menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan pada struktur traktus urinarius. (1) Saluran
Lebih terperinciPencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM)
Pencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM) PENDAHULUAN Mengenai pencegahan ini ada sedikit perbedaan mengenai definisi pencegahan yang tidak terlalu mengganggu. Dalam konsensus yang mengacu ke
Lebih terperinciASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN
ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN Niken Andalasari PENGERTIAN Hipoglikemia merupakan keadaan dimana didapatkan penuruan glukosa darah yang lebih rendah dari 50 mg/dl disertai gejala autonomic dan gejala neurologic.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kalsium darah Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99% dari kalsium dalam tubuh berada di tulang dan gigi, dan 1% sisanya berada dalam darah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nyeri merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Diperkirakan satu dari lima orang dewasa mengalami nyeri dan setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih (vesika urinaria) dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Saluran Kemih Sistem saluran kemih adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
Lebih terperinci