BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sangat tergantung pada lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Setiap hari manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia memperoleh pengalaman hidup dengan mempelajari apapun yang ada di lingkungannya. Dalam dunia pendidikan, lingkungan berfungsi untuk menyokong jalannya proses pembelajaran. Lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian hasil pendidikan yang berkualitas. Lingkungan yang aman dan nyaman akan membuat siswa dan guru lebih bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar. Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman dan nyaman akan membuat siswa maupun guru setengah hati bahkan malas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Banyak metode pembelajaran baru maupun pengembangan metodemetode belajar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, motivasi belajar, dan aktivitas siswa. Materi-materi juga telah didesain dan dikembangkan untuk membantu pembelajaran Matematika. Namun menurut penyusun, siswa masih kurang dalam memperhatikan maupun ikut andil atau aktif dalam proses pembelajaran. Minat siswa mengikuti pelajaran pun masih kurang, apalagi mata pelajaran Matematika. Dalam benak mereka, Matematika adalah pelajaran yang susah, tidak menyenangkan, dan tidak akan digunakan, sehingga motivasi siswa belajar Matematika menjadi rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dimyati & Mudjiono (2002), yaitu Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar. Di samping itu, keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar (hlm. 98). 1

2 2 Kegiatan pembelajaran diterapkan melalui beragam kiat untuk menambah kemampuan dan daya serap siswa terhadap materi. Kiat-kiat tersebut antara lain layanan matrikulasi, program remedial, program akselerasi, dan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Dalam pembelajaran di dalam dan di luar kelas diperlukan inisiatif, kreativitas, dan usaha dari semua tenaga kependidikan, khususnya guru. Guru perlu memperkuat pengetahuan dan penguasaan metodologi pembelajaran dengan mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Hasil observasi pembelajaran di SMPN 1 Tirtomoyo menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah yang kegiatannya seputar menerangkan dan memberikan soal sehingga siswa cenderung diam dan tidak aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika, siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Sebagian besar siswa yang tidak memperhatikan dan tidak aktif saat pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan observasi pembelajaran dan wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa rendah. Hal ini sesuai dengan Sudjana (1994) yang berpendapat bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ditunjukkan dengan adanya kesenangan atau kenikmatan untuk belajar, yang berarti menaruh perhatian dan minat terhadap kegiatan-kegiatan belajar dan hasrat ingin tahu, yang berarti keinginan siswa dalam mencari hal-hal baru. Hasil belajar siswa juga masih rendah. Hal ini didukung oleh data laporan pengolahan Ujian Nasional tahun ajaran 2013/2014 yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (2014) yang menyatakan bahwa daya serap materi geometri khususnya materi kesebangunan dan kekongruenan siswa SMPN 1 Tirtomoyo rendah. Ketercapaian indikator pada materi kesebangunan dan kekongruenan siswa SMPN 1 Tirtomoyo adalah 58.24%. Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan Setyowati (2007) bahwa motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan perhitungan, besarnya motivasi belajar yang mempengaruhi hasil belajar commit siswa to user sebesar %. Hartati (2009)

3 menyatakan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar Matematika. Prestasi belajar Matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang, prestasi belajar Matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, dan prestasi belajar Matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (Hartati, 2009). 3 Kemudian, Burrow (2010) menyatakan bahwa makin tinggi motivasi belajar siswa, nilai akademik siswa juga makin tinggi. Pendidikan dalam ruang yang bersifat kaku dan formalitas dapat menimbulkan kebosanan, termasuk juga kejenuhan terhadap rutinitas di sekolah (Yuliarto, 2010). Fägerstam dan Blom (2012) menyatakan bahwa pembelajaran di luar kelas dapat meningkatkan motivasi belajar dan nilai kognitif siswa. Dalam American Institute for Research (AIR, 2005) dinyatakan bahwa nilai kognitif siswa yang mengikuti pembelajaran di luar kelas meningkat secara signifikan dengan peningkatan rata-rata tiga poin atau 27%. Selain itu, motivasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran di luar kelas meningkat secara signifikan dengan peningkatan 0.59 poin atau 8.17%. SEER dalam Dillon, Rickinson, Teamey, Morris, Choi, Sanders, et al. (2006) menyatakan bahwa siswa pada pembelajaran di luar kelas memperoleh nilai akademik (membaca, ilmu pengetahuan alam, matematika) yang lebih tinggi 72% daripada siswa pada pembelajaran tradisional. Lalu, Eaton dalam Dillon, et al. (2006) mengungkapkan bahwa pengalaman pada pembelajaran di luar kelas lebih efektif untuk meningkatkan nilai kognitif daripada pembelajaran di dalam kelas. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di luar kelas memiliki kelebihan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kelebihan pembelajaran di luar kelas tersebut adalah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa. Berangkat dari masalah tersebut, perlu diadakan penelitian upaya meningkatkan motivasi dan hasil commit belajar siswa to user melalui pembelajaran di luar kelas

4 (outdoor learning). Dengan penerapan pembelajaran di luar kelas, diharapkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa SMPN 1 Tirtomoyo meningkat. 4 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil rumusan masalah yaitu. 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran di luar kelas yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas IX SMPN 1 Tirtomoyo? 2. Apakah penerapan pembelajaran di luar kelas dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas IX SMPN 1 Tirtomoyo? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah. 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran di luar kelas yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas IX SMPN 1 Tirtomoyo. 2. Mengetahui apakah pembelajaran di luar kelas dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas IX SMPN 1 Tirtomoyo. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah. 1. Bagi Guru Mata Pelajaran a. Dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran selain pembelajaran yang berada di dalam kelas yang membuat siswa menjadi lebih leluasa karena tidak hanya duduk dan tidak merasa bahwa belajar harus di dalam kelas. b. Mendorong guru untuk memilih dan menerapkan metode yang mampu mendorong meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sehingga pada akhirnya mampu memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

5 5 2. Bagi Siswa a. Dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya dan dapat mengubah mindset siswa bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas. b. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa dapat mengeksplorasi lingkungannya. c. Dapat memahami lebih dalam suatu materi sehingga materi tersebut dapat diingat lebih lama. 3. Bagi Peneliti a. Dapat memberikan kontribusi mengenai pembelajaran di luar kelas sebagai pilihan untuk memberikan variasi pembelajaran yang dapat diterapkan. b. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti mengenai metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar Matematika.

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Belajar A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan a. Pengertian Belajar Pada dasarnya, keadaan orang yang belajar tidak sama dengan keadaan sebelum belajar. Atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang belajar akan tampak hasilnya setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah proses pembelajaran

Lebih terperinci

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VII-C di SMP Negeri 2 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran IPS, salah satu masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. sehingga siswa memperoleh keberhasilan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. sehingga siswa memperoleh keberhasilan dalam belajar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar dalam suatu pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa yang saling timbal balik, untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak hal yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Di dalam kelas, mereka merasa seakan dirinya ada di dalam penjara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa dijaring dengan hasil observasi siswa selama pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari setiap individu serta sifatnya mutlak, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari setiap individu serta sifatnya mutlak, baik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat sekali hubungannya dengan masalahmasalah pendidikan. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini persaingan dunia sangatlah ketat, baik di dunia usaha maupun industri. Maka dari itu sangatlah penting bagi kita semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberanian diartikan sebagai sifat yang berani menanggung resiko dalam pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011). Sifat keberanian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak lahir setiap manusia pernah mengalami yang namanya belajar. Belajar dilakukan manusia sejak ia lahir hingga dewasa bahkan sampai akhir hayat. Dengan belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat membawa peserta didik untuk mengembangkan potensi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Flow Akademik 1. Definisi Flow Akademik Menurut Bakker (2005), flow adalah suatu keadaan sadar dimana individu menjadi benar-benar tenggelam dalam suatu kegiatan, dan menikmatinya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia di dunia ini sangat membutuhkan pendidikan. Pendidikan dapat menentukan perkembangan suatu Negara. Utami (2004:6) mengemukakan bahwa: Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan 8 II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno (2005:24) mengemukakan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku seseorang dan dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang terus memperbaiki kualitas sumber daya manusianya. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan dan sangat penting bagi peserta didik maupun bagi pengembang bidang keilmuan lain perlu ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang di hadapi guru dianataranya berhitung dan

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang di hadapi guru dianataranya berhitung dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam belajar mengajar di kelas pasti ada kesulitan bagi guru. Adapun masalah yang di hadapi guru dianataranya berhitung dan mengenalkan bilangan berbentuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Menghafal Juz Amma. SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Menghafal Juz Amma. SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung 1 BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Menghafal Juz Amma SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung 1. Memberikan Imbalan Imbalan merupakan alat pendidikan yang menyenangkan,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI PENGGUNAAN HAND OUT SEBAGAI PENGUATAN KONSEP MATERI POKOK EKOSISTEM PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa karena pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. digunakan sebagai pijakan untuk mencapai hal yang diinginkan atau hal yang

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. digunakan sebagai pijakan untuk mencapai hal yang diinginkan atau hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu anak berkembang secara optimal, yaitu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Hal ini berarti bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah dasar (SD) adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari berbagai macam hal terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran baik berkenanaan dengan guru ataupun siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran baik berkenanaan dengan guru ataupun siswa. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Hasil pembelajaran yang optimal merupakan sesuatu hal yang sangat didambakan oleh semua guru. Hal ini sangat mudah untuk diraih dan dinikmati oleh semua guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru harus mampu dalam mengelola komponen pembelajaran dan kreatif dalam

BAB I PENDAHULUAN. guru harus mampu dalam mengelola komponen pembelajaran dan kreatif dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sebagai kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Yang mana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting karena berawal dari pendidikan terciptalah sumberdaya manusia yang tangguh dan mampu mengadakan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. Tantangan di bidang pendidikan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses pembelajaran, karena tanpa adanya minat, siswa biasanya akan susah untuk diajak belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal perbaikan kehidupan masyarakat. Hal ini karena pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal perbaikan kehidupan masyarakat. Hal ini karena pendidikan memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan merupakan fondasi pokok dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan dapat dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah, kepala sekolah dan dewan guru berhak menentukan model pembelajaran yang cocok. Salah satu model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju kebaikan, dari yang jelek menjadi baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah. Perkembangan teknologi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ` 1

BAB I PENDAHULUAN ` 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterlibatan siswa dapat diartikan sebagai peran aktif siswa sebagai partisipan di dalam proses belajar mengajar. Keterlibatan siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena itu, pemerintah selalu berusaha agar mutu pendidikan matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis yang dapat mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis yang dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dan kepribadian seseorang. Demikian juga untuk mengembangkan potensi

Lebih terperinci

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pendidikan berbagai bangsa mengajarkan pada kita bahwa pendidikan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan. Pendidikan dewasa ini merupakan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak aspek kehidupan manusia. Salah satunya yang mendasari hal tersebut adalah pendidikan. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa Sekolah Menengah Pertama seringkali masih merasa sulit belajar IPA bahkan cenderung bosan mengikuti proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dimanapun. Salah satu lembaga pendidikan yang utama adalah sekolah

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dimanapun. Salah satu lembaga pendidikan yang utama adalah sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kewajiban manusia sepanjang hidupnya yang dapat diperoleh dimanapun. Salah satu lembaga pendidikan yang utama adalah sekolah dimana tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG 1 Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG Oleh R.Rahmawati, A.Yani *) L.Somantri *) Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Salah satu masalah yang dialami di setiap sekolah adalah hasil

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Salah satu masalah yang dialami di setiap sekolah adalah hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah yang muncul dalam pendidikan harus secepatnya diselesaikan. Salah satu masalah yang dialami di setiap sekolah adalah hasil belajar siswa. Biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengajaran di sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan umumnya, yang secara otomatis meningkatkan kualitas anak didik kearah yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir untuk mendapatkan pengetahuan (Adisendjaja, 2008). Belajar adalah aktivitas manusia dengan mengerahkan semua potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Melalui pendidikan yang baik dan berkualitas dapat melahirkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pendekatan behaviouristik menjadi pendekatan konstruktivistik.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pendekatan behaviouristik menjadi pendekatan konstruktivistik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan saat ini telah mengalami suatu pergeseran dari penggunaan pendekatan behaviouristik menjadi pendekatan konstruktivistik. Sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Tugu 11 yang didalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru dituntut untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pendidikan sangatlah penting bagi kualitas kehidupan bangsa, karena kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Oleh karena itu pembaruan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi dan menentukan hasil dari proses kegiatan belajar siswa di sekolah. Motivasi muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal tersebut diperlukan uji coba secara terus-menerus teknik pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal tersebut diperlukan uji coba secara terus-menerus teknik pembelajaran di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru memerlukan kreativitas untuk menumbuhkembangkan daya imajinasi dan berpikir bagi peserta didiknya. Terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia. Usaha tersebut tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja tetapi bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan siswa dengan mudah memahami materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. saja tetapi bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan siswa dengan mudah memahami materi pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar yang berlangsung disekolah akan berjalan dengan baik apabila terjadinya interaksi yang optimal antara siswa dan guru dalam rangka mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama Abstrak : Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkompetensi karena di dalam pendidikanlah individu diproses menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam peranannya di dalam masyarakat, pada masa yang akan datang baik sebagai individu maupun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin berkembang. Pendidikan disebut sebagai kunci dari kemajuan Negara. Pendidikan dapat meningkatkan pola pikir seseorang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru sebagai pembelajaran dikelas. Sehingga guru mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh informasi dan kebudayaan serta situasi dan kondisi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. Berarti, untuk membangun negara yang maju maka perlu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku siswa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam

Lebih terperinci

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang diataur dalam undang-undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang diataur dalam undang-undang No.20 tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tumpuan dasar yang amat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk karakter seseorang kususnya dalam megikuti pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar matematika yang baik merupakan salah satu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar matematika yang baik merupakan salah satu tujuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil belajar matematika yang baik merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam B kegiatan pembelajaran. Untuk mengoptimalkan hasil belajar matematika siswa

Lebih terperinci

SETI YANINGSIH NIM : A

SETI YANINGSIH NIM : A PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SEMESTER I

Lebih terperinci

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi pra- penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 19 Bandung khususnya di kelas VIII F, peneliti menemukan masalah ketika pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Pembelajaran menurut Undang- Undang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan adanya motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan adanya motivasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan adanya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, karena motivasi yang tepat akan memunculkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang komplek. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, selain sebagai pengembang

BAB I PENDAHULUAN. orang orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, selain sebagai pengembang 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses kecerdasan sosial. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal. Permasalahan yang ada dalam pendidikan formal bertambah pada

BAB I PENDAHULUAN. formal. Permasalahan yang ada dalam pendidikan formal bertambah pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan pun dan di manapun ia berada. Pendidikan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan kebutuhan vital bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan budaya, adat hingga kualitas pendidikan masing-masing daerah di Indonesia. Pendidikan yang

Lebih terperinci