BAB II KAJIAN LITERATUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN LITERATUR"

Transkripsi

1 11 BAB II KAJIAN LITERATUR A. Pengertian Judul Pengertian Judul perencanaan dan perancangan Pusat Pengembangan Taekwondo Jawa Tengah di Surakarta dengan Konsep Korea Modern adalah sebagai berikut : Desain : Desain adalah garis besar, sketsa; rencana, seperti dalam kegiatan seni, bangunan, gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan (The American Collage Dictionary) Interior : 1. bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya); 2. tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)) Pusat : Pokok pangkal atau yg menjadi pumpunan (berbagaibagai urusan, hal, dsb (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)) Pengembangan : Nomina (kata benda) proses, cara, perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dalam pengembangan pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))

2 12 Taekwondo : Suatu seni taekwon. Seni Taekwon mengacu pada beladiri yang banyak memanfaatkan pemahaman filosofis dan penerapannya melalui gerakan tubuh dari telakan tangan dan kaki. (The Book of WTF Poomsae Competition) Jawa Tengah : Jawa Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. (Wikipedia Bahasa Indonesia) Surakarta : Juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk jiwa (2010) dan kepadatan /km2. Kota dengan luas 44 km2, ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan

3 13 pewaris Kesultanan Mataram yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun (Wikipedia Bahasa Indonesia) Korea Modern : a. Hanok adalah sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat. Arsitektur Korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan kontur. ( b. Gaya modern adalah gaya yang simple, fungsional, bersih, dan up to date. Kemajuan teknologi berpengaruh besar dalam menopang gaya hidup ini. Konsep-konsep baru terus dilahirkan.gejala ini tentunya berimbas pula pada kondisi arsitektur. Arsitektur modern cukup mendapat perhatian di hati masyarakat. (30 Inspirasi Desain Rumah Tropis Modern). Jadi pengertian Desain Interior Pusat Pengembangan Taekwondo di Jawa Tengah di Surakarta dengan Konsep Korea Modern adalah suatu badan resmi yang ditetapkan sebagai penyedia fasilitas bagi masyarakat umum, dengan tujuan untuk menyediakan sarana pelatihan, pertandingan dan edukasi yang dikemas secara simple, fungsional dan menarik bagi para penggunanya.

4 14 B. Tinjauan Umum 1. Taekwondo a. Pengertian Taekwondo Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan tumbuh dan dikembangkan. Taekwondo yang terdiri dari 3 kata: tae berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, kwon berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/ seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Tiga materi terpenting dalam berlatih Taekwondo adalah Poomsae, Kyukpa, dan Kyorugi.

5 15 i. Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomsae didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea. ii. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan kecepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan. iii. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomsae, di mana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri. Mempelajjari Taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi aspek fisik, mental, dan spiritualnya. Untuk itu, seseorang yang berlatih atau mempelajari Taekwondo sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi.namun, hal itu harus mampu ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seseorang dapat dikatakan berhasil dalam berlatih Taekwondo.

6 16 Taekwondo dapat dipelajari siapa saja tanpa tergantung jenis kelamin, umur, dan status sosial. Sekarang ini, Taekwondo telah tersebar dan dipraktekkan oleh lebih dari 40 juta orang di seluruh penjuru dunia. Kepopuleran Taekwondo mencapai puncaknya saat Taekwondo dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olimpiade Sidney Di Indonesia diperkirakan lebih dari anggota aktif mempraktekkan olahraga bela diri ini, di berbagai dojang (sebutan untuk tempat berlatih) yang tersebar luas di seluruh propinsi di Indonesia, dan terutama diminati oleh kaum muda.taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi dalam PON (Pekan Olahraga Nasional). Taekwondo Indonesia sendiri telah mencatat prestasi yang cukup membanggakan, di arena multi-sport event seperti SEA GAMES, ASIAN GAMES, bahkan OLYMPIC GAMES 1992 di Barcelona, selain pada kejuaraan tingkat internasional di lingkungan Taekwondo sendiri. Taekwondo seharusnya tidak hanya dikembangkan sebagai olahraga prestasi saja, melainkan sebagai seni bela diri yang dapat dibentuk dan mendidik manusia-manusia yang sehat dan berkarakter kuat, guna membangun nusa bangsa Indonesia tercinta. Beladiri Taekwondo merupakan suatu beladiri asal Korea yang pada perkembangannya sudah mendunia hingga saat ini. Format pertandingan taekwondo dalam perkembangannya meliputi 8 kelas

7 17 berdasarkan berat badan untuk masing-masing kategori baik putra dan putri. Format yang digunakan adalah sistem gugur untuk menentukan pemenang medali emas dan perak. Di SEA Games biasanya mempertandingan kelas sparing, patterns dan self defense. Peraturan penilaian yang ditentukan oleh World Taekwondo Federation (WTF) dan Federasi Taekwondo Internasional (ITF kurang lebih adalah sama. contoh, serangan dari tangan hingga kepala diperbolehkan. Dalam Pertandingan taekwondo dihitung dengan sistem pemberian poin untuk setiap serangan yang sah dan menguranginya untuk setiap penalti. Penilaian yang umum adalah 5 hingga 7 poin dan 1 poin pengurangan per penalti. Terakhir adalah penggunaan area kompetisi yang beragam, namun lazim dipakai untuk ukuran matras taekwondo 9x9 meter atau 8x8 meter. b. Sejarah Taekwondo Taekwondo yang kita kenal sekarang mempunyai sejarah yang sangat panjang, seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Korea, di mana bela diri ini berasal.sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak 1954, yang merupakan modifikasi dan penyempurnaan berbagai bela diri tradisional Korea. Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dapat dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : zaman kuno, masa pertengahan, masa modern, zaman sekarang.

8 18 i. Zaman Kuno a) Asal Mula Taekwondo Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Hal ini sengaja atau tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Dalam tumbuh dan berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan atau gerak fisiknya, kapanpun dan di mana pun. Pada zaman kuno, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong. Hal itu secara alamiah mengembangkan teknik-teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan kemudian dijadikan pertunjukan publik dalam acara-acara ritual. Manusia mempelajari teknik-teknik bertarung dari pengalaman melawan musuh-musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni bela diri Taekwondo yang kita kenal sekarang. Pada masa lampau seni bela diri ini dikenal sebagai subak, taekkyon, takkyon, maupun beberapa nama lainnya. Pada awal sejarah Semenanjung Korea, ada tiga suku bangsa atau kerajaan yang mempertunjukan kontes seni bela diri pada acara ritual mereka. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje, dan Silla. Semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu

9 19 kekuatan negara, bahkan para ksatria, yang tergabung dalam kekuatan militer, saat itu menjadi warga negara dengan kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan, kelompok ksatria muda terorganisir seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, menjadikan latihan seni bela diri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni bela diri yang disebut Muye Dobo Tongji menyebutkan : Seni pertarungan tangan kosog (Taekwondo) adalah dasar seni bela diri, yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti Taekwondo dapat digunakan setiap saat. b) Seonbae Koguryo dan Taekkyon Koguryo yang berdiri 57 tahun sebelum Masehi di Semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut Sonbae, yang artinya laki-laki yang bersifat baik dan tidak pernah takut dalam bertarung dan berperang. Dalam buku sejarah, disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah, tanggal 10 Maret setiap tahunnya, pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakannya dengan acara kontes tarian pedang, memanah, subak (taekkyon) dan sebagainya. Kontes subak (taekyon), sebutan untuk seni bela diri Taekwondo pada saat itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan

10 20 beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan dua orang yang saling bertarung dalam sikap taekkyon (Taekwondo), hal ini membuktikan bahwa seni bela diri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekkan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea. c) Hwarang Shilla dan Taekkyon Kerajaan Shilla berdiri sejak pada tahun 57 sebelum Masehi di tenggara Semenanjung Korea. Secara geografis kerajaan ini tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje di sisi barat dan serbuan awal Koguryo dari utara, Kerajaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan kemampuan seni bela diri yang berkembang saat itu. Hwarangdo adalah tipe bela diri dari Shilla yang merupakan asimilasi system bela diri sonbae dari Koguryo. Anggota-anggota hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal, yaitu bakti kepada orang tua, setia pada kerajaan/negara, serta berkorban bagi bangsa dan masyarakat. Pada zaman itu hidup dua orang yang bernama Kim Yu Sin dan Kim Chun Cu. Mereka adalah orang-orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan tiga kerajaan di Semenanjung Korea. Dalam sebuah catatan peristiwa, Chosun melukiskan kehidupan para hwarang, sebutan bagi para ksatria yang mempelajari hwarangdo. Para hwarang diseleksi oleh kerajaan dan setelah itu mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut

11 21 apa yang mereka pelajari, seperti berlatih subak (bentuk bela diri Taekwondo kuno), bermain pedang, berkuda dan bermain sirum (gulat gaya Korea). Di waktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu dalam keadaan darurat, dan membangun jalan serta benteng, sementara saat berperang mereka selalu siap mengorbankan hidup mereka. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Buddha. Di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukkan bahwa seni bela diri ini dipraktekkan di kuil-kuil. Hal itu digambarkan dengan adegan laki-laki yang tampak kuat dalam sikap-sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap kumgag yoksa yang sama dengan sikap dalam bela diri Taekwondo sekarang. Ini membuktikan bahwa pada masa Kerajaan Shilla, subak dan taekkyon muncul bersamaan, dan kedua teknik bertarung dengan tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini. d) Taekkyon dari Koguryo ke Shilla Seni bela diri taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata terdapat juga di Shilla. Hal itu dibuktikan dengan : 1) Hwarang (sonrang) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan sonbae di Koguryo jika ditinjau dari sudut etimologi.

12 22 2) Keduanya memiliki sistem organisasi dan hierarki yang sama. 3) Menurut catatan sejarah, sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi taekkyon pada perayaan nasional. Sementara itu, hwarang di Shilla juga memainkan taekkyon (subak, dokkyoni, atau taekkoni) dalam perayaan seperti palkwanhoe dan hankawi. Ini menunjukkan perkembangan sistematis teknik bela diri dari yang kuno ke taekkyon/seonbae yang menjadi dasar seni bela diri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad keempat sesudah masehi, seni bela diri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah/ perguruan seni bela diri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki. i. Masa Pertengahan Pada zaman Dinasti Koryo (918 sampai 1392 Masehi), ketika penyatuan Semenanjung Korea dan Shilla, taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan.teknik taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koguryo tersebut, kemampuan bela diri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan pertahanan kuat

13 23 setelah penaklukan seluruh Semenanjung Korea. Kemampuan dalam bela diri taekkyon juga sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja-raja pada Dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes taekkyon yang disebut subakhui, yang populer juga di masyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo, ketika penggunaan senjata api mulai dikenal, dukungan terhadap kemajuan bela diri berkurang jauh. ii. Masa Modern Pada masa Korea modern, saat Dinasti Chosun (Yi) berkuasa pada tahun 1392 sampai 1910 dan zaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, subakhui dan taekkyon (sebutan untuk Taekwondo pada saat itu) mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan berdasarkan ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni bela diri. Kemudian, saat Raja Jungjo memerintah setelah invasi Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni bela diri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diberi judul Muyedobo-Tonji, yang memuat gambar-

14 24 gambar dan ilustrasi yang menyerupai bentuk atau sikap (poomsae) dan gerakan dasar (basic movement) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern (scientific studies). Akan tetapi, saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang, termasuk taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni bela diri taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master bela diri sampai masa kemerdekaan pada tahun iii. Waktu Sekarang Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni bela diri mendirikan sekolah atau perguruan bela diri. Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerja samaa yang baik antarperguruan bela diri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan Taekwondo pada tahun Pada 16 September 1961, Taekwondo sempat berubah menjadi taesoodo, namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya yang bernama Korea Taekwondo Association (KTA) pada tanggal 5 Agustus Organisasi ini menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era 1965 sampai

15 an, KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar ke pelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin dan program resmi oleh Pemerintah Nasional Korea dan menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo. Pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih inilah yang membuat Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kuk Ki Won didirikan sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo ke seluruh dunia. Kejuaraan dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan.Sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation (WTF) didirikan dan sekarang telah mempunyai lebih dari 160 negara anggota. Saat ini Taekwondo telah dipraktekkan oleh lebih dari 40 juta orang di seluruh penjuru dunia, angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.

16 26 Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas instruktur Taekwondo di seluruh dunia, Kuk Ki Won membuka Taekwondo Academy yang mulai tahun 1998, telah membuka program pelatihannya bagi instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Taekwondo telah dipertandingkan di berbagai pertandingan multi event di seluruh dunia. Pada Olympic Games 1988 di Seoul, Taekwondo telah dipertandingkan sebagai pertandingan sebagai pertandingan eksibisi, dan pada Olympic Games 2000 di Sidney telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi. iv. Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada 1970-an, dimulai oleh aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF (International Taekwondo Federation) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada. Aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen.Choi Hong Hi. Kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF (The World Taekwondo Federation) yang berpusat di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan dengan Presiden Dr. Un Yong Kim. Pada waktu itu, kedua aliran ini masing-masing mempunyai organisasi di tingkat nasional, yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) yang berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen.Leo

17 27 Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) yang berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri. Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat internasioanal dan nasional, Musyawarah Nasional Taekwondo pada tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berkiblat ke WTF. Organisasi ini dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai ketua umumnya, sedangkan struktur organisasi di tingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada tanggal September 1984 menetapkan Letjen Sarwo Edhie Wibowo (Alm.) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode , maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya, Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen (Mar) Suharto. Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari anggota, angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo juga telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya

18 28 membela negara di event internasional antara lain adalah Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting, Yeni Latif, Dirk Richard, di masa 1986 sampai Pada generasi berikutnya antara lain adalah Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di Olympic Games 200 di Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000, dan munculnya calon bintang-bintang baru seperti Satrio Rahadani, Neta dan lain-lain. c. Dasar-dasar Taekwondo Dalam penguasaan materi Taekwondo, orang perlu mengetahui dan menguasai dulu dasar teknik bela diri Taekwondo, yaitu gerakan dasar Taekwondo (Ki Bon Do Jak), dan berbagai hal yang berkaitan dengan teknik gerakan itu sendiri. Dasar-dasar Taekwondo terbentuk dari kombinasi berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan yang menggunakan bagian tubuh kita untuk menghadapi lawan. Dasar-dasar Taekwondo terdiri dari 5 komponen dasar yaitu : 1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So). 2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan. 3. Sikap kuda-kuda (Seogi). 4. Teknik bertahan/menangkis (Makki).

19 29 5. Teknik serangan (Kongkyok Kisul) yang terdiri dari : a. Pukulan/Jireugi (Punching) b. Sabetan/Chigi (Striking) c. Tusukan/Chireugi (Thrusting) d. Tendangan/Chagi (Kicking) i. BAGIAN TUBUH YANG MENJADI SASARAN (KEUP SO) Bagian tubuh yang menjadi sasaran dapat dibagi menjadi tiga bagian pokok: 1. Eolgol (Bagian atas/kepala/muka) Termasuk bagian ini adalah tulang belikat ke atas dan seluruh bagian wajah, titik kelemahan yang pokok terletak pada alur garis tegak lurus tepat simetris pada wajah seperti antara lain dagu, jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bawah bibir. 2. Momtong (Bagian tengah/badan) Yang termasuk bagian ini adalah daerah batas pusar ke atas hingga tulang belikat, dan titik pokok kelemahan pada bagian ini adaah pada ulu hati, rusuk/tulang iga, serta bawah tulang rusuk di mana ginjal terletak di dalamnya. 3. Arae (Bagian bawah tubuh) Yang termasuk bagian ini adalah daripusar ke bawah meliputi selangkangan, titik-titik pokok kelemahannya terletak antara lain pada rongga bawah perut dan kemaluan.

20 30 ii. BAGIAN TUBUH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYERANG DAN BERTAHAN Di dalam Taekwondo, tubuh manusia dianggap terpisah dan terbagi sesuai fungsinya masing-masing, namun saat melakukan gerakan/gaya, semuangya harus bergerak secara terkoordinasi dengan baik. Pada dasarnya, teknik serangan dan pertahanan dalam seni bela diri Taekwondo hampir seluruhnya memakai bagian-bagian dari tangan dan kaki, namun perlu diingat bahwa arus tenaga yang dihasilkan berasal dari badan, terutama perputaran pinggang ditambah dengan sentakan dari lipatan siku atau lutut. Adapun bagian tubuh yang dipergunakan adalah : a. Kepalan (Jumeok) b. Tangan (Son) c. Lengan (Pal) d. Siku tangan (Palkup) e. Kaki bagian atas (Dari) termasuk lutut (Murup) f. Kaki bagian bawah (Bal) a) KEPALAN (JUMEOK) Kepalan tangan merupakan alat penyerang yang penting dalam seni bela diri Taekwondo. Definisi dan nama kepalan tangan (Jumeok) adalah sesuai dengan cara kita mengepalkan jari-jari

21 31 tangan dan bagian mana yang dipergunakan pada waktu menyerang. A. Metode mengepalkan tangan 1. Tangan terenggang dan semua jari terbuka 2. Melipat keempat jari tangan kecuali ibu jari mulai dari ruas terluar, dilanjutkan melipat secara kuat keempat jari tangan tersebut sampai ruas terdalam, hingga ruas terluar rapat erat terlipat pada telapak tangan. 3. Lipat ibu jari menekan pada ruas tengah jari telunjuk dan jari tengah. B. Titik alat serang 1. Bagian muka dari dua bonggol jari telunjuk dari jari tengah. 2. Bagian atas dari dua bonggol jari telunjuk dan jari tengah disebut Deung-Jumok. 3. Tepi luar telapak tangan yang dikepal pada sisi jari kelingking disebut Me-Jumeok. Berbagai bagian lain dari kepalan tangan, dengan berbagai cara mengepalnya, dipergunakan pula untuk menyerang dengan gaya dan teknik yang bervariasi, antara lain Pyon-Jumeok (alat serang dengan memakai ujung sendi tengah jari-jari), Bam- Jumeok (mengepal dengan menonjolkan sendi tengah jari tengah), Jipke-

22 32 Jumeok (mengepal dengan menonjolkan sendi tengah jari telunjuk). b) TANGAN (SON) Son atau tangan yang dimaksud dalam Taekwondo adalah tangan terbuka, hanya ketiga jari di tengah sedikit membengkok pada ruas ujungnya serta mungkin dan ibu jari rapat pada sisi telapak tangan yang terbuka tersebut. Sonnal/ Pisau Tangan A. Metode pembentukannya: 1. Buka telapak tangan dan rapatkan semua jari tangan, bengkokkan ruas jari-jari sehingga ujung jari tengah, jari manis, dan telunjuk hampir rata. 2. Rapat dan tekan ibu jari dengan kuat ke sisi ruas jari telunjuk dan ujung ibu jari lipat kea rah telapak tangan. B. Titik alat serang 1. Bantalan tepi luar telapak tangan/sisi ruas kelingking, inilah yang disebut pisau tangan (Sonnal) 2. Dengan ibu jari lebih ditekan masuk ke dalam dan menggunakan ruas pangkal jari telunjuk dan

23 33 ruas pertama ibu jari sebagai alat disebut Sonnal-Deung. 3. Dengan menggunakan bantalan telapak tangan sebagai alat disebut Batang-Son, dalam hal ini ada 2 variasi yaitu dengan membengkokkan ruas-ruas jari tetapi telapak masih terbuka, dan menekuk ujung-ujung ruas jari seperti Pyon- Jumeok. 4. Dengan menggunakan ujung-ujung jari tangan untuk menusuk disebut Pyonson-Keut, dalam hal ini terdapat beberapa variasi posisi telapak tangan yaitu : a. Pyonson-Keut Sewo Chireugi jika posisinya tegak dengan ibu jari di atas. b. Pyonson-Keut Upeo Chireugi jika posisi telapak tangan telungkup. c. Jechin-Pyonson-Keut jika posisi telapak tangan terlentang. Beberapa variasi lain yang mempunyai bentuk khusus antara lain adalah Gawison Keut (menusuk dengan jari tangan baik satu atau dua jari), Ageum Son (posisi mencekik).

24 34 c) PALMOK (LENGAN) Keempat sisi lengan dipergunakan dalam melakukan gerakan pertahanan, namun yang paling sering adalah sisi luar (Bakkat) dan sisi dalam (An): 1. An-Palmok Adalah sisi segaris dengan ibu jari /sisi dalam lengan. 2. Bakkat-Palmok Adalah sisi yang sefaris dengan ruas kelingking/sisi luar lengan. 3. Deung Palmok Adalah sisi yang segaris dengan punggung telapak tangan. 4. Mit Palmok Adalah sisi yang segaris dengan bantalan telapak tangan. d) PALKUP (SIKU TANGAN) Salah satu senjata yang sangat efektif untuk jarak dekat adalah Palkup/siku tangan 1. Palkup dalah titik pertemuan sendi ketika lengan dilipat ke arah dada/ke dalam. 2. Serangan dengan siku tangan dapat dilakukan dengan menggunakan sisi sebelah atas atau bawah dan diarahkan ke atas, bawah, ke luar, ke dalam, dan ke belakang.

25 35 e) DARI (KAKI BAGIAN ATAS) Terdapat dua bagian kaki bagian atas yang dipakai sebagai alat menyerang yaitu: 1. Mureup (Lutut) 2. Jeonggang Wi (Tulang kering) f) BAL (KAKI BAGIAN BAWAH) Bal/Kaki di bagian bawah mata kaki, merupakan senjata yang sangat penting dank has dari seni bela diri Taekwondo. Walaupun tak setangkas tangan, kaki mempunyai kelebihan dalam hal jangkauan jarak dan kekuatan yang lebih besar. Kaki yang terlatih dengan baik akan menjadi senjata yang sangat andal bagi seorang Taekwondo-in. Bagian bawah mata kaki (Bal) yang dipakai untuk menyerang adalah bagian: 1. Apchuk (ujung bantalan kaki) Saat melakukan tendangan dengan Apchuk, jari-jari kaki ditekuk sedalam-dalamnya. 2. Dwichuk (tumit bagian dasar) 3. Dwikkumchi (tumit bagian belakang)

26 36 4. Balnal (pisau kaki) Pisau kaki adalah tepi sisi sebelah luar telapak kaki. 5. Baldeung (punggung telapak kaki) 6. Balnal Deung (pisau kaki bagian belakang) Adalah tepi sisi sebelah dalam telapak kaki 7. Balbadak (telapak kaki sebelah dalam keseluruhan) 8. Balkkeut (ujung jari kaki) Sering digunakan untuk melakukan tendangan ke arah kemaluan (Nangsim Chagi) iii. TUBUH BAGIAN DEPAN YANG MENJADI SASARAN SERANGAN (KEUP SO) Dalam tubuh manusia terdapat 750 titik yang sensitive yang disebut Hyoll atau Gyonghyoll, atau yang lebih kita kenal dengan titik akupuntur dalam pengobatan timur. Dalam Taekwondo ada sekitar 50 titik saja yang merupakan titik sasaran serangan yang penting dan dapat berakibat fatal jika terkena serangan yang telak. Di bawah ini adalah sebagian dari titik kelemahan dalam tubuh manusia yang terdapat pada bagian depan : 1. SEOGI (SIKAP KUDA-KUDA) Seogi atau sikap kuda-kuda dapat disebut juga sikap awal karena setiap gerakan dalam Taekwondo selalu dimulai dari sikap kuda-kuda

27 37 (seogi). Untuk melakukan dan mengembangkan teknik Taekwondo, kita harus memahami dengan baik sikap kuda-kuda. Letak kaki, jarak antara kaki depan dan belakang, jarak antara kedua sisi kaki ke kaki dan tekuknya lutut berpengaruh besar terhadap keseimbangan tubuh. Seogi yang baikharus dilakukan dengan: - Berdiri dengan punggung tegak dan menjaga tubuh tetap rileks. - Menempatkan dengan tepat titik berat badan dan titik pusat keseimbangan. - Jaga pandangan mata agar tetap fokus pada lawan dengan posisi tubuh yang tepat. - Jaga otot perut (abdomen) agar tetep kencang saat menyerang atau bertahan. - Selalu menjaga keseimbangan, ketangkasan, kemantapan, dan keluwesan saat melakukan gerakan. Sikap kuda-kuda secara pokok dibagi tiga yaitu: - Neolpyo-seogi (sikap kuda-kuda terbuka) - Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup) - Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda specsal/khusus); disebut khusus karena terpadu dengan poom Taekwondo, jadi merupakan perpaduan sikap kaki dan tangan atau berdiri dengan satu kaki. Sikap kuda-kuda terpenting dalam tae geuk poomsae adalah:

28 38 a. SIKAP KUDA-KUDA TERBUKA 1. Naranhi Seogi (Sikap Sejajar) - Kedua kaki dibuka selebar kurang lebih panjan satu telapak kaki, dengan posisi kedua telapak kaki sejajar/parallel. - Kedua lutut lurus dan titik pusat keseimbangan tepat berada di tengah, di antara kedua kaki. 2. Juchum Seogi (Sikap Duduk) - Kedua kaki dibuka selebar kurang lebih panjang dua telapak kaki, dengan posisi kedua telapak kaki sejajar/parallel. - Rendahkan badan dengan membengkokkan kedua lutut dan titik keseimbangan tepat di tengah, di antara kedua kaki. - Juchum seogi dengan kaki terbuka lebar disebut Nachuwo Seogi. 3. Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek) - Terbentuk seperti saat anda berjalan dan berhenti tepat satu langkah, demikian juga titik letak berat badannya. - Jarak kaki sesuai langkah masing-masing, demikian juga sudut telapak kakinya (± 22,5 ). 4. Ap Kubi Seogi (Sikap Jalan Panjang) - Kaki depan, lutut bengkok membentuk sudut ± 120, dan kaki belakang lurus. - Jarak antara kedua kaki, kurang lebih satu setengah langkah biasa dengan lebar di antara kedua kaki sebesar satu telapak kaki.

29 39 - Telapak kaki belakang membuka sedikit, antara 22,5 o sampai 30 o. - Titik berat badan terletak sedikit di depan. 5. Dwit Kubi Seogi (Sikap Kuda-kuda L) - Jarak antara kaki depan dan belakang selebar satu langkah. - Telapak kaki depan tepat lurus ke depan dan telapak kaki belakang membentuk sudut 90 o / tegak lurus dengan telapak kaki depan. - Badan merendah dengan menekuk kedua lutut dan berat badan terletak 2/3 di belakang, posisi badan tetap tegak. 6. Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau) - Dari sikap rapat (Moa Seogi), majukan kaki satu langkah ke depan dan angkat tumit kaki depan, hingga bantal kaki (Ap Chuk) yang menempel di lantai. - Tubuh direndahkan dengan menekuk kaki belakang dan tumpuan berat badan sebagian besar pada kaki belakang punggung tetap tegak. - Kedua lutut yang ditekuk mengarah sedikit ke dalam. b. SIKAP KUDA-KUDA TERTUTUP 1. Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup) - Sikap berdiri dengan sisi dalam kedua telapak kaki rapat. - Beberapa bentuk Moa Seogi adalah : Dwi Chuk Moa Seogi (rapat pada kedua sisi tumit bagian dalam) dapat disebut juga Charyeot Seogi, Ap Chuk Moa Seogi (rapat pada kedua ibu jari kaki)

30 40 2. Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang) - Tulang kering bawah dan cekung sebelah dalam betis kaki yang lain saling menyilang. - Tumit kaki belakang diangkat dan kedua lutut ditekuk (Dw Koa Seogi) - Tumpuan pada kaki depan. c. SIKAP KUDA-KUDA KHUSUS 1. Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap) - Sering disebut juga Junbi Seogi, kuda-kuda ini dibentuk dari sikap kuda-kuda sejajar (Naranhi Seogi), dipadu dengan sikap kedua tangan mengepal terletak di depan perut bagian bawah, sedikit dibawah pusar (Tan Jon = titik kira-kira tiga jari di bawah pusar) - Kepalan tangan tidak menempel badan, berjarak kurang lebih setebal pergelangan tangan. - Mata menatap lurus ke depan, atur pernapasan dan konsentrasikan pikiran serta siap untuk bergerak. - Teknik meletakkan posisi kedua tangan adalah pertama-tama buka kaki kiri, ambil napas melalui hidung, angkat kedua tangan posisi terbuka sampai di uluhati, kemudian kepalkan kedua tangan, putar balik dan turunkan kedua tangan sampai sedikit di bawah pusar, sambil keluarkan napas pelan-pelan melalui mulut.

31 41 2. Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan) - Sikap kuda-kuda ini dibentuk dari sikap kuda-kuda rapat (Moa Seogi), dipadu dengan sikap di mana tangan kanan mengepal dan ditutup oleh telapak tangan kiri, kedua tangan tidak rapat namun terpisah setipis mungkin, telapak tangan kiri dan ibu jari membentuk huruf C. - Kedua tangan berada di depan badan dengan tinggi kepalan pada tiga pilihan/posisi, yaitu bisa terletak di depan perut, leher atau dahi. - Mata menatap lurus ke depan, atur pernapasan dan konsentrasikan pikiran pada kedua pertemuan tangan, serta siap untuk bergerak. - Teknik meletakkan posisi kedua tangan setinggi leher pada tae geuk 7, adalah pertama-tama kedua tangan bertemu di depan tanjon, kemudian dari bawah pada posisi tangan kiri masih terlentangsiku diputar, diangkat ke atas sampai setinggi leher, sambil mengeluarkan napas lembut lewat mulut, dengan tetap berkonsentrasi menjaga jarak kedua tangan setipis mungkin, mata tetap menatap lurus ke depan. 2. JIREUGI (PUKULAN) Definisi pukulan adalah serangan yang menggunakan kepalan tangan (jumeok) dengan perkenaan pada bagian depan kepalan, kedua bonggol, pangkal ruas jari telunjuk dan jari tengah, atau pyon jumeok. Pada prinsipnya, gerak serangan dilkukan dari pinggang Taekwondo mengenal berbagai macam tipe pukulan, yang dibedakan berdasarkan arah

32 42 lintasan serangannya, target sasarannya, maupun posisi sikap kuda-kuda (seogi) saat melakukan pukulan. Pukulan dapat dilakukan dari beberapa arah lintasan, seperti: lurus langsung ke depan, samping (Yeop Jireugi), ke belakang (Dwi Jireugi) atau memutar (Dollyo Jireugi), ke atas (Chi maupun Jecho Jireugi), dan ke bawah (Naeryo Jireugi). Pukulan yang dilakukan dengan posisi sikap kuda-kuda (Seogi) yang berlawanan disebut Baro Jireugi, sedangkan jika pukulan selaras dengan posisi sikap kuda-kuda disebut Bandae Jireugi. Ada banyak variasi pukulan dalam Taekwondo, di antaranya yang dikombinasikan dengan tangkisan, atau dilakukan dengan kedua tangan sekaligus. Dalam aplikasinya di lapagan atau dalam pertandingan, pukualan tidak harus berawal dari pinggang, namun putaran pinggang untuk mendukung tenaga harus tetap dilakukan. Beberapa pedoman dalam melakukan pukulan : a. Semua pkulan berawal dari kepalan di pinggang dan dilakukan dengan putaran pinggang. b. Kepalan harus kencang, lakukan pukulan sepenuhnya dengan lengan dan bahu tetap rileks. c. Seperti halnya dalam melakukan tendangan, setiap kali pukuluan dilepaskan, tariklah kembali tangan segera seelah mengenai sasaran.

33 43 d. Saat melakukan pukulan konsentrasikan pikiran pada sasaran dan akselerasi pukulan. iv. BERBAGAI MACAM VARIASI PUKULAN YANG ADA DALAM POOMSAE TAE GEUK: 1. Momtong Jireugi (Pukulan lurus ke depan, sasaran tengah) - Pukulan lurus ke depan dari pinggang dengan sasaran ke tengah. - Pukulan ini dapat dilakukan dengan 2 posisi sikap kudakuda, yaitu Bandae Jireugi atau Baro Jireugi. - Sasaran dapat ditujukan ke arah, eolgol (atas) atau arae (bawah). 2. Yeop Jireugi (Pukulan lurus ke samping) - Pukulan lurus ini berawal dari pinggang dengan sasaran ke samping sisi badan. - Arah pandangan mengikuti arah pukulan. 3. Dangkyo Teok-Jireugi (Pukulan ke rahang sambil menarik) - Pukulan khusus ini didahului dengan menarik naju lawan, kemudian melakukan pukulan kait ke atas kea rah rahang lawan. 4. Du Jumeok Jecho Jireugi (Pukulan Ganda Mengait ke Atas)

34 44 - Pukulan dengan dua kepalan tangan yang dilakukan bersamaan ini tetap berawal dari pinggang, dengan arah sasaran kedua rusuk lawan. - Pukulan mengait ke atas dengan posisi sisi lengan bawah (mit palmok) di atas. 3. MAKKI (TANGKISAN) Tangkisan adalah suatu teknik gerakan yang dipergunakan untuk menahan atau mematahkan serangan lawan. Dari berbagai teknik tangkisan, yang terbanyak adalah menggunakan lengan dan tangan. Tangkisan harus dilatih secara terus-menerus dengan benar, sehingga dapat dipergunakan secara efisien dan efektif, serta mampu mengimbangi serangan yang datang. Dalam Taekwondo, teknik tangkisan sangatlah penting karena setiap gerakan Taekwondoselalu dimulai dengan tangkisan. Hal ini menunjukkan bahwa Taekwondo tidak pernah mengajarkan untuk mendahulukan teknik menyerang. Teknik tangkisan selain dilakukan dengan tangkisan tunggal yang menggunakan satu tangan atau lengan, dapat pula menggunakan kedua tangan sekaligus, maupun menggunakan kaki. Saat melakukan tangkisan diperlukan posisi badan yang kuat dan seimbang untuk mendukung kekuatan tangkisan tersebut.

35 45 Arah tangkisan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian atas (eolgol) tengah (momtong) dan bagian bawah (arae). Berbagai tangkisan penting yang sering digunakan dalam tae geuk poomsae adalah: 1. Arae Makki (Tangkisan ke bawah) - Bagian lengan sisi luar (bakkat palmok) dipergunakan untuk menangkis serangan lawan. - Tangkisan dilakukan dari samping bahu dengan putaran pinggang. - Ayunan bahu dan lengan keluar hingga siku tangan lurus dan samping ke sisi luar tubuh, sedangkan satu tangan yang lain ditarik ke pinggang. - Jarak tangkisan dengan perut kurang lebih dua kepalan tangan. 2. Eolgol Makki (Tangkisan ke atas) - Bagian lengan sisi luar (bakkat palmok) dipergunakan untuk menangkis serangan lawan. - Tangkisan atas dilakukan di atas dahi untuk melindungi kepala dengan jarak kurang lebih satu kepalan. - Lakukan tangkisan dari samping sisi badan, dimulai dari sebelah luar tangan satunya. Ayunkan lengan keluar dan naik hingga di atas kepala, sedangkan satu tangan yang lain ditarik ke pinggang.

36 46 - Sudut dalam siku tangan membentuk sudut ± Momtong An Makki (Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam) - Bagian lengan sisi luar (bakkat palmok) yang dipergunakan untuk menangkis serangan lawan. - Tangkisan dilakukan di depan dada dan masuk sedikit ke dalam sisi tubuh, dengan siku membentuk sudut dalam ± 90, dan tinggi kepalan kira-kira setinggi dagu. - Tangkisan ini dilakukan dari sisi luar tubuh dengan kepalan setinggi bahu dan digerakkan dari luar ke dalam, disertai putaran pinggang dan lengan serta bahu. Sementara itu, satu tangan yang lain ditarik kea rah pinggang. 4. Momtong Bakkat Makki (Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar) - Tangkisan ini bisa dilakukan dengan menggunakan bagian lengan sisi dalam (an palmok) atau dengan lengan sisi luar (bakkat palmok) untuk menangkis serangan lawan. - Tangkisan dilakukan di depan dada dan masuk sedikit ke dalam sisi tubuh, dengan siku membentuk sudut dalam ± 90, dan tinggi kepalan tangan kira-kira setinggi dagu. Tangkisan ini juga dapat dilakukan ke arah atas. - Tangkisan ini dilakukan dari sisi luar tubuh lengan menyilang dengan tangan satunya dan digerakkan menyilang dari dalam ke luar, disertai putaran pinggang dan

37 47 lengan serta bahu, sedangkan satu tangan yang lain ditarik kea rah pinggang. 5. Sonnal Momtong Makki (Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan) - Bagian lengan sisi luar (bakkat palmok) dipergunakan untuk menangkis serangan lawan dengan telapak tangan terbuka membentuk pisau tangan. - Tangan depan membentuk sudut o dengan posisi pisau tangan telungkup setinggi bahu dan pisau tangan yang lain terlentang diletakkan di depan dada/ ulu hati, namun tidak menempel. - Tangkisan ini dilakukan serentak oleh kedua tangan, diambil dari samping belakang tubuh dan dengan memutar lengan membentuk elips. - Jika dilakukan dengan satu tangan disebut han sonnal momtong bakkat makki. - Tangkisan ini juga dapat dilakukan ke arah bawah, baik dengan dua tangan maupun satu tangan. 6. Batang Son Momtong An Makki (Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan) - Tangkisan ini menggunakan bantalan telapak tangan untuk menahan atau menghalau serangan lawan.

38 48 - Tagkisan dilakukan dari luar ke dalam. Masuk hingga ke tengah tubuh, pergelangan tangan jangan dibengkokkan. 7. Kawi Makki (Tangkisan menggunting) - Tangkisan khusus yang merupakan kombinasi dari dua tangkisan yaitu Momtong Bakkat makki dan Arae Makki, yang dilakukan secara bersamaan untuk menangkis serangan lawan pada dua arah sekaligus. 8. Sonnal Bitureo Makki (Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan) - Dengan cara yang sama ketika melakukan Bakkat Palmok Momtong Bakkat Makki, hanya posisi telapak tangan terbuka digunakan untuk menangkap tangan lawan. - Dilakukan dengan sedikit gerakan melintir/ memutar pergelangan tangan. 9. Hecho Makki (Tangkisan ganda ke luar) - Tangkisan dengan menggunakan dua tangan untuk menghalau tangan lawan yang memegang kedua bahu kita. - Tangkisan ini dapat menggunakan bakkat palmok atau an palmok. 10. Eotgoreo Arae Makki (Tangkisan silang ke arah bawah) - Tangkisan ke arah bawah ini menggunakan dua tangan, dengan posisi menyilang, satu lengan mendukung lengan yang lain.

39 49 - Tangkisan ini dapat menggunakan bakkat palmok dan diambil dari samping pinggang. 11. Wesanteul Makki (Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar) - Tangkisan ini digunakan untuk menghalau serangan dari dua arah samping, yang merupakan kombinasi dari Arae Makki dan An Palmok Eolgool Bakkat Makki. - Arah pandangan ke arah sisi tangkisan Arae Makki. 4. CHIGI (SABETAN) Sabetan merupakan serangan yang dilakukan dengan ayunan lengan tangan atau kaki, yaitu dengan kepalan tangan, telapak tangan, siku, lutut, maupun kaki. Kekuatan yang dihasilkan dan arah gerak ayunan lengan/kaki dan putaran pinggang berbeda dengan pukulan (jireugi). Kekuatannya dihasilkan dari putaran pinggang yang disalurkan dengan hentakan lurus. Berbagai sabetan yang ada dalam tae geuk poomsae: 1. Han Sonnal Mok Chigi (Sabetan Tunggal dengan satu tangan) - Sabetan ini bisa disebut juga Hanssonnal Eolgul An Chigi karena bergerak dari luar ke dalam, dengan leher lawan sebagai arah sasaran. - Siku tangan lurus pada akhir gerakan.

40 50 2. Jebipoom Mok Chigi (Sabetan dari luar ke dalam dibarengi tangkisan pisau tangan kea rah atas) - Sabetan ini termasuk khusus (Teuksu Chigi), karena dilakukan dengan kombinasi tangkisan ke atas dengan pisau tangan. - Sabetan ini harus dilakukan dengan putaran pinggang dan hentakan tangkisan yang kuat dan timing yang tepat (pada saat yang tepat). 3. Me Jumeok Naeryo Chigi (Sabetan dari atas ke bawah dengan bantalan kepalan bagian ruas kelingking) - Sabetan ini mengandalkan putaran lengan dan tekanan tubuh untuk menambah kekuatannya. - Pandangan dan badan mengikuti arah sabetan, banyak orang melakukan kesalahan dengan melakukan sabetan ke samping. 4. Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi (Sabetan depan menggunakan bonggol atas kepalan dengan sasaran ke atas) - Putaran lengan bergerak dari dalam ke luar, sasaran antara bibir atas dan lubang hidung. 5. Palkup Dollyo Chigi (Sabetan memutar dengan siku tangan) - Sabetan ini dilakukan dengan putaran pinggang, diikuti ayunan/ putaran siku tangan.

41 51 - Sabetan siku dapat dilakukan dengan berbagai cara dan arah. 6. Palkup Pyojeok Chigi (Sabetan siku tangan dengan sasaran/ target terpegang) - Gunakan satu tangan yang lainuntuk menarik/ memegang sasaran, sabetan diarahkan ke telapak tangan yang diasumsikan memegang/ menarik sasaran. 7. Mureup Chigi (Sabetan yang menggunakan lutut) - Didukung tenaga pemindahan berat badan untuk menumbuk sasarannya. - Sabetan dapat ditujukkan ke tengah dan ke atas, dengan gerakan dari bawah ke atas atau dari luar ke dalam. 8. Deung Jumeok Bakkat Chigi (Sabetan dari dalam ke luar dengan menggunakan bonggol atas kepalan) - Sabetan diarahkan ke tengah/ ke atas, yaitu atas bibir, pelipis, ulu hati, dan perut. 5. CHIREUGI (TUSUKAN) Tusukan adalah suatu teknik seraangan menusuk yang menggunakan ujung-ujung jari tangan. Tusukan dapat dilakukan dengan satu, dua, atau tiga ujung jari tangan, metode serangannya ssama dengan teknik pukulan (jireugi), yaitu berawal dari pinggang.

42 52 Tusukan selalu diarahkan ke sasaran tubuh yang lemah, seperti ulu hati, mata, kemaluan, dan bagian lemah lainnya, berhubung kekuatan jarijari tangan tidaklah besar. Beberapa teknik tussukan antara lain adalah: 1. Pyeonsonkeut Sewo Chireugi (Tusukan dengan telapak tangan tegak) - Tusukan ini diambil dari pinggang, menusuk lurus ke depan, jika telapak tangan dengan posisi mendatar maka disebut Pyeonsonkeut Upeo Chireugi. 2. Kawison Keut Chireugi (Tusukan dengan 2 ujung jari kea rah mata) - Tusukan ini menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, jika tusukan dilakukan dengan satu jari tengah saja maka dinamakan Hansonkeut Chireugi. 6. CHAGI (TENDANGAN) Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri taekwondo, bahkan harus diakui bahwa taekwondo sangat dikenal karena kelebihannya dalam teknik tendangan. Banyak sekali bentuk dan tipe teknik tendangan di dalam Taekwondo, walaupun di dalam mempelajari Poomse Tae Geuk, tidak banyak teknik tendangan yang terdapat dalam jurus-jurusnya. Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang jauh lebih besar daripada tangan, walaupun teknik tendangan secara

43 53 umum lebih sukar dilakukan ketimbang teknik tangan. Namun, dengan latihan-latihan yang benar, baik, dan terarah, teknik tendangan akan menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan. Untuk melakukan teknik tendangan diperlukan kecepatan, kekuatan, dan terutama keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan juga penguasaan jarak dan timing yang tepat agar tendangan tersebut menjadi efektif. Teknik tendangan yang dasar yang terpenting adalah Ap Chagi, Doolyo Chagi, dan Yeop Chagi, namun ada banyak variasi dari ketiga tendangan terssebut. Beberapa pedoman penting dalam melakukan teknik tendangan adalah sebagai berikut: a. Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan lecutan lutut. b. Jaga kosentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan timing. c. Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya. d. Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan.

44 54 e. Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang, agar menghasilkan tenaga yang maksimal. Berbagai Tendangan Dasar yang Terpenting dalam Taekwondo : 1. Ap Chagi (Tendangan depan) - Tendangan ini mengandalkan sentakan lutut kea rah depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuk) - Tendangan diarahkan ke tengah, yaitu ulu hati atau perut, maupun ke sasaran atas (dagu lawan). Tendangan ini dapat pula dilakukan untuk menyerang kemaluan dengan ujung jari-jari kaki atau punggung kaki. - Variasi tendangan ini dapat dilakukan dengan berbagai posisi (sikap kuda-kuda), dan dapat dilakukan dengan kakai depan atau kaki belakang, maupun sambil melompat. 2. Dollyo Chagi (Tendangan Serong/memutar) - Kekuatan tendangan ini selain dari lecutan lutut juga sangat didukung oleh putaran pinggang yang sebenarnya merupakan penyaluran tenaga dari massa badan. - Tendangan ini pada dasarnya menggunakan pula bantalan telapak kaki (ap chuk), namun sangat sering pula menggunakan baldeung (punggung kaki), terutama jika digunakan jika digunakan dalam pertandingan.

45 55 - Variasi teknik tendangan ini diantara lain, seperti: I dan Dollyo Chagi (tendangan serong dengan meluncur) dan Dolke Chagi (tendangan serong dengan putaran tubuh 360 ) 3. Yeop Chagi (Tendangan samping) - Tendangan samping yang memerlukan kontraksi badan saat memindahkan tenaga ke sasaran, sehingga diperoleh tenaga hentak atau dorong yang maksimal. - Tendangan ini menggunakan pisau kaki (bal nal) ataupun tumit (dwi chuk). - Tendangan ini dapat dilakukan ddengan meluncur (I Dan Yeop Chagi) dan melompat (Twieo Yeop Chagi). 4. Dwi Chagi (Tendangan belakang) - Tendangan belakang dilakukan dengan langsung menendang ke belakang untuk lawan yang berada di belakang kita. Untuk lawan yang berada di hadpan kita, tendangan ini dilakukan dengan lebih dulu memutar tubuh Dwi Chuk (tumit) sebagai alat untuk melakukan tendangan ini, baik ke arah perut, dada, maupun kepala. - Saat melakukan Dwi Chagi, lutut kaki jangan sampai keluar dari garis sisi tubuh, karena tenaga yang dihentakan

46 56 menjadi tidak maksimal dan keseimbangan tubuh menjadi goyah. 5. Naeryo Chagi (Tendangan menurun/ mencangkul) - Tendangan ini dapat dilakukan dengan mengangkat kaki setinggi mungkin lewat luar, dalam, atau belakang ke atas (depan), dan dijatuhkan sekuat mungkin ke arah sasaran. - Sasaran tendangan adalah kepala, tulang belikat, dan dada. - Saat melakukan hentakan ke bawah, pandangan tetap ke depan dan jagalah badan tetap seimbang. 6. Twio Yeop Chagi - Tendangan ini adalah variasi dari tendangan samping (Yeop Chagi), yang dilakukan dengan loncatan. 7. Dwi Huryeo Chagi - Sering juga disebut secara singkat Dwi Hurigi, tendangan ini merupakan perpaduan atau kombinasi antara Dwi Chagi dan Mom Dollyo Chagi (kebalikan tendangan serong). - Bagian kaki yang dipakai untuk mengenai sasaran adalah Dwi Kumchi (tumit bagian belakang) atau untuk kompetisi sering dipakai balbadak (telapak kaki). - Tendangan ini membutuhkan keseimbangan yang baik, putaran penuh pinggang yang diikuti tubuh dan lecutan lutut yang mengait sasaran. 8. Dubal Dangsang Chagi

47 57 - Tendangan ini adalah tendangan dengan dua target sasaran yang dilakukan secara beruntun ke depan. Biasanya, tinggi sasaran pertama lebih rendah dibandingkan sasaran kedua. - Teknik tendangan ini terdapat dalam Poomse Tae Geuk Twio Ap Chagi - Tendangan ini adalah variasi dari tendangan depaan hanya didahului dengan loncatan. 10. Twio Dwi Chagi - Tendangan ini adalah variasi dari tendangan belakang (Dwi Chagi), yang dilakukan sambil meloncat dan memutar tubuh 360. d. POOMSE TAE GEUK 1. Pengertian Poomsae Poomse berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian bentuk gerakan.poomse adalah sistem metode latihan taekwondo dalam praktek menyerang dan bertahan menghadapi lawan yang imajiner. Poomse terdiri dari variasi berbagai bentuk sikap kudakuda, tendangan, pukulan, tangkisan, dan sebagainya yang didasari oleh prinsip-prinsip filosofi timur,yang mendalam. Poomse merupakan pelajaran pokok dalam taekwondo yang dibagi dua, yaitu poomse yang diperuntukkan bagi yang belum mencapai tingkatan sabuk hitam (Tae Geuk I s.d. VIII) dan poomse bagi tingkatan sabuk hitam (Koryo s.d.ilyo).

48 58 2. Garis Diagram dan Gerakan Poomse Tae Geuk Dalam mempelajari dan mempraktekkan poomse, kita harus mengetahui diagram dan arah gerakannya. Garis diagram dan arah gerakan Poomse Tae Geuk berasal dari simbol-simbol filosofi timur yang disebut Pal Gwe (diagram segi delapan atau Pat Kwa atau Octagon), sehingga Poomse Tae Geuk berjumlah delapan, mewakili setiap sisi dari Pal Gwe. 3. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Poomse Pal Gwe yang menjadi dasar diagram dan arah gerakan mempunyai perbedaaan arti pada setiap sisinya. Demikian pula halnya dengan poomse. Setiap poomse mengandung perbedaan teknik gerakan serangan dan pertahanan serta menggambarkan filosofi kehidupan yang berbeda-beda. Saat mempraktekkan poomse, kita mempelajari bagaimana mengontrol pernapasan, keseimbangan, keluwesan dan kelenturan, ketangkasan serta pengaturan tenaga. Selain itu, kita harus mampu memusatkan pikiran dan kosentrasi pada setiap gerakan. Poomse, jika dipelajari dengan baik dan benar, akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan otot, kondisi tubuh, juga menimbulkan semangat serta rasa percaya diri yang kuat. 4. Pedoman Untuk Mempelajari dan Mempraktekkan Poomse a. Gerakan dimulai dan berakhir pada titik atau posisi yang sama. Untuk itu diperlukan ketepatan posisi badan,

49 59 langkah, arah, dan gerakan agar dapat kembali ke posisi awal. b. Kontrol ditujukan pada penyaluran dan pengerahan tenaga secara benar karena ada berbagai perbedaan pengerahan tenaga. c. Perhatikan perbedaan kecepatan pada setiap gerakan, tidak semua gerakan dilakukan dengaan cepat. d. Setiap langkah harus dilakukan dengan konstan (tetap), baik keseimbangan, lebar dan panjang langkah. e. Pelajari dengan benar pengaturan napas dan teriakan (kihap). f. Lakukan setiap teknik gerakan setepat mungkin dan bayangkan seperti menghadapi lawan yang sesungguhnya. g. Pelajari dulu satu poomse dengan baik, barulah mempelajari poomse yang lain. Lihatlah setiap poomse setiap hari, sehingga anda semakin mahir. 5. Poomse Tae Geuk Poomse Tae Geuk adalah poomse dasar dalam taekwondo. Tae Geuk mewakili filsafat timur yang mendalam pandangannya terhadap alam semesta dan kehidupan. Tae berarti keagungan dan geuk berarti keabadian. Dengan demikian, tae geuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir. Sekalipun demikian, segala sesuatu berawal dari keagungan dan

50 60 keabadian (tae geuk). Poomse Tae Geuk terdiri dari delapan poomse, yang masing-masing mewakili watak atau karakter manusia, unsurunsur yang ada di dunia, dan prinsip-prinsip filosofi timur yang terdapat dalam Buku Perubahan. Kedelapan unsure (Pal Gwe) tersebut adalah Keon, tae, ri, jin, seon, gam, gan, dan gon, yang mewakili berbagai unsur yang ada di alam semesta, yaitu surga atau langit, air yang tenang seperti telaga, air yang mengalir, api, matahari, cahaya, Guntur dan kilat, angin, kayu, gunung dan bukit, serta bumi. Pal Gwe juga mewakili delapan penjuru mata angin serta pengaruh lima elemen, yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah (bumi). Diyakini bahwa setiap unsur tersebut berkaitan dengan proses pembentukan dan penghancuran muka bumi. Tae guk mengikuti hokum alam yang disebut Teori Ying-Yang (Im-Yang), atau di Koreaa dikenal dengan nama Um-Yang. 6. Arti Pada Setiap Tae Geuk Poomse Tae Geuk I: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip KEON dari Pal Gwe. Keon melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung, yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan, yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh

51 61 dan hidup. Tae Geuk I bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya. Tae Geuk 2: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip TAE dari Pal Gwe. Tae menggambarkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Dalam tae, batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut, mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan.untuk itu, tae geuk ini harus dilaksanakan dengan lemah lembut namun penuh kekuatan. Tae Geuk 3: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip RI dari Pal Gwe. Ri menggambarkan matahari dan api, yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan. Dengan demikian, Tae Geuk 3 harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan daya yang variatif. Tae Geuk 4: Serangkaian aksi yang mengharapkan prinsip JIN dari Pal Gwe. Jin menggambarkan guntur dan kilat, yang menimbulkan panik dan ketakutan, namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan, seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat kita akan mengalami masa yang cerah kembali. Begitu pula dalam Tae Geuk 4,

52 62 ada beberapa gerakan yang sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melaksanakannya. Tae Geuk 5: Serangkaian aksi yang menerpakan prinsip SEON dari Pal Gwe. Prinsip ini menggambarkan angin, yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi, namun dapat menjadi dahsyat seperti badai. Hal ini melambangkan sifat kerendahan dan kebaikan hati, perbuatan ini, harus dilakukan terus-menerus, seperti angin yang selalu meniup pepohonan. Di dalam Tae Geuk ini terlihat gerakangerakan yang berulang-ulang, dan ada gerakan yang terlihat monoton maupun yang sesekali menyentak dan kuat. Tae Geuk 6: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip GAM dari Pal Gwe. Prinsip ini menggambarkan air, yang merupakan elemen yang paling fleksibel: hal ini memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat. Tae Geuk 7: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip GAN dari Pal Gwe. Gan melambangkan gunung, yang menjadi simbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak, dan puncaknya mengingatkan kita untuk tau kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya kita harus berhenti (top stop). Hal ini mengajari kita agar dalam setiap tindakan

53 63 kita tidak gegabah. Tae Geuk ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh dan mantap. Tae Geuk 8: Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip GON dari Pal Gwe. Gon melambangkan bumi, yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan, dimana segala makhluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit. Hal ini diharapkan dengan penuh ketenangan, namun kita tetap dapat menjadi tempat tumbuhnya kekuatan dan pemikiran yang positif. Tae Geuk 8, merupakan Tae Geuk yang terakhir, disini kita diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan DAN. 7. Lambang dan Bentuk Diagram Pal Gwe Simbol keselarasan alam semesta.keselarasan tercipta karena keseimbangan antara dua kekuatan yang berlawanan, yaitu Um-Yang.

54 64 Gambar II.1 Um-Yang Sumber : Buku Taekwondo Poomsae Tae Geuk karya V. Yoyok Suryadi 8. Gambar Garis Diagram dan Gerakan Poomse Tae Guk Gambar II.2 Diagram Gerakan Poomsae Tae Geuk Sumber : Buku Taekwondo Poomsae Tae Geuk karya V. Yoyok Suryadi M : Titik mulai atau posisi awal dan pandangan ke arah depan (D) D : Titik depan atau titik arah pandangan Kr : Posisi yang terletak di sebelah kiri dari posisi awal (mulai) Kn: Posisi yang terletak di sebelah kanan dari posisi awal (mulai) : Arah pandangan awal e. PerlengkapanTaekwondo Dalam berlatih taekwondo diperlukan berbagai macam alat untuk pelindung diri kita juga menunjang kemampuan dalam berlatih, macammacam alat di taekwondo sendiri dibedakan 2 macam:

55 65 1. Peralatan dalam latian. 2. Peralatan yang digunakan dalam pertandingan. Pertama adalah Peralatan yang digunakan dalam latian antara lain yang wajib dimiliki adalah tarjet kicking/pyongyo (alat bantu sasaran tendangan) digunakan untuk melatih tendangan serta akurasi tendangan, berikutnya adalah sandsack, alat ini sama fungsinya seperti tarjet kicking cuma disini ukurannya lebih besar, biasa tiap dojang menyediakan peralatan ini sama untuk melatih tendangan. Ketiga adalah alat bantu pukulan (Punching-pad) selain alat dalam latian ada juga peralatan/perlengkapan yang harus dimiliki dalam pertandingan, antara lain: Gambar II.3 Perlengkapan Pertandingan Taekwondo Sumber : (

56 66 Keterangan gambar : 1. Protector merupakan alat pelindung yang diharuskan untuk digunakan pada saat pertandingan. Protector yang digunakan dalam Taekwondo ada beberapa jenis, diantaranya: a. Head-Guard merupakan pelindung kepala dan juga terdiri atas 2 (dua) warna. Nilai yang diperoleh dengan sasaran ini adalah 3 (tiga) dan 4 (empat). b. Forearm-Guard merupakan pelindung tangan (lengan) atau tulang Hasta (Arm-guard). c. Body Protector (HOOGO) atau pelindung bagian badan terdiri atas 2 (dua) warna, Biru dan Merah untuk menandakan sudut tanding. Nilai yang diperoleh dengan sasaran ini adalah 1 (satu) dan 2 (dua). d. Shin-Guard merupakan pelindung kaki (tulang kering). e. Groin Protector merupakan pelindung kelamin (Nangsimcha). f. Gum Shield merupakan pelindung bagian mulut (gigi).

57 67 Gambar II.4 Gum Shield Sumber : ( Perlengkapan diatas disarankan dimiliki oleh taekwondoin terutama para atlet untuk menunjang dalam berlatih, akan tetapi banyak dojang yang sekarang sudah menyediakan peralatan diatas untuk menunjang peningkatan kemampuan dalam berlatih taekwondo. Adapun fasilitas lain pendukung Taekwondo antara lain: 2. Dojang Hal pertama yang perlu dan harus ada adalah tempat latihan, yang disebut Do-Jang. Selain sebagai tempat untuk berlatih, Dojang juga merupakan rumah bagi pelaku Taekwondo. Pelaku Taekwondo harus merawat Dojang agar nyaman saat ditempati, karena Dojang adalah yang melambangkan komunitas Taekwondo itu sendiri. Gambar II.5 Dojang Taekwondo Sumber : (

58 68 Gambar II.6 Dojang dan Atlet Taekwondo Sumber : (Taekwondohttp:// o-manawatu-dojang-bounty-pl/410912) 3. Dobok & Ti Dobok adalah seragam latihan dan Ti adalah sabuk.jika dikatakan Dobok berarti sudah merupakan seragam lengkap. Untuk pemula diperkenankan memakai training outfit tapi dalam jangka waktu yang singkat. Dobok menandakan bahwa olahraga yang digeluti adalah beladiri Taekwondo, jadi semua individu yang mempelajari Taekwondo harus mengenakan Dobok.

59 69 Gambar II.7 Dobok & Ti Taekwondo Sumber : ( 4. Pyongyo / Target Pyongyo merupakan alat yang digunakan selama latihan. Pyongyo berfungsi sebagai alat aplikasi untuk tendangan maupun pukulan. Dalam menggunakan Pyongyo juga memiliki tekhnik, baik yang menendang maupun yang memegang. Gambar II.8 Target Taekwondo Sumber : (

60 70 5. Kicking/Punching-Pad Kicking-Pad atau bantalan tendangan. Ini sama fungsinya dengan Pyongyo, tapi permukaannya lebih besar dan lebih tebal. Digunakan untuk melatih power serangan. Biasanya digunakan untuk melatih kekuatan tendangan. Gambar II.9 Punching-Pad Taekwondo Sumber : ( 6. Sand-Sack Sand-Sack jika diartikan adalah kantung pasir karena bentuknya yang melingkar dan panjang.tapi isinya bukan pasir, lain cerita kalau pada zaman dahulu. Ini juga sama fungsinya dengan Pyongyo dan Kicking- Pad adalah untuk melatih pukulan dan tendangan.

61 71 Gambar II.10 Sandsack Taekwondo Sumber : ( 7. Matras Matras adalah alas untuk latihan dan bertanding.matras terbuat dari bahan yang empuk untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang urgen apabila terjatuh. Gambar II.11Matras Taekwondo Sumber : ( IDg0W6w.html)

62 72 Pada saat pertandingan, ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk perhitungan skor yaitu: 1. Manual yaitu menggunakan kertas nilai dan papan nilai (whiteboard). 2. DSS (Digital Scooring System) yaitu menggunakan Sistem Elektronik seperti: alat sensor, perlengkapan monitor dan stik nilai. f. Peralatan Wasit Alat bantu perwasitan pada pertandingan Taekwondo merupakan alat yang membantu perwasitan untuk mengatasimasalah penilaian, yaitu real time. Sehingga penilaian yangjujur dapat dipertahankan dan para Taekwondoin tidak merasa dirugikan. Scoring Machine merupakan alat untuk membantu penilaian wasit pada pertandingan Taekwondo, alat tersebut menampilkan nilai pada Scoring Board secara real time. Penggambaran diagram blok dapat dilihat pada Gambar 1.Scoring Machine disesuaikan dengan peraturan Taekwondo dari WTF (World Taekwondo Federation). Pada pertandingan Taekwondo, untuk membedakan atlet yangbertanding maka digunakan 2 pelindung dengan 2 warna yang berbeda, yaitu warna merah dan biru. Scoring Machine ini terdiri dari beberapa modul, yaitu modul masukan, modul mikrokontroler, program perwasitan untuk pertandingan

63 73 Taekwondo. Modul masukan berupadata dari tiga wasit sudut (judges), yaitu 12 buah pushbutton. Wasit sudut mem-berikan nilai menggunakan pushbutton yang disediakan untuk tiap-tiap wasit sudut. Pushbutton akan dihubungkan dengan mikrokontroler. Jika dua atau lebih wasit menekan tombol yang sama dalam jangka waktu 2 detik maka nilai akan keluar. Nilai yang didapatakan disimpan dan dapat dicetak sebagai laporan. Nilai dibagi menjadi dua, yaitu daerah badan yang dilindungi body protector kecuali daerah sepanjang tulang belakang bernilai satu dan daerah muka kecuali bagian belakang kepala bernilai dua. Modul mikrokontroler digunakan untuk memberikan alamat pada push button agar dikenali oleh komputer. Selainitu, mikrokontroler digunakan untuk mengatur antrian datayang masuk dari ketiga wasit.usb to Serial Port digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler (Serial Port) dan komputer/laptop (USB Port). Komputer akan mengolah data yang diterima dan memunculkan hasil penilaian pada scoring board. Scoring board dapat berupa laptop, computer

64 74 Gambar II.12 Diagram Blok Sistem Sumber :Hadian S.U, Harlianto.T, Yori Yanto Keterangan Gambar II.12 : PB merupakan Push Button Gambar II.13Implementasi Modul Masukan Sumber :Hadian S.U, Harlianto.T, Yori Yanto Keterangan Gambar II.13: Push Button (a) :push button untuk nilai muka yang bernilai dua Push Button (b) :push button untuk nilai badan yang bernilai satu 1. PUSH BUTTON Push button yang digunakan adalah push button normally open. Pemilihan tipe komponen ini disebabkanpada sistem ini diperlukan push button yang dapat memutuskan dan menghubungsingkatkan rangkaian dengan cepat. Modul masukan yang

65 75 digunakan sebanyak tiga modul, yang terdiri dari empat push button untuk masing masing modul, dimana setiap masing-masing wasit memegang satu modul. Gambar 2 menunjukkan Modul pushbutton yang digunakan. Modul masukan menggunakan pushbutton dengan prinsip kerja normally open dan aktif low. Bila push button ditekan maka akan mengeluarkan nilai MIKROKONTROLER Mikrokontroler yang digunakan pada Scoring Machine adalah produk mikrokontroler AT89S51 dari Atmel. Pemilihan mikrokontroler AT89S51 karena fitur yang dimiliki mikrokontroler AT89S51 mencukupi dalam pembuatan scoring machine. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Assembly. Bahasa Assembly adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk menulis program Assembly. Secara umum perintah dalam bahasa Assembly disusun sebagai berikut: [label:] a. mnemonic [operand1] [,operand2] [,operand3][;komentar] a. Label, sifatnya opsional. Label dapatdigunakan sebagai pengganti alamat mutlak atau bilangan-bilangan lain. Label yang digunakan adalahkata apa saja. Label selalu diikuti oleh titik dua (:) dan tidak boleh diawali dengan angka. Contoh : Loop

66 76 Delay b. Mnemonic, yaitu singkatan-singkatan dari bahasa Inggris yang digunakan untuk menentukan instruksi atau menunjukkan arti perintah tertentu (terdiri dari tiga huruf). Sifatnya sudah ditetapkan. Contoh : Mov = Move Add = Adder c. Operand adalah parameter tambahan yang mengikuti mnemonic. Jumlahnya tergantung mnemonicnya. Contoh: a, #7FH c, 50AH d. Komentar, sifatnya juga opsional. Bagian ini tidak akan diproses oleh Assembler, tetapi berguna untuk keperluan dokumentasi agar program menjadi lebih mudah dimengerti. Contoh : ; kembalikan nilai register ; simpan nilai register

67 77 Gambar II.14 Foto Alat Alat Bantu Perwasitan pada Pertandingan Taekwondo Sumber :Hadian S.U, Harlianto.T, Yori Yanto Gambar II.4 TESLA VOL. 10 NO. 1 MARET Mikrokontroler AT89S51 memiliki 4 buah port paralel,yaitu port 0, port 1, port 2, port 3, port 4 yang digunakansebagai masukan atau keluaran. Data dari modul masukan (push button) akan diterima oleh mikrokontroler untuk diproses. Push button yang digunakan adalah 12 buah,sehingga port yang akan digunakan adalah dua port, dimana satu port terdiri dari 8 pin. Port 1 dihubungkan dengan 6 push button berwarna biru. P1.0 sampai dengan P1.2 dihubungkan dengan 3 pushbutton berwarna biru yang dimaksudkan untuk member nilai 2 dan P1.5 sampai dengan P1.7 dihubungkan dengan 3push button berwarna biru yang

68 78 dimaksudkan untuk memberi nilai 1. Port 2 dihubungkan dengan 6 push button berwarna merah. P2.0 sampai dengan P2.2 dihubungkan dengan 3 push button berwarna merah yang dimaksudkan untuk memberi nilai 2 dan P2.5 sampai dengan P2.7 dihubungkan dengan 3 push button berwarna merah yang dimaksudkan untuk memberi nilai 1. Port 3 digunakan sebagai antar muka serial.p3.0 (RXD) dan P3.1 (TXD) terhubung dengan ICMAX 232. Crystal oscillator digunakan sebagai sumber detak untuk mikrokontroler. Crystal oscillator yang digunakan 11,059MHz dengan tambahan dua buah kapasitor 30 pf pada pin18 dan 19. Untuk mengaktifkan tombol reset, mikrokontroler perlu diberikan logika 1 atau high, sehingga diperlukan suatu rangkaian untuk tombol reset. Pembuatan scoring machine menggunakan komunikasi serial karena kabel komunikasi serial lebih panjang daripada komunikasi paralel dan jumlah kabel serial lebih sedikit dibandingkan kabel paralel. Antarmuka yang digunakan adalah MAX 232 buatan MAXIM Corporation. Pada scoring machine diperlukan tegangan sebesar 5 Volt untuk mengaktifkan mikrokontroler. RS 232, dan push button yang terhubung dengan mikrokontroler. Sehingga IC Regulatoryang diperlukan adalah IC yang dapat meregulasi tegangan5 Volt, yaitu IC Scoring

69 79 machine menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk membuat program utama. Selain itu, digunakan Microsoft Access sebagai penyimpan data hasil pertandingan. Sumber tegangan yang digunakan adalah adaptor. Gambar 3 menunjukkan gambar alat scoring machine. 3. PENGUJIAN SISTEM Pengujian sub sistem dan keseluruhan sistem Scoring Machine dilakukan untuk menguji apakah sub sistem dan ke seluruhan sistem berjalan dengan baik. Pengujian push button dan power supply dilakukan dengan menggunakan multimeter. Pengujian IC Regulator dilakukan dengan memberikan tegangan sebesar 9 Volt padamasukan, menggunakan resistor variabel dengan berbagai besar tahanan dan diukur multimeter (20V DC) pada keluaran untuk melihat besar tegangan yang keluar. Pengujian mikrokontroler dilakukan dengan menggunakan program sederhana. Pengujian mikrokontroler juga digunakan untuk menguji kabel konektor serial danmax 232. Hasil pengujian dapat dilihat pada hyperterminal. Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan menjalankan seluruh sub sistem dan hasil pengujian dapat dilihat pada kerja dari perangkat keras dan perangkat lunak (Microsoft Visual Basic 6.0) sistem perwasitan.

70 80 2. Surakarta Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk jiwa (2010) dan kepadatan /km2. Kota dengan luas 44 km2, ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kesultanan Mataram yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun Salah satu sensus paling awal yang dilakukan di wilayah Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) pada tahun 1885 mencatat terdapat penduduk, termasuk orang Eropa dan orang Tionghoa. Wilayah seluas km² tersebut memiliki kepadatan 186 penduduk/km².ibukota karesidenan tersebut sendiri pada tahun 1880 memiliki penduduk. Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah jiwa, terdiri dari laki-laki dan wanita, yang tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan dengan daerah seluas 44,1 km2. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya

71 81 sebesar 66%. Catatan dari tahun 1880 memberikan cacah penduduk jiwa. Pertumbuhan penduduk dalam kurung 10 tahun terakhir berkisar 0,565 % per tahun. Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta adalah jiwa/km2, yang merupakan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa Tengah hanya 992 jiwa/km2). Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, kota Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah dan ke-8 terpadat di Indonesia, dengan luas wilayah ke-13 terkecil, dan populasi terbanyak ke-22 dari 93 kota otonom dan 5 kota administratif di Indonesia. Berhubungan dengan penududuk, Kota Surakarta memiliki sejarah olahraga yang cukup lama. Tahun 1923 di Surakarta telah terbentuk klub sepak bola, salah satu klub yang pertama di Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda, yang bernama Persis Solo. Persis Solo adalah raksasa sepak bola di Hindia Belanda yang masih eksis hingga saat ini, Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali dan saat ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Selain Persis Solo, tercatat beberapa klub sepak bola lain pernah hadir di Surakarta, antara lain Arseto Solo, Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan terakhir adalah kontestan Liga Primer Indonesia, Solo FC yang baru terbentuk pada tahun Kedua tim sepak bola yang masih eksis saat ini, yaitu Persis Solo dan Solo FC, bermarkas di Stadion Manahan, sebuah stadion tipe Stadion Madya Olimpiade kategori B+ dan salah satu stadion terbaik di Jawa Tengah yang pernah beberapa kali menjadi tempat penyelenggaraan even olahraga

72 82 tingkat nasional dan internasional. Di stadion yang memiliki kapasitas penonton ini antara lain pernah menjadi tempat pertandingan Liga Champions AFC 2007 karena Persik tidak punya stadion kandang memadai, final Piala Indonesia 2010, pembukaan Liga Primer Indonesia musim pertama pada 15 Januari 2011, dan menjadi penyelenggara ASEAN Paragames Jika awalnya Manahan merupakan tanah lapang tempat olahraga memanah, stadion ini beberapa kali berubah fungsinya, mulai dari tempat balapan kuda (dengan kandang-kandang kuda di kampung Kestalan dan Setabelan, serta di kompleks keraton), hingga saat ini difungsikan sebagai lapangan sepak bola dan ketika malam hari dan hari Minggu berubah menjadi kawasan sosial bagi warga kota Surakarta. Kebudayaan serta olahraga memanah dan pacuan kuda sendiri saat ini sudah sangat jarang ditemukan di kota Surakarta. Pada tahun 1948, Surakarta juga dipercaya untuk menyelenggarakan kejuaraan pertama, yang tanggal pembukaannya masih diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Pada kejuaraan itu, Surakarta yang berlaga mewakili Karesidenan Surakarta berhasil merebut gelar juara umum. Sedangkan hingga tahun 2009, Surakarta juga memiliki satusatunya klub basket profesional di Jawa Tengah, yaitu Bhinneka Solo. Beberapa gelanggang olahraga di kota Surakarta antara lain Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari untuk olahraga sepak bola dan GOR Bhinneka, yang kini berganti nama menjadi Stadion Sritex.

73 83 Dengan berbagai fasilitas olahraga yang ada di kotanya, Surakarta merupakan salah satu kota dengan perhatian terhadap bidang olahraga yang cukup tinggi. Tidak hanya sepak bola, berkuda, bulu tangkis, maupun basket, salah satu cabang olahraga bela diri dari Korea yaitu Taekwondo pun banyak diminati oleh masyarakat Surakarta pada khususnya. Seperti salah satu organisasi masyarakat yang ada di Solo, organisasi ini bernama Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). PMS adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang berdiri sejak 1932 dimana kegiatan utamanya adalah kegiatan sosial dan kegiatan lain yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini selain sosial kemasyarakatan, ada kegiatan di bidang seni, budaya, olah raga dan kepemudaan. Dalam bidang olahraga, PMS sendiri telah sukses mendirikan sebuah pusat pelatihan bela diri Taekwondo yang diberi nama PMS Dragon Taekwondo. Dojang atau sebutan untuk tempat berlatih bela diri Taekwondo ini beralamat di jalan Ir. Juanda, Surakarta, Jawa Tengah. Tidak hanya mempelajari teknik dalam permainan Taekwondo, Dibawah pimpinan Master Tanu Kismanto, PMS Dragon juga sukses mengangkat nama Taekwondo dengan membentuk sebuah tim demonstrasi Taekwondo yang menyuguhkan seni bela diri Taekwondo melalui gerakan-gerakan yang lebih atraktif, dengan diselingi musik-musik yang mengiringi para pemainnya mempresentasikan gerakan Taekwondo kepada masyarakat yang dikemas secara lebih menarik.

74 84 Selain PMS Dragon Taekwondo, kota Solo juga memiliki pusat pelatihan bela diri Taekwondo yang terletak di daerah pusat olahraga Kota Solo ini yaitu Dojang Koguryo Manahan. Dojang Koguryo Manahan berdiri pada tahun 1997 didirikan oleh pelatih Taekwondo Solo Sabeum Pungky Kusuma Wardana dan Sabeum Bimo Hernowo. Sebelumnya kedua pelatih tersebut bergabung dalam berlatih pada Club Bengawan Sport Center (BSC) kemudian pindah lokasi Golden Sport Center (1993), Jebres, serta SMKI (1995), dan seterusnya dojang SOLO TIMUR (1996) yang dilatih oleh Sabeum Try Prasetyo. Pertengahan tahun 1996 Dojang Koguryo membuka tempat latihan di Kratonan serta di Panularan. Hingga akhirnya kolaborasi dengan Dojang SMA N 4 Surakarta, mendirikan Dojang Koguryo Manahan pada tahun 1997, yang berlokasi di Gedung serba guna Kelurahan Mahanan. Sekarang ini Dojang Koguryo mempunyai dua tempat latihan utama yaitu di Gedung serba guna Kelurahan manahan dan Stadion Manahan serta beberapa unit latihan yg tersebar di sekolah-sekolah. Di awal berdiri sampai saat ini, banyak memberikan kontribusi Atlet bagi Tim Jawa Tengah dan Surakarta baik di event kejuaran daerah maupun nasional, peran serta Dojang Koguryo antara lain : Membangun Tae Kwon do surakarta pada masa-masa sulit Tae kwon do di Solo ( ).

75 85 Ikut terlibat dalam mengembalikan mental dan semangat warga solo dengan program bela diri paska kerusuhan mei 1998 ( ). Konsep Goresan Emas dan Kaki Emas, dimana Dojang koguryo memikirkan bagaimana Tae Kwon Doin koguryo mampu berprestasi Fomal/sekolah dan olah raga serta mengutamakan sisi peran sosial untuk bisa memajukan dunia olah raga (1997-sekarang) Banyak mengirimkan atlet-atlet Tae Kwon Do berprestasi tingkat lokal dan nasional (1997-sekarang) Pelatih Koguryo Sabum Nim Pungki Kusuma W. menjadi Ketua Tae Kwon Do Cabang Surakarta saat ini. Menghasilkan pelatih-pelatih profesional yang tersebar di berbagai Dojang. Ikut beperan aktif dalam proyek pembibitan atlet- atlet Tae Kwon Do Solo, Dojang Koguryo selain sebagai Club Beladiri juga mendidik Taekwondoin dalam pengembangan diri / Self Development sehingga dapat menciptakan insan beladiri yang cakap baik secara mental, spiritual, emotional dan berprestasi disegala hal dan pada akhirnya akan membawa insan Indonesia yang tangguh, disiplin, berjiwa besar, mencintai dan bangga dengan Negara dan Bangsa Indonesia.

76 86 Metode Pelatihan di Dojang Koguryo diberikan sesuai dengan Minat dan Bakat Peserta, dimana nantinya akan di tempatkan pada class yang sesuai dengan kemampuan Peserta. Dojang Koguryo membuka beberapa Class yakni Seni / Poomse, Pertarungan / Kyorugi, dan juga masing - masing Class dibekali dengan Beladiri Praktis. Class dibuka untuk semua lapisan umur dari anak - anak sampai dewasa serta dikelompokkan Sendiri sesuai Umur masing - masing Peserta. C. Tinjauan Khusus 1. Hanok Hanok merupakan rumah tradisional Korea selatan dengan interior dan eskterior saling berkaitan dengan konsep bangunan rumah yang dibuatnya. Pada masyarakat korea, mereka cenderung memperhitungkan kontur dan struktur geografis sekelilingnya. Hanok biasa dibangun membelakangi gunung dan menghadap ke sungai. Beasanimsu memiliki arti secara harifah merupakan konsep rumah ideal dengan gunung di bagian belakang dan sungai di depan, serta memiliki ondol atau gudeul, sebuah sistem penghangat ruangan bawah lantai.

77 87 Gambar II.15 Hanok Village Sumber : ( Gambar II.16 Interior Hanok Sumber : ( Desain hanok berbeda pada masing-masing daerah, untuk daerah yang terletak di daerah utara yang lebih dingin, rumah dibangun berbentuk segi empat tertutup agar lebih baik dalam menyimpan panas. Sementara di

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tae Kwon Do adalah bela diri modern yang berasal dari bela diri tradisional Korea. Menurut Yoyok (2002:XV) bahwa: Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Olahraga Taekwondo Taekwondo adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan tidak hanya mengajarkan aspek fisik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon

BAB II KAJIAN TEORETIK. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon 8 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Definisi Taekwondo Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon yang berarti tangan, serta do yang berarti seni. Suryadi (2003: xv) mengartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk

Lebih terperinci

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010 PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN TEORETIK BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti kaki,

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Taekwondo Taekwondo adalah warisan budaya Korea, dapat dikatakan taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati diseluruh dunia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI

EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI DALAM MEMBUKA SERANGAN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO KYORUGI KELAS SENIOR DI UPI CHALLENGE NATIONAL TAEKWONDO CHAMPIONSHIP TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Taekwondo merupakan bela diri yang berasal dari Korea dan diakui sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu seni bela diri populer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan budaya Korea, yang meliputi tiga materi terpenting dalam berlatih yaitu jurus (Taegeuk), teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR TANGKISAN BELADIRI UNTUK ANAK USIA DINI (KAJIAN TEKNIK TAEKWONDO) SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR TANGKISAN BELADIRI UNTUK ANAK USIA DINI (KAJIAN TEKNIK TAEKWONDO) SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR TANGKISAN BELADIRI UNTUK ANAK USIA DINI (KAJIAN TEKNIK TAEKWONDO) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

mantan atlet Taekwondo nasional yang menekuni dunia akting film dan sinetron, yang

mantan atlet Taekwondo nasional yang menekuni dunia akting film dan sinetron, yang 1 Judul : Tae Kwon Do (Poomse Tae Geuk) Penulis : V. Yoyok Suryadi Tebal hal. : 163 + xvi Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2002 Peresensi : Margono Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Selain olahraga dapat berfungsi untuk

Lebih terperinci

Hakekat Kekuatan Otot Tungkai

Hakekat Kekuatan Otot Tungkai PENDAHULUAN Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembagunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LATIHAN KARTU CERDAS TAEKWONDO DALAM MEMPERKENALKAN TEKNIK DASAR TAEWKONDO UNTUK USIA DINI SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LATIHAN KARTU CERDAS TAEKWONDO DALAM MEMPERKENALKAN TEKNIK DASAR TAEWKONDO UNTUK USIA DINI SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LATIHAN KARTU CERDAS TAEKWONDO DALAM MEMPERKENALKAN TEKNIK DASAR TAEWKONDO UNTUK USIA DINI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan perlombaan dari kegiatan intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Popularitas poomsae telah berkembang pesat sejak dipertandingkan secara resmi dalam kejuaraan tingkat dunia pada tahun 2010 hingga sekarang, Sebenarnya poomsae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan hewan untuk mengatasi perubahan lingkungan untuk pemeliharaan homeostasis tergantung pada integritas komunikasi sel dan respon yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Poomsae Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian bentuk gerakan. Poomsae adalah sistem metode latihan taekwondo dalam praktek menyerang

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari berbagai jenis olahraga prestasi, beladiri merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang di Indonesia. Olahraga beladiri yang ada di Indonesia antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berkembang di Indonesia maupun di dunia yang berasal dari negara Korea Selatan, taekwondo mulai berkembang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KENAIKAN TINGKAT OLAH RAGA BELADIRI TAE KWON DO BERBASIS WEBSITE SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KENAIKAN TINGKAT OLAH RAGA BELADIRI TAE KWON DO BERBASIS WEBSITE SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KENAIKAN TINGKAT OLAH RAGA BELADIRI TAE KWON DO BERBASIS WEBSITE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi

Lebih terperinci

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

SIKAP HORMAT DAN TEGAK SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan

Lebih terperinci

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY ABSTRAK Ajaran dalam pencak silat meliputi empat aspek, yaitu aspek

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga fisik beladiri yang berasal dari Korea, karena itu taekwondo mengandung unsur filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS 2.1 Taekwondo 2.1.1 Sejarah Taekwondo Taekwondo memiliki sejarah yang sangat panjang sejalanan sejarah bangsa Korea. Sebutan Taekwondo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan pertandingan taekwondo

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 0 SUMBANGAN POWER OTOT TUNGKAI, KESEIMBANGAN, KOORDINASI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI POOMSAE TAEKWONDO ( Studi Korelasional Prestasi Poomsae Atlet Taekwondoin Putra di Surakarta ) TESIS Disusun

Lebih terperinci

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo Gustom Azmi Agam, Email: gustom.azmiagam@yahoo.com Abstrak Eolgol dollyo-chagi merupakan

Lebih terperinci

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

TINGKAT KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO PUSLATDA PON 2015 YOGYAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO PUSLATDA PON 2015 YOGYAKARTA SKRIPSI TINGKAT KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO PUSLATDA PON 2015 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB IV BELA DIRI 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pencak Silat Olahraga bela diri pencak silat merupakan salah satu alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya melestarikan

Lebih terperinci

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut. A B A B A B Gambar 4.16 Pembelajaran mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak 1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus

Lebih terperinci

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1, GERAKAN DASAR I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1, 1. -Pukulan Datar (sasaran ulu hati) 2. -Pukulan Silang (sasaran tulang rusuk) 3. -Sodokan Datar (sasaran ulu hati) 4. -Sodokan Silang

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. [Type text] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga beladiri asal Korea yang juga popular di Indonesia. Cabang olahraga Taekwondo ini sudah berkembang pesat sehingga pertandingannya

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012

Lebih terperinci

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

SENAM. Bahan Belajar Mandiri SENAM Bahan Belajar Mandiri PENDAHULUAN Bersenam merupakan salah satu dasar dalm pelaksanaan kegiatan berolah raga. Bersenam juga termasuk salah satu program kegiatan dalam kurikulum pendidikan jasmani

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Lia Karina Mansur PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh Lia Karina Mansur PENDIDIKAN EFEKTIVITAS TENDANGAN YEOP CHAGI TERHADAP PEROLEHAN NILAI PADA WORLD TAEKWONDO GRAND-PR RIX FINALL TAHUN 2014 DI MEXICO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.

Lebih terperinci

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET PUTRA SABUK KUNING USIA 18 TAHUN TAEKWONDO THJC BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh AHMAD FUADI ASY ARI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara memiliki beladiri dengan ciri khas masing masing, misal: di Jepang terdapat Karate, di Korea terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dari zaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam seni beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah Pencak Silat.

Lebih terperinci

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan hasil karya budaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun temurun hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Definisi Pencak

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 () (205) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf HUBUNGAN FLEKSIBILITAS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN EOLGOL DOLLYO-CHAGI PADA OLAHRAGA

Lebih terperinci

PERATURAN BARIS BERBARIS

PERATURAN BARIS BERBARIS PERATURAN BARIS BERBARIS 1. Pengertian Baris Berbaris Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan

Lebih terperinci

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari : 116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Olahraga gulat sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia, pada masa setelah perang dunia ke dua olahraga gulat dibawa oleh tentara Belanda yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan.

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan, yang kini menjadi olahraga yang cukup dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis PENDAHULUAN Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah YME yang selalu melimpahkan karunia-nya, sehingga makalah ini dapat tercipta. Makalah ini dibuat untuk membantuk

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wushu di Indonesia kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat, yang dulunya hanya dimainkan oleh orang-orang tua yang dari golongan tertentu saja

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. D. Manfaat penulisan

BAB I PENDAHULUAN. D. Manfaat penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga yang cukup diminati dan digeluti banyak orang.biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun internasional. Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang. termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang. termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi. Tae Kwon Do berasal dari Negara Korea selatan dan mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 2 PIYUNGAN : VIII / 1 (satu) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x

Lebih terperinci

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal. 1 KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO Jurnal Oleh Wiranti Kusparwati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat yang merasuk ke segala aspek kehidupan sosial seperti:

PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat yang merasuk ke segala aspek kehidupan sosial seperti: BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman sekarang ini olahraga merupakan budaya yang sangat penting dengan segala masalah yang ada, baik berkonsekuensi positif maupun negatif bagi individu maupun

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat memiliki gerakan dasar yang terencana, terarah, terkordinasi, dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan seperti yang dikemukakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN WAKTU REAKSI DAN FLEKSIBILITAS ATLET UKM TAEKWONDO UPI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO-CHAGI

HUBUNGAN KEMAMPUAN WAKTU REAKSI DAN FLEKSIBILITAS ATLET UKM TAEKWONDO UPI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO-CHAGI HUBUNGAN KEMAMPUAN WAKTU REAKSI DAN FLEKSIBILITAS ATLET UKM TAEKWONDO UPI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO-CHAGI R. Muhamad Delpas Giandika, Nurlan Kusmedi, Agus Rusdiana Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN LURUS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA

PENGARUH PELATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN LURUS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA PENGARUH PELATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN LURUS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA (Elsye Martina Idji, Aisah R. Pomatahu, Marsa Lie Tumbal) elsyeidji@yahoo.co.id

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci