KUALITAS AIR SUMUR GALI DI WILAYAH PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG TAHUN 2016 DUG WELL WATER QUALITY IN THE VILLAGE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUALITAS AIR SUMUR GALI DI WILAYAH PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG TAHUN 2016 DUG WELL WATER QUALITY IN THE VILLAGE"

Transkripsi

1 KUALITAS AIR SUMUR GALI DI WILAYAH PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG TAHUN 2016 DUG WELL WATER QUALITY IN THE VILLAGE OF TRADITIONAL GOLD MINING DISTRICT PANTON LUAS SAWANG 2016 Darmiati* *Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh, 23352, Indonesia Abstrak: Para penambang menggunakan Merkuri dalam usaha memisahkan emas dari material pembawanya yang mengakibatkan degradasi lingkungan. Pencemaran merkuri yang lama akan menimbulkan kecacatan saraf dan fisik secara permanen. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas air sumur gali di wilayah pertambangan emas tradisional desa Panton Luas Kecamatam Sawang, Aceh Selatan tahun Penelitian ini mengunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah sumur gali warga yang berada disekitar penambangan emas. Pemilihan sampel dengan purposive sampling. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan uji laboratorium. Analisis laboraturium terhadap kadar Merkuri pada air sumur gali menggunakan metode AAS. Hasil penelitian nenunjukkan bahwa kandungan Merkuri dalam air sumur gali pada 33 sampel berada di bawah baku mutu yaitu 0,00019 (memenuhi syarat). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti debit mata air sumur yang besar, kedalaman sumur gali berkisar 2-3 meter dari permukaan tanah (sumur dangkal), dan beberapa hal lain. Saran: Adanya pemantauan secara berkala terhadap kegiatan penambangan, pemeriksaan kualitas air bersih (air sumur). Diperlukan inovasi baru untuk tehnik penambangan emas dan pengolahan limbah ke tehnik yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Pencemaran Merkuri, kegiatan penambangan emas tradisional, penambang, sumber pencemar, sumur gali Abstract: The miners use mercury in an attempt to separate the gold from the carrier material resulting in environmental degradation. Pollution over time will cause physical disabilities and permanent nerve damage. The focus of this research is to find the quality of water wells in the area of the traditional gold mining village of Panton Luas Kecamatam Sawang, South Aceh in This research uses descriptive quantitative methods. The subjects were residents of dug wells villages which are located around gold mines. Selection of the sample was done by purposive sampling. The collection of data was done by observation, interviews and laboratory tests. Laboratory analysis on levels of mercury in the water wells using AAS method. The research shows that the content of mercury in water wells in 33 samples were below the quality standard that is This quality was influenced by several factors at study sate such as the water perculation was significant, the depth of wells around 2-3 meters from the ground (shallow wells), and some other things. Suggestion: There should be regular monitoring of the mining activities, inspection of water quality (water wells). New innovation are required for developing gold mining and processing techniques for waste water into environmentally friendly techniques. Keywords: Mercury pollution, traditional gold mining activities, miners, pollutant sources, wells 326

2 327 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, LATAR BELAKANG Sumber daya alam logam mulia (emas) yang ditemukan dibeberapa wilayah aceh menjadi prospek yang mengiurkan bagi masyarakat juga pengusaha. Kegiatan penambangan emas tradisional di Aceh yang dimulai sejak 2007 telah menimbulkan dampak serius. Kegiatan pertambangan yang selama ini dilakukan di hutan lindung telah menyebabkan kerusakan hutan. Sementara kegiatan penambangan yang dilakukan disekitar pemukiman dan sungai menyebabkan pencemaran sumber air bersih yang menyebabkan penurunan kualitas air tanah. 1,2 Kualitas air tanah menjadi sangat penting, karena sebagian besar pengguna air tanah menggunakan air tersebut secara langsung dan air tanah masih menjadi sumber air minum utama bagi sebagian penduduk. Pencemaran air dan tanah pada kegiatan penambangan emas tadisional terjadi akibat penggunaan merkuri dalam usaha memisahkan emas dari material pembawanya. Proses pengolahan biji emas menggunakan metode amalgamasi yaitu proses pengikatan logam emas dari bijih tersebut dengan menggunakan merkuri. 3 Merkuri merupakan logam berat yang sangat beracun, bila bercampur dengan enzim didalam tubuh manusia akan menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk bertindak sebagai katalisator bagi fungsi tubuh. Menurut Widowati 4 efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme dalam tubuh, menyebabkan alergi bersifat mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia maupun hewan. Suprihanto 5 menyatakan, seberapa jauh kontaminasi bersifat racun terhadap manusia dan lingkungan tergantung dari sifat resistensi dan akumulasi dalam tubuh, ataupun kepekaan manusia terhadap kontaminasi tersebut. Telah terjadi kasus keracunan merkuri dibeberapa negara, seperti di Pakistan pada tahun 1963 mengakibatkan 4 orang meninggal dan 34 lainnya dirawat. Di Guatemala tahun 1966 menyebabkan 20 orang meninggal dan 45 orang lainnya dirawat. 6 Di Jepang Tahun terdata 110 kematian, hal ini terulang lagi di tahun 1968, dengan 5 kasus kematian dan 25 orang cidera. 4,7 Pencemaran Merkuri juga terjadi Indonesia seperti kasus teluk Buyat

3 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas 328 yang diakibakan oleh pencemaran penambangan emas PT. Newmont dan aktivitas penambangan emas tanpa ijin sehingga mencemari beberapa bantaran sungai di Kalimantan Tengah. Data yang diperoleh WALHI di Kalimantan Tengah yaitu kadar merkuri di permukaan air Sungai Rungan mencapai 0,008 mg/l dan di Sungai Kahayan 0,005 mg/l. Padahal, Menurut permenkes No 907 tahun 2002 bahwa kadar merkuri yang diperbolehkan berada dalam air yakni 0,001 mg/ L. Kadar merkuri di dasar sungai juga di atas ambang batas, yaitu 0,554 mg/l di Sungai Rungan, dan 0,789 mg/l di Sungai Kahayan. Sementara, ambang batas yang ditetapkan untuk sedimen hanya 0,005 mg/l. 4, 6 Penduduk Desa Panton Luas sebagian besar menggunakan air sumur gali dan air sungai sebagai saran air bersih. Terdata 246 sumur dengan jumlah penduduk jiwa (pria 530 jiwa dan wanita 523 jiwa). Memiliki 1 Puskesmas Pembantu, 2 perawat dan 2 dukun.8 Penduduk yang bekerja pada penambang emas tradisional berkisar 205 orang dan penambang yang berkunjung ke puskesmas sebanyak 100 orang. Penyakit terbanyak adalah ISPA sebesar 262 kasus, dispepsia 200 kasus, penyakit kulit 184, RA 166, hypertensi 140, common cold 132 kasus, cephalgia 12, diabetes mellitus 90 kasus, hypertensi 75 kasus, penyakit kulit lainnya 70 kasus. Hasil observasi lapangan terlihat bahwa kegiatan penambangan dan proses pencucian emas dilakukan di sungai dan pekarangan rumah. Limbah merkuri dari kegiatan tailing langsung di buang ke tanah tanpa proses pengolahan. Limbah tersebut meresap ke dalam tanah sehingga berpotensi mencemari sumber air bersih yaitu air sumur gali. Jika air yang telah terkontaminasi dikomsumsi oleh masyarakat setempat tentu sangat membahayakan kesehatan mereka. Secara umum kegiatan tersebut memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Tindakan preventif sangatlah diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan alam yang lebih luas. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya atau untuk mendeskripsikan nilai-nilai dari suatu variabel.

4 329 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, Lokasi penelitian dilakukan di Desa Panton Luas Kecamatan Sawang, Aceh Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni Populasi dalam penelitian ini adalah sumur gali sebanyak 246 sumur. Jumlah sampel 33 sumur gali (total sampling). Penentuan sampel penelitian menggunakan tehnik purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi, hanya Sumur gali yang dipergunakan oleh keluarga dengan jarak 15 meter dari kegiatan pencucian emas dan sumur gali tidak tertutup atau tutup sumur mudah dibuka untuk pengambilan sampel dan melihat kondisi fisik sumur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jarak sumber pencemar (kegiatan penambangan), lama Kegiatan, Kondisi fisik sumur gali dan variabel terikat adalah kadar Hg dalam air sumur gali. HASIL PENELITIAN Gambaran kedalaman muka air sumur Ketinggian permukaan air sumur paling banyak terdapat pada kedalaman 2.5 meter dari permukaan tanah, yaitu sebanyak 69.7%, dengan demikian sumur gali masyarakat desa panton luas termasuk dalam kategori sumur dangkal (1-10 meter) Gambaran ketinggian permukaan air sumur dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Ketinggian permukaan air sumur (n=33) Ketinggian Permukaan muka air sumur 2 Meter 2,5 meter 3 meter Gambaran Lama Kegiatan Jumlah % ,2 69, Berdasarkan data, diperoleh lamanya kegiatan Pencucian emas yang telah dilakukan di Glondongan yang berada disekitar perumahan paling banyak berkisar antara 5 sampai 8 tahun yaitu sebesar 78.8%. Tabel 2. Lama Kegiatan (Glondongan ) Lama Jumlah % 1-4 tahun tahun Jumlah Gambaran Jarak Sumber Pencemar Secara umum sebagian besar sumber pencemar berada dalam jarak <10 meter. Berdasarkan data, sebesar 72.7% jarak sumber pencemar yaitu jarak glondongan dan bak penanpungan sisa pencucian emas dari sumur gali paling banyak ditemukan pada jarak <10 meter.

5 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas 330 Tabel 3. Jarak sumber pencemar terhadap sumur gali Jarak Sumber Pencemar Jumlah % < 10 meter > 10 meter Jumlah Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali Penilaian risiko pencemaran terhadap fisik sumur dilakukan dengan melihat kondisi dan mengukur bagianbagian fisik sumur, mencakup cincin sumur, dinding sumur dan lantai. Berdasarkan hasil observasi dari 33 sumur gali, sebagian besar kondisi fisik sumur dalan kondisi baik, hanya 9.1% memiliki dinding sumur < 3 meter. Tabel 4. Kondisi fisik sumur gali (n=33) Kondisi fisik sumur Ya % Tdk Cincin < 75 cm 6 18, Cincin pecah/kurang 5 15, ,8 sempurna Dinding sumur dari 4 12, ,9 material mudah dilalui air Dinding sumur < 3 meter Dinding retak 7 21, Radius lantai sumur < 1 meter Lantai retak Gambaran Kondisi Fisik Bak Penampungan Limbah Penilaian risiko pencemaran terhadap kondisi fisik bak % penampungann dilakukan dengan melihat bahan pembuatan lantai/dinding bak penampungan. Berdasarkan hasil observasi kondisi fisik bak penampungan limbah, sebagian besar bak penampungan dalam kondisi tidak baik, dapat dilihat pada tabel dibawah (Tabel 9), lebih dari 50% dari setiap item yang dinilai dalam kedaan tidak baik. Tabel 5. Kondisi fisik bak penampungan limbah Kondisi fisik bak Penampungan Tdk % Ya % Total % Lantai / dinding bak penampungan kedap air Bak penampungan terplester sempurna Tersedianya spal Kondisi SPAL baik Gambaran Kadar Merkuri dalam air sumur gali Merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, dinyatakan bahwa untuk menilai kualitas air bersih dari segi kimia parameter yang dipakai adalah 0,001 mg/l. Analisis kadar merkuri air yang dilakukan di Balai Laboratorium Lingkungan Hidup Kota Madya Banda Aceh terhadap 33 air sumur gali, didapati sebanyak 33 sampel memenuhi

6 331 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, syarat atau berada di bawah baku mutu yaitu 0,00019 ml/l (memenuhi syarat). Kandungan kadar merkuri air sumur gali tabel berikut ini: dapat digambarkan pada Tabel 6. Kadar Merkuri dalam air sumur gali (n=33) Merkuri (Hg) Frekuensi % 0, , Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil uji laboraturium terhadap kadar merkuri dalam air sumur dinyatakan memenuhi syarat baku mutu air bersih sesuai dengan Permenkes RI. No: 416/MENKES/PER/IX/1990. Hasil uji laboraturium dinyatakan 33 (100%) air sumur gali berada di bawah baku mutu yaitu < dengan demikian air sumur gali di desa Panton Luas kecamatan Sawang layak untuk di komsumsi dan dipakai untuk kebutuhan MCK. Tabel 7. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat risiko pencemaran Variabel Kategori Jlh (%) Jarak sumber pencemar Risiko pencemaran tinggi Risiko pencemaran rendah Lama Kegiatan Kondisi fisik sumur gali Kondisi fisik sumber pencemar Kualitas Hg dalam air sumur gali Risiko pencemaran tinggi Risiko pencemaran rendah Tidak baik Baik Tidak baik Baik Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat Pada Tabel 9 memperlihatkan distribusi dari tiap-tiap variabel yang diukur berdasarkan tingkat risiko pencemaran. Pada variabel jarak sumber pencemar, jarak bak penampungan memiliki risiko pencemaran tinggi sebesar 72.7%. Pada variabel lama kegiatan pada glondongan, frekuensi tertinggi sebesar 72.5% dalam kategori resiko pencemaran tingggi. Pada variabel kondisi fisik sumur gali, frekuensi tertinggi sebesar 81.8% dalam kategori baik, sementara pada variabel kondisi fisik sumber pencemar, frekuensi tertinggi sebesar 51.5% dalam kategori tidak baik. Hasil uji laboraturium terhadap kadar Hg dalam air sumur gali dinyatakan sebanyak 33 air sumur gali (100%) memenuhi syarat.

7 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas 332 PEMBAHASAN Kondisik Fisik Air Sumur Gali fisik Hasil Observasi dan pemeriksaan air sumur gali baik dari segi warna, bau, rasa dan kekeruhan semuanya dalam kondisi yang baik. Air sumur gali berwarna sangat jernih sehingga peneliti dapat melihat dasar sumur dengan bebatuaan kecil dan pasir dengan sangat jelas, tidak tercium bau menyengat yang mengindifikasikan sumur tercemar oleh bahan kimia dan bahan biologis. Dilakukan test terhadap rasa, air sumur tidak berasa dan tidak terdapat kekeruhan. Berdasarakan hasil pemeriksaan fisik tersebut dapat di simpulkan bahwa air sumur masyarakat di desa Panton Luas Kecamatam Sawang, Aceh Selatan dalam keadaan Normal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI. No: 416/MENKES/PER/IX/1990, yang menyatakan bahwa parameter kualitas air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Jarak Sumber Pencemar (Bak Penampungan) Terhadap Kadar Merkuri Air Sumur Gali. Jarak bak penampungan sisa kegiatan pencucian emas dengan sumur gali, secara umum sebagian besar sumber pencemar berada dalam jarak <10 meter yang artinya jarak sumber pencemar berada dalam resiko pencemaran tinggi. Namun hasil pemeriksaan laboraturium menyatakan bahwa air sumur masyarakat layak untuk di konsumsi. Dengan demikian disimpulkan, jarak sumber pencemar yang berada dalam resiko pencemaran tinggi (<10 meter) tidak mempengaruhi kualitas air sumur gali. Masyarakat masih dapat menggunakan air sumur gali dengan aman untuk kebutuhan minum dan MCK. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Boky 9 menyakatan bahwa kadar memerkuri dalam air sumur menunjukkan di bawah baku mutu (memenuhi syarat untuk di konsumsi). Namun pada semua sampel (15 sampel) air sumur mengandungan merkuri dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Ketentuan jarak yang ditetapkan dari sumber pencemar yaitu 0 meter didapati konsentarsi Hg ratarata 0, mg/l, pada jarak 500 meter konsentarsi Hg rata-rata 0, mg/l dan jarak 1000 meter ditemukan konsentarsi Hg rata-rata 0, mg/l.

8 333 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, Penelitian yang dilakukan oleh Musthofa 10 desa Saba Padang juga menyatakan hal yang sama bahwa seluruh sampel air sumur yang diperiksa (9 sampel) dinyatakan dalam kondisi memenuhi syarat baku mutu. Namum jika ditinjau konsentrasi merkuri tiap-tiap sampel menunjukan bahwa konsetrasi Hg tertinggi ditemukan pada jarak 10 meter dari sumber pencemar sebesar 0,0005 mg/l dan konsentasi Hg terendah pada jarak 99 meter dari sumber pencemar sebesar 0,00001 mg/l. Jadi semakin dekat jarak sumur dengan pertambangan maka semakin besar kandungan merkuri dalam air sumur gali. Terdapat perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Puti 11 yang dilakukan di Padang Propinsi Sumatera Barat yang menyatakan secara keseluruhan sumur yang berada pada jarak m tidak memenuhi persyaratan baku mutu Permenkes No.416, namun setelah jarak sekitar 330 m tidak ditemukan lagi kandungan logam berat yang melebihi baku mutu. Dengan demikian dapat dipahami bahwa semakin jauh jarak sumur dangkal terhadap sumber pencemar semakin rendah konsentrasi logam berat. Perbedaan hasil uji pada penelitian bisa saja terjadi mengingat perbedaan dalam penetapan lokasi penelitian, jenis tanah, juga dalam pemberian batasan terhadap jarak sumber pencemar, dimana semakin pendek jarak antara sumur gali dan sumber pencemar maka akan semakin tinggi kadar merkuri air sumur gali. Lama Kegiatan/pekerjaan yang telah dijalani. Hasil wawancara diperoleh data bahwa masyarakat telah melakukan kegiatan penembangan emas sejak 8 tahun yang lalu dan memiliki glondongan di masing-masing rumah, masa kerja yang tertinggi rata- rata selama 6 tahun dan masih aktif sampai saat ini. Masyarakat sangat antusias dengan pekerjaan tersebut, meraka mengatakan bahwa dengan ditemukan emas di wilayah Sawang kabupaten Aceh Selatan menjadikan perekonomian masyarakat makin baik. Pada awal ditemukan emas masyarakat melakukan pendulangan emas di gunung sehingga harus mengginap di empat selama beberapa hari. Namun seiring meningkatnya pendapatan keluarga, mereka dapat membeli mesin glondongan dan melakukan proses pencucian emas di sekitar rumah

9 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas 334 masing-masing. Keberadaan mesin glondongan disekitar rumah memang sangat membantu dalam melaksakan pekerjaan sehingga mereka dapat bekerja kapan saja mereka inginkan disamping dapat mengerjakan pekerjaan lainnya. Namun yang dikhawatirkan dari segi kesehatan adalah keberadaan glondongan disekitar rumah/ pemukiman akan meyebabkan terjadinya pencemaran air tanah (air sumur gali). Semakin lama masa kerja semakin besar limbah yang dihasilkan. Dari pengolahan data diketahui lama kegiatan pencucian emas di glondongan berada dalam kategori resiko pencemaran tinggi. Kondisi Fisik Sumur Gali Hasil observasi di lokasi penelitian ditemukan kontruksi fisik sumur gali dari setiap item penilain lebih dari 78% dalam kondisi baik, dengan kedalaman sumur rata-rata 2.5 meter. Kontruksi sumur gali yang baik ini, dapat yang menjadi salah satu faktor terhalangnya kontaminasi Merkuri dalam air sumur sehingga air sumur masyarakat desa Panton Luas layak untuk dikonsumsi.. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil analisa penelitian Puti 11 yang me yatakan bahwa pengaruh konstruksi sumur baik berupa konstruksi alamiah, beton maupun batu bata tidak signifikan terhadap parameter dalam air tanah termasuk logam berat. Menurut Entjang 12 sumur yang memenuhi syarat kesehatan minimal harus memiliki beberapa persyaratan: 1) jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah dan sumber pengotoran lainnya; 2) syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa meliputi dinding sumur, bibir sumur, serta lantai sumur; 3) dinding sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap air dengan jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah; 4) bibir sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap air, setinggi minimal 70 cm, bibir sumur merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur; 5) lantai sumur gali harus dibuat dari bahan kedap air ± 1,5 meter lebarnya dari dinding sumur. Pada Penelitian Adekunle 13 di Negeria memberikan gambaran bahwa sumur yang tidak bercincin atau cincin tidak kedap air mudah mengalami kontaminasi oleh limbah. Penelitian Sworobuk 14 di Virginia juga menyatakan bahwa sumur yang memiliki cincin tidak kedap air mengalami kontaminasi tinggi. Sudah dapat dipastikan bahwa kontruksi sumur akan mempengaruhi terhadap

10 335 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, pencemaran terlebih jika sumber pencemar sangat dekat dengan sumur gali. Kondisi Fisik Bak Penampungan Dari Sisa Kegiatan Pencucian Emas Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap kontruksi fisik bak penampungan, lebih dari 50% dari setiap item yang di observasi dalam kondisi yang tidak baik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik sumber pencemar dalam kategori tidak baik. Hanya 45.5% yang memiliki saluran pembungan limbah, yang lainnya sebesar 54.5% langsung mengalirkan air ke got yang terbuat dari bahan yg tidak kedap air dan langsung mengalirkan ke pekarangan rumah dengan membuat alur air yang seadanya. Menurut Sirait 15 pencemaran sumur gali dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi geografis, hidrogeologi, topografi tanah, musim, aliran air tanah dan kontruksi bangunan fisik sumur gali. Sasrodarsono and Kensaku 17 menyatakan bahwa mekanisme pencemaran dalam tanah sebagian besar terjadi atas dukungan tekstur/komposisi tanah. Tekstur tanah di lokasi penelitian sebagian besar tersusun oleh material Alluvial. 8 Pada umumnya jenis tanah alluvial memiliki tingkat porositas yang tinggi tetapi daya perkolasi dan permeabilitasnya rendah, gerak horizontal air tanah ditentukan oleh formasi geologi daerah dan kemiringan lapisan batuan, akibat gerak horizontal inilah terjadi arah aliran air tanah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Selain komposisi/tekstur tanah, ada beberapa faktor lainya yang ikut berperan dalam pencemaran air sumur gali seperti: 1) Faktor hidrobiologi yang meliputi kedalam air tanah, arah dan kecepatan air tanah serta porositas dan permeabilitas tanah yang tinggi (kerikil, batu pasir); 2) Topografi tanah yaitu kondisi lapisan permukaan tanah, daratan tinggi atau rendah dan sudut kemiringan tanah; 3) Meteorologi dimana pada daerah dengan curah hujan yang tinggi, sumur harus berjarak lebih jauh dengan sumber pencemar; 4) Kebudayaan: adanya kebiasaan masyarakat dimana mereka membangun sumur tanpa dinding sumur yang berbahan dasar semen; 5) Frekuensi pengambilan/pemompaan: Semakin banyak air sumur yang diambil maka kecepatan aliran air tanah makin cepat untuk mengisi kekosongan. 17

11 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas 336 Hasil Observasi sumur dan lokasi letak sumur masyarakat desa Panton Luas dapat digambaran sebagai berikut; kecepatan aliran air tanah untuk mengisi air sumur sangat kencang, dilihat dari besarnya mata air dan debit air yang tinggi, dekatnya pemukiman dengan gunung dan sungai menjadikan air sumur cepat terisi dan tidak keringkering padahal ketinggian air sumur dari dasar sumur berkisar ½ sampai 1 meter. Selain itu faktor topografi tanah dan kemiringan tanah yang lebih cenderung tinggi pada daerah pemukiman karena berada di kaki bukit sehingga air sumur masyarakat selalu mendapat suplay air dari pengunungan dan juga sungai. Faktor-faktor tersebut diduga mempengaruhi kadar merkuri dalam air sumur sehingga keberadaannya sulit terdeteksi dalam air sumur seperti hasil pemerikasaan laboraturium yang terlihat pada tabel 8 yang menyatakan sebanyak 100% (33 sampel) memenuhi syarat, dengan demikian air sumur masyarakat Panton Luas berada dalam batas aman atau layak untuk dikomsumsi karena memenuhi syarat air bersih ( 0,001mg/l). KESIMPULAN Kadar merkuri yang ditemukan di Desa Panton Luas berada di bawah baku mutu yaitu <0,00019 (memenuhi Syarat). Namun lambatlaun konsentrasi merkuri akan terakumulasi dalam jumlah yang besar jika tidak dilakukan pengawasan dan pembenahan terhadap tataletak glondongan, syarat pembuatan bak penampungan yang baik dan cara perlindungan diri dari bahaya merkuri. Rendahnya kadar merkuri disebabkan oleh banyak faktor diantaranya: dekatnya lokasi pemukiman dengan pegunungan dan sungai sehingga air sumur mendapat suplay yang cepat dari air bawah tanah, sumur memiliki debit air yang besar sehingga air cepat mengisi kekosongan ruang, kedalaman air sumur berkisar antara 2-3 meter (sumur dangkal) dengan ketinggian muka air sumur dari dasar tanah ½-1 meter. Rata-rata kontruksi sumur gali masyarakat berada dalam kondisi baik dan rata-rata letak sumur gali diatas/ lebih tinggi dari bak penampungan serta tidak sejajar. SARAN Hasil penelitian menjadi data base bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan pengelolaan sumberdaya mineral.

12 337 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, Peran aktif petugas kesehatan dalam upaya melaksanakan program penyehatan air melalui kegiatan inspeksi sanitasi secara berkala, pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat menyangkut sanitasi lingkungan, upaya pencegahan pencemaran air bersih, pemeliharaan sarana fisik termasuk sanitasi di lingkungan sumur. Bagi Dinas pertambangan, sumber daya mineral dapat melakukan Inspeksi terhadap kegiatan pertambangan dan pemantauan glondongan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang: Bahaya pencemaran merkuri, memberikan pemahaman dan anjuran pada masyarakat, tentang pentingnya membangun bak penampungan sesuai ketentauan yang telah ditetapkan, perlunya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, untuk pendampingan teknis bagi para penambang dan pengelola dalam upaya mendesain pengelolaan aktivitas masyarakat pertambangan yang lebih baik, terkontrol dan berkelanjutan, misalnya mengganti teknik penambangan emas yang menggunakan Hg dengan teknik penambangan yang lebih ramah lingkungan. Bagi masyarakat dianjurkan untuk melakukan renovasi ulang terhadap kontruksi bak penampungan, dan pembuatan bak penampungan bagi yang belum memiliki bak penampungan, perlunya diadakan musyawarah untuk mufakat dalam menempatkan glondongan agar jauh dari sumur gali baik terhadap sumur sendiri maupun sumur tetangga (sesuai ketetapan Depkes tentang jarak sumur gali dari sumber pencemar) sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. DAFTAR PUSTAKA /Akademisi_media_massa_dan_L SM_Sekuriti asi_merkuri_di_aceh Widodo, 'Pengaruh Perlakuan Amalgamasi Terhadap Tingkat Perolehan Emas Dan Kehilangan Merkuri.', Riset Geologi dan Pertambangan, (2008). 4. Wahyu Widowati, Astiana Sastiono, and Raymond jusuf, Efek Toksik Logam (Yogyakarta: Andy Yogyakarta, 2008).

13 Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pertambangan Emas Tradisional Desa Panton Luas Suprihanto Notodarmojo, Pencemaran Tanah Dan Air Tanah (Bandung: ITB, 2005). 6. Heryando Palar, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat (Jakarta: Rineka Cipta., 2008). 7. Wahid Iqbal Mubarak, and Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori Dan Aplikasi (Jakarta: Salemba Medika, 2009). 8. Qanun Gampong Panton Luas No 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Gampong Tahun ', (2015). 9. Umboh Harvani Boky, B. Ratag, 'Differences Content of Mercury (Hg) Water Well Drilling Based on the Distance from the Sources of Pollution in Mining Area Tatelu I Village', JIKMU, 5. No, 1 Januari (2015). 10. Saddam Musthofa, Devi Naria Santi, Taufik Ashar, 'Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal ', ( 2015). 11. Puti Sri Komala, Budhi Primasari, Fitri Rivai, 'Pengaruh Sistem Open Dumping Di Lokasi Pembuangan Akhirterhadap Kandungan Logam Berat Pada Air Tanah Dangkal Di Sekitarnya.', Teknik No. 29 Vol.1 Thn. XV April (2008). 12. Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000). 13. Adekunle A.S. (2009) Effects of Industrial Effluent on Quality of Well Water Within Asa Dam Industrial Estate, Ilorin, Nigeria. Nature and Science, 7(1). 14. Sworobuk, Constance B.LAW, and Gary K.Bissonnette, ' Assessment of the Bacteriological Quality of Rural Groundwater Supplies in Northern West Virginia. Water, Air, and Soil Pollution.', 36 (1987), Sirait, 'Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Merkuri Pada Air Sumur Gali Di Area Penambangan Emas Tanpa Izin Di Desa Selogiri Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah.', (2010.). 16. Sastrodarsono, and Kensaku, Hidrologi Untuk Pengairan (Jakarta: PT. Prandnya Paramita 2003). 17. Budiman Chandra Pengantar Kesehatan Lingkungan (Jakarta: EGC, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat

Lebih terperinci

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DI DESA KAWANGKOAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2015 Wildan Akbar*, Jootje M.L. Umboh *, Paul A.T. Kawatu*

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA SABA PADANG KECAMATAN HUTA BARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH : SADDAM

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR SUMUR BERSEMEN DI DESA PESISIR KECAMATAN LIKUPANG TIMUR MINAHASA UTARA Elmerilia Tandilangi*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Sri Seprianto Maddusa* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia pembangunan disektor industri terus meningkat sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan manusia di dalam mengelola dan mengolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar

Lebih terperinci

Perbedaan Kandungan Merkuri (Hg) Air Sumur Gali Berdasarkan Jarak dari Sumber Pencemar di Wilayah Pertambangan Rakyat Desa Tatelu I

Perbedaan Kandungan Merkuri (Hg) Air Sumur Gali Berdasarkan Jarak dari Sumber Pencemar di Wilayah Pertambangan Rakyat Desa Tatelu I ARTIKEL PENELITIAN Perbedaan Kandungan Merkuri (Hg) Air Sumur Gali Berdasarkan Jarak dari Sumber Pencemar di Wilayah Pertambangan Rakyat Desa Tatelu I Differences content of Mercury (Hg) Water Well Drilling

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado UJI KUALITAS FISIK DAN KIMIA AIR SUMUR GALI DI DESA GALALA KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2015 Meyrwan N. Alting*, Rahayu H. Akili*, Joice R. T. S. L. Rimper* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA SABA PADANG KECAMATAN HUTA BARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN

AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA SABA PADANG KECAMATAN HUTA BARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DESA SABA PADANG KECAMATAN HUTA BARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Saddam Musthofa 1, Devi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air. HUBUNGAN ANTARA KONSTRUKSI SUMUR GALI DAN JARAK TERHADAP SUMBER PENCEMAR DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DI DESA MOYONGKOTA KECAMATAN MODAYAG BARAT Frisky Brain Mangarey* Ricky C. Sondakh*,

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS TERHADAP KONDISI AIRTANAH DANGKAL DI DUSUN BERINGIN KECAMATAN MALIFUT PROVINSI MALUKU UTARA

PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS TERHADAP KONDISI AIRTANAH DANGKAL DI DUSUN BERINGIN KECAMATAN MALIFUT PROVINSI MALUKU UTARA Muhammad Djunaidi, Herry Djainal Pengaruh Aktivitas Penambangan Emas Terhadap Kondisi Airtanah dangkal di Dusun Beringin Kecamatan Malifut Provinsi Maluku Utara PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS TERHADAP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA TANAH SAWAH DI DESA TALUDUYUNU KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO. Yunita Miu Nim :

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA TANAH SAWAH DI DESA TALUDUYUNU KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO. Yunita Miu Nim : ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA TANAH SAWAH DI DESA TALUDUYUNU KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO Yunita Miu Nim : 811409046 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan

Lebih terperinci

GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Melina Hontomole 1), Jootje M. L. Umboh 1), Nancy S. H.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang dibatasi punggungpunggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah aliran sungai akan ditampung oleh punggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

Repository.Unimus.ac.id

Repository.Unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air merupakan kemampuan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan semua makhluk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk manusia dalam menunjang berbagai

Lebih terperinci

DEBIT AIR DI SUNGAI TERINDIKASI CEMAR DESA BERINGIN MALUKU UTARA

DEBIT AIR DI SUNGAI TERINDIKASI CEMAR DESA BERINGIN MALUKU UTARA DEBIT AIR DI SUNGAI TERINDIKASI CEMAR DESA BERINGIN MALUKU UTARA Zulkifli Ahmad Universitas Khairun Ternate e-mail : ahmadzulkifli477@gmail.com ABSTRAK Salah satu masalah yang paling meresahkan bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 2 (3) (2013) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK SUMUR GALI DENGAN KADAR NITRIT AIR SUMUR GALI DI SEKITAR SUNGAI TEMPAT PEMBUANGAN

Lebih terperinci

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Meiko Komendangi NIM 811409156 Program Study Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan

Lebih terperinci

STUDI KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KARANGNUNGGAL KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA. Andik Setiyono 1

STUDI KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KARANGNUNGGAL KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA. Andik Setiyono 1 STUDI KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KARANGNUNGGAL KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA Andik Setiyono 1 ABSTRAK Pertambangan mangan di wilayah Karangnunggal Tasikmalaya dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO Indra Anggriani Buka, Rany Hiola, Lia Amalia 1 Program Studi Kesehatan

Lebih terperinci

Winni R.E. Tumanggor 1, Surya Dharma 2, Irnawati Marsaulina 3. Departemen Kesehatan Lingkungan

Winni R.E. Tumanggor 1, Surya Dharma 2, Irnawati Marsaulina 3. Departemen Kesehatan Lingkungan ANALISIS KANDUNGAN Pb PADA AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PENIMBUNAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TIMAH DARI DAUR ULANG AKI BEKAS DESA SEI ROTAN KECAMATAN SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI Enda Silvia Putri Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar, Meulaboh Email: endasilvia@utu.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017 KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017 Albina Bare Telan 1, Agustina 2, Dison Baok 3 1 Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. Oleh : Novrianti Kaharu Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL Heriyani Hasnawi 811408035 Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

Lebih terperinci

Felmawati Mundeng, Dian Saraswati, Ramly Abudi 1. Kata Kunci: Mercury (Hg), Hulu dan Hilir Air Sungai

Felmawati Mundeng, Dian Saraswati, Ramly Abudi 1. Kata Kunci: Mercury (Hg), Hulu dan Hilir Air Sungai STUDI ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN KADAR MERKURI (Hg) DI HULU DENGAN DI HILIR SUNGAI ONGKAG MONGONDOW KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW (Suatu Penelitian di Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara)

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SENYAWA ANORGANIK NITRAT PADA AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG

IDENTIFIKASI SENYAWA ANORGANIK NITRAT PADA AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG IDENTIFIKASI SENYAWA ANORGANIK NITRAT PADA AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG Kanti Ratnaningrum 1, Merry Tiyas Anggraini 1, Hera Vinandika Purwagumilar 1, Pudjiati Syarif 2 1)

Lebih terperinci

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 Ulfah Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang Email: ulfah.maria449@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.1

Lebih terperinci

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak Puskesmas Mijen, Semarang Terhadap Bakteri Escherechia Coli 135 ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI Kanti Ratnaningrum 1,

Lebih terperinci

GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015

GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015 GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015 Tiya Hardyanti 1), Grace. D. Kandou 1), Woodford B.S

Lebih terperinci

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM UJI KADAR MERKURI PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY Fitrianti Palinto NIM 811409073 Dian Saraswati, S.Pd,. M.Kes Ekawaty Prasetya, S.Si., M.Kes JURUSAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air tanah mempunyai peran yang penting bagi kehidupan dan penghidupan rakyat Indonesia, karena fungsinya sebagai salah satu kebutuhan pokok sehari-hari, seperti memasak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya alam merupakan salah satu kekayaan alam yang harus tetap dijaga kelestariannya. Saat ini banyak daerah yang memanfaatkan sumber daya alamnya untuk

Lebih terperinci

Agung Firmansyah 1 Andik Setiyono dan Lilik Hidayanti 2

Agung Firmansyah 1 Andik Setiyono dan Lilik Hidayanti 2 HUBUNGAN JARAK SUNGAI DENGAN SUMUR GALI TERHADAP KANDUNGAN MANGAN DALAM AIR SUMUR GALI DI SEKITAR PERTAMBANGAN MANGAN (MN) DUSUN KARANGSARI KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2013 Agung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi 1.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Desa Talumopatu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mootilango, kabupaten Gorontalo mempunyai

Lebih terperinci

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR/FOTO... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL 59 PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL The Effect of Liquid Waste on The Content of Cu. Zn, Cn,

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN Margaretha Katrin Widagdo *), Eko Hartini **) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2012 **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Desa Tulabolo Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Boalngo, Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG Insani Nashiroh*), M. Sakundarno Adi**), Lintang Dian Saraswati**) *)Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip

Lebih terperinci

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS Anna Yuliana Program Studi S1Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph KUALITAS FISIKA DAN KIMIA AIR BERSIH DI DESA PESISIR MINAHASA UTARA (Studi Kasus Di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur) Priskila E. Posumah*, Oksfriani J. Sumampouw*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/ DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2008. Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari 2011. http:// jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/ Azwar,Azrul, 1995. Pengantar Kesehatan Lingkungan, PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan, manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya. Dengan demikian

Lebih terperinci

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan : Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

PEMETAAN KOSENTRASI LIMBAH MINYAK PADA AIR TANAH DI DAERAH KELURAHAN TALANG MANDI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU

PEMETAAN KOSENTRASI LIMBAH MINYAK PADA AIR TANAH DI DAERAH KELURAHAN TALANG MANDI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU PEMETAAN KOSENTRASI LIMBAH MINYAK PADA AIR TANAH DI DAERAH KELURAHAN TALANG MANDI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Hilda Yetri 1, Helfia Edial 2, Triyatno 2 Program Studi Pendidikan Geografi,

Lebih terperinci

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN Oleh: Rachmat Mulyana P 062030031 E-mail : rachmatm2003@yahoo.com Abstrak Banjir dan menurunnya permukaan air tanah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran terhadap lingkungan hidup akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian pemerintah, khususnya pihak akademisi, terutama terhadap kehadiran polutan beracun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kandungan mineral logam ( khususnya emas) sudah sejak lama tersimpan di daerah Kabupaten Mandailing Natal. Cadangan bahan tambang emas yang terdapat di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan industri pertambangan yang berasaskan manfaat serta kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan industri pertambangan yang berasaskan manfaat serta kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan industri pertambangan yang berasaskan manfaat serta kebutuhan ekonomi merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat yang bisa meningkatkan kualitas hidup

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003)

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003) STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003) Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S-1 Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kolaka merupakan salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Tenggara yang berada di wilayah pesisir dan memiliki potensi sumberdaya pesisir laut sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan

Lebih terperinci

Rahayu Sri Pujiati *, Dwi Ochta Pebriyanti** ABSTRACT. Keywords: dug well, septic tank, distance, the coliform bacteria

Rahayu Sri Pujiati *, Dwi Ochta Pebriyanti** ABSTRACT. Keywords: dug well, septic tank, distance, the coliform bacteria PENGARUH JARAK SUMUR GALI DENGAN SEPTIC TANK TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR GALI (Studi di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang) The Influence of Distance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012). 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab tercemarnya suatu tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Seluruh metabolisme dalam tubuh berlangsung dalam media air. Air didalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kualitas Air, Pamsimas.

Kata Kunci : Kualitas Air, Pamsimas. UJI KUALITAS FISIK AIR PADA SARANA AIR BERSIH PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA ILOHUNGAYO KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO SRI WAHYUNI R. TILOME 811409014

Lebih terperinci

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang beratnya lebih dari 5g, untuk setiap cm 3 -nya. Delapan puluh jenis dari 109 unsur kimia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik di darat, perairan maupun udara. Logam berat yang sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Setelah dilakukan penelitian sampel air bersih sebanyak 20 sarana sumur gali yang jarak sumur dengan jamban kurang dari 10 meter, dinding sumur kurang dari 3 meter,

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN: PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (217), Hal. 31 36 ISSN: 2337-824 Uji Perbandingan Kualitas Air Sumur Tanah Gambut dan Air Sumur Tanah Berpasir di Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas Berdasarkan Parameter

Lebih terperinci

MERCURY LEVELS IN URINE ANALYSIS AND RISK FACTORS IN THE GOLD MINERS TRADITIONAL PANTON LUASVILLAGE SAWANG SUBDISTRICT SOUTH ACEH DISTRICT 2016

MERCURY LEVELS IN URINE ANALYSIS AND RISK FACTORS IN THE GOLD MINERS TRADITIONAL PANTON LUASVILLAGE SAWANG SUBDISTRICT SOUTH ACEH DISTRICT 2016 ANALISIS KADAR MERKURI DALAM URINEDAN FAKTOR RESIKO PENAMBANG EMAS TRADISIONAL DI GAMPONG PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2016 MERCURY LEVELS IN URINE ANALYSIS AND RISK FACTORS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi manusia, air digunakan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Tanah Air tanah sering disebut air tawar karena tidak berasa asin. Berdasarkan lokasi air, maka air tanah dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu air permukaan tanah dan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai meninggal, hal ini karena manusia memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS LIMBAH LAUNDRY TERHADAP KUALITAS KIMIA AIR SUMUR GALI DI WILAYAH KAMPUS UNNES SEMARANG 2015

ANALISIS LIMBAH LAUNDRY TERHADAP KUALITAS KIMIA AIR SUMUR GALI DI WILAYAH KAMPUS UNNES SEMARANG 2015 ANALISIS LIMBAH LAUNDRY TERHADAP KUALITAS KIMIA AIR SUMUR GALI DI WILAYAH KAMPUS UNNES SEMARANG 2015 Adi Peni Anggasiwi *), Eko Hartini **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **)

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013 JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol8, No 1,Januari 2014:21-25 HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, sanitasi, transportasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

Lebih terperinci

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Summary Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Merliyanti Ismail 811 409 043 Jurusan kesehatan masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber pencemar yang sangat berbahaya, Peristiwa keracunan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber pencemar yang sangat berbahaya, Peristiwa keracunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup biasanya berasal dari sumber pencemar yang sangat berbahaya, Peristiwa keracunan logam Merkuri telah ada

Lebih terperinci

STUDI KANDUNGAN TDS, BOD, COD, DAN AMONIA PADA AIR TANAH DANGKAL DI DESA GEBANGMALANG KECAMATAN MOJOAYAR KABUPATEN MOJOKERTO

STUDI KANDUNGAN TDS, BOD, COD, DAN AMONIA PADA AIR TANAH DANGKAL DI DESA GEBANGMALANG KECAMATAN MOJOAYAR KABUPATEN MOJOKERTO STUDI KANDUNGAN TDS, BOD, COD, DAN AMONIA PADA AIR TANAH DANGKAL DI DESA GEBANGMALANG KECAMATAN MOJOAYAR KABUPATEN MOJOKERTO Rona Inayati Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, zizou.roon@yahoo.co.id Suhadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada

Lebih terperinci

GAMBARAN KONDISI FISIK, KUALITAS AIR DAN PERILAKU PENGGUNA SUMUR GALI DI DESA BUO KECAMATAN LOLODA 2016

GAMBARAN KONDISI FISIK, KUALITAS AIR DAN PERILAKU PENGGUNA SUMUR GALI DI DESA BUO KECAMATAN LOLODA 2016 GAMBARAN KONDISI FISIK, KUALITAS AIR DAN PERILAKU PENGGUNA SUMUR GALI DI DESA BUO KECAMATAN LOLODA 2016 Yetna Taluke 1), Rahayu H. Akili 1), Odi Pinontoan 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT Manado,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Air adalah zat yang penting bagi tubuh manusia setelah udara. Tiga per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan hidup lebih dari 4-5

Lebih terperinci

Abstract. Abstrak. Wardani, et al, Kandungan Krom Pada Limbah Cair Batik dan Air Sumur

Abstract. Abstrak. Wardani, et al, Kandungan Krom Pada Limbah Cair Batik dan Air Sumur Kandungan Krom Pada Limbah Cair Batik Dan Air Disekitar Industri Batik UD Bintang Timur (Studi Kasus di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember) The Content of Chrome On Batik Liquid Waste

Lebih terperinci

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan bagian dari siklus logam berat. Pembuangan limbah ke tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan mengakibatkan pencemaran tanah.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah, Higiene Perorangan dan Karakteristik Orangtua dengan Kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan merkuri (Hg) (Widodo, 2008). Merkuri (Hg) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan merkuri (Hg) (Widodo, 2008). Merkuri (Hg) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kegiatan penambangan emas secara tradisional yang dilakukan oleh mayarakat Indonesia menggunakan metode amalgamasi yaitu pengikatan emas dengan menggunakan merkuri

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK PENGARUH JARAK SEPTIC TANK, GALIAN SAMPAH, DAN PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP NILAI MPN COLIFORM PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DAWU KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI EFFECT OF SEPTIC TANK, QUARRYING

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI SUMUR GALI Cetakan 1-2014 Modul disusun oleh : Ir. Sri Darwati,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan suatu daerah yang sebagian wilayahnya merupakan lokasi kegiatan beberapa perusahaan skala nasional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Apabila air akan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Apabila air akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Apabila air akan tercemar maka akan mengakibat kerugian bagi kehidupan makhluk hidup dimuka bumi ini. Dan apabila

Lebih terperinci

Kajian Kualitas Air Tanah Dangkal di Desa Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

Kajian Kualitas Air Tanah Dangkal di Desa Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DI DESA JIMBARAN KULON KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO Irma Prihatini Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, prihatiniirma99@gmail.com Drs.Daryono, M.Si Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diloniyohu Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dan untuk pengujian kandungan

Lebih terperinci

Medical Laboratory Technology Journal

Medical Laboratory Technology Journal Medical Laboratory Technology Journal 3 (1), 2017, 108-112 Received 2017-05-03; Received in revised form 2017-06-27; Accepted 2017-06-30 Available online at : http://ejurnal-analiskesehatan.web.id TINJAUAN

Lebih terperinci