Keywords: development of local content, educational unit level curriculum, primary schools
|
|
- Sucianty Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Constraints experienced SD Maarif Jogosari in local content development in the curriculum consists of two things that are general or specific nature. Suggestions for school heads are advised always to motivate teachers to further explore and understand the concept of SBC and its implementation and is always a good cooperation between teachers, principals and school committees with clear division of tasks in developing and implementing SBC. Teachers are advised always to improve their competence. so it can be elaborated in learning activities. Keywords: development of local content, educational unit level curriculum, primary schools PENDAHULUAN Menurut Mulyasa (2002) ada tujuh hal yang perlu diperhatikan dalam mensukseskan kurikulum yaitu: 1) sosialisasi perubahan kurikulum, 2) lingkungan yang kondusif, 3) fasilitas dan sumber belajar, 4) disiplin peserta didik, 5) kemandirian kepala sekolah, 6) pola pikir (pemahaman) guru dan 7) pemberdayaan tenaga pendidikan di sekolah. Ketujuh hal tersebut sangat berpengaruh dalam pengembangan dan implementasi kurikulum. Keberhasilan pengembangan KTSP dan implementasinya sangat ditentukan oleh guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana langsung yang menerapkan dan mengaktualisasilkan kurikulum. Sementara itu, komite sekolah memberikan pertimbangan kepada sekolah tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat di lingkungan sekolah. Pengertian kurikulum menurut Sarwiji Suwandi (2006) memberikan contoh batasan kurikulum pola lama dengan mengambil pengertian dari Webster s New International Dictionary (1953) sebagai berikut Curriculum is a specified course of study, as in a school or college, as one leading to degree artinya kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mayer Committee dalam Roger Harris et all (1995) menyatakan bahwa istilah kompetensi memfokuskan perhatian pada hasil belajar, apa yang dapat dilakukan oleh pembelajar. Kompetensi tidak hanya keterampilan tetapi juga pengetahuan dan pengertian. Peranan Kurikulum menurut Oemar Hamalik (1990) berpendapat bahwa ada tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Ketiga peranan tersebut adalah: 1) peranan konservatif, 2) peranan kritis atau evaluatif dan 3) peranan kreatif. Ketiga peranan ini sama pentingnya dan di antara ketiganya perlu dilaksanakan secara berkeseimbangan. Alexander English sebagaimana dikutip oleh Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi (1988) mengemukakan fungsi kurikulum yang meliputi: 1) Fungsi penyesuaian (the adjustive adaptive), 2) 25
2 Fungsi pengintegrasian (the integrating function), 3) Fungsi pembedaan ( the differentiating function), 4) Fungsi persiapan (the prapaedetic function), 5) Fungsi pemilihan (the selective function), 6) Fungsi diagnostic (the diagnostic function). Hubungan kurikulum dengan pengajaran, Oliva (1982) berpendapat bahwa kurikulum adalah sebagai program, rencana, isi dan pengalaman belajar, sedangkan pengajaran merupakan metodologi, tindakan pembelajaran implementasi(pelaksanaan) dan presentasi (penyampaian). Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, harus efektif dan efisien. Jika sebuah kurikulum tidak memadai lagi maka kurikulum perlu disempurnakan (Nurhadi, 2004). Dalam pengembangan kurikulum harus diperhatikan dan dipertimbangkan faktorfaktor yang menjadi dasar dalam mengembangkan dan merencanakan kurikulum. Menurut Oemar Hamalik (1990) dasar-dasar pengembangan kurkulum meliputi: 1) falsafah dan tujuan kurikulum, 2) kemasyarakatan, 3) kebudayaan atau sosial kultural, 4) psikologi belajar, 5) pertumbuhan dan perkembangan siswa dan 6) organisasi kurikulum. Pengembangan kurikulum dalam pelaksanaan harus berpedoman pada prinsip-prinsip kurikulum. Menurut pendapat Olivia (1982) bahwa prinsipprinsip kurikulum dapat dipandang sebagai kebenaran yang menyeluruh (whole truths), kebenaran sebagian (partical truths) atau hipotesis (hypothesis). Lebih lanjut Oliva menjelaskan bahwa kebenaran menyeluruh adalah fakta yang nyata atau konsep yang dapat dibuktikan melalui percobaan atau diterima tanpa keraguan. Kebenaran sebagian didasarkan pada data yang terbatas dan bisa diterapkan untuk sejumlah situasi terbanyak, tetapi tidak dapat secara universal. METODE PENELITIAN Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang memiliki kekhususan dengan mengumpulkan data lebih banyak dan rinci tentang percakapan dan perilaku orang atau tempat tertentu yang tidak mudah diungkapkan dengan menggunakan prosedur statistik. Menurut Bogdan Taylor dalam Lexy J. Moloeng (2006) yang dimaksud penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan menggunakan atau meneliti data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status kelompok manusia, suatu objek, atau suatu kelompok kebudayaan. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Maarif Jogosari Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Ada dua alasan mengenai pemilihan tempat penelitian ini yaitu: Sekolah Dasar Maarif Jogosari Pandaan, Kabupaten Pasuruan telah melaksanakan pengembangan KTSP dan akan diimplementasikan sampai sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, meneliti dokumen dan pedoman wawancara. Data-data dan informasi tersebut digali dari sumber-sumber data melalui: 1) nara sumber/informan, dan 2) dokumendokumen. Penjelasan mengenai sumbersumber data adalah sebagai berikut: 1) Informan atau narasumber adalah para pelaku yang terkait dalam pengembangan muatan local pada KTSP yaitu: Kepala Sekolah dan guru-guru Sebagai informan, 2) Dokumen-dokumen yaitu: instrumen evaluasi diri Sekolah Dasar, Data Base siswa, hasil-hasil KTSP yang telah disusun 26
3 beserta silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mulok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengambilan sample yang digunakan adalah teknik cuplikan yang bersifat purposive sampling. Menurut Lexy J. Moloeng (2006) sample bertujuan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Rancangan sampel yang muncul,artinya sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya; 2) Pemilihan sampel secara berurutan, artinya pemilihan satuan sampel sudah dijaring dan dianalisis sebelumnya untuk memperoleh informasi. Bila informasi yang dibutuhkan belum mencukupi atau terjadi kesenjangan, maka satuan sampel dapat dikembangkan; 3) Penyesuaian berkelanjutan dari sampel, artinya sampel dipilih atas dasar fokus penelitian; 4) Pemilihan sampel berakhir jika sudah terjadi pengulangan, maksudnya adalah jika sudah terjadi pengulangan informasi, penarikan sampel sudah harus dihentikan. Pendapat tersebut sejalan dengan H.B. Sutopo (2006) bahwa pilihan sample diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan muatan local pada KTSP di Sekolah Dasar. Guru dan kepala sekolah SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan telah mempunyai persepsi yang baik tentang pengembangan muatan local pada KTSP, namun pemahaman yang lebih mendalam perlu ditingkatkan lagi. Pelaksanaan Pengembangan muatan local pada KTSP di SD Maarif Jogosari. Kegiatan pengembangan silabus dan RPP yang telah dilaksanakan oleh SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan ini telah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman penyusunan KTSP, baik mekanisme penyusunannya maupun komponen-komponen dan penjabarannya. Faktor-faktor yang mendukung dalam pengembangan muatan local pada KTSP di SD Maarif Jogosari Kelebihan yang dimiliki sekolah, yaitu: Kelebihan yang dimiliki oleh SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan dapat dikelompokkan dalam tiga hal yaitu dedikasi guru, kerjasama guru dan kepala sekolah serta sarana dan prasarana yang dimiliki. Dukungan dari masyarakat sekitar dan komite sekolah. Dukungan dan kerjasama antara sekolah, masyarakat sekitar ditunjukkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga keamanan sekolah. Sikap yang ditunjukkan masyarakat ini sangat positif, masyarakat merasa ikut memiliki keberadaan sekolah. Dukungan dari Dinas Pendidikan. Koordinasi yang telah dilakukan oleh Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten adalah dengan bentuk kegiatan: 1) sosialisai KTSP kepada para guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, 2) memberi pembinaan dalam menyusun draft KTSP, 3) menyiapkan sumber-sumber referensi dan buku-buku pedoman pengembangan KTSP, 4) menggiatkan kegiatan KKKS dan KKG. Kendala-kendala yang dihadapi sekolah dalam pengembangan muatan lokal pada KTSP, yaitu: tidak semua guru di SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan mengikuti sosialisasi KTSP, Kurangnya buku-buku pedoman pengembangan KTSP, Sarana dan prasarana berupa bukubuku pelajaran dan alat peraga terbatas. Upaya-upaya yang dilakukan oleh SD Maarif Jogosari Pandaan Pasuruan dalam mengatasi kendala-kendala dalam pengembangan KTSP antara lain: Guru mengikuti kegitan KKG yang diberikan oleh para pengawas, Guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan S1/D4 untuk melanjutkan kuliah ke S1/D4, Kepala sekolah mengajak para guru untuk mempelajari dan memahami pedoman 27
4 dalam penyusunan KTSP, Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, Komite sekolah diminta pertimbangan dan saran, Komite sekolah membantu dukungan dana dan pembiayaan untuk pengadaan sarana tersebut, termasuk pula perbaikan sarana sekolah yang sudah ada. KESIMPULAN DAN SARAN Guru dan kepala sekolah SD Maarif Jogosari Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan telah mempunyai persepsi yang baik tentang pengembangan muatan local pada KTSP di Sekolah Dasar. Pelaksanaan pengembangan muatan local pada KTSP di SD Maarif Jogosari Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan sesuai mekanisme penyusunan KTSP. Faktor-faktor pendukung tersebut meliputi: Kelebihan yang dimiliki sekolah. Adapun kelebihan yang dimiliki sekolah antara lain: 1) dedikasi guru dan kepala sekolah yang tinggi ; 2) kerjasama antara guru dan kepala sekolah; 3) sarana dan prasarana fisik sekolah telah memenuhi standar pelayanan minimal SD. Dukungan dari masyarakat sekitar dan komite sekolah. Dukungan dan kerjasama antara sekolah dan masyarakat cukup mantap. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga keamanan sekolah. Dukungan dari Dinas Pendidikan, yaitu: 1) melaksanakan sosialisasi tentang KTSP yang diikuti guru, kepala sekolah dan komite sekolah, 2) membri pembinaan dan pendampingan dalam menyusun draf KTSP, 3) menyiapkan buku-buku pedoman pengembangan KTSP, 4) menggiatkan kegiatan KKG untuk mengembangkan silabus dan RPP, 5) mengakomodasikan kelancaran turunnya dana BOS, dana BOS buku dan dana APBD II. Kendala-kendala yang bersifat khusus dialami oleh SD Maarif Jogosari yaitu: a.tidak semua guru di SD Maarif Jogosari mengikuti sosialisasi KTSP, b. Kurangnya buku-buku pedoman KTSP, c. Sarana dan prasarana yang berupa buku-buku pelajaran dan alat peraga yang belum memadai, d. Minimnya saran dan pertimbangan komite sekolah tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang bersifat edukatif. Upaya yang dilakukan oleh Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pandaan adalah: a.melakukan pembinaan dan pendampingan kepada sekolah-sekolah sebagai tindak lanjut sosialisasi KTSP yang belum merata, b. Melakukan koordinasi dalam pengembangan KTSP sejak penyusunan draft sampai pengesahan KTSP, c.memberi motivasi kepada sekolah dan guru-guru untuk mengimplementasikan KTSP yang telah dikembangkan dengan memberdayakan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah secara maksimal, d. Mengakomodasi kelancaran turunnya dana BOS untuk mendukung penyelenggaraan KTSP, e. Menggandakan buku-buku pedoman penyusun KTSP untuk disebarluaskan pada sekolah-sekolah, f. Memberikan model-model silabus dan RPP kepada setiap sekolah sebagai acuan dalam mengembangkan silabus dan RPP, g. Pengawas memfasilitasi dan memantau kegiatan KKG dalam pengembangan silabus dan RPP. Upaya-upaya yang dilakukan oleh SD Maarif Jogosari untuk mengatasi kendalakendala dalam pengembangan KTSP adalah: a. Guru-guru melaksanakan kegiatan KKG untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan pengembangan KTSP yang diberikan oleh pengawas TK/SD, b. Kepala sekolah memotivasi guru-guru untuk melanjutkan kuliah ke S1/D4 guna meningkatkan kompetensinya, c. Kepala sekolah mengajak para guru untuk mempelajari dan memahami pedoman penyusunan KTSP, d. Melengkapi sarana berupa buku-buku pelajaran dengan dana BOS buku secara bertahap. e. Komite 28
5 sekolah diminta pertimbangan dan saran tentang penyelenggaraan pendidikan, f. Meminta komite sekolah untuk membantu dukungan dana dan pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana. Bagi Kepala Sekolah. Kepala sekolah disarankan selalu memotivasi guru-guru untuk lebih mendalami dan memahami konsep KTSP dan implementasinya agar dapat memberikan pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan KTSP dalam pembelajaran sehari-hari. Bagi Guru. Guru-guru disarankan senantiasa meningkatkan kompetensinya dan lebih mendalami dan memahami konsep KTSP dan implementasinya. DAFTAR RUJUKAN Achasius Kaber Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan LPTK. Asmadi Alsa Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Papayan. Ditjen Dikdasmen Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Ditjen Dikdasmen. Harris, Roger, at all Competency Based Education and Training. Between a Rock and a Whirlpool. Adelaide: MacMillan Education Australia PTY.Ltd. Hilda Taba Curriculum Development: Theory and Practice. New York: Harcourt, Brace. Jovanovich. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara Johnson Curriculum Planning for Better Teaching and Learning. New York: Hott, Rinehart and Winston. Lexy J. Moeleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Macdonald, James B. and Robert R. Leeper Theories of Instruction. Alexandria. via: Association for Supervision and Curriculum Development. Masnur Muslich Dasar-dasar Pemahaman Kurikulum Malang: YA3. Mulyasa, E Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Rosda Karya. Nurhadi Kurikulum Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Gramedia. Oliva, Peter. F Developing the Curriculum. Boston Toronto: Little Brown and Company. Oemar Hamalik Pengembangan Kurikulum. Dasar-dasar dan Perkembangannya. Bandung: Mundur Maju. Sujoko Perubahan Kurikulum dalam Pendidikan. Retorika Volume No.1. Surakarta: UNS Press. Sukmadinata Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Tanner, Daniel and Laurel N. Tanner Curriculum Development: Theory Into Practice. New York: Macmillan. Umaedi Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Sekolah Dasar. Jakarta:Dirjendikdasmen. 29
BAB II KAJIAN TEORI. tentang kurikulum yang termasuk kategori pola lama seperti yang dikemukakan
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 1. Kurikulum Terdapat beberapa batasan tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli, baik yang termasuk kategori pola lama maupun kategori pola baru Batasan tentang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ryan Septyawan Mahasiswa STKIP PGRI Jombang Rancangan
Lebih terperinciKompetensi yang Diharapkan
Kompetensi yang Diharapkan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami hakekat, konsep, dan program kurikulum penjasorkes serta dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran Deskripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2013, dalam waktu 6 bulan, yakni bulan
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran Pengertian Kurikulum Kurikulum dapat dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
Lebih terperinciTUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2011 VOL. XII NO. 1, 59-67 TUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM Azhar M. Nur Dosen tetap pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Abstract Teacher as a curriculum developer
Lebih terperinciPERAN DAN FUNGSI KURIKULUM
PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM Istilah teknis 1. Peran kurikulum, berkenaan dengan tugas dan tanggung jawab kurikulum sebagai salah satu komponen dalam pendidikan yang memuat tentang arah dan tujuan pendidikan.
Lebih terperinciJURNAL. IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH DASAR
JURNAL IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman) Oleh : ARIYANTI HASAN 221 410 216 JURUSAN ILMU HUKUM
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE)
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE) Jumirah Pendidikan Sosiologi FIS UNM ABSTRAK Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) YANG MENGACU PADA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MODEL PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) YANG MENGACU PADA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Oleh : 1. Lely Halimah, 2. R. Deti Rostika, 3. Encep Sudirjo, ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Disampaikan Oleh: Badru Zaman, M.Pd (PG-PAUD UPI) A. KONSEP KURIKULUM Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan.
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran Kode Mata Kuliah : KD 303 SKS : 3 SKS Dosen : Dosen
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a Wahyu Deny Putra b Jurusan Politik dan Kewarganegaran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Indonesia Abstrak
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :391-402 PERSEPSI GURU DALAM MERANCANG RPP KURIKULUM 2013 (Deskriptif Kuantitatif
Lebih terperinciPEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN
38 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN COMPETENCY PROFESSIONAL TEACHER GUIDANCE BY
Lebih terperinciPENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati, I Nengah Suparta I Gusti Putu Suharta Fakultas Matematika dan IPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri yang bersertifikat pendidik
Lebih terperinciAnalisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Produktif Kelompok Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 6 Surakarta
Jupe UNS, Vol 2 No. 3 Hal 312 s/d 322 Setyowati, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Produktif Kelompok Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 6 Surakarta. Juli
Lebih terperinciMengatasi Kesulitan Anak dalam Pembelajaran Pecahan Menggunakan Model Konkret dan Gambar
Mengatasi Kesulitan Anak dalam Pembelajaran Pecahan Menggunakan Model Konkret dan Gambar Mutijah *) *) Penulis adalah calon dosen di STAIN Purwokerto. Menyelesaikan studi S-1 di IKIP Yogyakarta (Sekarang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPLB TPA JEMBER
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPLB TPA JEMBER Fitri Wulandari 16, Susanto 17, Dafik 18 Abstract.The aim of the implementation of teaching and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sainfik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perubahan kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 harus dibarengi dengan usaha peningkatan sarana dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Kurikulum
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
Lebih terperinciAKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SMP MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Muhammad Bakri. 2016. Aktivitas Mahasiswa Menyusun Langkah-Langkah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
224 DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Asyar, M. dan Nurtain, H. (1993). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lebih terperinciPROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MAHASISWA. Uki Suhendar 1., Arta Ekayanti 2
Vol 6 No 1 Januari 2018 JDPP Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran http://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/index PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MAHASISWA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembinaan kurikuler di SD N Gejayan belum benar-benar
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI
20 ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil analisis penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada bagian pendahuluan ditemukan bahwa
Lebih terperinciPROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.
835 AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SMP MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Muhammad Bakri. 2016. Aktivitas Mahasiswa Menyusun Langkah-Langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I merupakan bagian pendahuluan dari penelitian. Pada bagian pendahuluan ini, akan
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan bagian pendahuluan dari penelitian. Pada bagian pendahuluan ini, akan diuraikan tentang latar belakang mengapa peneliti tertarik untuk menggunakan model Countenance dari
Lebih terperinciProsiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:
KEYAKINAN GURU MATEMATIKA TENTANG PENDEKATAN SAINTIFIK DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Abdul Mutholib 1, Imam Sujadi 2, Sri
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Asri Budiningsih, C Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction). Program Studi Pendidikan Matematika Pasca
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan ini akan dilakukan penulis dengan merujuk pada hasil temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Lebih terperinciUPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN. Artikel Jurnal. Oleh Hari Wahyu Saputro NIM
UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN Artikel Jurnal Oleh Hari Wahyu Saputro NIM 08101244042 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Model Quantum Teaching dapat meningkatkan
Lebih terperinciDesain Kurikulum dan Materi Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran Bagian 1 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan Proses Pembelajaran 3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan
Lebih terperinciYANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri
PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutu pendidikan dalam standar global merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pendidikan di negara kita. Indonesia telah mengikuti beberapa studi internasional,
Lebih terperinciKAJIAN KURIKULUM PENJAS
Tugas Individu KAJIAN KURIKULUM PENJAS (PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI) OLEH ROMIYALI A1B2 10 045 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GURU SEJARAH DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS X DI SMA N 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2014/2015
Vol. 3 No. 2 tahun 2014 [ISSN 2252-6641] Hlm. 36-46 IMPLEMENTASI GURU SEJARAH DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS X DI SMA N 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Eko Sutarman Jurusan Sejarah, Fakultas
Lebih terperinciKOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK
KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK Disajikan Pada Jurnal Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN); Bandung, Februari
Lebih terperinciKESIAPAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DI KOTA SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KESIAPAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DI KOTA SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Aji Nugroho Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Lebih terperinciPELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG oleh Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, Moh. Aniq Kh.B., Husni Wakhyudin, Arfilia Wijayanti Universitas PGRI Semarang khairulbasyar@ymail.com
Lebih terperinciPROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA
, Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciPEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)
PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur) Eka Rahayu Handayani dan Deni Kurniawan Email: 0922149@gmail.com dan denidoctor_69@yahoo.co.id
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK)
MANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK) CONTEXTUAL LEARNING MANAGEMENT IN THE IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 (CASE STUDIES
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia
Lebih terperinciL. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram -
MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU IPA SMP NEGERI 8 MATARAM SEMESTER SATU TAHUN 2015/2018 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS L. Marwan Kepala SMP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM
PEDOMAN PERKULIAHAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 3 SKS Semester: (Sesuai kurikulum) Hari Perkuliahan: (Sesuai Jadwal) Tempat: PPS UKRIDA Dosen : B. P. Sitepu NIP: 19480628 1976031 001 No. HP. 08176808487 e-mail:
Lebih terperinciPenerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti
Penerapan KTSP Dasar di Wilayah Jakarta Timur Sukiniarti Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) proses pengembangan KTSP di SD wilayah Jakarta Timur, 2) kendala yang dapat menghambat
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL. Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI
1 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciKAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS
585 KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran guru sebagai (a) manejerial yaitu mengelola kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry
Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry Mimi Suryani SD Negeri 04 Pandan Air Mati Solok Abstrak Penelitian tindakan
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL
PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI Oleh: Utiya Azizah 1, Suyono 2, Bertha Yonata 3 1,2,3 Jurusan Kimia FMIPA Unesa 1 utiyaazizah@unesa.ac.id
Lebih terperinciOleh: Haris Ali Murfi (A )
IMPLEMENTASI KURIKULU UM 2013 OLEH GURUU AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Ira Kusuma Wardani Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi
Lebih terperinciKENDALA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA
KENDALA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA Suwardi Dosen Jurusan PGMI IAIN Salatiga Mahasiswa Program S3 Ilmu Pendidikan UNS Surakarta Abstrak Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD OLEH ERMALINDA Abstrak The researc start from the fart in the school that learning often dominated by
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI DI SMAN 3 LAMONGAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE
Lebih terperinciKeywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Sakri 21 PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Sakri SDN Gintungan I Kec. Kembangbahu Kab. Lamongan Pos-el. Sakri.cilukbah@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt
DAFTAR PUSTAKA Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt Al Asqalani, Al Hafidz Ibnu Hajar, Terjemah Bulughul Maram, Lebanon: Dar al- Kotob al-ilmiyah,
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
Lebih terperinciIndonesian Journal of History Education
IJHE 2 (4) (2013) Indonesian Journal of History Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe PEMBELAJARAN IPS TERPADU STUDI KASUS DI TIGA SMP NEGERI KOTA SEMARANG Syafrizal Febriawan Jurusan
Lebih terperinciPELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA
PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA Rita Candra Kasih SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan e-mail: ritack@gmail.com Abstract: The purpose of this study was to describe the
Lebih terperinciKata kunci: Manajemen Peningkatan Mutu Berbasisi Sekolah (MPMBS), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) PADA SMA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DWINA MERDEKAWATI Program Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciKonsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing
Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut p-issn: 1907-932X; e-issn: 2579-9274 Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Siti Hadijah Sekolah
Lebih terperinciAbstrak his research is performed due to the presence of gap between the policy in the
PENGEMBANGAN MODEL PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) YANG MENGACU PADA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Dr. Lely Halimah, M.Pd., Dra. R. Deti Rostika, M.Pd., Drs. Encep Sudirjo, M.Pd. Abstrak
Lebih terperinciRiwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej STUDI TENTANG KESIAPAN GURU FISIKA SMA DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : implementasi, kurikulum 2006, sosiologi, hambatan, sekolah
ABSTRAK Oktaviky Dwi Muliawan. K8411054. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU Penelitian untuk tesis pasca sarjana S-2 Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan
Lebih terperinciHARLINA .
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKN PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SMAN 2 PAYAKUMBUH HARLINA Email. harlina8765@gmail.com Abstract
Lebih terperinciMATA KULIAH : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan KODE MATA KULIAH : TKF 209
No. SIL/EKO/TKF209/19 Revisi : 00 Tgl : Juli 2009 Hal 1 dari 7 MATA KULIAH : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan KODE MATA KULIAH : TKF 209 SEMESTER : II PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektro Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA OLEH GURU YANG SUDAH DAN YANG BELUM DISERTIFIKASI DI SMA NEGERI 3 MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU
1 PROSES PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA OLEH GURU YANG SUDAH DAN YANG BELUM DISERTIFIKASI DI SMA NEGERI 3 MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Dina Purwanti, Marsis, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Oleh Dr. Suprananto, M.Ed. (Kepala Bidang Penilaian Akademik Puspendik Balitbang Kemdikbud) Disampaikan pada Seminar
Lebih terperinciSTRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang) Siska Agustina Kusmintardjo Asep Sunandar Email: Perancisca20@gmail.com Universitas
Lebih terperinciANALISIS SILABUS FISIKA YANG DIKEMBANGKAN GURU BERDASARKAN KTSP SESUAI PRINSIP RELEVANSI TERHADAP KEBUTUHAN KEHIDUPAN DI SMA SE-KABUPATEN KULON ROGO
ANALISIS SILABUS FISIKA YANG DIKEMBANGKAN GURU BERDASARKAN KTSP SESUAI PRINSIP RELEVANSI TERHADAP KEBUTUHAN KEHIDUPAN DI SMA SE-KABUPATEN KULON ROGO Kendarti Satiti SMA N 1 Pengasih Kulon Progo E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengertian modern, kurikulum meliputi segala aspek kehidupan dan lapangan hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab
Lebih terperinciPENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 29 Nomor 2 tahun 2012 PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH MICROTEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian Program Keahlian Tata Boga maka diperoleh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian Program Keahlian Tata Boga maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Manajemen kurikulum Program Keahlian Tata Boga melakukan
Lebih terperinciANALISIS KONTEKS DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Jurnal EducatiO Vol. 4 No. 1, Juni 2009, hal. 105-113 ANALISIS KONTEKS DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Wildan ABSTRACT The development and implementation of KTSP
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM BARU TAHUN 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Deskriptif Kualitatif pada SDN Cilengkrang)
~ Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April 2014, (hal. 71-76) ~ IMPLEMENTASI KURIKULUM BARU TAHUN 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Deskriptif Kualitatif pada SDN Cilengkrang) Ayi Suherman
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciPenerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study
Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS PADA MATERI TRANSPORTASI DITINJAU DARI KETUNTASAN BELAJAR SISWA, AKTIVITAS BELAJAR SISWA, RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN,
Lebih terperinciPEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY
PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY Oleh Masriyah, Kusrini, Endah B.R., dan Abadi *) Abstrak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema mengenai
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA WAYANGMATIKA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA WAYANGMATIKA Dyah Tri Wahyuningtyas 5, Iskandar Ladamay 6 Abstract. This research aim to description about how using
Lebih terperinciVolume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :
Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor penentu pertama yang menentukan keberhasilan pembelajaran di dalam kurikulum 2013 yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Lebih terperinciIMPLIKASI PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH, SISWA, DAN ORANG TUA) *) Oleh: Anik Ghufron **)
IMPLIKASI PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAGI SEKOLAH/MADRASAH, SISWA, DAN ORANG TUA) *) Oleh: Anik Ghufron **) Dalam Oxford Advanced Learner s Dictionary dinyatakan bahwa implikasi memiliki
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran Pendidikan
Lebih terperinci