II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

Transkripsi

1 No. 40/08/17/Th.IX, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2017 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) TURUN MINUS 1,30 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 6,07 PERSEN A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) pada triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan produksi sebesar 14,44 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2017 turun sebesar minus 1,30 persen dari triwulan I tahun I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan I-2017 ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2017 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia () terbaru tahun 2015 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 14,44 persen dibandingkan triwulan II tahun 2017, sedangkan untuk pertumbuhan nasional naik sebesar 4,00 persen. Industri Makanan (kode 10) mengalami pertumbuhan sebesar 4,16 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional sebesar 7,04 persen. Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia (kode 20) mengalami pertumbuhan sebesar 1,30 Berita Resmi Statistik No. 40/08/17/Th.IX, 1 Agustus

2 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,98 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2017 Industri makanan Manufactured of Food Industri bahan Kimia dan Barang dari bahan Kimia Manufacture of Chemicals and Chemical Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Indonesia 4,16 7,04 1,30 8,98-13,67-1,39 I B S (Industri Besar dan Sedang) 14,44 4,00 III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 1,30 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017, sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional naik sebesar 0,99 persen. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan triwulan I tahun 2017, adalah : - Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (kode 20) naik sebesar 4,64 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,50 persen. Untuk industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah: - Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik ( 22) turun sebesar -8,66 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 8,75 persen. Hal ini disebabkan oleh menurunnya bahan baku dari petani. Turunnya harga karet mengakibatkan petani memilih untuk tidak menyadap karetnya karena biaya produksi yang lebih besar. - Industri Makanan (kode 10) turun sebesar minus 1,60 persen, dan untuk angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,59 persen Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 2 Berita Resmi Statistik No. 010/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017

3 No Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2017 Industri makanan Manufactured of Food Industri bahan Kimia dan Barang dari bahan Kimia Manufacture of Chemicals and Chemical Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Indonesia -1,60 8,59 4,64 0,50-8,66-8,75 I B S (Industri Besar dan Sedang) -1,30 0,99 B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan II tahun 2017 naik sebesar 14,91 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2017 naik sebesar 6,07 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2017 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan II Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 14,91 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 1,32 persen. Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif antara lain : - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 35,15 persen dan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 1,87 persen. - Industri kendaraan Bermotor, trailer dan Semi Trailer (kode 29), naik sebesar 19,34 persen dan Berita Resmi Statistik No. 40/08/17/Th.IX, 1 Agustus

4 angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 6,68 persen. - Industri furniture (kode 31), naik sebesar 18,86 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 2,02 persen. Adapun pertumbuhan negatif terjadi pada empat jenis indutri sebagai berikut: - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar minus 16,85 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik 0,98 persen. - Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar minus 15,58 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,10 persen. - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar minus 5,90 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 13,92 persen. - Industri Barang Galian Bukan Logam (kode 23), turun sebesar minus 2,72 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami turun sebesar minus 3,61 persen. Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2017 No Pertumbuhan (%) Triwulanan (y-on-y) Indonesia (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 35,15 1, Industri Pakaian Jadi -15,58 4, Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -16,85 0, Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia -5,90 13, Industri Barang Galian Bukan Logam -2,72-3, Industri kendaraan Bermotor, trailer dan Semi Trailer 19,34-6, Industri Furnitur 18,86 2,02 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 14,91 1,32 4 Berita Resmi Statistik No. 010/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017

5 III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2017 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 6,07 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun Sedangkan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan I tahun Untuk Industri Makanan, Industri Furniture dan Industri pakaian Jadi meningkat seiring permintaan yang tinggi dari masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan untuk Industri kayu, barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus serta Industri Barang Galian Bukan Logam mengalami penurunan disebabkan oleh menurunnya permintaan dikarenakan masyarakat lebih memilih untuk memnuhi kebutuhan hari Raya dan Tahun Ajaran baru untuk anak sekolah dibandingkan untuk perbaikan atau pembangunan rumah. Selain itu juga, pembangunan proyek pemerintah juga sedikit mengalami penurunan sehingga permintaan terhadap kedua hasil Industri tersebut juga menurun. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017 adalah sebagai berikut : - Industri furniture (kode 31), naik sebesar 15,52 persen, dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,46 persen - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 9,28 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 8,82 persen. - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 6,14 persen, demikian halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami penurunan sebesar minus 2,89 persen. - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 4,56 persen, begitu juga angka pertumbuhan nasional naik sebesar 9,72 persen Adapun jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah : - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar minus 9,22 persen, demikian juga dengan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar minus 5,13 persen - Industri Kendaraan bermotor, Trailer dan Semi Trailer (kode 29), turun sebesar minus 3,62 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar minus 5,33 persen. - Industri Barang galian Bukan logam mengalami penurunan sebesar minus 3,36 persen, sama halnya dengan pertumbuhan nasional yang mengalami penurunan sebesarminus 2,44 persen Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Berita Resmi Statistik No. 40/08/17/Th.IX, 1 Agustus

6 Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2017 No Pertumbuhan (%) Triwulanan (q-to-q) Indonesia (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 6,14-2, Industri Pakaian Jadi 9,28 8, Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -9,22-5, Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 4,56 9, Industri Barang Galian Bukan Logam -3,36-2, Industri Kendaraan bermotor, Trailer dan Semi Trailer -3,62-5, Industri Furnitur 15,52 0,46 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 6,07 0,47 CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang. 6 Berita Resmi Statistik No. 010/02/17/Th.IX, 1 Februari 2017