ANALISIS JARAK PANDANGAN DI LENGKUNG HORISONTAL DAN LENGKUNG VERTIKAL TESIS MAGISTER. Oleh Theo Kurniawan Sendow

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS JARAK PANDANGAN DI LENGKUNG HORISONTAL DAN LENGKUNG VERTIKAL TESIS MAGISTER. Oleh Theo Kurniawan Sendow"

Agus Sumadi
6 tahun lalu
Tontonan:

TEKNIK SIPIL BIDANG PENGUTAMAAN REKAYASA TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK

1 ANALISIS JARAK PANDANGAN DI LENGKUNG HORISONTAL DAN LENGKUNG VERTIKAL TESIS MAGISTER Oleh Theo Kurniawan Sendow PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL BIDANG PENGUTAMAAN REKAYASA TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2004

3 RINGKASAN ANALISIS JARAK PANDANGAN DI LENGKUNG HORISONTAL DAN LENGKUNG VERTIKAL, Theo Kurniawan Sendow, Program Magister Teknik Sipil, Bidang Pengutamaan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung. Tesis ini membahas tentang ketersediaan jarak pandangan di jalan raya, dimana jarak pandangan dapat mempengaruhi keselamatan lalu lintas. Dua isu penting yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu peningkatan persentase zona menyiap maka akan mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi (Hedman, 1990) dan akan meningkatkan kapasitas praktis jalan (TRB, 2000). AASHTO (2001) memperkenalkan suatu metoda untuk mengukur jarak pandangan di lengkung horisontal dan lengkung vertikal secara manual pada gambar desain. Dengan semakin meningkatnya penggunaan komputer maka dirasakan perlu untuk mengembangkan algoritma perhitungan jarak pandangan secara teoritis. Algoritma yang diusulkan dalam tesis ini didasarkan pada teknik konvergensi pada garis pandangan. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam banyak kesempatan marka jalan menerus yang menandai sebagai zona larangan menyiap harus digambar dengan dua bentuk garis, setiap garis untuk masing-masing arah lalu lintas yang terpisah. Hal ini disebabkan oleh karena jarak pandangan yang terlihat oleh pengemudi dari arah perjalanan manapun secara normal berbeda. Kemudian, dengan menerapkan algoritma perhitungan jarak pandangan ini pada suatu basil desain geometrik jalan sepanjang 16 km, menunjukkan bahwa peningkatan persentase zona menyiap dari 29,06% menjadi 39,11% meningkatkan biaya pekerjaan tanah sebesar 38,03%. Evaluasi di lapangan juga dilakukan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari dua lengkung horisontal dan satu lengkung vertikal. Hasil pengukuran terhadap panjang marka jalan yang ada di lapangan (existing) yang menandai sebagai zona larangan menyiap adalah berturut-turut sebesar 75,00 m, 109,60 m dan 206,44 m. Oleh karena kecepatan kendaraan yang diamati pada probabilitas ke 85 th % maka panjang marka jalan existing yang menginformasikan zona larangan menyiap hams diperpanjang menjadi 315,00 m, 225,00 m dan 327,00 untuk masingmasing arah lalu lintas. Penelitian ini membuktikan bahwa ketersediaan jarak pandangan di jalan raya boleh berubah setiap saat, dalam kaitannya seperti pertimbangan perubahan perilaku pengemudi, perubahan jarak bebas ke samping di lengkung horisontal dan perubahan elevasi permukaan jalan di lengkung vertikal.

4 SUMMARY ANALYSIS of SIGHT DISTANCE IN HORISONTAL AND VERTICAL CURVE, Theo Kurniawan Sendow, Transportation Engineering, Magister Program of Civil Engineering, Institute of Technology Bandung. This thesis analyses the availability of sight distances along the road that may affect road safety. Two important issues are related to this research, i.e the increase in the percentage of passing sight distance would reduce the accident level (Hedman, 1990) and would increase the practical capacity of the road (TRB, 2000). AASHTO (2001) presented a method to measure sight distance on horizontal and vertical curve manually on design drawings. With the increasing use of computer, it is necessary to develop algorithms to calculate these sight distance theoretically. The algorithms proposed in this thesis are based on convergence technique in designing the sight lines. The result show that in many cases the road marking for no passing zones should be indicated with two lines, one line for each traffic direction separately. This is because the sight distances observed by drivers travelling in either direction are normally different. Then, by applying these algorithms on a 16 km road design, it shown that increasing the percentage of passing zone from 29,06 % to 39,11 % will increase the earthwork cost about 38,03 %. Field tests are also conducted in this research on two horizontal curves and one vertical curve. The existing road marking for a no passing zones are 75, 00 m, 109,60 m and 206,44 m respectively. For the observed vehicle speeds at 85th % probability, the length of road marking should be extended to 315,00 m, 225,00 m and 327,00 m for each traffic direction. This research proves that the availability of sight distances along the road may change by the time due to such reasons as changes in driver behavior, the lateral clearance on horizontal curve and road elevation on vertical curves

dokumen-dokumen yang mirip

PENGARUH RETRIBUSI KEMACETAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN TESIS MAGISTER. Oleh: Ir. TONY WILMAR NIM :

PENGARUH RETRIBUSI KEMACETAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN TESIS MAGISTER Oleh: Ir. TONY WILMAR NIM : 25095041 PROGRAM STUDI REKAYASA TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI