BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG"

Transkripsi

1 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa dam rangka melaksanakan ketentuan Pas 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan N perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 Kabupaten Tangerang ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 182, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan N (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421) ; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589) ; 6. Peraturan...

2 -2-6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 9. Peraturan Menteri Dam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa ki diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ; 10 Peraturan Menteri Dam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendian dan Evuasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 ; 11 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0209) ; 12 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 09) ; 13 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1415) ; 14 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 05). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pas 1 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016, yang selanjutnya disebut RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016, merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang untuk periode 1 (satu) Tahun yaitu tahun Pas...

3 -3- Pas 2 RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dam Pas 1, terdiri atas : BAB I BAB II : PENDAHULUAN. : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN. BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB V : RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN DAERAH. BAB VI : PENUTUP. Pas 3 Isi serta uraian RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana tercantum dam buku yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Pas 4 (1) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun (2) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan : a. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Tangerang Tahun b. Pedoman dam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran sementara serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Pas 5 Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang dam rangka penyusunan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun Pas 6 (1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masingmasing program. (2) Laporan..

4 -4- (2) Laporan sebagaimana dam ayat (1), disampaikan kepada Kepa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ping lambat 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya bulan bersangkutan. (3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi anis dan evuasi usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah yang bersangkutan. Pas 7 Kepa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Pas 8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tangg ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tangg 1 Juni 2015 BUPATI TANGERANG, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa Pada tangg 1 Juni 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd. ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 103

5 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG RENCAN KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adah bagian dari dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun yang pada dasarnya merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada RKP N dan Provinsi, yang secara substansi memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Proses penyusunan RKPD ini dilakukan dengan tahapan antara lain review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lu dan prioritas untuk tahun rencana, serta anisis isu strategis dan prioritas pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan. RKPD ini merupakan acuan bagi SKPD dam menyusun Rencana Kerja SKPD (Rancangan Renja SKPD) dam menentukan Kebijakan Umum, serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran SKPD didasarkan atas dan Kegiatan SKPD yang akan dilaksanakan pada tahun Rumusan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tersusun dam RKPD Tahun 2015 ini nantinya akan dipadukan dengan kebijakan lain pada saat proses penyusunan APBD dam kerangka mencari titiktemu dan kesepakatan untuk mewujudkan berbagai sasaran-sasaran yang telah tertuang dam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun , melui penajaman prioritas program dan kegiatan yang dinilai ping relevan serta memiliki daya ungkit maksim terhadap sasaran yang telah ditetapkan. Secara normatif, didam aturan yang mengatur penyusunan RKPD, dinyatakan bahwa Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adah dokumen yang disusun melui urutan kegiatan penyiapan rancangan aw rencana pembangunan; penyiapan rancangan rencana kerja; musyawarah perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Peran Bappeda sendiri adah menyiapkan rancangan aw RKPD dan rancangan akhir sebagai penjabaran dari RPJM Daerah yang ditindaklanjuti oleh Kepa Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan menyiapkan Rancangan Renja-SKPD dan Renja-SKPD sesuai dengan tugas

6 pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan aw RKPD dan rancangan akhir RKPD. Dam menyiapkan RKPD ini Kepa Bappeda mengkoordinasikan penyusunan dengan menggunakan Rancangan Renja- SKPD dan hasil pada saat Musrenbang. Gambar 1.1 Alur Penyusunan RKPD Hasil Musrenbang Nas. RKP/RKP Hasil Musrenbang RKPD Provinsi Rancangan RKPD pendahuluan; evuasi pelaksanaan RKPD tahun lu capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan; rancangan kerangka ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran pembangunan daerah; rencana program dan kegiatan prioritas daerah Evuasi Musrenbang Nas. RKP & RKPD Prov Sinkronisasi hasil Musrenbang RKPD kab/ kota Penyelarasan Penyajian Ranc Akhir RKPD Rancangan Akhir RKPD Pendahuluan; Anisis dan evuasi ; Evuasi pelaksanaan RKPD tahun lu dan capaian kinerja RPJMD; Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah; Prioritas dan sasaran pembangunan daerah Rencana program dan kegiatan prioritas daerah Berita Acara Kesepakatan Musrenbang RKPD kabupaten/kota II. DASAR HUKUM PENYUSUNAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang Tahun 2016 ini disusun dan mengacu kepada sejumlah tata peraturan perundangan sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan N; 3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evuasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendian dan Evuasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendian, dan Evuasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 10. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Tangerang; 11. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tangerang Tahun ;

7 III. 12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun Peraturan Bupati nomor 100 Tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan bupati tangerang tentang petunjuk teknis tata cara pelaksanaan musrenbang, forum satuan kerja perangkat daerah dan pasca musrenbang kabupaten tangerang. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Sistem Perencanaan Pembangunan adah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dam h ini keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan sing bersinergi. Sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada ruang lingkup Perencanaan Pembangunan N, maka perencanaan terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang N (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah N (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga. Sejan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 pas 5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan Renstra Daerah, yaitu terdiri dari Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, Arah Keuangan Daerah, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan Lintas kewilayahan yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang isinya antara lain visi, misi, tujuan, dan pencapaian tujuan (strategi). Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memuat programprogram dan kegiatan indikatif. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dijabarkan dam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berisi Kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Kegiatan Pembangunan. Kegiatan pembangunan disusun sebagai acuan untuk pelaksanaan pembangunan dan mendorong partisipasi masyarakat.

8 Adapun keterkaitan langsung RKPD ini terhadap Renja SKPD adah sebagai pedoman utama atau masukan didam menetapkan programprogram dan kegiatan-kegiatan strategis yang akan dilaksanakan oleh SKPD sehingga tetap sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya didam RPJMD tahun IV. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai Latar Belakang Penyusunan Dokumen RKPD, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen ini. BAB. II menjelaskan mengenai Evuasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang didamnya juga disampaikan terkait Gambaran Umum Kondisi Daerah, Evuasi Pelaksanaan dan Kegiatan RKPD Tahun lu yang meliputi Urusan wajib pilihan dan program Unggulan Reisasi RPJMD, serta Permasahan Pembangunan dan solusinya. BAB. III menjelaskan mengenai Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah yang menyangkut Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah. BAB. IV menjelaskan mengenai Prioritas dan sasaran Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada tahun anggaran Yang meliputi tujuan dan asasaran pembangunan, arah kebijakan pembangunan tahun ketiga, issue Strategis, Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 dan Tema Pembangunan BAB. V menjelaskan mengenai Rencana dan kegiatan Prioritas daerah yang meliputi rencana prioritas Tahun 2016 dan target Capainan sasaran makro Daerah Tahun 2016 BAB. VI yaitu bab penutup yang menjelaskan mengenai komitmen Pemerintah Daerah dam melaksanakan program-program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dam rangka menuntaskan permasahan daerah. V. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari Penyusunan RKPD ini adah mempersiapkan dokumen perencanaan sebagai kerangka acuan bagi dinas/instansi (SKPD) dam mengarahkan kegiatan/rencana kerjanya pada pencapaian target tahunan di 2016 dam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sesuai RPJMD yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuannya adah :

9 1. Sebagai acuan bagi SKPD dam menyusun Rencana Kerja SKPD dan mengukur tingkat capaian kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja SKPD; 2. Sebagai acuan dam penyusunan Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, serta rancangan APBD T.A 2016; 3. Sebagai at kontrol stakeholder dam menilai kinerja Pemerintah Daerah didam perencanaan; 4. Sebagai dokumen yang mengaw upaya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Tangerang; 5. Sebagai upaya didam mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan; Gambar 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD

10 BAB. II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN I. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. GEOGRAFI Kabupaten Tangerang terletak dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat 106 o o 43 Bujur Timur dan 6 o 00 6 o 20 Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 29 kecamatan, 28 Kelurahan dan 246 desa dengan luas wilayah 959,60 km 2 atau 10,91 persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Banten. wilayah ; dengan batas a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang c. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 51 Km); d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Sepatan dan Sepatan Timur. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah Bagian Tengah ke arah Selatan. Kabupaten Tangerang merupakan daerah dengan wilayah terluas di Provinsi Banten yang perkembangan pembangunannya tergolong cepat dengan tersedianya infrastruktur, pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar, serta pembangunan perumahan di kawasan baru dan prasarana lainya sebagai pendukung. Dam era otonomi daerah, pembangunan diarahkan kepada tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera. B. KLIMATOLOGI Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan suhu yang relatif panas dengan kelembaban yang tinggi. Temperatur udara berdasarkan penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang rata-rata berkisar antara 22,8 33,9 0 C, suhu maksimum tertinggi pada bulan Oktober yaitu 33,9 0 C dan suhu minimum terendah pada bulan Agustus dan September yaitu 22,8 0 C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertingi terjadi pada bulan Februari sedangkan rata-rata curah hujan dam setahun adah 177,3 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan sebanyak 20 hari.

11 DATA GEOGRAFIS Tabel 2.1 Data Geografis dan Iklim Kabupaten Tangerang Tahun 2013 Uraian Data Nilai Satuan a. Luas Wilayah 959,6 km 2 b. Ketinggian 85 mdpl c. Sungai Terpanjang (S. Cisadane) 414,3 Ha d. Wilayah Terluas (Rajeg) 53,7 Ha e. Wilayah Terkecil (Sepatan) 17,32 Ha IKLIM a. Rata-rata Temperatur Udara 24,4 32,3 0 C b. Rata-rata Kelembaban Udara 76,7 % c. Rata-rata Intensitas Matahari 55,4 % d. Rata-rata Curah Hujan 192,5 mm e. Rata-rata Kecepatan Angin 4,1 knot Sumber : BPS Kabupaten Tangerang, 2013 C. TOPOGRAFI Kondisi topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0-25 meter diatas permukaan laut yang meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran tinggi dengan keting- gian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut ter- letak di bagian tengah ke arah selatan. Kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun ke utara sedangkan daerah pesisir pantainya sepanjang kurang lebih 50 km. D. GEOLOGI / JENIS TANAH Jenis tanah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan terdiri dari uvi kelabu, uvi kelabu tua, asosiasi uvi kelabu tua dan glei humus rendah, asosiasi glei humus, dan planosol, regosol coklat, asosiasi latosol merah dan latosol merah kecoklatan, padsolic kuning, asosiasi padsolic kuning, asosiasi padsolic kuning dan hidromorf kelabu. Dengan jenis tanah demikian memungkinkan untuk pengembangan pertanian dan budidaya. Proses terjadinya tanah uvi ini berlangsung karena adanya endapan sungai dan danau di daerah pedataran dan daerah cekungan. Di wilayah dataran rendah dijumpai pula jenis tanah glei regosol dan sedikit padsolic yaitu asosiasinya E. HIDROGEOLOGI Potensi sumberdaya air di wilayah Kabupaten Tangerang digambarkan melui kondisi sumber air permukaan dan air tanah. Kuantitas air sungai relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi

12 debit iran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau, sedangkan kuitasnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di beberapa sungai. Kebutuhan air akan meningkat seiring pertumbuhan kegiatan dan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang. Kebutuhan air ini harus tetap bisa dipenuhi dari sumber-sumber air yang ada, sehingga diperlukan tindakan pelestarian sumberdaya air, baik air permukaan maupun air tanah. Air tanah secara umum memiliki potensi yang cukup tinggi, meskipun di beberapa Kecamatan (Kecamatan Mauk, Sukadiri, Kemiri, Kronjo, Pakuhaji, Teluk Naga dan Kecamatan Kosambi) terindikasi intrusi air laut dan terjadinya eksploitasi air tanah yang cukup tinggi untuk kebutuhan industri karena terbatasnya sumber air permukaan. F. DEMOGRAFI Kemajuan suatu daerah sebagian besar ditentukan oleh kuitas sumber daya manusia bukan oleh melimpahnya sumber daya am daerah tersebut. Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika kuitasnya tinggi. Sebiknya, jika kuitasnya rendah, maka jumlah penduduk yang besar hanya akan menjadi beban bagi pembangunan. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 mencapai lebih dari orang, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang merupakan populasi tertinggi pertama, diikuti Kota Tangerang (17,05 persen), Kabupaten Serang (12,67 persen), Kota Tangsel (12,60 persen), Kabupaten Lebak (10,90 persen), Kabupaten Pandeglang (10,33 persen), Kota Serang (5,40 persen) dan terendah Kota Cilegon (3,48 persen). Dilihat dari jumlah penduduk secara rata-rata berdasarkan data statistik tahun di Kabupaten Tangerang, terdapat pertambahan jumlah penduduk sebesar jiwa/tahun atau ada peningkatan penduduk sebesar 5,15% di tahun 2013, gambaran pertambahan jumlah penduduk dapat pada tabel 2.2 Tabel.2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun Penduduk Tahun Rataan Pertambahan /th (jiwa) Laki Laki 1,274,151 1,454,956 1,454,956 1,562,708 1,617,090 85,735 Perempuan 1,232,816 1,379,420 1,379,420 1,488,221 1,540,690 76,969 Jumlah 2,506,967 2,834,376 2,834,376 3,050,929 3,157, ,704 Sumber: Tangerang Dam Angka Tahun 2014

13 Kepadatan penduduk dapat dilihat melui beberapa batasan, diantaranya adahkepadatanyang melui batasanwilayah (kepadatan perluasanwilayah) dan kepadatan pada scope yang lebihkecil yaitu pada batasan rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2013 perluas wilayah adah sebesar 3,291 jiwa/km2. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan Pasar Kemis yang mencapai Jiwa/ Km2, dibandingkan dengan luas wilayah Kecamatan Pasar Kemis 25,92 Km2, sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah ada di Kecamatan Mekara Baru dengan kepadatan Jiwa/km2, dibandingkan dengan luas wilayahnya yaitu 23,82 Km2 atau 2,5% dibandingkan dengan kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang per kilometernya. Jumlah Kepa Keluarga di Kabupaten Tangerang pada akhir tahun 2013 sebanyak Kepa Keluarga.Dengan membandingkan jumlah penduduk dengan jumlah kepa keluarga,didapatkan rata-rata anggota dam satu keluarga, yaitu sebanyak 4orang s/d 5orang. Sex ratio penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2013 adah 105,10 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 105 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Kemiri yakni sebesar 108,73 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar 98,81 dan merupakan satusatunya kecamatan yang mempunyai angka sex ratio dibawah 100, yang artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-laki/jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, tampak pada tabel 2.3

14 Tabel. 2.3 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Tangerang Berdasarkan Sex Ratio, Kepadatan, serta Jumlah Rumah Tangga Tahun 2013 No Kecamatan Luas (KM2) Jika dilihat kelompok umur di Kabupaten Tangerang, maka kisaran umur 0-4 tahun lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok umur lainnya, yakni sebesar jiwa. Kelompok umur terbanyak selanjutnya adah kisaran umur Tahun, dapat dilihat pada grafik 2.1 % Luas Jumlah Desa/ Kel Jmlh Penduduk (Jiwa) % Penduduk Kepadatan (Jiwa/KM2) % Sex Ratio Jumlah Rumah Tangga 1 Cisoka 26,98 2,8% ,7% , Solear 29,01 3,0% ,6% , Tigaraksa 48,74 5,1% ,3% , Jambe 26,02 2,7% ,4% , Cikupa 42,68 4,4% ,0% , Panongan 34,93 3,6% ,7% , Curug 27,41 2,9% ,9% , Kelapa Dua 24,37 2,5% ,4% , Legok 35,13 3,7% ,5% , Pagedangan 45,69 4,8% ,4% , Cisauk 27,77 2,9% ,3% , Pesarkemis 25,92 2,7% ,9% , Sindang 37,15 3,9% ,7% , Jaya 14 Baraja 33,56 3,5% ,9% , Jayanti 23,89 2,5% ,2% , Sukamulya 26,94 2,8% ,0% , Kresek 25,97 2,7% ,0% , Gungung 29,63 3,1% ,6% , Ker 19 Kronjo 44,23 4,6% ,8% , Mekar baru 23,82 2,5% ,2% , Mauk 51,42 5,4% ,6% , Kemiri 32,70 3,4% ,3% , Sukadiri 24,14 2,5% ,7% , Rajeg 53,70 5,6% ,8% , Sepatan 17,32 1,8% ,3% , Sepatan 18,27 1,9% ,8% , Timur 27 Pakuhaji 51,87 5,4% ,5% , Teluknaga 40,58 4,2% ,8% , Kosambi 29,76 3,1% ,6% , Tot % % , Sumber: Tangerang Dam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014

15 Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013 Sumber: Tangerang Dam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014 G. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH Melihat pertumbuhan ekonomi yang ada, terdapat beberapa lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa, industri, perumahan, dan pergudangan diantaranya yaitu Kecamatan Baraja, Curug dan Teluknaga. Sebagai Pusat Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa juga berpotensi untuk dikembangankan dengan kegiatan utama pemerintahan, perkantoran, permukiman, perdagangan dan jasa. Kecamatan Jambe dan Kecamatan Mauk yang direncanakan sebagai Kawasan Strategis Dryport menjadi wilayah yang layak untuk dikembangkan dengan kegiatan utama transportasi dan pergudangan. Begitupun dengan Kawasan Strategis sekitar Bandara Soekarno Hatta, sebagai kawasan yang menjadi pintu gerbang Indonesia ke panggung intern akan sangat menguntungkan jika kegiatan transportasi udara dan pergudangan mendapat perhatian lebih. Geliat pertumbuhan ekonomi DKI yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tangerang juga merupakan peluang yang harus ditangkap. Oleh karena itu Kawasan Strategis Perbatasan DKI Jakarta juga patut mendapat perhatian serius sebagai kawasan pergudangan, industri, perdagangan dan jasa yang tentu akan turut mendorong perekonomian Kebupaten Tangerang. Kawasan reklamasi seluas ± ha berjarak 200 meter dari garis pantai utara Kabupaten Tangerang yang rencananya akan dijadikan sebagai kawasan perumahan perkotaan, pelabuhan terpadu, dan industri memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan mengingat akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di

16 Kabupaten Tangerang. H tersebut serupa dengan Desa Lontar Kecamatan Kemiri sebagai lokasi pembangkit listrik yang melayani Provinsi Banten dan DKI (PLTU) H. PENDIDIKAN Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Tangerang dam meningkatkan kuitas sumber daya manusia. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk menerbitkan KARTU PINTAR untuk membuka akses layanan pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu. yang mendukung KARTU PINTAR yaitu program manajemen pelayanan pendidikan melui penyusunan database penduduk usia sekolah yang berhak, perumusan mekanisme pelaksanaan, sosiisasi mekanisme pelaksanaan program kartu pintar dan penerapan KARTU PINTAR. Jumlah KARTU PINTAR yang telah reisasikan untuk siswa berprestasi dari mayarakat yang tidak mampu tahun 2014 sebanyak KARTU PINTAR dan tahun 2015 akan direisasikan kembi sebanyak KARTU PINTAR, untuk siswa SMA/ MA dan SMK dari masyarakat tidak mampu tetapi berprestasi. Kuitas sumber daya manusia tidak akan terlepas dari kondisi atau kuitas di bidang pendidikannya. Indikator atau ukuran yang bisa kita gunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain adah dengan melihatpersentase melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Angka persentase penduduk menurut kepemilikan ijazah nampak pada tabel 2.4 Tabel. 2.4 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun No. Pendidikan Tidak 21,56 22,91 20, memiliki 2 SD 26,86 26,32 23, SLTP 22,77 21,62 23, SLTA 23,15 24,5 27, DI / DII 0,4 0,4 0, Akademi/ D 5,27 4,25 3, III, S1, S2, S3 Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013 Persentase penduduk menurut pendidikan yang tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2013 didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA/sederajat yaitu 29,16 persen dan disusul tamat SD sebesar 24,45 persen dan SLTP sebesar 22,66 persen, sedangkan

17 persentase penduduk yang menamatkan diatas SLTA hanya sebesar 4,99 persen. Secara umum persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan SD sampai SLTA dari tahun 2010 sampai 2013 mengami peningkatan. H ini juga mengindikasikan bahwa kebutuhan akan pendidikan sampai jenjang SLTA masih cukup besar bahkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Selanjutnya, indikator untuk mengukur kemajuan pendidikan adah dengan melihat Tingkat Partisipasi Sekolah, baik Angka Partisipasi Kasar (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM). Angka partisipasi sekolah penduduk tangerang setiap tahunnya mengami peningkatan. Peningkatan partisipasi sekolah terjadi pada berbagai kelompok usia, tercatat untuk tahun 2013 angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA masingmasing sebesar 98,51 persen, 90,69 persen dan 62,19 persen. Disini terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk anak usia SLTA dimana tahun sebelumnya (2012) hanya mencapai 58,26 persen. Angka 62,19 menunjukkan terdapat sekitar 62 anak yang sedang bersekolah dari 100 anak usia tahun. H ini menandakan kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pen tingginya pendidikan, dan sebisa mungkin agar bisa menyekolahkan anaknya sampai ke tingkat SLTA. Gambaran tentang angka partisipasi sekolah dapat dilihat pada grafik 2.2 Grafik 2.2 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Tangerang Tahun Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Bila dilihat persentase tingkat tamat SMA atau sederajat tetap menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 29,15 persen, h ini sejan dengan angka persentase APS usia SLTA yang meningkat signifikan, diikuti peringkat kedua adah lulusan Sekolah Dasar atau sederajat sebesar 24,45 persen diikuti persentase untuk yang tamat SMP atau sederajat sebesar 22,66 persen. H ini menunjukkan angka putus sekolah di tingkat jenjang pendidikan ini masih cukup besar.

18 Grafik 2.3 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Tangerang Tahun Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Capaian APM pada tingkat SD terus mengami peningkatan yaitu sejak tahun 2009 di angka 92,1% mengami peningkatan mencapai 96,74% di tahun APM jenjang SMP meningkat dari tahun 2009 sebesar 58,94% menjadi 82,22% pada tahun Untuk Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA juga mengami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 berada di angka 41,16%, pada tahun 2013 telah mencapai 54,75%. Gambaran APM dapat dilihat pada grafik 2.3. Jika dilihat dari data pencapaian APM ini, nampak bahwa partisipasi murni pada jenjang SMP dan SMA masih lebih rendah bilang dibandingkan dengan APM pada jenjang SD. H ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemda untuk terus mendorong meningkatnya angka partisiasi murni khususnya pada jenjang SMP dan SMA melui program yang langsung dapat mengintervensi kesenjangan APM ini. Indikator lainya yang dapat digunakan untuk menggambaran dan pemperkuat pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat pada indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah penduduk yang berusia 10 tahun ke atas. Dua indikator ini dipandang sebagai pengukur tingkat pengetahuan masyarakat. Angka melek huruf diambil dari kemampuan baca tulis hitung yang dipandang sebagai mod dasar yang harus dimiliki setiap individu agar mempunyai peluang yang sama untuk terlibat dan berpartisipasi dam pembangunan. Sedangkan tingkat pengetahuan dan keterampilan lainnya secara umum dapat digambarkan melui rata-rata lama sekolah, sehingga diharapkan dua indikator yang diambil tersebut dapat menggambarkan kuitas pendidikan secara umum.gambaran angka melek huruf dapat dilihat pada grafik 2.4

19 Grafik 2.4 Angka Melek Huruf di Kabupaten Tangerang Tahun Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tangerang tahun 2013 menunjukkan 8,97 tahun, terjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yakni 8,96 tahun. Rata-rata Lama Sekolah dari tahun dapat dilihat pada grafik 2.5. Grafik 2.5 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014 A. KESEHATAN Sumber daya kesehatan yang baik diantaranya adah dengan tersedianya sarana prasarana kesehatan yang memadai dam jumlah dan kuitas. Selain itu penting untuk memperhatikan faktor aksesibilitas, unit sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. RPJMD tahun menargetkan di tahun 2014 akan ada penambahan 2 (dua) unit puskesmas rawat inap dari 7 (tujuh) puskesmas rawat inap yang sudah ada. Untuk mengetahui kuitas kesehatan masyarakat dapat diukur dari derajat kesehatan di Kabupaten Tangerang yang ditunjukkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 sebesar 66,52 mengami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 66,09, dapat dilihat pada tabel 2.5.

20 Tabel 2.5 Angka Harapan Hidup Tahun No Tahun Angka Harapan Hidup , , ,52 Sumber :Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat juga diukur dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB (Angka Kematian Bayi). Angka kematian tersebut dapat dihitung dengan melakukan beberapa survey dan pengkajian. Grafik 2.6 Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun Kematian Ibu Kematian Ibu Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014 Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 adah sebanyak 47 kematian dengan penyebab kematian sebesar 90 % terjadi pada saat persinan dan segera setelah persinan. Jumlah kematian ibu pada tahun 2014 terjadi peningkatan dibandingkan pada tahun 2013 terdapat 39 orang, ditahun 2012 sebanyak 37 orang dan di tahun 2011 sebanyak 50 orang. H ini disebabkan oleh rendahnya cakupan persinan di fasilitas kesehatan dan rendahnya cakupan penanganan komplikasi obsteri. Uraian jumlah kematian ibu dapat dilihat pada garfik 2.7. Grafik. 2.7 Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2015 Pada tahun 2014 penyebab kematian ibu terbanyak adah karena PEB/Eklamsia/ Hipertensi dam kehamilan sebanyak 18 kasus (39 %). Seluruh kasus kematian ibu sudah dilakukan Audit Matern Perinat (AMP) di tingkat kabupaten oleh tim AMP Kabupaten Tangerang sebagai pembelajaran untuk menurunkan jumlah kematian ibu, tampak pada gafik 2.8.

21 Jumlah kematian bayi di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 sebanyak 268 kasus, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 ada 282, sementara di tahun 2012 sebanyak 232 dan di tahun 2011 ada 178 kematian bayi. Gambaran kondisi jumlah kematian bayi dapat dilihat pada grafik Grafik 2.8 Jumlah Kematian Bayi Tahun Kematian Bayi Kematian Bayi Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014 Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kematian bayi yang terjadi pada masa 8-28 hari kehidupannya atau lebih diken dengan Neonat Komplikasi. Penyebab kematian Bayi tertinggi adah Asfiksia dan urutan kedua adah BBLR yang disebabkan karena meningkatnya komplikasi Hipertensi dam Kehamilan (HDK) dan Pre Eklampasi Berat (PEB) pada ibu hamil, dapat dilihat pada grafik 2.9. Grafik 2.9 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014 Pada tahun 2013, penolong persinan di Kabupaten Tangerang oleh tenaga medis yaitu sebanyak 82,94 persen, sementara masih ada yang ditolong oleh tenaga non medis sebanyak 17,06 persen. Penanganan secara medis, sebagian besar penolong kelahiran dilakukan oleh bidan

22 sebanyak 61,62 persen, dibandingkan dokter 20,69 persen, dimana persentasenya hampir dua pertiganya. Kurangnya tenaga dokter di wilayah Kabupaten Tangerang, menjadi penyebab rendahnya penolong kelahiran oleh dokter, dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel.2.6 Tenaga Penolong Persinan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 No. Tenaga Penolong Persinan Persentase 1 Dokter 20,69 2 Bidan 61,62 3 Tenaga paramedis lain 0,63 4 Dukun bersin 16,24 5 Lainnya 0,82 Sumber : Kabupaten Tangerang Dam Angka Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan berapa kegiatan dam rangka penurunan angka kurang gizi diantaranya pemantauan status gizi, pemberian makanan tambahan pada bita dan ibu hamil, perawatan gizi buruk dan pemberian vitamin dan miner (pemberian vitamin A pada bita dan ibu nifas dan pemberian Fe pada ibu hamil ). Kegiatan pemantauan status gizi secara aktif dilaksanakan oleh petugas gizi puskesmas melui bulan penimbangan bita yang dilakukan setahun 2 (dua) ki. Prevensi gizi kurang dan gizi buruk tahun 2014 mengami penurunan dibanding tahun 2013 dengan 3,64 persen dan ditahun 2012 dengan 5,1 persen. Penurunan tersebut merupakan bukti keseriusan dari pemerintah daerah dam penanggulangan masah gizi yang berkesinambungan. Gambaran status gizi dapat dilihat pada grafik 2.10 Grafik 2.10 Trend Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Metode (BB/U) Di Kabupaten Tangerang Tahun Tren Gizi kurang Tren Gizi Buruk S umber: Bid.Kesga- Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014 Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang cukup memadai, beberapa sarana kesehatan yang ada diantaranya adah Rumah sakit umum sebanyak 2 buah, Puskesmas sebanyak 42 buah, Posyandu buah, laboratorium Pemda 1 buah dan Puskesmas Pembantu 43 buah. Sarana kesehatan yang ada didukung dengan tenaga kesehatan yang kompeten seperti Dokter Umum sebanyak

23 1.230, Dokter Gigi sebanyak 295 dan Dokter Spesiis sebanyak 397. Jumlah sarana kesehatan dan tenaga kesehatan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. 2.7 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 No. Jumlah (Unit) Jumlah 1. Rumah Sakit Umum Swasta Rumah Sakit Pemerintah 2 3. Puskesmas DTP 7 4. Puskesmas Non DTP Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Puskesmas ISO 9 8. Puskesmas Pelayanan Prima - 9. Puskesmas Poned Praktek Dokter Umum *) Praktek Dokter Gigi Praktek Dokter Spesiis Praktek Bidan Swasta 835 Jumlah Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013 Tabel 2.8 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Berizin di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah 1. Rumah Sakit Pemerintah 2 2. Rumah Sakit Swasta Rumah Bersin (RB) Klinik Klinik Spesiis 5 6. Klinik Kecantikan Estetika 17 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013 Jumlah peserta yang memanfaatkan Jamkesmas RJTP dan RITP pada tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah peserta yang terlayani laki-laki jiwa dan perempuan jiwa, dan Jampers menunjukan kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah persinan norm berjumlah jiwa dari tahun 2012 berjumlah jiwa dan persinan resti 550 jiwa dari tahun 2012 berjumlah 343 jiwa. Tabel 2.9 Capaian Pelayanan Kesehatan Peserta Jamkesmas di Kabupaten Tangerang Tahun No. Tahun Pelayanan Kesehatan Rawat Jan Rawat Inap Pasien Jamkesmas dirujuk (Jiwa) Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103

24 Disamping peserta Jamkesmas, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang mengeluarkan program untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang kurang mampu yaitu Kartu Sehat pada Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Peserta Kartu Sehat berjumlah jiwa. Pelayanan kesehatan peserta Kartu Sehat diberikan Rumah Sakit berdasarkan perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2013, rumah sakitrumah sakit yang menjin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, RS. DR. Suharjo Heerjan, RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS. Anak dan Bunda Harapan Kita, RS. Sitana, RS. Kanker Dharmais, RSUD Baraja, RS. Dr. Marzoeki Mahdi, Siloam Hospit Lippo Village, RS. Paramita, RS. Mulia Insani, dan RSI Ashobirin serta RSU Tangerang. Jumlah pasien Kartu Sehat yang mendapat pelayanan kesehatan dengan rumah sakit yang telah menjin perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebanyak jiwa Ada empat indikator untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, persentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) yang sehat. Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga. Keseluruhan h tersebut sangat diperlukan didam peningkatan kesehatan Iingkungan. Tabel 2.10 Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun No. Tahun Jamban Keluarga (%) Tempat Sampah (%) Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103 SPAL (%) Sarana Air Bersih (%) , ,5 88, ,13 74,77 74,2 97, ,4 77,6 83,5 92,3 Dari hasil inspeksi sanitasi pada tahun 2013 terhadap keluarga didapatkan, keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar dengan rincian yang sudah memiliki jamban sebanyak KK (87,4%). Sedangkan pada tahun 2012 jumlah keluarga yang memiliki jamban sehat adah (75,89 %). Disebut jamban sehat adah apabila terdapat tempat buang air besar di suatu tempat yang sudah ditentukan atau tidak di sembarang tempat dan memiliki pembuangan akhir ke tangki septik. Di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil inspeksi sanitasi tahun 2013 masih ditemukan masyarakat yang buang

25 air besar di sembarang tempat sebanyak 25 % dan pembuangan akhirnya tidak di tangki septic sebanyak 12,6 %. Keluarga yang memiliki tempat sampah dari hasil inspeksi pada tahun 2013 sebesar I<.K sedangkan rumah yang memiliki tempat sampah sehat sebanyak KK (77,6 %), meningkat 2,83% bila dibanding tahun2012 dimana jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sehat sebanyak KK (74,77 %). Indikator untuk menilai tempat sampah sehat adah tempat sampah organik dan anorganik dipisah dam tempat yang kedap air dan tertutup. Pengelolaan air limbah hasil inspeksi sanitasi tahun 2013, jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat sebanyak KK (83,5 %). Kondisi ini meningkat 9,3% bila dibandingkan tahun 2012 jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat adah sebanyak KK (74,2 %). Berbagai upaya yang dilakukan pada tahun 2013 untuk meningkatkan kepemilikan maupun pemanfaatan sarana sanitasi sehat adah melui penyuluhan, pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi melui pemicuan Sanitasi Tot Berbasis Masyarakat di 30 desa dan pemberian stimulan untuk pembuatan percontohan sarana sanitasi di wilayah binaan dan desa resiko tinggi sanitasi. Stimulan percontohan sarana sanitasi dasar diberikan tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga di institusi pendidikan (sekolah) sebanyak 7 sekolah berupa sarsandas sekolah (pembuatan wc sekolah 2 pintu) dan percontohan sarana CTPS (cuci tangan pakai sabun). Rumah sehat adah rumah yang memiliki sarana sanitasi dasar meliputi jamban/wc, sarana air bersih, tempat sampah dan sarana pembuangan air limbah, cukup ventilasi dan pencahayaan, bebas dari serangga dan binatang penular penyakit serta ada pemanfaatan pekarangan sebagai ruang terbuka hijau. Hasil Inspeksi Sanitasi (IS) rumah pada tahun 2013 di 43 Puskesmas di Kabupaten Tangerang, didapatkan hasil sebagai berikut : rumah yang diperiksa sebanyak rumah, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan sebanyak rumah (71,63 %). Jumlah rumah sehat meningkat 8,93% bila dibandingkan dengan hasil inspeksi sanitasi tahun 2012, demikian juga dengan jumlah rumah yang diperiksa. Hasil inspeksi sanitasi rumah tahun 2012 dari rumah yang diperiksa, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan sebanyak (62,7%). Dari hasil inspeksi sanitasi, permasahan yang menyebabkan rumah tidak sehat adah kuitas sarana sanitasi di rumah tersebut yang tidak memenuhi syarat. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan kuitas rumah menjadi rumah sehat,

26 diantaranya melui penyuluhan, pemicuan STBM, pemberian stimulan untuk pembuatan sarana sanitasi, pembuatan percontohan rumah sehat bekerjasama dengan SKPD terkait. Melihat pencapaian tahun 2013 maka upaya penyuluhan terhadap masyarakat tentang rumah sehat sehingga masyarakat dapat meningkatkan kuitas lingkungan rumahnya dan memiliki rumah yang sehat masih perlu ditingkatkan. Dam rangka meningkatkan Rumah Tangga ber-phbs (Pola Hidup Bersih dan Sehat), Pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan pemantauan terhadap rumah tangga dari rumah tangga yang ada, didapatkan rumah tangga atau 46,61% yang dapat dikategorikan sebagai rumah tangga sehat di Kabupaten Tangerang. Tabel 2.11 Capaian PHBS di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 No Desa/Kel Rumah Tangga Rumah Tangga yang Capaian % dipantau PHBS RT ,6 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013 Pasangan Usia Subur (PUS) adah pasangan suami istri yang masih berpotensi untuk mempunyai. Banyaknya jumlah PUS pada suatu daerah menandakan bahwa pertambahan penduduk akan tidak terkendi apabila pemerintah tidak menjankan program KB secara lebih intensif. Berikut adah data PUS di Kabupaten Tangerang pada tahun Tabel 2.12 Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur Per Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 No. Kecamatan Peserta KB Aktif Pasangan Usia Subur (PUS) Persentase (%) 1 Cisoka 26,503 18, Solear 16,424 13, Tigaraksa 17,052 25, Jambe 7,105 10, Cikupa 9,299 40, Panongan 9,109 11, Curug 11,220 31, Kelapa Dua 21,163 27, Legok 6,187 25, Pagedangan 11,997 24, Cisauk 6,468 11, Pasar Kemis 31,372 44, Sindang Jaya 13,918 14, Baraja 12,406 25, Jayanti 8,697 13, Sukamulya 8,713 15, Kresek 7,651 16, Gunung Ker 24,103 14, Kronjo 21,229 14, Mekar Baru 18,166 9, Mauk 19,729 18, Kemiri 17,739 10,

27 23 Sukadiri 15,606 13, Rajeg 7,693 31, Sepatan 9,874 21, Sepatan Timur 14,031 22, Pakuhaji 8,838 25, Teluknaga 9,112 36, Kosambi 16,161 28, Jumlah 407, , Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013 J. PEKERJAAN UMUM Jaringan jan merupakan bagian dari sarana terpenting dam sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jan di Kabupaten Tangerang saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara ami berkembang dengan pesat. Tingkat kepadatan jan perhektar tertinggi di Kabupaten Tangerang berada di wilayah bagian tengah dan selatan, sedangkan jangkauan pelayanan jan di wilayah utara yang perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan wilayah selatan. Tabel 2.13 Panjang Jan Berdasarkan Kelas di Kabupaten Tangerang Tahun No. Status Jan Panjang (Km) N 27,93 27,93 27,93 2 Provinsi 114,2 114,2 114,2 3 Kabupaten 992,61 992,61 992,61 4 Jan Tol 26,5 26,5 26,5 JUMLAH 1.134, , ,94 Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014 Keadaan jan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik kuantitasnya maupun kuitasnya. Jaringan jan yang ada di Kabupaten Tangerang kondisi tahun 2013 terdiri dari Jan N sepanjang 27,93 Km dengan satu (1) ruas, Jan Provinsi sepanjang 114,2 Km, dan Jan Kabupaten sepanjang 992,61 Km. Jaringan jan Kabupaten pada tahun 2012 dengan tipe perkerasan meliputi Asp sekitar 411,24 Km berkurang di tahun 2013 menjadi 338,79 Km, jan dengan perkerasan Beton di tahun 2012 sekitar 572,22 Km meningkat menjadi 643,36 Km pada tahun 2013 ini menunjukkan bahwa perubahan perkerasan pada kurun tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 jan-jan di Kabupaten Tangerang berubah dari perkerasan asp menjadi perkerasan oleh Beton. Tabel 2.14 Kondisi Jan Berdasarkan Perkerasan Jan di Kabupaten Tangerang Tahun

28 No. Perkerasan Panjang (Km) Jan Asp Betonisasi JUMLAH Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014 Tabel 2.15 Panjang Jan Berdasarkan Kondisi Jan di Kabupaten Tangerang Tahun No. Kondisi Jan Panjang (Km) Baik 407,3 431,47 467,01 668,16 716,01 2 Sedang 184,95 142,58 140,24 119,38 117,88 3 Rusak 200,01 188,04 177,71 101,55 81,45 4 Rusak Berat 198,36 227,53 207,65 103,52 77,27 JUMLAH 990,62 989,62 992,61 992,61 992,61 Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014 Pada tahun 2013, Jaringan jan berdasarkan fungsi jan tercatat jan Arteri sepanjang 27,93 Km, jan Kolektor sepanjang 114,2 Km dan jan Lok sepanjang 992,61 Km. Kondisi jan tersebut pada umumnya dam kondisi Baik mencapai 716,01 Km, Sedang 117,88 Km dan Rusak mencapai 81,45 Km dan Rusak Berat sekitar 77,27 Km, sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013 telah terjadi perubahan yang sangat signifikan dari kondisi rusak berat menjadi baik. Kondisi jan di Kabupaten Tangerang berdasarkan status jan berdasarkan SK Bupati No. 761/2011, ditetapkan Jan Strategis dengan panjang 279,55 Km (28,16%), dengan ruas sebanyak 50 dan Jan Lintas Umum sepanjang 713,06 Km (71,84%) dengan jumlah ruas sebanyak 251 ruas. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana jan di Kabupaten Tangerang lihat Rencana Jaringan Jan Kabupaten Tangerang. Grafik 2.11 Persentase Kondisi jan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013 Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2013

29 Jembatan merupakan sah satu sarana transportasi yang tidak kah pentingnya dam menunjang aktifitas masyarakat. Pada tahun 2013, panjang jembatan mencapai 2.164,1 Km dengan jumlah jembatan mencapai 267 buah, prasarana irigasi pengairan teknis sekunder mencapai Km. Infrastruktur irigasi yang ada di Kabupaten Tangerang meliputi Suran Induk, Suran Sekunder, dan Suran Tersier, dengan luas irigasi seluruhnya mencapai m 2 dengan kondisi irigasi yang baik sekitar m 2. Suran Induk diantaranya Irigasi Cisadane, Irigasi Cidurian, dan Irigasi Garukgak. Irigasi Cisadane luasnya mencapai 17,929 Ha dengan panjang suran Km meliputi suran induk 3 suran, suran sekunder 25 suran, dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 157 unit. Irigasi Cidurian memiliki luas Ha dengan panjang suran mencapai Km terdiri dari suran induk 1 suran, suran sekunder 17 suran dilengkapi bangunan air sekitar 141 unit. Irigasi Garukgak mencapai Ha mempunyai panjang suran sekitar Km terdiri dari suran induk 1 suran, dan suran sekunder 7 suran dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 329 unit. K. Perumahan Perumahan merupakan kebutuhan primer yang merupakan prioritas utama bagi sebuah keluarga. Rumah yang sehat merupakan sah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Rumah juga merupakan sah satu bangunan tempat tingg yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif. Hampir 93 persen dari tot rumahtangga di Kabupaten Tangerang sudah memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan hampir 90 persen beratap genteng/beton dan berdinding tembok. Bahan bakar utama untuk memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari 85 persen dan sumber penerangan dari listrik PLN sebesar 99,78 persen dan Non PLN sebesar 0,22 persen. Sedangkan penggunaan fasilitas air minum sendiri mencapai 66,69 persen, fasilitas bersama sebesar 26,10 persen, fasilitas umum sebesar 6,06 persen dan sisanya tidak ada fasilitas sebesar 1,15 persen.

30 Tabel 2.16 Statistik Perumahan Kabupaten Tangerang Tahun 2013 Uraian Persentase Rumah tangga dengan rumah milik sendiri 78,16 Rumah tangga menurut kuitas perumahan Lantai bukan tanah 92,88 Atap genteng/beton 87,98 Dinding tembok 88,76 Tempat pembuangan akhir tangki/spal 71,28 Bahan bakar utama memasak/gaselpiji 85,17 Sumber penerangan listrik PLN 99,78 Penggunaan fasilitas air minum sendiri 66,69 Sumber : Statda Kabupaten Tangerang, 2014 Bila dilihat dari Tempat Pembuangan Akhir, lebih dari 70 persen rumahtangga di Tangerang sudah menggunakan Tangki/SPAL, lebih dari 16 persennya di kolam/sawah, hampir 4 persennya di lubang tanah, berikutnya adah pantai/kebun sebesar hampir 3 persen dan sisanya 1 persen lebih berada di lainnya. Dam rangka menyediakan rumah yang layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada aw tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Tangerang meluncurkan GEBRAK PAKUMIS (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan Miskin). Dam program tersebut Pemerintah Daerah meningkatkan kuitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebanyak 523 rumah. Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan program tersebut adah Kecamatan Kresek, Jayanti, Sukamulya, Rajeg, Mekarbaru dan Pakuhaji. Pada pertengahan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Tangerang kembi menggulirkan program tersebut dengan jumlah rumah yang ditangani sebanyak 529 rumah di Kecamatan Mauk, Sindang Jaya, Sukadiri, Sukamulya, Cisoka, Teluknaga, Gunung Ker dan Kresek. Memasuki aw tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembi program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung Ker, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka, Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Baraja Dan Kronjo. Pada tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembi program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung Ker, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka, Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Baraja Dan Kronjo.Dari data tersebut diatas dapat di lihat pada table berikut ini :

31 Tabel 2.17 Gebrak Pakumis Tahun No Tahun Target Gebrak Pakumis Reisasi Gebrak Pakumis unit rumah 529 unit rumah unit rumah 800 unit rumah unit rumah 1041 unit rumah * unit rumah Sumber Bappeda Kabupaten TangerangTahun 2014 L. PENATAAN RUANG Dam konsep tata ruang Jabodetabek Punjur, Kabupaten Tangerang berfungsi sebagai wilayah penyangga (buffer area) DKI Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga antara lain untuk menghindari tumbuhnya Jakarta menjadi kota primer yang membawa dampak berbagai efisiensi. Sebagai akibat Perkembangan penduduk yang cepat serta melimpahnya kegiatan industri dan permukiman ke Wilayah Kabupaten Tangerang maka banyak terjadi pergeseran lahan. Berihnya fungsi lahan, perlu mendapatkan perhatian dam h keseimbangan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya serta aspek kesesuaian lahan. Penggunaan lahan di Kabupaten Tangerang saat ini, meliputi penggunaan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya. Penggunaan lahan untuk kawasan lindung, meliputi sempadan pantai, danau/situ, dan sempadan sungai. Sedangkan penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya, meliputi perumahan, perkampungan, perdagangan dan jasa, zona industri, kawasan industri, pertanian irigasi teknis, pertanian tadah hujan, perkebunan, kebun campuran, tegan, perikanan (tambak), hutan, dan lain-lain. Penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu penggunaan untuk kegiatan terbangun dan kegiatan tidak terbangun. Penggunaan lahan terbangun, meliputi penggunaan untuk perumahan, perkampungan, zona industri, kawasan industri, perusahaan dan perdagangan, serta jasa. Luas lahan terbangun di Kabupaten Tangerang sebesar Ha (27,71 %) dan untuk lahan non terbangun sebesar ,29 Ha (72,29 %) umumnya berupa lahan pertanian dan tanah kosong (padang golf) sisanya untuk lain-lain, seperti jan, sungai, lapangan olah raga, kuburan, RTH, dan taman. Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang berguna untuk mengoptimkan tata ruang, demi kelestarian lingkungan dan memanfaatkan sumber daya am dengan sumber daya buatan agar

32 dapat tercapai tingkat kemakmuran yang selaras dengan aspek sosi budaya secara efisien, meningkatkan kuitas sumber daya lingkungan hidup secara berkelanjutan, terkendinya pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukan yang diarahkan pada kawasan hutan lindung, kawasan hutan bakau dipantai utara dan kawasan budidaya non pertanian. Dam Penyusunan Perencanaan Tata Ruang dilakukan dengan Penyusunan Kebijakan penyusunan Tata Ruang Wilayah, Penetapan Kebijakan RDTRK, RTRK dan RTBL, Sosiisasi Peraturan Perundangan Tata Ruang, Penyusunan Rencana Detail & Teknis Tata Ruang Kawasan, Penyusunan Rancangan Perda RTRW, Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dam perencanaan tata ruang sebagai upaya untuk perencanaan tata ruang kearah yang lebih tertata dengan disusunnya lebih banyak produk perencanaan tata ruang. Pengendian Pemanfaatan Ruang yang menunjukkan tren positif dimana pada tahun 2012 jumlah angka pelanggaran sebesar 8% menurun menjadi 5 % pada tahun H ini berkaitan dengan kesadaran dan peran serta masyarakat dam pengendian Pemanfatan ruang, pengawasan pemanfaata ruang dan koordinasi dan fasilitasi pengendian pemanfaatan ruang yang lebih baik. Prosentase ketaatan terhadap RTRW berhasil ditingkatkan dengan angka yang menunjukan pada Tahun 2011 sebesar 85%, Tahun 2012 sebesar 90% dan Tahun 2013 sebesar 95% melui kegiatan Penyusunan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang, penyusunan norma, standard dan kriteria pemanfaatan ruang penyusunan kebijakan pemantauan pengendian koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemanfaatan ruang lintas kab/kota. II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. Pendidikan Penyelenggaraan Urusan Pendidikan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (85.64%) dan reisasi fisik sebesar 88,93 % yang dijabarkan dam 7 program dan 165 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pendidikan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut:

33 a. Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (83,89%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya anak peserta didik di wilayah Kecamatan 1 Paket; Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD 200 Org; Meningkatnya pemahaman pengelola 56 PAUD dan pengembangan data dan informasi PAUD 100 Orang; Bertambahnya jumlah tenaga PAUD yang mengerti model dan metode pembelajaran PAUD 200 pengelola; Meningkatnya kemampuan dan keterampilan anak usia dini 135 peserta; Terpilihnya tenaga pengelola dan tenaga pendidik PAUD-NI Tingkat Kab. Tangerang untuk mewakili Kab. Tangerang di Apresiasi Tingkat Provinsi Banten 15 Orang; Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar Pengelola Pusat PAUD di Kabupaten Tangerang 100 Pengelola; Terselenggaranya kegiatan kreatifitas peserta didik 1500 orang. b. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,14 %) dan reisasi fisik sebesar 87,81 % yang dijabarkan dam 58 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terbangunnya ruang kelas SD sebanyak 210 unit dan ruang kelas SMP 78 unit (13 USB); Tersedianya ruang guru sebanyak 5 Unit; Tersedianya lapangan upacara dan fasilitas parkir sebanyak 43 sekolah; Terbangunnya Pemagaran dan Penataan sekolah sebanyak 44 sekolah; Tersedianya perpustakaan, UKS, laboratorium 6 Unit; Tersedianya Mebeleuir sekolah sebanyak 9 SMP dan 14 SD; Tersediannya Kender Pendidikan untuk Semua jenjang Pendidikan Sekolah TK, SD, SMP. SMA, SMK; Terpilihnya peserta juara Lomojari SMP tingkat kabupaten untuk ke tingkat provinsi sebanyak 8 Orang;

34 tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sanitasi sekolah pada jenjang SD 89, SMP 52, SMA 26 dan SMK 173 Sekolah; Adanya Peningkatan Kreativitas dan Kemandirian Siswa di Bidang Pendidikan Kepramukaan; Terlaksananya Implementasi Kurikulum 2013 untuk pengembangan kompetensi pembelajaran dikelas; Terakreditasinya SMP Negeri dan Swasta; Terwujudnya penghargaan kepada siswa berprestasi SMP; Meningkatnya pemahaman pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan ujian n 2014 sebanyak 200 Orang; Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SMP yang akan mewakili ke tingkat provinsi sebanyak 25 Peserta; Tenaga Pendidik Mampu Mengimplementasikan pembelajaran dengan metode metode yang kreatif; Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mampu mengembangkan program penyusuna Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan dapat mengimplementasikan kurikulum acuan baru 2013; Terlatihnya Peserta Atlet O2SN dam rangka Lomba Tingkat Provinsi; Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SD yang akan mewakili ke tingkat provinsi sebanyak 57 Siswa; Terselenggaranya Ujian N; Tenaga Kompetensi Tenaga Kependidikan dam menyusun Silabus dan RPP sekolah; Adanya peningkatan mutu serta terpilihnya Guru, Kepa Sekolah dan Pengawas Sekolah yang berdedikasi dam mencapai tujuan pendidikan yg berkuitas. c. Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.71%) dan reisasi fisik sebesar 97,22 % yang dijabarkan dam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya kebutuhan sekolah menengah atas di 5 Sekolah. Terpenuhinya kebutuhan ruang guru sekolah di 4 Sekolah. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah di 2 Sekolah. Tercapainya Pembangunan Lab Sekolah sebanyak 1 Sekolah. Terlaksananya pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah sebanyak 1Paket.

35 Tersedianya laboratorium komputer SMAN 16 Tangerang sebanyak 1 Lok. Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah sebanyak 10 Sekolah. Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parker sebanyak 3 Paket. Terlaksananya Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir sebanyak 2 Paket. Tertatannya Haman Kantor dan Sekolah yang memadai sebanyak 2 Paket. Tertatanya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket. Terbangunya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket. Terlaksananya kegiatan Pemagaran SMUN 1 Kronjo sebanyak 1 Kegiatan. Terlaksananya Pemagaran SMUN 12 sebanyak 1 paket. Tersedianya Pembangunan Pemagaran SMUN 12 seabnyak 1 paket. Pembangunan ruang ibadah sebanyak 1 Sekolah. Terpenuhinya kebutuhan perpustakaan sekolah sebanyak 2 Sekolah. Tersedianya Perlengkapan Sekolah sebanyak 2 paket. Terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan kurikulum SMA dan SMK sebanyak 260 Orang. Terlaksananya Kegiatan Penyelenggaraan Ujian N Paket C setara SMA/MA sebanyak Peserta. Tercapainya Kegiatan Penyebarluasan dan Sosiisasi berbagai informasi pendidikan menengah sebanyak 130 Peserta. Terlaksananya kegiatan akreditasi sekolah menengah SMA/SMK sebanyak 250 sekolah. Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan ujian sebanyak. Tersedianya kegiatan pembinaan PPDB dan MOS sebanyak 38 orang Kepa Sekolah SMA dan SMK dan 125 Orang Pengurus OSIS. Terlaksananya kegiatan pengembangan prestasi bidang sains dan penelitian melui olimpiade sains (OS), Olimpiade Sains Terapan (OST) dan Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) sebanyak 850 Osk. Terpilihnya siswa SMA dan SMK terbaik yang memiliki wawasan keislaman dan kecintaan terhadap seni yang bernuansa islami sebanyak 150 Orang. Tersedianya siswa SMA dan SMK yang memiliki vok menjahit garment dan sepatu sebanyak 200 Orang. Terlaksananya kegiatan pembinaan berkelanjutan siswa berprestasi melui pemberian beasiswa berprestasi sebanyak 300 0rang.

36 Tersedianya siswa yang memperoleh pembinaan berkelanjutan menerima beasiswa prestasi sebanyak 150 Orang. Terlaksananya kegiatan peningkatan prestasi bidang seni dan olahraga melui FLS2 dan O2S sebanyak 800 Orang. Terpilihnya siswa SMA dan SMK yang memiliki prestasi dam bidang seni dan olahraga sebanyak 150 orang. Terlaksananya kegiatan pembinaan dan penertiban siswa SMA dan SMK sebanyak 175 ki. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa Melui Pendidikan Kepramukaan Siswa SD/SMP sebanyak 50 orang. Terlaksananya penyusunan peraturan Bupati tentang Bosda sebanyak 1 Item. Terlaksananya pembangunan sekolah menengah atas (SMA) dengan pembiayaan dana okasi khusus sebanyak 55 paket. Terlaksananya pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan pembiayaan dana okasi khusus sebanyak 106 paket. Tersedianya mebeulair di 2 sekolah. Meningkatnya sarana prasarana di 2 sekolah. Tersedianya mebeulair di sekolah menengah atas (SMA) di 3 Sekolah. Meningkatnya sarana prasarana sekolah sebanyak 3 Paket. Terlaksanya survey monitoring dan pelaksanaan DAK SMA sebanyak 1 Paket. Terlaksananya monitoring pelaksanaan kegiatan DAK tingkat kejuruan sebanyak 1 paket Terpilihnya kelompok siswa terbaik tingkat Kabupaten Tangerang dam LCC 4 (empat) Pilar KBB dan Cercas Cermat Pancasila serta terpilihnya siswa yang memiliki keterampilan berbahasa sebanyak 20 kelompok. Meningkatnya pengetahuan siswa akan 4 pilar kebangsaan dan Kebahasaan sebanyak 4 Regu dan 2 tingkat. Meningkatnya Kemampuan Siswa/i di Kecamatan Mekar Baru sebanyak 40 Peserta. Tersedianya siswa SMA dan SMK yang dapat menyelesaikan pendidikan menengah dan meningkatkan prestasinya sebanyak Siswa. Tersedianya Wakasek Kesiswaan SMA dan SMK yang memahami tujuan dan prinsip pengelolaan bantuan oper sekolah program PMU dengan capaian 135 waksek kesiswaan. Terlaksananya kegiatan kompetensi prestasi siswa SMP/SMA/SMK Liga Pendidikan Indonesia (LPI) sebanyak 32 Tim.

37 Perumusan dan penyusunan juklak dan juknis kartu pintar sebanyak 1 Paket. Meningkatnya pemahaman tentang program kartu pintar sebanyak 500 Orang. Meningkatnya kinerja guru dan untuk memotivasi, dedikasi, loyitas, dan profesionisme guru sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan sebagai SDM yang berkuitas, produktif dan kompetitif. d. Pendidikan Non Form Pendidikan Non Form mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.18%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya angka melek huruf di Kabupaten Tangerang sebanyak Kegiatan. Pencari kerja dapat berwirausaha dan/atau dapat bekerja pada dunia usaha dan industri sesuai peluang kerja dan pasar kerja sebanyak 50 Orang Adanya data dan informasi lembaga Pendidikan Nonform yang akurat dan efisien di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kegiatan. Meningkatnya Keterampilan dan Keahlian Anak/Pemuda Putus Sekolah dam Nata Dikoko sebanyak 30 Orang. Meningkatnya keterampilan anak putus sekolah dam perbengkelan sebanyak 40 Orang. Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di Kecamatan Legok sebanyak 170 Orang. Terlatihnya Tenaga Perbengkelan sebanyak 70 Orang. Meningkatnya keterampilan pemuda putus sekolah sebanyak 145 peserta. Meningkatnya Pembinaan Ketrampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah dam Pelatihan Pangkas Rambut sebanyak 40 orang. Meningkatnya ketarampilan pemuda putus sekolah dam bidang las listrik sebanyak 50 Orang. Meningkatnya Keterampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah sebanyak 53 orang. Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di Kecamatan Jambe sebanyak 100 Orang. Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah dam bidang pembuatan sampho mobil/motor sebanyak 64 Orang.

38 Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di Kecamatan Kemiri sebanyak 70 orang. Meningkatnya Keterampilan Menjahit bagi anak/pemuda putus sekolah 40 Orang. Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di Kecamatan Sindang jaya sebanyak 14 Orang. Meningkatnya Pengetahuan Anak/Pemuda Putus Sekolah tentang potong rambut sebanyak 73 Peserta. Terlaksanannya Pelatihan Las Listrik sebanyak 80 orang. Bertambah terampilnya peserta Pelatihan sebanyak 40 Orang. Meningkatnya layanan pendidikan melui program terpadu P2WKSS sebanyak 3 Lembaga. Meningkatnya pemahaman tentang kurikulum dan problematika anak sebanyak 200 Orang. Terlaksananya kegiatan pengembangan taman bacaan masyarakat dan tutor kunjung sebanyak 1 Kegiatan. Terlatihnya Pengelola PKBM dan Tutor KF, Paket A, B dan C sebanyak 100 orang. Terseleksinya tutor dan warga belajar program KF, Paket A, B dan C untuk mewakili Kabupaten Tangerang di lomba keteladanan tingkat provinsi sebanyak 200 orang. Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelola Lembaga Kursus dan Instruktur Kursus sebanyak 100 Orang. e. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (36.25 %) dan reisasi fisik sebesar 44,19 % yang dijabarkan dam 20 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersosiisasikannya Mekanisme Perekrutan Con Peserta Sertifikasi Pendidik Tahun 2014 sebanyak 850 Guru. Terlaksananya Kegiatan Evuasi Kinerja dan PAK Guru Sekolah Dasar (SD) sebanyak 391 orang. Meningkatnya mutu guru untuk memenuhi harapan peningkatan mutu pelajaran dan mutu pendidikan sebanyak 160 orang. Pemetaan Guru PNS dan Jumlah guru bidang study di SMA dan SMK di 256 sekolah. Terlaksananya Penyuran TPG dan Pengendian guru penerima TPG sebanyak guru.

39 Terciptanya pembinaan guru PNS pada jenjang SMA dan SMK yg dilakukan berdasarkan Sistem Prastasi Kerja dan Sistem Karier yang dititik beratkan pada Sistem Prestasi Kerja sebanyak 701 guru. Meningkatnya kemampuan dan kemahiran guru dam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang pemerataan mutu pendidikan sebanyak 160 orang. Terkendinya data siswa baru selama 1 tahun. Terlaksannanya Kegiatan Fasilitasi Kelompok Kerja Guru Sekolah Dasar sebanyak 319 orang. Terlaksananya Kegiatan Pemetaan Guru Sekolah Dasar sebanyak 622 guru. Terlaksananya Pemberian Bea Siswa bagi Tenaga Pendidik/Guru Jenjang Pendidikan S2 sebanyak 35 orang. Peningkatan mutu kompetensi profesionisme guru dam perencanaan,pelaksanaan,dan pengujian/evuasi pembelajaran dikelas sebanyak 200 guru. Terlaksananya pemetaan guru smpn, dan terkelolanya data PTK di SMPS sebanyak 310 Sekolah. Terlaksananya Sosiisasi dan evuasi kinerja dan PK guru SMP sebanyak Guru. Terlaksananya induksi untuk guru pemula dan pelatihan peyusunan perangkat pembelajaran untuk guru SMP. f. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.26 %) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya bangunan taman bacaan/perpustakaan di Kecamatan Cisauk sebanyak 1 desa, dan 24 pekerjaan. g. Manajemen Pelayanan Pendidikan Manajemen Pelayanan Pendidikan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (82.32%) dan reisasi fisik sebesar 95,56% yang dijabarkan dam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya kegiatan Pembinaan Komite SMP. Pemeliharaan gedung kantor UPT Pendidikan di 29 kecamatan sebanyak 29 paket.

40 Pemeliharaan gedung kantor UPT - SKB Pendidikan sebanyak 1 paket di Kecamatan Tigaraksa. Penyediaan peratan dan perlengkapan kantor sebanyak 87 item di 27 UPT Pendidikan. penyediaan peratan dan perlengkapan kantor UPT SKB sebanyak 3 item di UPT SKB Pendidikan Tersedianya layanan administrasi di 29 UPT Pendidikan selama 1 tahun. Tersedianya layanan administrasi di UPT SKB Pendidikan selama 1 tahun. Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan Gugus SMP sebanyak 735 orang. Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan tenaga operator data pendidikan sebanyak 200 orang. Meningkatnya sumberdaya operator data pendidikan sebanyak 200 orang. Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan dan Penilaian Kinerja Gugus Tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 590 Peserta. Meningkatnya tertib adminitsrasi dan pemahaman guru SMA dan SMK akan peraturan perundang-undangan kepegawaian sebanyak 220 orang. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan pendidikan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pendidikan Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Layanan Pendidikan Anak Usia Dini Terbangunnya RKB sekolah Tersedianya sarana sanitasi sekolah 46,74% 42,46% 90,84 RKB SD 681 dan SMP Sarana Sanitas i RKB SD 210 dan SMP 78 (DAK SD 162, SMP 120, SMA 45, SMK 89, BLOCK GRAND SMA 18, SMK 21) 262 Unit (SD 90, SMP 104,SMA/ SMK 68) 79,17 104,80 Dinas Pendidikan Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya

41 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 92,27% 92,64% 100,4 Dinas Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 77,48% 78,76% 101,65 Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah (AP) SD/MI 0,07% 0,05% 140,00 Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah (AP) SMP/MTs 0,16% 0,17% 94,12 Dinas Pendidikan Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTS 94,48% 99,36% 105,17 Dinas Pendidikan Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 90,21% 86,94% 96,38 Dinas Pendidikan 3 Pendidikan Menengah Rasio Sekolah yang menerapkan Penambahan Kemampuan Baca/Tulis Al- Quran (muatan lok) pada jenjang SD/SMP/SMA/SM K Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Pak et C 30,00% 39,73% 132,43% 69% 60,43% 87,58 Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Pak et C 57% 55,28% 96,98 Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah (AP) SMA/SMK/MA 0,33% 0,31% 106,45 Dinas Pendidikan Jumlah Siswa Penerima Bantuan Biaya Pendidikan bagi Siswa Miskin Jenjang SMA/MA/SMK ,20 Dinas Pendidikan Meningkatnya jumlah siswa yang mendapat beasiswa pendidikan Siswa siswa 117,74 Dinas Pendidikan 4 Pendidikan Non Form Penduduk Usia >15 Tahun Melek Huruf (tidak buta aksara) 90% 99,51% 110,57 Dinas Pendidikan 5 Penngkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidika n Guru Yang Memenuhi Kuifikasi S1/D-IV (Guru Layak/ GL) Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun % 82,69% 119,84 Dinas Pendidikan Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 a. Ketersediaan layanan paud yang berkuitas masih rendah/terbatas

42 b. Kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar sembilan tahun bermutu belum sepenuhnya dapat diwujudkan c. Kemampuan membaca dan menulis quran masih rendah d. Belum memadainya sarpras penunjang pembelajaran baik secara fisik maupun mutu e. Rendahnya kuifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang profesion Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 a. Meningkatkan layanan paud melui pengembangan program yang berkuitas berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Usia Dini. b. Meningkatkan pemenuhan ketercapaian standar n pendidikan dan pemenuhan standar pelayanan minim pendidikan. c. Menjadikan Baca Tulis Al Quran sebagai muatan lok disekolah. d. Meningkatkan layanan pendidikan dasar dan menengah dengan pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru, ruang belajar lainnya dan pembangunan unit sekolah baru (USB) serta peningkatan mutu penunjang pendidikan. e. Pengembangan program diklat sesuai dengan kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan 2. Kesehatan Penyelenggaraan Urusan Kesehatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (72.89 %) dan reisasi fisik sebesar 77,15 % yang dijabarkan dam 17 program dan 154 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang,, Rumah Sakit Umum Daerah Baraja dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kesehatan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Obat dan Perbekan Kesehatan Obat dan Perbekan Kesehatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (69.73%) dan reisasi fisik sebesar 70,40 % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya Persediaan Obat di Puskesmas; Persentase penggunaan obat r di Puskesmas; Persentase sarana farmasi yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan;

43 Terdistribusinya obat, vaksin dan perbekan kesehatan ; Terjaminnya mutu obat; Terpenuhinya Persediaan Bahan Kimia dan Bahan Habos Pakai di Puskesmas; Terpenuhinya persediaan Obat Di Puskesmas; Terjaminnya kuitas obat, vaksin dan perbekan kesehatan di UPT Gudang Farmasi. b. Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Masyarakat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.24%) dan reisasi fisik sebesar 99,09 % yang dijabarkan dam 54 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlayaninya Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya di 43 Puskesmas; Terpenuhinya Kebutuhan Alat Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya di 43 Puskesmas; Meningkatnya sarana dan prasarana PKM ; Terpenuhinya Kader Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah sebanyak 110 orang Terbitnya buku profil Dinkes dan Puskesmas; Tersedianya data akurat dan tepat waktu; Terlaksananya pengembangan sistem pelaporan ; Meningkatnya pemahaman akan pentingnya masah kesehatan untuk 60 orang; Meningkatnya pengetahuan SDM dam membangun lingkungan yang sehat; Meningkatnya Pelayanan dan Penanggulangan Masah Kesehatan di 43 Puskesmas; Cakupan penyehatan rumah di desa dgn resiko sanitasi; Jumlah desa yang melaksanakan pemicuan STBM di 60 Desa; Tesedianya sarana sanitasi di sekolah; Meningkatya Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan di 7 Kelurahan dan Desa; Meningkatkan kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di 11 kantor; Terbinanya Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan 24 Kader/Orang; Terwujudnya keluarga sehat dan sejahtera; Meningkatnya taraf kesehatan keluarga dan terjaganya kebersihan lingkungan masyarakat 80 Orang;

44 Adanya sumur yang diperbaiki 150 unit; Adanya IPAL puskesmas 5 puskesmas; Tercapainya akses air minum; Rumah Tangga Sehat 30 KK; Keluarga Sadar Gizi 60 KK; keluarga sadar Gizi 30 KK; Keluarga Sadar Gizi 90 KK; Meningkatkan Kunjungan Bita ke Posyandu; Meningkatkan cakupan KIA dan Anak; Terseleksinya Duta Jambore Sanitasi sebanyak 10 orang Terlaksananya layanan rujukan pasien. c. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.85 %) dan reisasi fisik sebesar 90,85% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya pengetahuan siswa SD dan SLTP tentang Napza, rokok dan HIV/AIDS Orang; Berfungsinya klinik berhenti merokok; Terbentuk tim fasilitator kampanyye ABAT (aku bangga aku tahu) dam pencegahan HIV/AIDS; Terpilihnya Posyandu, Kader Posyandu, Desa/Kel terbaik dan Desa serta kelurahan Ber-PHBS 3 Posyandu Kabupaten Tangerang berhasil medapatkan penghargaan Wiwerda tingkat Provinsi Banten d. Perbaikan Gizi Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.41%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Anak Sekolah, Ibu Hamil KEK dan Bita gizi buruk mendapat PMT ; Petugas terlatih Penguatan Penanganan Kasus Gizi Buruk, Antrop dengan WHO 2005 dan Surveilance Gizi Buruk berbasis online; Fasilitator terlatih PD.

45 e. Pengembangan Lingkungan Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.83%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Prosentase penduduk yg menggunakan jamban sehat; Jumlah desa yg melaksanakan pemicuan STBM sebanyak 60 Desa. f. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (89.35%) dan reisasi fisik sebesar 92,20 % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tertanganinya fokus DBD; Tersedianya bahan fogging; Tersedianya layanan Rehidrasi or dini anak di sekolah di 25 Sekolah; Tersedianya data hasil TAS 60 SD; Tercapainya desa UCI; Tersedianya Data Resiko Kasus PD3I 43 Puskesmas. g. Standarisasi Pelayanan Kesehatan Standarisasi Pelayanan Kesehatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya aspek legitas sarana pelayanan kesehatan swasta. h. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Peayanan Kesehatan Penduduk Miskin mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.71%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya khitanan mas; Tersedianya Mobil Kesehatan untuk masyarakat sebanyak 2 unit.

46 i. pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91.02%) dan reisasi fisik sebesar 96,66 % yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tewujudnya pembangunan 4 Puskesmas di Kabupaten Tangerang; Peningkatan 6 Puskesmas menjadi Puskesmas Poned; Tersedianya Penambahan Ruangan Sarana Puskesmas di 5 puskesmas; Terbangunnya Paving Blok dan Pemagaran Puskesmas sebanyak 2 Paket Tersedianya 2 puskesmas pembantu ; Tersedianya kendaraan ambulance untuk Puskesmas 8 Unit; Tersedianya sarana dan prasarana Puskesmas: meubelair, kes, komputer, dll Tersedianya sarana dan prasarana 47 Posyandu; Tersedianya Plang Posyandu dan Plang Data Posyandu sebanyak 40 Buah Plang; Peningkatan pelayanan kesehatan j. pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (52.77%) dan reisasi fisik sebesar 58,99 % yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya Pembangunan Rumah Sakit Pantura; Tersedianya sarana dan prasarana gudang farmasi yang memenuhi syarat; Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat; Terbangunya Gedung Sarana RS; Dimanfaatkannya at kesehatan untuk pelayanan di RSUT sebanyak 36 unit; Terpenuhinya kebutuhan at-at kesehatan RSUD Baraja; Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan RSUD Baraja; Terselenggaranya pelayanan rumah tangga rumah sakit baraja

47 Terselenggaranya peningkatan pelayanan yang ditunjang dengan sarana yang memadai; Terwujudnya peningkatan Ketepatan diagnosa penyakit. k. pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.03%) dan reisasi fisik sebesar 96,75% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Sarana dan Prasarana RS; Pengelolaan limbah secara terpadu mencegah penyebaran dan penularan penyakit; Terselenggaranya pelayanan kesehatan dengan sarana kesehatan yang memadai l. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (89.38%) dan reisasi fisik sebesar 92,07 % yang dijabarkan dam 47 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya pengetahuan masyarakat usia tahun tentang HIV AIDS (anak sekolah, kelompok risti, karyawan perusahaan); Meningkatnya pelayanan kesehatan Maskin/Tidak mampu; tentang Jaminan Kesehatan Meningkatnya pengetahuan Maskin/masyarakat tidak mampu; Meningkatnya kompetensi petugas di 43 Puskesmas dam penanggulangan penyakit menular (TB); Meningkatnya pelayanan kesehatan peserta Kartu Sehat di wilayah Kabupaten Tangerang. Terbangunnya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) melui cl center 119 m. peningkatan pelayanan kesehatan anak bita peningkatan pelayanan kesehatan anak bita mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.69%) dan reisasi fisik sebesar 92,69% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain:

48 Tercapainya cakupan pelayanan tumbuh kembang bita. Terbangunnya Sistem Imformasi Rujukan SI JARI EMAS n. peningkatan pelayanan kesehatan lansia peningkatan pelayanan kesehatan lansia mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.25%) dan reisasi fisik sebesar 97,25 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan lansia. o. pengawasan dan pengendian kesehatan makanan pengawasan dan pengendian kesehatan makanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.75%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM). p. peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.13%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tercapainya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Peningkatan kuitas pelayanan di Puskesmas Poned Terbangunnya Sistem Informasi Rujukan (SI JARI EMAS) Tersusunnya Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan Ibu Melahirkan dan Ibu baru Lahir q. Penyakit Tidak Menular Penyakit Tidak Menular mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93.53%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya posbindu yang melakukan kegiatan promotif dan preventif dam pengendian faktor risiko PTM.

49 Keterkaitan antara penyelengaraan urusan kesehatan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : N o Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kesehatan Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggu ng jawab pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puske smas pembantu dan jaringannya Standarisasi Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan Masyarakat peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak peningkatan pelayanan kesehatan anak bita Perbaikan Gizi Masyarakat Penambahan puskesmas rawat inap Jumlah Puskesmas yang tersertifikasi Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Meningkatnya prosentase MBR yang mendapatkan KARTU SEHAT Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 Cakupan pertolongan persinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan pelayanan anak bita Prevensi bita dengan berat badan rendah/ kekurangan Gizi 2 Unit 4 Unit % 61% 87,14 100% 100% % 100% % 100% % 89,40% 94,11 90% 90,50% 100,5 91% 93,2% 103,5 90% 90,9% 101 6,00% 4,14% 144,93 Dinas Cipta Karya Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan

50 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pengembangan Lingkungan Sehat Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin pengadaan, peningkatan sarana dan Meningkatnya kesadaran masyarakat sekolah dasar akan sarana sanitasi Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif Cakupan penemuan penderita DBD yang ditangani Cakupan Desa/ Kelurahan Univers Child Immunization (UCI) Prevensi HIV/AIDS (persen) dari tot populasi usia tahun Prosentase rumah tangga dengan air minum layak Hari Rawat/Hari Perawatan Maksimx100% Ratio pemenuhan sarpras pelayanan terhadap standar RS Kelas B pendidikan Ratio pemenuhan at kesehatan pelayanan standar RS KElas B pendidikan Prosentase Masyarakat Miskin yang dilayani Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Prosentase tingkat hunian RS (BOR) Kepuasan pelanggan RS (Rata-rata dari semua pelayanan) Rasio Pelayanan Masyarakat miskin yang dilayani JAMKESMAS Rasio sarana dan prasarana RSUD Baraja sesuai RS tipe B 250 sekolah 250 sekolah % 69,87% 99,81 100% 100% % 78,46% 83,47 < 0,1% 0,005% ,30% 65% 83,01 75% 79,76% 106,35 2 Unit (1 unit rawat inap tahap 1) unit 89 unit 153,45 80,00% 79,40% 99,25 75% 95% 126,67 5,0% 13% 260 2,0% 5,5% 275 0,2% 1,1% ,0% 11,0% 47,83 Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Rsud Tangerang Rsud Tangerang Rsud Tangerang Rsud Tangerang Rsud Tangerang Rsud Baraja Rsud Baraja Rsud Baraja Rsud Baraja

51 prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Tersedianya obat-obatan rumah sakit Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun % 3% 100 Rsud Baraja Permasahan pada Urusan Kesehatan tahun 2014 antara lain : Jumlah ICU/NICU/PICU dan ruang klas III di RS terbatas sehingga terjadi waiting list untuk memperoleh faskes tersebut; Banyak Peserta Kartu Sehat yang memiliki KTP dan KK yang sudah tidak berlaku dan banyak warga miskin yang belum memiliki KTP dan KK; Masih ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektifitas Pemberian PMT Masih banyak kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir karena keterbatasan sarana ICU, NICU dan PICU di Rumah Sakit; Masih ditemukannya pangan jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Masih banyaknya jumlah sumur gi yang tidak terlindung (tidak memenuhi syarat kesehatan); Masyarakat masih mengharapkan bantuan untuk pengadaan sarana sanitasi; Penempatan pedagang pasar tidak sesuai zonase; Pedagang menolak untuk dibuatkan tempat cuci tangan, sarana yang sudah dibuat tidak dirawat. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Hotline pelayanan program Kartu Sehat aktif 24 jam, menambah Perjanjian Kerjasama dengan beberapa RS provider program Kartu Sehat serta mengintegrasikan Kartu Sehat menjadi peserta BPJS Kesehatan secara bertahap; Melaksanakan Update data peserta Kartu Sehat berbasis NIK ; Perlu adanya program terintregasi dam pemberian makanan tambahan (PMT) dan vitamin; Perlu penambahan kapasitas ICU, NICU dan PICU serta pengembangan jejaring kemitraan dengan RS swasta dam upaya penanganan kegawatdaruratan matern dan neonat; Diperlukan kerjasama lintas sektor untuk menyediakan sarana kantin sekolah dan pengawasan oleh Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Terpadu; Secara bertahap melaksanakan perbaikan bibir sumur;

52 Melakukan pemicuan STBM di 90 desa pada keluarga yang belum memiliki sarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat agar dapat memenuhi sarana sanitasinya secara swadaya dengan sistem arisan Memberikan stimulan kepada masyarakat untuk pembuatan sarana sanitasi (STBM); Pembinaan pedagang pasar secara terpadu dengan lintas sektor. 3. Pekerjaan Umum Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (84.17%) dan reisasi fisik sebesar 96,14% yang dijabarkan dam 13 program dan 88 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pekerjaan Umum pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pembangunan Jan dan Jembatan Pembangunan Jan dan Jembatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (76.42%) dan reisasi fisik sebesar 93,72% yang dijabarkan dam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan di 29 Kecamatan; Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan 2 Dokumen; Memperlancar Arus Jasa Barang dan Manusia di 29 Kecamatan sebanyak 363 ruas; Tersusunnya data jan dan jembatan yang akurat 1 DOkumen; Terciptanya jembatan penyebrangan bagi masyarakat di 2 lokasi. b. Pembangunan suran drainase/gorong-gorong Pembangunan suran drainase/gorong-gorong mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (77.26%) dan reisasi fisik sebesar 96,62% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Memperlancar Arus Air sebanyak 48 Unit; Tersedianya Akurasi Data Base Drainase.

53 c. Pembangunan turap/tud/brojong Pembangunan turap/tud/brojong mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (83.13%) dan reisasi fisik sebesar 99,98% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlakasananya Kegiatan Pembangunan Turap/tud/brojong /tembok penahan tanah. d. rehabilitasi/pemeliharaan Jan dan Jembatan rehabilitasi/pemeliharaan Jan dan Jembatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.20%) dan reisasi fisik sebesar 97,33% yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jan; Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jan Wilayah I; Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jan Wilayah II; Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jan Wilayah III; Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, e. inspeksi kondisi Jan dan Jembatan inspeksi kondisi Jan dan Jembatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (63.72%) dan reisasi fisik sebesar 63,72% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tertatanya Ruang Milik Jan Kabupaten 20 Ruas; Tersedianya Buku data nama - nama jan 1 Dokumen; Tersedianya laporan Hasil pengawsan dan pengendian Jan dan Jembatan 24 Laporan; Inspeksi tenaga ahli kebinamargaan. f. Pembangunan sistem informasi/data base jan dan jembatan Pembangunan sistem informasi/data base jan dan jembatan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.90%) dan reisasi fisik sebesar 96,90% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Survey Kelayakan Jan yang Akuntabel; Tersedianya Data Base Jan Dan Jembatan.

54 g. peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.90%) dan reisasi fisik sebesar 96,90 % yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Quitas Kinerja UPT Laboratorium Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang; Meningkatnya oper at-at berat Penunjang Kegiatan Dinas; Pengamanan Wilayah Pengairan dan Informasi Mengenai Status Lahan Pengairan. h. pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (84.06%) dan reisasi fisik sebesar 99,71% yang dijabarkan dam 16 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya data Penunjang Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Terselenggaranya Pembangunan Jaringan air bersih/air minum; Terpeliharanya Jaringan Irigasi Suran Air M'; Tersedianya Tanggul Penahan Tanah; Terpeliharanya Pintu air irigasi 17 Unit; Meningkatnya Kuitas Monitoring, Evuasi dan Pelaporan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; Meningkatnya Inventarisasi Data Jaringan Yang Akuntabel; Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah I; Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah II; Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah III; Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah IV; Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah V; Tertatanya Jaringan Irigasi Wilayah IV; Memperlancar Arus Air dan Menampung Air; Laporan kinerja kegiatan hasil pemantauan yang didapat dari capaian program peningkatan kuitas SDM.

55 i. penyediaan dan pengolahan air baku penyediaan dan pengolahan air baku mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.40%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terbangunnya sumur-sumur air tanah untuk kepentingan masyarakat. j. pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (65.54%) dan reisasi fisik sebesar 65,54% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Kegiatan Pembuatan DED Sumber Daya Air; Tersedianya data Inventarisasi Sungai Kabupaten. k. pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (69.50%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Prasarana dan Sarana Air Limbah; Lancarnya Suran Pembuang Air Limbah; Terpeliharanya Instasi Pengolahan Lumpur Tinja Sepatan. l. pengendian banjir pengendian banjir mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (84.83%) dan reisasi fisik sebesar 84,83% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Laporan Hasil Rapat Koordinasi Pengendi Banjir sebanyak 1 Dokumen; Tersedianya Buku laporan Hasil pengawasan dan pengendian Sumber Daya Air 1 Dokumen

56 m. pembangunan infrastruktur perdesaaan pembangunan infrastruktur perdesaaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.95%) dan reisasi fisik sebesar 99,72 % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terbangunnya Jan dan Jembatan Pedesaan sebanhak 53 Paket; Terjaga/Terpeliharanya Kondisi Jan dan Jembatan Desa; Tersedianya data jan dan jembatan desa di kecamatan cisoka sebanyak 10 Buku; Terbangunnya jan Lingkungan di Kecamatan Kresek 9 Ruas; Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 7 Item; Meningkatnya Kuitas Sarana Jan Lingkungan 32 ruas Meningkatnya kuitas jan, jembatan, suran air, turap, pagar dan haman 125 paket; Terbangunnya Jan Desa di Kecamatan Sindang Jaya 131 Paket; Meningkatnya Jan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua 122 Paket; Tertatanya sanitasi lingkungan 38 unit; Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pekerjaaan Umum dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Capaian Kinerja Tahun Reisasi 2014 (%) Penanggung jawab Pembangunan Jan dan Jembatan Proporsi jan strategis kabupaten dam kondisi baik 8,94% 8,94% 100 DINAS BINA MARGA 1 Proporsi jan non strategis kabupaten dam kondisi baik 4,21% 4,21% 100 DINAS BINA MARGA Proporsi jembatan dam kondisi baik 2,62% 2,62% 100 DINAS BINA MARGA Proporsi jan baru dam kondisi baik 6,4 Km 6,4 km 100 DINAS BINA MARGA

57 Proporsi jan desa dam kondisi baik 30 Km 30 km 100 DINAS BINA MARGA 2 pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Proporsi Daerah Irigasi Kecil Dam Kondisi Baik 19,80% 18,14% 91,62 DINAS BINA MARGA Proporsi Sungai Kabupaten Dam Kondisi Baik 2,16% 2% 92,59 DINAS BINA MARGA Proporsi Suran Pembuang Dam Kondisi Baik 1,01% 0,9% 89,11 DINAS BINA MARGA 3 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Jumlah Kapasitas Lumpur Tinja 6% 6% 100 DKPP Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan pada Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 antara lain : Perlunya biaya pemeliharaan jan dan jembatan sesuai dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya 10% dari biaya pembangunan dan peningkatan tahun berjan untuk mempertahankan umur pelayanan jan dan jembatan; Belum tersedianya lahan untuk peningkatan kapasitas jan terkait dengan perbaikan simpang-simpang jan dan pertumbuhan lu lintas sesuai dengan rencana tata ruang Kab. Tangerang; Masih kurangnya biaya penanganan jaringan jan provinsi dan jan n di wilayah Kab. Tangerang; Belum optimnya pengokasian sungai-sungai, jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Kemen PU-Pera, sehingga berdampak pada penanggulangan bajir di Wilayah Kab. Tangerang; Kurangnya jaringan irigasi dam kondisi baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat DI kecil yang menjadi kewenangan Kab. Tangerang yang terkait dengan DI besar yang kondisinya masih rusak. Belum optimnya penanganan genangan banjir kawasan pekotaan dan pemukiman khususnya suran/tanggul yang bukan kewenangan Kabupaten; Masih banyaknya kendaraan overload muatan yang tidak sesuai dengan kapasitas dan muatan sumbu terberat (MST) jan kabupaten dibawah 8 ton.

58 Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Meningkatkan porsi biaya pemeliharaan dan peningkatan jan dan jembatan; Meningkatkan perbaikan jaringan irigasi dan slauran pembuang baik DI besar maupun DI kecil Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan kewenangan dan pengelolaan dam h pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan jan, jembatan dan sumber daya air. 4. Urusan Perumahan Penyelenggaraan Urusan Perumahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (73.82%) dan reisasi fisik sebesar 85,22 % yang dijabarkan dam 10 program dan 105 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan Bencana dan Bahaya Kebakaran dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Perumahan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan Perumahan Pengembangan Perumahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (72.12%) dan reisasi fisik sebesar 73,57 % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya hasil laporan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu di 96 BKM; Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 11 Paket; Tersedianya Data Kegiatan Perencanaan; Meningkatnya Jumlah Cakupan Sanitasi di 3 Kecamatan; Terkoordinasinya Pengendian Pembangunan Infrastruktur Perdesaan di 3 Desa; Meningkatnya Jumlah Rumah Layak Huni; Meningkatnya Tersedianya Bahan Baku Bangunan Un tuk Paska Kontruksi Sanimas di 6 Lokasi. b. Lingkungan Sehat Perumahan Lingkungan Sehat Perumahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar

59 Rp ,- (91.32%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Sarana dan Prasarana Air bersih sebanyak 32 Unit; Tersedianya Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar di 2 Lokasi; Tersedianya fasilitas umum (MCK) Desa Sembaran Jati 1 paket Tercapainya pengawasan dan pengendian di bidang perumahan. c. Pemberdayaan komunitas Perumahan Pemberdayaan komunitas Perumahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (94.93%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Pembangunan Sarana dan Prasarana P2WKSS sebanyak 18 Unit; Tersedianya Infrastruktur Sanitasi Air Bersih 5 Unit. d. peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (52.04%) dan reisasi fisik sebesar 52,41% yang dijabarkan dam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan PAD dari Retribusi Pemeriksaan Alat Proteksi Kebakaran pada Perusahaan dan Gedung bertingkat di 2 kecamatan; Terbentuknya Satlakar penanggulangan Kebakaran di 4 kecamatan; Mempercepat Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Bencana di 2 kecamatan; Meningkatkan oper penanggulangan Bencana dan Kebakaran sebanyak 80 org; Tersedianya at Pemadam Kebakaran sebanyak 2 Unit; Tercapainya Kesiagaan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Bencana sebanyak 105 org; Meningkatkan oper penanggulangan bencana dan kebakaran; Meningkatnya pengetahuan petugas pemadam kebakaran,relawan dan satlakar dibidang simulasi pencegahan dan penanggulangan bencana dan kebakaran sebanyak 35 orang; Meningkatkan oper petugas pemadam kebakaran dam penanggulangan bencana dan kebakaran di 29 kecamatan;

60 Meningkatnya Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan Kebakaran di 7 Kecamatan 7 kecamatan; e. pengelolaan are pemakaman pengelolaan are pemakaman mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (57.37%) dan reisasi fisik sebesar 85,79% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Pemagaran TPU di 11 lokasi; Terpeliharanya TPU. f. Pembangunan Gedung Pemerintahan Pembangunan Gedung Pemerintahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (64.06%) dan reisasi fisik sebesar 79,64% yang dijabarkan dam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya haman parkir mobil Dinkes; Adanya Gedung Pertemuan/Rapat Kantor Kec.Kronjo sebanyak 2 Paket; Tersedianya Bangunan Pemerintahan yang representative 1 Gedung; Terpenuhinya sarana di BPP; Pembangunan Paving Block dan Pemagaran kantor UPT.Pendidikan Kronjo 2 Paket; Terpeliharanya Gedung Kepemerintahan; Terpenuhinya saran dan prasarana kecamatan; Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan; Terwujudnya sarana pendukung olah raga; Terwujudnya Peningkatan Pelayanan masyarakat; Tersusunya Data yang siap Dibangun; Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan; g. Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.53%) dan reisasi fisik sebesar 99,75% yang dijabarkan dam 24 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;

61 Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 2 Jenis; Meningkatnya Kuitas Lingkungan Permukiman Perdesaan; Tertatanya lingkungan permukiman perdesaan 9 Jan Lingkungan; Tertatanya lingkungan perdesaan di Kecamatan Jayanti 13 Kontruksi & Jaringan; Tertatanya lingkungan di Wilayah Kecamatan Tigaraksa 10 Ruas Jan; Tersedianya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan 29 Paket; Meningkatnya kuitas jan lingkungan permukiman perdesaan sebanyak 52 Ruas jan; Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman perdesaan 37 Paket; Tertatanya Pembuangan Air Limbah Kp. Rawumpang 1 titik; Terciptanya Lingkungan Yang Bersih. h. Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (95.73%) dan reisasi fisik sebesar 99,59% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas Lingkungan Permukiman Nelayan; Terpeliharanya jan lingkungan dipermukiman nelayan 2 pkt; Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman Nelayan 7 Paket. i. Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.42%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas Lingkungan Permukiman Perkotaan. j. Pengawasan Gedung Dan Bangunan Pengawasan Gedung Dan Bangunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (95.49%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersisirnya bangunan Swasta Gudang dan Industri;

62 Tersisirnya bangunan Swasta Perumahan; tersisirnya bangunan Swasta Komersi dan Ruko Wilayah I; Terseisirnya bangunan Swasta gudang dan industri Wilayah II; Tersisirnya Bangunan Swasta Perumahan Wilayah II; Tersisirnya Bangunan Swasta Komersi dan Ruko Wilayah II; Terinventarisasi PSU; Terpantaunya Pembangunan Sanisek; Terlaksananya Pelayanan IUJK. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perumahan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perumahan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pengembangan Perumahan Pengawasan Gedung dan Bangunan Pembangunan Gedung Pemerintahan lingkungan sehat perumahan Pengelolaan Are Pemakaman peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Rasio Rumah Layak Huni Presentasi rumah tingg bersanitasi Penyediaan sarana air bersih Rasio bangunan tidak BerIMB Rasio bangunan kantor desa /kelurahan Cakupan layanan air bersih Rasio TPU per satuan penduduk Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 88,17% 47,74% 54,15 76,30% 76154% 99,81 10 titik 31 Titik APBD dan 19 Titik DAK , ,67 86,08% 86410% 100,38 Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya Dinas Cipta Karya 7,50% 7% 93 Dkpp 20 menit Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun menit 80 Dpbk

63 Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 a. Ketidaksiapan lahan yang akan dibangun (lahan bukan asset Pemda) b. Terdapat kegiatan yang gag tender c. Perencanaan kegiatan tidak sesuai kondisi dilapangan d. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman masih Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 a. Lahan yang akan dibangun harus sudah jelas statusnya dan pencantuman lokasi yang akan dibangun pada saat mengusulkan kegiatan b. Mempercepat dimulainya proses lelang barang dan jasa c. Usulan kegiatan harus jelas dan sesuai komitmen pengguna 5. Urusan Penataan Ruang Penyelenggaraan Urusan Penataan Ruang mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (93.06%) dan reisasi fisik sebesar 99,11% yang dijabarkan dam 3 program dan 21 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Tata Ruang. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penataan Ruang pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.23%) dan reisasi fisik sebesar 98,72% yang dijabarkan dam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Peta Anog dan Digit Administrasi Desa/ Kelurahan sebanyak 1 dokumen; Tersedianya SIG Tata Ruang yang berbasis web sebanyak 1 SIG; Tersedianya Dokumen RDTR sebagai acuan dam pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pengendian Pemanfaatan Ruang sebanyak 5 RDTR; Tersedianya Dokumen Peraturan Zonasi sebagai Acuan Dam Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pengendian Pemanfaatan Ruang sebanyak 4 dokumen; Tersedianya Peta Anog RTRW Kabupaten Tangerang sebanyak 50 Peta;

64 Tersedianya Dokumen Penyusunan Naskah Akademis Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi Kecamatan Kosambi, pasarkemis dan Kec. Sepatan sebanyak 3 dokumen. b. Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.21%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tercapainya Pelayanan Pengesahan Site Plan kepada masyarakat; Tersedianya Bahan Evuasi Pemanfaatan Ruang (RTH) di 6 kecamatan; Tercapainya pelayanan dam arahan pemanfaatan ruang (site plan). c. Pengendian Pemanfaatan Ruang Pengendian Pemanfaatan Ruang mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.59%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terwujudnya penataan dan pengendian terhadap pemanfaatan ruang Wilayah I; Terwujudnya penataan dan pengendian terhadap pemanfaatan ruangwilayah II; Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penataan Ruang dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Penataan Ruang Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Tersedianya Informasi mengenai Rencana Tata 1 Ruang (RTR) peta DINAS TATA Perencanaan wilayah peta 100 anog RUANG Tata Ruang Kabupaten /Kota anog beserta rencana rinciannya melui peta anog dan peta

65 digit. 2 3 Pemanfaatan Ruang Pengendian Pemanfaatan Ruang Terlaksananya forum konsultasi publik Terlayaninya masyarakat dam pengurusan izin pemanfaatan ruang Terlaksananya tindakan aw terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang, dam waktu 5 (lima) hari kerja. Meningkatnya luasan RTH Publik di Kab Tangerang Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun ki % 100% % 100% 100 0,25% 0,4% 160 DINAS TATA RUANG DINAS TATA RUANG DINAS TATA RUANG DINAS TATA RUANG Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : a. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang telah disusun belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah dikarenakan proses legisasi memerlukan persetujuan Pemerintah Pusat. b. Belum optimnya penjaringan aspirasi masyarakat dam menyusun RDTR dan peraturan zonasi. c. Belum optimnya informasi penataan ruang d. Kurangnya pemahaman masyarakat dam mentaati perijinan pemanfaataan ruang. Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014: a. Menyusun Rancangan Raperda Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi b. Penyebarluasan informasi tentang penataan ruang c. Pengawasan dan pengendian pemanfaatan ruang. 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (86.66%) dan reisasi fisik sebesar 97,03% yang dijabarkan dam 13 program dan 80 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan

66 Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan data/informasi Pengembangan data/informasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.73%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen road map reformasi Birokrasi di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen Profil Daerah sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Laporan IKK Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Pusat Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya data Web Site yang mutakhir; Tersedianya Dokumen LPPD Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen Pelaporan LAKIP Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokmen; Tersedianya Data Pembangunan dan MDG's sebanyak 2 dokumen; Meningkatnya kinerja SKPD dam pencapaian SPM Bidang LH&FASUM di 7 SKPD; Meningkatnya kemampuan pegawai dam pengoperasian SIG 14 Orang; Tersedianya Dokumen Penyusunan Bance Score Card IKU SKPD sebanyak 1 Dokumen. b. Kerjasama Pembangunan Kerjasama Pembangunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (76.21%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Perencanaan lingkup pemerintahan umum sebanyak 8 laporan; Meningkatnya koordinasi Pembangunan Ekonomi di 13 SKPD;

67 Tersedianya laporan pelaksanaan TP dan DAK sebanyak 7 Laporan; Tersedianya laporan hasil kegiatan GEBRAK PAKUMIS sebanyak 1 Dokumen; Tersedianya dokumen kerjasama pembangunan antar pemerintah dan perusahaan sebanyak 10 Dokumen; Meningkatnya kinerja SKPD dam penanganan masah transportasi ; Tersedianaya bahan evuasi untuk program SANIMAS IDB sebanyak 1 Dokumen. c. Pengembangan Wilayah Perbatasan Pengembangan Wilayah Perbatasan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (62.77%) dan reisasi fisik sebesar 95,50% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tertatanya Wilayah Perbatasan Antar Daerah 2 lokasi; Meningkatnya Kuitas Penataan Ruang Daerah di 29 kecamatan. d. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (89.48%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terciptanya Penyusunan Teknis Kontruksi dan Pengawasan Pembangunan; Tersedianya Buku Pengelolaan Pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan sebanyak 20 buku; Tersedianya dokumen rencana tindak penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas sebanyak 2 dokumen; Terimplementasinya aksi di kawasan Minapolitan di Kab. Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya dokumen perencanaan penataan Kawasan pusat Pertumbuhan sebanyak 1 dokumen; Tersedianya arahan pencapaian pemanfaatan ruang kawasan industri di Kab. Tangerang sebanyak 1 kawasan; Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan FS Jan Baru sebanyak 3 Dokumen;

68 Tersedianya laporan Pembangunan FS dan Prototype Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) sebanyak 1 Dokumen; Tersedianya dokumen FS Penyediaan Embung DAS Cimanceri dan DAS Ciranjieung sebanyak 1 dokumen. e. Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93.52%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya laporan hasil koordinasi perencanaan penanganan perumahan sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Laporan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan sebanyak 1 dokumen. f. peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (95.39%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya pengetahuan tentang perencanaan makro dan teknologi Komputer sebanyak 16 orang; Terintegrasinya program dan kegiatan perencanaan pembangunan sebanyak 1 dokumen; Meningkatnya pemahaman, pengetahunan dan Wawasan bgai para aparatur Perencana Teknis di Kecamatan dan Kelurahan sebanyak 90 Org Peserta. g. perencanaan pembangunan daerah perencanaan pembangunan daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.11%) dan reisasi fisik sebesar 95,75% yang dijabarkan dam 21 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen RKPD Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen; Tercapainya program dan kegiatan dam RKPD pada 63 SKPD;

69 Tersedianya Dokumen Pertanggung Jawaban Kepa Daerah sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Buku Laporan Monitoring dan Evuasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Daerah sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Buku Penetapan Kinerja dan IKU sebanyak 2 dokumen; Tersedianya Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik sebanyak 1 Sistem; Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan Tahun Anggaran 2014 sebanyak 1 dokumen; Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Forum SKPD sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen Kebijakan Umum Anggaran sebanyak 1 dokumen; Tersedianya dokumen PPAS Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen KUA APBD-P 2014 sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen PPAS-P 2014 sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Buku Standar Harga Satuan Konstruksi/Non konstruksi dan Konsultansi sebnayak 30 Buku; Terasistensinya RKA SKPD se-kabupaten Tangerang Tahun 2015 sebanyak 63 SKPD; Tersedianya Laporan Hasil Survey sebanyak 1 dokumen; Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap penguatan program RPJMDes dam Perencanaan Pembangunan sebanyak 147 Orang; h. perencanaan pembangunan ekonomi perencanaan pembangunan ekonomi mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (73.51%) dan reisasi fisik sebesar 79,39% yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Data prioritas perencanaan pembangunan Ekonomi Daerah. Sebanyak 1 dokumen; Tersedianya data dam perencanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan di 15 SKPD; Tersedianya data Profil Perekonomian Daerahsebanyak 1 dokumen; Tersedianya Hasil Survey Pola Konsumsi masyarakat dam rangka pengukuran inflasi Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.

70 i. perencanaan sosi budaya perencanaan sosi budaya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (87.50%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan di 9 SKPD; Terencananya SPM di Kab. Tangerang pada 10 SKPD; Tersedianya RAD MDGs dan Laporan Pencapaian MDGs Kab. Tangerang sebanyak 2 dokumen; Tersedianya dokumen perencanaan pencapaian PUG sebanyak 1 Dokumen; Terlaksananya program keluarga harapan (PKH) sesuai tahapan; Meningkatnya kuitas sanitasi di sekolah sebanyak 261 Paket; Meningkatnya wilayah binaan kegiatan KTS di 25 kecamatan. j. perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya am perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya am mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.81%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Laporan hasil Pendataan Situ-situ di kab. Tanagerang sebanyak 1 dokumen. k. perencanaan pembangunan daerah rawan bencana perencanaan pembangunan daerah rawan bencana mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.10%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Penanganan Kawasan Rawan Bencana sebanyak 1 dokumen; Tersedianya laporan hasil Koordinasi penataan bantara sungai sebanyak 1 dokumen.

71 l. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (88.28%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Dokumen Laporan Evuasi dan Rekomendasi Hasilhasil Kajian dan Penelitian sebanyak 2 dokumen; Tersedianya Kajian Penataan Pedagang Bahu Jan Pakuhaji-Sepatan sebanyak 1 dokumen; Tersedianya buku hasil Kajian Pelimpahan Kewenangan urusan pemerintahan berdasarkan skoring dan kinerja pemerintah desa/kelurahan sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Jurn Perencanaan Kab. Tangerang TA sebanyak 4 exemplar; Tersedianya Buku Pengelolaan Pelabuhan Cituis Ds. Surya Bahari Kec. Pakuhajisebanyak 1 dokumen; Tersedianya buku pedoman Pengolahan air Limbah Domestik di Kabupaten Tangerang sebanyak 20 buku; Terdapatnya Dokumen Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen; Tersedianya Dokumen Road Map E Government di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen. m. Penelitian dan Desiminasi Penelitian dan Desiminasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.05%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kemampuan pegawai dam pengoperasian SIG Bidang Perencanaan LH & FASUM sebanyak 15 orang. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perencanaan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

72 Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perencanaan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Meningkatnya Pengembangan 1 kuitas data 60% 60% 100 BAPPPEDA data / perencanaan informasi perencanaan sosi budaya Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Kerjasama Pembangunan perencanaan pembangunan ekonomi Meningkatnya perencanaan kebijakan sosi dan budaya Meningkatnya perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan secara merata Meningkatnya kompetensi aparatur perencana Meningkatnya Jumlah kerjasama dengan pihak swasta Terlaksananya rencana aksi pengembangan perekonomian daerah 2 Kebijakan 5 Rencana Kawasan 2 Kebijakan 7 Rencana Kawasan 100 BAPPPEDA 140 BAPPPEDA ,67 BAPPPEDA 10 Kerjasama 4 rencana aksi Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Kerjasama 4 rencana aksi 100 BAPPPEDA 100 BAPPPEDA Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 a. Belum optimnya koordinasi dengan perencana di SKPD b. Belum optimnya pengelolaan data dan informasi. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: a. Meningkatkan koordinasi dengan perencana di setiap SKPD b. Mengembangkan sistem pusat data dan informasi Kabupaten Tangerang 7. Urusan Perhubungan Penyelenggaraan Urusan Perhubungan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (53.08 %) dan reisasi fisik sebesar 53.08% yang dijabarkan dam 4 program dan 26 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Perhubungan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut:

73 a. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (83.48%) dan reisasi fisik sebesar 83,48% yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terciptanya peningkatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan sumber daya komunikasi dan informasi; Memberikan Sosiisasi Mengenai Kebijakan Perhubungan Laut yang sesuai dengan TUPOKSI Pemerintah Kabupaten/Kota; Terkendinya Pertumbuhan Menara di Kab. Tangerang ; Terpenuhinya Pelayanan yang berbasis SIM dam administrasi PKB. b. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (51.71%) dan reisasi fisik sebesar 51,71% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpeliharanya sarana at pengujian kendaraan bermotor sebanyak 19 Unit. c. peningkatan pelayanan angkutan peningkatan pelayanan angkutan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (8.87%) dan reisasi fisik sebesar 8,87% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya Sarana Keselamatan Transportasi Darat dan Terpenuhinya Pengadaan Paku Jan; Tercapainya penyuluhan keselamatan berlu lintas pada masyarakat pelajar; Terpenuhinya data kursus keterampilan mengemudi sebanyak 1 Dokumen. d. peningkatan dan pengamanan lu lintas peningkatan dan pengamanan lu lintas mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (59.79 %) dan reisasi fisik sebesar

74 59,79% yang dijabarkan dam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya sarana marka jan sebanyak 784 Marka Lajur 604 meter, speed trap 180 meter; Terpenuhinya kebutuhan pengaman jan dan marka jan; Terkendinya asi Penegakan Pengaturan dan Penertiban Lu Lintas Angkutan Jan; Terkendinya asi Pengamanan Lu Lintas Angkutan Lebaran, Nat dan Tahun Baru; Sosiisasi Mengenai Batasan-Batasan Ketinggian dan Jarak Bangunan Bertingkat dan Bangunan Lainnya; Terlaksananya jinan koordinasi permasahan lu lintas dan angkutan umum di Wilayah Kab. Tangerang sebanyak 40 Orang; Terlaksananya penanganan penertiban operasi kawasan tertib lu lintas sebanyak 3 wilayah; Terpenuhinya sarana pendukung oper dam kegiatan pengendian dan pengawasan; Terpenuhinya sarana pendukung oper pengaturan lu lintas; Terpenuhinya kebutuhan pengadaan at komunikasi. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perhubungan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

75 Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perhubungan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Targe t 2014 Reisa si Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penanggun g jawab Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Tersedianya DED Termin Type A Pembangunan Dermaga Penyebrangan Peningkatan jumlah kap patroli Jumlah mobil internet keliling Tersedianya rambu lu lintas dan rute angkutan sampah Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Paket unit rambu rute 0 0 Dinas Perhubun gan Dinas Perhubun gan Dinas Perhubun gan Dinas Perhubun gan Dinas Perhubung an Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 a. Pembangunan Termin Tipe A merupakan kewenangan Pusat dan Pembangunan Dermaga Penyeberangan merupakan kewenagan Provinsi Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 a. Melakukan koordinasi dengan Provinsi Banten dan Kementerian Perhubungan. 8. Urusan Lingkungan Hidup Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (81.49%) dan reisasi fisik sebesar 89,80% yang dijabarkan dam 7 program dan 58 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesejahteraan Sosi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Lingkungan Hidup pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut:

76 a. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (80.58%) dan reisasi fisik sebesar 88,12% yang dijabarkan dam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sebanyak 555 unit; Tersedianya Gerobak Pengangkut Persampahan sebanyak 10 unit; Terlaksananya Revitisasi TPA Jatiwaringin di 1 lokasi; Kelompok Pengelola TSPT yang terampil sebanyak 5 TPST; Terpeliharanya Lingkungan Kecamatan, Desa dan Kelurahan di 8 Desa/Kelurahan/Kecamatan; Terlatihnya masyarakat dam pelatihan tentang pengolahan sampah sebanyak 50 Orang; Tersedianya tempat pembuangan sampah ( TPS) di 6 titik; Menigkatnya kinerja pengelolaahn sampah; Meningkatnya Layanan Persampahan se Kabupaten Tangerang; Terciptanya Peningkatan Pelayanan Kebersihan di Lingkungan Kab. Tangerang; Terlaksananya Pembangunan TPST sebanyak 1 lokasi; Tersedianya Truck sebanyak 76 unit; Tersedianya Gerobak Motor sebanyak 39 unit. b. Pengendian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pengendian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.83%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 22 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Data Tingkat Pencemaran Kuitas Air Bersih, Air Sungai dan Muara sebanyak 10 Buku; Terbinanya Sekolah Sebagai Binaan dari Adiwiyata Terpilihnya Sekolah yang Mendapatkan Penghargaan Bupati/Gubernur/Presiden sebanyak 14 Sekolah; Meningkatnya Pemahaman tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan sebnayak 150 Orang; Meningkatnya Hasil Penilaian Adipura untuk Kab. Tangerang dari 63,35 menjadi 67,25;

77 Terlaksananya Tindak Lanjut Pengaduan Akibat Pencemaran dan Perusakan Lingkungan; Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dam Pemanfaatan Limbah Ska Rumah Tangga sebanyak 90 Orang; Optimnya Kinerja at pengujian sampel; Laboratorium Lingkungan yang memadai; Meningkatnya ketaatan pelaku usaha / industri / Wajib UKL-UPL terhadap Dokumen Lingkungan yang telah disusun sebanyak 210 Industri; Meningkatnya Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan Yang telah mengimplementasikan Dokumen Amd sebanyak 4 Industri; Ketaatan Industri / Non Industri Penghasil Limbah Cair, Udara dan Limbah B3 sebanyak 100 Usaha; Berkurangnya Tingkatnya Pencemaran Limbah Cair, Padat dan Gas sebanyak 250 Industri; Meningkatnya Kesadaran Industri dan Non Industri yang masih Menggunakan BPO 100 Industri Adanya Data Informasi tentang Dokumen Lingkungan dan Ijin Lingkungan; Adanya Tim Penilai AMDAL/UKL-UPL sebanyak 50 Orang; Terbinanya Masyarakat sebagai Binaan Kampung Hijau; Tercapainya penegakan Hukum Lingkungan sebanyak 1 Wilayah; Optimnya Kinerja at pengujian sampel. c. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91.10%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah oleh sektor industri sebanyak 200 Perusahaan; Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah sebanyak 1 Peta; Meningkatnya rehabilitasi /Vegetasi tanaman Mangrove di pesisir Pantai di 4 Kecamatan; Meningkatnya kuitas lingkungan pada sekolah bebasis sanitasi 17 Sekolah; Adanya Data Hasil Kerusakan lahan/tanah (Biomasa) 5 Buku; Tersedianya Perda tentang Air Tanah Tertatanya Lokasi Hutan Kota dan Terpeliharanya Hutan Kota Lingkup Perkantoran Tigaraksa di 1 Lokasi;

78 Terlaksananya Penyediaan Tangki Air Bersih dan terlayaninya Masyarakat yg sulit air bersih sebanyak 5 Kecamatan; Terkendinya Pengendian Sumur Pantau dengan adanya Data Fluktuasi Muka Air Tanah sebanyak 1 Dokumen. d. Peningkatan Kuitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Peningkatan Kuitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100 %) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Data dan Informasi Tentang Lingkungan Hidup di Kab. Tangerang sebanyak 1 Dokumen. e. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.47%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tertatanya RTH Kabupaten di 9 lokasi; Tertatanya Kegiatan Pemeliharaan RTH, dan Penyediaan Pupuk, Obat Pengendian Hama dan Pengadaan Peratan Kerja Lapangan Pertamanan dan petugas pertamanan di 1 lokasi; Tersedianya Data Monitoring, Evuasi dan Panggung Reklame sebanyak 8 dokumen; Tertatanya Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) sebanyak 800 Pohon; Terpeliharanya ruang terbuka hijau Kecamatan sebanyak 500 pohon. f. Pertamanan Pertamanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (55.02%) dan reisasi fisik sebesar 90,52% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terciptanya Fungsi PJU di 860 titik; Terciptanya Kebersihan di Kecamatan sebanyak 1 Paket.

79 g. Pemakaman Pemakaman mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (71.08%) dan reisasi fisik sebesar 70,35% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya sarana dan prasarana pemakaman ; Tersedianya peratan pemakaman (TMP); Meningkatnya SDM tentang Pemulasaran Jenazah sebanyak 81 orang. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Lingkungan Hidup dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Peningkatan Pengelolaan Luasan Hutan 1 Ruang 2.5 Ha 0 0 BLHD kota yang Terbuka Hijau sudah tertata (RTH) 2 Pengendian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amd Cakupan pengawasan terhadap Pelaksanaan UKL/UPL Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Penegakan Hukum akibat pencemaran dan perusakan lingkungan Tercapainya Piagam Perhargaan kabupaten tangerang sebagai kota sehat atau mendapatkan 10% 8% 80 BLHD 7% 7% 100 BLHD 25 Kasus 25 Kasus 100 BLHD 5 Kasus 0 0 BLHD 70,65 67,25 95 BLHD

80 Penghargaan Adipura peningkatan pengendian polusi Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Tercapainya Sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata / sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan Meningkatnya kegiatan pengawasan usaha yang berpotensi melakukan pencemaran air Meningkatnya usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan dan teknis pencegahan pencemaran air Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak Peningkatan rehabilitasi /Vegetasi tanaman Mangrove di pesisir Pantai Terlayaninya masyarakat sulit air bersih melui pendistribusian air bersih di 12 kecamatan (Distribusi air bersih melui mobil IPA) Meningkatnya perusahaan yang di awasi Rasio Jumlah sampah yang ditangani Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun sekolah 5 sekolah 100 BLHD BLHD BLHD 5% 5% 100 BLHD Pohon Pohon 100 BLHD ltr ltr 100 BLHD 200 Perusahaan Permasahan yang dihadapi pada tahun Perusahaan 100 Disperindag 7% 6,8% 97 DKPP Kurangnya tenaga teknis (PPNS dan PPLHD) dam rangka pengawasan dan penanganan kasus dugaan pencemaran lingkungan hidup Status lahan untuk RTH (hutan kota) masih banyak yang dimiliki pihak swasta dan peruntukan lahan pada RTRW bukan untuk hutan kota.

81 Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 Usulan untuk penambahan tenaga teknis untuk PPNS dan PPLHD Pengadaan lahan baru untuk RTH (hutan kota)dan penetapan lokasi hutan kota pada RTRW 9. Urusan Pertanahan Penyelenggaraan Urusan Pertanahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp.333,851,433,269,- dengan reisasi keuangan Rp.206,049,570,100,- (61.72%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 2 program dan 32 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Sekretariat Daerah. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanahan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. pembangunan sistem pendaftaran tanah pembangunan sistem pendaftaran tanah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.84%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terciptanya Kesadaran Kades atas Pemahaman terhadap Pelaksanaan Pengadaan Tanah di Kabupaten Tangerang sebanyak 100 Kades. b. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (61.71%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 31 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Instasi Pembuangan Limbah Tinja, Tugu Pembatas/Gapura batas Kabupaten Tangerang dengan Bogor di Ds. Suradita dan Pembangunan Suran Air Drainage Kantor Kelurahan Cisauk di Kecamatan Cisauk sebanyak 1 Paket; Tersedianya Lahan untuk Akses Jan Pelebaran Menuju TMP Pagedangan dan Stadion Mini Kec. Pagedangan sebanyak 1 Paket; Tersedianya Lahan untuk Perluasan SMKN Legok (lanjutan) dan Perluasan TPU Desa Babat di Kec. Legok sebanyak 2 paket;

82 Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Kantor Kelurahan Sukabakti, SMPN 3 dan Perluasan SMKN Curug (Lanjutan) di Kecamatan Curug sebanyak 3 Paket; Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan Sport Center (Lanjutan) di Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 1 Paket; Meningkatnya Pemanfaatan lahan untuk Perluasan Gedung UMKM(lanj),Relokasi Kantor Kec Cikupa,Relokasi SDN Cibadak IV,SDN Bunder IV,SDN Cerewed,SDN Cikupa I,SDN Cikupa 2,SDN Cikupa 4,Perluasan SMPN 4 (lanj),relokas SMPN 1,Pembangunan GOR Mini sebanyak 11 Paket; Tersedianya Lahan untuk SDN Serdang Kulon 3, Perluasan SDN Serdang Kulon 4, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG), Relokasi Puskesmas, Perluasan Kantor Kecamatan Panongan dan Stadion Mini di Kec. Panongan sebanyak 4 Paket; Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan SDN Baraja III, Perluasan SMAN 1 Baraja, Jan menuju SMPN 1 Baraja, Suran Pembuangan Limbah RSU Baraja, Peng. Stadion OR Mini Kec. Baraja dan Hutan Kota di Kec. Baraja sebanyak 2 Paket; Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Merak II, Perluasan SDN Parahu III, Relokasi SDN Kubang I, Perluasan SDN Kiasin II, Perluasan Pasar Ceplak, Posyandu Desa Kubang dan Peng. Stadion OR Mini di Kecamatan Sukamulya sebanyak 5 Paket; Tersedianya Lahan untuk Perluasan SDN Gabr, SDN Pasilian III, Perluasan SDN Pasir Susukan, Perluasan SMPN 1 Kronjo dan Peng. Stadion OR Mini di Kecamatan Kronjo sebanyak 3 paket; Tersedianya Lahan untuk Jan Poros Mekar Baru (Lanjutan), Pelebaran Jan Kiangid-Wiwis-Muncung dan Peng. Stadion OR Mini di Kec. Mekar Baru Jl. menuju SMPN Satap Wiwis sebanyak 3 paket; Tersedianya Lahan untuk Polindes Koper, Relokasi SDN Koper I, Relokasi SDN Renged 1, Perluasan SDN Patrasana I, Relokasi SDN Renged III, Relokasi SDN Jengkol I, SMPN II Kresek, Peng. Stadion OR Mini Kec. Kresek dan Relokasi Jl. di Desa Koper sebanyak 7 paket; Tersedianya Lahan untuk SDN Tamiang I, Relokasi SDN Onyam I, Perluasan SMPN Satap Tamiang (lanjutan), Akses Jan Menuju SMPN 1 Gunung Ker dan Stadion Mini Kec. Gunung Ker sebanyak 4 paket; Tersedianya Lahan untuk Perluasan Kantor Puspem, Perluasan SDN Tigaraksa I, Embung Mustika Tigaraksa, Akses Jl. Menuju TPU di Desa Pete, Perluasan Pool Kendaraan dan Perluasan SMKN 4 Tigaraksa di Kecamatan Tigaraksa sebanyak 4 paket;

83 Tersedianya Lahan untuk Tugu Pembatas/Gapura Batas Kabupaten Tangerang dengan Bogor di Desa Tiparaya dan Stadion Mini di Kec. Jambe sebanyak 1 paket; Tersedianya Lahan untuk SDN Carenang III, SDN Cibugel 3, SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang, Poskesdes Cibugel Poskesdes Selapajang, Perluasan Termin Tipe C (lanjutan) dan SMKN Cisoka di Kecamatan Cisoka sebanyak 6 paket; Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Pasanggrahan 4, SMPN Pasanggrahan IV dan Embung Solear di Kecamatan Solear sebanyak 3 paket; Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Pangadegan III dan Pelebaran Jan Kedaton - Pasar Kemis di Kecamatan Pasar Kemis sebanyak 1 paket; Tersedianya Lahan untuk SDN Sindang Panon III, SMPN 2 Sindang Jaya, SMKN 13 Kab. Tangerang dan Stadion Mini Kec. Sindang Jaya sebanyak 4 paket; Terpenuhinya Pengadaan Lahan untuk Relokasi SDN Sukatani VI dan Perluasan TPA di Desa Tanjakan Mekar Kec. Rajeg di Kecamatan Rajeg sebanyak 2 paket; Terpenuhinya Lahan untuk SDN Pondok Jaya, Relokasi SDN Kayu Bongkok 1, SDN Karet 3, Akses Jan Menuju TPU Pondok Jaya dan Pelebaran Jan Simpang Geometri Pasar Sepatan di Kecamatan Sepatan sebanyak 3 paket; Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan Relokasi PKL Pasar Mauk dan Lapangan Stadion Mini di Kecamatan Mauk sebanyak 1 paket; Tersedianya Lahan untuk SMPN Satu Atap Rancabuh; Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan SDN Kosambi III, SDN Tuis II, Perluasan SDN Sukadiri, Perluasan Kantor Kec. Sukadiri dan Stadion Mini Kecamatan Sukadiri sebanyak 4 paket; Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Kebon Cau II, SDN Kampung Melayu IX, SDN Pangkan IV, TPU Desa Bojong Renged dan Perluasan SMKN Teluknaga di Kecamatan Teluk Naga sebanyak 3 paket; Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Kosambi 1 dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kosambi; Tersedianya Lahan untuk SDN Kramat 5, Perluasan SDN Pakuhaji I, Relokasi Puskesmas Pakuhaji di Kecamatan Pakuhaji dan Stadion Mini di Kec, Pakuhaji sebanyak 3 paket; Meningkatnya Data Informasi Nilai Harga Dasar Tanah di Wilayah Kabupaten Tangerang terhadap 115 bidang tanah;

84 Tersedianya Data Informasi Rencana Pengadaan Tanah yang Akan Dilaksanakansebanyak 17 dokumen. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanahan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pertanahan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Penataan 1 penguasaan, Luas lahan untuk pemilikan, 56,94 kepentingan 10 Ha penggunaan Ha umum dan 569,4 SETDA pemanfaatan tanah Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan pada Urusan Pertanahan tahun 2014 antara lain : Permintaan harga ganti kerugian tanah relatif tinggi melebihi harga yang telah di tetapkan oleh tim apprais penilai tanah; Dokumen kepemilikan tanah yang belum lengkap/vid. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Usulan Tanah yang akan dibebaskan dam beberapa ternatif lokasi; Alokasi yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan rencana pembangunan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW). 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan reisasi keuangan Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut:

85 a. Penataan Administrasi Kependudukan Penataan Administrasi Kependudukan mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpeliharanya jaringan SIAK sebanyak 30 tower; Terkoordinasinya Kebijakan Kependudukan dengan Kecamatan kepada 58 orang; Tersedianya Dokumen Penerbitan KK, KTP, Mutasi Penduduk dan Rekapitulasi Kecamatan sebanyak 3 dokumen; Tersedianya Data Laporan Informasi Kependudukan sebanyak 20 dokumen; Tersedianya data digit dokumen akta capil sebesar 50%; Tersosiisasinya Tatacara Penerbitan Dok. Kependudukan di 29 Kecamatan; Meningkatnya Kesadaran akan Kebijakan Kependudukan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 188 0rang; Tersedianya buku profil kependudukan sebanyak 600 dokumen; Tersedianya data dan informasi kependudukan sebanyak 11 dokumen; Tersedianya Data dan Informasi Kependudukan di Kecamatan sebanyak 6 dokumen; Tersedianya Data Informasi Kependudukan di 7 Desa; Meningkatnya Pengetahuan Tentang Penataan Administrasi Kependudukan & Catatan Sipil sebanyak 110 orang; Meningkatanya kemampuan aparatur Desa/Kelurahan sebanyak 180 peserta; Meningkatnya kemampuan Aparat Desa/Kelurahan tentang tata administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kelurahan/Desa sebanyak 65 orang; Meningkatnya pemahaman tokoh masyarakat dan aparatur desa tentang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 130 orang; Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa/Kelurahan tentang Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 85 orang; Meningkatnya kemampuan aparat desa/kelurahan tentang tata Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan/Desa sebanyak 85 orang;

86 Meningkatnya pemahaman aparatur desa dam administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 1 orang; Meningkatnya kuitas aparatur yang menangani administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 112 orang; Meningkatnya Pemehaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Desa sebanyak 120 orang; Meningkatnya Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan/Desa sebanyak 100 orang; Meningkatnya pengetahuan tentang Pembinaan Administrasi Kependudukan dan Casip kel./desa sebanyak 40 orang; Meningkatanya Pemahaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 100 orang; Tertib Administrasi Kependudukan sebanyak 70 orang; Terdatanya tenaga kerja WNA sebanyak 90 persen; Meningkatnya Aparatur Kelurahan/Desa sebanyak 75 orang peserta; Meningkatnya pengetahuan Pegawai Desa/Kelurahan tentang Administrasi Kependudukan sebanyak 120orang; Meningkatnya pemahaman aparatur tentang pemerintahan Desa sebanyak 180 orang; Meningkatnya Administrasi Kependudukan di Kecamatan sebanyak 100 orang; Meningkatnya Pemahaman Tentang Administrasi Kependudukan sebanyak 80 orang; Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa terhadap Tata Administrasi Catatan Sipil sebanyak 62 orang; Tertatanya dokumen akta capil sebanyak 200 buku; Termonitornya Orang Asing di 5 Kecamatan Diterbitkannya Akta Pencatatan Sipil sebanyak dokumen

87 Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Penataan Administrasi Kependudukan Kepemilikan KTP 83% 83,22% 100,27 Disdukcapil Rasio Penduduk ber KK Kepemilikan Akte Kelahiran per Penduduk Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun % 105,33% 114,49 Disdukcapil 76% 76,79% 101,04 Disdukcapil Permasahan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2014 antara lain sebagai berikut : a. Terbatasnya ruang arsip karena pertumbuhan arsip pencatatan sipil berlaku seumur hidup; b. Regulasi yang sering berubah dan multitafsir, sebagai landasan hukum pelaksanaan tupoksi karena dapat menimbulkan kegamangan dam meberikan pelayanan serta tidak efisien dan efektifnya perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan; c. Beredarnya dokumen kependudukan psu h ini sangat meresahkan masyarakat Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: a. Digitisasi dokumen akta pencatatan kelahiran; b. Peningkatan koordinasi dan sosiisasi kepada seluruh stake holder untuk menghindari terjadinya kesahpahaman terkait pelaksanaan perubahan regulasi; c. Peningkatan kuitas dan kuantitas pelayanan dengan sistem jemput bola sehingga mengurangi gerak oknum pemsu dokumen kependudukan. 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,025,740,000,- dengan reisasi keuangan Rp. 973,510,000,- (94.91%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 4 program dan 7 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan KB dan Pemberdayaan

88 Perempuan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. keserasian kebijakan peningkatan kuitas Anak dan Perempuan keserasian kebijakan peningkatan kuitas Anak dan Perempuan mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 148,500,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 148,500,000,- (100 %) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain meningkatnya peran aktif Stakeholder dam GSI sebanyak 12 orang. b. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93.99%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan (P2TP2) Pengembangan sistem informasi Gender dan Anak Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak c. Peningkatan Kuitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Peningkatan Kuitas Hidup dan Perlindungan Perempuan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini yaitu Sosiisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT d. Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dam pembangunan Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dam pembangunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93.38%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain:

89 Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dam mengelola usaha Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dam membangun keluarga sejahtera Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Targe t 2014 Reisa si Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penangg ung jawab Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Tertanganinya semua kasus KDRT yang dilaporkan 100% 100% 100 BKBPP Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2014 antara lain : a. Belum optimnya peranan Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kecamatan; b. Belum optimnya data tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan perempuan; d. Masih rendahnya partisipasi perempuan dam pembangunan; e. Rendahnya kuitas hidup perempuan dan anak f. Belum semua kecamatan, rumah sakit, dan perusahaan efektif melaksanakan GSI. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain : a. Mengembangkan kuitas pengelolaan P2TP2A ( Pusat pelayanan terpadu perempuan dan perlindungan anak); b. Menggerakan masyarakat khususnya kaum perempuan untuk mengikuti program paket A, paket B, dan paket C dan berbagai pelatihan/ keterampilan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga/organisasi sosi kemasyarakatan dan SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Tangerang; c. Meningkatkan pembinaan kelompok Bina keluarga dan Institusi Masyarakat Pedesaan. d. Mengoptimkan pelaksanaan program P2WKSS di kecamatan;

90 e. Mengoptimkan pelaksanaan kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dam mengelola usaha f. Mengoptimkan kegiatan Pelaksanaan sosiisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (Pembinaan dan Pengembangan GSI). 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 6,254,522,000,- dengan reisasi keuangan Rp. 3,609,918,500,- (57.72%) dan reisasi fisik sebesar 62,36% yang dijabarkan dam 5 program dan 36 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Keluarga Berencana Keluarga Berencana mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 4,408,957,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 1,895,169,000,- (42.98%) dan reisasi fisik sebesar 47,56% yang dijabarkan dam 26 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak aseptor. Terlaksananya Sosiisasi Penyuluhan Bahaya Nafza bagi Kelompok BKR sebanyak 50 orang. Terlaksananya Tenaga Pengelola KB di Perusahaan sebanyak 20 orang. Terlaksananya Workshop KIE Bagi Kader sebanyak 50 BKB. Terbentuknya Krida Bina Advokasi dan KIE bagi Anggota Saka Kencana sebanyak 50 orang. Terlaksananya Pembinaan Institusi Masyarakat (Pos KB, Sub Pos KB) sebanyak 2 Ki. Meningkatnya Pemahaman Institusi Masyarakat Pedesaan tentang KB sebanyak 60 Orang. Formulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK). Tersedianya Tenaga Teknis Aplikasi Pemutakhiran Data Keluarga; Tersedianya Petugas Pendata Keluarga. Tersedianya Pemutahiran Data Keluarga Pra S, KS I dan KS II di 11 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pagedangan. Buku Umpan Bik KBPP Tingkat Kabupaten dan Terlaksananya Sosiisasi Pencatatan dan Pelaporan KB PP sebanyak 29 kecamatan.

91 Tersusunnya perencanaan pencapaian program KBPP Tingkat Kecamatan Kronjo dan Teluknaga sebanyak 1 Pos KB. Terlaksananya Sosiisasi KB di Kecamatan selama 2 hari. Meningkatnya pemahaman tentang keluarga berencana (KB) sebanyak 40 orang. Terlaksanannya Pendataan di 7 Desa sebanyak 1 Dokumen di Kecamatan Solear. Penggerakan Con Akseptor KB pada Kegiatan Pelayanan KB sebanyak 6 Kegiatan. Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak akseptor. Terlaksananya fasilitasi pelayanan at kontrasepsi sebanyak 5 Ki di Kecamatan Cisoka. Pemberdayaan Keluarga Prasejahtera di 15 kecamatan (Cikupa, Legok, Pasar Kemis, Kronjo, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji, Pagedangan, Jambe, Jayanti, Kemiri, Cisauk, Sindang Jaya, Solear, dan Sukamulya) dengan sasaran sebanyak 920 orang, dan 50 keluarga. Terfasiliitasinya Kegiatan UPT BKBPP sebanyak 58 Kegiatan di 23 Kecamatan. b. pembinaan peran serta masyarakat dam pelayanan KB/KR yang madiri pembinaan peran serta masyarakat dam pelayanan KB/KR yang madiri mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,133,740,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 1,056,622,000,- (93.20%) dan reisasi fisik sebesar 97,37% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Pemilihan Kelompok Masyarakat Peduli KB sebanyak 6 Kategori. Terlaksananya HARGANAS Tk. Kabupaten Tangerang sebanyak orang. Terlaksananya Kegiatan Kemitraan KB melui sektor terkait sebanyak 100 anggota TNI. Terlaksananya Kegiatan Pembekan KB dan KS melui Penyuluh Agama sebanyak 274 Orang. Terpilihnya Juara Tk. Kabupaten Untuk Kelompok Masyarakat Peduli KB sebanyak 15 Kelompok. Meningkatnya Partisipasi Kelompok UPPKS dam Kegiatan KB sebanyak 29 Kelompok, 29 kecamatan. Tersusunnya Perencanaan pencapaian KBPP Tahun 2014 di 15 kecamatan.

92 c. pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 237,700,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 225,600,000,- (94.91%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Pelayanan Remaja melui wadah PIK Remaja sebanyak 20 PIK Remaja. Terfasilitasinya Lomba PIK Remaja sebanyak 3 Kelompok. Meningkatnya Kuitas PIK Remaja sebanyak 6 Kelompok. Terbentuknya Kelompok PIK Remaja baru sebanyak 18 PIKR. Terfasilitasinya Jambore PIK Remaja sebanyak 5 Kelompok. Meningkatnya Kuitas Kelompok PIK Remaja sebanyak 10 Kelompok d. peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 118,825,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 116,825,000,- (98.32%) dan reisasi fisik sebesar 98,32% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Upaya Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS kepada 300 orang; Meningkatnya pencegahan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS sebanyak 90 orang; Meningkatnya Pemahaman Dampak dari Bahaya Narkotika dan Sejenisnya sebanyak 138 orang. e. Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang Tumbuh Seimbang) Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang Tumbuh Seimbang) mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 355,300,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 315,702,500,- (88.86%) dan reisasi fisik sebesar 97,19% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kuitas Data Pelaporan KBPP Tahun 2014 Tercapainya Kinerja POKTAN yang Frofesion di 8 UPT. Terlaksananya Pembuatan Film Dokumenter NKKBS sebanyak 1 dokumen.

93 Tercapainya Peningkatan Keluarga Pra KS, KS 1 yang ber- KB melui MUPEN sebanyak 14 UPT. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Meningkat nya capaian 1 Keluarga 66,19% 66,19% 100 BKBPP Peserta KB Aktif Berencana PA/PUS 2 pembinaan peran serta masyarakat dam pelayanan KB/KR yang mandiri Meningkat nya jumlah anggota kelompok BKB dan UPPKS yang ber-kb Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun % 78% 111,43 BKBPP Permasahan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tahun 2014 antara lain : a. Rendahnya partisipasi pria dam program KB dari seluruh peserta KB aktif; b. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB dan Kesehatan; c. Masih tingginya tingkat DO peserta KB; d. Masih tingginya Pasangan Usia Subur di bawah 20 tahun; e. Belum optimnya pembinaan terhadap kelompok Tri Bina dan UPPKS; f. Masih tingginya keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I; g. Belum optimnya pembinaan dan peran Institusi Masyarakat; h. Rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang hak kesehatan reproduksi. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut diatas adah : a. Melakukan sosiisasi peningkatan partisipasi pria dam program KB dan melakukan pertemuan bagi motivator KB pria;

94 b. Meningkatkan pembinaan PKBRS (Pelaksanaan KB Rumah Sakit di RS Swasta) serta Pembinaan KB Pasca Persinan dan Pasca Keguguran bagi DBS (Dokter Bidan Praktek Swasta); c. Penggerakan sasaran pelayanan dan distribusi at kontrasepsi, meningkatkan kuitas pelayanan KB (Pelayanan KIE/ Konseling) serta melakukan sertifikasi CTU bagi bidan; d. Melakukan pembinaan remaja melui PIK Remaja; e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan kader tri bina dan UPPKS; f. Peningkatan kuitas kader (institusi) melui pembinaan, pertemuan, dan pemberian insentif; g. Melakukan sosiisasi TRIAD KRR bagi remaja dan sosiisasi deteksi dini kanker Rahim; h. Melakukan Sosiisasi Kesehatan Reproduksi bagi pekerja perempuan di perusahaan. 13. Urusan Sosi Penyelenggaraan Urusan Sosi mendapat okasi anggaran sebesar Rp.9,060,114,386,- dengan reisasi keuangan Rp. 7,204,623,550,- (79.52%) dan reisasi fisik sebesar 80.59% yang dijabarkan dam 8 program dan 43 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Cipta Karya, Dinas Kesejahteraan Sosi, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Sosi pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masah Kesejahteraan Sosi (PMKS) Lainnya Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masah Kesejahteraan Sosi (PMKS) Lainnya mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,014,969,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp.913,967,000,- (90.05%) dan reisasi fisik sebesar 90.05% yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kemampuan Manajemen Adminstrasi Petugas dan pendamping dam Pelayanan Kesejahteraan Sosi; Tersosiisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4 Kecamatan (Kec. Solear, Kemeri, Pakuhaji dan Sukamulya; Meningkatnya Kuitas SDM Pengurus KUBE; Wanita eks pekerja migran mendapatkan peningkatan keterampilan tata boga (Desa binaan di 2 kecamatan) ; Terfasilitasinya Keluarga Harapan;

95 Terfasilitasinya Survey Penyelenggaraan Bedah Rumah; Terampilnya fakir miskin dam praktek mengemudi; Terfasilitasinya bantuan stimulant. b. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosi Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosi mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,601,737,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 1,027,596,000,- (64.16%) dan reisasi fisik sebesar 64.15% yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Keikutsertaan peringatan HALUN dengan peserta sebanyak 100 orang; Tersedianya at bantu sebanyak 30 buah; Terwujudnya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi; Tersosiisasinya pemahaman tentang bahaya narkoba; Tersedianya Pengadaan at Kedokteran; Tertanganinya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi Bencana; Peningkatnya Pengetahuan tentang Ormas dan LSM sebanyak 40 orang; Tersedianya buku hasil Sosiisasi sebanyak 1 Dokumen; Terselesaikannya Masah-masah Sosi sebanyak 26 orang; Meningkatnya keterampilan masyarakat prasejahtera dam pelatihan pembuatan hasil laut (pembuatan Bakso Ikan) sebanyak 100 orang; Meningkatnya pengetahuan tentang masah sosi sebanyak 55 orang; Meningkatnya pemahaman Penanganan Masah-masah Sosi sebanyak 70 orang; Terlatinya masyarakat dam pengelolaan masah soci sebanyak 60 orang; Meningkatnya kesejahetaraan anak yatim sebanyak 100 orang; Tertanganinya anak dan keluarga bermasah; Terselenggaranya Hari Anak N dan Forum anak daerah c. pembinaan anak terlantar pembinaan anak terlantar mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 120,830,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 98,962,500,- (81.90%) dan reisasi fisik sebesar 81.90% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah

96 meningkatnya Keterampilan Anak Terlantar dan Anak Janan di Kec. Jayanti, Kresek dan Pasar Kemis. d. pembinaan para penyandang cacat dan trauma pembinaan para penyandang cacat dan trauma mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 65,360,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 59,640,000,- (91.25%) dan reisasi fisik sebesar 91.25% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah meningkatkan Minat Berusaha bagi Penyandang cacat dan Eks Trauma. e. pembinaan panti asuhan/ panti jompo pembinaan panti asuhan/ panti jompo mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 3,480,989,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 3,007,304,750,- (86.39%) dan reisasi fisik sebesar 90.02% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas Sarana Rehabilitasi; Terfasilitasinya at peraga di dam panti. f. pembinaan eks penyandang penyakit sosi (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosi lainnya) pembinaan eks penyandang penyakit sosi (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosi lainnya) mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 613,598,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 508,607,000,- (82.89%) dan reisasi fisik sebesar 82.89% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan Minat Berusaha bagi Pekerja Migran di Lokasi Desa Binaan melui Keterampilan Pembuatan Kue; Meningkatkan Kemampuan dan Kemauan Eks Napi dan Eks Narkoba dam Pemulihan Fungsi Sosinya di Masyarakat di 2 kecamatan; Tersosiisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4 Kecamatan (Kec. Legok, Tigaraksa, Jambe dan Cisauk, Kronjo, Solear, Gunung Ker).

97 g. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosi Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosi mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,464,065,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 1,032,695,000,- (70.54%) dan reisasi fisik sebesar 70.54% yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlatihnya masyarakat dam peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha sebanyak 40 orang; Adanya Peran serta TKSK, PSM, Karang Taruna dan Tagana melui Bakti Sosi di Lokasi Lomba Desa/ Kelurahan; Meningkatnya SDM Masyarakat sebanyak 80 orang; Meningkatnya Produktivitas KUBE sebanyak 98 kube; Meningkatnya peran serta PSM, Karang Taruna dan Orsos; Terciptanya Penanganan Masah-masah Sosi; Meningkatnya Kinerja Dinas Kesejahteraan Sosi; Terlaksananya peran serta Ustad di Kab. Tangerang; Terwujudnya penguatan PSKS. h. peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kepahlawanan peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kepahlawanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 698,566,386,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 555,851,300,- (79.57%) dan reisasi fisik sebesar 75.41% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan Pemahaman tentang Pelestarian Nilai - nilai Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosi bagi Pelajar dan Pendamping Sosi; Meningkatnya Kesadaran Akan Nilai-nilai Kepahlawanan terhadap 120 orang; Meningkatkan keikutsertaan pegawai dam kegiatan keagamaan dan pengajian; Terfasilitasinya kegiatan keagamaan; Tersedianya Laporan hasil fasiltasi kegiatan keagamaan sebanyak 7 dokumen laporan; Meningkatnya keterampilan Masyarakat Kecamatan Jayanti dam Membaca Al-Quran sebanyak 48 orang; Tersusunnyaa profil keagamaan dan rumah ibadah di Kabupaten Tangerang.

98 Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Sosi dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Sosi Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab pembinaan panti asuhan/ panti jompo peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kepahlawanan Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosi Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masah Kesejahteraan Sosi (PMKS) Lainnya pembinaan eks penyandang penyakit sosi (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosi lainnya) Tersedianya BLKI ska Kabupaten di Pasir Muncang Kec Jayanti Meningkatnya sarana dan prasarana panti Peningkatan jumlah penerima sarana prasarana keagamaan Peningkatan jumlah bantuan sosi pada guru ngaji Cakupan Pemanfaat PKH Jumlah PMKS Rasio penyandang penyakit sosi Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Paket 1 Paket 100 DINAS CIPTA KARYA 50% 60% 120 DINSOS DINSOS DINSOS RTSM 600 org 150 org RTSM 85,37 DINSOS 670 org 111,67 DINSOS 170 org 113,33 DINSOS Permasahan pada Urusan Sosi tahun 2014 antara lain : a. Masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan penyandang masah kesejahteraan sosi; b. Masih banyaknya PMKS dan keluarga miskin yang belum terakses pelayanan kebutuhan dasar.

99 Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut diatas pada tahun yang akan datang adah : a. Meningkatkan pemberdayaan KUBE; b. isasi pelayanan panti rehabilitasi sosi. 14. Urusan Ketenagakerjaan Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 10,500,349,017,- dengan reisasi keuangan Rp. 10,131,030,500,- (96.48%) dan reisasi fisik sebesar 99.09% yang dijabarkan dam 3 program dan 24 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Ketenagakerjaan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Peningkatan Kuitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan Kuitas dan Produktivitas Tenaga Kerja mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 3,225,841,017,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 3,203,032,600,- (99.29%) dan reisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya database tenaga kerja daerah sebagai informasi ketenagakerjaan; Tersedianya tenaga terampil di bidang Menjahit (Garment/Sepatu), Otomotif Sepeda Motor dan Aplikasi Komputer sebanyak 720 orang; Meningkatnya Pengetahuan & Keterampilan Pencari kerja sebanyak 50 orang; Terjaganya kondisi peratan pelatihan bidang las dan menjahit sebanyak 36 unit; Terlatihnya tenaga terampil di bidang Jahit, Komputer, Kompos, Las dan Otomotif sebanyak 570 orang; Meningkatnya Pemahaman Tentang Tata Boga dan Tata Rias sebany 40 peserta; Terlatihnya masyarakat tentang perbengkelan sebanyak 30 orang. b. Peningkatan Kesempatan Kerja Peningkatan Kesempatan Kerja mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 3,948,533,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 3,902,773,000,- (98.84%) dan reisasi fisik sebesar % yang

100 dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Informasi Pasar Kerja di 150 perusahaan; Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di 35 perusahaan; Meningkatnya keterampilan usaha dan terbentuknya kelompok usaha TTG pembuatan komposter dan pembuatan kompos sebanyak 40 orang; Meningkatnya Ketrampilan usaha dan terbentuknya kelompok wira usaha baru bidang Pangkas Rambut, Pembuatan Ppaving Block, Pembuatan Tutup Peratan rumah tangga, Pembuatan sepatu dan sand, Sablon, menjahit garment dan bengkel sepeda motor sebanyak 360 orang; Terbinanya kelomppok WUB hasil pembentukan tahun 2013 sebanyak 90 kelompok; Meningkatnya pemahaman pelatihan pangkas rambut sebanyak 25 orang; Terserapnya tenaga penganggur melui pemberian kerja sementara (padat karya) sebanyak 550 orang; Dipahaminya Prosedur Penempatan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri oleh Masyarakat Pencari Kerja sebanyak 500 orang; Tersedianya data tenaga kerja asing sebagai potensi pendapatan daerah di 300 perusahaan; Tertibnya Pengguna Tenaga Kerja Asing dan Pembayaran Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing di 200 Perusahaan. c. Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 3,325,975,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 3,025,224,900,- (90.96%) dan reisasi fisik sebesar 97.13% yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Penyelesaian PHI 20 Kasus, PHK 150 Kasus dan Unjuk Rasa 30 Kasus sebanyak 200 kasus; Tercapainya penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jamsostek di 125 perusahaan; Tercapainya peningkatan perlindungan ketenagakerjaan di 19 perusahaan; Terbinanya perusahaan melui pengujian dan pemeriksaan peratan K3 di 100 perusahaan;

101 Perusahaan yang memahami dan melaksanakan K3 di perusahaan dengan mendapatkan penghargaan zero accident, SMK3 dan P2K3 sebanyak 20 perusahaan; Memahami dan mematuhi peraturan normatif ketenagakerjaan pada Perusahaan dan Pekerja di 990 perusahan; Pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja wanita, anak dan disabilitas di 100 perusahaan; Tercapainya Penetapan UMK Kabupaten Tangerang Tahun 201 sebanyak 1 dokumen; Tersusunnya kebijakan dan pemecahan masah ketenagakerjaan melui sekretariat LKS Tripartit; Tercapainya Peningkatan Pelayanan Ketenagakerjaan sebanyak 31 Jenis Perijinan dan Non Perijinan; Tersedianya Sarana Sistem Aplikasi Database Perusahaan; Tersusunnya data pengembangan sistem database. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketenagakerjaan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Peningkatan Kuitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan Kesempatan Kerja Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Pelatihan berbasis kompetensi Tersedianya sarana prasarana pendukung BLKI Pelatihan berbasis masyarakat Pelatihan berbasis kewirausahaan Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah penanganan kasus/perselisihan ketenagakerjaan Jumlah pemeriksaan perusahaan Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Disnaker 1 Paket 0 0 Disnaker Disnaker Disnaker ,90 Disnaker Disnaker ,85 Disnaker

102 Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : Terbatasnya Jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi sebagai kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tidak dapat dipenuhi dengan program pelatihan regular/institusion; Belum optimnya penggunaan sarana hubungan indrustri di perusahaan sehingga timbul kasus; Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Optimisasi BLK dam membentuk tenaga kerja yang trampil; Sosiisasi dan pembinaan sarana hubungan indrustri di perusahaan; 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 5,239,386,000,- dengan reisasi keuangan Rp. 4,800,707,620,- (91.63%) dan reisasi fisik sebesar 94.69% yang dijabarkan dam 4 program dan 23 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Koperasi dan UKM dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 876,591,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 843,645,120,- (96.24%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Promosi Pemasaran Produk UMKM melui Jaringan Internet sebanyak 1 website; Tersedianya SIM Inventaris Data UMKM; Meningkatnya Pemahaman Tentang Sertifikasi H, Pengolahan Ikan, Hasil Produksi dan Kwitas dam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kab. Tangerang sebanyak 40 UMKM; Terbinanya Kelompok Usaha Kecil Menengah dan Terpromosikannya Hasil Usaha Melui Pameran sebanyak 8 kelompok; Menambahnya pengetahuan bagi para pelaku UMKM sebanyak 180 orang; Berkembangnya Usaha Kecil Menengah Kecamatan Kemiri sebanyak 10 unit;

103 Tersedianya Fasilitas Pengembangan Mod bagi pelaku UMKM sebanyak 50 sertifikat; Terbangunnya Kerjasama Rytel pada pengelolaan Perkoperasian sebanyak 60 koperasi. b. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 610,000,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 555,235,000,- (91.02%) dan reisasi fisik sebesar 91.12% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas dan Hasil Produksi UMKM sebanyak 30 orang; Menjaga kuitas produksi dan meningkatnya daya beli masyarakat sebanyak 25 HAKI; Terwujudnya informasi hasil produk UMKM melui media online sebanyak 30 Jenis Usaha; Meningkatnya SDM dam pengelolaan dan pengembangan industri otak-otak pada masyarakat Ds. Sangiang sebanyak 20 orang; Meningkatnya SDM dam pengelolaan dan pengembangan pembuatan kue kering pada masyarakat Ds. Teluknaga sebanyak 15 orang; Meningkatnya SDM Pengelolaan dan Pengnembangan pengrajin tempe pada masyarakat Ds. Kebon Cau sebanyak 20 orang; Meningkatnya SDM majemen pengelolaan perkoperasian sebanyak 4 jenis Kompetensi; Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi sebanyak 30 orang; Terlatihnya Pengelolaan Koperasi di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 130 peserta; Terpromosikannya Hasil Usaha Perdagangan UMKM sebanyak 5 kelompok; Terpromosikannya produk usaha perdagangan UMKM sebanyak 20 UKM; Terpromosikannya produk UMKM sebanyak 10 UMKM.

104 c. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 2,775,795,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 2,555,386,500,- (92.06%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersosiisasinya informasi peluang permodan bagi koperasi dan UMK di 7 kecamatan; Meningkatnya kuitas / kwantitas pemanfaatan Fasiltas Pemerintah sebanyak 50 UMKM; Terbinanya SDM pengelola usaha sebanyak 40 orang; Terbukanya peluang pemasaran produk UMKM yang kompetitif sebanyak 6 jenis; Meningkatnya SDM pengelolaan dan pengembangan home industri kue kering sebanyak 35 orang; Meningkatnya SDM budidaya pengelolaan industri hasil pertanian dan perikanan sebanyak 30 orang; Meningkatnya SDM pengelolaan / pengembangan home industry sebanyak 30 orang; Meningkatnya SDM pengelolaan daur ulang limbah BPA sektor 3 Ds.Pagedangan sebanyak 20 orang; Meningkatnya SDM dlm pengembangan seni kigrafi di Ds. Lengkongkulon sebanyak 30 orang; Meningkatnya potensi usaha kerajinan anyaman pada UMKM di Ds. Lengkong Kulon sebanyak 15 orang; Meningkatnya budidaya pengelolaan tanaman hias dlm pengembangan usaha masyarakat di Ds. Mangnengah 15 orang; Terinformasikanya Hasil Produk Pengrajin UMKM Kab. Tangerang pada Even N / Region sebanyak 5 pameran; Terselenggaranya Kegiatan Fasilitasi Promosi Produksi UMKM sebanyak 10 kelompok; Terlaksananya pengelolaan pedagang kaki lima di 3 Kecamatan; Pengenan Produk Usaha Koperasi sebanyak 25 jenis; Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Koperasi; Meningkatnya Promosi Produk Usaha Koperasi sebanyak 20 umkm; Meningkatnya kemampuan pelaku usaha UMKM sebanyak 270 org; Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengelola koperasi tentang manajemen koperasi sebanyak 130 orang;

105 Meningkatnya Pemahaman Tentang Usaha Koperasi Kecamatan Pakuhaji sebanyak 112 orang; Terciptanya pemahaman tentang pentingnya berkoperasi kepada 180 orang; Meningkatnya Usaha Koperasi sebanyak 80 orang; Terbinanya Usaha Koperasi di Kecamatan dengan 158 Peserta; Peningkatan Produksi UMKM sebanyak 21 UMKM; Meningkatnya promosi produk usaha koperasi sebanyak 18 UMKM. d. Peningkatan Kuitas Kelembagaan Koperasi Peningkatan Kuitas Kelembagaan Koperasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 977,000,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 846,441,000,- (86.64%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terbukanya Informasi dan Peluang Pengembangan Koperasi dan UMKM serta tersedianya Kebijakan tentang program Pembangunan Koperasi sebanyak 4 Jenis Usaha; Terbangunnya sistem pengembangan perkoperasian bersasis internet Meningkatnya pemahaman Kebijakan tentang Perkooperasian sebanyak 4 Jenis Usaha; Memperoleh data yang up to date di 100 koperasi; Meningkatnya Kerjasama Usaha Koperasi Antar Wilayah sebanyak 80 orang; Meningkatnya SDM Pengelolaan / Pengurusan dan Pembinaan Perkoperasian sebanyak 100 orang; Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pemanfaatan Pengembangan Fasilitas Dana Sistem Pemerintah bagi 113 KUMKM UMKM UMKM Pendukung KUMKM melui 1 Usaha Bagi UPDB Usaha Mikro 4 Event 5 Event Kecil Promosi KUMKM Promosi Promosi Menengah 125 KUMKM 2 penciptaan iklim Usaha Fasilitasi Pengembangan KUMKM 15 KUMKM 15 KUMKM 100 KUMKM

106 3 4 Kecil Menengah yang kondusif Peningkatan Kuitas Kelembagaan Koperasi Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pemberian Fasilitasi Pengamanan Kawasan UMKM Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian Peningkatan dan Pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi Fasilitasi Kemitraan Investasi dan Usaha bagi UMKM 100 KUMKM 4 Koperasi 80 orang 30 UMKM Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun KUKM 4 Koperasi 92 KUMKM 100 KUMKM 80 orang 100 KUMKM 30 UMKM 100 KUMKM Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : UPDB-KUKM berdiri sejak tahun 2012 dan berstatus BLUD penuh pada bulan Juli Akan tetapai UPDB-KUMKM baru selesai menyusun kebijakan tentang oper Dana Bergulir pada pertengahan tahun 2014, dana yang digulirkan pada Koperasi baru mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014, sehingga UPDB-KUKM baru beroperasi selama 6 bulan Sasaran dari Dana Bergulir untuk Tahun 2014 adah koperasi, baik koperasi masyarakat atau koperasi karyawan/pegawai sekabupaten Tangerang. Sah satu persyaratan dam pengajuan propos pinjaman kepada UPDB-KUMKM adah berita acara rapat anggota tahunan yang didamnya terdapat persetujuan dari anggota tentang pinjaman koperasi kepada UPDB-KUMKM. UPDB-KUMKM mulai menyurkan pertengahan tahun sedangkan koperasi melaksanakan RAT triwulan pertama. Jadi banyak koperasi yang belum memiliki berita acara tersebut. Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014: Melakukan penyusunan kebijakan oper/ non oper. Diantaranya adah Pengaturan Renumerasi, Pengaturan Barang dan Jasa, Pengaturan Tarif, Pengangkatan Dewan Pengawas, Pengaturan Penggunaan Surplus, Pengaturan melakukan utang/piutang Melaksanakan sosiisasi Pelaksanaan oper serta Tata Cara Pengajuan Dana Bergulir yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada para koperasi tentang keberadaan UPDB-KUMKM bersamaan dengan waktu pelaksanaan RAT yaitu pada Triwulan I.

107 16. Urusan Penanaman Mod Penyelenggaraan Urusan Penanaman Mod mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 2,977,420,000,- dengan reisasi keuangan Rp. 2,238,543,723,- (75.18%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 2 program dan 20 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Penanaman Mod Daerah. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penanaman Mod pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,635,700,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 1,266,630,323,- (77.44%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tereisasi Pameran Peluang Investasi sebanyak 4 Event; Meningkatnya Informasi Peluang dan Potensi Investasi Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Pameran Investasi; Meningkatnya Jenis Informasi Peluang dan Potensi Investasi Serta Terupdatenya data Website BPMD; Tersedianya Laporan Fasilitas Kerjasama Antar Pemerintah Daerah sebanyak 1 Dokumen; Terfasilitasinya Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Swasta sebanyak 1 Dokumen; Meningkatnya Kuitas Kerjasama yang ada di Kabupaten Tangerang dan Tersedianya Laporan Kondisi Kerjasama Pada Pemerintah Kab. Tangerang sebanyak 1 Dokumen.. b. Peningkatan Iklim Investasi dan Reisasi Investasi Peningkatan Iklim Investasi dan Reisasi Investasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp. 1,341,720,000,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 971,913,400,- (72.44%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersampainya Sosiisasi tentang perijinan dan kebijakan penanaman mod, Kebijakan Penanaman Mod dam Laporan Kegiatan Penanaman Mod sebanyak 150 buku; Tersedianya Peraturan BUMD sebanyak 30 buku; Tersedianya Jurn Investasi di Kab. Tangerang sebanyak 1Dokumen;

108 Tersedianya Laporan Monitoring dan Evuasi Pelaksanaan Kegiatan BUMD sebanyak 20 dokumen; Tersedianya Buku Profil BUMD sebanyak 1Dokumen; Tesedianya Bahan Rencana Produk Unggulan Daerah sebanyak 1 Dokumen; Terdapatnya Bahan data Investasi Perusahaan sebanyak 144 dokumen; Meningkatnya Kinerja SDM Pengelola BUMD di 5 BUMD; Tersedianya Kajian Pengelolaan Pasar Daerah di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen.. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penanaman Mod dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Penanaman Mod Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Targe t 2014 Reis asi Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penangg ung jawab Jumlah Peraturan 1 Peningkatan Iklim Daerah/Kepa Daerah 6 Investasi dan yang mendukung Dok. 6 Dok 100 BPMD Reisasi Investasi Pengembangan usaha Peningkatan Iklim Investasi dan Monev Investasi 2 Keg. 2 Keg 100 BPMD Reisasi Investasi Peningkatan Jumlah Peningkatan Investasi 2 Promosi dan Peningkatan promosi Kerjasama dan kerjasama investasi investasi Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun event 9 Dok. 4 event 26 Dok 80 BPMD 288,89 BPMD Permasahan pada Urusan Penanaman Mod tahun 2014 antara lain : Belum maksimnya sistem dan jaringan informasi data; Belum maksimnya penyediaan informasi dan profil investasi. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Dibuatnya sistem dan jaringan informasi data yang terintegrasi; Mengoptimkan penyediaan informasi dan profil investasi penamaman mod. 17. Urusan Kebudayaan Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan mendapat okasi anggaran sebesar R ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (96,93%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang

109 dijabarkan dam 3 program dan 8 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kebudayaan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan Nilai Budaya Pengembangan Nilai Budaya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.46%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah terpenuhinya Sarana Kesenian sebagai pendukung bagi sanggar seni; b. Pengelolaan Kekayaan Budaya Pengelolaan Kekayaan Budaya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.78%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah Tersedianya Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan (RIPK) Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen. c. Pengelolaan Keragaman Budaya Pengelolaan Keragaman Budaya mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.52%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Vokis terbaik dengan ambitus suara sopran, to, tenor dan bass untuk di ikutsertakan pada Audisi GBN tingkat Provinsi sebanyak 12 Orang Adanya Hasil Seleksi Seni Bakat Komedi dan Parade Teater Rakyat serta Terlestarikannya Kesenian Wayang Golek sebanyak 7 orang. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan nisme sebanyak 20 orang. Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat terhadap potensi budaya Tangerang sebagai daya tarik wisata budaya dengan hasil 2 Festiv. Pembinaan kelompok Kesenian Daerah/lembaga Adat Daerah sebanyak 50 Orang. Terselenggaranya Upacara Hari Besar Pemerintah sebanyak 15 Paket.

110 Tercapainya peningkatan pemahaman aparatur pemerintah Kabupaten Tangerang dan masyarakat terhadap HAM. Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Masyarakat Terhadap HAM sebanyak 40 Orang. Sosiisasi Ham dengan hasil 1 laporan. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kebudayaan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kebudayaan Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penangg ung jawab Tersediany 1 a dokumen 1 DED 1 DED Peningkatan perencana Pembangun Pembangun Sarana dan an sarana an an Prasarana prasarana Auditorium Auditorium Kebudayaan kebudayaa 100 n 2 Pengelolaan Keragaman Budaya Cakupan gelar seni 2 ki festiv/ tahun Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun ki festiv/ tahun 100 DISPOR ABUDPA R DISPOR ABUDPA R Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 adah Masih rendahnya pelaku seni tradision terhadap perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni budaya; Belum memadainya sarana dan prasarana kesenian tradision yang dimiliki oleh sanggar seni; Masih rendahnya animo masyarakat terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian tradision Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan pada tahun 2014 adah sebagai berikut: Perlu adanya peningkatan SDM pelaku seni dan budaya; Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana seni budaya; Perlu adanya even seni budaya secara berkelanjutan; 18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (93.16%) dan reisasi fisik sebesar 97,02 % yang

111 dijabarkan dam 7 program dan 24 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Cipta Karya, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kepemudaan dan Olah Raga pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99,96%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah tersedianya buku profil pemuda gemilang Kabupaten Tangerang b. peningkatan peran serta kepemudaan peningkatan peran serta kepemudaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97,30%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Adanya OKP yang memiliki pengetahuan manajemen sebanyak 800 orang; Bertambahnya wawasan pemuda terhadap ketahanan bela Negara 250 orang. Bertambahnya Pengetahuan Mahasiswa terhadap manajemen organisasi kepemudaan sebanyak 200 orang. Tersedianya pemuda dan pelajar yang memiliki pengetahuan dam kepemimpinan berorganisasi sebanyak 160 orang. Adanya kepedulian pemuda terhadap lingkungan melui bakti sosi pemuda serta dam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sebanyak 290 pemuda. Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah (penerima tamu) dam rangka Jambore Pemuda Indonesia Tingkat N dan College Marie Victorine (CMV) Kanada sebanyak 17 orang. Meningkatkan Kedisiplinan melui LTUB di Sekolah sebanyak 3 sekolah. Adanya pemuda pelopor bidang Bela Bangsa, Teknologi Tepat Guna, Kewirausahaan, Budaya Pariwisata dan Bahari Kelautan sebagai perwakilan Kabupaten Tangerang sebanyak 5 pemuda. Memotivasi generasi muda untuk terus berprestasi di bidang non akademik sebanyak 227 pelajar.

112 c. peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91.77%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Pemuda mampu berwirausaha di bidang otomotif sebanyak 150 pemuda. Pemuda dapat mengembangkan dan menciptakan wirausaha di bidang kerajinan tangan sebanyak 200 pemuda. Meningkatnya Kewirausahaan Bagi Pemuda (Budidaya Burung/Telor Puyuh) sebanyak 40 orang. Adanya perwakilan kabupaten tangerang dlm program BPAP, PPAN dan KPN di Tingkat Provinsi Banten sebanyak 15 orang. d. upaya pencegahan penyahgunaan narkoba upaya pencegahan penyahgunaan narkoba mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.33%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah bertambahnya pengetahuan pemuda tentang bahaya narkoba sebanyak pemuda. e. Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program adah Terbinanya Pengurus BAPOPSI Kabupaten Tangerang dengan hasil 100%. f. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.97%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya prestasi atlet pelajar PPLP Kab. Tangerang Meningkatkan Kebugaran Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sebanyak 200 orang.

113 Tersedianya atlet-atlet berprestasi di kecamatan Rajeg di 13 desa/kelurahan. Terplihnya para atlit Kecamatan sebanyak 3 cabang. Terpilihnya Atlit Bola Voli & Sepak Bola; Meningkatnya Atlet Olahraga Bola Sundul di Kabupaten Tangerang. Meningkatnya prestasi atlet olahraga pelajar dan pelatih di Kab. Tangerang Meningkatnya Prestasi Atlet Olahraga Tradision di Kabupaten Tangerang. Terbinanya Wasit Lisensi C.III serta terlatihnya Pelatih Lisensi D cabang Olahraga Sepak Bola dan Instruktur Senam Kabupaten Tangerang sebanyak 100 persen. Adanya Olahraga Judo di Sekolah sebanyak 50 orang. Meningkatnya Prestasi Atlet-atlet PPLP Kabupaten Tangerang Meningkatnya prestasi atlet olahraga pegawai dan masyarakat Kabupaten Tangerang. Meningkatnya prestasi atlet olahraga masyarakt Kecamatan Sukamulya Meningkatnya prestasi atlet pelajar dan pelatih di Kab. Tangerang g. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.54%) dan reisasi fisik sebesar 95,09 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Pembangunan Sarana Olah Raga Masyarakat sebanyak 100 Persen. Tersosiisasinya cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan binaraga dan peningkatan sarana olahraga di Kab. Tangerang sebanyak 300 orang Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kepemudaan dan Olah Raga dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

114 Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penanggun g jawab Tersedianya 1 Peningkatan Sport Centre DINAS 1 1 Sarana dan dan 100,00 CIPTA Paket Paket Prasarana kelengkapan KARYA Olahraga venue-venue peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda upaya pencegahan penyahgunaan narkoba Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Terbangunnya stadion mini Tersedianya DED sarana dan prasarana Olahraga Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda Peningkatan penanggulanga n bahaya narkoba serta virus HIV dan AIDS dikangan enerasi muda Peningkatan keikutsertaan event tingkat n Peningkatan peran aktiv masyarakat dam kegiatan kebugaran olahraga 5 Stadion Mini 3 Stadion Mini 60,00 3 DED 3 DED Orang 1500 Orang 7 Cabang Olahraga 3 kelompok / kec Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun orang orang 7 Cabang Olahraga 3 kelompok / kec DINAS CIPTA KARYA DISPORABU DPAR DISPORABU DPAR DISPORABU DPAR DISPORABU DPAR DISPORABU DPAR Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : Masih kurangnya pemahaman organisasi kepemudaan tentang manajemen organisasi; Kurangnya kegiatan pengendian bahaya narkoba; Kurangnya fasilitas olahraga bagi masyarakat; Belum optimnya prestasi atlet pelajar di Kabupaten Tangerang; Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 : Melakukan pembinaan dan pelatihan manajemen organisasi kepada organisasi kepemudaan;

115 Peningkatan jumlah kegiatan pemuda dam pengendian bahaya narkoba; Penambahan sarana dan prasarana olahraga; Dilakukan pelatihan dan pembinaan atlet pelajar di Kabupaten Tangerang. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (90,90%) dan reisasi fisik sebesar 96,51% yang dijabarkan dam 8 program dan 72 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesejahteraan Sosi, Dinas Penanggulangan Bencana dan Bahaya Kebakaran dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.19%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jan Jur Pemda - Gerbang Pemda sebanyak 50 orang. Terlaksananya pelatihan pengendian keamanan dan kenyamanan lingkungan/ pelatihan Linmas selama 3 hari. Terlaksananya Pelatihan pengendian keamanan dan kenyamanan lingkungan sebanyak 3 ki. Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 3 hari. Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Linmas Desa selama 2 hari. Terlaksananya pelatihan linmas dam menghadapi pemilihan umum sebanyak 56 orang. Terlaksananya Pelatihan Pengendian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kec Mekar Baru di 8 Desa. Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jan Jur Pemda - Gerbang Pemda sebanyak 15 ki. Terlaksananya kegiatan patw protokol pejabat daerah sebanyak 30 ki. Terlaksananya penyediaan atribut perlengkapan pasukan huru hara sebanyak 60 set.

116 Terlaksananya kegiatan pengamanan kantor dan rumah dinas bupati selama 12 bulan. Terlaksananya kegiatan penertiban tempat usaha sebanyak 3 ki. Terlaksananya penertiban sarana umum sebanyak 20 ki penertiban. Tersusunnya laporan penanganan penertiban bahu jan strategis sebanyak 3 laporan. Terlaksananya penanganan aksi unjukrasa dan demonstrasi sebanyak 20 ki/kejadian. Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan trantibum tempat usaha selama 12 bulan. Terselenggaranya penanganan pasca penertiban tempat usaha sebanyak 12 ki monitoring. Terlaksananya penanganan aksi unjuk rasa dan demonstrasi sebanyak 28 unit mobil, unit motor. b. pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak krimin pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak krimin mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92,27%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya kegiatan pengawasan dan monitoring tempat hiburan 12 ki monitoring. Terlaksananya rapat koordinasi trantibum permasahan tempat hiburan 12 ki/tahun. Tersusunnya Laporan 1 laporan. Terlaksananya Pembinaan Pedagang Kaki Lima selama 2 hari. Terlaksananya pembinaan pedagang kaki lima selama 2 Triwulan. Terlaksananya pengamanan pemilu legislatif 2014 di 29 kecamatan. Terlaksananya pengaman trantibum hari-hari besar keagamaan sebanyak 3 ki. Terlaksananya kegiatan penertiban atribut kampanye pemilu legislatif 2014 di 29 kecamatan. c. pengembangan wawasan kebangsaan pengembangan wawasan kebangsaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,95%) dan reisasi fisik sebesar 93,28 % yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain:

117 Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dam Kehidupan Beragama sebanyak 1 ki. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Rasa solidaritas dan Ikatan sosi dikangan masyarakat sebanyak 1 ki. Terlaksananya gotong royong di kangan masyarakat di 2 desa. Terlaksananya kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai nilai luhur masyarakat sebanyak 1 Ki. Terlaksananya Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas Se Kecamatan Legok selama 3 Hari. Terlaksananya pembinaan peran masyarakat untuk ber PHBS Terlaksananya Sosiisasi bela negara bagi generasi muda selama 1 hari. Terlaksananya Sosiisasi Bela Negara di 8 Desa. Terlaksananya Kegiatan Revitisasi Empat Pilar Kebangsaan Bagi Generasi Muda sebanyak 1 ki. Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebanyak 2 hari. Terlaksananya Penyusunan Data Base Organisasi Kemasyarakatan Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi Kemasyarakatan Berbasis selama 1 Hari. Terlaksananya Sosiisasi Permendagri Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan selama 1 Hari. Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Tangerang selama 2 Triwulan. Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila sebanyak 1 Ki. Terselenggaranya pusat pendidikan wawasan kebangsaan 3 Hari. d. kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91,54%) dan reisasi fisik sebesar 89,74% yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya lomba desa tingkat kecamatan selama 3 Hari. Terselenggaranya Safari Ramadhan Tingkat Provinsi Banten Tahun 1433 H sebanyak orang. Terselenggaranya Peringatan Hari Besar Islam sebanyak 2 kegiatan. Terlaksanannya MTQ Tingkat Kecamatan sebanyak 12 Nomor.

118 Terlaksananya Pembinaan kerukunanan hidup antar umat beragama selama 1 Hari. Terlaksanannya Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama sebanyak 80 orang. Terlaksananya Kegiatan Taraweh Keliling dan Jum'at keliling sebanyak 11 ki. Terlaksananya fasilitasi pertemuan koordinasi Tim Pakem selama 3 Triwulan. Terlaksananya pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Ki. Terlaksananya rapat koordinasi Tim Terpadu gangguan keamanan dam negeri di 29 Kecamatan. Terlaksananya koordinasi antar anggota KOMINDA selama 4 Hari. Terlaksananya sosiisasi pencegahan paham radikisme dan terorisme dikangan tokoh masyarakat, pemuda dan lembaga masyarakat desa selama 1 Hari. Terlaksananya pengumpulan dan penyusunan peta rawan konflik sosi di Kabupaten Tangerang sebanyak 12 Hari. Terlaksananya Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Kab. Tangerang sebanyak 1 Ki. Terlaksananya Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) sebanyak 1 kegiatan. e. pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92,08%) dan reisasi fisik sebesar 93,51 % yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersusunnya Laporan sebanyak 1 Dokumen. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Aparatur Desa/Kelurahan untuk Mewujudkan Pelayanan yang Maksim selama 1 Hari. Terselenggaranya pembinaan aparatur Trantib di 11 Desa & Kelurahan. Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 2 Hari. Terlaksananya Pembinaan Linmas Desa/Kelurahan selama 2 Hari. Terlaksanannya Pembinaan LINMAS di 7 Desa. Tersusunnya laporan sebanyak 3 laporan. Terlaksananya Monitoring dan evuasi ketertiban dan ketentraman selama 3 triwulan.

119 Terlaksananya monitoring dan evuasi ketertiban dan ketentraman umum selama 21 Hari. Terselenggaranya monitoring dan evuasi ketertiban dan ketentraman umum sebanyak 20 Hari. Terlaksananya Monitoring dan Evuasi Ketertiban dan Ketentraman sebanyak 4 Ki. terlaksananya monev selama 2 Triwulan. Terlaksananya Monitoring dan Evuasi Ketertiban dan Ketentraman sebanyak 2 Triwulan. Tersedianya Plang Himbauan dan Stiker sebanyak 510 Plang dan Stiker. Terlaksananya Kegiatan Penanganan Pasca Penertiban selama 1 Hari. Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dam Penanganan Pasca Penertiban sebanyak 1ki. Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dam penanganan pasca penertiban sebanyak 2 ki. Terlaksananya penanganan pasca penertiban di 4 Desa dan Kelurahan. Tersusunnya laporan penanganan ketertiban dan ketentraman umum yang akan diusulkan sebanyak 3 laporan. Terselenggaranya Koordinasi Ketenteraman dan ketertiban Umum sebanyak 4 Ki Rapat Koordinasi. Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman umum sebanyak 3 Ki. Terlaksanannya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum sebanyak 4 ki. Terlaksananya asi Wibawa Praja Untuk Gelandangan, Pengemis dan PSK sebanyak 4 Ki. Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketentraman Umum sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Umum selama 2 triwulan. Terlaksananya kegiatan Koordinasi Penanganan Tramtib sebanyak 12 Bulan. Terlaksananya Koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman umum selama 3 triwulan. terlaksananya rapat koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman umum sebanyak 2 ki.

120 Terkoordinasinya Ketertiban dan Ketentraman Umum di wilayah Kecamatan Sepatan sebanyak 4 Ki/Rapat. Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman umum sebanyak 2 Ki. Terpenuhinya Penyelenggaraan Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum sebanyak 3 Triwulan. Terlaksananya rapat koordinasi dengan para Muspika, desa dan kelurahan sebanyak 1 Ki. Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman umum di Kecamatan Jayanti sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Koordinasi Penanganan dan Ketertiban Umum sebanyak 4 kegiatan. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum selama 1 Tahun. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umumselama 2 hari. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketenteraman sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum sebanyak 1 Ki. Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman Umum di 8 Desa. Meningkatnya upaya keamanan masyarakat selama 1 Hari. Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Umum sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Pembinaan kerukunan antar umat beragama selama 2 hari. Terlaksananya pembinaan Kerukunan hidup antar umat beragama sebanyak 1 kegiatan. Terlaksananya kegiatan Penegakan Perda sebanyak 19 ki penertiban. Terlaksananya Penegakan PERDA Ketertiban di Wilayah Kecamatan sebanyak 2 Ki. Terlaksananya kegiatan pengamanan target PAD sebanyak 27 ki penertiban. Terlaksananya penertiban banguna liar dari jembatan tekjin Kec. Mauk sebanyak 4 ki penertiban.

121 f. peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah terlaksananya kegiatan penertiban penyakit masyarakat sebanyak 7 ki penertiban. g. pendidikan politik masyarakat pendidikan politik masyarakat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90,71%) dan reisasi fisik sebesar 92,29 % yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya sosiisasi kebijakan pemerintah dam bidang politik di kangan generasi muda selama 2 Hari. Terlaksananya forum komunikasi dan konsultasi daerah selama 2 Hari. Terselenggaranya sosiisasi selama 3 Hari. Terlaksananya bintek Ormas/LSM selama 1 hari. Terlaksananya Fasilitasi pengembangan penguatan dan pembi naan organisasi kemasyaraka tan (RT,RW,KNPI,Karang Taruna dan LSM) 2 hari. Terlaksananya sosiisasi bidang politik(uu No. 11/2012 tentang Penyelenggara Pemilu) selama 1 Hari. Terlaksananya Sosiisasi sebanyak 1 kegiatan. Terselenggaranya sosiisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 2 hari. Terlaksananya Sosiisasi Kewaspadaan terhadap Bahaya Laten Ipoleksosbud sebanyak 26 orang. Terselenggaranya Sosiisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 1 Hari. Terlaksananya bintek parpol di kabupaten Tangerang selama 3 Triwulan. Terlaksananya sosiisasi peranan wanita dam peningkatan kehidupan poltik yang demokratis di Kabupaten Tangerang selama 1 Hari. Terlaksananya kegiatan pengumpulan, pelohan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan/peraturan daerah tentang Ormas.

122 Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan pemilu legislatif sebanyak 1 Kegiatan. Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan Pemilu Presiden Tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan. Telaksananya Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan sebanyak 1Ki. h. pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana am pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana am mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (78,81%) dan reisasi fisik sebesar 87,35 % yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya mobilsasi bantuan penanganan bencana di 15 kecamatan. Terlaksananya Buffer stock bagi masyarakat bencana sebanyak dus/pch. Terlaksananya survey pengendian penanggulangan bantuan bencana sebanyak 10 ki. Terlaksananya pembinaan dan pemantapan tim relawan penanggulangan bencana am sebanyak 1 ki. Tersedianya sarana dan prasarana bencana sebanyak 148 unit. Tersedianya media informasi dan komunikasi rawan bencana ( lbr/buah) sebanyak buah/lembar. Terlaksananya Pembentukan dan Pelatihan TRC dan SRC sebanyak 87 orang. Tersosiisasinya pencegahan dini pengurangan resiko bencana sebanyak 80 orang. Terlaksananya Pengadaan kendaraan Roda Dua TRC sebanyak 5 unit. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

123 No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Cakupan pencegahan dini layanan dan 1 penanganan 15 Kec 26 Kec 173 DPBK penanggulangan wilayah rawan korban bencana bencana am Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak krimin Pengembangan Wawasan Kebangsaan Pendidikan Politik Masyarakat Porsentase penanganan gangguan Kantrantibmas per tahun Jumlah penegakan Perda yang terkait dengan Kantrantibmas Jumlah aparatur Linmas dan Satpol PP yang mendapatkan pelatihan Frekuensi monitoring dan evuasi ketertiban umum Pembinaan nilai-nilai luhur kebangsaan Pembinaan politik daerah 100% 99,95% 99,95 SATPOLPP 8 perda/ tahun 150 orang 14 ki/thn Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun perda/ ahun 250 orang 36 ki/thn 125 SATPOLPP 166,67 SATPOLPP 257,14 SATPOLPP KESBANGPOL KESBANGPOL Permasahan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dam Negeri tahun 2014 antara lain : Belum optimnya kuitas dan kuantitas sumber daya manusia (personil) bidang ketentraman dan ketertiban; Kurang optimnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum (Kadarkum); Belum optimnya penyelesaian masah pelanggaran Perda; Belum optimnya koordinasi dengan instansi terkait; Terbatasnya sarana penunjang oper dam penegakan dan penertiban Peraturan Daerah. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Meningkatkan kuitas dan kuantitas sumber daya bidang ketentraman dan ketertiban melui pendidikan danpelatihan, serta penambahan personil;

124 Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum melui penyuluhan, sosiisasi dan penegakan peraturan-peraturan daerah; Mengoptimkan penyelesaian masah pelanggaran perda melui penegakan secara tegas, adil dan transparan; Pembentukan Tim Penegak Perda Terpadu; Perlu adanya tambahan pagu anggaran untuk pengadaan sarana penunjang oper penegakan dan penertiban Peraturan Daerah. 20.Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (77,17%) dan reisasi fisik sebesar 92,78% yang dijabarkan dam 26 program dan 276 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T), Badan Penanaman Mod Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kesejahteraan Sosi, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt Daerah, Kepeg, Prsndian pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (84,02%) dan reisasi fisik sebesar 97,17% yang dijabarkan dam 18 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya 13 dokumen pembahasan raperda Tersedianya laporan hasil hearing/diog DPRD Tersedianya 6 dokumen rapat at kelengkapan Dewan Tersedianya 11 Surat Keputusan DPRD dan Bupati Tersedianya 50 laporan Reses Pimpinan dan Anggota DPRD dam daerah Tersedianya laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD dam daerah

125 Meningkatnya kapasitas Pimpinan & Anggota DPRD 50 orang Tersedianya jasa asuransi kesehatan pimpinan dan anggota DPRD 50 orang Tersedianya dokumen rencana kerja Tersedianya 80 ki laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD luar daerah. Terlaksananya peresmian keanggotaan DPRD periode Tesedianya dokumen laporan kinerja pimpinan DPRD Tersedianya 4 dokumen evuasi SKPD Tersedianya 9 Tenaga Ahli fraksi Tersusunya press release dan dokomen kegiatan DPRD Tersedianya media website/jaringan internet DPRD b. peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (76,14%) dan reisasi fisik sebesar 90,42 % yang dijabarkan dam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen standar satuan harga tahun 2014 Tersedianya Perda tentang APBD Tahun Anggaran 2015 Tersusunnya Perbup Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015 Tersusunnya Perda APBD-P Tahun Anggaran 2014 Tersedianya Perbup tentang APBDP Tahun Anggaran 2014 Tersedianya Perda tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013 Tersedianya Perbup tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013 Terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel Tersedianya data hasil revuasi/apprais aset/barang daerah Meningkatnya aplikasi gaji dan tunjangan di setiap SKPD Terselenggaranya pemutakhiran data laporan keuangan SKPD Tersedianya DPA dan DPPA 2014 Dapat dipahaminya SOP pencairan dana oleh seluruh SKPD Tersusunnya data reisasi dana dekon pusat dan tugas pembantuan Tersedianya Perbup tetang Pedoman Penyusunan RKA/RDPPA, SBK dan kode rekening Tersedianya dokumen stock opname dan cash opname Tersedianya data LKPD TA 2013 berupa buku sebagai data pendukung Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013

126 Tersedianya layanan cepat informasi penerbitan SP2D Terfasilitasinya belanja bantuan sosi Tersedianya SIM dilingkup Bidang Perencanaan dan Kasda Tersedianya data reisasi dan tertatanya arsip penerimaan dan pengeluaran Daerah Meningkatnya SDM tentang pengelolaan Keuangan Sekolah Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan PPk dan bendahara pengeluaran dam penerapan SAP berbasis akru di 63 SKPD Tersedianya Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Tersedianya data SPJ Fungsion SKPD yang vid Tersedianya aplikasi online budget Meningkatnya pemahaman dan kemampuan PPK SKPD Tersedianya data updating kepegawaian dan parameter pada Sistem Penggajian (SIPGA) dan tabel tarif Gaji Pokok 2014 pada Sistem Penggajian (SIPGA). c. pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (100%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini adah meningkatnya pengetahuan perangkat desa/kelurahan. d. peningkatan sistem pengawasan intern dan pengendian pelaksanaan kebijakan KDH peningkatan sistem pengawasan intern dan pengendian pelaksanaan kebijakan KDH mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93,68%) dan reisasi fisik sebesar 96,22% yang dijabarkan dam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya 1180 LHP laporan hasil pengawasan Tersedianya 6 Progres Report penanganan kasus masah hukum Pemerintah Kabupaten Tangerang Tersedianya dokumen laporan reviu LKD dan Evuasi LAKIP Tersedianya informasi monitoring dan evuasi hasil temuan pengawasan sebanyak 423 TLHP Tersedianya laporan evuasi berka temuan hasil pengawasan dan rekosilidasi

127 Terkoordinasinya administrasi pengelolaan dan pengendian pemanfaatan BMD Meningkatnya informasi data dan peluang investasi Meningkatkatnya kerjasama dan etos kerja pegawai inspektorat Tersedianya 21 LHP laporan hasil tindak lanjut hasil temuan pengawasan Laporan hasil tindak lanjut hasil temuan pengawasan sebanyak 80 LHP e. Peningkatan Profesionism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan peningkatan profesionism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.66%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya sumber daya manusia sebanyak 40 pegawai Meningkatnya pengetahuan, wawasan dan pemahaman PPATS bagi aparatur fungsion sebanyak 56 orang f. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (71,91%) dan reisasi fisik sebesar 66,78% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya pemahaman penanganan perkara Tersosiisasikannya penanganan kasus pengaduan masyarakat kepada 80 orang Tersedianya 4 pengaduan laporan hasil penanganan pengaduan masyarakat Terciptanya pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat g. Penataan Peraturan Perundang-undangan Penataan Peraturan Perundang-undangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,51%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya 1 keputusan hasil Raperda Prioritas Sosiisasi Perda terbaru kepada masyarakat

128 Sosiisasi Peraturan Pusat kepada aparatur Sosiisasi 5 Perda melui media cetak Meningkatnya dan memahami tentang Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang kepada 200 peserta Meningkatnya koleksi dokumentasi Hukum/Perda sebanyak 240 Set Tereisasinya pertemuan berka JDIH Tersedianya 5 Draft Raperda hasil harmonisasi Terbentuknya Raperda TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata) Tersedianya 5 produk hukum daerah Meningkatanya kemampuan aparatur dam penyusunan naskah dinas Meningkatanya kemampuan aparatur dam penyusunan produk Hukum Daerah Terciptanya aparatur yang memahami Undang-undang No 14 Tahun 2008 Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat Meningkatnya kemampuan aparatur dari (Anggota Jaringan di tiap SKPD) dam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelola JDIH Tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelolaan JDIH h. fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92,94%) dan reisasi fisik sebesar 96,02% yang dijabarkan dam 52 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya laporan hasil koordinasi Meningkatnya pengetahuan tentang pelayanan umum dibidang Pemerintahan Umum tingkat Desa dan Kelurahan Meningkatnya kemampuan anggota BPD dam h pemerintahan Meningkatnya pengetahuan standar pelayanan umum di 8 Desa Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum dibidang kebersihan dam rangka penyelenggaraan P2WKSS di Kecamatan Pakuhaji Tersedianya laporan hasil rapat koordinasi lembaga dan organisasi kelurahan Tersedianya perlengkapan / peratan kantor dan pembuatan suran air sebanyak 7 jenis Tersusunnya updating data monografi Kecamatan dan Kelurahan Tersedianya penyusunan Profil Kecamatan/SKPD

129 Terwujudnya tertib administrasi Pemerintah Daerah melui adanya Penegasan Batas Wilayah di 29 Kecamatan Adanya sertifikasi bimtek PPATS bagi aparatur Pemerintah Kabupaten Tangerang bagi 80 peserta Terwujudnya tertib administrasi Pemerintahan Daerah melui adanya penegasan batas wilayah desa sebanyak 136 peta Terciptanya suasana yang harmonis antara aparat kelurahan dan masyarakat Meningkatnya koordinasi dengan masyarakat dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tigaraksa dan Kelurahan Kaduagung Tersampaikannya informasi pembangunan Pemerintahan Kemasyarakatan kepada masyarakat Tersedianya 5 laporan hasil koordinasi dengan aparatur kelurahan Maningkatnya pelayanan di kelurahan Mekarbakti Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan para aparat/kader di lembaga kemasyarakatan kelurahan Kosambi Barat, Sembaran Jaya dan Kosambi Dadap Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Umum di Kelurahan Tersedianya fasilitasi dan koordinasi Pelayanan umum di Kelurahan Tersedianya 3 laporan hasil rapat koordinasi dengan Rt/Rw, PKK, Karang Taruna dan LPMK Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan umum di Kelurahan Sindang Sari, Kutajaya, Kutabaru dan Kutabumi Tersedianya peningkatan pelayanan umum di Kelurahan Meningkatnya Pelayanan Umum di Kelurahan Tigaraksa dan Kaduagung Tersedianya Laporan Koordinasi Sebagai bahan evuasi peningkatan pelayanan umum Tersedianya laporan hasil pembinaan kelembagaan Tersedianya Penyediaan Peratan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya 16 Unit Prasarana Pelayanan umum di Kelurahan Terpenuhinya Kebutuhan Peratan dan Perlengkapan Kantor Kelurahan Meningkatnya Pelayanan dan fasilitas Kelurahan Pakuhaji i. Pendidikan Kedinasan Pendidikan Kedinasan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (71.34%) dan reisasi fisik sebesar 96,62% yang

130 dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kemampuan peserta diklat PAK, keuangan akru, pegelolaan sampah, barang jasa, tehnik informatika, manajemen kepa puskesmas sebanyak 246 Orang Meningkatnya kemampuan Camat dan Sekcam j. peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (48,57%) dan reisasi fisik sebesar 56,23% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kemampuan peserta diklat prajabatan Gol. II dan III sebanyak 76 orang Meningkatnya kemampuan peserta pengiriman Pim. IV, III dan II sebanyak 134 orang Meningkatnya kemampuan SDM peserta diklat Kepa Sekolah SD, diklat pemeriksa dan penilai pajak dan diklat PBB sebanyak 143 orang k. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pembinaan dan Pengembangan Aparatur mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (47,14%) dan reisasi fisik sebesar 128,90% yang dijabarkan dam 22 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya penempatan dan mutasi PNS dam jabatan fungsion dan struktur Terlaksananya penerbitan SK kenaikan pangkat PNS dan KGB kepada PNS Terlaksananya pemberian penghargaan satyaksana karya satya Terlaksananya proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Terpenuhinya beasiswa tugas belajar bagi 2 PNS dilingkungan Pemerintah Kab. Tangerang Terlaksananya monitoring, evuasi, dan pelaporan PP 53 Tahun 2010 tentang displin PNS di 64 SKPD Adanya data base pegawai Terlaksananya penyortiran dan pengajuan berkas memenuhi syarat pensiun APS, BUP, MDA

131 Terlaksananya rapat BAPERJAKAT dan pelantikan pejabat Terlaksananya peningkatan status PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tersedianya bezetting kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tersedianya CPNS kategori II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebanyak 1068 Orang Adanya sarana prasarana pendukung pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah Terlayaninya kelengkapan administrasi 3500 orang pegawai Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dam penyusunan sasaran kerja pegawai Terlaksananya koordinasi dan konsultasi proses administrasi pembinaan pegawai Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dam disiplin PNS di 64 SKPD Meningkatnya kemampuan 225 SDM peserta sosiisasi jabatan fungsion Terpenuhinya kebutuhan ID Card bagi 3000 pegawai l. Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,25%) dan reisasi fisik sebesar 99,43% yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen laporan Pertanggungjawaban Kepa Desa/Kelurahan Tersedianya dokumen perencanaan hasil musrembang kecamatan Penyelenggaraan Perlombaan Kelurahan Tingkat Kabupaten Tangerang Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Kepa Desa/Kelurahan Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap administrasi kependudukan dan pencatatan sipil desa Meningkatnya pemahaman tugas dan fungsi Rt/Rw Meningkatnya peran serta masyarakat dam pemilihan kepa desa Meningkatnya kompetensi Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) Penetapan kecamatan PATEN Se-Kabupaten Tangerang dan uraian tugas Pelaksana PATEN di Kecamatan sebanyak 2 Perbub Adanya data dasar keluarga di 28 Kelurahan

132 Meningkatnya tertib administrasi Kelurahan/Desa di Kecamatan 6 Kelurahan dan Desa Tersedianya laporan kinerja RT/RW di Kelurahan Tercapainya pemberdayaan kelembagaan RT/RW di Kelurahan Meningkatnya pelayanan di kelurahan/wilayah Kecamatan m. peningkatan pendapatan daerah peningkatan pendapatan daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93,20%) dan reisasi fisik sebesar 96,12% yang dijabarkan dam 30 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Jumlah Wajib Pajak Daerah Tersedianya Buku Daftar Wajiib Pajak PPJ Tersedianya Barang Cetakan BPHTB Tersedianya Aplikasi Sistem Pembayaran Online PBB sebanyak 1 Paket Meningkatnya pemahaman petugas pajak tingkat kecamatan dam upaya optimisasi PAD Tersedianya Blanko Formulir PBB 1 Paket Tersedianya Blanko SPPT dan TTS 1 Paket Tersedianya Pemutakhiran Data BPHTB Tahun 2014 Meningkatkan Penerimaan PBB di Kecamatan dan Kelurahan/Desa Meningkatnya Wajib Pajak Air Tanah sebanyak 48 WP Meningkatkan Potensi Pajak Reklame Tersedianya Dokumen/Data Pengelolaan PBB-P2 Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB Tersedianya Blanko DHKP, SPOP dan LSPOP Tersedianya Update SIstem Aplikasi PBB Tersedianya Data Hasil Penilaian Objek Pajak PBB Cetak DHKP sebanyak 8500 Buku Tersedianya 3 Dokumen/Data Peningkatan Penerimaan PBB Meningkatnya Pengelolaan Pajak selama 12 Bulan Tersedianya Laporan Hasil Kegiatan asi Penerimaan Pajak di Kecamatan Meningkatnya Penerimaan Pajak Daerah di Kecamatan Meningkatnya Pengelolaan Retribusi Parkir dan Persampahan di Kecamatan Meningkatnya asi Retribusi Parkir dan Persampahan Terdistribusikannya SPPT PBB-P2 kepada wajib pajak

133 n. Pengendian dan Pengawasan Pendapatan Daerah Pengendian dan Pengawasan Pendapatan Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (88,32%) dan reisasi fisik sebesar 96,13% yang dijabarkan dam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tertib administrasi pengelolaan DAK Laporan Hasil Monitoring Evuasi Kegiatan SKPD Tersedianya Hasil Evuasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah Tahun 2014 Tertib administrasi pengelolaan Dana BHP Provinsi Meningkatnya Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah Tertib administrasi pengelolaan bantuan keuangan Tersedianya Hasil Survey dan Monitoring BPHTB Tahun 2014 Data Verifikasi yang Akurat dan Up To Date Meningkatkan Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah Tertib administrasi pelaporan Dana Penyesuaian Tertib Administrasi Pengelolaan Data Informasi Kebijakan Pendapatan Daerah Termonitornya ketaatan wajib pajak terhadap pajak daerah o. Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93,57%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Kuitas Laporan Reisasi Pendapatan Daerah Kab. Tangerang Tersedianya Dokumen/Data Hasil Rekonsiliasi Pendapatan Daerah Per SKPD Pengelola Pendapatan, PBB, BPHTB, Barang Quasi, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Tersedianya Data Akuntansi Pendapatan Daerah yang up to date dan sesuai dengan kebutuhan Tertib Administrasi Pengelolaan Administrasi BPHTB Tersedianya Buku Laporan Keuangan Pendapatan Daerah Akhir Tahun Terpeliharanya Sistem yang akurat dan up to date Tertib Adminitrasi Pengelolaan Adminitrasi Barang Quasi Update Sistem Aplikasi Pajak Terpeliharanya Sistem BPHTB dan Tersedianya Server BPHTB

134 Meningkatkan tertib administrasi Barang Quasi Terdapatnya Sistem Aplikasi Akuntansi Berbasi Acru Tersedianya sistem yang akurat dan up to date yang dapat di akses pimpinan p. Perencanaan Pendapatan Daerah Perencanaan Pendapatan Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97,16%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain tersedianya dokumen target pendapatan daerah Kabupaten Tangerang. q. Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (63,37%) dan reisasi fisik sebesar 88,47% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersampaikannya informasi tentang Perijinan dan Non Perijinan Tersediannya dokumen database potensi perijinan dan nonperijinan Tersebarnya Buku Pedoman Standar Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan ( BP2T Kab Tangerang) r. Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp. 0,- (0%) dan reisasi fisik sebesar 0%. s. Survey Perijinan dan Non Perijinan Survey Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (16,04%) dan reisasi fisik sebesar 41,79% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya berkas peninjauan permohonan perijinan Tersedianya BAPL permohonan nonperijinan

135 t. Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (64.53%) dan reisasi fisik sebesar 91,92% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen hasil penanganan pengaduan perijinan dan non perijinan Tersedianya berkas data perijinan dan nonperijinan yang telah diverifikasi Terlatihnya aparatur perijinan dan pelayanan perijinan pada BP2T Kab. Tangerang Tersedianya laporan hasil monitoring u. Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan dan Non Perijinan Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (33.80%) dan reisasi fisik sebesar 49,34% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain tersedianya dokumen hasil kajian perijinan dan nonperijinan pada BP2T v. Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (88,24%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen informasi penting yang bersifat makro dan data perijinan dan non perijinan Tersajinya data dan informasi yang mutahir Tersedianya ruangan dan sarana pelayanan yang nyaman dan adanya media informasi yang representatif

136 w. Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (23,16%) dan reisasi fisik sebesar 31,86% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain terpeliharanya 5 paket jaringan hardware dan pengembangan aplikasi SIPINTER, perangkat pendukung, dan layanan jaringan internet x. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (60,10%) dan reisasi fisik sebesar 89,19% yang dijabarkan dam 20 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya data prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman yang akan menjadi aset daerah Meningkatnya kemampuan dan pemahaman SDM tentang Pengelolaan BMD dan terpeliharanya SIMDA BMD 2014 serta tersedianya komputer note book BMD Tersedianya Data Aset dan Belanja Mod Meningkatnya Status Kepemilikan Tanah Pemda Terpasangnya dan terdatanya tanda pengamanan aset milik Pemda Tersedianya dan terpeliharanya arsip aset daerah dan SIM arsip aset daerah Tersusunnya Data pendukung Neraca Daerah berupa laporan Aset Terdatanya Penggunaan /Pemanfaatan PSU Tersusunnya Data BMD persemester dam bentuk Buku Laporan BMD Semesteran Terlaksananya perbaikan Data Aset tetap Terpenuhinya data aset Berbasis Web Accru Tersedianya Dokumen ASet Tersedinya data SOP penghapusan BMD Tersedianya permasahan tanda kepemilikan PSU Tersedianya dokumen aset tanah Pusat Pemerintahan Tertib administrasi pengelolaan BMD di 63 SKPD Tersedianya data tanah yang belum sertipikat Terinventarisasi aset TPU di Kabupaten Tangerang

137 y. Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.71%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya dokumen SOP Pelayanan Publik Tersedianya Laporan Pencapaian Standar Pelayanan Minim Tersedianya Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tersedianya Draft Peraturan SOTK OPD Tersedianya Dokumen Standar Kompetensi Jabatan Tersedianya Dokumen Surat Keputusan Bupati Tangerang Tersedianya Laporan Hasil Kajian Pembentukan UPT tersedianya laporan hasil pemantauan penyelenggaraan SPIP Meningkatnya Pemahaman Aparatur SKPD Tentang SPIP sebanyak 114 Orang z. Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Daerah Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (40.41%) dan reisasi fisik sebesar 96,51% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Pelayanan ULP selama 12 bulan Terciptanya Kompetensi SDM ULP sebanyak 30 Orang Meningkatnya Pemahaman Aparatur Tentang ULP Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Otda, Pemerintahan Umum, AKD, Prkt Daerah, Kepegawaian, Persandian dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

138 N o Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisa si Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penanggun g jawab Jumlah pelayanan dan penyelesaian Pembinaan dan administrasi kenaikan Pengembangan pangkat, pensiun dan Aparatur pengangkatan jabatan BKD Tersedianya aplikasi sistem informasi data BKD peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan dan Non Perijinan Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Nonperijinan Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah kepegawaian Jumlah data base kepegawaian yang akurat BKD Jumlah peserta diklat BKD Jumlah pelaksanaan sosiisasi informasi perijinan dan nonperijinan Prosentase kenaikan penerimaan retribusi perijinan Prosentase penyelesaian pengaduan perijinan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan perijinan dan nonperijinan Jumlah Kecamatan Sasaran asi Penertiban Perijinan Terpadu 10 Event 10,00 % 9 Event 90 BP2T -3,8% -38 BP2T 72% 75,60% 105 BP2T Indeks 4 Indeks 2,74 68,5 BP2T BP2T Database Perijinan BP2T Meningkatnya kuitas Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Nonperijinan Jumlah Kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah 1 Ki 1 Ki 100 BP2T BPKAD BPKAD

139 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah peningkatan pendapatan daerah Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Penyelenggaraa n Pemerintahan Kecamatan/Kel urahan fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum Penataan Kelembagaan dan Ketataksanaa n Penataan Peraturan Perundangundangan Peningkatan sistem pengawasan intern dan pengendian pelaksanaan kebijakan KDH Peningkatan Tata Kelola Barang Milik Daerah Prosentase Peningkatan PAD Meningkatnya jumlah perda Meningkatnya koordinasi lembaga perwakilan rakyat Meningkatnya kuitas SDM lembaga perwakilan rakyat Terakomodirnya aspirasi masyarakat Meningkatnya kapasitas penentu kebijakan Meningkatnya pencapaian kinerja lembaga perwakilan rakyat daerah Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur di Kecamatan dan Kelurahan Optimisasi Perangkat Daerah Terinventarisasinya Data Bidang Kesejahteraan Rakyat Tersusunnya Dokumen Pendukung Peningkatan Kuitas pelayanan Publik tersedianya Produk hukum daerah Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan intern secara berka Jumlah laporan temuan yang ditindak lanjuti Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun BPKAD 25% 31,27% 125,08 DISPENDA 10 Perda 13 Perda 130,00 SETWAN 46 ki 47 Ki 102,17 SETWAN 9 ki 9 Ki 100,00 SETWAN 3 kl 2 Ki 66,67 SETWAN 83 Ki 83 Ki 100,00 SETWAN 4 Dok 4 Dok 100,00 SETWAN ,10 SETDA SETDA SETDA ,27 SETDA ,00 SETDA 563 LHP 500 TLHP 1180 LHP 423 TLHP 210 Inspektorat 84,6 Inspektorat

140 Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : Belum optimnya koordinasi lintas SKPD terkait kegiatan pendukung pelayanan perijinan Adanya Surat Edaran Kemenpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga terdapat kegiatan yang tidak terserap belanja akomodasinya Belum terintegrasinya data pendapatan daerah antar bank persepsi (BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan pendapatan daerah belum dapat disajikan secara re time Pagu definitif Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada bulan Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit atau surplus pada tahun berjan Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 Menyelaraskan dan mensinkronkan sega h teknis dam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan SKPD terkait perijinan seperti kegiatan Rapat Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan, Intensifikasi penertiban perijinan dengan cara menyusun waktu pelaksanaan yang tepat, menetapkan Tim teknis secara lebih aw dan dituangkan dam Surat Keputusn serta melakukan koordinasi intensif khusus dam pelaksanaan kegiatan intensifikasi penertiban dengan SKPD terkait dan wilayah atau kecamatan sasaran; Melaksanakan Rapat digedung milik Pemerintah dengan menggunakan rekening Makan Minum Rapat Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan Bank Persepsi (BJB) Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pusat dan Provinsi. 21. Urusan Ketahanan Pangan Penyelenggaraan Urusan Ketahanan Pangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (86,92%) dan reisasi fisik sebesar 92,52 % yang dijabarkan dam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (89,72%) dan reisasi fisik sebesar 92,52 % yang dijabarkan dam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain:

141 Laporan Hasil Pemantauan Harga, Pasokan dan Akses Pangan sebanyak 1 Laporan. Terlaksananya Bazaar Desa sebanyak 900 kk Miskin. Terwujudnya penyampaian informasi melui media cetak sebanyak 2 Ki. Rumusan bahan kebijakan pengendian harga pangan seabnyak 1 Paket. Tersusunnya laporan anisis stabilitas harga dan pasokan pangan sebanyak 1 Laporan. Terlaksananya seminar hasil anisis stabilitas harga dan pasokan pangan selama 1 tahun berjan sebanyak 1 Paket. Rumusan kebijakan pemerintah sebanyak 1 Paket. Pembinaan Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat di 10 Kecamatan. Pengadaan gabah cadangan pangan sebanyak 30 Ton. Penguatan Lembaga Lumbung Pangan sebanyak 10 Kelompok Tani. Meningkatnya Cadangan Pangan Daerah sebanyak 10 Kecamatan. Terbinanya desa mandiri pangan sbanyak 11 Desa. Terlaksananya penguatan usaha kelompok sebanyak 1 Paket. Terlaksananya pemberdayaan desa tahap pengembangan di 10 Desa. Terlaksananya pemberdayaan desa tahap penumbuhan di 1 Desa. Meningkatnya daya beli dan produktivitas kk miskin sebanyak 110 KK miskin. Terlaksananya Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman sebanyak 1 Ki. Meningkatnya pengetahuan konsumsi pangan ternatif di 29 Kecamatan. Terlaksananya pemeriksaan pangan segar as tumbuhan (PSAT) sebanyak 120 Sampel. Terlaksananya Rapat Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah sebanyak 1 Ki. Meningkatnya situasi keamanan pangan segar Rumusan kebijakan Jejaring Keamanan Pangan sebanyak 12 Pasar. Rapat terbatas Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 1 Ki. Pendataan SKPG bulanan selama 12 Bulan. Bantuan pangan untuk daerah rawan pangan. Laporan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Laporan. Rumusan kebijakan ketersediaan pangan sebanyak 1 Paket.

142 Terlaksanana pengembangan pekarangan berbasis rumah pangan lestari di 15 Lokasi. Meningkatnya skor pola pangan harapan sebanyak 85 Skor. Terlaksananya Survey Konsumsi Pangan di 9 Kecamatan. Terlaksananya pembangunan lumbung pangan masyarakat sebanyak 2 Lumbung. Tersedianya gabah cadangan pangan sebanyak 6 Ton. Penguatan Lembaga Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 2 kelompok Lumbung. Meningkatnya cadangan pangan masyarakat di 2 Desa. Terwujudnya Lokasi Percontohan Pengembangan pangan lok di 2 Lokasi/ desa. Tersedianya sumber bahan pangan ternatif pengganti beras sebanyak 4 Jenis Pangan Lok. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketahanan Pangan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Progam peningkatan ketahanan pangan masyarakat Ketersediaan energi dan protein per kapita 1% 1% 100 BKPPPM 1 Penguatan Cadangan Pangan 9% 9% 100 BKPPPM Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan 3% 3% 100 BKPPPM Segar Penanganan Daerah Rawan Pangan 7% 7% 100 BKPPPM Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 : Masih rendahnya ketersediaan sumber energi Fluktuasi harga bahan pangan Belum optimnya sistem logistik pangan Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 : Peningkatan diversifikasi pangan dan intensifikasi pproduksi pertanian dan peternakan Optimisasi pemantauan harga dan stok pangan Penguatan cadangan pangan masyarakat dan daerah

143 22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (88,76%) dan reisasi fisik sebesar 93,27 % yang dijabarkan dam 4 program dan 25 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Cipta Karya, Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,82%) dan reisasi fisik sebesar 92,21 % yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpilihnya Kepa Desa yang meiliki kinerja terbaik melui Lomba Desa sebanyak 3 Pemenang. Pelatihan Kegiatan pemberdayaan lembaga organisasi masyakat pedesaan sebanyak 1 kegiatan. Pelatihan Tenaga Teknis BKM dan PJOK sebanyak 29 Kecamatan. Bahan bangunan posyantek sebanyak 1 Paket. Terwujudnya pelayanan TTG Kelembagaan sebanyak 1 Posyantek. Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan di 29 Kecamatan. Meningkatnya Kemampuan PJOK dan Kader Teknis Kecamatan Serta Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan di 29 Kecamatan sebanyak 40 orang. Pelatihan Kader Teknis Kecamatan sebanyak 40 Orang. Tercapainya penguatan kelembagaan BKM sebanyak 274 Desa. Terpantaunya data masyarakat miskin di 274 Desa. Rumusan kebijakan penyuran bantuan bagi masyarakat miskin sebanyak 1 Paket. Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan sebanyak 1 Lokasi. b. pengembangan lembaga ekonomi pedesaan pengembangan lembaga ekonomi pedesaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90,55%) dan reisasi fisik sebesar

144 96,02% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan sebanyak 11 Unit. Tercapainya Pembangunan Pasar sebanyak 3 Unit Kegiatan. c. peningkatan partisipasi masyarakat dam membangun desa peningkatan partisipasi masyarakat dam membangun desa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85,71%) dan reisasi fisik sebesar 88,83 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersusunnya Musrenbang Desa / Kelurahan Secara Akurat sebanyak 274 Desa. Terlaksananya Pengendian Pelaksanaan ADD Tahun 2014 sebanyak 246 Desa. Tersedianya Laporan Hasil Pengendian ADD Tahun 2014 sebanyak 1 Laporan, 2 ki/monitoring. d. peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (87,29%) dan reisasi fisik sebesar 90,11 % yang dijabarkan dam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa dam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan di 29 Kecamatan, 246 kepa desa, 246 sekdes, 1 kaur, 246 BPD, 246 LPM, 246 Karang Taruna, 246 Desa,. Tersusunnya Dokumen Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa (DRK_ADD) TA 2014 di 246 Desa. Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa dam Penyusunan Produk Hukum Desa. Terlaksananya pelatihan aparatur Desa dam bidang manajemen. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur Desa dan Kelurahan 50 Orang. Terlaksananya pembinaan aparatur pemerintahan desa dam bidang pengelolaan administrasi desa sebanyak 2 Ki. Terlaksananya Pembinaan Penataan Administrasi Kecamatan Berbasis Jaringan (SIM).

145 Terlaksananya Pembinaan Pemerintah Desa Dam Bidang Pengelolaan Administrasi Desa di 8 Desa. Tersusunnya Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintahan Desa sebanyak 10 Perbub. Terlaksananya Sosiisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Desa. Peningkatan Kapasitas SDM Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Penyebarluasan Peratuan Perundang-undangan Tentang Desa. Terlaksananya Evuasi Produk Hukum Desa. Terlaksananya Training Of Trainer (TOT) bagi Pendamping Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Terlaksananya Pembinaan Penyusunan Produk Hukum Desa Terlaksananya Bimbingan Teknis Penguatan SDM Pemenrintah Terlaksananya Workshop Penyusunan Produk Hukum Desa. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Peningkatan Keberdayaan PKK Keberdayaan 5% 5% 100 BKPPPM Desa Aktif Masyarakat 1 Pedesaan Keaktifan Lembaga Pemberdayaan 7% 7% 100 BKPPPM 2 3 pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Masyarakat Tersedianya Bak sampah di Perdesaan Pengembangan POSYANTEK Pembangunan Pasar tradision Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa dam Pengelolaan Keuangan, Manajamen, Inventaris Kekayaan Desa 50 Desa 0 0 BKPPPM 1% 1% 100 BKPPPM 3 Pasar Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Pasar 100,00 DINAS CIPTA KARYA SETDA

146 Permasahan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2014 antara lain : Belum optimnya pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Kurangnya akses masyarakat pedesaan terhadap informasi TTG dan permodan terbatas Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Meningkatkan pelatihan dan fasilitasi pemanfaatan Teknologi Tepat Guna 23. Urusan Statistik Penyelenggaraan Urusan Statistik mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (98,41%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 1 program dan 2 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Statistik pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. pengembangan data/informasi/statistik daerah pengembangan data/informasi/statistik daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.41%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Penyusunan Asumsi Makro Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen. Terlaksananya Penyusunan PDRB dan IPM Kabupaten Tangerang sebanyak 3 Dokumen. Permasahan Urusan Statistik yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2013 adah belum maksimnya kuitas data untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut adah meningkatkan koordinasi dengan BPS Kabupaten Tangerang dan seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Tangerang.

147 Urusan Kearsipan Penyelenggaraan Urusan Kearsipan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (94,06%) dan reisasi fisik sebesar 97,55 % yang dijabarkan dam 4 program dan 11 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Kantor Arsip Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) dan Sekretariat Daerah. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kearsipan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. perbaikan sistem administrasi kearsipan perbaikan sistem administrasi kearsipan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (86,81%) dan reisasi fisik sebesar 87,74 % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksnanya Kegiatan Pengumpulan Data sebanyak 10 Kode Klasifikasi (2 SKPD, dokumen). Terlaksananya klasifikasi data perijinan dan non perijinan. b. penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91,76%) dan reisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya pengarsipan berkas data perijinan dan non perijinan secara digit. Terlaksananya Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Daerah sebanyak dokumen. Terlaksananya Penduplikatan Dokumen / Arsip Daerah Dam Bentuk Informatika, sebanyak dokumen. c. pemeliharaan rutin/berka sarana dan prasarana kerasipan pemeliharaan rutin/berka sarana dan prasarana kerasipan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97,89%) dan reisasi fisik sebesar 97,60% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Penyimpanan Arsip di 15 SKPD. Terlaksananya Pemeliharaan Arsip Daerah sebanyak M2.

148 Terlaksananya Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar di SKPD sebanyak 116 Orang. d. peningkatan kuitas pelayanan informasi peningkatan kuitas pelayanan informasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (93,74%) dan reisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya Revisi Perbup No. 26 Tahun 2009 sebanyak 1 Dokumen. Terlaksananya Sosiisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 150 Orang. Terselenggaranya Pelayanan LPSE sebanyak 14 Orang. Terlaksananya Sosiisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 100 Orang. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kearsipan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kearsipan Tahun 2014 Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Terlayaninya Penataan, 1 Peminjaman, penitipan dan perbaikan penyimpanan, sistem perawatan, ih administrasi media,akses kearsipan multimedia, konsultansi dan asistensi 1 SKPD 2 SKPD 200 Ditetapkannya regulasi terhadap komponen - komponen strategis dam implementasi sistem kearsipan 2.Pengelolaan Pelayanan Informasi Kearsipan Menjadi Lebih Transparan dan mudah diakses melui Internet 1 Database (Pembentukan jaringan informasi dan transaksi layanan arsip) 1 Database 100 Kantor Arsip Daerah Kantor Arsip Daerah

149 2 3 penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah pemeliharaan rutin/berka sarana dan prasarana kerasipan Terlayaninya Penataan, Peminjaman, penitipan dan penyimpanan, perawatan, ih media,akses multimedia, konsultansi dan asistensi terselamatkannya Dokumen / Arsip daerah Dokumen 116 Pengelola Surat Masuk dan Surat Keluar Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Dokumen 116 Pengelola Surat Masuk dan Surat Keluar 352, Kantor Arsip Daerah Kantor Arsip Daerah Permasahan pada Urusan Kearsipan tahun 2014 antara lain : Belum optimnya fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai Pusat Arsip Daerah Sarana dan prasana kearsipan belum sesuai standar Belum adanya tenaga arsiparis sehingga pembinaan kearsipan di SKPD belum optim; Belum optimnya pengelolan arsip berbasis teknologi informasi terutama bagi upaya peningkatan pelayanan kearispan. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Melaksanakan pendampingan SKPD tentang pengelolaan arsip aktif dan in aktif Melaksanakan Bimtek untuk pengelola arsip dan Diklat Arsiparis 25. Urusan Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (85.79%) dan reisasi fisik sebesar 88.20% yang dijabarkan dam 3 program dan 17 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Komunikasi dan Informatika pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (70.43%) dan reisasi fisik sebesar 72.18% yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Lu Lintas Data dan Informasi; Tersedianya Bandwidth Internet;

150 Meningkatnya tampilan dan pengunjung Website Kabupaten Tangerang; Tersedianya at at studio 2 Unit; Tersedianya Alat Komunikasi RW Kel. Sembaran 15 Jaya unit; Tersedianya jaringan komunikasi data berbasis intranet antar SKPD dan Kecamatan; Tersedianya Aplikasi Integrasi Data SKPD System. b. fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (94.77%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: isasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi. c. kerjasama informsi dan media massa kerjasama informsi dan media massa mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.28%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Laporan Hasil Pemasangan Profil Bupati/Wakil Bupati Periode Media Cetak; Tersedianya Pemasangan LKPJ Bupati; Tersedianya Pemasangan Pariwara Pembangunan 15 Media Cetak; Tersedianya laporan hasil peliputan kunjungan kerja Bupati / W.Bupati; Tersedianya laporan hasil jumpa pers dan kunjungan kerja wartawan; Tersosiisasikannya media penerangan umum dan propaganda tayang; Tersedianya tabloid swara tigaraksa 150,000 Eksemplar; Tersedisanya CD/DVD penyelenggaraan pemerintahan daerah Kab. Tangerang 700 Keping; Terpilihnya pemenang lomba 18 Pemenang Tersedianya foto pimpinan daerah Foto/Pasang Tersedianya informasi pembangunan lewat press tour

151 Tersedianya hasil dokumentasi kegiatan KDH/WKDH Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Komunikasi dan Informatika dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa kerjasama informsi dan media massa Tersedianya Komunikasi Data Komputerisasi antar SKPD Terlaksananya pembinaan pegawai melaui pendidikan form dan non form Tersedianya informasi melui media informasi 32 SKPD Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun SKPD 16 SETDA SETDA SETDA Permasahan Urusan Komunikasi dan Informatika yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2014 adah : Belum Tersedianya Grand Design Jaringan system informasi teknologi; Belum optimnya kapasitas bandwidth untuk melayani seluruh SKPD. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut diatas pada tahun yang akan datang : Pembenahan jaringan dengan pemanfaatan fiber optic; Penambahan access point di lingkup Puspem Tigaraksa. 26. Urusan Perpustakaan Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (90.79%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Kantor Perpustakaan Daerah. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Perpustakaan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut:

152 a. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.79%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kuaitas pelayanan perpustakaan; Meningkatnya kuitas pelayanan perpustakaan; Meningkatnya kuitas pelayanan; Tersosiisasinya Perbup No. 54 Tahun 2011; Meningkatkannya kuitas pelayanan; Terpenuhinya Standart Perpustakaan Kecamatan, Desa/Kelurahan, Sekolah dan TBM; Meningkatnya kuitas pelayanan perpustakaan; Termanfatkannya Buku/ Bahan Pustaka; Semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Perpustakaan. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perpustakaan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perpustakaan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Prosentasi luas jangkauan layanan perpustakaan Penambahan koleksi bahan pustaka perpustakaan 4 Kec dan 4 Kel 3250 eks Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Kec dan 4 Kel 100 Perpusda 8241 eks 253,57 Perpusda Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014: Layanan perpustakaan belum merata diwilayah Kabupaten Tangerang Jumlah koleksi buku belum memenuhi Standar N Perpustakaan (SNPe) yaitu 0,025 per kapita Masih terbatasnya sarana layanan perpustakaan keliling

153 Masih terbatasnya tenaga perpustakaan belum memenuhi SNPe sekurang-kurangnya 1 orang per penduduk Masih terbatasnya tenaga berkuifikasi Pustakawan, belum memenuhi SNPe sekurang-kurangnya 1 orang per penduduk. Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 : Mengoptimkan penyelenggaraan perpustakaan keliling Menyelenggarakan gerakan hibah buku dan mengupayakan bantuan Perpusnas RI Mengusulkan rekruitmen pegawai dengan kuifikasi ilmu perpustakaan. B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. Urusan Pertanian Penyelenggaraan Urusan Pertanian mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (86.26%) dan reisasi fisik sebesar 99.57% yang dijabarkan dam 10 program dan 60 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanian pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (90.02%) dan reisasi fisik sebesar 97.09% yang dijabarkan dam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Bawang 6 Orang; Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Sayuran 6 Orang; Tercapainya Penyuluhan dan Pendampingan Petani, Nelayan dan Pelaku Agrobisnis 12 BPP; Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Usaha Pertanian 600 Orang; Terlaksanakannya Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu 29 Kecamatan; Tercapainya Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis 8 Terlaksananya Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 12 Poktan; Meningkatnya Keahlian Peserta Batik 75 Orang;

154 meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan 60 Orang; Meningkatnya Pemahaman masyrakat petani tentang Ketahanan Pangan; Meningkatnya pengetahuan kelompok tani akan budi daya bebek; Peningkatan Pendapatan Petani 85 orang; Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan 80 Orang; Tersedianya bantuan at dan obat untuk kelompok tani 4 kelompok; Meningkatnya Pengembangan Tenaga Penyuluh Pertanian 12 Orang; Meningkatnya Pengembangan Sarana Penyuluh 12 BPP; Meningkatnya Pengetahuan Penyuluh dan Petani 12 Orang; Meningkatnya Kemampuan Kelompok Tani 12 Kelompok Tani; Meningkatnya Penanaman Kaji Terap 12 Poktan; Meningkatnya Pengetahuan Kelompok dan tersedianya data kebutuhan 12 kelompok. b. peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (92.22%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah. c. peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (80.25) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terpenuhinya Alsintan dan Sumur Pantek 134 Unit; Tersedianya Alat Pertanian 4 Unit; Tersedianya Mesin Diesel Penyedot Air; Tersedianya pengadaan at pertanian/perkebunan tepat guna Kelompok; Terlatihnya masyarakat tani terpadu holtikultura 60 Orang;

155 Terpantaunya Hasil Kinerja Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) 30 Kelompok d. peningkatan produksi pertanian/perkebunan peningkatan produksi pertanian/perkebunan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.88) dan reisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dam 23 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya pemahaman tentang pertanian/perkebunan 80 Peserta; Meningkatnya Sarana Produksi Pertanian 6,560 Kg; Adanya Pengembangan Tanaman Buah-buahan 1,300 Pohon; Adanya Pengembangan Tanaman TOGA 600 Pohon; Adanya Pengembangan Jahe Merah dan Cabe Merah 2 Kelompok Adanya Pengembangan Tanaman Benih Padi Unggul; Terpantaunya ketersediaan dan penggunaan pupuk bersubsidi 28 Kecamatan; Bertambahnya Luas Are Yang Terairi 650 Ha; Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha Budidaya Tanaman Padi 10 Kelompok; Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Padi 10 Ha; Tersedianya Sarana Produksi 14,060Kg; Tersedianya Benih Padi ES 6,000Kg; Tersedianya Bibit TOGA 2,600 Pot/Polybag; Terkendinya Serangan Organisme Pengganggu Tanaman 5 Kecamatan; Adanya Peningkatan Pengembangan Tanaman Bawang Merah; Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 175 Ha; Bertambahnya Luas Are Yang Terairi 85Ha; Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah Ha; Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha Budidaya Jagung dan Kacang Tanah 6 Kecamatan; Tersedianya data hama dan penyakit pada tanaman 29 Kecamatan; Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petani dam pengelolaan irigasi 6 Kelompok; Adanya Mesin Traktor bagi kelompok Tani 2 Unit; Memasyarakatnya rencana lahan pertanian 18 Kecamatan; Tersedianya data lahan pertanian hasil verifikasi 135 Desa.

156 e. pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (38.76%) dan reisasi fisik sebesar 52.00% yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan f. pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (95.23%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya data masah peternakan; Terpantaunya kesehatan unggas, meningkatnya pengetahuan tentang manajemen kandang dan kesehatan unggas bagi anak kandang farm komersi; Terpantaunya pembuatan, penyimpanan, peredaran dan pemakaian obat hewan di perusahaan ; Meningkatnya manajemen kesehatan hewan dan penggunaan obat hewan seta aplikasinya; Meningkatnya pelayanan pengobatan hewan/ ternak 29 Kecamatan; Penurunan kehilangan berat badan oleh parasite 50% ; Meningkatnya kesehatan hewan 29 Kecamatan. g. peningkatan produksi hasil peternakan peningkatan produksi hasil peternakan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.93) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tercapanya jarak kelahiran antar ternak; Meningkatnya agribisnis burung puyuh; Meningkatnya populasi ternak ruminansia besar dan kecil di 8 Kecamatan; Meningkatnya populasi ternak ungags 6 Kecamatan; meningkatnya kesejahterahan peternak 6 Kelompok; Meningkatnya hijauan pakan ternak 1Ha; Terpeliharanya ternak di UPT selama 12 Bulan.

157 h. peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (95.50%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan. i. peningkatan penerapan teknologi petemakan peningkatan penerapan teknologi petemakan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.43%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kuantitas dan kuitas pakan ternak di 11 Kecamatan Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang intensifikasi ternak 70 Orang j. Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.93%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya kuitas produk as hewan 20 Lokasi; Menurunnya kasus penyakit Zoonosis 29 Kecamatan; Meningkatnya kuitas daging hewan qurban; Meningkatnya kuitas pangan as hewan (daging ayam); Tersedianya Hasil Pendataan Usaha Peternakan. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanian dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

158 No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pertanian Prioritas Tahun 2014 Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan peningkatan sarana prasarana penyuluhan peningkatan penerapan teknologi pertanian/pekebunan peningkatan produksi pertanian/perkebunan pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan Produksi hasil peternakan Peningkatan Produksi hasil peternakan Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen Ketenagaan penyuluhan Kelembagaan Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan Jumlah at dan mesin pertanian (Unit) Produktivitas Padi (Ton GKG/Ha) Meningkatnya Indeks Pertanaman Cakupan pelayanan kesehatan hewan (Desa / Kelurahan) menurunkan jarak kelahiran ternak (cving interv) (bulan) Peningkatan jumlah kelompok yang memenuhi ska usaha peternakan Meningkatnya mutu dan kesehatan produk as hewan 10% 10% 100 BKPPPM 11% 11% 100 BKPPPM 46 Unit 69 Unit 150,00 Distanak 5,8 Ton/Ha 5,8 Ton/Ha 100 Distanak 2,1 Ki 2,1 Ki 100 Distanak 44 desa 44 desa 100 Distanak 0,4 bulan 0,4 bulan 100 Distanak 2 kelompok 60 sampel Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun kelompok 60 sampel 100 Distanak 100 Distanak Permasahan pada Urusan Pertanian tahun 2014 antara lain : Produksi padi menjadi faktor dominan ketersediaan pangan; Masih banyak petani menggunakan benih padi yang tidak bersertifikat; Banyaknya tingkat ska usaha peternakan yang kecil di masyarakat; Pengelolaan produk as hewan yang belum menerapkan secara sempurna dengan model ASUH (Aman, Sehat Utuh Dan H);

159 Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Peningkatan produksi dengan intensisfikasi padi (penggunaan benih unggul, perbaikan irigasi desa, penggunaan at dan mesin pertanian, pengolahan hail pertanian dengan tingkat kehilangan rendah); Sosiisasi penggunaan benih unggul bersertifikat; Pemberdayaan dan pengembangan penangkar benih lok; Bantuan benih unggul dari pusat; Pengembangan kelembagaan dan manajemen ska usaha peternakan; Sosiisasi dan penerapan pengelolaan produk as hewan secara sempurna model ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan H). 2. Urusan Energi dan Sumberdaya Miner Penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumberdaya Miner mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (84.85%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 program dan 6 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Energi dan Sumberdaya Miner pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. pembinaan dan pengembangan bidang ketenagistrikan pembinaan dan pengembangan bidang ketenagistrikan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (84.85%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Bertambahnya Jumlah Titik PJU 585 titik Tersedianya Neonisasi Jan Lingkungan 4 kec Terpeliharanya PJU 98 titik Terpasangnya KWH meter 40 jenis Meningkatnya produktivitas masyarakat pedesaan sebanyak 2,055 Sambungan Teridentifikasinya kebutuhan listrik pedesaan Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Energi dan Sumber Daya Miner dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut :

160 Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Energi dan Sumber Daya Miner Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Meningkatnya rumah tangga pembinaan dan yang pengembangan mendapat Sambungan Sambungan bidang iran listrik ketenagistrikan PLN 115 Disperindag Jumlah Pemasangan 500 titik 585 titik 117 DKPP PJU Jumlah Pemeliharaan 866 titik 98 titik 11,32 DKPP PJU Rasio jumlah taman kota yang tertata 3,50% 3,50% 100 DKPP Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan pada Urusan Energi Dan Sumberdaya Miner tahun 2014 antara lain : Belum optimnya fasilitasi penyediaan listrik perdesaan untuk masyarakat miskin; Masih adanya desa yang belum terjangkau akses terhadap jaringan ketenagakerjaan; Belum tersedianya SDM ketenagistrikan; Masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Tangerang yang belum terlayani jaringan listrik. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut adah meningkatkan penyediaan listrik perdesaan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai target yang ditetapkan dam RPJMD. 3. Urusan Pariwisata Penyelenggaraan Urusan Pariwisata mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (71.29%) dan reisasi fisik sebesar 87.50% yang dijabarkan dam 3 program dan 6 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pariwisata pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pengembangan Pemasaran Pariwisata mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (85.34%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain:

161 Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dam dan di luar negeri b. Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (65.29%) dan reisasi fisik sebesar 75.00% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Sarana/Arena Bermain obyek wisata Adanya Dokumen RIPP untuk pengembangan Obyek Pariwisata di Kabupaten Tangerang Tersedianya pedoman Masterpan ODTW untuk mengembangkan Obyek Pariwisata di Kabupaten Tangerang c. Pengembangan Kemitraan Pengembangan Kemitraan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (69.24 %) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Pelaku Usaha yang memiliki wawasan ekonomi kreatif melui pembinaan 50 Orang Terbentuknya Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Tangerang 1 Badan (Organisasi) Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pariwisata dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : No Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Pariwisata Prioritas Indikator Kinerja Tahun 2014 Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Tersedianya masterplan Pengembangan 1 Dokumen 1 Objek Daerah - Destinasi Perencanaan Tempat Wisata Pariwisata (ODTW) 2 Pengembangan Pemasaran Pariwisata Tersedianya Objek Daerah Tempat Wisata (ODTW) Mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Tangerang Pmbgunan 40% ODTW 3 Ki Pameran/ Tahun Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun DISPORABUDPAR 0 0 DISPORABUDPAR 3 Ki Pameran/ Tahun 100 DISPORABUDPAR

162 Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 Belum optimnya sosiisasi dan promosi tentang pariwisata di Kabupaten Tangerang. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan pada tahun 2014 adah : Menambah intensitas/kegiatan sosiisasi dan promosi.tentang kepariwisataan di Kabupaten Tangerang. 4. Urusan Kelautan dan Perikanan Penyelenggaraan Urusan Kelautan dan Perikanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (53.29%) dan reisasi fisik sebesar 59.02% yang dijabarkan dam 8 program dan 20 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Perikanan dan Kelautan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.31%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya wawasan dan keterampilan Poklahsar, Terlaksananya program PUMP P2HP dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat tujuan sebanyak 12 Kelompok b. pemberdayaan masyarakat dam pengawasan dan pengendian sumberdaya kelautan pemberdayaan masyarakat dam pengawasan dan pengendian sumberdaya kelautan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (96.54%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Berkurangnya Pelanggaran Hukum serta tercapainya Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan 30% Meningkatnya Kebersihan Pantai dan Laut

163 c. pengembangan budidaya perikanan pengembangan budidaya perikanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (94.14%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya produktivitas perikanan budidaya dan pengetahuna serta keterampilan pembudidaya ikan Meningkatnya Produktivitas Perikanan Buidaya ton/ha/th Tersedianya Alat Presto Bandeng Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya ton/ha/th Produktivitas Budidaya Perikanan Meningkat ton/ha/th Meningkatnya Produktivitas Perikanan Air Payau d. pengembangan perikanan tangkap pengembangan perikanan tangkap mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (43.56%) dan reisasi fisik sebesar 52.36% yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terlaksananya 3 Bintek, sosiisasi dan Pengadaan Tersedianya Alat Tangkap ( jaring rampus ) Terakomodasinya Perencanaan Pembangunan TPI Terlaksanannya pemeliharaan TPI dengan Baik Terlaksnanya Rehab Sedang / berat TPI dengan Baik di 3 TPI Meningkatnya Fungsi PPI 40 kg/unit/trip e. optimisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan optimisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (82.25%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya tingkat konsumsi ikan Kab Tangerang f. pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (91.47%) dan reisasi

164 fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya Air Payau g. pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (97.69%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan & berkurangnya Abrasi di 2 Kecamatan Terlaksanya Pembangunan di Desa Pesisir 1 Dokumen h. Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (7.98%) dan reisasi fisik sebesar 8.14% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Ketarampilan Ibu-Ibu PKK 210 Orang Pengawasan mutu produk perikanan yang aman untuk dikomsumsi serta tersedia sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kelautan dan Perikanan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 N o Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisa si Capaia n Kinerj a Tahun 2014 (%) Penang gung jawab pemberdayaan masyarakat dam pengawasan dan pengendian sumberdaya kelautan Jumlah Kegiatan Pengawasan dan pengendian sumberdaya kelautan 6 ki 6 Ki 100 Meningkatnya kebersihan wilayah pesisir 1 Kec. Pantai 1 Kec. Pantai 100 DISKAN LA DISKAN LA

165 2 4 pengembangan budidaya perikanan pengembangan perikanan tangkap Peningkatan Produktivitas Budidaya Air Tawar Peningkatan Produktivitas Budidaya Payau Peningkatan Produktivi-tas Alat Tangkap Peningkatan Kuitas Sarana/Pra-sarana PPI/TPI 3.5 ton/ ha/th 1,3 ton/ ha/th 38 kg/ unit/ trip 1 PPI/ TPI 8,4 ton/ha /th 2,68 ton/ha /th 40 kg/unit /trip 3 PPI/ TPI 240,00 206, DISKAN LA DISKAN LA DISKAN LA DISKAN LA 5 optimisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Peningkatan konsumsi ikan per kapita 17 kg/ kapita /th 25,9 kg /kapita /th 152,35 DISKAN LA 6 Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan Diversifikasi hasil olahan perikanan Pembinaan Kelompok Usaha Perikanan dan Kelautan Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun jenis olahan 5 klmpk 4 jenis olahan 20 klmpk DISKAN LA DISKAN LA Permasahan pada Urusan kelautan dan perikanan tahun 2014 antara lain : Produktifitas para nelayan yang masih tergolong rendah karena penggunaan armada penagkapan di Kabupaten Tangerang masih di dominasi oleh kap ukuran kecil; Metode penangkapan yang diterapkan masih tergolong sederhana; Kurang optimnya sarana dan prasarana tempat pelelangan ikan; Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasahan tersebut antara lain: Melakukan pemeliharaan secara rutin/berka terhadap TPI agar berfungsi secara optim; Meningkatkan sarana dan prasarana TPI agar kegiatan lelang dapat berjan secara optim; Meningkatkan pembangunan infrastruktur baik secara kuantitas dan kuitas, h ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak diluar sektor perikanan dan kelautan serta berkoordinasi dengan kementrian kelautan; 5. Urusan Perdagangan Penyelenggaraan Urusan Perdagangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (82.62%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 4 program dan 18.kegiatan. SKPD yang

166 melaksanakan urusan ini adah Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Perdagangan pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (64.18%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatkan kenyamanan konsumen dan terselesaikannya permasahan pengaduan konsumen sebanyak 15Kasus Terpantau dan termonitoringnya barang-barang bersubsidi, barang beredar dan minuman berkohol 12Laporan Tersedianya Alat Kemetrologian dan data potensi wajib tera Kecamatan dan Wajib sebanyak 5 Tera b. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Peningkatan dan Pengembangan Ekspor mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (83.15%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Tersedianya Informasi Peluang Pasar Bagi Para 25 Eksportir; Bertambahnya pengetahuan pelaku usaha dan aparat terkait tentang prosedur dan dokumen ekspor sebanyak 25 eksportir; Tersedianya Data Base Perindag yang Telah di Kembangakan dan di Mutakhirkan Agar Dapat di Akses Masyarakat Luas 10 Produk; Tersedianya sistem aplikasi untuk pelaporan SKA bagi Eksportir Meningkatnya pengatahuan bagi IPSKA tentang pengembangan ekspor Meningkatnya Pengetahuan bagi para IKM, dan Con Eksportir 30 IKM/ Con Eksportir Terlaksananya Pameran agar Pengusaha Lebih Maju, Terlaksananya Gelar Produk agar IKM Lebih Maju 5 Pameran Terpromosikannya produk usaha perdangan di 20 UMKM Terinformasikannya hasil usaha dan pembangunan di kecamatan jayanti 8 Desa Tersedianya Gerai untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Sebanyak 100 IKM;

167 Tersedianya Buku Potensi Unggulan Kabupaten Tangerang dan Peta Potensi Unggulan di Kabupaten Tangerang sebanyak 250 Buku. c. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dam Negri Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dam Negri mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (74.60%) dan reisasi fisik sebesar 93.90% yang dijabarkan dam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Terwujudnya Pengendian, Pengawasan, pemanfataan Industri dan Perdagangan Dokumen Draft Perda; Terpantaunya harga pasar dan Inflasi daerah 78 Laporan; Terjinnya kerjasama kemitraan antara pengusaha ritel dengan IKM/UKM 1 Dokumen; Meningkatnya Penggunaan Produk Dam Negeri sebanyak 80 Orang. d. Perdagangan Perdagangan mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.29%) dan reisasi fisik sebesar 99.64% yang dijabarkan dam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Memudahkan pembinaan dan pengendian perusahaan sebanyak 500 perusahaan ; Tersedianya Sebagian Kebutuhan Pokok Masyarakat 2 Pasar Murah yang Terpromosikan; Peningkatan Para Pelaku UKM & Koperasi 200 unit; Meningkatnya Pengetahuan Manajemen Usaha Perdagangan 111 Orang; Terpromosikannya produk 10 UMKM; Terfasilitasinya Promosi Produk UMKM pada Pameran HUT Kabupaten Tangerang 20 UMKM; Terpromosikannya Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 5 UMKM; Terpromosikannya produk-produk UKM yang ada di Kec.Jambe 2 Ki ; Terinformasikannya usaha perdagangan kecil menengah 40 UMKM; Terpromosikannya Produk Usaha UKM Kecamatan Sukadiri 5 UKM; Terbinanya Usaha Perdagangan di Wilayah Kecamatan Sepatan Timur sebanyak 5 usaha koperasi;

168 Terpromosikannya hasil Kerajinan Daerah Kecamatan Sindang Jaya Orang 80. Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perdagangan dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perdagangan Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Meningkatnya Peningkatan 50 IKM/ kuitas SDM 50 1 dan con/pelaku Con Pelaku eksportir Pengembangan Eksportir eksportir Ekspor 2 3 Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dam Negri Tersedianya laporan monitoring peredaran barang dan jasa Tersedianya laporan distribusi barang/produk 12 Laporan 52 Laporan Harga Sembako dan 26 Laporan distribusi Barang bersubidi Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan yang dihadapi pada tahun Laporan 52 Laporan Harga Sembako dan 26 Laporan distribusi Barang bersubidi Kurang optimnya promosi dan informasi potensi prosuk IKM; 100 Disperindag 100 Disperindag 100 Disperindag Belum optimnya perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar; Kurang optimnya data base perindustrian dan perdagangan sebagai pedoman untuk pemantauan dan pengawasan Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 Melaksanakan Pameran Dam negeri untuk mempromosikan hasil produk IKM. Melaksanakan kegiatan perlindungan konsumen dan permasahanpermasahan pengaduan konsumen melui penyelesaian kasus Melakukan pemutakhiran data pada website Dinas Perindustrian dan Perdagangan

169 6. Urusan Industri Penyelenggaraan Urusan Industri mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (99.10%) dan reisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dam 2 program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Industri pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Industri Kecil dan Menengah mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (98.94%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Produktifitas dan Efisiensi melui Penerapan Langkah Efektif, Efisien dan Ekonomis bagi Usaha Kecil serta Meningkatnya Pengetahuan Tentang Tata Cara Pengolahan Makanan dan Minuman yang Baik dan Higienis Sebanyak 65 Orang Tersedianya Data Perusahaan Industri Hasil Pendataan yang Akurat dan Teridentifikasinya Zona Potensi Industri sebagai Bahan Acuan dam Penyusunan Kebijakan Pembangunan Industri di Kabupaten Tangerang di 6 Kecamatan Tersedianya data usaha industri kerajinan dan bengkel sebanyak 10 Buku Meningkatnya Wajib Lapor Reisasi Produksi Perusahaan Industri sebagai Alat Monitoring/Pengendian Pemerintah Daerah dam Pengawasan Kegiatan Industri di Kabupaten Tangerang di 150 Perusahaan Meningkatnya Kemampuan SDM Industri Kecil dam H Desain dan Inovasi Produk serta Meningkatnya Keterampilan Kelompok Binaan P2WKSS sebanyak 75 IKM Terpromosikanya usaha-usaha produk perdagangan UMKM 2 buku terpromosinya hasil-hasil industri UKM Kecamatan Rajeg 10 UMKM Meningkatnya pemahaman industri kecil menengah 80 Orang Tersedianya Laporan Pendataan Industri 5 buku Terbinanya Industri di Wilayah Kecamatan Sepatan Timur 110 Orang Meningkatnya peran serta UMKM dam mempromosikan Produknya 5 UMKM Terfasilitasinya Stimulan Alat Pengembangan Industri Kecil Konveksi sebanyak 5 Kelompok

170 Meningkatnya diversifikasi usaha produk unggulan daeah 100 Orang b. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (99.49%) dan reisasi fisik sebesar 99.96% yang dijabarkan dam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Meningkatnya Pemahaman para Pelaku Industri mengenai Peraturan Terkait Kawasan Industri serta Persiapan Menuju Penyusunan Regulasi Kawasan Industri 60 Pelaku Industri / Aparat Industri Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan bagi para pelaku IKM terhadap Desain Kemasan dam pengembangan Produk yang berdaya saing terhadap Teknologi Industri 40 Orang Meningkatnya Daya Saing Produk 40 Orang Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perindustrian dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Perindustrian Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Meningkatnya kapasitas kelembagaan IKM Meningkatnya pemahaman IKM terhadap SNI 50 Pelaku IKM Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Permasahan yang dihadapi pada tahun Pelaku IKM 100 Disperindag 40 IKM 40 IKM 100 Disperindag Masih banyaknya IKM yang mengolah produk makanan dan minuman belum higienis dan terbatasnya kemampuan IKM dam mengelola manajemen perusahaan (mutu) dan teknologi produksi; Masih kurangnya pemahaman para pelaku industri tentang kawasan industri; Banyaknya hasil industri yang belum memenuhi Standar N Indonesia (SNI) Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014

171 Menyelenggarakan pelatihan good manufacturing practice (GMP) dan fasilitasi pembinaan dan pengembangan IKM, manajemen mutu dan teknologi produksi ; Membina pelaku industri kecil dan menengah tentang kawasan industry Sosiisasi dam rangka penerapan Standar N Indonesia 7. Urusan Ketransmigrasian Penyelenggaraan Urusan Ketransmigrasian mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,- dengan reisasi keuangan Rp ,- (87.99%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 program dan 1 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Reisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Ketransmigrasian pada Tahun Anggaran 2014 adah sebagai berikut: a. Transmigrasi Region Transmigrasi Region mendapat okasi anggaran sebesar Rp ,-dengan reisasi keuangan sebesar Rp ,- (87.99%) dan reisasi fisik sebesar % yang dijabarkan dam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dam pelaksanaan program ini antara lain: Penyuluhan transmigrasi region Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Transmigrasi dengan pencapaian indikator kinerja Prioritas pada tahun 2014 adah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Kinerja Prioritas Urusan Transmigrasi Tahun 2014 No Prioritas Indikator Kinerja Target 2014 Reisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Penanggung jawab Transmigrasi Region Jumlah transmigran Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Disnaker Permasahan yang dihadapi pada tahun 2014 adah : Terbatasnya jumlah transmigran dari Pemerintah Pusat Solusi untuk mengatasi permasahan di tahun 2014 Melakukan sosiisasi dan penyuluhan kepada con transmigran

172 C. CAPAIAN KINERJA PROGRAM UNGGULAN Pemerintah Kabupaten Tangerang mencanangkan Unggulan sebagai Pembangunan Daerah yang mendongkrak langsung pencapaian Visi Misi yang diusung Kepa Daerah. ini menjadi program prioritas yang bersifat strategik yang berorientasi terhadap pencapaian sasaran pembangunan. Pemerintah Kabupaten Tangerang pada lima tahun kedepan secara konsisten akan mengaw dan melaksanakan 25 (dua puluh lima) program unggulan yang bersifat lintas sektor dan lintas SKPD, sehingga program tersebut dapat menuntaskan permasahan daerah secara sinergis dan terintegrasi. Adapun capain kinerja program unggulan yang dilaksanakan pada tahun 2014 adah sebagai berikut: 1. PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN Pendidikan menjadi fokus utama dam pembangunan di Kabupaten Tangerang,pada tahun 2014 h tersebut diwujudkan dengan Pembangunan Ruang Kelas Baru/RKB sebanyak 210 unit SD dan 78 unit SMP. Sedangkan dari anggaran Pusat berupa Dana Alokasi Khusus telah terbangun ruang kelas SD 162unit, SMP 120 unit, SMA 45 unit, SMK 89 unit, dan dari dana Block Grand Pusat berupa ruang kelas 18 unit dan SMK 21unit. 2. PENINGKATAN SARANA KESEHATAN Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan menjadi target pembangunan yang di prioritaskan bagi Kepa daerah dan segenap jajarannya. Pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas serta peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap menjadi sah satu upaya dam peningakatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten tangerang. Selain itu Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menargetkan pada beberapa tahun kedepan terbangun RSUD Pantura untuk menangani masyarakat Kabupaten Tangerang di wilayah utara Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dibangun Puskesmas Rawat Inap sebanyak 4 unit dari target sebanyak 2 unit. 3.GEBRAK PAKUMIS Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin) ini diselenggarakan untuk menangani permasahan umum yang terdapat di kawasan permukiman kumuh Kabupaten Tangerang seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai yang berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan. Fokus utama program

173 ini adah peningkatan kuitas rumah tidak layak huni dan penataan kawasan kumuh. Selain SKPD yang terlibat dam program ini adah kelompok masyarakat yang bertugas sebagai pemberdaya sekigus sebagai pelaksana dan lembaga swasta yang terkait di bidang air minum dan sanitasi seperti IUWASH. Pada tahun 2014 kawasan rumah kumuh yang ditangani sebanyak 29 kawasan dari target yang telah ditentukan sebanyak 5 kawasan. 4. PENINGKATAN AKSES SANITASI Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki fokus dam meningkatkan akses sanitasi dan air minum masyarakat Kabupaten Tangerang meliputi sektor penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase dan perilaku hidup bersih dan sehat. Sah satu dari wujud program ini adah program Sanitasi Berbasis Sekolah atau SANISEK yang dimaksudkan untuk meningkatkan layanan sanitasi bagi siswa tingkat dasar di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan sanitasi komunitas sekolah dan pembangunan MCK di sekolah yang benar-benar membutuhkan. Pada tahun 2014 telah dibangun 176 unit Sanisek sehingga sampai dengan tahun 2014 sarana Sanisek yang telah terbangun sebanyak 440 unit. 5. GERBANG MAPAN Gerbang Mapan ini atau Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur masyarakat pantai yang terdapat di wilayah utara Kabupaten Tangerang agar siap menyongsong pembangunan kawasan reklamasi pantai utara yang direncanakan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kondisi wilayah pantai utara yang didominasi prasarana, sarana dan utilitas yang belum memadai serta dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah juga menjadi asan peluncuran program ini. Selain pengembangan infrastruktur juga turut didukung dengan pengembangan ekonomi masyarakat secara merata. Pada tahun 2014 telah disusun Roadmap untuk Pembangunan infrastruktur dasar, penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di 23 desa pesisir. 6. GEBRAK SIPINTAR Pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah menjadi pendekatan yang dicanangkan dam GEBRAK SIPINTAR atau Gerakan Berantas Kemiskinan Melui Simpan Pinjam

174 Terpadu. Gerakan Berantas Kemiskinan melui Simpan Pinjam Terpadu ini memberikan stimulasi bagi yang benar-benar membutuhkan tanpa agunan. yang menjadi bagian dari program GEBRAK SIPINTAR yaitu program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah melui penguatan pembiayaan usaha bagi UMKM dan penyediaan infrastruktur pendukung. Pada tahun 2014 jumlah anggota Gebrak Sipintar yang terfasilitasi kredit mikro untuk pengembangan usaha melui BLUD-UPDB terdiri dari UMKM. 7. KARTU SEHAT Kartu sehat di kembangkan sebagai media yang dapat memberi kemudahan akses layanan kesehatan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Diharapkan dengan adanya program kartu sehat semua lapisan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat menikmati layanan kesehatan yang ada. Jumlah masyarakat yang terlayani melui Kartu Sehat pada tahun 2014 sebanyak jiwa. 8. KARTU PINTAR Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Tangerang dam meningkatkan kuitas sumber daya manusia. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk menerbitkan kartu pintar untuk membuka akses layanan pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Jumlah penerima beasiswa tidak mampu dan siswa berprestasi sebanyak siswa dengan rincian siswa SMA, siswa SMKN dan 551 siswa MAN. 9. PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH Dam upaya meningkatkan jaringan infrastruktur jan dan menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru perlu dilakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2014 dam rangka peningkatan Promosi dan kerjasama investasi telah dilakukan 27 kerjasama atau kesepatan dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah lain, pihak swasta maupun Perguruan Tinggi. 10. PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE A Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat di wilayah Kabupaten Tangerang, layanan angkutan darat semakin memiliki peran penting dam menyediakan aksesibilitas untuk mobilitas masyarakatnya. Pembangunan termin Type A menjadi sah satu ternatif solusi untuk memberikan layanan angkutan darat yang layak

175 bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan menjadi faktor penarik bagi para investor yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rencananya pada tahun 2015 akan dilaksanakan penyusunan DED dan FS untuk pembangunan termin tipe A. 11. GEMARIPAH GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri Sampah) dam h ini adah program pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), sebagaimana arahan pemerintah dan kinerja di lapangan bahwa TPST ini merupakan sarana yang dapat menanggulangi tingginya timbulan dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pada tahun 2014 telah dibangun satu unit TPST dan pengadaan lahan seluas 0,5352 Ha. Rencananya akan ada ruislag dari Pemerintah Kota Tangerang sekitar 10 Ha yang ada dihamparan TPA Jatiwaringin. 12. E-Goverment Dam upaya mewujudkan tata pemerintahan good governance melui reformasi birokrasi secara bertahap dan berkelanjutan, maka efektifitas kerja dan efisiensi anggaran tentunya akan berdampak pada tranparansi dan akuntabilitas. sebagai indikator. Pengembangan sistem perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi pada tiap pelayanan publik mendukung terselenggaranya tatakelola pemerintahan dengan grade good governance. Pada tahun 2014 SKPD di Kabupaten Tangerang telah tersambung kedam satu jaringan sistem inforrmasi berbasis web dengan media fiber optik. 13. PENINGKATAN LAYANAN AIR BERSIH Bencana banjir dan kekurangan air bersih dan sumber air baku menjadi permasahan yang ironi di Kabupaten Tangerang. Bagaimana tidak, ketika musim penghujan turun banjir kerap melanda wilayah Kabupaten Tangerang, namun pada musim kemarau beberapa wilayah kekurangan air. Sebagai upaya dam mempadupadankan kedua permasah tersebut agar berbuah manfaat, maka dicanangkan program pembangunan embung atau tandon air. Pada musin hujan tiba ketika volume air melimpah ruah, embung menjadi wadah untuk menampung luapan air tersebut sehingga dapat mengurangi atau bahkan mananggulangi area banjir. Pada musim kemarau diharapkan simpanan air tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih maupun air baku untuk PDAM Tirta Kerta Raharja. Apabila dikembangkan secara

176 maksim, bukan tidak mungkin embung juga dapat memenuhi kebutuhan air industri yang marak berkembang di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pengawasan kuitas air berupa inspeksi sanitasi SAB dan pemeriksaan kuitas air dan Rehab Sarana Air Bersih (SAB ) bukan jaringan perpipaan. Sedangkan untuk pembangunan Embung telah dilaksanakan pengadaan tanah untuk embung sebesar 0,1818 Ha. 14. REVITALISASI PASAR TRADISIONAL Kabupaten Tangerang memiliki beberapa pasar tradision maupun pasar desa yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang. Kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, sehingga keberadaanya mulai ditinggkan karena tidak dapat bersaing dengan minimarket modern yang lebih nyaman dan unggul dam pelayanan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang bermaksud meningkatkan kuitas pelayanan pasar melui revitisasi pasar dengan langkah-langkah konkrit. Pada tahun 2014 telah dibangun 3 Pasar Tradision tepatnya Kecamatan Cisauk, Jambe dan Sukamulya. 15. JALIN RASA Saat ini setiap perusahaan didorong oleh Pemerintah Pusat untuk berperan serta dam pembangunan kemasyarakatan yang berkelanjutan guna meningkatkan kuitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya sebagai bagaian dari tanggung jawabnya terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari keputusankeputusan dan kegiatan-kegiatannya. Untuk menangkap peluang tersebut, digulirkanlah JALIN RASA atau Kerjasama Lintas Menuju Rakyat Sejahtera sehingga kerjasama antar pihak dapat ditingkatkan untuk membantu Pemerintah Daerah dam memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kredibilitas pihak yang menjin kerjasama. Telah disusun SOP dan Blue Book Jin Rasa. 16. PENANGANAN PENGANGGURAN Peningkatan Kuitas dan Produktivitas Tenaga Kerja mutlak harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang mengingat kebutuhan tenaga kerja industri sangat tinggi. Apabila tidak segera dilaksanakan masyarakat usia produktif Kabupaten Tangerang hanya akan berkumpul di sektor inform saja.

177 Pembangunan BLKI atau Bai Latihan Kerja Industri yang terpusat dan terpadu ska Kabupaten merupakan langkah strategis untuk mendorong percepatan peningkatan kuitas tenaga kerja. Ditunjang teknologi yang memadai dan pendidik yang kompeten diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang hand dan siap pakai. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pembangunan GSG dan Asrama di Gedung BLKI yang berlokasi di Desa Pasir Muncang Kecamatan Jayanti. 17. SPORT CENTRE DAN PUSAT SENI BUDAYA Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari semakin meningkatnya kuitas infrastruktur yang terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi maupun pengembangan wilayah. Pada sisi lainnya Pemerintah Daerah pun perlu memikirkan ketersediaan ruang publik yang mampu mewadahi sega aktifitas yang bersifat kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan, kesenian dan kebudayaan. Dengan tersedianya sport centre dan pusat seni budaya diharapkan kreatifitas masyarakat dapat tersurkan dam kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dan produktif serta berkontribusi dam pembangunan aspek sosi kemasyarakatan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pembangunan Fisik Konstruksi Gedung Sport Centre di Kecamatan Kelapa Dua, sedangkan Stadion Mini yang telah dibangun sebanyak 3 unit yang berlokasi di Kecamatan Legok, Kemeri dan Solear. 18.DESA BENDERANG Masyarakat Kabupaten Tangerang saat ini masih ada yang belum menikmati layanan listrik yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada tahun 2014 penyediaan sambungan listrik untuk rumah penduduk miskin sebanyak rumah. 19. DESA MANTAP (Mandiri Tahan Pangan) desa mandiri pangan ini dirancang dam rangka pemberdayaan masyarakat dam meningkatkan kemandirian dan kapasitasnya untuk berperan aktif dam mewujudkan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu dengan memanfaatkan kelembagaan sosi ekonomi yang telah ada dan dapat dikembangkan di tingkat pedesaan dengan fokus utama adah rumah tangga pedesaan. Pengembangan desa mandiri pangan sebagai upaya mengintegrasikan dan mengimplementasikan berbagai model pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat dam suatu desa dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat. Melui pendekatan ini diharapkan tercapai desa yang memiliki ketahanan pangan mantap

178 dan tidak terjadi kerawanan pangan. Penanganan daerah rawan pangan dilaksanakan di 3 desa antara lain desa antara lain Desa Renged Kec. Kresek, Desa Pagedangan Ilir Kec. Kronjo dan Desa Kedung Kec. Gunung Ker berupa pengadaan Lumbung Pangan. 20. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) Dam Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa okasi Ruang Terbuka Hijau di wilayah perkotaan adah 30% yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Untuk mewujudkan h itu Pemda Kab. Tangerang menyelenggarakan Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang merupakan sah satu langkah nyata dam memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait pemenuhan luasan RTH perkotaan, sekigus menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program perwujudan RTH perkotaan yang berbasis komunitas. 21. AKSELERASI PAD Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang diharapkan akan makin meningkat seiring dengan tingginya potensi PAD Kabupaten Tangerang diantaranya yaitu dari Biaya Perolehan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTB), pajak Restroran, PJU, pajak hotel, pajak parir, pajak Reklame dan pajak hiburan. Potensi lain yang belum tergi adah pajak air bawah tanah yang saat ini penggunannya kurang terkendi. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun saat ini sangat berpotensi untuk ditingkatkan. Dam rangka mendukung peningkatan PAD tersebut rencananya akan dibangun UPTD Kemeterologian. 22. PROGRAM TANGERANG BEBAS BANJIR Kabupaten Tangerang memiliki beberapa wilayah banjir yang diakibatkan oleh luapan air sungai diantaranya yaitu wilayah Sungai Cisadane menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Curug, Legok, Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga; Sungai Cirarab menggenangi (4 Kecamatan): Kec. Legok,Curug, Cikupa dan Pasar Kemis, Sungai Cimanceuri menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Legok, Tigaraksa, Cikupa, Baraja dan Kronjo dan Sungai Cidurian menggenangi (3 Kecamatan): Kec. Cisoka, Jayanti, Kresek. Berdasarkan fakta tersebut pada beberapa tahun kedepan Pemerintah Kabupaten Tangerang mencanangkan program penanggulangan banjir guna mengurangi titik banjir agar tidak merugikan masyarakat Kabupaten Tangerang yang berdomisili di wilayah banjir tersebut. Dam rangka mendukung Tangerang bebas banjir telah dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan

179 irigasi, normisasi suran sungai serta normisasi suran pembuang. 23. PROGRAM TANGERANG BEBAS MACET Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Tangerang yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai, terjangkau dan adil, serta pelayanan kepada publik yang semakin baik dan hand. Sah satu prasarana yang sangat perlu dam rangka menunjang aktifitas perekonomia masyarakat dan pertumbuhan kota adah transportasi, karena sektor transportasi merupakan urat nadi distribusi barang dan mobilitas manusia. Dam rangka medukun tersebut telah dilaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan jan strategis sebanyak 8,94%. 24. PERTANIAN BERKELANJUTAN Pengendian ih fungsi lahan sawah masih rendah, karena belum adanya suatu aturan baku yang dapat memayungi seluruh upaya pengendian yang dilakukan dan perlindungan terhadap lahan pertanian produktif yang ada. Upaya strategis dam pengendian ih fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian produktif perlu dilakukan melui penetapan lahan dengan perda yang selanjutnya ditindak lanjuti dengan Pengembangan, Pemanfaatan, Pembinaan, Pengendian Pengawasan Perlindungan, Pemberdayaan Petani, Pembiayaan serta Ketentuan Pidana dam h terjadi penyimpangan pemamfaatan lahan. Regulasi dam bentuk Peraturan Daerah sangat dibutuhkan untuk mengendikan h tersebut. Langkah yang telah ditempuh adah verifikasi lahan pertanian di 18 kecamatan antara lain Kecamatan Teluknaga, Mauk, Sepatan Timur, Sepatan, Sukadiri, Pakuhaji, Kemeri, Kronjo, Mekar Baru, Kresek, Sukamulya, Gunung Ker, Rajeg, Sindang Jaya, Jambe, Cisoka, Solear dan Jayanti. 25. PROGRAM TANGERANG TUMBUH SEIMBANG Pertumbuhan Kabupaten Tangerang cukup tinggi,selain diakibatkan dari angka kelahiran (natitas), urbanisasi menyumbang angka cukup siginifikan pada angka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki tujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang seimbang melui upaya pencapain kondisi penduduk tumbuh seimbang. Dam rangka mendukung tersebut telah dilaksanakan anatara lain Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin,

180 Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi kelompok Remaja dan kelompok sebaya di luar sekolah dan Penguatan Kelompok Ketahanan Keluarga.

181 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Tangerang dam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun , anisis terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Tangerang, serta memperhatikan kondisi ekonomi daerah, n dan glob, maka kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Tangerang pada tahun 2016 diarahkan pada pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro dan dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dam h ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada : Sektor-sektor unggulan yang dimiliki dam rangka penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor-sektor yang potensi untuk mendorong peningkatan Produk Domestik Region Bruto (PDRB). Sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dam menciptakan kesempatan kerja. I. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH A.Kondisi Ekonomi Daerah Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari pengaruh perekonomian region, perekonomian n bahkan perekonomian glob. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendikan oleh daerah yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat seperti sektor moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian glob seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia dan nilai tukar mata uang asing. Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mendorong kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor Infrastruktur Pendidikan, Kesehatan, Sosi, Jan dan Irigasi, Infrastruktur berbasis Pedesaan, UMKM, Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pengentasan kemiskinan, Penciptaan lapangan kerja, Peningkatan kompetensi ketenagakerjaan serta meningkatkan kontribusi perwujudan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan, melui strategi peningkatan produktifitas rakyat dan daya saing dam rangka antisipasi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Indikator ekonomi daerah yang digunakan dam anisis makro ekonomi daerah adah Produk Domestik Region Bruto (PDRB), Struktur

182 PDRB, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai Investasi, Tingkat Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 1. Produk Domestik Region Bruto (PDRB) Sah satu indikator ekonomi makro daerah adah Produk Domestik Region Bruto (PDRB). Perkembangan PDRB selama lima tahun terakhir ( ) dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Tangerang Tahun Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan Jutaan Rupiah Pertumbuhan (%) Jutaan Rupiah Pertumbuhan (%) , , , , , , , , , ,11 Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014 Tabel 3.1 menunjukkan adanya peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku pada setiap tahun. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Tangerang atas dasar harga berlaku telah mencapai nilai Rp juta. Terdapat pertumbuhan sebesar 15,38%, dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp juta. 2. PDRB Perkapita Secara konsepsion PDRB perkapita merupakan hasil bagi antara nilai nomin PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB perkapita merupakan nilai rata-rata pendapatan dari hasil seluruh sektor produksi dan tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat secara riil. Perkembangannya tercantum pada tabel 3.2.

183 Tabel 3.2 Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Tangerang Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Tahun Target RPJMD Konstan Rupiah Pertumbuhan Rupiah Pertumbuhan (%) (%) , , , , , , , , , ,51 Sumber : BPS Kabupaten Tangerang Selanjutnya dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Tahun 2010 PDRB per kapita sebesar Rp juta dan pada tahun 2013 menjadi Rp juta. PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp juta dan pada tahun 2013 menjadi Rp juta. Sedangkan PDRB per kapita Kabupaten Tangerang jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten menempati posisi ketiga setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang. Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten, PDRB perkapita Kabupaten Tangerang dam beberapa tahun terakhir ini masih di bawah PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada tahun 2013 mencapai lebih dari 21 juta rupiah setahunnya. 3. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang untuk tahun 2013 sebesar 6,11%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 yang sebesar 5,80%. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun mengami kenaikan, ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan N Tahun dapat dilihat pada tabel 3.3.

184 Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang Tahun Tahun Target RPJMD (%) Pertumbuhan Ekonomi Kab. Tangerang Banten N ,41 4,71 4, ,10 6,11 6, ,39 6,39 6, ,22 5,80 6,15 6, ,31 6,11 5,86 5,83 Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014 Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang diprediksi tumbuh relative stabil pada kisaran 5,8 6,11%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang pada tahun 2013 sebesar 5,86%. Demikian juga bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi n yang sebesar 5,83%. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang ditopang oleh kontribusi sektor Jasa, Bangunan dan Perdagangan, Hotel dan Restoran. H ini semakin memperkokoh Kabupaten Tangerang sebagai kota industri, perdagangan dan jasa. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota se propinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang menempati posisi ketiga, yaitu setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebesar 5,8% pada tahun 2013 tidak semata mata sekedar bertumbuh dam arti peningkatan PDRB saja, namun dam arti luas dan berkwitas yaitu : a. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong untuk mengatasi kesenjangan antar wilayah dan antar sektor pembangunan. b. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pengurangan angka kemiskinan, diharapkan umlah penduduk miskin turun dari tahun sebelumnya menjadi (angka target RPJMD 2016). c. Pertumbuhan ekonomidapat mendorong pembukaan kesempatan kerja, sekigus upaya pengurangan angka pengangguran. d. Pertubuhan ekonomi dapat mendorong pencapaian sasaran IPM dan MDGs secara significant. 4. Struktur Ekonomi Daerah Sektor Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Jasa merupakan sektor yang memiliki peningkatan yang seginifikan terhadap perekonomian Kabupaten Tangerang, karena sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi terbesar dam penyusunan PDRB. H ini dapat dilihat pada persentase distribusi PDRB menurut sektor, baik menurut

185 harga berlaku maupun harga konstan, dimana sektor Bangunan memberikan konstribusi di atas 19%, Sektor Jasa memberikan konstribusi lebih dari 19% dan sektor Hotel, Restoran dan Jasa memberikan konstribusi lebih dari 17% dari nilai tot PDRB Kabupaten Tangerang. Struktur Ekonomi Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tangerang Tahun Tahun (%) Sektor Pertanian Peternakan,Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa 10,78 0,10 54,44 9,88 0,78 9,55 10,66 0,34 3,47 17,35 9,85 9,83 22,59 17,81 12,48 17,39 11,62 11,94 11,68 10,82 12,23 11,80 18,13 14,43 14,87 12,24 18,19 12,59 11,26 10,26 15,36 19,25 17,05 11,81 12,96 18,39 16,51 10,41 15,70 7,52 19,52 17,83 15,29 15,33 19, Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014 Sumbangan terbesar pertama untuk PDRB atas dasar harga berlaku adah dari sektor Jasa yaitu sebesar 19,82%. Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor Bangunan 19,52% dan diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan memberikan andil sebesar 17,83%. Sumbangan terkecil adah dari sektor pertambangan dan penggian yakni sebesar 10,41%. Kontribusi sektor Jasa, Bangunan, Perdagangan Hotel dan Restoran serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Pertanian Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Industri pengolahan Pengangkutan dan Komunikasi memiliki kecenderungan meningkat cukup signifikan dam kurun waktu dua tahun terakhir. Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa ke sembilan sektor selama empat tahun terakhir memperlihatkan peranannya dari waktu ke waktu terhadap tot PDRB, tujuh sektor mengami kenaikan sedangkan dua sektor lainnya yaitu sektor Pertambangan dan Penggian dan sektor listrik, Gas dan Air bersih mengami penurunan yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi region dan penetapan perda pelarangan gian C serta kenaikan harga gas.

186 Secara keseluruhan dam kurun waktu dua tahun terakhir adanya penguatan terhadap struktur ekonomi yang cukup berarti. 5. Inflasi Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga konsumen atau mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah. Perkembangan inflasi di Kabupaten Tangerangg sangat dipengaruhi berbagai faktor ekstern di luar kendi Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa di Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kondisi perkembangan harga di tingkat n maupun region Tahun sebagai mana terlampir dam tabel 3.1 di bawah ini Tabel 3.5 Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten dan N Tahun Tahun Kab. Tangerang Prov. Banten N * 4,79 4,44 4,54 9,98 6,32 Sumber : BI *2014 triwulan III 4,59 4,18 4,59 9,78 6,12 6,96 3,75 4,30 8,38 4,53 Selama periode , perkembangan laju inflasi di Kabupaten Tangerang berdasarkan basis perhitungan inflasi di Kota Tangerang tercatat pada tabel 3.8. Laju inflasi tahun 2013 hampir dua ki lipat besarannya jika dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2013 dibandingkan dengan inflasi Provinsi Banten sebesar 9,78% dan inflasi n sebesar 8,38% maka angka inflasi Kabupaten Tangerang diatas inflasi Propinsi dan N. Dari ketujuh kelompok pengeluaran yang menjadi acuan inflasi, nilai tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 13,99% kemudian sandang 4,72%. Kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi terendah pada transportasi yaitu sebesar 2%. 6. Nilai Investasi Yang dimaksud jumlah nilai investasi PMDN/PMA dihitung berdasarkan atas persetujuan dan besaran investasi yang direisasikan di daerah. Jumlah persetujuan investasi dihitung dengan menjumlahkan nilai proyek investasi PMDN berska n dan nilai proyek investasi PMA berska n yang telah disetujui oleh Badan Penanaman Mod Daerah (BPMD).Sedangkan jumlah investasi riil adah banyaknya investasi PMDN berska n dan banyaknya investasi PMA berska n yang telah tereisasi pada suatu periode tahun tertentu. Pada tahun 2013

187 nilai investasi yang bersumber dari Penanaman Mod Asing (PMA) senilai ,20 milyar rupiah. Adapun nilai investasi PMDN tahun dapat dilihat pada tabel 3.6 Tahun Tabel 3.6 Perkembangan Penanaman Mod Asing Kabupaten Tangerang Tahun Jumlah Investor Investasi PMA Nilai Investasi (Juta) IP IU IP IU , , , , , , , , , ,20 Jumlah , ,50 Sumber : BPMD Kabupaten Tangerang 2014 Tabel 3.7 Perkembangan Penanaman Mod Dam Negeri Kabupaten Tangerang Tahun Tahun Investasi PMDN Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta) IP IU IP IU , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,50 Sumber : BPMD kabupaten Tangerang Dari tabel 3.6 dan 3.7 tampak bahwa Nilai investasi terbesar terjadi pada tahun 2013 dengan jumlah sebanyak 62 investasi dengan nilai sebesar ,2 milyar. Sedangkan nilai investasi terendah terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah sebanyak 37 investasi dengan nilai sebesar ,2 milyard. 7. Tingkat Kemiskinan Secara umum angka kemiskinan dari tahun ke tahun terus mengami penurunan. H ini tidak terlepas dari upaya keras Pemerintah Daerah dam menanggulani kemiskinan melui berbagai program yang pro rakyat, Kendati belum bisa dikatakan maksim, akan tetapi tren penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan

188 kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah Daerah telah memberikan efek positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dam mengembangkan hak-hak dasar mereka. Gambaran tingkat penurunan/penambahan kemiskinan per tahun dapat dilihat pada table 3.8. Tabel 3.8 Tingkat Penurunan/Penambahan Penduduk Miskinan Kabupaten Tangerang Tahun Indikator Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014 Dari table 3.8 terdapat fluktuasi peningkatan dan penurunan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang. H ini tidak dapat menggambarkan kurang berhasilnya program program pro rakyat yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Semua itu terjadi akibat dari beberapa kondisi terutama kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat yang berimbas kepada masyarakat yang mengakibatkan semakin sulitnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. TAHUN Penduduk Miskin Tenaga Kerja Ketenagakerjaan merupakan sah satu sektor penting bagi pembangunan ekonomi, khususnya dam upaya pemerintah untuk mengurangi penduduk miskin sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. H ini dapat ditempuh dengan pembangunan yang menitikberatkan pada masah perluasan kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang terus bertambah. Ditambah dengan kajian tentang keterkaitan tenaga kerja sebagai factor produksi dam rangka peningkatan ekonomi. Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak orang terdapat orang atau 71,06 persen merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK > 15 th). Dari jumlah tersebut hampir 64,9 persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya adah penduduk bukan angkatan kerja. Selama tiga tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang terus menurun, namun pada tahun 2013 kembi meningkat. Berbeda dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang terus berfluktuasi, terakhir di tahun 2013 mencapai pada level 64,88 persen. Jumlah penduduk yang terserap dam dunia tenaga kerja sejak tahun 2010 terus menurun, namun pada tahun 2013 kembi meningkat mencapai 1,28 juta orang. H ini sejan dengan jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran yang pada tahun 2013 mengami peningkatan masing-masing sebesar 1,46 juta jiwa dan 19,24 persen. Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor industri pengolahan tetap menduduki peringkat pertama penyerapan tenaga kerja di Kabupaten

189 Tangerang dengan persentase mencapai 47,61 persen. Sektor industri merupakan sektor ekonomi utama untuk menunjang perekonomian Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan, RM,dan Jasa Akomodasi menduduki peringkat kedua dengan persentase 20,97 persen, disusul sektor lainnya sebesar 13,29 persen, sektor pertanian sebesar 7,49 persen dan terakhir sektor jasa sebesar 1,06 persen. Sedangkan menurut status pekerjaan, sebagian besar penduduk Tangerang atau sekitar 71,54 persennya berstatuskan buruh/karyawan. Selanjutnya peringkat kedua adah status berusaha sendiri sekitar 12,62 persen dan yang lain lain sekitar 15,84 persen. Statistik Ketenagakerjaan dan Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan menurut Lapangan Usaha dapat dilihat pada table 3.8 dan 3.9 Tabel 3.9 Statistik Ketenagakerjaan Tangerang Kabupaten Tangerang Tahun Uraian Penduduk 15 th keatas ( juta orang) 1,76 2,19 2,04 2,09 2,24 Angkatan Kerja (juta orang) 1,62 1,44 1,42 1,33 1,46 TPAK (%) 62,12 65,90 69,46 63,59 64,88 Tingkat Pengangguran (%) 15,86 13,4 14,42 11,46 19,24 Bekerja ( juta orang) 1,30 1,24 1,21 1,18 1,28 Mencari Pekerjaan (orang) Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014 Gambar. 3.1 Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan Menurut Lapangan Usaha Tahun Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator strategis yang banyak digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program pembangunan secara menyeluruh di suatu wilayah. Dam h ini IPM dianggap sebagai gambaran dari hasil program pembangunan yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. IPM merupakan ukuran untuk melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi

190 yang sangat luas, karena memperlihatkan kuitas penduduk suatu wilayah dam h harapan hidup, intelelektuitas dan standar hidup layak. Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat pada gambar 3.2 Gambar 3.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tangerang Tahun Sumber : BPS Kabupaten Tangerang Dengan melihat perkembangan angka IPM beberapa tahun terakhir, capaian kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang sepertinya tidak terlu signifikan. Angka IPM Tangerang dari tahun 2010 sebesar 70,80 kemudian di tahun 2011 naik sebesar sedikit demi sedikit mengami peningkatan berturut-turut sebesar 72,36 pada tahun 2012, dan terakhir tahun 2013 sebesar 72,82. Melihat kenaikannya masih cukup rendah dari target RPJMD (72,66), sehingga masih diperlukan kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks IPM tersebut. IPM merupakan indikator gabungan dari beberapa indikator yaitu indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga indikator dasar tersebut dianggap dapat me ngukur tingkat kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat untuk tahun 2013 terjadi peningkatan indikator IPM dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 66,33 tahun untuk AHH, 96,37 persen untuk AMH, 8,96 tahun untuk rata-rata lama sekolah, dan 643,04 ribu rupiah untuk pengeluaran perkapitanya. Indeks Gabungan IPM dapat dilihat ditabel 3.10 Tabel 3.10 Indeks Gabungan IPM Kabupaten Tangerang Tahun Uraian Angka Harapan Hidup (AHH) / tahun 65,61 65,79 65,90 66,01 66,33 Angka Melek Huruf (AMH) / persen 95,66 95,78 95,86 96,08 96,37 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) / 8,93 8,94 8,95 8,96 8,96 tahun Pengeluaran Perkapita /ribu rupiah 637,80 640,80 643,04 Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

191 B. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Tangerang di tahun 2016 tentunya tidak terlepas dari perekonomian n yang masih akan dipengaruhi oleh faktor ekstern yaitu pengelolaan arus mod (capit inflow) dan nilai tukar (exchange rate) dimana harga-harga komoditas terus berubah cenderung merangkak naik. Sejumlah tantangan dan prospek lain yang akan dihadapi diantaranya adah : 1. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan Tantangan yang dihadapi adah berupaya menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi juga akan terus mewarnai tantangan perekonomian Kabupaten Tangerang di tahun 2015 dan tahun Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Mengoptimkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Menciptakan iklim investasi yang kondusif. Meningkatkan kuitas pelayanan akan menjadi kenda bagi masuknya investasi sehingga menjadi tantangan pemerintah daerah untuk membenahi sector ini, sebab dengan pelayanan yang berkuitas merupakan prasyarat agar dapat meningkatkan investor sehingga akan memberikan dorongan pada pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. 3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkwitas. 4. Partisipasi swasta dam pembangunan di Kabupaten Tangerang masih rendah sehingga perlu peningkatan partisipasi swasta melui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting sehingga publicprivate partnership merupakan faktor yang cukup dominan dam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Tantangan dan prospek perekonomian sebagaimana tersebut di atas harus dihadapi dengan semakin mengefektifkan semua capaian ekonomi makro, khususnya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang lebih diarahkan pada upaya mendorong laju pertumbuhan sektor-sektor yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dam membentuk PDRB. II. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Arah kebijakan anggaran untuk Tahun Anggaran 2016, meliputi arah kebijakan yang berkenaan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016 yang telah

192 disinkronisasikan dengan Peraturan Menteri Dam Negeri No. 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Anggaran Pendapatan adah semua rencana penerimaan kas daerah dam periode Tahun Anggaran 2016, yang menjadi hak daerah. Pendapatan dirinci menurut kelompok Pendapatan, yang meliputi: 1. Pendapatan Asli Daerah; 2. Dana Perimbangan; dan 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016, secara umum diarahkan untuk mencapai target penerimaan pendapatan pada seluruh obyek pendapatan, sehingga memenuhi kapasitas/kemampuan anggaran daerah sesuai dengan estimasi aw yang telah diajukan dam rancangan APBD Kabupaten Tangerang untuk tahun anggaran Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016 antara lain: 1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah. 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta melui peningkatan kinerja usaha daerah. 3. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah. 4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi. 5. Peningkatan kemampuan dan optimisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil. 6. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dam mengoptimkan penggunaan layanan berbasis Teknologi Informasi. 7. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak kerjasama dengan Bank persepsi sebagai ternative tempat pembayaran wajib pajak. 8. Peningkatan upaya sosiisasi pendapatan daerah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system 9. Peningkatan kuitas data dasar seluruh pendapatan daerah. 10. Peningkatan pajak dan retribusi. Reisasi Pendapatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014 dijabarkan pada tabel berikut :

193 Tabel 3.11 Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2014 Uraian Reisasi 2013 Reisasi 2014 Pendapatan Asli Daerah 1,247,354,762, Hasil Pajak Daerah 803,097,821, Hasil Retribusi Daerah 107,837,109, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 48,585,346, ,834,484, Dana Perimbangan 1,498,947,577, Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 293,557,607, Dana Alokasi Umum 1,115,364,627, Dana Alokasi Khusus 90,025,343, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 535,128,973, ,536,493, ,592,480, Bantuan Keuangan dari 5,000,000, Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya JUMLAH PENDAPATAN 3,281,431,313, Sumber : LKPJ Tahun Bappeda Kabupaten Tangerang Dam pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang, pada khususnya SKPD terkait yaitu Dinas Pendapatan Daerah dam rangka pengelolaan Pendapatan Daerah antara lain : a. Masih belum terintegrasinya data Pendapatan Daerah antara Bank Persepsi (BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan Pendapatan Daerah belum dapat disajikan secara re time; b. Belum optimnya penyampaian data pelanggan dari PLN Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang; c. Belum terpasangnya water meter pada wajib pajak air bawah tanah; d. Kurangnya petugas teknis lapangan untuk melakukan pendataan pajak air tanah ke perusahaan-perusahaan/wajib Pajak; e. Masih adanya kesulitan untuk mengetahui secara pasti pajak penghasilan pas 21, 25 dan 29 dikarenakan potensi dan prosesnya masih dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pusat, termasuk belum optimnya pelaksanaan pengenaan pajak penghasilan kepada Wajib Pajak di Kabupaten Tangerang; f. Masih belum optimnya pengelolaan DAK dikarenakan adanya keterlambatan juklak/juknis dari Pemerintah Pusat;

194 g. Pagu definitif untuk Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada bulan Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit pada tahun berjan. B. Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016 Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.12 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 KODE URAIAN APBD 2015 R-APBD 2016 % Kenaikan 4 PENDAPATAN DAERAH 4.1 Pendapatan Asli Daerah 1,428,990,553,277 1,601,009,704,368 12% Hasil Pajak Daerah 912,079,000,000 1,008,469,504,116 11% Hasil Retribusi Daerah 101,845,535, ,802,567,400 4% Hasil Pengelolaan Kekayaan 39,019,897,150 39,508,338,527 1% Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 376,046,121, ,229,294,325 19% 4.2 Dana Perimbangan 1,493,169,526,897 1,493,169,526,897 0% Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil 165,786,249, ,786,249,000 0% Bukan Pajak Dana Alokasi Umum 1,212,934,842,000 1,212,934,842,000 0% Dana Alokasi Khusus 75,609,130,000 75,609,130,000 0% Transfer Pemerintah Pusat 38,839,305,897 38,839,305,897 0% Lainnya 4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah 765,724,614, ,724,614,119 0% yang Sah Pendapatan Hibah 0 0 0% Dana Bagi Hasil Pajak Dari 451,598,803, ,598,803,119 0% Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan 306,210,731, ,210,731,000 0% Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 7,915,080,000 7,915,080,000 0% Jumlah Pendapatan % * Angka proyeksi Jumlah Pendapatan ditargetkan naik hingga 5%. Dengan asumsi Pendapatan Asli Daerah naik hingga 12%, sedangkan Dana Perimbangan dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diasumsikan sama dengan tahun sebelumnya sehubungan dengan belum adanya penetapan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lainnya Upaya Pendapatan untuk Tahun 2016 adah sebagai berikut : a. Penguatan peran kecamatan dam meningkatkan pajak daerah sesuai kewenangannya b. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.

195 c. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta melui peningkatan kinerja usaha daerah. d. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah. e. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi. f. Peningkatan kemampuan dan optimisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil. g. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dam mengoptimkan penggunaan layanan berbasis Teknologi Informasi. h. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak kerjasama dengan Bank persepsi sebagai ternative tempat pembayaran wajib pajak. i. Peningkatan upaya sosiisasi pendapatan daerah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system j. Peningkatan kuitas data dasar seluruh pendapatan daerah. C. Arah Kebijakan Belanja Daerah Arah kebijakan anggaran belanja untuk Tahun Anggaran 2016, secara umum diarahkan untuk memenuhi rencana anggaran belanja untuk seluruh bagian belanja pada setiap fungsi bidang kewenangan sebagaimana tela diokasikan dam APBD Tahun Anggaran Anggaran belanja adah semua rencana pengeluran kas daerah dam periode Tahun Anggaran 2016, yang akan menjadi bebhan daerah, terdiri dari bagian : 1. Belanja Tidak Langsung; 2. Belanja Langsung; Dam rangka meningkatkan efektifitas belanja daerah, maka diperlukan langkah-langkah kebijakan pengelolaan belanja sebagai berikut : 1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan publik setiap satuan kerja pemerintah daerah serta pemeliharaan aset daerah melui pelaksanaan reformasi pengadaan barang dan jasa dengan tetap mengedepankan orientasi pada keuntungan bagi negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 2. Belanja langsung diarahkan kepada penyediaan sarana dan prasarana pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan serta pengurangan pengangguran dan proporsi belanja mod diupayakan lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan jasa;

196 3. Belanja langsung juga diarahkan untuk mendukung suksesnya pelaksanaan program unggulan sebagaimana diamanatkan dam RPJMD Tahun baik melui pelaksanaan di SKPD maupun kecamatan; 4. Belanja Daerah perlu diarahkan terhadap adanya isu ekstern seperti pemberlakuan UU Desa, Revisi UU 32/2004, Pemberlakuan UU Aparatur Sipil Negara, dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean; 5. Belanja Daerah pada tahun 2016 diarahkan untuk focus mengatasi permasahan Tingkat Kerusakan Jan Desa, Tingkat Kemiskinan, Angka Gizi Kurang, Tingkat Kerawanan Sanitasi (Kekumuhan, Rumah Tangga Pengguna Sumber Air Tidak Terlindung, dan Kepemilikan Jamban), serta meningkatkan Rasio Murid Per Kelas sesuai standar pelayanan minim; 6. Mengarahkan belanja bantuan sosi dan hibah yang dapat langsung membantu meringankan beban masyarakat miskin; 7. Mendukung koordinasi dan sinkronisasi kebijakan desentrisasi fisk dam rangka penyempurnaan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah melui penyusunan dan perumusan kebijakan dam penetapan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Bagi Hasil Sumber Daya Alam dan Bukan Pajak termasuk Dana Reboisasi; 8. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dam melakukan pemantauan dan evuasi dana perimbangan; 9. Menyusun dan merumuskan kebijakan penataan pengelolaan keuangan daerah, yang antara lain terkait dengan ketentuan mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, perbaikan manajemen keuangan daerah, pengendian defisit dan surplus anggaran daerah, serta pelaporan dan pengelolaan informasi keuangan daerah; 10. Melanjutkan langkah-langkah pemutakhiran data yang menyangkut perumusan kebijakan dana perimbangan. 11. Pengokasian belanja tidak langsung dilakukan secara r dengan mempertimbangkan reisasi tahun sebelumnya serta melakukan estimasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatankegiatan yang dilakukan. Target dan reisasi belanja sampai dengan Tahun Anggaran 2013 DAN Tahun 2014 dijabarkan pada tabel berikut :

197 Tabel 3.13 Reisasi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Sampai Dengan Tahun 2013 dan Tahun 2014 BELANJA DAERAH Uraian Reisasi 2013 Reisasi 2014 Belanja Tidak Langsung 1,174,717,850, Belanja Pegawai 992,172,258, Belanja Hibah 90,334,316, Belanja Bantuan Sosi 27,685,983, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa 55,558,728, Belanja Tidak Terduga 8,966,564, Belanja Langsung 1,890,104,675, Belanja Pegawai 150,688,531, Belanja Barang dan Jasa 622,182,493, Belanja Mod 1,117,233,650, Jumlah Belanja 3,064,822,526, Sumber : LKPJ Bappeda tahun 2013 dan 2014 Dam pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terdapat masah yang dihadapi antara lain : 1. Penyerapan anggaran Belanja Tidak langsung (BTL) sebesar dari tot anggaran mencapai 91,14% karena: a. Penganggaran untuk gaji dan tunjangan CPNS dari honorer K2 pada beberapa SKPD tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan pembayaran tersebut sampai dengan bulan Desember 2014 dibayarkan oleh BKD dan SK pengangkatan CPNS baru diterbitkan pada bulan Oktober 2014; b. Tunjangan Profesi Guru PNSD (Sertifikasi) bulan Desember 2014 yang tidak dibayarkan karena tidak tercukupinya sisa anggaran sebagai akibat adanya kenaikan gaji pokok PNS dan adanya penambahan penerima Tunjangan Penghasilan Guru PNSD yang tidak diperkirakan sebelumnya; c. Reisasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosi dilakukan dengan proses verifikasi yang selektif sejan dengan prinsip kehati-hatian Pemerintah Kabupaten Tangerang. 2. Penyerapan Belanja Langsung (BL) reidsasi sebesar Rp dari tot anggaran sebesar Rp atau mencapai 80,45% karena : a. Proses pelaksanaan lelang yang terlambat sehingga waktu pelaksanaan pengadaan terbatas; b. Terjadi penumpukan kegiatan belanja barang jasa dan belanja mod pada periode APBD Perubahan TA 2014; c. Adanya kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak bisa dilaksanakan berdasarkan ketentuan dan prinsip kehati-hatian;

198 d. Adanya SE MenPANRB Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan dan Rapat di Luar Kantor yang menyebabkan penyerapan Belanja Akomodasi dan Belanja Perjanan Dinas Luar Daerah tidak optim; e. Belanja pengadaan tanah tidak tercapai kesesuaian harga dan luas tanah yang dibutuhkan antara pemerintah Daerah dan pemilik tanah. Adapun sebagai solusi dari permasahan tersebut adah : a. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) yang lebih akurat berdasarkan data dan informasi yang memadai, khususnya dam perencanaan Hibah dan Bantuan Sosi sudah jelas Con Penerima Con Lokasi; b. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Langsung (BL) yang lebih akurat berdasarkan data kebutuhan pelayanan dan informasi yang memadai, khususnya dam perencanaan pengadaan tanah dilakukan apabila telah didapat kepastian dapat dilaksanakannya teransaksi ju beli; c. Menyusun schedule tahapan pelaksanaan belanja daerah yang tepat mulai dari penyusunan KAK, rencana dan gambar teknis, RAB kegiatan, RUPBJ dan RKBMD, proses pengadaan yang lebih aw dan upaya-upaya pengendian pelaksanaan kegiatan; d. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur khususnya PPTK, menyusun SOP, penggunaan IT dan koordinasi pelaksanaan kegiatan; e. Mengoptimkan peran LPSE dan ULP dam pengadaan barang dan jasa f. Meningkatkan monitoring, evuasi dan pengendian kegiatan. D. Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.14 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran BELANJA DAERAH APBD 2015 R-APBD 2016* 5.1 Belanja Tidak Langsung 1,596,398,088,431 1,637,300,000,000 3% Belanja Pegawai 1,352,241,860,061 1,405,000,000,000 4% Belanja Hibah 95,000,000,000 30,000,000,000-68% Belanja Bantuan Sosi 26,500,000,000 15,000,000,000-43% Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi / Kabupaten / 23,486,217,305 25,000,000,000 6% 86,870,011, ,000,000,000 73%

199 Kota Dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga 12,300,000,000 12,300,000,000 0% 5.2 Belanja Langsung 2,775,856,742,170 2,457,603,845,384-11% Belanja SKPD 566,135,045, ,135,045, % Belanja Wajib pilihan 2,209,721,696, % *angka proyeksi 1,902,468,800,103 Jumlah Belanja 4,372,254,830,601 4,094,903,845,384-6% * Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016 adah sebagai berikut : Tabel 3.15 Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016* No Uraian Anggaran 1 Belanja SKPD 555,135,045,281 2 Belanja WAPIL 1,902,468,800, Pagu Wilayah Kecamatan 470,000,000, Pagu Kelurahan 28,000,000, Pagu Indikatif SKPD 536,886,574, Unggulan 382,900,000, DAK 75,609,130, Pendamping DAK 7,560,913, BOP DAK 1,512,182, Retensi dan Lanjutan Multiyears 150,000,000, BOSDA (pendamping BOS) 85,000,000, BPJS (bayar premi asuransi) 55,000,000, Pengadaan Lahan Tanah 100,000,000, Lanjutan pembangunan gedung pemerintahan 10,000,000,000 Tot Anggaran Pagu 2,457,603,845,384 Tot Anggaran Pagu dam Struktur 2,457,603,845,384 *angka proyeksi Proporsi Belanja daerah RAPBD 2016 ditargetkan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar 37% dan Belanja Langsung sebesar 63% Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai naik 4% dengan asumsi acress 2.5%, penyesuaian SOTK baru dan penyesuaian gaji dan tunjangan sesuai dengan UU no 05 Tahun 2014 Tentang ASN b. Pengurangan Belanja Hibah karena ada pengihan dana hibah untuk spesifik grant penambah ADD (dana PGP dan PIDBM) serta kegiatan hibah ke Wapil (FKTS) c. Belanja Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa (ADD) diperkuat dengan rincian 10 % (Rp ) dari dana perimbangan setelah dikurangi DAK sebagaimana yang dipersyaratkan dam UU Desa ditambah sisanya merupakan pengihan dana Belanja Hibah Gebrak Pakumis dan PIDBM Belanja Langsung a. Pemenuhan target RJPMD, unggulan. b. Pencapaian Target SPM dan MDGs

200 c. Penguatan peran desa dan kelurahan sesuai dengan Undang- undang Desa d. Peningkatan pelayanan publik berbasis IT e. Peningkatan penanganan daerah rawan bencana f. Peningkatan dan pemerataan insfrastruktur pendidikan, kesehatan, pertanian dan perikanan g. Percepatan penanggulangan kemiskinan terpadu berbasis sosi, ekonomi dan lingkungan (SEL) E. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Anggaran Pembiayaan adah seluruh penerimaan yang akan di bayar kembi dan seluruh pengeluaran yang akan di terima kembi selama periode Tahun Anggaran 2016 terdiri dari kelompok : 1. Penerimaan Daerah; dan 2. Pengeluaran Daerah. Setiap kelompok Pembiayaan diatas, kemudian dirinci lagi kedam masingmasing jenis Pembiayaan sebagai berikut : 1. Untuk Penerimaan Daerah, jenisnya meliputi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa), pencairan dana cadangan, hasil penjuan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembi pemberian pinjaman daerah, serta penerimaan piutang daerah; 2. Untuk Pengeluaran Daerah, jenisnya meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan mod (investasi) Pemerintah Daerah, pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah. Sedangkan arah kebijakan Pembiayaan daerah diarahkan untuk menutup selisih antara penerimaan dan pengeluaran dam satu periode akuntansi serta untuk membentuk mod pemerintah guna mendorong terciptanya likuiditas keuangan daerah melui : a. Memprioritaskan pembiyaan pengeluaran terhadap sisa kurang perhitungan anggaran tahun sebelumnya. b. Melakukan pembiayaan atas pengeluaran investasi melui kerjasama operasi dengan BUMN, BUMD dan swasta di daerah. Adapun Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang sampai dengan Tahun Anggaran 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

201 Tabel 3.16 Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 dan Tahun 2014 Uraian Reisasi Tahun 2013 Reisasi Tahun 2014 Surplus/Defisit 216,608,786, ,334,901,332 PEMBIAYAAN DAERAH 491,592,027, ,200,814,430 Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya Pengeluaran Pembiayaan Daerah Penyertaan Mod (Investasi) Pemerintah Daerah 491,592,027, ,200,814, ,592,027, ,200,814,430 8,000,000,000 30,700,000,000 8,000,000,000 30,700,000,000 PEMBIAYAAN NETTO 483,592,027, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 700,200,814, Sumber : LKPJ Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat beberapa permasahan terkait pengelolaan keuangan daerah yang mengakibatkan tingginya angka Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) hingga mencapai Rp ,- secara garis besar antara lain karena pelampauan penerimaan PAD, efisiensi Belanja Tidak Langsung dan efisiensi serta beberapa penundaan kegiatan pada belanja mod pengadaan tanah dan konstruksi (multy years). Selain itu terbit Surat Edaran Kemenpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga mengakibatkan tidak terserapnya rekening belanja akomodasi. Pembiayaan yang pada dasarnya untuk menutupi Selisih Kurang (defisit) antara Pendapatan dan Belanja, mempunyai permasahan : 1. Kapasitas kinerja Daerah dam peningkatan pendapatan cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas belanja daerah sehingga menimbulkan Silpa yang cukup besar. Solusi atas permasahan tersebut adah : 1. Meningkatkan sumber daya dam rangka peningkatan kapasitas belanja daerah. 2. Meningkatkan penerimaan pembiayaan dari investasi daerah. 3. Meningkatkan upaya untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan mod dan investasi daerah. F. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016 Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016, diproyeksikan sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.17 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran PEMBIAYAAN DAERAH 684,370,136, ,000,000,000-66%

202 6.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya 684,370,136, ,000,000,000-63% Pencairan Dana Cadangan 0 0 Jumlah penerimaan pembiayaan 684,370,136, ,000,000,000-63% 6.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 15,000,000, Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Mod (Investasi) Pemerintah Daerah 0 15,000,000,000 Jumlah pengeluaran pembiayaan 0 15,000,000,000 Pembiayaan Netto 684,370,136, ,000,000,000-66% Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan ( SILPA ) 0 0 Pembentukan Dana Cadangan akan di okasikan untuk Pembangunan jan baru Coast Road adah sebagai berikut : 1. Jenggot-Ketapang 2. Tanjung Anom Karang Serang 3. Tanjung Burung-Dadap Penyertaan Mod (investasi) Pemerintah Daerah akan diokasikan untuk pengembangan seluruh BUMD dan pembentukan mod rencana BUMD baru di Bidang Pembangunan Perumahan yaitu Tangerang Properti.

203 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH I. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUAN Tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, adah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah, dan pelayanan umum. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pembangunan antara lain melui peningkatan pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita, peningkatan jumlah angka melek huruf, peningkatan angka rata-rata lama sekolah, serta peningkatan angka partisipasi murni. Peningkatan daya saing daerah dilaksanakan dengan sasaran pembangunan antara lain melui peningkatan rasio panjang jan per jumlah kendaraan, peningkatan ketaatan masyarakat terhadap RTRW, peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih, serta peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik. Peningkatan Pelayanan umum dilaksanakan dengan sasaran pembangunan antara lain melui peningkatan angka partisipasi sekolah, peningkatan rasio guru/murid, rasio guru perkelas, pendidikan anak usia dini, angka putus sekolah, dan guru yang memenuhi kuifikasi S1, rasio puskesmas, poliklinik, pustu, rasio rumah sakit persatuan penduduk, rasio tenaga medis persatuan penduduk, proporsi panjang jaringan jan strategis, lintas umum dan desa dam kondisi baik, rasio rumah layak huni, rasio jaringan jan irigasi, rasio ijin trayek, prosentase penanganan sampah, serta cakupan pengawasan terhadap pengawasan amd. Dari tujuan pembangunan diatas, tentunya akan bermuara kepada pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Tangerang tahun yaitu : VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG YANG CERDAS, MAKMUR, RELIGIUS, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MISI : Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Peningkatan pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian masyarakat menuju peningkatan daya saing daerah dan daya saing masyarakat Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama dam penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat yang religius

204 Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif yang didukung oleh pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar serta keterpeliharaan lingkungan Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang bersih, profesion,berwibawa,transparan dan bertanggung jawab II. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga ( Tahun 2016 ) Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga adah menyempurnakan arah kebijakan tahun sebelumnya. Sarana dan prasarana pendukung penanggulangan banjir harus sudah memadai ditandai dengan berkurangnya daerah rawan banjir, begitu juga dengan pusat-pusat kemacetan seperti yang terjadi di pusat-pusat kegiatan serta berkurangnya kawasan permukiman kumuh khususnya di wilayah utara Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi juga harus mulai terlihat nyata dimana pelayanan publik mulai dari tingkat desa/kelurahan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Penyelenggaraan langkah-langkah konkrit dam perwujudan reformasi birokrasi menjadi fokus pada tahun ketiga dimana penerapan e-goverment di berbagai sektor dijadikan sebagai langkah aw reformasi. Reformasi birokrasi diharapkan dapat dicapai secara bertahap melui pelaksanaan road map reformasi birokrasi yang disusun dan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun seki, dimana keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Daerah akan berkontribusi besar bagi pencapaian sasaran reformasi birokrasi n. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya peningkatan kuitas pelayanan publik kepada masyarakat dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi sebagai wujud keberhasilan reformasi birokrasi akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.. III ISSU STRATEGIS A. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kuitas Pelayanan Publik Permasahan birokrasi pada umumnya adah organisasi pemerintahan dan SDM aparatur belum tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing), peraturan perundang-undanganyang tumpang tindih, inkonsisten, tidak jelas, dan multitafsir serta pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien, efektif dan produktif, dan profesion. Kabupaten Tangerang merupakan wilayah yang perekonomiannya sedang tumbuh pesat dan didiringi dengan pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi. Namun h tersebut belum menjamin seluruh

205 masyarakat Kabupaten Tangerang mendapatkan kesejahteraan yang layak secara merata. Selain itu pengelolaan keuangan daerah dam pembiayaan pembangunan yang masih belum efektif dan efisien tutur berpeng, artinya manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat nilainya belum optim. Pada kondisinruh dari kurang optimnya payanan publik.untuk itu perlu peningkatan layanan publik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang melui reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan seiring dengan dinamisasi perubahan yang terjadi. Reformasi birokrasi merupakan sah satu langkah untuk menata sistem organisasi. Oleh karenanya, agar sistem tersebut berjan dengan harmonis dam mencapai visi dan misi yang diembannya, reformasi birokrasi harus diimbangi dengan penataan pada berbagai elemen pendukungnya. Kabupaten Tangerang untuk mencapai visi dan misinya, diperlukan suatu grand design yang akan menjadi acuan dan pedoman bagi top management dam melakukan reformasi birokrasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi yang dimaksudkan adah reformasi di bidang manajemen pemerintahan umum yang akan mencakup 4 dimensi yaitu dimensi tata nilai, kelembagaan, ketataksanaan dan sumber daya aparatur. Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini memulai langkah perwujudan reformasi birokrasi sebagaimana termaktub dam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi dan tahun 2015 telah disusun Road map Reformasi Birokrasi Tahun Reformasi birokrasi perlu diwujudkan demi meningkatnya kuitas pelayanan publik agar tercipta pemerintahan yang profesion, baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. B. Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan bagi MBR Pendidikan dan kesehatan saat ini menjadi barang yang mah, akses masyarakat terutama MBR menjadi sulit karena biaya yang tidak terjangkau. Rumah Sakit Umum (RSU) baru terbangun RSUD Kab. Tangerang di wilayah selatan dan RSUD Baraja di wilayah tengah. Pemerintah perlu melakukan pemerataan akses kesehatan melui peningkatan kuitas sarana prasarana kesehatan dan perluasan cakupan layanan jamkesmas. Untuk bidang pendidikan, kebutuhan ruang kelas masih tinggi sehingga satu kelas harus digunakan untuk 2-3 shift. Perlu ditingkatkan sarana

206 dan prasarana pendidikan milik Pemerintah Daerah yang lebih terjangkau, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar pun menjadi penting, mengingat Kabupaten Tangerang memiliki banyak perindustrian yang tentunya memerlukan tenaga kerja yang kompeten. C. Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi daerah Mengingat Kabupaten Tangerang sebagai Kota Seribu Industri yang memiliki potensi investasi yang luar biasa sudah seharusnya pemerintah menjaga iklim investasi tetap pada koridor yang aman bagi para investor. Menekan angka kriminitas dan penyederhanaan birokrasi perijinan menjadi bagian yang harus segera dibenahi dan ditingkatkan pelayanannya. Pengembangkan sistem Informasi Manajemen dam bidang Penanaman mod melui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Multimedia serta peningkatan kerjasama daerah dengan daerah lainnya maupun dengan dunia usaha juga menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dirampungkan untuk mendukung iklim investasi yang kondusif. Sisi lain perekonomian daerah yang harus diperhatikan adah peningkatan ekonomi daerah berbasis industri dan UMKM terutama pada sektor pertanian dan perikanan. Peningkatan kuitas produksi harus terus didorong melui penerapan system manajemen mutu dan penyediaan cluster yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan D. Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat miskin atau rumah tangga sangat miskin di Kabupaten Tangerang pada tahun terakhir mencapai rumah tangga sementara keluarga yang rentan sosi ekonomi mencapai keluarga. Dengan angka kemiskinan yang masih cukup besar perlu penanganan lintas sektor dan lintas SKPD secara terintegrasi dan konsisten melui pelaksanaan program dan kegiatan yang langsung, menyentuh dan berdampak luas. Dengan penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan terarah diharapkan dapat mencegah efek domino kemiskinan yang dikawatirkan dapat meningkatkan jumlah kawasan kumuh, menurunnya kesehatan masayarakat, rendahnya tingkat pendidikan dan tentu saja meningkat pula angka krimin yang bukan tidak mungkin akan memperkeruh iklim investasi di Kabupaten Tangerang. E. Peningkatan Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Penyediaan Air bersih di Kabupaten Tangerang tergolong belum optim, h tersebut dikarenakan minimya sumber air baku. Sebagian sumber air baku sudah tercemar seperti sungai Cisadane, Cirarab, Cidurian dan

207 Cimanceuri. Sebagian lagi terintrusi air laut bahkan hingga 7Km dari bibir pantai seperti terjadi diwilayah utara. Sehingga perlu konservasi, pengembangan dan pengendian sumber air untuk memenuhu kebutuhan air bersih secara berkelanjutan. Begitupun dengan udara dan tanah yang sudah tercemar. Persampahan juga sudah menjadi permasahan serius. Banyak TPA liar di wilayah Kabupaten Tangerang terutama ditempat-tempat umum seperti di sekitar Pasar Cikupa. Perlu pengambangan TPST untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Jatiwaringin. Selain persampahan perlu juga pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang semakin hari semakin sedikit akibat pertumbuhan industri dan perumahan yang semakin luas IV. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 adah sebagai berikut : Peningkatan Pelayanan Publik berbasis teknologi informasi. Peningkatan akses Pendidikan dan pemerataan Pendidikan Dasar, Menengah dan Usia Dini Percepatan pengembangan puskesmas rawat inap dan pembangunan sarana kesehatan di wilayah pesisir Peningkatan kuitas insfrastruktur daerah Peningkatan ekonomi daerah berbasis UMKM Penanggulangan kemiskinan terintegrasi berbasis wilayah Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan Pemantapan manajemen persampahan V. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2016 Tema Pembangunan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 adah Penerapan E-government Dam Mendukung Kinerja Birokrasi,Pelayanan Publik, Perbaikan Iklim Investasi, Dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat

208

209 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH I. RENCANA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016 Penentuan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang akan dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang ada di Kabupaten Tangerang, tentunya berdasarkan hasil pelaksanaan forum musrenbang dan forum SKPD serta arah kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan didam RPJMD Tahun yang digambarkan sebagai berikut : Gambar 5.1 Tahapan Arah Kebijakan Pembangunan Selama 5 Tahun Pada sisi lainnya, program dan kegiatan yang dilaksanakan juga harus memiliki sinkronisasi dan sinergitas dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maupun RKPD Provinsi Banten. Yang menjadi perhatian Pemerintah didam RKP pada tahun anggaran 2016 mendatang berdasarkan hasil Musrenbangnas adah terdapatnya langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah pada tahun 2016 dam rangka menghadapi tantangan dan hambatan pembangunan antara lain : Penguatan ekonomi domestik melui investasi agar daya beli meningkat. Meningkatkan efektivitas belanja negara, baik dari arah belanja negara tersebut maupun dari penyerapannya, terutama yang terkait dengan prioritas belanja negara infrastruktur. Peningkatan efektifitas penerimaan negara dengan sekigus pengurangan defisit anggaran Dengan langkah-langkah ini, secara keseluruhan momentum pembangunan yang sudah dicapai pada tahun 2014 dapat

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL DISTRIBUSI BERAS RUMAH TANGGA MISKIN KEPADA KECAMATAN/DESA/KELURAHAN KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN WAKTU PENYETORAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KE

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada 4.1. Profil Wilayah BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 49 29 Lintang Selatan dan 6 0 50 44

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 144 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 144 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 144 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN RINCIAN TUGAS SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAN BADAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERTURAN BUPATI TANGERNG NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BESARAN BIAYA PENGGANTI TRANSPORT DISTRIBUSI PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang berkelanjutan termasuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 05 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 05 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 05 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013-2018 DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 806 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SERANG TAHUN 2010-2015

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RKPD KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 I.1

BAB I PENDAHULUAN RKPD KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 I.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Proses pembangunan dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI PESISIR SELATAN BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA BISNIS STRATEGIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA BISNIS STRATEGIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA BISNIS STRATEGIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEBO TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEBO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan pembangunan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2007 2012 Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 27 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 27 TAHUN 2016 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. b. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TATA RUANG DAN BANGUNAN KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen MPS yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Tangerang ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan penyusunan Buku Putih Sanitasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya - 1 - Walikota Tasikmalaya PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA

Lebih terperinci