BAB I PENDAHULUAN. Kandang yang fungsional akan meningkatkan pendapatan bagi para pemiliknya.
|
|
- Hadi Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor penunjang keberhasilan peternakan babi adalah dengan manajemen perkandangan yang meliputi tipe kandang, bentuk kandang, jenis kandang dan ukuran kandang yang sangat menunjang untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Pada pemeliharaan babi secara ekstensif, kandang dianggap tidak penting, sekedar dibuat tanpa diperhitungkan fungsi kandang yang baik dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan babi yang diternakkan. Kandang babi harus dibuat berdasarkan rancangan yang masak yang disesuaikan dengan fungsi dan segisegi biologis ternak babi, serta pengaruhnya pada segi profesional peternakan. Kandang yang fungsional akan meningkatkan pendapatan bagi para pemiliknya. Ternak babi tergolong hewan berdarah panas atau homeoterm, yakni mekanisme fisiologisnya selalu berusaha memepertahankan kemantapan keadaan internal tubuh dengan kondisi lingkungan eksternal yang tidak cocok baginya. Babi selalu berusaha mencapai keadaan homeostatis melalaui neraca panas tubuh, termoregulasi, neraca biokemis (air, elektrolit, dan senyawa karbon) dan neraca sirkulasi kardio-faskuler. Ternak babi yang dalam keadaan stress akan mempengaruhi keseimbangan hormon-hormon dan enzim-enzim tubuh yang selanjutnya mempengaruhi metaboisme. Hal ini mungkin juga akan mengubah tingkah laku ternak babi, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produksi, reproduksi maupun kesehatan.
2 Dari beberapa faktor diatas sedapat mungkin harus dimanipuler oleh peternak babi, antara lain menyediakan kandang yang sesuai bagi ternak dan manajemen sebaik mungkin. Selain kandang harus nyaman bagi ternak babi, juga mudah dibersihkan, mudah kering dan sedapat mungkin terhindar dari suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, humiditas, hembusan angin, terik matahari dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga akan sangat dibatasi kepengapan maupun bau yang tak disukai. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. 1.. Tujuan Penulisan magang ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen perkandangan ternak babi yang baik dan pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas hasil yang dapat dicapai dalam usaha peternakan babi. Adapun tujuan yang di peroleh dari kegiatan ini adalah: 1. Mengetaui segala macam system perkandangan babi di peternakan milik Bapak Samsuri, Kelurahan Mulyo Agung, Kecematan Dau, Kabupaten Malang.. Pedoman untuk menambah wawasan dalam hal system perkandangan, bagi penulis khususnya dan mahasiswa pada umumnya. 3. Menyembangkan kemamapuan di bidang agribisnis dan teknologi yang lebih baik dalam manajemen perkandangan ternak babi. 4. Menanamkan sifat berwirausaha. 5. Menigkatkan komonikasi dengan masyarakat petani ternak Manfaat
3 Manfaat dari magang ini adalah mahasiswa dapat menambah wawasa, keterampilan serta tangung jawab dalam manajemen perkandangan ternak babi, dan juga dapat di jadikan modal dasar di kemudian hari untuk berwirausaha serta professional dalam dunia kerja.khususnya bidang agribisnis sternak babi. a. Memiliki pengalaman kerja secara nyata dalam pengusaha ternak babi sehingga dapat meningkatkan soft skills dan hard skills. b. Memiliki kesempatan untuk secara lebih nyata melihat relevan antara teori yang di pelajari dalam perkuliahan dengan praktek dalam dunia kerja atau dunia usaha nyata c. Memperoleh peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja atau usaha di bidang peternakan maupun di bidang lainnya melalui pengalaman kerja atau pengusaha yang telah di peroleh tersebut. 1.4.Khalayak Sasaran Khalayak sasaran kegitan magang ini adalah peternakan babi milik Bapak Samsuri di Kelurahan M ulyo Agung Kecematan Dau Kabupaten Malang.Dengan jumlah anak babi sebanyak 100 ekor. Dan jumlah ternak seluruhnya yang di pelihara adalah 369 ekor terdiri dari: 1) Babi jantan : 1 ekor ) Babi Betina : 46 ekor 3) Babi Bunting : 15 ekor 4) Babi Menyusui : 41 ekors 5) Babi Dara : 7 ekor 6) Babi Lepas Sapih : 50 ekors BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1.Ternak Babi Ternak babi bila diklasifikasikan secara zoologis termasuk ke dalam kelas mamalia, ordo Artiodactyla, genus Sus dan spesies terdiri dari Sus scrofa,
4 Sus vittatus, Sus cristatus, Sus leucomystax, Sus celebensis, Sus verrucosus, dan Sus barbatus (Sihombing, 006). Babi merupakan ternak omnivora monogastrik yaitu ternak pemakan semua pakan dan mempunyai satu perut besar yang sederhana (Sihombing, 006). Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai potensi sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki yaitu prolifik (memiliki banyak anak setiap kelahiran), efisien dalam mengkonversi bahan makanan menjadi daging dan mempunyai daging dengan persentase karkas yang tinggi (Siagian, 1999)...Perkandangan Perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana prasarana yang bersifat penunjang atau kelengkapan dalam suatu peternakan (Santoso, 1995). Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal ternak atas sebagian atau sepanjang hidup ternak (Sugeng, 000). Adanya kandang, peternak dapat melakukan efisiensi, misalnya menghemat tenaga kerja, meningkatkan konsumsi pakan (feed intake) dan mengurangi terjangkitnya penyakit. Selain itu kandang juga bermanfaat agar ternak tidak merusak tanaman, diganggu atau dimangsa hewan buas, atau dicuri (Mulyono, 003). Letak kandang harus menjamin ternak agar nyaman serta hidup sehat. Selain itu, kandang juga harus diusahakan agar tidak mengganggu lingkungan, terutama masyarakat sekitar (Murtidjo, 1993). Menurut Ludgate (006) kandang terletak pada lahan yang kering dan tidak tergenang air, jarak kandang agak jauh dari rumah atau sumur, cukup mendapat sinar matahari pagi secara merata dan udara segar, terlindung dari angina langsung (terutama angin malam).
5 Perlengkapan yang penting dalam kandang adalah bak atau tempat pakan yang ditempelkan pada dinding, yang tinggi diatur sesuai dengan jenis kambing yang digunakan (Mulyono, 003). Menurut Murtidjo (1993) perlengkapan kandang harus tersedia agar dalam pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien. Peralatan kandang yang pokok adalah tempat pakan atau palung pakan, gudang pakan, tempat umbaran, tempat kotoran atua kompos. BAB III MATERI DAN METODE 3.1.Tempat dan waktu Pelaksanaan Pelaksanaan kegitan Magang di Peternakan babi milik Bapak Samsuri di Kelurahan Mulyo Agung Kecematan Dau Kabupaten Malang dari bulan Januari sampai akhir Februari.
6 3.. Sejarah Berdirinya Peternakan Babi Usaha Peternakan Babi Potong oleh milik Bapak Samsuri mulai di bangun pada Tahun Sebelum beternak Babi Bapak Samsuri sudah pernah beternak sapi, kambing, bebek, ayam boiler, ayam petelur, tetapi semua mengalami kebangkrutan, dan semua usaha itu sia-sia, karena menurut Bapak Samsuri beternak sapi,kambing,bebek dan ayam, yang menentukan harga adalah konsumen bukan peternak. Pada tahun 1988 dengan modal menjual ayam yang ada serta ajakan teman orang Sulawesi dan belajar dari buku-buku pengetahuan dalam beternak akhirnya Bapak Samsuri mencoba beternak Babi. Awalnya Bapak Samsuri memiliki dua ekor ternak babi jantan betina, maka Bapak Samsuri bingung dimana tempat pemasarannya dan Bapak samsuri bekerja hampir 1x4 jam, supaya menjaga ketertiban sekitarnya. Dengan memodalkan kerja keras, dibantu lagi dengan kenalannya dan rajin mencari tahu perkembangan peternakan babi seperti apa sehingga Bapak Samsuri sampai saat ini tidak mengalami kegagalan 3.3.Keadaan Gedung, Peralatan dan fasilitas Samsuri yaitu: Ada beberapa sarana dan perasarana pendukung yang di miliki oleh Bapak 1. Fasilitas Transportasi Sebuah Mobil Pick-Up Dua Buah Gerobak kecil dan Satu Gerobak Besar
7 BAB IV PEMBAHASAN Manajemen perkandangan dalam usaha peternakan babi merupakan salah faktor penting yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil yang dapat dicapai oleh peternak. Hal ini dikarenakan segala sesuatu terkait yang terkait dengan pemeliharaan ternak babi terpusat di dalam kandang.
8 Adapun faktor faktor yang perlu diperhatikan sehubungan dengan manajemen perkandangan ternak babi adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan ternak babi dan lingkungan;. Fungsi kandang; 3. Syarat Kandang; 4. Letak kandang; 5. Konstruksi kandang; 6. Alat-alat atau perlengkapan kandang; 7. Macam-macam kandang. 4.1.Kehidupan Ternak Babi Dan Lingkungan Kehidupan Ternak Babi Keadaan tubuh babi secara anatomi/fisiologis berbeda dengan ternak sapi, kambing maupun domba. Babi termasuk hewan berdarah panas, di dalam keadaan normal temperature tubuhnya 38,9º C. Ternak babi ini tidak memiliki kelenjar keringat. Selain itu anak-anak babi yang masih kecil tidak memiliki bulu seperti halnya ternak sapi, kambing dan domba Lingkungan Temperatur tubuh ternak babi normalnya adalah 38,9º C dan secara alamiah temperatur tersebut selalu hendak dipertahankan terus-menerus, baik lingkungan itu dalam keadaan dingin ataupun panas. Dengan adanya peristiwa-peristiwa lingkungan yang hampir setiap saat berubah itu, maka tubuh ternak babi langsung bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi guna melakukan adaptasi.
9 Fungsi Kandang Secara umum fungsi kandang adalah sebagi berikut: 1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin);. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit; 3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian; 4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/limbah dan perkawinan; 5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja Syarat Kandang Syarat kandang yang baik adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan sumber air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang ternak;. Dekat dengan sumber pakan; 3. Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran; 4. Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan; 5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan; 6. Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m; 7. Tidak mengganggu kesehatan lingkungan; 8. Relatif jauh dari jalan umum; 9. Limbah ternak dapat tersalur dengan baik Konstruksi Kandang
10 Agar ternak babi yang tinggal di dalam kandang merasa nyaman, konstruksi kandang harus betul-betul memadai. Konstruksi kandang yang perlu mendapat perhatian terutama : a. Ventilasi Ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan udara segar dari luar. Dengan adanya ventilasi, maka udara segar dalam kandang bisa dipertahankan, kelembaban berkurang, serta terhindar dari rasa pengap. Untuk memperoleh kondisi kandang yang segar, maka kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna (posisi dan ukuran ventilasi), karena ventilasi merupakan jalan keluar masuknya udara ke dalam kandang. eksternal. b. Dinding, Atap dan Lantai Dinding, atap dan lantai merupakan isolasi (pembatas) terhadap lingkungan c. Dinding Dinding kandang sebagai salah satu pembatas (isolasi) berguna untuk : 1. Menahan angin langsung dari luar;. Menahan keluarnya panas yang dihasilkan oleh tubuh hewan; 3. Menghindarkan adanya babi yang keluar dari kandang atau saling bermusuhan, apalagi yang mempunyai sifat kanibalis. d. Atap Atap sebagai pembatasan di bagian atas, berguna untuk : 1. Melindungi ternak babi dari air hujan dan terik matahari;. Menjaga kehangatan di dalam kandang pada waktu dingin; e. Lantai Lantai berguna untuk : 1. Menghindarkan kelembaban dari dalam tanah;
11 . Menjaga kebersihan ternak; 3. Mencegah berkembangnya parasit dalam tanah; 4. Batas antara tanah dengan kandang Perlengkapan Kandang Kandang yang sempurna memerlukan perlengkapan-perlengkapan untuk menunjang pemeliharan ternak babi, yaitu : 1. Tempat Makan Dan Minum Tempat makan dan minum merupakan perlengkapan kadang yang mutlak diperlukan oleh babi. Oleh karena itu perlengkapan kandang ini harus dibuat dan disediakan dengan baik serta memenuhi persyaratan. Persyaratan pembuatan tempat makan/air minum yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Ukuran tempat makan dan minum hendaknya disesuaikan dengan umur/besar kecilnya ternak babi;. Mudah dibersihkan; 3. Konstruksi tempat makan dan minum harus diperhatikan, agar babi tidak bisa dengan mudah masuk menginjak-injak ataupun berbaring di dalamnya; 4. Tempat makan dan minum letaknya lebih tinggi dari lantai kadang; 5. Permukaan bagian dalam mesti keras, rata dan halus agar sisa makanan tidak bisa tertinggal di sela-selanya, dan mudah dibersihkan; 6. Tepi-tepi atau bibir tempat makan dan minum harus dibuat agak bulat seperti punggung belut, sehingga tidak tajam.. Bak Air
12 Setiap kandang hendaknya juga dilengkapi dengan bak air yang terletak di dekat kandang. Bak ini dimaksudkan untuk menampung persediaan air, sehingga sewaktu-waktu air itu hendak diperlukan untuk membersihkan lantai, alat-alat lain, serta memberikan minum selalu siap, tanpa ada sesuatu kesulitan. Ukuran serta jumlah bak ini bisa disesuaikan dengan jumlah babi yang dipelihara. 3. Bak Penampungan Kotoran Setiap kandang atau ruangan hendaknya dilengkapi dengan saluran atau parit yang menghubungkan kandang dengan bak penampungan kotoran, sehingga dengan letak lantai yang sedikit miring, air kencing dan kotoran dengan mudah bisa dialirkan langsung kotoran ini ialah bahwa semua kotoran akan tertampung di dalamnya dan tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa dimanfaatkan untuk usaha-usaha pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada serta jumlah babi atau luas kandang. 4. Pintu Kandang Khusus kandang induk sebaiknya perlu dilengkapi sekaligus dengan pintu penghalang, sehingga kematian anak babi akibat tertindih induk bisa dihindarkan. Tetapi apabila tidak ada perlengkapan semacam ini, anak babi bisa ditaruh di dalam kotak tersendiri. Hanya pada saat menyusu saja anak-anak babi tersebut dicampur dengan induknya. Anak-anak babi tersebut harus selalu diawasi. 4..Macam - Macam Kandang Ada berbagai macam kandang babi, masing-masing bisa dibedakan menurut konstruksi dan kegunaannya Kandang Ternak Babi Menurut Konstruksinya
13 1. Kandang Tunggal, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari satu baris saja ;. Kandang Ganda, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari dua baris yang letaknya bisa saling berhadapan ataupun bertolak belakang Kandang Ternak Babi Menurut Kegunaannya 1. Kandang Induk Kandang induk yang efisien ialah jika kandang tersebut nyaman bagi induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan, sehingga anak-anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut. kelompok. Kandang babi induk dibedakan menjadi (dua) yakni kandang individual dan a. Kandang Individual Pada kandang induk individual ini satu ruangan hanyalah disediakan untuk seekor babi induk. Konstruksi kandangnya ialah kandang tunggal, di mana kandang hanya terdiri dari satu baris kandang. b. Kandang Kelompok Pada pokoknya kandang induk kelompok ini sama seperti pada kandang induk individual. Biasanya konstruksi kandang ini ialah kandang ganda, sehingga bisa dilengkapi dengan gang/jalan yang dapat dipakai untuk memberikan makanan dan air minum, sedang alat perlengkapan lainnya sama seperti pada kandang tunggal.. Kandang Fattening Kandang fattening ini pada prinsipnya sama dengan kandang induk, akan tetapi perlengkapan dan ukurannya lebih sederhana, masing-masing bisa dibangun konstruksi tunggal atau ganda. Konstruksi ganda ini bisa dipakai untuk kelompok fattening yang jumlahnya lebih besar, namun tiap-tiap unit tak akan melebihi 1 15
14 ekor. Di samping kandang fattening ini berbentuk kandang kelompok, tetapi ada pula yang berbentuk battery. 3. Kandang Pejantan Kandang pejantan dibangun khusus, terpisah dengan babi indukn dan usahakan agar bangunannya kuat, serta dilengkapi dengan halaman pengumbaran, agar pejantan bisa exercise(lantai) dan bisa melihat babi-babi betina dari halaman. BAB V PENUTUP 4.1.Kesimpulan Kandang merupakan salah satu faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil produksi dari suatu peternakan. Oleh karena itu untuk menghasilkan babi yang baik harus digunakan pula sistem perkandangan yang memperhatikan aspek bangunan kandang, lantai kandang, saluran air, atap dan luas kandang. Aspek-aspek tersebut harus memenuhi lima kebebasan dalam konsep animal walfare atau kesejahteraan hewan. 4.. Saran Setelah berakhirnya kegiatan magang ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan antara lain: 1) Diharapkan agar ke depan perlu di sediakan lagi peralatan-peralatan yang belum tersedia. ) Diharapkan agar ke depan di adakan lagi tenaga kerja (Karyaawan/Karyawati).
15 Daftar Pustaka Sumbber dari: Dinar, dian Perkandangan dan Manajemen Ternak Babi. Sumber Dari: Sumber Dari: Aak Usaha Ternak Babi. Yogyakarta : Kanisius. Sihombing, D.T.H Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
16 CATATAN HARIAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNITRI Minggu Tempat Magang Pemilik kadang : I : Jln. Dermo No. 95 Dau : Bapak Samsuri No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Ket - Pelepasan dari ketua program studi Senin 09: Materi pembekaran dari Bapak Eko :00 Marhaeniyanto selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu k
17 7 Minggu Malang, 31 Januari 016 Menyetujui Pembimbing Lapanga Minggu Tempat Magang Pemilik kadang : II : Jln. Dermo No. 95 Dau : Bapak Samsuri Samsuri No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Ket 1 Senin k Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu k
18 Malang, 07 Februari 016 Menyetujui Pembimbing Lapanga Samsuri Minggu Tempat Magang Pemilik kadang : III : Jln. Dermo No. 95 Dau : Bapak Samsuri No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Ket 1 Senin k selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu k - Seminar Nasional Jurusan
19 Malang, 14 Februari 016 Menyetujui Pembimbing Lapanga Samsuri Minggu Tempat Magang Pemilik kadang : IV : Jln. Dermo No. 95 Dau : Bapak Samsuri No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Ket 1 Senin k selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu k
20 Malang, 1 Februari 016 Menyetujui Pembimbing Lapanga Samsuri Minggu Tempat Magang Pemilik kadang : V : Jln. Dermo No. 95 Dau : Bapak Samsuri No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Ket 1 Senin k selasa Rabu Kamis Jumat k Malang, 6 Februari 016 Menyetujui Pembimbing Lapanga
21 Samsuri Dokumentasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penunjang keberhasilan dalam usaha beternak, khususnya babi diperlukan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penunjang keberhasilan dalam usaha beternak, khususnya babi diperlukan manajemen kandang yang baik dan benar. Manajemen perkandangan yang dikelola dengan baik dan benar
Lebih terperinciBAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005).
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam ras merupakan ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005).
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Tempat Penelitian 4.1.1. Sejarah UPTD BPPTD Margawati Garut Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba atau disingkat UPTD BPPTD yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal hal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal hal tertentu diantaranya perbandingan persentase daging
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi, permintaan masyarakat akan produkproduk peternakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERKANDANGAN KANDANG TERNAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN KANDANG - KONTRUKSI KANDANG SESUAI - MANAJEMEN KESEHATAN BAIK - KONTRUKSI KANDANG TIDAK
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan
PENDAHULUAN Latar Belakang Ayam kampung merupakan ayam lokal di Indonesia yang kehidupannya sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan ayam buras (bukan ras) atau ayam sayur.
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro
USAHA PETERNAKAN Usaha peternakan merupakan suatu lapangan hidup, tempat seseorang dapat menanamkan modal untuk keperluan hidup keluarganya atau sekelompok masyarakat Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Perkandangan Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk hasil peternakan yang berupa protein hewani juga semakin meningkat. Produk hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya wabah flu burung pada unggas, tidak mustahil untuk memenuhi kebutuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Ternak Kelinci Konsumsi daging kelinci di Indonesia dimasa mendatang diprediksikan akan meningkat. Hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah penduduk dan berkurangnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai kemajuan yang cukup pesat. Sebenarnya, perkembangan kearah komersial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging dalam jumlah yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Pembibit Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang cepat. Tipe ayam pembibit atau parent stock yang ada sekarang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi pengembangan usaha peternakan kambing masih terbuka lebar karena populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai 1.012.705 ekor. Menurut data
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh Puyuh yang digunakan dalam penilitian ini adalah Coturnix-coturnix japonica betina periode bertelur. Konsumsi pakan per hari, bobot
Lebih terperinciPENDAHULUAN. percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak kelinci mempunyai beberapa keunggulan sebagai hewan percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan penghasil daging. Selain itu kelinci
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis jenis hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia lainnya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Kambing Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah dikenal secara luas di Indonesia. Ternak kambing memiliki potensi produktivitas yang cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Babi Babi adalah binatang yang dipelihara dari dahulu, dibudidayakan, dan diternakkan untuk tujuan tertentu utamanya untuk memenuhi kebutuhan akan daging atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan antara lain karena pertumbuhannya yang cepat, konversi ransum yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Babi Ternak babi adalah ternak monogastrik penghasil daging yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat memenuhi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Broiler memiliki kelebihan dan kelemahan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama seperti sapi Bali betina. Kaki bagian bawah lutut berwarna putih atau
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Madura Bangsa sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Zebu dan Banteng. Tubuh dan tanduknya relatif kecil, warna bulu pada jantan dan betina sama seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK
PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Pengembangan pembibitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan telur terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat, sejalan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada peningkatan pendapatan, taraf hidup, dan tingkat pendidikan masyarakat yang pada akhirnya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Kondisi Lingkungan Kelinci dipelihara dalam kandang individu ini ditempatkan dalam kandang besar dengan model atap kandang monitor yang atapnya terbuat dari
Lebih terperinciBerbagi Ilmu Peternakan
Berbagi Ilmu Peternakan HOME ABOUT INFO UNIK ILMU PETERNAKAN MANAJEMEN PEMELIHARAN PAKAN PERKANDANGAN PENYAKIT TEKNOLOGI TERNAK» MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK BABI 15:34 BABI, MANAJEMEN PEMELIHARAAN 1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha peternakan, salah satu jenis ternak yang cocok dikembangkan adalah kambing. Pada tahun 2010 dan 2011,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada
Lebih terperinciTEMPAT PENJUALAN HEWAN
TEMPAT PENJUALAN HEWAN Pemenuhan kebutuhan hewan kurban di wilayah Provinsi Jawa Barat umumnya berasal dari hewan yang didatangkan dari berbagai daerah dan diperdagangkan di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternakan (telur, daging, dan susu) terus meningkat. Pada tahun 2035
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak ayam merupakan komuditas peternakan yang paling banyak dipelihara oleh petani-peternak di pedesaan. Produk komuditas peternakan ini adalah sumber protein hewani
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum di dalam Kandang Rataan temperatur dan kelembaban di dalam kandang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rataan Suhu dan Kelembaban Relatif Kandang Selama
Lebih terperinciP e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Babi Ternak babi memiliki karakteristik yang sama kedudukannya dalam sistematika hewan yaitu: Filum: Chordata, Sub Filum: Vertebrata (bertulang belakang), Marga:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein hewani yang dibutuhkan bagi hidup, tumbuh dan kembang manusia. Daging, telur, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahmat Sulaeman, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa lalu, di Indonesia jarang sekali usaha peternakan (budidaya ternak) dilakukan dalam skala besar. Peternakan dilakukan sebagai bagian kegiatan usaha tani
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......
LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak
Lebih terperinciVIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA
Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VIII VIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA Tujuan Instruksional Umum : Mengetahui peranan ternak babi dalam usaha penyediaan daging. Mengetahui sifat-sifat karakteristik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Purbowati, 2009). Domba lokal jantan mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Ekor Tipis Domba Ekor Tipis (DET) merupakan domba asli Indonesia dan dikenal sebagai domba lokal atau domba kampung karena ukuran tubuhnya yang kecil, warnanya bermacam-macam,
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09
Usaha agribisnis mempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian terbukti telah mampu eksis menghadapi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah
Lebih terperinci20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia
2 Profesional 20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung 20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan 20.1.1. Menganalisis potensi ternak 20.1.2. Menganalisis kontribusi ternak
Lebih terperinciTernak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong
Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Sampai hari ini tingkat kebutuhan daging sapi baik di dalam maupun di luar negeri masih cenderung sangat tinggi. Sebagai salah satu komoditas hasil peternakan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dari Banteng (bibos banteng) (Hardjosubroto, 1994). Payne dan Rollinson (1973)
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bali Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia dan merupakan hasil domestikasi dari Banteng (bibos banteng) (Hardjosubroto, 1994). Payne dan Rollinson (1973) menyatakan
Lebih terperinciPenyiapan Mesin Tetas
Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Berdasarkan bobot maksimum yang dapat dicapai oleh ayam terdapat tiga tipe ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan (Babcock,
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI
Tatap muka ke 7 POKOK BAHASAN : PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI Tujuan Instruksional Umum : Mengetahui program pemberian pakan pada penggemukan sapi dan cara pemberian pakan agar diperoleh tingkat
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PTP101 Dasar Produksi Ternak 3(2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan, memahami tentang arti, fungsi jenis
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KODE MATA KULIAH : NAK K 421 SEMESTER : MATA KULIAH : LINGKUNGAN TERNAK PROGRAM : DIPLOMA IV SKS : 2 SKS (1-1) DOSEN : Dr. drh. Endang Endrakasih, MS TIU : Mahasiswa memahami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam broiler merupakan ayam ras pedaging yang waktu pemeliharaannya relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam broiler perlu ditingkatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Ayam tipe medium atau disebut juga ayam tipe dwiguna selain sebagai ternak penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging (Suprianto,2002).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707
TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan ayam hasil budidaya teknologi peternakan dengan menyilangkan sesama jenisnya. Karekteristik ekonomi dari
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Sapi perah Sapi perah (Bos sp.) merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya dan sangat besar kontribusinya dalam memenuhi
Lebih terperinciRini Ramdhiani Muchtar, Bandiati, S K P, Tita D. Lestari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang ABSTRAK
EVALUASI PRODUKTIVITAS ANAK DOMBA LOKAL MENGGUNAKAN RUMUS PRODUKTIVITAS MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI REPRODUKSI (Kasus di Peternakan Rakyat Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta) Rini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Peternakan adalah suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik berupa hewan ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak yang bertujuan untuk memenuhi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan
digilib.uns.ac.id 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan Sapi pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu Bos Indikus (zebu : berpunuk), Bos Taurus dan Bos Sondaikus (Sugeng, 2001). Dijelaskan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit
HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Domba dan kambing yang dipelihara di Kawasan Usaha Peternakan Berkah Sepuh Farm meliputi domba ekor tipis dan kambing kacang. Domba yang digunakan sebanyak 51 ekor
Lebih terperinciBudidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.
Budidaya dan Pakan Ayam Buras Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. PENDAHULUAN Ayam kampung atau ayam bukan ras (BURAS) sudah banyak dipelihara masyarakat khususnya masyarakat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Populasi Kambing Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak
Lebih terperinciTipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm
60 cm 1 TIPE KANDANG ITIK Tipe Kandang Itik Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. Kandang baterai Di kandang baterai, setiap 1 kandang hanya dihuni seekor itik dewasa. Ukuran kandang sekitar 50 cm
Lebih terperinciTERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya
TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Pusat Pembibitan dan Penggemukan Ternak Wonggahu pada tahun 2002 dikelola oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena, menghasilkan produk peternakan seperti telur dan daging yang memiliki kandungan protein hewani
Lebih terperinciA. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH
ix Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH Mata kuliah PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN ditujukan: (1) untuk mengenal dan memahami macammacam sumber hasil peternakan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, masyarakat akan cenderung mengonsumsi daging unggas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengelolaan usahatani pada hakikatnya akan dipengaruhi oleh prilaku petani yang mengusahakan. Perilaku
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dimiliki dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Sapi potong merupakan salah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bangsa Sapi Potong Bangsa (breed) sapi adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, mereka dapat dibedakan dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum BBPTU-HPT Baturraden Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang ada
Lebih terperincilagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah kelinci Menurut Kartadisatra (2011) kelinci merupakan hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian permukaan bumi. Dulunya, hewan ini adalah
Lebih terperinciANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga
VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk
PENGANTAR Latar Belakang Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yang berbasis pada keragaman bahan pangan asal ternak dan potensi sumber
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbunan daging baik, dada lebih besar dan kulit licin (Siregar et al, 1981).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler adalah ayam hasil dari rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging dengan
Lebih terperinciManajemen Perkandangan
Manajemen Perkandangan Suhardi, S.Pt.,MP Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Sistem Perkandangan RU Replacement Unit Rearing Unit Finishing Unit FU VE RrU Veal Unit
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Fase Grower Ayam ras petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras dan tidak boleh disilangkan
Lebih terperinciA. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong
A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan cerminan performa Dinas Peternakan dalam pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani, mengakibatkan meningkatnya produk peternakan. Broiler merupakan produk peternakan yang
Lebih terperinciINTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS
INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS 1. PENDAHULUAN Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah Perkembangan peternakan sapi perah di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangannya dan kebijakan pemerintah sejak zaman Hindia Belanda. Usaha
Lebih terperinciPENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu tujuan usaha peternakan adalah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, sehingga permasalahan kekurangan gizi masyarakat akan protein hewani berangsur-angsur
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang penting diperhatikan
Lebih terperinciUSAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)
USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) Tugas: Lingkungan Bisnis Disusun oleh: Nama : Tri Mulyani NIM : 10.01.2693 Kelas : D3TI 2A PROGRAM D3TI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 Abstrak Berternak ayam pedaging
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan jumlah penduduk serta semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap tahunnya. Konsumsi protein
Lebih terperinciBISNIS PETERNAKAN BEBEK
BISNIS PETERNAKAN BEBEK DI SUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS OLEH : AGUNG NUR ROHMAN 11.01.2897 PROGRAM STUUDI TEKNIK INFORMATIKA (D3) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA A. Abstrak Tujuan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat pedesaan pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani, selain usaha pertaniannya, usaha peternakan pun banyak dikelola oleh masyarakat pedesaan salah satunya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Mikro Kandang Kandang Penelitian Kandang penelitian yang digunakan yaitu tipe kandang panggung dengan dinding terbuka. Jarak lantai kandang dengan tanah sekitar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak
22 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Lingkungan Mikro Suhu dan kelembaban udara merupakan suatu unsur lingkungan mikro yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak homeothermic,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan produksi daging merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus memajukan tingkat kecerdasan sumber daya manusia Indonesia.
Lebih terperinciNama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08
Nama : MILA SILFIA NIM : 11.12.5933 Kelas : S1-SI 08 Permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat untuk mengkonsumsi
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN
TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN Iitik merupakan ternak unggas penghasil telur yang cukup potensial disamping ayam. Kelebihan ternak itik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan meningkatnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Salah satu produk hasil peternakan yang paling disukai
Lebih terperinci