BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Sejarah dan Perkembangan PDI Perjuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Sejarah dan Perkembangan PDI Perjuangan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum PDI Perjuangan Sejarah dan Perkembangan PDI Perjuangan PDI Perjuangan pada awal pembentukannya bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari fusi lima parpol yaitu PNI (Partai Nasional Indonesia), PARKINDO (Partai Kristen Indonesia), PARKI (Partai Katolik), MURBA, dan IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) sebagai bentuk penyederhanaan partai politik pada masa itu. Ke lima partai politik tersebut memiliki latar belakang, ideologi, basis sosial yang berbeda, akhirnya pada tanggal 10 Januari 1973 lima fusi parpol tersebut bergabung dan dijadikan sebagai hari ulang tahun PDI Perjuangan. Sebagai salah satu partai politik terbesar, PDI Perjuangan tak lepas dari berbagai masalah baik internal maupun eksternal yang terjadi di zaman orde baru dan orde reformasi. Konflik ini muncul ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya menggantikan Soerjadi, namun Pemerintah hanya mengakui Budi Hardjono hasil Kongres Medan. Campur tangannya pemerintah dengan hanya mengakui kepemimpinan Budi 48

2 Hardjono karena kemunculan Megawati dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan pemerintah Orba. Peristiwa 27 Juli 1996 merupakan puncak konflik, cara kekerasan yang diambil pemerintah ini memakan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit. 43 Peristiwa yang disebut sebagai sabtu kelabu ini, terjadi sekitar pukul WIB bertempat di kantor DPP PDI jalan Diponegoro Jakarta ratusan jiwa warga PDI pimpinan Soerjadi dibantu aparat keamanan dari ABRI dan Polri mengambil alih kantor sekretariat yang masih diduduki oleh massa PDI pimpinan Mega. Proses pengambilalihan Sekretariat dikomandoi oleh Sekjen DPP PDI hasil Kongres Medan Buttu R.Hutapea, dengan pertimbangan bahwa yang berhak menempati kantor itu ialah DPP PDI hasil kongres V Medan yang diakui Pemerintah. Pengambilalihan secara paksa dengan cara kekerasan yang berakhir pukul WIB itu telah memicu kerusuhan massa di berbagai wilayah Ibukota Jakarta hingga Minggu 28 Juli 1996 yang menghancurkan berbagai gedung kantor swasta dan pemerintahan serta kendaraan, menelan korban jiwa dan korban luka. 44 Minggu 14 Februari 1999, nama PDI Perjuangan dideklarasikan oleh Megawati dalam acara di Stadion Utama Senayan sebelumnya tanggal 1 Februari 1999 PDI menjadi PDI Perjuangan dalam bentuk badan 43 Cornelis lay, Sejarah PDI Perjuangan dan Sejarah Kepartaian di Indonesia, 25 April Tim Antara Pustaka Utama,Tak Ada Jalan Pintas Perjalanan Panjang Seorang Perempuan,LKBN ANTARA-Antara Pustaka Utama,2003,hlm 56

3 hukum, acara tersebut dihadiri oleh ratusan ribu jiwa massa berlambang kepala banteng dalam lingkaran itu. Bendera PDI Perjuangan dengan lambang kepala banteng bermata merah dan bermulut putih dalam lingkaran dikibarkan, sedangkan bendera PDI lama dengan gambar kepalan banteng dalam segi lima diturunkan. 45 Akibat peristiwa 27 Juli tersebut PDI pimpinan Megawati mendapat dukungan dan perlawanan dari berbagai pihak, baik dari rakyat hingga LSM. Dukungan yang mengalir tersebut mampu memenangkan PDI pimpinan Megawati di pemilu tahun Zaman Orde Reformasi ini pun PDI Perjuangan mengalami konflik internal, ditandai dengan keluarnya beberapa anggota yang cukup berpengaruh dan mendirikan partai baru yaitu Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), berimplikasi dapat berkurangnya suara pendukung untuk PDI Perjuangan di Pemilu Visi Misi Visi : 1. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Ibid,hlm 88

4 2. Membangun masyarakat Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis, adil dan makmur. Misi : 1. Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat; 2. Memperjuangkan kepentingan rakyat di bidang ekonomi, sosial, dan budaya secara demokratis; dan 3. Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia Divisi Humas (Badan Infokom) Tugas Badan Infokom Badan Komunikasi dan Informasi (Badan Infokom) merupakan salah satu alat kelengkapan partai yang bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengoordinasikan kegiatan publikasi dalam upaya perebutan opini masyarakat dengan maksud membangun citra partai yang positif. Perencanaan, pelaksanaan, dan koordinasi kegiatan publikasi dilaksanakan sesuai dengan garis kebijakan partai. Upaya perebutan opini masyarakat sebagaimana dimaksud diatas meliputi :

5 a. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan pelaku media massa cetak dan elektronik di tingkat pusat, daerah, dan cabang; b. Menerbitkan dan mensosialisikan kebijakan, sikap, dan keberhasilan partai dalam bentuk buku, pamflet, brosur, dan media audio visual lainnya di tingkat pusat, daerah, dan cabang; c. Membangun 1 (satu) stasiun penyiaran radio di tingkat pusat dengan jaringan radio yang didukung sekurang-kurangnya 1 (satu) stasiun pemancar di setiap koordinasi wilayah partai di seluruh Indonesia selambat-lambatnya akhir tahun 2006; d. Memiliki stasiun televisi tingkat nasional selambat-lambatnya akhir tahun 2007 di tingkat pusat; e. Memiliki tabloid atau majalah tingkat nasional selambatlambatnya akhir tahun 2006 di tingkat pusat; f. Membangun dan mengelola sistem teknologi informasi dalam bentuk website PDI Perjuangan online secara nasional selambatlambatnya Desember 2005; g. Melakukan kegiatan kehumasan sesuai kebutuhan seperti menyiapkan materi konferensi pers dan materi iklan layanan masyarakat di tingkat pusat, daerah, dan cabang; h. Membangun dan mengelola sistem database dan analisis politik media Susunan Kepengurusan Badan Infokom Susunan kepengurusan BADAN INFOKOM partai tingkat pusat, daerah, dan cabang terdiri dari:

6 a. Seorang Kepala b. Dua orang wakil kepala terdiri dari: 1. Wakil kepala bidang eksternal dan fungsi pemerintahan yang berkaitan dengan publikasi untuk membangun citra partai; dan 2. Wakil kepala bidang internal yang berkaitan sistem informasi dan komunikasi partai; c. Seorang sekretaris dan seorang wakil sekretaris; d. Seorang bendahara dan seorang wakil bendahara; dan e. Biro-biro terdiri dan berfungsi sebagai berikut: 1. Media massa cetak; 2. Media massa elektronik; 3. Penerbitan dan publikasi; 4. Sistem teknologi informasi; 5. Hubungan masyarakat; 6. Data dan informasi 4.3. Program Padi MSP (Mari Sejahterakan Petani) Program ini dicanangkan oleh PDI Perjuangan dengan tujuan untuk mensejahterakan petani, seperti kita ketahui bahwa mayoritas rakyat Indonesia mempunyai pekerjaan sebagai petani,namun dalam kenyataannya para petani tersebut masih hidup dibawah garis kemiskinan dengan kata lain hidupnya kurang sejahtera, tujuan lain dari program ini adalah untuk mensejahterakan para petani Indonesia karena melalui bibit varietas ini hasil

7 produksi tiap hektar bisa mencapai 10 hingga 14,5 ton, angka tersebut jelas jauh lebih tinggi bila dibandingkan pencapaian pemerintah yang hanya sanggup menghasilkan 8 ton utuk 1 hektar. iv Sehingga otomatis dengan menggunakan bibit padi ini dapat menaikkan pendapatan petani hingga 60%. 46 Padi MSP mempergunakan benih varietas Sertani-1 yang merupakan hasil kerja salah satu kadernya, Surono Danu yang lulusan Institut Pertanian Bogor Strategi Komunikasi Badan Infokom dalam mensosialisasikan pelaksanaan padi MSP 1. Dengan mempublikasikan dan mensosialisikan setiap keberhasilan panen padi varietas unggul MSP di media cetak, media televisi, media internal partai serta di website PDI Perjuangan. 2. Bekerja sama dengan DPP DPI Perjuangan membagikan bibit padi MSP kepada petani di daerah 3. Bekerja sama dengan Badan Riset dan Development DPP PDI Perjuangan mengadakan pelatihan penanaman padi MSP bagi para petani Hasil penelitian 46 Etin Nurhaetin Ningrum,Dinamika Suara Partai & Strategi Pemenangan Pemilu,Studi Terhadap PDI Perjuangan dalam pemilu 2004,Jakarta,Kencana Mas,hal83

8 Profil responden Profil responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, lama keanggotaan serta jabatan di dalam partai PDI Perjuangan. 1. Jenis Kelamin Responden Tabel 1. Jenis Kelamin NO JENIS KELAMIN JUMLAH % 1. Laki laki 35 70% 2. Perempuan 15 30% Jumlah % Sumber kuesioner Berdasarkan analisis data pada tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada jenis kelamin perempuan. Dimana berdasarkan tabel di atas, laki-laki sebanyak 42 orang (84 %) dan jumlah karyawan perempuan sebanyak 8 orang (16 %). 2. Usia Responden Tabel 2. Usia NO JENIS KELAMIN JUMLAH % 1. > % 2. > % 3. > % Jumlah % Sumber kuesioner

9 Berdasarkan analisis data pada table 2, usia responden yang paling mendominasi adalah usia >25 tahun sebanyak 33 orang (66%),dilanjutkan dengan usia >20 tahun sebanyak 10 orang (20%), urutan terakhir di usia >40 tahun sebanyak 7 orang (14%) 3. Pekerjaan Tabel 3. Jenis Pekerjaan NO PEKERJAAN JUMLAH % 1. Mahasiswa 5 10% 2. Karyawan 25 50% 3. Wiraswasta 20 40% Jumlah % Sumber kuesioner Berdasarkan menunjukkan bahwa profil responden berdasarkan pekerjaan yang paling mendominasi adalah responden yang pekerjaannya sebagai karyawan sebesar 50 % (25 orang), dan selanjutnya secara berurutan pekerjaannya sebagai wiraswasta sebesar 40 % (20 orang), dan responden sebagai mahasiswa sebesar 10 % (5 orang) Hasil kuesioner Tabel 1 Badan Infokom PDIP dalam hal ini Ketua Badan Infokom yaitu Bapak Daryatmo mampu membangun Komunikasi mengenai

10 program MSP dengan masyarakat sehingga timbul suasana saling percaya Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Sumber kuesioner Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan BI PDIP mampu membangun Komunikasi dengan masyarakat sehingga timbul suasana saling percaya, adalah sebagai berikut: cukup setuju 9 orang (18%), setuju 14 orang (28%), sangat setuju 27 orang (54%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan kurang setuju terhadap pertanyaan diatas (0%).

11 Tabel 2 Penilaian masyarakat terhadap Badan Infokom PDI Perjuangan sebagai pusat informasi PDI Perjuangan Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Sumber kuesioner Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan penilaian masyarakat terhadap Badan Infokom PDI Perjuangan sebagai pusat informasi, adalah sebagai berikut : kurang setuju 13 orang (13%), cukup setuju 25 orang (50%),setuju 7 orang (14%), sangat setuju 5 orang (10%)dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Seperti yang dijelaskan gambar dibawah ini : ,72 4 Berdasarkan data dari hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no. 1 dan no 2 mengenai credibity (kedibilitas) Badan Infokom PDI Perjuangan cukup kredibel dalam menciptakan susana saling percaya dalam berkomunikasi dengan masyarakat,rata- rata responden menjawab cukup setuju (3,72). Dalam hal ini suasana

12 saling percaya dalam berkomunikasi memang dibutuhkan, dapat terlihat bagaimana publik melihat Badan Infokom PDI Perjuangan sebagai humasnya atau kepanjangan tangan dari PDI Perjuangan. Komunikator harus memiliki kredibilitas di mata penerimanya artinya komunikan harus memiliki kepercayaan terhadap komunikator itu yang membuat komunikasi menjadi berhasil. Sesuai dengan komponen komponen dalam strategi komunikasi, komunikator merupakan faktor terpenting dalam melancarkan komunikasi salah satu caranya adalah komunikator dalam menghadapi komunikan harus bersikap empatik. Tabel 3 Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menyampaikan program padi MSP dengan jelas terhadap masyarakat Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menyampaikan program padi MSP dengan jelas terhadap masyarakat, adalah sebagai berikut : tidak setuju 3 orang (6%), kurang setuju 11 orang (22%), cukup setuju 25 orang (50%),

13 setuju 4 orang (8%),dan sangat setuju 7 (14%). Bisa disimpulkan pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan mengenai program padi MSP cukup jelas diterima oleh masyarakat. Komunikator harus mampu mentransmisi informasi berupa pesan yang dapat dimengerti oleh penerima dalam hal ini masyarakat. Table 4 Saluran media yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan menyampaikan informasi mengenai program padi MSP sudah tepat Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Saluran media yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan menyampaikan informasi mengenai program padi MSP sudah tepat adalah sebagai berikut : kurang setuju 13 orang (26%), cukup setuju 25 orang (50%), setuju 6 orang (12%), sangat setuju 6 orang (12%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Seperti yang dijelaskan gambar dibawah ini:

14 , Berdasarkan data dari hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no 3 dan no 4 mengenai konteks dari pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan maka diperoleh kesimpulan responden rata rata menjawab cukup setuju (3,38). Praktisi Humas harus membingkai pesan mereka untuk membuatnya bernilai berita. Karena pesan adalah apa yag dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan juga harus mempunyai topik atau bermuatan lokal untuk memanfaatkan minat khalayak pada informasi tersebut yang disampaikan Tabel 5 Informasi mengenai program padi MSP yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dirasakan dapat bermanfaat secara umum bagi masyarakat Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Informasi yang disampaikan oleh BI PDIP sebagai sesuatu yang bermanfaat secara

15 umum bagi masyarakat adalah sebagai berikut : kurang setuju 17 orang (34%), cukup setuju 22 orang (44%), setuju 3 orang (6%), sangat setuju 8 orang (16%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Tabel 6 Masyarakat mengerti dan memahami atas informasi yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan masyarakat mengerti dan memahami atas informasi yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP adalah sebagai berikut : cukup setuju 29 orang (58%), setuju 18 orang (36%), sangat setuju 3 orang (6%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan kurang setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Seperti dijelaskan gambar dibawah ini: ,07 4 5

16 Berdasarkan data dari hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no.5 dan no 6 mengenai isi pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan setiap pesannya kepada masyarakat dapat bermafaat dan diterima,diperoleh hasil rata- rata responden menjawab cukup setuju (3,07). Pesan yang disampaikan oleh PDI Perjuangan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan menginformasikan telah ditemukannya bibit padi baru yang lebih berkualitas karena bisa menghasilkan panen hingga 12 ton per hektar, informasi ini selain bermanfaat bagi masyarakat umum juga bagi para petani khususnya. Pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP juga cukup dimengerti oleh masyarakat.hal ini dikarenakan para komunikator menyebarkan pesan yang sama kepada masyarakat. Table 7 Isi pesan mengenai program padi MSP disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dengan bahasa santun, simpatik dan desain yang menarik

17 Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Isi pesan mengenai program padi MSP disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dengan bahasa santun, simpatik dan desain yang menarik adalah sebagai berikut : kurang setuju 2 orang (4%), cukup setuju 20 orang (40%), setuju 22 orang (44%), sangat setuju 6 orang (12%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Tabel 8 Pesan yang disampaikan menggunakan kata kata yang jelas dan mudah dimengerti Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Pesan yang

18 disampaikan menggunakan kata kata yang jelas dan mudah dimengerti adalah sebagai berikut : kurang setuju 3 orang (6%), cukup setuju 21 orang (42%), setuju 21 orang (41%), sangat setuju 5 orang (10%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Seperti yang dijelaskan gambar dibawah ini: , Berdasarkan hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no. 7 dan no 8 mengenai kejelasan pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan setiap pesannya yang mudah dimengerti, kata-kata yang jelas kepada masyarakat,diperoleh hasil rata- rata responden menjawab cukup setuju (3,56). Isi pesan sebaiknya dibingkai dengan cara sedemikian rupa sehingga informasi menjawab pertanyaan, menanggapi minat dan kerisauan khalayak, dan memberdayakan anggota khalayak untuk bertindak berdasarkan minat dan kepedulian mereka. Pesan juga harus menggunakan bahasa bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima agar informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat.

19 Tabel 9 Badan Infokom PDI Perjuangan selalu mengkomunikasikan berulang ulang mengenai program padi MSP Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Badan Infokom PDI Perjuangan selalu mengkomunikasikan berulang ulang mengenai program padi MSP adalah sebagai berikut : kurang setuju 3 orang (6%), cukup setuju 21 orang (42%), setuju 21 orang (41%), sangat setuju 5 orang (10%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%).

20 Tabel 10 Tema pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan selalu konsisten dengan tujuan program padi MSP. Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Tema pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan selalu konsisten dengan tujuan program padi MSP.adalah sebagai berikut : kurang setuju 17 orang (34%), cukup setuju 23 orang (46%), setuju 6 orang (12%), sangat setuju 4 orang (8%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Seperti yang dijelaskan gambar dibawah ini : , Berdasarkan hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no. 9 dan no 10 mengenai kontinuitas dan konsistensi pesan yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan setiap pesannya,diperoleh hasil rata- rata responden menjawab cukup setuju (3,56). Komunikasi merupakan proses tanpa akhir sehingga diperlukan pengulangan untuk mencapai penetrasi. Pengulangan

21 dengan variasi memberi kontribusi bagi pembelajaran maupun persuasi. Pengulangan pesan pun harus dilakukan dengan tema pesan yang konsisten sehingga maksud pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dapat terus diingat oleh komunikan. Tabel 11 Saluran media yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan program padi MSP sudah tepat Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan saluran media informasi yang digunakan sudah tepat tepat dan terpercaya?, adalah sebagai berikut : kurang setuju 28 orang (56%), cukup setuju 10 orang (20%), setuju 5 orang (10%), sangat setuju 7 orang (14%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%).

22 Tabel 12 Saluran media informasi yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan sudah tepat dan terpercaya dalam menginformasikan program padi MSP Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban responden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Saluran media informasi yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan sudah tepat dan terpercaya dalam menginformasikan program padi MSP, adalah sebagai berikut : kurang setuju 19 orang (56%), cukup setuju 11 orang (22%), setuju 7 orang (14%), sangat setuju 13 orang (26%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadappertanyaan diatas (0%). Seperti yang dijelaskan gambar dibawah ini : , Berdasarkan hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no. 11 dan no 12 mengenai saluran media informasi yang digunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan

23 setiap pesannya sudah tepat, diperoleh hasil rata- rata responden menjawab cukup setuju (3,05). Ada banyak jenis media komunikasi dan efektifitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Perilaku komunikatif dalam berbagai budaya memiliki peranan penting. Di banyak negara, komunikasi cenderung dilakukan secara langsung, kebanyakan melalui tatap muka. Di negara lain. Media cetak memiliki peran yang lebih besar, dan efektivitas mereka sangat bergantung pada tingkat melek huruf masyarakat setempat. Di negara negara lainnya lagi, media elektronik seperti televisi atau radio memberikan pengaruh yang sangat berarti dalam komunikasi. 47 Badan Infokom PDI Perjuangan memilih media internal seperti tabloid untuk menginformasikan ke internal public dan menggunakan media televise, media cetak serta website untuk menginformasikan mengenai program padi MSP ini kepada khalayak luas. Tabel 13 Badan Infokom PDIP telah memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak untuk memahami program yang ditawarkan Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent )*! +" #$% "!!$&!&' #(!!

24 Berdasarkan jawaban respoden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan Badan Infokom PDIP telah memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak untuk memahami program yang ditawarkan adalah sebagai berikut : kurang setuju 12 orang (24%), cukup setuju 24 orang (48%), setuju 6 orang (12%), sangat setuju 8 orang (16%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). Tabel 14 Komunikasi yang dilakukan oleh Badan Informasi PDIP dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi khalayak Valid Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan jawaban respoden pada hasil kuisioner diatas diketahui bahwa responden yang menyatakan komunikasi yang dilakukan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi khalayak?, adalah sebagai berikut : kurang setuju 10 orang (20%), cukup setuju 21 orang (42%), setuju 8 orang (16%), sangat setuju 11 orang (22%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan diatas (0%). seperti dijelaskan gambar dibawah ini : 3,30.Berdasarkan data hasil kesimpulan kuesioner dari pertanyaan no. 13 dan 14 mengenai

25 kapabilitas khayalayak, diperoleh hasil rata rata responden menjawab cukup setuju (3,30). Untuk berkomunikasi secara efektif, kata dan lambing dari pengirim harus memiliki arti yang sama bagi penerima sebagaimana bagi pengirim. Pengirim dapat menyandikan pesan, dan penerima membaca sandi hanya dari segi pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri. Oleh karena itu pengetahuan dan pengalaman umum menciptakan hubungan. Semakin besar kesamaan minat dan pengalaman umum, semakin mudah untuk berkomunikasi. Media massa dan elektronik mempunyai dampak dan dayaguna paling besar terhadap penciptaan kesadaran pada tahap pengetahuan bagi khalayak. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan melalui efektivitas strategi komunikasi Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP dapat dikatakan disini bahwa temuan data serta analisis data yang dilakukan dapat dikatakan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP dinilai sudah efektif,melalui implementasi strategi komunikasi "7-Cs PR Communications" yaitu Kredibilitas, Konteks, Isi, Kejelasan, Kontuinitas dan Konsistensi, Saluran, Kapabilitas khalayak. Melalui penjabaran efektivitas strategi humas, selanjutnya penulis juga menggambarkan efektivitas strategi komunikasi Badan Infokom PDI Perjuangan secara keseluruhan. Perhitungan ini diperoleh melalui nilai rata rata dari keseluruhan jawaban responden. Berikut ini

26 adalah table dari penggambaran efektivitas strategi komunikasi Badan Infokom PDI Perjuangan : Tabel 17 Analisis Keseluruhan Efektivitas Strategi Komunikasi Badan Infokom PDI Perjuangan pada Program Padi MSP di Jakarta Selatan. No. Atribut Nilai Rata Deskripsi rata 1. Badan Infokom PDIP mampu membangun Komunikasi mengenai program MSP dengan masyarakat sehingga timbul suasana saling percaya 2. Penilaian masyarakat terhadap Badan Infokom PDI Perjuangan sebagai pusat informasi PDI Perjuangan 3. Badan Infokom PDI Perjuangan dalam 3.74 menyampaikan program padi MSP dengan jelas terhadap masyarakat 4. Saluran media yang dipergunakan oleh 3.02 Badan Infokom PDI Perjuangan menyampaikan informasi mengenai

27 program padi MSP sudah tepat 5. Informasi mengenai program padi MSP 3.1 yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dirasakan dapat bermanfaat secara umum bagi masyarakat 6. Masyarakat mengerti dan memahami atas 3.04 informasi yang disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan pada program padi MSP 7. Isi pesan mengenai program padi MSP 3.48 disampaikan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dengan bahasa santun, simpatik dan desain yang menarik 8 Pesan yang disampaikan menggunakan kata 3.64 kata yang jelas dan mudah dimengerti 9 Badan Infokom PDI Perjuangan selalu 3.56 mengkomunikasikan berulang ulang mengenai program padi MSP 10 Tema pesan yang disampaikan oleh Badan 2.94 Infokom PDI Perjuangan selalu konsisten dengan tujuan program padi MSP. 11 Saluran media yang dipergunakan oleh 2.82

28 Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan program padi MSP sudah tepat 12 Saluran media informasi yang dipergunakan 3.28 oleh Badan Infokom PDI Perjuangan sudah tepat dan terpercaya dalam menginformasikan program padi MSP 13 Badan Infokom PDIP telah memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak untuk memahami program yang ditawarkan Komunikasi yang dilakukan oleh Badan Informasi PDIP dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi khalayak 3.4 3,33 Berdasarkan analisis data diatas diketahui bahwa nilai rata rata terendah dari efektivitas strategi komunikasi Badan Komunikasi PDI Perjuangan pada program padi MSP berada pada no. 11 yaitu pernyataan Saluran media yang

29 dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dalam menginformasikan program padi MSP sudah tepat ternyata memperoleh nilai rata rata paling terendah diukur dari skala penilaian Likert yaitu 2.82 sehingga dapat disimpulkan bahwa saluran media yang dipergunakan oleh Badan Infokom PDI Perjuangan dinilai oleh khalayak kurang tepat. Sedangkan nilai rata rata tertinggi berada di no. 1 yaitu pernyataan Badan Infokom PDIP mampu membangun Komunikasi mengenai program MSP dengan masyarakat sehingga timbul suasana saling percaya. Selanjutmya berdasarkan nilai rata rata dari efektivitas strategi komunikasi secara keseluruhan dapat digambarkan dalam skala penilaian berikut ini:

SKRIPSI EFEKTIFITAS STRATEGI KOMUNIKASI BADAN INFOKOM PDI PERJUANGAN PADA PROGRAM PADI MSP DI JAKARTA SELATAN

SKRIPSI EFEKTIFITAS STRATEGI KOMUNIKASI BADAN INFOKOM PDI PERJUANGAN PADA PROGRAM PADI MSP DI JAKARTA SELATAN SKRIPSI EFEKTIFITAS STRATEGI KOMUNIKASI BADAN INFOKOM PDI PERJUANGAN PADA PROGRAM PADI MSP DI JAKARTA SELATAN Di ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang merubah sistem pemerintahan dari presidensial menjadi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang merubah sistem pemerintahan dari presidensial menjadi IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PDI Perjuangan Pada awal kemerdekaan Indonesia, tanggal 16 Oktober 1945 dikeluarkannya maklumat wakil presiden No.X mengenai pembentukan KNIP yang diikuti

Lebih terperinci

SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH

SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN Setelah 68 tahun Indonesia merdeka, berbagai kemajuan dan prestasi telah dicapai oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan suatu negara serta merupakan hukum tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. pada tahun Terdapat 5 (lima) partai sebagai pembentuk PDI, yakni PNI,

GAMBARAN UMUM. pada tahun Terdapat 5 (lima) partai sebagai pembentuk PDI, yakni PNI, IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah PDI Perjuangan PDIP merupakan keberlanjutan atau transformasi dari PDI di era Orde Baru. PDI sendiri adalah partai yang lahir dari fusi yang dipaksakan oleh negara pada tahun

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ALAT KELENGKAPAN DAN PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO BERCAHAYA FM KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga BAB V KESIMPULAN Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga berdiri PDI-P, bisa dilihat dari dua aspek, yakni: antar unsur penyokong fusi dan hubungan profesional PDI dengan

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang didasarkan oleh suatu prinsip yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan salah satu sistem

Lebih terperinci

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20 Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa rezim Orde Baru kebebasan individu, dalam menyatakan pendapat, kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers sangat dibatasi oleh aturan yang ketat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan Humas dalam sebuah perusahaan merupakan membangun citra positif terhadap khalayak dengan cara membangun hubungan baik dengan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

Pembaruan Parpol Lewat UU

Pembaruan Parpol Lewat UU Pembaruan Parpol Lewat UU Persepsi berbagai unsur masyarakat terhadap partai politik adalah lebih banyak tampil sebagai sumber masalah daripada solusi atas permasalahan bangsa. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014 SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN 1 / 6 BANGSA KHUSUSNYA TENTANG PERLUNYA BERPARTISIPASI AKTIF PADA PEMILU 2014" Proses Demokratisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA

ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN Setelah 68 tahun Indonesia merdeka, berbagai kemajuan dan prestasi telah dicapai oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 149 5.1 Simpulan Umum BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Partai politik merupakan lembaga politik tempat warga negara menyalurkan berbagai aspirasi politiknya guna turut serta membangun negara menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 1 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 58/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU ANGGARAN DASAR SAREKAT HIJAU INDONESIA PEMBUKAAN Krisis berbangsa dan bernegara yang dialami Indonesia, terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan. Krisis ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak sosial,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1 ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI Pasal 1 Organisasi massa mahasiswa ini bernama Liga Mahasiswa NasDem Pasal 2 Liga Mahasiswa Nasdem ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat pesat, bahkan saat ini telah menjadi industri raksasa dalam hal pemberitaan, seiring

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA Drs. ZAKARIA Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Kehidupan Kepartaian selama

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi yang berkembang pada saat ini mempunyai dampak di berbagai aspek kehidupan suatu bangsa baik dari segi lingkungan sosial ekonomi politik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilainilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Media sebaiknya tidak memunculkan

Lebih terperinci

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Partisipasi politik masyarakat merupakan syarat pokok yang harus dilakukan oleh setiap warga negara terutama pada negara yang menganut paham demokrasi. Tingginya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 281/PP.02.3-Kpts/32/Prov/XII/2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 281/PP.02.3-Kpts/32/Prov/XII/2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 281/PP.02.3-Kpts/32/Prov/XII/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang digulirkan oleh pemerintah setelah runtuhnya rezim Orde Baru merupakan sebuah jawaban atas berbagai gejolak yang terjadi di dalam masyarakat akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

MENDENGARKAN HATI NURANI

MENDENGARKAN HATI NURANI Mengejawantahkan Keputusan Kongres Nomor Kep-IX / Kongres XIX /2013 tentang Partisipasi Dalam Partai Politik dan Pemilu Wanita Katolik Republik Indonesia MENDENGARKAN HATI NURANI Ibu-ibu segenap Anggota

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA Dari berbagai pendapat para pakar, komunikasi massa didefenisikan jenis komunikasi yang ditujukan pada sejumlah besar khalayak yang heterogen dan anonim melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi fungsi public relations sangatlah berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi fungsi public relations sangatlah berguna untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi fungsi public relations sangatlah berguna untuk lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta dan juga organisasi lainnya. Public relations berfungsi

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 23 Tahun 2009 Tanggal : 4 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA I. Pemilu Kada Provinsi NO. PERTANYAAN JAWABAN YA TDK RUJUKAN UU

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA, MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA, MUSYAWARAH ANAK CABANG, MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TAHUN PIAGAM PERJUANGAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TAHUN PIAGAM PERJUANGAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TAHUN 2015 2020 PIAGAM PERJUANGAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan

Lebih terperinci

TIM SELEKSI. Komplek Taman Kopo Indah I Blok I No. 12 A Margahayu Kabupaten Bandung Telp. (022) Fax. (022) PENGUMUMAN PENDAFTARAN

TIM SELEKSI. Komplek Taman Kopo Indah I Blok I No. 12 A Margahayu Kabupaten Bandung Telp. (022) Fax. (022) PENGUMUMAN PENDAFTARAN TIM SELEKSI CALON ANGGOTA KPU KABUPATEN BANDUNG Komplek Taman Kopo Indah I Blok I No. 12 A Margahayu Kabupaten Bandung Telp. (022) 5431768 Fax. (022) 5431768 PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON ANGGOTA KPU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK DAN WILAYAH PENELITIAN. online ini berperan sebagai edisi internet surat kabar Kompas.

BAB II DESKRIPSI OBJEK DAN WILAYAH PENELITIAN. online ini berperan sebagai edisi internet surat kabar Kompas. BAB II DESKRIPSI OBJEK DAN WILAYAH PENELITIAN A. Kompas.com Kompas.com merupakan salah satu unit bisnis PT Kompas Gramedia Nusantara yang bergerak di bidang media massa. Pada tahun 1995, Kompas.com berdiri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Bentuk- Bentuk Kampanye Massa Yang Digunakan Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

Peran Humas Pemerintah dalam Masyarakat Demokrasi

Peran Humas Pemerintah dalam Masyarakat Demokrasi Peran Humas Pemerintah dalam Masyarakat Demokrasi Freddy H. Tulung Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika 20 November 2013, Hotel Sunan, Solo. Pengantar

Lebih terperinci

Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent

Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent 120 Lampiran 4. Tabel Frekuensi Frequency Table Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak Frequency Valid Valid Setuju 70 70.0 70.0 70.0 Sangat setuju 30 30.0

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 1. Beberapa ketentuan dalam Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) 1 ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) MUKADDIMAH Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan menyampaikan dan memperoleh informasi, serta kemerdekaan berserikat adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Panitia Pemilihan. Pemungutan Suara. Luar Negeri. Pembentukan Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci