BAB 5 SIMPULAN. pengumuman PROPER dan ISRA tahun Penelitian ini bertujuan untuk

Transkripsi

1 BAB 5 SIMPULAN 1.1. Simpulan Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang dilakukan untuk menguji reaksi pasar terhadap pengumuman PROPER dan ISRA tahun Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman kinerja lingkungan yang diproksikan dengan PROPER dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diproksikan dengan ISRA. Menggunakan sampel sebanyak empat perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengikuti program PROPER dan ISRA pada tahun berturut-turut, diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya sebagai berikut: 1. Hasil uji beda dengan one sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan imbal hasil saham yang signifikan pada tanggal pengumuman PROPER tahun Perubahan imbal hasil saham yang tidak signifikan terjadi hingga satu hari setelah pengumuman PROPER. Namun demikian, terdapat perubahan imbal hasil saham tak normal yang signifikan pada lima hari sebelum, satu hari sebelum, dan dua hari setelah pengumuman. Adanya perubahan yang signifikan pada lima hari dan satu hari sebelum tanggal pengumuman PROPER disebabkan oleh kemungkinan kebocoran informasi mengenai peringkat PROPER yang diperoleh perusahaan sampel. Di sisi lain, tidak adanya reaksi pasar yang signifikan pada tanggal pengumuman PROPER dapat terjadi karena ku-rangnya kandungan informasi dari pengumuman PROPER ataupun kurangnya perhatian investor dan calon investor mengenai informasi lingkungan yang terkandung dalam pengumuman PROPER. Sehingga pada hari pengumuman dan hari setelah pengumuman informasi peringkat PROPER tidak lagi menjadi kejutan dan mengakibatkan lambatnya penyerapan informasi pasar.

2 2. Hasil uji beda dengan paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara imbal hasil saham sebelum pengumuman PROPER dan sesudah pengumuman PROPER tahun Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pengumuman PROPER belum menjadi sumber informasi yang diandalkan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi, sehingga reaksi pasar relatif stabil. Diduga peristiwa pengumuman PROPER belum dijadikan pertimbangan utama bagi investor untuk mengambil kesimpulan terkait investasi. 3. Hasil uji beda dengan one sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan imbal hasil saham yang tak normal secara signifikan pada tanggal pengumuman ISRA Perubahan imbal hasil saham tak normal yang signifikan juga tidak terjadi hingga satu hari setelah pengumuman ISRA. Tetapi perubahan imbal hasil saham tak normal yang signifikan terjadi pada tiga hari sebelum, dua hari sebelum dan hari kedua setelah pengumuman ISRA. Reaksi signifikan pada tiga hari sebelum dan dua hari sebelum tanggal pengumuman ISRA menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat kebocoran informasi mengenai pengumuman ISRA, sehingga pasar sudah merespon pada hari-hari sebelum pengumuman dilakukan. Namun demikian, reaksi pasar yang signifikan tidak terjadi pada tanggal pengumuman ISRA dan terjadi pada dua hari setelah tanggal pengumuman ISRA. Hasil penelitian ini menunjukkan pola reaksi yang relatif sama, yaitu adanya respon signifikan pada satu hingga dua hari sebelum peristiwa, tidak adanya respon signifikan pada tanggal peristiwa, dan adanya respon signifikan pada dua hari setelah peristiwa. Respon yang terjadi dua hari setelah tanggal pengumuman ini menunjukkan bahwa ada bagian dari pasar yang merespon informasi pengumuman ISRA secara lambat. 4. Hasil uji beda dengan paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara imbal hasil saham tak normal sebelum dan sesudah

3 pengumuman ISRA tahun Hal ini disebabkan adanya kemungkinan kurangnya pemahaman investor menge-nai manfaat laporan keberlanjutan yang dinilai dalam ISRA karena ku-rangnya publikasi dan kesadaran investor. Kemungkinan lain karena per-usahaan sektor pertambangan yang mengikuti program ISRA belum banyak sehingga pengumuman ISRA dianggap belum terlalu signifikan dampaknya terhadap nilai ekonomis perusahaan dan pasar saham diban-dingkan dengan informasi yang terkandung dalam peristiwa lain Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Jumlah perusahaan sektor pertambangan yang mengikuti program PROPER dan ISRA selama periode penelitian sangat terbatas dibanding-kan dengan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karenanya, sampel yang diperoleh terbatas pada 4 per-usahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun. Apabila dapat diper-oleh sampel yang lebih banyak akan memungkinkan peneliti memperoleh pembanding yang lebih memadai. 2. Penelitian ini hanya menggunakan satu alternatif penghitungan imbal hasil saham ekspektasian, yaitu model sesuaian pasar. Apabila dapat dihitung menggunakan alternatif lain, misalnya model pasar dan model sesuaian rerata mungkin dapat diperoleh hasil yang lebih bervariasi Implikasi dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi dari temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penguatan teori pemangku kepentingan, bahwa manajemen perusahaan pertambangan memiliki intensi untuk berusaha menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingan

4 dengan mengikuti program yang berkaitan dengan lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Meskipun keterlibatan perusahaan yang diwakilkan dengan sampel pada penelitian ini belum maksimal dan belum dapat merepresentasikan keseluruhan perusahaan pada sektor pertambangan maupun keseluruhan sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran yang diberikan penulis terhadap pengembangan teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pertimbangan untuk memperkaya metode pada penelitian selanjutnya, sehingga diperoleh hasil yang lebih bervariasi. Selain itu, apabila memungkinkan, penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah perusahaan sampel ataupun tahun amatan, sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih reliable. 2. Secara praktis penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman investor mengenai pentingnya sumber informasi lain selain laporan keuangan dalam membuat keputusan investasi. Dengan penelitian ini investor dapat memperoleh tambahan wawasan bahwa kinerja lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang dituangkan dalam laporan keberlanjutan bisa menjadi sinyal mengenai keberlangsungan perusahaan tersebut di masa mendatang. Saran yang diberikan penulis adalah penambahan sosialisasi dan publikasi mengenai cara, aspek, dan manfaat penilaian kinerja lingkungan oleh pemerintah serta pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan oleh NCSR. Hal ini dimaksudkan agar investor bisa memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai informasi terkait, sehingga kemungkinan investor untuk mempertimbangkan informasi dari penilaian kinerja ling-kungan dan laporan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin tinggi. Dengan demikian, perusahaan akan semakin gencar memperbaiki pengelolaan

5 lingkungan dan tanggung jawab sosialnya karena merasa informasi tersebut mulai dipertimbangkan investor dalam pengambilan keputusan. Aspek lingkungan merupakan aspek yang penting, tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga pemerintah dan masyarakat secara umum. Pentingnya aspek lingkungan ini hendaknya diimbangi dengan adanya regulasi yang dapat mengatur perilaku perusahaan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan penulis pada pemerintah atau otoritas terkait adalah pembuatan kebijakan yang dapat mengikat dan memberikan kewajiban bagi perusahaan agar menjadikan hal-hal yang terkait lingkungan sebagai salah satu prioritas tanggung jawab. Kebijakan ini dapat diterapkan tidak hanya bagi perusahaan sektor pertambangan, tetapi juga sektor lain, misalnya farmasi, makanan dan minuman, serta sektor-sektor lain yang menggunakan atau berkaitan dengan sumber daya alam dan lingkungan. Nantinya tanggung jawab lingkungan perusahaan ini dievaluasi untuk menilai tanggung jawab perusahaan, sehingga dapat diberikan penghargaan ataupun penalti. Dengan demikian, masyarakat termasuk investor, dapat melihat aspek lingkungan perusahaan sebagai salah satu bahan pertimbangan yang penting untuk memilih perusahaan, tidak hanya aspek ekonomis saja.