PENERAPAN GAMES TEACHING TECHNIC DALAM PENGAJARAN BERBICARA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN GAMES TEACHING TECHNIC DALAM PENGAJARAN BERBICARA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN GAMES TEACHING TECHNIC DALAM PENGAJARAN BERBICARA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ARDIYANSAH SMKN 1 Labang, ardiyansahardana1996@gmail.com Abstrak: Tujuan dari pengajaran berbicara adalah untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Siswa dapat belajar bagaimana mengikuti aturan sosial dan budaya yang tepat dalam setiap keadaan komunikatif. Guru memecahkan masalah dengan menggunakan game untuk mendorong siswa untuk dapat berbicara di dalam kelas. Guru harus mendiagnosa masalah yang dihadapi oleh siswa yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri dalam bahasa target dan mempraktekkan bahasa lisan. Abstract: The goal of teaching speaking is to improve students' communicative skills. Students can learn how to follow the social and cultural rules appropriate in each communicative circumstance. The teacher solves the problems by using games to encourage the student to be able to speak up in the classroom. The teacher should diagnose problem faced by students who have difficulty in expressing themselves in the target language and to practice the spoken language. Key words: Games, Teaching, Speaking. Pendahuluan Salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh setiap pelajar bahasa asing adalah kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dalam bahasa target. Dalam Kurikulum K.13, jelas dinyatakan bahwa salah satu tujuan dari subjek bahasa Inggris di SMA / SMK adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik dalam bentuk tertulis atau lisan yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Sayangnya fakta telah menunjukkan bahwa siswa cukup sulit untuk meningkatkan kemampuan berbicara mereka karena mereka terbiasa menggunakan bahasa bahasa asli mereka dalam kehidupan sehari-hari mereka daripada menggunakan bahasa Inggris. Ini adalah alasan mengapa kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa siswa masih dianggap keterampilan berbicara sebagai keterampilan yang paling sulit untuk dikuasai. Di kelas, sebagai guru sering menemukan siswa tidak bisa menggunakan bahasa Inggris untuk tujuan komunikatif bahkan dalam bentuk yang sederhana atau kita dapat menemukan siswa yang mampu mengarahkan jawaban dari pertanyaan pada teks tetapi mereka tidak bisa menjelaskan alasan mereka dalam memilih jawaban. Hal ini juga jelas bahwa di kelas, siswa memiliki waktu yang terbatas untuk melatih kemampuan berbicara mereka, dan ini mengakibatkan pada kemampuan mereka untuk menggunakan bahasa target, seperti pepatah lama Practice makes perfect. Ur (1996: 121) juga menyatakan beberapa masalah yang 319

2 Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Desember 2016, hlm melarang siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara mereka sebagai sesuatu yang menghambat, kurangnya ide-ide berbicara, partisipasi rendah, dan siswa lebih suka untuk menggunakan bahasa ibu mereka. Berbahasa Inggris adalah tujuan utama dari banyak pelajar di sekolah menengah atas. kepribadian mereka memainkan peran besar dalam menentukan seberapa cepat dan bagaimana benar mereka akan mencapai tujuan ini. Mereka yang mengambil risiko tidak takut membuat kesalahan umumnya akan lebih banyak bicara, tapi dengan banyak kesalahan yang bisa menjadi kebiasaan buruk. Siswa pemalu mungkin memakan waktu lama untuk berbicara dengan penuh percaya diri, tetapi ketika mereka melakukannya, bahasa Inggris mereka sering mengandung lebih sedikit kesalahan dan mereka akan bangga dengan kemampuan bahasa Inggris mereka. Ini masalah kuantitas melawan kualitas, dan pendekatan tersebut tidak salah. Namun, jika tujuan berbicara adalah komunikasi dan yang tidak memerlukan bahasa Inggris yang sempurna, maka masuk akal untuk mendorong kuantitas di kelas. Memecah keheningan dan siswa berkomunikasi dengan apa pun bahasa Inggris mereka, bisa mereka gunakan, benar atau tidak, dan selektif mengatasi kesalahan yang menghambat komunikasi. Banyak siswa menyamakan bisa berbicara bahasa dengan mengetahui bahasa dan karena melihat yang belajar bahasa seperti belajar bagaimana berbicara bahasa, atau sebagaimana Harmer (1998) menulis, "keberhasilan diukur dalam hal kemampuan untuk melaksanakan percakapan dalam (target) bahasa." Oleh karena itu, jika siswa tidak belajar bagaimana berbicara atau tidak mendapatkan kesempatan untuk berbicara di kelas bahasa, mereka mungkin kurang motivasi dan kehilangan minat belajar. Di sisi lain, jika kegiatan yang tepat diajarkan dengan cara yang benar, berbicara dalam kelas akan menjadi sangat menyenangkan, meningkatkan motivasi belajar secara umum dan membuat kelas bahasa Inggris yang menyenangkan dan tempat yang dinamis. Berbicara adalah "proses membangun dan berbagi makna melalui penggunaan simbol-simbol verbal dan non-verbal, dalam berbagai konteks" (Brown, 2001). Berbicara adalah bagian penting dari belajar bahasa kedua dan mengajar. Meskipun penting, selama bertahun-tahun, mengajar speaking telah dilaksanakan dan guru bahasa Inggris telah terus mengajar berbicara hanya sebagai pengulangan latihan atau menghafal dialog. Namun, dunia saat ini mensyaratkan bahwa tujuan pengajaran berbicara harus meningkatkan kemampuan komunikatif siswa, karena, hanya dengan cara itu, siswa dapat mengekspresikan diri mereka dan belajar, bagaimana mengikuti aturan sosial dan budaya yang tepat dalam setiap keadaan dalam konteks komunikatif. Dalam rangka 320

3 Penerapan Games Teaching Technic Dalam Pengajaran Berbicara, Ardiyansah mengajar pembelajaran bahasa Inggris, bagaimana berbicara dengan cara terbaik, beberapa kegiatan berbicara yang disediakan di bawah, dapat diterapkan pada siswa, juga dengan saran untuk guru yang mengajar bahasa secara lisan. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti mencoba untuk memecahkan masalah dalam mengajar speaking dengan menggunakan game. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana siswa kelas X.SMK berbahasa Inggris secara aktif dengan menggunakan game. Alasan mengapa tujuan penulis menggunakana tehnik pembelajaran permainan karena permainan bisa menjadi teknik mengajar yang sangat berguna untuk pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Permainan juga diyakini dapat memberikan efek positif pada minat siswa dan motivasi dalam belajar bahasa Inggris serta untuk meningkatkan kemampuan berbicara mereka. Ur,penny (1996) menekankan bahwa metode permainan yang layak untuk mencapai banyak tujuan pendidikan seperti penguatan, review, reward, bersantai, penghambatan, pengurangan, perhatian, retensi dan motivasi. Metode : Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif untuk mendapatkan data. Ini berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menyajikan gambaran dari pembelajaran berbicara pada siswa SMK yang meliputi teknik yang digunakan oleh guru. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi mengenai fenomena status. Riset ini diarahkan menentukan sifat situasi seperti yang ada pada saat penelitian. Tujuannya adalah untuk menggambarkan apa yang ada sehubungan dengan variabel kondisi dalam suatu situasi. Oleh karena itu, penelitian ini menggambarkan masalah siswa dalam berbicara, penyebab masalah dan memecahkan masalah dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Labang,. Hal ini dipilih sebagai setting penelitian dengan alasan bahwa adalah dimana peneliti mengajar dan bermaksud untuk menerapkan strategi dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Subyek penelitian adalah siswa kelas sepuluh TKJ.1 dengan jumlah 32 siswa di tahun akademik 2015/2016. Para siswa dipilih karena mereka telah belajar berbicara cukup dalam semester sebelumnya dan mereka siap untuk memiliki kemampuan improvisasi bahasa di kelas mereka. Data dari penelitian ini adalah teknik mengajar oleh guru bahasa Inggris di kelas tersebut. Berikut adalah lebih detail dari data dan sumber data: Wawancara: Wawancara sering dimaksudkan sebagai teknik untuk mendapatkan informasi sederhana dan mudah untuk dilakukan. Tetapi, untuk mendapatkan informasi tersebut tidak mudah 321

4 Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Desember 2016, hlm (Sunarto, 2001: 143). Wawancara digunakan untuk menggali data dari para siswa, Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi tentang siswa kesulitan, dalam berbicara, latar belakang pendidikan, teknik mengajar, dan media pembelajaran / manfaat ketika peserta didik belajar di kelas. Wawancara dilakukan di luar kelas saat guru bahasa Inggris tidak mengajar di kelas. Untuk memiliki wawancara ringan dan terstruktur dilakukan agar guru dapat berbicara dengan bebas tentang keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Inggris dan metode yang digunakan untuk membuat siswa aktif dalam berbicara bahasa Inggris di kelas serta kegiatan yang diterapkan di dalam kelas. Pertanyaan wawancara bisa meliputi halhal berikut: Apa saja kegiatan seharihari siswa di kelas sepuluh, apa keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Inggris di kelas, dan bagaimana bisa siswa aktif dalam berbicara bahasa Inggris di kelas. Pengamatan Pengamatan ini digunakan untuk mengetahui kegiatan nyata yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas. Selain itu, alat ini digunakan untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar di kelas. Peneliti adalah juga sebagai pengamat yang sedang mengajar di kelas. Analisis data Data keterampilan siswa dalam berbahasa Inggris dan metode untuk membuat siswa aktif dalam berbicara di kelas yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan penjelasan sebagai berikut : 1. data keterampilan siswa diperoleh dari observasi terkait keterampilan siswa dalam berbahasa Inggris. 2. Data metode untuk membuat siswa aktif dalam berbahasa Inggris dari observasi wawancara siswa. Secara rinci, proses analisis data dapat ditampilkan sebagai berikut: TAHAP I: Persiapan 1. Pada fase ini, penulis melakukan semacam pra-wawancara dengan siswa atau subyek penelitian untuk mengumpulkan data, tujuan dari pra-wawancara hanya untuk mempertajam dan memperdalam fokus dari pengumpulan data berikutnya. TAHAP II: Proses Wawancara 2. Setelah pre-interview, penulis melanjutkan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam untuk mengklasifikasikan dan memperoleh informasi kunci untuk mendukung keakuratan analisa data. 3. Siapa nama Anda? 4. Jam berapa Anda bangun? 5. Jam berapa Anda sholat Subuh? 6. Apa yang Anda lakukan setiap pagi? 7. Jam berapa Anda sarapan pagi? 8. Bagaimana Anda pergi ke sekolah? 322

5 Penerapan Games Teaching Technic Dalam Pengajaran Berbicara, Ardiyansah 9. Pelajaran APA yang paling Anda Suka? (Alasan) 10. Pelajaran APA yang paling Anda TIDAK Suka? (Alasan) 11. seperti apa guru ketika Mengajar bahasa Inggris? 12. Aspek APA yang kalian anggap Sulit dalam Bahasa Inggris? 13. Apakah Kalian menyukai Permainan? 14. pernakah Kalian diajari DE- NGAN menggunakan Permainan? 15.Menurut Kalian, bagaimana metode Pelajaran menggunakan Permainan? TAHAP III: Proses Observasi penulis melakukan observasi partisipan dengan menggunakan checklist dan mengajar di kelas. Pengamatan ini mengajar siswa dan siswa selama proses belajar mengajar bagaimana guru menggunakan metode, dan dengan mengamati reaksi siswa terhadap metode pengajaran guru di kelas. teknik observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang valid dan dapat diandalkan seperti apa yang telah diberikan guru / subyek penelitian, atau dengan kata lain, hanya untuk menguji validitas data yang dikumpulkan dari wawancara dengan data yang dikumpulkan selama pengamatan. FASE IV: Akhir Analisis Data Setelah semua data telah dikumpulkan, penulis membuat analisis terpisahkan dan interpretasi data, dalam proses akhir ini, analisis dilakukan dengan hati-hati dan komprehensif terhadap masalah. Akhirnya, kesimpulan yang disusun secara sistematis. Ringkasan Teknik Pengajaran Keterampilan Berbicara Digunakan Dalam Kelas X.TKJ.1 No Technique Activities 1. Reading Loud - Guru meminta siswa untuk membaca teks - Siswa membaca teks satu per satu (3 atau 4 siswa) 2. Discussion - Guru meminta siswa untuk mendiskusi kan terkait tentang topik - Para siswa bekerja dalam pasangan untuk mendiskusi kan 3. Game - - Para siswa dibagi dalam dua tim - Para siswa 323

6 Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Desember 2016, hlm Repeatation / Drills 5. Asking and answering bermain game - Tim A-B mendapatka n poin - Para siswa mengulang kalimat setelah guru - Guru memberika n pertanyaan pemahaman yang berkaitan dengan teks - Siswa menjawab pertanyaan guru secara sukarela dan penuh semangat Diskusi Bagian ini menyajikan dan membahas temuan penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian. Sejalan dengan masalah penelitian, mengeksplorasi temuan penelitian tentang teknik dalam pengajaran berbicara dan manfaat dari teknik dalam mengajar berbicara. Berdasarkan observasi kelas yang telah dilakukan selama 2 hari, peneliti sebagai guru menerapkan teknik dalam mengajar berbicara seperti yang dinyatakan sebelumnya. Guru juga memacu siswa untuk berbicara dengan memberikan poin tambahan. Di kelas ini, guru menggabungkan bahasa Inggris dan Indonesia. Ketika guru memberikan instruksi, selalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena tidak semua siswa bisa memahami instruksi yang diberikan dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Dengan menerjemahkan instruksi, hal ini membuat proses belajar mengajar berubah dengan baik. Ini terjadi karena siswa kurang memahami kosakata. Dalam pertemuan di kelas, guru memberi kegiatan kuis sebelum memulai pelajaran. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan jenis transportasi dan fungsinya. Selanjutnya guru memberikan kepada siswa teks membaca tentang transportasi dan meminta mereka untuk membaca beberapa menit. Lalu ia menunjuk salah satu siswa untuk membacakan paragraf pertama dari teks bacaan. Kemudian siswa lainnya membaca teks. Setelah mereka selesai membaca, guru meminta mereka untuk menuliskan di papan tulis kosakata yang mereka tidak mengerti dalam teks, kemudian guru juga meminta siswa lain untuk menulis arti kosakata yang sulit secara sukarela. Dalam pertemuan tersebut, difokuskan pada nuansa berbicara dan diikuti dengan membaca. Ketika guru mengajukan pertanyaan dan peserta didik menjawab secara lisan, hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka berdasarkan informasi yang mereka telah peroleh dari teks. Guru 324

7 Penerapan Games Teaching Technic Dalam Pengajaran Berbicara, Ardiyansah meminta siswa untuk menemukan gagasan utama. Dia juga mencoba untuk meminta siswa beberapa pertanyaan di luar teks, dan siswa menjawab pertanyaan secara sukarela dan antusias, beberapa kali guru menunjuk salah satu siswa yang tidak benarbenar berbicara dan meminta mereka beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan teks. Ketika siswa menjawab pertanyaan guru itu berarti dia / guru melatih kemampuan berbicara siswa yang meliputi kemampuan mengucapkan kata dengan tepat dan untuk memahami apa pertanyaan guru. Menurut Steinberg (seperti dikutip dalam Arifin, 2003) menekankan bahwa game metode yang layak untuk mencapai banyak tujuan pendidikan seperti penguatan, review, reward, bersantai, kediaman perhatian, retensi, dan motivasi. Ketika guru mendapatkan siswa bosan di kelas dia, dia membuat kondisi agar lebih berminat dengan situasi baru, yaitu game, guru mempersiapkan dalam game ini Penerapan permainan dalam berbicara bahasa Inggris. Kegiatan game pertama adalah menjawab dua puluh pertanyaan. Siswa dibagi dalam dua tim. Setiap tim berpikir tentang suatu objek dan mengatakan pada tim lain, objek tersebut biasa berupa binatang, transportasi, atau kombinasi dari itu. Tim A bertanggung jawab, sehingga tim B harus mencari tahu apa benda itu dengan bertanya hanya ya / tidak, pertanyaan seperti dapat Anda gunakan untuk pergi ke sekolah? Dan tim Jawaban pertanyaan dalam jawaban yang lengkap seperti, ya kita bisa Tim B dapat mengetahui apa benda itu dalam dua puluh pertanyaan atau kurang. Tim B mendapat titik. Tim mendapat 4 poin jika tim bisa menjawabnya. Dan tim B bisa menjawabnya dalam lima pertanyaan, sehingga tim B mendapat poin. Game kedua adalah game gambar. Guru menyiapkan beberapa gambar tentang topik kemudian dia memanggil salah satu siswa dengan nomor absen mereka. Berikutnya siswa mengambil salah satu gambar, kemudian dia menjelaskan tentan gambar tersebut. Pada akhir kelas, guru membuat kesimpulan tentang topik yang berkaitan dengan alat transportasi. Dia meminta siswa, dan siswa menjawab secara sukarela dan antusias, setelah itu guru memberikan lembar kerja kepada siswa tentang topik tersebut. Berkaitan dengan metode yang diterapkan dalam mengajar bahasa Inggris terutama dalam keterampilan berbicara, ada beberapa metode yang dapat diterapkan di dalam kelas. Yang pertama meminta siswa untuk membaca. Selain membaca keras membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan keaksaraan, membaca, menulis, dan berbicara. yang kedua adalah diskusi, di mana guru meminta siswa untuk bekerja dalam individu dan membahas tentang topik. Diskusi memotifasi siswa untuk lebih kritis. 325

8 Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Desember 2016, hlm Yang ketiga bertanya dan menjawab pertanyaan secara lisan berdasarkan topik, dan sebagainya. Permainan memberikan efek positif dalam minat siswa dan motivasi dalam mempelajari bahasa Inggris serta untuk meningkatkan kemampuan berbicara mereka. Game membuat peserta didik menggunakan bahasa langsung tanpa berpikir tentang bentuk yang benar dari bahasa itu sendiri. Hal ini dapat membantu digunakan siswa dan mempraktekkan bahasa target dalam cara yang santai. Ada juga temuan beberapa kendala yang dialami oleh guru dalam mengajar keterampilan berbicara bahwa guru mengalami kesulitan dengan siswa yang tidak bisa berbicara keras dan berbicara dalam bahasa Indonesia. Itu satu kemungkinan mengapa mereka tidak berbicara keras karena ada kegelisahan, ketakutan, kurangnya kosakata, dan kecemasan yang mungkin membuat mereka enggan untuk berbicara bahasa Inggris. Untuk mengatasi situasi ini, guru menggunakan strategi yang berbeda misalnya, dengan memberikan tambahan dan mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong mereka untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas. Menurut Nunan (1991) Sukses diukur dalam hal kemampuan untuk melaksanakan percakapan. Ada ketidakbiasaan dengan pendekatan komunikatif dan pembelajar berpusat untuk belajar dan harapan peran guru dan peserta didik. Ada juga faktor linguistik yang menghambat siswa untuk berbicara di kelas. Para siswa memiliki pemahaman yang rendah tentang pola tata bahasa umum dalam bahasa Inggris dan ini dikarenakan perbedaan tatabahasa dengan bahasa mereka. Para siswa memiliki kurangnya keakraban dengan pengetahuan bahasa budaya atau sosial yang diperlukan untuk memproses makna. Faktor psikologis yang berasal dari siswa itu sendiri seperti rasa malu, kurangnya motivasi dan persepsi yang terlalu tua untuk belajar bahasa baru. Dalam hal ini, guru harus mendorong siswa untuk lebih berbicara di kelas. Dalam penerapan metode pembelajaran bahasa Inggris terutama dalam keterampilan berbicara, ada beberapa kendala yang dialami oleh guru dalam mengajar keterampilan berbicara bahwa siswa tidak bisa berbicara keras dan berbicara. Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam belajar keterampilan berbicara. Faktor pertama adalah linguistik, yang meliputi tata bahasa, kurangnya kosakata, dan faktor kedua adalah kurangnya motivasi dan partisipasi yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya bahasa. Hal itu membuat mereka enggan untuk berbicara bahasa Inggris secara lisan. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan salah satu metode untuk membuat siswa lebih interaktif dan minat belajar bahasa Inggris. Itulah permainan. Tehnik pembelajaran Game dianggap layak untuk mencapai banyak tujuan pendidikan. Seperti pe- 326

9 Penerapan Games Teaching Technic Dalam Pengajaran Berbicara, Ardiyansah nguatan, review, bersantai retensi dan motivasi. Yang menyiratkan bahwa pengulangan seperti itu memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara efektif serta membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan, mengatakan apa yang mereka maksud dan mengungkapkan diri mereka dengan jelas. Permainan menyediakan kegiatan dan praktek yang dapat memotivasi siswa untuk berinteraksi dan berkomunikasi tetapi juga dapat menciptakan peluang bagi siswa untuk memperoleh bahasa dengan cara yang berarti. Dalam permainan sederhana dapat membantu siswa menggunakan dan mempraktekkan bahasa target secara santai, hal itu membuat peserta didik menggunakan bahasa langsung tanpa berpikir tentang bentuk yang benar dari bahasa itu sendiri sedangkan siswa pemalu akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka. Kesimpulan Kesimpulan disajikan berdasarkan pertanyaan penelitian, yaitu menemukan serta memaparkan keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Inggris dan pelaksanaan game dalam mengajar berbicara. Ketrampilan bahasa Inggris siswa dalam setiap proses pembelajaran mengalami beberapa kendala. Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar dan mengajar berbahasa Inggris. Faktor pertama adalah linguistik, faktor ini meliputi tata bahasa, kurangnya kosakata, gaya bahasa, dialek, dan sound system. Faktor kedua adalah faktor psikologis, seperti rasa malu, kekurangan motivasi dan partisipasi serta latar belakang budaya bahasa. Dalam proses pembelajaran guru menemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh siswa dalam berbahasa Inggris seperti diam, tidak ingin mengatakan apa-apa, partisipasi rendah atau tidak rata, dan menggunakan bahasa ibu. Keuntungan menggunakan game di dalam kelas adalah mampu memotivasi dan menantang siswa untuk terlibat dalam permainan, membantu siswa untuk membuat upaya pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan latihan bahasa yang terintegrasi kemampuan bahasa, game juga membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka berbicara dalam cara-cara alami, permainan mendorong siswa untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, game menciptakan konteks yang bermakna untuk bahasa yang sedang dipelajari oleh siswa, permainan dapat menurunkan kecemasan siswa, memberi memotivasi, siswa pemalu akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka. Referensi Arikunto,S, 2006, Prosedur Penelitian. Jakarta PT.Asdi Maha Sayta. Athena, Tera The Students Problem In Learning English Speaking at School 327

10 Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Desember 2016, hlm Year Students on SMPN III Batu. Malang : Muhammadiyah University Press. Brown, HD Teaching by Principles : An Interactive Approach to Language Pedagogy ( 2 nd edition ), New York. Cresswell. W.J Research design Qualitative & Quantitative Approach. Saga Publication. the Practice of English Language Teaching England : Addison Wesley Longman, Inc. Ur, penny A Course in Language Teaching : Practice and Theory. New York : Cambridge University Press. Sunarto Metodologi penelitian ilmu sosial dan pendidikan. Surabaya :Surabaya University Press Harmer, J How to Teach English : An Introduction to 328

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Oleh: M.G. SRI NINGSIH SIANE HERAWATI Universitas Kanjuruhan Malang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG Oleh: Etty Pratiwi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : miss_etty20@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,

Lebih terperinci

PENGARUH PRE-QUESTIONING TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA SMK KELAS II

PENGARUH PRE-QUESTIONING TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA SMK KELAS II Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PRE-QUESTIONING TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA SMK KELAS II Nadya Nurhidayah N 1 STKIP YPUP Makassar 1 nhadhyeannn@gmail.com Penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS Dewa Ayu Ari Wiryadi Joni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar Email: wiryadijoni@ymail.com

Lebih terperinci

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi. Tarigan (2008 : 11) menjelaskan, bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

INOVASI MODEL PARTISIPASI SOLUSI (PARTISOL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

INOVASI MODEL PARTISIPASI SOLUSI (PARTISOL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA INOVASI MODEL PARTISIPASI SOLUSI (PARTISOL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Safrihady Wahyuni Oktavia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Singkawang Jl. STKIP Kel.

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Esei melalui Peer Review (Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Kelas A Semester 4 Mata Kuliah Essay Writing Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Diajukan Kepada Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY ISSN 085205 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(): 7, 20 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Resti Saragih Guru Bahasa Jerman SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan halhal

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PROCESS-BASED PADA PENGAJARAN KOMPOSISI BAHASA MANDARIN 1

PENERAPAN STRATEGI PROCESS-BASED PADA PENGAJARAN KOMPOSISI BAHASA MANDARIN 1 PENERAPAN STRATEGI PROCESS-BASED PADA PENGAJARAN KOMPOSISI BAHASA MANDARIN 1 ABSTRAK Apriliya Dwi Prihatiningtyas Fakultas Sastra Jurusan Bahasa dan Sastra Cina liya_moudiva@ymail.com Penerapan ancangan

Lebih terperinci

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Nurfitriyah Halim 1, Esarsela Soemodja 2 STKIP YPUP

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Sulaiman Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION SURYANTI Guru SMP Negeri 2 Kuantan Mudik suryantiy46@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~ MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing ~Dante Darmawangsa ~ I. PENDAHULUAN Pemerolehan bahasa asing biasanya didapatkan melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan serta memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh

Lebih terperinci

FKIP Universitas PGRI Madiun

FKIP Universitas PGRI Madiun PENGARUH AUTHENTIC MATERIAL DALAM KELAS SPEAKING Erlik Widiyani Styati 1, Vita Vendityaningtyas 2 1,2 FKIP Universitas PGRI Madiun Email: 1 wistya@gmail.com 2 venditya@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan gerbang untuk membentuk karakter masyarakat yang dapat bersifat formal maupun non-formal. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENCERMATI SELF-INSTRUCTION DAN SELF- ESTEEM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING: STUDI KASUS PENGAJARAN MENYIMAK

PENTINGNYA MENCERMATI SELF-INSTRUCTION DAN SELF- ESTEEM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING: STUDI KASUS PENGAJARAN MENYIMAK PENTINGNYA MENCERMATI SELF-INSTRUCTION DAN SELF- ESTEEM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING: STUDI KASUS PENGAJARAN MENYIMAK ABSTRAK Apriliya Dwi Prihatiningtyas Fakultas Sastra Jurusan Bahasa dan Sastra Cina

Lebih terperinci

2016 PENGARUH TEKNIK SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK DAN MEMPARAFRASE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

2016 PENGARUH TEKNIK SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK DAN MEMPARAFRASE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pengajaran membaca pemahaman merupakan salah satu aspek pokok dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam kegiatan membaca siswa dituntut

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015 Emi Farida SMP Negeri 7 Purwokerto emmyfaryda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA 1. Suharso 2. kosakata tidak selalu dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, perhatian

PEMBELAJARAN KOSAKATA 1. Suharso 2. kosakata tidak selalu dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, perhatian PEMBELAJARAN KOSAKATA 1 Suharso 2 Pengantar Kosakata memiliki peran penting dalam pembelajaran bahasa. Meskipun kosakata tidak selalu dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, perhatian pada kosakata

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 4) Mata Kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : GD 100 Pokok Bahasan : Planning Language Teaching Subpokok Bahasan : 1. Instructional Materials 2. Teaching Techniques

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pengajaran bahasa Indonesia yaitu siswa dapat terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat aspek penting, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS

PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS Syarifah Farahdiba dan Fitriyani Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar Jalan Daeng Tata Raya, Kampus UNM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN METODE SING TO PLAY DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SD NEGERI 1 BUMIREJO Oleh: Magdalena Rosia Okky Riani 1), Kartika Chrysti Suryandari

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG Irene Trisisca Rusdiyanti Pendididkan Bahasa Inggris, Abstrak Bahasa

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada guru tentang teknik bertanya dalam pembelajaran.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN TERPADU MENYIMAK DAN BERBICARA DI PERGURUAN TINGGI

STRATEGI PEMBELAJARAN TERPADU MENYIMAK DAN BERBICARA DI PERGURUAN TINGGI STRATEGI PEMBELAJARAN TERPADU MENYIMAK DAN BERBICARA DI PERGURUAN TINGGI Iqbal Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bone Jalan Abu Daeng Pasolong 62 Watampone email: iqbal.stkipbone@gmail.com.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Asna Yuliati 29 PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Asna Yuliati SDN Karangkembang, Babat, Lamongan Telp. 082140257562 Email : isyanakd@yahoo.com Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Primayu Megalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Primayu Megalia, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya penting untuk mencerdaskan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya itu adalah dengan adanya pendidikan formal maupun informal yang di

Lebih terperinci

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran... (Ain Maigina) 1.899 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V TGT IMPLEMENTATION TO IMPROVE 5TH GRADE STUDENTS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN Fitri Handayani 1, Wince Hendri 2, Darwianis 3 Program

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5) Mata Kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : GD 100 Pokok Bahasan : Teaching through Games and Stories Subpokok Bahasan : 1. Teaching Games 2. Teaching Stories

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa

Lebih terperinci

ERNATI Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FKIP Universitas Bung Hatta Padang. Abstract

ERNATI Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FKIP Universitas Bung Hatta Padang. Abstract PENINGKATAN KEMAMPUAN SPEAKING MELALUI MODEL TRIPLE P ERNATI Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FKIP Universitas Bung Hatta Padang Abstract This article aims at describing the improving of students

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

oleh Ike Anita ABSTRAK

oleh Ike Anita ABSTRAK MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA (Studi Eksperimental dalam Mata Kuliah Bahasa Inggris di Jurusan

Lebih terperinci

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK 02 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan memiliki peranan penting yang dapat diterapkan dalam berbagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG Zakariya Firasyan Syah 1, Suripto 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :27-38 PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK N1 BANYUDONO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI REWARD PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR (PTK pada Siswa Kelas X AP2 SMK

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Indri Pebiyani Hapsari 1), St.Y.Slamet 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449,

Lebih terperinci

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1 MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA Ike Anita Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas

Lebih terperinci

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman... Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman dengan Teknik Peer Correction pada Siswa Kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014 (Improving Skill Writing Announcement by Using Peer Correction

Lebih terperinci

RAHMAT FAUZI NIM. K

RAHMAT FAUZI NIM. K PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : RAHMAT FAUZI NIM. K4306036 Skripsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

Penggunaan Gambar dalam Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Muhammad Aprianto Budie Nugroho

Penggunaan Gambar dalam Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Muhammad Aprianto Budie Nugroho Penggunaan Gambar dalam Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak-anak Muhammad Aprianto Budie Nugroho ABSTRAK Di dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak di butuhkan media pengajaran yang cocok dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI Titin Hartini 18 Abstract. A "Colega Mediasi" method is a part of cooperatif learning method which uses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sebagai bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sebagai bahasa asing di sekolah adalah penguasaan keterampilan berbicara dengan lancar dan berterima.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI Sriwahyu Istana Trahutami utami_undip@yahoo.com Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstract Reading is a complex process that

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN COMMUNICATIVE GROUP ACTIVITY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING SKILL

PENGGUNAAN COMMUNICATIVE GROUP ACTIVITY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING SKILL Jurnal Edukasi, Vol. 14, No. 1, Juni 2016 PENGGUNAAN COMMUNICATIVE GROUP ACTIVITY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING SKILL Citra Kusumaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : PENERAPAN MODEL SIMULASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA (Penelitian Tindakan Kelas VIII E Siswa SMPN 19 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan penelitian yang masing-masing peneliti bahas pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA Anggia Gustri Nanda 1, Wince Hendri 2,Muhammad Sahnan 1 1 Program

Lebih terperinci

KIS- KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG) Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

KIS- KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG) Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar KIS- KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG) MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR Kompetensi 1. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta 1.1. Memahami karakteristik didik dari

Lebih terperinci