MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015
|
|
- Vera Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015 Emi Farida SMP Negeri 7 Purwokerto emmyfaryda@yahoo.co.id Abstrak Pengucapan (pronunciation) adalah salah satu unsur bahasa yang sangat penting dalam komunikasi lisan karena pengucapan yang benar memberi kejelasan makna. Penelitian tindakan kelas berjudul Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Aspek Pengucapan dengan Menerapkan Metode Stressing and Intonation Drilling bertujuan untuk menggambarkan penerapan metode Stressing and Intonation Drilling untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring aspek pengucapan, untuk menggambarkan perubahan perilaku saat proses pembelajaran yang menerapkan metode stressing and intonation drilling dan menggambarkan peningkatan membaca nyaring setelah penerapan metode tersebut. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII F SMPN 7 Purwokerto. Data diperoleh berbentuk kuantitatif yang diambil dari tes dan data kualitatif diperoleh dari pengamatan dan catatan pribadi guru. Penelitian dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap siklus dilakukan melalui lima tahapan pembelajaran yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Metode stressing and intonation drilling diterapkan disetiap siklus dengan materi pembelajaran yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan positif terhadap perilaku siswa di setiap siklus.perubahan perilaku yang diamati adalah sikap disiplin, kerjasama, dan kepercayaan diri. Peningkatan kemampuan membaca aspek pengucapan dapat dilihat dari peningkatan skor yang diperoleh peserta didik. Pada siklus pertama skor rata-rata yang diperoleh adalah 61 dengan prosentase peningkatan sebesar 11,4%, pada siklus ke-2 skor rata-rata menjadi 72 dan prosentase peningkatannya sebesar 15,7%. Sedangkan pada siklus ke-3 diperoleh skor rata-rata sebesar 74 dan prosentase penigkatan sebesar 2,85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode stressing and intonation drilling dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran membaca nyaring aspek pengucapan. Kata kunci: Aspek Pengucapan pada Membaca Nyaring, Metode Stressing and Intonation Drilling, Proses Pembelajaran Membaca Nyaring PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasai bahasa yang dipelajari agar dapat digunakan dalam berkomunikasi. Sebuah komunikasi akan berjalan dengan lancar jika masingmasing pihak berkomunikasi dapat menyampaikan ucapan dengan jelas dan bermakna. Kebermaknaan sebuah ucapan ditentukan oleh unsur-unsur bahasa seperti fonologi, kosakata, tata bahasa, dan wacana. Menurut Brown (2001: 68) salah satu masalah penting dalam pembelajaran bahasa untuk berkomunikasi adalah unsur kelancaran (fluency) dan keakuratan (accuracy). Meskipun aspek pengucapan merupakan salah satu penentu kemampuan komunikasi lengkap, aspek ini jarang diperhatikan dan dinilai secara serius oleh para pendidik bahasa terutama di sekolah menengah yang mengutamakan pelajaran menghadapi ujian nasional. Kalaupun membelajarkan kemampuan berbicara, kegiatan belajar cenderung bertujuan agar peserta didik hapal teks percakapan atau esai sederhana untuk dihapalkan yang cenderung menghasilkan produk komunikasi tak bermakna. Karena aspek pengucapan sangat penting untuk mendukung kebermaknaan dalam komunikasi, aspek ini harus dibelajarkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan sesuai saran Brown adalah dengan drilling. Drilling merupakan bagian logis (legitimate) kelas bahasa komunikatif karena 90
2 drillmemberikan kesempatan peserta didik untuk mendengarkan dan mengulang secara lisan bagianbagian bahasa tertentu yang sulit secara kebahasaan baik aspek tata bahasa maupun fonologi LANDASAN TEORI DAN METODE Pengucapan atau pronunciation menurut Jones (2002:175) merupakan bentuk komponen sebuah pelajaran yang juga dikenal sebagai fonologi. Pelajaran ini mencakup peran suara individu dan segmen-segmen suara seperti pada tingkat segmental serta unsur-unsur suprasegmental seperti tekanan (stress), irama (rhytmn), dan intonasi (intonation). Materi yang diajarkan pada pembelajaran pronunciation berkaitan dengan produksi suara; perbedaan suara dan kemampuan menghasilkannya. Beare (2014) menyatakan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan pengucapan Bahasa Inggris secara menyeluruh pembelajar harus memahami dan mempraktekan jenis-jenis tekanan umum (commom stress) dan intonasi (intonation) yang berbeda. Menurutnya, memusatkan pada kualitas 'tekanan' dengan mengucapkan per-kata dengan benar akan membuat siswa cenderung mengucapkan dengan cara yang tidak alami. Tujuan utama pembelajaran pengucapan menurut Brown (2001:284) ucapan yang bebas-aksen yang tidak dapat dibedakan dari penutur asli. Sedangkan tujuan guru pengucapan bahasa Inggris adalah lebih realistis dalam memusatkan pada pengucapan yang jelas dan dapat dipahami. Dari tujuan tersebut pendekatan yang lebih sesuai dengan tujuan pengajaran pengucapan menurut Brown adalah pendekatan top-down. Pendekatan ini digunakan dalam memprioritaskan pada unsur-unsur yang paling relevan dengan pengucapan yaitu tekanan (stress), irama (rythm), dan intonasi (intonation Menurut Jones (2002:180), metode terlama yang digunakan dalam pembelajaran pengucapan adalah imitation drills (latihan peniruan) dan membaca nyaring (reading aloud). Latihan (drilling), menurut Brown (2001: 272), adalah bagian sah dari kelas bahasa komunikatif untuk mengajarkan pengucapan dan tata bahasa. Metode ini dilakukan dengan memberikan latihan-latihan membaca atau mengucapkan kalimat dengan logat yang baik di muka umum (elocution). Latihan-latihan tersebut dilakuan secara berulangulang. Sebuah pelajaran akan masuk ke otak hanya karena pengulangan (DePorter, 2012:216). Pengulangan merupakan salah satu kegiatan berlatih secara berulang-ulang dalam mempelajari sesuatu. Kegiatan pembelajaran pengucapan dalam penelitian ini mengadopsi dari kegiatan pembelajaran pengucapan yang dilakukan oleh Keanneth Beaner (2014) yaitu. 1. Siswa membaca contoh kalimat dengan keras. Membaca setiap kata pertama kali dengan hatihati lalu membaca kedua kali dengan speech yang natural. 2. Minta siswa membaca tampak lebih natural dan mengapa lebih natural. 3. Gunakan ide yang dialami siswa, jelaskan ide bahasa Inggris sebagai bahasa yang ditentukan oleh tekanan. Ajak siswa memperhatikan perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa Inggris agar tumbuh peningkatan kesadaran perbedaannya. 4. Bahas perbedaan kata-kata yang ditekan dan dan kata-kata yang tidak ditekan (misalnya; kata kerja utama ditekan, kata kerja bantu tidak). 5. Tulis dua kalimat ini di papan tulis.garis bawahi kata-kata yang ditekan di kedua kalimat. Minta siswa mencoba membaca keras. Jelaskan setiap kalimat tampak hampir sama panjang dalam penentuan tekanannya. 8. Kelilingi ruang kelas sambil meminta siswa membaca kalimat dengan nyaring setelah mereka memutuskan kata-kata yang mana yang seharusnya menerima tekanan. Selain mengadopsi dari kegiatan pembelajaran pengucapan yang dilakukan Beaner, peneliti juga mengadopsi dari ide-ide Brown terkait latihan (drilling) yaitu Listening for Pitch Changes (2001:285). Teknik ini dilakukan dengan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 91
3 1. Merekam percakapan sebuah dialog dan memainkannya di depan peserta didik. Sebelumnya guru membangun peserta didik, setting, dan event dengan menanyakan pada peserta didik siapa, apa pekerjaan orang-orang yang berbicara dalam dialog yang diperdengarkan. Contoh: He : Ready? She : No. He : Why? She : Problems. He : Problems? She : Yes. He : What? She : Babysitter. 2. Setelah siswa menebak apa yang sedang terjadi dalam dialog, guru memutar rekaman kembali sekaligus menunjukkan transkrip percakapan yang diperdengarkan di papan tulis atau layar LCD kemudian guru meminta peserta didik menentukan apakah suara pembicara dalam asing-masing ucapan (utterance) tersebut berakhir dengan nada naik (rising) atau turun (falling). Simbol naik atau turun suatu ungkapan di tandai dengan tanda panah naik dan turun. 3. Mintalah peserta didik untuk menjelaskan makna dari masing-masing ucapan dan selanjutnya diperjelas pemahaman bahwa perubahan nada mengindikasikan perubahan makna. Misalnya, "Ready?" dengan nada naik berarti "Are you ready?" tetapi ucapan "Ready." dengan nada turun berarti "I am ready." Metode pembelajaran membaca yang memusatkan pada keterampilan membaca unsur pengucapan di atas sejalan dengan pendapat Downing (1979) dalam Stahl & Miller (2006) bahwa langkah-langkah pemerolehan keterampilan membaca melalui tiga tahap yaitu fase kognitif, yaitu anak menjadi aware terhadap tugas-tugas yang diperlukan untuk menjadi pembaca ahli, kedua fase penguasaan (mastering) dimana keahlian dipraktekkan sampai tercapai penguasaannya, dan ketiga fase automaticity, yaitu siswa mempraktekkan sampai keterampilan tersebut dikuasai secara otomatis. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode stressing and intonation drilling cocok untuk mengatasi permasalahan keterampilan membaca nyaring aspek pengucapan sehingga dapat dirumuskan masalah; 1) Bagaimanakah penerapan proses pembelajaran dengan metode Stressing and Intonation Drilling untuk meningkatan kemampuan membaca nyaring aspek pengucapan?, 2) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa pada peningkatan kemampuan membaca nyaring aspek pengucapan dengan penerapan metode Stressing and Intonation Drilling?, dan 3) Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca nyaring aspek pengucapan siswa setelah penerapan metode Stressing and Intonation Drilling? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran dengan metode stressing and intonasionn drilling, mengetahui perubahan perilaku siswa pada pembelajaran membaca nyaring dengan metode tersebut serta untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca nyaring aspek pengucapan dengan metode stressing and intonation drilling. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII F SMP Negeri 7 Purwokerto, yakni pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 selama 5 bulan yaitu pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F yang berjumlah 33 siswa. Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari nara sumber yaitu siswa kelas VIII F, teman sejawat, kegiatan pembelajaran, arsip dan dokumen, serta hasil pengamatan dan catatan guru. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, catatan guru, dan tes. Observasi dan catatan guru dilakukan untuk mengetahui persiapan, perhatian, keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode stressing and intonation drilling. Tes digunakan untuk mengetahuan peningkatan kemampuan membaca aspek pengucapan. Pemberian tes dilakukan pada setiap akhir pertemuan di tiap siklus. Tes yang diberikan berupa tes unjuk kerja membaca nyaring. Prosedur penelitian terdiri atas tiga siklus 92
4 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proses pembelajaran keterampilan membaca nyaring aspek pengucapan pada setiap siklusdilaksanakan melalui beberapa tiga tahap pembelajaran, yaitu tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan inti mengikuti langkah-langkah pembelajaran scientific yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Kegiatan mengamati dilaksanakan dengan mengamati dan menyimak dialog dari gambar-gambaryang mengekspresikan kemampuan. Kegiatan menanya menstimulasi siswa untukbertanya mengenai ungkapan, makna kosakata, pelaku-pelaku yang terlibat dalam dialog, serta cara membacayang benar. Kegiatan mengumpulkan informasi, peserta didik dimintamenyimak kembali dan menirukan pengucapan dialog dan memperhatikan penjelasan guru mengenai ucapan, tekanan, dan intonasi suatu kata, frase, kalimat, dilanjutkan dengan kegiatan membaca nyaring dengan mendengar dan mengulang ungkapan yang dibacakan guru. Kegiatan mengasosiasikan, guru menampilkan suatu ungkapan di papan tulis yang diambil dari buku dan meminta siswa mengidentifikasi pengucapan dan tekanan kata atau frase dan intonasi kalimat yang benar. Di tahap mengkomunikasikan, perwakilan siswa dalam salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk untuk menampilkan kemampuannya membaca nyaring. Siswa dari kelompok lain membandingkan bacaan dari kelompok lain dan memberi apresiasi atas bacaan dari kelompok lain. Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup dengan memandu siswa melakukan refleksi. Setiap pergantian siklus dilakukan perbaikan skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi tanpa merubah metode dan tahapan pembelajaran. Dari pengamatan selama proses pembelajaran diketahui adanya perubahan perilaku positif siswa di setiap siklus. Perilaku positif yang ditekankan adalah disiplin, kerjasama, dan percaya diri. Dari 3 siklus pembelajaran diketahui bahwa Kedisiplinan peserta didik meningkat dengan baik sesuai kriteria; tertib dalam mengerjakan tugas dan mengikuti pembelajaran, mengikuti praktek sesuai petunjuk dan menyelesaikan tugas pada waktunya. Sikap kerjasama juga meningkat di setiap siklus yang ditandai dengan peserta didik mau berbagi dengan teman sejawat, mau berkomunikasi, meminjam, membantu, berperan aktif dalam diskusi yang ditunjukkan dengan sikap mau berkomunikasi, bertanya, menjawab, menjelaskan, memberitahu, atau membaca secara bersama-sama atau bergantian sesuai kesepakatan, serta bekerjasama memecahkan masalah. Perilaku percaya diri peserta didik dideskripsikan dengan kriteria peserta didik mau bertanya baik pada saat kegiatan menanya, selama berdiskusi, dan bertanya maupun mengomentari, dan mau praktek membaca nyaring ketika di depan kelas atau di depan guru tidak terlihat ragu-ragu bahkan mereka berebut untuk membaca di depan kelas. Terjadi peningkatan kemampuan membaca aspek pengucapan pada setiap siklus. Hasil observasi pada kondisi awal keterampilan pengucapan masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai prasiklus yang diperoleh siswa yang rata-rata hanya sebesar 53 dan tidak ada siswa berkategori tuntas. Pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata menjadi sebesar 61 dengan prosentase tuntas 6%. Peningkatan rata-rata pada siklus II sebesar 72 dengan ketuntasan sebesar 94%. Pada siklus III terjadi peningkatan rata-rata sebesar 74 dengan ketuntasan 100%. Hasil peningkatan kemampuan pengucapan di setiap siklus ditunjukkan dalam tabel dan diagram rekapitulasi sebagai berikut. 93
5 Tabel Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Aspek Pengucapan dengan Metode Stressing and Intonation Drilling Siklus Jumlah Siswa Tuntas Prosentas e Tuntas Rata- Rata Peningkatan Siklus I- Prasiklus Siklus II - I Siklus III II Prosentase (%) Prasiklus 0 0% I 2 6% ,4% II 31 94% ,7% III % ,85% Grafik Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Aspek Pengucapan dengan Metode Stressing and Intonation Drilling Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 0 Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Aspek Pengucapan Berdasarkan Tabel dan Grafik di atas dapat diketahui hasil tes keterampilan membaca nyaring dengan metode stressing and intonation drilling mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus I sebesar 8 atau 11,4%, yaitu dari nilai rata-rata kelas pada prasiklus sebesar sebesar 53 menjadi sebesar 61 pada siklus I. Peningkatan juga terjadi dari siklus II sebesar 11 atau 15,7%, yaitu dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 61 menjadi sebesar 72 pada siklus II. Pada siklus II, peningkatan terjadi sebesar 2 atau 2,85%, yaitu dari nilai rata-rata pada siklus II sebesar 72 menjadi 74 pada siklus III. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa metode stressing and intonation drilling yang diterapkan dengan terarah, menarik, dan terukur cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring utamanya aspek pengucapan serta dapat melatih perilaku disiplin, kerjasama, dan percaya diri dengan baik. Namun demikian, peningkatan keterampilan pengucapan bahasa Inggris diperlukan latihan yang rutin dalam kehidupan sehari-hari karena pengucapan bahasa asing yang sangat berbeda dengan bahasa ibu menimbulkan kesulitan. Seperti yang dikemukakan oleh Jones (2002:175) pembelajaran pengucapan bahasa Inggris tidak mudah. Ini menunjukkan adanya kesulitan dalam pemerolehan pengucapan seperti penutur asli. Kesulitan tersebut merupakan hal wajar dan diakui secara luas bahwa 94
6 pengaruh bahasa asli peserta didik sangat berpengaruh dalam penguasaan bahasa kedua terutama pada aspek sistem suara. Pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas sebaiknya guru menyempatkan waktu bagi kegiatan melatih pengucapan meskipun bukan pembelajaran berbicara atau membaca nyaring. Agar tidak menimbulkan kebosanan pada peserta didik, guru hendaknya kreatif mencari bentuk-bentuk kegiatan latihan yang bervariasi. DAFTAR PUSTAKA Brown, Douglas Teaching by Principles, An Interactive Approach to Language Pedagogy. Longman Inc.A Pearson Education Company Stahl & Miller, Language Experiment Approach and Whole Language Approach for Beggining Reading. The Guilford Press, New York / Beare, Kenneath Pronunciation - Practicing Stress and Intonation. diunduh : 26 September 2014, Jum'at, Jones. DePorter & Hernacki, Mike Quantum Learning. Bandung : Penerbit Kaifa 95
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY
ISSN 085205 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(): 7, 20 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Resti Saragih Guru Bahasa Jerman SMA
Lebih terperinciMETHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE. Oleh: Ruslina Tri Astuti
METHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE Oleh: Ruslina Tri Astuti 09142020 1. Metode Pengajaran Pronunciation untuk Siswa Kelas 7 dan 8 Sekolah Menengah Pertama Ketika seorang guru mengajar bahasa
Lebih terperinciPenggunaan Model Complete Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Listening Siswa Kelas IX C SMP Negeri 2 Tolitoli
Penggunaan Model Complete Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Listening Siswa Kelas IX C SMP Negeri 2 Tolitoli Masdiana Dg Marumu SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan yang
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Standar : Mendengarkan 1. Memahami instruksi tindakan dalam konteks kelas 1.1 Merespon mengulang kosakata baru ucapan lantang : Guru: chalk Siswa: chalk Guru: book Siswa bersama-sama mengulang suara lantang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. performance, hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
43 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian tindakan kelas pada keterampilan berbicara Bahasa arab siswa kelas V MI Nurul Falah Duran Sidoarjo dengan menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa yang baik perlu dimiliki dan dipelajari oleh setiap orang. Kemampuan yang harus dimiliki siswa melalui pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di
BAB III PROSEDUR TINDAKAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di sekolah inilah penulis mengajar sejak tahun 1986 sekarang, di Jalan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1 dilaksanakan di SDN Jambean 03 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Margorejo,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas hasil-hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil belajar Membaca dan menulis siswa kelas I SD Negeri I Kedungrejo, setelah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setting Penelitian menjelaskan tentang lokasi berlangsungnya penelitian, pada
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD
LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Endah Nurcahyani endah_tamtam@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Kertak Hanyar II Kabupaten Banjar. Subyek penelitian adalah siswa kelas 1 B yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Ebbut dalam Wiriatmadja mengatakan: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sajian sistimatika dari upaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5) Mata Kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : GD 100 Pokok Bahasan : Teaching through Games and Stories Subpokok Bahasan : 1. Teaching Games 2. Teaching Stories
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.
67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA SD Negeri
Lebih terperinciOleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK LAPORAN PERJALANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO Oleh: Tita Yulianti Program Studi
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciB b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah menjadi sebuah kebutuhan penting bagi penduduk di hampir seluruh dunia. Di Indonesia sendiri
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING
Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Sulaiman Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Lebih terperinciOleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wardani mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciIII PROSEDUR PENELITIAN
III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu metode permodelan. Metode ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014 Oleh: Gus Muhlisin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten
Lebih terperinciINSTRUMEN UNTUK TEMAN SEJAWAT GURU BAHASA INGGRIS
INSTRUMEN UNTUK TEMAN SEJAWAT GURU BAHASA INGGRIS MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMA 377 KATA PENGANTAR Prihal Lampiran : Permohonan Pengisian Angket : Satu berkas Kepada Yth. : Bapak/Ibu Guru
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MEDIA CELEMEK AJAIB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUNGBANG TAHUN PELAJARAN
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MEDIA CELEMEK AJAIB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUNGBANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nita Fuji Kosmasari, S.S. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun
85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN PADA SISWA
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Maret 2014 Volume 17 Nomor 2 84 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN PADA SISWA Oleh Hayaton* Hayaton,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUpaya Penguasaan Direct & Indirect Speech melalui. Pendekatan Scientific dengan Model Discovery Learning.
Upaya Penguasaan Direct & Indirect Speech melalui Pendekatan Scientific dengan Model Discovery Learning Joko Liswono (1) 1 SMA Negeri 1 Gondang,Tulungagung, Email: 1 liswonojoko@gmail.com ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Lebih terperinciBab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
27 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO Oleh: Dimas Julijadi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN
Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.207 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN IMPROVEMENT OF BEGINNING READING
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahap Prasiklus Tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN Iman Ponco Ariyanto Coolcoco45@yahoo.com Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolah Dalam tahun 1960-an dosen-dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu kebutuhan pengadaan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG Oleh Muhamad Nasir dan Abstrak Tulisan ini berawal dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) Arini Susana 27, Parto 28, Rusdhianti Wuryaningrum 29 Abstract
Lebih terperinciPENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Susunan Baru Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu Yunita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN 2010-2011 Jenep Hanapiah Suwadi Abstrak: Salah satu tujuan Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didahului dengan rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA pada
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi kondisi awal Kelas yang dijadikan obyek penelitian adalah siswa kelas II dengan jumlah 14 yang terdiri 4 siswa laki-laki dan 10
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD
Lebih terperinci