LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART)
|
|
- Deddy Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART) Oleh : Mei Rahayu Puspitasari JTD 2B JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2017
2 UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART) I. Tujuan Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyusun algoritma, flowcart dan program dengan memanfaatkan unit USART, unit ADC dan unit input-output ATMega16 untuk proses telemetri dan telekontrol. 2. Mengaplikasikan program komunikasi Serial dengan menggunakan ATMega16. II. Alat dan Bahan 1. Code Vision AVR (Software) 2. Progisp (Software) 3. ISP Downloader : 1 Unit 4. Modul Rangkaian : 1 Unit 5. ATMega 16 : 1 Unit 6. Kabel Penghubung : Secukupnya 7. 7 segment : 1 buah III. Teori Dasar Universal Synchronous dan Asynchronous dan Transmitter (USART) adalah perangkat komunikasi serial yang sangat fleksibel. Fitur-fitur utama adalah sebagai berikut: Operasi full duplex Operasi asinkron atau sinkron Master atau slave clock pada operasi sinkron Generator baud rate resolusi tinggi Mendukung frame serial dengan 5, 6, 7, 8, atau 9 bit data dan 1 atau 2 bit stop Paritas ganjil atau genap Deteksi data over run Deteksi kesalahan framing Filter terhadap gangguan termasuk deteksi bit start palsu dan low pass filter digital Tiga Interrupsi terpisah di TX komplit, TX Data Register Empty, dan RX komplit
3 Mode Komunikasi Multi-prosesor Kecepatan ganda pada mode komunikasi asinkron Blok diagram sederhana dari USART ditunjukkan pada Gambar 5.1 dan untuk Register I/O dan pin I/O yang dapat diakses ditampilkan dengan huruf tebal seperti Register UCSRA, UCSRB, UCSRC, UDR dan UBRR, serta pin RxD, TxD dan XCK. Gambar 4.1. Blok Diagram USART pada ATMega 16 (ATMega16,2010;144) Dalam Gambar 4.1, kotak-kotak yang putus-putus dalam blok diagram memisahkan tiga bagian utama dari USART yaitu: Generator Clock, Transmitter dan Receiver. Register Kontrol dibagi ke semua unit. Clock pembangkit logika terdiri dari logika sinkronisasi untuk masukan clock eksternal yang digunakan oleh operasi sinkron slave dan generator baud rate. Pin XCK (Clock Transfer) hanya digunakan oleh mode Transfer Sinkron. Transmitter terdiri dari buffer register tulis, serial Shift regiseter, generator paritas dan kontrol logika untuk menangani berbagai format bingkai (frame)
4 serial. Buffer register tulis70 memungkinkan transfer data yang berkelanjutan tanpa ada penundaan antara frame. Pada receiver merupakan bagian paling kompleks dari modul USART karena clock dan unit pemulihan data. Unit-unit pemulihan digunakan untuk penerimaan data asinkron. Tambahan fungsi untuk unit pemulihan berupa pemeriksa paritas penerima (receiver), logika kontrol, Shift Register dan dua tingkat receive buffer (UDR). Receiver mendukung format frame yang sama seperti transmitter, dan dapat mendeteksi kesalahan frame, overrun data dan kesalahan paritas. Untuk dapat menggunakan USART, perlu diketahui dari fungsi-fungsi masingmasing register yang ada di dalam Blok diagram pada Gambar 4.1. Register-register tersebut sebagai berikut: 1. UDR atau USART Data Register Gambar 4.2. Register UDR (ATMega16,2010;163) USART Transmit Data Buffer Register dan USART Receive Data Buffer Register menggunakan alamat I/O yang sama yang disebut USART Data Register atau UDR. Transmitter Data Buffer Register (TXB) akan menjadi tujuan dari penulisan data ke lokasi register UDR sedangkan saat membaca register UDR akan mendapatkan isi dari Receiver Data Buffer Register (RXB) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar UCSRA atau USART Control Status Register A Nama bit-bit UCSRA ditunjukkan dalam Gambar 4.3. Gambar 4.3. Bit-Bit Register UCSRA (ATMega16,2010;164) Keterangan bit-bit Register UCSRA adalah sebagai berikut: - Bit 7 RXC: USART Receive Complete
5 Merupakan bit tanda bahwa ada data yang telah masuk secara serial melalui pin RxD. Bernilai logika satu bila ada data masuk ke buffer penerima dan belum dibaca, bila data sudah dibaca maka akan berubah menjadi nol. Bit RXC ini juga digunakan untuk membangkitkan intrupsi Receive Complete. - Bit 6 TXC: USART Transmit Complete Merupakan bit tanda bila semua data sudah komplit dikirim secara serial melalui pin TxD. Bernilai logika satu bila transmit shift register telah kosong dan tidak ada data baru dalam transmit buffer (UDR). Bit TXC ini akan berubah menjadi nol secara otomatis saat intrupsi transmit complete dikerjakan atau dapat di-nol-kan dengan menuliskan satu ke bit ini. Tanda TXC juga membangkitkan sebuah intrupsi Transmit Complete. - Bit 5 UDRE: USART Data Register Empty Tanda UDRE menunjukkan jika transmit buffer (UDR) siap menerima data. Bila UDRE berlogika satu buffer kosong, berarti siap untuk ditulis. Tanda UDRE dapat membangkitkan intrupsi Data Register Empty. UDRE berlogika satu untuk menunjukkan bagian transmitter siap. - Bit 4 FE: Frame Error Bit berlogika satu jika karakter berikutnya dalam buffer penerima terjadi frame error ketika menerima yaitu saat stop bit pertama dari karakter berikutnya dalam buffer penerima (receiver) adalah nol. Bit FE adalah nol ketika stop bit data yang diterima adalah satu. Beri bit ini nol saat menulis ke UCSRA. - Bit 3 DOR: Data OverRun Bit ini berlogika satu jika kondisi over run data terdeteksi. Sebuah data overrun terjadi ketika buffer penerima penuh (dua karakter), ada karakter baru yang menunggu dalam shift Registre penerima, dan start bit baru terdeteksi. Beri bit ini ke nol saat menulis ke UCSRA. - Bit 2 PE: Parity Error Bit ini berlogika satu jika karakter berikutnya dalam buffer penerima memiliki kesalahan paritas (Parity Error) saat diterima dan pengecekan paritas telah diaktifkan
6 pada bagian UPM1 = 1. Beri bit ini nol saat menulis ke UCSRA. - Bit 1 U2X: Double the USART Transmission Speed Bit ini hanya berpengaruh untuk operasi asinkron. Beri bit ini nol bila menggunakan sinkron operasi. Bila bit ini diberi nilai logika satu maka akan mengurangi pembagi dari pembagi baud rate dari 16 ke 8 sehingga secara efektif menggandakan transfer rate untuk komunikasi asinkron. - Bit 0 MPCM: Multi-processor Communication Mode Bit ini memungkinkan Modus komunikasi multi-prosesor. Apabila bit MPCM diberi logika satu, maka semua frame yang diterima oleh penerima USART yang tidak mengandung informasi alamat akan diabaikan. Transmiiter tidak dipengaruhi oleh pengaturan MPCM. 3. UCSRB atau USART Control Status Register B Nama bit-bitnya ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Gambar 4.4. Bit-bit Register UCSRB (ATMega16,2010;165) Keterangan bit-bit Register UCSRB adalah sebagai berikut: - Bit 7 RXCIE: RX Complete Interrupt Enable Bit ini digunakan untuk mengaktifkan intrupsi saat ada data masuk di buffer penerima atau saat RXC bernilai satu. Jika diberi logika satu maka intrupsi diaktifkan dan bila diberi nol maka intrupsi tidak aktif. - Bit 6 TXCIE: TX Complete Interrupt Enable Bit ini digunakan untuk mengaktifkan intrupsi saat data sudah selesai dikirimkan atau saat TXC sama dengan satu. Jika diberi logika satu maka intrupsi diaktifkan dan bila diberi nol maka intrupsi tidak aktif. - Bit 5 UDRIE: USART Data Register Empty Interrupt Enable Bit ini digunakan untuk mengaktifkan intrupsi saat UDRE sama dengan satu. Jika diberi logika satu maka intrupsi diaktifkan dan bila diberi nol maka intrupsi tidak aktif. - Bit 4 RXEN: Receiver Enable
7 Bit ini digunakan untuk mengaktifkan bagian penerima (receiver) USART, dan pin RxD digunakan sebagai jalur komunikasi serial. Bila diberi logika satu akan aktif dan logika nol untuk non aktif - Bit 3 TXEN: Transmitter Enable Bit ini digunakan untuk mengaktifkan bagian pengirim (transmitter) USART, dan pin TxD digunakan sebagai jalur komunikasi serial. Bila diberi logika satu akan aktif dan logika nol untuk non aktif - Bit 2 UCSZ2: Character Size Bit UCSZ2 dikombinasikan dengan bit UCSZ1 dan UCSZ0 bit dalam register UCSRC untuk menetapkan jumlah bit data atau ukuran karakter dalam frame untuk penerima (receiver) dan pemancar (transmitter). - Bit 1 RXB8: Receive Data Bit 8 RXB8 adalah bit data kesembilan dari karakter yang diterima ketika beroperasi dengan frame serial dengan sembilan bit data. Harus dibaca sebelum membaca bit rendah dari UDR. - Bit 0 TXB8: Transmit Data Bit 8 TXB8 adalah bit data yang kesembilan dari karakter yang akan dikirim ketika beroperasi dengan frame serial dengan sembilan bit data. Harus ditulis sebelum menulis bit rendah untuk UDR. 4. UCSRC atau USART Control Status Register C Nama bit-bit dari Register UCSRC ditunjukkan dalam Gambar 4.5. Gambar 4.5. Bit-bit Register UCSRC (ATMega16,2010;166) Alamat lokasi register UCSRC berbagi dengan register UBRRH. Sedang untuk keterangan bit-bit Register UCSRC adalah sebagai berikut: - Bit 7 URSEL: Register Select
8 Bit ini digunakan untuk memilih antara mengakses register UCSRC atau register UBRRH. Bila diberi logika satu maka digunakan sebagai register UCSRC. - Bit 6 UMSEL: USART Mode Select Bit ini digunakan untuk memilih mode operasi komunikasi serial, bila diberi logika 0 maka mode Asikron dan bila diberi logika 1 satu maka mode Sinkron - Bit 5:4 UPM1dan UPM0: Parity Mode Bit-bit yang digunakan untuk mengaktifkan dan menetapkan jenis generasi dan memeriksa paritas. Jika diaktifkan, bagian pemancar akan secara otomatis menghasilkan dan mengirim bit paritas dari data yang dikirimkan dalam setiap frame. Dan pada bagian penerima (receiver) akan menghasilkan nilai paritas dari data yang masuk dan bandingkan dengan pengaturan UPM0. Jika ketidakcocokan terdeteksi, maka tanda bit PE di UCSRA akan bernilai satu. Untuk pengaturan bit-bit UPM1 dan UPM0 ditunjukkan dalam Tabel 4.1. UCCSZ2 UCSZ1 UCSZ0 Character Size bit bit bit bit Reserved Reserved Reserved bit Tabel 4.1.Pengaturan bit-bit UPM (ATMega16,2010;166) - Bit 3 USBS: Stop Bit Select Bit ini digunakan untuk memilih jumlah Bit Stop yang akan dimasukkan oleh bagian pengirim. Sedang untuk bagian penerima enerima mengabaikan pengaturan ini. Bila USBS = 0 maka diatur menggunakan 1 bit stop, sedang bila USBS = 1 maka diatur mengunakan 2 bit stop. - Bit 2:1 UCSZ1:0: Character Size
9 bit UCSZ1 dan UCSZ0 dikombinasikan dengan bit UCSZ2 bit dalam register UCSRB untuk menetapkan jumlah bit data atau ukuran karakter dalam frame untuk penerima dan pemancar. Dan untuk pengaturan UCSZ2 sampai UCSZ0 ditunjukkan dalam Tabel Bit 0 UCPOL: Clock Polarity Bit ini digunakan untuk mode Sinkron saja. Untuk mode Asikron diberi logika 0. Bit UCPOL menetapkan hubungan antara perubahan output data dan sampel input data, dan clock sinkron (XCK). Untuk pengaturan bit UCPOL ditunjukkan dalam tabel 5.3 Tabel 4.2. Kombinasi UCSZ2 sampai UCSZ0 untuk Pengaturan Ukuran Karakter (ATMega16,2010;167) UCCSZ2 UCSZ1 UCSZ0 Character Size bit bit bit bit Reserved Reserved Reserved bit UCPOL Transmitted Data Changed (Output of TxD Pin) Received Data Sampled (Input on RxD Pin) 0 Rising XCX Edge Falling XCX Edge 1 Falling XCX Edge Rising XCX Edge 5. UBRR atau USART Baud Rate Register UBRR terdiri dari dua buah register yaitu UBRRH dan UBRRL, registerregister ini digunakan untuk mengatur kecepatan pengiriman data atau Baud Rate. Untuk alamat register UBRRH digunakan bersama dengan register UCSRC. Bit-bit dari UBRRH dan UBBRL ditunjukkan dalam Gambar 4.6.
10 Gambar 4.6. Bit-bit Register UBRRH dan UBRRL (ATMega16,2010;167) - Bit 15 URSEL: Register Select - Bit yang digunakan untuk memilih penggunaan register UBRRH atau UCSRC, harus diberi logika 0 saat digunakan untuk register UBRRH - Bit 14 sampai 12, cadangan - Bit 11 sampai bit 0 - Merupakan register 12-bit yang berisi USART baud rate. Regiseter UBRRH ini berisi empat bit MSB, dan UBRRL tersebut berisi 8 bit LSB dari USART baud rate. Untuk perhitungan Baud Rate dan nilai register UBRR ditunjukkan dalam tabel 5.4. Tabel 5.4. Perhitungan Baud Rate dan nilai Register UBRR (ATMega16,2010;147) Catatan: 1. Baud rate didefinisikan sebagai kecepatan transfer dalam bit per detik (bps). 2. BAUD = Baud rate 3. fosc = Frekuensi Osilator Clock Sistem
11 IV. Gambar Rangkaian
12 V. Flow Chart Program
13 VI. Script pada code vision VII. Prosedur Praktikum 1. Persiapan Program a. Mengklik File New Project b. Menekan tombol Yes untuk masuk ke menu selanjutnya
14 c. Memilih tipe chip, karena kita menggunakan Atmega, maka pilih yang atas d. Pada menu Windows CodeWizard AVR, karena pada hal ini sedang melakukan praktikum input output, maka yang di setting adalah bagian Port dan Chip Menu Chip Pengaturan Chip Pengaturan X_Tal e. Ketika semua sudah selesai, langkah selanjutnya Generate, Save and Exit (Catatan : pemberian nama file sebanyak 3x, dengan nama file yang sama, hindari kalimat yang panjang, capital, dan spasi) f. Kemudian masuk ke bagian USART, centang Tx dan Rx nya seperti pada gambar.
15 g. Setelah selesai memberi nama file, akan muncul bagian utama untuk proses pembuatan program h. Mengisi script i. Mengklik Compile dan Build All Project File j. emastikan bahwa script tidak ada error
16 Skrip tidak ada yang error 2. Memasukkan Program ke Modul Rangkaian Menggunakan Progisp a. Menghubungkan modul rangkaian dengan kabel isp downloader, kemudian menghubungkan kabel-kabel female, sesuai dengan port input output-nya b. Membuka Software progisp c. Kemudian mengunduh file program dari komputer ke modul mikro dengan Mengklik Load Flash, lalu Memilih file d. Mengklik bagian..., kemudian centang jtagen sehingga menjadi angka 1
17 e. Mengklik tulisan command, dan pilih menu write flash f. Menguji modul mikro dengan mengirim menu tampilan menggunakan aplikasi Hercules.
18 VIII. Hasil Praktikum Menu 1 untuk menampilkan nama rahayu Menu 2 untuk menampilkan NIM Menu 3 untuk menampilkan tanggal lahir Menu 4 untuk menampilkan nomor hp Menu 5 untuk menampilkan nilai adc potensiometer Menu 6 untuk menampilkan kondisi ldr gelap atau redup atau terang IX. Analisis Dalam mendeklarasi variable, yakni menggunakan unsigned char, dengan kode yang digunakan untuk membentuk angka pada seven segment adalah hexa. Untuk menampilkan secara berurutan, maka menggunakan fungsi for, dan sela waktu nya diatur dalam delay.
19 Menu diatur dalam fungsi if (jika 0) sehingga variabel memiliki sifat khusus untuk menampilkan satu fungsi saja. Di bagian Usart ini terdapat ADC berupa POT untuk mengetes tegangan input yang masuk ke ATmega, dan ATmega akan mencoba membacanya, ATmega akan membaca isyarat tegangan ini jika program telah dituliskan read_adc. Untuk mengatur tegangan yang masuk ini, POT diberi putaran tertentu, agar dapat menampilkan nilai tegangan sesuai program yang telah dibentuk sebelumnya. X. Kesimpulan Dari hasil praktikum kali ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Program yang dibuat sesuai prosedur sehingga tidak terdapat masalah yang serius. 2. Mahasiswa mengetahui bahwa ATmega 16 memiliki banyak kelebihan dan praktis dalam penggunaan nya sehingga mungkin kedepannuya dapat dikembangkan dalam alat-alat elektronika yang bermanfaat 3. PORT untuk input dan output pada mikrokontroller bebas untuk ditetapkan pada praktikum 1 I/O USART ini. Pada bagian input hanya diperlukan satu kabel female saja untuk ditancapkan ke port input, tidak seperti praktikum sebelumnya yang membutuhkan empat kabel female. Kemudian memerlukan kabel tambahan yakni RS- 232 sebagai jembatan antara PC dan ATmega.
BAB I TEORI DASAR 1.1 ATmega Definisi
BAB I TEORI DASAR 1.1 ATmega 16 1.1.1 Definisi ATmega16 adalah mikrokontroler kinerja tinggi dengan 8-bit keluaran dan konsumsi daya yang rendah. Atmega16 dapat bekerja pada frekuensi maksimum 16MHz. ATmega16
Lebih terperinciGambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)
1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman
Lebih terperinciInterfacing. Materi 4: Serial Communications. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana
Interfacing Materi 4: Serial Communications Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Outline Serial Communication Overview Asynchronous vs Synchronous RS232 AVR Serial Port Programming Workshop Kusuma Wardana
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. waktu tertentu. Dimana alat tersebut dapat dioperasikan melalui komputer serta
41 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Sistem Pencacah Nuklir Sistem Pencacah Nuklir adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencacah intensitas radiasi yang ditangkap oleh detektor nuklir dalam selang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciPerancangan Sistem Komunikasi Data Melalui Frekuensi Tinggi Untuk Monitoring dan Aktivasi Peralatan Listrik
Perancangan Sistem Komunikasi Data Melalui Frekuensi Tinggi Untuk Monitoring dan Aktivasi Peralatan Listrik Penulis Tugas Akhir : 1. Kholidiah Farida R. NRP. 2210030031 2. Naufan Satya P. NRP. 2210030055
Lebih terperinciListing Program Aquaponik
Listing Program Aquaponik /******************************************************* Chip type : ATmega16 Program type : Application AVR Core Clock frequency : 12,000000 MHz Memory model : Small External
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra
Lebih terperinciDT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133
DT-AVR DT-AVR Application Note AN133 Media Tampilan 7 Segment Untuk Mikrokontroler AVR Oleh: Tim IE Aplikasi ini memberikan contoh penambahan media tampilan seven segment pada modul DT-AVR Low Cost Series
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL
34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller Atmega 8 AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN KENDALI MODUL BERODA DENGAN REMOTE DTMF SKRIPSI MUHAMMAD FACHRI
UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN KENDALI MODUL BERODA DENGAN REMOTE DTMF SKRIPSI MUHAMMAD FACHRI 0906602906 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPOK JULI 2012 UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan implementasi sistem telemetri yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen
Lebih terperinciGambar Komunikasi serial dengan komputer
1.6. Port Serial Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal sebagai
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciREFS0-1 (Reference Selection Bits) REFS0-1 adalah bit-bit pengatur mode tegangan referensi ADC.
JOBSHEET VI MENGGUNAKAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER (ADC) DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara menggunakan ADC yang ada di dalam mikrokontroler. Mengetahui dan memahami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori tentang komponen dasar penyusun sistem penyimpanan data kecepatan angin, arah angin dan suhu. Karakteristik dan prinsip kerja komponen tersebut
Lebih terperinciMenampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0
Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC
BAB II DASAR TEORI Computer Numeric Control (CNC) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan suatu mesin secara otomatis melalui komputer sehingga dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 MIKROKONTROLER UNTUK PEMULA
Lebih terperinciPERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER. Yudhi Gunardi 1,Aris Munandar 2
PERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER Yudhi Gunardi 1,Aris Munandar 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Email: yudhi.gunardi@mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam
Lebih terperinciOrganisasi Sistem Komputer. Port Serial
Organisasi Sistem Komputer Port Serial Ditulis Oleh : Ria Anggraeni (10060204004) Taufik Saleh (10060207002) Fenny Maslia U (10060204006) Gita Rakhmalia (10060204015) Universitas Islam Bandung 2008 Pada
Lebih terperinciPERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)
PERTEMUAN KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan) Pendahuluan KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 Perpindahan data yang melibatkan internal memory atau eksternal memory yang sudah dibahas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator
Lebih terperinciPraktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial
Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial 1. Tujuan - Mampu menghubungkan 2 PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial RS 232 - Mengetahui sustem pengkabelan untuk menghubungkan
Lebih terperinciWireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)
Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Robotika Istilah robot yang biasa terdengar umumnya mengandung pengertian suatu alat yang menyerupai manusia atau bahkan bertingkah laku seperti manusia, namun struktur tubuhnya
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciTEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS
TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS Yoga Setiandito Email : yoga_duo@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Sistem
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem LM35 sc Heater Driver
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3
DAFTAR ISI ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3. Pembatasan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi
Lebih terperinci4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51
4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8
Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciDT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132
DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC
MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mencoba memanfaatkan fasilitas komunikasi serial pada mikrokontroler AVR ATmega8535. Modul praktikum sebelumnya adalah
Lebih terperinciPraktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto
Praktikum Mikrokontroler untuk D4 Lanjut Jenjang Disiapkan oleh: Hary Oktavianto Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2010 Aturan Praktikum Agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan tertib, praktikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Detektor asap (Smoke Detector) Detektor asap merupakan sebuah produk yang dirancang untuk sebuah bangunan (rumah atau gedung), yang bekerja untuk mendeteksi kumpulankumpulan asap..
Lebih terperinciTnEX ADC GPIO UART PWM I2C SPI GPIO
GPIO TnEX ADC UART I2C SPI GPIO PWM 2 Interfacing Programming Peripheral Devices MCU ICE (Nu-Link) PC IDE RS232 CAN2.0 USB2.0 to PC Speaker : Con3 earphone : J1 mic : J2 Reset SW Int VR LEDs Input only
Lebih terperinciTUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer
TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924
Lebih terperinciMikrokontroler 89C51 Bagian II :
Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator
Lebih terperinciSistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial
Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik
Lebih terperinciPublished By Stefanikha
Selain CPU dan Unit Memori, Unit Input Output (I/O) merupakan komponen pokok dalam sebuah sistem mikroprosesor. Sistem mikroprosesor memerlukan unit I/O untuk menyajikan proses dan hasil pengolahan CPU.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR
Lebih terperinciMODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T
MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK Budhi Irawan, S.Si, M.T Mode Transmisi Data Mode Transmisi Serial Mode Transmisi Paralel Mode Transmisi Serial Proses pengiriman data pada mode transmisi serial adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBab III Perancangan Sistem
Bab III Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem kendali motor DC ini, terlebih dahulu dilakukan analisis bagian-bagian apa saja yang diperlukan baik hardware maupun software kemudian dirancang bagian-perbagian,
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat ukur massa jenis minyak kelapa sawit menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan tampilan ke komputer.
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar
BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas
BB III PERNCNGN DN IMPLEMENTSI Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas minimun beserta perangkat lunak sistem operasinya yang ditanamkan pada mikrokontroler sehingga
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara
5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Mikrokontroler ATMega16 Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciHow2Use DT-51 AT89C51XXX BMS. Oleh: Tim IE. Gambar 1 Tata Letak DT-51 AT89C51XXX BMS
DT-51 AT89C51XXX BMS Application Note Oleh: Tim IE Application Note (AN) ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang cara penggunaan DT-51 AT89C51XXX Bootloader Micro System beserta software pendukungnya.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV PERACAGA DA PEMBUATA PERAGKAT LUAK 4.1. Perangkat Lunak Code Vision AVR Program untuk mendeteksi posisi sudut dari suatu poros, menentukan arah putaran enkoder, dan menentukan harga kecepatan putar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Safety Board Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah papan yang digunakan untuk menampilkan data-data terkait informasi keselamatan kerja. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot yang mampu membantu manusia dalam mendeteksi kebocoran gas. Robot ini berperan sebagai
Lebih terperinciDT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor
DT-SENSE Barometric Pressure & Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.
Lebih terperinciSistem Mikrokontroler FE UDINUS
Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application te AN117 Komunikasi Nirkabel antara 2 PC Oleh: Tim IE Komunikasi nirkabel saat ini telah menjadi trend perkembangan teknologi elektronika, oleh karena itu dalam artikel kali ini kami
Lebih terperinciDT-BASIC Application Note
DT-BASIC Application Note AN90 BASIC LCD Interface Oleh: Tim IE LCD saat ini merupakan kebutuhan pokok dalam berbagai macam aplikasi. Pada artikel kali ini akan diberi contoh penggunaan LCD karakter pada
Lebih terperinciDT-I/O. DT-I/O Application Note
DT-I/O DT-I/O Application Note AN194 Desktop Based Pressure and Temperature Monitoring via TCP/IP Oleh: Tim IE Pada AN192 telah dibahas contoh pertukaran data antara mikrokontroler dengan komputer melalui
Lebih terperinciTEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI
Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak
Lebih terperinciPERANCANGAN HARDWARE JAM DIGITAL DENGAN SISTEM KALENDER BERBASIS MIKROKONTROLLER DS1307 TUGAS AKHIR DIAN SAIFUL RAMADHAN NUR TANJUNG
PERANCANGAN HARDWARE JAM DIGITAL DENGAN SISTEM KALENDER BERBASIS MIKROKONTROLLER DS1307 TUGAS AKHIR DIAN SAIFUL RAMADHAN NUR TANJUNG 072408030 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIKA INSTRUMENTASI DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGANALAT
BAB III PERANCANGANALAT 3.1. Tujuan Perancangan Berdasarkan kajian ladasan teori pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pembahasan berkenaan dengan perancangan alat, perancangan ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc processor), para desainer sistem elektronika telah diberi suatu teknologi yang memiliki kapabilitas
Lebih terperinciSPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer
SPC SPC Application Note AN183 SPC Blue-Link Config Tool Oleh: Tim IE Artikel berikut ini membahas aplikasi Graphical User Interface (GUI) / Config Tool untuk SPC Blue-Link dengan menggunakan bantuan program
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING
MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING Oleh Fitri Adi Iskandarianto, ST, MT Andi Rahmadiansah, ST. MT Lab ab.. Workshop Instrumentasi D3-Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut
Lebih terperinci