PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK"

Transkripsi

1 PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK 8.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep pembuatan context pada konfigurasi Asterisk Mengerti konsep Fitur Call Forward dan Call Pickup Membuat pengesetan fitur-fitur di atas pada IP PBX Membedakan grup-grup aplikasi berdasarkan context Membuat Conference Room pada IP PBX 8.2. Prasyarat : Pemahaman konsep Service Restriction Class 8.3. Peralatan : (masing-masing grup) 1 PC dengan OS Linux Debian (kernel ke atas) yang terhubung dengan Router IP (untuk Server) 3 buah IP Phone (sebagai client) 1 PC dengan software X-Lite (sebagai client), terhubung dengan Router IP 8.4. Teori : Review Feature PABX Fitur-fitur yang diaplikasikan pada PABX bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna (user) ekstensi untuk melakukan komunikasi antar mereka. Dua buah fitur PABX yang bisa diaplikasikan pada IP PBX adalah Call Forward dan Call Pickup. Percobaan 8 89

2 Gambar 8.1. Ilustrasi Call Pickup pada sebuah IP PBX Call Pickup Call Pickup adalah sebuah fitur yang digunakan pada sistim PBX, di mana seorang user / client dapat mem-pick up panggilan yang ditujukan kepada client lain, jika handset dari client lain tersebut tidak segera diangkat. Call Pickup banyak dijumpai pada perkantoran dengan sejumlah user yang berada di satu ruangan, di mana dalam ruangan tersebut terdapat banyak pesawat telepon. Call pickup juga bermanfaat untuk memudahkan penyampaian informasi yang bersifat segera. Call pickup biasanya dilakukan oleh user-user yang berada di satu ruangan atau satu grup. Mekanisme Call Pickup ditunjukkan pada gambar 8.1 di atas. Jika client 101 memanggil client 103, sementara client 103 tidak berada di tempat, maka pesawat 103 akan memperdengarkan ring tone. Client 104 yang berada di dekat pesawat 103 dapat mem-pickup panggilan tersebut dengan menekan sebuah kode akses, diikuti dengan nomor 103, selanjutnya terhubung dengan client 101. Akibatnya, client 101 akan dapat berkomunikasi dengan client 104, dan informasi yang akan disampaikan ke client 103 Percobaan 8 90

3 dapat dititipkan pada client 104. Yang dimaksud client dalam satu grup adalah clinet 103 dan 104. Artinya, mekanisme pickup sebuah panggilan hanya dapat diberlakukan dalam satu grup client penerima, sedangkan client pemanggil bisa berasal dari grup yang berbeda. Call Forward Call Forward adalah adalah sebuah fitur pada PABX, dimana seorang client dapat mem-forward panggilan ke dirinya, ke nomor telepon lain dimana dia akan berada. Call Forward ini bermanfaat terutama pada client yang banyak bergerak (moving), dan jarang menetap lama di sebuah tempat. Dengan adanya call forward ini, informasi yang akan disampaikan kepadanya tidak akan hilang, karena tempat dia berada bisa segera dijangkau. Mekanisme Call Forward ditunjukkan pada gambar 8.2. Gambar 8.2. Ilustrasi Call Forward di sebuah IP PBX Client 102 akan pindah ke tempat di dekat pesawat 103. Jika sistim ini dilakukan pada PABX analog, maka client ini akan menekan kode akses, dilanjutkan dengan nomor telepon di mana dia akan pindah (dalam hal ini nomor 103). Namun pada IP PBX, client Percobaan 8 91

4 tinggal melapor kepada admin untuk dibuatkan setting perpindahan ke nomor tujuan, jadi tidak perlu menekan kode akses tertentu. Saat ada panggilan (call) dari ekstensi 101, panggilan tersebut akan di-forward oleh IP PBX ke ekstensi 103, sehingga pemanggil dapat berkomunikasi dengan client 102 di nomor 103. Berdasarkan tingkat urgensi-nya, Call forward dibedakan menjadi 2, yaitu Call Forward tanpa kondisi dan Call Forward dengan kondisi. Call Forward tanpa kondisi menunjukkan bahwa semua call ke nomor ekstensi tertentu akan di-forward kan langsung ke nomor yang lain. Jadi nomor ekstensi tujuan semula tidak pernah mendapat ring tone. Sedangkan Call Forward dengan kondisi menunjukkan bahwa semua call, baru akan diforward ke nomor yang lain setelah beberapa saat lamanya. Call Forward dengan kondisi ini memungkinkan client yang memiliki nomor ekstensi 102 akan menjawab call kalau dia berada di tempat asalnya, dan jika dia tidak ditempat, baru di-forward kan ke nomor tujuan yang lain (yang sudah di-set sebelumnya, misal 103). Pada aplikasi lanjut, Call Forward ini dapat ditambahkan dengan aplikasi lain, yaitu IVR untuk menjawab panggilan yang masuk dan me-rute kan panggilan tersebut ke nomor tertentu, atau dengan mekanisme Find Me Follow Me, di mana panggilan yang masuk ke sebuah nomor, di-forwardkan secara berurutan ke nomor-nomor yang sudah didaftarkan sebelumnya, sampai panggilan itu dapat mencapai tujuannya. Conference Conference merupakan fitur yang dimiliki oleh asterisk, dan pengaksesannya dilakukan dengan konfigurasi Dial Plan. Fitur Conference pada Asterisk dinamakan meetme, dan dikonfigurasi pada /etc/asterisk/meetme.conf. Fitur Conference sangat bermanfaat jika diaplikasikan pada sebuah perusahaan, yang susah mengatur waktu pertemuan antar para karyawannya untuk duduk bersama di suatu ruangan. Untuk mengakses fitur conference ini, masing-masing karyawan yang akan mengikuti conference harus menghubungi nomor ekstensi tertentu (pada gambar 8.3 ditunjukkan sebagai nomor 2222). Nomor ini merupakan nomor untuk menjalankan aplikasi Conference Room, bukan nomor terminal. Setelah mencapai nomor tersebut, karyawan harus menekan password tertentu. Pemakaian password ini untuk menjaga Percobaan 8 92

5 keamanan agar tidak sembarang orang bisa memasuki conference room dan mengikuti pertemuan yang tidak menjadi haknya. Gambar 8.3. Ilustrasi Conference di sebuah IP PBX Konsep Context Context terdiri dari sekumpulan (grup) dari beberapa ekstensi. Di sebuah perusahaan, pengelompokan ekstensi-ekstensinya bisa dilakukan berdasarkan jenis kegiatannya, lokasinya atau jabatannya. Misalkan pada perusahaan sabun, ada grup marketing, grup sales, grup costumer service dan grup manajemen. Di Instansi Perguruan Tinggi Teknik, ada grup Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Arsitektur, Jurusan Informatika dan sebagainya. Tujuan pemakaian Context ini adalah untuk mengisolasi grup ekstensi yang tergabung di dalam context tersebut dengan grup ekstensi yang lain, sesuai dengan aplikasi yang dijalankan pada masing-masing grup tersebut. Sebagai contoh, grup sales diberi hak untuk menelepon ke semua nomor luar yang tercatat pada database kantor untuk menjual produk, sementara grup marketing diberi hak untuk mencari pasar dengan level yang lebih tinggi, sedangkan grup customer service menerima keluhan dari berbagai Percobaan 8 93

6 user. Grup manajemen mempunyai wewenang mengeluarkan kebijakan dan memonitor kerja karyawan. Gambar 8.4 Ilustrasi Konsep Pengelompokan ekstensi dengan Context 8.5. Prosedur Percobaan Call Forward 1. Buat Data Account Extension untuk empat client yang tersedia (101 s/d 104), dengan meng-edit file konfigurasi sip. gedit /etc/astersik/sip.conf. Buat nama context masing-masing ekstensi sama dengan nama context di extensions.conf. Simpan hasilnya. 2. Untuk konfigurasi Dial Plan, lakukan masing-masing percobaan di bawah ini dengan mengedit file konfigurasi extensions. gedit /etc/asterisk/extensions.conf. a. Call Forward Tanpa Kondisi ;dial antar ekstensi pada IP-PBX [nama_context] exten => 102,1,Dial(SIP/103,20) 102 di-forward ke 103 exten => 102,2,Hangup Percobaan 8 94

7 exten => 103,1,Dial(SIP/103,20) exten => 103,2,Hangup exten => 104,1,Dial(SIP/104,20) exten => 104,2,Hangup b. Call Forward Dengan Kondisi ;dial antar ekstensi pada IP-PBX [nama_context] exten => 102,1,Dial(SIP/102,20) 102 di-forward ke 103 exten => 102,2,Dial(SIP/103,20) setelah 20 detik ring exten => 102,3,Hangup exten => 103,1,Dial(SIP/103,20) exten => 103,2,Hangup exten => 104,1,Dial(SIP/104,20) exten => 104,2,Hangup 3. Running Asterisk dengan : /etc/init.d/asterisk restart lanjutkan dengan asterisk r. 4. Lakukan komunikasi antar ekstensi seperti yang diminta pada bagian Analisa. Analisa 1. Setelah setting Call Forward tanpa kondisi : Buat panggilan dari 101 ke 102, kemudian dari 104 ke 102. Amati apa yang terjadi? 2. Ganti setting dengan Call Forward dengan Kondisi : Buat panggilan dari 101 ke 102, kemudian dari 104 ke 102. Amati apa yang terjadi? 3. Cobalah mengganti ekstensi lain yang akan di-forward. Syntax apa yang perlu anda tambahkan? Percobaan Call Pickup 1. Masih menggunakan setting konfigurasi sip yang sama, dan nama cotext pada masingmasing ekstensi sama dengan nama context pada extensions.conf. 2. Untuk konfigurasi Dial Plan, lakukan percobaan di bawah ini dengan mengedit file konfigurasi extensions. gedit /etc/asterisk/extensions.conf. Percobaan 8 95

8 ;dial antar ekstensi pada IP-PBX [nama_context] exten => 102,1,Dial(SIP/102,20) exten => 102,2,Hangup exten => 103,1,Dial(SIP/103,20) exten => 103,2,Hangup exten => 104,1,Dial(SIP/104,20) exten => 104,2,Hangup exten semua ekstensi dapat mempick up ekstensi yang sedang ring dengan menekan 9+nomor yang ring 3. Running Asterisk dengan : /etc/init.d/asterisk restart lanjutkan dengan asterisk r. 4. Lakukan komunikasi antar ekstensi seperti yang diminta pada bagian Analisa. Analisa 1. Setelah setting Call Pickup : Buat panggilan dari 101 ke 102. Biarkan 102 berdering. Kemudian 103 mem-pickup 102 (dengan menekan kode akses 9 diikuti nomor 102). Amati apa yang terjadi? 2. Pada pengamatan kedua, masih buat panggilan ke 102 dari 101, kemudian 104 mem-pickup panggilan tersebut. Amati apa yang terjadi. 3. Apa yang terjadi jika 103 dan 104 mem-pickup 102 secara bersamaan? 4. Bedakan nama context untuk 103 dan 104 (lakukan peng-edit an di sip.conf dan di extensions.conf). Ubah setting pick dengan syntax berikut : exten =>_8.,1,Pickup(${EXTEN:1}) 5. Lakukan panggilan dari 101 ke 102. Coba pickup 102 dari 103 dengan menekan 8102). Ganti lakukan pickup dari 104, dengan menekan Amati apa yang terjadi? Percobaan 8 96

9 Percobaan Conference Call Untuk mengimplementasikan aplikasi conference ini, syarat utama adalah harus ada modul zaptel yang sudah terinstall di server. Modul ini digunakan untuk mengkonfigurasi zaptel timer, dan gunakan ztdummy jika di server belum terpasang Digium card, ztdummy adalah perangkat zaptel dummy yang hanya menyediakan timer dan tidak menyediakan channel. Modul zaptel di-compile sebelum asterisk, untuk mendapatkan meetme.conf Untuk mengecek apakah ztdummy sudah terinstall, gunakan lsmod, ketik : $lsmod grep zt 1. Masih menggunakan setting konfigurasi sip yang sama, dan nama cotext pada masing-masing ekstensi sama dengan nama context pada extensions.conf. 2. Carilah file konfigurasi meetme.conf. Buat ruangan (room) dalam meetme (dalam hal ini nomor ruangan = 1234). Edit pada /etc/asterisk/meetme.conf [room] conf =>1234 membuat ruang conference Untuk konfigurasi Dial Plan, edit extensions.conf dengan perintah gedit /etc/asterisk/extensions.conf. Kemudian ketikkan syntax di bawah ini. ;dial antar ekstensi pada IP-PBX [nama_context] exten => 102,1,Dial(SIP/102,20) exten => 102,2,Hangup exten => 103,1,Dial(SIP/103,20) exten => 103,2,Hangup exten => 104,1,Dial(SIP/104,20) exten => 104,2,Hangup exten => 2222,1,Meetme(1234,5555) untuk mengikuti Conference call, client harus memanggil nomor 2222 dan memasukkan password Running Asterisk dengan : /etc/init.d/asterisk restart lanjutkan dengan asterisk r. 4. Lakukan komunikasi antar ekstensi seperti yang diminta pada bagian Analisa. Percobaan 8 97

10 Analisa 1. Setelah setting Conference Call : Buat panggilan ke 2222 dari semua ekstensi pada context yang sama. Jika sudah tersambung, tekan 5555 sebagai kode password. Lakukan komunikasi bersama-sama dari ke-empat client tadi. 2. Jika password yang dimasukkan salah, apa yang terjadi? 3. Bagaimana cara dari masing-masing client mengakhiri pembicaraan? 4. Coba modifikasi extensions.conf untuk conference di atas dengan syntax ini : exten => 2222,1,Meetme(1234,p,5555) 5. Setelah running, lakukan panggilan masuk conference room. Coba salah satu client mengakhiri pembicaraan dengan menekan #. Apakah masih terhubung dengan conference room atau sudah keluar? Percobaan Konsep Context 1. Pada setting sip.conf, lakukan pengelompokan ekstensi sebagai berikut : 101 dan 102 terdaftar sebagai grup dari context sales. 103 dan 104 terdaftar sebagai grup dari context marketing. 2. Pada setting extensions.conf, ketik syntax di bawah ini : [sales] exten => 102,1,Dial(SIP/102,20) exten => 102,2,Hangup [marketing] exten => 103,1,Dial(SIP/103,20) exten => 103,2,Hangup exten => 104,1,Dial(SIP/104,20) exten => 104,2,Hangup 3. Running Asterisk dengan : /etc/init.d/asterisk restart lanjutkan dengan asterisk r. 4. Lakukan komunikasi antar ekstensi seperti yang diminta pada bagian Analisa Analisa 1. Setelah setting selesai, buat panggilan dari 102 ke 101. Amati apakah panggilan tersebut berhasil. Percobaan 8 98

11 2. Buat panggilan dari 103 ke 101. Apakah panggilan tersebut berhasil? 3. Ulangi membuat panggilan dari 102 ke 104. Apakah berhasil? Mengapa? 4. Modifikasi setting pada extensions.conf di atas dengan menambahkan syntax include pada contex sales, seperti di bawah ini : [sales] exten => 102,1,Dial(SIP/102,20) exten => 102,2,Hangup include => marketing Ulangi lagi langkah 3. Apakah berhasil? 5. Apakah langkah 2 juga bisa diterapkan pada panggilan ini? Mengapa tidak? Lakukan modifikasi pada context marketing, supaya juga bisa melakukan panggilan ke ekstensi di context sales. 6. Apa fungsi syntax include di sini? 8.6. Pertanyaan dan Tugas Buat sebuah sistim yang mengimplementasikan fitur-fitur pada sebuah IP PBX. Aplikasi dari fitur-fitur tersebut adalah sebagai berikut : a) IP PBX tersebut memiliki 2 context, yaitu context dosen dan karyawan. b) Pada context dosen, diaplikasikan fitur Call Pickup untuk semua ekstensi, dan fitur Conference Call dengan nomor ruang 500 dan Password 123. c) Pada context karyawan, diaplikasikan fitur Call Forward untuk nomor ekstensi 1002 ke 1004, fitur Call Pickup untuk semua ekstensi, dan fitur Conference Call dengan nomor ruang 400 dan Password 567. d) Context dosen bisa mem-pickup nomor karyawan, tetapi tidak sebaliknya. e) IP PBX tersebut memiliki 8 nomor ekstensi, 4 nomor ektensi untuk dosen, dan 4 nomor untuk karyawan. f) Tuliskan konfigurasi sip.conf dan extensions.conf-nya serta meetme.conf secara lengkap. Percobaan 8 99

PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server PENS

PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server PENS PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server 8.1. Tujuan : - Penetapan Context untuk pemisahan grup user. - Fitur yang dibuat dengan extensions.conf: Call Forward - Fitur yang dibuat dengan extensions.conf

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9. Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk

PERCOBAAN 9. Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk PERCOBAAN 9 Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk 9.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami berbagai aplikasi pada

Lebih terperinci

Konfigurasi Fitur padavoip Server

Konfigurasi Fitur padavoip Server Konfigurasi Fitur padavoip Server PRAKTIKUM JARINGAN TELEPONI PRODI TELEKOMUNIKASI PENS Juni 2013 Tujuan 1. Penetapan Context 2. Fitur Call Forward 3. Fitur Call Pickup 4. Fitur Parked Call 5. Fitur Voicemail

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7. KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER

PERCOBAAN 7. KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER PERCOBAAN 7 KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER 7.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX Melakukan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX

PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX 11.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX Melakukan

Lebih terperinci

Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal

Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengerti konsep dasar VoIP 2. Melakukan instalasi server IP-PBX berbasis

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10. Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog

PERCOBAAN 10. Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog PERCOBAAN 10 Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan konfigurasi FXO Module Melakukan konfigurasi FXS module

Lebih terperinci

Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server

Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX 2. Melakukan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9 APLIKASI IVR DENGAN ASTERISK

PERCOBAAN 9 APLIKASI IVR DENGAN ASTERISK PERCOBAA 9 APLIKASI IVR DEGA ASTERISK 9.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengenal aplikasi Answer(), Background() dan Playback() Mengenal Aplikasi WaitExten(),

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS

PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS 5.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti jenis fitur layanan yang disediakan sebuah PABX Mengetahui prinsip kerja masing-masing

Lebih terperinci

Konfigurasi SIP Server Lanjut

Konfigurasi SIP Server Lanjut Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Konfigurasi SIP Server Lanjut Modul 5 Jaringan Teleponi Prima Kristalina PENS (Pebruari 2015) Overview Pembatasan Akses dengan Context Konfigurasi Fitur : Call Forward,

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengenal konsep Interworking antara 2 jaringan berbeda Mengerti

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN PSTN

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN PSTN PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN PSTN 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengenal konsep Interworking antara 2 jaringan berbeda Mengerti pemakaian modul

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6. KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL

PERCOBAAN 6. KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL PERCOBAAN 6 KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep dasar VoIP Melakukan instalasi server VoIP menggunakan Asterisk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perumusan Masalah Sistem telepon di perkantoran saat ini umumnya memakai PBX tradisional (PSTN) untuk telepon internalnya. Biasanya setiap ruangan ataupun divisi pada kantor

Lebih terperinci

Instalasi Minimal Asterisk

Instalasi Minimal Asterisk Instalasi Minimal Asterisk Onno W. Purbo Bagi mereka yang ingin membuat sendiri sentral telepon Internet seperti yang di kembangkan oleh VoIP Rakyat di http://www.voiprakyat.or.id, maka berikut ini adalah

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX)

PERCOBAAN 8. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX) PERCOBAAN 8 Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX) 8.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan komunikasi antar client dalam satu IP PBX Server

Lebih terperinci

LEBIH JAUH DENGAN ASTERISK. Prima K - PENS

LEBIH JAUH DENGAN ASTERISK. Prima K - PENS LEBIH JAUH DENGAN ASTERISK Prima K - PENS PREVIEW Dial Plan Context Extensions Priorities Applications Asterisk dengan Interface PSTN Jalur telepon Analog FX Interface Koneksi Asterisk dengan kanal Analog

Lebih terperinci

Percobaan 7. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal)

Percobaan 7. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal) Percobaan 7 Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal) 7.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami cara kerja IP PBX server Melakukan komunikasi antar client

Lebih terperinci

Konfigurasi SIP Server Lanjut

Konfigurasi SIP Server Lanjut Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Konfigurasi SIP Server Lanjut Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina PENS (Juni 2015) Overview Interworking antara jaringan VoIP dan jaringan lain Integrasi SIP

Lebih terperinci

VoIP part 2. Oleh: Mike Yuliana

VoIP part 2. Oleh: Mike Yuliana VoIP part 2 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Topik Bagian-bagian TDM400P Konfigurasi IP PBX sip.conf extensions.conf zapata.conf zaptel.conf TDM 400P FXS Digium TDM400P adalah PCI card yang menyediakan FXS/FXO

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM PAGING PADA IPBX SERVER DI PT.MELSA-ISP. eksternal ke setiap telepon dalam perusahaan tersebut.

BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM PAGING PADA IPBX SERVER DI PT.MELSA-ISP. eksternal ke setiap telepon dalam perusahaan tersebut. 19 BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM PAGING PADA IPBX SERVER DI PT.MELSA-ISP 4.1 Jaringan IPBX Existing Perusahaan skala medium dan skala besar menggunakan PBX karena PBX lebih mudah diimplementasikan daripada

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain sistim penomoran lokal PABX Memprogram penomoran lokal Mengerti konsep

Lebih terperinci

Implementasi MeetMe Rooms Untuk Layanan Conference Berbasis Asterisk for Java

Implementasi MeetMe Rooms Untuk Layanan Conference Berbasis Asterisk for Java Implementasi MeetMe Rooms Untuk Layanan Conference Berbasis Asterisk for Java Akhmad Danyal 1, Mike Yuliana 2, Arifin 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 IP PBX Asterisk Asterisk Fundamental I Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 Persiapan Instalasi Linux Gunakan distribusi Linux yang berbasis kernel 2.6.xx Instalasi paket aplikasi Linux

Lebih terperinci

Percobaan 1. Pengenalan IVR (Interactive Voice Response) dan Sample Program

Percobaan 1. Pengenalan IVR (Interactive Voice Response) dan Sample Program Percobaan 1 Pengenalan IVR (Interactive Voice Response) dan Sample Program 1.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami konsep IVR Merekam dan memainkan file suara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP Diajeng Arum, Mike Yuliana, Prima Kristalina, Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Dosen Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Bab IV. Implementasi

Bab IV. Implementasi Bab IV Implementasi 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari implementasi yang sudah di rancang sesuai dengan topologi yang sudah di bahas di bab III. Implementasi yang akan dilakukan adalah

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan IP PHONE Yealink. di Lingkungan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Tim Komunikasi 2018 Versi 0.1

Panduan Penggunaan IP PHONE Yealink. di Lingkungan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Tim Komunikasi 2018 Versi 0.1 Panduan Penggunaan IP PHONE Yealink di Lingkungan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Tim Komunikasi 2018 Versi 0.1 Jenis Telpon (IP Phone) : Yealink T21PE2 Yealink VP-T49G Yealink SIP T28P Sistem

Lebih terperinci

PERCOBAAN 12 PEMROGRAMAN AUTHORIZATION CODE

PERCOBAAN 12 PEMROGRAMAN AUTHORIZATION CODE PERCOBAAN 12 PEMROGRAMAN AUTHORIZATION CODE 12.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengetahui prinsip pembatasan panggilan keluar Mengerti konsep Pemberian Password

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER

PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER 1.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti cara kerja Voice Processing Board Melakukan instalasi Dialogic board D/4-PCI U di

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP DALAM JARINGAN WLAN DI PT. MEGATIKA Abstrak Andrew

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI VoIP yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya akan dirancang menggunakan Trixbox pada suatu jaringan WAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan, hardware,

Lebih terperinci

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2 IP PBX Asterisk Asterisk Fundamental I Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2 Daftar ISI Jaringan VoIP Komponen Dasar IP PBX Instalasi Asterisk Konfigurasi Asterisk Data

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN DAN INSTALASI SIP SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL DANGAN ASTERISK SEBAGAI IP PBX SERVER

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN DAN INSTALASI SIP SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL DANGAN ASTERISK SEBAGAI IP PBX SERVER Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN DAN INSTALASI SIP SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL DANGAN ASTERISK SEBAGAI IP PBX SERVER Oleh : M Satriya Utama (L2F606040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Debian Network Administrator

Debian Network Administrator Debian Network Administrator Ebook ini dilarang untuk diperjual belikan dalam bentuk apapun, saya lebih senang jika anda share ebook ini secara gratis Karena saya membagikan Ebook ini secara gratis Mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, semua aplikasi akan berbasis Internet Protokol (IP). Berbagai cara digunakan untuk melewatkan layanan melalui

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX

PERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX PERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX 9.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain jaringan antar PABX Memprogram penomoran antar PABX 9.2. Peralatan (untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SMART AGENT IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO

IMPLEMENTASI SMART AGENT IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO IMPLEMENASI SMAR AGEN IP PBX PADA PERUSAHAAN KELAS SOHO Luky Rochana 1,Prima Kristalina 1,Mike uliana 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut eknologi Sepuluh Nopember,Kampus IS,Surabaya 611

Lebih terperinci

Sistem ACD Dengan Metode Customer Weighted Priority Class (Pada Jaringan SIP)

Sistem ACD Dengan Metode Customer Weighted Priority Class (Pada Jaringan SIP) Sistem ACD Dengan Metode Customer Weighted Priority Class (Pada Jaringan SIP) Hendrik Rudy Hadinata #1, Mike Yuliana, Achmad Subhan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institute Teknologi Sepuluh November

Lebih terperinci

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : IQBAL SYABANA 41509010084 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save 293 Gambar 4.47 Setting Wireless Setup D-Link a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard b. Wireless Network Name = Indonesian Tower WiFi c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password

Lebih terperinci

User Guide Manual. User diminta menentukan destination directory untuk menentukan lokasi dimana

User Guide Manual. User diminta menentukan destination directory untuk menentukan lokasi dimana 1.Bee-Messenger : Cara Instalasi User Guide Manual Double click pada Bee-Messenger_1_0_0.exe Pada setup Bee-Messenger klik next. User diminta menentukan destination directory untuk menentukan lokasi dimana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA PT. DATRACO S.E.C PALEMBANG

IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA PT. DATRACO S.E.C PALEMBANG IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA PT. DATRACO S.E.C PALEMBANG Hendrik Gustinus Sibarani Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Optimaliasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA TUGAS AKHIR. Disusun oleh :

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONFERENCE CALL MENGGUNAKAN ASTERISK DI PERUM PEGADAIAN SURABAYA TUGAS AKHIR Disusun oleh : MISBACHUL MUNIR NPM. 0734 010 237 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 INDONESIA Daftar Isi Spesifikasi 1 Struktur Jaringan 1 Persiapan 1 Buat Extension 4 Buat Trunk 5 Buat Outbound Routes 6 Buat Inbound Routes 7 Konfigurasi SPA3102

Lebih terperinci

Integrated Telephone System. No. model S88 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF. Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN

Integrated Telephone System. No. model S88 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF. Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN Integrated Telephone System No. model S88 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN 1 2 PENDAHULUAN Telepon ini menggunakan IC yang unggul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi khususnya Telekomunikasi sangat pesat pertumbuhannya. Ini dibuktikan semakin banyaknya kebutuhan komunikasi dari masyarakat. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. ini sudah menggunakan kernel 2.6. Saat komputer pertama kali dinyalakan tekan delete untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. ini sudah menggunakan kernel 2.6. Saat komputer pertama kali dinyalakan tekan delete untuk BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Instalasi Program 4.1.1. Instalasi Linux Penulis menggunakan SUSE Linux 10 sp1 X86 dimana SUSE ini sudah menggunakan kernel 2.6. Saat komputer pertama kali dinyalakan tekan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan sistem komunikasi yang baik untuk menunjang kegiatan bisnisnya. Misalnya menggunakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL

PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep Panggilan Keluar (Outgoing Call) Mengetahui prinsip pembatasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidenfikasi dan dievaluasi permasalahannya. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Reminder Kredit Perbankan Berbasis IVR

Rancang Bangun Reminder Kredit Perbankan Berbasis IVR Rancang Bangun Reminder Kredit Perbankan Berbasis IVR pada VoIP Server NOOR MAULIDA MASITHA 2208100641 Dosen Pembimbing 1 Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA 196510141999021001 Dosen Pembimbing 2 Ir. Djoko Suprayitno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Penerapan Sistem Komunikasi Suara SIP-PSTN ini menggunakan dua komponen utama yaitu komponen perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Perangkat

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti konsep Panggilan Keluar (Outgoing Call) Mengetahui prinsip pembatasan panggilan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MEMBANGUN IP PABX BERBASIS SIP OPENSOURCE DI LINGKUNGAN KAMPUS MENGGUNAKAN WIRELESS, VOICE GATEWAY DAN MOBILE APPLIKASI

TUGAS AKHIR MEMBANGUN IP PABX BERBASIS SIP OPENSOURCE DI LINGKUNGAN KAMPUS MENGGUNAKAN WIRELESS, VOICE GATEWAY DAN MOBILE APPLIKASI TUGAS AKHIR MEMBANGUN IP PABX BERBASIS SIP OPENSOURCE DI LINGKUNGAN KAMPUS MENGGUNAKAN WIRELESS, VOICE GATEWAY DAN MOBILE APPLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN PENOMORAN LOKAL

PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN PENOMORAN LOKAL EROBAA 2 EMROGRAMA EOMORA LOKAL 2.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain sistim penomoran lokal ABX Memprogram penomoran lokal 2.2. eralatan : ABX EAX 2000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konsep Telnet dan SSH Server 2. Mampu melakukan installasi dan konfigurasi Telnet dan SSH Server 3. Mampu melakukan konfigurasi SSH tanpa password B. DASAR TEORI Jaringan

Lebih terperinci

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2. Copyright (c) 2006 VoIP Rakyat 1

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2. Copyright (c) 2006 VoIP Rakyat 1 IP PBX Asterisk Asterisk Fundamental I Penulis: Anton Raharja anton@ngoprek.org Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2 Copyright (c) 2006 VoIP Rakyat 1 Lisensi Dokumen Copyright 2006 VoIP Rakyat Seluruh isi

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. unit client, dalam simulasi ini digunakan empat unit PC sebagai client.

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. unit client, dalam simulasi ini digunakan empat unit PC sebagai client. BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi Sistem untuk Simulasi Implementasi IP Telephony dilakukan menggunakan dua unit PC sebagai server IP Telephony yang tiap servernya terhubung dengan beberapa unit

Lebih terperinci

Deskripsi Workshop "Building a VoIP Server Phone System from Zero using FreePBX" Sabtu, 13 Juni Auditorium Surya University

Deskripsi Workshop Building a VoIP Server Phone System from Zero using FreePBX Sabtu, 13 Juni Auditorium Surya University Deskripsi Workshop "Building a VoIP Server Phone System from Zero using FreePBX" Sabtu, 13 Juni 2015 - Auditorium Surya University SURYA UNIVERSITY A. Pengenalan PBX/PABX PBX (Private Branch Exchange)

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID

PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID Disusun Oleh: Nama : Richard NRP : 0922001 Jurusan Teknik Elektro Email : corser_speed@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU

PENERAPAN TEKNOLOGI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU PENERAPAN TEKNOLOGI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU Joko Handoyo 1, Ayi Monalisa 2 1 Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS COMPUTER TELEPHONY INTEGRATION (CTI) Modul 1 Jaringan Teleponi 1. Prima Kristalina PENS (Januari 2015)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS COMPUTER TELEPHONY INTEGRATION (CTI) Modul 1 Jaringan Teleponi 1. Prima Kristalina PENS (Januari 2015) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 COMPUTER TELEPHONY INTEGRATION (CTI) Modul 1 Jaringan Teleponi 1 Prima Kristalina (Januari 2015) 2 Overview Ilustrasi Akses Informasi dengan CTI Definisi CTI Infrastruktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. PT. General Buditekindo (GBT) didirikan pada tahun 1989, dan bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. PT. General Buditekindo (GBT) didirikan pada tahun 1989, dan bergerak dalam BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Riwayat dan Struktur Perusahaan PT. General Buditekindo (GBT) didirikan pada tahun 1989, dan bergerak dalam bidang pelayanan industri minyak dan industri pemerintah.

Lebih terperinci

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR,

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, 199 4.3.3.2 Web Portal Bagi User Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, Billing, dan Contact Us. User bisa memilih fitur yang ingin diakses melalui

Lebih terperinci

MEMBANGUN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA KAMPUS U BUDIYAH INDONESIA

MEMBANGUN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA KAMPUS U BUDIYAH INDONESIA MEMBANGUN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA KAMPUS U BUDIYAH INDONESIA SUHELMI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK U BUDIYAH INDONESIA ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ IT NRP : 2110165026 KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH DASAR TEORI 1. Telnet Telnet (Telecommunications network protocol) adalah salah

Lebih terperinci

Analisis VoIP Muhamad Pandu XI. TKJ A

Analisis VoIP Muhamad Pandu XI. TKJ A Analisis VoIP Muhamad Pandu XI. TKJ A Pengertian VOIP Voice over Internet Protocol adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP

IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP Khusnul Sholikah, Mike Yuliana,ST MT, Arifin, ST.MT Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

Apa itu IP PBX? Cara kerjanya

Apa itu IP PBX? Cara kerjanya 10 Keuntungan menggunakan IP PBX Apa itu IP PBX? Sebuah IP PBX adalah sistem telepon yang lengkap yang menyediakan panggilan telepon melalui jaringan data IP. Semua percakapan akan dikirim sebagai paket

Lebih terperinci

MODUL 2 DHCP SERVER. 1.1 Tujuan :

MODUL 2 DHCP SERVER. 1.1 Tujuan : MODUL 2 DHCP SERVER 1.1 Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami manfaat atau kegunaan dari DHCP server. 2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan IP statis.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

Router on Debian Lenny

Router on Debian Lenny Router on Debian Lenny Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI JARINGAN KOMUNIKASI VOIP

BAB IV IMPLEMENTASI JARINGAN KOMUNIKASI VOIP BAB IV IMPLEMENTASI JARINGAN KOMUNIKASI VOIP Dalam pembuatan sistem jaringan IP telephony atau VoIP akan dilakukan prosedur operasi dan pengujian yang mengacu pada desain perancangan. Implementasi yang

Lebih terperinci

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A.

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. NETPHONE-KE1020A 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. 2. Alat yang digunakan : 1. PC/Laptop. 2. Perangkat Netphone-KE1020A.

Lebih terperinci

VOIP Cara Kerja VOIP Kebutuhan peralatan dah software

VOIP Cara Kerja VOIP Kebutuhan peralatan dah software VOIP Dalam bahasa yang sederhana. VoIP adalah teknik untuk bertelepon di atas jaringan Internet. Teknologi yang di kembangkan memungkinkan untuk membangun sentral telepon sendiri hingga pesawat telepon-nya.

Lebih terperinci

DATABASE SERVER WEB SERVER SUBDOMAIN

DATABASE SERVER WEB SERVER SUBDOMAIN ADMINISTRASI SERVER DATABASE SERVER WEB SERVER SUBDOMAIN Database Server Database berfungsi sebagai media penyimpanan data-data ataupun informasi penting. Pada web server yang kompleks, biasanya diperlukan

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan Hosting Itu

Lebih terperinci

P A B X (Private Automatic Branch Exchange)

P A B X (Private Automatic Branch Exchange) P A B X (Private Automatic Branch Exchange) POKOK BAHASAN Definisi dari PABX Bagian-bagian dari PABX Cara Kerja dari PABX Studi Kasus: PABX di PENS ITS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan bagian-bagian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Implementasi Instalasi Trixbox Server

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Implementasi Instalasi Trixbox Server BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Instalasi Trixbox Server 1. Langkah pertama buka virtual box dan pilih new. Setelah itu pada opsi type dipilih Linux dan Variant Red Hat. Gambar 4.1 Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Shandi Noris 1 dan Melani Dewi Lusita 2 1 Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang 2 Dosen STMIK Jakarta

Lebih terperinci

Bacalah buku petunjuk ini dan simpan

Bacalah buku petunjuk ini dan simpan Integrated Telephone System Model No. S75A Caller ID & Speakerphone Sistem DTMF/FSK Dial Pulse/tone Petunjuk Pemakaian Bacalah buku petunjuk ini dan simpan PETUNJUK PENGGUNAAN (MANUAL) DAN KARTU JAMINAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi dan jaringan komputer telah berdampak sangat luas dalam bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang telekomunikasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan Jaringan Komputer MODUL 7 Tujuan Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu: Melakukan konfigurasi jaringan ethernet otomatis dengan dhcp (dinamis). Melakukan konfigurasi jaringan ethernet

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE

IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE Rudi Laut (0700733766) Yongkie

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan tahapan implementasi dengan menjelaskan proses-proses instalasi perangkat lunak penunjang voip, mulai dari instalasi asterisk server serta

Lebih terperinci