PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU"

Transkripsi

1 No. Kode: 26/ /12/Lapkhir/2014 LAPORAN AKHIR TAHUN 2014 PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU WAHYU WIBAWA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 i

2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Bengkulu 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : Jl.Irian Km.6,5 Kelurahan Semarang Kota Bengkulu 4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan 6. Penanggung Jawab : a. Nama : Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.DDr. Erizal b. Pangkat/Golongan : Penata Tingkat 1 /III.d c. Jabatan Fungsional : Peneliti Muda 7. Lokasi : Provinsi Bengkulu 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : Tahun Akhir : Output Tahunan : 1. Dokumen RUA, RUK, RUB dan administrasi lainnya yang disyaratkan untuk pencairan dana BLM PUAP tahun Koordinasi dan keikutsertaan dalam workshop dan pelatihan PUAP 3. Hasil Monev Tim Teknis dan pembinaan Gapoktan di 10 Kabupaten/Kota 4. Penilaian kinerja PMT dan perkembangan Gapoktan. 12. Output Akhir : Gapoktan menjadi lembaga keuangan mandiri di desa yang mampu memfasilitasi permodalan pertanian 13. Biaya : Rp ,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah) Koordinator Program, Penanggung Jawab RDHP, Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.D Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.D NIP NIP Mengetahui, Kepala BBP2TP, Kepala BPTP Bengkulu, Dr. Ir. Abdul Basit, MS Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP NIP ii

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Akhir Tahun sudah dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Akhir Tahun ini disusun dari hasil pelaksanaan Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Bengkulu. Kegiatan PUAP dilaksanakan dengan sumber dana DIPA BPTP Bengkulu tahun anggaran Tujuan kegiatan PUAP 2014 adalah: 1) Mendukung peran BPTP Bengkulu dalam pelaksanaan program PUAP sebagai Sekretaris Tim Pembina PUAP di Provinsi Bengkulu, 2) Melakukan verifikasi dokumen RUA, RUK, RUB dan dokumen administrasi lainnya yang dipersyaratkan untuk pencairan dana BLM-PUAP tahun 2014, 3) Monitoring kinerja PMT, Tim Teknis dan pembinaan Gapoktan serta mengevaluasi perkembangan Gapoktan PUAP, 4) Melaksanakan koordinasi (vertikal dan horizontal) dan berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan PUAP, 5) Serta fasilitasi pelaporan PMT. Laporan Akhir Tahunan ini menyajikan: 1) hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh sekretariat PUAP, 2) verifikasi dokumen administrasi di tingkat Provinsi Bengkulu yang dipersyaratkan dalam pencairan dana BLM PUAP tahun 2014; 3) koordinasi dan keikutsertaan dalam workshop dan pelatihan terkait PUAP, 4) monitoring dan evaluasi ke tim teknis kabupaten/kota dan pembinaan Gapoktan. Kami menyadari bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ini tentu ada kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini kami sampaikan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Bengkulu, Desember 2014 Penanggung Jawab, Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.D NIP iii

4 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. DNS Desa/Gapoktan Calon Penerima Dana BLM-PUAP yang telah diverifikasi oleh BPTP Bengkulu tahun Daftar hadir Penyelia Mitra Tani (PMT) pada acara penandatanganan kontrak bulan Maret Anggaran Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan iv

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Realisasi Penyaluran Dana BLM PUAP ke Gapoktan/Desa Provinsi Bengkulu tahun Laporan perkembangan jumlah LKM-A gapoktan yang sudah di SK kan oleh masing-masing Tim Teknis seluruh Provinsi Bengkulu tahun Pelaksanaan koordinasi, Pembinaan dan Monev Kegiatan PUAP tahun 2014 di Kabupaten Lebong Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan Pelaksanaan kegiatan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Tengah Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Utara Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kota Bengkulu Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Seluma Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Kaur Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Mukomuko Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Kepahiang Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Rejang Lebong BPTP Bengkulu sebagai narasumber di Pertemuan PUAP Provinsi Bengkulu Pertemuaan Dirjen PSP dengan PMT dan Sekretariat PUAP Kuesioner Evaluasi kinerja PMT Propinsi Bengkulu v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL.... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI... RINGKASAN... SUMMARY... Halaman I. PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Pertimbangan Tujuan Keluaran yang diharapkan Perkiraan Manfaat dan Dampak... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 III. PROSEDUR Ruang Lingkup Kegiatan Tahapan Kegiatan... 7 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelolaan administrasi Kesekretariatan Verifikasi Dokumen Administrasi Pengajuan Dana BLM PUAP Menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Gapoktan PUAP Penandatanganan Kontrak PMT Dengan Kementerian Pertanian dan PPK Direkotran Pembiayaan Kementerian Pertanian Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penyusunan Success Story Gapoktan PUAP Evaluasi Kinerja PMT Tahun 2014 Provinsi Bengkulu Workshop Pengembangan Kinerja PMT dan Percepatan Pelaksanaan Program PUAP Narasumber Kegiatan PUAP di Provinsi Bengkulu Anggaran Kegiatan PUAP 2014 Lingkup BBP2TP V. KESIMPULAN VI. KINERJA HASIL DISEMINASI DAFTAR PUSTAKA ANALISIS RISIKO JADWAL KERJA PEMBIAYAAN PERSONALIA LAMPIRAN i ii iii iv v vi vii ix vi

7 RINGKASAN 1. Judul : Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Provinsi Bengkulu 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 3. Tujuan : 1. Mendukung peran BPTP Bengkulu dalam pelaksanaan program PUAP sebagai Sekretaris Tim Pembina PUAP di Provinsi Bengkulu. 2. Melakukan verifikasi dokumen RUA, RUK, RUB dan dokumen administrasi lainnya yang dipersyaratkan untuk pencairan dana BLM-PUAP tahun Monitoring kinerja PMT, Tim Teknis dan Gapoktan serta perkembangan Gapoktan PUAP 4. Melaksanakan koordinasi (vertikal dan horizontal) dan berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan PUAP. 4. Keluaran : 1. Pelaksanaan tugas sekretariat PUAP sebagai dukungan BPTP Bengkulu selaku tim pembina provinsi dengan baik. 2. Dokumen RUA, RUK, RUB dan administrasi lainnya yang disyaratkan untuk pencairan dana BLM PUAP tahun Pembinaan dan berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan terkait PUAP 4. Penilaian kinerja PMT dan perkembangan Gapoktan PUAP 5. Prosedur : 1. Pengelolaan administrasi kesekretariatan PUAP. 2. Memfasilitasi pembayaran operasional penyelia (BOP) PMT ke direktorat pembiayaan Dirjen PSP Kementerian Pertanian. 3. Verifikasi dokumen administrasi di tingkat provinsi Bengkulu yang dipersyaratkan dalam pencairan dana BLM PUAP tahun Melaksanakan koordinasi dan berpartisipasi dalam workshop dan pelatihan PUAP. 5. Monitoring kinerja PMT, tim teknis dan pembinaan Gapoktan serta perkembangan dana Gapoktan PUAP. 6. Capaian : 1. Berjalannya sekretariat PUAP dengan baik dan lancar. 2. Verifikasi dokumen untuk pencairan dana BLM PUAP dari 30 Gapoktan calon penerima dana BLM PUAP. 3. Penandatanganan kontrak dengan 31 orang PMT tahun anggaran Pembinaan dan monev secara rutin terhadap kinerja PMT. vii

8 7. Manfaat : Terjadinya sinkronisasi dan koordinasi kegiatan program PUAP baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 9. Dampak : 1. Peningkatan adopsi inovasi teknologi akibat dari ketersediaan kebutuhan modal 2. Peningkatan produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani 9. Jangka : 1 (satu) Tahun Waktu 10. Biaya : Rp ,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah) viii

9 SUMMARY 1. Title : Rural Agribusiness Development in Bengkulu Province 2. Implementing Unit : Assessment Institute for Agricultural Technology of Bengkulu 3. Objectives : 1. Supporting role in the implementation of the program BPTP Bengkulu PUAP as Secretary Tim PUAP in Bengkulu province. 2. Verification of documents RUA, RUK, RUB and other administrative documents required for disbursement BLM-PUAP in Monitoring the performance of PMT, Technical Team and Gapoktan and development Gapoktan PUAP. 4. Implement coordination (vertical and horizontal) and actively participate in workshops and training PUAP. 4. Output : 1. Implementation PUAP as secretariat support team builder BPTP Bengkulu province as well. 2. Document RUA, RUK, RUB and other administration required for disbursement PUAP BLM in Coordinating and actively participate in workshops and training related PUAP 4. Performance assessment and development Gapoktan PUAP. 5. Procedure : 1. PUAP secretarial administration. 2. Facilitate operational supervisors payment (BOP) PMT to finance directorate of the Ministry of Agriculture Director General PSP. 3. Verification documents Bengkulu provincial administration required under BLM PUAP disbursement in Coordinating and participating in workshops and training PUAP. 5. Monitoring the performance of the PMT, and the technical team as well as the development Gapoktan Gapoktan PUAP. 6. Achievement : 1. PUAP secretariat goes well and smoothly, 2. BLM disbursement document verification PUAP of 30 Gapoktan 3. Signing contracts with 31 PMT for fiscal year Gapoktan visited almost all have bad credit and orderly administration bookkeeping still much less. 7. Benefit : The synchronization and coordination of program activities PUAP both at the provincial ix

10 and district/city. 9. Impact : 1. Increased adoption of technological innovations result from abilyty of capital requirements 2. Increased productivity, production and farmers' welfare 9. Duration : 1 (one) Year 10. Budget : Rp ,00 (Seventy Million Rupiah) x

11 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program PUAP merupakan program pemberdayaan petani yang belum mendapatkan akses modal atau pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan. Program ini dirancang untuk meningkatkan petani subsistem tradisional menjadi petani modern yang berwawasan agribisnis. Program ini pada intinya merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri melalui peningkatan kemampuannya untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha agribisnis di pedesaan. Program dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat selain didukung oleh ketersediaan modal usaha juga memerlukan inovasi pertanian. Banyak bukti menunjukkan bahwa banyak inovasi pertanian yang diminati petani tetapi tidak dapat diadopsi karena faktor keterbatasan modal dan kesulitan mengakses sumber modal ke lembaga keuangan (Kushartanti dkk, 2005). Program PUAP merupakan salah satu alternatif upaya untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan petani dalam penyediaan permodalan petani Indonesia. Salah satu entry point yang dilakukan dalam pelaksanaan program PUAP yaitu memberikan bantuan penguatan modal sebesar Rp 100 juta per desa yang disalurkan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk pengembangan dan peningkatan usaha agribisnis. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) difungsikan sebagai dana stimulus penguatan modal bagi Gapoktan untuk membiayai usaha tani anggota yang selanjutnya Gapoktan diharapkan dapat mengumpulkan dana keswadayaan dari anggota (simpanan wajib dan simpanan pokok) yang dikelola oleh unit usaha keuangan mikro agribisnis dari Gapoktan. Dalam pelaksanaan program PUAP perlu dilakukan pembinaan dan pengendalian yang intensif terhadap pelaksanaan di lapangan melalui pembinaan dan monev terhadap Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai bagian dari Tim Pembina Provinsi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : (1) melakukan koordinasi dengan PMT terkait dengan tugasnya; (2) memfasilitasi BOP PMT sesuai dengan ketentuan; (3) melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi 1

12 pelaksanaan tugas PMT; (4) mengkoordinasikan dan menyusun laporan pelaksanaan tugas PMT secara berkala (minimal tiga bulan sekali) atau sewaktuwaktu jika diperlukan; (5) memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi PUAP; (6) monitoring peningkatan fungsi kelembagaan ekonomi Gapoktan; (7) melaksanakan fungsi kesekretariatan PUAP di tingkat provinsi; (8) melakukan supervisi PUAP di wilayah kerjanya; (9) memfasilitasi penyiapan teknologi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PUAP. Untuk mendukung pelaksanaan program PUAP ditingkat lapangan, ditunjuk PMT yang bertugas untuk membangun kapasitas Gapoktan sebagai kelembagaan tani, PMT merupakan tenaga professional yang direkrut oleh Kementrian Pertanian yang mempunyai tugas utama mensupervisi dan advokasi proses penumbuhan kelembagaan ekonomi perdesaan. PMT harus mampu berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan usaha agribisnis yang dilakukan oleh petani, buruh tani dan rumah tangga tani miskin di perdesaan. Pada tahun 2014 PUAP, telah memasuki tahun ke VII sebagai program pemberdayaan. Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, PUAP dilaksanakan di Gapoktan di 10 kabupaten/kota dengan total anggaran sebesar Rp , Dasar Pertimbangan Provinsi Bengkulu telah mendapat desa/gapoktan sejak tahun 2008 sampai 2014 dengan total anggaran sebesar Rp 101,7 miliar rupiah. Untuk tahun 2014 ada penambahan desa PUAP sebanyak 30 Gapoktan. Tujuan digulirkannya program PUAP ini adalah untuk menumbuh kembangkan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, melalui koordinasi Gapoktan sebagai organisasi petani, meningkatkan fungsi Gapoktan sebagai lembaga ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dan akses pasar. Program ini juga dapat meningkatkan program-program Kementerian Pertanian yang sudah ada sebelumnya dan utamanya dalam memfasilitasi akses permodalan petani untuk mendukung usaha agribisnis perdesaan dan mengurangi kemiskinan serta pengangguran di perdesaan. Pada tahun 2014 program PUAP mengalami beberapa perubahan kebijakan dalam pelaksanaannya, yang menjelaskan pengusulan desa terdiri dari 2

13 3 (tiga) komponen yaitu dari usulan Pemerintah Daerah (PEMDA), aspirasi masyarakat dan Kementerian Pertanian. Diharapkan agar ada upaya tim teknis kabupaten/kota untuk melakukan sinkronisasi dan konsolidasi kepengurusan Gapoktan. Berkaitan dengan pembinaan dan kelembagaan yang melaksanakan PUAP perlu dilakukan konsolidasi organisasi di provinsi dan kabupaten/kota. Pembina teknis usahatani oleh dinas teknis dan untuk kelembagaan oleh kelembagaan penyuluhan yaitu Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan. Kegiatan monitoring dan evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh mana kemampuan anggota Gapoktan dalam mengelola dana PUAP untuk pengembangan usaha agribisnis, meningkatnya fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka mengakses permodalan. PMT, penyuluh pendamping melakukan pembinaan dan bimbingan kepada anggota Gapoktan untuk meningkatkan usaha agribisnis serta kesejahteraan anggota, dan memfasilitasi dalam meningkatkan kelembagaan ekonomi petani menjadi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A). 1.3 Tujuan Tujuan pendampingan pelaksanaan program PUAP oleh BPTP Bengkulu tahun 2014 adalah : 1. Mendukung peran BPTP Bengkulu dalam pelaksanaan program PUAP sebagai Sekretaris Tim Pembina PUAP di Provinsi Bengkulu. 2. Melakukan verifikasi dokumen RUA, RUK, RUB dan dokumen administrasi lainnya yang dipersyaratkan untuk pencairan dana BLM-PUAP tahun Monitoring kinerja PMT, Tim Teknis dan Gapoktan serta perkembangan Gapoktan PUAP. 4. Melaksanakan koordinasi (vertikal dan horizontal) dan berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan PUAP. 1.4 Keluaran yang Diharapkan 1. Pelaksanaan kesekretariatan PUAP dengan baik sebagai dukungan BPTP Bengkulu selaku tim pembina provinsi. 2. Dokumen RUA, RUK, RUB dan administrasi lainnya yang disyaratkan untuk pencairan dana BLM PUAP tahun

14 3. Peningkatan kapasitas dari petugas, PMT dan Gapoktan berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan terkait PUAP. 4. Database kinerja dan perkembangan Gapoktan PUAP. 1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak 1. Terjadinya sinkronisasi dan koordinasi kegiatan program PUAP baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan adopsi inovasi teknologi akibat dari penambahan kebutuhan modal. 3. Peningkatan produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani. 4

15 II. TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan Pertanian berkelanjutan merupakan keharusan dalam pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha, serta mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Program PUAP dilaksanakan oleh petani (pemilik atau penggarap), buruh tani dan rumah tangga tani miskin di perdesaan melalui koordinasi Gapoktan sebagi lembaga yang dimiliki dan dikelola oleh petani. PUAP dilaksanakan secara integrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) yang dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 30 April di Palu Sulawesi Tengah (Anonymous, 2009). Pelaksanaan PUAP mengacu kepada pola dasar yang ditetapkan dalam PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/3/2009 yaitu pendidikan dan latihan untuk pengembangan usaha, pendampingan dan pemberian fasilitas bantuan modal usaha petani yang dikoordinasikan oleh Gapoktan. Untuk membangun kemandirian Gapoktan dalam pelaksanaan PUAP perlu didampingi oleh Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan dana sesuai dengan tujuan PUAP (Anonymous, 2009). Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kesumber permodalan, pasar dan teknologi serta organisasi tani yang masih lemah. Oleh karena itu program penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan kesepakatan global untuk mencapai tujuan Millenium. Kementerian Pertanian mulai tahun 2008 telah melaksanakan program PUAP dibawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) dan berada dalam kelompok program pemberdayaan masyarakat. Untuk koordinasi pelaksanaan PUAP di Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian membentuk Tim PUAP Pusat untuk mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP Nasional. PUAP merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha bagi petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gapoktan. Gapoktan merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal usaha bagi anggota. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PUAP, Gapoktan didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan PMT. Melalui 5

16 pelaksanaan PUAP diharapkan Gapoktan dapat menjadi kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani. Adapun kriteria Gapoktan penerima bantuan modal PUAP antara lain : a) SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis; b) mempunyai struktur kepegurusan yang aktif; dan c) dikukuhkan dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota; dan d) dimiliki dan dikelola oleh petani (Anonymous, 2009). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian telah memberikan banyak perubahan di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan perilaku petani yang sengaja dikembangkan untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Suatu paket teknologi pertanian tidak akan ada manfaatnya bagi petani jika teknologi tersebut tidak dikomunikasikan ke petani pengguna. Peranan komunikasi sangat penting dalam menyampaikan suatu maksud agar suatu paket teknologi ditransfer ke masyarakat tani. Berhasil atau gagalnya suatu paket teknologi di transfer ke masyarakat tani sangat dipengaruhi oleh adanya informasi yang diterima oleh petani pada saat yang tepat (Azis Amin, 1992). Pola dasar PUAP dirancang untuk meningkatkan keberhasilan penyaluran dana BLM PUAP kepada Gapoktan dalam mengembangkan usaha produktif petani dalam mendukung 4 Sukses Kementerian Pertanian, yaitu: 1. Swasembada dan swasembada berkelanjutan; 2. Diversifikasi pangan; 3. Nilai tambah, daya saing, dan ekspor 4. Peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mencapaian tujuan tersebut, komponen utama dari pola dasar pengembangan PUAP, yaitu: 1. Keberadaan Gapoktan; 2. Keberadaan penyuluh pendamping dan PMT; 3. Penyaluran dana BLM kepada petani (pemilik dan/atau penggarap), buruh tani dan rumah tangga tani; 4. Pelatihan bagi petani, pengurus Gapoktan (Dirjen PSP,2013). 6

17 III. PROSEDUR 3.1 Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup pelaksanaan PUAP pada tahun anggaran 2014 sebagai berikut : 1. Mengelola administrasi kesekretariatan PUAP. 2. Memfasilitasi pembayaran operasional penyelia (BOP) PMT ke direktorat pembiayaan Dirjen PSP Kementerian Pertanian. 3. Memverifikasi dokumen administrasi di tingkat Provinsi Bengkulu yang dipersyaratkan dalam pencairan dana BLM PUAP tahun Melaksanakan koordinasi dan berpartisipasi dalam workshop dan pelatihan PUAP. 5. Memonitor dan mengevaluasi kinerja PMT, berkoordinasi dengan tim teknis dan pembinaan terhadap Gapoktan serta mengevaluasi perkembangan dana dan aktivitas Gapoktan PUAP. 3.2 Tahapan Kegiatan Pengelolaan administrasi kesekretariatan PUAP Pengelolaan administrasi kesekretariatan ditujukan untuk menyiapkan keperluan kesekretariatan PAUP Provinsi Bengkulu dan pelaporan BPTP dalam mendukung program PUAP Pembayaran BOP PMT BOP dan biaya pelaporan PMT dibayar sesuai dengan kontrak yang ditanda tangani antara PPK Direktorat Pembiayaan Kementerian Pertanian dengan masing-masing PMT. Anggaran yang tersedia selama 8 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan Oktober Pembayaran BOP dan biaya pelaporan PMT pembayarannya ditransfer langsung ke rekening masing-masing PMT oleh PPK Direktorat Pembiayaan Kementerian Pertanian Koordinasi dan konsultasi program PUAP Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Desember Koordinasi dilakukan pada berbagai tingkatan mulai dari tingkat 7

18 kabupaten/kota hingga ke pusat. Koordinasi di tingkat pusat yang dilakukan secara intensif adalah dengan Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP). Koordinasi di tingkat daerah/provinsi adalah dengan Dinas Pertanian, Bakorluh serta Tim Teknis PUAP kabupaten/kota. Konsultasi pelaksanaan PUAP sering dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten dan bahkan Gapoktan secara langsung ke Sekretariat PUAP provinsi (BPTP Bengkulu) Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan oleh BPTP melalui kegiatan pertemuan, pengisian form, kunjungan lapangan dan workshop dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pengisian form oleh PMT setiap akhir bulan. Isian form monitoring meliputi : 1. Perkembangan bulanan pelaksanaan PUAP tahun 2014; nilai rekening Gapoktan pada akhir bulan, dana kas yang ada pada pengurus, nilai dana yang disalurkan, nilai dana yang sudah dikembalikan oleh petani, jumlah petani penerima dana, jumlah petani yang telah mengembalikan. 2. Perkembangan pelaksanaan PUAP yang meliputi: Perkembangan pelaksanaan PUAP (usulan desa dan Gapoktan PUAP oleh Bupati, SK Mentan tentang penetapan desa dan Gapoktan PUAP, SK Bupati tentang penetapan desa dan Gapoktan PUAP, sosialisasi PUAP oleh tim teknis kabupaten/kota, pembekalan penyusunan RUB dan administrasi lainnya oleh tim teknis kecamatan dan tim pengarah PUAP, pembuatan rekening Gapoktan, pembuatan RUB dan kelengkapan dokumen lainnya, verifikasi RUB oleh tim teknis kabupaten, pengiriman RUB oleh sekretariat PUAP, transfer dana BLM ke rekening Gapoktan, penyaluran dana kepada petani, pemanfaatan dan menurut jenis usaha agribisnis, peyediaan dan pendukung PUAP). b. Pertemuan/diskusi bulanan dengan PMT dilaksanakan setiap awal bulan. Materi diskusi meliputi : perkembangan PUAP, masalah yang dihadapi dan upaya pemacahan masalah yang perlu dilakukan. c. Koordinasi dengan tim teknis Kabupaten/Kota dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan konsolidasi pelaksanaan program PUAP di 10 Kabupaten Kota Provinsi Bengkulu. 8

19 d. Monitoring dan evaluasi dilakukan di tingkat Gapoktan dengan tujuan melihat kemampuan anggota Gapoktan dalam mengelola dana PUAP serta pengembangan dana dan usaha agribisnisnya. 9

20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan Administrasi Kesekretariatan Kegiatan administrasi kesekretariatan dilakukan dari bulan Januari 2014 dimana pengelolaannya dilaksanakan oleh sekretariat PUAP BPTP Bengkulu. Susunan sekretariat PUAP BPTP Bengkulu adalah sebagai berikut: Ketua : Kepala BPTP Bengkulu (Dr. Dedi Sugandi, MP) Wakil Ketua : Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.D Anggota : 1. Yong Farmanta, SP, M.Si 2. Ahyadi Jakfar 3. Hendri Suyanto Secara umum kegiatan administrasi yang dilaksanakan di sekretariat adalah: 1. Mengarsipkan dan menindaklanjuti disposisi surat dari kepala balai 2. Merencanakan, melaksanakan dan notulensi pertemuan rutin dengan PMT 3. Menghadiri undangan dari Gapoktan/Tim teknis 4. Menerima kunjungan dari Gapoktan, tim pembina PUAP, tim teknis kabupaten, LSM dan stakeholders serta memberikan informasi, layanan konsultasi dan advokasi yang diperlukan 5. Memfasilitasi pelaksanaan kontrak kerja PMT dengan PPK Direktorat Pembiayaan Kementerian Pertanian. Banyak surat-surat yang telah masuk ke sekretariat PUAP BPTP Bengkulu. Surat berasal dari berbagai sumber, mulai dari pusat sampai dengan Gapoktan. Surat masuk yang memerlukan respon ditindaklanjuti dengan baik melalui surat, fax, telephone maupun SMS dan bahkan kunjungan langsung. Beberapa tugas yang telah dilaksanakan oleh sekretariat PUAP selama tahun anggaran 2014 antara lain: 1. Menerima laporan PMT dalam bentuk manual dan soft copy. 2. Menerima surat masuk dari berbagai sumber berkenaan dengan program PUAP. 3. Memproses surat keluar ke berbagai sumber berkenaan dengan program PUAP. 10

21 4.2 Verifikasi Dokumen Administrasi Pengajuan Dana BLM PUAP Verifikasi dokumen administrasi pengajuan dana BLM PUAP tingkat Provinsi Bengkulu dilakukan untuk membantu proses pencairan dana BLM tingkat Provinsi Bengkulu pada tahun Dokumen yang diverifikasi adalah : 1. Rencana usaha (RUA, RUK dan RUB) Gapoktan 2. Perjanjian kerjasama (PK) antara PPK PUAP di Pusat Pembiayaan Kementerian Pertanian di Jakarta dengan masing-masing ketua Gapoktan 3. Surat perintah kerja (SPK) dari PPK PUAP kepada Ketua Gapoktan 4. Berita Acara Terima Uang 5. Fakta Integritas 6. Kuitansi/Bukti Pembayaran 7. Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) Dokumen dilengkapi sesuai dengan surat daftar nominasi sementara (DNS) dari Kementerian Pertanian tentang calon Gapoktan penerima dana PUAP tahun 2014, seperti AD/ART, Akte Pendirian/Berita Acara Pembentukan Gapoktan, jumlah anggota kelompok tani anggota Gapoktan, jumlah petani, kepengurusan (ketua, sekretaris dan Bendahara), identitas pengurus dan buku rekening/tabungan. Setelah selesai diverifikasi di tingkat provinsi, seluruh dokumen kemudian di bawa dan di verifikasi kembali di Direktorat Pembiayaan Pertanian Kementerian Pertanian di Jakarta. Setelah diverifikasi tingkat pusat dan dinyatakan lengkap selanjutnya dibuat Surat Keputusan Penetapan Gapoktan Penerima Dana BLM PUAP oleh Kementerian Pertanian. Dokumen tersebut di atas merupakan syarat pencairan dana BLM PUAP dari Kementerian Pertanian ke rekening Gapoktan. Daftar DNS yang telah diverifikasi dan dicairkan dananya disajikan pada Tabel 1. 11

22 Tabel 1. DNS Desa/Gapoktan Calon Penerima Dana BLM-PUAP yang telah di Verifikasi Oleh BPTP Bengkulu tahun 2014 No Kab/Kota DNS Tahap Jumlah Tidak Membuat Dokumen Yang Membuat dokumen/verifikasi di BPTP Yang di SK Kan Yang tidak lolos Tk pusat 1 Bengkulu Selatan Bengkulu Tengah Bengkulu Utara Kaur Lebong Muko-Muko Rejang Lebong Seluma Kepahiang Kota Bengkulu Jumlah Keterangan : * proses pencairan di ditingkat Gapoktan 12

23 4.3 Menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Gapoktan PUAP 2014 Mengahadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Gapoktan Tahun Buku 2013 yaitu Gapoktan Tri Mulyo Desa Sumber urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Tri Manunggal Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Perikuan Kabupaten Seluma penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Maju Rukun Desa tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Mekar Sari Desa Ketapang Baru Kecamatan Alas Maras Kabupaten seluma penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Pelangi Jaya Desa Lubuk Gilang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma penerima dana BLM PUAP tahun 2012, Gapoktan Mesra Jaya Kelurahan Sawah Lebar Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Karya Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu penerima dana BLM PUAP tahun 2008, Gapoktan Bumi Lestari Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu penerima dana BLM PUAP tahun 2010, Gapoktan Kebun Kenanga Kelurahan Kebun Kenanga Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu penerima dana BLM PUAP tahun 2010 dan Gapoktan Serasa Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. 4.4 Penandatanganan Kontrak PMT dengan Kementerian Pertanian dan PPK Direktorat Pembiayaan Kementerian Pertanian Penandatanganan kontrak PMT dilakukan di aula BPTP Bengkulu pada hari Jum at tanggal 7 Maret Jumlah peserta yang hadir sebanyak 29 orang yang terdiri atas undangan 3 orang ( Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Direktur Pembiyaan Dirjen PSP Kementan), PMT 24 orang dan panitia kesekretariatan 2 orang. Penambahan PMT melalui rekrutmen langsung dari Kementerian Pertanian mengisi pormasi Pergantian Antar Waktu (PAW) Provinsi Bengkulu mendapatkan 7 Orang PMT PAW jumlah keseluruhan PMT Provinsi Bengkulu 31 Orang. Acara dibuka oleh Kepala BPTP Bengkulu Dr. Dedi Sugandi, MP. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Provinsi Bengkulu menerima dana 13

24 PUAP sejak tahun 2008 sampai dengan Jumlah Gapoktan yang menerima dana BLM-PUAP sebanyak 1008 desa/gapoktan atau hampir 75% desa di Provinsi Bengkulu sudah menerima dana PUAP dengan jumlah kelompok tani sebanyak kelompok. Jumlah PMT yang dikontrak adalah 24 orang (tabel 2). Kepala BPTP Bengkulu mengajak setelah dilakukan penenandatanganan kontrak, PMT bisa lebih aktif dalam mensukseskan program PUAP ini dengan lebih aktif dalam pengumpulan laporan kegiatan PMT dan perkembangan dana BLM PUAP di Gapoktan tempat bekerja masing-masing. Untuk masa yang akan datang dengan adanya dana BLM-PUAP ini bisa mempermudah petani dalam mengakses saprodi dan modal. Dasar hukum penandatanganan kontrak PMT ini adalah Keputusan Menteri Pertanian Nomor 326/Kpts/OT.140/2/2014 tentang Penetapan Penyelia Mitra Tani Tahun 2014 Program PUAP sebanyak 24 PMT dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 647/Kpts/OT.140/5/2014 tentang Penetapan Penyelia Mitra Tani Tahun 2014 sebanyak 31 PMT, Surat Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.160/B/KPA/1/2014 tentang Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pembinaan Penyelia Mitra Tani dalam rangka Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Pertanian pada Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Pembayaran honor PMT dilakukan setelah penandatanganan kontrak. Honor dicairkan apabila PMT : 1) melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai PMT di lapangan, dalam rangka pengembangan PUAP di wilayah kerja masing-masing; 2) melaporkan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis PUAP; 3) wajib berada di lokasi/wilayah kerja dan tidak dapat pindah wilayah kerja tanpa izin. Pembayaran honor dilakukan melalui transfer ke nomor rekening Bank masing-masing PMT. Honor dibayarkan selama 8 bulan sebesar Rp ,00/bulan terhitung mulai 1 Maret sampai dengan 1 Oktober Apabila tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan pedoman umum dan petunjuk teknis PUAP maka PMT dikenakan sangsi berupa : a) Penundaan pembayaran honor kerja; b) Penghentian pembayaran honor kerja; c) Pemutusan hubungan kerja. BOP dapat dibayarkan kepada PMT apabila : 1) membuat rencana kerja selama pelaksanaan penyeliaan, 2) membuat laporan hasil kerja penyeliaan terhadap Gapoktan dalam buku kerja, ditandatangani dan disyahkan oleh pengurus Gapoktan dan tim 14

25 teknis kabupaten/kota, 3) menyerahkan dokumen administrasi keuangan kepada koordinator pembina PUAP yang berada di Sekretariat PUAP (BPTP) provinsi, untuk pertanggungjawaban BOP dan 4) mendapat rekomendasi dari Koordinator PUAP di masing-masing sekretariat propinsi (BPTP). Pembayaran BOP dilakukan melalui transfer ke nomor rekening masing-masing (PMT). Biaya Operasional Penyeliaan (BOP) yaitu sebesar Rp ,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) per bulan yang terdiri dari biaya operasional sebesar Rp ,00 (satu juta rupiah) per bulan dan biaya ATK pelaporan sebesar Rp ,00 (dua ratus ribu rupiah) per bulan. Pembayaran BOP PMT dapat dilakukan per bulan apabila laporan dikumpul setiap bulan berjalan. Pengumpulan laporan PMT paling lambat tanggal 10 bulan berjalan sudah diterima di pusat pembiayaan Dirjen PSP Kementan. Apabila terlambat dalam pengumpulan laporan maka dana BOP PMT akan terlambat juga. Setelah acara kata sambutan dilanjutkan dengan diskusi. Pada saat diskusi, PMT sangat antusias untuk bertanya. Acara diskusi dipimpin langsung oleh koordinator PMT Provinsi Bengkulu (Hartoyo, SPt). Dalam sesi diskusi dibuka peluang bagi peserta untuk menyampaikan pertanyaan dan saran. Berbagai pertanyaan dan saran muncul dalam sesi diskusi. Penandatanganan kontrak PMT dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Surya Dinata, S.Hut PMT Kabupaten Bengkulu Mukomuko dan Dwi Ida Wardani, SP, M.Si PMT Kabupaten Bengkulu Utara. Acara penandatanganan kontrak PMT disaksikan langsung oleh Kepala BPTP Bengkulu Bapak Dr. Dedi Sugandi, MP dan Penanggung Jawab PUAP BPTP Bengkulu. Di samping penandatanganan kontrak PMT, sekretariat PUAP dalam hal ini BPTP Bengkulu juga melakukan pertemuan dengan PMT untuk membuat kesepakatan dalam pengumpulan laporan dan pertemuan antara BPTP dengan PMT. Berdasarkan hasil diskusi dengan PMT maka disepakati pertemuan dilakukan setiap bulan pada tanggal 5 bulan berjalan. PMT harus mengumpulkan laporan kegiatan PMT dan laporan perkembangan dana Gapoktan. 15

26 Tabel 2. Daftar hadir Penyelia Mitra Tani (PMT) Provinsi Bengkulu pada acara Penandatanganan Kontrak bulan Maret 2014 No Nama Kab/Kota Keterangan 1 Fajrul tantomi, SP Bengkulu Selatan Hadir 2 Firmansyah H, SP, MSi Bengkulu Selatan Hadir 3 Jely Biterfin, SKM Bengkulu Selatan Hadir 4 Aswanto, S.sos Bengkulu Tengah Hadir 5 Iip Aripin, SP Bengkulu Tengah Hadir 6 Bing Haryatno, S.Pt Bengkulu Utara Hadir 7 Dwi Ida Wardani, SP Bengkulu Utara Hadir 8 Hartoyo, S.Pt Bengkulu Utara Hadir 9 Andi Candra, SE Kaur Hadir 10 M. Ari Nur Rahman, SP Kaur Hadir 11 Suandi, S.Pd Kaur Hadir 12 Yeki Pusparizal, SP Kepahiang Hadir 13 Evo Yuliansyah, SE Lebong Hadir 14 Yuliza Eka Sari, A.Md Lebong Hadir 15 Aris Romadan, SP Muko-Muko Hadir 16 Suryadinata, S.Hut Muko-muko Hadir 17 Gunario Satria, SP Muko-muko Hadir 18 Anton Sutrisno, SP Muko-muko Hadir 19 Suswandi, SE Rejang Lebong Hadir 20 M. Syamsuhadinoto, SP Seluma Hadir 21 Muhtar, S.Hut Seluma Hadir 22 Sri Asih, SP Seluma Hadir 23 Andri Syahputra, SP Kota Bengkulu Hadir 24 Devia Maya Silvany, S.Pd Kota Bengkulu Hadir PMT PAW tahun Artati Djidan, SE Bengkulu Tengah PAW 26 Hendri Fernandes, SP Kepahiang PAW 27 Resie Janika, STP Kepahiang PAW 28 Yenti Sakurna, S.Pd.I Lebong PAW 29 Sephartono, SP Mukomuko PAW 30 Ir. Junaidi Rejang Lebong PAW 31 Yogi Tri Wandono, S.Pt Seluma PAW 4.5 Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Rejang Lebong Koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong langsung bertemu dengan Kepala Dinas Pertanian (Ir. Redha Kusmantoro, M.Si) selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Rejang Lebong. Pada kesempatan tersebut 16

27 disampaikan realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008 s/d 2013 sebanyak 100 Gapoktan. Susunan Tim Teknis PUAP Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan SK Bupati adalah sebagai berikut: Ketua : Kepala Dinas Pertanian, Sekretaris : BP4K Anggota : BAPEDA, Dinas Peternakan PMT : Suswandi, SE Tim Teknis PUAP Kabupaten Rejang Lebong telah melaksanakan tugas sebagai berikut : (1) mengkoordinasikan usulan Desa Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa, (2) melaksakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, (3) mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten, (4) mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi Gapoktan lainnya, (5) melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan desa serta berkoordinasi dengan PMT. Kabupaten Rejang Lebong belum mengalokasikan dana operasional pelaksanaan tugas tim teknis kabupaten dari APBD. Tim teknis PUAP Kabupaten Rejang Lebong sering melaksanakan pertemuan dan melakukan kunjungan ke Kecamatan dan Desa. Tim teknis Kabupaten Rejang Lebong juga menyediakan operation room untuk tempat kerja PMT di Dinas Pertanian. Belum tersedianya insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP, belum adanya insentif/honor untuk PMT di luar bulan yang dikontrak dan PMT lebih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Rejang Lebong. Pembinaan dan Monev di Kabupaten Rejang Lebong dilakukan ke Gapoktan Cahaya Bukit Basah Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus (Ketua Firmansyah, Sekretaris Eldan M dan Berndahara A. Wandi). Gapoktan Cahaya Bukit Basah mempunyai 3 kelompok tani, jumlah anggota sebanyak 58 orang dengan jumlah penerima pinjaman 46 orang. Usaha yang paling dominan adalah tanaman semusim seperti sayuran dan padi. Gapoktan Cahaya Bukit Basah Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara memiliki simpanan 17

28 pokok dan simpanan wajib sebesar Rp 5.300,000,00. Kegiatan usaha lainya yaitu simpan pinjam, pinjaman disalurkan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu sistem bayar setelah panen dengan tingkat suku bunga pinjaman 1,5 %. Cahaya Bukit Basah Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara sudah memiliki AD/RT, tidak ada pinjaman macet, belum membentuk LKMA. Pembuatan rencana kerja dilakukan dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali sebulan, melaksanakan RAT tepat waktu. Gapoktan Cahaya Bukit Basah Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara belum mencairkan dana BLM 100%. Pembinaan dan Monev juga dilakukan ke Gapoktan Tri Mulyo Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009 dengan pengurus ketua M. Yasin dan sekretaris Nasiyam. Gapoktan Tri Mulyo merupakan Gapoktan berprestasi tahun 2010 mewakili Provinsi Bengkulu mengikuti seleksi Gapoktan berprestasi tingkat Nasional. Perkembangan usaha, dana dan administrasi cukup baik, dana Gapoktan Tri Mulyo per Desember 2013 sebesar Rp ,00. Gapoktan Tri Mulyo sudah memiliki AD/RT, belum membentuk LKMA, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali sebulan, melaksanakan RAT tepat waktu, belum ada Badan Hukum. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Mbangun Tani Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang, penerima dana BLM PUAP tahun 2009 dengan pengurus Ketua Sumarno. Gapoktan Mbangun Tani, sudah memiliki AD/RT, belum menjadi LKMA, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali sebulan, melaksanakan RAT tepat waktu, sudah ada Badan Hukum. Dari sisi perkembangan usaha, dana dan administrasi cukup baik, dana Gapoktan Mbangun Tani saldo akhir sebesar Rp , Koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Kaur Koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kaur bersama Kepala Seksi PLA Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kaur. Telah disampaikan maksud dan tujuan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Kaur. Pada pertemuan 18

29 tersebut disampaikan juga realisasi penyaluran BLM PUAP di Kabupaten Kaur. Dana BLM PUAP yang belum direalisasikan di Kabupaten Kaur sebesar Rp ,00. Jumlah Gapoktan penerima dana BLM PUAP dari tahun 2008 sampai dengan 2014 sebanyak 117 Gapoktan dengan jumlah kelompok tani sebanyak 400 kelompok. Di Kabupaten Kaur tim teknis PUAP langsung di SK kan bupati. Adapun susunan tim teknis PUAP di Kabupaten Kaur sebagai berikut: Ketua : Ir. Defrial, MAP (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur) Sekretaris : A. Reskan Efendi, SP (Kepala BP4K) Anggota : Kabid PSP Dinas Pertanian dan 3 PMT (Andi Candra, SE, M., Ari Nur Rahman, SP dan Suandi, S.Pd). Tim Teknis PUAP Kabupaten Kaur telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa/Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa dan melaksakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP serta mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Tim Teknis PUAP Kabupaten Kaur mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi Gapoktan lainnya serta melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan desa serta berkoordinasi dengan PMT. Pemerintah Kabupaten Kaur mengalokasikan dana operasional pelaksanaan tugas tim teknis kabupaten dari APBD. Pertemuan Tim teknis PUAP Kabupaten Kaur jarang dilakukan termasuk juga kunjungan ke kecamatan dan desa. Tim teknis Kabupaten Kaur belum menyediakan operation room untuk tempat kerja PMT. Pemerintah Kabupaten Kaur (tim teknis PUAP) belum menyediakan insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP dan insentif/honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak. PMT Kabupaten Kaur lebih sering berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP di Kabupaten Kaur. Saran dan masukan dari tim PUAP BPTP untuk tim teknis PUAP Kabupaten Kaur antara lain : 1. Secepatnya merealisasikan dana BLM PUAP yang masih mengendap di rekening Gapoktan. 2. Melakukan pembinaan di tingkat Gapoktan dengan cara mengadakan temu koordinasi dengan seluruh Gapoktan di Kabupaten Kaur. 19

30 3. Koordinasi tim teknis lebih ditingkatkan lagi. Pembinaan dan Monev dilakukan ke Gapoktan Harapan Bersama Desa Sukarami II Kecamatan Kelam Tengah. Gapoktan ini menerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus ketua Rasdi, sekretaris Sukisno dan Bendahara Gupiman Rohadi. Gapoktan Harapan Bersama membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 66 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman semusim yaitu padi. Gapoktan Harapan Bersama mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Harapan Bersama mempunyai usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Berdasarkan hasil monev tim BPTP maka perlu ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Gapoktan Harapan Bersama antara lain : (1) administrasi pembukuan tiap bulan ditutup dan ditanda tangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainya di isi dan dilengkapi lagi (2) perlu diadakannya RAT setiap tahun sebagai indikator Gapoktan yang sehat, (3) perlu dilakukannya musyawarah unutk menentukan langkah-langakah atau kebijakan dalam mengatasi masalah kredit macet di Gapoktan Harapan Bersama (4) papan merek Gapoktan harus dipasang di sekretariat Gapoktan, (5) Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan (6) Kepala Desa selaku komite pengarah berperan aktif dalam membina Gapoktan harapan bersama. Pembinaan dan Monev juga dilakukan ke Gapoktan Mulya Tani Desa Padang Panjang Kecamatan Semidang Gumay, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus ketua Firdaus, sekretaris Anwar dan Bendahara Syah Yamir. Gapoktan Mulya Tani membawahi 8 kelompok tani dengan anggota sebanyak 100 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman semusim seperti padi. Gapoktan Mulya Tani mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Mulya Tani mempunyai usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp 20

31 ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 2 %. Saran dan perbaikan untuk Gapoktan Mulya Tani: 1. Setiap tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus Gapoktan kepada anggotanya. 2. Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan. 3. Perlu diadakan musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 4. Kepala desa berperan aktif dalam membina Gapoktan Mulya Tani. Pembinaan dan monev dilakukan ke Gapoktan Margo Makaryo Desa Jati Mulyo Kecamatan Padang Guci Hulu, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus ketua Suroso dan sekretaris Eva Dada Suarda. Gapoktan Margo Makaryo membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 61 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha peternakan seperti sapi. Gapoktan Margo Makaryo mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Margo Makaryo mempunyai usaha pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Berdasarkan hasil monev tim BPTP maka perlu ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Gapoktan Margo Makaryo antara lain : (1) pembukuan, masih kurangnya buku yang harus disiapkan oleh Gapoktan. Setiap Gapoktan harus memiliki 14 buku, sementara Gapoktan Harapan Bersama hanya memiliki 6 buku, (2) perlu diadakannya RAT setiap tahun, (3) pencatatan pembukuan keuangan perlu dilakukan setiap bulan (buku neraca), (4) papan merek Gapoktan harus dipasang di sekretariat Gapoktan, (5) perlu diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan dan (6) Kepala desa berperan aktif dalam membina Gapoktan Margo Makaryo. Pembinaan dan Monev dilakukan ke Gapoktan Bunga Tanjung Desa Gunung Kaya Kecamatan Padang Guci Hilir, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2008 dengan pengurus ketua Yanuhari, sekretaris Ekaspi dan Bendahara Ilpi Diansono. Gapoktan Bunga Tanjung membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 99 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha tanaman pangan seperti padi. Gapoktan Bunga Tanjung mempunyai modal swadaya 21

32 dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Bunga Tanjung mempunyai usaha pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan berdasarkan hasil monev tim BPTP : (1) administrasi pembukuan tiap bulan ditutup dan ditanda tangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainya di isi dan dilengkapi lagi (2) RAT dilakukan setiap tahun dan tepat waktu sebagai indikator Gapoktan yang sehat, (3) Dilakukannya musyawarah untuk menentukan langkah-langakah atau kebijakan dalam mengatasi masalah kredit macet, (4) Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan, (5) Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan (6) Kepala Desa selaku komite pengarah berperan aktif dalam membina Gapoktan Bunga Tanjung. Pembinaan dan Monev Gapoktan Air Nitik Desa Air Dingin Kecamatan Kaur Selatan, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009 dengan pengurus ketua M. Kurniawan, sekretaris M. Ali Aras dan Bendahara Anasri. Gapoktan Air Nitik membawahi 6 kelompok tani dengan anggota sebanyak 80 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman semusim yaitu padi. Gapoktan Air Nitik mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Air Nitik mempunyai usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan untuk Gapoktan Air Nitik: 1. Setiap tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus Gapoktan kepada anggotanya dan merupakan indikator Gapoktan yang sehat. 2. Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan. 3. Perlu diadakanya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 4. Komite desa berperan aktif dalam membina Gapoktan Air Nitik. Pembinaan dan Monev dilakukan ke Gapoktan Sehati Desa Dua Kecamatan Kaur Selatan, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun

33 dengan pengurus; ketua Rukian, sekretaris Suparman dan Bendahara Bahrul. Gapoktan Sehati membawahi 7 kelompok tani dengan anggota sebanyak 141 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha tanaman pangan yaitu padi. Gapoktan Sehati mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Sehati mempunyai usaha pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Berdasarkan hasil monev tim BPTP maka perlu ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Gapoktan Sehati antara lain : (1) administrasi pembukuan tiap bulan ditutup dan ditanda tangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainya di isi dan dilengkapi lagi (2) RAT dilakukan setiap tahun dan tepat waktu sebagai indikator Gapoktan yang sehat, (3) Dilakukannya musyawarah untuk menentukan langkah-langakah atau kebijakan dalam mengatasi masalah kredit macet, (4) Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan, (5) Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan (6) Kepala Desa selaku komite pengarah berperan aktif dalam membina Gapoktan Sehati Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM-PUAP di Kabupaten Seluma. Koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seluma bersama Kepala Seksi PLA Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seluma. Telah disampaikan maksud dan tujuan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Seluma. Pada pertemuan tersebut disampaikan juga realisasi penyaluran BLM PUAP di Kabupaten Seluma. Dana BLM PUAP sudah direalisasikan 100 % di Kabupaten Seluma. Tim Teknis PUAP Kabupaten Seluma telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa/Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa dan melaksakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP serta mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Tim Teknis PUAP Kabupaten Seluma 23

34 mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi Gapoktan lainnya serta melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan desa serta berkoordinasi dengan PMT. Di Kabupaten Seluma tim teknis PUAP langsung di SK kan bupati. Adapun susunan tim teknis PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut: Ketua : Rosman Effendi, B.Sc, S.Sos, MM (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma) Sekretaris : Kepala BP4K Kabupaten Seluma Anggota : Kabid PSP Dinas Pertanian Kabupaten Seluma dan PMT 1. Sri Asih, SP 2. Muhtar, S.Hut 3. Muhammad Syamsuhadinoto, SP Pemerintah Kabupaten Seluma belum mengalokasikan dana operasional pelaksanaan tugas tim teknis kabupaten dari APBD. Pertemuan Tim teknis PUAP Kabupaten Seluma sering dilakukan termasuk juga kunjungan ke kecamatan dan desa. Tim teknis Kabupaten Seluma telah menyediakan operation room untuk tempat kerja PMT. Pemerintah Kabupaten Seluma (tim teknis PUAP) belum menyediakan insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP dan insentif / honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak. PMT Kabupaten Seluma lebih sering berkoordinasi dengan BP4K selaku Sekretaris Tim Teknis PUAP di Kabupaten Seluma. Saran dan masukan dari tim PUAP BPTP untuk tim teknis PUAP Kabupaten Seluma antara lain : 1) Melakukan pembinaan di tingkat Gapoktan dengan cara kunjungan reguler, mengadakan temu koordinasi dengan seluruh Gapoktan di Kabupaten Seluma, 2) Koordinasi tim teknis lebih ditingkatkan lagi. 3) PMT harus menyeimbangkan koordinasi antara Dinas Pertanian dengan BP4K selaku ketua dan sekretaris Tim Teknis PUAP di Kabupaten. Pembinaan dan monev ke Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Seluma didampingi oleh PMT Kabupaten Seluma (M. Syamsuhadinoto, SP, Muhtar, S.Hut dan Sri Asih, SP) sebagai anggota tim teknis kabupaten. Pembinaan dan monev dilakukan ke Gapoktan Mekar Sari Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Pada saat kunjungan langsung bertemu dengan pengurus Gapoktan (Ketua H. Khairul, 24

35 Sekretaris Sunarwa dan Bendahara Zarhan). Gapoktan Mekar Sari membawahi 5 kelompok tani dengan anggota sebanyak 130 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman perkebunan seperti karet dan sawit. Tingkat pengembalian anggota di Gapoktan Mekar Sari sangat lancar, dari 130 anggota yang meminjam semuanya sudah kembali. Usaha yang dilakukan oleh Gapoktan Mekar Sari adalah pengadaan saprodi dan simpan pinjam. Gapoktan Mekar Sari mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran bulanan. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1,5 %. Jumlah kredit macet tidak ada. Berdasarkan hasil monev tim BPTP maka perlu ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Gapoktan Mekar Sari antara lain : (1) administrasi pembukuan tiap bulan ditutup dan ditanda tangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainya di isi dan dilengkapi lagi, (2) perlu diadakannya RAT setiap tahun sebagai indikator Gapoktan yang sehat, (3) Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Sepakat Jaya Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus ketua Zaili Haroni, sekretaris Zanili dan Bendahara Arman,J. Gapoktan Sepakat Jaya membawahi 8 kelompok tani dengan anggota sebanyak 166 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman perkebunan seperti Karet dan Sawit. Gapoktan Sepakat Jaya mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Sepakat Jaya mempunyai usaha pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran bulanan. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 2 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan untuk Gapoktan Bukit Barisan: 1. Setiap tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus Gapoktan kepada anggotanya. 2. Struktur organisasi dibuat dan dipasang disekretariat Gapoktan. 25

36 3. Perlu diadakanya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 4. Kepala desa berperan aktif dalam membina Gapoktan Sepakat Jaya. Pembinaan dan monev dilakukan ke Gapoktan Sido Luhur Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Bertemu langsung dengan pengurus (ketua W. Sujono, sekretaris Jumri dan Bendahara Sarpin). Gapoktan Sido Luhur membawahi 7 kelompok tani dengan anggota sebanyak 215 orang. Dominasi usaha pertanian tanaman perkebunan seperti sawit dan karet. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah simpan pinjaman dan kios saprodi. Simpan pinjaman disalurkan melalui kelompok dengan sistem pengembalian bulanan, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, bunga pinjaman 1-2 %/bulan. Kredit macet sebesar Rp ,00 sudah memiliki AD/RT, belum LKM, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan di atas 3 bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, belum ada badan hukum. Saran untuk Gapoktan Sido Luhur : 1. Pengurus harus aktif mengawasi perkembangan usaha anggota karena tingkat kemacetannya tinggi. Belum ada pengembalian dari Anggota Kelompok Tani. 2. Papan Merk identitas Gapoktan dipasangan. 3. Setiap akhir tahun kepengurusan harus melakukan rapat anggota tahun (RAT) tepat waktu. 4. Pembukuan harus lengkap 14 buku dalam mengelola kegiatan/aktifitas Gapoktan. Pembinaan dan Monev Gapoktan Cahaya Bersama Desa Talang Perapat Kecamatan Seluma Barat, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2008 dengan pengurus ketua Apindi, sekretaris Rudi Hartono dan Bendahara Darmawan. Gapoktan Cahaya Bersama membawahi 12 kelompok tani dengan anggota sebanyak 240 orang. Jumlah anggota yang sudah/pernah meminjam sebanyak 145 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha tanaman pangan seperti padi dan jagung. Gapoktan Cahaya Bersama mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00 Gapoktan Cahaya Bersama mempunyai usaha simpan pinjam. 26

37 Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman perkelompok sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran angsuran setiap bulan. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan berdasarkan hasil monev tim BPTP : 1. Pembukuan Gapoktan dilengkapi lagi. 2. Dilakukan musyawarah untuk menentukan langkah-langakah atau kebijakan dalam mengatasi masalah kredit macet. 3. Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan. 4. Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 5. Pengurus Gapoktan harus dapat mengembangkan dana yang sudah diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 6. Mohon bantuan PMT dan Penyuluh Pendamping PUAP untuk ikut mengawasi perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten Seluma. Pembinaan dan monev dilanjutkan ke Gapoktan Riak Siabun Desa Riak Siabun I Kecamatan Sukaraja. Gapoktan Riak Siabun menerima dana BLM-PUAP tahun 2011, dengan anggota 4 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan, jumlah anggota yang terlibat 100 orang, bidang usaha yang dijalankan tanaman perkebunan seperti sawit dan karet. Memiliki simpanan pokok sebesar Rp ,00 simpanan wajib RP ,00 rata-rata peminjaman perorangan berkisar antara RP ,00 sampai dengan Rp ,00 dengan sistem pengembalian perbulan, mengalami kredit macet tidak ada. Saran untuk Gapoktan Riak Siabun. 1. Pembukuan kas diperbaiki dan jangan sampai salah formatnya. 2. Setiap ada yang penyunjung harap mengisi buku tamu. 3. Papan indentitas Gapoktan dibuat dan dipasang sesuai letak dan posisinya. 4. Setiap 3 bulan diadakan pertemuan dengan Pengurus Kelompok Tani, PPL desa dan Kepala Desa dalam mengambil keputusan untuk mengelola dana BLM-PUAP, untuk kelanjutan musim tanam berikut sebagai alat Kontrol agar tidak terjadi kemacetan pengembalian dana. 27

38 4.5.4 Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM- PUAP di Kabupaten Lebong. Melakukan koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Lebong, bertemu Ibu Sumiati, SP Kepala Dinas Pertanian Lebong sebagai Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Lebong, dalam pertemuan tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, monitoring dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Lebong, dan disampaikan juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Lebong Tahun 2008 s/d 2014 sebanyak 101 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kabupaten Lebong berdasarkan SK Bupati : Ketua Tim Teknis : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Sekretaris Tim Teknis : Kepala BP4K Kabupaten Lebong Anggota Tim Teknis : 1. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebong 2. Dinas Perindagkop Kabupaten Lebong 3. Bapedda Kabupaten Lebong 4. Camat Se- Kabupaten Lebong 5. PMT Evo Juliansyah, SE dan Yuliza Eka Sari, A.Md Tim Teknis PUAP Kabupaten Lebong telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa / Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa. Tim Teknis telah melaksanakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, koordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Telah mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi Gapoktan lainnya. Telah melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan Desa berkoordinasi dengan PMT, ada dan tersedianya dana operasional pelaksanaan tugas Tim Teknis Kabupaten dari APBD, sering dilaksanakan pelaksanaan pertemuan reguler Tim Teknis PUAP. Pembinaan dan pelaksanaan kunjungan reguler Tim Teknis PUAP ke Kecamatan dan Desa, jarang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten. Tidak tersedianya operation room untuk tempat kerja PMT di Dinas Pertanian Kabupaten. Belum tersedianya insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP, belum adanya insentif / 28

39 honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak dan PMT lebih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Lebong. Saran dari hasil koordinasi dengan Kabid Tanaman Pangan : 1. Agar honor/insentif Penyuluh Pendamping PUAP dan PMT bila tersedia. 2. Ditingkatkan intensitas pembinaan terhadap Gapoktan dan perkembangan dana BLM-PUAP di Kabupaten Lebong. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Lebong didampingi oleh Penyelian Mitra Tani Kabupaten Lebong (Yuliza Eka Putri, A.md, Evo Juliansyah, SE) sebagai anggota tim teknis kabupaten. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Senja Indah Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Dalam kepengurusan ini bertemu dengan pengurus (Ketua Amrul Hasani, Sekretaris Lahmudin dan Berndahara Sairin). Gapoktan Senja Indah membawahi 8 kelompok tani dengan jumlah anggota 270 orang. Penerima pinjaman 270 orang, dominasi usaha pertanian yaitu tanaman semusim. Gapoktan Senja Indah memiliki simpanan pokok Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00 kegiatan usaha pertanian yaitu pinjaman yarnen. Pinjaman disalurkan melalui kelompok dengan sistem bayar setelah panen. Rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00 per anggota. Besarnya bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet sebesar Rp ,00. Saran untuk Gapoktan Senja Indah Desa Lemeu : 1. Kredit macet sebesar Rp ,00 segera di musyawarahkan dengan anggota anggota Gapoktan dan komite pengarah di Desa (Kepala Desa, perangkat Desa) untuk penyelesaian masalah anggota yang menunggak perguliran dana BLM-PUAP. 2. Adminstrasi pembukuan tiap akhir bulan ditutup dan ditandatangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainnya diisi dan dilengkapi lagi. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT untuk pertanggung jawaban keuangan Gapoktan, sebagai indikator Gapoktan yang sehat. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Kencana Desa Lokasari Kecamatan Lebong Utara Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Dalam pengurus Ketua Hendi Nur Syamsi. Gapoktan Kencana pada awal merupakan Gapoktan yang mulai berkembang asetnya sudah hampir 150 juta dari hasil pengembalian anggota yang disesuaikan dengan keadaan tutup buku akhir bulan Desember 29

40 2011, namun pada pertengah tahun 2012 mulai ada kredit macet dari anggota Gapoktan, sehingga perkembangan dana agak sedikit mengalami kemacetan untuk perguliran selanjutnya. Tingkat pengembalian kredit/pinjaman yang macet cukup tingggi akibat dari kurang tertibnya administrasi gapoktan dan lemahnya pengawasan oleh tim teknis. Kelengkapan administrasi baik dan lengkap, dana di Neraca sebesar Rp ,00 Gapoktan Kencana, anggota 2 kelompok, jumlah anggota 50 orang,penerima pinjaman 50 orang, dominasi usaha pertanian yaitu tanaman semusim, memiliki simpok Rp ,00 dan simwa Rp ,00 kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjaman, simpan pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem bulanan, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu system bulanan, bunga pinjaman 1 %, ada pinjaman macet sebesar Rp ,00. Saran perbaikan untuk Gapoktan Kencana: 1. Pinjaman dan dana yang macet pada anggota dimusyawarah dengan kelompok tani bagaimana caranya untuk agar ada kesanggupan anggota untuk membayar pinjaman dengan Gapoktan. 2. Papan Merk Gapoktan dipasang sebgai indentitas Gapoktan. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus Gapoktan kepada anggota anggota Gapoktan. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Pabes Lestari Desa Trans Pabes (UPT) Kecamatan Pelabai, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Bertemu dengan pengurus Ketua Endang Prinandes dan Sekretaris Jasril. Keadaan kelengkapan administrasi cukup baik, dana Neraca bulan Mei 2013 masih sebesar Rp ,00 dan mengalami kridet macet juga, posisi dana yang digulirkan belum ada pengembalian dari Kelompok Tani sehingga menghambat siklus kegiatan dalam aktifitas organisasi Gapoktan. Gapoktan Pabes Lestari, dengan ada 4 kelompok, jumlah anggota 107 orang, penerima pinjaman 107 orang, dominasi usaha peternakan yaitu ternak kambing, memiliki simpok Rp 5.000,00 dan simwa Rp 1.000,00 serta simsus Rp 5.000,00 kegiatan usaha peternakan yaitu simpan pinjaman, simpan pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem Yarnen, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu Yarnen setelah ternak dijual ( pengemukan ), bunga pinjaman 2 %, ada pinjaman macet sebesar Rp ,00. Saran untuk Gapoktan Pabes Lestari : 30

41 1. Pengurus harus aktif mengawasi perkembangan usaha anggota di bidang pengemukan ternak kambing, karena tingkat macetnya agak tinggi (perputaran dana enam bulan sekali). Belum ada pengembalian dari Anggota Kelompok Tani. 2. Papan Merk indentitas Gapoktan dipasangan. 3. Setiap akhir tahun kepengurusan harus melakukan Rapat Anggota Tahun (RAT). 4. Pembukuan harus lengkap 14 buku dalam mengelola kegiatan/aktifitas Gapoktan. Pembinaan dan monev dilanjutkan ke Gapoktan Bangkit Bersama, Desa Nangai Amen, Kecamatan Amen, penerima dana BLM-PUAP tahun 2011 dengan anggota 5 kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan, jumlah anggota yang terlibat 102 orang, bidang usaha yang dijalankan tanaman semusim dan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, memiliki simpanan pokok, simpanan wajib, rata-rata peminjaman perorangan berkisar anatara RP ,00 sampai dengan Rp ,00 dengan system pengembalian yarnen, mengalami kridet macet sekitar Rp ,00. Kelengkapan administrasi Gapoktan kurang lengkap. Belum ada badan hukum. Saran untuk Gapoktan Bangkit Bersama. 1. Pembukuan kas diperbaiki dan jangan sampai salah formatnya. 2. Setiap ada yang pengunjung harap mengisi buku tamu. 3. Papan indentitas Gapoktan dibuat dan dipasang sesuai letak dan posisinya. 4. Setelah panen diadakan pertemuan dengan Pengurus Kelompok Tani, PPL Desa dan Kepala Desa dalam mengambil keputusan dalam mengelola dana BLM-PUAP untuk kelanjutan musim tanam berikut sebagai alat Kontrol agar tidak terjadi kemacetan pengembalian dana. Pada pembinaan di Gapoktan Samo Raso Desa Luas Kecamatan Talang Bano merupakan penerima BLM-PUAP tahun 2009 dengan 4 Kelompok Tani, jumlah anggota yang tergabung berjumlah 100 orang dengan peminjaman dana system yarnen berkisar Rp ,00 Rp ,00/anggota, perkembangan dana sampai dengan Mei 2013 tidak begitu baik dengan tingkat kemacetan sekitar (89%). Kelengkapan administrasi (Buku kas, buku tamu, notulen rapat, AD/ART, Akad Perjanjian) masih perlu ada perbaikan dan pembinaan lebih lanjut agar tertib administrasi, belum pernah mengadakan RAT 31

42 sebagai pertanggung jawab keuangan Gapoktan. Saran untuk Gapoktan Samo Raso Desa Luas agar pembukuan diperbaiki dan selalu diisi walaupun tidak ada transaksi setiap bulannya, bila perlu diadakan rapat atau pertemuan seluruh Perangkat Desa untuk menuntaskan masalah kemacetan dana BLM-PUAP tahun 2009 agar diberikan sejenis sangsi-sangsi yang mengikat agar dana yang bergulir di Desa tersebut bisa berkembang. Pembinaan dan monev di Gapoktan Dipoa Sepakat Desa Tabak Dipoa Kecamatan Lebong Sakti merupakan penerima BLM-PUAP tahun 2011, telah dicairkan oleh pengurus sebesar 100% (Rp ,00) pada bulan April 2013 dan tersalurkan di 4 (empat) kelompok tani dengan 70 orang anggota Gapoktan system pengembalian yarnen, dikenakan bunga sebesar 1,5 % dibayarkan setelah panen pada bulan Mei Kelengkapan administrasi cukup baik. Saran yang diberikan untuk pengurus Gapoktan Dipoa Sepakat adalah : 1. Identitas Gapoktan dibuat dan dipasang. 2. Pembukuan Gapoktan dilengkapi lagi terutama Buku Anggota, Notulen Rapat, Buku Pinjaman anggota. 3. Pengurus harus dapat mengembangkan dana yang sudah diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana PNPM - BLM-PUAP tahun Mohon bantuan PMT dan Penyuluh Pendamping PUAP untuk ikut mengawasi perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten Lebong Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan. Koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan bertemu Bapak Ir. Wika Gatot Subroto, MM Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan. Telah disampaikan maksud dan tujuan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembinaan Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan. Pada pertemuan tersebut disampaikan juga realisasi penyaluran BLM PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan. Dana BLM PUAP yang belum direalisasikan di Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp ,00. Jumlah Gapoktan penerima dana BLM PUAP dari tahun 2008 sampai dengan 2014 sebanyak 118 Gapoktan dengan jumlah kelompok tani sebanyak 380 kelompok. 32

43 Di Kabupaten Bengkulu Selatan tim teknis PUAP langsung di SK kan bupati. Adapun susunan Tim Teknis PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut: Ketua : Ir. Wika Gatot Subroto (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan) Sekretaris : Ir. Iskandar, AZ, (Kepala BP4K Bengkulu Selatan) Anggota : - Sukarni, SP (Kabid Kelembagaan BP4K) - Sakimin, S.Pt (Kabid PSP Dinas Pertanian - Ir. Yenti Ratani (Staf Perencanaan Dinas Pertanian) - Firmansyah. H, SP, MSi (PMT) - Fajrul Tantomi, SP (PMT) Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Selatan telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa/Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa dan melaksakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP serta mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Selatan mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi Gapoktan lainnya serta melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan desa serta berkoordinasi dengan PMT. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan tidak mengalokasikan dana operasional pelaksanaan tugas tim teknis kabupaten dari APBD. Pertemuan Tim teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Selatan sering dilakukan termasuk juga kunjungan ke kecamatan dan desa. Tim teknis Kabupaten Bengkulu Selatan telah menyediakan operation room untuk tempat kerja PMT. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan (tim teknis PUAP) belum menyediakan insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP dan insentif/honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak. PMT Kabupaten Bengkulu Selatan lebih sering berkoordinasi dengan BP4K selaku Sekretaris Tim Teknis PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan. Dinas Pertanian Bengkulu Selatan sudah membuat surat kepada ketua Gapoktan untuk segera mencairkan dana BLM PUAP. Permasalahan BLM PUAP di Bengkulu Selatan yang paling mendasar adalah banyaknya pengurus Gapoktan yang apatis dikarenakan banyak anggota yang menunggak pengembalian. 33

44 Saran dan masukan dari tim PUAP BPTP untuk tim teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain : 1) Dinas Pertanian Bengkulu Selatan secepatnya membantu merealisasikan pencairan dana BLM PUAP yang masih mengendap di rekening Gapoktan, 2) Melakukan pembinaan di tingkat Gapoktan dengan cara kunjungan reguler, mengadakan temu koordinasi dengan seluruh Gapoktan di Kabupaten Bengkulu Selatan, 3) Koordinasi tim teknis lebih ditingkatkan lagi. 4) PMT harus menyeimbangkan koordinasi antara Dinas Pertanian dengan BP4K selaku ketua dan sekretaris Tim Teknis PUAP di Kabupaten. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan didampingi oleh Penyelian Mitra Tani Kabupaten Bengkulu Selatan (Fajrul Tantomi, SP dan Firmansyah. H, SP, MSi ) sebagai anggota tim teknis kabupaten. Pembinaan dan monev dilakukan ke Gapoktan Tumbuh Baru Desa Tanjung Agung Kecamatan Seginim, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Pada saat kunjungan langsung bertemu dengan pengurus Gapoktan (Ketua Yauna, Sekretaris Erni Dauwati dan Bendahara Asdah). Gapoktan Tumbuh Baru membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 72 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman semusim seperti padi. Gapoktan Tumbuh Baru mewadahi kelompok wanita tani (KWT) sehingga semua anggota adalah perempuan. Tingkat pengembalian anggota di Gapoktan Tumbuh Baru sangat lancar, dari 72 anggota yang meminjam semuanya sudah kembali. Usaha yang dilakukan oleh Gapoktan Tumbuh Baru adalah pengadaan saprodi dan simpan pinjam. Kendala yang dihadapi oleh Gapoktan tumbuh baru adalah belum punya kios untuk usaha penjualan pupuk. Gapoktan Tumbuh Baru mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet tidak ada. Berdasarkan hasil monev tim BPTP maka perlu ada perbaikan yang harus dilakukan oleh Gapoktan Tumbuh Baru antara lain : (1) administrasi pembukuan tiap bulan ditutup dan ditanda tangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainya di isi dan dilengkapi lagi, (2) perlu diadakannya RAT setiap tahun sebagai indikator Gapoktan yang sehat, (3) Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 34

45 Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Bukit Barisan Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011 dengan pengurus ketua Sumin, sekretaris Mintarni dan Bendahara Yohania. Gapoktan Bukit Barisan membawahi 11 kelompok tani dengan anggota sebanyak 171 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha pertanian tanaman semusim seperti padi. Gapoktan Bukit Barisan mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Gapoktan Bukit Barisan mempunyai usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran setelah panen. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan untuk Gapoktan Bukit Barisan: 1. Setiap tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus Gapoktan kepada anggotanya. 2. Struktur organisasi dibuat dan dipasang disekretariat Gapoktan. 3. Perlu diadakanya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan. 4. Kepala desa berperan aktif dalam membina Gapoktan Bukit Barisan. Pembinaan dan Monev dilakukan ke Gapoktan Asoka Desa Gunung Kembang Kecamatan Manna, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Bertemu langsung dengan pengurus (ketua Saimawarni, sekretaris Lensiana dan Bendahara Eka Kurnia). Gapoktan Asoka membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 71 orang. Dominasi usaha pertanian tanaman semusim seperti padi. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah simpan pinjaman, simpan pinjaman disalurkan melalui kelompok dengan sistem pengembalian bayar setelah panen, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, bunga pinjaman 1 %/bulan. Kredit macet per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00 sudah memiliki AD/RT, belum LKM, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan di atas 3 bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, belum ada Badan Hukum. Saran untuk Gapoktan Asoka : 35

46 1. Pengurus harus aktif mengawasi perkembangan usaha anggota di bidang pertanian terutama tanaman semusim, karena tingkat kemacetannya tinggi. Belum ada pengembalian dari Anggota Kelompok Tani. 2. Papan Merk identitas Gapoktan dipasangan. 3. Setiap akhir tahun kepengurusan harus melakuka Rapat Anggota Tahun (RAT) tepat waktu. 4. Pembukuan harus lengkap 14 buku dalam mengelola kegiatan/aktifitas Gapoktan. Pembinaan dan monev Gapoktan Tri Tunggal Desa Gindu Suli Kecamatan Bunga Mas, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009 dengan pengurus ketua Juhardi, sekretaris Mifran dan Bendahara Aini Nurhayati. Gapoktan Tri Tunggal membawahi 3 kelompok tani dengan anggota sebanyak 65 orang. Jumlah anggota yang sudah/pernah meminjam sebanyak 46 orang. Usaha yang paling dominan adalah usaha tanaman pangan dan perkebunan seperti padi, sawit dan karet. Gapoktan Tri Tunggal mempunyai modal swadaya dengan simpanan pokok sebesar Rp ,- dan simpanan wajib Rp ,0 disamping itu juga mempunyai simpanan khusus dan simpanan sukarela masingmasing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Gapoktan Tri Tunggal mempunyai usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi. Penyaluran pinjaman dilakukan melalui kelompok dan langsung ke anggota. Rata-rata pinjaman anggota sebesar Rp ,00 dengan sistem pembayaran angsuran setiap bulan. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 1 %. Jumlah kredit macet sebesar Rp ,00. Saran dan perbaikan berdasarkan hasil monev tim BPTP : 1. Pembukuan Gapoktan dilengkapi lagi 2. Dilakukannya musyawarah untuk menentukan langkah-langakah atau kebijakan dalam mengatasi masalah kredit macet, 3. Papan merek Gapoktan harus dipasang sebagai identitas Gapoktan, 4. Diadakannya musyawarah anggota untuk menentukan usaha yang akan dilakukan oleh Gapoktan 5. Pengurus Gapoktan harus dapat mengembangkan dana yang sudah diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 36

47 6. Mohon bantuan PMT dan Penyuluh Pendamping PUAP untuk ikut mengawasi perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Pembinaan dan monev dilanjutkan ke Gapoktan Tiga Serangkai Desa Ketaping Kecamatan Manna. Gapoktan Tiga Serangkai menerima dana BLM-PUAP tahun 2011, dengan anggota 3 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan, jumlah anggota yang terlibat 76 orang, bidang usaha yang dijalankan tanaman semusim dan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Memiliki simpanan pokok sebesar Rp ,00 simpanan wajib RP ,00 rata-rata peminjaman perorangan berkisar antara RP ,00 sampai dengan Rp ,00 dengan sistem pengembalian perbulan, mengalami kridet macet sekitar Rp ,00. Saran untuk Gapoktan Tiga Serangkai. 1. Pembukuan kas diperbaiki dan jangan sampai salah formatnya. 2. Setiap ada yang pengunjung harap mengisi buku tamu. 3. Papan indentitas Gapoktan dibuat dan dipasang sesuai letak dan posisinya. 4. Setiap 3 bulan diadakan pertemuan dengan Pengurus Kelompok Tani, PPL desa dan Kepala Desa dalam mengambil keputusan untuk mengelola dana BLM-PUAP, untuk kelanjutan musim tanam berikut sebagai alat Kontrol agar tidak terjadi kemacetan pengembalian dana Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM- PUAP di Kabupaten Bengkulu Tengah. Melakukan koordinasi PUAP ke Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Tengah di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah. Koordinasi diwakili oleh Kabid Prasarana dan Saranan pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah (Subandi, SP) sebagai Anggota Tim Teknis PUAP Kabupaten Benteng, dalam pertemuan tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, monitoring dan pembinaan gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Tengah, dan disampaikan juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2008 s/d 2014 sebanyak 78 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan SK Bupati berupa draf yang belum ditanda tangani oleh Bupati sebagai berikut; 37

48 1. Tim Pengarah : 1. Ketua Pengarah Bupati Bengkulu Tengah 2. Anggota Pengarah Sekretaris Daerah 3. Anggota Pengarah Kepala Bappeda 2. Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten : 1. Ketua Tim Teknis Bapak Durani, S.Pi, M.Si, MM Kepala Dinas Pertanian, Perkebunaan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah. 2. Sekretaris Tim Teknis Kepala BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah. 3. Anggota Tim Teknis Tingkat Kabupaten. 4. Kasie PSP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah. 5. Staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah. 6. PPK Lokasi PUAP Se-Kabupaten Bengkulu Tengah. 7. PMT Kabuapten Bengkulu Tengah Aswanto, S.Sos dan Iip Arifin, SP. Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Tengah telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa/Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa. Tim Teknis telah melaksanakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, koordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Telah mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi gapoktan lainnya. Telah melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan Desa berkoordinasi dengan PMT, ada dan tersedianya dana operasional pelaksanaan tugas Tim Teknis Kabupaten dari APBD, sering dilaksankan pelaksanaan pertemuan reguler Tim Teknis PUAP. Pembinaan dan pelaksanaan kunjungan reguler Tim Teknis PUAP ke Kecamatan dan Desa, jarang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten. Tidak tersedianya operation room untuk tempat kerja PMT di Dinas Pertanian Kabupaten. Belum tersedianya insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP, belum adanya insentif / honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak dan PMT lebih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Tengah. Saran dari hasil koordinasi dengan Kabid Prasarana dan Sarana : 1. Idealnya Tim Teknis Pendampingan BLM-PUAP mempunyai SK Tim. 38

49 2. Honor/Insentif Penyuluh Pendamping PUAP dan PMT dianggarkan didalam APBN atau APBD Kabupaten. 3. Tingkatkan Intensitas pembinaan untuk perkembangan dana BLM-PUAP di Kabupaten. Pembinaan dan Monev gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Tengah juga didampingi oleh Penyelian Mitra Tani Kabupaten Bengkulu Tengah (Aswanto, S.Sos dan Iip Aripin, SP) sebagai anggota tim teknis kabupaten. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Talang Pinang Desa Pagar Jati Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah, gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2010, pertemuan dilakukan dirumah Ketua Gapoktan yang dihadiri pengurus Gapoktan (Ketua Iksan Sabirin, Sekretaris Safrin dan Berndahara Misnaini). Gapoktan Talang Pinang, anggota 4 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 50 orang. Penerima pinjaman sebanyak 50 orang. Dominasi usaha peternakan yaitu ternak kambing. Memiliki simpanan pokok Rp ,00 dan simpanan wajib Rp 1.500,000,00 disamping itu juga ada simpanan khusus Rp ,00 dan simpanan suka rela Rp ,00. Kegiatan usaha yaitu simpan pinjaman, pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem bayar tanggung renteng, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu bulanan, bunga pinjaman 1,5 %, ada pinjaman macet sebesar Rp ,00 sudah memiliki AD/RT, dalam proses pemisahan dan menuju LKMA, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali dalam tiga bulan. Melaksanakan RAT tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana 100 % disalurkan dengan anggota. Catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman tidak berjalan dengan baik (macet), kelengkapan administrasi belum lengkap, jumlah modal yang berkembang mencapai di atas 100 juta. Saran untuk Gapoktan Talang Pinang : 1. Kredit macet sebesar Rp ,00 segera di musyawarahkan dengan anggota anggota gapoktan dan komite pengarah di Desa (Kepala Desa dan pemuka masyarakat) untuk penyelesaian masalah anggota yang menunggak perguliran dana BLM-PUAP. 2. Adminstrasi pembukuan tiap akhir bulan ditutup dan ditandatangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainnya diisi dan dilengkapi lagi. 39

50 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT untuk pertanggung jawaban keuangan gapoktan, hal ini menandakan gapoktan yang sehat dan rencana akan diusulkan LKM-A penuh tahun Pembinaan dan monev ke Gapoktan Cahaya Tani Desa Sidorejo Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun Pertemuan dihadiri pengurus Gapoktan (Ketua Jumino, dan Bendahara Imam). Gapoktan Cahaya Tani beranggotakan 6 kelompok tani dengan jumlah anggota 80 orang. Penerima pinjaman 50 orang, dominasi usaha tanaman perkebunaan sawit yang luas antara 1-2 ha/anggota yaitu pemeliharaan tanaman sawit. Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk arisan antar anggota. Gapoktan Cahaya Tani memiliki simpanan pokok Rp ,00 simpanan wajib Rp 2.500,000,00 simpanan khusus Rp ,00 simpanan sukarela Rp ,00. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjam dan mempunyai kios tani untuk menenuhi kebutuhan anggota Gapoktan. Pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem bayar tanggung renteng, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota. Pembayaran pinjaman yaitu bulanan dengan bunga pinjaman sebesar 1,5 %, dan ada pinjaman macet sebesar Rp ,00. Gapoktan Cahaya tani sudah memiliki anggaran dasar rumah tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A. Pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali sebulan, melaksanakan RAT tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana 100 % disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada di anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan baik. Kelengkapaan administrasi cukup lengkap, jumlah modal yang berkembang mencapai di atas 100 juta. Tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 10 Juta. Saran untuk Gapoktan Cahaya Tani : 1. Tingkat kemampuan pengelolaan dana BLM-PUAP agar lebih maju dan berkembangan lagi. 2. Kelengkapan administrasi berjumlah 14 poit pembukuan Gapoktan harus lengkap. 3. Papan diperbaiki atau buat baru sebagai tanda indentitas Gapoktan. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Tri Manunggal Makmur Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Gapoktan Tri 40

51 Manunggal Makmur menerima dana BLM PUAP tahun Pertemuan dengan pengurus dihadiri ketua, sekretaris dan Bendahara. Gapoktan Tri Manunggal Makmur membawahi 4 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak 60 orang. Dominasi usaha adalah tanaman pangan dengan luas lahan kepemilikan lahan 0,5-1 ha/anggota. Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk arisan antar anggota. Gapoktan Tri Manunggal Makmur memiliki simpanan pokok Rp ,00 simpanan wajib Rp ,00 simpanan khusus Rp ,00 dan simpanan suka rela Rp ,00. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjam dan mempunyai kios tani untuk menenuhi kebutuhan anggota Gapoktan. Pinjaman disalurkan langsung dengan anggota, sistem bayar tanggung renteng juga ada jika melalui kelompok. Rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu bulanan, bunga pinjaman 1,5 %, ada pinjaman macet sebesar Rp ,00. Gapoktan Tri Manunggal Makmur Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A. pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali tiga bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan (Rp ,00), pencairan dana 100 % disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapan administrasi belum lengkap, pembinaan dari instansi terkait ada dan sering, insentif dan sanksi anggota kadang-kadang ada. Jumlah modal yang berkembang mencapai di atas 100 juta. Tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 10 Juta. Saran untuk Gapoktan Tri Manunggal Makmur : 1. Pinjaman dan dana yang macet pada anggota mohon diadakan musyawarah dengan kelompok tani bagaimana caranya untuk agar ada kesanggupan anggota untuk membayar pinjaman dengan gapoktan. 2. Papan Merk Gapoktan dipasang kembali. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 4. Kelengkapan administrasi berjumlah 14 point pembukuan Gapoktan harus lengkap. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Serba Guna Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Gapoktan Serba Guna 41

52 menerima dana BLM PUAP tahun Pertemuan dihadiri 3 orang pengurus Gapoktan yaitu ketua Khairul, sekretaris Zainab dan bendahara Dede. Gapoktan Serba Guna membawahi 4 kelompok tani dengan jumlah anggota 64 orang. Jumlah anggota yang sudah menerima pinjaman sebanyak 64 orang. Dominasi usaha Gapoktan Serba Guna adalah tanaman pangan, perkebuanan dan pengelola hasil pertanian serta pemasaran hasil pertanian. Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk pengajian antar anggota, memiliki simpanan pokok Rp ,00 dan simpanan wajib Rp 5.000,00. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjam, mempunyai kios tani dan penyewaan alsintan dari bantuan pemerintah untuk menenuhi kebutuhan anggota Gapoktan. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota. Pembayaran pinjaman dengan cara bayar setelah panen dan bulanan dengan bunga pinjaman sebesar 0,5 %, pinjaman macet belum ada. Gapoktan Serba Guna sudah memiliki anggaran dasar dan rumah tangga (AD/RT). Gapoktan Serba Guna dalam proses pemisahan untuk menuju LKM-A. Gapoktan Serba Guna dalam membuat rencana kerja dilakukan secara partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali dalam tiga bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana di Gapoktan Serba Guna sudah mencapai Rp ,00 (100%) disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi sudah lengkap dan memiliki modal swadaya anggota sebesar Rp ,00. Gapoktan Serba Guna sering mendapatkan pembinaan dari instansi terkait. Insentif dan sanksi anggota kadang-kadang ada dan jumlah modal yang berkembang mencapai di atas 100 juta. Tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 5 Juta. Saran untuk Gapoktan Serba Guna : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Adanya tempat/ruang sekretariat gapoktan. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Serasan Kelurahan Taba Penanjung Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Gapoktan Serasan menerima dana BLM PUAP tahun 2012, pertemuan dihadiri oleh pengurus 42

53 Gapoktan yaitu ketua Sopian, sekretaris Ngadiman dan bendahara Zulkipli, A. Gapoktan Serasan, mempunyai 3 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak 75 orang. Jumlah anggota yang sudah menerima pinjaman sebanyak 75 orang dengan dominasi usaha tanaman pangan dan peternakan. Kegiatan yang bersifat sosial dan kunjungan antar anggota adalah berbentuk pengajian antar anggota. Gapoktan Serasan memiliki simpanan pokok Rp ,00/anggota dan simpanan wajib 10 % dari hasil pinjaman. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjam dan penangkaran benih/bibit. Pinjaman disalurkan langsung ke anggota dan juga dengan Kelompok. Sistem bayar tanggung renteng dan rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan dengan bunga pinjaman sebasar 1 %. Gapoktan Serasan sudah memiliki anggaran dasar dan rumah tangga (AD/RT), belum ada pemisahan untuk LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali sebulan dan melaksanakan RAT tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana sudah mencapai Rp ,00 (100%) disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, pencatatan dan pembukuan dana usaha lengkap. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Gapoktan Serasan mempunyai modal swadaya dari anggota sebesar Rp ,00. Gapoktan Serasan sering mendapatkan pembinaan dari instansi terkait. Insentif dan sanksi anggota kadang-kadang ada, jumlah modal yang berkembang mencapai di atas 100 juta. Tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 5 Juta. Saran dari tim BPTP untuk Gapoktan Serasan: 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Pertahankan aktifitas kegiatan Gapoktan dalam mengelola keuangan BLM- PUAP. Pembinaan dan monev ke Gapoktan Sri Rejeki Desa Arga Indah II Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah. Gapoktan ini menerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dihadiri oleh Ketua Azizah, Sekretaris Farida dan Bendahara Suyatini. Gapoktan Sri Rejeki membawahi 5 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak 120 orang. Jumlah anggota penerima pinjaman sebanyak 120 orang dengan dominasi usaha tanaman perkebunan. 43

54 Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk arisan dan pengajian antar anggota. Gapoktan Sri Rejeki memiliki simpanan pokok sebsar Rp ,00/ anggota dan simpanan wajib Rp ,00/anggota, simpanan khusus Rp ,00/anggota dan Simpanan suka rela Rp ,00 /anggota. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjaman dan kios saprodi. Pinjaman disalurkan langsung ke anggota dengan sistem bayar tanggung renteng. Ratarata pinjaman Rp ,00/anggota dengan sistem pembayaran angusaran bayar setelah panen dan bulanan dengan bunga pinjaman sebesar 1,5%. Gapoktan Sri Rejeki memiliki kredit macet per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00. Gapoktan Sri Rejeki sudah memiliki Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan untuk menuju LKM-A. Pembuatan rencana kerja dengan cara partisipatif dan rapat berkala dilakukan satu kali sebulan. Gapoktan Sri Rejeki melaksanakan RAT tepat waktu dan dalam proses untuk membentuk Badan Hukum. Gapoktan Sri Rejeki sudah mencairkan dana BLM PUAP sebesar Rp ,00 (100%) disalurkan dengan anggota. Penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, pencatatan dan pembukuan dana usaha lengkap dengan rugi-laba. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Gapoktan Sri Rejeki memiliki modal swadaya anggota sebesar Rp ,00 sampai dengan Rp ,00. Gapoktan Sri Rejeki sering mendapat pembinaan dari instansi terkait. Insentif dan sanksi anggota kadang-kadang ada, jumlah modal yang berkembang mencapai diatas 100 juta. Tingkat pembiayaan bermasalah di bawah 5-10 Juta. Saran untuk Gapoktan Sri Rejeki yaitu setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota dan pertahankan dana yang ada pada Gapoktan Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM- PUAP di Kabupaten Bengkulu Utara. Melakukan koordinasi PUAP ke Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara, menuju ke Dinas Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara bertemu Bapak Santoso, B.Sc, S.PKP Distanak Kabupaten Bengkulu Utara ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara dalam pertemuan tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, dan pembinaan terhadap PMT BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Utara, dan melihat seberapa jauh perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten serta disampaikan 44

55 juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 s/d 2014 sebanyak 104 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan SK Bupati sebagai berikut ; tim pelindung Bupati Bengkulu Utara, Tim Pengarah Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, Ketua Tim Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabuapten Bengkulu Utara dan Sekretais Tim Kepala Badan Ketahanan Pangan Distanak kabupaten Bengkulu Utara. Adapun anggota tim Kabid Tanaman Pangan Distanak Kabupaten Bengkulu Utara, Kabid Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, Kepala bidang Usaha Tani Distanak Kabupaten Begkulu Utara, 3 orang PMT, Hartoyo, S.Pt, Bing Haryatno, S.Pt dan Dwi Ida Wardani, S.P, M.Si Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan desa/gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa. Tim teknis telah melaksanakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, koordinasi pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten dan juga telah mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh gapoktan serta dokumen administrasi gapoktan lainnya. Disamping itu juga telah melakukan pengendalian, pembinaan monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan Desa berkoordinasi dengan PMT, ada dan tersedianya dana operasional pelaksanaan tugas Tim Teknis Kabupaten dari APBD, sering dilaksankan pelaksanaan pertemuan reguler Tim Teknis PUAP. Pembinaan dan pelaksanaan kunjungan reguler Tim Teknis PUAP ke Kecamatan dan Desa, jarang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten. Tidak tersedianya operation room untuk tempat kerja PMT di Dinas Pertanian Kabupaten. Belum tersedianya insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP, belum adanya insentif/honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak dan PMT lebih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara. Tim Teknis PUAP Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa / Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa. Tim Teknis telah melaksanakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, koordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. 45

56 Monev gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Bengkulu Utara juga didampingi oleh Penyelian Mitra Tani (PMT) Kabupaten Bengkulu Utara sebagai anggota Tim Teknis Kabupaten. Saran dari hasil koordinasi dengan, Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Utara, serta memberikan pembinaan terhadap Penyelia Mitra Tani (PMT): 1. Honor/Insentif Penyuluh Pendamping PUAP dan PMT dianggarkan didalam APBD Kabupaten. 2. Tingkatkan Intensitas pembinaan untuk perkembangan dana BLM-PUAP di Kabupaten. 3. Penyelia Mitra Tani mengirimkan laporan tentang perkembangan PUAP dari 2008 sampai dengan 2013 secara priodik setiap bulannya ke BPTP Bengkulu. Monev ke Gapoktan Jatra Desa Air Lelangi Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu utara, gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2010, pertemuan dilakukan dirumah pak Ketua Gapoktan yang dihadiri pengurus Gapoktan (Ketua Wahyudin, dan Bendahara Asep Sopian). Gapoktan Jatra, anggota 2 kelompok, jumlah anggota 95 orang,penerima pinjaman 90 orang, dominasi usaha perkebunan yaitu tanaman sawit, tak memiliki modal swadaya dari anggota simpok Rp ,00 dan Simpwa Rp 5.000,00. Kegiatan usaha pertanian dan perkebunan yaitu Kios Saprodi, pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem Induvidu dan bayar tanggung renteng, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu system bayar waktu panen buah sawit, bunga pinjaman 2 %, tidak ada pinjaman yang macet perguliran lancar, sudah memiliki AD/RT, dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan diatas tiga sebulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu. Tidak Badan Hukum. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, catatan dana usaha masih ada di anggota dan pengembalian pinjaman tidak berjalan dengan baik (macet), kelengkapan administrasi belum lengkap, jumlah modal yang berkembang mencapai diatas 100 juta. Saran untuk Gapoktan Jatra : 1. Adminstrasi pembukuan tiap akhir bulan ditutup dan ditandatangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainnya diisi dan dilengkapi lagi. 46

57 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT untuk pertanggung jawaban keuangan gapoktan, hal ini menandakan gapoktan yang sehat dan rencana akan diusulkan LKM-A penuh tahun Papan merk gapoktan dipasang, Hal ini merupakan indentitas kelompok/organisasi gapoktan. Monev ke Gapoktan Mekar Jaya Desa Air Sebayur Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dihadiri 2 orang pengurus Gapoktan (Ketua Sukiran dan Bendahara Baldi). Gapoktan Mekar Jaya beranggota 2 Kelompok Tani, dengan jumlah anggota 38 orang, penerima pinjaman 38 orang, dominasi usaha perkebuanan dan peternakan sapi serta pemasaran hasil pertanian. Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan antar anggota. Kegiatan usaha pertanian yaitu kebun sawit dan pengemukan sapi, mempunyai gudang penyimpanan stok pupuk untuk anggota gapoktan. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman antara Rp ,00 per anggota, pembayaran pinjaman yaitu simpan pinjam dibayarkan secara bulanan, dengan bunga pinjaman 1,5 %, pinjaman mulai mengalami macet anggota tani sehingga berjumlah sekitar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), belum ada proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan oelh pengurus gapoktan, rapat berkala dilakukan satu kali dalam bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, belum ada rencana Badan Hukum. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan belum lengkap, pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan tim pengarah Desa dan tokoh tokoh masyarakat Desa. Monev ke Gapoktan Mekar Jaya Desa Samban Jaya Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2010, 47

58 pertemuan dihadiri 3 orang pengurus Gapoktan (Ketua Puji Sekretaris wagiso dan Bendahara Paiman). Gapoktan Mekar Jaya, anggota 4 kelompok, jumlah anggota 124 orang, penerima pinjaman 120 orang, dominasi usaha peternakan yang bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan pengajian antar anggota. Kegiatan usaha pertanian yaitu kebun sawit. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu simpan pinjam dan pembayaran setiap bulan, bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet belum ada. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT tidak dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Perkembangan dana sudah mencapai diatas 100 juta. Kelengkapaan administrasi ada dan tapi tidak lengkap. Modal swadaya anggota tidak ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan merk gapoktan selalu dipasang terus sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Dikembangkan dana sudah mencapai diatas 100 juta. Agar bisa menenuhi seluruh kebutuhan anggota. Monev ke Gapoktan Selayang Jaya Makmur Desa Lubuk Lesung Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011, pertemuan dilaksanakan dirumah Bendahara Gapoktan dengan susunan pengurus sebagai berikut Ketua Yasri Sekretaris Dakhilin dan Bendahara Pipin Kanti Asih. Gapoktan Selayang Jaya Makmur, beranggotakan 4 kelompok, jumlah anggota 90 orang,penerima pinjaman 90 orang, dominasi usaha Perkebunan yang bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan antar anggota. Memiliki simpanan pokok Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Kegiatan usaha pertanian yaitu simpan pinjam dan kios saprodi. Pinjaman disalurkan langsung dengan anggota, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman 48

59 yaitu yarnen dan bulan, bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet berkisar Rp ,00 (10%). Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), sudah ada pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali setiap bulan, melaksanakan RAT tepat waktu dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Modal swadaya anggota ada. Di atas kisar antara Rp ,00 Rp ,00. Pembinaan dari instansi terkait ada tetapi masih perlu ditingkatkan frekwensinya. Saran untuk Gapoktan : 1. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 2. Adanya tempat/ruang secretariat gapoktan Monev ke Gapoktan Salam Karya Desa Salam Harjo Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara, gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2008, pertemuan dihadiri oleh pengurus Gapoktan (Ketua Karjawan dan Bendahara Sakijan). Gapoktan Salam Karya, dengan anggota 4 Kelompok Tani, jumlah anggota 67 orang, penerima pinjaman 67 orang, dominasi usaha Perkebunan kegiatan bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan sosial. Kegiatan usaha pertanian yaitu budidaya sawit, dan pemasaran hasil sawit. Simpanan sukarela Rp ,00, mempunyai simpanan pokok perkelompok sebesar Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00/kelompok. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu pinjaman danpembayaran tiap bulanan, bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet berkisar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT dilaksanakan tepat waktu, Badan Hukum dalam proses mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman 49

60 berjalan dengan cukup baik. kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Modal swadaya anggota ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Penyaluran sesuaikan dengan ADRT yang telah dibuat dan disepakati. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 4. Adanya tempat/ruang secretariat gapoktan. 5. Dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan tim pengarah Desa dan tokoh tokoh masyarakat Desa. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Tani Pangestu Desa Air Baus II Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara, gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dihadiri oleh pengurus Gapoktan (Ketua Sunaryo, Sekretaris Genot Budiyato dan Bendahara Rahman). Gapoktan Tani Pangestu, dengan anggota 4 Kelompok Tani, jumlah anggota 66 orang,penerima pinjaman 66 orang, dominasi usaha perkebunan kegiatan bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan sosial. Kegiatan usaha pertanian yaitu budidaya sawit, simpan pinjam serta kios tani, simpanan suka rela, simpanan pokok dan simpanan wajib tidak ada. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu pinjaman dan pembayaran tiap bulanan bunga pinjaman 1,5 %, pinjaman macet berkisar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT dilaksanakan tidak tepat waktu, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Modal swadaya anggota ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Penyaluran sesuaikan dengan ADRT yang telah dibuat dan disepakati. 50

61 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 4. Adanya tempat/ruang secretariat gapoktan. Dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan Tim Pengarah Desa dan tokoh tokoh masyarakat desa Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM- PUAP di Kabupaten Muko-Muko. Melakukan koordinasi PUAP ke Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko di Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Mukomuko. Koordinasi Bapak Eddy Apriyanto, SP Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Mukomuko sebagai Ketua Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko dalam pertemuan tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, dan pembinaan terhadap PMT BLM- PUAP di Kabupaten Mukomuko, dan melihat seberapa jauh perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten serta disampaikan juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Mukomuko dari Tahun 2008 s/d 2013 sebanyak 121 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko berdasarkan SK Bupati sebagai berikut: 1. Tim Pelindung Bupati Mukomuko. 2. Tim Pengarah Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko. 3. Ketua Tim Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabuapten Mukomuko. 4. Sekretaris Ketua Tim Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko. 5. Anggota Tim : a. Kabag Administrasi Ekonomi dan Penanaman Modal Setda Kabupaten Mukomuko. b. Kabid Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten mukomuko. 51

62 c. Kepala Bidang Kelembagaan Badan penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko. d. Kasie Sarana Produksi dan Alsintan. e. 4 orang PMT, Suryadinata, S.Hut, Aris Romadan, SP, Gunario Satria, SP dan Anton Sutrisno, SP. Tim Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko telah melaksanakan, mengkoordinasikan usulan Desa / Gapoktan dan Pengurus calon penerima dana BLM PUAP dari desa. Tim Teknis telah melaksanakan verifikasi dokumen administrasi calon penerima dana BLM PUAP, koordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten. Telah mengesahkan dan menyetujui RUB yang diusulkan oleh Gapoktan serta dokumen administrasi gapoktan lainnya. Telah melakukan pengendalian, pembinaan, monitoring dan pelaporan pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan Desa berkoordinasi dengan PMT, ada dan tersedianya dana operasional pelaksanaan tugas Tim Teknis Kabupaten dari APBD, sering dilaksankan pelaksanaan pertemuan reguler Tim Teknis PUAP. Pembinaan dan pelaksanaan kunjungan reguler Tim Teknis PUAP ke Kecamatan dan Desa, jarang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten. Tidak tersedianya operation room untuk tempat kerja PMT di Dinas Pertanian Kabupaten. Belum tersedianya insentif bagi Penyuluh Pendamping PUAP, belum adanya insentif / honor untuk PMT diluar bulan yang dikontrak dan PMT lebih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian selaku Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko. Pembinaan dan Monev gapoktan penerima BLM-PUAP di Kabupaten Mukomuko juga didampingi oleh Penyelian Mitra Tani Kabupaten Mukomuko (Suryadinata, S.Hut, Aris Romadan, SP, Anton sutrisno, SP, Gunario Satria, SP). Sebagai Anggota Tim Teknis Kabupaten. Saran dari hasil koordinasi dengan, Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko serta memberikan pembinaan terhadap PMT. 1. Honor/Insentif Penyuluh Pendamping PUAP dan PMT dianggarkan didalam APBD Kabupaten. 2. Tingkatkan Intensitas pembinaan untuk perkembangan dana BLM-PUAP di Kabupaten. 3. Penyelia Mitra Tani mengirimkan laporan tentang perkembangan PUAP dari 2008 sampai dengan 2014 secara priodik setiap bulannya ke BPTP Bengkulu. 52

63 Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Mukti Jaya Desa Bumi Mekar Jaya Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko, Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dilakukan dirumah pak Ketua Gapoktan yang dihadiri pengurus Gapoktan (Ketua Jumadi, Sekretaris Suherman dan Berndahara Atang). Gapoktan Mukti Jaya, beranggotakan 5 kelompok, jumlah anggota 120 orang, penerima pinjaman 120 orang, dominasi usaha perkebunan yaitu tanaman sawit, tak memiliki modal swadaya dari anggota simpok. Kegiatan usaha pertanian dan perkebunan yaitu Kios Saprodi, pinjaman disalurkan melalui kelompok, sistem Induvidu dan bayar tanggung renteng, rata-rata pinjaman Rp ,00/ anggota, pembayaran pinjaman yaitu system bayar waktu panen buah sawit, bunga pinjaman 1 %, tidak ada pinjaman yang macet perguliran lancar, sudah memiliki AD/RT, dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan 1 kali tiga sebulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman tidak berjalan dengan baik (macet), kelengkapan administrasi belum lengkap, jumlah modal yang berkembang mencapai diatas 100 juta. Saran untuk Gapoktan Mukti Jaya : 1. Adminstrasi pembukuan tiap akhir bulan ditutup dan ditandatangani oleh ketua serta bendahara, buku-buku lainnya diisi dan dilengkapi lagi. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT untuk pertanggung jawaban keuangan gapoktan, hal ini menandakan gapoktan yang sehat dan rencana akan diusulkan LKM-A penuh tahun Papan merk gapoktan dipasang, hal ini merupakan indentitas kelompok/organisasi gapoktan. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Sepakat Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2008, pertemuan dihadiri 2 orang pengurus Gapoktan (Ketua Wizar dan Bendahara Zamroni). Gapoktan Sepakat beranggotakan 3 Kelompok Tani, dengan jumlah anggota 75 orang, penerima pinjaman 50 orang, dominasi usaha perkebuanan dan pengelola hasil pertanian serta pemasaran hasil pertanian. Kegiatan yang bersifat sosial adalah berbentuk pengajian antar anggota. Kegiatan usaha pertanian yaitu kios saprodi, mempunyai gudang penyimpanan 53

64 stoc pupuk untuk anggota dan penyewaan alsitan dari bantuan pemerintah untuk menenuhi kebutuhan anggota Gapoktan. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman antara Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan, bunga pinjaman 0,5 %, pinjaman mulai mengalami macet anggota tani sehingga berjumlah sekitar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan di atas tiga bulan, melaksanakan RAT tidak tepat waktu, dalam proses Badan Hukum. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Pembinaan dari instansi terkait ada dan intensif. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Adanya tempat/ruang secretariat gapoktan 4. Dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan Tim Pengarah Desa dan tokoh tokoh masyarakat desa. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Tri Mulyo Desa Semanggang Makmur Kecamatan Malin Demai Kabupaten Mukomuko. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dihadiri 3 orang pengurus Gapoktan (Ketua Marno Sekretaris Lamito dan Bendahara Widi Suandi serta). Gapoktan Tri Mulyo, anggota 3 kelompok, jumlah anggota 68 orang,penerima pinjaman 68 orang, dominasi usaha peternakan yang bersifat sosial adalah berbentuk pengajian antar anggota. Kegiatan usaha pertanian yaitu pengemukan sapi. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan, bunga pinjaman 0,5 %, pinjaman macet belum ada. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT tidak dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan 54

65 disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Modal swadaya anggota tidak ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan intensitasnya ditingkatkan. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Bumi Mulya Desa Bumi Mulya Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2009, pertemuan dihadiri 3 orang pengurus Gapoktan (Ketua Yasri Sekretaris Dakhilin dan Bendahara Pipin Kanti Asih). Gapoktan Bumi Mulya, anggota 4 kelompok, jumlah anggota 100 orang, penerima pinjaman 58 orang, dominasi usaha perkebunan, bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan antar anggota. Memiliki simpanan pokok Rp ,00 dan simpanan wajib Rp ,00. Kegiatan usaha pertanian yaitu kebun sawit dan kios saprodi. Pinjaman disalurkan langsung dengan anggota, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan, bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet berkisar 10 %. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), sudah ada pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali setiap bulan, melaksanakan RAT tepat waktu dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan lengkap. Modal swadaya anggota tidak ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang-kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan merk Gapoktan selalu dipasang sebagai indentitas. 2. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 3. Adanya tempat/ruang sekretariat gapoktan. 55

66 Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Setia Budi Desa Bukit Mulya Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2010, pertemuan dihadiri oleh pengurus Gapoktan. Gapoktan Setia Budi, dengan anggota 8 Kelompok Tani, jumlah anggota 180 orang, penerima pinjaman 100 orang, dominasi usaha Perkebunan kegiatan bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan sosial. Kegiatan usaha pertanian yaitu budidaya sawit, pemasaran hasil sawit dan kios saprodi. Pinjaman disalurkan langsung dengan kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan, bunga pinjaman 1 %, pinjaman macet berkisar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT tidak dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan belum lengkap. Modal swadaya anggota tidak ada. Pembinaan dari instansi terkait ada dan intensitasnya perlu ditingkatkan. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan Merk Gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Penyaluran sesuaikan dengan ADRT yang telah dibuat dan disepakati. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 4. Adanya tempat/ruang sekretariat gapoktan dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan tim pengarah Desa dan tokoh tokoh masyarakat Desa. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Sumber Rezeki Desa Sumber Mulyo Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko. Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011, pertemuan dihadiri oleh pengurus Gapoktan. Gapoktan Sumber Rezeki, dengan anggota 7 Kelompok Tani, jumlah anggota 200 orang,penerima pinjaman 150 orang, dominasi usaha Perkebunan kegiatan bersifat sosial adalah berbentuk kunjungan sosial. Kegiatan usaha pertanian yaitu budidaya sawit, pemasaran hasil sawit dan kios saprodi. Pinjaman disalurkan langsung dengan 56

67 kelompok, sistem bayar tanggung renteng juga ada, rata-rata pinjaman Rp ,00 Rp ,00/anggota, pembayaran pinjaman yaitu yarnen dan bulanan, bunga pinjaman 1,5%, pinjaman macet berkisar Rp ,00. Sudah memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT), dalam proses pemisahan dan menuju LKM-A, pembuatan rencana kerja dengan partisipatif, rapat berkala dilakukan satu kali tiga bulan, melaksanakan RAT tidak dilaksanakan, Badan Hukum belum mengajukan. Pencairan dana 100 % dengan disalurkan dengan anggota, penyaluran dikendalikan oleh oleh pengurus, catatan dana usaha masih ada sama anggota dan pengembalian pinjaman berjalan dengan cukup baik. Kelengkapaan administrasi ada dan belum lengkap, Modal swadaya anggota tidak ada, Pembinaan dari instansi terkait ada dan kadang kadang. Saran untuk Gapoktan : 1. Papan merk gapoktan dipasang sebagai indentitas. 2. Penyaluran sesuaikan dengan ADRT yang telah dibuat dan disepakati. 3. Setiap akhir tahun diadakan RAT sebagai pertanggung jawaban pengurus gapoktan kepada anggota anggota gapoktan. 4. Adanya tempat/ruang sekretariat gapoktan. Dana perguliran yang macet sekitar Rp ,00 dirapatkan dengan tim pengarah desa dan tokoh tokoh masyarakat desa Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM- PUAP di Kabupaten Kepahiang. Kepahiang Melakukan koordinasi PUAP ke Ketua Tim Teknis PUAP Kabupaten di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang. Koordinasi bertemu Bapak Ir. Taufik Ketua Teknis PUAP Kabupaten Mukomuko dalam pertemuan pembinaan terhadap PMT tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, dan BLM-PUAP di Kabupaten Kepahiang, dan melihat seberapa jauh perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kabupaten serta disampaikan juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kabupaten Kepahiang dari Tahun 2008 s/d 2014 sebanyak 89 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kabupaten Kepahiang Bupati sebagai berikut : berdasarkan SK 57

68 Ketua : Ir. Taufik (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang) Sekretaris : (Kepala BP4K Kabupaten Kepahiang ) Anggota : - Novalin, SP (Kabid PLA) - Yeki Pusparizal, SP Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Kota Kalung Jaya Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011, gabungan dari 4 kelompok tani dengan jumlah anggota 70 orang. Kepengurusan Ketua Sanusi, Sekretaris Aida dan Bendahara Jendri. Jumlah asset yang dimiliki sebesar Rp ,00 Usaha yang dijalankan oleh gapoktan Kota Kalung Jaya adalah sector perkebunan, pengembangan tanaman kopi dengan system Teknik Sambung tujuan adalah untuk meningkatkan hasil produksi. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Bangun Karya yang berlokasi di Desa Pasar Ujung Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang yang merupakan Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2012, gabungan dari 9 kelompok tani dengan jumlah anggota 75 orang. Kepengurusan ketua Sudami, sekretaris Mat Usuf, dan bendahara Netti Herawati. jumlah asset yang dimiliki sebesar Rp ,00. Usaha yang dijalankan oleh Gapoktan Bangun Karya adalah sektor budidaya (padi sawah, jagung, jahe, dan ubi rambat), ternak (sapi, ayam dan itik) serta sektor non budidaya (industri rumah tangga pertanian, pemasaran hasil pertanian skala mikro, dan usaha lain berbasis pertanian). Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Mango Mulyo yang berlokasi di Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi yang merupakan Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2011, gabungan dari 4 kelompok tani dengan jumlah anggota 57 orang. Kepengurusan ketua Teguh, sekretaris Sutrisni, dan bendahara Kusrini. Jumlah aset yang dimiliki Rp ,00. Usaha yang dijalankan oleh Gapoktan Mango Mulyo adalah sektor budidaya (tanaman jagung, cabe dan tomat), ternak sapi, dan sektor industri rumah tangga pertanian yaitu pengolahan jagung marning. Pembinaan dan Monev ke Gapoktan Bersatu Jaya yang berlokasi di Desa Bandung Jaya Kecamatan Kabawetan yang merupakan calon penerima dana BLMP PUAP tahun Kepengurusan ketua Sumitro, Sekretaris Sukarpin, dan Bendahara Selamet. Usaha yang dijalankan oleh Gapoktan Bersatu Jaya adalah budidaya tanaman hortikultura. 58

69 Pembinaan dan memberi penjelasan ke Gapoktan calon penerima dana BLM PUAP tahun 2014 sebagai berikut : Sejahtera Tani yang berlokasi di Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang yang merupakan calon penerima dana BLMP PUAP tahun Kepengurusan ketua Buyung Zainal Panandi, Sekretaris Setia Budi, dan Bendahara Pety Oktavia. Usaha yang dijalankan oleh Gapoktan Bersatu Jaya adalah budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Gapoktan Meranti Bersatu yang berlokasi di Desa Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas. Kepengurusan ketua Silahudin, Sekretaris Rahmat Kurniawan, dan Bendahara Aristian. Usaha yang dijalankan oleh Gapoktan Bersatu Jaya adalah budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Gapoktan Bersatu Jaya desa Bandung Jaya Kecamatan Kabawetan, kepengurusan ketua Sumitro, sekretaris Sukarpin dan bendahara Selamet Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Gapoktan Penerima BLM-PUAP di Kota Bengkulu. Melakukan koordinasi PUAP ke Ketua Tim Teknis PUAP Kota Bengkulu di Dinas Pertanian, Perternakan, Perkebunan dan Kehutanan. Koordinasi bertemu Bapak Ir. Arif Gunadi Ketua Teknis PUAP Kota Bengkulu dalam pertemuan tersebut dijelaskan maksud dan tujuan koordinasi, dan pembinaan terhadap PMT BLM-PUAP di Kota Bengkulu, dan melihat seberapa jauh perkembangan dana BLM-PUAP yang ada di Kota Bengkulu serta disampaikan juga realisasi penyaluran dana BLM PUAP untuk Kota Bengkulu dari Tahun 2008 s/d 2014 sebanyak 57 Gapoktan, telah terealisasi 100 % dari anggaran yang dikucurkan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan RI. Keberadaan Tim Teknis PUAP Kota Bengkulu berdasarkan SK Walikota sebagai berikut : Ketua : Ir. Arif Gunadi (Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bengkulu) Sekretaris : (Kepala BP4K Kota Bengkulu) Anggota : - Ir. Nana, (Kabid PLA) - Devia Maya Silviany, S.Pd - Andri Syahputra, SP 59

70 Pembinaan dan Monev ke Gapoktan dalam wilayah Kota Bengkulu, adapun Gapoktan yang dikunjungi sebagai berikut : Gapoktan Serasa Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara, penerima dana BLM PUAP Tahun 2012, kepengurusan Ketua Wiwi Lianti, Sekretaris Masitah Candra Dewi dan Bendahara Titik Sulastri, jumlah kelompok 3 kelompok tani, dengan jumlah anggota 56 orang, usaha yang dijalankan pengolahan hasil dan simpan pinjam dengan total asset sebesar Rp 120,124,000,00. Gapoktan Sekar Wangi Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu penerima dan BLM PUAP tahun 2008, kepengurusan Ketua A. Rohmi, sekretaris Sahabudin dan Bendahara Nurhasani, total asset sebesar Rp 152,440,000,00. Gapoktan Bumi Lestari Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar penerima dana BLM PUAP tahun 2010 kepengurusan Ketua Sugiarti, Sekretaris Fitri Jumanti dan Bendahara Yayuk Sumarni Penyusunan Success Story Gapoktan PUAP Sehubungan dengan adanya surat dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Nomor 1426/TU.220/I.12/06/2014 tanggal 27 Juni 2014 perihal penyusunan success story gapoktan PUAP, maka BPTP Bengkulu bekerja sama dengan PMT dan Tim Teknis Kabupaten/Kota membuat success story gapoktan PUAP yang menunjukkan keberhasilan dalam mengelola dana bantuan PUAP untuk dimanfaatkan oleh anggotanya. Dari beberapa succes story yang dibuat BPTP Bengkulu memilih 6 success story gapoktan PUAP untuk dikirim ke BBP2TP yaitu : 1. Gapoktan Sepakat Jaya, Kabupaten Seluma, 2. Gapoktan Karya Bersatu, Kabupaten Bengkulu Utara, 3. Gapoktan Sri Rezeki, Kabupaten Bengkulu Tengah, 4. Gapoktan, Mbangun Tani Kabupaten Rejang Lebong, 5. Gapoktan Jaya Maju, Bengkulu Selatan, 6. Gapoktan Harapan Makmur, Kabupaten Kaur. 1. Gapoktan Sepakat Jaya, Kabupaten Seluma, Gapoktan Sepakat Jaya ber alamat di Desa Talang Tinggi, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma, Gapoktan ini didirikan pada tahun 2009, terdiri dari 7 Kelompok Tani dengan 166 anggota kelompok yang 6 diantaranya perempuan. 60

71 Ada pun susunan pengurus Gapoktan Sepakat Jaya yaitu : Ketua : Zanili. B Sekretaris : Zaili Hanori Bendahara : Arman, J Nama Kelompok Tani dan jumlah anggota Yang bergabung : 1. Kelompok Tani Serasan jumlah anggota 23 orang 2. Kelompok Tani Tetap Rukun jumlah anggota 24 orang 3. Kelompok Tani Serasan B jumlah anggota 17 orang 4. Kelompok Tani Maju Bersama jumlah anggota 17 orang 5. Kelompok Tani Hidayatullah jumlah anggota 17 orang 6. Kelompok Tani Harapan Sejahtera jumlah anggota 20 orang 7. Kelompok Tani Agra Kencana jumlah anggota 22 orang 8. Kelompok Tani Sumber Makmur jumlah anggota 26 orang Gabungan Kelompok Tani Sepakat Jaya, berada di jalan lintas selatan Pulau Sumatra dengan kondisi wilayah cukup datar dan sangat mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi atau umum karena sudah ditunjang oleh fasilitas jalan yang cukup memadai. Jarak Desa Talang Tinggi ke Ibukota Kecamatan yaitu 1km, jarak ke Ibukota Kabupaten 11 km, sedangkan jarak ke Ibukota Provinsi 49 km dengan jarak tempuh +1 jam perjalanan. Titik koordinat Desa Talang Tinggi S ,214 / E , 9136 Jumlah penduduk Desa Talang Tinggi sudah tergolong ramai dengan Jumlah KK 263 dan jumlah penduduk 716 jiwa. Luas Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat yaitu 1125 ha, dari total luas tersebut 60 ha diantaranya sebagai lahan pemukiman warga, potensi yang sangat menonjol dari Desa Talang Tinggi yaitu di bidang perkebunan rakyat yaitu untuk perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, dimana luas perkebunan Kelapa Sawit 398 ha dan perkebunan karet 337 ha (Sumber: data Desa th 2014), hanya saja untuk lahan persawahan sebagai tanaman pangan Desa Talang Tinggi samapi sekarang belum memiliki, akan tetapi sebagian warga Desa Talang Tinggi memiliki lahan persawahan yang berada di desa tetangga yang memiliki lahan persawahan baik milik pribadi, menyewa ataupun mengaduh. Pada sektor peternakan penduduk Desa Talang Tinggi masih kurang diminati oleh warga, dari total jumlah keluarga petani populasi sapi di desa ini hanya 20 ekor. Dari data di atas bisa disimpilkan bahwa untuk sektor peternakan, warga desa Talang Tinggi 61

72 masih kurang diminati, walaupun potensi peternakan di desa ini kalau melihat lokasi geografis masih sangat berpotensi. Perkembangan jumlah dana PUAP pada Gapoktan Sepakat Jaya Desa Talang Tinggi sejak awal dicairkan pada tahun 2011 sejumlah Rp ,00 cukup memuaskan, peningkatan jumlah aset yang cukup signifikan Sampai dengan Akhir bulan Juni 2014 perkembangan jumlah aset Gapoktan Sepakat Jaya yaitu sebesar Rp ,00 dengan tingkat kemacaetan < 5% (sumber data Gapoktan). Gapoktan Sepakat Jaya sudah melakukan 2 kali Rapat anggota tahuna yaitu tahun 2013 dzn Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Gapoktan yaitu rapat triwulan, membahas masalah-masalah yang terjadi di dalam Gapoktan dan pemecahan masalah termasuk evaluasi pinjaman anggota. Gapoktan sepakat jaya sudah memiliki kesekretariatan sendiri dengan invetaris berupa meja, kursi, lemari file dan gudang pupuk. Gapoktan Sepakat Jaya telah melakukan kerja sama dengan Pupuk Sriwijaya (PUSRI) sebagai pengecer pupuk bersubsidi dengan No.NPWPD : kerjasama ini dibangun supaya pasokan pupuk untuk anggota Gapoktan, masyarakat dan Desa tetangga dapat terpenuhi dengan mudah serta keuntungan yang didapat oleh Gapoktan bisa lebih. Akan tetapi yang lebih penting kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar akan lebih meningkat dengan ketersediaan pupuk yang memadai untuk memupuk perkebunan khususnya kelapa sawit, karena keberhasilan Gapoktan bukan hanya dilihat dari berapa besar SHU yang diperoleh akan tetapi seberapa banyak anggota yang dapat dibantu khususnya dari program BLM-PUAP ini. Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk yang terjadi akhir-akhir ini Gapoktan Sepakat Jaya juga melakukan kerjasama dengan CV. SURYA CITRA PERKASA Sukoharjo Jawa Timur, sebagai produsen penyedia pupuk non subsidi, dengan harga yang cukup terjangkau dan kualitas pupuk yang sebanding dengan pupuk bersubsidi. Selain itu Gapoktan juga menyediakan Pupuk cair Organik Dari PT. Jin he internasional, dengan merk dagang TGH sebagi penyubur tanah. 2. Gapoktan Karya Bersatu, Kabupaten Bengkulu Utara, Gapoktan Karya Beratu berkedudukan di Desa Karang Suci, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Gapoktan Karya Bersatu yang didirikan pada tanggal 04 Juni 2007 ini memiliki Pengurus 62

73 Gapoktanyang terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan Bendahara, yang mana kepengurusannya di pengang penuh oleh Ibu-ibu. Adapun nama Ketua Gapoktan adalah Partilah, Sekertaris Suparni, Bendahara Sukinah. Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan ini ada 4 Kelompok yang terdiri dari 71 anggota yaitu; 1. Kelompok Tani Mandir dengan jumlah aggota 24Orang 2. Kelompok Tani Makmur dengan jumlah anggota 17 Orang 3. Kelompok Tani Sejati dengan jumlah anggota 12 orang 4. Kelompok Tani Nirwana Unggu dengan jumlah anggota 18 Orang Gapoktan Karya Bersatu berkedudukan di Desa Karang Suci Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Propinsi Bengkulu. Batas-batas Desa ini dari sebelah utara adalah Desa Taba Tembilang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunung Alam, dari sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Purwodadi, sedangkan dari sebelah timur berbatasan dengan Desa Lubuk Sahung. Jarak Desa Ke Kecamatan kurang lebih 1 Km yang berada di Ibu kota Kecamatan Arga Makmur, sedangkan jarak Desa Ke Propinsi Kurang Lebih 75 Km yang bisa di tempuh dengan kendaraan bemotor atau mobil dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam. Cangkupan kerja Gapoktan Karya Bersatu meliputi seluruh wilayah yang ada di Desa karang Suci dengan luas wilayah sekitar 120 Ha dalam keadaan topografi datar. Dari luasan wilayah tersebut rata rata lahan di gunakan sebagai perkebunan dan Ladang 31 Ha, Persawahan 49 Ha, dan sisasinya Peternakan, perikanan,perumahan, dan perkantoran. Gapoktan Karya Bersatu mempunyai beberapa Unit Kegiatan yaitu Unit Simpan Pinjam, Unit Hasil Pertanian. Gapoktan Karya Bersatu mempunyai LKMA untuk mengelola dana gapoktan. Dasar dari pada penumbuhan LKM-A untuk Gapoktan ini adalah adanya target Pemereintah yang mengharapkan di tahun yang ke-3 Gapoktan yang mendapatkan dana PUAP sudah menjadi LKM-A. Seiring dengan saran dan pendampingan PMT terhadap Gapoktan Karya Bersatu maka memasuki tahun ketiga, Pengurus Gapoktan melaksanaka rapat yang tujuanya adalah membahas didirikannya LKM-A. Sesuai keinginan secara bersama akirnya rapat memutuskan dari kegiatan simpan pinjam selanjutnya terbentuk LKM-A, yang di berinama LKM-A LESTARI, namun untuk kepengurusannya yang membidangi LKM-A berhubung anggota belum ada yang 63

74 sanggup maka untuk sementara pengurus LKM-A masih di pengang oleh Pengurus Gapoktan, namum demikian pengurus tidak mengurangi rasa tanggung jawabnya dalam mengemban dua Jabatan tersebut. Kedepan sambil berjalannya waktu akan di pilih kembali pengurus LKM-A yang betul-betul mampu dan sanggup untuk sama-sama mengembangkan usaha Gapoktan Karya Bersatu yang ada. Gapoktan Karya Bersatu mendapatkan dana PUAP pada tanggal 9 Desember 2008 sebesar Rp ,00 sesuai dengan RUB pada waktu itu bahwa alokasi dana tersebut dimanfaatkan oleh petani anggota dengan sistem simpan pinjam dengan bunga 1,5%. Hal ini dilakukan agar mudah dalam mengelola dan mengontrol. Adapun kegiatan yang di laksanakan oleh Gapoktan Karya Bersatu Meliputi : Simpan Wajib dan Simpanan Pokok. Besarnya simpanan wajib yang di sepakati oleh Gapoktan peranggotanya adalah Rp 5.000,00 perbulan dan simpanan Pokok Rp ,00 yang dibayar ketika maumasuk menjadi anggota Gapoktan. Simpan Pinjam. Kegiatan simpan pinjam sudah di mulai dari sebelum mendapatkan dana PUAP Rp ,00 yang dapat dimanfaatkan oleh empat kelompok yang tergabung didalamnya sesuai RUB yang ada. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Karang Suci sangat terbantu sekali untuk mendapatkan modal usaha keluarga dalam mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Kegiatan usaha yang dapat di danai dari simpan pinjam ini antara lain Perkebunan yang di kelola dalam Gapoktan ini adalah kebun coklat, kebun sawit, dan kebun karet, peternakan yang ada antara lain ternak ayam petelur, ayam kampung, kambing, dan sapi, jual beli hasil pertanian antara lain jual beli beras, jual beli sayur mayur, jual beli ayam potong, perikanan, ikan yang dibudidayakan antara lain: ikan nila, ikan mas, ikan lele, dan ikan gurami, industri kerajinan. Industri kerajinan yang ada adalah mebel, menjahit, membuat kue, membuat krupuk dan kripik. Gapoktan Karya Bersatu sesuai dengan AD/ART melaksanakan kegiatan pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap bulan. Dalam pertemuan tersebut di hadiri oleh PPL dan PMT untuk membahas masalah, dan rencana kerja kedepan serta mengefaluai kegiatan yang sudah berjalan. Arisan Anggota, selain pertemuan rutin, Gapoktan Karya Bersatu juga melaksanakan Arisan anggota yang besaranya adala Rp ,00 arisan ini dilaksanakan setiap seminggu 64

75 sekali yang bertempat di Sekertariat Gapoktan. Dengan adanya arisan ini maka anggota Gapoktan dapat saling silahturahmi dan dapat saling pertukar informasi tentang kegiatan usaha yang di laksanakan. Pengajian, Untuk kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan oleh Gapoktan Karya Bersatu adalah Pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan dua minggu sekali. Tujuan pengajian ini adalah untuk mempertebal ilmu keagamaan, sehingga dengan adanya ilmu keagamaan maka kegiatan Gapoktan dapat bernilai ibadah. Jadi selain mendapatkan hasil usaha maka juga mendapatkan pahala. Rapat Akhir Tahun (RAT). Kegiatan RAT dilaksanakan setiap akhir tahun tiba. Dalam RAT dibahas mengenai kegiatan selama setahun, baik itu kegiatan usaha pertanian maupun kegiatan simpan pinjam. Selain itu juga pada rapat akir tahun ini dilaksanakan pembagian (SHU) Sisa Hasil Usaha selama satu tahun yang sudah berjalan. Dari SHU yang ada aturan pembangiannya adalah Untuk penambahan modal 40%, untuk Pengurus dan adminitrasi 30%, dan dibalikkan ke anggota 30%. 3. Gapoktan Sri Rezeki, Kabupaten Bengkulu Tengah, Gapoktan Sri Rezeki berkedudukan di Desa Arga Indah 2, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Gapoktan Sri Rezeki didirikan pada tanggal 10 Februari 2008 dan sebagai Ketua yaitu Ibu Siti Hazizah, Sekretaris yaitu Ibu Faridah, Bendahara yaitu Ibu Suyatmi. Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan berjumlah 4 kelompok dengan jumlah anggota 70 orang. Gapoktan Sri Rezeki berada di dalam wilayah Desa Arga Indah 2 Kecamatan Merigi Sakti Kab. Bengkulu Tengah Propinsi Bengkulu. Arga Indah 2 sebelah utara berbatasan dengan Desa Curup, sebelah barat berbatasan dengan Pagar Agung, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bajak dan sebelah timur berbatasan dengan Rajak Besi. Wilayah Desa Arga Indah 2 adalah ± 400 Ha dimana 80% merupakan perbukitan yang dimanfaatkan untuk perkebunan, 5 % merupakan lokasi persawahan tadah hujan dan 15 % lainnya untuk lokasi perumahan dan pemukiman penduduk serta Fasilitas umum lainnya. Penduduk Desa Arga Indah 2 mayoritas merupakan warga pendatang transmigrasi namun secara umum telah terjadi proses asimulasi dengan penduduk asli sebutan yakni suku Rejang. Mata pencaharian penduduk Arga Indah 2 adalah petani perkebunan karet dan 65

76 kelapa sawit. Disamping itu petani juga melakukan peternakan sapi yang bersumber dari dana PUAP. Gapoktan Sri Rezeki mempunyai beberapa unit usaha yaiu unit usaha simpan pinjam, unit usaha dan unit produksi. Gapoktan Sri Rezeki telah berkembang menjadi sebuah lembaga keuangan mikro argobisnis di desa dimana LKMA mengelola keuangan tersebut di luar Gapoktan. Sebagai manajer LKMA yaitu Ibu Suyatmi. LKMA Gapoktan Arga Indah 2 sedang proses pengurusan badan hukum koperasi gapoktan. RUB Gapoktan Sri Rezeki pada Putaran Pertama digunakan pada sektor peternakan sebanyak Rp ,00, sektor perkebunan sebanyak Rp ,00 dan simpan pinjam sebanyak Rp ,00. Perkembangan sampai bulan Juni 2014 pembiayaan usaha peternakan sebesar Rp ,00, perkebunan sebesar Rp ,00, Industri Rumah Tangga Pertanian sebesar Rp ,00, pemasaran hasil pertanian sebesar Rp ,00 sehingga jumlahnya mencapai Rp ,00. Sejak mendapatkan dana dari BLM PUAP Kementerian Pertanian RI sebesar Rp ,00 pengurus Gapoktan aktif melakukan pertemuan rutin bulanan. Pada bulan juni 2014 perkembangan dana Gapoktan Sri Rezeki ialah Rp ,00 berupa asset bergerak dan tidak bergerak. Aktifitas Gapoktan Sri Rezeki ialah menyediakan dana pinjaman yang dikelola oleh pengurus LKMA dengan pengembalian perbulan. Kegiatan Gapoktan Sri Rezeki lebih terpusat sebagai sebuah lembaga pembiayaan dalam usaha pertanian. Gapoktan Sri Rezeki selama mendapat dana BLM PUAP di dalam kegiatannya juga mendapatkan bantuan untuk usaha pemanfaatan pekarangan rumah selama itu juga bekerja sama dengan BRI ( Bank Rakyat Indonesia). Keberhasilan pengembangan usaha Gapoktan Sri Rezeki tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupten, Penyelia Mitra Tani, BPTP Bengkulu dan berbagai pihak. 4. Gapoktan, Mbangun Tani Kabupaten Rejang Lebong, Gapoktan Mbangun Tani berkedudukan di Desa Air Meles, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Gapoktan Mbangun Tani dikukuhkani pada tanggal 20 Agustus 2009 No. 521/ 1211/ BP4K/ VIII/ Bag. 4 dan sebagai pengurus sebagai berikut Ketua yaitu Bapak Sumarno, 66

77 Sekretaris yaitu Bapak Arohman, Bendahara yaitu Bapak Mulyadi. Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan berjumlah 6 kelompok yaitu Poktan Sido Mulyo, Poktan Rukun Tirta, Poktan Mandiri, Poktan Sepakat, Poktan Harapan Baru, Poktan Harapan Maju. Jumlah seluruh anggota Gabugan Kelompok Tani adalah 96 orang. Gapoktan Mbangun Tani berada di Desa Air Meles Atas di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong yang terletak 10 km dari Kecamatan Selupu Rejang, 5 km dari Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Desa Ketapang Baru sebelah utara berbatasan dengan Desa Simpang Nangka, sebelah timur berbatasan dengan Hutan Lindung, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Batu Ampar, sebelah barat berbatasan dengan Air Bang. Gapoktan Mbangun Tani terletak pada posisi 03º 28 30, 94 Lintang Selatan (LS) dan 102º 34 47, 87 Bujur Timur (BT). Luas wilayah Desa Air Meles Atas adalah 1500 Ha terdiri dari persawahan mencapai 80 ha, perkebunan 1302 ha, pekarangan 63 ha, dan lain-lain mencapai 55 ha. Usaha yang banyak dilakukan oleh petani adalah sayuran, padi sawah, jagung, aren, kopi, ternak sapi dan kerbau, ayam lebih dominan adalah perkebunan dan padis sawah. Desa Air Meles Atas mempunyai jumlah penduduk 2116 jiwa yang terdiri dari 569 kepala keluarga. Gapoktan Mbangun Tani mempunyai beberapa Unit Kegiatan yaitu Unit Simpan Pinjam dan Unit Usaha industri rumah tangga. Gapoktan Mbangun Tani mempunyai LKMA untuk mengelola dana gapoktan. Dalam RUB gapoktan, dana bantuan BLM-PUAP dimanfaatkan untuk usaha tanaman sayuran sebanyak Rp ,00 usaha peternakan kambing sebanyak Rp ,00 usaha simpan pinjam Rp ,00 dan industri rumah tangga sebanyak Rp ,00. Dana BLM PUAP sebesar Rp ,00 pergunakan untuk penyediaan sarana produksi pertanian budidaya tanaman sayuran seperti cabe, bunga kol, tomat dan lain-lain pada 4 kelompok tani, simpan pinjam dengan bunga 1,5%. Unit Usaha industri rumah tangga yang dikelola adalah usaha pembuatan gula aren dilaksanakan oleh 1 poktan yaitu Sido Mulyo. Kegiatan rapat pertemuan rutin yang dihadiri oleh pengurus Gapoktan dan poktan dilaksanakan pada pertengahan bulan pada setiap bulannya. 67

78 5. Gapoktan Jaya Maju, Bengkulu Selatan, Gapoktan Jaya Maju berkedudukan di Desa Suka Jaya, Kecamatan Kedurang Ilir, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Gapoktan Harapan Makmur dikukuhkan pada tanggal 10 Februari 2009 dan sebagai Ketua yaitu Bapak Sarjono, Wakil Ketua yaitu Bapak Ichwan, Sekretaris yaitu Bapak Ribut Triono, Wakil sekretaris yaitu Bapak Ribut Triono, Bendahara yaitu Bapak Musar Mares. Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan berjumlah 4 kelompok yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan jumlah anggota 73 orang. Gabungan Kelompok Tani Jaya Maju berada diwilayah desa Suka Jaya Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Desa Sukajaya berbatasan dengan Desa Lubuk Ladung di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Air Sulau di sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Kaur di sebelah selatan dan berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat. Luas wilayah Desa Suka Jaya adalah 232 Ha dimana 85% berupa daratan dimanfaatkan untuk persawahan, dan 20% untuk perumahan masyarakat desa dan lain-lain. Adapun rincian wilayah adalah 21 ha permukiman, 177 ha perkebunan dan 34 ha persawahan. Usaha yang banyak dilakukan oleh petani adalah padi sawah, jagung, karet, sawit, ternak sapi dan yang lebih dominan adalah perkebunan dan industri rumah tangga (home industry). Penduduk Desa Suka Jaya berasal dari berbeda-beda daerah, dimana mayoritas penduduknya adalah pendatang yang merupakan warga transmigrasi. Desa Suka Jaya mempunyai jumlah penduduk 822 jiwa yang terdiri dari laki-laki 461 jiwa dan perempuan 361 dengan jumlah 187 kepala keluarga. Gapoktan Jaya Maju mempunyai beberapa unit usaha yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam sebagai ketua Bapak Asman Suhadi dan bendahara Ibu Titin Sumarni, Unit Usaha Saprodi sebagai ketua Bapak Sulin Tarno dan bendahara Bapak Yasmin, dan Unit Usaha Pengolahan Hasil sebagai ketua Bapak Minsuadi dan bendahara Ibu Sunasti sebagai manajer Bapak Idius Syafari, SH. LKMA sudah didirikan dalam bentuk Koperasi pada tanggal 30 April 2010 dan Badan Hukum tanggal 9 Juni 2010 dengan No. 02/BH/IX-1/VI/2010. Ketua Koperasi yaitu Bapak Sarjono, Wakil Ketua yaitu Bapak Ichwan, Sekretaris yaitu Ribut Triono, Wakil Sekretaris yaitu Bapak Suwito, Bendahara yaitu Bapak Musar Mares. Kinerja koperasi diawasi oleh Bapak Hidayat, Bapak Sukirman, S.Pd dan Bapak Rusmiadi, S.Pt. 68

79 Dalam RUB gapoktan, dana bantuan BLM-PUAP dimanfaatkan untuk usaha simpan pinjam sebanyak Rp ,00 dan pengadaan saprodi sebanyak Rp ,00 yang terdiri dari segala kebutuhan petani. Sejak mendapat dana dari BLM PUAP Kementerian Pertanian RI sebesar Rp ,00 telah gapoktan pergunakan untuk penyediaan sarana produksi pertanian yang meliputi pupuk, obat-obatan dan peralatan tani lainnya. Dan terus berkembang mencapai Rp ,00 dan selanjutnya setelah mendapatkan pinjaman dana dari ban BRI sebesar Rp ,00 untuk kegiatan saprodi dan sampai saat ini berjumlah Rp ,00 (berupa asset bergerak dan tidak bergerak). Aktifitas Koperasi Gapoktan Jaya Maju yaitu menyediakan pinjaman dana kepada anggota dengan pengembalin per bulan dan penyediaan sarana produksi pertanian dengan system jual beli. Koperasi Gapoktan Jaya Maju selain mendapat dana BLM PUAP Rp dari Kementerian Pertanian RI juga menjalin kemitraan juga telah mengembangkan kemitraan dengan Bank BRI berupa pinjaman dana dan PT. Pertani yang menyediakan pupuk Urea dan phonska walaupun ada pupuk susbsidi lainya. 6. Gapoktan Harapan Makmur, Kabupaten Kaur. Gapoktan Harapan Makmur berkedudukan di Desa Talang Beringi, Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Gapoktan Harapan Makmur didirikan pada tanggal 6 Juni 2006 dan sebagai Ketua yaitu Bapak Yanto, Sekretaris yaitu Bapak Pastriansyah, Bendahara yaitu Bapak Hidayat Sapri. Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan berjumlah 4 kelompok yaitu Poktan Selepah Makmur (anggota 11 orang), Poktan Jaya Makmur (anggota 15 orang), Poktan Tanjung Selepah (anggota 13 orang) dan KWT Beringin (anggota 23 orang). Desa Talang Berangin terletak di Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur kira-kira berjarak 40 km dari Bintuhan, Ibukota Kabupaten Kaur. Batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Desa Papahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pengurung, sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Air Kule, dan sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Air Kinal Kecil. Gapoktan Harapan Makmur terletak pada posisi 04 o Lintang Selatan (LS) dan 103 o Bujur Timur (BT). 69

80 Luas wilayah Desa Talang Berangin adalah 9,89 km 2 dimana 98% berupa daratan, sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian: sawah, palawija, hortikultura, perkebunan dan hutan. Profesi utama masyarakat desa adalah usaha tani padi sawah, jagung, karet, sawit, ternak sapi, perikanan darat, perkebunan dan industri skala rumah tangga berupa kerajinan tangan anyamanyaman. Desa Talang Berangin mempunyai jumlah penduduk 125 jiwa yang terdiri dari laki-laki 63 jiwa dan perempuan 62 jiwa dengan jumlah 31 KK. Salah satu potensi sumber daya alam andalan adalah sumber air, di sebelah timur aliran Sungai Air Kinal dan di sebelah barat air bersih dari perbukitan. Saat ini pemanfaatan sumber-sumber air tersebut masih sebatas untuk mengairi sawah secara tradisional dan keperluan air bersih penduduk sehari-hari. Gapoktan Harapan Makmur mempunyai beberapa unit usaha yaitu Unit Usaha Jasa Saprodi, Unit Usaha Jasa Pengolahan Hasil, Unit Usaha Jasa Pemasaran, dan Unit Usaha LKM-A. LKM-A didirikan pada tanggal 2 Juni 2014 dengan Ketua yaitu Bapak Alian Kuswadi, Sekretaris yaitu Aprian Hidayat dan Bendahara yaitu Bapak Surhan Dani sedangkan manajer yaitu Abu Ruhin. Dalam RUB gapoktan, dana bantuan BLM-PUAP dimanfaatkan untuk usaha peternakan sapi sebanyak Rp ,00 yang dibelikan dalam bentuk 12 ekor dan pengadaan saprodi sebanyak Rp ,00 yang terdiri dari segala kebutuhan petani. Gapoktan Harapan Makmur pada tahun 2011 mendapatkan bantuan BLM-PUAP sebesar Rp ,00. Setengah dari dana tersebut digunakan untuk pengembangan sapi bali. Kondisi lingkungan yang mendukung, maka pertumbuhan dan perkembangan sapi akan menambah nilai ekonominya. Sapi yang saat ini tersisa nilainya ditaksir sejumlah Rp ,00. Usaha produktif utama petani anggota Gapoktan adalah pada subsektor tanaman pangan, khususnya padi sawah. Dana sebesar Rp ,00 dibelikan sarana produksi pertanian seperti benih padi, pupuk dan pestisida untuk dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan dengan sistem bayar setelah panen. Setelah dana bergulir beberapa kali, saat ini aset total Gapoktan berjumlah Rp ,00. Petani padi sawah di Desa Talang Berangin dalam satu tahun dapat melakukan 3 kali penanaman padi sampai penghujung tahun, 2 kali panen pada 70

81 tahun yang sama dan 1 kali panen pada awal tahun berikutnya. Hal ini dapat terlaksana berkat sumber air untuk mengairi hamparan sawah yang berlimpah terutama dari Sungai Air Kinal. Keberhasilan pengembangan usaha Gapoktan Harapan Makmur tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupten, Penyelia Mitra Tani, BPTP Bengkulu dan berbagai pihak. 4.7 Evaluasi Kinerja PMT Tahun 2014 Provinsi Bengkulu Pelaksanaan evaluasi kinerja PMT tahun 2014 Provinsi Bengkulu dilaksanakan oleh staf Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu Ibu Siti Imas Ade A., SE dan Ibu Yanti Nurhayati, SAKT. Waktu pelaksanaan pada tanggal 5 November 2014 bertepatan dengan pertemuan rutin PMT Bengkulu dan BPTP Bengkulu, dan bertempat di Aula BPTP Bengkulu. Hadir pada acara tersebut 26 PMT dari 31 PMT seluruh Propinsi Bengkulu dan Ahyadi Jakfar dan Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc dari BPTP Bengkulu. Acara dimulai dengan pengisian kuesioner oleh 26 PMT yang hadir dari 31 PMT Propinsi Bengkulu. Dilanjutkan dengan diskusi mengenai kinerja PMT di lapangan yang berkaitan dengan Tim Teknis Kab/Kota dan Gapoktan. Gapoktan dibagi menjadi 3 kriteria yaitu gapoktan yang berhasil, kurang berhasil dan gapoktan yang gagal. Penanganan gapoktan yang kurang berhasil dengan cara sikap tegas dari Tim Teknis Kabupaten/Kota, PMT dan Pengurus Gapoktan. Tujuan utama dari program PUAP adalah membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis yang berbadan hukum. Kendala utama untuk membentuk LKMA adalah ketakutan dari Gapoktan bahwa LKMA kedudukan pisah dengan Gapoktan. Kendala utama untuk berbadan hukum adalah posisi Gapoktan menjadi binaan Dinas Koperasi karena badan hukumnya adalah badan hukum koperasi sehingga keseluruhan pembinaan di bawah dinas koperasi. Solusi yang diharapkan adalah dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM agar gapoktan PUAP mendapatkan badan hukum dan pembinaan tetap oleh kementerian Pertanian. 4.8 Workshop Pengembangan Kinerja PMT dan Percepatan Pelaksanaan Program PUAP 2014 Workshop pengembangan kinerja PMT dan percepatan pelaksanaan Program PUAP 2014 dilaksanakan di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah pada 71

82 tanggal Oktober Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc menghadiri acara tersebut mewakili BPTP Bengkulu. Hadir pula dari Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu yaitu Ica Dilisanti, SP. Pada hari pertama dilakukan acara pembukaan dan pembekalan dari Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian. Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan laporan ketua panitia disampaikan oleh Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Disampaikan jumlah peserta yang hadir sebanyak 151 orang dari 193 undangan yaitu 47 dari Dinas Pertanian Provinsi, 6 dari kabupaten, 69 satker lingkup pertanian dan 29 dari BPTP seluruh Indonesia. Diharapkan peserta yang belum hadir untuk segera hadir mengingat pentingnya acara tersebut. Sambutan kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Bapak Busro) yang menyampaikan selamat datang di Propinsi Jawa Tengah, tidak lupa untuk mengunjungi obyek wisata di kota Solo sebagai kota yang tidak pernah tidur. Semoga acara ini bermanfaat untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu Dr. Suparjo Gatot Irianto. Dalam sambutannya disampaikan konsolidasi lebih lanjut tentang hasil pengawasan dari Itjen Kementan dan BPKP, dalam rangka menyiapkan data dukung online dan penyampaian kinerja PMT dan percepatan penyaluran dana PUAP Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua peserta karena serapan anggaran Dirjend Prasarana dan Sarana Pertanian paling tinggi. Pelaksanaan kegiatan ditekankan unutk selalu berkualitas artinya tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengambil keputusan yang penting secara pribadi dan tidak melibatkan orang-orang yang bersangkutan dan pihak yang mengerti hukum. Resikonya di kemudian hari kalau ada masalah hanya ditanggung diri sendiri. Pengawasan yang dilakukan oleh BPK, BPKP dan Inspektorak Jenderal penting untuk diperhatikan sebagai alat kendali. Evaluasi dan pengawasan program selalu dilakukan untuk mencegah lebih dini. Ini akan menjdi umpan balik kegiatan di masa depan. Untuk mengambil suatu kebijakan yang besar dan beresiko alangkah baiknya melibatkan Bawasda, Biro Hukum supaya tidak menimbulkan kesalahan yang fatal sehingga setiap ada pertemuan, rapat hendaknya dibuat dokumentasi dan notulen yang rapi. Banyak kasus hasil pengawasan Irjend, BPKP menjelma menjadi TGR, beberapa menjadi masalah 72

83 hukum. Temuan yang tidak efektif, efisien dan TGR segera ditindaklanjuti, zona digerakkan dari merah ke kuning dan kuning ke putih sehingga clear and clean dan penyerahan barang harus segera diselesaikan. TGR di lingkup Dirjend Prasarana dan Sarana Pertanian mencapai 2,56 M rupiah harus segera diselesaikan. Data dukung online sangat penting sehingga laporan menjadi capat, tepat dan akurat oleh karena itu semua pimpinan harus memperhatikan data online. Dana yang telah digulirkan untuk program PUAP telah mencapai 4,7 T rupiah. Dana yang disalurkan ada yang berkembang baik, sedang, kurang dan hilang. Oleh karena itu perlu dilakukan audit secara khusus. Target program PUAP adalah membentuk LKMA untuk mengentaskan petani dari jeratan rentenir. Untuk mengantisipasi berakhirnya program PUAP, maka dilakukan persiapan serah terima program dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pada hari kedua disampaikan materi dari Direktur Pembiayaan yaitu Ir. Mulyadi Hendriawan, MM. Disampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama dalam program PUAP selama ini. Terutama kepada Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten ditegaskan bahwa biaya operasional untuk mengawal program PUAP telah banyak diberikan rata-rata 50 juta rupiah untuk propinsi dan 25 juta rupiah untuk kabupaten. Tidak semua kabupaten diberikan karena pengalaman tahuntahun sebelumnya ada kabupaten yang tidk mencairkan sehingga tahun berikutnya tidak diberi. Dana operasional itu harus digunakan secara efektif untuk mendukung program PUAP, jangan digunakan untuk yang lain. Pastikan kinerja yang baik BPTP, PMT dan Dinas Pertanian baik propinsi maupun kabupaten. PMT sebagai pihak luar yang membantu program PUAP harus selalu diawasi kinerjanya. PMT ada yang baik dan tidak baik kinerjanya dicatat dengan baik untuk kerjasama lebih lanjut. Kalau kinerjanya baik kerjasamanya dilanjutkan tetapi kalau tidak yang diputus kontraknya. Untuk Dinas Pertanian Propinsi harus bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten. Tujuan utama program PUAP adalah membentuk LKMA oleh karena itu LKMA yang sudah ada harus di SK kan dan dilaporkan ke pusat untuk direkapitulasi secara nasional. Selain itu Dinas Pertanian juga harus membuat success story gapoktan PUAP yang barhasil. Kedua hal tersebut sebagai pertanggungjawaban program PUAP semenjak tahun 2008 pertama kali digulirkan. Materi dari Dirjend Prasarana dan Sarana Pertanian (Dr. Suparjo Gatot Irianto) memfokuskan pada permasalahan yang dihadapi di masing-masing 73

84 propinsi dan penyelesaiannya. Arahan dari pimpinan adalah yang tahu tentang permasalahan di lapangan adalah orang-orang di masing-masing propinsi dan cara penyelesiannya adalah orang-orang itu juga. Oleh karena itu untuk menghemat waktu masing-masing propinsi berdiskusi antara BPTP dan Dinas Pertanian untuk merumuskan permasalahan PUAP dan rencana penyelesaian ke depan. Rumusan antara lain meliputi 1. Bagaimana dana PUAP berkurang bahkan hilang. 2. Bagaimana cara mengembalikan dana yang hilang. 3. Bagaimana memberdayakan sisa dana yang ada. 4. Memetakan kondisi di lapangan dan 5. Rencana aksi selanjutnya. Materi dari Inspektorat Jenderal Kementan disampaikan oleh Ir. Laurentius Sihaloho, MBA. Dengan mengambil sampel di pulau Jawa ditemukan beberapa fakta dari program PUAP antara lain dalam penyusunan RUB tanpa dilengkapi atau berdasarkan RUK dan RUA. Realisasi penyaluran dana PUAP tidak sesuai dengan RUB dan tidak dilakukan revisi RUB. Penggunaan dana sesuai RUB untuk usaha ternak besar. Sebanyak 61 gapoktan (28,11%) belum mengikuti pelatihan pengelolaan dana PUAP yang dilaksanakan oleh Badan SDM Pertanian, namun sebanyak 45 gapoktan telah mencairkan dana PUAP Komite Pengarah Desa baru terbentuk pada 48 gapoktan atau 22,12% di 17 kabupaten/kota. Dalam pemanfaatan dana juga banyak penyimpangan yaitu digunakan untuk pembangunan gudang, kios, honor pengurus, PP dan kades, dll, gigunakan diluar sektor pertanian, digunakan untuk kepentingan pribadi Petugas Kab/BPTP/PP/PMT, kredit macet seluruhnya, tidak dapat ditelusuri keberadaannya. Gapoktan yang telah membentuk LKMA baru mencapai 8,76% dan yang bermitra sebanyak 3,23%. PMT maupun PP belum sepenuhnya intensif melakukan kunjungan dan pembinaan terhadap pengelolaan dana PUAP, belum memiliki mekanisme kerja dalam mendampingi usaha gapoktan, kurang koordinasi dan komunikasi. PMT kondisinya juga banyak yang tidak sesuai artinya tidak berdomisili di Kab/Kota lokasi PUAP, tidak memiliki keahlian di bidang keuangan mikro dan agribisnis, tidak membuat rencana kerja termasuk jadwal kunjungan bersama penyuluh, belum melakukan kunjungan ke seluruh gapoktan binaannya, belum memiliki mekanisme bagaimana mendorong usaha gapoktan untuk bermitra, belum melakukan advokasi mendorong LKMA agar berbadan hukum, belum membuat laporan secara tertib dan sesuai dengan 74

85 kondisi yang sebenarnya misal jumlah gapoktan yang inaktif, jumlah gapoktan yang menyimpang dalam penyaluran dan pemanfaatan dana PUAP. 4.9 Narasumber Kegiatan PUAP di Provinsi Bengkulu BPTP Bengkulu sebagai Sekretariat PUAP Provinsi Bengkulu mendapat beberapa amanah untuk menjadi narasumber pada kegiatan PUAP. Pada tanggal 4 November 2014 BPTP Bengkulu mendapat surat permohonan narasumber dari Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu dalam acara Rapat Koordinasi PUAP Provinsi Bengkulu. BPTP Bengkulu diwakili dua orang sebagai narasumber yaitu Ahyadi Jakfar dan Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc. Materi yang disampaikan oleh Ahyadi Jakfar terkait dengan kinerja PMT, Dinas Pertanian sebagai Ketua Tim Pembina PUAP Propinsi dan Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota. Jumlah PMT Propinsi Bengkulu tahun 2014 sebanyak 31 orang dengan rincian 24 orang merupakan PMT perpanjangan kontrak tahun sebelumnya dan 7 orang merupakan PMT pergantian antar waktu. Kinerja PMT dinilai dari keaktifan dalam membina gapoktan binaannya, hubungan dengan Tim Teknis masing-masing kabupaten/kota dan juga koordinasi dengan BPTP Bengkulu selaku sekretariat PUAP Propinsi. Indikasi kinerja PMT di BPTP Bengkulu adalah laporan bulanan dengan rincian laporan perkembangan gapoktan baik secara soft copy maupun hard copy, jumlah gapoktan yang telah menjadi LKMA baik yang sudah berbadan hukum maupun yang belum. Di BPTP Bengkulu setiap tanggal 5 setiap bulan diadakan pertemuan rutin antara PMT dan sekretariat PUAP Propinsi di aula BPTP Bengkulu. Dalam rapat rutin tersebut dibahas mengenai perkembangan gapoktan masing-masing kabupaten/kota, membahas permasalahan yang ada dan solusinya serta rancana kerja pada bulan berikutnya. Kehadiran PMT dalam acara pertemuan rutin setiap bulan menjadi penilaian tersendiri dari sekretariat PUAP BPTP Bengkulu. Sebagai informasi laporan rutin dari PMT diakumulasikan menjadi laporan PUAP bulanan yang dikirim ke Pusat dan BPTP Bengkulu merupakan terbaik nomor tiga seluruh Indonesia dalam pelaporan, sehingga kinerja PMT juga merupakan terbaik ketiga. Untuk Dinas Pertanian Propinsi sebagai Ketua Tim Pembina Propinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/kota sebagai Ketua Tim Teknis kabupaten/kota diharapkan untuk lebih aktif dalam pembinaan dan pengawasan program PUAP apalai sudah ada dana dekon di 75

86 Dinas Pertanian Provinsi maupun kabupaten/kota. Perhatian juga harus ditunjukkan kepada PMT sebagai ujung tombak kegiatan PUAP dengan memberikan fasilitasi karena kontrak PMT dalam setahun hanya 8 bulan. Artinya selama 4 bulan bekerja fasilitas PMT harus ditanggung Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota. Materi yang disampaikan oleh Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc terkait evaluasi Program PUAP Propinsi Bengkulu tahun PUAP merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha bagi petani anggota, baik petani petani pemilik, penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh gabungan kepompok tani. Tugas utama BPTP Bengkulu sebagai sekretariat PUAP Provinsi antara lain melaksanakan verifikasi dokumen PUAP gapoktan tingkat provinsi. Verifikasi berdasarkan DNS (Daftar Nominasi Sementara), dokumen dari Pusat berdasarkan usulan tiap kab/kota, dokumen yang diterima dari kab/kota, untuk percepatan proses dokumen PUAP ditandatangani oleh Sekretaris Tim Pembina PUAP Propinsi, koordinasi PMT seluruh propinsi, rapat koordinasi PMT dilaksanakan setiap tanggal 5 setiap bulan dan dilaksanakan di BPTP, rapat koordinasi diikuti oleh seluruh PMT dan BPTP Bengkulu. Jumlah desa Propinsi Bengkulu sebanyak 1508 desa/kelurahan, penerima dana PUAP sampai tahun 2013 sebanyak 987 desa/kelurahan dan desa yang belum mendapat dana PUAP sebanyak 521 desa/ kelurahan. Untuk tahun 2014 ada tambahan 21 gapoktan yang sudah cair dana PUAP nya dan 9 dokumen PUAP dalam proses pencairan. Untuk Dinas Pertanian Kabupaten/kota diharapkan untuk lebih memperhatikan perkembangan gapoktan termasuk lebih aktif dalam menangani gapotan yang bermasalah. Jangan hanya mengandalkan peran PMT saja. Fasilitas PMT yang tersisa dari kontrak dalam setahun dapat ditangani Dinas Pertanian. Pada tanggal 12 November 2014 BPTP Bengkulu mendapat undangan sebagai narasumber pada acara sosialisasi dan pembekalan bagi calon penerima dana PUAP Kota Bengkulu tahun Tahun 2014 Kota Bengkulu mendapat 4 gapoktan penerima dana PUAP. Dinas Pertanian Kota Bengkulu berinisiatif untuk memberikan pembekalan sebelum dana dicairkan. BPTP Bengkulu mengirimkan 2 orang sebagai narasumber yaitu Ahyadi Jakfar dan Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc. Materi yang disampaikan Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc yaitu mengenai ke arah mana gapoktan dalam mengelola dana PUAP. Target utama program PUAP yaitu mengurangi kemiskinan dan pengengguran melalui penumbuhan dan 76

87 pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan, penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pegnembangan kegiatan usaha agribisnis dan meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. Target utama penyaluran dana PUAP adalah mengembangkan kelembagaan keuangan mikro melalui tahapan pengembangan unit usaha otonom dan unit usaha simpan pinjam. Untuk mewujudkan unit usaha tersebut diperlukan pembinaan yang berkelanjutan terhadap program PUAP melalui Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A). Tahapan proses pembinaan gapoktan PUAP menuju proses kemandirian usaha ada 3 tahapan yang harus dilalui dan menjadi target tahunan. Tahap pertama yaitu kegiatan usaha ekonomi produktif, hal ini menjadi target tahun pertama menerima dana gapoktan, dana digulirkan kepada anggota gapoktan sesuai dengan RUA, RUK, dan RUB yang telah menjadi kesepakatan bersama. Setelah sukses pada tahun pertama pada tahun kedua tahapannya adalah membentuk unit simpan pinjam. Jadi keluar masuknya uang gapoktan dikelola oleh unit usaha simpan pinjam sehingga dapat dikontrol dan dipertanggungjawabkan. Pada tahap terakhir adalah pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) pada tahun ketiga. Keberhasilan pembentukan LKMA ditentukan oleh tingkat keberhasilan tahap pertama dan kedua. Materi yang disampaikan Ahyadi Jakfar fokus pada persiapan penerimaan dana PUAP. Persiapan yang diperlukan adalah kelengkapan buku-buku gapoktan antara lain buku besar, buku keuangan, buku bank dan lain-lain. Kemampuan pengelolaan keuangan gapoktan perlu dipersiapkan secara khusus. Bendahara dan pengurus inti gapoktan harus belajar mengenal pembukuan, sekretariat PUAP BPTP Bengkulu siap pada hari kerja untuk menerima konsultasi gapoktan. PMT merupakan tenaga kerja yang direkrut salah satunya karena mempunyai kemampuan dalam pengelolaan ekonomi mikro sehingga siap dalam pendampingan pembukuan. Dinas Pertanian dan penyuluh juga siap dalam membantu kelancaran dan perkembangan gapoktan. 77

88 5.0 Anggaran Kegiatan PUAP 2014 Lingkup BBP2TP Pelaksanaan PUAP dimulai tahun 2008 sampai 2014, telah disalurkan kepada desa/gapoktan. Pada tahun 2014 direncakan masih akan ada penyaluran dana PUAP kepada desa/gapoktan. Dilingkup Badan Litbang Pertanian terdapat dua unit kerja yang terlibat dalam program PUAP yaitu Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) di setiap Provinsi. Dalam kegiatan ini disusun TOR dan RAB kegiatan PUAP Salah satu tupoksi dari Balai Besar pengkajian adalah mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di BPTP. Hal tersebut juga akan dilakukan pada kegiatan PUAP yang menjadi tanggung jawab BPTP. Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan PUAP di daerah, maka Balai Besar Pengkajian melakukan koordinasi operasional PUAP di BPTP sehingga mampu menginformasikan proses dan keberhasilan serta kelemahan dari pelaksanaan PUAP di daerah. Pada tahun 2014 alokasi dana PUAP lingkup BBP2TP sebesar 4 Miliar rupiah, masing-masing BPTP mendapatkan alokasi dana juta rupiah. Pada tahun 2014 BPTP Bengkulu mendapatkan alokasi danan sebesar Rp ,00. dana tersebut rencananya digunakan untuk kegiatan operasional dengan rincian seperti pada Tabel 3. 78

89 Tabel 3. Anggaran kegiatan PUAP Propinsi Bengkulu Tahun 2014 No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1 Belanja Bahan ,00 - ATK, Komputer suplies - Foto Copy, jilid, cetak, Laminasi - Konsumsi dalam rangka rapat, 1 tahun 1 tahun 317 OH , , , , , ,00 verifikasi dan pertemuan PMT 2 Honor Output kegiatan ,00 Entry data, pengolahan data, 60 OK , ,00 pengetikan 3 Belanja Perjalanan Biasa ,00 Perjlanan dalam rangka 6 OP , ,00 pelaksanaan kegiatan 4 Belanja Perjlanan Dinas Dalam ,00 Kota Perjalanan dalam rangka 10 OH , ,00 pelaksanaan kegiatan 5 Belanja Perjalanan Dinas paket ,00 Meeting dalam Kota Apresiasi inovasi teknologi kepada 40 OH , ,00 Gapoktan 2013 dan 2014 Jumlah ,00 79

90 V. KESIMPULAN 1. Sekretariat PUAP BPTP Bengkulu 2014 telah berjalan dengan baik dan lancar. 2. Telah memverifikasi 30 dokumen untuk pencairan BLM PUAP, memfasilitasi penandatanganan kontrak terhadap 31 orang PMT serta koordinasi, monev dan pembinaan terhadap Gapoktan. 3. Kabupaten yang sudah mengalokasikan dana untuk pendampingan operasional tim teknis yaitu Kabupaten Mukomuko sebesar Rp ,00 termasuk fasiltas honor untuk PMT di luar bulan April-Oktober. 4. Banyak Gapoktan yang mengalami permasalahan kredit macet akibat dari lemahnya kemampuan administrasi dan pengawasan dari Gapoktan dan tim teknis. 5. Secara umum PMT mempunyai kinerja baik. 80

91 VI. KINERJA HASIL DISEMINASI BPTP Bengkulu bertugas sebagai sekretariat PUAP dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pendampingan PUAP dengan baik di Provinsi Bengkulu. Sebagai secretariat PUAP, BPTP Bengkulu berperan dalam memverifikasi dokumen RUA, RUK, RUB dan administrasi lainnya yang disyaratkan untuk pencairan dana BLM PUAP bagi gapoktan penerima dana BLM PUAP. Selain itu BPTP Bengkulu juga berperan dalam pembinaan untuk peningkatan kapasitas petugas, PMT dan gapoktan sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam workshop dan pelatihan terkait PUAP. Selanjutnya BPTP juga berpartisipasi dalam penilaian kinerja PMT dan perkembangan gapoktan PUAP sehingga dapat diperoleh database kinerja dan perkembangan gapoktan PUAP di Provinsi Bengkulu. Melalui kegiatan pendampingan PUAP juga dapat terjadinya sinkronisasi dan koordinasi kegiatan program PUAP baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, peningkatan adopsi inovasi teknologi akibat dari penambahan kebutuhan modal serta peningkatan produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani. Selain itu juga sekretariat PUAP dapat berjalan dengan baik dan lancar baik itu dalam melaksanakan verifikasi dokumen untuk pencairan dana BLM PUAP dari 30 gapoktan calon penerima dana BLM PUAP, memfasilitasi penandatanganan kontrak 24 orang PMT untuk tahun anggaran 2014 dan 7 PMT PAW serta dapat melakukan pembinaan dan monev secara rutin terhadap kinerja PMT. Dari monitoring yang telah dilakukan diketahui bahwa ada kabupaten yang sudah mengalokasikan dana untuk pendampingan operasional tim teknis yaitu Kabupaten Mukomuko sebesar Rp ,00 termasuk fasiltas honor untuk PMT di luar bulan April-Oktober. Namun masih banyak gapoktan yang mengalami permasalahan kredit macet akibat dari lemahnya kemampuan administrasi dan pengawasan dari gapoktan dan tim teknis dan secara umum PMT mempunyai kinerja baik. 81

92 DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian Rumusan Lokakarya Nasional Akselerasi Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Pembangunan Berawal dari Desa. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Petunjuk Pelaksanaan Apresiasi Inovasi Teknologi Pola Integrasi PUAP dengan Program Lainnya. 20 halaman. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Petunjuk Pelaksanaan Apresiasi Pengelolaan dan Operasionalisasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis. 30 halaman. Departemen Pertanian, Desain dan Operasional PUAP di Desa. Departemen Pertanian Republik Indonesia, 13 halaman. Departemen Pertanian, 2009 Petunjuk Teknis Penyelia Mitra Tani (PMT). Jakarta, 34 halaman. Departemen Pertanian, Petunjuk Teknis Penyuluh Pendamping PUAP, Jakarta 16 halaman. Departemen Pertanian, Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Jakarta 16 halaman. Kementerian Pertanian, Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP), Jakarta. 31 halaman. 82

93 ANALISIS RISIKO No Risiko Penyebab Dampak 1. Dokumen kurang Lengkap Berkas pengajuan dari Gapoktan masih kurang lengkap Dokumen Gapoktan di tolak 2. Pengumpulan laporan terlambat Lambatnya penyampaian laporan oleh PMT Keterlambatan pembayaran BOP PMT Penanganan Risiko No Risiko Penyebab Upaya Penanganan 1. Dokumen kurang Lengkap Berkas pengajuan dari Gapoktan masih kurang lengkap Memverifikasi dokumen sesuai dengan Juknis Verifikasi dan DNS Kementan 2. Pengumpulan laporan terlambat Lambatnya penyampaian laporan oleh PMT Mengadakan pertemuan Rutin dan khusus dengan PMT 83

94 JADWAL KERJA No Kegiatan Pengelolaan administrasi sekretariat Verifikasi dokumen Penandatangan Kontrak PMT Koordinasi dengan Tim Pembina Provinsi Laporan (bulanan, triwulan, tengah tahun dan akhir) B U L A N Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 84

95 PEMBIAYAAN A. RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB) No. Kode Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Belanja Bahan ,00 - ATK, komp suply dan konsumsi ( 1 T) - Poto copy,jilid,cetak dan dokumentasi (1 T) - Konsumsi 1 Keg 1 Keg 1 Keg , , , , , , Honor Output Kegiatan ,00 - Entry Datai 60 OK , , Perjalanan Biasa - Pelaksananaan (Rp ,00 Rp ,00) 1 Keg , Perjalanan Dalam Kota - Pelaksananaan (10 X Rp ,00) 1 Keg , Perjalanan Paket Metting Dalam Kota - Akomodasi (40 X Rp ,00) 1 Keg , Perjalanan Paket Metting Luar Kota - Pelaksanaan (1 x Rp ,00) 1 Keg , , , , , , , T o t a l ,00 B. REALISASI ANGGARAN No. Kode Jenis Pengeluaran Realisasi Anggaran (Rp) Belanja Bahan - ATK, komp suply dan konsumsi ( 1 T) - Poto copy,jilid,cetak dan doku (1 - Konsumsi , , , ,00 Persentase Keuangan (%) Persentase Fisik (%) 33, Honor Output Kegiatan ,00 - Entry Datai ,00 2,15 2, Perjalanan Biasa - Pelaksananaan (Rp ,00 Rp ,00) Perjalanan Dalam Kota - Pelaksananaan (10 X Rp ,00) Perj. Paket Metting Dalam Kota - Akomodasi (40 X Rp ,00) Perj.Paket Metting Luar Kota - Pelaksanaan (1 x Rp ,00) , ,00 42, , ,00 1, , ,00 12, , ,00 5,15 5,50 T o t a l ,00 98,

96 PERSONALIA No Nama/NIP Jabatan dalam Kegiatan Uraian Tugas Alokasi Waktu (Jam/mg) 1. Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP Ketua Mengkoordinir kegiatan mulai 10 perencanaan sampai laporan 2. Ir. Wahyu Wibawa, MP, Ph.D Wakil Ketua - Menyusun proposal dan 5 laporan 3. Ahyadi Jakfar Pelaksana - Mengolah dan menganalisis 5 data - Mengumpulkan data 4. Yong Farmanta, SP, M.Si Pelaksana - Mengolah dan menganalisis 5 data - Mengumpulkan data 5. Hendri Suyanto Pelaksana - Mengumpulkan data 5 86

97 Lampiran 1. Realisasi Penyaluran Dana BLM PUAP ke Gapoktan/Desa Provinsi Bengkulu tahun Tahun No Kabupaten/Kota Jumlah 1 Bengkulu Selatan Bengkulu Tengah Bengkulu Utara Kaur Lebong Muko-Muko Rejang Lebong Seluma Kepahiang Kota Bengkulu Jumlah

98 Lampiran 2. Laporan perkembangan jumlah LKM-A gapoktan yang sudah di SK kan oleh masing-masing Tim Teknis seluruh Provinsi Bengkulu tahun No Kabupaten Jumlah LKMA Jumlah 1 Bengkulu Selatan Bengkulu Tengah Bengkulu Utara Kaur Kepahiang Kota Bengkulu Lebong Mukomuko Rejang Lebong Seluma Jumlah

99 Lampiran 3. Pelaksanaan Koordinasi, Pembinaan dan Monev Kegiatan PUAP tahun 2014 di Kabupaten Lebong Gambar 1. Kegiatan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten Lebong Gambar 2. Kegiatan pembinaan terhadap gapoktan PUAP Kabupaten Lebong 89

100 Lampiran 4. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Selatan Foto 1. Kegiatan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten Bengkulu Selatan Foto 2. Kegiatan pembinaan gapoktan di Kabupten Bengkulu Selatan 90

101 Lampiran 5. Pelaksanaan kegiatan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Tengah Foto 1. Sekretariat Gapoktan Sri Rejeki di Kabupaten Bengkulu Tengah Foto 2. Kegiatan Gapoktan Cahaya Tani di Kabupaten Bengkulu Tengah 91

102 Lampiran 6. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Bengkulu Utara Foto 1. Kegiatan simpan pinjam Gapoktan Sumber Tani di Kabupaten Bengkulu Utara Foto 2. Koordinasi BPTP Bengkulu dengan Tim Teknis di Kabupaten Bengkulu Utara 92

103 Lampiran 7. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kota Bengkulu Foto 1. Berfoto bersama di depan sekretariat Gapoktan Sekar Wangi di Kota Bengkulu Foto 2. Pertemuan anggota Gapoktan Bumi Lestari di Kota Bengkulu 93

104 Lampiran 8. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Seluma Foto 1. Kunjungan Tim PUAP Pusat di Gapoktan Sepakat Jaya, Kabupaten Seluma Foto 2. Persediaan pupuk untuk anggota Gapoktan Sepakat Jaya di Kabupaten Seluma Lampiran 9. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Kaur 94

105 Foto 1. Koordinasi BPTP Bengkulu dengan Tim Teknis Kabupaten Kaur Foto 2. Usaha saprodi untuk anggota Gapotan Harapan Makmur 95

106 Lampiran 10. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Mukomuko Foto 1. Kantor Tim Teknis Kabupaten Mukomuko Foto 2. Koordinasi BPTP Bengkulu dengan Tim Teknis Kabupaten Mukomuko 96

107 Lampiran 11. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Kepahiang Foto 1. Pembinaan BPTP Bengkulu dengan gapoktan di Kabupaten Kepahiang Foto 2. Salah satu kegiatan tanaman kopi di Kabupaten Kepahiang 97

108 Lampiran 12. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monev kegiatan PUAP di Kabupaten Rejang Lebong Foto 1. Kegiatan RAT Gapoktan Mbangun Tani di Kabupaten Rejang Lebong Foto 2. Pembinaan gapoktan oleh BPTP Bengkulu dan PMT Kabupaten Rejang Lebong 98

109 Lampiran 13. BPTP Bengkulu sebagai narasumber di Pertemuan PUAP Provinsi Bengkulu Foto 1. BPTP Bengkulu sebagai narasumber di acara PUAP Dinas Pertanian Kota Bengkulu Foto 2. BPTP Bengkulu mengikuti Rapat koordinasi PUAP di Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu 99

110 Lampiran 14. Pertemuan Dirjen PSP dengan PMT dan Sekretariat PUAP Foto 1. Pertemuan Dirjend PSP dalam rangka evaluasi PMT Provinsi Bengkulu Foto 2. Foto bersama BPTP Bengkulu dan PMT Provinsi Bengkulu 100

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU KODE: 26/1801.019/012/RDHP/2013 PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU PENELITI UTAMA Dr. Wahyu Wibawa, MP. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU No. Kode: 26/1801.019/012/Lapkir/2013 LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU Dr. WAHYU WIBAWA, MP. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP. 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaa (PUAP) tahun 2010 ini dapat tersusun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 jumlah

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN 5 2012, No.149 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TANGGAL : 1 Pebruari 2012 PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 09/PERMENTAN/OT.140/2/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan 2011 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008 1 LATAR BELAKANG Pengembangan Usaha

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.149 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN BLM-PUAP Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN BLM-PUAP Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DOKUMEN ADMINISTRASI PENYALURAN BLM-PUAP 2014 Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP ) Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh

LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU Oleh Wahyu Wibawa Dedi Sugandi Harwi Kusnadi Yesmawati Ahyadi Jakfar BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis Verifikasi Dokumen Administrasi dan Penyaluran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Dalam upaya

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Dalam upaya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan suatu kegiatan yang mutlak dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja, pengentasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan dalam pembangunan nasional. Pembangunan dan perubahan struktur ekonomi tidak bisa dipisahkan dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka PUAP adalah sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat, merupakan bagian dari pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Gabungan Kelompok Tani (Gapokan) PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) menetapkan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian

Lebih terperinci

Sumarjo Gatot Irianto KATA PENGANTAR

Sumarjo Gatot Irianto KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis Verifikasi Dokumen Administrasi dan Penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan pertanian yang berbasis agribisnis dimasa yang akan datang merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi Oleh : Ade Permana (H34096001), Desy Kartikasari (H34096017), Devi Melianda P (H34096020), Mulyadi(H34096068)

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) nis Perdesaan (PUAP)

PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) nis Perdesaan (PUAP) PEDOMAN UMUM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Pengembangan Usaha Agribisn nis Perdesaan (PUAP) KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 DAFTAR ISI Peraturan Menteri Pertanian........ Daftar Isi... Daftar

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Peran kelembagaan dalam membangun dan mengembangkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak di Indonesia dibandingkan dengan sektor lainnya. Badan Pusat Statistik (2009) melaporkan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi perkebunan yang sebagian terbesar merupakan perkebunan rakyat, perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Monitoring Monitoring (pemantauan), yang berasal dari kata Latin memperingatkan, dipandang sebagai teknik manajemen

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis Verifikasi Dokumen Administrasi dan Penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan tingginya tingkat kemiskinanberhubungan erat dengan permasalahan pertanian di Indonesia. Menurut Nasution (2008), beberapa masalah pertanian yangdimaksud

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL DENGAN PENYEDIAAN DANA BERGULIR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2008), Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai 2009. Adapun pada tahun 2009 jumlah penduduk Jawa

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03//Permentan/OT.140/1/2011 TANGGAL : 31 Januari 2011 PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN I. Pendahuluan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/PERMENTAN/OT.140/4/2013 A. Latar Belakang PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN Sektor pertanian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA) 28 Bab V. Analisis Kebijakan Kapital, Sumberdaya Lahan dan Air Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA) Pendahuluan Latar Belakang Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan pembangunan pertanian memerlukan peran penyuluh pertanian sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh mempunyai peran penting

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 9/Permentan/OT.40/9/03 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bentuk program bantuan penguatan modal yang diperuntukkan bagi petani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bentuk program bantuan penguatan modal yang diperuntukkan bagi petani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentuk Bantuan Modal Pertanian Bentuk program bantuan penguatan modal yang diperuntukkan bagi petani pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964 dengan nama Bimbingan Massal

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN BPTP 1. Judul RKTM :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan nasional karena sektor ini menyerap sumber daya manusia yang paling besar dan merupakan sumber

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN SOSIAL BAGI RUMAH TANGGA SASARAN DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH 1 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto KATA PENGANTAR Pendamping PUAP merupakan salah satu komponen pendukung pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang bertugas untuk membangun kapasitas Gapoktan sebagai kelembagaan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G MEKANISME PENCAIRAN, PENYALURAN DAN PENGEMBALIAN DANA BERGULIR BAGI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar pijakan pembangunan kedepan akan mengakibatkan pertumbuhan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar pijakan pembangunan kedepan akan mengakibatkan pertumbuhan akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, perdebatan masalah konsep ekonomi kerakyatan terus berlangsung. Banyak pihak yang mengatakan bahwa ekonomi kerakyatan sebagai dasar pijakan pembangunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 40/Permentan/PD.400/9/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan nasional, Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip KATA PENGANTAR Dalam rangka pencapaian sasaran swasembada pangan berkelanjutan, Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya prasarana dan sarana pertanian guna peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) SKRIPSI. Oleh : MARTIANA LAIA PKP

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) SKRIPSI. Oleh : MARTIANA LAIA PKP MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) (Studi Kasus: Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI Oleh : MARTIANA LAIA 070309004 PKP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Kredit Usaha. Pembibitan Sapi. Pelaksanaan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Kredit Usaha. Pembibitan Sapi. Pelaksanaan. Pencabutan. No.304, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Kredit Usaha. Pembibitan Sapi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR :40/Permentan/PD.400/9/2009 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kab. OKU. Abstract

Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kab. OKU. Abstract AgronobiS, Vol. 3, No. 5, Maret ISSN: 979 845X Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kab. OKU Oleh: Endang Lastinawati Abstract This study aims to

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 46/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 46/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 46/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 618 TAHUN 2010 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI DAERAH NON PERMANEN UNTUK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional, karena sektor ini menyerap sumber daya manusia yang paling besar dan merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

KINERJA PERKEMBANGAN GAPOKTAN PUAP DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI KALIMANTAN SELATAN

KINERJA PERKEMBANGAN GAPOKTAN PUAP DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI KALIMANTAN SELATAN Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KINERJA PERKEMBANGAN GAPOKTAN PUAP DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI KALIMANTAN SELATAN Sholih Nugroho Hadi, Harun Kurniawan dan Achmad

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN Menimbang : BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA REVOLVING KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DAN ALIH PROFESI PENAMBANG PASIR KABUPATEN BANTUL TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan suatu program yang mutlak dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan pengentasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya untuk

Lebih terperinci

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 131 /PMK.05/2009 TENTANG KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil putusan Rapat Koordinator

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

JUDUL PENGUATAN KELEMBAGAAN PENELITIAN, PELATIHAN DAN WORKSHOP TAHUN ANGGARAN 2010

JUDUL PENGUATAN KELEMBAGAAN PENELITIAN, PELATIHAN DAN WORKSHOP TAHUN ANGGARAN 2010 JUDUL PENGUATAN KELEMBAGAAN PENELITIAN, PELATIHAN DAN WORKSHOP TAHUN ANGGARAN 2010 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NTT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci