PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile"

Widyawati Susanti Oesman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp t f a r D COMPANY Profile

2 Daftar Isi i Daftar Isi i Pengantar 1 Visi Misi 1 Prinsip & Kerangka Kerja Produk 7

3 PT JRE PT. Jogja Rekayasa Engineering [JRE] berdiri pada 1 Maret 015. Semula perusahaan ini memberikan dukungan pada rekayasa pengolahan sampah atau limbah menjadi energi alternatif, yang kemudian secara mandiri menghasilkan rancangan dan pembangunan mesin. PT JRE memproduksi mesin-mesin yang ramah lingkungan, tepat guna, serta menggunakan kandungan lokal dengan harga terjangkau dan kualitas yang terjamin. Mesin pengolah sampah atau limbah diproduksi untuk sistem produksi bersih atau meminimalkan hasil sampah atau limbah kembali. Visi Menjadi perusahaan pelopor yang berperan dalam penguasaan rekayasa teknologi mesin Indonesia dalam menuntaskan masalah di berbagai bidang dengan memaksimalkan sumber daya dalam negeri Misi 1. Merancang dan membangun mesin yang tepat guna dan ramah lingkungan. Mengembangkan kreativitas desain dan material untuk meningkatkan daya saing 3. Meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak yang mendukung pengembangan mesin yang dibutuhkan 1

4 Prinsip & Kerangka Kerja Perusahaan memegang teguh prinsip-prinsip: 1 Kemandirian yang memaksimalkan tingkat kandungan dalam negeri bagi produk-produk; dengan tujuan membebaskan rekayasa teknologi dari ketergantungan luar negeri. TKDN merupakan salah satu bentuk kemandirian yang mengedepankan pemanfaatan sumber daya lokal. TKDN ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 16/M-IND/PER//011 Tahun 011. Menurut PerMen tersebut TKDN adalah tingkat komponen dalam negeri. TKDN merupakan pengejawantahan dari prinsip kemandirian, yang mengedepankan pemanfaatan sumberdaya lokal, baik manusianya, maupun alat dan bahan produksi. TKDN juga terkandung dalam komponen barang, jasa, gabungan barang dan jasa. Komponen dalam negeri pada barang yaitu penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri. Komponen dalam negeri pada jasa adalah penggunaan jasa sampai dengan penyerahan akhir dengan memanfaatkan tenaga kerja termasuk tenaga ahli, alat kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri.

5 Prinsip & Kerangka Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam perancangan dan pembuatan mesin-mesin dengan tujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Penerapan K3 didasari dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Potensi bahaya dapat berasal dari mesin-mesin, alat kerja, bahan baku, energi manusia, lingkungan kerja, sifat pekerjaan dan proses produksi yang berisiko memunculkan bahaya. Sehingga faktor-faktor sumber bahaya dapat dipetakan menjadi faktor ﬁsik, faktor kimia, faktor biologi, faktor ﬁsiologi dan faktor psikologi. Potensi bahaya dalam bekerja dengan didukung faktor-faktor sumber bahaya dapat memunculkan risiko atau kemungkinan terjadinya kecelakaan, kerugian dan bahaya tertentu. Pengurangan risiko kesehatan dan keselamatan kerja ini diterapkan pada tahap-tahap yaitu pra kejadian, kejadian sampai dengan pasca kejadian. 3

6 Penerapan TKDN dan K3 pada PT JRE diterapkan dari awal pembuatan mesin yang meliputi: A. Engineering B. Procurement D. Fabrication C. Installation Rekayasa Mengubah barang mentah menjadi barang jadi 4 Pengadaan Pemasangan

7 A. Engineering Terdapat dua tahap engineering yaitu tahap basic engineering dan tahap detail engineering. Pada tahap basic engineering yaitu melakukan proses desain, pengumpulan data-data teknis berupa sifat dan fungsi pokok dari produk atau instalasi hasil proyek sudah mulai dijabarkan. Pada tahapan detail engineering dilakukan berbagai macam penjelasan seperti: 1 Meletakkan dasar-dasar kriteria design engineering 6 Mengevaluasi dan menyetujui usulan gambar Mengumpulkan data teknis untuk design 7 Membuat model bagi instalasi yang hendak dibangun sesuai skala yang ditentukan 3 Membuat spesiﬁkasi material dan peralatan 8 Menyiapkan pengajuan keperluan material untuk pembelian 4 Merancang gambar-gambar dan perekayasaan 9 Membuat perkiraan biaya proyek 5 Civil, piping, electrical, instrument, mechanical 10 Membuat jadwal pelaksanaan proyek B. Procurement Pada kegiatan ini dilakukan usaha untuk mendapatkan barang berupa material, peralatan dan atau jasa dari pihak luar untuk pelaksanaan proyek. Kegiatan pengadaan atau pembelian dilakukan setelah lingkup proyek dijabarkan pada tahap detail engineering, sehingga terlihat jenis dan jumlah material dan peralatan yang diperlukan untuk membangun proyek. 5

8 C. Fabrication Fabrication atau fabrikasi adalah proses pembuatan alat produksi atau konstruksi dari material mentah yang dirangkai dan dibentuk menjadi sebuah rangkaian barang jadi. Fabrikasi ini dilakukan di satu atau beberapa tempat yang memang memiliki kapasitas yang diperlukan. Proses fabrikasi meliputi beberapa tahap yaitu: 1 6 Marking Pengukuran dan pembentukan sketsa di material Finishing Pembersihan dan penggrindaan semua material Cutting Pemotongan material menggunakan mesin potong 7 3 Drilling Pengeboran dan pembuatan lubang baut sesuai ukuran Blasting Penyemprotan pasir menggunakan tekanan udara ke semua bagian permukaan material untuk menghilangkan kotoran, krak, dan lapisan logam tertentu 4 Assembling Penyetelan dan perakitan material menjadi bentuk jadi 8 5 Welding Pengelasan semua item berdasarkan prosedur Painting Pengecatan material sesuai prosedur yang ditentukan D. Installation Installation atau pemasangan merupakan kegiatan untuk memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda untuk menjadi mesin. Setelah kegiatan pemasangan, maka dilakukan tahap commissioning, yaitu tahap pengujian alat secara nyata untuk memastikan pekerjaan telah dilaksanakan. 6

minyak solar dengan cara pirolisa yang bertujuan untuk mengurangi limbah

liter, Carbon Black 50 kg, Gas 150 kg Kebutuhan Daya : 50 KW Dimensi Total

Continuous Tire Pyrolysis Type 0Kph Mesin pengolahan ban bekas menjadi

9 Produk 1. Continuous Tire Pyrolysis Type 1Tph Mesin pengolah ban bekas menjadi minyak solar dengan cara pirolisa yang bertujuan untuk mengurangi limbah ban Kapasitas : Input raw material 1 ton Output : Minyak pyrolysis 500 liter, Carbon Black 50 kg, Gas 150 kg Kebutuhan Daya : 50 KW Dimensi Total : 3 x 8 m. Continuous Tire Pyrolysis Type 0Kph Mesin pengolahan ban bekas menjadi minyak solar dengan cara pirolisa yang bertujuan untuk mengurangi limbah ban Kapasitas : Material input 0 kg/jam Output : Minyak 10 liter/jam, carbon 5 kg/jam, gas 3 kg/jam Kebutuhan Daya : 8 KW Dimensi Total : 4 x 6 m 7

10 3. Bad Smell Minimizer Mesin pengolahan lanjutan untuk mengurangi bau menyengat pada minyak hasil pirolisis ban bekas, sebagai cara untuk menaikkan kualitas produk agar meningkatkan harga jual dari produk tersebut. Kapasitas : Input 000 liter Output : 85% atau 1700 liter minyak, dan 15% atau 300 liter slug Kebutuhan Daya : 30 KW Dimensi Total : 1 x 10 m 4. Wood Pelletizer (Alat penghasil pellet dari kayu) Kapasitas : Input 500 kg x = 1 ton/jam ( Mesin Pelletizer kapasitas 500 kg/jam) Chipping & Chruser : 1 ton/jam Drying : 1 ton/jam Cooler : 1 ton/jam di lengkapi dengan Belt Conveyor 8

11 Contact details PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp. (+6) admin@jogjarekayasa.co.id

12 Menegakkan Kedaulatan Rekayasa Teknologi Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip

Company Profile PT Sukses Sejahtera Energi

Company Profile PT Sukses Sejahtera Energi Daftar Isi Pengantar 01 Milestone 02 Visi & Misi 03 Lini Bisnis 04 Produk 06 01 PT SSE merupakan perusahaan jasa yang berorientasi untuk mewujudkan sampah agar