BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif seperti sekarang ini, menurut Gaspersz (2008) setiap pelaku

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen mutu adalah menjalankan aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan melakukan kebijakan mutu suatu perusahaan. Sehingga perusahaan memiliki standar yang harus dipenuhi agar mutunya tetap terjaga. Di era industrialisasi yang semakin ketat dan kompetitif seperti sekarang ini, menurut Gaspersz (2008) setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi/pertandingan dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh terhadap mutu. Nasution (2005) menegaskan hanya perusahaan yang dapat menghasilkan mutu barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pelanggan dapat memenangkan persaingan tersebut. Selain itu manajemen mutu terpadu juga harus dilakukan karena dirasa cukup penting. Menurut Gaspersz (2008) menyatakan bahwa : Manajemen mutu terpadu merupakan pendekatan manajemen sistimatik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan dan pasar melalui kombinasi menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas manajemen adalah merupakan antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas dan kinerja lain dari organisasi. Menurut Lilian M. de Menezes (2012) manajemen mutu dalam organisasi mengubah sifat pekerjaan, mereka dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan dimensi yang berbeda dari kualitas. 1

2 2 Hubungan antara manajemen mutu dan kepuasan Kerja juga dapat dimoderasi oleh adanya Job enrichment dan High-Invovement management (de Menezes, 2012). Menurut Mathis dan Jackson (2006) Job Enrichment adalah peningkatan kedalam sebuah pekerjaan dengan menambah tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan. Sedangkan High-Involvement management adalah keterlibatan organisasi dalam spesifikasi pekerjaan karyawannya (de Menezes, 2012). Kepuasan Kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting (Luthans, 1995). Menurut de Menezes (2012) Kepuasan Kerja memiliki hubungan dengan hasil kerja (Komitmen Karyawan, Absensi karyawan, produktivitas, dan Kualitas Produk). Menurut Robins dan Judge (2007) komitmen adalah keadaan seseorang yang memihak suatu organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam sebuah organisasi. Pada penelitian Bateman dan Strasse (1984) menjelaskan bahwa komitmen dibangun oleh kepuasan kerja. Absensi telah lama dianggap sebagai masalah yang signifikan, absensi mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan datang untuk bekerja, motivasi untuk menghadiri pekerjaan diasumsikan menjadi faktor utama menentukan seberapa sering seorang karyawan tidak hadir (Rhodes & Steers, 1990). Pada penelitian Hoque dan Islami (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja berkontribusi negatif pada absensi karyawan.

3 3 Siagian (1991) berpendapat bahwa produktivitas kerja yakni Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, bahkan kalau bisa semaksimal mungkin. Kanzannudin (2006) menjelaskan bahwa tinggi rendahnya produktivitas sangat erat hubungannya dengan kepuasan kerja. Menurut Kotler (2005) Kualitas Produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat. Penelitian de Menezes (2012) menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja pada komitmen karyawan, produktivitas, dan kualitas produk, namun kepuasan kerja berhubungan negatif pada absensi karyawan. CV.Manggala Klaten merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur furniture (meubel) yang menghasilkan beberapa jenis furniture antara lain Indoor furniture, seperti : meja, buffet, almari, tempat sampah, rak majalah, rak sepatu, meja telepon, TV stand, sofa, meja makan, tempat tidur, meja rias, dan juga memproduksi Outdoor furniture seperti kursi panjang, kursi malas, meja taman, dan lain-lain. CV. Manggala Klaten juga memperhatikan kualitas yang harus dijaga karena selain melayani permintaan furniture lokal, juga melayani pemesenan di luar negeri yang tentunya cukup memperhatikan Kualitas Produk yang baik. Untuk bersaing dengan perusahaan sejenis maka diperlukan manajemen mutu yang baik guna bertahan dalam persaingan dalam skala lokal maupun internasional tersebut. Oleh karena itu CV. Manggala Klaten tentunya sangat memperhatikan manajemen mutu didalamnya.

4 4. CV. Manggala Klaten memiliki kurang lebih 400 karyawan yang terdiri dari berbagi jenjang pendidikan, umur, dan gender. Dengan banyaknya jumlah karyawan tersebut tentunya seringkali muncul konflik antar karyawan atau dengan perusahaan. Disisi lain pekerjaan dengan gaji yang sesuai sangat diinginkan oleh karyawan. Oleh sebab itu perlunya penelitian mengenai kepuasaan kerja yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai visi dan misi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lilian M. de Menezes (2012), yang berjudul Job satisfaction and quality management: an empirical analysis. Penelitian tersebut untuk meneliti dan menganalisis manajemen mutu dan kepuasan kerja yang dimoderasi oleh job enrichment dan high-involvement management, yang selanjutnya kepuasan kerja memiliki hubungan dengan hasil kerja (komitmen karyawan, absensi karyawan, produktivitas, dan kualitas produk) di lingkungan kerja karyawan Inggris. Penelitian dilakukan karena terbatasnya praktek manajemen mutu dan perbedaan budaya, yang terlihat jelas pada Absensi, komitmen, dan kualitas. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN MANAJEMEN MUTU DENGAN KEPUASAN KERJA DAN HASIL KERJA DIMODERASI JOB ENRICHMENT DAN HIGH-INVOLVEMENT MANAGEMENT. (Studi Pada Karyawan CV. Manggala Klaten).

5 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan manajemen mutu dan kepuasan kerja? 2. Bagaimana hubungan manajemen mutu dan kepuasaan kerja yang dimoderasi oleh job enrichment? 3. Bagaimana hubungan manajemen mutu dam kepuasaan kerja yang dimoderasi oleh high-involvement management? 4. Bagaimana hubungan kepuasan kerja dan komitmen karyawan di lingkungan kerja? 5. Bagaimana hubungan Kepuasan Kerja dan absensi karyawan di lingkungan kerja? 6. Bagaimana hubungan Kepuasan Kerja dan produktivitas di lingkungan kerja? 7. Bagaimana hubungan Kepuasan Kerja dan kualitas produk di lingkungan kerja? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis hubungan antara manajemen mutu dan Kepuasan Kerja 2. Untuk menganalisis hubungan manajemen mutu dan kepuasaan kerja yang dimoderasi job enrichment

6 6 3. Untuk menganalisis hubungan manajemen mutu dan kepuasaan kerja yang dimoderasi high-involvement management 4. Untuk menganalisis hubungan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan di lingkungan kerja 5. Untuk menganalisis hubungan antara Kepuasan Kerja dan Absensi karyawan di lingkungan kerja 6. Untuk menganalisis hubungan antara Kepuasan Kerja dan Produktivitas di lingkungan kerja 7. Untuk menganalisis hubungan antara Kepuasan Kerja dan Kualitas Produk di lingkungan kerja D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Praktisi Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan mengenai analisis manajemen mutu dan Kepuasan Kerja di perusahaan CV. Manggala Klaten yang dalam menganalisis hubungan manajemen mutu dengan Kepuasan Kerja dan hasil kerja yang dimoderasi job enrichment dan highinvolvement management. 2. Bagi Teoritis Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan mengenai manajemen mutu dan Kepuasan Kerja dalam sebuah perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar dalam penelitian selanjutnya.