Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN:"

Transkripsi

1 Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA ISSN: GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA DEWASA AWAL PENDERITA KANKER PAYUDARA Title in English: DESCRIPTION ABOUT THE QUALITY OF LIFE OR EARLY ADULTHOOD WOMAN WITH BREAST CANCER Ade Rahmawati Siregar dan Rina Nurul Muslimah Psikologia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi Tahun 2014, Vol. 9, No. 3, hal Artikel ini dapat diakses dan diunduh pada: Editor: Omar K. Burhan Indri Kemala Vivi Gusrini Pohan Dipublikasikan oleh: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Jl. Dr. Mansyur No. 7 Medan. Telp/fax: psikologia@usu.ac.id

2 Psikologia 2014, Vol. 9, No. 3, hal GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA DEWASA AWAL PENDERITA KANKER PAYUDARA Ade Rahmaawati Siregar* dan Rina Nurul Muslimah Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi individu dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yang diterapkan dan perhatian seseorang (WHOQOL dalam Rapley, 2003). Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, dimana jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal berusia tahun penderita kanker payudara di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang wanita dewasa awal penderita kanker payudara. Alat ukur yang digunakan adalah skala WHOQOL-BREF yang telah dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan empat aspek kualitas hidup, yaitu aspek physical health, aspek psychological, aspek social relationships, dan aspek environment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara berada pada kategori rendah. Berdasarkan aspek physical health, psychological, dan environment, kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara berada pada kategori rendah, sedangkan pada aspek social relationships berada pada kategori tinggi. Kata-kata kunci: Kualitas hidup, kanker payudara, wanita dewasa awal DESCRIPTION ABOUT THE QUALITY OF LIFE OF EARLY ADULTHOOD WOMAN WITH BREAST CANCER ABSTRACTS Quality of life is an individual s perception of their position in life in the context of culture and value systems in which they live and in relation to their goals, expectations values and concerns (WHOQOL. Breast cancer is malignant neoplasm invading the breast tissue, when the breast tissue consist of the mammary gland (milk maker gland), gland duct (ducts) and supporting breast tissue (Mardiana, 2007). The present research is aimedto examine the description of quality of life of early adulthood woman with breast cancerby using descriptive quantitative research approach. The population of the research is early adulthood woman with breast cancer aged year old in Medan. There are 75 early adulthood woman with breast cancer as samples in this research.for measuring instrument the researcher uses WHOQOL- BREF scale which has been modified by researcher based on 4 aspect of quality of life, physical health aspect, psychological aspect, social relationships aspect, and environment aspect. The research results shows that quality of life of early adulthood woman with breast cancer are in the low category. Based on physical health aspect, psychological aspect, and environment aspect, the quality of life of early adulthood woman with breast cancer are in the low category, while in social relationships aspect is in the high category. Keywords: Quality of life, breast cancer, early adulthood woman *Korespondensi mengenai penelitian ini dapat dilayangkan kepada Ade Rahmawati melalui aderahmawati19@yahoo.com Rekomendasi mensitasi: Rahmawati, A., & Muslimah, R. N. (2014). Gambaran kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara. Psikologia, 9(3), 82-88

3 Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur tahun, saat perubahan perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa usia dewasa awal adalah masa yang berat karena merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Penyesuaian diri terhadap kondisi-kondisi ini menjadikan masa dewasa awal merupakan suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup seseorang. Wanita pada masa dewasa awal diharapkan dapat memainkan peran baru, seperti peran sebagai istri, orang tua, pencari nafkah, dan mengembangkan sikap, keinginan serta nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya. Menurut Hurlock (1999), tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal mencakup mulai bekerja, memilih pasangan hidup, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Menguasai tugas-tugas pada masa perkembangan selalu sulit, dan kesulitan ini meningkat apabila ada rintangan yang menghambat perkembangan seseorang. Salah satu rintangan yang menghambat penguasaan tugas perkembangan masa dewasa awal adalah hambatan fisik (Hurlock, 1999). Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi seseorang mengerjakan apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang sama dapat menggagalkan penguasaan tugas-tugas perkembangan untuk sebagian atau secara total. Hambatan fisik tersebut dapat berupa cacat fisik ataupun penyakit yang berkepanjangan. Wanita sering mengidap berbagai penyakit selama masa hidupnya, salah satunya adalah kanker payudara (Matlin, 2008). Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, dimana jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana, 2007). Kanker payudara merupakan penyakit ganas yang paling umum terjadi pada populasi wanita di seluruh dunia (Andrews, 2009). Pada stadium awal, gejala kanker payudara mungkin tidak disadari oleh wanita yang menderitanya. Karena menurut Luwia (2003), gejala kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara. Namun para wanita harus berkonsultasi pada ahli medis jika mereka menemukan gejala-gejala seperti nyeri di payudara, terdapat benjolan di area payudara, keluarnya puting, ataupun perubahan kulit pada payudara (Smith, 2000). Wanita yang mengidap kanker payudara pada stadium dini maupun stadium lanjut dapat menjalani pengobatan medis untuk mengobatinya. Wanita yang menjalani pengobatan kanker payudara memiliki reaksi yang berbeda-beda (Rosenbaum & Roos, 2000; Yurek et al., 2000; Spira & Reed, 2003; dalam Matlin, 2008). Terdapat ketidakstabilan yang besar pada emosi mereka dari hari ke hari (Matlin, 2008). Menurut Taylor (1999), pada wanita penderita kanker payudara yang menjalani pengobatan mastektomi, akan muncul gejala psikologis tertentu seperti depresi, stres, kecemasan, dan masalah-masalah psikologis lainnya. Pengobatan kemoterapi dan terapi radiasi juga dapat memberikan dampak

4 84 negatif bagi psikologis penderita kanker payudara yang menjalaninya. Reaksi psikologis negatif yang dapat muncul yaitu perubahan suasana hati dengan menjadi lebih emosional, stres, dan depresi (Wagman, 1996). Bagi wanita dewasa awal yang menderita kanker payudara, penyakit tersebut tentu akan memberi dampak bagi kehidupannya. Salah satu faktornya adalah karena tekanan dari budaya kita bahwa payudara adalah bagian yang penting dari seorang wanita (Matlin, 2008). Hasil penelitian oleh Saywell (dalam Chrisler, 2001; Matlin, 2008) menunjukkan bahwa wanita yang telah kehilangan payudaranya baik seluruhnya atau sebagian, dipandang sebagai perempuan yang tidak utuh. Padahal masa dewasa awal adalah masa dimana individu mulai memilih pasangan dan akan membina rumah tangga serta mulai bekerja, dimana kehilangan payudara tentu akan berdampak bagi keberhasilan tugas-tugas perkembangan tersebut. Namun, wanita penderita kanker yang mendapat dukungan dari keluarga dan teman dapat mengatasinya dengan baik (Andersen & Farrar, 2001; Compas & Luecken, 2002: Bennet, 2004; dalam Matlin, 2008). Adanya dukungan sosial dapat membantu penderita mengatasi penyakitnya (Sarafino, 2011). Selain itu, ciri-ciri fisik dan sosial dari lingkungan juga mempengaruhi penyesuaian diri terhadap masalah kesehatan kronis (Moos dalam Sarafino, 2011). Aspek fisik dari lingkungan rumah sakit yang biasanya membosankan dan membatasi pasien dapat menganggu mood mereka (Sarafino, 2011). Lingkungan rumah juga tidak jauh lebih baik bagi penderita. Kebanyakan individu kesulitan bergerak atau melakukan kegiatan sendiri di rumah. Penyesuaian diri yang baik bagi individu dengan penyakit kronis termasuk kanker payudara, melibatkan beberapa tugas adaptif yang berlanjut tanpa henti, yaitu: Menguasai tuntutan yang berkaitan dengan manajemen yang berkelanjutan dari penyakit yang diderita seperti patuh pada pengobatan yang dijalani, meminimalkan keterbatasan fisik, mempertahankan fungsifungsi positif dalam aspek-aspek penting seperti pekerjaan, hubungan, dan rekreasi, menghindari tekanan emosional, dan mempertahankan kualitas hidup yang positif secara keseluruhan (Stanton, Revenson & Tennen, dalam Sarafino, 2011). Bagi penderita penyakit kronis seperti kanker, ancaman bagi kualitas hidupnya adalah tekanan emosional yang serius, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk depresi dan kecemasan (Sarafino, 2011). Hal tersebut juga dialami oleh penderita kanker payudara. Penelitian yang dilakukan oleh Nurachmah (1999), menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidak-berdayaan, merasa tidak sempurna lagi, malu dengan bentuk payudara, tidak bahagia, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama di tempat tidur, ketidakmampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit ber-konsentrasi, kecemasan dan depresi. Istilah kualitas hidup sendiri digunakan untuk mengevaluasi ke-sejahteraan secara umum dari individu (Heydarnejad et al, 2009). Kualitas hidup telah menjadi topik yang penting dalam hal perawatan medis, karena kualitas hidup dapat menurun ketika individu terkena penyakit dan sakit dalam waktu yang lama, serta kualitas hidup dapat menjadi pertimbangan untuk pencegahan

5 85 pada saat sebelum dan sesudah penyakit muncul (Sarafino, 2011). Kualitas hidup menurut WorldHealth Organization Quality Of Life (WHOQOL) didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai posisi individu dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yang diterapkan dan perhatian seseorang (Rapley, 2003). Larasati (2009)menyatakan bahwa seseorang dengan kualitas hidup yang positif dapat terlihat dari gambaran fisiknya yang selalu menjaga kesehatan, dalam aspek psikologisnya berusaha meredam emosi agar tidak mudah marah, hubungan sosial baik dengan banyaknya teman yang dimiliki, lingkungan yang mendukung dan memberi rasa aman kepadanya. Seseorang dapat mengenali diri sendiri, mampu beradaptasi dengan kondisi yang dialami saat ini, mempunyai perasaan kasih kepada orang lain dan mampu mengembangkan sikap empati dan merasakan penderitaan orang lain.penelitian kualitas hidup pada penderita kanker payudara sendiri memiliki hasil yang beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Avis et al (2004) menyatakan bahwa kualitas hidup pada penderita kanker payudara berada pada kategori rendah. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Gokgoz et al (2010) menyatakan bahwa kualitas hidup pada penderita kanker payudara berada pada kategori sedang. Dalam penelitian ini, kami ingin melihat bagaimana gambaran kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara. Melalui penelitian deskriptif ini, kami berharap dapat memberikan gambaran mengenai kualitashidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara. METODE Partisipan Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 75 orang wanita dewasa awal penderita kanker payudara di Kota Medan yang berusia tahun yang sedang menjalani pengobatan medis kanker payudara dan mengidap kanker payudara stadium IIB-IIIB. Partisipan dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Prosedur dan Alat ukur Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kualitas hidup yang dimodifikasi dari skala WHOQOL-BREF. Kami menyebarkan skala kepada partisipan untuk diisi. Kemudian skala kami kumpulkan kembali setelah partisipan menyelesaikan pengisian. Skala dalam penelitian ini menggunakan model Likert dengan 52 aitem. Pada pengisian skala kualitas hidup,subjek diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban yang tersedia (1= sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= netral, 4= sesuai, 5= sangat sesuai ; sebagian aitem kami konstruksi secara terbalik). Skala kualitas hidup ini mencakup empat aspek kualitas hidup yang dikemukakan oleh WHO Quality of Life (WHOQOL)(dalam Rapley, 2003), yaitu physical health (12 aitem), psychological (12 aitem), social relationships (13 aitem), dan environment (15 aitem). HASIL Dari hasil penelitian didapatkan bahwa subjek yang masuk ke dalam kategori kualitas hidup yang rendah sebanyak 39 orang (52%) memiliki kualitas hidup yang rendah, 21 orang (28%) memiliki kualitas hidup yang tinggi, dimana data kualitas

6 86 hidup sebagian besar subjek berada pada kategori rendah. Berdasarkan aspek aspek kualitas hidup, pada aspek physical health, subjek lebih banyak berada pada kategori rendah, yaitu sejumlah 45 orang (60%), pada aspek psychological, subjek lebih banyak berada pada kategori rendah, yaitu sejumlah 41 orang (54.7%), pada aspek environment subjek lebih banyak berada pada kategori yang rendah yaitu sejumlah 43 orang (57.3%), sedangkan pada aspek social relationships, subjek lebih banyak berada pada kategori tinggi yaitu sejumlah 34 orang (45.3%). DISKUSI Dalam penelitian ini kami ingin melihat bagaimana gambaran kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara. Hasil analisis statistik menunjukkan kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara berada pada kategori rendah. Kualitas hidup yang rendah pada penelitian ini ditunjukkan dengan rendahnya kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, serta hubungan dengan lingkungan bagi para wanita dewasa awal penderita kanker payudara tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurachmah (1999), dimana penderita kanker payudara mengekspresikan ketidakberdayaan, merasa tidak sempurna lagi, malu dengan bentuk payudara, tidak bahagia, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama di tempat tidur, ketidakmampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi, dimana dapat memicu penurunan kualitas hidupnya. Kroenke et al (dalam Avis et al, 2004) juga menemukan bahwa wanita dibawah 40 tahun dengan kanker payudara mengalami penurunan signifikan lebih besar pada peran fisik, nyeri tubuh, fungsi sosial, dan kesehatan mental, dimana pada penelitian ini keseluruhan subjek berada pada rentang usia tahun. Rendahnya kualitas hidup pada penderita kanker juga dapat dipengaruhi oleh faktor yang beranekaragam, seperti gejala, jenis perawatan yang diperoleh pasien, status penampilan pasien, depresi, dan keyakinan spiritual (Kreitler et al, dalam Pradana, 2013). Dalam penelitian ini, kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara juga diukur berdasarkan empat aspek dari kualitas hidup oleh WHOQOL (dalam Rapley, 2003), yaitu aspek hubungan sosial, aspek physical health, aspek psychological, aspek social relationships, dan aspek environment. Menurut WHOQOL (dalam Rapley, 2003), social relationships mencakup relasi personal, dukungan sosial, dan aktivitas seksual. Dalam penelitian ini berdasarkan aspek social relationships, subjek lebih banyak berada pada kategori tinggi yaitu sejumlah 34 orang (45%). Hal ini dikarenakan mereka mendapat dukungan sosial dari keluarga dan teman terdekat. Hasil ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Sarafino (2011) yaitu sumber utama dukungan sosial yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang sakit biasanya berasal dari keluarga mereka. Teman dan tetangga juga ikut membantu memberikan dukungan sosial, dan penderita biasanya akan bergabung dengan kelompok dukungan yang memiliki masalah medis tertentu. Hasil penelitian Prastiwi (2012) menyatakan hubungan sosial yang baik dan dukungan sosial yang diterima penderita dari orang - orang terdekat akan sangat

7 87 berdampak positif bagi penderita kanker. Dukungan dari orang terdekat sangat penting dan berpengaruh terhadap kesembuhan seorang penderita kanker dalam mengurangi tingkat stres dan depresi (Taylor, 1999). Menurut WHOQOL(dalam Rapley, 2003), aspek physical health mencakup aktivitas sehari- hari, ketergantungan pada obat-obatan, energi dan kelelahan, mobilitas, sakit dan ketidaknyamanan, tidur dan istirahat, serta kapasitas kerja. Dalam penelitian ini berdasarkan aspek physical health, subjek lebih banyak berada pada kategori rendah, yaitu sejumlah 45 orang (60%). Hasil penelitian oleh Avis et al (2004) juga menunjukkan bahwa wanita penderita kanker payudara memiliki kesehatan fisik yang rendah dimana terdapat simptom-simptom yang intens akibat dari kanker yang dideritanya. Aspek psychological mencakup body image dan appearance, perasaan negatif, perasaan positif,selfesteem,spiritual/agama/keyakinan pribadi, berpikir, belajar, memori dan konsentrasi (WHOQOL, dalam Rapley, 2003). Dalam penelitian ini berdasarkan aspek psychological subjek lebih banyak berada pada kategori rendah, yaitu sejumlah 41 orang (55%). Menurut Prastiwi (2012), aspek psikologis memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan kualitas hidup. Subjek mendapatkan kekuatan dan merasa lebih sehat walaupun tanpa obat, hal ini disebabkan karena adanya sugesti dalam diri individu tersebut untuk tetap sehat tanpa obat. Sebaliknya, ketika psikologis individu rendah maka ancaman bagi kualitas hidupnya adalah tekanan emosional yang serius, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk depresi dan kecemasan (Sarafino, 2011). Aspek environment mencakup sumber finansial, kebebasan, keamanan dan keselamatan fisik; perawatan kesehatan dan sosial termasuk aksesbilitas dan kualitas; lingkungan rumah, kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi baru maupun keterampilan; partisipasi dan mendapat kesempatan untuk melakukan rekreasi dan kegiatan yang menyenangkan di waktu luang; lingkungan fisik; serta transportasi (WHOQOL dalam Rapley, 2003). Dalam penelitian ini berdasarkan aspek environment, subjek lebih banyak berada pada kategori yang rendah yaitu sejumlah 43 orang (57%). Menurut Moos (dalam Sarafino, 2011), fisik dan sosial dari lingkungan dapat mempengaruhi penyesuian diri terhadap masalah kesehatan kronis. Selanjutnya, peneliti menyadari berbagai kekurangan dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana penelitian ini mengukur gambaran kualitas hidup pada wanita dewasa awal penderita kanker payudara. Dengan metodologi seperti ini, kami tidak memperhatikan variabel-variabel lain yang juga berpotensi mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebagai implikasi praktis, peneliti mengajak para wanita dewasa awal penderita kanker payudara serta keluarga untuk melakukan beberapa hal agar para wanita dewasa awal penderita kanker payudara dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik, yaitu: 1) Bagi para wanita dewasa awal penderita kanker payudara dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan

8 88 yang sehat dan aktif bergerak, meminum obat dengan teratur, selalu berusaha berpikir positif, serta meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menenangkan diri di waktu luang. 2) Bagi keluarga dari penderita kanker payudara agar dapat lebih memperhatikan kesejahteraan anggota keluarganya yang mengidap kanker payudara dengan lebih memperhatikan keteraturan jadwal minum obat penderita dan menjaganya agar tidak mudah lelah, memperhatikan kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar tempat tinggal, tetap selalu memotivasi penderita, serta lebih sering mengajak penderita untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. REFERENSI Andrews, G. (2009). Buku ajar kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: EGC. Avis, E. N., Crawford S., Manuel, J. (2004). Quality of life among younger women with breast cancer. Journal of Clincal Oncology, 23(15). Gokgoz, S., Sadigoklu, G., Paksoy, E. (2010). Health related quality of life among breast cancer patients: a study from turkey. Global Journal of Health Science, 3(2). Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi ke- 5). Jakarta: Erlangga. Larasati, T. (2009) Kualitas hidup pada wanita yang sudah memasuki masa menopause. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Luwia, M. (2003). Problematika dan keperawatan payudara (edisi ke-1). Jakarta: Kawan Pustaka Mardiana, L. (2007). Kanker pada wanita; pencegahan dan pengobatan dengan tanaman obat (edisi ke-5). Jakarta: Panebar Swadaya Matlin, W. M. (2008). The psychology of women. USA: Thomson Wadsworth Nurachmah, E. (1999). Dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek bio-psiko-sosio-spiritual klien yang berpartisipasi dalam kelompok pendukung. Keperawatan Indonesia, 2, Rapley, M. (2003). Quality of life research: a critical introduction. London: Sage Publications. Sarafino, P. E. (2011). Health psychology; biopsychosocial interactions (7 th ed). USA: John Wiley & Sons Inc. Smith, A. M. (2000). 20 Common problems in women s health care. Singapore: McGraw-Hill Taylor, S. E. (1999). Health psychology. (4 th ed.). Singapore: McGraw-Hill. Wagman, R. J. (1996). Medical and health encyclopedia. New York: Ferguson Publishing Company.

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO menyebutkan, di dunia pada tahun 2008 diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Kualitas Hidup 2. Variabel Bebas : Efikasi Diri B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Penyakit kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertembuhan sel tidak normal/ terus menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Christine Handayani Siburian*, Sri Eka Wahyuni** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat

Lebih terperinci

Pada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan

Pada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker Payudara Di Masa Dewasa Tengah Qotrin Nida Rahmata Sari Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir maupun batin. Bagian tubuh ini memainkan peran dalam identitas

Lebih terperinci

Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Abstraksi

Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Abstraksi STUDI PENDAHULUAN MENGUJI PERBEDAAN KETEGANGAN OTOT ANTARA JENIS KELAMIN, USIA, DAN SUBJEK YANG NOR- MAL DENGAN YANG MENGALAMI KELUHAN NYERI KEPALA DAN PUNDAK Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak 458.000 mortalitas per

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Hidup 1. Pengertian Menurut WHOQOL Group (1997) kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan sistem nilai dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Penelitian Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Yogyakarta pada tanggal 9 Agustus - 1 September 2016. Data dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker merupakan suatu kondisi sel telah. kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker merupakan suatu kondisi sel telah. kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan suatu kondisi sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan telah membawa kemajuan salah satunya yaitu meningkatnya usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit yang didominasi oleh wanita (99%)

Lebih terperinci

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III (RUANG CEMPAKA DAN KELIMUTU) RSUD PROF. Dr. W. Z. JOHANNES KUPANG Yolanda B. Pamaa,c*, Elisabeth Herwantib, Maria

Lebih terperinci

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong penyakit yang penularannya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Stroke 2.1.1 Defenisi Stroke Stroke adalah berhentinya pasokan darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi otak (Smeltzer dan Bare, 2002). Kurangnya aliran

Lebih terperinci

KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH

KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia. Manusia dapat menjalankan berbagai macam aktivitas hidup dengan baik bila memiliki kondisi kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu maupun Ayah memiliki hak yang sama dalam merawat dan membesarkan anak. Membesarkan anak bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2 PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 05 SAMPAI JULI 06 Velisitas A. M. Potes, E. Suparman, B. J. Laihad Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT Bagian Obstetri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PROLANIS 1. Pengertian Prolanis PROLANIS merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, Fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan individu. Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurangnya olahraga telah menjadi pola hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai

Lebih terperinci

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE 1 Mellia Silvy Irdianty, 2 Rita Hadi W 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker

Lebih terperinci

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN:

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA ISSN: 185-0327 www.jurnal.usu.ac.id/psikologia HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA Title in English: THE RELATIONSHIP BETWEEN SENSE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh (WHO, 2015). Menurut National

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT DAN PERCEIVED BARRIER DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA BERDASARKAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG DI POSA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Wulan Prihantini*, Esty

Lebih terperinci

PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN

PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENDAHULUAN Perilaku seseorang memberi dampak yang penting terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di Indonesia. Pergeseran tersebut terjadi dari penyakit menular menjadi penyakit degeneratif.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN Oleh : Yulianita Andromeda Hj. Ratna Syifa a Rachmahana FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

PERSEPSI SUAMI PADA ISTRI DENGAN MASTEKTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM SURYA HUSADHA DENPASAR

PERSEPSI SUAMI PADA ISTRI DENGAN MASTEKTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM SURYA HUSADHA DENPASAR PERSEPSI SUAMI PADA ISTRI DENGAN MASTEKTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM SURYA HUSADHA DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH : NELLA KRISWANTY NIM. 1202115002 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita ialah perempuan dewasa yang diciptakan memiliki alat kelamin yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta payudara untuk menyusui.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Beberapa kanker seperti kanker serviks dan kanker payudara adalah pembunuh terbesar bagi wanita. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada fungsi ginjal, dimana tubuh tidak mampu untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Multi krisis yang menimpa masyarakat dewasa ini merupakan salah satu pemicu yang menimbulkan stres, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat ditakuti oleh kebanyakan orang.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel

Lebih terperinci

PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 41-47 PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI EXPERIENCE AND FAMILIES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70% BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Terdapat 14.067.894 kasus baru penyakit kanker dan 8.201.575 diantaranya menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14 ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara umum serta berpengaruh terhadap kesejahteraan. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah rekomendasi dari WHO (2010) yang bertema Framework For Action On

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah rekomendasi dari WHO (2010) yang bertema Framework For Action On 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Interprofessional Education (IPE) Definisi Interprofessional Education (IPE) Menurut The Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no

Lebih terperinci

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN Alvindi Ayu Agasni 1, Endang Sri Indrawati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA Elisa Putri D. Siahaan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen

Lebih terperinci

Kesehatan memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan. manusia, sehat bukan hanya sebagai kondisi bebas dari penyakit atau

Kesehatan memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan. manusia, sehat bukan hanya sebagai kondisi bebas dari penyakit atau Kesehatan memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehat bukan hanya sebagai kondisi bebas dari penyakit atau kelemahan tetapi juga sebagai suatu kondisi fisik, mental dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronik adalah suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronik adalah suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronik adalah suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psikologis atau kognitif dalam melakukan fungsi harian atau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah ilmu kedokteran, khususnya Ilmu Psikiatri dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Diantaranya terdapat kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Dukungan..., Diana, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Dukungan..., Diana, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Lebih terperinci

KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER

KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER Rut Insri Ayurini dan Damasia Linggarjati Novi Parmitasari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Abstraksi Tantangan pengobatan kanker ialah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sampling selama kegiatan IPE berjalan dari bulan Juni 2015 Desember Tabel 1. Karakteristik responden penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sampling selama kegiatan IPE berjalan dari bulan Juni 2015 Desember Tabel 1. Karakteristik responden penelitian 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini yaitu pasien rawat jalan yang terpapar proses pembelajaran IPE di AMC Yogyakarta. Kuesioner ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker adalah suatu kondisi sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur 40-44 tahun (Bland, Vezeridis dan Copeland,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

MASA DEWASA AWAL. Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MASA DEWASA AWAL. Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MASA DEWASA AWAL Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Sosial Pada Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas

Lebih terperinci